reaksi pasar modal atas - E

advertisement
ISSN 1411 - 0393
REAKSI PASAR MODAL ATAS
PEMILIHAN PRESIDEN, WAKIL PRESIDEN
DAN KABINET PERSATUAN
Maswar Patuh Priyadi*)
ABSTRACT
This is a case study report trying to identify the reaction of the stock market on the result
of the election of the Indonesian President, Vice President and the formation of the
Indonesian United cabinet. The market reaction is studied through the ractions of 20
activated shares at the Jakarta Stock Market (BEJ). To detect the characters of those 20
shares the writer employs the actual returns and market returns variables. Based on that
study, the characters of the actual returns in the period of announcement of the election
of president, vice president and the united cabinet are constant, thus iat shows that BEJ is
ini the semistrong form (efficiency). However, the characters of the actual returns are not
followed by the characters of the market returns.
Key-words : event study, actual return, market return and semi strong form.
1. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Selama ini sering kita mendengar berbagai penelitian yang dilakukan di pasar modal bertujuan untuk menguji dampak informasi keuangan seperti informasi stock split–up, stock
dividen, right issue, akuisisi, publikasi laporan keuangan, dan lain-nya terhadap pasar
modal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak suatu informasi non keuangan
terhadap pasar modal di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Informasi nonkeuangan yang akan dideteksi melalui penelitian ini adalah informasi terpilihnya Presiden Abdurrahman Wahid,
Wakil Presiden Megawati Sukarnoputri dan Personalia Kabinet Persatuan.
Dipicu oleh situasi politik menjelang dan selama pemilihan calon presiden, transaksi
di pasar uang dan bursa kemarin mencatat volatilitas tertinggi selama dua tahun terakhir.
Rupanya, pasar sangat ”terkesima” dengan pertunjukan demokrasi di parlemen yang berlangsung penuh kejutan dan sangat demokratis. (Jawa Pos, 21 Oktober 1999, halaman
20).
*)
Drs. Maswar Patuh priyadi, MM., Ak., adalah dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
Surabaya.

Reaksi Pasar Modal Atas Pemilihan Presiden (Maswar Patuh Priyadi)
1
Lebih lanjut pada halaman yang sama dari artikel yang berbeda disebutkan bahwa,
terpilihnya KH Abdurrahman Wahid sebagai presiden keempat direspon pelaku pasar
modal dengan eksplosif. Buktinya, frekuensi perdagangan di BEJ cukup tinggi kemarin.
Dan merupakan awal pulihnya kepercayaan luar negeri terhadap Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Transaksi perdagangan di pasar uang dan bursa kemarin kembali bergairah menyusul
sentimen positif pasar atas keyakinan terpilihnya Megawati Sukarno-putri selaku wapres,
mendampingi Presiden Abdurrahman Wahid. (Jawa Pos, 22 Oktober 1999, halaman 20).
Lebih lanjut Jawa Pos mengutip Sri Adiningsih yang menyatakan bahwa kompetensi
tim ekonomi di dalam kabinet Gus Dur, bukan saja akan memperkuat nilai tukar rupiah,
tapi juga akan mengembalikan kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia. Sebab
persoalan ekonomi yang diwariskan kepada Gus Dur cukup berat sehingga untuk mengatasinya diperlukan suatu pemerintahan yang tangguh dan menguasai persoalan ekonomi
secara teknis.
Dari uraian diatas ternyata terpilihnya KH Abdurrahman Wahid selaku presiden,
Megawati Sukarnoputri selaku wakil presiden dan pengumuman personalia kabinet persatuan dianggap sebagai ”good news” oleh pasar modal. Bertolak dari kesimpulan ini maka
timbul pertanyaan : Benarkah pasar modal bereaksi positif terhadap pemilihan presiden,
wakil presiden, dan kabinet persatuan ?
2. TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini termasuk dalam kelompok event study. Event study merupakan studi
yang mempelajari suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman (Yogianto, 1998 : 318). Peristiwa yang informasinya dipublikasikan tidak
terbatas pada informasi keuangan saja namun dapat juga informasi politik yang diperkirakan berdampak terhadap pasar modal. Masuknya informasi yang bernuansa politik dapat menimbulkan sentimen pasar. Rosenberg (1986 : 278), menyatakan bahwa sentimen
pasar merupakan psikologi publik yang berdampak terhadap tren pembelian dan penjualan saham–saham, dampak terse-but dapat bersifat positif, negatif, atau keduanya.
Event study disamping dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu peristiwa, dapat pula digunakan untuk menguji efisiensi pasar
bentuk setengah kuat (semi strong form).
Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat
merupakan pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi dimak-sudkan untuk
melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika suatu pengumuman mengandung informasi
maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengu-muman tersebut diterima oleh
pasar. Namun jika harga saham tidak berubah pada waktu suatu informasi dipublikasikan
atau sesudahnya maka”berita”tersebut bukan merupakan informasi yang relevan (Weston
& Copeland : 1986 : 531). Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari
saham/sekuritas yang bersangkutan.

2
Ekuitas Vol.4 No.1 Maret 2000 : 1-12
Menurut Yogianto (1998 : 318), reaksi pasar dapat diukur dengan menggunakan
return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Yang
dimaksud return adalah actual return yang ditentukan berdasarkan pergerakan harga
saham. Penggunaan actual return mengabaikan resiko dari setiap saham. Abnormal
return menurut Husnan (1994 : 257), adalah selisih antara actual return dengan estimated
return. Estimated return dihasilkan dengan meng-gunakan model tertentu. Model yang
paling sering dipergunakan adalah market model (single index model dan capital assets
pricing model). Penggunaan abnor-mal return memasukkan resiko setiap saham yang
diteliti yang dinyatakan sebagai beta saham.
Reaksi pasar juga dapat diukur dengan menggunakan market return yang di-tentukan
berdasarkan data indeks harga saham gabungan. Namun pengukuran reaksi pasar dengan
menggunakan market return mempunyai kemungkinan hasil yang tidak konsisten dengan
actual return.
3. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian yang ingin dicapai berdasar pada masalah penelitian diatas adalah :
1. Untuk mengetahui apakah pasar modal bereaksi positif terhadap informasi terpilihnya
presiden KH Abdurrahman Wahid, wakil presiden Megawati Sukarnoputri dan
pengumuman kabinet persatuan ?
2. Untuk mengetahui apakah terpilihnya presiden dan wakilnya berdampak sama
terhadap IHSG ?
3. Untuk mengetahui apakah pasar modal berada pada efisiensi setengah kuat (semi
strong efficiency) ?
4. HIPOTESIS
Adapun hipotesis yang dapat diajukan pada penelitian ini adalah :
1. Diduga terpilihnya presiden KH Abdurrahman Wahid akan memberikan actual
return yang positif.
2. Diduga terpilihnya wakil presiden Megawati Sukarnoputri akan memberikan actual
return yang positif.

Reaksi Pasar Modal Atas Pemilihan Presiden (Maswar Patuh Priyadi)
3
3. Diduga informasi pengumuman kabinet persatuan akan memberikan actual return
yang positif.
4. Diduga terpilihnya presiden dan wakilnya akan memberikan market return yang
positif.
5. METODOLOGI PENELITIAN
5.1. Populasi dan Sampel.
Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang go–public dan terdaftar di BEJ sampai
dengan bulan Nopember 1999. Dari perusahaan yang terdaftar, yang dijadikan sampel
sebanyak 20 (dua puluh) perusahaan yang sahamnya teraktif diperdagangkan berdasarkan
harian Bisnis Indonesia tanggal 13 Nopember 1999.
Adapun ranking 20 (dua puluh) perusahaan yang dimaksud adalah :
No.
Kode
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
ASGR
INKP
BMTR
TLKM
ASII
PNIN
FASW
LISP
PTRA
LPPS
BUDI
AUTO
CPIN
FISK
KDSI
INDF
BNII
ETWA
MPPA
SMMA
Perusahaan
Astra Graphia
Indah Kiat Pulp & Paper
Bimantara Citra
Telekomunikasi Indonesia
Astra International
Panin Insurance
Fajar Surya Wisesa
Perusahaan Perkebunan London Sumatera
Putra Surya Perkasa
Lippo Securities
Budi Acid Jaya
Astra Otoparts
Charoen Pokphand Indonesia
Fiskara Agung Perkasa
Kedawung Setia Industri
Indofood Sukses Makmur
Bank Internasional Indonesia
Eterindo Wahanatama
Matahari Putra Prima
Sinar Mas Mulia Artha

4
Ekuitas Vol.4 No.1 Maret 2000 : 1-12
5.2. Definisi Operasional Variabel
a. Harga saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta untuk setiap sampel pada periode
pengamatan.
b. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tercatat di Bursa Efek Jakarta pada
periode pengamatan.
c. Event date, merupakan tanggal pada saat satu set informasi (dalam hal ini terpi-lihnya
KH Abdurrahman Wahid dan Megawati Sukarnoputri masing–masing terpilih sebagai
presiden dan wakil presiden termasuk pengumuman kabinet persatuan) tersebar bagi
seluruh investor dan calon investor. Event date ditetap-kan sehari setelah terpilihnya
presiden dan wakil presiden karena pengumuman dilakukan pada sore dan malam hari
setelah BEJ tidak melakukan kegiatan. Event date prediden dan wakil presiden
masing–masing ditetapkan tanggal 21 Oktober dan 22 Oktober 1999. Sedangkan event
date pengumuman kabinet persatuan ditetapkan sesuai terjadinya yaitu tanggal 27
Oktober 1999 atau hari ke empat setelah event date presiden atau hari ke tiga setelah
event date wakil presiden. (catatan : tanggal 23 dan 24 Oktober 1999 bukan
merupakan hari bursa).
5.3. Rancangan Analisis
Pada dasarnya penelitian ini menguji kandungan informasi keputusan politik de-ngan
melihat perilaku actual return dan market return disekitar hari pengumuman terpilihnya
presiden, wakil presiden dan kabinet persatuan. Untuk itu announce-ment period
ditetapkan 10 hari sebelum dan sesudah event date, kecuali penga-matan terhadap
pengumuman kabinet persatuan akan menjadi bagian dari announ-cement period presiden
dan wakil presiden.
Hipotesis (1) , (2) , dan (3) akan dianalisis dengan prosedur sebagai berikut:
a. Menentukan actual return setiap sampel pada announcement period. Actual return
ditentukan dengan formula :
Pt+1 - Pt
Actual Return = 
Pt

Reaksi Pasar Modal Atas Pemilihan Presiden (Maswar Patuh Priyadi)
5
Dimana : P t + 1 = Closing price periode t + 1
Pt = Closing price periode t
b. Menentukan average actual return seluruh sampel pada setiap hari selama
announcement period.
c. Menghitung cumulative average actual return selama announcement period.
d. Menguji signifikansi average actual return selama announcement period dengan
=5%. Jika average actual return setelah pemilihan presiden, wakil presiden, dan
kabinet persatuan positif dan signifikan maka harga–harga saham mencerminkan
informasi baru secara cepat.
Hipotesis (4) akan dianalisis dengan prosedur sebagai berikut :
a. Menghitung market return selama announcement period. Market return ditentukan
dengan rumus :
MI t+1 – MI t
Market Return = 
MI t
Dimana : MI t + 1 = Market Indice periode t + 1
MI t = Market Indice periode t
b. Menghitung cumulative market return sebelum dan sesudah event date.
c. Menguji signifikansi market return sebelum dan sesudah event date dengan  = 5%.
Jika market return sesudah event date lebih besar dan signifikan maka hasil
pengamatan terhadap market return konsisten dan mendukung terhadap hipotesis (1)
dan (2).
6. ANALISIS HASIL PENELITIAN
Berdasarkan pada prosedur pengujian hipotesis diatas maka hasil perhitungan average
actual return (AAR) dan cumulative average actual return (CAAR) beserta hasil uji
signifikansi terhadap AAR sekitar pemilihan presiden disajikan pada tabel 1. Dan hasil
uji signifikansi terhadap AAR sekitar pemilihan wakil presiden dinyatakan dalam tabel 2.
Sedangkan hasil uji signifikansi market return (MR) baik sekitar pemilihan presiden
(Hari – P) maupun sekitar pemilihan wakil presiden (Hari – WP) terdapat dalam tabel 3.
6.1. Analisis Pengujian Hipotesis (1)
Berdasarkan tabel 1 ternyata pada saat terpilihnya presiden (event date), pasar modal
bereaksi positif dan signifikan. Hal ini membuktikan bahwa pemilihan KH Abdur-rahman

6
Ekuitas Vol.4 No.1 Maret 2000 : 1-12
Wahid sebagai presiden Indonesia dianggap sebagai sentimen positif atau sebagai ”good
news”.
Sebelum pemilihan presiden pasar modal masih ragu apakah akan terjadi sentimen positif
atau negatif. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pada hari kesepuluh dan kedua sebelum
pemilihan presiden terjadi prakiraan sentimen positif sedangkan pada hari kedelapan,
ketujuh, dan kelima sebelum pemilihan presiden diprakirakan akan terjadi sentimen
negatif. Berbeda dengan sebelum pemilihan presiden, ternyata setelah pemilihan presiden, pasar modal bereaksi positif yang terjadi pada hari keenam, kesembilan, dan ke
sepuluh. Hal ini merupakan reaksi lanjutan dari pasar modal terhadap hasil pemilihan
presiden.
Tabel 1
UJI SIGNIFIKANSI AAR SEKITAR PEMILIHAN PRESIDEN
HARI – P
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
AAR
0,0712
(0,0034)
(0,0187)
(0,0237)
(0,0066)
(0,0111)
0,0000
(0,0169)
0,1098
(0,0108)
0,0739
(0,0116)
0,0111
(0,0030)
(0,0496)
0,0051
0,0271
0,0057
(0,0013)
0,0421
0,0558
CAAR
0,0712
0,0679
0,0491
0,0254
0,0189
0,0078
0,0079
(0,0090)
0,1008
0,0899
0,1639
0,1523
0,1633
0,1604
0,1107
0,1158
0,1430
0,1486
0,1473
0,1893
0,2452
PROB
0,0076
0,3084
0,0198
0,0027
0,1553
0,0151
0,4986
0,1138
0,0003
0,1589
0,0000
0,1718
0,1936
0,3944
0,0001
0,3399
0,0002
0,0711
0,3886
0,0044
0,0286
VALUE
2,6700
(0,5089)
(2,2097)
(3,1352)
(1,0415)
(2,3430)
0,0036
(1,2466)
4,1354
(1,0259)
5,5788
(0,9713)
0,8849
(0,2718)
(4,6554)
0,4192
4,2063
1,5316
(0,2870)
2,9158
2,0252
DESCRIPTION
SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN

Reaksi Pasar Modal Atas Pemilihan Presiden (Maswar Patuh Priyadi)
7
6.2. Analisis Pengujian Hipotesis (2)
Dengan memperhatikan tabel 2 ternyata pada saat Megawati Sukarnoputri terpilih sebagai
wakil presiden, pasar modal tidak bereaksi terbukti AAR mengalami penurunan 1,16 %
dan tidak signifikan. Hasil reaksi pasar ini dapat disebabkan oleh karena pasar modal
mungkin sudah dapat memprakirakan bahwa kalahnya Megawati Sukarnoputri sebagai
calon presiden akan mengakibatkan terpilihnya Megawati sebagai wakil presiden. Apalagi terdengar berita bahwa para kyai NU meminta presiden Abdurrahman Wahid untuk
menerima Megawati sebagai wakil presiden. Sehingga terpilihnya Megawati sebagai wakil presiden diterima oleh pasar modal sebagai informasi yang tidak memiliki unsur surprise. Tentu saja ada kemungkinan pasar modal bereaksi lain jika seandainya Akbar Tanjung terpilih sebagai wakil presiden seperti yang semula diinginkan oleh presiden KH
Abdurrahman wahid.
6.3. Analisis Pengujian Hipotesis (3)
Berdasarkan AAR hari keempat (tabel 1) setelah presiden KH Abdurrahman Wahid
terpilih atau hari ketiga (tabel 2) setelah wakil presiden Megawati terpilih, ternyata pengumuman kabinet persatuan oleh pasar modal ditanggapi sebagai sentimen negatif. Terbukti AAR mengalami penurunan sebesar 4,96 % dan signifikan. Reaksi pasar modal seperti ini memang wajar karena sebagian besar personalia kabinet persatuan belum dikenal
oleh pelaku pasar modal, pelaku pasar modal belum yakin atas kemampuan menteri bidang ekonomi dan keuangan dalam mengatasi krisis dan memulihkan kepercayaan terutama oleh pihak luar negeri, apalagi kemampuan untuk menyelesaikan kasus KKN dari pemerintahan orde baru.
Tabel 2
UJI SIGNIFIKANSI AAR SEKITAR PEMILIHAN WAKIL PRESIDEN
HARI–WP
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
AAR
(0,0034)
(0,0187)
(0,0237)
(0,0066)
(0,0111)
0,0000
(0,0169)
0,1098
(0,0108)
0,0739
CAAR
(0,0034)
(0,0221)
(0,0458)
(0,0524)
(0,0634)
(0,0634)
(0,0803)
0,0295
0,0187
0,0926
PROB
0,3084
0,0198
0,0027
0,1553
0,0151
0,4986
0,1138
0,0003
0,1589
0,0000
VALUE
(0,5089)
(2,2097)
(3,1352)
(1,0415)
(2,3430)
0,0036
(1,2466)
4,1354
(1,0259)
5,5788
DESCRIPTION
TIDAK SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN

8
Ekuitas Vol.4 No.1 Maret 2000 : 1-12
HARI–WP
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
AAR
(0,0116)
0,0111
(0,0030)
(0,0496)
0,0051
0,0271
0,0057
(0,0013)
0,0421
0,0558
0,0038
CAAR
0,0810
0,0921
0,0891
0,0395
0,0446
0,0717
0,0774
0,0760
0,1181
0,1739
0,1777
PROB
0,1718
0,1936
0,3944
0,0001
0,3399
0,0002
0,0711
0,3886
0,0044
0,0286
0,3908
VALUE
(0,9713)
0,8849
(0,2718)
(4,6554)
0,4192
4,2063
1,5316
(0,2870)
2,9158
2,0252
0,2812
DESCRIPTION
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
SIGNIFIKAN
TIDAK SIGNIFIKAN
6.4. Analisis Pengujian Hipotesis (4)
Dari tabel 3, dengan menggunakan variabel market return ternyata pada saat pemilihan
presiden reaksi pasar positif. Terbukti CMR mengalami kenaikan dari (0,52 %) menjadi
0,48 %, namun ternyata kenaikan tersebut [ probabilitas = 0,4558 dengan t = (0,1125) ]
tidak signifikan.
Tabel 3
UJI SIGNIFIKANSI MR SEKITAR PEMILIHAN PRESIDEN DAN WK. PRESIDEN
HARI – P
-11
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
HARI – WP
MR
CMR – P
CMR – WP
-11
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
(0,0058)
0,0049
(0,0071)
(0,0217)
0,0010
(0,0073)
0,0002
(0,0259)
0,0550
0,0013
0,0549
(0,0200)
(0,0118)
(0,0047)
(0,0298)
(0,0058)
(0,0008)
(0,0079)
(0,0296)
(0,0287)
(0,0360)
(0,0357)
(0,0616)
(0,0066)
(0,0052)
0,0000
(0,0200)
(0,0317)
(0,0365)
(0,0663)
0,0049
(0,0022)
(0,0239)
(0,0229)
(0,0302)
(0,0299)
(0,0558)
(0,0008)
0,0005
0,0554
0,0000
(0,0118)
(0,0165)
(0,0463)

Reaksi Pasar Modal Atas Pemilihan Presiden (Maswar Patuh Priyadi)
9
HARI – P
5
6
7
8
9
10
11
HARI – WP
4
5
6
7
8
9
10
MR
0,0025
0,0276
0,0020
(0,0011)
0,0154
0,0247
0,0122
CMR – P
(0,0638)
(0,0363)
(0,0342)
(0,0354)
(0,0199)
0,0048
CMR – WP
(0,0439)
(0,0163)
(0,0143)
(0,0154)
0,0000
0,0248
0,0369
Jika mengamati perilaku CMR pada saat pemilihan wakil presiden, justru mengalami penurunan dari 5,54 % menjadi 3,69 %, namun penurunan ini [probabilitas = 0,4310 dengan
t = (0,1764) ] juga tidak signifikan. Hal ini berarti pasar modal tidak bereaksi atas terpilihnya KH Abdurrahman Wahid sebagai presiden dan terpilihnya Megawati Sukarnoputri
sebagai wakil presiden.
Tidak konsistennya perilaku AAR dengan CMR dapat disebabkan karena : pertama,
terdapat sejumlah saham yang tidak aktif paling tidak selama periode pengamatan; kedua,
pengamatan harian yang dilakukan penelitian ini tidak dapat mendeteksi lebih teliti reaksi
pasar dengan menggunakan CMR ; ketiga, CMR seharusnya dibentuk dari saham yang
aktif.
7. KESIMPULAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan AAR selama announcement period pada pemilihan presiden, wakil presiden
dan pengumuman personalia kabinet persatuan ternyata perilaku AAR konsisten, walaupun hipotesis (2) menghasilkan pengujian yang tidak signifikan yang diakibatkan pasar
modal telah mengantisipasi terlebih dahulu prakiraan terpilihnya Megawati sebagai wakil
presiden. Perilaku konsisten ini didukung pula oleh reaksi lanjutan yang sama dari pasar
modal setelah pengumuman pemilihan presiden, wakil presiden, dan pengumuman
personalia kabinet persatuan.
Dari perilaku AAR yang konsisten, membuktikan pula bahwa pasar modal Indonesia
(BEJ) berada pada efisiensi bentuk setengah kuat (semi strong form). Namun perilaku
konsisten dari AAR tidak didukung oleh perilaku MR karena ternyata perubahan MR
menghasilkan pengujian yang tidak signifikan.
7.2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang disebabkan karena sifat event study
yang dilakukan didasarkan pada informasi (keputusan) politik bukan pada informasi

10
Ekuitas Vol.4 No.1 Maret 2000 : 1-12
akuntansi/keuangan dan penelitian jenis ini jarang dilakukan. Akibatnya nilai penelitian
ini tidak cukup bermakna dan cepat ”basi”. Beberapa keterbatasan yang terdapat pada
penelitian ini, adalah : pertama, sampel yang diamati berjumlah 20 saham; kedua,
variabel untuk mengamati perilaku saham menggunakan actual return yang mengabaikan
resiko setiap saham; ketiga, penentuan 20 saham teraktif berdasarkan pengelompokan
pada tanggal 13 Nopember 1999 yang berada diluar announcement period.

Reaksi Pasar Modal Atas Pemilihan Presiden (Maswar Patuh Priyadi)
11
8. REFERENSI
Husnan Suad, Dasar – dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Kedua, UPP –
AMP YKPN, 1994.
Jogiyanto, H.M, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Pertama, BPFE – UGM,
Yogyakarta, 1998.
Rosenberg, J.M, The Investor’ s Dictionary, John Wiley & Sons, 1986.
Weston J.F & Thomas E. Copeland, Managerial Finance, Eight Edition, CBS College
Publishing, 1986.


12
Ekuitas Vol.4 No.1 Maret 2000 : 1-12
Download