Mimbar Edisi April 2014

advertisement
Saya Senantiasa Mengutamakan Kesehatan Penderita
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id
Gigitan Kecil - Ancaman Besar
(Small Bite - Big Threat)
Waspadai Nyamuk, Lindungi Diri Kita
Pelayanan Rehabilitasi
Medik, Kini dan Masa
Depan / 10
April 2014 Vol.18 No. 2
Asma Pada
Kehamilan / 15
Total Quality
Management / 32
ISSN : 14106450
PERINGATAN HARI KANKER SEDUNIA
RSUD Dr. SOETOMO – SELASA, 4 PEBRUARI 2014
Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Dodo Anondo, MPH didampingi Wadir Pelayanan Medik dan Wadir Penunjang Medik memberi pengarahan
dan pelepasan Tim Kanker RSUD Dr. Soetomo menggelar aksi peduli kanker yang dilakukan di beberapa titik di wilayah Surabaya, mereka
terdiri dari para dokter, PPDS, perawat, dan mahasiswa dari Unesa.
Aksi peduli mereka ditunjukkan dengan membagikan flyer berisi informasi seputar penyakit kanker, pengobatan dan perawatan. Tampak aksi
peduli tersebut dilakukan di Jl. Darmo, depan Gedung Grahadi, Jl. Kapasan dan depan RSUD Dr. Soetomo. Tampak kanan bawah
family gathering dengan para pasien kanker dan keluarganya dilakukan oleh Agus Ali Fauzi, dr, PGD.Pall.Med dengan ceramah mengenai
kanker di Instalasi Radioterapi.
Peringatan Hari Kanker Sedunia ini
menjadi momen yang tepat untuk memberi
edukasi tentang penyakit kanker kepada
masyarakat luas, agar mampu menepis
mitos seputar kanker yang salah. Ini
sesuai dengan tema Hari Kanker Sedunia
‘Debunk The Myths’ yang artinya Menepis
Mitos Kanker.
daftar isi
april 2014 Vol. 18 No. 2
BERITA UTAMA
02
1. Gigitan Kecil – Ancaman Besar
(Small Bite – Big Threat)
Waspadai nyamuk, lindungi diri
kita
2. BASIKA (Badan Sosial Ilmu
Kesehatan Anak)
09
ARTIKEL KESEHATAN
1. Nyeri Kepala
2. Perkembangan Pelayanan Rehabilitasi Medik Masa
Kini dan Masa Depan
3. Asma pada Kehamilan
4. Uji Kulit pada Dermatitis Kontak
5. Pemeriksaan Mata pada Anak
21 SEPUTAR SOETOMO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
30
Kunjungan Komisi E DPR Pusat
Kunjungan Tim Penilai LPPD
Peresmian Mushola Baitus Salam
HUT ke 5 Paduan Suara Gita Swara Medika
HUT Paliatif ke 22 Peringatan Hari Ginjal Sedunia (HGS)
Peringatan Hari Tuberculosis (TB) Sedunia
Pelatihan Code Blue
SEKILAS INFO
38 RUANG WANITA
COVER :
•
•
39
40
Pukis
Tumis Ayam Kacang
Merah
RUANG UNIK & LUCU
kuis mimbar
Selasa, 11 Pebruari 2014 Wakil Dubes
Amerika Kristen F. Bauer (2 dari kiri)
beserta rombongan berkunjung ke
Poli TB-DOTS RSUD Dr. Soetomo
tampak didampingi Soedarsono, dr,
SpP(K) (3 dari kiri) foto di Gazebo
sebagai tempat berkumpul pasien TB
Rawat Jalan yang selalu datang untuk
mematuhi jadwal minum obat mereka.
Kunjungan tersebut dalam rangka
meninjau seberapa jauh kemajuan
penanganan pasien TB di RS ini setelah
mendapat bantuan dari USAID. Selain
itu beliau juga berkunjung ke Irna Anak
untuk melihat penanganan pasien
anak leukemia.
Dari Redaksi
Gigitan kecil, ancaman besar (Small bite - big threat) Waspadai
nyamuk, lindungi diri kita adalah tema Hari Kesehatan Sedunia,
7 April 2014, yang juga menjadi tema Majalah Mimbar kita April
2014 ini. Tema yang sederhana tapi besar artinya buat kita yang
tinggal di negara tropis terutama bahaya demam berdarah, silakan
membaca di berita utama.
Saatnya seluruh SMF/Departemen RSUD Dr. Soetomo/FK Unair
menyambut gerakan SMF/Departemen Social Responsibility
seperti SMF/Departemen Ilmu Kesehatan Anak yang telah
membentuk BASIKA sejak tahun 1998, dapat dibaca di berita
utama. Dunia akan semakin indah dengan senyuman kita yang
berjiwa sosial, dan Allah SWT akan lebih memberi yang terbaik
untuk kita semua.
Masih banyak yang dapat kita baca di artikel kesehatan yang
menjadi favorit pembaca dan berita foto seputar Soetomo selama
3 bulan ini.
Selamat membaca dan mengisi tiga kuis Mimbar terutama
sudoku sebagai senam otak, obat anti pikun.
Susunan Redaksi
Pelindung : Dodo Anondo, dr, MPh - Direktur RSUDD Dr. Soetomo
Penasehat : Drs. Pungky Hendriastjarjo, MAk - Wakil Direktur Umum dan Keuangan • Dr. Kohar
Hari Santoso, dr., SpAn, KIC, KAP - Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan • Dra.
Sri Widayati, Apt, SpFRS - Wakil Direktur Penunjang Medik • Bangun Trapsila Purwaka, dr.,
SpOG(K) - Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian.
Pimpinan Redaksi : Sunarso Suyoso, dr., Sp.KK(K) - Kepala Instalasi PKRS & Humas
Wakil Redaksi : Didi Aryono Budiyono, dr., Sp.KJ(K) - Wakil Kepala Instalasi PKRS & Humas
1.
2.
3.
4.
5.
Alur Code Blue
Total Quality Management
Mengenal Diagnosa Keperawatan
9 Tradisi Pengusir dan pembasmi kutu beras
9 Wasiat terlarang pembasmi tikus pengganggu
Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr., Sp.THT (K) • Pranawa, dr., Sp.PD.KGH,
Agus Hariyanto, dr., SpA (K), Syaiful Islam, dr., Sp.S, Dr. Esti Handayani, dra. Apt.MARS
Redaksi Pelaksana : Moegiono M. Oetomo, dr., Sp.M • Rahayu Warni Kusasih, SKM • Rama
Krishna, SKM • Tutik Murniati, SE. • Ruri Mustikarani, S.Sos • Yasta Dwi Amanda, SKM
Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A.
Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086, 5501088, 5501123
• eMail: [email protected] • Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id •
37
Foto-foto : ZM
RUANG SENI
1. Renungan seorang Ayah
Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah,
pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang
menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah,
tanpa mengubah isi.
april 2014 mimbar 1
berita utama
GIGITAN KECIL - ANCAMAN BESAR
(SMALL BITE - BIG THREAT) Tema Hari Kesehatan Sedunia - 7 April 2014
Waspadai Nyamuk, Lindungi Diri Kita
H
ari Kesehatan Sedunia dirayakan pada tanggal 7
April setiap tahun untuk menandai ulang tahun
berdirinya WHO pada 1948. Setiap tahun tema yang
dipilih yang menyoroti area prioritas kesehatan masyarakat Hari itu memberikan kesempatan bagi individu dalam
setiap masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang
menyebabkan kesehatan yang lebih baik.
Topik untuk 2014 adalah PENYAKIT KARENA VEKTOR
dengan tema Gigitan Kecil, Ancaman Besar (Small Bite, Big
Threat) dengan fokus perhatian pada Waspadai Nyamuk,
Lindungi Diri Kita.
Apa vektor dan penyakit karena vektor ?
Vektor adalah organisme yang menularkan patogen
dan parasit dari satu orang yang terinfeksi (atau hewan)
ke yang lain. Penyakit oleh karena vektor adalah penyakit
yang disebabkan oleh patogen dan parasit pada populasi
manusia. Mereka yang paling sering ditemukan di daerah
tropis dan tempat di mana akses yang bermanfaat terhadap
air minum bersih dan sistem sanitasinya.
Penyakit oleh karena vektor paling mematikan, malaria,
menyebabkan sekitar 660.000 kematian pada tahun 2010.
Sebagian besar adalah anak-anak Afrika. Namun, penyakit
karena vektor paling cepat berkembang di dunia adalah
demam berdarah, dengan peningkatan 30 kali lipat dalam
kejadian penyakit selama 50 tahun terakhir. Globalisasi
perdagangan dan perjalanan dan tantangan lingkungan
seperti perubahan iklim dan urbanisasi yang mempunyai
dampak pada penularan penyakit karena vector, dan
menyebabkan ada demam berdarah di negara-negara di
mana mereka sebelumnya tidak diketahui.
Dalam beberapa tahun terakhir, komitmen baru dari
departemen kesehatan, inisiatif kesehatan regional dan
global - dengan dukungan dari yayasan, lembaga swadaya
masyarakat, sektor swasta dan komunitas ilmiah - telah
membantu untuk menurunkan kejadian dan tingkat
kematian dari beberapa vektor penyakit.
Hari Kesehatan Dunia 2014 akan menyoroti beberapa
vektor yang paling umum dikenal -seperti nyamuk,
sandflies, kutu busuk, kutu dan siput- yang bertanggung
jawab untuk transmisi berbagai parasit dan patogen yang
menyerang manusia atau hewan. Nyamuk, misalnya, tidak
hanya menularkan malaria dan demam berdarah, tetapi
juga filariasis limfatik, chikungunya, Japanese ensefalitis dan
demam kuning.
Tujuan : perlindungan yang lebih baik dari penyakit
karena vektor.
Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
tentang ancaman yang ditimbulkan oleh vektor dan
penyakit karena vektor dan untuk merangsang keluarga dan
masyarakat untuk mengambil tindakan untuk melindungi
diri mereka sendiri. Unsur inti dari kampanye ini adalah
2 mimbar april 2014
untuk memberikan masyarakat dengan informasi. Sebagai
vektor penyakit mulai menyebar di luar batas-batas
tradisional mereka, tindakan yang perlu diperluas di luar
negara-negara di mana penyakit saat ini berkembang.
Secara lebih luas, melalui kampanye, dengan tujuan
sebagai berikut :
• keluarga yang tinggal di daerah di mana penyakit yang
ditularkan oleh vektor tahu bagaimana melindungi diri
mereka sendiri ;
• wisatawan tahu bagaimana melindungi diri dari vektor
dan penyakit karena vektor ketika bepergian ke negaranegara di mana ini menimbulkan ancaman kesehatan;
• di negara-negara di mana vektor penyakit adalah
masalah
kesehatan
masyarakat,
departemen
kesehatan membuat kebijakan untuk meningkatkan
perlindungan dari populasi mereka, dan
• di negara-negara di mana vektor penyakit adalah
ancaman yang muncul , otoritas kesehatan bekerja sama
dengan otoritas lingkungan dan relevan secara lokal
dan di negara-negara tetangga untuk meningkatkan
pengawasan vektor terpadu dan mengambil langkahlangkah untuk mencegah proliferasi mereka.
Ekologi Vector dan Manajemen (EVM)
Vector-borne diseases (VBDs) untuk 16 % dari
beban global diperkirakan penyakit menular
Pengendalian
vektor
merupakan
komponen
penting dalam pencegahan dan pengendalian VBDs,
terutama untuk kontrol transmisi. EVM, sebagai kegiatan
lintas sektor, mengembangkan dan mempromosikan
strategi, pedoman dan standar untuk pengendalian
vektor, termasuk manajemen suara pestisida. EVM
mempromosikan manajemen vektor terpadu untuk
meningkatkan efektivitas, efektivitas biaya, ekologi dan
keberlanjutan intervensi pengendalian vektor untuk
kontrol VBD. Ekologi Vector dan Manajemen (EVM)
Alasan
EVM mengembangkan dan mempromosikan strategi
dan pedoman yang didasarkan pada prinsip-prinsip
dan pendekatan manajemen vektor terpadu, termasuk
manajemen pestisida yang baik.
Pengendalian vektor merupakan komponen penting
dalam pencegahan dan pengendalian vektor penyakit,
khusus untuk kontrol transmisi
Manajemen Vector Terpadu : ‘proses rasional
pengambilan keputusan untuk penggunaan
sumber daya yang optimal untuk kontrol vektor’
Tujuan
Untuk berkontribusi pada pengurangan beban
kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh penyakit
karena vektor
Tujuan
• Untuk mengembangkan dan mempromosikan
pedoman dan strategi untuk aplikasi yang
berkelanjutan dan hemat biaya pada intervensi
pengendalian vektor dalam konteks Kerangka Strategis
Global untuk Manajemen Vektor Terpadu, dan untuk
membantu dan memantau pelaksanaannya oleh
negara-negara anggota.
• Untuk meningkatkan akses ke alat dan teknologi
untuk pengendalian vektor, termasuk pestisida kurang
berbahaya dan hemat biaya.
Strategi
• Mengintensifkan kerjasama dengan Negara-negara
Anggota, industri, lembaga swadaya masyarakat,
badan-badan PBB lainnya, organisasi-organisasi
regional dan internasional dan program WHO yang
relevan berkaitan dengan pengendalian vektor dan
manajemen suara pestisida.
• Diseminasi kebijakan, strategi, pedoman dan standar
yang berkaitan dengan pengendalian vektor dan
penggunaan dan pengawasan mutu pestisida dan
peralatan aplikasi.
• Membangun
dan
memperkuat
mekanisme
pengumpulan data untuk memantau pelaksanaan
kebijakan, strategi dan pedoman pengendalian vektor
dan penggunaan pestisida dalam kesehatan masyarakat.
Manajemen Vektor Terpadu (MVT)
MVT adalah rasional proses pengambilan keputusan
untuk penggunaan sumber daya yang optimal untuk
pengendalian vektor
Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan
efektivitas, efektivitas biaya, kesehatan ekologi dan
keberlanjutan intervensi pengendalian vektor untuk
pengendalian penyakit karena vektor
Tujuan utamanya adalah untuk mencegah penularan
penyakit karena vector seperti malaria, demam berdarah,
radang otak Jepang, leishmaniasis, schistosomiasis dan
penyakit Chagas.
Manajemen Vektor Terpadu (MVT)
Konsep
MVT adalah proses pengambilan keputusan yang
rasional untuk penggunaan sumber daya yang optimal
untuk pengendalian vektor. Pendekatan ini bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas, efektivitas biaya, kesehatan
ekologi dan keberlanjutan pengendalian penyakit karena
vektor. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah penularan
penyakit karena vector seperti malaria, demam berdarah,
radang otak Jepang, leishmaniasis, schistosomiasis dan
penyakit Chagas.
Alasan
Mengendalikan kekuatan di balik meningkatnya minat
MVT termasuk kebutuhan untuk mengatasi tantangan
berpengalaman dengan pendekatan intervensi tunggal
yang konvensional untuk pengendalian vektor serta peluang
terakhir untuk mempromosikan pendekatan multi- sektoral
untuk kesehatan manusia.
Strategi Operasional
Kerangka Kerja Strategis Global untuk MVT mencatat
bahwa MVT memerlukan pembentukan prinsip, kriteria
dan prosedur pengambilan keputusan, bersama dengan
kerangka waktu dan target . Kerangka mengidentifikasi
berikut lima elemen kunci bagi keberhasilan pelaksanaan
MVT :
• Advokasi , mobilisasi sosial , kontrol peraturan untuk
kesehatan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat.
• Kolaborasi dalam sektor kesehatan dan dengan sektor
lain melalui penggunaan sumber daya yang optimal,
perencanaan, pemantauan dan pengambilan keputusan.
• Integrasi metode pengendalian vektor non - kimia
april 2014 mimbar 3
berita utama
dan kimia, dan integrasi dengan langkah-langkah
pengendalian penyakit lainnya.
• Pengambilan keputusan berbasis bukti dipandu oleh
penelitian operasional dan pengawasan dan evaluasi
entomologis dan epidemiologi.
• Pengembangan sumber daya manusia yang memadai,
pelatihan dan struktur karir di tingkat nasional dan lokal
untuk mempromosikan kapasitas pembangunan dan
mengelola program MVT;
negara endemik, menempatkan hampir setengah dari
populasi dunia beresiko.
Dengue berat (sebelumnya dikenal sebagai demam
berdarah dengue) pertama kali diakui pada tahun 1950
selama wabah demam berdarah di Filipina dan Thailand.
Hari ini mempengaruhi negara-negara Asia dan Amerika
Latin dan telah menjadi penyebab utama rawat inap
dan kematian di antara anak-anak dan orang dewasa di
wilayah ini.
Pengendalian Vektor Advisory Group pada alat-alat
baru (VCAG)
Transmisi
Siklus hidup penuh virus demam berdarah melibatkan
peran nyamuk sebagai pemancar (atau vektor) dan
manusia sebagai korban utama dan sumber infeksi.
Virus
Virus dengue (DEN) terdiri dari empat serotipe yang
berbeda (DEN-1, DEN-2 , DEN-3 dan DEN-4) yang termasuk
ke dalam genus Flavivirus, famili Flaviviridae.
Genotipe yang berbeda telah diidentifikasi dalam
setiap serotipe, menyoroti variabilitas genetik yang luas
dari serotipe dengue. Di antara mereka , “ Asia” genotipe
DEN-2 dan DEN-3 sering dikaitkan dengan penyakit berat
yang menyertai infeksi dengue sekunder.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membentuk
Pengendalian Vektor
Advisory Group (VCAG) pada Alat Baru untuk melayani
sebagai badan penasehat WHO pada bentuk-bentuk baru
untuk pengendalian vektor malaria dan penyakit karena
vektor lainnya.
Ini adalah kelompok penasehat bersama-sama didirikan
oleh WHO global Malaria Programme (GMP) dan WHO
Departemen Penyakit Tropis yang Terabaikan (NTD) .
Fungsi
The VCAG memiliki fungsi sebagai berikut :
• Untuk meninjau dan menilai kesehatan masyarakat,
“bukti prinsip” (dampak epidemiologi) alat-alat baru,
pendekatan dan teknologi , dan
• Untuk membuat rekomendasi penggunaannya untuk
pengendalian vektor dalam konteks manajemen vektor
terpadu dalam pengaturan multi-penyakit.
Dengue
Dengue cepat muncul penyakit virus Pandemi di
banyak bagian dunia
Dengue berkembang di daerah miskin perkotaan,
pinggiran kota dan pedesaan tetapi juga mempengaruhi
lingkungan yang lebih makmur di negara-negara tropis
dan subtropis. Dengue adalah infeksi virus yang ditularkan
nyamuk yang menyebabkan penyakit seperti flu yang
parah dan , kadang-kadang menyebabkan komplikasi yang
berpotensi mematikan yang disebut demam berdarah yang
parah. Insiden demam berdarah telah meningkat 30 kali
lipat selama 50 tahun terakhir. Sampai 50-100 juta infeksi
sekarang diperkirakan terjadi setiap tahun di lebih dari 100
4 mimbar april 2014
Nyamuk
Nyamuk aedes aegypti adalah vektor utama yang
mentransmisikan virus yang menyebabkan demam
berdarah . Virus yang ditularkan kepada manusia melalui
gigitan dari nyamuk Aedes betina infektif, yang terutama
memperoleh virus sambil memberi makan pada darah
dari orang yang terinfeksi.
Dalam nyamuk, virus menginfeksi usus nyamuk dan
kemudian menyebar ke kelenjar ludah selama 8-12
hari. Setelah masa inkubasi ini, virus dapat ditularkan
ke manusia selama menyelidik berikutnya atau makan.
Tahapan yang belum matang yang ditemukan di habitat
berisi air, terutama dalam wadah buatan berkaitan erat
dengan tempat tinggal manusia dan sering di dalam
ruangan.
Studi jarak terbang menunjukkan bahwa sebagian
besar Ae. aegypti betina dapat menghabiskan hidup
mereka dalam atau di sekitar rumah-rumah di mana
mereka muncul sebagai dewasa dan mereka biasanya
terbang rata-rata 400 meter. Ini berarti bahwa orang,
bukan nyamuk, bergerak cepat virusnya dalam dan di
antara komunitas dan tempat.
Tingkat infeksi dengue lebih tinggi di luar ruangan
dan pada siang hari, ketika nyamuknya (Stegomyia) paling
sering menggigit. Namun, Ae. aegypti berkembang biak
di dalam ruangan dan mampu menggigit siapa pun
sepanjang hari. Habitat dalam ruangan kurang rentan
terhadap variasi iklim dan meningkatkan umur panjang
nyamuk.
Wabah demam berdarah juga telah dikaitkan dengan
Aedes albopictus , Aedes polynesiensis dan beberapa
spesies kompleks Aedes scutellaris. Masing-masing spesies
ini memiliki ekologi tertentu, perilaku dan distribusi
geografis. Ae. albopictus terutama spesies hutan yang
telah menyesuaikan dengan pedesaan, pinggiran kota
dan perkotaan lingkungan manusia. Dalam beberapa
dekade terakhir Aedes albopictus telah menyebar dari
Asia ke Afrika, Amerika dan Eropa, terutama dibantu oleh
perdagangan internasional di ban bekas di mana telur
yang disimpan ketika mereka mengandung air hujan.
Telur dapat menahan kondisi sangat kering (pengeringan)
dan tetap layak selama berbulan-bulan tanpa adanya air
dan strain Eropa Aedes albopictus dapat menjalani masa
mengurangi pengembangan (diapause) selama bulanbulan musim dingin.
Manusia
Setelah terinfeksi, manusia menjadi operator utama
dan pengganda virus , melayani sebagai sumber virus
untuk nyamuk yang tidak terinfeksi. Virus ini beredar
dalam darah orang yang terinfeksi selama 2-7 hari, kira-kira
pada saat yang sama bahwa orang yang mengembangkan
demam. Pasien yang sudah terinfeksi dengan virus dengue
dapat menularkan infeksi melalui nyamuk Aedes setelah
gejala pertama muncul (selama 4-5 hari, maksimum 12).
Pada manusia pemulihan dari infeksi oleh salah satu
virus dengue memberikan kekebalan seumur hidup
terhadap serotipe virus tertentu. Namun, kekebalan
ini memberikan perlindungan parsial dan sementara
terhadap infeksi berikutnya oleh tiga serotipe lain dari
virus. Bukti menunjukkan fakta bahwa infeksi sekuensial
meningkatkan risiko mengembangkan demam berdarah
yang parah . Interval waktu antara infeksi dan urutan
infeksi virus tertentu juga mungkin penting.
Gejala
Seseorang yang terinfeksi oleh virus dengue
mengalami gejala seperti flu yang parah. Penyakit, juga
disebut demam ‘break-bone’ mempengaruhi bayi , anakanak dan orang dewasa sama dan bisa berakibat fatal.
Gambaran klinis demam berdarah bervariasi sesuai
dengan usia pasien.
Individu harus mencurigai demam berdarah saat
demam tinggi (40°C / 104°F) disertai dengan dua dari
gejala berikut :
•
•
•
•
•
•
Sakit kepala parah
Nyeri di belakang mata
Mual, Muntah
pembengkakan kelenjar
Otot dan nyeri sendi
Ruam
Gejala biasanya berlangsung selama 2-7 hari, setelah
masa inkubasi 4-10 hari setelah gigitan dari nyamuk yang
terinfeksi.
Dengue merupakan komplikasi yang berpotensi
mematikan karena plasma bocor, akumulasi cairan,
gangguan pernapasan, pendarahan parah, atau kerusakan
organ . Tanda-tanda peringatan yang harus diwaspadai
terjadi 3-7 hari setelah gejala pertama dalam hubungannya
dengan penurunan suhu (di bawah 38°C / 100°F) meliputi :
• sakit perut parah
• muntah Persistent
• pernapasan cepat
• Perdarahan gusi
• Darah dalam muntahan
• Kelelahan , gelisah
24-48 jam berikutnya dari tahap kritis dapat mematikan,
perawatan medis yang tepat diperlukan untuk menghindari
komplikasi dan risiko kematian.
Pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus untuk demam berdarah.
Pasien harus mencari nasihat medis, beristirahat dan
minum banyak cairan. Parasetamol dapat diambil untuk
menurunkan demam dan mengurangi nyeri sendi. Namun,
aspirin atau ibuprofen tidak harus digunakan karena mereka
dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Untuk demam berdarah yang parah, perawatan medis
oleh dokter dan perawat berpengalaman dengan efek dan
perkembangan penyakit sering dapat menyelamatkan
nyawa. Pemeliharaan volume sirkulasi cairan pasien adalah
fitur utama dari perawatan tersebut.
Pencegahan dan kontrol
Satu-satunya metode saat ini untuk mengendalikan atau
mencegah penularan virus dengue adalah secara efektif
memerangi nyamuk vektor. Pengendalian vektor diimplementasikan dengan
menggunakan pendekatan Manajemen Vektor Terpadu
(MVT), yang merupakan rasional proses pengambilan
keputusan untuk penggunaan sumber daya yang optimal
untuk pengendalian vektor.
MVT memerlukan pendekatan manajemen yang
meningkatkan efikasi, efektivitas biaya, kesehatan ekologi
dan intervensi keberlanjutan pengendalian vektor dengan
diberikan alat yang tersedia dan sumber daya.
Pembuangan limbah padat dan meningkatkan praktek
penyimpanan air yang tepat, termasuk meliputi wadah
untuk mencegah akses oleh nyamuk betina yang bertelur
antara metode yang didorong melalui program-program
berbasis masyarakat.
april 2014 mimbar 5
berita utama
DI INDONESIA : WASPADAI NYAMUK, LINDUNGI DIRI KITA
Situasi Terkini : Penyakit Tular Vektor (Vector Borne Diseases) di Indonesia
A
da 6 penyakit tular vektor yang masih merupakan
masalah kesehatan di Indonesia, yaitu : Malaria,
Demam Berdarah Dengue (DBD), Filariasis,
Chikungunya, Japanese Encephalitis, dan Pes. Penyakitpenyakit ini berpotensi menimbulkan kejadian luar
biasa (KLB) dan pengendaliannya merupakan prioritas
Pembangunan Kesehatan.
Penyakit tular vektor ditularkan dari manusia ke manusia
atau dari hewan ke manusia oleh serangga, yaitu nyamuk
dan pinjal. Upaya pengendalian vektor telah dilaksanakan
di Indonesia sejak enam dasa warsa yang lalu. Upaya ini
mencakup deteksi jenis vektor nyamuk dan serangga lainnya
yang berpotensi menularkan penyakit tular vektor. Upaya
ini juga diperkuat dengan kegiatan surveilans vektor untuk
memantau perkembangan dan penyebarannya.
Sebanyak 25 jenis nyamuk telah terbukti berperan
sebagai vektor Malaria di Indonesia dan 22 jenis nyamuk
terbukti berperan sebagi vektor Filariasis. Telah dibuat
pula peta penyebaran berbagi jenis nyamuk yang
berpotensi menularkan DBD dan Chikungunya. Sedangkan,
penyebaran 11 jenis nyamuk yang bepotensi menularkan
Japanese Encephalitis juga telah terdeteksi Indonesia. Selain
itu dilakukan pula pengendalian vektor dengan intervensi
kimiawi menggunakan insektisida, intervensi biologis
dengan memanfaatkan hewan pemangsa serangga, dan
intervensi lingkungan. Upaya pengendalian vektor juga
diperkuat dengan penggunaan kelambu di seluruh daerah
endemis malaria, dan pada kurun waktu tahun 2009 –
2014 telah didistribusikan sebanyak 15 juta kelambu
berinsektisida.
Salah satu pengendalian penyakit tular vektor yang
ditularkan oleh nyamuk adalah pengendalian Malaria.
Penyakit ini merupakan salah satu sasaran Millenium
Development Goals (MDGs). Indonesia bertekad mencapai
Eliminasi Malaria, sesuai dengan instruksi Presiden Susilo
Bambang Yudoyono pada acara Peringatan Hari Malaria
Sedunia tahun 2008. Pemerintah – dengan dukungan
seluruh masyarakat mentargetkan akan mengeliminasi
Malaria di Indonesia pada tahun 2030.
Dalam periode tahun 2008 – 2013, Angka Kesakitan
Malaria atau Annual Paracite Incidence telah berhasil
diturunkan dari 1,96 per 1000 penduduk pada tahun 2008
menjadi 1,38 per 1000 penduduk pada tahun 2013. Secara
bertahap berbagai Kabupaten/Kota telah berhasil mencapai
eliminasi. Pada tahun 2013, Kabupaten Kepulauan Seribu di
DKI Jakarta telah mencapai eliminasi. Pada bulan April 2014,
sebanyak 200 Kabupaten/Kota - dengan jumlah penduduk
separuh penduduk Indonesia - akan diberikan Sertifikasi
Eliminasi. Keberhasilan ini merupakan bukti bahwa
Indonesia mampu melakukan Eliminasi Malaria.
Eliminasi Malaria di Indonesia diperkuat dengan
berbagai upaya, yaitu : 1) Gerakan Berantas Kembali Malaria
yang dilaksanakan di daerah-daerah melalui kemitraan
Pemerintah dengan Masyarakat untuk mempercepat
pencapaian Eliminasi Malaria., 2) Pembentukan Malaria
Center di beberapa Provinsi dan Kabupaten sebagai pusat
kegiatan terpadu pengendalian Malaria untuk memperkuat
upaya pencapaian Eliminiasi Malaria di lapangan, 3)
Pengendalian Malaria dengan dukungan Upaya Kesehatan
6 mimbar april 2014
Berbasis Masyarakat, yaitu melalui Desa Siaga, Pos Malaria
Desa, dan Posyandu untuk memperkuat Pengendalian
Malaria di tingkat desa.
Penyakit tular vektor lain yang ditularkan oleh
nyamuk adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Meskipun KLB DBD kadang-kadang masih terjadi di
Indonesia, akan tetapi berkat upaya pengendalian yang
telah dilaksanakan selama lima dasa warsa terakhir ini,
angka kematian (Case Fatality Rate) DBD telah berhasil
ditekan di bawah 1% selama 14 tahun terakhir sejak tahun
2000. Angka CFR telah dapat ditekan kurang dari 1%,
berkat penatalaksanaan kasus DBD di fasilitas kesehatan
yang sangat baik.
Keberhasilan pengendalian DBD di Indonesia dicapai
karena didukung oleh kebijakan Pemerintah di Tingkat
Pusat dan Daerah dan sumber daya yang diperlukan termasuk pembiayaan. Upaya ini juga diperkuat dengan
peran serta masyarakat dalam Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) untuk melaksanakan 3M Plus, yaitu :
1) Menguras dan menyikat dinding tempat-tempat
penampungan air seperti bak mandi seminggu sekali,
2) Menutup rapat penampungan air, 3) Mendaur ulang
barang-barang yang dapat menampung air hujan.
Kegiatan ini dilengkapi dengan kegiatan Plus, seperti
mengganti air vas bunga, membuang air pada tampungan
air di dispenser, menaburkan bubuk pembunuh
jentik, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, dan
penggunaan repellen.. Pengendalian DBD adalah bagian
dari Pengendalian Arbovirosis yang mencakup juga
pengendalian penyakit Chikungunya dan Japanese
Encephalitis.
Pengendalian penyakit tular vektor ketiga yang
merupakan salah satu prioritas Pembangunan Kesehatan
adalah Pengendalian Filariasis. Hampir seluruh wilayah
Indonesia adalah endemis Filariasis. Oleh karena
itu, Pemerintah bersama seluruh lapisan masyrakat
melakukan upaya pemutusan mata rantai penularan
Filariasis. Upaya yang dilakukan adalah Pemberian Obat
Massal Pencegahan (POMP) Filariasis di daerah endemis,
sekali setahun selama minimal lima tahun berturut-turut.
Dengan upaya ini, maka Eliminasi Filariasis akan tercapai
pada tahun 2020. Pada tahun 2013, lebih dari 21 juta
penduduk Indonesia minum obat pencegahan Filariasis.
Upaya yang dilakukan untuk memperkuat pencapaian
Eliminasi Filariasis adalah dengan memperluas kampanye,
sosialisasi, dan advokasi kepada semua pihak terkait agar
mendukung suksesnya Pengendalian Filariasis.
Penyakit tular vektor lainnya yang juga mendapat
perhatian khusus di Indonesia adalah Pes (Sampar). Vektor
penyakit Pes adalah pinjal. Sejak tahun 2007 di Indonesia
tidak pernah ditemukan lagi kasus Pes pada manusia.
Akan tetapi hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
masih ditemukan serologis positif Pes pada hewan
pengerat (tikus) beserta pinjalnya di daerah fokus. Untuk
mencegah penularan Pes dari pinjal ke manusia, dilakukan
kegiatan surveilans dengan pemeriksaan laboratorium
terhadap bahan yang berasal dari tersangka Pes dan
spesimen serum hewan pengerat.
Cara Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN)
Cara PSN DBD
PSN DBD dilakukan dengan cara ‘3M-Plus’, 3M
yang dimaksud yaitu:
a. Menguras
dan
menyikat
tempat-tempat
penampungan air, seperti bak mandi/wc, drum,
dan lain-lain seminggu sekali (M1)
b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air,
seperti gentong air/tempayan, dan lain-lain (M2)
c. Mendaur ulang barang-barang yang dapat
menampung air hujan (M3).
Selain itu ditambah (plus) dengan cara lainnya,
seperti :
a. Mengganti air vas bunga, tempat minum
burung atau tempat-tempat lainnya yang sejenis
seminggu sekali.
b. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak
lancar/rusak
c. Menutup lubang-lubang pada potongan bambu/
BASIKA
(BADAN SOSIAL ILMU KESEHATAN ANAK)
B
ASIKA kepanjangan dari Badan Sosial Ilmu Kesehatan
Anak, merupakan organisasi sosial independen di
luar kegiatan fungsional dari RSUD Dr. Soetomo, FK
Unair, maupun kegiatan structural dari Pemkot Surabaya.
Basika bertujuan untuk membantu orang tua dan pasien
anak yang menjalani rawat inap dan kurang mampu di
Instalasai Rawat Inap (IRNA) Anak RSUD Dr. Soetomo, serta
menggerakkan kesetiakawanan sosial di dalam keluarga
besar Lab/SMF Ilmu Kesehatan anak.
Pertama kali didirikan pada tahun 1998 dengan dasar
latar belakang semakin banyaknya pasien anak yang
datang dan dirawat di RSUD Dr. Soetomo, sementara orang
tua pasien tidak mampu membayar biaya perawatan
akibat dampak terjadinya krisis ekonomi yang melanda
negeri sejak tahun 1998. Hal tersebut menggugah hati
para staf dokter di Lab/ SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD
Dr. Soetomo/FK Unair untuk membantu meringankan
beban penderitaan orang tua pasien tersebut. pohon, dan lain-lain (dengan tanah, dan lain-lain)
d. Menaburkan bubuk larvasida, misalnya di tempattempat yang sulit dikuras atau di daerah yang sulit
air
e. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak-bak
penampungan air
f. Memasang kawat kasa
g. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian
dalam kamar
h. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang
yang memadai
i. Menggunakan kelambu
j. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan
nyamuk
k. Cara-cara spesifik lainnya di masing-masing daerah.
Keseluruhan cara tersebut diatas dikenal dengan
istilah dengan ’3M-Plus’.
Sumber : http:///www.who.int/world-health-day/2014
Buku Panduan Hari Kesehatan Sedunia April 2014,
Kementerian Kesehatan RI
Berdasarkan pemikiran tersebut, Prof. Dr. Boerhan
Hidajat, dr., SpA(K)., M.Kes dan beberapa rekan dokter yang
lain seperti dr. Makmuri, SpA(K); Prof. Moersintowarti Bagus
Narendra, dr., SpA(K); M.Kes; dr. Liek Djupri, SpA(K) (Alm.); dr.
Lucia Florawati, SpA; dan Dr. Roedi Irawan, dr., SpA(K)., M.Kes
merealisasikan BASIKA pada bulan April 1998.
Untuk siapakah BASIKA ada?
Sasaran penerima bantuan BASIKA adalah penderita
anak yang dirawat di ruang anak, baik rawat inap maupun
rawat jalan, dan orang tua/keluarga pasien yang sedang
menunggu sanak saudara yang dirawat. Untuk mencapai
sasaran tersebut, BASIKA melakukan beberapa kegiatan
utama, diantaranya:
1. Sumbangan untuk pasien rawat inap dengan membuka
dompet BASIKA. Bantuan yang diberikan bisa berupa
obat-obatan, susu formula khusus tujuan medis,
pemeriksaan laboratorium, dan dana tunai hingga
pelunasan biaya rawat inap pasien tidak mampu.
Sumbangan pasien dapat dimintakan melalui dokter
yang merawat pasien anak dengan persetujuan dari
Supervisor ruangan dan bendahara BASIKA.
2. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi
april 2014 mimbar 7
berita utama
GERAKAN SMF/
DEPARTEMEN
SOCIAL
RESPONSIBILITY
BASIKA (Badan Sosial Ilmu
Kesehatan Anak) dapat sebagai
contoh untuk SMF/Departemen di
RSUD Dr. Soetomo/FK Unair untuk
membentuk Badan Sosial di SMF/
Departemen masing-masing sebagai
kepedulian sosial kita semua.
kelompok masyarakat atau orang tua penderita dalam
penanggulangan masalah gizi. Pelatihan ini dimaksudkan
untuk mengatasi masalah gizi buruk primer akibat
ekonomi lemah yang banyak terjadi di masyarakat kecil
saat ini. Adapun jenis pelatihan yang pernah dilakukan
antara lain pembuatan modisco (modified disco) di
dapur gizi rumah sakit.
3. Membuka dapur BASIKA. Tujuan utama dapur BASIKA
adalah mengumpulkan sumbangan bahan makanan
baik berupa beras, lauk pauk, susu, dan sebagainya dan dirupakan dalam bentuk nasi bungkus yang diberikan
kepada orang tua/keluarga penderita yang sedang
menunggui anak/saudaranya di bangsal anak RSUD Dr.
Soetomo.
Dari mana pendanaan BASIKA berasal?
Adapun masalah pendanaan, BASIKA banyak melakukan
berbagai sosialisasi dalam bentuk diskusi interaksi melalui
media sosial seperti radio, majalah, penyebaran brosur
dalam acara sosial dan perkumpulan seperti arisan para staf,
sejawat dokter dan sebagainya.
Dari dalam BASIKA disokong oleh donatur tetap, yaitu
para staf Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak, dan beberapa
donator tetap lain.
BASIKA menerima sumbangan suka rela setiap saat,
baik dalam bentuk bahan makanan, susu, dan sebagainya,
maupun dalam bentuk tunai, menerima pemberian
zakat (fitrah dan maal) dari staf dan masyarakat umum,
perkumpulan pengajian ibu-ibu dan sebagainya.
Bagi para pembaca yang bersedia menyalurkan
bantuan, silakan hubungi Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak
RSUD Dr. Soetoma/FK Unair. Cp. Bendahara BASIKA Dr. Rudi
Irawan atau sekretaris BASIKA (Winarti/Eva Ardianah). Atau
transfer langsung ke rekening BASIKA :
BCA KCP Dharmahusada,
No. Rekening : 3885601958.
8 mimbar april 2014
Banyak pasien yang memerlukan
obat-obatan yang tidak masuk
formularium ataupun obat JKN, juga
memerlukan alat-alat kedokteran
maupun pemeriksaan penunjang
khusus yang tidak tersedia di RSUD
Dr. Soetomo, dan masih banyak
lagi yang dapat dilakukan dari dana
tersebut. Semuanya dapat memecah
kebuntuan masalah yang kadangkadang masalahnya kecil dan biaya
murah di bagian masing-masing.
Dan diri kita sendiri dapat
melakukan apa saja yang baik tanpa
mengharap sumbangan orang
lain dan membantu kelancaran
pelayanan di Rumah Sakit Kita ini.
Dunia akan semakin indah dengan
senyuman kita yang berjiwa sosial.
Allah akan lebih memberi yang
terbaik untuk kita semua.
artikel kesehatan
NYERI KEPALA
Oleh : Hanik Badriyah Hidayati, dr, SpS, Staff Departemen Ilmu Penyakit Saraf
RSUD Dr Soetomo Surabaya
Nyeri kepala merupakan salah satu keluhan yang sering
dirasakan oleh pasien. Meskipun nyeri kepala bisa mulai
dari ringan sampai berat, namun sering kali nyeri kepala
berhubungan dengan penyakit yang serius. Nyeri kepala
dengan tipe yang baru (berbeda dari nyeri kepala biasanya)
memerlukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan
penyebab pasti nyeri kepala.
TIPE NYERI KEPALA YANG BIASA TERJADI
Nyeri kepala tipe tegang (Tension type headache/
TTH)
Nyeri kepala tipe tegang merupakan jenis nyeri kepala
yang paling sering terjadi. Nyeri kepala ini biasa disertai
dengan rasa tegang (“cengel”) pada otot kepala, leher dan
bahu. Rasa nyeri pada nyeri kepala tipe tegang ini bersifat
konstan, tumpul dan sering dideskripsikan oleh pasien
sebagai rasa tertekan/terikat di kepala seperti memakai
topi yang ketat. Sifat nyeri yang terjadi pada jenis nyeri
kepala ini tidak terlalu hebat (ringan sampai sedang) dan
terjadi bilateral (pada kedua sisi kanan dan kiri kepala). Nyeri
kepala tipe tegang ini bersifat gradual dan bisa berlangsung
dari hitungan menit sampai hari (30 menit sampai 7 hari).
Intensitas nyeri pada nyeri kepala tipe tegang ini adalah
ringan sampai sedang, sehingga tidak memberat dengan
aktivitas rutin seperti berjalan dan naik tangga, dan tidak
dijumpai mual atau muntah.
Nyeri kepala tipe tegang dapat diterapi dengan
analgesik (pereda nyeri) seperti aspirin dan asetaminophen.
Manajemen stress yang baik dan relaksasi dapat membantu
mencegah kambuhnya nyeri kepala tipe tegang.
Nyeri kepala migren
Nyeri kepala migren lebih jarang terjadi dibandingkan
dengan nyeri kepala tipe tegang. Migren lebih banyak
menyerang wanita dibandingkan pria. Migren ini dapat
memberat, intensitasnya mulai sedang sampai berat. Migren
ini terjadi secara episodik, bisa berulang, dengan durasi
serangan 4-72 jam, menyerang satu sisi kepala (unilateral),
terasa berdenyut dan bertambah berat dengan aktivitas fisik
Saat migren menyerang, kadang disertai dengan mual
muntah dan sensitif terhadap cahaya dan suara keras selama
episode serangan migren berlangsung. Beberapa pasien
bisa menceritakan akan terserang migren karena mengalami
aura sebelum terserang migren. Tanda-tanda sebelum
terserang migren (aura) bisa berupa gangguan penglihatan.
Gangguan penglihatan ini bisa berupa melihat titik-titik atau
garis- garis atau bahkan berupa pandangan kabur.
Nyeri kepala migren dapat diterapi baik dengan terapi
medis maupun non medis. Terapi medis untuk mencegah
nyeri kepala migren diperlukan untuk pasien yang sering
terserang migren.
Nyeri kepala klaster
Nyeri kepala klaster merupakan jenis nyeri kepala yang
paling bjarang dibandingkan dengan jenis nyeri kepala
lainnya. Nyeri kepala klaster ini lebih sering menyerang
pria dibandingkan dengan wanita. Sifat nyeri pada tipe
nyeri kepala ini adalah sangat berat dan terpusat pada
sekitar mata. Pada sisi yang sama (ipsilateral) dengan sisi
nyeri kepala, bisa terjadi kongesti nasal/ rhinorea, injeksi
konjungtiva/ lakrimal, udema palpebra, dahi dan wajah
berkeringat, miosis dan atau ptosis. Kadang pada nyeri
kepala tipe ini juga disertai perasaan kegelisahan atau
agitasi. Nyeri kepala klaster ini bisa berlangsung antara 15180 menit dan bisa terjadi beberapa kali dalam satu hari.
Nyeri kepala klaster ini bisa menghilang dalam beberapa
minggu sampai beberapa bulan sampai terjadi nyeri
kepala klaster berikutnya.
Sumber: Standar Operasional Prosedur PERDOSSI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) halaman:
95-103.
Nyeri kepala tipe
tegang (Tension type
headache/ TTH)
Nyeri kepala klaster
Nyeri kepala migrain:
tersering satu sisi kepala
Lembar Edukasi Pasien
KOPI UNTUK
PASIEN ANDA
april 2014 mimbar 9
artikel kesehatan
Perkembangan Pelayanan Rehabilitasi Medik
Masa Kini dan Masa Depan
P
Hening Laswati
Departemen/SMF Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK Unair/RSUD Dr. Soetomo
erkembangan ilmu Kedokteran menunjukkan
kemajuan pesat dan berlangsung terus-menerus,
tidak terkecuali bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi (IKFR). Di Fakultas Kedokteran UNAIR/RSUD
Dr. Soetomo, keilmuan KFR di Fakultas Kedokteran Unair
dan pelayanan Rehabilitasi Medik di RSUD Dr. Soetomo
dirintis oleh dr Oemijono Moestari melalui perjuangan dan
pengorbanan beliau. Dengan kepemimpinan yang arif,
beliau menyatukan visi seluruh tim Rehabilitasi Medik untuk
bersama-sama mengembangkan pendidikan dan pelayanan
kepada masyarakat luas. Sebagai generasi penerus, sudah
seharusnya melanjutkan cita-cita beliau melalui pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Di bawah
ini ulasan singkat perkembangan Ilmu dan Pelayanan
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Rehabilitasi Medik) masa
depan, sebagai tantangan generasi penerus masa kini dan
yang akan datang.
optimal. Tujuan pelayanan Rehabilitasi Medik mengurangi
kondisi impairment yang disebabkan oleh penyakit dan
mencegah komplikasi, meningkatkan fungsi dan aktivitas
serta memungkinkan untuk berpartisipasi di lingkungan
sosialnya. Seluruh aktivitas ini dengan memperhatikan
personal individu, kultur dan konteks lingkungan. Dalam
pendidikan dan pelayanan, spesialis KFR mempunyai
kontribusi yang besar.
Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, adalah
dokter spesialis yang independent yang mencakup
promosi fungsi fisik dan kognitif (termasuk behavior),
partisipasi (termasuk kualitas hidup) dan modifikasi
faktor personal dan lingkungan. Spesialisasi ini mencakup
pencegahan (primer, sekunder dan tersier), diagnosis dan
manajemen rehabilitasi individu dengan disabilitas pada
semua kelompok usia. Spesialis KFR melakukan asesmen
melalui pemeriksaan fisiatris dan pemeriksaan penunjang
untuk menegakkan diagnosis fungsi dan melakukan
Aspek Epidemiologis
berbagai macam terapi termasuk terapi medikamentosa,
Pelayanan Rehabilitasi Medik merupakan bagian dari modalitas fisik, teknologi rehabilitasi, edukasi dan
pelayanan kesehatan yang meliputi upaya promotif, vokasional. Disamping pemeriksaan penunjang dengan
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Kondisi kesehatan alat elektromiografi, akhir akhir dikembangkan asesmen masyarakat saat ini menunjukkan peningkatan kebutuhan dengan alat ultrasonografi muskuloskeletal. Alat ini
pelayanan rehabilitasi. Hal ini dimungkinkan karena jumlah terutama penting untuk memandu terapi intervensi
populasi usia lanjut yang meningkat, kemajuan ilmu/ dengan injeksi seperti injeksi pada jaringan lunak, teknologi kedokteran yang meningkatkan jumlah penderita persendian dan otot.
hidup dari kondisi penyakit dan cidera yang berat, tetapi
Pelayanan rehabilitasi medik dibutuhkan pada semua
disertai dengan kecacatan; peningkatan kejadian trauma fasilitas perawatan termasuk pada unit perawatan akut
akibat kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, kecelakaan hingga pada tempat komunitas. Sangat dimungkinkan
rumah tangga; musibah masal akibat gempa, banjir, tsunami, untuk pelayanan khusus di bangsal Rehabilitasi, terutama
meletusnya gunung, longsor; kebakaran, kriminalitas, pada kasus yang memerlukan tindakan rehabilitasi yang
teror bom dan lain-lain. Akibatnya timbul banyak masalah komprehensif. Pelayanan rehabilitasi pada fase akut
medis yang kompleks disertai defisit fungsi dan disabilitas, sangat penting karena berhubungan dengan penggunaan
dan tentunya menimbulkan biaya pengobatan yang tinggi plasticity sedini mungkin dan mengurangi potensi
serta masalah sosio-ekonomi. Organisasi dunia WHO komplikasi. Sasaran fundamental pelayanan rehabilitasi
mengestimasikan lebih kurang 500 juta penduduk di dunia medik adalah kondisi well-being dan dapat berpartisipasi
mengalami disabilitas dalam setiap tahunnya. British survey dalam lingkungan sosial dan vokasional.
melaporkan lebih kurang 10% populasi di Eropa Barat
mengalami disabilitas. Sedangkan di Indonesia data dari
Model Functioning, Disability dan Health menurut
BPS dan UN-ESCAP dengan berbasis modul ICF International WHO
Classification of Functioning, Disability and Health pada tahun
Pada tahun 1980, WHO pertama kalinya
2006 tercatat 1,38% penduduk dengan disabilitas atau mempublikasikan
International
Classification
of
sekitar 3.063.000 jiwa. Dengan demikian spesialis Kedokteran Impairment, Disabilities, and Handicaps (ICIDH) sebagai
Fisik dan Rehabilitasi bersama seluruh tim Rehabilitasi Medik acuan klasifikasi yang berbasis konsekuensi penyakit.
berperan dan berkontribusi aktif dalam mengatasi masalah WHO telah mengembangkan 2 klasifikasi internasional
ini.
yaitu kerangka model medis dan kerangka model sosial.
Pada tahun 2001, WHO mempublikasikan International
Peran Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Classification of Functioning, Disability and Health, yang
Menurut WHO Rehabilitasi Medik adalah semua merubah klasifikasi sebagai konsekuesi penyakit menjadi
tindakan yang ditujukan untuk mengurangi dampak klasifikasi komponen kesehatan. Klasifikasi ini berdasarkan
kondisi disabilitas dan handicap, serta memungkinkan interaksi antara kondisi kesehatan dan faktor kontekstual
individu dengan disabilitas mencapai integrasi sosial yang yaitu faktor lingkungan (kebiasaan sosial, karakteristik
10 mimbar april 2014
arsitektural, struktur legal dan sosial) dan faktor personal
(gender, usia, mekanisme coping, latar belakang sosial,
pendidikan, profesi, pengalaman masa lalu, pola kebiasaan
serta faktor yang mempengaruhi pengalaman individu
atas disabilitas). Aspek fungsional tidak hanya dipandang
sebagai dampak, tetapi sebagai titik awal untuk asesmen
klinis dan intervensi, fungsional, modifikasi faktor
lingkungan dan faktor personal. Aspek fungsional lebih
positif daripada disabilitas dalam mendiskripsikan interaksi
individu dengan kondisi kesehatan dan faktor kontekstual
dari individu. Organisasi dunia mendeklarasikan Human
Right dimana individu dengan disabilitas tidak boleh
dipandang sebagai obyek atau “pasien” dalam sepanjang
masa hidupnya. Mereka adalah warganegara yang
berkebutuhan khusus yang berhubungan dengan disabilitas spesifiknya. Mereka harus diperlakukan dalam
lingkungan sosial dalam konteks yang “normal”. Dalam
hal ini partisipasi adalah aspek fundamental dan sentral
sebagai akses untuk bersosialisasi.
Klasifikasi ICF ini merupakan titik awal pengembangan
pelayanan rehabilitasi medik dan riset. Kedokteran Fisik
dan Rehabilitasi mendukung prinsip evidence-based
medicine dan dalam 2 dekade terakhir ini riset di KFR
berkembang pesat. Penelitian dikembangkan ke perspektif
aspek biomedik dari human functioning yang meliputi
basic sciences, applied sciences dan profesional sciences.
Teknologi rehabilitasi adalah salah satu bidang yang
penting yang akhir akhir ini dan dimasa yang akan datang
menjadi bahan penelitian yang luas. Tissue engineering dan
teknologi mutakhir yang lain berkontribusi dalam riset di
KFR. Perkembangan Regenerative Medicine mempunyai
implikasi terhadap perkembangan Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi. Aplikasi dalam KFR adalah terapi dengan stem
cell atau sel punca. Faktor lingkungan mempunyai peran
yang penting untuk memberikan kontrol kehidupan sel
punca, proliferasi dan partisipasi dalam jaringan regenerasi.
Strategi rehabilitasi lingkungan mikro seperti latihan fisik
terstruktur dan neuromuscular elctrical stimulation (NMES)
merupakan stimuli untuk mengoptimalkan transplantasi
sel punca. Penelitian sel punca sudah dilakukan oleh
salah satu staf Depatemen IKFR dalam rangka program
pendidikan S3 dan akan disusul oleh satu staf lain.
ditandai dengan penurunan berat badan, dengan disertai
atau tanpa disertai kelelahan, kelemahan otot, kemunduran
aktifitas, kemunduran performa motorik, abnormalitas
keseimbangan dan abnormalitas pola jalan. Perkembangan
teknologi menciptakan modalitas, alat latihan dan alat bantu
jalan untuk mencegah dan memperbaiki kondisi frailty
tersebut sehingga dapat mencegah terjadinya disabilitas
bahkan handicap. Kemampuan untuk tetap berpartisipasi
dalam lingkungan sosial tetap harus dipertahankan.
Perlu kerjasama multidisiplin dalam melakukan
manajemen rehabilitasi individu usia lanjut dan berbagai
riset perlu dikembangkan untuk mencegah percepatan
kemunduran fungsi melalui regenerative medicine.
Departemen IKFR FK UA/SMF Rehabilitasi Medik RSUD Dr
Soetomo berperan aktif di dalam tim Geriatri di RSUD Dr
Soetomo, terutama dalam usaha preventif primer, sekunder
dan tersier, meminimalkan risiko jatuh, risiko frailty dan
disabilitas, risiko isolasi sosial dan ketidakmandirian.
Latihan keseimbangan bagi pasien geriatri menggunakan alat
Biodex Balance System.
Divisi Rehabilitasi Sistim Muskuloskeletal
Kemajuan teknologi Kedokteran memungkingkan
banyak masalah trauma pada sistim muskuloskeletal dapat diatasi. Hal ini juga memicu kemajuan teknologi bidang
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Kemajuan teknologi
rehabilitasi menciptakan ortesa, protesa dan alat bantu jalan
yang canggih hingga terapi latihan dengan robot. Saat ini
telah dikembangkan robotic–gait trainer, dan dimasa yang
akan datang human-robot interaction. Assistive technology
berkembang pesat untuk memperbaiki kapasitas individu
yang mengalami disabilitas sehingga dapat berpartisipasi
Perkembangan Divisi Kedokteran Fisik dan dalam lingkungan sosial dan vokasional. Di Indonesia perlu
Rehabilitasi /Pelayanan Rehabilitasi Medik
dikembangkan alat ortesa dan protesa maupun alat bantu
Divisi Rehabilitasi Geriatri
jalan yang terjangkau masyarakat melalui teknologi tepat
Rehabilitasi pada usia lanjut merupakan upaya guna dengan menggunakan produk lokal. Perkembangan
kesehatan yang penting. Hal ini menjadi perhatian di metoda pelayanan rehabilitasi berkembang sesuai dengan kalangan medis mengingat jumlah usia lanjut yang makin perkembangan teknik operasi dari bidang bedah, termasuk
bertambah. Di Indonesia, DepKes RI memperkirakan pada joint replacement.
tahun 2010 jumlah penduduk usia lanjut sebesar 24 juta
SMF Rehabilitasi telah mengembangkan pembuatan
jiwa atau 9,77% dari total jumlah penduduk. Penduduk protesa dan ortesa canggih lengan bawah oleh staf muda usia lanjut mempunyai risiko terjadinya disabilitas dan melalui inovasi yang menghasilkan produk lokal yang efisien,
pengeluaran biaya pengobatan yang tinggi. Konsep efektif dan murah. Rehabilitasi okupasional kini menjadi hal
penting untuk usia lanjut adalah “active life expentancy” yang penting mengingat cidera muskuloskeletal terbanyak
yaitu status fungsional sepanjang hidupnya pada usia lanjut berhubungan dengan masalah kerja, sehingga perlu lebih
mandiri atau “disability-free life expentancy”. Untuk itu perlu dikembangkan. Departemen IKFR FK Unair/SMF Rehabilitasi
asesmen faktor komorbid dan status fungsi untuk deteksi Medik RSUD Dr Soetomo telah berperan dalam rehabilitasi
dini adanya frailty. Frailty merupakan sindroma klinik yang transplantasi saraf, jari jari tangan, tangan dan wajah, dimana
april 2014 mimbar 11
artikel kesehatan
stafnya juga berperan dalam Tim Spine, Tim Luka Bakar, Tim
Hand, Tim Face Off.
A. Pemeriksaan ultrasonografi
sendi bahu.
B. Fitting dan check
out protesa atas lutut
Divisi Rehabilitasi Pediatri
Perkembangan Rehabiltasi Pediatri masa kini lebih
menekankan mempersiapkan ke fungsi untuk mengenyam
pendidikan atau sekolah, community-based program,
lebih fokus ke kondisi wellness dan fitness daripada kondisi
penyakit dan impairment. Partisipasi ke lingkungan sosial
merupakan sasaran utama dari Rehabilitasi Pediatri.
Disamping perkembangan teknik latihan seperti sensory
integration, teknologi pembuatan ortesa dan protesa,
berbagai alat komunikasi, peralatan elektronik ADL, serta
alat bantu jalan yang canggih dikembangkan untuk
mengurangi keterbatasan fungsi penderita, termasuk
teknologi dengan robot. Kondisi dan daya tahan fisik lebih
ditingkatkan sehingga anak anak dengan keterbatasan fisik
dapat berprestasi maksimal sesuai dengan kemampuan
yang masih ada.
Intervensi untuk mengatasi spastisitas dengan bermacam
metode terus berkembang. Asesmen dengan menggunakan
gait analyzer dikembangkan untuk analisis kelainan pola jalan
dan evaluasi hasil terapi intervensi dengan antispastsitas.
Departemen IKFR FK Unair/SMF Rehabilitasi Medik RSUD Dr.
Soetomo berperan aktif dalam tim Tumbuh Kembang, Tim
Kembar Siam, Tim Spina Bifida, Tim Autis, Tim Cleft Lip Plalate,
Tim Acute Flaccid Paralysis.
A. Latihan
proprioseptif
menggunakan
trampolin
menunjukkan bahwa latihan dengan pergerakan repetitif
pada sisi yang paresis menunjukkan adanya reorganisasai
fungsional pada area korteks yang intak, dengan kata
lain menginduksi long-term plasticity pada motor map.
Hal ini diperkuat dengan temuan respon kortikal dengan
pemeriksaan functional MRI. Penggunaan NMES dapat
memfasilitasi motor relearning melalui mekanisme kortikal
dan spinal. Perkembangan akhir melalui intervensi bedah
saraf dikembangkan Deep Brain System atau DBS system
untuk kasus neurologis dengan kelainan pergerakan,
dengan mengaplikasikan impuls elektrik voltase rendah
pada area target di otak dengan tujuan memodulasi
disfungsi sinyal otak. Evolusi terapi biofeedback (BF)
juga berkembang dengan pesat. Walaupun efektifitas
penggunaan BF masih memerlukan riset lebih lanjut,
konsep baru telah dikembangkan disamping BF dengan orientasi static BF, juga dikembangkan task-oriented BF
untuk memungkinkan penderita melakukan pergerakan
dalam konteks fungsional berdasarkan proses multimodal
melalui berbagai stimulasi sensorik untuk menstimulasi
plasticity. Penggunaan BF pada robot-assisted rehabilitation
training memungkinkan self-regulation, dan motivasi
pasien. Robot-assisted rehabilitation training, penggunaan
NMES, neuroprostesis merupakan bagian terapi restoratif
untuk promosi pemulihan behavior setelah serangan
stroke disamping yang kini tengah dikembangkan dan
terus menerus dilakukan riset yaitu terapi dengan sel
punca dan stimulasi elektromagnetik.
Intervensi berdasarkan task-oriented dan repetitive
training-based terus menerus dikembangkan, diantaranya
dengan teknik constraint-induced movement therapy, dan
yang pernah dilakukan riset oleh staf muda adalah teknik
mirror therapy. Departemen IKFR FK UA/SMF Rehabilitasi
Medik RSUD Dr Soetomo berperan aktif di dalam Tim/Unit
Stroke.
A. Terapi okupasi pada pasien B. Latihan berjalan dengan
stroke B. Spinal Orthosis
untuk stabilisasi
tulang belakang
Divisi Rehabilitasi Sistim Neuromuskular
Akhir akhir ini therapeutic electrical stimulationberkembang
pesat untuk menunjang program neurorehabilitasi yaitu
pada proses motor relearning pada kasus kelainan susunan
saraf pusat. Penggunaan Functional Neuromuscular Electrical
stimulation/NMES atau neuroprosthesis dikembangkan
untuk substitusi atau menggantikan fungsi neuromuskular
yang hilang. Hal ini didasari berbagai hasil penelitian yang
12 mimbar april 2014
Biodex Treadmill
Divisi Rehabilitasi Sistim Kardiorespirasi
Perkembangan teknologi Kedokteran untuk diagnostik, pengobatan dan tindakan bedah penyakit sistim
kardiovaskular dan respirasi berkembang dengan cepat.
Hal ini menyebabkan perubahan pendekatan pelayanan
rehabilitasi yang lebih progresif dan komprehensif. Konsep
mobilisasi sedini mungkin di ICU pada penderita pasca
bedah toraks telah secara luas diaplikasikan. Pelayanan
rehabilitasi medik juga berperan sebagai bagian integral
manajemen penderita di ICU. Pendekatan baru untuk
penderita dengan ventilasi mekanik meliputi mobilisasi
dan ambulasi dini. Konsep baru yang kini dikembangkan
untuk rehabilitasi kardiak adalah penekanan pada
non-medically supervised programmes untuk kelompok
kasus yang selektif, edukasi, modifikasi behavior yang
keseluruhannya merupakan integrasi dari prevensi
sekunder.
Departemen IKFR FK UA/SMF Rehabilitasi Medik
RSUD Dr. Soetomo berperan dalam program rehabilitasi
penderita penyakit jantung anak dan dewasa dalam
tim Program Pelayanan Jantung Terpadu (PPJT) dimulai
sejak pre-operasi dan pasca-operasi di ICU hingga fase I
Rehabilitasi Jantung di bangsal dan fase rawat jalan. Selain
itu aktif dalam acara Chest Conference di Departemen Ilmu
Penyakit Paru.
A. Latihan di ICU pasca operasi
jantung. B. Latihan endurance
pasien pasca valve
replacement
Divisi Rehabilitasi Cidera Olah Raga
Rehabilitasi pasca cidera olah raga akhir akhir ini
berkembang pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat
terhadap aktifitas olah raga disamping sebagai bagian
integral dari pelayanan kesehatan pada atlit. Tim sport clinic
berperan mengurangi efek fisiologis yang berat akibat
cidera, mengoptimalkan waktu proses penyembuhan,
dan mengembalikan individu/atlit ke aktivitas sport sedini
mungkin. Rehabilitasi pada atlit mempunyai kekhususan
tersendiri, karena tidak hanya untuk merestorasi komplit
dari performa yang terbatas akibat cidera, tetapi harus
meningkatkan ke kondisi yang lebih tinggi dari kondisi
atlit sebelum cidera olah raga. Hal ini diperlukan untuk
mencegah terjadinya cidera ulang dan atlit tetap
berprestasi. Disini diperlukan peran spesialis KFR beserta
tim dalam pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Untuk itu diperlukan program rehabilitasi yang terstruktur
dan komprehensif, meliputi asesmen yang lengkap dan
berkesinambungan. Pemakaian alat untuk tes ataupun
latihan isotonik dan isokinetik sangat membantu,
demikian pula analisis dengan alat gait analyzer.
Pendekatan baru yang akhir akhir ini berkembang untuk
proses penyembuhan jaringan adalah functional tissue
engineering dengan menggunakan growth factors, gene
transfer/gene theraphy, stem cell dan scaffolding materials.
Riset bidang ini terus berkembang yang memungkinkan
penanganan rehabilitasi pada cidera olahraga dimasa
yang akan datang menjadi lebih progresif.
Departemen IKFR FK UA/SMF Rehabilitasi Medik RSUD
Dr Soetomo berperan aktif dalam Tim Sport RSUD Dr
Soetomo/FK Unair, baik pada fase akut, subakut dan kronik
dan terlibat dalam manajemen pre-operasi dan pascaoperasi. Latihan penguatan isokinetik
menggunakan alat Cybex
Keterlibatan dalam Tim Lain
Departemen IKFR FK UA/SMF Rehabilitasi Medik RSUD Dr
Soetomo juga berperan dalam program transplantasi organ.
Restorasi fungsional penderita yang menjalani transplantasi
organ merupakan prioritas penting dan sasaran utama dari
tim KFR. Rehabilitasi pada penderita dengan transplantasi
organ akan meningkatkan kualitas hidup yang menjadi
parameter keberhasilan transplantasi organ. Teknologi yang
sedang dikembangkan saat ini adalah transplantasi bone
marrow, jalan nafas, wajah, tangan dan lengan bawah, saraf,
intestinal dan multiorgan viseral serta xenotransplantation.
Selain itu juga berperan aktif dalam tim transplantasi
ginjal. Masalah rehabilitasi yang perlu ditangani pada
transplantasi organ adalah impairment dan disabilitas akibat
deconditioning, disfungsi neurokognitif ,neuropati dan
miopati.
Keterlibatan lain yaitu dalam Tim Pleksus Brakhialis,
dimana SMF Rehabilitasi berperan pada fase pre-operasi
dan pasca-operasi, pemeriksaan EMG-NCV, mempersiapkan
kondisi fungsi neuromuskular dengan teknik latihan,
elektrostimulasi dan biofeedback dan preskripsi ortosis
disamping penanganan rehabilitasi komprehensif lainnya
seperti terapi okupasi dan lain-lain.
Peningkatan prevalensi keganasan dan HIV-AIDS
menyebabkan banyak penderita dengan risiko komplikasi
imobilisasi lama yang menyebabkan disabilitas dan
handicap. SMF Rehabilitasi Medik berperan dalam tim
paliatif dan tim HIV-AIDS ( pelayanan penderita HIV-AIDS di
bangsal UPIPI).
Pemeriksaan dan latihan dengan alat Biofeedback
Ringkasan
Ilmu dan teknologi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
berkembang pesat sejalan dengan perkembangan berbagai
april 2014 mimbar 13
artikel kesehatan
disiplin ilmu Kedokteran. Sudah seharusnya apa yang
telah dirintis oleh dr Oemijono Moestari dikembangkan
oleh generasi penerus dengan penuh tanggung jawab.
Kerjasama tim Rehabilitasi Medik yang solid, kerjasama lintas
program dan lintas sektoral harus terus dipertahankan untuk
mencapai sasaran program pelayanan rehabilitasi medik
pada setiap penderita. Perlu peningkatan baik kuantitas
dan kualitas sumber daya manusia dari Tim Rehabilitasi
Medik, disamping pengembangan riset IKFR untuk
kemajuan pelayanan masa kini dan masa yang akan datang.
Dengan adanya tuntutan pelayanan yang berkualitas dan
komprehensif, perlu dipikirkan perubahan pola pelayanan
rehabilitasi medik yang sebelumnya hanya mencakup rawat
jalan dan konsultasi rawat inap, dengan mengembangkan
pelayanan rawat inap Rehabilitasi Medik.
Daftar Pustaka
Stucki G, Kostanjesk N, Ustun B, Ewert T and Cieza A,
2010. Applying the ICF in Rehabilitation Medicine. In : Frontera
WR and DeLisa JA (Eds). DeLisa’s Physical Medicine &
Rehabilitation. 5th ed. Philadelphia. Lippincott Williams &
Wilkins, 301-324.
Jung H-J, Fisher MB and Woo SL-Y, 2009. Role of
Biomechanics in the Understanding of Normal, Injured,
and Healing Ligaments and Tendons. Sports Medicine,
Arthroscopy, Rehabilitation, Therapy & Technology, 1: 1-17.
Gutenbrunner C, Ward AB and Chamberlain MA, 2007.
White Book on Physical and Rehabilitation Medicine in
Europe. J Rehabil Med 39:1-48.
Wolf SL and Huang H, 2010. Evolution of Biofeedback in
Physical Medicine and Rehabilitation. In : Frontera WR and
DeLisa JA (Eds). DeLisa’s Physical Medicine & Rehabilitation.
5th ed. Philadelphia. Lippincott Williams & Wilkins, 19371952.
Bodine C, 2010. Assistive Technology. In : Frontera
WR and DeLisa JA (Eds). DeLisa’s Physical Medicine &
Rehabilitation. 5th ed. Philadelphia. Lippincott Williams &
Wilkins, 1997-2016.
Memperhatikan hal-hal kecil sederhana, Yang diabaikan sebagian besar orang, membuat segelintir
kecil orang menjadi kaya.
--- Henry Ford --Anda dapat melakukan apapun jika punya antusiasme. Antusiasme itu adalah ragi yang membuat
harapan menjulang kebintang-bintang. Dengan antusiasme, akan ada prestasi. Tanpa antusiasme,
yang ada hanya alibi.
--- Henry Ford ---
Hari Besar Kesehatan
NO
TANGGAL
KETERANGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
07 April
08 April
10 April
11 April
17 April
18 April
22 April
24 April
01 Mei
08 Mei
10 Mei
29 Mei
31 Mei
24 Juni
26 Juni
Hari Kesehatan Se-Dunia
Hari Anak-anak Balita
Hari Meluas Malaria Se-Dunia
Hari Kanker Tulang
Hari Hemofilia Se-Dunia
Hari Diabetes Nasional
Hari Demam Berdarah
Hari Imunisasi
Hari Asma
Hari Palang Merah Se-Dunia
Hari Lupus Se-Dunia
Hari Lanjut Usia Nasional
Hari Tanpa Tembakau Se-Dunia
Hari Stroke Se-Dunia
Hari Tanpa Obat
Sumber 14 mimbar april 2014
: Kalender Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011
Kalender 2013, Tabloid Gaya Hidup Sehat, edisi XIII-41, 4 Januari 2013
ASMA PADA KEHAMILAN
Cut Diana Laili, Arief Bakhtiar
Departemen / SMF Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FK Unair - RSUD Dr. Soetomo
A
sma merupakan penyakit inflamasi kronis saluran
nafas yang melibatkan banyak sel dan elemen
seluler yang mengakibatkan hiperresponsif jalan
nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa
mengi, sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk
terutama pada malam hari dan atau dini hari. Episode
tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas
dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa
pengobatan.1
Prevalensi asma pada kehamilan pada kepustakaan
terdahulu dilaporkan 0,4 sampai 1,3%, sedangkan
penelitian yang lebih baru oleh Murphy, dkk. (2005)
didapatkan prevalensi asma pada wanita hamil yang
meningkat. Sedangkan Schatz, dkk. mendapatkan angka
pada kisaran 8% wanita hamil yang menderita asma. Rey
dan Boulet pada tahun 2007 mendapatkan prevalensi
wanita hamil dengan asma antara 3,4 - 12,4%. 2
Penyakit ini dapat dijumpai pada ibu yang sedang
hamil, dan dapat menyebabkan komplikasi pada 7%
kehamilan. Serangan asma seringkali muncul pada
kehamilan minggu ke-24 sampai minggu ke-36, serangan
hanya terjadi 10% selama persalinan.2,3
Pengaruh kehamilan terhadap asma
Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan
mempengaruhi hidung, sinus dan paru. Peningkatan
hormon estrogen menyebabkan kongesti kapiler hidung,
terutama selama trimester ketiga, sedangkan peningkatan
kadar hormon progesteron menyebabkan peningkatan
laju pernapasan.2,4
Penelitian Beecroft dkk. mengatakan bahwa jenis
kelamin janin dapat mempengaruhi serangan asma
pada kehamilan. Ibu dengan bayi laki-laki menunjukkan
perbaikan gejala asma (44,4%), sementara tidak satu pun
ibu dari bayi perempuan mengalami perbaikan. Penelitian
ini menyimpulkan bahwa gejolak adrenergik yang dialami
ibu selama mengandung janin laki-laki dapat meringankan
gejala asma.2
Namun ada juga faktor yang berhubungan dengan
kehamilan yang dapat memperburuk asma, diafragma naik
hingga 4 cm mungkin mengakibatkan penutupan saluran
napas selama pernapasan tidal dan dapat mengubah rasio
ventilasi-perfusi.4
Pengaruh asma pada kehamilan
Asma pada kehamilan pada umumnya tidak
mempengaruhi janin, namun serangan asma berat dan
asma yang tak terkontrol dapat menyebabkan hipoksemia
ibu sehingga berefek pada janin. Dampak yang terjadi dapat
berupa kelahiran prematur, usia kehamilan muda, hipertensi
pada kehamilan, abrupsio plasenta,korioamnionitis, dan
seksio sesaria.2,3
Studi terbaru menunjukkan bahwa kebanyakan wanita
dengan asma akan mengalami kehamilan yang lancar.
Terutama wanita dengan asma terkontrol dengan baik,
hasil kehamilannya sebanding dengan wanita tanpa asma.
Wanita dengan asma lebih parah atau kurang terkontrol
rentan terhadap hasil perinatal yang merugikan. Satu
penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan secara
statistik terjadinya diabetes gestational, lahir prematur dan
kelahiran dengan operasi sesar untuk perempuan dengan
asma sedang-berat, bila dibandingkan dengan asma yang
terkontrol dan tanpa asma. Wanita yang mengalami gejala
setiap hari memiliki kemungkinan terjadi preeklamsi lebih
tinggi.4
DIAGNOSIS DAN PEMANTAUAN PENYAKIT
Tanda-tanda dan gejala asma berbeda dari pasien ke
pasien, dan tingkat keparahannya juga dapat bervariasi
pada setiap pasien sesuai waktu dan kondisi saat serangan.
Diagnosis asma ditegakkan berdasar gejala episodik
obstruksi aliran jalan nafas, yang bersifat reversibel atau
reversibel sebagian.3,4
Tabel 1. Penilaian asma terkontrol pada wanita hamil
Variabel
Frekwensi dari gejala
Frekwensi dari gangguan tidur
(terbangun)
Gangguan aktivitas normal
Penggunaan SABA untuk
kontroller
Asma Terkontrol Asma Terkontrol Sebagian
≤ 2 hari/ minggu >2 hari/minggu
≤ 2 kali/bulan
1-3 kali /minggu
Asma Tidak terkontrol
Setiap hari
≥ 4 kali/ minggu
Tidak ada
Kadang-kadang
≤ 2 hari/ minggu >2 hari/minggu
Sangat terganggu
Beberapa kali /hari
april 2014 mimbar 15
artikel kesehatan
PENATALAKSANAAN ASMA PADA KEHAMILAN
Dalam pengelolaan asma selama kehamilan, dianjurkan
partisipasi tim multidisiplin, termasuk ahli alergi, dokter
paru, dokter kandungan dan dokter anak. Membutuhkan
pendekatan kooperatif antara dokter kandungan, bidan,
dokter paru serta perawat yang khusus menangani asma
dan ibu hamil itu sendiri. Tujuan serta terapi pada prinsipnya
sama dengan pada penderita asma yang tidak hamil. Terapi
medikasi asma selama kehamilan hampir sama dengan
terapi penderita asma tidak hamil, dengan pelega kerja
singkat serta terapi harian jangka panjang untuk mengatasi
inflamasi.2,4
a. Edukasi
Mengontrol asma selama kehamilan penting bagi
kesejahteraan janin. Ibu hamil harus mampu mengenali
dan mengobati tanda-tanda asma yang memburuk
agar mencegah hipoksia ibu dan janin. Ibu hamil
harus mengerti cara mengurangi pajanan agar dapat
mengendalikan faktor-faktor pencetus asma.2,5
b. Menghindari faktor pencetus asma
Mengenali serta menghindari faktor pencetus asma dapat
meningkatkan kesejahteraan ibu dengan kebutuhan
medikasi yang minimal. Asma dapat dicetuskan oleh
berbagai faktor termasuk alergi, infeksi saluran napas
atas, sinusitis, exercise, aspirin, obat-obatan anti inflamasi
non steroid (NSAID), dan iritan, misalnya: asap rokok, asap
kimiawi, kelembaban, emosi serta Gastroesophageal
reflux (GER).2,4,5
c. Terapi farmakologi selama kehamilan
Umumnya obat yang digunakan untuk pengobatan asma
di luar kehamilan juga tidak ada kontraindikasi selama
kehamilan. Golongan obat-obatan tersebut adalah β2
agonis, Kortikosteroid inhalasi, Kortikosteroid sistemik,
Antikolinergik, Methylxanthin, Cromoglycate. Steroid
sistemik yang digunakan dalam waktu yang lama selama
kehamilan dapat mengakibatkan kelahiran prematur,
preeklamsia dan pembatasan pertumbuhan intrauterin.
Belum jelas sampai sejauh mana pengaruh obat terhadap
kelainan yang ditimbulkan, sehingga American College
of Obstetri and Ginekologi merekomendasikan bahwa
steroid sistemik dapat digunakan jika indikasi secara klinis
lebih besar manfaatnya bagi kesehatan ibu dan janin
daripada risiko yang ditimbulkan. Methylxanthin tidak
sering diresepkan selama kehamilan karena memerlukan
monitoring yang ketat dan menyebabkan efek samping
yang mengganggu seperti insomnia, jantung terasa
terbakar, jantung berdebar dan mual.4,6
perkembangan janin yang abnormal. Wanita dengan
gejala asma tapi tidak terdiagnosis sebelumnya dan
berada pada risiko eksaserbasi memiliki potensi untuk
menimbulkan masalah berat bagi janin. Oleh karena itu,
eksaserbasi asma selama kehamilan adalah keadaan
darurat dan harus dikelola agresif di rumah sakit .5,6 Faal paru yang memburuk, gejala memberat,
mengantuk, kesadaran yang menurun, harus dirawat di
unit perawatan intensif (ICU), mempertahankan jalan
napas dan pertimbangan ventilasi mekanik dengan O2
100%, inhalasi short-acting β2-agonis per jam ditambah
inhalasi ipratropium bromida, kortikosteroid intravena dan
pemantauan janin terus-menerus sampai pasien stabil.5,6
Dalam asma eksaserbasi ringan-sedang (FEV1 atau
PEF ≥ 50% - ≤ 80%) pertama terapi awal adalah inhalasi
short acting β2-agonis seperti salbutamol, dapat diberikan
kortikosteroid oral, dan menjaga saturasi oksigen> 95%.
Setelah intervensi pertama perlu dievaluasi kembali,
menentukan kategori dan tindakan selanjutnya. Respons
yang tidak lengkap (FEV1 atau PEF ≥ 50% tetapi <70%, Penatalaksanaan pada eksaserbasi akut
Asma yang tidak terkontrol dan eksaserbasi berpotensi mengi dan sesak napas tetap bertahan sebaiknya
membahayakan ibu dan janin. Pada asma akut, hipoksia menjalani rawat inap sampai pasien stabil. Jika respons
ibu dikombinasikan dengan alkalosis pernapasan dapat yang menguntungkan (FEV1 atau PEF ≥ 70%, respons
mengurangi aliran darah ke plasenta dan penurunan berkelanjutan 60 menit setelah terakhir pengobatan,
oksigen yang dapat mengakibatkan pertumbuhan dan tidak ada gangguan pernapasan, pemeriksaan fisik yang
16 mimbar april 2014
atau komplikasi kehamilan.2,3
b. Komplikasi asma pada kehamilan bagi janin
Kekurangan oksigen ibu ke janin menyebabkan
beberapa masalah kesehatan janin, termasuk : Kematian
perinatal; IUGR, gangguan perkembangan janin dalam rahim
menyebabkan janin lebih kecil dari umur kehamilannya;
Kehamilan preterm; Hipoksia neonatal, oksigen tidak
adekuat bagi sel-sel; Berat bayi lahir rendah.2,3
Mekanisme penyebab berat bayi lahir rendah pada wanita
asma masih belum diketahui, akan tetapi terdapat beberapa
faktor yang mendukung seperti perubahan fungsi plasenta,
derajat berat asma dan terapi asma. Plasenta memegang
peranan penting dalam mengontrol perkembangan janin
dengan memberi suplai nutrisi dan oksigen dari ibu. 2
RINGKASAN
Ibu hamil yang menderita asma berat atau tidak
terkontrol meningkatkan kejadian lahir prematur, berat
badan lahir rendah, hipoksia neonatus dan kematian,
hiperemesis gravidarum, perdarahan vagina, toksemia,
abrupsio plasenta, korioamnionitis, dan seksio sesaria. Asma
pada kehamilan dapat dicetuskan oleh berbagai faktor,
seperti: alergi, infeksi saluran napas atas, sinusitis, exercise,
aspirin, obat-obatan anti inflamasi non steroid (NSAID),
dan iritan. Dalam pengelolaan asma selama kehamilan
dianjurkan partisipasi tim multidisiplin dan tujuan serta
terapi pada prinsipnya sama dengan pada penderita asma
yang tidak hamil termasuk saat eksaserbasi. Umumnya obat
yang digunakan untuk pengobatan asma di luar kehamilan
juga tidak ada kontraindikasi selama kehamilan
normal dan status janin yang meyakinkan), pasien dapat
dipulangkan, beri edukasi dan rencana pengobatan
selanjutnya secara tertulis.5,6
DAFTAR PUSTAKA
1. Global Initiative for Asthma (GINA), Magement and
Prevention Update. Defenisi and overview; 2012; p.2
Penatalaksanaan Asma Pada Persalinan
Serangan asma akut selama kelahiran dan persalinan
sangat jarang ditemukan. Ibu hamil dapat melanjutkan
penggunaan inhaler rutin sampai persalinan. Pada ibu
dengan asma yang selama kehamilan telah menggunakan
steroid oral (>7,5 mg prednisolon setiap hari selama lebih
dari 2 minggu) saat awal kelahiran atau persalinan harus
mendapatkan steroid parenteral (hidrokortison 100mg
setiap 6-8 jam) selama persalinan, sampai ia mampu
memulai kembali pengobatan oralnya.2
2. Subijanto, A.A.. Keanekaragaman genetik HLA-DR dan
variasi kerentanan terhadap penyakit asma; tinjauan
khusus pada asma dalam Kehamilan BIODIVERSITAS. ISSN:
1412-033XVolume 9, Nomor 3 Juli 2008;Hal: 237-243
KOMPLIKASI
a. Komplikasi asma pada kehamilan bagi ibu
Asma tak terkontrol dapat menyebabkan stres yang
berlebihan bagi ibu. Komplikasi asma tak terkontrol bagi
ibu termasuk :Preeklampsia, ditandai dengan peningkatan
tekanan darah, retensi air serta proteinuria; Hipertensi
kehamilan, yaitu tekanan darah tinggi selama kehamilan;
Hiperemesis gravidarum, ditandai dengan mual-mual,
berat badan turun serta ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit; Perdarahan pervaginam Induksi kehamilan dan
3. Schatz M, Dombrowski M , Asthma in Pregnancy. N Engl J
Med 2009; 360:1862-9
4. Nelson, LaTasha, Dana R. Gossett, and William
Grobman, “Respiratory diseases in pregnancy: asthma.”
Preconceptional Medicine: 2012; 47
5. Gonzalez-Diaz, Sandra N., et al. “Asthma and Pregnancy–
Comorbid and Coexisting.” Global Advanced Research
Journal of Medicine and Medical Sciences (GARJMMS)
(ISSN: 2315-5159) Vol. 1 (11) pp. 292-303, December,
2012. Special Anniversary Review Issue http://garj.org/
garjmms/index.
6. Review of the NAEPP. Expert Panel Report (EPR-3) on
Asthma Diagnosis and Treatment Guideline, 2007.
april 2014 mimbar 17
artikel kesehatan
Uji Kulit pada
Dermatitis Kontak
D
Damayanti, dr, SpKK, Dept/SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin
FKUA/RSUD Dr. Soetomo Surabaya
ermatitis kontak yang merupakan radang pada kulit
setelah kulit kontak dengan bahan tertentu, masih
menjadi masalah di masyarakat umum maupun di
tempat kerja. Penanganan terpenting dari dermatitis kontak
ini adalah mencari bahan penyebab dan menghindari
paparan, sehingga diharapkan frekuensi kekambuhan akan
berkurang. Salah satu metode untuk mengetahui bahan
penyebab pada dermatitis kontak adalah Uji tempel.
Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak adalah radang kulit yang timbul
setelah kulit kontak / terpapar dengan suatu bahan dari luar.
Dermatitis kontak dibagi menjadi 2, yaitu dermatitis kontak
iritan dan dermatitis kontak alergi.
Dermatitis kontak iritan (DKI) ialah radang kulit akibat
paparan dengan bahan iritan di luar tubuh, baik iritan
lemah (misalnya sabun, detergen, minyak pelumas) maupun
iritan kuat (misalnya asam kuat, basa kuat). Pada iritan kuat
akan menimbulkan radang kulit pada paparan pertama,
sedangkan pada iritan lemah hal ini baru terjadi setelah
paparan berulang. Bahan kimia ringan atau bahkan air pun,
kalau sering terpapar dengan rutin dapat menimbulkan
iritasi dan akhirnya menimbulkan reaksi radang. Pada DKI
yang terjadi adalah reaksi iritasi, dan tidak ada keterlibatan
sistem imunitas tubuh.
Sedangkan Dermatitis kontak alergi (DKA) disebabkan
terpaparnya kulit dengan bahan yang bersifat alergen/
penyebab alergi. DKA biasanya terjadi pada seseorang yang
sensitif atau memiliki riwayat alergi yang bersifat spesifik
pada individu tertentu, misalnya alergi terhadap sandal
karet. DKA mempunyai kecenderungan untuk dapat meluas,
walaupun bahan penyebab alergi sudah dihindari.
Gambaran untuk DKI dan DKA dapat berupa bercak
DKA karena sandal karet
(Dikutip dari kepustakaan no. 3)
18 mimbar april 2014
merah, lepuh atau luka; sedangkan pada keadaan yang
menahun (kronis) dapat berupa kulit kering, penebalan
ataupun luka.
Seringkali Dermatitis kontak ini terjadi akibat paparan
di lingkungan kerja, yang disebut sebagai Dermatitis
kontak akibat kerja. Sekitar 5% pria dan 10% wanita
timbul gejala eksema yang berhubungan dengan paparan
pada tempat kerja, tersering terjadi pada daerah telapak
tangan. Biasanya akibat sesuatu yang bersentuhan
dengan tangan, yang bisa menimbulkan reaksi alergi
maupun reaksi iritasi. Beberapa gejala yang timbul seperti
pada DKA ataupun DKI; dimulai dari gejala kulit kering,
kasar, kulit merah, bengkak, bersisik, pecah-pecah, hingga
dapat timbul lepuh. Biasanya disertai dengan gejala gatal,
atau rasa seperti terbakar. Dan bila kondisi ini berlangsung
lama, kulit akan menebal dan kasar.
Dasar pencegahan timbulnya Dermatitis kontak adalah
dengan menghindari paparan bahan iritan/allergen, atau
paling tidak meminimalkan kontak dengan bahan tersebut. Sehingga hal yang terpenting adalah mengidentifikasikan
bahan yang diduga sebagai penyebab.
Sebelum dilakukan uji tempel, akan ditanyakan
mengenai lokasi radang dan bagaimana timbulnya,
terapi yang telah digunakan, penyakit kulit sebelumnya,
serta riwayat penyakit alergi baik pada pasien maupun
keluarga (asma, eksim, bersin-bersin). Selain itu, riwayat
penggunaan kosmetik, sabun, sampo, dan bahan lain
yang ditempelkan ke kulit; pekerjaan maupun hobi juga
penting ditanyakan pada persiapan uji tempel ini.
Uji Tempel (Patch Test)
Untuk mengetahui bahan penyebab pada Dermatitis
kontak dapat dilakukan uji kulit berupa Uji Tempel. Uji
tempel merupakan suatu uji kulit yang dilakukan secara
langsung pada kulit pasien (biasanya pada kulit punggung
atas) untuk memastikan penyebab terjadinya Dermatitis
kontak, berupa bahan kimia atau bahan lain yang kontak
langsung dengan kulit atau yang terpapar pada kulit
pasien, baik di rumah ataupun di tempat kerja. Selain itu
juga uji ini bertujuan untuk membedakan apakah radang
ini merupakan reaksi iritasi atau reaksi alergi. Selama
dilakukan uji tempel, bahan alergen yang diduga sebagai
penyebab dalam konsentrasi tertentu ditempelkan pada
kulit pasien sesuai prosedur.
Uji tempel dilakukan pada pasien dengan radang
kulit yang kronis (menahun) serta untuk membedakan
reaksi iritasi atau reaksi alergi serta mencari penyebab
pada dermatitis (radang kulit) yang sudah dalam
keadaan tenang. Uji tempel ini tidak boleh dilakukan
pada keadaan dermatitis yang masih akut (beradang),
atau bila pasien masih mengkonsumsi obat-obatan yang
dapat mempengaruhi reaski kulit (misalnya golongan
antihistamin, kortikosteroid atau imunomodulator)
minimal 2 minggu.
Prosedur Uji tempel
Setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik,
langkah selanjutnya pada prosedur uji tempel adalah
mempersiapkan bahan alergen dengan konsentrasi
tertentu diisikan pada lempeng (chamber) untuk uji
tempel. Kemudian bahan uji tempel ditempelkan pada
kulit pasien yang tidak beradang, biasanya dilakukan
pada area punggung atas dan direkatkan dengan
menggunakan plester hipoalergenik. Setelah itu, pasien
diperbolehkan pulang dengan pesan agar area uji tempel
tidak boleh basah (pasien tidak diperbolehkan mandi,
tidak melakukan aktivitas berlebihan yang menimbulkan
banyak keringat dan menghindari paparan matahari
secara langsung) sampai saatnya untuk menilai / membaca
hasil uji ini. Bila plester perekat terbuka atau longgar,
disarankan untuk mengulang prosedur ini. Tetapi apabila
pasien mengeluhkan perih/ nyeri / rasa seperti terbakar
(reaksi iritasi) atau sangat gatal, plester dapat dibuka
sendiri di rumah dan segera melaporkan kepada dokter.
Bahan Uji tempel di URJ Kulit dan Kelamin
RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Pembacaan uji tempel dilakukan pada jam ke 48,
72 atau 96 (atau dilepas lebih awal bila timbul keluhan
pada area uji tempel). Yang utama adalah membedakan
apakah reaksi ini merupakan reaksi alergi atau reaksi iritasi.
Reaksi iritasi biasanya lebih jelas sesaat setelah uji tempel
dilepas, dan kemudian akan mereda setelah beberapa
waktu kemudian. Sedangkan pada reaksi alergi, reaksi
saat dilepas lebih ringan dibandingkan beberapa hari
Prosedur pelaksanaan Uji tempel
di URJ Kulit dan Kelamin RSUD dr Soetomo Surabaya
berikutnya (biasanya semakin jelas pada hari kelima).
Bahan yang menyebabkan reaksi iritasi dapat
menyebabkan dermatitis yang telah diderita sebelumnya
kambuh, tetapi hal ini dapat dicegah dengan penggunaan
krim pelindung atau moisturiser. Sedangkan bahan
penyebab alergi harus dihindari. Semakin sering kulit
terpapar bahan alergen tersebut, maka reaksinya akan
semakin berat.
Sangatlah penting untuk dilakukan anamnesis dan juga
pemeriksaan fisik pada pasien, karena hasil yang positif harus
memiliki relevansi dengan riwayat dan juga pemeriksaan
fisik. Apabila hasil positif tidak relevan dengan riwayat pasien,
dapat saja reaksi positif terhadap bahan tersebut sesuai
dengan dermatitis yang lalu yang saat ini tidak muncul, tetapi
kulit masih peka dengan bahan tersebut, sedangkan bahan
penyebab saat ini belum dapat dibuktikan. Atau dapat juga
merupakan reaksi silang (cross sensitisation) yaitu pasien
tersebut peka terhadap bahan yang struktur kimianya mirip
dengan bahan yang lain, misalnya bahan dalam cat rambut
dengan bahan anestesi lokal.
Hasil pembacaan uji tempel positif yang relevan dengan
riwayat dan pemeriksaan fisik pasien, akan diinformasikan
kepada pasien, dan pasien akan diminta untuk menghindari
paparan dengan bahan tersebut. Dengan menghindari
bahan tersebut, diharapkan Dermatitis kontak terhadap
tersebut dapat dihindari dan dicegah.
Kepustakaan
1. Pohan SS, Sukanto H, Hutomo M. Dermatitis Kontak Alergi.
Dalam: Panduan Praktek Klinis SMF Kesehatan Kulit dan
Kelamin RSUD dr. Soetomo Surabaya. Surabaya; 2013.
2. Pohan SS, Sukanto H, Hutomo M. Dermatitis Kontak Iritan.
Dalam: Panduan Praktek Klinis SMF Kesehatan Kulit dan
Kelamin RSUD dr. Soetomo Surabaya. Surabaya; 2013.
3. Barakbah J, Pohan SS, Sukanto H, et al. Atlas Penyakit Kulit
dan Kelamin. Surabaya: Airlangga University Press; 2008.
4. Odom R.B., et al. Andrews’ Diseases of The Skin. 11th ed.
Philadelphia: WB Saunders Company; 2011.
april 2014 mimbar 19
artikel kesehatan
Pemeriksaan Mata
Pada Anak
When
and
How?
Dr. Rozalina Loebis, SpM
Dept. Ilmu Kesehatan Mata – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga / RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Mengapa skrining penglihatan pada anak penting?
Penglihatan yang baik ialah kunci dari keberhasilan
perkembangan anak dan kesuksesan di sekolah. Sistem
penglihatan belum berkembang sempurna ketika lahir
dan akan terus berkembang hingga si anak mencapai usia
10-12 tahun. Dalam perkembangan penglihatan anak,
diperlukan penglihatan yang tajam pada kedua mata anak
agar dapat mengirimkan bayangan yang jelas pada otak.
Apabila bayi atau anak tidak dapat mengirimkan bayangan
yang jelas pada otak, maka hal ini menyebabkan terjadinya
Amblyopia atau Mata Malas (Lazy Eyes), yaitu kondisi dimana
penglihatan anak menurun walaupun secara anatomis bola
mata normal. Amblyopia atau Lazy Eyes ini lebih banyak
dipengaruhi karena fungsi sel-sel syaraf mata tidak bisa
berkembang dengan baik akibat gangguan dari tajam
penglihatan anak.
Apabila gangguan tajam penglihatan pada anak bisa
dideteksi lebih dini, maka akan semakin mudah untuk
memberi penatalaksanaan secara efektif.
Kapan dan Bagaimana Skrining Penglihatan Anak
Dilakukan?
M e l a k u k a n
skrining penglihatan
pada anak ketika lahir
dan kemudian pada
saat bayi lalu pada
masa prasekolah dan
pada masa sekolah
sangatlah
penting.
Berdasarkan
The
American Academy of
Ophthalmology dan The American Association for Pediatric
Ophthalmology and Strabismus merekomendasikan waktu
pemeriksaan sebagai berikut :
Ketika Lahir
Dokter spesialis anak,
maupun dokter keluarga
harus dapat memeriksa mata
bayi yang baru lahir dan
melakukan Tes Refleks Merah
(Red Reflex Test = Bruckner Test)
sebagai indikator awal bahwa
mata bayi tersebut normal.
Dokter spesialis mata harus
melakukan pemeriksaan yang
lengkap apabila bayi terlahir prematur atau mempunyai
resiko tinggi di bidang kesehatan, ada ketidaknormalan
20 mimbar april 2014
pada fisiknya atau mempunyai riwayat keluarga yang
mengalami gangguan penglihatan pada masa anak
Bayi
Skrining
kedua untuk
kesehatan
mata harus
dilakukan
oleh dokter
spesialis mata
antara usia 6
bulan hingga
1 tahun.
Balita (Preschoolers)
Antara usia 3 hingga 4
tahun, tajam penglihatan
anak dan keselarasan
bola mata harus diperiksa
oleh dokter anak, dokter
keluarga, dan dokter
spesialis mata
Tajam
penglihatan
harus diperiksa sedini
mungkin saat si anak
mulai bisa bekerjasama
dengan menggunakan kartu bergambar. Photoscreening
ialah suatu metode untuk memeriksa tajam penglihatan
secara objektif. Yang penting disini, ditentukan apakah
anak bisa fokus secara normal pada jarak jauh, menengah
dan dekat. Kebanyakan anak pada usia ini ialah
hipermetrop , tapi tetap dapat melihat secara jernih pada
jarak tertentu. Kebanyakan anak-anak pada usia ini tidak
memerlukan kacamata..
Usia sekolah
Begitu masuk usia sekolah,
pemeriksaan mata ditujukan untuk
memeriksa tajam penglihatan
dan keselarasan kedua bola mata.
Pada usia ini, kelainan refraksi
yang paling sering terjadi iala
mata minus yang dapat dikoreksi
dengan menggunakan kacatama.
Apabila keselarasan kedua bila
mata mengalami gangguan, atau
ada abnormalitas lain di mata,
maka si anak harus menjalani pemeriksaan lengkap yang
dilakukan oleh dokter spesialis mata.
seputar soetomo
Kunjungan Komisi E DPR Pusat ke RSUD Dr. Soetomo
Kamis, 13 Pebruari 2014
Kunjungan Rieke Diah Pitaloka ke Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Darurat dalam rangka melihat Pelaksanaan BPJS
di RSUD Dr. Soetomo.
Launching Parameter Baru dan Sosialisasi Neonatal TSH oleh
Instalasi Patologi Klinik pada Selasa 11 Pebruari 2014 di Gedung
Pusat Diagnostik Terpadu (PDT).
Rapat Kerja tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
(PNPK) berlangsung di Kemenkes (di lingkungan BUK) dihadiri Tim
PNPK, Dirjen BUK Kemenkes Akmal Thaher, Ketua PP IKABI, Prof
Paul Tahalele/RSDS, Ketua PP PABI, Urip Moertedjo, dr/RSDS,
Ketua PP POGI, Ketua PP IDAI, PP PAPDI, pada 11 Maret 2012.
Simposium Workshop Bedah KL tentang Thyroid Disease telah berlangsung 16-17 Maret 2014 di Gedung SMF/Dep Bedah & GBPT RSUD
Dr. Soetomo/FK Unair. Diikuti 30 dokter Sp Bedah Umum foto bersama para peserta dokter spesialis bedah umum dengan para instruktur
bedah kepala leher RSDS/FK Unair.
april 2014 mimbar 21
seputar soetomo
Foto Kiri : Kunjungan Komisi E DPRD Jawa Timur dalam rangka meninjau jalannya kegiatan BPJS di RSUD Dr. Soetomo pada
Senin 20 Januari 2014. Foto Kanan : Penyerahan bayi yang ditelantarkan dari Direktur RSUD Dr. Soetomo ke Dinas Sosial Prov. Jawa Timur
oleh Dra. Ilonka Suksmawati, M.Si pada Selasa 4 Pebruari 2014.
Foto Kiri : Penandatanganan MoU oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo dengan beberapa mitra kerja antara lain; kuasa hukum RSUD Dr.
Soetomo, RSU Haji, PT. Syslab, PT. Unilever pada Rabu 26 Pebruari 2014. Foto Kanan : Penyerahan 3 Ambulance oleh Direktur RSUD Dr.
Soetomo Kepada Kepala Instalasi Rawat Darurat merupakan sumbangan dari Bank Jatim 1 buah dan yang 2 buah dari APBD RSUD Dr.
Soetomo pada Kamis 13 Pebruari 2014.
Jum’at 14 Pebruari 2014 setelah Gunung Kelud meletus tampak kiri Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Dodo Anondo, MPH melepas
Tim Bantuan Siaga Bencana (BSB) untuk bertugas didaerah bencana letusan Gunung Kelud. RSUD Dr. Soetomo mengirim 2 Tim Medis
yang terdiri dari 2 dokter umum BSB, 2 dokter Anesthesi, dan 10 perawat beserta ambulans. Tampak kanan Rombongan Direktur
RSUD Dr. Soetomo meninjau Tim Kesehatan RSUD Dr. Soetomo di daerah bencana di Pujon (Tim ke II).
22 mimbar april 2014
Kunjungan mahasiswa dari Universitas Kyung Hee, Korea Selatan ke RSUD Dr. Soetomo dalam rangka Summer Program 2014 yang
diadakan oleh Universitas Surabaya (Ubaya). Rombongan dipimpin oleh Direktur Kerjasama Kelembagaan Ubaya, Dr. Dra. R.R.Christina
Avanti, M.Si.,Apt., dan Dr. Se Young Kim, Ph.D, dosen Universitas Kyung Hee. Mereka belajar mengenai pengobatan tradisional Indonesia
yang diterapkan di Poli Obat Tradisional Indonesia (OTI).
Workshop para pemimpin RS dan Pokja Akreditasi sebagai Asesor Internal RS yang diselenggarakan oleh Komisi Akreditasi RS di Hotel
Grand Sahid Jaya Jakarta, Selasa-Rabu, 4-5 Maret 2014. Tampak Tim RSUD Dr. Soetomo (15 orang) berfoto bersama para pembicara.
Para pembicara dalam acara The 53rd Quadruple Joint Symposium dengan tema ‘Cardiometabolic Health Toward – 2020 : Challenges in
Prevention and Treatment of Obesity, Mets, CMR and the CMDs di Shangri-La Hotel Surabaya, 8-9 Pebruari 2014.
april 2014 mimbar 23
seputar soetomo
Kunjungan Tim Penilai LPPD (Laporan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah) ke RSUD Dr. Soetomo - Senin, 24 Pebruari 2014
Tim Penilai LPPD saat meninjau IRD dan Instalasi Radioterapi. Kunjungan dilakukan dalam rangka meninjau kinerja RSUD Dr. Soetomo
dan melihat perkembangannya.
Tim LPPD meninjau Ruang Pengambilan Sampel Instalasi Patologi Klinik dan ruang Code blue SMF Anastesi di lantai 1
Gedung Pusat Diagnostik Terpadu (GPDT).
Pendampingan dalam rangka program Sistem Hospital di RSUD Soe Kabupaten Timur Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT)
sudah berjalan sejak tahun 2011 dan akan berakhir Juli 2014. Tetapi Pemda Kabupaten Soe melalui Bupati Kepala Daerah masih sangat
membutuhkan karena dengan adanya RSUD Dr. Soetomo Surabaya sebagai pendamping baik pelayanan medis, klinis, dan manajemen
keuangan dan SDM bisa semakin baik. Pada tanggal 11-13 April 2014 dilaksankan pelatihan penataaksanaan HIV AIDS untuk petugas medis
dan tenaga keperatawan oleh Tim dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya dapat terlaksana dengan baik.
24 mimbar april 2014
Foto Kiri : Studi banding RSUD Prov. Kepulauan Riau Tanjung Pinang ke Instalasi Sterilisasi Binatu (ISB), Instalasi Sanitasi, dan Bidang
Diklat. Kabid. Pemasaran dan Rekam Medik RSUD Dr. Soetomo, drg. Sri Wahjulien, menyerahkan cinderamata kepada Kabid. Penunjang
Non Medik RSUD Prov. Kepulauan Riau Tanjung Pinang, Bpk. Irmansyah pada Senin 17 Maret 2014. Foto kanan Donor Darah yang
diselenggarakan oleh PPDS pra Bedah di Ruang Donor Darah PDT Lantai 1 pada Jum’at 14 Maret 2014.
Peresmian Perluasan Mushola Baituss Salam depan Bidang Pemasaran & Rekam Medik
Kamis, 20 Maret 2014
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan tumpeng oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH.
april 2014 mimbar 25
seputar soetomo
HUT ke 5 Paduan Suara Gita Swara Medika
Selasa, 11 Maret 2014
HUT ke 5 Paduan Suara ‘Gita Swara Medika’ dengan
menyelenggarakan Mini Festival Paduan Suara dan Campursari/
Operette dengan ditandai pemotongan tumpeng oleh Direktur
RSUD Dr. Soetomo dr Dodo Anondo, MPH didampingi dari kanan
ketua Paduan Suara Sjahjenny Mustokoweni, dr, SpPA(K), MIAC,
Wadir Pelayanan Medik Dr. Kohar Hari Santoso, dr, SpAn.KIC,KAP
dan Hari Paraton, dr, SpOG(K).
HUT Paliatif Ke 22 – Empire Palace Surabaya
Sabtu, 22 Pebruari 2014
HUT Paliatif dilaksanakan disela-sela ‘Seminar Up Date Management of Cancer Pain’ yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan
Paliatif & Bebas Nyeri RSUD Dr. Soetomo Surabaya ditandai dengan penandatanganan deklarasi ‘Pembentukan Perhimpunan Dokter Paliatif
Indonesia (PERDOKPIN)’ oleh 18 dokter dan kepengurusan pertama terletak di Surabaya.
26 mimbar april 2014
Sekretariat Jenderal DPR RI mengadakan penelitian
ke RSUD Dr. Soetomo pada Jum’at tanggal 4 April
2014 dengan tema ‘Tanggung Jawab Hukum
Rumah Sakit Dalam Pelayanan Kesehatan’
dengan tujuan ingin mengetahui Standart Pelayanan
Medik di RSUD Dr. Soetomo yang dipimpin oleh
paling kanan Dr. Inosentius Samsul, SH, MH.
PERINGATAN HARI GINJAL SEDUNIA (HGS) – 13 MARET 2014
RSUD Dr. Soetomo dan Fakultas Kedokteran Unair memperingati
Hari Ginjal Sedunia dengan melepaskan balon di depan Aula FK
Unair. Pranawa, dr, SpPD, KGH sebagai ketua panitia memotong
tumpeng yang diberikan kepada Dekan FK Unair Prof. Dr. Agung
Pranoto, dr, M.Kes, SpPD,K-EMD, FINASIM. Dalam Presentasinya
ketua panita mengatakan HGS ini tiap tahun diperingati pada hari
Kamis minggu ke 3 bulan Maret di seluruh dunia, jadi tanggal
bisa berubah-ubah. Beliau juga mengatakan penyakit ginjal
yang ditangani di bawah Hemodialisis sejak berdiri tahun 1977
menggunakan 2 mesin, menjadi Instalasi tahun 1998 dan selama
tahun 2013 telah menangani 1000 pasien cuci darah dan dapat
menyetor pendapatan ke RS sekitar 16 M dalam satu tahun.
april 2014 mimbar 27
seputar soetomo
Peringatan Hari Tuberculosis (TB) Sedunia (World TB-Day 2014)
Oleh Paguyuban TB-MDR RSUD Dr. Soetomo, Senin – 24 Maret 2014
Tenaga Medis dari Poli Paru dan Poli TB-DOTS serta anggota Paguyuban TB MDR RSUD Dr. Soetomo Surabaya memajang poster di GPDT
sebagai kampanye pencegahan penyakit Tuberculosis (TB) dalam rangka Hari TB Sedunia 2014.
Tampak kiri pembagian Masker di Instalasi Rawat Jalan (IRJ) sebagai upaya pencegahan penularan penyakit TB dan MDR – TB (Multi Drug
Resistance Tuberculosis/ TB Resisten). Dan kanan, masker juga dibagikan kepada para pengendara motor dan mobil di perempatan lampu
merah depan RSUD Dr. Soetomo.
Dari kiri atas : Para pasien TB dan MDR-TB melakukan
senam TB di Poli TB-DOTS dipandu oleh Pak Rahmat dari
Instalasi Rehabilitasi Medik. Agus Ali Fauzi, dr., Pall.Med.ECU,
memotivasi para pasien di POli TB-DOTS. Kepala IRJ, Trisiswati
Indraningrum, dr, SpKK, memberi cinderamata kepada Pak Abu,
mantan pasien TB, karena telah mampu membantu memotivasi
pasien TB lainnya
28 mimbar april 2014
PELATIHAN CODE BLUE
Sosialisasi Code Blue di RSUD Dr. Soetomo dengan mengadakan Pelatihan Code Blue untuk tenaga medis, paramedis dan non medis
diantaranya yang sudah mendapatkan pelatihan tenaga di Instalasi Rawat Darurat (11-13 Pebruari 2014), Gedung Pusat Diagnostik Terpadu/
GPDT (25-27 Pebruari 2014), Gedung Bedah Pusat Terpadu/GBPT (11-13 Maret 2014), dan Instalasi Rawat Jalan (25-27 Maret 2014).
Tampak kiri peserta pelatihan melakukan praktek Tim Work kasus gawat darurat di IRD, tengah Dr. April Poerwanto Basoeki, dr, SpAn
sedang memberikan materi Basic Life Support dan kanan para peserta Instalasi Rawat Jalan sedang praktek Hand Hygiene sebagai
sosialisasi Hand Hygiene.
Para peserta pelatihan Gedung Bedah Pusat Terpadu beserta instruktur foto bersama.
april 2014 mimbar 29
artikel kesehatan
sekilas
info
30 mimbar april 2014
LOKASI CODE BLUE CENTER
Langkah bila terjadi
“CODE BLUE”
1. Penolong pertama datang
teriakkan “CODE BLUE !!”
2. Lakukan BLS s/d
Tim Bantuan datang
Minta bantuan?
AREA MANA
YANG TERDEKAT?
Area-I
Poli/ R. KONSULTASI ANESTESI
GPDT LT - 1 Tilp. 3118
Area-II
IRD – RUANG RESUSITASI
Tilp. 1219
Area-III
RUANG RECOVERY GBPT- L3
Tilp. 1831 & 1832
Area-IV
ICU GBPT – L2 / IRIR
Tilp. 1823 & 1876
Area-V
BEDAH – A
Tilp. 1307
Area-VI
POLI KARDIOLOGI
IRJ Tilp. 1453
Area-VII
UPI - IRNA ANAK
Tilp. 1683
Area-VIII
GRAHA AMERTA Lt-3
Tilp. 501245 & 5012903
april 2014 mimbar 31
artikel kesehatan
sekilas
info
Total Quality Management
dalam upaya Program Peningkatan Mutu Rumah Sakit
By Dewi Maryam, M.Kep
A. Sejarah
Mutu pelayanan kesehatan telah dimulai semenjak
dari tempo dulu seperti yang telah ditemukan dalam
berupa dokumen-dokumen tulisan, gambar, relief
maupun patung kuno. Kendali mutu pelayanan
kesehatan dimulai dari diri dokter sendiri sampai awal
1900-an, selanjutnya oleh teman sejawat (peer review,
pada tahun 1920), kemudian melalui data statistik pada
tahun 1920-1940 dan kegiatan menjaga mutu melalui
Quality Assurance (1960), Gugus Kendali Mutu (1960)
dan Continous Quality Improvement (1980), dimana
mutu merupakan tanggung jawab bersama.
Dalam perkembangannya ada tiga model penekanan
pengorganisasian pelayanan kesehatan yang utama :
1. Pendekatan Profesional (Organisasi fungsional
profesional), dimana pusat organisasi pelayanan
kesehatan adalah para dokter dan paramedis.
2. Pendekatan Birokratis, yang mengacu pada
pengorganisasian berdasar teori manajemen modern
dengan prinsip-prinsip manajemen.
3. Model atau pendekatan peningkatan mutu
berkelanjutan (Continous Quality Improvement)
B. Analisis
Sesuai
dengan
sejarah
pertumbuhan
dan
perkembangannya, maka program peningkatan mutu
pelayanan terdiri dari :
1. Quality Assurance
Dimulai semenjak tahun 1960an, dimana
eningkatan mutu pelayanan berorientasi kepada
provider (pemberi pelayanan), umpan balik pada
provider dalam upaya peningkatan pelayanan,
quality assurance ini pula merupakan suatu sistim
prosedur yang digunakan untuk mengevaluasi
nursing care.
Quality Assurance adalah mencakup beberapa
komponen antara lain adalah utilization review,
medical care, evaluation, risk management,
tinjauan sejawat, evaluasi mutu perawatan pasien
dan sebagainya. Sering pula diartikan sebagai
menjamin mutu atau memastikan mutu yang
berarti meyakinkan orang, mengusahakan sebaikbaiknya, mengamankan atau menjaga. (Wijono, D. :
2000)
2. Total Quality Management
Total Quality Management (TQM) atau Manajemen Mutu
Menyeluruh adalah suatu konsep manajemen yang
telah dikembangkan sejak lima puluh tahun lalu dari
berbagai praktek manajemen serta usaha peningkatan
dan pengembangan produktivitas. Di masa lampau,
32 mimbar april 2014
literatur manajemen berfokus pada fungsi-fungsi
kontrol kelembagaan, termasuk perencanaan,
pengorganisasian, perekrutan staf, pemberian arahan,
penugasan, strukturisasi dan penyusunan anggaran.
Konsep manajemen ini membuka jalan menuju
paradigma berpikir baru yang memberi penekanan
pada kepuasan pelanggan, inovasi dan peningkatan
mutu pelayanan secara berkesinambungan. Faktorfaktor yang menyebabkan lahirnya “perubahan
paradigma” adalah menajamnya persaingan, ketidakpuasan pelanggan terhadap mutu pelayanan dan
produk, pemotongan anggaran serta krisis ekonomi.
Meskipun akar TQM berasal dari model-model
perusahaan dan industri, namun kini penggunaannya
telah merambah sturuktur manajemen, baik di
lembaga pemerintah maupun lembaga nirlaba.
(Total Quality Management, 2004, http:www.deliveri.
org/guidelines/policy/pg_6/pg_6_appendixi.htm.
diperoleh tanggal 5 September 2012.)
TQM adalah pendekatan berorientasi pelanggan yang
memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik
dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk
dan pelayanan suatu organisasi.
Seperti digambarkan pada diagram di bawah ini,
proses TQM bermula dari pelanggan dan berakhir
pada pelanggan pula. Proses TQM memiliki input yang
spesifik (keinginan, kebutuhan dan harapan pelanggan),
mentransformasi (memproses) input dalam organisasi
untuk memproduksi barang atau jasa yang, pada
gilirannya, memberikan kepuasan kepada pelanggan
(output).
Diagram 1: Proses TQM
3. Quality Improvement
Dimulai semenjak tahun 1990an, digunakan untuk :
a. mengevaluasi nursing care yang berfokus
kepada semua pemberi pelayanan, tidak hanya
pada penampilan praktek individu yang antara
lain meliputi hasil pada klien atau pendidikan
kesehatan pada klien.
b. Dibandingkan dengan standar institusi, efektifitas
kerja dan dibandingkan dengan organisasi lain.
Pada masa ini pengukuran kinerja mempertemukan
harapan pelanggan, ide pelanggan secara berkelanjutan
tidak hanya secara satu arah.
DAFTAR PUSTAKA
Gillies. (1991). Nursing Management. Philadelphia: W.B.
Saunders
Nancy O, Graham, DR. PH. RN: dalam Quality in Health care,
An Aspen Publication, Maryland, USA, 1995
Tappen, R. N. (1989). Nursing Leadership : Concepts and
practice. Philadelphia : F.A. Davidson Company.
Total Quality Management, 2004, http:www.deliveri.
org/guidelines/policy/pg_6/pg_6_
appendixi.htm.
diperoleh tanggal 5 September 2005.
Wijono, D. (2000). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan:
Teori, strategi dan aplikasi. (vol.1). Surabaya: Airlangga
University Press.
Salah satu menjadi juara adalah dengan bertindak seperti juara. Anda
harus belajar cara menang dan tidak lari ketika kalah. Semua pernah gagal
dan pernah meraih sukses, anda harus hati-hati agar tidak kehilangan
percaya diri atau menjadi terlalu percaya diri.
--- Nancy Kerrigan --Pekerjaan besar biasanya diberikan kepada orang-orang yang telah
membuktikan bisa mengerjakan pekerjaan kecil.
--- Ralph Waldo Emerson --Hadapi masalah sebagai bagian yang tak terelakan dari hidup dan jika
masalah datang, tegakkan kepala. Tatap masalah langsung dimatanya dan
katakan, `saya lebih besar dari kamu. Kamu tak akan bisa mengalahkan
saya.
--- Ann Landers --Pemimpin besar dihormati bukan karena kekuasaan, tapi karena apa yang
telah dilakukan.
--- Pepatah Kuno --april 2014 mimbar 33
artikel kesehatan
sekilas
info
Mengenal Diagnosa Keperawatan
Penulis : Agit Pratama Putra (Perawat Pelaksana R. Pandan II RSUD Dr Soetomo Surabaya)
S
eiring dengan perubahan zaman yang semakin
berkembang khususnya dalam bidang kesehatan
maka dituntut untuk semua profesi yang bergerak di
dalamnya untuk bisa selalu mengikuti dan memperbaruhi
pelayanannya agar lebih berkualitas, tidak terkecuali
profesi keperawatan. Profesi perawat yang berhadapan
langsung dengan pasien selama 24 jam penuh, dituntut
untuk mampu memberikan asuhan keperawatan yang
bermutu. Tugas utama perawat tidak lain adalah memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang tercantum dalam hierarki
maslow (1954), tidak hanya itu, perawat harus mampu
menganalisa perubahan respon individu/pasien yang
diakibatkan oleh proses penyakit, pengobatan, perubahan
lingkungan dan kedewasaan/maturasional individu.
Gambar 1. hierarki kebutuhan dasar manusia oleh Maslow 1954
Respon individu yang selalu berbeda antara yang satu
dengan yang lain membuat perawat dituntut untuk lebih
aktif dan tanggap/care untuk membantu menyelesaikan
masalah pasien. Untuk itu, diperlukan suatu arahan yang
sistematis untuk dapat menyelesaikan masalah individu
tersebut yang terkonsep dalam suatu asuhan keperawatan.
Asuhan keperawatan ini meliputi : (pengkajian, diagnosa,
intervensi, implementasi dan evaluasi). Pada prosesnya
hampir semua profesi yang bergerak dalam tim kesehatan
antara lain: medis, farmasi, dan keperawatan selalu
melakukan assessment awal atau pengkajian pada pasien,
namun yang menjadi frame work keperawatan adalah
respon individu yang dapat menyebabkan pemenuhan
kebutuhan dasarnya menjadi tidak terpenuhi secara
optimal. maka dirumuskanlah diagnosa keperawatan,
diagnosa ini merujuk pada masalah keperawatan yang
terjadi akibat pemenuhan kebutuhan dasar individu
tidak terpenuhi, sangat komplek memang namun itulah
yang menjadi pokok utama pelayanan keperawatan.
Bila diagnosa medis hanya tertulis CKD stadium V maka
respon yang ditimbulkan pasien pada diagnosa ini dapat
bermacam-macam baik dari segi bio-psiko-sosio-spiritual.
Masalah/respon individu ini ada yang bersifat aktual
atau potensial/resiko. Perbedaan diagnosa keperawatan
dengan diagnosa medis tercantum dalam tabel berikut :
-
Diagnosa Medis
Cenderung tetap dari
awal hingga akhir
perawatan
34 mimbar april 2014
-
Diagnosa Keperawatan
Berubah-ubah
-
Berfokus pada
pengobatan penyakit
-
-
Berorientasi pada
keadaan patologis
-
-
Mengarah pada
tindakan medis
-
Berfokus pada respon
individu terhadap
tindakan keperawatan
dan tindakan medis
Berorientasi pada
kebutuhan dasar
manusia
Mengarah pada fungsi
mandiri perawat dalam
melaksanakan tindakan
Sebagai contoh perbedaan diagnosa keperawatan
dengan diagnosa medis :
Diagnosa medis
: Gagal Ginjal Kronis (Chronic
Kidney Disease st V)
Diagnosa Keperawatan : Diagnosa keperawatan yang
dapat muncul antara lain :
- Gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit berhubungan dengan
penurunan mekanisme regulator
ginjal sekunder terhadap gagal
ginjal kronis
- Gangguan
pertukaran
gas
berhubungan dengan perubahan
asam basa darah sekunder terhadap
gagal ginjal
- Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan perubahan
metabolisme protein di ginjal.
Diagnosa keperawatan ini merupakan acuan kerja
perawat yang dilakukan secara mandiri untuk mampu
menyelesaikan atau mengurangi masalah kebutuhan
dasar pasien yang ditimbulkan akibat proses penyakit,
perubahan lingkungan maupun pengobatan, sehingga
menjadi tanggung gugat perawat sebagai profesi yang
mandiri dari segi keilmuan dan tindakan/praktek. Sebagai
profesi yang 24 jam berhadapan dengan pasien, perawat
harus mampu menjadi frontline dalam pelayanan kesehatan,
perawat harus mampu memenuhi kebutuhan dasar pasien
seperti nutisi, oksigenasi, eliminasi, personal hygiene,
cairan, dan masih banyak lagi yang tercantum dalam
hierarki kebutuhan dasar manusia oleh Abraham Maslow
(1954). Pada proses pelayanan kesehatan di rumah sakit
secara umum, perawat sebagai anggota tim dapat selalu
berkolaborasi dengan anggota tim yang lainnya terkait
masalah / respon individu yang muncul. Sebagai contoh
perawat tidak memberikan terapi namun perawat harus
memastikan terapi telah diberikan pada pasien, serta
terapi tersebut aman dan nyaman untuk pasien. Contoh
yang lain perawat tidak menyiapkan makanan namun
perawat harus mampu mengukur kebutuhan nutrisi pasien
dan memastikan nutrisi pasien dapat tercukupi. Sebagai
profesi yang mandiri perawat memiliki framework untuk
menyelesaikan masalah kesehatan klien yang berorientasi
pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dalam
prakteknya respon atau masalah kebutuhan dasar individu
yang dirawat di rumah sakit akan selalu berubah dan tidak
sama antara individu yang satu dengan yang lain namun
perawat mampu mengeidentifikasi dan menyelesaikan
masalah tersebut secara humanistik dan komprehensif baik
secara mandiri maupun kolaborasi. Oleh karena itu perawat
menjadi profesi yang akan selalu dibutuhkan dalam setiap
pelayanan kesehatan baik sekarang maupun dimasa yang
akan datang.
9 Tradisi Pengusir dan Pembasmi Kutu Beras
1. Bawang Putih
Sobat bisa menggunakan bawang putih untuk
mengusir kutu beras karena kutu beras tidak menyukai
aroma khas bawang putih yang menyengat. Caranya
adalah dengan memasukkan bawang putih yang sudah
dikupas pada beras yang sobat simpan, tetapi cara ini
berisiko akan merusak beras karena kandungan air dari
bawang putih dikhawatirkan akan membuat beras
menjadi lembab dan berjamur jika disimpan terlalu
lama. Sedangkan untuk beras yang akan dibersihkan
sobat tinggal taburkan bawang putih yang sudah diiris
ke tampah untuk menampik beras, dengan cara ini
kutu beras akan berbondong-bondong meninggalkan
berasnya.
2. Cabe Kering
Sobat bisa juga memanfaatkan cabe kering untuk
mengusir kutu beras dan mencegahnya datang
kembali. Caranya adalah masukkan cabe kering ke
tempat penyimpanan beras sobat. Aroma pedas dari
cabe kering akan membuat kutu beras tidak tahan dan
meninggalkan beras sobat serta mencegahnya datang
kembali.
3. Daun Asam Jawa
Dengan memanfaatkan daun asam jawa sobat bisa
juga mengusir kutu beras. Caranya cukup dengan
meletakkan asam jawa di tempat penyimpanan beras
sobat sekalian. Aroma dari daun asam jawa akan
membuat kutu beras tidak nyaman.
4. Kayu manis
Selain bisa dimanfaatkan untuk mengusir semut
ternyata kayu manis juga bisa dimanfaatkan untuk
mengusir kutu beras. Caranya cukup memasukkan
kayu manis ke dalam beras di tempat penyimpanan.
Dengan aromanya yang khas akan mencegah kutu
beras datang dan bila telah ada kutu sebelumnya maka
mereka akan pergi.
5. Daun Belimbing wuluh
Agar bisa bermanfaat mengusir kutu beras, soat tinggal
masukkan saja daun belimbing wuluh ke dalam wadah
penyimpanan beras. Bau dari daun belimbing wuluh
akan membuat kutu merasa tidak nyaman.
6. Daun Jeruk Nipis
Caranya dengan memasukkan daun jeruk nipis ke dalam
tempat penyimpanan beras agar lebih efektif letakkan
di bagian bawah, tengah, dan atas. Aroma dari daun
jeruk nipis tidak disukai kutu beras sehingga membuat
kutu beras tidak nyaman dan meninggalkannya.
7. Lada Kering
Rempah-rempah yang satu ini ternyata juga bisa
dimanfaatkan untuk mengusir kutu beras. Caranya
dengan memasukkan lada kering ke dalam tempat
penyimpanan beras, agar lebih maksimal letakkan di
bagian bawah, tengah dan atas. Aroma pedas dari lada
sama seperti cabe, akan membuat kutu beras tidak
nyaman sehingga akan meninggalkan beras tersebut.
8. Jemur Di Tempat Panas
Masukkan beras di dalam wadah yang bisa
menghantarkan panas seperti seng dan stainless. Lalu
jemur di tempat yang panas. tutupi atasnya dengan
kain, kalau bisa yang berbulu dan kainnya usahakan
menempel dengan beras. Panas yang dihantar kan oleh
seng dan stainless akan membuat kutu beras kepanasan
dan akan mencari tempat yang dingin sehingga mereka
akan menempel pada kain yang kita tutupkan tadi.
Apabila dirasa cukup sobat tinggal membalik kainnya
dan membersihkan kutu beras yang menempel. Lakukan
sampai dirasa beras sudah cukup bersih.
9. Tutup Dengan Kain Basah
Ketika sobat akan menampik (membersihkan beras)
untuk dimasak, agar beras bersih dari kutu-kutu yang
ada. sobat tinggal tutupkan berasnya dengan kain basah,
maka kutu-kutunyaakan menempel pada kain basah tadi,
karena kutu menyukai tempat yang sejuk. Selanjutnya
sobat tinggal basmi kutu yang menempel tersebut.
Itulah 9 Tradisi Pengusir Dan Pembasmi Kutu Beras,
semoga tips ini bisa bermanfaat untuk sobat sekalian. Bila
sobat mempunyai tips atau opini lain silahkan berikan
komentarnya di kotak komentar, jangan sungkan-sungkan.
Selain itu baca juga artikel lainnya Jurus Pamungkas
Pengusir Tokek Yang Berisik. Terima kasih atas kunjungannya
dan have a nice day.
Sumber : Tip or Tips.blogspot.com
april 2014 mimbar 35
artikel kesehatan
sekilas
info
9 Wasiat Terlarang Pembasmi Tikus Pengganggu
5. Wasiat Kelima Minyak Mint
Hal ini juga cukup ampuh. Caranya cukup sobat oleskan
di kertas dan letakkan di tempat lalu lalang tikus. Hal ini
akan membuat tikus merasa tidak nyaman
6. Wasiat Keenam Helaian Daun Sirsak
Selain dapat mengusir nyamuk dengan cara
membakarnya ternyata dan sirsak juga bermanfaat untuk
mengusir tikus. Caranya cukup dengan merobek-robek
daunnya dan letakkan di tempat jalan tikus lewat. Bau
menyengat dari daun sirsak akan membuat tikus merasa
tidak nyaman dan akan memutuskan untuk pindah dari
rumah kita.
1. Wasiat Pertama Kepada Kucing
Untuk mengusir tikus ada baiknya sobat memelihara
kucing di rumah masing-masing. Pilihlah kucing yang
gesit dan pemberani. Cara ini cukup ampuh untuk
menekan pertumbuhan tikus dan membuat mereka
takut.
2. Wasiat Kedua Kepada Jangkrik
Di malam yang gelap sambil mendengar musik yang
dimainkan oleh sekelompok jangkrik tentu akan
menambah keindahan tersendiri, tapi ini tidak berlaku
bagi tikus. Kalau sobat belum tau, ternyata tikus tidak
menyukai suara ramai yang di keluarkan oleh jangkrik.
Hal ini tentu membuat tikus tidak betah dan tidak
nyaman berada di rumah kita. Dengan sendirinya tikus
akan pergi dari rumah kita.
3. Wasiat Ketiga Beri Keindahan Pada Tikus
Cara ini cara yang agak sedikit unik tapi cukup
bermanfaat. Ketika sobat berhasil menyandera seekor
tikus, sobat warnai bulunya dengan warna yang
mencolok. Selanjutnya sobat lepaskan kembali tikus
itu dan biarkan kembali ke koloninya. Hal ini akan
membuat tikus itu trauma dan membuat yang lainnya
merasa takut. Dengan begini tikus akan pergi dari
rumah kita.
4. Wasiat Keempat Manfaatkan Kapur Barus
Kapur barus cukup ampuh untuk mengusir kecoa dan
serangga yang biasanya untuk mengamankan baju.
Tapi ternyata kapur barus ini juga cukup ampuh untuk
mengusir tikus. Caranya cukup sobat letakkan kapur
barus di lobang-lobang tempat biasanya tikus lewat.
36 mimbar april 2014
7. Wasiat Ketujuh Harumnya Jengkol
Selain sangat nikmat ketika dijadikan semur, ternyata
jengkol juga sangat ampuh untuk mengusir tikus.
Caranya cukup dengan meremukkannya dan letakkan
di tempat lalu lintasnya tikus. Bau khas dari jengkol akan
membuat tikus tak punya pilihan selain meninggalkan
rumah kita.
8. Wasiat Kedelapan Kelezatan Durian
Durian yang terkenal dengan kelezatannya ternyata juga
bisa digunakan untuk mengusir tikus. Caranya sobat
beli buah durian, lalu sobat makan isinya, selanjutnya
sobat tinggal memotong-motong kulit duriannya dan
meletakkan di tempat tikus biasa lewat. Bau harum dari
durian akan mengganggu kenyamanan tikus.
9. Wasiat Kesembilan Manfaat Buah mengkudu
Selain sebagai obat yang cukup ampuh ternyata
mengkudu juga ampuh untuk mengusir tikus. Sobat
cukup memotong-motong buahnya dan letakkan di
tempat yang biasa dilalui tikus. Bau khas yang dikeluarkan
buah mengkudu juga tidak disukai oleh tikus.
Sumber : Tip or Tips.blogspot.com
ruang seni
RENUNGAN SEORANG AYAH
Anakku, sayangku……
Biasanya, bagi seorang anak perempuan akan sering
merasa kangen sekali dengan ibunya.
Lalu bagaimana dengan Ayah?
Mungkin karena Ibu tebih sering menelepon untuk
menanyakan keadaanmu setiap han, tapi tahukah
kamu, jika ternyata Ayah-Iah yang mengingatkan Ibu
untuk menelponmu? Mungkin dulu sewaktu kamu kecil,
Ibu-Iah yang lebih sening mengajakmu bercenita atau
mendongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang kerja
dan dengan wajah Ielah dan mengantuk, Ayah setalu
menanyakan pada ibu tentang kabarmu dan apa yang
kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
Ayah mengajarimu naik sepeda. Dan setelah Ayah
mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda
bantu di sepedamu. Tapi Ibu bilang :
"Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya"
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu tertuka.
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu,
menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan
seksama, karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka
atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba. Tetapi Ayah
akan mengatakan dengan tegas:
Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak
ingin kamu menjadi anak yang manja, dengan semua
tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk
menjadi seorang Dokter, Dosen atau Insinyur. Ketahuilah,
bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu, semata
- mata hanya karena memikirkan masa depanmu. Tapi
Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu
tidak sesuai dengan keinginan Ayah...
Ketika kamu sudah beranjak remaja....
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar
malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan :
”Tidak boleh!" Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan
itu untuk menjagamu? Karena bagi Ayah, kamu adalah
sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga. Setelah
itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil
membanting pintu. Ter iris.... hati
ayahmu. Dan yang datang mengetok pintu dan
membujukmu agar kamu tidak marah adalah Ibu.
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan
matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa
Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi
ayah HARUS menjagamu?
Ketika teman lelakimu mulai senng menelponmu, atau
bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan
memasang wajah paling cool sedunia :
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu
sedang ngobrol berdua di ruang tamu.. Sadarkah kamu,
kalau saat itu hati Ayah merasa cemburu? Karena ada
orang yang akan lebih memperhatikanmu
Saat kamu mulal lebih dapat dipercaya, dan Ayah
melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah
untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam
malamnya. Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk
di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati
yang sangat khawatir. Dan setelah perasaan khawatir
itu berlarut - larut. Ketika metihat putri kecilnya
pulang malam, hati Ayah akan mengeras dan Ayah
memarahimu...
Sadarkah kamu, bahwa hal yang sangat ditakuti Ayah akan
segera datang?
”Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meningga!kan
Ayah"
Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi KKN dikota lain. Ayah harus
melepasmu. Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa
kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil
memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhatihati. Padahal Ayah ingin sekali menangis dan memelukmu
erat-erat.
Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di
sudut matanya, dan menepuk pundakmu sambil berkata:
"Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT... kuat untuk
pergi dan menjadi dewasa.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka
baru, dan Ayah tahu Ayah tidak bisa memberikan yang
kamu inginkan. Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah
adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Ayah, la sangat ingin mengatakan "Iya
sayang, nanti Ayah belikari untukmu"
Tahukah kamu, bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal
membuat anaknya tersenyum?
Saat kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Ayah adalah
orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan
untukmu. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan
puas melihat ”Putri kecilnya yang tidak manja, berhasil
tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Sampal saat
keluarga teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta
izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya. Ayah akan
sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisi Ayah
nanti.
Dan akhirnya....
Saat Ayah melihatmu duduk di Pelaminan bersama
seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas
menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah
pergi sebentar kebelakang panggung dan menangis?
Ayah menangis karena Ayah sangat berbahagia, kemudian
Ayah berdoa.
Dalam lirih doa ayah kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah
tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita
yang cantik....
Bahagiakanlah Ia bersama suaminya..."
Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu
bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk
menjenguk.
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk
menjagamu dari bahaya....
Ayah telah menyelesaikan tugasnya....
Papa, Ayah, Bapak, Abah atau apapun sebutannya..
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat.
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas, bahkan saat dia ingin
memanjakanmu..
Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa
"KAMU BISA" dalam segala hal..
Anakku, sayangku.... Ayah akan selalu menyayangimu dan
memaafkanmu
Kiriman dari Heri Wahyudiono
april 2014 mimbar 37
ruang wanita
Tumis Ayam Kacang Merah
BAHAN :
•
300 gr ayam filet potong kotak-kotak
•
100 gr kacang merah rebus
•
2 siung bawang putih, cincang halus
•
1 buah bawang Bombay, potong-potong
•
1 buah paprika, potong-potong
•
1 buah tomat, potong-potong
•
½ sdt kecap Inggris
•
1 sdm saos tomat
•
2 sdm saos sambal
•
¼ sdt merica
•
½ sdt garam
•
¼ sdt oregano
•
300 ml air
Pukis
Bahan :
•
Telur 10 butir
•
Terigu 1,25 kg (campuran antara ∆ 1 kg & Cakra 0,25 kg)
•
Gulapasir 1 kg
•
Susu full cream 50 gr
•
Margarin 350 gr, dicairkan
•
Fermifan 1 bungkus
•
Santan matang 1.300 cc
•
Vanili 1 sdt
Cara Membuat :
1. Kocok telur & gula sampai mengembang
2. Masukkan terigu, vanili, susu bubuk dan fermifan
sambil tetap dikocok dengan kecepatan sedang
3. Tambahkan santan sampai tercampur rata
4. Masukkan margarine cair yang sudah dingin
sambil diaduk rata
5. Biarkan ± 2 jam sampai mengembang
6. Cetak kedalam cetakan pukis dengan diberi isi
sesuai selera seperti : coklat, keju, sukade, pisang,
kismis, dll
7. 1 Resep untuk 100 porsi
Nilai Gizi Per Porsi :
Energi = 133 kkal
Lemak = 5 gr Protein = 2 gr,
KH = 20 gr
Resep oleh : Rr. Harudiyati, DCN –
Instalasi Gizi RSUD Dr. Soetomo
38 mimbar april 2014
Cara Membuat :
1. Tumis bawang putih, bawang Bombay, paprika dan
tomat sampai harum. Masukkan ayam. Aduk sampai
berubah warna
2. Tambahkan kacang merah, aduk rata.
3. Bubuhkan kecap Inggris, saos tomat, saos sambal,
garam, merica, aduk rata
4. Tambahkan oregano dan tuangkan air
5. Biarkan di atas api kecil sampai matang
6. Hidangan untuk 5 porsi
Nilai Gizi Per porsi :
Energi = 250 kkal, Lemak = 19 gr, Protein =13 gr,
KH = 6 gr
ruang unik & lucu
"SALAH UCAP"
Upsss ...... salah
Suatu hari di sebuah ruang rawat jalan bagian penyakit
dalam RSUD Dr. Soetomo, seorang pasien dengan
ditemani keluarganya memeriksakan diri di poll penyakit
dalam. Setelah antri beberapa lama, tibalah giliran pasien
dan keluarganya masuk ke ruang periksa dokter. Dengan
ramah dokter yang sedang berdinas saat itu menyapa
pasiennya...
Dokter : "Selamat pagi, Bu. Bagaimana keadaan ibu?"
Pasien : "Pagi dokter, Alhamdulilah semakin membaik
dokter."
Dokter : "Sebelum saya mulai memeriksa, saya ingin
bertanya obat apa yang sudah habis Bu, dari yang
diresepkan bulan Ialu?"
Pasien : (Dengan mengernyitkan dahinya pasien
berusaha mengingat nama obat yang telah habis
dikonsumsinya). Akhirnya dengan nada penuh keyakinan
pasien berkata "obat bisa tolol, dokter."
Dokter : (Karena tidak jelas dengan ucapan pasiennya,
doker bertanya kembali). "Maaf Bu, bisa diulangi nama
obatnya?"
Pasien : "Bisa tolol, dokter." (dengan nada yakin)
Dokter : (Dokter yang mengerti dengan obat yang
dimaksudkan pasien tertawa terbahak-bahak) "Ha..ha ...
ha .... maksud ibu itu apakah bisoprolol?"
Pasien : (Sambil tersipu malu karena salah ucap) "Eh...
iya dokter, maaf orang desa saya lupa nama obatnya,
sepertinya ada "ol-ol" nya gitu......
Akhirnya semua dokter dan pasien yang mendengar
percakapan tersebut tertawa terbahak-bahak karena
merasa geli dengan perkataan pasien tersebut.
Suatu hari mahasiswa STIKES sedang berorientasi di
Bidang Pemasaran dan Rekam Medik RSUD Dr. Soetomo.
Kelompok mahasiwa tersebut berkemeja putih dan
memakai celana hitam berkumpul menunggu orientasi
dimulai. Secara kebetulan ada seorang perempuan
(Nn.Y) berkemeja putih dan celana hitam, masuk dan ikut
berkumpul dengan kelompok mahasiswa yang sedang
orientasi
Tiba -tiba salah satu mahasiswa bertanya kepada
temannya :
Mahasiswa I : "iku sopo ... iku sopo..."
Mahasiswa II : "ga tau, anak baru paling"
Kemudian ada salah satu pegawai menghampini dan
bertanya pada Nn.Y yang berseragam sama dengan para
mahasiswa
Ibu A : "Mbak ada perlu apa?"
Nn. Y : "saya mau daftar bu."
Ibu A : "Daftar apa ?"
Nn. Y : "Mau daftar jadi pegawai cleaning service bu."
Ibu A : "Oh ... maaf mbak ini kelompok mahasiswa lagi
orientasi."
Nn. Y : (Dengan wajah merah merona) "Oh ... iya maaf
bu."
Tim Klomca Bidang Pemasaran dan Rekam Medik
Akibat Teriakan Persalinan
Di suatu siang hari yang terik, seorang staf Graha
Amerta sedang beranjak dari BPD menuju ruangannya
melalui lift pengunjung. Saat itu terlihat sepasag suami
istri dengan berpenampilan rapi berjalan menuju pintu
lift yang sama. Dengan polosnya sang suami melepaskan
sandal dan diselipkan diantara tangan dan badannya,
kemudian terjadilah percakapan:
Suami : Tok..tok..tok..Assalamualaikum ...
(sambil mengetok pintu lift yang saat itu lift masih
berada di lantai 7).
Staf : Maaf Pak, bisa saya bantu? (sembari menahan
tawanya).
Suami : Saya mau jenguk saudara di kamar 505 Buk...
Staf : Mari saya antar Pak...
Setelah memasuki lift, suami istri itu memegang erat
tangan staf tersebut dengan wajah ketakutan. Setelah
sampai di lantai yang dituju, staf tersebut menitipkan
mereka kepada seorang perawat lantai agar nanti
membantu kalau mereka mau turun lantai. Staf tersebut
tertawa di dalam lift mengingat kejadian tadi.
Pada suatu hari, seperti biasanya bidan Ruang
Cendrawasih melakukan anamnese terhadap para pasien
pindahan dari IRD.
Bidan : Ny. A yang mana ya?
Ny.A: iya, saya bu bidan
Bidan : Saya tanya-tanya sebentar ya bu.. Nama suami
dan pekerjaannya apa bu?
Ny.A: Tn. T, penjual kerupuk bu
Tanpa ikut ditanya, pasien Ny. B (juga pasien pindahan
dari IRD) tiba-tiba menyeletuk..
Ny. B: ibu ini hebat lho bu bidan
Bidan kenapa bu??
Ny. B: meskipun suaminya penjual kerupuk, tapi
berhasil memasukkan ketiga anaknya di Universitas
ternama di Surabaya. Itu berarti anaknya kan kuliah semua
Bidan : Alhamdulillah ya bu, disyukuri
Ny. A : Ada-ada saja sampean itu bu B, kemarin itu
ceritaku belum selesai. Sampean sudah keburu melahirkan
dan teriak-teriak terus
Ny. B: memang apa kelanjutan ceritanya bu?
Ny. A : maksudnya suamiku berhasil memasukkan
ketiga anakku ke Universitas ternama di Surabaya itu
untuk berjualan kerupuk, sama dengan profesi suami
saya bukan untuk kuliah.. makanya kalau mau melahirkan
jangan teriak-teriak, jadinya ga nyambung deh...
Ny. B: “ ??????????!/!?
Tim Klomca Graha Amerta
Raheny- Ruang Cendrawasih
Suci Purwati, S.Gz - Instalasi Gizi
KETOK-KETOK LIFT
april 2014 mimbar 39
kuis mimbar
Tebak Siapa Dia
?
?
?
Tulis nama lengkap
dan unit kerjanya !!!
ak :
bat 6 minggu
eja redaksi paling lam
dim
ai
mp
sa
hir
ak
ter
• Jawaban
terbitan
setelah terbit.
majalah “Mimbar”
mumkan pada
diu
ng
na
me
Pe
•
berikutnya.
di ganggu gugat.
mutlak tidak dapat
njukkan
• Keputusan juri
sendiri dengan menu
mengambil hadiah
rus
ha
ng
na
me
Pe
•
88
kartu identitas.
PKRS Telp. 1086-10
di kantor Instalasi
il
mb
dia
t
pa
da
h
• Hadia
pada Jam kerja.
. 75.000,Hadiah sebesar Rp
Ketentuan meneb
Su Doku Teka-Teki abad ini :
Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai
dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di
dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta didalam setiap
kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah
diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan.
5
7
6
5
2
8
4
1
3
9
7
7
3
1
9
2
6
8
5
4
8
9
4
5
3
7
2
6
1
5
7
8
3
9
2
1
4
6
4
2
3
1
6
5
9
7
8
9
1
6
7
8
4
5
2
3
1
6
7
2
5
3
4
8
9
3
8
5
4
7
9
6
1
2
2
4
9
6
1
8
7
3
5
Pemenang Su Doku :
Pemenangnya :
1.
2.
Ika Prasetyo Ningsih
Transfusi Darah
RSUD Dr. Soetomo
Kasiani, A.Md.PK
Bidang Pemasaran &
Rekam Medik
RSUD Dr. Soetomo
9
6
Jawaban “Kuis Mimbar” Vol. 18, No.1 :
Tebak Siapa Dia:
Farida Amalia
Rekam Medik IRD Lantai 1
RSUD Dr. Soetomo
Pemenangnya :
1. Angga Kurniawan
Bank Jatim
Cab. RSUD Dr. Soetomo
2. Zainul Arifin
RPI Pandan II
RSUD Dr. Soetomo
8
8
4
5
2
2
9
6
4
4
Jawaban Su Doku
40 mimbar april 2014
8
6
1
7
1
5
3
3
7
3
6
4
5
8
2
7
Angket Berhadiah
Artikel apa yang paling anda senangi pada edisi
Mimbar edisi ini :
1. ......................................................................
......................................................................
2. ......................................................................
......................................................................
Pemenang Angket Berhadiah :
1. Rahmawati
Instalasi Gizi RSUD Dr. Soetomo
(Artikel Kesehatan & Ruang Wanita)
2. Sunaryo, A.Md.PK
Rekam Medik IRD RSUD Dr. Soetomo
(Artikel Kesehatan & Sekilas Info)
Kunjungan Menteri Kesehatan RI – Nafsiah Mboi, dr, SpA
Rabu, 29 Januari 2014
Kunjungan Menteri Kesehatan RI kali ini untuk
melihat jalannya JKN (Jaminan Kesehatan
Nasional) yang dikelola oleh BPJS di lingkungan
RSUD Dr. Soetomo. Tampak atas kiri beliau
berdialog dengan pasien JKN di Instalasi Rawat
Darurat, kanan melihat tempat transfusi darah
di Pusat Diagnostik Terpadu dan bawah beliau
menerima cinderamata dari Direktur RSUD Dr.
Soetomo dr. Dodo Anondo, MPH.
Rabu 5 Pebruari 2014 RSUD Dr. Soetomo menggelar acara perpisahan untuk Lisa yang akhirnya telah diperbolehkan pulang
oleh Tim Bedah Plastik Face-off setelah menjalani serangkaian operasi ganti wajah (sejak tahun 2006, karena seluruh
wajahnya rusak akibat disiram air keras oleh suaminya), hingga saat ini, total sudah 17 kali operasi yang dijalaninya.
Download