PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman sorgum manis memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai sumber pangan, pakan, bioetanol, dan untuk berbagai keperluan industri lainnya. Tanaman sorgum termasuk tanaman pangan (biji-bijian), tetapi lebih banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak (livestock fodder). Tanaman sorgum manis sering disebut sebagai bahan baku industri bersih (clean industry) karena hampir semua komponen biomassa dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan industri. Pemanfaatan sorgum manis secara umum diperoleh dari hasil-hasil utama (batang dan biji) serta limbah (daun) dan hasil ikutannya (ampas/bagasse) (Sumantri dkk, 1996). Produksi sorgum di Indonesia masih rendah sehingga tidak masuk dalam daftar negara penghasil sorgum dunia. Data Direktorat Budi Daya Serealia pada tahun 2013 menunjukkan produksi sorgum Indonesia dalam 5 tahun terakhir hanya meningkat sedikit dari 6.114 ton menjadi 7.695 ton. Peningkatan produksi sorgum di dalam negeri perlu mendapat perhatian khusus karena Indonesia sangat potensial bagi pengembangan sorgum (Subagio dan Aqil, 2014). Untuk meningkatkan produksi pertanian yang tinggi dapat dilakukan dengan perbaikan atau manipulasi lingkungan tumbuh. Pemberian mulsa dapat secara langsung berpengaruh terhadap ligkungan tumbuh tanaman, seperti mencegah erosi, meningkatkan kadar air tanah, suhu, udara dalam tanah dan refleksi radiasi matahari. Berdasarkan efeknya terhadap suhu tanah, maka penggunaan mulsa dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman akan suhu tanah. Fluktuasi suhu sangat ditentukan oleh jenis mulsa (Umboh, 2000). Universitas Sumatera Utara Selain mulsa, bahan organik memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk mendukung tanaman, sehingga jika kadar karbon dalam bahan organik tanah menurun, kemampuan tanah dalam mendukung produktivitas tanaman juga menurun. Menurunnya kadar bahan organik merupakan salah satu bentuk kerusakan tanah yang umum terjadi (Hakim dkk, 1986). Sehingga peneliti merasa perlu dilakukannya pengkajian untuk melihat respon pertumbuhan dan produksi sorgum manis terhadap pemberian mulsa dan bahan organik. Dengan adanya penelitian yang berjudul pertumbuhan dan produksi sorgum manis (Shorgum bicolor (L.) Moench) terhadap pemberian mulsa dan bahan organik ini, maka produksi yang akan diperoleh dapat mencapai angka optimum. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk evaluasi pertumbuhan dan produksi sorgum manis (Sorghum bicolor L. Moench) terhadap pemberian mulsa dan bahan organik Hipotesis Penelitian 1. Pemberian mulsa berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi sorgum 2. Jenis bahan organik berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi sorgum 3. Ada interaksi antara perlakuan mulsa dan bahan organik Universitas Sumatera Utara Kegunaan Penelitian Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dan berguna sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan. Universitas Sumatera Utara