ANALISIS KUALITAS JASA PELAYANAN DOKTER DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT RSU GMIM BETHESDA TOMOHON Chreisye K.F Mandagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Abstrak Reformasi layanan kesehatan mulai dibicarakan di era globalisasi. Sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit juga mengalami perkembangan dengan semakin meningkatnya persaingan antara penyedia layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan antara kualitas jasa pelayanan dokter dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap RSU. Bethesda GMIM Tomohon. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional study dengan jumlah sampel 40 orang pasien yang bersedia diwawancara. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara kepuasaan pasien dengan kualitas jasa pelayanan dokter dalam dimensi ketanggapan, kehandalan, jaminan, kepedulian dan bukti langsung di Ruang rawat inap RSU Bethesda Tomohon. Kata kunci: kaulitas pelayanan kesehatan, kepuasaan pasien Abstract Health care reform was the buzzword in the globalization era. Health-care facilities such as hospitals are also progressing with increased competition among health care providers. The purpose of this study to know the relationship between service quality doctors with patient satisfaction level RSU. Bethesda GMIM Tomohon. This research used analytic survey with cross sectional study with a sample of 40 patients who agreed to be interviewed. The results showed no relationship between patient satisfaction with the quality of physician services in the dimensions of responsiveness, reliability, assurance, caring and direct evidence in Bethesda Hospital inpatient room Tomohon. Keywords: health quality care, patient satisfaction manajemen rumah sakit harus selalu Pendahuluan Reformasi layanan kesehatan mulai berusaha agar produk jasa yang ditawarkan dibicarakan di era globalisasi. Sarana kepada pasien atau keluarga tetap dapat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit bertahan atau berkesinambungan sehingga juga mengalami perkembangan dengan dapat tetap merebut segmen pasar yang semakin meningkatnya persaingan antara baru karena cerita dari mulut ke mulut oleh penyedia layanan kesehatan. hal ini karena pasien yang puas, kurang puas, maupun pola pikir masyarakat yang semakin maju, tidak puas. Keunggulan suatu produk jasa sehingga masyarakat mulai kritis terhadap kesehatan akan sangat tergantung dari kualitas pelayanan yang akan diberikan keunikan kualitas jasa yang diperlihatkan oleh rumah sakit. Oleh sebab itu, perlu dan apakah sudah sesuai dengan harapan dilakukan reorientasi tujuan dari organisasi atau keinginan pasien (Muninjaya, 2011). layanan kesehatan dan reposisi hubungan pasien, dokter dan profesi layanan Rumah sakit pelayanan adalah institusi kesehatan yang kesehatan lainnya agar semakin terfokus menyelenggarakan pelayanan kesehatan pada kepentingan pasien. Sebagai profesi perorangan layanan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat kesehatan kesehatan, harus jasa memberikan pelayanan layanan jalan dan secara rawat paripurna darurat yang (Permenkes kesehatan yang terbaik kepada semua No.147 Tahun 2010). Rumah sakit yang pasien, responsif sebagai jawaban terhadap adalah rumah sakit yang kepercayaan yang telah mereka berikan melakukan segala upaya untuk mengenali, kepada petugas kesehatan dan organisasi melayani, dan memuaskan kebutuhan dan layanan kesehatan penyembuhan penyakit dalam upaya keinginan pasien dan publiknya. Oleh dan bahkan karena itu, setiap rumah sakit seyogianya keselamatan jiwanya (Pohan, 2007). Kualitas Jasa merupakan bagian dapat mengukur seberapa responsifkah dirinya serta menetapkan bagaimana penting dan perlu mendapat perhatian dari meningkatkan organisasi menciptakan kepuasan (Hartono, 2010). penyedia jasa pelayanan kemampuannya untuk kesehatan dalam hal ini adalah rumah RSU. Bethesda GMIM Tomohon sakit. Cara pengemasan kualitas jasa yang yang dijadikan sebagai tempat penelitian akan di produksi harus menjadi salah satu adalah salah satu rumah sakit swasta yang strategi pemasaran rumah sakit yang akan ada di Kota Tomohon dengan salah satu menjual jasa pelayanan kepada pengguna fasilitas jasanya seperti pasien dan keluarga. Pihak pelayanan rawat inap. Peneliti melakukan pelayanan yang ada ialah observasi disertai wawancara langsung dengan beberapa pasien di ruangan rawat inap dan mendapatkan adanya pernyataan Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional study yang berbeda-beda tentang pelayanan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan dokter, yaitu pelayanan dokter yang masih Februari tahun 2016 di ruang Rawat Inap kurang cepat saat menangani pasien, RSU. Bethesda GMIM Tomohon, Populasi kurangnya secara adalah pasien yang dirawat di ruang rawat teratur, kurangnya komunikasi yang baik inap berdasarkan data pasien sebanyak 40 antara dokter dan pasien selama pasien Pasien yang bersedia diwawancara dirawat, waktu masih pemeriksaan kurangnya pemberian informasi dari dokter tentang penyakit Hasil dan Pembahasan pasien 5.1 Karakteristik Pasien dan bagaimana cara pencegahannya, kesopanan dari dokter baik cara berpakaian maupun cara berbicara, cara menanggapi dan menjawab keluhan pasien yang masih kurang baik, ketepatan diagnosa yang belum pasti sehingga pasien merasa ketidakpastian dengan tindakan yang akan dijalankannya, perbedaan pengambilan tindakan antara dokter satu dengan yang lainnya, dan lain sebagainya. berbagai Sehingga macam dengan pernyataan adanya tersebut, berdasarkan observasi dan wawancara secara mendalam dengan pasien, akhirnya membuat peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kualitas jasa pelayanan dokter dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di ruangan RSU. Bethesda GMIM Tomohon. Berdasarkan hasil penelitian di Ruang Rawat Inap RSU GMIM Bethesda Tomohon diperoleh sampel dalam penelitian ini menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi yaitu 40 pasien. yang terdiri dari 20 pasien sebesar 50% perempuan dan 20 pasien sebesar 50%. Pasien yang berpartisipasi dalam penelitian ini mayoritas berada pada y kelompok umur >30 tahun, sebanyak 37 pasien sebesar 92,5%. Tingkat pendidikan responden yang terbanyak adalah yang berpendidikan terakhir SMA sebanyak 14 pasien sebesar 35% dan yang paling sedikit adalah pasien yang berpendidikan terakhir Sarjana sebanyak 3 pasien sebesar 7,5%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pasien yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah pasien yang tidak bekerja sebanyak 16 pasien sebesar 40% Metode Penelitian dan yang paling sedikit adalah pasien yang dengan pekerjaan wiraswasa sebanyak 2 dokter dalam memberikan pelayanan pasien sebesar 5%. pengobatan, dokter dengan cepat dan mampu berdaptasi dengan pasien. Dalam 1.2 Gambaran Umum Pelayanan dimensi jaminan dengan ketepatan waktu saat Dokter dokter melakukan Berdasarkan hasil penelitian mengenai penyampaian pelayanan dimensi mengenai jadwal kunjungan selanjutnya, mengajukan dokter melakukan pemeriksaan secara pernyataan yaitu kecepatan dokter dalam teratur, perilaku dokter menimbulkan rasa memberikan pengobatan atau tindakan, aman, memberi jaminan akan kesembuhan tanggapan dokter pada setiap keluhan pasien, dokter melayani dengan sikap pasien, jawaban dokter dalam menjawab meyakinkan sehingga pasien merasa aman, setiap pertanyaan tentang penyakit pasien keyakinan atas kemampuan dokter dalam dengan jelas, dokter melakukan tindakan memberikan sesuai dokter melayani tanpa memperhatikan dokter ketanggapan dalam dengan prosedur, dokter memberikan kesempatan bertanya kepada pasien, cepat pelayanannya waktu terapi kepada atau pasien pengobatan, status sosial. pasien Dalam dimensi kepedulian dengan segera, penjelasan dokter terhadap pengobatan kemampuan dokter untuk cepat tanggap yang akan dilakukannya, penjelasan dokter menyelesaikan keluhan pasien, dokter tentang obat yang harus diminum, dokter memberikan informasi yang jelas dan berusaha menenangkan rasa cemas pasien mudah terhadap membutuhkan pada dokter pemeriksaan, pertolongan dimengerti, dokter selalu menanyakan keluhan pasien. penyakit yang dideritanya, kepedulian dokter terhadap setiap keluhan Dalam dimensi kehandalan dengan pasien, dokter pelayanan memberikan perkenalan diri dokter kepada pasien yang kesungguhan pasien, bari dan keakuratan dokter dalam melakukan bimbingan/konsultasi tentang penyakit dan pemeriksaan, penjelasan dan diagnosa pencegahannya kepada pasien, komunikasi dokter tentang penyakit, keterampilan dokter dan pasien berjalan dengan baik, dokter dalam bekerja, kemampuan dokter dokter mendengar keluhan pasien dengan dalam secara penuh perhatian dan ingin menolong. Dan khusus kepada pasien, kesiapan dokter dalam dimensi bukti langsung dengan melayani pasien setiap saat, kecepatan dokter berpenampilan baik, keramahan perhatian dokter pada dokter dalam menangani pasien, ketelitian memberikan dikenal, cukup waktu ketepatan waktu dokter dalam memulai pelayanan, yang memberikan memberikan dokter pada pasien, bahasa yang digunakan dokter dokter, perhatian khusus dari dokter memberikan pelayanan yang baik maka kepada selalu akan sangat mempengaruhi kepercayaan mengecek kondisi pasien, penampilan pasien terhadap dokter karena tenaga dokter bersih dan rapi serta keserasian medis merupakan unsur paling besar seragam dalam menjalankan tugasnya, dalam menentukan kualitas pelayanan. dokter memberikan pelayanan yang sopan, Fungsi dokter tersenyum saat melayani pasien, memberikan dokter menyapa dengan sopan, ramah dan pasien ingin menolong. pelayanan setiap pasien, Didapatkan hasil dokter penelitian ini dianggap utama kurang tenaga medis pelayanan dengan menggunakan medis mutu yang mampu kepada sebaik-baiknya, berkualitas tata yaitu cara dengan dan teknik diketahui bahwa lima dimensi pelayanan berdasarkan ilmu kedokteran dan etika dokter menggambarkan bahwa kualitas yang pelayanan dokter di ruang rawat inap RSU dipertanggungjawabkan (Azwar, 2010). berlaku yang dapat GMIM Bethesda Tomohon masih perlu ditingkatkan lagi, pengambilan data karena berdasarkan dan wawancara 5.3 Hubungan Antara Dimensi Ketanggapan Pelayanan Dokter Dengan mendalam secara langsung dengan pasien Tingkat Kepuasan Pasien yang ada di ruang rawat inap, bahwa masih Dimensi ketanggapan adalah kemampuan adanya dokter menolong pasien dan kesiapannya keluhan-keluhan dari pasien selama pasien di rawat, meskipun ada juga melayani pasien dalam memberikan pasien yang sudah manyatakan baik pelayanan di ruang rawat inap RSU GMIM dengan pelayanan dokter. Bethesda Tomohon. Pelayanan Dari penelitian tersebut diatas, ketanggapan yang diukur dalam penelitian menujukkan bahwa masih adanya keluhan, ini meliputi kecepatan merespon keinginan masih kurangnya pemberian kualitas jasa pasien, memberi tanggapan dan jawaban yang baik oleh dokter selama pasien yang baik pada pasien, penyampaian dirawat. informasi yang jelas. Padahal pelayanan dokter merupakan hal yang sangat penting dan Berdasarkan hasil analisis mendasar jika ditinjau dari alasan pasien hubungan antara dimensi ketanggapan untuk datang berobat dan memperoleh pelayanan dokter dengan tingkat kepuasan kesembuhan, pasien pelayanan oleh dokter sebab itu merupakan faktor menunjukkan bahwa terdapat peranan hubungan antara dimensi ketanggapan penting dalam pelayanan sehingga apabila pelayanan dokter dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap RSU GMIM pengobatan yang akan dilakukan oleh Bethesda Tomohon. Artinya bahwa pasien pasien, ketelitian dokter memeriksa pasien, mempunyai persepsi yaitu jika dokter tanggapan dokter tentang penyakit pasien, mampu memeriksa pasien dengan segera, ketepatan waktu dokter memeriksa pasien. dengan dalam Yang didapatkan hasil bahwa responden memberikan pengobatan atau tindakan, yang pelayanan ketanggapan dokternya tanggapan dokter pada setiap keluhan baik sebanyak 36 orang dan tidak baik pasien, jawaban dokter dalam menjawab sebanyak 4 orang. Menyimpulkan bahwa setiap pertanyaan tentang penyakit pasien terdapat hubungan antara pelayanan dokter dengan jelas, dokter melakukan tindakan dalam sesuai kepuasan pasien. kecepatan prosedur, dokter dokter memberikan kesempatan bertanya kepada pasien, cepat pelayanannya membutuhkan pada waktu pertolongan dimensi Dalam ketanggapan dimensi dengan ketanggapan, pasien pelayanan yang diberikan petugas (dokter) segera, merupakan salah satu penunjang kemampuan dokter untuk cepat tanggap keberhasilan pelayanan kepada pasien menyelesaikan keluhan pasien, dokter yang sedang menjalani pengobatan serta memberikan informasi yang jelas dan perawatan khusunya pasien rawat inap. mudah dimengerti, dan dokter selalu Perilaku menanyakan keluhan pasien, maka bagi ditunjukkan sikap dokter dalam melayani mereka itulah pelayanan yang berkualitas. pasien. Sikap yang ditunjukkan dengan (Muninjaya, 2011). tingkah laku hendaknya memenuhi norma Bagi pihak rumah sakit, agar selalu yang pelayanan dikehendaki diantaranya oleh masyarakat memperhatikan pasien selama dirawat. terutama oleh penderita dan keluarga Karena masih adanya perbedaan yang pasien (Azwar, 2010). signifikan tentang persepsi dari setiap Pelayanan kesehatan (medis) pasien. Hal ini sejalan dengan penelitian merupakan hal yang penting yang harus di yang pernah dilakukan oleh Taufiq (2013) jaga maupun ditingkatkan kualitasnya di Instalasi Rawat Inap A BLU RSUP sesuai standar pelayanan yang berlaku, PROF. DR. R. D. Kandou Kota Manado agar masyarakat sebagai konsumen dapat dengan jumlah sampel 85 responden dan merasakan menggunakan kelima dimensi kualitas jasa Pelayanan sendiri hakikatnya merupakan yaitu ketanggapan, kehandalan, jaminan, suatu usaha untuk membantu menyiapkan kepedulian, dan bukti langsung. Dan segala sesuatu yang diperlukan orang lain menanyakan penjelasan dokter terhadap serta dapat memberikan kepuasan sesuai pelayanan yang diberikan. dengan keinginan yang diharapkan oleh Hanna. Variabel pelayanan kehandalan pasien. yang diukur dalam penelitian ini meliputi Berdasarkan dimensi kualitas layanan kesehatan maka harapan pasien ketepatan sebagai konsumen pelayanan yang pelayanan, kesungguhan dalam menangani meliputi pemberian pelayanan yang pasien, ketelitian dan keakuratan dokter dijanjikan dengan segera dan memuaskan, dalam melakukan pemeriksaan, penjelasan membantu dan memberikan pelayanan dan diagnosa dokter tentang penyakit dengan tanggap tanpa membedakan unsur pasien, keterampilan dokter dalam bekerja, suku, agama, ras dan antar golongan, kemampuan dokter memberikan perhatian jaminan secara khusus kepada pasien, kesiapn keamanan, keselamatan, waktu memberikan kenyamanan, dan komunikasi yang baik dokter dan memahami kebutuhan pasien (Tutik kecepatan dan Febriana, 2010). pelayanan pengobatan, dokter dengan Dengan hasil yang didapat, tentunya harapan dari setiap pasien dan melayani dalam pasien dokter setiap dalam saat, memberikan cepat dan mampu berdaptasi dengan pasien. menjadi tanggung jawab penyedia jasa Melalui pengambilan data secara dalam hal ini petugas yang langsung langsung, wawancara secara mendalam berhubungan dengan pasien. Bagaimana dengan pasien mencari tau apakah ada petugas merespon setiap keluhan dan keluhan atau tidak, apakah pasien merasa keinginan pasien dengan cepat dan sesuai puas dengan pelayanan yang diberikan. dengan standar pelayanan yang telah Dan ternyata masih terdapat keluhan- ditetapkan. keluhan dari pasien karena tidak lepas dari Hal ini tentunya akan meningkatkan rasa puas kepada pasien persepsi pasien yang berbeda-beda. yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat Mereka mengatakan apa sebenarnya yang kepuasan pasien di ruang rawat inap mereka rasakan selama di rawat. Ada yang Hanna. sudah merasa puas dengan pelayanan dokternya, ada juga yang masih merasa 5.4 Hubungan Antara Dimensi belum puas dikarenakan sifat yang Kehandalan Pelayanan Dokter Dengan berbeda-beda, cara penanganan dokter Tingkat Kepuasan Pasien yang Dimensi kehandalan adalah kemampuan pasiennya. Dan berdasarkan hasil analisis dokter memberikan pelayanan dengan hubungan tepat waktu dan akurat sesuai dengan pelayanan dokter dengan tingkat kepuasan standar yang berlaku di ruang rawat inap pasien berbeda-beda antara terhadap dimensi menunjukkan setiap kehandalan bahwa terdapat hubungan antara dimensi ketanggapan kesehatan (pasien). Pelayanan kesehatan pelayanan dokter dengan tingkat kepuasan yang dapat memenuhi kebutuhan yang pasien di ruang rawat inap RSU GMIM dirasakan dan diselenggarakan dengan cara Bethesda Tomohon (Pohan, 2007) yang sopan dan santun, tepat waktu, Hasil penelitian lain yang pernah tanggap dan mampu menyembuhkan serta mencegah dilakukan oleh Jacobis (2013) pada pasien keluhannya rawat inap peserta jamkesmas di BLU berkembangnya atau meluasnya penyakit. RSUP Prof. dr. R. D. Kandou dengan Pasien jumlah responden sebanyak 96 orang efektifitas, pasien, dengan menggunakan 5 dimensi berkesinambungan dan salah satunya dimensi kehandalan. pemberian obat sesuai penyakit yang Yang diderita, sebagai dimensi mutu yang sangat didapatkan pelayanan hasil dokter akhir yang bahwa berkualitas sering mengganggap hubungan dimensi interpersonal, dan kenyamanan, penting. berpengaruh terhadap kepuasan pasien rawat inap. 5.5 Hubungan Antara Dimensi Jaminan Dalam dimensi kehandalan, faktor pelayanan dokter merupakan peranan Pelayanan Dokter Dengan Tingkat Kepuasan Pasien penting dalam pelayanan sehingga apabila Dimensi jaminan adalah jaminan akan dokter mampu kompetensi dokter, kesopanan, dan sifat memberikan pelayanan yang baik maka dokter yang dapat dipercaya oleh pasien di mempengaruhi ruang dianggap kurang kepercayaan pasien rawat inap Hanna. Variabel terhadap dokter karena tenaga medis pelayanan jaminan yang diukur dalam merupakan unsur paling besar dalam penelitian ini meliputi ketepatan waktu menentukan kualitas pelayanan. Fungsi saat utama tenaga medis yaitu memberikan penyampaian pelayanan medis kepada pasien dengan mengenai jadwal kunjungan selanjutnya, sebaik-baiknya dengan menggunakan tata dokter melakukan pemeriksaan secara cara ilmu teratur, perilaku dokter menimbulkan rasa kedokteran dan etika yang berlaku yang aman, memberi jaminan akan kesembuhan dapat pasien, dokter melayani dengan sikap dan teknik berdasarkan dipertanggungjawabkan (Azwar, 2010). dalam melakukan dokter pemeriksaan, kepada pasien meyakinkan sehingga pasien merasa aman, Menurut penilaian Triwibowo pelayanan kesehatan (2012), dapat ditinjau dari sisi pemakai jasa pelayanan keyakinan atas ketepatan dalam melakukan diagnosa penyakit, keyakinan atas kemampuan dokter dalam memberikan terapi atau pengobatan, dokter melayani selanjutnya oleh dokter. Dan berdasarkan tanpa memperhatikan status sosial. kondisi dan lapangan dan hasil uji statistik Pasien menginginkan pelayanan menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang berkualitas, pelayanan yang dirasa antara dimensi jaminan pelayanan dokter aman selama berada di rumah sakit dengan tingkat kepuasan pasien BPJS di khususnya selama pasien di rawat diruang ruang perawatan RSUD Sultan Syarif rawat inap Hanna RSU Pancaran Kasih. Mohamad Alkadrie. Beberapa pasien sudah merasa dokter telah Dalam dimensi jaminan, adanya memberikan jaminan selama di rawat di professionalisme behavior menjadi penting ruang rawat inap Hanna, tetapi masih ada diajarkan dan diterapkan. Kompetensi juga belum seorang dokter tidak hanya dinilai dari merasakan hal itu. Pasien menginginkan keterampilan klinis maupun pengetahuan dokter selalu melakukan pemeriksaan semata tetapi juga membutuhkan perilaku secara yang baik. hal ini karena dokter akan beberapa teratur, pasien yang menyampaikan waktu kunjungan berikutnya agar pasien tahu. berhubungan Harapan untuk Memberi jaminan akan kesembuhan bagi kedepannya lebih diperhatikan lagi untuk pasien sehingga selain kempuan maupun pelayanan yang ada karena hal ini sejalan pengetahuan dokter yang baik, seorang dengan hasil analisis hubungan antara dokter juga dituntut untuk mampu bertutur dimensi jaminan pelayanan dokter dengan kata maupun bersikap sesuai keinginan tingkat pasien (Anonimous, 2010). dari pasien kepuasan kiranya pasien yang dengan seorang pasien. menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi ketanggapan pelayanan 5.6 dokter dengan tingkat kepuasan pasien di Kepedulian Pelayanan Dokter Dengan ruang rawat inap RSU GMIM Bethesda Tingkat Kepuasan Pasien Tomohon. Dimensi Hubungan Antara kepedulian Dimensi adalah rasa Penelitian yang dilakukan oleh kepedulian dan perhatian secara khusus (Triwahyuni, 2012) di ruang perawatan dari dokter kepada pasien di ruang rawat RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadri inap Hanna. Variebel kepedulian yang Kota Pontianak tahun 2015 dalam dimensi diukur dalam penelitian ini meliputi jaminan dengan mengajukan penyataan penjelasan dokter terhadap pengobatan tentang ketepatan waktu dokter yang akan dilakukannya, penjelasan dokter melakukan pemeriksaan, keramahan dari tentang obat yang harus diminum, dokter dokter, penyampaian waktu kunjungan berusaha menenangkan rasa cemas pasien saat terhadap penyakit dideritanya, dengan tingkat kepuasan pasien yang ada kepedulian dokter terhadap setiap keluhan di instalasi rawat inap A BLU RSUP Prof. pasien, waktu R. D. Kandou dengan memakai dimensi pasien, kualitas jasa dan mengajukan pernyataan perkenalan diri dokter kepada pasien yang penjelasan dokter terhadap pengobatan bari memberikan yang dilakukannya, penjelasan dokter bimbingan/konsultasi tentang penyakit dan tentang obat yang harus diminum, dan pencegahannya kepada pasien, komunikasi kepedulian dokter terhadap setiap keluhan dokter dan pasien berjalan dengan baik, pasien dan keluarga yang didapatkan hasil dokter mendengar keluhan pasien dengan bahwa penuh perhatian dan ingin menolong. Hal kepedulian dokternya baik sebanyak 35 ini menunjukkan bahwa ada pasien yang orang atau sebesar 87,5%, menyimpulkan sudah terhadap bahwa terdapat hubungan antara pelayanan kepedulian dari dokter dan ada juga pasien dokter dalam dimensi ketanggapan dengan yang belum menyatakan baik terhadap tingkat kepuasan pasien. dokter pelayanan yang dikenal, yang memberikan cukup pada dokter menyatakan baik kepedulian dokter. Pasien responden Bagi memiliki pemakai jasa pelayanan pelayanan untuk kesehatan, kualitas pelayanan kesehatan mendapatkan perhatian lebih dari petugas lebih terkait pada dimensi kepedulian kesehatan khususnya dokter yang bertugas petugas di ruang rawat inap Hanna, misalnya kelancaran komunikasi petugas dengan dokter berusaha menenangkan rasa cemas pasien, pasien terhadap penyakit yang dideritanya, tamahan petugas dalam melayani pasien, penjelasan dokter tentang pengobatan dan dan atau kesembuhan penyakit yang lain sebagainya. Berdasarkan hasil analisis sedang diderita oleh pasien . Dalam hubungan kepedulian dimensi kepedulian, kompetensi teknik pelayanan dokter dengan tingkat kepuasan dokter atau profesi kesehatan lain yang pasien terdapat berhubungan dengan pasien, perhatian, hubungan antara dimensi ketanggapan serta kepedulian dokter serta keluaran dari pelayanan dokter dengan tingkat kepuasan penyakit atau bagaimana perubahan yang pasien di ruang rawat inap RSU GMIM dirasakan oleh pasien sebagai hasil dari Bethesda Tomohon (Muninjaya, 2011) layanan kesehatan merupakan salah satu antara harapan yang dimensi menunjukkan bahwa Hal ini sesuai dengan penelitian indikator memenuhi keprihatinan kepuasan kebutuhan serta pasien pasien, keramah- terhadap yang pernah dilakukan oleh Taufiq (2013) layanan kesehatan. Pasien melihat layanan tentang hubungan antara pelayanan dokter kesehatan yang bermutu sebagai suatu layanan kesehatan yang dapat memenuhi nilai tambah. Saat melakukan pengambilan kebutuhan dan data, berkomunikasi langsung dengan diselenggarakan dengan cara yang sopan pasien, didapatkanlah pernyataan berbeda santun, tepat waktu, tanggap dan mampu – beda tentang perwujudan jasa yang baik menyembuhkan oleh yang dirasakn keluhannya serta dokter. Sebagian para besar pasien dokter selalu mencegah berkembangnya atau meluasnya mengharapkan penyakit. (Azwar, 2010). berpakaian rapi, akrab dengan pasien, bahkan pasien merasa senang apabila 5.7 Hubungan Antara Dimensi Bukti dokter Langsung Pelayanan Dokter Dengan pasien sehingga pasien merasa aman Tingkat Kepuasan Pasien merasa Dimensi bukti langsung adalah bersentuhan bahwa langsung dokter dengan benar-benar memperhatikan pasien (Pohan, 2007) perwujudan jasa dari dokter yang dapat Berdasarkan hasil analisis dirasakan secara langsung olehpasien di hubungan antara dimensi bukti langsung ruang pelayanan dokter dengan tingkat kepuasan rawat inap Hanna. Variabel pelayanan bukti langsung yang diukur pasien dalam penelitian ini meliputi penampilan hubungan antara dimensi ketanggapan yang baik dari dokter, keramahan dokter pelayanan dokter dengan tingkat kepuasan pada pasien, bahasa yang digunakan dokter pasien di ruang rawat inap RSU GMIM mudah dimengerti atau tidak, perhatian Bethesda Tomohon. khusus dari dokter kepada pasien, dokter selalu mengecek bahwa terdapat Penelitian lain yang dilakukan oleh pasien, Suaib, dkk (2011) di Ruang Rawat Inap penampilan dokter bersih dan rapi serta RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa keserasian seragam dalam menjalankan yang terdiri dari pasien umum maupun tugasnya, dokter memberikan pelayanan pasien asuransi kesehatan, menunjukkan yang sopan, dokter selalu memberikan bahwa pada pasien umum, responden yang senyuman kepada pasien, ramah, dokter menyatakan pelayanan dokter baik lebih menyapa banyak merasa puas yaitu 16 orang dengan kondisi menunjukkan sopan dan ingin menolong. Nilai dibandingkan yang tidak puas yaitu 6 pasien adalah ikatan orang, sedangkan responden yang emosional yang terjalin antara pesien dan menyatakan pelayanan dokter kurang lebih dokter setelah pasien menggunakan produk banyak merasa tidak puas yaitu 5 orang dan jasa dari perusahaan dan mendapati dibandingkan yang puas yaitu 5 orang. bahwa produk atau jasa tersebut memberi Dalam dimensi bukti langsung, jasa pelayanan kesehatan. Semakin dalam memberikan pelayanan seorang meningkatnya tuntutan masyarakat akan dokter harus bersikap sopan, sabar, ramah, kualitas pelayanan kesehatan, maka fungsi tidak ragu-ragu, penuh perhatian terhadap pelayanan secara perlu ditingkatkan untuk penderita, selalu memberikan pertolongan memberi yang di berikan, membina hubungan yang pelayanan baik dengan perawat yang menangani penilaian konsumen (pasien) terhadap pasien, menjalin hubungan baik dengan tingkat pelayanan yang diterima dengan pasien dan kepercayaan keluarganya penderita kepuasan pasien. merupakan Kualitas suatu bentuk agar timbul tingkat layanan yang diharapkan. Kualitas kepada dokter pelayanan tersebut (Azwar, 2010). kesehatan yang diberikan menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan setiap pasien, makin sempurna kebutuhan dan tuntutan 5.8 Tingkat Kepuasan Pasien setiap pasien, makin baik pula kualitas Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan pelayanan kesehatan ( Azwar, 2010). respon pelanggan evaluasi sebagai ketidaksesuaian hasil dan Pasien baru akan merasa puas kinerja atau apabila kinerja layanan kesehatan yang tindakan yang dirasakan sebagai akibat diperolehnya dari tidak terpenuhnya harapan. pada harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasan dasarnya harapan pasien adalah perkiraan atau perasaan kecewa akan mucul apabila atau keyakinan pasien tentang pelayanan kinerja layanan kesehatan khusunya dalam yang memenuhi hal ini pelayanan dokter terhadap pasien di harapannya. Sedangkan hasil kinerja akan ruang rawat inap Hanna yang diperoleh dipersepsikan pasien tidak sesuai dengan harapan pasien. diterimanya oleh akan pasien (Tribowo, 2012). sama atau melebihi Tingkat kepuasan pasien diukur baik scara Meningkatnya masyarakat mengakibatkan akan kesadaran kesehatan, tuntutan akan peningkatan kuantitatif ataupun membandingkannya) kualitatif dan (dengan jika kita melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Salah satu upaya layanan kesehatan,pengukuran tingkat mengantisipasi keadaan tersebut dengan kepuasan mutlak diperlukan. Dan dengan menjaga kualitas pelayanan, sehingga ini diketahuilah sejauh mana dimensi- perlu dilakukan upaya terus menerus agar dimensi kualitas pelayanan kesehatan yang dapat diketahui kelemahan dan kekurangan telah diselenggrakan dapat memenuhi kebutuhan pasien khususnya pasien yang pasien di ruang rawat inap RSU GMIM di rawat diruang rawat inap RSU GMIM Bethesda Tomohon Bethesda Tomohon (Pohan, 2007). 2. Terdapat hubungan antara kualitas jasa Triwahyuni, dkk (2012), dalam penelitiannya menemukan bahwa pelayanan dokter dalam dimensi kehandalan dengan tingkat kepuasan kepuasan pasien rawat inap di RSU Bunda pasien di ruang rawat inap RSU GMIM Thamrin Medan yaitu tidak puas sebesar Bethesda Tomohon 16%, kurang puas sebesar 44,4%, dan puas 3. Terdapat hubungan antara kualitas jasa sebesar 39,6%. Tingkat kepuasan pasien pelayanan dokter dalam dimensi jaminan secara menyeluruh adalah penggabungan dengan tingkat kepuasan pasien di ruang dimensi kualitas jasa pelayanan seperti rawat ketanggapan, Tomohon kehandalan, jaminan, inap RSU GMIM Bethesda kepedulian, dan bukti langsung. Dan hasil 4. Terdapat hubungan antara kualitas jasa penelitian berdasarkan tingkat kepuasan pelayanan pasien diperoleh sebanyak 38 pasien kepedulian dengan tingkat kepuasan pasien sebesar di ruang rawat inap RSU GMIM Bethesda 95% merasa puas dengan dokter dalam dimensi pelayanan dokter yang ada di ruang rawat Tomohon inap RSU GMIM Bethesda Tomohon. 5. Terdapat hubungan antara kualitas jasa Pasien merasa puas terhadap pelayanan pelayanan dokter dalam dimensi bukti apabila penggabungan dimensi kualitas langsung dengan tingkat kepuasan pasien jasa pelayanan dokter dapat dilakukan di ruang rawat inap RSU GMIM Bethesda dengan baik sesuai visi dan misi RSU Tomohon GMIM Bethesda Tomohon. Saran Kesimpulan 1. Diharapkan untuk RSU. Pancaran Kasih Dari hasil penelitian pelayanan dokter GMIM Manado, khusunya untuk para dalam dimensi ketanggapan, kehandalan, dokter – dokter yang ada agar lebih jaminan, kepedulian dan bukti langsung memperhatikan dan menanggapi apa yang dengan tingkat kepuasan pasien di ruang menjadi kebutuhan pasien. Dengan titipan rawat harapan dari pasien – pasien, lewat inap RSU GMIM Bethesda Tomohon bahwa dapat disimpulkan : dijalankannya kuesioner yaitu lebih lagi 1. Terdapat hubungan antara kualitas jasa memperhatikan pasien dengan sungguh – pelayanan sungguh, dokter dalam dimensi ketanggapan dengan tingkat kepuasan lebih memperhatikan pemeriksaan yang cukup bagi pasien, dalam melakukan memperhatikan, pemeriksaan lebih mendengarkan, dan Alamsyah, D. 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogjakarta : Nuha Medika menanggapi dengan baik apa yang menjadi keluhan pasien terhadap penyakitnya, lebih memperhatikan diberikan pelayanan baik yang tindakan akan maupun pengobatan, lebih memperhatikan sikap dengan ramah dan selalu tersenyum, perkenalan dengan pasien yang baru dikenal, pelayanan yang diberikan harus berjalan seiring dengan nama rumah sakit yaitu yang melayani dengan memancarkan kasih didalamnya, pemberian informasi Anonimous, Artikel. 2010. Perilaku Profesionalisme Dokter Bangun Kepercayaan Bagi Pasien.) (Online). (http://www.umy.ac.id/perilakuprofesionalisme-dokter-bangunkepercayaan-bagi-pasien.html, diakses tanggal 27 Mei 2015) Azwar, A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang: Binarupa Aksara Hartono, B. 2010. Manajemen Pemasaran Untuk Rumah Sakit. Jakarta : Rineka Cipta yang jelas tentang penyakit pasien dan cara pencegahannya agar pasien tahu, dan ketepatan diagnosa yang pasti. Sehingga pasien dapat merasa diperhatikan oleh dokter dalam keadaan apapun dan merasa nyaman selama dirawat di ruang rawat inap RSU GMIM Bethesda Tomohon 2. Bagi institusi pendidikan agar lebih lagi dalam mencantumkan materi mengenai Laporan Kinerja Tahunan Ruang Rawat Inap RSU. Bethesda GMIM Tomohon, Tahun 2015 Muninjaya, G A A. 2011. Manajemen Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147 Tahun 2010 tentang Perizinan Rumah Sakit. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas jasa pelayanan kesehatan terhadap Pohan, I. 2007. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: EGC kepuasan pasien 3. Bagi peneliti yang akan meneliti di waktu yang akan datang, agar dapat meneruskan penelitian ini di bagian yang lain untuk kesempurnaan penelitian ini. Kepustakaan Aditama, Y, T. Administrasi 2010. Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Universitas Indonesia. Purwanto S, 2008. Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rumah Sakit, Artikel Psikologis Klinis dan Pengembangan Sosial. http://www/setiyo. klinis.wordpress.com./2008/12/28 /kepuasan-pasien-terhadappelayanan-rumah sakit/(Online ) diakases pada tanggal 29 Mei 2015 Suaib, dkk. 2011. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rsud Syekh Yusuf Kabupaten Gowa (Jurnal). Makassar: Universitas Hasanuddin (Online) (http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/fil es/418ef3e5a30c8713e8eb916d77 829c11.pdf,diakses pada 28 Juni 2015). Suryawati, C. 2006. Kepuasan Pasien Rumah Sakit (Tinjauan Teoritis Dan Penerapannya Pada Penelitian). JMPK Vol. 07/No.04/Desember 2004. Hal 191. (Online). http://www.jmpkonline.net/images/jurnal/2004/Vol _07_No_4_2004/03_chriswardani _suryawati_07_04.pdf diakses pada tanggal 16 Juli 2015 Taufiq S. Tacoh. 2013. Hubungan Antara Pelayanan Dokter Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Instalasi Rawat Inap A BLU RSUP Prof. DR. D. Kandou Kota Tomohon. (Jurnal). (Online) http://fkm.unsrat.ac.id/wpcontent/uploads/2013/11/TAUFI Q-TACOH-091511177.pdf , diakses 25 September Triwibowo, C. 2012. Perizinan dan Akreditasi Rumah Sakit. Yogyakarta : Nuha Medika