penerapan variasi stimulus untuk meningkatkan

advertisement
PENERAPAN VARIASI STIMULUS UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI POKOK BAHASAN PENDAPATAN
NASIONAL KELAS X DI SMA NEGERI 12 KOTA
TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
SITI NURMILASARI
NIM: 109015000154
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
ABSTRAK
Siti Nurmilasari, NIM 1099015000154 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Penerapan Variasi Stimulus untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok
Bahasan Pendapatan Nasional Kelas X Di SMA Negeri 12 Kota Tangerang
Selatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan Pendapatan Nasional
melalui variasi stimulus siswa kelas X SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan.
Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri
dari dua siklus. Instrument yang digunakan adalah instrumen tes yang berupa
pretes dan postes, serta instrumen nontes berupa lembar observasi dan lembar
wawancara.
Adapun indikator keberhasilannya yang dicapai KKM ≥75. Dari hasil
penelitian memperlihatkan bahwa penggunaan variasi stimulus dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, hal ini dibuktikan
dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I skor rata-rata N-Gain
sebesar 0,55 (55%) termasuk dalam kategori sedang, sedangkan pada siklus II
skor rata-rata N-Gain meningkat menjadi 0,69 (69%) termasuk dalam kategori
sedang. Skor rata-rata N-Gain mengalami peningkatan sebesar 0,14 (14%).
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa variasi stimulus memiliki
keunggulan, yaitu siswa merasa lebih antusias dan senang mengikuti pelajaran
ekonomi, dan proses pembelajaran menjadi tidak monoton sehingga siswa mudah
mengerti tentang apa yang dijelaskan oleh guru.
Kata kunci: Variasi Stimulus, Hasil belajar
i
ABSTRACT
Siti Nurmilasari, NIM 1099015000154 Tarbiyah and Teaching Science Faculty
of UIN Syarif Hidayatullah, Application of Stimulus Variation to Improve
Student Learning Outcomes on Economics subjects of the Natiunal Income
Sbject in Cass X SMA Negeri 12 South Tangerang City.
The purpose of this study was to determine the improvement of student
learning outcomes in social student subject National Income economy through
stimulus variation class X students of SMA Negeri 12 South Tangerang City. The
design of this study was Classroom Action Research (CAR) which consists of two
cycles. Then the instrument used is a test instrument pretest and posttest, as well
as a nontes instrument observation sheets and interview sheet.
The indicators of success achieved ≥ 75 KKM. From the results of the
study showed that the use of stimulus variation can improve student learning
outcomes in social studies-economics, from the results of the study showed that
the use of stimulus variation can improve student learning outcomes in social
studies-economics. The results showed that the learning outcomes in the first
cycle an average score of 0.55 N-Gain (55 %) included in the medium category,
while in the second cycle the average score N-Gain increased to 0.69 (69%)
included in the medium category. Average score of N-Gain increased by 0.14
(14%). Based on interviews with students stimulus variation has the advantage of,
students feel more enthusiastic and happy to follow the economic leassons, and
the learning process becomes monotonous so that students easily understand what
is being described by teacher.
Keywords : Variation of stimulus, Learning Outcomes
ii
KATA PENGANTAR
Sembah dan sujud syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa yang telah
menciptakan bumi beserta isinya. Dialah yang telah menciptakan manusia sebagai
makhluk yang sempurna dan memposisikan sebagai kholifah di muka bumi ini.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menyampaikan risalah-Nya dan mengajarkan kepada ummat
manusia tentang kebaikan dan pemaknaan tentang hakikat hidup dan semoga apa
yang telah diajarkan kepada ummat manusia akan tetap abadi sampai akhir zaman.
Penulis bersyukur karena berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi dengan
judul “Penerapan Variasi Stimulus Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Pendapatan Nasional Kelas
X Di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan” dapat diselesaikan dan sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Tidak lupa semua pihak yang sangat membantu dalam proses penyelesaian
skripsi ini, dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Ibu Anissa Windarti, M.Sc pembimbing skripsi, yang senantiasa memberikan
nasehat, saran dan kritik membangun dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), atas
ilmu dan pengalaman yang telah diberikan selama penulis kuliah.
5. Bapak H. M. Syamsudin HS. S.Pd selaku Kepala SMA Negeri 12 Kota
Tangerang Selatan yang telah mengijinkan penulis melakukakan kegiatan
penelitian disekolah yang bapak pimpin.
iii
6. Ibu Evi Sofiati Idris, S.Pd sebagai Guru Bidang Studi Ekonomi SMA Negeri
12 Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan bimbingan dan motivasi
kepada penulis dalam melakukan kegiatan penelitian.
7. Kepada seluruh Dewan Guru dan Staf Tata Usaha SMA Negeri 12 Kota
Tangerang Selatan yang senantiasa memberikan motivasi dan kritik
membangun untuk menyelesaikan tugas penulis.
8. Siswa-siswi SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan khususnya kelas X-6
yang telah membantu penulis saat proses pengumpulan data.
9. Teman-teman (Anindita Chairilina dan mizi ) dan teman-teman PPKT Tahun
2013 (Ana, Dita, Kokom, Vila, Ical, dan Rizky) yang telah membantu penulis
untuk melakukan observasi.
10. Sahabat-sahabat terbaikku (Ami, Reni, Seli, Yuni, Lia, Euis) yang selalu
memotivasi penulis dalam menyusun skripsi.
11. Kawan-kawan Jurusan Pendidikan IPS yang tiada hentinya memberikan
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini terima kasih atas
motivasi dan dukungannya yang telah diberikan kepada penulis.
12. Ayahanda Suwarta dan Ibunda Encung tercinta, yang selalu meneteskan air
mata di dalam do`anya demi anaknya tersayang, yang
telah mengasuh,
mendidik, membimbing, dan berkorban baik moril maupun materil, sehingga
penulis bisa kuliah di kampus tercinta ini.
13. Kakak-kakakku Romlah, Arlan, Ahwadi, Eeng, dan Awaludin tiada hentinya
memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, terima
kasih atas doa dan dukungannya.
14. Kekasih hati calon imam masa depan yang tiada hentinya memberikan suport
dan do`a yang tidak pernah henti-hentinya. Dan yang selalu ada disaat penulis
kehilangan semangat, yang telah membuat hari-hari penulis selalu bahagia
terima kasih untuk semuanya yang telah diberikan kepada penulis.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan, semoga jasa baik
yang telah mereka sumbangkan menjadi amal sholeh dan mendapat balasan yang
lebih baik dari Allah SWT. Penulis menyadari, dalam skripsi ini masih banyak
kekurangan. Penulis memohon kepada semua pihak untuk memberikan saran dan
iv
nasehat demi perbaikan skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Jakarta, 27 Maret 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................
iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xi
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ . xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................
7
C. Pembatasan Fokus Masalah .......................................................
7
D. Rumusan Masalah ......................................................................
8
E. Tujuan Penelitian ........................................................................
8
F. Manfaat Penelitian ......................................................................
8
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Deskripsi Teori ...........................................................................
10
1. Tinjauan Teoritis tentang Keterampilan Dasar Variasi
Stimulus ……………………………………………………. 10
a. Pengertian Keterampilan Dasar Variasi Stimulus ............. 10
b. Tujuan dan Manfaat Variasi Stimulus................................ 12
c. Prinsip Penggunaan Variasi Stimulus ................................ 13
d.Teknik-Teknik Variasi stimulus …………………………
14
2. Hakikat Belajar ...................................................................... 18
1. Pengertian Belajar ............................................................. 18
2. Ciri – Ciri Belajar .............................................................. 19
3. Prinsip – Prinsip Belajar ................................................... 20
4. Tipe Kegiatan Belajar ........................................................ 20
5. Hasil Belajar ...................................................................... 22
3. Ilmu Pengetahuan Sosial ....................................................... 25
1. Hakikat dan Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 25
vi
2. Karakteristik IPS ............................................................... 26
3. Tujuan IPS ......................................................................... 27
B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................
28
C. Kerangka Berpikir ......................................................................
29
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................
33
B. Metode Penelitian........................................................................
34
C. Subjek Penelitian .......................................................................
37
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................
37
E. Tahapan Penelitian Tindakan .....................................................
37
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ..............................
42
G. Data dan Sumber Data ..............................................................
43
H. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………..
43
I. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................
44
1. Instrumen Tes .........................................................................
44
2. Instrumen Nontes ..................................................................
47
a. Pedoman Observasi Guru pada KBM ................................
47
b. Pedoman Wawancara .........................................................
50
c. Dokumentasi ………………………………………………
50
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .........................................
50
1. Uji Validitas .........................................................................
51
2. Uji Reliabilitas ......................................................................
51
3. Pengujian Taraf Kesukaran ..................................................
53
d. Daya Pembeda ......................................................................
53
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ...........................
54
1. Kegiatan Belajar Mengajar ...................................................
54
2. Tes Hasil Belajar ...................................................................
55
L. Indikator Keberhasilan ...............................................................
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah ........................................................
57
1. Sejarah Singkat SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan ….
57
vii
2. Visi, Misi dan Tujuan ……………………………………….. 58
3. Identifikasi Fungsi-Fungsi Sasaran ………………………….
60
4. Data Sekolah ………………………………………………… 62
1. Identitas Sekolah ………………………………………… 62
2. Identitas Kepala Sekolah ………………………………... 63
B. Deskripsi Siswa Kelas X-6 SMA Negeri 12 Kota Tangerang
Selatan .......................................................................................
65
C. Pemeriksaan Keabsahan Data …………………………………..
65
D. Analisis Data …………………………………………………. ..
66
1. Siklus I ...................................................................................
66
2. Siklus II ..................................................................................
75
3. Hasil Wawancara ...................................................................
83
a. Data Hasil Wawancara Guru Bidang Studi ........................
83
b. Hasil Wawancara Siswa ....................................................
84
D. Pembahasan ................................................................................
84
E. Keterbatasan dalam Peneltian .....................................................
86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................
87
B. Saran ...........................................................................................
88
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 89
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 92
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2.1 : RPP Pertemuan Ke-1
Lampiran 2.2 : RPP Pertemuan Ke-2
Lampiran 3.1 : Kisi-kisi Hasil Belajar Siklus I
Lampiran 3.2 : Kisi-kisi Hasil Belajar Siklus II
Lampiran 3
: Pengujian Empirik dengan Program ANATES Siklus I
Lampiran 4
: Pengujian Empirik dengan Program ANATES Siklus II
Lampiran 3.3 : Soal Pretes dan Postes Siklus I
Lampiran 3.4 : Soal Pretes dan Postes Siklus II
Lampiran 4.1 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 4.2 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II
Lampiran 5.1 : Lembar Observasi Guru
Lampiran 5.2 : Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Siklus I
Lampiran 5.3 : Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Siklus II
Lampiran 6.1 : Lembar Observasi Siswa
Lampiran 6.2 : Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 6.3 : Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 7.1 : Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru Bidang Studi (Pra
Penelitian)
Lampiran 7.2 : Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru Bidang Studi (Setelah
Penelitian)
Lampiran 7.3 : Rekapitulasi Hasil Wawancara Siswa (Pra Penelitian)
Lampiran 7.4 : Rekapitulasi Hasil Wawancara Siswa (Setelah Penelitian)
Lampiran 8.1 : Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar
Lampiran 9.1 : Catatan Lapangan
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Jadwal Penelitian ……………………………………………….. 34
Tabel 3.2 : Tahapan Penelitian Tindakan Kelas ……………………………. 37
Tabel 3.3 : Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Ekonomi Siklus I …………….. 44
Tabel 3.4 : Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Ekonomi Siklus II ……………. 45
Tabel 3.5 : Kisi-kisi Lembar Obsevasi Guru ……………………………….. 47
Tabel 3.6 : Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa …………………………….. 49
Tabel 3.7 : Kisi-Kisi Lembar Wawancara Siswa …………………………… 50
Tabel 3.8 : Interpretasi Tingkat Kesukaran ……………………………….... 53
Tabel 3.9 : Persentase Observasi …………………………………………… 55
Tabel 3.10 : Persentase N-Gain ……………………………………………… 56
Tabel 4.1 : Data Guru dan Tenaga Kependidikan ………………………….. 63
Tabel 4.2 : Data Siswa Menurut Jenis Kelamin ……………………………. 63
Tabel 4.3 : Data Sarana dan Prasarana ……………………………………... 64
Tabel 4.4 : Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Guru Siklus I ………..
68
Tabel 4.5 : Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Siswa ………………..
71
Tabel 4.6 : Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Siklus I ……………. 72
Tabel 4.7 : Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Guru Siklus II ………. 76
Tabel 4.8 : Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Siswa Siklus ……….. 79
Tabel 4.9 : Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II ………………………… 80
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
: Kerangka Berfikir …………………………………………
29
Gambar 3.1
: Model Penelitian Tindakan Kelas …………………………
36
xi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 : Persentase N-Gain Siklus I ……………………………………
74
Grafik 4.2 : Persentase N-Gain Siklus II …………………………………..
81
Grafik 4.3 : Persentase Perbandingan N-Gain Siklus I dan Siklus II ………
85
xii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal penting bagi kemajuan suatu
bangsa. Suatu bangsa dikatakan maju apabila sumber daya manusianya
tinggi. Dengan sumber daya manusia yang tinggi maka suatu bangsa
dapat mengembangkan berbagai potensi alam maupun teknologi.
Pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia yang
baik dan tangguh. Oleh karena itu perlu perhatian yang cukup besar
dari berbagai elemen bangsa untuk kemajuan pendidikan nasional.
Pendidikan memerlukan berbagai perbaikan dari berbagai aspek. Hal
ini harus dilakukan secara berkesinambungan, karena pendidikan
bersifat dinamis tidak statis sesuai dengan perkembangan zaman.
Keberhasilan pendidikan tentunya ditentukan oleh banyak
faktor, di antaranya guru yang professional. Guru harus menghargai
siswa sebagai subjek pendidikan sebagai sumber daya manusia yang
potensial dan perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh karena
setiap siswa mempunyai kemampuan bakat dan prestasi yang beragam.
Siswa perlu dikelola dan dikembangkan dengan terencana dan
terprogram dengan baik sehingga kemampuan bakat dan potensinya
dapat meningkat secara maksimal.
Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya
berlangsung secara lancar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang
tidak, ada siswa yang cepat menangkap apa yang dipelajari tetapi ada
1
2
juga yang merasa sulit. Atas dasar itulah dapat dipahami bahwa dalam
aktivitas
belajar
mengajar
terdapat
berbagai
masalah
atau
problematika, misalnya dalam hal semangat yang terkadang tinggi
tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan konsentrasi, itulah
kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap siswa dalam kehidupan
sehari-hari dalam kaitannya dengan aktivitas belajar mengajar.
Kegiatan mengajar merupakan tugas professional, sehingga
dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru hendaknya
terencana dan perlu dikelola sebaik mungkin sesuai dengan prinsifprinsif mengajar dan manajemen pembelajaran yang baik, apalagi
kegiatan belajar mengajar disekolah merupakan hal yang sangat
strategis
sebagai
usaha
sistematik
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran.
Dalam rangka menyajikan dan menyampaikan materi pelajaran
seorang guru hendaknya mempunyai beberapa keterampilan
dasar. Menurut Moh. Uzer Usman keterampilan dasar mengajar
yang harus dimiliki guru antara lain: “Keterampilan bertanya,
keterampilan memberikan penguatan, keterampilan variasi,
keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan
menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan
mengajar perseorangan.”1
Keterampilan dasar variasi stimulus merupakan salah satu
keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru, sebab
seorang guru yang professional harus memiliki keterampilan dalam
proses pengelolaan pembelajaran, termasuk variasi strategi dan model
pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Guru merupakan faktor yang sangat strategis dalam upaya
menigkatkan keefektivan pembelajaran, agar proses belajar mengajar
bisa lebih bermakna dan dapat mencapai hasil yang optimal.
Pembelajaran juga akan efektif dan bermakna jika dalam pembelajaran
1
h.74
Uzer Usman, Menjadi guru professional, ( Bandung, Remaja Rosdakarya, 2010), Cet.1,
3
tersebut, siswa menjadi lebih mudah dan aktif dalam memahami
pelajaran, sehingga dengan pembelajaran itu pula siswa menjadi
senang, semangat, termotivasi untuk terus belajar dan tidak mudah
jenuh.
Kenyataan yang terjadi, tidak sedikit guru yang kurang
memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran yang efektif dan
bermakna, sehingga hasilnya kurang maksimal dalam meningkatkan
potensi anak didik. Hal ini terjadi karena mayoritas para guru hanya
terus berupaya meningkatkan kualitasnya pada pengembangan bidang
studi, tetapi tidak diimbangi dengan kemampuan teknis atau
keterampilan mengajarnya. Akhirnya, para guru hanya tampil
memukau dalam menyampaikan materi pembelajaran, tetapi hasilnya
kurang maksimal akibat dari belum optimalnya para guru dalam
mengembangkan keterampilan teknis dalam pembelajaran, yang salah
satunya adalah kemampuan mengadakan variasi stimulus dalam
pembelajaran.
Padahal
dalam
konteks
pembelajaran
efektif,
selain
kemampuan mengembanngkan bahan studi, para guru juga dituntut
untuk mampu juga mengembangkan aspek lainnya. Aspek lain yang
dimaksud
tentu
saja
berkaitan
dengan
berbagai
kemampuan
pengembangan strategi, metode, dan teknis pembelajaran yang
dampaknya juga sangat besar dalam menentukan hasil pembelajaran.
Kemampuan guru mengembangkan strategi dan metode
pembelajaran inilah yang hampir dirasakan oleh para pengelola satuan
pendidikan di berbagai daerah, termasuk diwilayah Tangerang Selatan,
sehingga berdampak pada rendahnya kualitas hasil pembelajaran.
Padahal, dengan kemampuan inilah yang paling besar dampaknya
dalam menentukan kualitas pembelajaran. Sebab, pada aspek inilah,
kemampuan guru akan teruji apakah mampu mendesain pembelajaran
yang berkualitas atau tidak? Termasuk kemampuan guru dalam
4
menjalankan peran dan fungsinya sebagai educator, motivator,
facilitator, dan demonstrator yang handal dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, guru dituntut untuk tampil sebaik mungkin
menjalankan peran dan fungsinya, baik sebagai motivator, fasilitator,
maupun sebagai innovator dalam rangka mendorong, membimbing dan
memfasilitasi belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk itulah guru dituntut untuk memiliki beberapa keterampilan dasar
dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa didalam kelas,
termasuk didalamnya mengadakan variasi stimulus.
Setiap langkah kegiatan pembelajaran seorang guru dituntut
untuk selalu terampil dan dapat melakukan berbagai macam cara
didalam proses mengajar, tentunya dengan memiliki berbagai macam
keterampilan dasar mengajar. Salah satunya adalah keterampilan
mengadakan variasi stimulus untuk memberikan rangsangan belajar
terhadap siswa. Sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditentukan.
Sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor. 20 Tahun 2003
Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.2
Untuk
memenuhi
tujuan
pendidikan
tersebut
maka
diselenggarakan rangkaian kependidikan secara sengaja, terarah,
terencana, berjenjang dan sistematis melalui pendidikan formal seperti
sekolah. Pendidikan yang diperoleh melalui sekolah diharapkan
2
Himpunan Perundang-Undangan RI tentang: Sistem Pendidikan Nasiona (SISDIKNAS)
Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 Beserta Penjelasannya, (Bandung: NUANSA AULIA,
2008), hal. 12
5
mampu menciptakan SDM yang berkualitas dan berwawasan sehingga
dapat membentuk peradaban manusia yang bermartabat.
Keadaan di lapangan menunjukan masih banyak guru Sekolah
Menengah Atas (SMA) yang belum dapat mengembangkan variasi
stimulus secara optimal di dalam proses pembelajaran khususnya pada
pembelajaran ekonomi, sehingga kualitas pendidikan masih rendah.
Pembelajaran Ekonomi dengan pendekatan faktual maupun dengan
menggunakan pendekatan koseptual kurang dapat mengembangkan
perbendaharaan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang tetap
dimiliki siswa. Pembelajaran seperti itu bukan hanya membuat bosan
para peserta didik, tetapi membuat pelajaran menjadi tidak menarik
perhatian sehingga siswa tidak memiliki sikap antusias terhadap proses
pembelajaran.
Hal ini dapat dibuktikan dari data ulangan harian ekonomi hasil
belajar siswa kelas X-6 belum optimal karena 13 siswa dari 30 siswa
memperoleh nilai mata pelajaran ekonomi di bawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal), yang terdiri dari 4 orang siswa mendapatkan
nillai 66, 2 orang siswa mendapatkan nilai 50, 4 orang mendapatkan
nilai 45 dan 3 orang siswa mendapatkan nilai 40. Sedangkan untuk
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran ini siswa
diharuskan memperoleh nilai tidak kurang dari 70. Penyebab dari
kondisi tersebut mungkin karena masih menggunakan model
pembelajaran yang masih berpusat pada guru dengan menggunakan
metode ceramah sehingga menimbulkan kebosanan pada siswa yang
berakibat pada kurang optimalnya pemahaman dan hasil belajar.
“Faktor kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian
kegiatan belajar yang begitu-begitu saja akan mengakibatkan
perhatian, motivasi, dan minat siswa terhadap pelajaran, guru, dan
sekolah menurun. Untuk itu diperlukan adanya keanekaragaman dalam
6
penyajian kegiatan belajar”.3 “Mengadakan variasi merupakan
keterampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk
mengatasi kebosanan peserta didik agar selalu antusias, tekun dan
penuh
partisipasi”.4
Dalam
model-model
pembelajaran
yang
berkembang belakangan ini, keterampilan ini sangat penting terutama
dalam upaya mengimplementasikan kurikulum KTSP. Untuk itulah,
dalam konteks ini guru perlu menjaga agar iklim belajar tetap kondusif
dan menyenangkan.
Dengan demikian, guru dapat menggunakan variasi stimulus
pada waktu bertatap muka dengan siswa didalam kelas atau pada
waktu proses belajar mengajar berlangsung. Yang paling terpenting
dalam melakukan interaksi dengan siswa jangan monoton, sebisa
mungkin melakukan interaksi secara berbeda-beda sehingga siswa
selalu terangsang untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran.
Dengan adanya variasi stimulus yang diberikan oleh guru
secara psikis anak menerimanya dalam berbagai respon sesuai dengan
iklim situasi dan kondisi belajar yang tercipta. Semakin banyak
pengalaman anak dalam belajar maka akan berkembang keterampilan
fisik, kerja, berfikir, kekayaan intelektual dan spiritual sebagai
kekayaan kepribadian yang diharapkan. Semakin banyak pengalaman
belajar melalui berbagai rangsangan, maka semakin banyak pula
respon
yang
diberikan
untuk
mengembangkan
watak
dan
kepribadiannya. Pemberian rangsangan kepada anak dalam proses
belajar mengajar, maka akan mempengaruhi perubahan pola atau cara
belajar dan tingkah laku anak. Penggunaan Variasi Stimulus terhadap
proses pembelajaran tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil
belajar siswa karena dapat mendorong siswa lebih aktif dan lebih
memahami pelajaran yang telah disampaikan.
3
J.J. Hasibuan & Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung:PT Remaja
Rosdakarya.1995) cet.6 hal. 64
4
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Aktif dan
Menyenangkan. (Bandung:PT Remaja Rosdakarya.2005) cet I hal.78
7
Berangkat dari hal itulah, penulis merasa perlu untuk
menelusuri hal tersebut dalam sebuah penelitian, guna mendapatkan
gambaran dan informasi yang benar dan mendalam tentang kondisi
pembelajaran diatas dengan mengangkat sebuah judul penelitian
“Penerapan Variasi Stimulus untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Pendapatan
Nasional Kelas X di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan”.
C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan,
beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Hasil belajar ekonomi yang diperoleh siswa masih banyak yang di
bawah ketuntasan kriteria minimum(KKM) yang telah ditentukan.
2. Banyak guru yang kurang memiliki kemampuan dalam mengelola
pembelajaran yang efektif dan bermakna.
3. Belum optimalnya para guru dalam mengembangkan keterampilan
teknis dalam pembelajaran.
4. Banyaknya guru yang masih kurang memperhatikan pentingnya
penggunaan variasi stimulus dalm pembelajaran.
5. Banyak
guru
yang kurang memperhatikan
bahwa
dengan
menggunakan variasi stimulus dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
6. Banyak guru yang belum memiliki kemampuan teknis atau
keterampilan dalam mengajar
D. Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan penelitian ini dan tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda-beda, maka penulis memberikan batasanbatasan masalah yaitu:
1. Banyaknya guru yang masih kurang memperhatikan pentingnya
penggunaan variasi stimulus dalam pembelajaran.
8
2. Banyak
guru
yang kurang memperhatikan
bahwa
dengan
menggunakan variasi stimulus dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
E. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas,
maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimanakah
Penerapan Variasi Stimulus dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi
dengan konsep Pendapatan Nasional pada siswa Kelas X di SMAN 12
Kota Tangerang Selatan?
F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar Ekonomi siswa kelas X di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan
dengan menggunakan Variasi Stimulus.
G. Manfaat Penleitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
adanya suatu kontribusi hasil penelitian baik secara teoritis ataupun
secara praktis, manfaat-manfaat tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan
serta memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan terutama dalam
bidang pendidikan. Memberikan informasi bagaimana cara
mengatasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran IPS
(Ekonomi), terutama dalam hal penerapan variasi stimulus dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
Ekonomi.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi
siswa,
dapat
memberikan
suasana
belajar
yang
menyenangkan sehingga dapat memberikan hasil belajar yang
lebih baik dan siswa lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran.
9
b) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah
satu alternatif pembelajaran agar dapat tercipta suasana
pembelajaran yang efektif.
c) Bagi Sekolah, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang
lebih baik sehingga tujuan untuk menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas dapat tercapai.
d) Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta
pengalaman yang berharga.
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Deskripsi Teori
1. Tinjauan Teoritis tentang Keterampilan Dasar Variasi Stimulus
a. Pengertian Keterampilan Dasar Variasi stimulus
Keterampilan dasar variasi stimulus menurut Wina Sanjaya
adalah keterampilan guru untuk menjaga agar iklim pembelajaran tetap
menarik perhatian, tidak membosankan, sehingga siswa menunjukan
sikap antusias dan ketekunan, penuh gairah dan berpartisipasi aktif
dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran.1
Sedangkan menurut Moh Usman adapun keterampilan dasar
mengajar yang harus digunakan guru adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Keterampilan Bertanya (Questioning Skills)
Keterampilan memberikan penguatan (Reinforcement Skills)
Keterampilan mengadakan variasi (Variation Skills)
Keterampilan menjelaskan ( Explaining Skills
1
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Kencana, 2008), h.166
10
11
4. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran (Set Induction and
Closure)
5. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
6. Keterampilan mengelola kelas, dan
7. Keterampilan mengajar perseorangan2
Keterampilan mengajar merupakan kompetensi profesional
yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru
secara utuh dan menyeluruh, dari 8 keterampilan mengajar di atas
sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran. Dalam skripsi
ini penulis membahas tentang Keterampilan Dasar Variasi Stimulus.
Variasi
dalam
pembelajaran
dapat
diartikan
sebagai
“Perubahan kegiatan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan
oleh guru untuk menghindari kebosanan dan kejenuhan serta dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar”3.
Definisi yang hampir sama juga dirumuskan oleh J.J. Hasibuan
& Moedjiono yang mengatakan bahwa “Variasi stimulus adalah
perbuatan guru dalam konteks proses belajar mengajar yang bertujuan
mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa
senantiasa menunjukan ketekunan, perhatian, keantusiasan, serta
berperan secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar”.4
Dari beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa yang
dimaksud dengan variasi stimulus adalah keterampilan guru untuk
melakukan perubahan kegiatan dalam proses pembelajaran agar tetap
menarik perhatian, tidak membosankan, meningkatkan semangat,
2
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, ( Bandung, Remaja Rosdakarya, 2010), cet.1,
h. 74
3
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), cet.2, h. 78
4
J.J Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar (Bandung, Remaja
Rosdakarya,1995), Cet. 6, h. 64
12
motivasi dan ketekunan serta menambah gairah dan partisipasi aktif
siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
b. Tujuan dan Manfaat Variasi Stimulus
Tujuan mengadakan keterampilan variasi stimulus adalah sebagai
berikut:
a. “Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada
aspek-aspek belajar mengajar yang relevan;
b. Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat ingin
mengetahui dan menyelidiki pada siswa tentang hal-hal yang
baru”.5
Tujuan mengadakan keterampilan variasi stimulus adalah
sebagai berikut: “1) meningkatkan perhatian peserta didik terhadap
materi
standar
yang
relevan:
2)
memberi
kesempatan
bagi
perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai hal baru dalam
pembelajaran”.6
Selain tujuan yang telah diuraikan di atas, Syaiful Bahri
Djamarah
juga
merumuskan
beberapa
tujuan
mengadakan
keterampilan variasi stimulus adalah sebagai berikut:
a) Meningkatkan dan memelihara perhatian anak didik terhadap
relevansi proses belajar mengajar;
b) Memberi kesempatan berfungsinya motivasi dan rasa ingin tahu
melalui eksplorasi dan penyelidikan terhadap situasi yang baru;
c) Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah melalui
penyajian gaya mengajar yang bersemangat dan antusias sehingga
meningkatkan iklim belajar siswa;
d) Memberi pilihan dan fasilitas dalam belajar individual: dan
5
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, ( Bandung, Remaja Rosdakarya, 2010), Cet.
1, h. 84
6
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), h. 78
13
e) mendorong anak didik untuk belajar dengan melibatkannya dalam
berbagai pengalaman yang menarik pada berbagai tingkat
kognitif.7
Dari beberapa tujuan yang telah dipaparkan di atas, dapat
dipahami bahwa tujuan keterampilan dasar variasi stimulus adalah
sebagai berikut: a) untuk menghindari kebosanan dan kejenuhan siswa
dalam proses belajar mengajar; b) untuk menumbuhkan dan
meningkatkan partisipasi, motivasi, dan prestasi belajar pada siswa;
dan c) untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai
dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.
Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas, dapat dipahami
bahwa manfaat keterampilan dasar variasi stimulus adalah sebagai
berikut: a) dapat memupuk perilaku positif peserta didik terhadap
pembelajaran; dan b) dapat memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk
belajar
sesuai
dengan
tingkat
perkembangan
dan
kemampuannya.
c. Prinsip Penggunaan Variasi Stimulus
Menurut Syaiful Bahri Djamarah prinsip penggunaan variasi
stimulus adalah sebagai berikut:
a. Dalam penggunaan keterampilan variasi stimulus sebaiknya semua
jenis variasi stimulus itu digunakan, disamping juga harus ada
variasi penggunaan komponen untuk tiap jenis variasi.
b. Menggunakan
variasi
stimulus
secara
social
dan
berkesinambungan, sehingga momen proses mengajar yang utuh
tidak rusak dan perhatian anak didik serta proses belajar tidak
terganggu.
c. Penggunaan komponen variasi stimulus harus benar-benar
terstruktur dan direncanakan oleh guru. Karena itu, memerlukan
7
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, ( Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2000), cet.1, hlm.125
14
penggunaan yang luwes dan spontan sesuai dengan umpan balik
yang diterima. Biasanya bentuk umpan balik ada dua, yaitu: 1)
keterlibatan siswa; dan 2) umpan balik informasi tentang
pengetahuan dan pelajaran.8
Sedangkan menurut J.J Hasibun dan Moedjiono prinsip-prinsip
yang perlu dipahami adalah sebagai berikut:
a. Perubahan yang digunakan harus bersifat efektif.
b. Penggunaan teknik variasi harus lancar dan tepat.
c. Penggunaan komponen-komponen variasi harus benar-benar
terstruktur dan direncanakan sebelumnya.
d. Penggunaan
komponen
variasi
harus
luwes
dan
spontan
berdasarkan balikan siswa.9
Dari beberapa prinsip penggunaan variasi stimulus yang
dipaparkan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Sebaiknya dalam menggunakan variasi stimulus harus digunakan
secara baik dan berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak
perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran yang sedang
berlangsung.
2. Sebaiknya
dalam
menggunakan
variasi
stimulus
harus
menggunakan semua jenis variasi stimulus.
3. Sebaiknya semua penggunaan komponen-komponen variasi harus
benar, efektif, luwes dan spontan berdasarkan balikan siswa.
d. Teknik-Teknik Variasi Stimulus
Untuk menjaga agar proses pembelajran tetap kondusif dan
menyenangkan, maka menurut Uzer Usman ada beberapa teknik
variasi stimulus yang dapat dilakukan:
a. Variasi dalam cara mengajar guru:
1) Penggunaan variasi suara (Teacher Voice);
8
Syaiful Bahri Djamarah, Ibid, 125-126
J.J Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar (Bandung, Remaja
Rosdakarya,1995), Cet. 6, h. 66
9
15
Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi
lembut, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat,
dari gembira menjadi sedih, atau pada suatu saat memberikan
tekanan pada kata-kata tertentu.
2) Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing)
Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap
penting dapat dilakukan guru. Misalnya dengan perkataan
“Perhatikan ini baik-baik”, atau “Nah”, ini penting sekali”, atau
“perhatikan dengan baik, ini agak sukar dimengerti.
3) Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher Silence)
Adanya kesenyapan, kebisuan, atau “Selingan diam” yang tibatiba dan disengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan
alat yang baik untuk menarik perhatian siswa sebab perubahan
stimulus dari adanya suara kepada keadaan tenang atau senyap,
atau dari adanya kesibukan atau kegiatan lalu dihentikan akan
dapat menarik perhatian karena siswa ingin tahu apa yang
terjadi.
4) Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact and
Movement)
Bila guru sedang berbicara atau berinteraksi dengan siswanya,
sebaiknya pandangan menjelajahi seluruh kelas dan melihat ke
mata murid-murid untuk menunjukan adanya hubungan yang
intim dengan mereka, sedangkan kontak pandang dapat
digunakan
untuk
menyampaikan
informasi
dan
untuk
mengetahui perhatian atau pemahaman siswa.
5) Gerakan badan mimik
Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, dan
gerakan badan adalah aspek yang sangat penting dalam
berkomunikasi, gunanya ialah untuk menarik perhatian dan
menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan.
Ekspresi wajah misalnya tersenyum, mengerutkan dahi,
16
cemberut, menaikan alis mata, untuk menunjukan kagum,
tercengang atau heran. Gerakan kepala dapat dilakukan dengan
bermacam-macam, misalnya menganggukan, menggeleng,
mengangkat atau menganggukan kepala untuk menunjukan
setuju atau sebaliknya. Jari dapat digunakan untuk menunjukan
ukuran, jarak arah ataupun menjentik untuk menarik perhatian
serta menggoyangkan tagan dapat berarti “tidak”, mengangkat
tangan keduanya dapat berarti “apa lagi”.10
b. Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran:
1) Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (Visual aids):
Alat atau media yang termasuk kedalam jenis ini ialah yang
dapat dilihat, antara lain grafik, bagan, poster, diorama,
spesimen, gambar, film, dan slide.
2) Variasi alat atau bahan yang dapat didengar ( auditif aids)
Suatu guru termasuk kedalam media komunikasi yang utama
didalam kelas, seperti; rekaman suara, suara radio, musik, dan
sebagainya dapat dipakai sebagai penggunaan indera dengar
yang divariasikan dengan indera yang lain.
3) Variasi alat atau bahan yang dapat diraba (Motorik);
Penggunaan alat yang termasuk kedalam jenis ini akan dapat
menarik
perhatian
siswa
dan
dapat
membentuk
dan
memperagakan kegiatannya, baik secara perorangan ataupun
secara kelompok.
4) Variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat, dan diraba,
(audio-Visual aids)
Penggunaan alat jenis ini merupakan tingkat yang paling tinggi
karena melibatkan semua indera yang kita miliki, media yang
termasuk disini adalah film, televisi radio, slide projector yang
10
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, ( Bandung, Remaja Rosdakarya), Cet.1, h. 85
17
diiringi penjelasan guru dan cara penggunaannya disesuaikan
dengan tujuan pengajaran yang hendak dicapai.11
Variasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi alat
atau bahan yang dapat dilihat (Visual aids) yaitu alat atau media yang
termasuk ke dalam jenis ini ialah yang dapat dilihat. Dalam penelitian
ini menggunakan alat atau media slide.
c. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa:
1) Pola guru-murid
Merupakan komunikasi sebagai aksi (Satu arah)
2) Pola guru-murid-guru
Ada balikan (Feedback) bagi guru, tidak ada interakasi
antarsiswa (komunikasi sebagai interaksi).
3) Pola-guru-murid-murid
Ada balikan bagi guru, siswa saling belajar satu sama lain.
4) Pola guru-murid,murid-guru,murid-murid
Interaksi optimal antara guru dengan murid dan antara murid
dengan murid (komunikasi sebagai transaksi, multiarah).
5) Pola Melingkar
Setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan
atau jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila
setiap siswa belum mendapat giliran.12
Variasi pola interaksi yang diharapkan adalah Pola-gurumurid-guru yaitu ada balikan (Feedback) bagi guru, tidak ada
interaksi antarsiswa (Komunikasi sebagai interaksi. Alasan mengapa
memilih
pola
tersebut,
diharapkan
setelah
pembelajaran
menggunakan variasi tersebut siswa dapat memahamai apa yang
disampaikan oleh guru dan ada balikan yang diterima oleh guru juga
yaitu hasil belajar siswa yang diatas KKM.
11
12
Uzer Usman, Ibid, h. 86-87
Uzer Usman, Ibid, h. 87-88
18
Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, keterampilan
mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga
aspek, yaitu:
1. Variasi dalam gaya mengajar
2. Variasi dalam menggunakan media dan bahan pengaajaran
3. Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa .13
Dari berbagai teknik-teknk keterampilan variasi stimulus yang
telah dipaparkan diatas dapat dipahami bahwa seorang guru dituntut
untuk benar-benar menguasai teknik-teknik yang akan digunakan
dalam memberikan variasi stimulus dalam proses pembelajaran. Hal
ini bertujuan agar situasi pembelajaran khususnya siswa lebih
menunjukan rasa antusias, penuh gairah, dan terhindar dari kebosanan
serta tidak mudah jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran.
2. Hakikat Belajar
1. Pengertian Belajar
Kita tentu sering mendengar atau menjumpai istilah belajar.
Kata belajar, secara efektif telah kita kenal sejak bersekolah di
Kelompok Bermain ataupun Taman Kanak-Kanak (TK). Dalam
pespektif psikologi, belajar merupakan satu proses perubahan, yaitu
perubahan dalam perilaku sebagai hasil dan interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. “Belajar adalah
suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih
baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun”.14
Adapun menurut Uno “belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya”.15
13
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, ( Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2000), cet.1, hlm. 124
14
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta:Rineka Cipta,2009), h. 9
15
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.
22
19
Sedangkan menurut Iskandar bahwa “belajar merupakan
kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan
berlangsung seumur hidup”.16 “Belajar adalah Perolehan perubahan
tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan
pengalaman”.17
Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah setiap perubahan pada diri seseorang baik prilaku maupun
sikap yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai
suatu hasil dari latihan atau pengalaman yang pernah dijalani.
2. Ciri – Ciri Belajar
Terdapat ciri-ciri dalam proses belajar mengajar menurut
Syaiful Bahri
yaitu: (1) Belajar memiliki tujuan, (2) ada suatu
prosedur yang direncanakan, (3) kegiatan belajar ditandai dengan satu
penggarapan materi yang khusus, (4) ditandai dengan aktivitas anak
didik, (5) kegiatan belajar membutuhkan disiplin, (6) ada batas watu,
dan (7) evaluasi.18
Terdapat ciri-ciri dalam proses belajar mengajar menurut pupuh yaitu
sebagai berikut:
a. Memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk anak dalam suatu
perkembangan tertentu.
b. Terdapat mekanisme, prosedur, langkah-langkah metode dan
teknik yang direncanakan dan didesain untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
c. Fokus materi jelas, terarah dan terencana dengan baik, adanya
aktivitas
anak
didik
merupakan
syarat
mutlak
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
d. Aktor guru yang cermat dan tepat.
16
Iskandar, Psikologi Pendidikan: Sebuah Orientasi Baru, ( Jakarta:Gaung Persada
Press,2009), h.102
17
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1996), h. 89
18
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi
(Jakarta:Rineka Cipta,2006), h. 39
bagi
20
e. Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan anak didik dalam
proporsi masing-masing.
f. Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran
g. Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk.19
Dari ciri-ciri belajar yang telah dijelaskan di atas dapat
disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar bertujuan untuk membentuk anak
didik dalam suatu perkembangan tertentu dan anak didik merupakan
syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Masalah
evaluasi bagian penting yang tidak bisa diabaikan, setelah guru
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus guru lakukan
untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran yang telah
ditentukan.
3. Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar menurut Slameto adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
b. Sesuai hakikat belajar
c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
d. Syarat keberhasilan belajar.20
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar
itu harus berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan,
keterlibatab langsung/berpengalaman, pengeluaran, tantangan, balikan
dan penguatan serta perbedaan individual.
4. Tipe Kegiatan Belajar
Menurut Gagne tipe-tipe kegiatan belajar dibagai menjadi
delapan yaitu :
19
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Islam, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), Cet. I, h. 11
20
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta:PT. Rineka
Cipta,2010), h. 27
21
a. Belajar Isyarat (Signal Learning)
Tipe belajar semacam ini dilakukan dengan merespon suatu
isyarat. Jadi respon yang dilakukan itu bersifat umum, kabur dan
emosional. Tipe kegiatan belajar ini menekankanbelajar sebagai
usaha merespons tanda-tanda yang dimanipulasi dalam situasi
pembelajaran. Seperti menutup mulut dengan jari telunjuk,
melambaikan tangan dll.
b. Belajar Stimulus – Respons (Stimulus Respons Learning)
Tipe ini berhubungan dengan perilaku peserta didik yang secara
sadar
melakukan
respons
tepat
terhadap
stimulus
yang
dimanipulasi dalam situasi pembelajaran, misalnya mencium bau
masakan sedap, keluar air liur.
c. Belajar Rangkaian (Chaining)
Tipe ini berkaitan dengan kegiatan peserta didik menyusun
hubungan antara dua stimulus atau lebih dengan berbagai respon
yang berkaitan dengan stimulus tersebut. Hal ini terjadi dalam
rangkaian motorik ; seperti gerakan dalam mengikat sepatu,
makan, minum, atau gerakan verbal seperti selamat tinggal, bapakibu.
d. Asosiasi Verbal (Verbal Association)
Tipe ini berkaitan dengan upaya peserta didik menghubungkan
respons dengan stimulus yang disampaikan secara lisan. Seperti
suatu kalimat “unsur itu berbangun limas”
e. Belajar Diskriminasi (Discrimination Learning)
Tipe belajar ini adalah pembedaan terhadap berbagai rangkaian.
Seperti membedakan berbagai bentuk wajah, bintang, atau tumbuhtumbuhan.
f. Belajar Konsep (Concept Learning)
Tipe ini belajar menggunakan konsep. Konsep diperoleh dari
membuat tafsiran terhadap fakta dan realita. Dengan konsep dapat
digolongkan binatang bertulang belakang, menurut ciri-ciri khusus
22
(Kelas), seperti kelas mamalia, reptilian, amphibian, burung, dan
ikan.
g. Belajar Aturan (Rule Learning)
Tipe belajar ini banyak terdapat dalam semua pelajaran disekolah,
seperti benda memuai jika dipanaskan, besar sudut dalam segitiga
sama dengan 180 derajat.
h. Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving Learning)
Tipe ini berhubungan dengan kegiatan peserta didik menghadapi
persoalan dan memecahkannya sehingga pada akhirnya peserta
didik memiliki kemampuan atau kecakapan dalam pemecahan
masalah.21
Dari penjelasan tipe-tipe di atas maka pembelajaran IPS
termasuk dalam tipe belajar konsep (Concept Learning) karena
pelajaran IPS mempelajari konsep-konsep tentang fakta atau realita
yang ada di dalam masyarakat.
5. Hasil Belajar
“Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan evaluasi
hasil belajar baik dengan ulangan maupun tes. Dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan berakhirnya pembelajaran dalam periode tertentu
dan merupakan puncak dari proses belajar”.22
Menurut Djamarah dan Zain, “hasil belajar tercermin dalam
perubahan perilaku, baik secara material-substansial, strukturalfungsional, maupun behavior”.23 “Perubahan perilaku tersebut tampak
dalam penguasaan siswa pada pola-pola tanggapan ( respons) baru
terhadap lingkungannya yang berupa keterampilan (Skill), kebiasaan
21
Lukman Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2009), h.
22
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan pembelajaran .(Jakarta Rineka Cipta, 1999), Cet.
40-42
6, h. 3
23
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi, (
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet 3, h. 11
23
(habit), sikap atau pendirian (attitude), kemampuan (ability),
pengetahuan
(knowledge),
pemahaman
(understanding),
emosi
(emotion) apresiasi (appreciation), jasmani dan etika atau budi pekerti,
serta hubungan sosial”.24
Hasil belajar tampak sebagai perubahan tingkah laku yang
terjadi pada diri siswa yang dapat diamati dan dapat diukur dalam
bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan
tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan
yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak
tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan dan lain
sebagainya.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah perubahan tingkah
laku siswa ditandai dengan kemampuan peserta didik menerapkan dan
mendemonstrasikan pengetahuannya serta keterampilannya. Perubahan
inilah yang disebut hasil belajar.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar merupakan produk dari suatu proses belajar yang dapat
dilihat dari perubahan kondisi pribadi pelaku pembelajaran dari yang
semula tidak tahu menjadi tahu dan dapat dilihat dari kemampuankemampuan tertentu. Hasil belajar tampak dalam suatu prestasi yang
diberikan oleh siswa yang dapat menentukan berhasil tidaknya suatu
proses pembelajaran. Hasil belajar dapat diketahui dari proses
penilaian baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Indikator hasil
belajar merupakan target pencapaian kompetensi secara operasional
dari kompetensi dasar dan standar kompetensi. Ada tuga ranah hasil
belajar harus dinilai untuk mengetahui seberapa besar pencapaian
kompetensi tersebut, yakni hasil belajar pada ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor. Namun, sesuai dengan tujuan penelitian yang
24
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis si Bidang Pendidikan,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 15
24
dilakukan maka peneliti membatasi teori hasil belajar hanya pada hasil
belajar kognitif.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa,
adapun faktor-aktor itu digolongkan sebagai berikut:
1. Faktor internal
a. Faktor Fisiologis, secara umum kondisi fisiologis seperti
kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek,
tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya
akan membantu dalam proses dan hasil belajar.
b. Faktor Psikologis, setiap manusia atau anak didik pada
dasarnya memiliki kondisi psikologi yang berbeda-beda,
terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, tentunya
perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan
hasil
belajarnya
masing-masing.
Faktor
psikologis
itu
diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat,
motif dan motivasi dan kognitif dan daya nalar.
2. Faktor eksternal
a. Faktor Lingkungan, kondisi lingkungan juga mempengaruhi
proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa
lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan
sosial. Lingkungan sosial aik yang berwujud manusia maupun
hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar.
b. Faktor Instrumental, adalah faktor yang keberadaan dan
penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai
sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah
25
dirancang. Faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum,
sarana dan fasilitas, dan guru.25
Faktor di atas dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan
yang sangat penting dalam membentuk kepribadian dan perilaku
seorang anak dimana seorang anak itu di didik sedangkan
lingkungan sosial budaya, sebagai anggota masyarakat, anak didik
tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang
terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada norma
sosia, dan hukum yang berlaku dalam masyarakat.
Hubungan antara satu faktor dengan faktor lainnya sangat
erat kaitannya yang bersifat saling mendukung. Dalam faktor
internal terdapat fisiologis dan psikologis siswa yang didukung
oleh faktor eksternal. Oleh karena itu, lingkungan yang merupakan
bagian dari faktor eksternal dan metode belajar yang merupakan
bagian dari pendekatan belajar perlu dperhatikan dengan seksama
dalam penerapannya. Hal ini dimaksudkan agar hasil belajar siswa
yang akan dicapai dapat diperoleh dengan maksimal.
3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
1. Hakikat dan Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu Pengetahuan Sosial sudah kita kenal sejak kita duduk di
bangku sekolah dasar (SD), dan biasanya IPS ini menyangkut masalahmasalah sosial yang ada di dalam masyarakat. Di dalam suatu kajian
ilmu sosial sering terdapat istilah-istilah yang beragam maknanya pun
beragam beragam juga tapi substansinya hampir sama. “Isilah-istilah
tersebut adalah Studi Sosial (Social Studies), ilmu-ilmu sosial (social
sciences) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS)’.26
25
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada Press,2010), h. 24
26
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu; Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), Cet. 3, h. 172
26
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan integrasi dari
berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, politk, hukum, dan budaya. Ilmu pengetahuan sosial
dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan
satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu
sosial.27
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa IPS adalah suatu
mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial, seperangkat peristiwa,
fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial yang
bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, serta
mata pelajaran ilmu sosial lainnya yang memiliki tujuan yang penting
bagi pendidikan.
2. Karekteristik IPS
Konsep IPS diantaranya meliputi: (1) interaksi, (2) saling
ketergantungan,
(3)
kesinambungan
dan
perubahan,
(4)
keragaman/kesamaan/perbedaan, (5) konflik dan konsesus, (6) pola
(patron), (7) tempat, (8) kekuasaan (power), (9) nilai kepercayaan, (10)
keadilan
dan
pemerataan,
(11)
kelangkaan
(scarcity),
kekhussusan, (13) budaya (culture), dan (14) nasionalisme.
(12)
28
Mata pelajaran IPS memiliki karakteristik yang berbeda dengan
disiplin ilmu-ilmu yang lainnya, biasanya disiplin ilmu lain bersifat
motorik. Adapun karakteristik mata pelajaran IPS menurut Trianto
antara lain sebagai berikut:
a. Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur
geografi,
sejarah,
ekonomi,
dan
politik,
kewarganegaraan,
sosiologi bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.
b. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari struktur
keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas
27
28
Trianto, Ibid, h. 171
Trianto, Ibid, h. 173
27
sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik
(tema) tertentu.
c. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS juga menyangkut
berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan
interdidipliner dan multidisipliner.
d. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat menyangkut
peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip
sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan
struktur, proses dan masalah sosial upaya-upaya perjuangan hidup
agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan,
dan jaminan keamanan.
e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga
dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta
kehidupan manusia secara keseluruhan.29
3. Tujuan IPS
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
(IPS)
bertujuan
untuk
mengembangkan kemampuan berfikir, sikap, dan nilai peserta didik
sebagai sosial budaya. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS
adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada
siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.30
Adapun tujuan IPS dapat disimpulkan yang harus dicapai
sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Membekali peserta didik dengan pengetahuan – pengetahuan sosial
yang bermanfaat dalam kehidupan yang nantinya diterapkan di
masyarakat.
29
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher, 2007), Cet. I, h. 126
30
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu; Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), Cet. 3, h. 174
28
b. Membekali
peserta
mengidentifikasi,
didik
menganalisa
dengan
dan
kemampuan
menyusun
untuk
alternative
pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di dalam
masyarakat.
c. Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi
dengan sesame warga masyarakat dan dengan berbagai bidang
keilmuan serta berbagai keahlian.
d. Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang
positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi
bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan.
e. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan
kehidupan, perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu
dan teknologi.
Kelima tujuan di atas harus dicapai dalam pelaksanaan
kurikulum IPS di berbagai lembaga pendidikan dengan keluasan,
kedalaman dan bobot yang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan
yang dilaksanakan.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hasil penelitian
sebelumnya yang dianggap relevan sebagai acuan penelitian.
-
Penelitian yang dilakukan oleh Euis Azizah (2011), mahasiswa
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang
berjudul
“
Urgensi
Penggunaan
Variasi
Stimulus
Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS
Ekonomi di Madrasah Aliyah Putri Annuqayah Sumenep Madura”.
Dari
hasil
penelitiannya
disebutkan
bahwa
dalam
proses
pembelajaran dengan menggunakan variasi stimulus dapat
membuat perhatian siswa semakin meningkat dan terpelihara,
motivasi belajar yang semakin tinggi, dan semangat belajar
semakin tumbuh dalam diri siswa. Bahkan siswa semakin antusias
29
dalam mengikuti dan memperhatikan proses pembelajaran materi
IPS Ekonomi.31
-
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Yusuf (2011), Institut
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang berjudul ”
Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Guru Dalam
Membuat Variasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA N 11 Semarang”. Dari hasil
penelitian disebutkan bahwa Dengan melihat hasil pengujian
hipotesis variabel persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam
membuat variasi pembelajaran pendidikan agama Islam dan
variabel motivasi belajar siswa kelas XI SMA N 11 Semarang pada
taraf signifikansi 0, 01 dan 0, 05 keduanya menunjukan signifikan,
berarti variabel persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam
membuat
variasi
pembelajaran
pendidikan
agama
Islam
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel motivasi
belajar siswa kelas XI SMA N 11 Semarang pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam.32
C. Kerangka Berfikir
Variasi stimulus adalah Keterampilan guru untuk menjaga agar
iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak membosankan, sehingga
siswa menunjukan sikap antusias, dan ketekunan, penuh gairah dan
berpartisipasi aktif dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran.
Melalui penggunaan variasi stimulus terdapat beberapa kegunaan
yaitu: a) untuk menghindari kebosanan dan kejenuhan siswa dalam proses
belajar mengajar; b) untuk menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi,
motivasi, dan prestasi belajar pada siswa; dan c) untuk memberi
31
Euis Azizah, Urgensi Penggunaan Variasi Stimulus Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi di Madrasah Aliyah Putri Annuqayah Sumenep
Madura (Skripsi IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011)
32
Ahmad Yusuf “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Guru Dalam Membuat
Variasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap MotivasiBelajar Siswa Kelas XI SMA N
11 Semarang
30
kesempatan
kepada
siswa
untuk
belajar
sesuai
dengan
tingkat
perkembangan dan kemampuannya.
Saat ini pendidikan dapat mentransfer ilmu pengetahuan terhadap
anak didiknya secara tepat, sehingga anak didik kelak dapat bertanggung
jawab, mandiri, berperilaku baik dan bermanfaat bagi dirinya maupun
lingkungannya. Oleh karena itu kesiapan guru dari segala aspek baik dari
segi mental, kompetensi sebagai guru yang professional, kepribadian,
perilaku serta keterampilan dasar mengajar. Variasi stimulus harus
dimiliki seorang guru, agar tercapai target pembelajaran, sehingga
pembelajaran terhindar dari kebosanan dan kejenuhan serta dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan terciptanya siswa yang berprestasi.
Demikian halnya dengan pelajaran ekonomi, diharapkan siswa
tidak hanya sebatas memahami konsep pelajaran dan materi-materi
ekonomi
saja.
Namun
lebih
ditingkatkan
lagi
pada
proses
pengaplikasiannya. Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi
diantaranya kecerdasan siswa, bakat siswa, kemampuan belajar, minat
siswa, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar,
kompetensi guru, serta kondisi masyarakat luas.
Menanggapi
hal-hal
tersebut,
guru
harus
mampu
menyelenggarakan suatu pembelajaran yang lebih inovatif dan kondusif
agar dapat lebih melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa dengan
sendirinya dapat memahami dan mampu mengaplikasikan materi pelajaran
yang telah dipelajari. Pembelajaran kini harus lebih ditekankan pada
pengalaman belajar apa yang akan dimiliki siswa dari proses
pembelajaran.
Teknik variasi stimulus yang dapat dilakukan, yaitu variasi dalam
cara mengajar guru yang dibatasi hanya pada, penggunaan variasi suara
(Teacher Voice), Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing), Kebisuan guru
atau kesenyapan (Teacher Silence), Mengadakan kontak pandang dan
gerak (Eye Contact and Movement) dan Gerakan badan mimik. Variasi
dalam penggunaan media dan alat pengajaran dibatasi hanya pada variasi
31
alat atau bahan yang dapat dilihat (Visual aids) yaitu alat atau media yang
termasuk ke dalam jenis ini ialah media slide. Sedangkan variasi pola
interaksi dan kegiatan siswa, variasi pola interaksi yang diharapkan adalah
pola-guru-murid-guru. Alasan mengapa memilih pola tersebut, diharapkan
setelah
pembelajaran
menggunakan
variasi
tersebut
siswa
dapat
memahamai apa yang disampaikan oleh guru dan ada balikan yang
diterima oleh guru juga yaitu hasil belajar siswa yang diatas KKM
Penerapan variasi stimulus tepat digunakan pada pembelajaran IPS
Ekonomi. Selain dapat mengatasi proses pembelajaran yang sering kali
monoton dan terasa membosankan, variasi stimulus dapat menigkatkan
motivasi belajar dan pemahaman siswa terhadap materi yang secara tidak
langsung akan meningkatkan hasil belajar IPS ekonomi siswa.
Hasil Belajar Siswa Rendah
Pemberian Variasi Stimulus
Bantuan Guru
Bantuan Siswa
Motivasi dan Pemahaman Siswa Meningkat
Hasil Belajar Siswa Meningkat
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
32
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap suatu masalah
sampai terbukti kebenarannya oleh data atau fakta yang dikumpulkan dari
lapangan.33
Hipotesis tindakan adalah penerapan variasi stimulus dapat
meningkatkan hasil belajar Ekonomi pokok bahasan Pendapatan Nasional
siswa kelas X tahun ajaran 2013-2014 di SMAN 12 Kota Tangerang
Selatan.
33
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT.
Rineka Cipta ,2006), h. 71
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan.
Bertempat di Jalan Cilenggang I khususnya kelas X-6. Peneliti memilih
tempat tersebut sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan dari hasil
observasi yang menunjukan bahwa di sekolah tersebut khususnya kelas X6 terdapat masalah-masalah yang harus segera diatasi. Salah satu masalah
tersebut adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
Ekonomi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap bulan Januari s/d
Maret Tahun ajaran 2013/2014. Untuk lebih jelasnya, lihat tabel dibawah
ini:
33
34
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
Bulan Kegiatan
November
Desember
√
√
Persiapan dan
perencanaan
Januari
Februari
Maret
√
Observasi
Membuat
√
Instrumen
Penelitian
Pelaksanaan
Tindakan
Analisis dan
Deskripsi data
Laporan
√
√
√
Penelitian
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang
difokuskan pada situasi kelas, atau Classroom Action Research dengan
peningkatan pada unsur desain untuk memungkinkan diperolehnya
keefektifan tindakan yang dilakukan. Metode ini dilakukan pada mata
pelajaran IPS Ekonomi melalui penerapan variasi stimulus untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Menurut Suharsimi
Arikunto, “masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yang lazim
dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. yang”.1
“Penelitian tindakan kelas dapat juga diartikan suatu kegiatan ilmiah yang
dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang,
1
h. 16
Suharsimi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009),
35
melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa
siklus
secara
kolaboratif
dan
partisipatif
yang bertujuan
untuk
memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran dikelasnya”.2
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas dilakukan melalui empat tahap, yaitu tahapan
persiapan (perencanaan), tahapan pelaksanaan (tindakan), dan tahapan
akhir (pengamatan dan refleksi).
Adapun desain penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan
digambarkan sebagai berikut:
Penjelasan:
Tahap 1: Perencanaan (planning), perencanaan selalu mengacu
kepada tindakan apa yang dilakukan, dengan mempertimbangkan keadaan
dan suasana obyektif dan subyektif. Dalam perencanaan tersebut, perlu
dipertimbangkan tindakan khusus apa yang dilakukan, apa tujuannya.
Mengenai apa, siapa yang melakukan, bagaimana melakukan, dan apa
hasil yang diharapkan. Perencanaan ini dibuat berdasarkan tujuan
penelitian. Peneliti menyiapkan scenario pembelajaran dan instrument
penelitian yang terdiri atas rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
lembar observasi aktivitas guru dan siswa, dan lembar tes hasil belajar.
Tahap 2: Pelaksanaan tindakan (acting), adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi atau penerapan ini rancangan yaitu mengenakan
tindakan di kelas. Pada tindakan ini peneliti melakukan kegiatan yang ada
dalam tahapan rancangan tindakan sesuai dengan scenario pembelajaran
yang telah dirancang. Pada penelitian ini, pembelajaran dilakukan
berdasarkan variasi stimulus.
2
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangangan
Profesi Guru, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2011), h. 46
36
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Perencanaan
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Gambar 3.1
Model Penelitian Tindakan Kelas 3
Tahap 3: pengamatan (observing), pada tahapan ini, pengamat
mengobservasi proses pembelajaran dan hasil belajar IPS ekonomi.
Pengamatan ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar
dapat di evaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.
Tahap 4: Refleksi (reflecting), merupakan kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Pada tahapan ini pun
3
h. 16
Suharsimi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009),
37
dilakukan analisis data dan mengenai masalah serta hambatan yang
dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan
tindakan yang dilakukan.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-6 (sepuluh-Enam) di
SMAN 12 Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014. Jumlah
siswa kelas X-6 di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan adalah 30 siswa
yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti bertindak sebagai
perencana
dan
pelaksana
kegiatan
penelitian.
Peneliti
membuat
perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan, mengumpulkan dan
menganalisis data penelitian dalam skripsi ini. Dalam penelitian, peneliti
dibantu seorang guru, yakni guru mata pelajaran IPS ekonomi kelas X
yang bertindak sebagai pengamat.
E. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
Tahapan penelitian ini dimulai dengan tahap pra penelitian yang
akan dilanjutkan dengan siklus I, setelah melakukan analisis dan refleksi
pada siklus I maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus II dan seterusnya.
Adapun tahapan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan
digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
Kegiatan Pendahuluan:
1) Observasi proses pembelajaran di kelas
2) Wawancara dengan guru kelas
3) Wawancara dengan siswa
Siklus I
Perencanaan
Tindakan
a. Berdiskusi dengan guru bidang
studi mengenai kesulitan siswa
38
dalam
memahami
materi
Pendapatan Nasional.
b. Merumuskan
yang
alternatif
akan
tindakan
dilaksanakan
memecahkan
untuk
masalah
yang
ditangani.
c. Membuat RPP siklus I.
d. Membuat pedoman observasi.
e. Membuat soal tes siklus I untuk
siswa.
Pelaksanaan
Tindakan
a. Guru
menjelaskan
kompetensi
dasar, indikator dan hasil belajar
yang diharapkan.
b. Guru memberikan pre test kepada
siswa.
c. Siswa mempelajari materi yang
sudah diberikan.
d. Guru menjelaskan pokok bahasan
Pendapatan
Nasional
dengan
menggunakan variasi stimulus.
e. Dalam
menjelaskan
Pendapatan
Nasional
materi
guru
memberikn variasi stimulus dengan
nada suara, volume suara dan
kecepatan berbicara.
f. Guru memberikan tekanan pada
butir-butir
yang
penting
dari
penyajiannya.
g. Guru melayangkan pandangan dan
melakukan kontak pandang yang
bervariasi dengan siswanya.
39
h. Guru
mengadakan
perubahan
mimik wajah dan gerak tangan,
badan, dsb. Untuk memperjelas
penyajian materi.
i. Guru
bergerak
kedepan,
ke
belakang, dsb. Di dalam kelas
untuk maksud yang berbeda-beda.
j. Guru membawa, menggunakan dan
memperagakan media pengajaran
yang telah disiapkan sebelumnya.
k. Guru menggunakan alat bantu yang
dapat digunakan.
l. Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
m. Guru menjawab pertanyaan dari
siswa
n. Guru memberikan soal post test.
o. Siswa
dengan
bantuan
menyimpulkan
guru
materi
pembelajaran.
Observasi
Tindakan
a. Kolaborator mengobservasi proses
variasi stimulus.
b. Kolaborator mengamati aktivitas
siswa dan guru selama proses
pembelajaran.
c. Peneliti mencatat kejadian-kejadian
penting
selama
proses
pembelajaran.
Refleksi Tindakan
Peneliti
mengevaluasi
bersama
proses
kolaborator
pembelajaran
40
siklus I. hasil penelitian Siklus I
dibandingkan
dengan
indikator
keberhasilan.
Apabila
indikator
keberhasilan belum tercapai, maka
penelitian dilanjutkan ke Siklus II
dengan
hasil
evaluasi
siklus
I
digunakan sebagai acuannya.
Siklus II
Perencanaan
Tindakan
a) Berdiskusi dengan guru bidang
studi mengenai kesulitan siswa
dalam
memahami
materi
Pendapatan Nasional.
b) Merumuskan
yang
akan
alternatif
tindakan
dilaksanakan
memecahkan
untuk
masalah
yang
ditangani.
c) Membuat RPP siklus II.
d) Membuat pedoman observasi.
e) Membuat soal tes siklus II untuk
siswa.
Pelaksanaan
Tindakan
a) Guru
menjelaskan
kompetensi
dasar, indikator dan hasil belajar
yang diharapkan.
b) Guru memberikan pre test kepada
siswa.
c) Siswa mempelajari materi yang
sudah diberikan.
d) Guru menjelaskan pokok bahasan
Pendapatan
Nasional
dengan
menggunakan variasi stimulus.
41
e) Dalam
menjelaskan
Pendapatan
materi
Nasional
guru
memberikn variasi stimulus dengan
nada suara, volume suara dan
kecepatan berbicara.
f) Guru memberikan tekanan pada
butir-butir
yang
penting
dari
penyajiannya.
g) Guru melayangkan pandangan dan
melakukan kontak pandang yang
bervariasi dengan siswanya.
h) Guru
mengadakan
perubahan
mimik wajah dan gerak tangan,
badan, dsb. Untuk memperjelas
penyajian materi.
i) Guru
bergerak
kedepan,
ke
belakang, dsb. Di dalam kelas untuk
maksud yang berbeda-beda.
j) Guru membawa, menggunakan dan
memperagakan media pengajaran
yang telah disiapkan sebelumnya.
k) Guru menggunakan alat bantu yang
dapat digunakan.
l) Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
m) Guru menjawab pertanyaan dari
siswa
n) Guru memberikan soal post test.
o) Siswa
dengan
menyimpulkan
pembelajaran.
bantuan
guru
materi
42
Observasi Tindakan
a) Kolaborator mengobservasi proses
variasi stimulus.
b) Kolaborator mengamati aktivitas
siswa dan guru selama proses
pembelajaran.
c) Peneliti mencatat kejadian-kejadian
penting
selama
proses
pembelajaran.
Refleksi Tindakan
Peneliti
bersama
mengevaluasi
proses
kolaborator
pembelajaran
siklus II. Hasil penelitian Siklus II
dibandingkan
dengan
indikator
keberhasilan.
Apabila
indikator
keberhasilan belum tercapai, maka
penelitian dilanjutkan ke Siklus III
dengan
hasil
evaluasi
siklus
II
digunakan sebagai acuannya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Hasil Belajar Siswa
Dengan penerapan variasi stimulus diharapkan adanya suatu
perubahan positif pada hasil belajar IPS ekonomi siswa. Siswa dapat
memahami materi dengan sebenar-benarnya, dan memungkinkan
siswa dapat membantu siswa lainnya yang mengalami kesulitan dalam
memahami pelajaran. Melalui tindakan (bantuan) tersebut, diharapkan
hasil belajar siswa meningkat dengan standar ukuran tercapainya
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu sebesar 75. Dan diharapkan
pula, siswa dapat memahami materi-materi IPS ekonomi selanjutnya
43
dengan mudah sehingga mereka dapat memperoleh hasil belajar yang
maksimal dalam materi-materi IPS ekonomi selanjutnya.
2. Proses belajar
Melalui penerapan variasi stimulus, diharapkan proses belajar
siswa semakin berkualitas. Kualitas pembelajaran ini ditunjukan
dengan meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di
setiap siklusnya. Aktivitas tersebut meliputi: (a) memperhatikan
penjelasan
guru,
(b)
Mengajukan
pertanyaan,
(c)
menjawab
pertanyaan.
G. Data dan Sumber Data
Data dan sumber data sebagai berikut:
1. Jenis data : Kualitatif terdiri dari hasil wawancara, hasil observasi
proses pembelajaran, catatan lapangan, wawancara terhadap guru
dan siswa, dan hasil dokumentasi. Sedangkan Kuantitatif berasal
dari hasil tes setiap siklus yaitu Pretest dan posttest.
2. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan peneliti.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Observasi guru pada KBM diisi oleh guru kolaborator setiap
pertemuan.
2. Observasi proses pembelajaran IPS ekonomi siswa diisi oleh
observer atau guru kolaborator setiap pertemuan untuk mengetahui
proses pembelajaran siswa di kelas.
3. Wawancara adalah pertanyaan yang peneliti tanyakan pada saat
mewawancarai guru kolaborator dan siswa pada observasi awal
dan setiap akhir siklus.
4. Tes hasil belajar siswa yang dilakukan pretest dan posttest pada
setiap siklus.
44
5. Dokumentasi, yang dimaksud adalah berupa foto-foto siswa yang
diambil pada saat proses pembelajaran yang diperoleh dari setiap
siklus dan hasil tes belajar yaitu melalui pretes dan postes.
I. Instrumen-Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu:
1. Instrumen Tes
Tes tertulis ini berupa tes awal pretest dan tes akhir posttest jenis
pilihan ganda. Tes awal pretest adalah tes yang dilaksanakan sebelum
bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik, karena itu butir-butir
soalnya dibuat yang mudah. Sedangkan tes akhir posttest adalah bahanbahan pelajaran yang tergolong penting, yang telah diajarkan kepada para
peserta didik, dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan naskah
tes awal. Tes tersebut dalam bentuk tes obyektif jenis pilihan ganda
sebanyak 25 soal. Jika benar akan mendapat poin 1, dan jika salah
mendapat poin 0.
Tabel 3.3
Kisi – Kisi Soal Tes Hasil Belajar Ekonomi Siklus I
Standar Kompetensi
: 5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB),
Produk
Domestik
Regional
Bruto
(PDRB),
Pendapatan Nasional Bruto (PNB) dan Pendapatan
Nasional (PN)
Bentuk Soal
No
5.1
Kompetensi
Dasar
Menjelaskan
konsep PDB,
: Pilihan Ganda
Materi Pokok
1. Pengertian
Pendapatan
Indikator
1. Mendeskripsikan
Pengertian Pendapaan
No.
Butir
3, 19
45
PDRB, PNB,
dan PN
Nasional
2. Faktor yang
Nasional
2. Mengidentifikasi
2,6,12
mempengar
faktor yang
uhi
mempengaruhi
pendapatan
Pendapatan Nasional
nasional
3. Mengklasifikasikan
3. Jenis-Jenis
jenis-jenis pendapatan
Pendapatan
nasional (PDB, PDRB,
Nasional
PNB, NNI, PI, DI)
4. Menghitun
4,7,
4. Mendeskripsikan
g
1,20,25
pengertian PDB
Pendapatan
5. Mendeskripsikan PNB
5, 24
Nasional
6. Mendeskripsikan NNP
13,
7. Mendeskripsikan NNI
22,
8. Mendeskripsikan PI
9, 21,8
9. Mendeskripsikan DI
23
10. Menghitung
10,11,
pendapatan nasional
14,15,
16,17,
18
Tabel 3.4
Kisi – Kisi Soal Tes Hasil Belajar Ekonomi Siklus II
Standar Kompetensi
: 5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB),
Produk
Domestik
Regional
Bruto
(PDRB),
Pendapatan Nasional Bruto (PNB) dan Pendapatan
Nasional (PN)
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
46
No
5.1
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Menjelaskan
1. Pengertian
konsep PDB,
Pendapata
Pengertian Pendapaan
PDRB, PNB,
n Nasional
Nasional
dan PN
2. Faktor
1. Mendeskripsikan
2. Mengklasifikasikan
yang
Tiga pendekatan
mempenga
perhitungan
ruhi
Pendapatan Nasional
pendapatan
nasional
3. Jenis-Jenis
Pendapata
n Nasional
4. Menghitun
3. Mengidentifikasi
Butir
1
2,3,4
5,6,19,
faktor yang
mempengaruhi
Pendapatan Nasional
4. Mengklasifikasikan
7,25
jenis-jenis pendapatan
g
nasional (PDB, PDRB,
Pendapata
PNB, NNI, PI, DI)
n Nasional
No.
Indikator
5. Mendeskripsikan
8,22
pengertian PDB
6. Mendeskripsikan PNB
9,10,
7. Mendeskripsikan NNP
11,
8. Mendeskripsikan NNI
12
9. Mendeskripsikan PI
16,20,
21,24
10. Mendeskripsikan DI
13,23
11. Menghitung
14,15,17
pendapatan nasional
, 18,
47
2. Instrumen Non Tes
a. Pedoman Observasi Guru pada KBM
Lembar
observasi
guru
pada
KBM
digunakan
untuk
mengevaluasi kegiatan mengajar peneliti selama tindakan pada setiap
siklus
dan
mengetahui
apakah
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan Variasi Stimulus terlaksana dengan baik.
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru
No
I
Nilai
Aspek yang diamati
1
Membuka Pelajaran
1. Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan
siswa
2. Apersepsi
3. Memotivasi Siswa
4. Memberikan Pre test
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
II
Kegiatan Inti
6. Menjelaskan Materi Pembelajaran
a. Kualitas Bahasa
b. Sistematika Penulisan
c. Penggunaan Waktu
7. Menggunakan Alat atau Media Pembelajaran
8. Menggunakan Keterampilan Dasar Variasi
Stimulus
a. Membagi
siswa
kedalam
kelompok-
kelompok kecil
b. Menggunakan variasi dalam cara mengajar
meliputi:
2
3
4
48
1. Penggunaan
variasi
suara
(Teacher
Voice);
2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing)
3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher
Silence)
4. Mengadakan kontak pandang dan gerak
(Eye Contact and Movement)
5. Gerakan badan mimic
9. Kualitas Interaksi Pembelajaran
a. Bahasa Tubuh
b. Suara
c. Pemusatan Perhatian Kepada Siswa
10. Kualitas Pengelolaan Kelas
a. Pengelolaan
Kesiapan
Siswa
dalam
Suasana
Siswa
dalam
Pembelajaran
b. Pengelolaan
Pembelajaran
11. Siswa Menanyakan hal-hal
yang kurang
dipahami
III
Kegiatan Penutup
12. Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
13. Menutup Kegiatan Pembelajaran
IV
Penilaian Evaluasi
14. Pemberian Tes (Post test)
Keterangan: 1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
49
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa
No
Aktivitas Siswa
1.
Melaksanakan Tes awal (Pre test)
2.
Telah mempelajari materi yang diajarkan
3.
Mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru
1
2
3
dengan menggunakan variasi stimulus
1. Penggunaan variasi suara (Teacher Voice);
2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing)
3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher
Silence)
4. Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye
Contact and Movement)
5. Gerakan badan mimic
4.
Aktif mengungkapkan pendapat
5.
Aktif menanggapi pendapat
6.
Aktif bertanya
7.
Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan
kesimpulan
8.
Melaksanakan tes akhir (Post test)
Keterangan:
1 = Dua orang siswa dalam kelompok yang menjawab pertanyaan guru
2 = tiga orang siswa dalam kelompok yang menjawab pertanyaan guru
3 = Empat orang siswa dalam kelompok yang menjawab pertanyaan guru
4 = Seluruh siswa dalam kelompok yang menjawab pertanyaan guru
4
50
b. Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan atau kesan
guru dan siswa terhadap kegiatan pembelajaran pada setiap siklus
dengan menggunakan pedoman wawancara.
Tabel 3.7
Kisi-Kisi Lembar Wawancara Siswa
No
Pertanyaan
Tanggapan
1.
Bagaimana pendapat kamu tentang pembelajaran IPS
menggunakan keterampilan dasar Variasi Stimulus?
2.
Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan
keterampilan dasr Variasi Stimulus ?
3
Apakah kalian merasa lebih aktif dan tidak merasa bosan?
4
Apakah belajar dengan menggunakan keterampilan dasar
Variasi
Stimulus
membuatmu
lebih
mudah
dan
memahami materi IPS ?
5
Apakah hasil belajar kamu meningkat setelah belajar
dengan
menggunakan
keterampilan
dasar
Variasi
Stimulus?
6.
Bagaimana pendapat kamu kelebihan dan kelemahan
keterampilan dasar variasi stimulus?
c. Dokumentasi
Dokumentasi berupa foto dan nilai hasil tes siswa, foto berguna
untuk memberikan gambaran partisipasi siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran sedangkan nilai hasil tes berfungsi untuk
mengetahui daya serap dan penguasaan materi yang diajarkan.
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan
Untuk menjamin pemantapan dan kebenaran data yang terkumpul
dan dicatat dalam penelitian maka dipilih dan ditentukan cara-cara yang
51
tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Tes uji
coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrument tersebut
dapat memenuhi syarat validitas dan reliabilitas atau tidak. Beberapa
teknik pemeriksaan keterpercayaan yang digunakan dalam penelitian
yaitu:
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkattingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen.4 Dalam mencari
validitas butir soal dapat digunakan rumus korelasi point biserial yang
menurut Arikunto adalah sebagai berikut:
𝑦
𝑀𝑝− 𝑀𝑡
𝑝𝑏𝑖=
𝑆𝑡
𝑝
𝑞
Keterangan:
ypbi
: Koefisien korelasi point biserial
Mp
: rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item
yang dicari validitasnya
Mt
: rerata skor total
St
: standar deviasi dari skor total
P
: proporsi siswa yang menjawab benar
(p=
q
)
: Proporsi siswa yang menjawab salah
(q = 1 – p ).5
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan, keajegan, keterpercayaan atau
ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bina
Aksara), h. 136
5
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta : PT
Bumi Aksara, 2009), h. 79
52
taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil
yang tetap. Tingkat realibilitas instrumen dalam penelitian ini
menggunakan rumus KR- 20, hal ini karena tes yang digunakan berupa
pilihan ganda yang jika benar bernilai=1 dan jika salah bernilai=0.
Adapun rumus KR-20 sebagai berikut:6
𝑟11 =
𝑛
𝑛−1
𝑆 2 − 𝑝𝑞
𝑆2
Keterangan:
∑pq
: jumlah hasil perkalian p dan q
r11
: koefisien tes secara keseluruhan
P
: proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
Q
: proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
( q = 1- p)
n
S
: banyaknya item
: standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar
varians).
Adapun pengujian reliabilitas dilakukan berdasarkan kriteria
sebagai berikut:
6
r11
: 0,00 – 0,20
r11
: 0,20
– 0,40
: realibilitas rendah
r11
: 0,40 – 0,70
: realibilitas sedang
r11
: 0,70 – 0,90
: realibilitas tinggi
r11
: 0,90 – 1,00
: realibilitas sangat tinggi.7
: realibilitas kecil
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan Edisi Revisi, ( Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), h. 100
7
Suharsimi Arikunto, Ibid., h. 90
53
3. Pengujian taraf kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu
sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyai
semangat
untuk
mencoba
lagi
karena
di
luar
jangkauannya.“Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya
sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index)”.8
Pengujian taraf kesukaran menggunakan rumus:9
=
Keterangan:
P
: Proporsi atau indeks kesukaran
B
: banyaknya siswa yang menjawab dengan betul terhadap
butir item yang ersangkutan
JS
: jumlah seluruh siswa, peserta tes
Dengan Interprestasi Tingkat Kesukaran sebagaimana terdapat
dalam tabel berikut:
Tabel 3.8
Interprestasi Tingkat Kesukaran10
Besaenya P
Kurang Dari 0,30
0,30 - 0,70
Lebih dari 0,70
Interprestasi
Terlalu Sukar
Cukup (Sedang)
Terlalu Mudah
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa-siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
8
Suharsimi Arikunto, Ibid, h. 207
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 372
10
Anas Sudjino, Ibid, h. 372
9
54
dengan
siswa
yang
bodoh
(berkemampuan
penghitungan daya pembeda adalah:
𝐷𝑃 =
rendah).11
Cara
12
𝐵𝐴 𝐵𝐵
−
𝐽𝐴
𝐽𝐵
Keterangan:
BA
: banyaknya peseta kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar
BB
: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar
JA
: banyaknya peserta kelompok atas
JB
: banyaknya peserta kelompok bawah
DP
: daya pembeda
Klasifikasi daya pembeda:13
DP = 0,00
: (sangat jelek)
0,00 < DP ≤ 0,20 : (jelek)
0,20 < DP ≤ 0,40 : (cukup)
0,40 < DP ≤ 0,70 : (baik)
0,70 < DP ≤ 1,00 : (sangat baik).
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis
1. Kegiatan Belajar Mengajar
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari
pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan
menggunakan teknik persentase untuk melihat kecendrungan yang terjadi
11
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan Edisi Revisi, ( Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), h. 211
12
Subana, Dasar-Dasar Penelitian ilmiah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), hlm. 134
13
Subana, Ibid, h. 135
55
dalam kegiatan pembelajaran. Yakni untuk mengetahui komposisi
responden terhadap point-point dalam observasi. Rumus yang digunakan
adalah:14
P = f x 100%
N
Keterangan:
F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenyan
N = Number of cases (jumlah frekuensi atau banyaknya individu
P = Angka Persentase
Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi sangat baik, baik, cukup
baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Kategori:15
Tabel 3.9
Persentase Observasi
Persentase %
Kategori
80%-100%
Sangat baik
70% - 79%
Baik
60% - 69%
Cukup baik
50% - 59%
Kurang baik
< 49%
Sangat kurang baik
2. Tes Hasil Belajar
Pengujian teknik analisa data menggunakan analisis deskriptif
dari tiap siklus dengan menggunakan N Gain untuk melihat selisih
antara pretes dan postes pada setiap siklus, untuk melihat perbedaan
hasil belajar pada setiap siklus. Penelitian ini dianggap berhasil jika
14
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2008) Cet. Ke-5, h,43.
15
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), Cet, Ke-14, h. 151
56
setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan hasil belajar pada
materi.
Untuk mengetahui peningkatan skor pretes dan postes
menggunakan rumus Normalized Gain:
−
−
=
−
Apakah keterampilan dasar variasi stimulus yang digunakan
berhasil atau tidak dalam penelitian ini, tingkat perolehan skor
kemudian dikategorikan atas tiga kategori yaitu: 16
Tabel 3.10
Persentase N-Gain
Persentase (%)
Kategori
g < 0,3
Rendah
0,3 ≤ g ≤ 0,7
Sedang
g > 0,7
Tinggi
L. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dikatakan berhasil atau siswa terbukti mengalami
peningkatan hasil belajar terhadap mata pelajaran IPS ekonomi khususnya
pada materi pertumbuhan ekonomi apabila mencapai indikator sebagai
berikut:
a. Terdapat peningkatan rata-rata N-Gain dari siklus I ke siklus
berikutnya dengan presentase tertinggi berada pada kategori N-Gain
“Tinggi”.
b. Hasil belajar siswa di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu
75.
c. Presentase kelas mencapai ketuntasan belajar adalah 100%
16
Jurnal Pengembangan Model Buku Dasar Berorientasi Ilmu Hayati Bagi Mahasiswa
Calon Guru Biologi dalam http://heriefisika.wordpress.com/jurnal/ dilihat pada 8 Januari 2014
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah Singkat SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan SK Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui
Dinas Pendidikan menetapkan SMA Negeri 12 Kota Tnagerang Selatan
berdiri dibawah bimbingan dan pembinaan SMA Negeri 12 Kota
Tangerang Selatan sebagai sekolah induk yang di tunjuk. Ditunjuknya
SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan sebagai induk SMA Negeri 12
Kota Tangerang dengan otomatis kepala sekolahnya pun ditunjuk dari
SMA Negeri tersebut. Kepala sekolah yang diberi kepercayaan oleh Dinas
Pendidikan Kota Tangerang Selatan yaitu Bapak Dra. H.P. Sopandy, M.Pd
selaku PYMT dengan Pelaksana Harian (PLH) yaitu Bapak H.M.
Syamsudin,HS, S.Pd dari SMA Negeri 12 Kota Tangerang yang dulu
sama-sama sekolah binaan SMA Negeri 12 Kota Tangerang.
Sekolah yang mempersiapkan insan yang bertaqwa, mandiri,
berinovasi, kreatif, dan berjiwa entrepreneur dengan tetap memegang
teguh karakter bangsa, melalui kegiatan akademik dan non akademik yang
berbasis IPTEK dan bakat serta budi pekerti luhur sebagai perwujudan
nilai-nilai agama. Mendidik, menyeluruh, dan mengembangkan ilmu,
bakat/talenta sesuai dengan kemampuan peserta didik. Mendidik dan
57
58
mendorong tumbuhnya jiwa entrepreneurship dan kemandirian peserta
didik dalam hidup bermasyarakat, tanpa meninggalkan kemampuan akal
dan logis dalam berpikir.
Mendidik dan mendorong peserta didik dan berwawasan luas ke
depan, gigih, kreatif dan inovatif. Menyiapkan peserta didik menjadi
bagian dari masyarakat yang berbudi luhur dan berakhlak mulia.
Membentuk peserta didik menjadi insan yang berpikir maju dan modern
tanpa melepas karakter asli bangsa.
2. Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi Sekolah
Sekolah yang mempersiapkan insan yang bertaqwa, mandiri,
berinovasi, kreatif, dan berjiwa entrepreneur dengan tetap memegang
teguh karakter bangsa, melalui kegiatan akademik dan non akademik
yang berbasis IPTEK dan bakat serta budi pekerti luhur sebagai
perwujudan nilai-nilai agama.
b. Misi Sekolah
a. Mendidik,
menyalurkan,
dan
mengembangkan
ilmu,
bakat/talenta sesuai dengan kemampuan peserta didik.
b. Mendidik dan mendorong tumbuhnya jiwa entrepreneurship
dan kemandirian peserta didik dalam hidup bermasyarakat,
tanpa meninggalkan kemampuan akal dan logik dalam berpikir.
c. Mendidik dan mendorong peserta didik dan berwawasan luas
ke depan, gigih, kreatif dan inovatif.
d. Menyiapkan peserta didik menjadi bagian dari masyarakat
yang berbudi luhur dan berakhlak mulia.
e. Membentuk peserta didik menjadi insan yang berpikir maju
dan modern tanpa melepas karakter asli bangsa.
c.
Tujuan Sekolah
a. Bidang Kurikulum
59
1. Ketuntasan Belajar Minimal standar Internasional dengan
Lingkungan
sekolah
yang
kondusif
bagi
proses
pembelajaran dengan Full Day dan Full Time.
2. Peningkatan Lulusan Siswa yang berhasil masuk ke
perguruan tinggi, baik lewat jalur PMDK ataupun SPMB
3. Memiliki lulusan yang mampu berkomunikasi dengan
Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa Mandarin serta
Bahasa Jepang.
4. Meraih prestasi pada lomba Olimpiade Sains sampai
tingkat propinsi dan nasional.
b. Bidang Sarana dan Prasarana
1. Peningkatan dalam perlengkapan dan peralatan sarana
penunjang KBM (Peralatan praktek / Laboratorium / Media
Pembelajaran Elektronik)
2. Peningkatan Bahan / Sumber Pembelajaran
3. Penataan Halaman dan Taman Sekolah
4. Perbaikan dan Perawatan Gedung
5. Pengadaan Ruang Belajar
6. Pengadaan Ruang Laboratorium Biologi
7. Pengadaan Ruang Laboratorium Lingkungan Hidup
8. Pengadaan perlengkapan peralatan ekstrakurikuler
c. Bidang Kesiswaan
1. Peningkatan jumlah siswa yang memiliki kesadaran
terhadap disiplin.
2. Kelompok ekstrakurikuler yang mampu berprestasi dalam
lomba sampai dengan tingkat propinsi dan nasional.
3. Peningkatan keimanan dan ketaqwaan siswa.
4. Peningkatan layanan bimbingan karier dan konseling (BP)
5. Peningkatan penelusuran terhadap alumni
60
d. Bidang Humas
1. Peningkatan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai
instansi terkait naik dengan Muspika, dunia usaha dan
industri ataupun lembaga perguruan tinggi negeri dan
swasta.
2. Peningkatan rasa kekeluargaan di antara siswa, guru, kepala
sekolah serta staff dan semua pegawai di lingkungan
sekolah.
3. Identifikasi Fungsi-Fungsi Sasaran
a. Bidang Kurikulum
1. Peningkatan siswa SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
yang diterima di Perguruan Tinggi melalui jalur UMPTN dan
PMDK/PBUD.
2. Peningkatan peraihan Nilai Ujian Nasional rata – rata siswa
dan individu siswa SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
per mata pelajaran.
3. Terselenggaranya proses belajar mengajar secara efektif dan
efisien.
4. Peningkatan tercapainya target kurikulum dan ketuntasan
belajar melalui peningkatan mutu KBM dan pelajaran
tambahan.
5. Tertib administrasi dan pelaksanaan program pengajaran.
6. Peningkatan profesionalisme guru dan pegawai.
7. Terrciptanya suasana kompetitif di kalangan siswa dalam
bidang akademis.
b. Bidang Kesiswaan
1. Peningkatan IMTAQ
2. Peningkatan disiplin siswa sesuai dengan tata tertib sekolah
yanng berlaku.
3. Peningkatan pengelolaan OSIS dan ekstrakurikuler.
61
4. Terciptanya keamanan dan ketertiban siswa SMA Negeri 12
Kota Tangerang Selatan.
5. Terciptanya hubungan kerjasama dan kekeluargaan antar siswa,
antar sekolah, dan antara sekolah dengan masyarakat.
6. Peningkatan peraihan prestasi siswa dalam perlombaan –
perlombaan
c. Bidang Sarana/Prasarana
1. Inventarisasi dan pemeliharaan sarana/prasarana

Pengadaan sarana media pembelajaran

Pengadaan perangkat pembelajaran

Pembangunan ruang kelas baru

Pembangunan ruang laboratorium bahasa

Pembangunan ruang Lab. IPA dan perpustakaan
2. Pemanfaatan sarana/prasarana belajar secara optimal
3. Penggunaan dan penempatan peralatan di setiap ruang secara
efektif dan efisien.
4. Terciptanya K.3 dalam upaya peningkatan wawasan wiyata
mandala.
5. Pengadaan dan penggunaan multimedia belajar (e-learning)
d. Bidang Hubungan Masyarakat
1. Peningkatan kerjasama dengan dewan sekolah/komite sekolah
dalam
upaya
mendukung
terselenggaranya
pelaksanaan
pendidikan di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan.
2. Peningkatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait.
3. Peningkatan hubungan kekeluargaan di lingkungan SMA
Negeri 12 Kota Tangerang Selatan.
4. Peningkatan jaringan informasi formal dan informal baik dari
dalam maupun dari luar SMA negeri 12 Kota Tangerang
Selatan.
62
e. Bidang Ketatausahaan
1. Peningkatan pelayanan dalam penyelenggaraan PBM melalui
layanan prima
2. Peningkatan pengadministrasian sekolah secara menyeluruh
3. Peningkatan pendayagunaan personal secara proporsional
4. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat
f. Bidang Keuangan
1. Tercapainya pengelolaan keuangan sesuai dengan RAPBS
2. Tercapainya ketertiban administrasi keuangan secara rapi dan
benar
3. Tercapainya peningkatan kesejahteraan guru dan pegawai
4. Data Sekolah
1. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah
: SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
Mulai Berdiri
: 11 Juli 2012
NSS / NPSN
: 302286305057 / 69756084
Status Sekolah
: Negeri
Jenjang Akreditasi
: Belum Akreditasi
Alamat Sekolah
: Jl. Cilenggang I
Kode Pos/Telp/Fax
: 15310/ (021) 53161212 / (021)
53162011
Kecamatan
: Serpong
Kabupaten/Kota
: Tangerang Selatan
Provinsi
: Banten
Luas Bangunan
: 1.468,36 M2
Luas Pekarangan
: 2.096 M2
Jumlah Luas Seluruhnya
: 6.710 M2
Website
:www.sman12tangsel.sch.id
Email
: [email protected]
63
2. IDENTITAS KEPALA SEKOLAH
Nama
: H. M. Syamsudin H. S., S.Pd
Tempat/tanggal lahir
: Tangerang/ 2 Mei 1962
NUPTK
: 7834740642200082
No. SK Tugas
: 877/KEP – 1837 / PSJ / 2012
Alamat Rumah
: Jl. Raya Desa Kademangan Lama
Rt
004/02
Tangerang
Kec.
Setu
Kota
Selatan
Tlp
(021)
75876767 Hp 081281389329
Email
: [email protected]
Tabel 4.1
Data Guru dan Tenaga Kependidikan
KEPALA SEKOLAH
: 1
TATA USAHA TETAP
:
1
GURU TETAP
: 14
TATA USAHA TIDAK
:
6
TETAP
GURU TIDAK
: 28
PESURUH
:
4
: -
SATPAM
:
2
TETAP
GURU BANTU
Jumlah guru di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan masih
banyak guru yang tidak tetap dari pada guru tetap. Dapat dilihat dari
tabel di atas bahwa guru tetap hanya berjumlah 14 orang sedangkan
guru tidak tetatap berjumlah 28 orang. Hal tersebut karena sekolah
SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan merupakan sekolah yang baru
berdiri.
Tabel 4.2
Data Siswa Menurut Jenis Kelamin
Kelas
Jumlah Rombel
Siswa
L
Jumlah
P
64
X
7 ( Tujuh )
129
132
261
XI
4 ( Empat )
78
90
168
XII
4 (Empat )
65
91
156
273
313
585
Jumlah 15 ( Lima Belas )
Jumlah siswa siswi di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
mengalami kenaikan dari awal berdiri sekolah jumlah sisiwa hanya
156 orang yang terdiri dari 65 orang siswa laki-laki dan 91 orang siswa
perempuan. Pada tahun kedua mengalami kenaikan menjadi 168 siswa
yang terdiri dari 78 orang siswa laki-laki dan 90 orang siswa
perempuan. Dan kenaikan yang sangat signifikan terjadi pada tahun
ketiga dengan jumlah 261 orang siswa yang terdiri dari 129 orang
siswa laki-laki dan 132 orang siswa perempuan. Jadi jumlah
keseluruhan siswa kelas X, XI, dan XII berjumlah 585 orang siswa
yang terdiri dari 313 orang siswa perempuan dan 273 orang siswa lalilaki.
Tabel 4.3
Data Sarana dan Prasarana
Jenis
Ruang Luas
Kondisi Ruang
(Jumlah Ruang)
Ruang
2
(m )
B
RR
RB
1
36
1
-
-
Ruang TU
1
56
1
-
-
Ruang Gudang
2
18
2
-
-
Ruang Guru
1
180
1
-
-
Ruang Kelas
15
240
7
-
-
Ruang BP
1
9
1
-
-
Ruang Banitary
1
9
1
-
-
Ruang Kepala
Sekolah
Keterangan
65
Ruang
-
-
-
-
-
Lab. Komputer
1
-
-
-
-
Lab. Bahasa
1
72
1
-
-
Lab. IPA
-
-
-
-
-
Perpustakaan
Berdasarkan tabel di atas bahwa terdapat ruang lain selain
ruang kelas/belajar yakni ruang fasilitas berupa Ruang TU, Ruang
Gudang, Ruang Guru, Ruang BP, Ruang Banitary, Lab Komputer dan
Lab. Bahasa di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan.. Fasilitas
yang terdapat di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan tersebut
dapat menunjang pendidikan di SMA Negeri 12 Kota Tangerang
Selatan, dan dapat membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Deskripsi Siswa Kelas X-6 SMAN 12 Kota Tangerang Selatan
Jumlah siswa pada kelas X-6 siswa SMAN 12 Kota Tangerang
Selatan berjumlah 30 orang yang terdiri dari 12 perempuan dan 18 lakilaki pada penelitian ini, siswa kelas X-6 berperan sebagai subyek
penelitian.
C. Pemeriksaan Keabsahan Data
Instrument yang digunakan untuk menguji hasil belajar ekonomi
siswa pada masing-masing siklus digunakan program ANATES
(lampiran) pilihan ganda untuk menentukan validitas soal. Pada siklus
I dari 25 soal yang diujicobakan dalam penelitian ini, terdapat 16 soal
valid yaitu: 1, 2, 3, 4, 5, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 22, dan 23.
Sedangkan yang tidak valid sebanyak 9 soal yaitu: 6, 7, 8, 11, 14, 20,
21, 24, dan 25. Pada siklus II dari 25 soal yang diujicobakan dalam
penelitian ini, terdapat 11 soal valid yaitu: 1, 4, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14,
21, dan 22. Sedangkan yang tidak valid sebanyak 14 soal yaitu: 2, 3, 5,
8, 9, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 24, dan 25. Dari hasil ANATES
66
(lampiran), diperoleh nilai reliabilitas pada siklus I sebesar 0,88
termasuk dalam kategori tinggi dan pada siklus II sebesar 0,59
termasuk dalam kategori sedang. Untuk mengetahui tingkat kesukaran
dari soal, peneliti menggunakan program ANATES (lampiran). Dari
hasil dapat dilihat pada siklus I terdapat 68% Sedang, 20% Mudah dan
12% Sangat Mudah. Pada siklus II terdapat 12% Sukar, 44% Sedang
dan 44% Mudah. Dan untuk mengetahui daya pembeda dari butir soal,
peneliti menggunakan program ANNATES (lampiran). Dari hasil
dapat dilihat pada siklus I untuk kategori jelek sebesar 32%, cukup
sebesar 16%, baik sebesar 12% dan sangat baik sebesar 40%.
Sedangkan pada siklus II untuk kategori sangat jelek sebesar 20%,
jelek sebesar 16%, cukup sebesar 20%, baik sebesar 40% dan sangat
baik sebesar 4%.
D. Analisis Data
1. Siklus I
Penelitian yang dilakukan terhadap siswa mengenai upaya
peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPS-Ekonomi melalui
Keterampilan Dasar Variasi Stimulus. Penelitian ini dilakukan dalam
dua siklus. Untuk siklus I berlangsung selama 2 pertemuan (4x45
menit), berikut ini akan diuraikan tahapan dalam siklus I terdiri atas
tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti menentukan materi pelajaran
yang akan diterapkan dengan menggunakan keterampilan dasar variasi
stimulus, pokok bahasan yang diambil yaitu Pendapatan Nasional.
Selanjutnya peneliti mempersiapkan skenario pembelajaran atau
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrument penelitian,
lembar wawancara, dan lembar observasi yang sebelumnya telah
didiskusikan dan disepakati oleh guru bidang studi. Setelah itu peneliti
merencanakan pembelajaran dengan membentuk kelompok yang
67
beranggotakan 5 orang, mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan.
Setelah perencanaan tertata dengan baik maka yang dilakukan
selanjutnya adalah melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun (RPP siklus I pada lampian).
b. Tahap Tindakan
Tahapan selanjutnya pada siklus I adalah tindakan. Yang
diberikan pada siswa kelas X-6 yaitu tindakan sesuai pada rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pertama pada pembukaan
peneliti yang dalam penelitian ini bertindak sebagai guru menjelaskan
tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa mengenai
materi pendapatan nasional. Kemudian guru menberikan pretest.
Setelah peserta didik menyelesaikan pretest guru menjelaskan
keterampilan dasar variasi stimulus yang akan digunakan pada proses
pembelajaran. Guru meminta siswa membentuk 6 kelompok pemelihan
kelompok dilakukan dengan cara berhitung 1 sampai 6. Setelah
terbentuk kelompok guru menjelaskan materi tentang pendapatan
nasional dengan menggunakan variasi stimulus yaitu dengan variasi
suara, pemusatan perhatian siswa, kebisuan guru atau kesenyapan,
Mengadakan kontak pandang dan gerak dan Gerakan badan mimik.
Setelah menjelaskan siswa diberikan tugas untuk didiskusikan yaitu
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional. Setiap
kelompok
menjelaskan
pendapatan
nasional
apa
saja
dikerjakan
faktor
di
kertas
yang
satu
mempengaruhi
lembar
dan
dikumpulkan. Guru akan menjelaskan kembali terkait hasil diskusi
kelompok siswa tersebut. Pada akhir siklus I siswa diberikan posttest.
c. Tahap Pengamatan
Tahap ketiga pada penelitian tindakan kelas yaitu tahap
pengamatan. Pada penelitian ini peneliti mengamati langsung setiap
aktivitas siswa ketika pembelajaran mulai dri pembukaan hingga
penutupan. Pada siklus I siswa tertarik dengan keterampilan dasar
variasi stimulus yang digunakan karena keterampilan yang digunakan
68
berbeda dengan biasanya yaitu penggunaan metode ceramah yang
monoton.
Kemudian peneliti mengamati ketika penggunaan keterampilan
dasar variasi stimulus berlangsung siswa cukup antusias mengikuti
kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat mereka sangat antusias
mendengarkan penjelasan guru yang menggunakan perubahan suara
dari keras menjadi lembut, dari pelan menjadi kencang dan dari lambat
menjadi cepat. Bukan hanya itu siswa terlihat sangat terkejut dan dan
bergembira ketika guru tiba-tiba melakukan kebisuan. Walaupun
masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan pada siklus I diantaranya
memerlukan ekspresi wajah yang total karena perubahan mimic dan
gerak sangat mempengaruhi keterampilan dasar variasi stimulus ini.
Pengamatan selama proses penelitian berlangsung dimuat dalam
lembar observasi pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4
Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Guru Siklus I
No
I
Aspek yang diamati
Nilai
1
2
4
Membuka Pelajaran
1. Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan
siswa
√
√
2. Apersepsi
3. Memotivasi Siswa
√
4. Memberikan Pre test
√
√
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
II
3
Kegiatan Inti
6. Menjelaskan Materi Pembelajaran
a. Kualitas Bahasa
b. Sistematika Penulisan
√
√
69
√
c. Penggunaan Waktu
√
7. Menggunakan Alat atau Media Pembelajaran
8. Menggunakan
Keterampilan
Dasar
Variasi
Stimulus
a. Membagi
siswa
kedalam
√
kelompok-
kelompok kecil
b. Menggunakan variasi dalam cara mengajar
meliputi:
1. Penggunaan
variasi
suara
√
(Teacher
Voice);
2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing)
√
3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher
√
Silence)
√
4. Mengadakan kontak pandang dan gerak
(Eye Contact and Movement)
√
5. Gerakan badan mimik
9. Kualitas Interaksi Pembelajaran
a. Bahasa Tubuh
√
b. Suara
√
c. Pemusatan Perhatian Kepada Siswa
√
10. Kualitas Pengelolaan Kelas
a. Pengelolaan
Kesiapan
Siswa
dalam
Suasana
Siswa
dalam
yang
kurang
Pembelajaran
b. Pengelolaan
Pembelajaran
11. Siswa
Menanyakan
hal-hal
dipahami
III
√
√
√
Kegiatan Penutup
12. Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
√
70
√
13. Menutup Kegiatan Pembelajaran
IV
Penilaian Evaluasi
√
14. Pemberian Tes (Post test)
Jumlah
12 + 30 + 32 =
74
Skor Ideal
95
Persentase
77,89%
Kategori
Baik
Keterangan:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
Dari hasil analisis data observasi pada siklus I diperoleh nilai
74 berarti dapat dikatakan aktivitas guru ketika memulai proses
pembelajaran hingga penutup yang telah dilakukan “Baik” atau
77,89%. Walaupun masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan pada
siklus pertama ini diantaranya pada saat mengkondisikan kesiapan
siswa masih kurang karena pada saat pergantian jam guru sebelumnya
terlalu lama sehingga waktu untuk pelajaran ekonomi terpakai
sehingga siswa sulit dikondisikan. Selain itu kualitas bahasa yang
digunakan masih kurang karena banyak kata-kata yang tidak
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan sistematika
penulisan masih kurang. Dalam kualitas interaksi pembelajaran seperti
bahasa tubuh masih kurang karena pada saat pembelajaran berlangsung
guru masih jarang menggunakan bahasa tubuh, suara guru masih
kurang terdengar sampai ke belakang sehingga siswa yangduduk
dibelakang asyik ngobrol tidak mendengarkan penjelasan guru serta
kurangnya pemusatan perhatian kepada siswa sehingga kelas menjadi
71
berisik karena kurangnya perhatian siswa tentang apa yang dijelaskan
guru.
Tabel 4.5
Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Siswa
Kelompok
Total Skor
Persentase
Keterangan
1
33
68,75%
Tidak Tercapai
2
34
70,83%
Tidak Tercapai
3
36
75%
Tercapai
4
35
72,91%
Tidak Tercapai
5
36
75%
Tercapai
6
37
77,08%
Tercapai
Rata-rata
35
73%
Tidak Tercapai
Berdasarkan data dari tabel di atas didapatkan persentase hasil
belajar afektif pada siklus I. Dapat dilihat bahwa kelompok 1, 2, dan 4
masih belum mencapai standar ketercapaian karena hasilnya dibawah
75%, yaitu 68,75%, 70,83%, dan 72,91% sedangkan kelompok 3, 5
dan 6 sudah mencapai standar ketercapaian yaitu 75%, 75% dan
77,08%.
Kelompok 1 masih cukup jauh dibandingkan dengan kelompok
2, 3, 4, 5, dan 6 hal ini dapat dilihat dari hasil persentasenya yaitu
68,75% . Hal ini diakibatkan karena kelompok 1 kurang aktif dalam
mengungkapkan pendapat dan kurang aktif dalam bertanya sehingga
harus lebih ditingkatkan lagi. Kelompok 6 merupakan kelompok yang
mendapatkan nilai paling tinggi dibandingkan dengan kelompok 1, 2,
3, 4, dan 5 hal ini dapat dilihat dari hasil persentasenya yaitu 77,08%.
Hal ini diakibatkan karena kelompok 6 lebih aktif bertanya dan
mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru dengan menggunakan
variasi stimulus.
72
Berdasarkan hasil observasi dari seluruh aktivitas kelompok
pada saat siklus I didapatkan bahwa rata-rata aktivitas kelompok siswa
masih kurang aktif untuk bertanya. Hal ini dijadikan patokan pada saat
siklus II.
Pengamatan yang dilakukan selanjutnya pada hasil belajar
ranah kognitif siswa yang dilakukan pada siklus I. Pretes dan postes
pada siklus I siswa diberikan soal dalam bentuk multiple choice atau
pilihan ganda. Adapun nilai pretes dan postes yang didapat pada siklus
I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Hasil Belajar Ranah Kognitif
Siswa Pada Siklus I
No
Nama Siswa
Siklus I
N-Gain
Pretes
Postes
I
Keterangan
1
Ahmad Giovani Adinata
45
75
0.55
Sedang
2
Andhika Pratomo
40
75
0.58
Sedang
3
Apriliano Agung
50
80
0.6
Sedang
4
Bhayu Mukti
25
60
0.47
Sedang
5
Citra Syaputri Maharani
30
75
0.64
Sedang
6
Daniel Stefanus
40
85
0.75
Tinggi
7
Dimas Farid Arief Putra
50
85
0.70
Sedang
8
Eka Wahyuningsih
30
65
0.50
Sedang
9
Elsah Marwiyah
50
70
0.40
Sedang
10
Garnis Nilam
45
65
0.36
Sedang
11
Imam Muhammad
55
75
0.44
Sedang
12
Inda Maulida
45
60
0.27
Rendah
13
Iqbal Nur Afifudin
45
85
0.72
Tinggi
14
Jody Adithya
40
75
0.58
Sedang
15
Luthfi Nur Abija
35
75
0.62
Sedang
73
16
M. Alghifary
35
75
0.62
Sedang
17
M. Favian Ali
35
80
0.76
Tinggi
18
Mala Silviani
35
65
0.46
Sedang
19
Miftahul Jannah
40
65
0.33
Sedang
20
Mochamad Bagus
35
80
0.77
Tinggi
21
Nadila Amalia
55
80
0.67
Sedang
22
Rakha Zharfarizqi
50
85
0.70
Sedang
23
Remo Ibrahim
40
85
0.75
Tinggi
24
Rismawati
50
70
0.40
Sedang
25
Rista Sanlia
45
70
0.55
Sedang
26
Sifa Chuhaimassalam
35
70
0.54
Sedang
27
Siti Bilqisti
50
70
0.40
Sedang
28
Sumbai Distapratama
50
65
0.30
Sedang
29
Whendy Alwalidaeni
40
75
0.58
Sedang
30
Wisara Pujangga
50
75
0.50
Sedang
Total
1270
2215
16.51
Rata-rata
42,33
73,83
0,55
Sedang
Dari tabel 4.6 diperoleh rata-rata hasil pretes siswa sebesar
42,33 dengan nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 55. Sedangkan hasil
postes diperoleh rata-rata 73,83% dengan nilai terendah 60 dan nilai
tertinggi 85. Sehingga pada siklus I siswa yang mencapai KKM yaitu
75 ada 18 siswa atau 60%. Hal ini menunjukan besarnya penigkatan
hasil belajar siswa secara langsung tampak dari rata-rata nilai N-gain
sebesar 0,55 yang termasuk kategori sedang.
74
Grafik 4.1
Persentase N-Gain Siklus I
N-GAIN SIKLUS I
90%
80%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
17%
3%
0%
N-gain kategori rendah
N-gain kategori Sedang
N-gain kategori Tinggi
Pada grafik 4.1 dapat dilihat rata-rata N-gain pada setiap
kelompok berdasarkan pretes dan postes adalah kelompok rendah
terdiri dari 1 siswa atau 3%, kelompok sedang terdiri dari 24 siswa
atau 80% dan kelompok tinggi terdiri dari 5 siswa atau17%.
d. Tahap Refleksi
Tahap selanjutnya peneliti melakukan refleksi bersama dengan
guru bidang studi mengenai segala kekurangan yang terjadi selama
penelitian di siklus I. Adapun kekurangan pada siklus I yang dianggap
perlu diperhatikan oleh peneliti antara lain:
1) Guru
kurang
berinteraksi
dengan
siswa
sehingga
proses
pembelajaran kurang optimal.
2) Guru masih kurang mengatur waktu yang tersedia sehingga lebih
efektif.
3) Guru masih kurang memberikan penjelasan yang lebih rinci daam
menjelaskan materi.
Berdasarkan hasl belajar serta refleksi yang dilakukan untuk
siklus II perlu diadakan perbaikan dalam pemebelajaran, diantaranya:
75
1) Perlu ditingkatkan lagi interaksi dengan siswa sehingga proses
pembelajaran menjadi lebih optimal.
2) Alokasi waktu pembelajaran harus dapat dimaksimalkan agar
diakhir pembelajaran dapat menyimpulkan atau menjelaskan
materi pelajaran lebih rinci.
e. Tahap Keputusan
Pada siklus I hanya 60% siswa yang memenuhi KKM serta
rata-rata kelas mencapai 73,83% dan hasil N-Gain diperoleh sebesar
16,51 dengan rata-rata 0,55 sehingga dapat dikategorikan sedang.
Sedangkan intervensi yang diharapkan yaitu 100% tuntas secara
individual, maka keputusan yang diambil oleh peneliti dan guru bidang
studi sesuai pada tahap refleksi tadi yaitu dilakukan siklus II. Siklus II
masih tetap menggunakan keterampilan dasar variasi stimulus dan
dilakukan dengan segala perbaikan pada setiap kekurangan atau
hambatan yang dialami pada siklus I, dengan kata lain siklus II
dilakukan sesuai hasil refleksi pada siklus I.
2. Siklus II
Berdasarkan hasil pada siklus I diputuskan penelitian dilakukan
pada tahap siklus II untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ranah
kognitif serta melakukan perbaikan dari segala hambatan yang terjadi
pada siklus II. Tahapan-tahapan pada siklus II tidak berbeda dengan
siklus I yaitu:
a. Tahap Perencanaan
Hal pertama yang dilakukan pada siklus II yaitu perencanaan
pembelajaran atau pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
telah diperbaiki sesuai dengan refleksi. Menentukan pokok bahasan
untuk siklus II yaitu sama dengan siklus I tentang Pendapatan
Nasional. Setelah perencanaan tertata dengan baik maka yang
dilakukan selanjutnya adalah melakukan tindakan-tindakan sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun (RPP siklus II pada lampiran).
76
b. Tahap Tindakan
Pada
tahap
ini,
guru
berusaha
menerapkan
kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan keterampilan dasar variasi
stimulus yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP). Pertama guru yang sekaligus peneliti menjelaskan tujuan
pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa mengenai pokok
bahasan pendapatan nasional. Kemudian guru memberikan pretes.
Setelah peserta didik menyelesaikan pretes guru menjelaskan
keterampilan dasar variasi stimulus yang akan digunakan pada proses
pembelajaran. Guru meminta siswa membentuk 6 kelompok pemelihan
kelompok dilakukan dengan cara berhitung 1 sampai 6. Setelah
terbentuk kelompok guru menjelaskan materi tentang pendapatan
nasional dengan menggunakan variasi stimulus yaitu dengan variasi
suara, pemusatan perhatian siswa, kebisuan guru atau kesenyapan,
Mengadakan kontak pandang dan gerak dan Gerakan badan mimik.
Setelah menjelaskan siswa diberikan tugas untuk didiskusikan yaitu
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional. Setiap
kelompok
menjelaskan
pendapatan
nasional
apa
saja
dikerjakan
faktor
di
kertas
yang
satu
mempengaruhi
lembar
dan
dikumpulkan. Guru akan menjelaskan kembali terkait hasil diskusi
kelompok siswa tersebut. Pada akhir siklus II siswa diberikan postes.
c. Pengamatan
Kegiatan siswa selama proses pembelajaran diamati dengan
menggunakan lembar observasi. Hasil observasi kegiatan siswa di
uraikan pada tabel:
Tabel 4.7
Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Guru Siklus II
No
I
Aspek yang diamati
Membuka Pelajaran
Nilai
1
2
3
4
77
1. Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan
√
siswa
√
2. Apersepsi
II
3. Memotivasi Siswa
√
4. Memberikan Pre test
√
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
Kegiatan Inti
6. Menjelaskan Materi Pembelajaran
√
a. Kualitas Bahasa
√
b. Sistematika Penulisan
√
c. Penggunaan Waktu
√
7. Menggunakan Alat atau Media Pembelajaran
8. Menggunakan
Keterampilan
Dasar
Variasi
Stimulus
a. Membagi
siswa
kedalam
√
kelompok-
kelompok kecil
b. Menggunakan variasi dalam cara mengajar
meliputi:
√
1. Penggunaan variasi suara (Teacher Voice);
2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing)
√
3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher
√
Silence)
√
4. Mengadakan kontak pandang dan gerak
(Eye Contact and Movement)
√
5. Gerakan badan mimic
9. Kualitas Interaksi Pembelajaran
√
a. Bahasa Tubuh
b. Suara
√
c. Pemusatan Perhatian Kepada Siswa
√
10. Kualitas Pengelolaan Kelas
78
a. Pengelolaan
Kesiapan
Siswa
dalam
√
Suasana
Siswa
dalam
√
yang
kurang
√
Pembelajaran
b. Pengelolaan
Pembelajaran
11. Siswa
Menanyakan
hal-hal
dipahami
III
IV
Kegiatan Penutup
12. Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
√
13. Menutup Kegiatan Pembelajaran
√
Penilaian Evaluasi
√
14. Pemberian Tes (Post test)
Jumlah
4 + 33 + 44 = 81
Skor Ideal
95
Persentase
85,26%
Kategori
Sangat Baik
Keterangan:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
Dari hasil analisis data observasi pada siklus II diperoleh nilai
81 berarti dapat dikatakan aktivitas guru ketika memulai proses
pembelajaran hingga penutup yang telah dilakukan “Sangat Baik” atau
85,26%. Sehingga dapat dikatakan pelaksanaan pembelajaran pada
siklus II telah berjalan dengan sangat baik. Namun pada saat
mengkondisikan kelas tidak mengalami peningkatan dikarenakan guru
sebelumnya keluar setelah 15 menit bel berbunyi sehingga waktu
untuk pembelajaran ekonomi terpotong, dan pada saat guru masuk ke
kelas siswa belum siap untuk memulai pelajaran ekonomi mereka
masih sibuk dengan pelajaran sebelumnya itu yang mengakibatkan
tidak adanya peningatan dari siklus I ke siklus II tentang aspek
79
mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa. Sedangkan pada
kualitas interaksi pembelajaran seperti bahasa tubuh, suara dan
pemusatan perhatian kepasa siswa sudah mengalami peningkatan yang
cukup baik. Guru juga sudah lebih sering berinteraksi dengan siswa
sehingga dapat membimbing mereka dalam penggunaan keterampilan
dasar variasi stimulus dan dapat menangani kelas agar tetap kondusif.
Tabel 4.8
Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Siswa
Kelompok
Total Skor
Persentase
Keterangan
1
46
96%
Tercapai
2
37
77%
Tercapai
3
37
77%
Tercapai
4
43
90%
Tercapai
5
38
79%
Tercapai
6
42
87%
Tercapai
Rata-rata
40
84%
Tercapai
Berdasarkan data dari tabel di atas didapatkan persentase hasil
belajar afektif pada siklus II. Dapat dilihat bahwa semua kelompok
sudah mencapai ketercapaian karena hasilnya diatas 75%. Kelompok 1
merupakan kelompok yang mendapatkan nilai
paling tinggi
dibandingkan dengan kelompok 2, 3, 4, 5, dan 6 hal ini dapat dilihat
dari hasil persentasenya yaitu 96% . Hal ini diakibatkan karena
kelompok 1 aktif dalam mengungkapkan pendapat dan mendengarkan
materi yang disampaikan guru dengan menggunakan variasi stimulus.
Kelompok 2 dan kelompok 3 mendapatkan nilai sama yaitu 37 dengan
hasil persentasi 77%.
Berdasarkan hasil observasi dari seluruh aktivitas kelompok
pada saat siklus II didapatkan bahwa rata-rata aktivitas kelompok
80
siswa
sudah
cukup
memperhatikan
penjelasan
guru
dengan
menggunakan variasi stimulus.
Pengamatan yang dilakukan selanjutnya pada hasil belajar
ranah kognitif siswa yang dilakukan pada siklus II. Pretest dan posttest
pada siklus II siswa diberikan soal dalam bentuk multiple choice atau
pilihan ganda. Adapun nilai pretest dan posttest yang didapat pada
siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9
Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II
Siklus II
No
Nama Siswa
Pretes
Postes
NGain
Keterangan
II
1
Ahmad Giovani Adinata
75
95
0.80
Tinggi
2
Andhika Pratomo
65
95
0.86
Tinggi
3
Apriliano Agung
80
95
0.75
Tinggi
4
Bhayu Mukti
65
75
0.29
Rendah
5
Citra Syaputri Maharani
60
95
0.87
Tinggi
6
Daniel Stefanus
60
85
0.62
Sedang
7
Dimas Farid Arief Putra
75
90
0.60
Sedang
8
Eka Wahyuningsih
65
90
0.83
Tinggi
9
Elsah Marwiyah
70
95
0.83
Tinggi
10
Garnis Nilam
65
90
0.71
Tinggi
11
Imam Muhammad
50
80
0.60
Sedang
12
Inda Maulida
55
85
0.67
Sedang
13
Iqbal Nur Afifudin
50
90
0.80
Tinggi
14
Jody Adithya
60
85
0.62
Sedang
15
Luthfi Nur Abija
50
90
0.80
Tinggi
16
M. Alghifary
55
85
0.67
Sedang
17
M. Favian Ali
55
90
0.78
Tinggi
18
Mala Silviani
65
80
0.43
Sedang
81
19
Miftahul Jannah
65
95
0.67
Sedang
20
Mochamad Bagus
60
95
0.87
Tinggi
21
Nadila Amalia
70
95
0.83
Tinggi
22
Rakha Zharfarizqi
50
85
0.70
Sedang
23
Remo Ibrahim
55
85
0.67
Sedang
24
Rismawati
65
90
0.71
Tinggi
25
Rista Sanlia
50
85
0.70
Sedang
26
Sifa Chuhaimassalam
65
80
0.71
Tinggi
27
Siti Bilqisti
55
95
0.89
Tinggi
28
Sumbai Distapratama
50
80
0.60
Sedang
29
Whendy Alwalidaeni
70
95
0.83
Tinggi
30
Wisara Pujangga
75
80
0.20
Rendah
Total
1850
2650
20.91
Rata-Rata
61.67
88.33
0.69
Sedang
Grafik 4.2
Persentase N-Gain Siklus II
N-GAIN SIKLUS II
60%
50%
53%
40%
40%
30%
20%
10%
0%
7%
N-Gain Kategori Rendah N-Gain Kategori Sedang
N-Gain Kategori Tinggi
Dari tabel 4.9 diperoleh rata-rata hasil pretest siswa sebesar
61,67 dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 80. Sedangkan hasil
82
postes diperoleh rata-rata 88,33 dengan nilai terendah 75 dan nilai
tertinggi 95. Sehingga pada siklus II siswa yang mencapai KKM yaitu
75 ada 30 siswa atau ketuntasan siswa mencapai 100%. Hal ini
menunjukan besarnya peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa
secara langsung tampak dari rata-rata nilai N-gain sebesar 0,69 yang
termasuk sedang.
Pada grafik 4.2 dapat dilihat rata-rata N-gain pada setiap
kelompok berdasarkan pretes dan postes adalah kelompok rendah
terdiri dari 2 siswa atau 7%, kelompok sedang terdiri dari 12 siswa
atau 40% dan kelompok tinggi terdiri dari 16 siswa atau 53%.
d. Refleksi
a. Selama siklus II seluruh siswa berpartisipasi aktif selama
pembelajaran berlangsung, hanya beberapa siswa yang masih pasif.
b. Pada saat diskusi seluruh siswa sudah berani mengemukakan
pendapatnya.
c. Siswa sudah terbiasa dan lebih senang mendengarkan materi yang
dijelaskan oleh guru dengan menggunakan variasi stimulus.
d. Hasil belajar ranah kognitif pada siklus II ini menunjukan seluruh
siswa telah mencapai KKM.
e. Keputusan
Berdasarkan hasil refleksi siklus II dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar ranah kognitif siswa pada pokok bahasan pendapatan
nasional telah memenuhi indikator yang peneliti harapkan adalah
sebesar 100% siswa mencapai KKM sekolah yaitu 75.
Hasilnya, pemberian tindakan pada siklus II menunjukan
jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 100% oleh karena itu peneliti
memutuskan
untuk
menghentikan
pemberian
tindakan
berupa
pembelajaran yang menerapkan keterampilan dasar variasi stimulus
pada mata pelajaran Ekonomi.
83
3. Hasil Wawancara
Data kualitatif berupa wawancara digunakan sebagai data
penunjang bagi data kuantitatif. Wawancara dilakukan pada guru
bidang studi dan siswa setelah penelitian sebagai respon mengenai
keterampilan dasar variasi stimulus yang telah diterapkan. Siswa
dibagi menjadi 6 kelompok yang kemudian diwawancarai berdasarkan
kelompok belajarnya.
a. Data Hasil Wawancara Guru Bidang Studi
Pembelajaran ekonomi melalui keterampilan dasar variasi
stimulus cukup efektif ini sangat membantu dalam pembelajaran
karena biasanya pada mata pelajaran ekonomi banyak teori dan
analisis yang membuat mereka malas belajar. Tapi setelah diterapkan
keterampilan dasar variasi stimulus siswa lebih termotivasi dan
antusias mengikuti pelajaran. Sehingga guru bidang studi ekonomi
ingin mencoba menerapkan keterampilan dasar variasi stimulus ini
pada
pembelajaran
berikutnya.
Hampir
semua
siswa
sangat
berpartisipasi aktif. Ada peningkatan hasil belajar dan banyak siswa
yang sudah mencapai KKM.
Tetapi ada beberapa kendalanya pada penerapan variasi
stimulus ini guru harus benar-benar menekankan pada posisi yang pas.
Misalnya pada variasi suara guru harus pandai melakukan perubahan
suaranya dari keras menjadi lembut, dari tinggi menjadi rendah, dari
gembira menjadi sedih dan lainnya. Bukan hanya itu tapi pada saat
melakukan gerakan badan mimik ekspresi wajah guru sangat
berpengaruh karena guru harus pandai menarik perhatian siswa agar
dapat menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan.
Guru memberikan solusi yang mungkin dapat mengatasi
kendala yang terjadi yaitu guru harus benar-benar memiliki suara yang
benar-benar maksimal sehingga siswa dapat merasakan perbedaan
variasi suara dari keras menjadi lembut dari tinngi menjadi rendah dan
lainnya. Dan ekspresi wajah yang dilakukan guru harus benar-benar
84
mempunyai arti sehingga siswa tidak salah mengartikan apa maksud
ekspresi guru tersebut.
b. Hasil Wawancara Siswa
Hasil wawancara dengan siswa pada kelompok 1 mengenai
pembelajaran yang dilaksanakan menunjukan bahwa siswa sangat
menyukai karena lebih menarik dan tidak membosankan. Siswa belum
pernah belajar meggunakan keteramilan dasar variasi stimulus karena
biasanya guru hanya menjelaskan dan memberikan tugas. Menurut
siswa melalui keterampilan dasar variasi stimulus mereka lebih
antusias untuk mengikuti pembelajaran dan mereka merasa senang dan
cepat mengerti tentang materi yang dijelaskan.
Meskipun ada kendala diawal yaitu siswa merasa heran dan
tidak mengerti tentang apa yang dilakukan oleh guru karena baru
pertama kali proses pembelajaran menggunakan variasi stimulus
tersebut. Menurut siswa guru harus lebih menjelaskan terlebih dahulu
sampai siswa mengerti apa yang akan dilakukan pada saat
pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa heran atau aneh mengikuti
proses pembelajaran.
E. Pembahasan
Penggunaan keterampilan dasar variasi stimulus pada mata
pelajaran ekonomi mampu meningkatkan hasil belajar ranah kognitif.
Sebelum menggunakan variasi stimulus siswa hanya didominasi oleh
guru saja biasanya guru menggunakan metode ceramah yang monoton
sehingga siswa kurang berpartisipasi aktif dan menjadi jenuh ketika
kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas yaitu dengan
menggunakan keterampilan asar variasi stimulus hasil belajar siswa
mengalami
peningkatan.
Berdasarkan
hasil
tes
belajar
siswa
mengungkapkan bahwa pada siklus I diperoleh rata-rata N-gain
85
sebesar 0,55 (55%) yang dapat dikategorikan sedang. Hal ini
menunjukan bahwa pada siklus I hasil yang diperoleh belum mencapai
intervensi yang diharapkan. Perbaikan yang dilakukan pada siklus I
guru harus lebih berinteraksi lagi dengan siswa sehingga proses
pembelajaran menjadi lebih optimal dan harus mampu mengatur waktu
pembelajaran agar dapat dimaksimalkan dan diakhir pembelajaran
dapat menyimpulkan atau menjelaskan materi pelajaran lebih rinci.
Sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata N-gain sebesar
0,69 (69%) yang dapat dikategorikan sedang. Sehingga indikator
keberhasilan telah tercapai dan tidak akan dilanjutkan pada siklus
berikutnya. Dengan demikian maka terlihat jelas dari siklus I ke siklus
II mengalami peningkatan N-gain sebesar 0,14 (14%). Perbandingan
persentase N-gain pada siklus I dan siklus II ditunjukan pada gambar
berikut:
Grafik 4.3
Persentase Perbandingan N-Gain Siklus I dan Siklus II
Perbandingan N-GAIN Siklus I dan Siklus II
30
Jumlah Siswa
25
20
15
10
5
0
Rendah
Sedang
Tinggi
N-Gain Siklus I
1
24
5
N-Gain Siklus II
2
12
16
Pada grafik 4.3 terlihat peningkatan N-gain pada siklus I untuk
kategori rendah sebanyak 1 siswa, untuk kategori sedang sebanyak 24
siswa dan untuk kategori tinggi sebanyak 5 siswa. Sedangkan pada
86
siklus II untuk kategori rendah sebanyak 2 siswa, untuk kategori
sedang sebanyak 12 siswa dan untuk kategori tinggi sebanyak 16
siswa.
Meningkatnya
hasil
belajar
siswa
dikarenakan
dengan
menggunakan keterampilan dasar variasi stimulus dalam proses
pembelajaran sehingga siswa dituntut berpartisipasi aktif, dan siswa
dituntut untuk lebih bersemangat dan tidak merasa bosan pada saat
pembelajaran berlangsung.
Dari penjelasan di atas menunjukan bahwa penerapan variasi
stimulus telah membuat siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
serta siswa menjadi lebih antusias dan untuk mengikuti pelajaran
ekonomi. Sehingga pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran yang
meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa.
F. Keterbatasan dalam Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengalami keterbatasan seperti:
1. Pengelolaan kelas, karena semua siswa dituntut aktif sehingga sulit
mengkondisikan kelas.
2. Peneliti kurang optimal dalam pemilihan maupun menerapkan
keterampilan mengajar agar pembelajaran dapat berlangsung
secara
aktif,
kreatif,
efektif,
menyenangkan,
dan
tidak
membosankan.
3. Keterbatasan penelitian yang tidak melaporkan semua hasil
penelitian secara detail.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai penerapan
variasi stimulus untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS-ekonomi di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan perolehan penelitian hasil belajar siswa yaitu
pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang guru
berikan setiap akhir siklus. Terlihat dari hasil N-Gain siswa pada silklus I
diperoleh rata-rata N-Gain sebesar 0,55 (55%) termasuk dalam kategori
sedang. Sehingga pada siklus I siswa yang mencapai KKM yaitu 75 ada 18
siswa atau 60% Sedangkan pada siklus II rata-rata N-Gain meningkat
menjadi 0,69 (69%) termasuk dalam kategori sedang dan siswa yang
mencapai KKM ada 30 siswa atau 100%. Dengan demikian maka terlihat
jelas dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan N-Gain sebesar 0,14
(14%). Dari hasil pengamatan melalui lembar observasi siswa pada siklus
I diperoleh rata-rata 73% termasuk dalam kategori baik dan pada siklus II
meningkat menjadi 84% termasuk dalam kategori baik sekali. Hasil
87
88
observasi menunjukkan semua siswa dapat terlibat langsung dan
berpartisipasi aktif dalam pembelajara ekonomi. Kelebihan dari penerapan
variasi stimulus pada pembelajaran ekonomi adalah siswa merasa lebih
antusias dan senang mengikuti pelajaran ekonomi, proses pembelajaran
menjadi tidak monoton sehingga siswa mudah mengerti tentang apa yang
dijelaskan oleh guru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan
dasar variasi
stimulus
dapat
meningkatkan
hasil
belajar
siswa.
Pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran yang meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
B. Saran
Dengan terbuktinya proses pembelajaran dengan menerapkan
keterampilan dasar variasi stimulus dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMAN 12 Kota Tangerang selatan.
Maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi sekolah, diharapkan dapat menyediakan projector disetiap ruang
kelas agar dalam proses pembelajaran berjalan dengan baik dan tidak
membosankan.
2. Bagi guru, dapat menerapkan keterampilan variasi stimulus pada mata
pelajaran ekonomi dengan maksimal agar siswa merasa antusias dalam
proses pembelajaran sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif
dan menyenangkan.
3. Bagi peneliti lain, supaya dapat menggunakan variasi stimulus dengan
baik dan terencana dan lebih mengklasifikasikan bentuk variasi yang
akan digunakan sehingga tidak kesulitan ketika melakukan observasi.
89
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
2009.
-------------------------, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.
-------------------------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Bina Aksara
Azizah, Euis “Urgensi Penggunaan Variasi Stimulus Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi di Madrasah
Aliyah
Putri
Annaqayah
Sumenep
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/4865.
Madura”
25
Maret
2014
Djamarah Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2000.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan.
Strategi Belajar Mengajar Edisi
Revisi Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Faturrohman, Pupuh dan Sutikno, Sobry. Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Islami. Bandung: PT. Refika Aditama,
Cet. I, 2007.
Hakim, Lukman. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima,
2009.
Hasibuan, J,J dan Moedjiono. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, Cet. 6, 1995.
90
Himpunan Perundang-Undangan Ri tentang Sistem Pendidikan Nasional
(SISDIKNAS)
Undang-Undang
RI
No
20
Tahun
2003
Beserta
Penelasannya. Bandung: NUANSA AULIA, 2008.
Iskandar. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press, 2009.
Jurnal Pengembangan Model Buku Dasar Berorientasi Ilmu Hayati Bagi
Mahasiswa
Calon
Guru
Biologi
dalam
http:/heriefisika.wordpress.com/jurnal/ 8 Januari 2014
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakaan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers, 2011.
Mudjiono, dan Dimyati. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 6,
1999.
Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda karya, 2005.
Munadi, Yudi dan Hamid, Farida. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
Dan Menyenangkan, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana, 2008.
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruh, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2010
Sudiyono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Subana. Dasar – Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV Pustaka Setia, 2005.
Syah, Muhibin Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1996.
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publiser, Cet. I, 2007.
91
-------------------------, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. 3, 2011.
Uno, Hamzah, B. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Uzer, Usman. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. I,
2010.
Yusuf, Ahmad “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Guru dalam
Membuat Variasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap
Motivasi
Belajar
Siswa
Kelas
XI
SMA
N
11
Semarang”
http://library.walisongo.ac.id/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&id=j
tptiain-gdl-ahmadyusuf-5757 17 Maret 2014
Lampiran 2.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SIKLUS I
SATUAN PENDIDIKAN
: SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
MATA PELAJARAN
: EKONOMI
KELAS/PROGRAM
: X/IPS
PERTEMUAN KE
: 1 dan 2 (satu dan dua)
ALOKASI WAKTU
: 4 jam (2 x 45 menit)
STANDAR KOMPETENSI
: Memahami Produk Domestik Bruto (PDB),
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
Pendapatan Nasional Bruto (PNB) dan
Pendapatan Nasional (PN)
: Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB,
KOMPETENSI DASAR
dan PN
I. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan Pengertian Pendapaan Nasional
2. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional
3. Mengklasifikasikan jenis-jenis pendapatan nasional (PDB, PDRB,
PNB, NNI, PI, DI)
4. Menghitung pendapatan nasional
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai diharapkan:
1. Siswa
dapat
mendeskripsikan
pengertian
pendapatan
nasional
(Mandiri)
Siswa dapat mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi pendapatan
2.
nasional . (Kreatif)
3.
Siswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis pendapatan nasional
(PDB, PDRB, PNB, NNI, PI, DI) (Kreatif)
1
4.
Siswa dapat menghitung pendapatan nasional (Kreatif)
III. MATERI PEMBELAJARAN
A. Materi Pokok
 Pengertian Pendapatan Nasional
 Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional
 Jenis-Jenis Pendapatan Nasional
 Menghitung Pendapatan Nasinal
B. Uraian Materi
A. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional merupakan salah satu kunci sukses dari
pengelolaan ekonomi makro. Pendapatan Nasional akan menjadi tolok
ukur dari semua kebijakan nasional dalam bidang ekonomi.
Pendapatan dalam istilah sehari-hari diartikan sebagai penghasilan
sejumlah uang yang diperoleh seseorang sebagai balas jasa dari
penyediaan faktor produksi. Misalnya, ayah menerima sejumlah uang
sebagai balas jasa tenaganya, ayah juga menerima uang karena
menyewakan tanahnya dan lain sebagainya,,, keseluruhan uang yang
diterima ayah dari contoh tersebut dapat disebut dengan pendapatan
ayah.
 Dari sudut Penerimaan
PN adalah keseluruhan pendapatan yang diterima oleh
sekelompok masyarakat (Rumah Tangga Konsumen) selama satu
tahun yang dinyatakan dalam satuan mata uang. Pendapatan disini
meliputi balas jasa, baik terhadap proses produksi secara langsung
maupun untuk orang2 yang tidak secara langsung ikut serta dalam
proses produksi.
 Dari Sudut Pandang Produksi
PN dapat juga diartikan keseluruhan dari barang dan jasa yang
dihasilkan oleh sekelompok masyarakat di dalam waktu tertentu,
biasanya satu tahun. Barang disini meliputi barang konsumsi dan
2
barang investasi yang merupakan barang jadi, bukan barang dalam
proses.
 Dari Sudut Pandang Pengeluaran
PN adalah jumlah pengeluaran seluruh masyarakat suatu
negara selama satu tahun yang dinyatakan dengan satuan mata uang.
Pengeluaran masyarakat di sini dapat berupa pembelian barang dan
jasa, pembayaran pajak, serta investasi atau tabungan.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
1. Kualitas dan Keberadaan Faktor Produksi
Faktor produksi di sini adalah Tenaga Kerja, SDA, Modal dan
Skill. Keberadaan dan kualitas faktor produksi memungkinkan
suatu negara dapat meningkatkan PN. Jika SDA tersedia dan di
dukung oleh kualitas SDM yang andal, maka tingkat produktivitas
akan meningkat dan akan meningkatkan PN.
2. Tingkat Teknologi
Penguasaan teknologi memungkinkan perusahaan akan dapat
meningkatkan produktivitasnya, produksi yang meningkat akan
dapat meningkatkan PN.
3. Tingkat Investasi
Investasi ad/ kegiatan penanaman modal dari pemilik faktor
produksi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi barang
dan jasa. Semakin besar investasi dalam suatu negara, akan
semakin besar pula PN negara tersebut.
4. Tingkat Bunga
Tinggi rendahnya tingkat suku bunga sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan investasi di suatu negara. Menerapkan suku
bunga yang rendah, akan memacu para pemilik faktor produksi
melakukan investasi di berbagai bidang usaha. Namun sebaliknya,
jika pemerintah menerapkan suku bunga yang tinggi, maka pemilik
modal akan lebih cenderung menyimpannya di bank. Akibatnya,
3
perkembangan dunia usaha menjadi lesu, sehingga dapat
menurunkan PN.
5. Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah akan berdampak terhadap peningkatan
pendapatan nasional. PP tersebut biasanya merupakan pengeluaran
modal guna meningkatkan gairah perekonomian nasionalnya.
6. Peningkatan Ekspor
Ekspor merupakan pertanda bahwa sebuah negara pertumbuhan
ekonominya akan meningkat. Karena ekspor akan mendatangkan
suatu pendapatan negara yang berasal dari devisa, maupun pajak
ekspor dan sebagainya.
7. Pengharapan atau ramalan perekonomian masa depan
Keputusan pengusaha untuk berinvestasi, yaitu menanamkan
modalnya untuk kegiatan produksi didasarkan pada harapan
kondisi perekonomian di masa depan lebih baik. Harapan tersebut
adalah harapan untuk mendapatkan keuntungan. Semakin kondusif
keadaan perekonomian suatu negara, akan semakin besar pula
harapan pengusaha memperoleh keuntungan, sehingga akhirnya
akan dapat meningkatkan PN.
C. Jenis-Jenis Pendapatan Nasional
a. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat (termasuk
WNA) dalam suatu negara selama satu tahun. PDB adalah nilai barang
dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik seluruh
warga negara termasuk warga negara asing dalam periode tertentu,
biasanya dalam satu tahun. Dengan demikian, produk domestik bruto
menggunakan konsep wilayah, artinya produksi orang asing seperti
AS, Inggris, Jepang dan lainnya termasuk dalam PDB Indonesia.
b.
Produk Domestik regional Bruto (PDRB)
4
Untuk mengetahui sejauh mana ekonomi daerah mempunyai
kontribusi terhadap pendapatan nasional, dapat digunakan indikator
pembangunan ekonomi melalui PDRB dan PDRB per kapita. PDRB
merupakan komponen dari pembentukan PDB nasional. PDRB dapat
dijadikan tolok ukur penyebaran PN atau mengukur tingkat
kesenjangan pembangunan ekonomi antardaerah.
c. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam
suatu negara (tidak termasuk WNA) ditambah WNI yang berada di
Luar Negeri selama satu tahun. PNB/GNP adalah nilai barang dan jasa
yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam waktu satu tahun.
Dalam konsep GNP ini, barang dan jasa yang dihasilkan adalah produk
dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga negara, termasuk warga
negara yang berada di luar negeri.
d. Produk Nasional Bersih (Net National Product) adalah jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam periode
tertentu. Biasanya satu tahun.
e. Pendapatan Nasional Bersih (Net National Income) adalah jumlah
pendapatan faktor-faktor produksi selama satu tahun.
f. Pendapatan Perseorangan (Personal Income) Adalah jumlah
penerimaan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat.
g. Pendapatan Bebas (Disposible Income) adalah jenis pendapatan
yang sudah siap untuk dibelanjakan. Pajak langsung ad pajak yang
bebannya tidak dapat digeserkan kepada pihak lain atau pajak yang
ditanggung langsung oleh wajib pajak.
D. Perhitungan Pendapatan Nasional
GNP
= GDP – Produk Neto Terhadap LN
NNP
= GNP – Penyusutan (Depreciation)
NNI
= NNP – Pajak Langsung
PI
= (NNI + Transper Payment) – (Iuran asuransi + Iuran
Jaminan Sosial + Laba yang ditahan)
5
DI
= PI – Pajak Langsung
C. METODE PEMBELAJARAN
 Ceramah menggunakan Keterampilan Dasar Variasi Stimulus
 Tanya jawab
 Penugasan
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (waktu 20 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Memberi Salam
Menjawab salam
Religius
Merapihkan keadaan
Merapihkan posisi duduk,
Disiplin
didalam kelas
pakaian dan kebersihan
kelas
Memotivasi siswa
Siswa mendengarkan apa
Toleransi
yang disampaikan oleh
guru.
Memberikan Pre test
Siswa mengerjakan soal
Rasa ingin tahu
yang diberikan oleh guru
Menyampaikan Tujuan
Siswa Menyimak
Toleransi
Pembelajaran
B. Kegiatan Inti
B.1 Eksplorasi ( Waktu 15 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru menanyakan
Siswa menjawab
Rasa ingin tahu
pengetahuan siswa tentang
pertanyaan dari guru
Pendapatan Nasional
sebelum memulai pelajaran
Guru memulai materi yang
Siswa menyimak,
akan diajarkan
memperhatikan dan
Toleransi
mendengarkan penjelasan
6
guru
B.1 Elaborasi (Waktu 30 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru membagi kelompok
Siswa membentuk
Disiplin dan bekerja
kelompok
sama
Guru menjelaskan
Siswa memperhatikan
Toleransi
pengertian Pendapatan
penjelasan siswa.
Nasonal dengan
menggunakan variasi
stimulus yaitu:
- Penggunaan Variasi
Suara
- Pemusatan Perhatian
Siswa
- Kebisuan Guru atau
Kesenyapan
- Mengadakan Kontak
Pandang dan Gerak
- Gerak Badan dan Mimik
Guru memberikan
Siswa bertanya
Kreatif
kesempatan kepada salah
satu kelompok untuk
bertanya terkait dengan
materi yang diajarkan
C.
Penutup (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberikan
Siswa memperhatikan
Toleransi
kesimpulan tentang materi
kesimpulan yang diberikan
7
yang disampaikan.
oleh guru
Guru menutup kegiatan
Siswa merasa senang
pembelajaran.
dengan pembelajaran
Guru
memberikan
individu
kepada
Toleransi
tugas Siswa mencatat tugas yang Mandiri
siswa diberikan guru
untuk dikerjakan dirumah
D. Evaluasi (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberikan Post test
Siswa mengerjakan Post
Rasa Ingin Tahu
test
V. SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN
 Buku Paket kelas X
 Papan Tulis
 Projector
 Slide
VI. PENILAIAN
No
Indikator
pencapaian
1
Mengidentifikasi
faktor
yang
Teknik
Bentuk
penilaian
Instrumen
Tes Tulis
Tes Uraian
Butir Soal
Skor
Sebutkan
Jelaskan
dan
faktor 100
mempengaruhi
yang
Pendapatan
mempengaruhi
Nasional
Pendapatan
Nasional
Total Skor
100
8
VII. KUNCI JAWABAN
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
a. Kualitas dan Keberadaan Faktor Produksi
Faktor produksi di sini adalah Tenaga Kerja, SDA, Modal dan Skill.
Keberadaan dan kualitas faktor produksi memungkinkan suatu negara
dapat meningkatkan PN. Jika SDA tersedia dan di dukung oleh kualitas
SDM yang andal, maka tingkat produktivitas akan meningkat dan akan
meningkatkan PN.
b. Tingkat Teknologi
Penguasaan teknologi memungkinkan perusahaan akan dapat
meningkatkan produktivitasnya, produksi yang meningkat akan dapat
meningkatkan PN.
c. Tingkat Investasi
Investasi ad/ kegiatan penanaman modal dari pemilik faktor produksi.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi barang dan jasa.
Semakin besar investasi dalam suatu negara, akan semakin besar pula PN
negara tersebut.
d. Tingkat Bunga
Tinggi rendahnya tingkat suku bunga sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan investasi di suatu negara. Menerapkan suku bunga yang
rendah, akan memacu para pemilik faktor produksi melakukan investasi di
berbagai bidang usaha. Namun sebaliknya, jika pemerintah menerapkan
suku bunga yang tinggi, maka pemilik modal akan lebih cenderung
menyimpannya di bank. Akibatnya, perkembangan dunia usaha menjadi
lesu, sehingga dapat menurunkan PN.
e. Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah akan berdampak terhadap peningkatan
pendapatan nasional. PP tersebut biasanya merupakan pengeluaran modal
guna meningkatkan gairah perekonomian nasionalnya.
f. Peningkatan Ekspor
9
Ekspor merupakan pertanda bahwa sebuah negara pertumbuhan
ekonominya akan meningkat. Karena ekspor akan mendatangkan suatu
pendapatan negara yang berasal dari devisa, maupun pajak ekspor dan
sebagainya.
g. Pengharapan atau ramalan perekonomian masa depan
Keputusan
pengusaha
untuk
berinvestasi,
yaitu
menanamkan
modalnya untuk kegiatan produksi didasarkan pada harapan kondisi
perekonomian di masa depan lebih baik. Harapan tersebut adalah harapan
untuk mendapatkan keuntungan. Semakin kondusif keadaan perekonomian
suatu negara, akan semakin besar pula harapan pengusaha memperoleh
keuntungan, sehingga akhirnya akan dapat meningkatkan PN.
Mengetahui,
Tangsel, 04 Februari 2014
Kepala SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
Guru Mata Pelajaran
H. M. Syamsudin H.S. S.Pd
Siti Nurmilasari
NIP. 19620502 198602 1 002
10
Lampiran 2.2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SIKLUS II
SATUAN PENDIDIKAN
: SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
MATA PELAJARAN
: EKONOMI
KELAS/PROGRAM
: X/IPS
PERTEMUAN KE
: 3 dan 4(satu)
ALOKASI WAKTU
: 4 jam (2 x 45 menit)
STANDAR KOMPETENSI
: Memahami Produk Domestik Bruto (PDB),
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
Pendapatan
Nasional
Bruto
(PNB)
dan
Pendapatan Nasional (PN)
KOMPETENSI DASAR
: Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, dan
PN
I. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan Pengertian Pendapaan Nasional
2. Mengklasifikasikan tiga pendekatan perhitungan Pendapatan Nasional
3. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional
4. Mengklasifikasikan jenis-jenis pendapatan nasional (PDB, PDRB, PNB,
NNI, PI, DI)
5. Menghitung pendapatan nasional
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai diharapkan:
1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian pendapatan nasional (Mandiri)
2. Siswa dapat mengklasifikasikan tiga pendekatan perhitungan Pendapatan
Nasional (Kreatif)
Siswa dapat mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi pendapatan
3.
nasional . (Kreatif)
4.
Siswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis pendapatan nasional (PDB,
PDRB, PNB, NNI, PI, DI) (Kreatif)
5.
Siswa dapat menghitung pendapatan nasional (Kreatif)
III. MATERI PEMBELAJARAN
1
A. Materi Pokok
 Pengertian Pendapatan Nasional
 Tiga pendekatan perhitungan Pendapatan Nasional
 Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional
 Jenis-Jenis Pendapatan Nasional
 Menghitung Pendapatan Nasinal
B. Uraian Materi
A. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional adalah Pendapatan yang diterima oleh suatu
negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang. Pendapatan dalam
istilah sehari-hari diartikan sebagai penghasilan sejumlah uang yang diperoleh
seseorang sebagai balas jasa dari penyediaan faktor produksi.
B. Tiga Pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional
1. Metode nilai produksi :
Nilai barang dan jasa yang di produksi di suatu negara dalam satu
tahun dengan cara menjumlahkan nilai tambah tiap proses produksi. Di
dapat rumus sebagai berikut:
Y = ∑P.Q atau Y= (p1 x q1) + (p2 xq2) + ……(Pn x Qn)
Keterangan :
Y : Pendapatan Nasional (GDP)
Q1:Jumlah barang ke 1
P1: Harga barang ke 1
Q2:Jumlah barang ke 2
P2: Harga barang ke 2
Qn:Jumlah barang ke n
Pn: Harga barang ke n
2. Metode Pengeluaran :
Jumlah pengeluaran secaranasional untuk membeli barang dan jasa
yang di dihasilkan dalam satu tahun dengan cara menjumlahkan
Pengeluaran RTK,RTP, RTG, RTLN. Di dapat rumus sebagai berikut:
Y = C + I + G + (X – M)
Keterangan :
Y : Pendapatan Nasional (GNP)
2
C :Pengeluaran RTK/konsumsi
I : Pengeluaran RTP/investasi
G :Gouverment Expenditure
X :Ekspor
M :Import
3. Metode Penerimaan/Pendapatan:
Seluruh pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi yang
disumbangkan kepada rumah tangga produsen selama satu. Di dapat rumus
sebagai berikut:
Y=r+i+w+p
Keterangan :
Y : Pendapatan Nasional (NI)
r :sewa tanah/alam
i : bunga modal
w :upah TK
p : laba pengusaha/skill
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
- Kualitas dan Keberadaan Faktor Produksi
- Tingkat Teknologi
- Tingkat Investasi
- Tingkat Bunga
- Pengeluaran Pemerintah
- Peningkatan Ekspor
- Pengharapan atau Ramalan Perekonomian masa depan
D. Jenis-Jenis Pendapatan Nasional
a. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
b. Produk Domestik regional Bruto (PDRB)
c. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
d. Produk Nasional Bersih (Net National Product)
e. Pendapatan Nasional Bersih (Net National Income)
f. Pendapatan Perseorangan (Personal Income)
g. Pendapatan Bebas (Disposible Income)
3
IV. METODE PEMBELAJARAN
 Ceramah menggunakan Keterampilan Dasar Variasi Stimulus
 Tanya jawab
 Penugasan
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (waktu 20 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Memberi Salam
Menjawab salam
Religius
Merapihkan keadaan
Merapihkan posisi duduk,
Disiplin
didalam kelas
pakaian dan kebersihan
kelas
Memotivasi siswa
Siswa mendengarkan apa
Toleransi
yang disampaikan oleh
guru.
Memberikan Pre test
Siswa mengerjakan soal
Rasa ingin tahu
yang diberikan oleh guru
Menyampaikan Tujuan
Siswa Menyimak
Toleransi
Pembelajaran
B. Kegiatan Inti
B.1 Eksplorasi ( Waktu 15 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru menanyakan
Siswa menjawab pertanyaan Rasa ingin tahu
pengetahuan siswa tentang
dari guru
Pendapatan Nasional
sebelum memulai pelajaran
Guru memulai materi yang
Siswa menyimak,
akan diajarkan
memperhatikan dan
Toleransi
mendengarkan penjelasan
guru
B.1 Elaborasi (Waktu 30 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
4
Guru membagi kelompok
Siswa membentuk
Disiplin dan bekerja
kelompok
sama
Guru menjelaskan
Siswa memperhatikan
Toleransi
pengertian Pendapatan
penjelasan siswa.
Nasonal dengan
menggunakan variasi
stimulus yaitu:
- Penggunaan Variasi
Suara
- Pemusatan Perhatian
Siswa
- Kebisuan Guru atau
Kesenyapan
- Mengadakan Kontak
Pandang dan Gerak
- Gerak Badan dan Mimik
Guru memberikan
Siswa bertanya
Kreatif
kesempatan kepada salah
satu kelompok untuk
bertanya terkait dengan
materi yang diajarkan
C. Penutup (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberikan
Siswa memperhatikan
Toleransi
kesimpulan tentang materi
kesimpulan yang diberikan
yang disampaikan.
oleh guru
Guru menutup kegiatan
Siswa merasa senang
pembelajaran.
dengan pembelajaran
Guru
memberikan
individu
kepada
Toleransi
tugas Siswa mencatat tugas yang Mandiri
siswa diberikan guru
untuk dikerjakan dirumah
5
D. Evaluasi (waktu 15 menit)
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru memberikan Post test
Siswa mengerjakan Post
Rasa Ingin Tahu
test
VI. SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN
 Buku Paket kelas X
 Papan Tulis
 Projector
 Slide
VII. PENILAIAN
No
Indikator
pencapaian
1
Menghitung
pendapatan
nasional
Teknik
Bentuk
Butir Soal
Skor
penilaian
Instrumen
Tes Tulis
Tes
Diketahui
Uraian
Negara adalah sebagai 100
Data
suatu
berikut:
Goverment $ 20
Rent $ 10
Wages $ 12
Investasi $18
Interest $ 7
Profit $ 3
Dari
data
hitunglah
di
atas
pendapatan
nasional
dengan
menggunakan
metode
penerimaan
Total Skor
100
6
VIII. KUNCI JAWABAN
1. Menghitung Pendapatan Nasional dengan menggunakan pendekatan
Penerimaan:
Y=r+w+i+p
Y = $10 + $12 + $7 + $3
Y = $32
Jadi Pendapatan Nasionalnya adalah $32
Mengetahui,
Tangsel,18 Februari 2014
Kepala SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
Guru Mata Pelajaran
H. M. Syamsudin H.S. S.Pd
Siti Nurmilasari
NIP. 19620502 198602 1 002
7
Lampiran 3.1
Kisi – Kisi Soal Tes Hasil Belajar Ekonomi
Siklus I
Standar Kompetensi
: 5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional
Bruto (PNB) dan Pendapatan Nasional (PN)
Bentuk Soal
No
5.1
Kompetensi
Dasar
Menjelaskan
: Pilihan Ganda
Materi Pokok
1. Pengertian
Indikator
1. Mendeskripsikan
konsep
Pendapatan
Pengertian Pendapaan
PDB,
Nasional
Nasional
PDRB,
2. Faktor yang
2. Mengidentifikasi faktor
PNB, dan
mempengar
yang mempengaruhi
PN
uhi
Pendapatan Nasional
pendapatan
3. Mengklasifikasikan
nasional
jenis-jenis pendapatan
3. Jenis-Jenis
nasional (PDB, PDRB,
Pendapatan
Nasional
4. Menghitung
No. Butir
3*, 19*
2*,6,12*
4*,7
PNB, NNI, PI, DI)
4. Mendeskripsikan
1*, 20,25
pengertian PDB
Pendapatan
5. Mendeskripsikan PNB
5*, 24
Nasional
6. Mendeskripsikan NNP
13*,
7. Mendeskripsikan NNI
22*
8. Mendeskripsikan PI
9*, 21,8
9. Mendeskripsikan DI
23*
10. Menghitung pendapatan
10*,11,14,15*
nasional
,16*,17*,18*
Lampiran 3.2
Kisi – Kisi Soal Hasil Belajar Ekonomi
Siklus II
Standar Kompetensi
: 5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional
Bruto (PNB) dan Pendapatan Nasional (PN)
Bentuk Soal
No
5.1
Kompetensi
Dasar
Menjelaskan
: Pilihan Ganda
Materi Pokok
1. Pengertian
Indikator
1. Mendeskripsikan
konsep PDB,
Pendapatan
Pengertian Pendapaan
PDRB, PNB,
Nasional
Nasional
dan PN
2. Faktor yang
2. Mengklasifikasikan
mempengaruhi
Tiga pendekatan
pendapatan
perhitungan
nasional
Pendapatan Nasional
3. Jenis-Jenis
3. Mengidentifikasi
Pendapatan
faktor yang
Nasional
mempengaruhi
4. Menghitung
Pendapatan
Nasional
No. Butir
1*,
2,3,4*,
5,6*,19,
Pendapatan Nasional
4. Mengklasifikasikan
7*,25
jenis-jenis pendapatan
nasional (PDB,
PDRB, PNB, NNI, PI,
DI)
8*,22
5. Mendeskripsikan
pengertian PDB
9,10*,
6. Mendeskripsikan PNB 11*,
7. Mendeskripsikan NNP 12*
8. Mendeskripsikan NNI
16,20,21*,24
9. Mendeskripsikan PI
13*,23
10. Mendeskripsikan DI
14*,15,
11. Menghitung
17, 18,
pendapatan nasional
Lampiran 3
Pengujian Empirik dengan Program ANATES Siklus I
SKOR DATA DIBOBOT
=================
Jumlah Subyek
=
Butir soal
=
Bobot utk jwban benar =
Bobot utk jwban salah =
Nama berkas: D:\GARAPAN
No Urt
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
No Subyek
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
25
25
1
0
SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA
Kode/Nama
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Benar
22
21
22
21
19
21
17
19
17
21
20
22
19
20
14
22
8
12
13
12
13
13
9
4
15
Salah
3
4
3
4
6
4
8
6
8
4
5
3
6
5
11
3
17
13
12
13
12
12
16
21
10
Kosong
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Skr Asli
22
21
22
21
19
21
17
19
17
21
20
22
19
20
14
22
8
12
13
12
13
13
9
4
15
Skr Bobot
22
21
22
21
19
21
17
19
17
21
20
22
19
20
14
22
8
12
13
12
13
13
9
4
15
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 16.64
Simpang Baku= 5.07
KorelasiXY= 0.78
Reliabilitas Tes= 0.88
Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
No. Subyek
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Kode/Nama Subyek
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
Skor Ganjil
13
10
12
11
9
12
8
9
11
11
10
10
9
Skor Genap
9
11
10
10
10
9
9
10
6
10
10
12
10
Skor Total
22
21
22
21
19
21
17
19
17
21
20
22
19
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
11
7
11
4
7
7
6
6
6
5
1
7
9
7
11
4
5
6
6
7
7
4
3
8
20
14
22
8
12
13
12
13
13
9
4
15
KELOMPOK UNGGUL & ASOR
======================
Kelompok Unggul
Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
No Subyek
1
3
12
16
2
4
6
Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek
A
C
L
P
B
D
F
Skor
22
22
22
22
21
21
21
1
1
1
1
1
1
1
1
6
2
2
1
1
1
1
1
1
1
7
3
3
1
1
1
1
1
1
6
4
4
1
1
1
1
1
1
6
5
5
1
1
1
1
1
5
6
6
1
1
1
1
1
5
7
7
1
1
1
1
1
5
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
No Subyek
1
3
12
16
2
4
6
Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek
A
C
L
P
B
D
F
Skor
22
22
22
22
21
21
21
8
8
1
1
1
1
1
1
6
9
9
1
1
1
1
1
1
1
7
10
10
1
1
1
1
1
5
11
11
1
1
1
1
1
1
1
7
12
12
1
1
1
1
1
1
6
13
13
1
1
1
1
1
1
1
7
14
14
1
1
1
1
1
1
1
7
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
No Subyek
1
3
12
16
2
4
6
Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek
A
C
L
P
B
D
F
Skor
22
22
22
22
21
21
21
15
15
1
1
1
1
1
1
1
7
16
16
1
1
1
1
1
1
1
7
17
17
1
1
1
1
1
1
6
18
18
1
1
1
1
1
1
1
7
19
19
1
1
1
1
1
1
1
7
20
20
1
1
1
1
4
21
21
1
1
1
1
4
No.Urut
1
2
3
4
5
No Subyek
1
3
12
16
2
Kode/Nama Subyek
A
C
L
P
B
Skor
22
22
22
22
21
22
22
1
1
1
1
1
23
23
1
1
1
1
1
24
24
1
1
1
1
25
25
1
1
1
1
6
7
4
6
Jml Jwb Benar
D
F
21
21
1
6
1
1
7
1
1
6
1
5
Kelompok Asor
Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
No Subyek
21
22
18
20
23
17
24
Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek
U
V
R
T
W
Q
X
Skor
13
13
12
12
9
8
4
1
1
1
1
2
2
2
1
1
2
3
3
1
1
4
4
1
1
2
5
5
0
6
6
1
1
1
1
4
7
7
1
1
1
1
4
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
No Subyek
21
22
18
20
23
17
24
Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek
U
V
R
T
W
Q
X
Skor
13
13
12
12
9
8
4
8
8
1
1
1
1
4
9
9
1
1
1
1
1
1
6
10
10
1
1
1
3
11
11
1
1
1
1
1
5
12
12
1
1
1
3
13
13
1
1
14
14
1
1
1
1
1
1
1
7
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
No Subyek
21
22
18
20
23
17
24
Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek
U
V
R
T
W
Q
X
Skor
13
13
12
12
9
8
4
15
15
1
1
1
1
1
5
16
16
1
1
17
17
1
1
18
18
1
1
19
19
1
1
20
20
1
1
1
3
21
21
1
1
1
3
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
No Subyek
21
22
18
20
23
17
24
Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek
U
V
R
T
W
Q
X
Skor
13
13
12
12
9
8
4
22
22
0
23
23
1
1
2
24
24
1
1
1
1
1
1
6
25
25
1
1
1
1
4
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 25
Klp atas/bawah(n)= 7
Butir Soal= 25
Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA
No Butir Baru
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
No Butir Asli
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Kel. Atas
6
7
6
6
5
5
5
6
7
5
7
6
7
7
7
7
6
7
7
4
4
6
7
6
5
Kel. Bawah
2
2
1
2
0
4
4
4
6
3
5
3
1
7
5
1
1
1
1
3
3
0
2
6
4
Beda
4
5
5
4
5
1
1
2
1
2
2
3
6
0
2
6
5
6
6
1
1
6
5
0
1
Indeks DP (%)
57.14
71.43
71.43
57.14
71.43
14.29
14.29
28.57
14.29
28.57
28.57
42.86
85.71
0.00
28.57
85.71
71.43
85.71
85.71
14.29
14.29
85.71
71.43
0.00
14.29
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 25
Butir Soal= 25
Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA
No Butir Baru
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
No Butir Asli
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Jml Betul
15
19
12
16
12
17
19
20
24
16
17
16
13
24
22
16
16
13
16
Tkt. Kesukaran(%)
60.00
76.00
48.00
64.00
48.00
68.00
76.00
80.00
96.00
64.00
68.00
64.00
52.00
96.00
88.00
64.00
64.00
52.00
64.00
Tafsiran
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Sangat Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sangat Mudah
Sangat Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
20
21
22
23
24
25
20
21
22
23
24
25
16
13
9
18
21
16
64.00
52.00
36.00
72.00
84.00
64.00
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
=================================
Jumlah Subyek= 25
Butir Soal= 25
Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA
No Butir Baru
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
No Butir Asli
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Korelasi
0.467
0.695
0.441
0.567
0.650
0.192
0.223
0.367
0.520
0.399
0.192
0.433
0.608
-0.097
0.469
0.735
0.684
0.495
0.735
0.298
0.205
0.558
0.583
0.188
0.281
Signifikansi
Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
-
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2)
10
15
20
25
30
40
50
P=0,05
0,576
0,482
0,423
0,381
0,349
0,304
0,273
P=0,01
0,708
0,606
0,549
0,496
0,449
0,393
0,354
Bila koefisien = 0,000
df (N-2)
60
70
80
90
100
125
>150
P=0,05
0,250
0,233
0,217
0,205
0,195
0,174
0,159
P=0,01
0,325
0,302
0,283
0,267
0,254
0,228
0,208
berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH
=================
Jumlah Subyek= 25
Butir Soal= 25
Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA
No Butir Baru
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
No Butir Asli
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
a
7--1+
11--16**
4++
2++
19**
0-0-16**
4-7--9--0-0-7--16**
0-0-16-8-1+
3--16**
b
15**
2+
12**
3+
7--2++
0-3--24**
3+
17**
0-2+
24**
1+
15--3++
3+
16**
3++
21+
1++
6---
c
3++
1+
2+
0-12**
2++
5--20**
0-2++
2++
2++
13**
1--22**
16**
19--2++
0-13**
9**
1+
21**
0--
d
0-19**
0-2++
117**
0-20-0-0-16**
10-1+
12++
13**
16**
8--0-24--0-0--
e
0-2+
0-4-12++
1+
0-1--4-2++
0-0-0-1+
0-10-4-0-3++
4++
18**
0-3+
*
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
---: Sangat Buruk
REKAP ANALISIS BUTIR
=====================
Rata2= 16.64
Simpang Baku= 5.07
KorelasiXY= 0.78
Reliabilitas Tes= 0.88
Butir Soal= 25
Jumlah Subyek= 25
Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\MILA NEW.ANA
Btr Baru
1
2
3
4
5
6
7
8
Btr Asli
1
2
3
4
5
6
7
8
D.Pembeda(%)
57.14
71.43
71.43
57.14
71.43
14.29
14.29
28.57
T. Kesukaran
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Korelasi
0.467
0.695
0.441
0.567
0.650
0.192
0.223
0.367
Sign. Korelasi
Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
-
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
14.29
28.57
28.57
42.86
85.71
0.00
28.57
85.71
71.43
85.71
85.71
14.29
14.29
85.71
71.43
0.00
14.29
Sangat Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sangat Mudah
Sangat Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
0.520
0.399
0.192
0.433
0.608
-0.097
0.469
0.735
0.684
0.495
0.735
0.298
0.205
0.558
0.583
0.188
0.281
Sangat Signifikan
Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
-
Lampiran 4
Pengujian Empirik dengan Program ANATES Siklus II
SKOR DATA DIBOBOT
=================
Jumlah Subyek
=
Butir soal
=
Bobot utk jwban benar =
Bobot utk jwban salah =
Nama berkas: D:\GARAPAN
SIKLUS I.ANA
No Urt
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
No Subyek
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
25
25
1
0
SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL
Kode/Nama
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Benar
12
10
14
14
16
19
17
18
6
17
13
15
21
14
17
15
16
16
12
16
16
15
13
13
16
Salah
13
15
11
11
9
6
8
7
19
8
12
10
4
11
8
10
9
9
13
9
9
10
12
12
9
Kosong
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Skr Asli
12
10
14
14
16
19
17
18
6
17
13
15
21
14
17
15
16
16
12
16
16
15
13
13
16
Skr Bobot
12
10
14
14
16
19
17
18
6
17
13
15
21
14
17
15
16
16
12
16
16
15
13
13
16
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 14.84
Simpang Baku= 3.01
KorelasiXY= 0.42
Reliabilitas Tes= 0.59
Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL
SIKLUS I.ANA
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
No. Subyek
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kode/Nama Subyek
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
Skor Ganjil
4
3
8
7
9
9
8
8
4
8
8
Skor Genap
8
7
6
7
7
10
9
10
2
9
5
Skor Total
12
10
14
14
16
19
17
18
6
17
13
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
7
10
8
8
7
9
8
5
7
8
8
6
5
7
8
11
6
9
8
7
8
7
9
8
7
7
8
9
15
21
14
17
15
16
16
12
16
16
15
13
13
16
KELOMPOK UNGGUL & ASOR
======================
Kelompok Unggul
Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL
SIKLUS I.ANA
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
No Subyek
13
6
8
7
10
15
5
Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek
M
F
H
G
J
O
E
Skor
21
19
18
17
17
17
16
1
1
1
1
1
1
1
1
6
2
2
1
1
1
1
1
1
6
3
3
1
1
1
1
1
5
4
4
1
1
1
1
1
1
6
5
5
1
1
6
6
1
1
1
1
1
1
1
7
7
7
1
1
1
1
1
5
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
No Subyek
13
6
8
7
10
15
5
Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek
M
F
H
G
J
O
E
Skor
21
19
18
17
17
17
16
8
8
1
1
9
9
1
1
1
1
1
5
10
10
1
1
1
1
1
1
6
11
11
1
1
1
1
1
1
1
7
12
12
1
1
1
1
1
1
1
7
13
13
1
1
1
1
1
1
1
7
14
14
1
1
1
1
1
1
6
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
No Subyek
13
6
8
7
10
15
5
Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek
M
F
H
G
J
O
E
Skor
21
19
18
17
17
17
16
15
15
1
1
1
1
4
16
16
1
1
1
1
1
1
6
17
17
1
1
1
1
1
5
18
18
1
1
1
1
1
1
6
19
19
1
1
20
20
1
1
2
21
21
1
1
1
1
1
1
6
No.Urut
1
2
No Subyek
13
6
Kode/Nama Subyek
M
F
Skor
21
19
22
22
1
1
23
23
1
-
24
24
1
1
25
25
1
1
3
4
5
6
7
8
7
10
15
5
Jml Jwb Benar
H
G
J
O
E
18
17
17
17
16
1
1
1
1
6
1
2
1
1
1
1
6
1
1
1
1
6
Kelompok Asor
Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL
SIKLUS I.ANA
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
No Subyek
11
23
24
1
19
2
9
Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek
K
W
X
A
S
B
I
Skor
13
13
13
12
12
10
6
1
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
5
3
3
1
1
1
1
4
4
4
1
1
2
5
5
1
1
2
6
6
1
1
1
1
4
7
7
1
1
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
No Subyek
11
23
24
1
19
2
9
Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek
K
W
X
A
S
B
I
Skor
13
13
13
12
12
10
6
8
8
1
1
1
3
9
9
1
1
2
10
10
1
1
1
3
11
11
1
1
12
12
1
1
1
1
1
5
13
13
1
1
1
1
1
5
14
14
1
1
1
1
4
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
No Subyek
11
23
24
1
19
2
9
Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek
K
W
X
A
S
B
I
Skor
13
13
13
12
12
10
6
15
15
1
1
1
1
1
5
16
16
1
1
1
1
1
5
17
17
1
1
2
18
18
1
1
2
19
19
1
1
1
3
20
20
1
1
1
1
4
21
21
1
1
1
1
4
No.Urut
1
2
3
4
5
6
7
No Subyek
11
23
24
1
19
2
9
Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek
K
W
X
A
S
B
I
Skor
13
13
13
12
12
10
6
22
22
1
1
1
3
23
23
1
1
24
24
1
1
1
1
4
25
25
1
1
1
3
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 25
Klp atas/bawah(n)= 7
Butir Soal= 25
Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL
SIKLUS I.ANA
No Butir Baru
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
No Butir Asli
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Kel. Atas
6
6
5
6
1
7
5
1
5
6
7
7
7
6
4
6
5
6
1
2
6
6
2
6
6
Kel. Bawah
2
5
4
2
2
4
1
3
2
3
1
5
5
4
5
5
2
2
3
4
4
3
1
4
3
Beda
4
1
1
4
-1
3
4
-2
3
3
6
2
2
2
-1
1
3
4
-2
-2
2
3
1
2
3
Indeks DP (%)
57.14
14.29
14.29
57.14
-14.29
42.86
57.14
-28.57
42.86
42.86
85.71
28.57
28.57
28.57
-14.29
14.29
42.86
57.14
-28.57
-28.57
28.57
42.86
14.29
28.57
42.86
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 25
Butir Soal= 25
Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL
SIKLUS I.ANA
No Butir Baru
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
No Butir Asli
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jml Betul
15
17
18
11
4
18
13
11
11
19
16
20
21
21
19
19
11
Tkt. Kesukaran(%)
60.00
68.00
72.00
44.00
16.00
72.00
52.00
44.00
44.00
76.00
64.00
80.00
84.00
84.00
76.00
76.00
44.00
Tafsiran
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sukar
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
18
19
20
21
22
23
24
25
18
19
20
21
22
23
24
25
11
7
8
21
18
7
19
16
44.00
28.00
32.00
84.00
72.00
28.00
76.00
64.00
Sedang
Sukar
Sedang
Mudah
Mudah
Sukar
Mudah
Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
=================================
Jumlah Subyek= 25
Butir Soal= 25
Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL
SIKLUS I.ANA
No Butir Baru
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
No Butir Asli
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Korelasi
0.399
0.283
0.208
0.458
-0.346
0.389
0.382
-0.335
0.212
0.541
0.666
0.448
0.457
0.568
0.001
0.319
0.321
0.321
-0.238
-0.312
0.531
0.510
0.155
0.351
0.355
Signifikansi
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
-
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2)
10
15
20
25
30
40
50
P=0,05
0,576
0,482
0,423
0,381
0,349
0,304
0,273
P=0,01
0,708
0,606
0,549
0,496
0,449
0,393
0,354
Bila koefisien = 0,000
df (N-2)
60
70
80
90
100
125
>150
P=0,05
0,250
0,233
0,217
0,205
0,195
0,174
0,159
P=0,01
0,325
0,302
0,283
0,267
0,254
0,228
0,208
berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH
=================
Jumlah Subyek= 25
Butir Soal= 25
Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL
SIKLUS I.ANA
No Butir Baru
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
No Butir Asli
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
a
15**
5--1+
0-4**
1+
0-11**
3++
3-3+
0-1++
21**
2+
1+
0-3++
17--8**
4--18**
23-7---
b
5-2++
18**
4++
1-1+
13**
11--3++
19**
0-20**
1++
0-2+
1+
3++
11**
0-0-0-1+
0-19**
1-
c
2++
17**
1+
63+
0-2+
0-8--1+
16**
1++
21**
1++
2+
19**
2+
10-13--21**
2++
1-1+
0--
d
3++
11+
4++
14--18**
2+
0-0-0-4-21++
1++
0-2+
9--8--7**
1-0-37**
0-1-
e
0-0-4--11**
3+
5--8--3++
11**
2+
2++
21++
2-19**
2+
11**
2+
1-3+
0-1+
15--2+
16**
*
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
---: Sangat Buruk
REKAP ANALISIS BUTIR
=====================
Rata2= 14.84
Simpang Baku= 3.01
KorelasiXY= 0.42
Reliabilitas Tes= 0.59
Butir Soal= 25
Jumlah Subyek= 25
Nama berkas: D:\GARAPAN SKRIPSI 2013-2014\INSTRUMEN PENELITIAN\UJI SOAL
SIKLUS I.ANA
Btr Baru
1
2
3
4
5
6
Btr Asli
1
2
3
4
5
6
D.Pembeda(%)
57.14
14.29
14.29
57.14
-14.29
42.86
T. Kesukaran
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sukar
Mudah
Korelasi
0.399
0.283
0.208
0.458
-0.346
0.389
Sign. Korelasi
Signifikan
Signifikan
Signifikan
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
57.14
-28.57
42.86
42.86
85.71
28.57
28.57
28.57
-14.29
14.29
42.86
57.14
-28.57
-28.57
28.57
42.86
14.29
28.57
42.86
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Sukar
Sedang
Mudah
Mudah
Sukar
Mudah
Sedang
0.382
-0.335
0.212
0.541
0.666
0.448
0.457
0.568
0.001
0.319
0.321
0.321
-0.238
-0.312
0.531
0.510
0.155
0.351
0.355
Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Signifikan
Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
-
Lampiran 3.3
Soal Pretes dan Postes
Nama :
Kelas :
Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Nilai barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat, termasuk warga Negara
yang berada di luar negeri disebut…
d. Netto National Product
a. Pendapatan Nasional
e. Netto National Income
b. Gross Domenstic product
c. Gross National Product
2. Bagian pendapatan yang diterima oleh rumah tangga konsumsi karena telah menyerahkan
faktor produksi berupa tenaga kerja disebut…
a. Laba penghasilan
d. Upah
b. Hasil pengusaha
e. Sewa
c. Bunga modal
3. Produksi masyarakat dalam jangka waktu tertentu selama satu tahun akan mempunyai nilai
sejumlah uang. Nilai tersebut biasa disebut sebagai…
d. Keuntungan bersama
a. Pendapatan per kapita
e. Laba nasional
b. Pendapatan nasional
c. Pendapatan masayarakat
4. Pendapatan nasional dapat dihitung dari pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat.
Berikut ini yang bukan komponen pembentukan pendapatan nasional adalah…
d. Investasi
a. Belanja barang dari pemerintah
e. Tabungan
b. Konsumsi
c. Ekspor
5. Nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam waktu satu tahun
disebut...
d. Netto National Product
a. Pendapatan nasional
e. Netto National Income
b. Gross domestic Product
c. Gross National Product
6. Pendapatan perseorangan sama dengan…
a. Gross National product
d. Indirect Taxes
b. Personal Income
e. Disposible Income
c. Disposible Income
7. Diketahui Pendapatan Nasional Tahun 1998 suatu Negara adalah sebagai berikut:
- GDP
= Rp. 141.301,7 miliar
- Pendapatan Neto terhadap Luar Negeri
= Rp. 8.745,8 miliar
- Pajak tidak langsung
= Rp. 10.456,7 miliar
Berdasarkan data tersebut, maka besarnya GNP adalah…
a. Rp 132.555,9 miliar
b. Rp. 340.244, 5 miliar
c. Rp. 19.202, 5 milliar
d. Rp 131.301,7 milliar
e. Rp 160.504,2 miliar
8. Faktor-faktor produksi
1. Sumber daya alam
2. Sumber daya manusia
3. Tenaga kerja
4. Modal
5. Investasi
6. Skill
Dari data diatas yang termasuk faktor-faktor produksi adalah…
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
a. 1,2,3 dan 4
d. 1,3,4 dan 6
b. 2,3,4 dan 5
e. 4,5,6 dan 7
c. 1,2,4 dan 6
Pendapatan nasional bersih adalah…
a. Nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat selama satu tahun
b. Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam periode tertentu
c. Jumlah pendapatan faktor-faktor produksi selama satu tahun
d. Jumlah penerimaan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat
e. Jenis pendapatan yang sudah siap untuk dibelanjakan
Jika diketahui data dari suatu Negara adalah sebagai berikut:
GDP
Rp 141.301,7 miliar
Pendapatan Netto terhadap luar negeri
Rp 8.745,8 miliar
Pajak tidak langsung
Rp 10.456,7 miliar
Penyusutan
Rp 7.421,8 miliar
Iuran asuransi
Rp 4,0 miliar
Laba yang ditahan
Rp 7,5 miliar
Transfer payment
Rp 8,0 miliar
Pajak langsung
Rp 15,0 miliar
Dari data di atas tentukan NNP…
a. Rp. 114.642,9 miliar
d. Rp 114.642,9 miliar
b. Rp 132.555,9 miliar
e. Rp 114.677,3 miliar
c. Rp 125.134,1 miliar
Dari data di atas tentukan NNI…
d. Rp 114.642,9 miliar
a. Rp 125.134,1 miliar
e. Rp 132.555,9 miliar
b. Rp 114.642,9 miliar
c. Rp 114.677,3 miliar
Dari data di atas berapakah nilai PI…
d. Rp 132.555,9 miliar
a. Rp 114.657,9 miliar
e. Rp 125.134,1 miliar
b. Rp 114.677,3 miliar
c. Rp 114.642,9 miliar
Dari data di atas berapakah nilai DI…
a. Rp 132.555,9 miliar
d. Rp 114.642,9 miliar
b. Rp 125.134,1 miliar
e. Rp 114.657,9 miliar
c. Rp 114.677,3 miliar
Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima masyarakat dalam suatu
Negara selama satu tahun. Nama lain dari pendapatan nasional adalah…
a. National Advantage
d. National Income
b. National Cost
e. National Capability
c. The National Debit
Pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai
pemilik faktor produksi adalah besarnya…
a. Net National Product
c. Net National Income
b. Gross National Product
d. Disposible Income
e. Personal Income
16. Pendapatan bebas (Disposible Income) dapat dihitung berdasarkan pengurangan dari…
a. NNP – Indirect Taxes
b. GNP – Depreciation
c. Personal
Income
–
Langsung
d. GDP – Produk netto terhadap luar
negeri
e. NNI – Transfer Payment
Pajak
KUNCI JAWABAN
1.
2.
3.
4.
5.
B
D
B
A
C
6. D
7. A
8. D
9. C
10. C
11. C
12. A
13. D
14. D
15. C
16. C
Lampiran 3.4
Soal Pretest dan Posttest
Nama :
Kelas :
Pilihlah Jawaban yang paling tepat!!
1. Pendapatan yang diterima oleh suatu Negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai
uang disebut…
a. Pendapatan Nasional
d. Pendapatan Perusahaan
b. Pendapatan Per Kapita
e. Produk Domestik Bruto
c. Pendapatan Masyarakat
2. Jumlah pendapatan seluruh masyarakat suatu Negara selama satu tahun yang dinyatakan
dengan satuan mata uang. Pengertian tersebut merupakan pengertian dari Pendapatan
Nasional dilihat dari sudut pandang…
a. Pengeluaran
d. Distribusi
b. Produksi
e. Penerimaan
c. Pendapatan Perkapita
3. Yang termasuk faktor-faktor produksi adalah sebagai berikut kecuali…
a. Sumber Daya Alam
d. Kebiasaan
e. Skil
b. Tenaga Kerja
c. Modal
4. Jenis-jenis pendpatan nasional meliputi…
a. Pendapatan perkapita, penerimaan, pengeluaran, dan produksi
b. PDB, PDRB, PNB, PN (NNI), PI, dan DI
c. Upah, sewa, bunga, dan laba
d. Modal, Skill, Tenaga kerja, dan SDM
e. PDB, GNP, NNI, dan Laba perusahaan
5. GNP dapat dihitung dengan…
a. GDP – Penyusutan
b. GDP – Pendapatan Netto terhadap
Luar Negeri
6. NNP dapat dihitung dengan…
a. GNP – Transfer Paymen
b. GNP – GDP
c. GNP – Penyusutan
7. NNI dapat dihitung dengan…
a. NNP – GNP
b. NNP – Pajak tidak langsung
c. NNP + Pajak Langsung
8. DI dapat dihitung dengan…
c. GDP – Pajak Langsung
d. GDP – Pajak Tidak Langsung
e. GDP – Laba ditahan
d. GNP + Pajak Langsung
e. GNP + Iuran Pensiun
d. NNP + Penyusutan
e. NNP – Pajak Langsung
a. NNP – Pajak tidak langsung
d. PI – Penyusutan
b. NNI + Pajak tidak langsung
e. NNI – NNI
c. PI – Pajak Langsung
9. Diketahui data suatu Negara adalah sebagai berikut:
GDP
Rp 131.101,6 M
Pendapatan netto terhadap luar negeri Rp 4.955,7 M
Pajak tidak langsung
Rp 8.945,6 M
Pajak Langsung
Rp 12,0 M
Penyusutan
Rp 6.557,8 M
Iuran Asuransi
Rp 2,0 M
Laba ditahan
Rp 5,4 M
Transfer Paymen
Rp 6,2 M
Dari data diatas hitunglah besarnya GNP…
d. Rp 110.628,9 M
a. Rp 126.145,9 M
e. Rp 110.616,9 M
b. Rp 119.588,1 M
c. Rp 110.642,5 M
10. Iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud
dibayarkan kembali kepada tenaga kerja disaat tidak bekerja lagi atau pada umur tertentu
merupakan pengertian dari…
a. Iuran asuransi
d. Iuran kematian
e. Iuran kecelakaan
b. Iuran jaminan sosial
c. Iuran pensiun
11. Apa kepanjangan dari GDP…
a. Groos Domain Product
d. Gross Departement Product
b. Groos Domestic Product
e. Gross Deviden Product
c. Gross Disposible Product
KUNCI JAWABAN
1.
2.
3.
4.
5.
A
E
D
B
B
6. C
7. B
8. C
9. A
10. A
11. B
Lampiran 4.1
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nama Siswa
Ahmad Giovani Adinata
Andhika Pratomo
Apriliano Agung
Bhayu Mukti
Citra Syaputri Maharani
Daniel Stefanus
Dimas Farid Arief Putra
Eka Wahyuningsih
Elsah Marwiyah
Garnis Nilam
Imam Muhammad
Inda Maulida
Iqbal Nur Afifudin
Jody Adithya
Luthfi Nur Abija
M. Alghifary
M. Favian Ali
Mala Silviani
Miftahul Jannah
Mochamad Bagus
Nadila Amalia
Rakha Zharfarizqi
Remo Ibrahim
Rismawati
Rista Sanlia
Sifa Chuhaimassalam
Siti Bilqisti
Sumbai Distapratama
Whendy Alwalidaeni
Wisara Pujangga
Siklus I
Pretes
45
40
50
25
30
40
50
30
50
45
55
45
45
40
35
35
35
35
40
35
55
50
40
50
45
35
50
50
40
50
Postes
75
75
80
60
75
85
85
65
70
65
75
60
85
75
75
75
80
65
65
80
80
85
85
70
70
70
70
65
75
75
N-Gain I
Keterangan
0.55
0.58
0.6
0.47
0.64
0.75
0.70
0.50
0.40
0.36
0.44
0.27
0.72
0.58
0.62
0.62
0.76
0.46
0.33
0.77
0.67
0.70
0.75
0.40
0.55
0.54
0.40
0.30
0.58
0.50
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Total
1270
2215
16.51
Rata-rata Keseluruhan
Rata-Rata Nilai Rendah
Rata-Rata Nilai Sedang
Rata-Rata Nilai Tinggi
42,33
45
42,91
39
73,83
60
72,5
83
0,55
0,27
0,52
0,75
Sedang
Rendah
Sedang
Tinggi
Lampiran 4.2
Rekapitulasi Hasil BelajarSiswa Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nama Siswa
Ahmad Giovani Adinata
Andhika Pratomo
Apriliano Agung
Bhayu Mukti
Citra Syaputri Maharani
Daniel Stefanus
Dimas Farid Arief Putra
Eka Wahyuningsih
Elsah Marwiyah
Garnis Nilam
Imam Muhammad
Inda Maulida
Iqbal Nur Afifudin
Jody Adithya
Luthfi Nur Abija
M. Alghifary
M. Favian Ali
Mala Silviani
Miftahul Jannah
Mochamad Bagus
Nadila Amalia
Rakha Zharfarizqi
Remo Ibrahim
Rismawati
Rista Sanlia
Sifa Chuhaimassalam
Siti Bilqisti
Sumbai Distapratama
Whendy Alwalidaeni
Wisara Pujangga
Siklus II
Pretes
Postes
75
95
65
95
80
95
65
75
60
95
60
85
75
90
65
90
70
95
65
90
50
80
55
85
50
90
60
85
50
90
55
85
55
90
65
80
65
95
60
95
70
95
50
85
55
85
65
90
50
85
65
80
55
95
50
80
70
95
75
80
N-Gain II
Keterangan
0.80
0.86
0.75
0.29
0.87
0.62
0.60
0.83
0.83
0.71
0.60
0.67
0.80
0.62
0.80
0.67
0.78
0.43
0.67
0.87
0.83
0.70
0.67
0.71
0.70
0.71
0.89
0.60
0.83
0.20
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Tinggi
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Rendah
Total
1850
2650
20.91
Rata-Rata Keseluruhan
Rata-Rata Nilai Rendah
Rata-Rata Nilai Sedang
Rata-Rata Nilai Tinggi
61.67
70
57,5
63,75
88.33
77,5
85
91,18
0.69
0,24
0,62
0,80
Sedang
Rendah
Sedang
Tinggi
Lampiran 5.1
Lembar Observasi Aktivitas Guru
No
I
Aspek yang diamati
Membuka Pelajaran
1. Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa
2. Apersepsi
3. Memotivasi Siswa
4. Memberikan Pre test
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
II
Kegiatan Inti
6. Menjelaskan Materi Pembelajaran
a. Kualitas Bahasa
b. Sistematika Penulisan
c. Penggunaan Waktu
7. Menggunakan Alat atau Media Pembelajaran
8. Menggunakan Keterampilan Dasar Variasi Stimulus
a. Membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil
b. Menggunakan variasi dalam cara mengajar meliputi:
1. Penggunaan variasi suara (Teacher Voice);
2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing)
3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher Silence)
4. Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact
and Movement)
5. Gerakan badan mimic
9. Kualitas Interaksi Pembelajaran
a. Bahasa Tubuh
b. Suara
c. Pemusatan Perhatian Kepada Siswa
10. Kualitas Pengelolaan Kelas
a. Pengelolaan Kesiapan Siswa dalam Pembelajaran
b. Pengelolaan Suasana Siswa dalam Pembelajaran
Nilai
1
2
3
4
11. Siswa Menanyakan hal-hal yang kurang dipahami
III
Kegiatan Penutup
12. Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
13. Menutup Kegiatan Pembelajaran
IV
Penilaian Evaluasi
14. Pemberian Tes (Post test)
Total
Rata-Rata
Keterangan:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
Mengetahui,
Tangerang Selatan,
Februari 2014
Observer
(
)
Lampiran 5.2
Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru
Siklus I
No
I
Aspek yang diamati
Nilai
1
2
4
Membuka Pelajaran
1. Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa
√
√
2. Apersepsi
3. Memotivasi Siswa
√
4. Memberikan Pre test
√
√
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
II
3
Kegiatan Inti
6. Menjelaskan Materi Pembelajaran
a. Kualitas Bahasa
b. Sistematika Penulisan
c. Penggunaan Waktu
√
√
√
√
7. Menggunakan Alat atau Media Pembelajaran
8. Menggunakan Keterampilan Dasar Variasi Stimulus
√
a. Membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil
b. Menggunakan variasi dalam cara mengajar meliputi:
1. Penggunaan variasi suara (Teacher Voice);
√
2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing)
√
3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher Silence)
√
√
4. Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact
and Movement)
√
5. Gerakan badan mimik
9. Kualitas Interaksi Pembelajaran
a. Bahasa Tubuh
√
b. Suara
√
c. Pemusatan Perhatian Kepada Siswa
√
10. Kualitas Pengelolaan Kelas
a. Pengelolaan Kesiapan Siswa dalam Pembelajaran
√
b. Pengelolaan Suasana Siswa dalam Pembelajaran
√
√
11. Siswa Menanyakan hal-hal yang kurang dipahami
III
IV
Kegiatan Penutup
12. Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
√
13. Menutup Kegiatan Pembelajaran
√
Penilaian Evaluasi
√
14. Pemberian Tes (Post test)
Jumlah
12 + 30 + 32 = 74
Skor Ideal
95
Persentase
77,89%
Kategori
Baik
Keterangan:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
Mengetahui,
Tangerang Selatan, 04 Februari 2014
Observer
(
)
Lampiran 5.3
Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru
Siklus II
No
I
Aspek yang diamati
Nilai
1
2
4
Membuka Pelajaran
1. Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa
√
√
2. Apersepsi
II
3
3. Memotivasi Siswa
√
4. Memberikan Pre test
√
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
Kegiatan Inti
6. Menjelaskan Materi Pembelajaran
√
a. Kualitas Bahasa
b. Sistematika Penulisan
√
√
c. Penggunaan Waktu
√
7. Menggunakan Alat atau Media Pembelajaran
8. Menggunakan Keterampilan Dasar Variasi Stimulus
√
a. Membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil
b. Menggunakan variasi dalam cara mengajar meliputi:
√
1. Penggunaan variasi suara (Teacher Voice);
2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing)
√
3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher Silence)
√
√
4. Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact
and Movement)
√
5. Gerakan badan mimic
9. Kualitas Interaksi Pembelajaran
√
a. Bahasa Tubuh
b. Suara
√
c. Pemusatan Perhatian Kepada Siswa
√
10. Kualitas Pengelolaan Kelas
a. Pengelolaan Kesiapan Siswa dalam Pembelajaran
√
b. Pengelolaan Suasana Siswa dalam Pembelajaran
√
√
11. Siswa Menanyakan hal-hal yang kurang dipahami
III
IV
Kegiatan Penutup
12. Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
√
13. Menutup Kegiatan Pembelajaran
√
Penilaian Evaluasi
√
14. Pemberian Tes (Post test)
Jumlah
4 + 33 + 44 = 81
Skor Ideal
95
Persentase
85,26%
Kategori
Sangat Baik
Keterangan:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
Mengetahui,
Tangerang Selatan, 14 Februari 2014
Observer
(
)
Lampiran 6.1
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Nama Kelompok
:
Kelas
:
Hari/Tanggal
:
No
1.
2.
3.
Aktivitas Siswa
Melaksanakan Tes awal (Pre test)
Telah mempelajari materi yang diajarkan
Mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru
dengan menggunakan variasi stimulus
1. Penggunaan variasi suara (Teacher Voice);
2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing)
3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher Silence)
4. Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye
Contact and Movement)
5. Gerakan badan mimik
4.
Aktif mengungkapkan pendapat
5.
Aktif menanggapi pendapat
6.
Aktif bertanya
7.
Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan
kesimpulan
8.
Melaksanakan tes akhir (Post test)
Total
Rata-rata
Keterangan :
1
2
3
4
1
2
3
4
= Dua orang yang menjawab pertanyaan Guru
= Tiga orang yang menjawab pertanyaan guru
= Empat orang yang menjawab pertanyaan guru
= Seluruh siswa dalam kelompok menjawab pertanyaan guru
Mengetahui,
2014
Tangerang Selatan,
Februari
Observer
(
)
Lampiran 6.2
Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Siswa
Siklus I
Kelompok
Total Skor
Persentase
Keterangan
1
33
68,75%
Tidak Tercapai
2
34
70,83%
Tidak Tercapai
3
36
75%
Tercapai
4
35
72,91%
Tidak Tercapai
5
36
75%
Tercapai
6
37
77,08%
Tercapai
Rata-rata
35
73%
Tidak Tercapai
Keterangan :
1. Skor aktivitas kelompok siswa
a. Skor maksimum
= 48
b. Skor minimum
= 12
c. Skor rata-rata = 36 atau 75%
2. Skor rata-rata 36 atau 75% dijadikan sebagai patokan ketercapaian
Lampiran 6.3
Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Siswa
Siklus II
Kelompok
Total Skor
Persentase
Keterangan
1
46
96%
Tercapai
2
37
77%
Tercapai
3
37
77%
Tercapai
4
43
90%
Tercapai
5
38
79%
Tercapai
6
42
87%
Tercapai
Rata-rata
40
84%
Tercapai
Keterangan :
1. Skor aktivitas kelompok siswa
a. Skor maksimum
= 48
b. Skor minimum
= 12
c. Skor rata-rata = 36 atau 75%
2. Skor rata-rata 36 atau 75% dijadikan sebagai patokan ketercapaian
Lampiran 7.1
Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru Sebelum Penelitian
Hari/tanggal
: Senin / 03 Februari 2014
Tempat
: Ruang Guru SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
Pertanyaan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Apa latar belakang pendidikan ibu?
Sudah berapa lama ibu mengajar di SMAN 12 Kota Tangerag Selatan?
Bagaimana proses pembelajaran IPS-Ekonomi?
Bagaimana minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS-Ekonomi?
Metode apa yang digunakan pada saat pembelajaran IPS-Ekonomi?
Apakah ibu menggunakan media atau alat peraga pada pembelajaran IPS-Ekonomi?
Apakah pembelajaran tersebut efektif diterapkan pada pelajaran IPS-Ekonomi?
Adakah hambatan yang ditemui pada saat kegiatan belajar mengajar?
Bagaimana hasil belajar siswa?
Apakah ibu mengetahui tentang keterampilan dasar variasi stimulus?
Jawaban :
1. Latar belakang pendidikan saya Sarjana Pendidikan bagian Ilmu Pengetahuan Sosial.
2. 2 Tahun
3. Proses pembelajaran ekonomi jarang diminati siswa karena banyaknya teori dan analisis yang
membuat siswa malas mengikutinya.
4. Siswa kurang banyak yang meminati pelajaran IPS-Ekonomi
5. Saya menggunakan metode ceramah dan kadang-kadang melakukan diskusi pada saat
pembelajaran IPS-Ekonomi.
6. Kadang-kadang saya menggunakan media slide.
7. Ya cukup efektif
8. Hambatannya masih banyak siswa yang tidak memperhatikan atau tidak fokus pada saat
pembelajarn berlangsung.
9. Hasil belajar siswa masih banyak yang dibawah KKM
10. Ya, tapi saya belum pernah menerapkannya dalam pembelajaran.
Lampiran 7.2
Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru Setelah Penelitian
Hari/tanggal
: Selasa / 18 Februari 2014
Tempat
: Ruang Guru SMAN 12 Kota Tangerang Selatan
Tujuan
: Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang ada pada
tindakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi
Pertanyaan
1. Apakah penggunaan keterampilan dasar variasi stimulus efektif diterapkan pada mata
pelajaran ekonomi?
2. Apakah siswa lebih berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran melalui keterampilan
dasar variasi stimulus?
3. Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah menggunakan keterampilan dasar variasi
stimulus?
4. Menurut ibu adakah kendala dalam menerapkan keterampilan dasar variasi stimulus?
5. Apa solusi untuk mengatasi kendala yang ada dalam penerapan keterampilan dasar variasi
stimulus?
Jawaban
1. Ya, cukup efektif penggunaan variasi stimulus ini sangat membantu dalam pembelajaran
karena biasanya pada mata pelajaran ekonomi banyak teori dan analisis yang membuat
mereka malas belajar. Tapi setelah diterapkan variasi stimulus ini siswa lebih termotivasi
dan antusias mengikuti pelajaran. Mungkin nanti saya akan mencoba menerapkan strategi
ini.
2. Saya lihat hampir semua siswa sangat berpartisipasi aktif.
3. Ada peningkatan banyak siswa yang sudah mencapai KKM.
4. Kendalanya pada penerapan variasi stimulus ini guru harus benar-benar menekankan pada
posisi yang pas. Misalnya pada variasi suara guru harus pandai melakukan perubahan
suaranya dari keras menjadi lembut, dari tinggi menjadi rendah, dari gembira menjadi
rendah dan lainnya. Bukan hanya itu tapi pada saat melakukan gerakan badan mimik
ekspresi wajah guru sangat berpengaruh karena guru harus pandai menarik perhatian
siswa agar dapat menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan.
5. Mungkin pada saat penggunaan variasi suara guru harus benar-benar memiliki suara yang
benar-benar maksimal sehingga siswa dapat merasakan perbedaan variasi suara dari dan
dari keras menjadi lembut dari tinngi menjadi rendah dan lainnya. Dan ekspresi wajah
yang dilakukan guru harus benar-benar mempunyai arti sehingga siswa tidak salah
mengartikan apa maksud ekspresi guru tersebut.
Lampiran 7.3
Rekapitulasi Hasil Wawancara Siswa (Pra Penelitian)
Sekolah
: SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
Kelas
:X-6
Hari/Tanggal
: Sabtu/01 Februari 2014
Waktu Wawancara
: 10.00-Selesai
Tempat
: Ruang Kelas X - 6
Identitas Siswa :
1. Andhika Pratomo
2. Apriliano Agung
3. Dimas Farid
4. Elsah Marwiyah
5. Nadila Amalia
6. Rismawati
No
Pertanyaan
1.
Bagaimana
Tanggapan
menurut
pendapat
kamu
tentang 1.
pembelajaran IPS ?
2.
Biasa saja
2.
Monoton
3.
Menyenangkan
4.
Senang
5.
Biasa
6.
Menambah Pengetahuan
Apakah kamu senang dengan pembelajaran IPS di
1.
Iya
kelas ?
2.
Tidak
3.
Senang- senang aja
4.
Iya
3.
4.
5.
6.
7.
5.
Tergantung situasi bu
6.
Biasa aja
1.
Lumayan Baik
2.
Baik
3.
Jelek
4.
Lumayan
5.
Sedang
6.
Baik
Apakah kamu puas dengan nilai IPS yang
1.
Tidak
diperoleh?
2.
Puas
3.
Puas
4.
Tidak terlalu
5.
Puas
6.
Iya
Bagaimana menurut kamu tentang cara menjelaskan
1.
Biasa Cuma ceramah
guru IPS di kelas ?
2.
Biasa
3.
Bikin ngantuk
4.
Biasa saja
5.
Kadang menyenangkan
6.
Ga ngerti
Apakah kamu dapat memahami materi IPS yang
1.
Iya
dijelaskan?
2.
Kadang-kadang
3.
Iya
4.
Tergantung situasi
5.
Iya
6.
Jarang
Apa hambatan yang kamu hadapi pada saat
1.
Kadang suka blank
pembelajaran IPS ?
2.
Harus banyak menghapal
3.
Berisik
4.
Berisik
5.
Pusing
Bagaimana hasil nilai IPS kamu ?
8.
9.
10.
6.
Berisik
1.
Diskusi
2.
Diskusi
3.
Tanya jawab
4.
Diskusi
5.
Tanya jawab
6.
Tanya jawab
Apakah gurumu sudah menggunakan keterampilan
1.
Belum
dasar Variasi Stimulus?
2.
Belum
3.
Belum
4.
Belum
5.
Belum
6.
Belum
Bagaimana evaluasi atau tes yang diberikan guru
1.
Latihan , PR
IPS di kelas ?
2.
Latihan
3.
Latihan
4.
PR
5.
PR
6.
Latihan
Apa metode yang digunakan guru IPS di kelas ?
Lampiran 7.4
Rekapitulasi Hasil Wawancara Responden Siswa Kelas X-6
SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan Setelah Pelaksanaan PTK
Dengan Menggunakan Keterampilan Dasar Variasi Stimulus
Sekolah
: SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
Kelas
:X-6
Hari/Tanggal
: Selasa / 18 Februari 2014
Waktu Wawancara
: 14.00 -Selesai
Tempat
: Ruang Kelas X-6
Identitas Siswa : Kelompok 1
1. Ahmad Giovanni
2. Apriliano Agung
3. Hisyam Juliandri
4. M. Favian Ali
5. Jody Aditya
No
Pertanyaan
Tanggapan
1.
Bagaimana pendapat kamu tentang pembelajaran
1. Mudah dipahami (Gampang)
IPS menggunakan keterampilan dasar Variasi
2. Mudah dipahami dan
Stimulus?
menyenangkan
3. Mudah dipahami
4. Mudah diingat
5. Bisa memahami pelajaran
2.
Apakah
kalian
senang
belajar
dengan
1. Iya
menggunakan keterampilan dasr Variasi Stimulus
2. Senang Sekali
?
3. Iya
4. Iya
5. Senang
3
Apakah kalian merasa lebih aktif dan tidak
1. Biasa aja
merasa bosan?
2. Iya saya jadi tidak bosan
3. Iya
4. Iya
5. Iya
4
Apakah
belajar
dengan
menggunakan
1. Iya
keterampilan dasar Variasi Stimulus membuatmu
2. Iya saya jadi cepat paham
lebih mudah dan memahami materi IPS ?
3. Iya
4. Iya
5. Iya
5
Apakah hasil belajar kamu meningkat setelah
1. Iya
belajar dengan menggunakan keterampilan dasar
2. Iya sangat meningkat
Variasi Stimulus?
3. Iya
4. Iya
5. Meningkat
6.
Bagaimana
pendapat
kamu
kelebihan
dan 1. Kelebihanya : seru belajarnya
kelemahan keterampilan dasar variasi stimulus?
jadi
menambah
semangat
belajar.
Kelemahannya : pada saat guru
menjelaskan
dengan
variasi
suara jadi merasa aneh karena
guru menggunakan suara dari
keras menjadi lembut, dari
tinggi menjadi rendah, dari
cepat menjadi lambat, dari
gembira menjadi sedih.
2. Kelebihannya
:
saya
jadi
bersemangat belajar ekonomi
karena gurunya asyik dalam
penyampaian materi dengan
suara yang tiba-tiba pelan dan
tiba-tiba tinggi bahkan sampai
diam sejenak.
Kelemahannya : Pada saat
menjelaskan guru sering bolak
balik kebelakang, kedepan dan
ketengah jadi saya tidak dapat
focus karena gurunya jalanjalan terus.
3. Kelebihannya : kelas jadi lebih
hidup
karena
pembelajaran
pada
guru
saat
banyak
sekali memberikan hal yang
membuat kita tambah terfokus
ke pelajaran sehingga pelajaran
mudah dimengerti.
Kelemahannya : Bingung pada
saat guru menjelaskan dengan
variasi itu karena baru pertama
guru
menjelaskan
dengan
menggunakan variasi.
4. Kelebihannya : Saya sangat
senang karena ada yang beda
dalam
yang
penyampaian
biasanya
duduk
guru
didepan
materi
hanya
dalam
pembelajaran ini guru tidak
hanya diam didepan tapi guru
selalu berjalan kea rah-arah
tertentu sehingga saya sangat
antusias
mengikkuti
pelajarannya.
Kelemahannya : awalnya saya
bingung dengan apa yang akan
dilakukan oleh guru. Tiba-tiba
ko
suaranya
yang
tadinya
kencang jadi pelan bahkan
guru diam sejenak.
5. Kelebihannya : Dengan adanya
variasi yang dilakukan oleh
guru
saya
bersemangat
semakin
dan
mudah
memahami pelajaran.
Kelemahannya
:
ketika
pembelajaran
berlangsung
siswa masih berisik karena
merasa aneh dengan apa yang
dilakukan oleh guru tapi lama
kelamaan
itu
semua
jadi
mengasyikan saya dan temanteman yang lain senang.
Lampiran 8.1
Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar
1. Siswa sedang melaksanakan Pretest pada SIKLUS I
2. Siswa sedang mendengarkan penjelasan guru pada saat pembelajaran dengan
menggunakan keterampilan dasar variasi stimulus
3. Siswa sedang melaksanakan diskusi kelompok
4. Siswa sedang melaksanakan Postest pada Siklus I
1. Siswa sedang melaksanakan pretest Siklus II
2. Siswa sedang mendengarkan penjelasan guru dengan menggunakan keterampilan
dasar variasi stimulus
3. Siswa sedang melakukan Diskusi Kelompok
4. Siswa sedang Melaksanakan posttest Siklus II
Lampiran 9.1
CATATAN LAPANGAN
Hari selasa tanggal 04 Februari 2014, merupakan hari pertama penulis
melakukan penelitian di kelas X-6 SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
dengan jumlah 30 siswa terdiri dari 18 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.
Pada awal penelitian siswa sangat sulit dikondisikan karena mereka bingung
karena, biasanya penulis mengajar sendirian tapi pada hari itu penulis di damping
guru kolaborasi dan mahasiswa UIN yang sedang PPKT untuk membantu penulis
melakukan penelitian. Siswa banyak yang bertanya, “Bu… Kita mau ngapain sih
ko banyak guru didalem kan jadi gerogi bu…?”. Penulis mulai menjelaskan
maksud dan tujuan penulis pada hari itu. Setelah penulis menjelaskankan penulis
memulai pelajaran dengan melakukan pretes. Reaksi dari siswa semuanya terkejut
dan tidak mau mengerjakan soal pretes tersebut karena mereka belum belajar dan
materi yang ada di soal pretes belum dipelajari. Tetapi setelah penulis
menjelaskan maksud dari pengerjaan protes itu siswa pun mengerti dan mulai
mengerjakan soal pretest. Waktu pengerjaan soal pun habis masih banyak siswa
yang belum selesai karena mereka tidak mengatuhi jawaban dari soal tersebut.
Setelah pretes selesai penulis mulai menjelaskan materi Pendapatan
Nasional dengan menggunakan variasi stimulus. Pada saat penulis menjelaskan
materi terlihat siswa sangat kebingungan dengan gaya mengajar penulis pada hari
itu. Mereka bingung ketika penulis menjelaskan dengan nada suara tinggi tapi
kemudian rendah, dan dari lambat menjadi cepat. Selain itu siswa juga heran
kenapa ketika penulis menjelaskan materi penulis mondar mandir dari depan ke
belakabf dari samping kiri ke samping kanan sehingga siswa semuanya terkontrol.
Pada hari senin penulis baru menjelaskan materi pendapatan nasional
sampai materi jenis-jenis pendapatan nasional tetapi bel pun berbunyi tandanya
pembelajaran telah selesai. Penulis menutup pelajaran pada siang hari itu dan
melanjutkannya lagi minggu depan. Sebelum keluar kelas penulis memberikan
kesimpulan tentang apa yang dipelajari pada siang hari itu.
Hari selasa tanggal 11 Februari 2014, penulis bersiap-siap untuk mengajar
di kelas x-6 yang merupakan kelas penelitian. Penulis memulai dengan membuka
pelajaran menanyakan kabar siswa dan mulai menjelaskan materi tentang
Pendapatan Nasional. Pada hari ini penulis masih menggunakan variasi stimulus
dalam menjelaskan materi pelajaran. Setelah selesai menjelaskan guru membuat
kelompok dan memberikan tugas kepada siswa untuk mencari faktor-faktor yang
mempengaruhi Pendapatan Nasional. Setelah tugas kelompok selesai penulis
memeberika postes. Siswa pun berteriak “Bu….Ko soal Lagi soal lagi pusing tau
bu dikasih soal terus…huuuuu!!!”. Tetapi penulis memberikan pengertian kepada
siswa maksud dari pemberian soal tersebut. Siswa pun mau mengerjakan soal
postes tersebut. Dan bel pun bebunyi tanda waktu pelajaran sudah habis, siswa
mengumpulkan jawaban dari soal postes dan langsung berdiskusi dengan tementeman membicarakan apa yang telah dikerjakannya tadi. Penulis menutup
pelajaran dengan memberikan kesimpulan tentang apa yang sudah dijelaskan pada
hari ini.
Penelitian pun dilanjutkan ke siklus II karena masih banyak siswa yang
mendapatkan nilai di bawah KKM ≥ 75. Hari ini selasa tanggal 18 februari 2014
spenulis masuk ke kelas -6 untuk memberikan materi pelajaran pada siklus II ini
penulis masih menggunakan variasi stimulus dalam penelitian dengan materi yang
sama yaitu Pendapatan Nasional. Penulis memberikan pretes kepada siswa dan
menjelaskan materi pelajaran tentang Pendapatan Nasional dengan menggunakan
variasi stimulus. Pada saat pembelajaran siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang
terdiri 5 orang disetiap kelompoknya. Siswa diberikan soal untuk menghitung
Pendapatan Nasional. Siswa pun mengerjakan soal tersebut dengan kelompoknya
masing-masing. Ber pun berbunyi dan siswa mengumpulkan tugas yang telah
dikerjakan dengan kelompoknya. Penulis memberikan kesimpulan tentang
mpembelajaran pada hari ini.
Penelitian dilanjutkan diminggu terakhir pada bulan februari. Pada
penelitian ini penulis membuka pelajaran dengan mengabsensi siswa. Penulis
mulai menjelaskan pelajaran tetapi sebelum menjelaskan penulis membahas soal
yang telah dikerjakan masing-masing kelompok pada minggu lalu. Setelah selesai
membahas soal penulis melanjutkan kembali materi tentang Pendapatan Nasional.
Setelah semua materi dijelaskan guru melakukan postes untuk melihat tngkat
keberhasilan variasi stimulus dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa pun
mengerjakan soal postes dan bel berbunyi tanda waktu pelajaran sudah selesai.
Penulis mengumpulkan jawaban siswa dan siswa senang karena dapat menjawab
semua soal dengan baik dan benar. Hasil dari postes pun menggembirakan siswa
kelas X-6 yang terdiri dari 30 siswa mendapatkan nilai diatas KKM ≥ 75.
Penelitian ini pun berhenti disini karena siswa sudah mencapai KKM semua.
Tentang Penulis
Nama lengkap Siti Nurmilasari biasa dipanggil
lahir di Tangerang tepatnya 12 November 1991
tepatnya 22 tahun lalu, anak dari ayah Suwarta dan ibu
Encung, anak kedua dari 2 bersaudara, Kakak ku
tersayang Romlah beserta saudara-saudara dan temanteman adalah sumber motivasi terbesar bagi penulis,
mereka semua adalah orang-orang yang berjasa selama
ini banyak memberikan dorongan baik materil maupun
nonmaterial.
Penulis mengeyam pendidikan diantaranya, di
SD Negeri Pagedangan II tahun 1997-2003, SMP Negeri 1 Legok tahun 2003-2006, SMA
Negeri 1 Legok 2006-2009, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (20092014) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial, Program Studi Pendidikan Ekonomi.
Skripsi yang penulis buat berjudul “PENERAPAN VARIASI STIMULUS UNTUK
MENINGKATKAN
HASIL
BELAJAR
SISWA
PADA
MATA
PELAJARAN
EKONOMI POKOK BAHASAN PENDAPATAN NASIONAL KELAS X DI SMA
NEGERI 12 KOTA TANGERANG SELATAN”. Skripsi ini dibuat melalui berbagai
arahan dan bimbingan dari Pembimbing Ibu Annisa Windarti, M. Sc atas doa, dukungan
orang tua penulis, keluarga besar dan teman-teman penulis. Skripsi ini penulis dedikasikan
untuk orang tua tercinta.
Download