BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan bisnis di dunia saat ini telah berkembang sedemikian
rupa dari yang tadinya hanya dalam negeri menjadi antar negara lalu antar
benua. Dalam perkembangan bisnis antar negara dan benua tersebut, terjadilah
persaingan bisnis yang ketat antar perusahaan di mana yang dibutuhkan adalah
perusahaan yang dapat menyediakan produk dengan pasti dan cepat.
Pengiriman cepat dibutuhkan untuk mengirimkan sampel produk, spare parts
mesin, dokumen pendukung dan produk jadi. Barang-barang tersebut sangat
dibutuhkan untuk menjamin bisnis perusahaan agar dapat terus memproduksi,
menawarkan dan menjual produknya ke negara yang dituju.
Dengan demikian mutlak dibutuhkan perusahaan jasa pengiriman
cepat (express) yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan
untuk kelangsungan bisnisnya. Oleh karena itu, perkembangan perusahaan jasa
pengiriman dewasa ini bergerak sangat cepat untuk melayani kebutuhan
pelanggan disertai dengan adanya tantangan-tantangan yang semakin luas dan
kompleks membuat perusahaan jasa pengiriman harus cepat dan tanggap dalam
menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya.
Perusahaan Jasa pengiriman merupakan salah satu lembaga yang
bergerak dalam bidang pelayanan. Sebagai perusahaan yang inti usahanya
adalah pelayanan, maka harus dapat memberikan pelayanan yang terbaik
1 2 (service excellent) terhadap pelanggan agar dapat memenangkan persaingan
yang semakin hari semakin kompetitif. Untuk menghadapi persaingan antar
perusahaan jasa pengiriman yang semakin ketat, sekarang ini telah
dikembangkan berbagai konsep pelayanan pelanggan dengan tujuan untuk
mempertahankan pelanggan tetap (loyalitas) dan menjangkau pelangganpelanggan potensial.
Untuk mempertahankan pelanggan, maka perusahaan jasa pengiriman
perlu menjaga citra positif di mata pelanggannya. Untuk mempertahankan citra
positif, dapat dibangun melalui kualitas produk, pelayanan, dan keamanan
pengiriman agar pelanggan percaya dan selalu kembali menggunakan jasa
pengiriman. Dengan begitu diperlukan karyawan yang mampu menangani
kebutuhan pelanggan salah satunya biasa disebut customer service.
Customer service memegang peranan penting dalam dunia jasa
pengiriman dikarenakan CS merupakan representative dari perusahaan yang
berkomunikasi langsung dengan pelanggan. Tugas utama customer service
adalah memberikan pelayanan seperti melakukan pemesanan penjemputan
barang, pengecekan status terakhir paket, menangani pertanyaan tentang
produk dan keluhan pelanggan. Customer service dalam melayani para
pelanggan selalu berusaha secara persuasif untuk menarik perhatian dengan
bertanya secara detail kebutuhan pelanggan, mendengarkan dan dapat
mengarahkan pelanggan kepada solusi terbaik berdasarkan kebutuhan yang
telah diungkapkan.
3 Dengan begitu penerapan komunikasi persuasif merupakan suatu hal
yang rutin dilakukan oleh seorang CS dalam pekerjaannya. Komunikasi
persuasif
adalah
komunikasi
yang
bertujuan
untuk
merubah
atau
mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator.
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh customer service
bertujuan untuk dapat membantu pelanggan menentukan produk yang paling
tepat dengan kebutuhannya ataupun dapat memberikan pengertian yang baik
kepada pelanggan terhadap kondisi lapangan jika terjadi suatu hal dengan
pengirimannya. Dengan begitu maka pelanggan dapat menerima dengan baik
pesan yang disampaikan oleh customer service sehingga pelanggan puas dan
kembali menggunakan jasa pengiriman.
Terdapat beberapa komunikasi persuasif yang dilakukan oleh CS
DHL Express dalam kesehariannya melayani pelanggan, yaitu dalam
menangani komplain dari pelanggan yang panik, kecewa, dan marah atas
terhambatnya paket yang di kirim, merupakan tugas seorang CS untuk dapat
membuat pelanggan agar tetap tenang dan dapat diajak bekerjasama mencari
solusi terbaik untuk pengirimannya, karena terdapat beberapa hal yang
membutuhkan kerjasama dari pihak penerima salah satunya adalah proses
pemeriksaan bea cukai yang membutuhkan dokumen dari penerima agar
barangnya bisa keluar. Selanjutnya, komunikasi persuasif yang dilakukan
adalah CS adalah mengajak pelanggan untuk mengirimkan paketnya dengan
DHL Express dengan meyakinkannya bahwa pelanggan mendapatkan manfaat
4 yang lebih dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan jika dibandingkan
dengan provider pengiriman lain. Lalu komunikasi persuasif berikutnya
adalah CS mengarahkan pelanggan untuk mengambil keputusan produk
pengiriman mana yang paling tepat dan cocok untuk kebutuhannya, karena
jika pelanggan puas melakukan pengiriman sesuai dengan kebutuhannya maka
pelanggan akan kembali menggunakan layanan DHL Express (loyal).
Dalam dunia jasa pengiriman cepat (express delivery) maka
pelayanan customer service via telepon merupakan cara yang paling efektif
dalam melayani pelanggan, karena dengan melayani via telepon pelanggan
dapat segera mengetahui informasi tentang paketnya yang diinginkan di mana
saja dan kapan saja hanya dengan menghubungi layanan pelanggan bebas
pulsa.
Hal tersebut pula yang menjadikan teknik komunikasi yang
digunakan pun berbeda dibandingkan dengan komunikasi tatap muka. Jika
dalam komunikasi tatap muka, keberhasilan penyampaian pesan terbagi dalam
tiga bagian komunikasi yaitu, peranan penggunaan kata-kata (words)
berpengaruh sebesar 10%, intonasi suara (music) 30%, dan bahasa tubuh
(dance) 60%, namun dalam komunikasi via telepon hal tersebut berubah
menjadi penggunaan kata-kata berpengaruh sebesar 24%, intonasi suara 76%
dan bahasa tubuh 0%1.
1
Customer Service Training: Customer Satisfaction, Selling Skills for CS. Jakarta: DHL Express 2010. 5 Berdasarkan keterangan di atas maka seorang customer service wajib
menguasai teknik komunikasi yang menunjang via telepon agar tidak terjadi
kesalahan arti dari pesan yang ingin disampaikan kepada pelanggan.
PT Birotika Semesta yang merupakan representative office dari DHL
Express (Dalsey, Hillblom, dan Lynn) merupakan salah satu perusahaan
penyedia jasa pelayanan pengiriman cepat terkemuka di dunia. Dengan
jaringan yang luas antar negara dan ditunjang dengan customer service yang
siap melayani 24 jam seharinya, DHL Express menjadi pilihan pelanggan
untuk menjadi partner bisnis dalam pengiriman internasional. Namun, dalam
bidang pengiriman yang bekerjasama dengan banyak orang, pihak ketiga, dan
jaringan bisnis antar negara, maka tidak semua permintaan ataupun keinginan
pelanggan dapat dicapai.
Kebutuhan pelanggan akan jasa pengiriman ekspress ke berbagai
belahan dunia juga menjadi tantangan bagi DHL Express untuk menyesuaikan
dengan produk layanan yang ada di mana belum semua dapat terpenuhi.
Seringkali permintaan dan kebutuhan pelanggan untuk pengiriman ekspress ke
daerah-daerah tertentu belum dapat dicapai oleh jasa layanan pengiriman yang
tersedia.
Kondisi lapangan yang mengandalkan banyak pihak dan panjangnya
proses pengiriman mulai dari barang dijemput di tempat awal di tangan
pengirim hingga ke penerima, juga menimbulkan masalah pengiriman yang
membuat proses pengiriman terhambat, mulai dari barang yang hilang,
6 lambatnya proses export-import antar negara, kendala teknis penerbangan, dan
kondisi alam yang buruk.
Dengan berbagai kendala dan keterbatasan pengiriman tersebut,
customer service menjadi orang pertama yang berhubungan dengan pelanggan
dan berkewajiban menjelaskan kondisi yang terjadi dan menemukan jalan
keluar terbaik untuk berbagai permasalahan yang dihadapi. Dengan penerapan
komunikasi persuasif yang tepat maka Customer Service dapat menyampaikan
keadaan yang terjadi dan memberikan solusi sesuai kebutuhan pelanggan
sehingga pelanggan dapat mengerti keadaan yang terjadi dan tidak berpaling
ke jasa kurir lain.
Dalam dunia pengiriman, seperti yang telah dijelaskan di atas, sering
terjadi masalah dalam pengiriman dan kebutuhan pelanggan yang belum
sepenuhnya dapat disediakan oleh layanan pengiriman DHL Express. Oleh
karena itu dalam hal ini, Customer Service menjadi pemberi solusi antara
kebutuhan pelanggan dengan ketersediaan layanan yang ada dan memberikan
jalan keluar yang terbaik jika terjadi masalah dalam pengiriman.
Pelanggan DHL Express Indonesia yang saat ini berjumlah hampir
8400 perusahaan dan 73 persennya merupakan pelanggan lama2 (data internal
DHL Express 2012) menjadi salah satu daya tarik bagi peneliti seberapa besar
penerapan komunikasi persuasif yang dilakukan oleh CS DHL Express dalam
mempertahankan loyalitas pelanggan. Karena itu, seperti yang telah
dijabarkan, walaupun ada ketidakmampuan menyediakan jasa sesuai
2
Roosutami, Putri, “World’s Leading Shipping Company.” Majalah DHL Express, Vol 31, Jan. 2013: hal 42‐43. 7 kebutuhan pelanggan dan terjadi masalah dalam pengiriman, pelanggan lama
tetap bertahan menggunakan jasa pengiriman DHL Express.
Terkait hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Penerapan Komunikasi Persuasif Customer Service
DHL Express Dalam Mempertahankan Loyalitas Pelanggan”.
1.2. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
masalah pokok dalam penulisan ini adalah “Bagaimana Penerapan
Komunikasi
Persuasif
Customer
Service
DHL
Express
Dalam
Mempertahankan Loyalitas Pelanggan?”
1.3. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut :
Untuk mengetahui Penerapan Komunikasi Persuasif Customer Service
DHL Express Dalam Mempertahankan Loyalitas Pelanggan.
2. Kegunaan Penelitian
Praktis :
a. Sebagai masukan bagi perusahaan jasa pengiriman, khususnya
mengenai Penerapan Komunikasi Persuasif Customer Service DHL
Express Dalam Mempertahankan Loyalitas Pelanggan.
Teoritis
:
8 a. Sebagai bahan acuan bagi mahasiswa (i) yang akan meneliti dalam
bidang yang sama.
Download