BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam era globalisasi ekonomi dewasa ini, dunia usaha dituntut untuk bisa lebih efisien dan efektif dalam menjalankan roda usahanya agar dapat bersaing dalam persaingan global. Global ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses dimana semakin banyak negara yang terlibat dalam kegiatan ekonomi dunia. Jadi, proses globalisasi dari sisi ekonomi adalah suatu perubahan dalam perekonomian dunia, yang bersifat mendasar atau struktural, dan akan berlangsung terus dalam laju yang semakin pesat, mengikuti kemajuan teknologi yang juga prosesnya semakin cepat. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas–batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterikatan antara ekonomi nasional dengan ekonomi internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk–produk global ke dalam pasar domestik. Mengacu kondisi pada saat ini, bahwa perdagangan bebas ASEAN dan China telah dilaksanakan pada awal tahun 2010. ASEAN–China Free Trade Area (ACFTA) merupakan kesepakatan antara negara anggota ASEAN dengan China untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas dengan menghilangkan atau mengurangi hambatan–hambatan perdagangan barang baik tarif maupun non tarif, peningkatan akses pasar jasa, peraturan dan ketentuan investasi, sekaligus peningkatan aspek kerjasama ekonomi untuk mendorong hubungan perekonomian para pihak ACFTA dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat ASEAN dan China. 1 2 ACFTA sudah mulai berlaku semenjak 1 Januari 2010, namun muncul berbagai keluhan dari organisasi usaha tentang ketidaksiapan negara Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas ini. Hal ini karena infrastruktur dan prasarana objektif lainnya belum memadai, biaya ekonomi masih tinggi, kandungan impor tinggi, dan penguasan teknologi yang rendah. Selain itu bea masuk barang dibebaskan menjadi 0 persen. Akibatnya barangbarang asal China tentunya dengan produk baut dan sekrup akan makin banyak dan murah saat akan masuk ke pasar Indonesia. Selain produk dari China, persaingan bisnis baut dan sekrup ditandai banyaknya produsen baut dan sekrup yang beroperasi di Indonesia diantaranya adalah PT. ML Industries Indonesia, dimana merupakan perusahaan multinasional yang mempunyai pabrik dan kantor cabang di berbagai negara salah satunya di Indonesia. Kelebihan dari salah satu kompetitor ini adalah mempunyai pangsa pasar yang luas dan jaringan pemasaran yang kuat. Selain itu, yang ditawarkan oleh salah satu kompetitor ini adalah memberikan insentif kepada pelanggan perusahaan berupa potongan harga yang melakukan pembelian dalam jumlah besar atau partai besar. PT Adhi Metalindo adalah perusahaan yang bergerak dibidang supply dan stock baut dan sekrup (bolts and screws) dalam berbagai tipe dan model khususnya untuk keperluan elektronik dan furnitur. PT Adhi Metalindo juga menerima dan memproduksi baut dan mur yang ukurannya tidak umum (special order) sesuai dengan permintaan konsumen maupun pelanggan. Pelanggan dari perusahaan tersebut adalah pabrik manufaktur elektronik dan furnitur yang melakukan pemesanan dan pembelian produk dalam jumlah besar. Selain itu, perusahaan juga menerima pemesanan dan penjualan produk dalam jumlah kecil atau partai kecil (minimal 10.000 butir) khususnya kepada pengecer seperti toko. Pemasaran PT Adhi Metalindo mencakup Banten dan wilayah Jakarta. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang supply dan stock baut dan mur, merupakan tantangan bagi PT. Adhi Metalindo untuk menghadapi pesaing-pesaing dari perusahaan lainnya yang sejenis. 3 Untuk mempertahankan konsumen agar tetap menjadi pelanggan maka perusahaan dituntut untuk menawarkan produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih, sehingga tampak berbeda dengan produk pesaing. Dapat di ketahui, kualitas merupakan salah satu syarat dan faktor yang menjadi pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk. Kualitas produk menurut Kotler dan Armstrong (2004, p283), adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk juga atribut lainnya. Bahwa perusahaan Adhi Metalindo mengedepankan kualitas produk sekrup dan baut yang sesuai dengan keinginan konsumen atau pelanggan, dimana agar membangun citra dan reputasi perusahaan di benak konsumen. Dengan ini perusahaan dapat bersaing dengan para kompetitor. Selain dalam hal kualitas produk, perusahaan menyadari bahwa mempertahankan konsumen atau pelanggan sangat penting. Kesadaran tersebut diwujudkan dengan strategi perusahaan yang membuat komitmen jangka panjang untuk mempertahankan hubungan dengan konsumen dan pelanggan melalui memberikan kualitas layanan atau service quality yang maksimal sesuai dengan harapan pelanggan sehingga pelanggan akan puas dan tertarik untuk memutuskan membeli produk tersebut. Selain itu, harga juga mempunyai peran penting yang perlu diperhatikan oleh pihak perusahaan. Menurut Kotler (2004, p430), harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah nilai yang konsumen tuturkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa. Bahwa harga yang berani di bayar oleh konsumen atas suatu produk, produk tersebut harus memiliki keunggulan pembeda yang jelas terlihat dan layak dibeli oleh konsumen baik dari kualitas produk dan service quality yang diberikan oleh perusahaan. Beberapa penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian antara lain kualitas produk, service quality, dan harga. Menurut Nugraha dan Rahardjo 4 (2010) dalam penelitian tentang Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor Yamaha pada Harpindo Jaya Cabang Ngaliyan menyatakan bahwa, semua variabel independen (kualitas produk, harga, dan iklan) mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada Harpindo Jaya Cabang Ngaliyan. Sedangkan menurut Yan Lu dan YooKyoung (2008) dalam penelitian The Influence of grey consumers’ service quality perception on satisfaction and store loyalty behavior menyatakan bahwa, service atau layanan menjadi faktor penentu bagi konsumen dalam memutuskan apakah mereka ingin atau tidak berbelanja ditoko ritel tertentu. Perubahan keputusan pembelian pada konsumen mendesak peritel untuk menawarkan layanan agar dapat memenuhi harapan pelanggan. Dengan pendekatan kualitas produk, service quality, dan harga akan mempengaruhi proses keputusan pembelian produk sekrup dan baut perusahaan Adhi Metalindo. Berdasarkan penjabaran di atas, penulis melakukan penelitian mengenai ”Analisis Pengaruh Dimensi Kualitas Produk, Dimensi Service Quality, dan Peranan Harga terhadap Proses Keputusan Pembelian pada PT. Adhi Metalindo ” 1.2 Identifikasi Masalah • Apakah pengaruh dimensi kualitas produk terhadap proses keputusan pembelian pada PT. Adhi Metalindo? • Apakah pengaruh dimensi service quality terhadap proses keputusan pembelian pada PT. Adhi Metalindo? • Apakah pengaruh peranan harga terhadap proses keputusan pembelian pada PT. Adhi Metalindo? 5 • Apakah pengaruh dimensi kualitas produk, dimensi service quality, dan peranan harga secara bersama-sama terhadap proses keputusan pembelian pada PT. Adhi Metalindo? 1.3 Tujuan Penelitian • Untuk mengetahui pengaruh dimensi kualitas produk terhadap proses keputusan pembelian pada PT. Adhi Metalindo. • Untuk mengetahui pengaruh dimensi service quality terhadap proses keputusan pembelian pada PT. Adhi Metalindo. • Untuk mengetahui pengaruh peranan harga terhadap proses keputusan pembelian pada PT. Adhi Metalindo. • Untuk mengetahui pengaruh dimensi kualitas produk, dimensi service quality, dan peranan harga secara bersama-sama terhadap proses keputusan pembelian pada PT. Adhi Metalindo. 1.4 Manfaat Penelitian Bagi perusahaan: • Memberikan informasi dan pemahaman mengenai pendekatan dimensi kualitas produk, dimensi service quality, dan peranan harga dalam meningkatkan proses keputusan pembelian pada perusahaan. • Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan saran untuk perusahaan, sehingga perusahaan dapat merencanakan pengembangan dan melakukan penerapan dimensi kualitas produk, dimensi service quality, dan peranan harga. 6 Bagi penulis: • Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai dimensi kualitas produk, dimensi service quality, peranan harga dan proses keputusan pembelian. • Merupakan salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program sarjana S1 di Universitas Bina Nusantara.