self protecting web application berbasis file host windows

advertisement
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
SELF PROTECTING WEB APPLICATION BERBASIS
FILE HOST WINDOWS
Mares Pradana1), Fauzy Satrio Wibowo2)
1)
2)
Pendidikan Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Malang
Pendidikan Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Malang
Jl Surabaya nomor 5 Malang
Email : [email protected]), [email protected]), [email protected] 3)
Abstrak
Moral pada dasarnya adalah suatu rangkaian nilai dari
berbagai macam perilaku yang wajib dipatuhi. Moral
dalam pengertian lain dapat diartikan sebagai kaidah
norma dan pranata yang mampu mengatur perilaku
individu dalam menjalani suatu hubungan dengan
masyarakat. Permasalahan moral yang diakibatkan oleh
konten negatif internet semakin mengena di dalam
kehidupan masyarakat. Pencurian, Perjudian hingga
penculikan sering terjadi disebabkan oleh tidak adanya
filter konten negatif dari user tersebut. Oleh karena itu
penulis mengangkat paper ini dengan judul Self
Protecting Web Application Berbasis File Host Windows.
Self Protecting Web Application merupakan salah satu
Web Application pengembangan atau kreasi dari tim
pengembang. SPWA merupakan Web Application yang
berbasis atau terintegrasi dengan file host windows
sehingga dapat memungkinkan untuk mengamankan
koneksi jaringan user dari dalam diri (self protecting).
Sehingga perbedaan dari proxy yang digunakan oleh
beberapa operator jaringan internet maupun jenis
proteksi yang lainnya adalah SPWA adalah user dapat
membuat proteksi dini dengan memberikan filter pada
komputer itu sebelum memasuki segment jaringan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini
adalah study literature dengan pengaplikasian Web
Application pada tahap akhir. Harapan kedepannya
adalah SPWA dapat di uji secara materi dan media agar
SPWA dapat dipergunakan secara luas oleh pemerintah
dan masyarakat
pranata yang mampu mengatur prilaku individu dalam
menjalani suatu hubungan dengan masyarakat[2]. Jadi
dapat disimpulkan moral adalah hal mutlak atau suatu
perilaku yang harus dimiliki oleh setiap masing individu
dalam menjalani perannya sebagai makhluk sosial.
SPWA (Self Protecting Web Application) adalah sebuah
web aplikasi yang dibentuk untuk memberikan fasilitas
PJP Content Detection atau disebut (Deteksi Konten
Porno – Judi – Penipuan) sehingga dapat mempermudah
semua kalangan user dalam mem-filter konten negatif
(tidak diinginkan) yang diakses dari dunia internet.
SPWA (Self Protecting Web Application) menggunakan
fasilitas file host windows untuk dijadikan file pendukung
konfigurasi sistem allow dan deny yang digunakan pada
konfigurasi user pemakai web application tersebut.
Metode penulisan yang digunakan pada makalah ini
adalah model study literature dengan menggunakan
berbagai rujukan buku, E-Book, Journal dan referensi
yang ada di Internet. Penerapan dari langkah study
literature adalah sebuah web application yang siap
diterapkan dan dipersiapkan untuk di uji secara materi
maupun media oleh beberapa pihak yang ahli di bidang
tersebut guna memperoleh validitas kemampuan dari
program SPWA.
Berlatar belakang karena ingin membatasi konten negatif
yang ada di internet untuk menciptakan suasana dunia
internet yang “bersih” dari konten yang menyalahi moral
serta penggunaan file host sebagai konfigurasi rules
absolute pada web aplikasi ini, maka paper ini berjudul
Self Protecting Web Application web aplikasi berbasis
File Host Windows.
2. Pembahasan
Kata kunci: File Host Windows, Moral, Self Protect
1. Pendahuluan
Pembatasan konten di dunia internet sangat penting di
negara Indonesia, terlebih bagi masyarakat yang hidup di
daerah perkotaan. Masyarakat yang hidup di daerah
perkotaan bisa dikatakan masyarakat madani. Namun, di
balik semua itu ada sebuah permasalahan yang klasik
menerpa kehidupan masyarakat pada zaman dewasa ini.
Permasalahan itu adalah masalah moral. Moral pada
dasarnya adalah suatu rangkaian nilai dari berbagai
macam perilaku yang wajib dipatuhi[1]. Moral dalam
pengertian lain dapat diartikan sebagai kaidah norma dan
2.1 Metodologi
Pada langkah ini digunakan untuk mencari informasi
melalui internet, jurnal dan buku tentang data-data terbaru
masalah yang terjadi diakibatkan oleh konten negatif
internet. Pada tahap ini juga ada proses mengumpulkan
data-data terkait gagasan atau program apa saja yang
pernah ada sebelum program ini berjalan sehingga
program SPWA dapat meng-cover kekurangan dari
beberapa program yang telah ada. Proses study literatur
dengan berbagai referensi pada penyusunan makalah juga
ini sangat berperan dalam perancangan alat dan
pembuatan alat yang akan dilaksanakan pada langkah
selanjutnya.
4.7-39
ISSN : 2302-3805
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
2.2 PENGAJUAN HIPOTESIS
2.2.1Tahap Perencanaan (planning)
Pada tahap ini terdapat proses konsultasi dengan dosen
pembimbing sekaligus menyurvei kondisi di lapangan,
kemudian mendiskusikan fitur-fitur yang nantinya di
pasang serta desain tampilannya, ada pula analisa kendala
utama yang kemungkinan terjadi pada saat pengerjaan
web aplikasi. Dan yang paling utama adalah menunjang
spesifikasi dari device developer.
2.2.2 Tahap Tindakan (action)
Gambar 2.1 menunjukkan tahap atau konsep dari cara
kerja SPWA yang dibuat :
Pada tahap ini web aplikasi sudah jadi dan siap diimplementasikan di kehidupan sehari-hari. Namun, hasil
dari web application masih belum dilakukan untuk Uji
secara materi maupun uji media sehingga masih
memerlukan
beberapa
bulan
kedepan
untuk
diimplementasikan lebih besar lagi serta kemungkinan
ada nya revisi guna memperbaiki Web application
tersebut agar menjadi lebih baik lagi.
2.5 Program yang pernah digagas
2.5.1 Internet Positif
Internet yang aman dan sehat dengan perlindungan
terhadap akses internet berdasarkan daftar informasi sehat
dan terpercaya (TRUST+™ List). Perlindungan pada
masyarakat terhadap nilai-nilai etika, moral, dan kaedahkaedah yang tidak sesuai dengan citra Bangsa Indonesia.
Penghematan terhadap pemborosan penggunaan akses
internet (internet utilization) di Indonesia[3].
Gambar 2.1 Konsep Web Aplikasi Pengeblok Situs
Sebagaimana yang tertera pada konsep di atas, hal yang
menjadi konsep utama yaitu adanya suatu gerbang,
dimana gerbang tersebut merupakan penentu apakah user
dapat mengakses website yang berada di luar atau tidak.
Gerbang juga terintegrasi dengan PC dari end user, hal ini
dikarenakan di PC end user terdapat suatu file
tersembunyi yang tidak di ketahui oleh user. File tersebut
ibarat kunci dari Gerbang tersebut.
Ada pula penentuan alur (algoritma dari web aplikasi),
tentunya alur dari web aplikasi akan cenderung lebih
komplek dari konsep di atas.
Gambar 2.3 Internet Positif
2.5.2 Nawala
DNS Nawala adalah layanan DNS yang bebas digunakan
oleh pengguna akhir atau penyedia jasa internet untuk
mendapatkan akses internet bersih dan aman. DNS
Nawala melakukan penapisan situs-situs berkandungan
negatif yang tidak sesuai dengan norma kesusilaan dan
budaya Indonesia, seperti situs berkandungan pornografi
atau perjudian. Selain itu DNS Nawala juga menapis
situs-situs yang berbahaya dan melanggar aturan
perundangan, seperti situs penipuan, malware dan
phising.[4]
Gambar 2.2 Flowchart Sederhana Web Aplikasi
Pengeblok Situs
2.3 Tahap Analisis Data (analizing)
Di tahap ini kita menganalisa kompleksitas dari program,
keefesiensiannya, serta bagaimana sistem keamanan yang
dihasilkan web aplikasi tersebut.
2.4 Tahap Akhir (ending)
Gambar 2.4
.
2.5.3 Mikrotik
Mikrotik RouterOS merupakan sistem operasi berbasis
linux. Fitur utamanya adalah untuk merubah sebuah
komputer menjadi router network. Mikrotik diterapkan
oleh ISP dan provider hotspot karena berbagai
4.7-40
ISSN : 2302-3805
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
kemudahan yang ditawarkannya. Selain itu, Mikrotik juga
tidak membutuhkan piranti lunak tambahan.
Fungsi utama Mikrotik adalah menjadikan sebuah
komputer sebagai network router (routing). Selain itu,
mikrotik juga memiliki fungsi untuk menjalankan
aplikasi, meliputi:
- Aplikasi kapasitas akses (bandwidth) manajemen,
- Aplikasi firewall,
- Aplikasi wireless access point (WiFi),
- Aplikasi backhaul link,
- Sistem hotspot,
- Virtual Private Netword (VPN) server
Dikesempatan kali ini, kita akan lebih fokus ke fitur
Mikrotik dalam pengeblokan situs. Disini mikrotik
menggunakan fasilitas Web Proxy, Web Proxy Mikrotik
memiliki beberapa fungsi, salah satunya yaitu fungsi
filtering. Fitur Filtering Web Proxy ini dapat membatasi
akses konten-konten tertentu yang di-request oleh client.
Anda dapat membatasi akses ke situs tertentu, ekstensi
file tertentu, melakukan redirect (pengalihan) ke situs
lain, maupun pembatasan terhadap metode akses HTTP.
Kelebihan dari sistem semacam ini yakni pengguna lebih
leluasa dalam melakukan pengalihan, karena pengguna
dapat mengatur sendiri kearah mana pengalihan dari situs
yang akan diakses. Namun sistem ini memiliki sedikit
kekurangan, bagi pengguna awam step-step yang agak
panjang akan menimbulkan sedikit kebingungan saat
pengguna awam hendak melakukan pengalihan situs.
2.5.4 Debian
Debian adalah sistem operasi (SO) bebas untuk komputer
Anda. Debian menggunakan kernel Linux. Debian Linux
menyediakan lebih dari sebuah SO murni: Debian datang
dengan perangkat lunak yang telah terkompilasi
dipaketkan dalam format yang bagus untuk kemudahan
instalasi di mesin Anda.
Kelebihan Debian antara lain:
- Free Software,
- Kestabilan program yang telah teruji,
- mudah dipelihara
- sangat stabil
- jarang down
Kelemahan Debian yaitu sebagai berikut:
- Jadi kelemahan debian bagi user adalah versi
software yang dipakai, biasanya versi yang dipakai
debian lebih tua dari yang sudah rilis saat itu
- Sangat sulit memasukkan software versi terbaru
kedalam distronya, sebelum benar benar teruji dari
sisi keamanannya ataupun kestabilannya.
- Sulit dikonfigurasi pada saat install pertama kali
-
Perlu repositori besar (40-60 GB )
Perioda rilis yang konservatif
Metode debian dalam pengeblokan situs adalah
menggunakan metode squid, Squid punya Access List
atau ACL yang bisa digunakan sebagai sarana untuk
memfilter akses terhadap alamat url (situs) tertentu, acl
yang digunakan disini adalah “url_regex“. url_regex ini
digunakan untuk memfilter berdasarkan alamat url-nya,
misalkan kita ingin blok situs “www.playboy.com“, yang
kita gunakan sebagai keyword untuk “url_regex” nya
adalah “playboy.com“. Efek dari acl ini adalah akses ke
seluruh situs yang menggunakan alamat domain
“*.playboy.com” akan diblokir.
Implementasi dari blok situs yang ada di debian memang
bisa di katakana lebih rumit daripada blok situs yang ada
di mikrotik, maka dari itu diperlukan sumber daya yang
paham tentang apa itu server debian.
2.5.5 File Host
File hosts adalah salah satu fasilitas dari
beberapa sistem untuk membantu dalam menanggani
pengalamatan titik (nodes) pada jaringan komputer. Ini
merupakan bagian dari sebuah implementasi sistem
operasi Internet Protocol (IP), dan melayani fungsi
menerjemahkan nama host yang dipahami manusia
(human-friendly hostnames) ke alamat protokol numerik,
yang disebut alamat IP, yang mengidentifikasikan dan
menemukan host dalam sebuat jaringan IP.
Dalam beberapa sistem operasi, isi file hosts digunakan
atas metode yang lain, seperti Domain Name System
(DNS). Tetapi banyak sistem menerapkan name service
switches (misalnya: nsswitch.conf) untuk menyediakan
kustomisasi. Berbeda dengan DNS, file host berada
dibawah kontrol langsung administrator komputer lokal.
File hosts berisi baris teks yang terdiri dari alamat IP
dalam text pertama diikuti oleh satu atau lebih hostname.
Setiap field dipisahkan oleh spasi. Baris komentar bisa
dimasukkan dengan cara menambahkan karakter hash (#)
diposisi pertama baris tersebut. Berikut adalah contohnya:
# ini adalah contoh isi file hosts
127.0.0.1 localhost loopback
::1
localhost
Letak file hosts dari beberapa sistem operasi:
Tabel 1.0 Letak File Hosts
4.7-41
Sistem
Operasi
Linux,
unix,
POSIX
Microsoft
Windows
Versi
Letak file hosts
/etc/hosts
95,
98/98SE,
Me
%Windir%\HOSTS.SAM
ISSN : 2302-3805
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
NT,
2000,
and 32bit
versions
of XP,[3]
2003,
Vista, 7
64-bit
versions
Windows
Mobile
Apple
Macintosh
Novell
NetWare
OS/2 &
eComStati
on
Symbian
MorphOS
9
and
earlier
Mac OS
X 10.0 –
10.1.5
Mac OS
X 10.2
and
newer, i
OS(only
with
jailbreak
)
Berikut merupakan design sementara dari layout web
aplikasi, serta tampilan sementara bila situs yang di akses
mengandung konten negatif.
%SystemRoot%\system32\drivers
\etc\ (Many sources, including
several Microsoft support pages,
will incorrectly state that the hosts
file
is
at %SystemRoot%\SysWOW64\d
rivers\etc\)
Registry
key
under
\HKEY_LOCAL_MACHINE\Co
mm\Tcpip\Hosts
System Folder: Preferences or
System folder
Gambar 2.5 Kerangka Sementara Web Aplikasi
(Added through NetInfo or niload)
Pengeblok Situs
/private/etc/hosts or, since /etc is
a
symbolic
linkto /private/etc, /etc/hosts (just
like POSIX)
SYS:etc\hosts
“bootdrive”:\mptn\etc\
Gambar 2.6 Pengalihan Laman Sementara
Symbian
OS 6.1–
9.0
C:\system\data\hosts
Symbian
OS 9.1+
NetStack
C:\private\10000882\hosts
Android
iOS (only
with
jailbreak)
TOPS-20
2.5.6 Desain Web Application
%SystemRoot%\system32\drivers
\etc\
ENVARC:sys/net/hosts
/system/etc/hosts or like Mac OS
X, since /etc is a symbolic
linkto /system/etc, /etc/hosts (just
like POSIX)
iOS 2.0
and
newer
/etc/hosts
Gambar 2.7 Screen Shot Dashboard Web Application
<SYSTEM>HOSTS.TXT
Dari apa yang telah dijabarkan diatas, dapat kita temukan
benang merah. File hosts terdapat di berbagai jenis OS,
itulah mengapa pengaplikasian file hosts dalam web
aplikasi pemblokir situs sangat mungkin diterapkan
secara luas mengingat file host itu sendiri memang berada
pada masing-masing sistem operasi yang ada.
2.5.7 Kelemahan SPWA
Kelemahan yang terdapat pada Self Protecting Web
Application ini adalah sebagai berikut
1) SPWA merupakan Web Application yang berbasis file
host windows , apabila file host tersebut rusak
dikarenakan oleh Virus atau Malware, maka web
applikasi ini tidak dapat menjalankan fungsinya
dengan baik;
2) Masih belum terlaksananya uji media oleh beberapa
pihak karena terkendala waktu , sehingga masih perlu
4.7-42
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
beberapa revisi kedepannya terkait tata letak dan
fungsi yang digunakan
3) Apabila Client dapat mengakses hak Administrator
dengan paksa di suatu jaringan tertentu, maka Client
tersebut dikhawatirkan dapat merusak rules-rules
yang ada pada program SPWA
4) Program SPWA yang berstatus Beta, masih
memerlukan file XAMPP untuk mengkonfigurasi
rules pada bagian Web browser
3. Kesimpulan
SPWA (Self Protecting Web Application) merupakan web
aplikasi yang berbasis windows dengan menyingkronisasi
file host yang ada pada windows sehingga di dapat web
aplikasi yang dapat memproteksi user dari dalam
(komputer user) sebelum user tersebut terkoneksi dengan
internet. Hal tersebut merupakan pengadopsian prinsip
kerja dari sistem operasi layaknya Mikrotik,Debian serta
Windows Server Series. Letak perbedaanya adalah
penggunaan Web Aplikasi ini tidak memerlukan
konfigurasi yang rumit serta web application ini dapat
digunakan pada segala medan jaringan secara efektif
(LAN maupun WAN)
Daftar Rujukan
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
Gunarsa,D.Singgih.1986.PsikologiPerkembangan. Gunung
Mulia
Shafer, Thomas L., The Practice of Law As Moral Discourse
(1979). Journals Articles.Paper 930
Trustpositif.Trust Positif Internet Sehat Aman. (online)
(http://trustpositif.kominfo.go.id/).Diakses
tanggal
20
November 2014
Nawala. Nawala Internet Bersih & Aman. (online).
(http://nawala.org). diakses tanggal 20 November 2014
Biodata
Penulis Pertama
Mares Pradana ,sedang menempuh kuliah jenjang S1 di
Universitas Negeri Malang sejak 2013 di Jurusan Teknik
Elektro dengan Prodi konsentrasi Pendidikan Teknik
Informatika.
Melanjutkan
konsentrasi
Rekayasa
Perangkat Lunak pada jenjang Sekolah Menengah
Kejuruan. Saat ini disibukkan dengan kegiatan bisinis
wirausaha dan pengembangan beberapa web aplikasi .
Penulis Kedua
Fauzy Satrio Wibowo ,sedang menempuh kuliah jenjang
S1 di Universitas Negeri Malang sejak 2013 di Jurusan
Teknik Elektro dengan Prodi konsentrasi Pendidikan
Teknik Elektro. Saat ini sedang disibukkan dengan
kegiatan penelitian Renewable Energy yang diadakan
oleh beberapa pihak.
4.7-43
ISSN : 2302-3805
Download