VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan

advertisement
VII.
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Risiko produksi yang dihadapi oleh perusahaan dalam mengusahakan
beberapa jenis komoditi sayuran organiknya disebabkan karena adanya beberapa
sumber risiko. Sumber-sumber risiko produksi tersebut adalah cuaca yang sulit
diprediksi, tingginya kelembaban akibat timbulnya kabut, serta adanya hama dan
penyakit tanaman. PT Masada Organik Indonesia melakukan upaya untuk dapat
meminimalkan
risiko
produksinya
dengan
cara
diversifikasi.
Kegiatan
diversifikasi yang telah dilakukan PT Masada Organik Indonesia ternyata dapat
menurunkan risiko produksi.
Berdasarkan hasil perbandingan tingkat risiko antara kegiatan spesialisasi
dan diversifikasi pada komoditi bayam hijau, caisin, brokoli dan wortel organik,
adanya kegiatan diversifikasi dapat menurunkan tingkat risiko dalam kegiatan
spesialisasi bayam hijau, brokoli, dan caisin organik. Kegiatan diversifikasi tidak
membuat risiko produksi menjadi nol artinya walaupun perusahaan telah
melakukan diversifikasi, tetapi perusahaan akan tetap menghadapi risiko produksi
pada kegiatan usaha sayuran organiknya. Hal ini dapat dilihat pada hasil
perbandingan risiko produksi pada kegiatan spesialisasi dan portofolio
berdasarkan produktivitas yang diperoleh yakni dari nilai variance, standard
deviation, coefficient variation yang tidak sama dengan nol.
Berdasarkan hasil perbandingan tingkat risiko pada kegiatan diversifikasi
yang dilakukan pada kombinasi dua komoditi, tiga komoditi, dan empat komoditi,
diperoleh bahwa tingkat risiko produksi yang paling rendah berdasarkan
produktivitasnya yaitu pada kombinasi dua komoditi caisin dan wortel organik.
Hasil dari analisis risiko produksi ini dapat dikatakan bahwa kegiatan portofolio
atau diversifikasi dapat mengurangi risiko produksi yang ada.
Perusahaan dalam menangani risiko produksi tersebut melakukan berbagai
macam alternatif strategi antara lain dengan melakukan kemitraan dalam hal
produksi, menerapkan teknologi dalam hal pencegahan dengan membuat sungkup
untuk mencegah kerusakan tanaman akibat kondisi cuaca yang buruk dan
timbulnya kabut, serta menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam menghadapi
risiko produksi yang ada.
7.2 Saran
PT Masada Organik Indonesia sebaiknya melakukan manajemen risiko
dan strategi penanganannya agar risiko produksi sayuran organik dapat
diminimalisir. Salah satu strategi yang telah dilakukan perusahaan yaitu
diversifikasi usaha dapat terus dikembangkan. Pengembangan diversifikasi ini
dapat dilakukan pada kombinasi tiga komoditi dan kombinasi empat komoditi.
Namun pengembangan diversifikasi tersebut juga harus disesuaikan dengan
kondisi di lapangan.
Diversifikasi yang telah dilakukan perusahaan yakni pada kombinasi dua
komoditi yaitu komoditi bayam hijau dengan brokoli organik dan komoditi caisin
dengan wortel organik dapat terus dilanjutkan. Selain itu, manajemen risiko yang
perlu diterapkan perusahaan adalah melakukan fungsi manajemen dengan lebih
baik lagi terutama pada fungsi controlling atau pengontrolan.
Bagi perusahaan, jika ingin memilih kombinasi portofolio yang optimal
dari komoditi sayuran organik yang telah diusahakan dengan tingkat risiko
terendah terhadap hasil yang diharapkan, dapat memilih kombinasi dua komoditi
yaitu kombinasi wortel dan caisin organik. Namun jika ingin memilih kombinasi
portofolio yang optimal dari komoditi sayuran organik yang telah diusahakan
terhadap tingkat pendapatan yang diharapkan, dapat memilih kombinasi dua
komoditi yaitu kombinasi wortel dan bayam hijau organik.
Setelah adanya penelitian ini, diharapkan adanya penelitian lanjutan yang
mampu mengkaji optimalisasi produksi dari berbagai komoditi sayuran organik
yang ada di PT Masada Organik Indonesia. Kajian tersebut dapat memberikan
saran bagi perusahaan untuk memaksimalkan pendapatannya dengan cara
mengoptimalkan produksi sayuran organik dari kegiatan diversifikasi yang
dilakukan oleh PT Masada Organik Indonesia.
Download