review film “the secret” dan hubungan teori the

advertisement
REVIEW FILM “THE SECRET”
DAN HUBUNGAN TEORI THE SECRET
DENGAN AGAMA
DISUSUN UNTUK
TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER
Penyusun :
Nama
:
Pulung Septyoko
Nim
:
21545
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gadjah Mada
2008
Sedikit pandangan saya tentang "The Secret"
Film the secret menunjukkan adanya keterkaitan antara apa yang kita
pikirkan dengan apa yang akan terjadi dalam diri kita. Sebagai contoh keadaan
saat kita memikirkan terlalu dalam tentang bagaimana cara mengatasi kelemahan
diri kita, bukan kelemahan itu yang menghilang, akan tetapi semakin kuat dan
bahkan menutupi kebaikan kita. Sehingga mendorong kita untuk berfikir tentang
hal-hal yang baik saja, dan mengesampingkan hal buruk. Dengan begitu dikatakan
bahwa hal buruk akan hilang dan hal baik akan semakin mendekati kita.
Satu hal yang ditekankan dalam hal ini adalah dorongan untuk berfikir
positif. Dan satu hal yang hilang dalam film ini adalah saat dimana kita berusaha
untuk mencapai apa yang kita pikirkan. Dalam film ini memang sedikit aneh,
tidak disinggung keadaan dimana kita harus berusaha untuk mencapai apa yang
kita inginkan, akan tetapi tidak pula dikatakan bahwa semua orang yang pernah
menerapkan teori "The Secret" ini mendapatkan apa yang diinginkannya tanpa
usaha. Pada keadaan ini yang terpikirkan dalam diri saya adalah tiap manusia
yang telah menerapkan the secret tidak mendapatkan keinginannya dengan cumacuma, tapi melalui usaha, lalu apa gunanya The Secret apabila kita masih perlu
berusaha dalam mencapai keinginan kita? Dalam hal ini, menurut saya, teori The
Secret untuk terus memikirkan apa yang kita inginkan akan menuntun otak kita
untuk mampu menemukan jalan atau menemukan kesempatan untuk mendapatkan
apa yang kita inginkan.
Sebagai contoh, saat seseorang ingin mobil, maka dia akan berfikir saat dia
memiliki mobil, apabila orang tersebut sedikit saja mau berfikir, dia akan
mendapatkan cara untuk mendapatkan mobil tersebut, entah dengan ikut kuis,
menabung, atau sebagainya. Contoh lainnya mengapa pemikiran kita mengenai
tidak adanya kanker dalam diri kita akan dapat menghilangkan kanker yang
sebetulnya sebelumnya ada. Dalam hal ini kanker terbentuk saat tubuh kita
memproduksi sel yang berlebihan yang menimbulkan kanker. Padahal tubuh kita
ini tidak seutuhnya otomatis, hal yang kita pikirkan akan mempengaruhi
pergerakan sel dalam tubuh kita, terbuktikan dengan percobaan pada atlet yang
disuruh berfikir bahwa tubuhnya sedang berlari. Hal yang sama menurut saya juga
akan berpengaruh dengan sel kanker tersebut, dimana pada asalnya sel kanker
tersebut adalah salah satu sel dalam tubuh kita yang mengalami pertumbuhan
yang abnormal, sata kita berfikir bahwa di daerah yang terkena kanker tersebut
terdapat penyakit, maka di sel tersebut akan terus berusaha mereproduksi dirinya
untuk menyembuhkan penyakit yang ada, yang pada akhirnya akan memperburuk
dan memperbesar kanker tersebut.
The Secret dengan Agama
Hal kedua yang ingin saya sampaikan dalam tulisan saya ini, saya juga
ingin menunjukkan pemikiran saya bahwa segala yang ada dalam "The Secret"
sebetulnya sudah diajarkan dalam agama, walau cara penyampaiannya berbeda,
dalam hal ini saya ambil dari ajaran agama saya, Islam. Dalam tulisan saya ini
akan saya tunjukkan beberapa poin yang dibeberkan dalam The Secret menurut
pandangan Islam dalam kacamata saya.
Dalam The secret dikatakan bahwa sistem yang muncul saat kita meminta
pada alam adalah seperti saat Aladin meminta kepada Jin botol, dimana jin botol
selalu mulai dengan perkataan "Your wish is my command" - keinginan anda
adalah perintah bagi hamba. Dalam Islam sudah dikatakan bahwa manusia itu
diciptakan sebagai Khalifah (pemimpin) untuk dunia ini, maka sudah jelas bisa
diartikan bahwa pada dasarnya dunia dan alam sekitaranya ini diperintahkan oleh
Tuhan untuk mengikuti apa keinginan manusia, entah itu akan dibawa menjadi
baik, atau menjadi buruk, dibuat terus sejahtera, ataupun akan dihancurkan.
Film The Secret mengatakan pula bahwa ada tiga fase terkabulnya
keinginan lewat teori The Secret, tahap permintaan, tahap pengabulan permintaan,
dan tahap penerimaan. Kalau tiga proses tersebut benar terjadi apa adanya, sekali
lagi masih bertabrakan dengan keadaan bahwa terkadang permintaan kita tidak
terkabulkan, walaupun kita telah melakukannya dengan baik. Dalam film tersebut
dinyatakan kita tidak perlu kecewa saat keinginan kita tidak terkabul karena apa
yang kita inginkan bukan pasti yang terbaik untuk kita. Dalam Islam, dinyatakan
ada 3 fase juga yang diperlukan bagi manusia untuk mencapai apa yang
diinginkan, yaitu fase berdo'a kepada Tuhan, Fase berusaha, dan Fase berserah
diri pada Tuhan. Ketiga fase tersebut menurut saya lebih komplit, saat fase
Berdo'a, manusia meminta kepada Tuhan apa yang diinginkannya, saat berusaha
adalah saat dimana kita dibukakan jalan bagaimana mendapatkan apa yang kita
inginkan dan menempuh jalan tersebut dengan sebaik-baiknya, sedangkan fase
terakhir, saat kita berserah diri pada Tuhan, saat fase ini kita tinggal berserah diri
pada yang maha tahu akan apa yang terbaik bagi diri kita.
Poin lainnya adalah tentang pertanyaan "Apabila setiap orang menerapkan
dengan baik The Secret, bukankah apa yang ada dalam dunia ini akan habis?"
dikatakan di sana bahwa dunia ini memberikan resources yang tak terbatas untuk
setiap orang. Saya pikir pernyataan itu tidak salah, tapi tidak sepenuhnya benar,
pernyataan yang cocok menurut saya adalah, dunia menyediakan resources yang
cukup untuk manusia pada sebuah generasi dan menciptakan resources baru untuk
generasi selanjutnya, masalahnya ada pada bisa tidaknya manusia untuk tidak
serakah dan mengambil yang terlalu berlebihan. Pernyataan di atas menurut saya
terdengar sangat sulit bagi beberapa orang, tapi dalam Islam dikatakan dengan
mudah bahwa setiap manusia sudah memiliki jatah rejekinya sendiri-sendiri, yang
tersisa tinggal mau atau tidaknya dia mengambil rejekinya tersebut.
Lalu pertanyaan yang muncul mungkin, kenapa agama tidak menunjukkan
seperti apa yang dibeberkan dalam The Secret. Pembeberan The Secret akan dapat
diterima apabila penerimanya dapat berfikir secara logis, apabila mereka tidak
bias berfikir dengan logika yang baik (bisa saya contohkan adalah masyarakat
dahulu atau masyarakat daerah pedesaan yang menerima sebuah ajaran apa
adanya), yang terjadi adalah dia menjadi pemalas dan hanya berangan-angan.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil menurut saya adalah Teori The Secret
sebetulnya mengajarkan pada fikiran manusia untuk terfokus pada apa yang
diinginkannya sehingga otaknya mau melihat kesempatan yang ada atau
memikirkan jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai apa yang diinginkannya.
Sedangkan mengenai The Secret dengan agama. Apa yang diungkapkan dalam
teori The Secret menurut saya sudah dapat ditemukan sebelumnya dalam agama
yang saya anut, hanya saja orang-orang terkadang lebih suka mengacuhkannya
daripada mempelajarinya lebih dalam.
Pulung Septyoko
06/195507/SP/21545
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Universitas Gadjah Mada
File PDF dari dokumen ini dapat didownload di:
http://pikokola.wordpress.com/files/2008/03/thesecret-30-05-2008.pdf
Download