Saya Senantiasa Mengutamakan Kesehatan Penderita Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id Gigitan Kecil - Ancaman Besar (Small Bite - Big Threat) Waspadai Nyamuk, Lindungi Diri Kita Pelayanan Rehabilitasi Medik, Kini dan Masa Depan / 10 April 2014 Vol.18 No. 2 Asma Pada Kehamilan / 15 Total Quality Management / 32 ISSN : 14106450 PERINGATAN HARI KANKER SEDUNIA RSUD Dr. SOETOMO – SELASA, 4 PEBRUARI 2014 Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Dodo Anondo, MPH didampingi Wadir Pelayanan Medik dan Wadir Penunjang Medik memberi pengarahan dan pelepasan Tim Kanker RSUD Dr. Soetomo menggelar aksi peduli kanker yang dilakukan di beberapa titik di wilayah Surabaya, mereka terdiri dari para dokter, PPDS, perawat, dan mahasiswa dari Unesa. Aksi peduli mereka ditunjukkan dengan membagikan flyer berisi informasi seputar penyakit kanker, pengobatan dan perawatan. Tampak aksi peduli tersebut dilakukan di Jl. Darmo, depan Gedung Grahadi, Jl. Kapasan dan depan RSUD Dr. Soetomo. Tampak kanan bawah family gathering dengan para pasien kanker dan keluarganya dilakukan oleh Agus Ali Fauzi, dr, PGD.Pall.Med dengan ceramah mengenai kanker di Instalasi Radioterapi. Peringatan Hari Kanker Sedunia ini menjadi momen yang tepat untuk memberi edukasi tentang penyakit kanker kepada masyarakat luas, agar mampu menepis mitos seputar kanker yang salah. Ini sesuai dengan tema Hari Kanker Sedunia ‘Debunk The Myths’ yang artinya Menepis Mitos Kanker. daftar isi april 2014 Vol. 18 No. 2 BERITA UTAMA 02 1. Gigitan Kecil – Ancaman Besar (Small Bite – Big Threat) Waspadai nyamuk, lindungi diri kita 2. BASIKA (Badan Sosial Ilmu Kesehatan Anak) 09 ARTIKEL KESEHATAN 1. Nyeri Kepala 2. Perkembangan Pelayanan Rehabilitasi Medik Masa Kini dan Masa Depan 3. Asma pada Kehamilan 4. Uji Kulit pada Dermatitis Kontak 5. Pemeriksaan Mata pada Anak 21 SEPUTAR SOETOMO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 30 Kunjungan Komisi E DPR Pusat Kunjungan Tim Penilai LPPD Peresmian Mushola Baitus Salam HUT ke 5 Paduan Suara Gita Swara Medika HUT Paliatif ke 22 Peringatan Hari Ginjal Sedunia (HGS) Peringatan Hari Tuberculosis (TB) Sedunia Pelatihan Code Blue SEKILAS INFO 38 RUANG WANITA COVER : • • 39 40 Pukis Tumis Ayam Kacang Merah RUANG UNIK & LUCU kuis mimbar Selasa, 11 Pebruari 2014 Wakil Dubes Amerika Kristen F. Bauer (2 dari kiri) beserta rombongan berkunjung ke Poli TB-DOTS RSUD Dr. Soetomo tampak didampingi Soedarsono, dr, SpP(K) (3 dari kiri) foto di Gazebo sebagai tempat berkumpul pasien TB Rawat Jalan yang selalu datang untuk mematuhi jadwal minum obat mereka. Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau seberapa jauh kemajuan penanganan pasien TB di RS ini setelah mendapat bantuan dari USAID. Selain itu beliau juga berkunjung ke Irna Anak untuk melihat penanganan pasien anak leukemia. Dari Redaksi Gigitan kecil, ancaman besar (Small bite - big threat) Waspadai nyamuk, lindungi diri kita adalah tema Hari Kesehatan Sedunia, 7 April 2014, yang juga menjadi tema Majalah Mimbar kita April 2014 ini. Tema yang sederhana tapi besar artinya buat kita yang tinggal di negara tropis terutama bahaya demam berdarah, silakan membaca di berita utama. Saatnya seluruh SMF/Departemen RSUD Dr. Soetomo/FK Unair menyambut gerakan SMF/Departemen Social Responsibility seperti SMF/Departemen Ilmu Kesehatan Anak yang telah membentuk BASIKA sejak tahun 1998, dapat dibaca di berita utama. Dunia akan semakin indah dengan senyuman kita yang berjiwa sosial, dan Allah SWT akan lebih memberi yang terbaik untuk kita semua. Masih banyak yang dapat kita baca di artikel kesehatan yang menjadi favorit pembaca dan berita foto seputar Soetomo selama 3 bulan ini. Selamat membaca dan mengisi tiga kuis Mimbar terutama sudoku sebagai senam otak, obat anti pikun. Susunan Redaksi Pelindung : Dodo Anondo, dr, MPh - Direktur RSUDD Dr. Soetomo Penasehat : Drs. Pungky Hendriastjarjo, MAk - Wakil Direktur Umum dan Keuangan • Dr. Kohar Hari Santoso, dr., SpAn, KIC, KAP - Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan • Dra. Sri Widayati, Apt, SpFRS - Wakil Direktur Penunjang Medik • Bangun Trapsila Purwaka, dr., SpOG(K) - Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian. Pimpinan Redaksi : Sunarso Suyoso, dr., Sp.KK(K) - Kepala Instalasi PKRS & Humas Wakil Redaksi : Didi Aryono Budiyono, dr., Sp.KJ(K) - Wakil Kepala Instalasi PKRS & Humas 1. 2. 3. 4. 5. Alur Code Blue Total Quality Management Mengenal Diagnosa Keperawatan 9 Tradisi Pengusir dan pembasmi kutu beras 9 Wasiat terlarang pembasmi tikus pengganggu Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr., Sp.THT (K) • Pranawa, dr., Sp.PD.KGH, Agus Hariyanto, dr., SpA (K), Syaiful Islam, dr., Sp.S, Dr. Esti Handayani, dra. Apt.MARS Redaksi Pelaksana : Moegiono M. Oetomo, dr., Sp.M • Rahayu Warni Kusasih, SKM • Rama Krishna, SKM • Tutik Murniati, SE. • Ruri Mustikarani, S.Sos • Yasta Dwi Amanda, SKM Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A. Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086, 5501088, 5501123 • eMail: [email protected] • Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id • 37 Foto-foto : ZM RUANG SENI 1. Renungan seorang Ayah Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah, pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah, tanpa mengubah isi. april 2014 mimbar 1 berita utama GIGITAN KECIL - ANCAMAN BESAR (SMALL BITE - BIG THREAT) Tema Hari Kesehatan Sedunia - 7 April 2014 Waspadai Nyamuk, Lindungi Diri Kita H ari Kesehatan Sedunia dirayakan pada tanggal 7 April setiap tahun untuk menandai ulang tahun berdirinya WHO pada 1948. Setiap tahun tema yang dipilih yang menyoroti area prioritas kesehatan masyarakat Hari itu memberikan kesempatan bagi individu dalam setiap masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan yang menyebabkan kesehatan yang lebih baik. Topik untuk 2014 adalah PENYAKIT KARENA VEKTOR dengan tema Gigitan Kecil, Ancaman Besar (Small Bite, Big Threat) dengan fokus perhatian pada Waspadai Nyamuk, Lindungi Diri Kita. Apa vektor dan penyakit karena vektor ? Vektor adalah organisme yang menularkan patogen dan parasit dari satu orang yang terinfeksi (atau hewan) ke yang lain. Penyakit oleh karena vektor adalah penyakit yang disebabkan oleh patogen dan parasit pada populasi manusia. Mereka yang paling sering ditemukan di daerah tropis dan tempat di mana akses yang bermanfaat terhadap air minum bersih dan sistem sanitasinya. Penyakit oleh karena vektor paling mematikan, malaria, menyebabkan sekitar 660.000 kematian pada tahun 2010. Sebagian besar adalah anak-anak Afrika. Namun, penyakit karena vektor paling cepat berkembang di dunia adalah demam berdarah, dengan peningkatan 30 kali lipat dalam kejadian penyakit selama 50 tahun terakhir. Globalisasi perdagangan dan perjalanan dan tantangan lingkungan seperti perubahan iklim dan urbanisasi yang mempunyai dampak pada penularan penyakit karena vector, dan menyebabkan ada demam berdarah di negara-negara di mana mereka sebelumnya tidak diketahui. Dalam beberapa tahun terakhir, komitmen baru dari departemen kesehatan, inisiatif kesehatan regional dan global - dengan dukungan dari yayasan, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta dan komunitas ilmiah - telah membantu untuk menurunkan kejadian dan tingkat kematian dari beberapa vektor penyakit. Hari Kesehatan Dunia 2014 akan menyoroti beberapa vektor yang paling umum dikenal -seperti nyamuk, sandflies, kutu busuk, kutu dan siput- yang bertanggung jawab untuk transmisi berbagai parasit dan patogen yang menyerang manusia atau hewan. Nyamuk, misalnya, tidak hanya menularkan malaria dan demam berdarah, tetapi juga filariasis limfatik, chikungunya, Japanese ensefalitis dan demam kuning. Tujuan : perlindungan yang lebih baik dari penyakit karena vektor. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang ancaman yang ditimbulkan oleh vektor dan penyakit karena vektor dan untuk merangsang keluarga dan masyarakat untuk mengambil tindakan untuk melindungi diri mereka sendiri. Unsur inti dari kampanye ini adalah 2 mimbar april 2014 untuk memberikan masyarakat dengan informasi. Sebagai vektor penyakit mulai menyebar di luar batas-batas tradisional mereka, tindakan yang perlu diperluas di luar negara-negara di mana penyakit saat ini berkembang. Secara lebih luas, melalui kampanye, dengan tujuan sebagai berikut : • keluarga yang tinggal di daerah di mana penyakit yang ditularkan oleh vektor tahu bagaimana melindungi diri mereka sendiri ; • wisatawan tahu bagaimana melindungi diri dari vektor dan penyakit karena vektor ketika bepergian ke negaranegara di mana ini menimbulkan ancaman kesehatan; • di negara-negara di mana vektor penyakit adalah masalah kesehatan masyarakat, departemen kesehatan membuat kebijakan untuk meningkatkan perlindungan dari populasi mereka, dan • di negara-negara di mana vektor penyakit adalah ancaman yang muncul , otoritas kesehatan bekerja sama dengan otoritas lingkungan dan relevan secara lokal dan di negara-negara tetangga untuk meningkatkan pengawasan vektor terpadu dan mengambil langkahlangkah untuk mencegah proliferasi mereka. Ekologi Vector dan Manajemen (EVM) Vector-borne diseases (VBDs) untuk 16 % dari beban global diperkirakan penyakit menular Pengendalian vektor merupakan komponen penting dalam pencegahan dan pengendalian VBDs, terutama untuk kontrol transmisi. EVM, sebagai kegiatan lintas sektor, mengembangkan dan mempromosikan strategi, pedoman dan standar untuk pengendalian vektor, termasuk manajemen suara pestisida. EVM mempromosikan manajemen vektor terpadu untuk meningkatkan efektivitas, efektivitas biaya, ekologi dan keberlanjutan intervensi pengendalian vektor untuk kontrol VBD. Ekologi Vector dan Manajemen (EVM) Alasan EVM mengembangkan dan mempromosikan strategi dan pedoman yang didasarkan pada prinsip-prinsip dan pendekatan manajemen vektor terpadu, termasuk manajemen pestisida yang baik. Pengendalian vektor merupakan komponen penting dalam pencegahan dan pengendalian vektor penyakit, khusus untuk kontrol transmisi Manajemen Vector Terpadu : ‘proses rasional pengambilan keputusan untuk penggunaan sumber daya yang optimal untuk kontrol vektor’ Tujuan Untuk berkontribusi pada pengurangan beban kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh penyakit karena vektor Tujuan • Untuk mengembangkan dan mempromosikan pedoman dan strategi untuk aplikasi yang berkelanjutan dan hemat biaya pada intervensi pengendalian vektor dalam konteks Kerangka Strategis Global untuk Manajemen Vektor Terpadu, dan untuk membantu dan memantau pelaksanaannya oleh negara-negara anggota. • Untuk meningkatkan akses ke alat dan teknologi untuk pengendalian vektor, termasuk pestisida kurang berbahaya dan hemat biaya. Strategi • Mengintensifkan kerjasama dengan Negara-negara Anggota, industri, lembaga swadaya masyarakat, badan-badan PBB lainnya, organisasi-organisasi regional dan internasional dan program WHO yang relevan berkaitan dengan pengendalian vektor dan manajemen suara pestisida. • Diseminasi kebijakan, strategi, pedoman dan standar yang berkaitan dengan pengendalian vektor dan penggunaan dan pengawasan mutu pestisida dan peralatan aplikasi. • Membangun dan memperkuat mekanisme pengumpulan data untuk memantau pelaksanaan kebijakan, strategi dan pedoman pengendalian vektor dan penggunaan pestisida dalam kesehatan masyarakat. Manajemen Vektor Terpadu (MVT) MVT adalah rasional proses pengambilan keputusan untuk penggunaan sumber daya yang optimal untuk pengendalian vektor Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efektivitas biaya, kesehatan ekologi dan keberlanjutan intervensi pengendalian vektor untuk pengendalian penyakit karena vektor Tujuan utamanya adalah untuk mencegah penularan penyakit karena vector seperti malaria, demam berdarah, radang otak Jepang, leishmaniasis, schistosomiasis dan penyakit Chagas. Manajemen Vektor Terpadu (MVT) Konsep MVT adalah proses pengambilan keputusan yang rasional untuk penggunaan sumber daya yang optimal untuk pengendalian vektor. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efektivitas biaya, kesehatan ekologi dan keberlanjutan pengendalian penyakit karena vektor. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah penularan penyakit karena vector seperti malaria, demam berdarah, radang otak Jepang, leishmaniasis, schistosomiasis dan penyakit Chagas. Alasan Mengendalikan kekuatan di balik meningkatnya minat MVT termasuk kebutuhan untuk mengatasi tantangan berpengalaman dengan pendekatan intervensi tunggal yang konvensional untuk pengendalian vektor serta peluang terakhir untuk mempromosikan pendekatan multi- sektoral untuk kesehatan manusia. Strategi Operasional Kerangka Kerja Strategis Global untuk MVT mencatat bahwa MVT memerlukan pembentukan prinsip, kriteria dan prosedur pengambilan keputusan, bersama dengan kerangka waktu dan target . Kerangka mengidentifikasi berikut lima elemen kunci bagi keberhasilan pelaksanaan MVT : • Advokasi , mobilisasi sosial , kontrol peraturan untuk kesehatan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat. • Kolaborasi dalam sektor kesehatan dan dengan sektor lain melalui penggunaan sumber daya yang optimal, perencanaan, pemantauan dan pengambilan keputusan. • Integrasi metode pengendalian vektor non - kimia april 2014 mimbar 3 berita utama dan kimia, dan integrasi dengan langkah-langkah pengendalian penyakit lainnya. • Pengambilan keputusan berbasis bukti dipandu oleh penelitian operasional dan pengawasan dan evaluasi entomologis dan epidemiologi. • Pengembangan sumber daya manusia yang memadai, pelatihan dan struktur karir di tingkat nasional dan lokal untuk mempromosikan kapasitas pembangunan dan mengelola program MVT; negara endemik, menempatkan hampir setengah dari populasi dunia beresiko. Dengue berat (sebelumnya dikenal sebagai demam berdarah dengue) pertama kali diakui pada tahun 1950 selama wabah demam berdarah di Filipina dan Thailand. Hari ini mempengaruhi negara-negara Asia dan Amerika Latin dan telah menjadi penyebab utama rawat inap dan kematian di antara anak-anak dan orang dewasa di wilayah ini. Pengendalian Vektor Advisory Group pada alat-alat baru (VCAG) Transmisi Siklus hidup penuh virus demam berdarah melibatkan peran nyamuk sebagai pemancar (atau vektor) dan manusia sebagai korban utama dan sumber infeksi. Virus Virus dengue (DEN) terdiri dari empat serotipe yang berbeda (DEN-1, DEN-2 , DEN-3 dan DEN-4) yang termasuk ke dalam genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Genotipe yang berbeda telah diidentifikasi dalam setiap serotipe, menyoroti variabilitas genetik yang luas dari serotipe dengue. Di antara mereka , “ Asia” genotipe DEN-2 dan DEN-3 sering dikaitkan dengan penyakit berat yang menyertai infeksi dengue sekunder. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membentuk Pengendalian Vektor Advisory Group (VCAG) pada Alat Baru untuk melayani sebagai badan penasehat WHO pada bentuk-bentuk baru untuk pengendalian vektor malaria dan penyakit karena vektor lainnya. Ini adalah kelompok penasehat bersama-sama didirikan oleh WHO global Malaria Programme (GMP) dan WHO Departemen Penyakit Tropis yang Terabaikan (NTD) . Fungsi The VCAG memiliki fungsi sebagai berikut : • Untuk meninjau dan menilai kesehatan masyarakat, “bukti prinsip” (dampak epidemiologi) alat-alat baru, pendekatan dan teknologi , dan • Untuk membuat rekomendasi penggunaannya untuk pengendalian vektor dalam konteks manajemen vektor terpadu dalam pengaturan multi-penyakit. Dengue Dengue cepat muncul penyakit virus Pandemi di banyak bagian dunia Dengue berkembang di daerah miskin perkotaan, pinggiran kota dan pedesaan tetapi juga mempengaruhi lingkungan yang lebih makmur di negara-negara tropis dan subtropis. Dengue adalah infeksi virus yang ditularkan nyamuk yang menyebabkan penyakit seperti flu yang parah dan , kadang-kadang menyebabkan komplikasi yang berpotensi mematikan yang disebut demam berdarah yang parah. Insiden demam berdarah telah meningkat 30 kali lipat selama 50 tahun terakhir. Sampai 50-100 juta infeksi sekarang diperkirakan terjadi setiap tahun di lebih dari 100 4 mimbar april 2014 Nyamuk Nyamuk aedes aegypti adalah vektor utama yang mentransmisikan virus yang menyebabkan demam berdarah . Virus yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan dari nyamuk Aedes betina infektif, yang terutama memperoleh virus sambil memberi makan pada darah dari orang yang terinfeksi. Dalam nyamuk, virus menginfeksi usus nyamuk dan kemudian menyebar ke kelenjar ludah selama 8-12 hari. Setelah masa inkubasi ini, virus dapat ditularkan ke manusia selama menyelidik berikutnya atau makan. Tahapan yang belum matang yang ditemukan di habitat berisi air, terutama dalam wadah buatan berkaitan erat dengan tempat tinggal manusia dan sering di dalam ruangan. Studi jarak terbang menunjukkan bahwa sebagian besar Ae. aegypti betina dapat menghabiskan hidup mereka dalam atau di sekitar rumah-rumah di mana mereka muncul sebagai dewasa dan mereka biasanya terbang rata-rata 400 meter. Ini berarti bahwa orang, bukan nyamuk, bergerak cepat virusnya dalam dan di antara komunitas dan tempat. Tingkat infeksi dengue lebih tinggi di luar ruangan dan pada siang hari, ketika nyamuknya (Stegomyia) paling sering menggigit. Namun, Ae. aegypti berkembang biak di dalam ruangan dan mampu menggigit siapa pun sepanjang hari. Habitat dalam ruangan kurang rentan terhadap variasi iklim dan meningkatkan umur panjang nyamuk. Wabah demam berdarah juga telah dikaitkan dengan Aedes albopictus , Aedes polynesiensis dan beberapa spesies kompleks Aedes scutellaris. Masing-masing spesies ini memiliki ekologi tertentu, perilaku dan distribusi geografis. Ae. albopictus terutama spesies hutan yang telah menyesuaikan dengan pedesaan, pinggiran kota dan perkotaan lingkungan manusia. Dalam beberapa dekade terakhir Aedes albopictus telah menyebar dari Asia ke Afrika, Amerika dan Eropa, terutama dibantu oleh perdagangan internasional di ban bekas di mana telur yang disimpan ketika mereka mengandung air hujan. Telur dapat menahan kondisi sangat kering (pengeringan) dan tetap layak selama berbulan-bulan tanpa adanya air dan strain Eropa Aedes albopictus dapat menjalani masa mengurangi pengembangan (diapause) selama bulanbulan musim dingin. Manusia Setelah terinfeksi, manusia menjadi operator utama dan pengganda virus , melayani sebagai sumber virus untuk nyamuk yang tidak terinfeksi. Virus ini beredar dalam darah orang yang terinfeksi selama 2-7 hari, kira-kira pada saat yang sama bahwa orang yang mengembangkan demam. Pasien yang sudah terinfeksi dengan virus dengue dapat menularkan infeksi melalui nyamuk Aedes setelah gejala pertama muncul (selama 4-5 hari, maksimum 12). Pada manusia pemulihan dari infeksi oleh salah satu virus dengue memberikan kekebalan seumur hidup terhadap serotipe virus tertentu. Namun, kekebalan ini memberikan perlindungan parsial dan sementara terhadap infeksi berikutnya oleh tiga serotipe lain dari virus. Bukti menunjukkan fakta bahwa infeksi sekuensial meningkatkan risiko mengembangkan demam berdarah yang parah . Interval waktu antara infeksi dan urutan infeksi virus tertentu juga mungkin penting. Gejala Seseorang yang terinfeksi oleh virus dengue mengalami gejala seperti flu yang parah. Penyakit, juga disebut demam ‘break-bone’ mempengaruhi bayi , anakanak dan orang dewasa sama dan bisa berakibat fatal. Gambaran klinis demam berdarah bervariasi sesuai dengan usia pasien. Individu harus mencurigai demam berdarah saat demam tinggi (40°C / 104°F) disertai dengan dua dari gejala berikut : • • • • • • Sakit kepala parah Nyeri di belakang mata Mual, Muntah pembengkakan kelenjar Otot dan nyeri sendi Ruam Gejala biasanya berlangsung selama 2-7 hari, setelah masa inkubasi 4-10 hari setelah gigitan dari nyamuk yang terinfeksi. Dengue merupakan komplikasi yang berpotensi mematikan karena plasma bocor, akumulasi cairan, gangguan pernapasan, pendarahan parah, atau kerusakan organ . Tanda-tanda peringatan yang harus diwaspadai terjadi 3-7 hari setelah gejala pertama dalam hubungannya dengan penurunan suhu (di bawah 38°C / 100°F) meliputi : • sakit perut parah • muntah Persistent • pernapasan cepat • Perdarahan gusi • Darah dalam muntahan • Kelelahan , gelisah 24-48 jam berikutnya dari tahap kritis dapat mematikan, perawatan medis yang tepat diperlukan untuk menghindari komplikasi dan risiko kematian. Pengobatan Tidak ada pengobatan khusus untuk demam berdarah. Pasien harus mencari nasihat medis, beristirahat dan minum banyak cairan. Parasetamol dapat diambil untuk menurunkan demam dan mengurangi nyeri sendi. Namun, aspirin atau ibuprofen tidak harus digunakan karena mereka dapat meningkatkan risiko perdarahan. Untuk demam berdarah yang parah, perawatan medis oleh dokter dan perawat berpengalaman dengan efek dan perkembangan penyakit sering dapat menyelamatkan nyawa. Pemeliharaan volume sirkulasi cairan pasien adalah fitur utama dari perawatan tersebut. Pencegahan dan kontrol Satu-satunya metode saat ini untuk mengendalikan atau mencegah penularan virus dengue adalah secara efektif memerangi nyamuk vektor. Pengendalian vektor diimplementasikan dengan menggunakan pendekatan Manajemen Vektor Terpadu (MVT), yang merupakan rasional proses pengambilan keputusan untuk penggunaan sumber daya yang optimal untuk pengendalian vektor. MVT memerlukan pendekatan manajemen yang meningkatkan efikasi, efektivitas biaya, kesehatan ekologi dan intervensi keberlanjutan pengendalian vektor dengan diberikan alat yang tersedia dan sumber daya. Pembuangan limbah padat dan meningkatkan praktek penyimpanan air yang tepat, termasuk meliputi wadah untuk mencegah akses oleh nyamuk betina yang bertelur antara metode yang didorong melalui program-program berbasis masyarakat. april 2014 mimbar 5 berita utama DI INDONESIA : WASPADAI NYAMUK, LINDUNGI DIRI KITA Situasi Terkini : Penyakit Tular Vektor (Vector Borne Diseases) di Indonesia A da 6 penyakit tular vektor yang masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, yaitu : Malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD), Filariasis, Chikungunya, Japanese Encephalitis, dan Pes. Penyakitpenyakit ini berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) dan pengendaliannya merupakan prioritas Pembangunan Kesehatan. Penyakit tular vektor ditularkan dari manusia ke manusia atau dari hewan ke manusia oleh serangga, yaitu nyamuk dan pinjal. Upaya pengendalian vektor telah dilaksanakan di Indonesia sejak enam dasa warsa yang lalu. Upaya ini mencakup deteksi jenis vektor nyamuk dan serangga lainnya yang berpotensi menularkan penyakit tular vektor. Upaya ini juga diperkuat dengan kegiatan surveilans vektor untuk memantau perkembangan dan penyebarannya. Sebanyak 25 jenis nyamuk telah terbukti berperan sebagai vektor Malaria di Indonesia dan 22 jenis nyamuk terbukti berperan sebagi vektor Filariasis. Telah dibuat pula peta penyebaran berbagi jenis nyamuk yang berpotensi menularkan DBD dan Chikungunya. Sedangkan, penyebaran 11 jenis nyamuk yang bepotensi menularkan Japanese Encephalitis juga telah terdeteksi Indonesia. Selain itu dilakukan pula pengendalian vektor dengan intervensi kimiawi menggunakan insektisida, intervensi biologis dengan memanfaatkan hewan pemangsa serangga, dan intervensi lingkungan. Upaya pengendalian vektor juga diperkuat dengan penggunaan kelambu di seluruh daerah endemis malaria, dan pada kurun waktu tahun 2009 – 2014 telah didistribusikan sebanyak 15 juta kelambu berinsektisida. Salah satu pengendalian penyakit tular vektor yang ditularkan oleh nyamuk adalah pengendalian Malaria. Penyakit ini merupakan salah satu sasaran Millenium Development Goals (MDGs). Indonesia bertekad mencapai Eliminasi Malaria, sesuai dengan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada acara Peringatan Hari Malaria Sedunia tahun 2008. Pemerintah – dengan dukungan seluruh masyarakat mentargetkan akan mengeliminasi Malaria di Indonesia pada tahun 2030. Dalam periode tahun 2008 – 2013, Angka Kesakitan Malaria atau Annual Paracite Incidence telah berhasil diturunkan dari 1,96 per 1000 penduduk pada tahun 2008 menjadi 1,38 per 1000 penduduk pada tahun 2013. Secara bertahap berbagai Kabupaten/Kota telah berhasil mencapai eliminasi. Pada tahun 2013, Kabupaten Kepulauan Seribu di DKI Jakarta telah mencapai eliminasi. Pada bulan April 2014, sebanyak 200 Kabupaten/Kota - dengan jumlah penduduk separuh penduduk Indonesia - akan diberikan Sertifikasi Eliminasi. Keberhasilan ini merupakan bukti bahwa Indonesia mampu melakukan Eliminasi Malaria. Eliminasi Malaria di Indonesia diperkuat dengan berbagai upaya, yaitu : 1) Gerakan Berantas Kembali Malaria yang dilaksanakan di daerah-daerah melalui kemitraan Pemerintah dengan Masyarakat untuk mempercepat pencapaian Eliminasi Malaria., 2) Pembentukan Malaria Center di beberapa Provinsi dan Kabupaten sebagai pusat kegiatan terpadu pengendalian Malaria untuk memperkuat upaya pencapaian Eliminiasi Malaria di lapangan, 3) Pengendalian Malaria dengan dukungan Upaya Kesehatan 6 mimbar april 2014 Berbasis Masyarakat, yaitu melalui Desa Siaga, Pos Malaria Desa, dan Posyandu untuk memperkuat Pengendalian Malaria di tingkat desa. Penyakit tular vektor lain yang ditularkan oleh nyamuk adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Meskipun KLB DBD kadang-kadang masih terjadi di Indonesia, akan tetapi berkat upaya pengendalian yang telah dilaksanakan selama lima dasa warsa terakhir ini, angka kematian (Case Fatality Rate) DBD telah berhasil ditekan di bawah 1% selama 14 tahun terakhir sejak tahun 2000. Angka CFR telah dapat ditekan kurang dari 1%, berkat penatalaksanaan kasus DBD di fasilitas kesehatan yang sangat baik. Keberhasilan pengendalian DBD di Indonesia dicapai karena didukung oleh kebijakan Pemerintah di Tingkat Pusat dan Daerah dan sumber daya yang diperlukan termasuk pembiayaan. Upaya ini juga diperkuat dengan peran serta masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk melaksanakan 3M Plus, yaitu : 1) Menguras dan menyikat dinding tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi seminggu sekali, 2) Menutup rapat penampungan air, 3) Mendaur ulang barang-barang yang dapat menampung air hujan. Kegiatan ini dilengkapi dengan kegiatan Plus, seperti mengganti air vas bunga, membuang air pada tampungan air di dispenser, menaburkan bubuk pembunuh jentik, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, dan penggunaan repellen.. Pengendalian DBD adalah bagian dari Pengendalian Arbovirosis yang mencakup juga pengendalian penyakit Chikungunya dan Japanese Encephalitis. Pengendalian penyakit tular vektor ketiga yang merupakan salah satu prioritas Pembangunan Kesehatan adalah Pengendalian Filariasis. Hampir seluruh wilayah Indonesia adalah endemis Filariasis. Oleh karena itu, Pemerintah bersama seluruh lapisan masyrakat melakukan upaya pemutusan mata rantai penularan Filariasis. Upaya yang dilakukan adalah Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis di daerah endemis, sekali setahun selama minimal lima tahun berturut-turut. Dengan upaya ini, maka Eliminasi Filariasis akan tercapai pada tahun 2020. Pada tahun 2013, lebih dari 21 juta penduduk Indonesia minum obat pencegahan Filariasis. Upaya yang dilakukan untuk memperkuat pencapaian Eliminasi Filariasis adalah dengan memperluas kampanye, sosialisasi, dan advokasi kepada semua pihak terkait agar mendukung suksesnya Pengendalian Filariasis. Penyakit tular vektor lainnya yang juga mendapat perhatian khusus di Indonesia adalah Pes (Sampar). Vektor penyakit Pes adalah pinjal. Sejak tahun 2007 di Indonesia tidak pernah ditemukan lagi kasus Pes pada manusia. Akan tetapi hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan masih ditemukan serologis positif Pes pada hewan pengerat (tikus) beserta pinjalnya di daerah fokus. Untuk mencegah penularan Pes dari pinjal ke manusia, dilakukan kegiatan surveilans dengan pemeriksaan laboratorium terhadap bahan yang berasal dari tersangka Pes dan spesimen serum hewan pengerat. Cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Cara PSN DBD PSN DBD dilakukan dengan cara ‘3M-Plus’, 3M yang dimaksud yaitu: a. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi/wc, drum, dan lain-lain seminggu sekali (M1) b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti gentong air/tempayan, dan lain-lain (M2) c. Mendaur ulang barang-barang yang dapat menampung air hujan (M3). Selain itu ditambah (plus) dengan cara lainnya, seperti : a. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat-tempat lainnya yang sejenis seminggu sekali. b. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/rusak c. Menutup lubang-lubang pada potongan bambu/ BASIKA (BADAN SOSIAL ILMU KESEHATAN ANAK) B ASIKA kepanjangan dari Badan Sosial Ilmu Kesehatan Anak, merupakan organisasi sosial independen di luar kegiatan fungsional dari RSUD Dr. Soetomo, FK Unair, maupun kegiatan structural dari Pemkot Surabaya. Basika bertujuan untuk membantu orang tua dan pasien anak yang menjalani rawat inap dan kurang mampu di Instalasai Rawat Inap (IRNA) Anak RSUD Dr. Soetomo, serta menggerakkan kesetiakawanan sosial di dalam keluarga besar Lab/SMF Ilmu Kesehatan anak. Pertama kali didirikan pada tahun 1998 dengan dasar latar belakang semakin banyaknya pasien anak yang datang dan dirawat di RSUD Dr. Soetomo, sementara orang tua pasien tidak mampu membayar biaya perawatan akibat dampak terjadinya krisis ekonomi yang melanda negeri sejak tahun 1998. Hal tersebut menggugah hati para staf dokter di Lab/ SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo/FK Unair untuk membantu meringankan beban penderitaan orang tua pasien tersebut. pohon, dan lain-lain (dengan tanah, dan lain-lain) d. Menaburkan bubuk larvasida, misalnya di tempattempat yang sulit dikuras atau di daerah yang sulit air e. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak-bak penampungan air f. Memasang kawat kasa g. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar h. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai i. Menggunakan kelambu j. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk k. Cara-cara spesifik lainnya di masing-masing daerah. Keseluruhan cara tersebut diatas dikenal dengan istilah dengan ’3M-Plus’. Sumber : http:///www.who.int/world-health-day/2014 Buku Panduan Hari Kesehatan Sedunia April 2014, Kementerian Kesehatan RI Berdasarkan pemikiran tersebut, Prof. Dr. Boerhan Hidajat, dr., SpA(K)., M.Kes dan beberapa rekan dokter yang lain seperti dr. Makmuri, SpA(K); Prof. Moersintowarti Bagus Narendra, dr., SpA(K); M.Kes; dr. Liek Djupri, SpA(K) (Alm.); dr. Lucia Florawati, SpA; dan Dr. Roedi Irawan, dr., SpA(K)., M.Kes merealisasikan BASIKA pada bulan April 1998. Untuk siapakah BASIKA ada? Sasaran penerima bantuan BASIKA adalah penderita anak yang dirawat di ruang anak, baik rawat inap maupun rawat jalan, dan orang tua/keluarga pasien yang sedang menunggu sanak saudara yang dirawat. Untuk mencapai sasaran tersebut, BASIKA melakukan beberapa kegiatan utama, diantaranya: 1. Sumbangan untuk pasien rawat inap dengan membuka dompet BASIKA. Bantuan yang diberikan bisa berupa obat-obatan, susu formula khusus tujuan medis, pemeriksaan laboratorium, dan dana tunai hingga pelunasan biaya rawat inap pasien tidak mampu. Sumbangan pasien dapat dimintakan melalui dokter yang merawat pasien anak dengan persetujuan dari Supervisor ruangan dan bendahara BASIKA. 2. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi april 2014 mimbar 7 berita utama GERAKAN SMF/ DEPARTEMEN SOCIAL RESPONSIBILITY BASIKA (Badan Sosial Ilmu Kesehatan Anak) dapat sebagai contoh untuk SMF/Departemen di RSUD Dr. Soetomo/FK Unair untuk membentuk Badan Sosial di SMF/ Departemen masing-masing sebagai kepedulian sosial kita semua. kelompok masyarakat atau orang tua penderita dalam penanggulangan masalah gizi. Pelatihan ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah gizi buruk primer akibat ekonomi lemah yang banyak terjadi di masyarakat kecil saat ini. Adapun jenis pelatihan yang pernah dilakukan antara lain pembuatan modisco (modified disco) di dapur gizi rumah sakit. 3. Membuka dapur BASIKA. Tujuan utama dapur BASIKA adalah mengumpulkan sumbangan bahan makanan baik berupa beras, lauk pauk, susu, dan sebagainya dan dirupakan dalam bentuk nasi bungkus yang diberikan kepada orang tua/keluarga penderita yang sedang menunggui anak/saudaranya di bangsal anak RSUD Dr. Soetomo. Dari mana pendanaan BASIKA berasal? Adapun masalah pendanaan, BASIKA banyak melakukan berbagai sosialisasi dalam bentuk diskusi interaksi melalui media sosial seperti radio, majalah, penyebaran brosur dalam acara sosial dan perkumpulan seperti arisan para staf, sejawat dokter dan sebagainya. Dari dalam BASIKA disokong oleh donatur tetap, yaitu para staf Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak, dan beberapa donator tetap lain. BASIKA menerima sumbangan suka rela setiap saat, baik dalam bentuk bahan makanan, susu, dan sebagainya, maupun dalam bentuk tunai, menerima pemberian zakat (fitrah dan maal) dari staf dan masyarakat umum, perkumpulan pengajian ibu-ibu dan sebagainya. Bagi para pembaca yang bersedia menyalurkan bantuan, silakan hubungi Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetoma/FK Unair. Cp. Bendahara BASIKA Dr. Rudi Irawan atau sekretaris BASIKA (Winarti/Eva Ardianah). Atau transfer langsung ke rekening BASIKA : BCA KCP Dharmahusada, No. Rekening : 3885601958. 8 mimbar april 2014 Banyak pasien yang memerlukan obat-obatan yang tidak masuk formularium ataupun obat JKN, juga memerlukan alat-alat kedokteran maupun pemeriksaan penunjang khusus yang tidak tersedia di RSUD Dr. Soetomo, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan dari dana tersebut. Semuanya dapat memecah kebuntuan masalah yang kadangkadang masalahnya kecil dan biaya murah di bagian masing-masing. Dan diri kita sendiri dapat melakukan apa saja yang baik tanpa mengharap sumbangan orang lain dan membantu kelancaran pelayanan di Rumah Sakit Kita ini. Dunia akan semakin indah dengan senyuman kita yang berjiwa sosial. Allah akan lebih memberi yang terbaik untuk kita semua. artikel kesehatan NYERI KEPALA Oleh : Hanik Badriyah Hidayati, dr, SpS, Staff Departemen Ilmu Penyakit Saraf RSUD Dr Soetomo Surabaya Nyeri kepala merupakan salah satu keluhan yang sering dirasakan oleh pasien. Meskipun nyeri kepala bisa mulai dari ringan sampai berat, namun sering kali nyeri kepala berhubungan dengan penyakit yang serius. Nyeri kepala dengan tipe yang baru (berbeda dari nyeri kepala biasanya) memerlukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti nyeri kepala. TIPE NYERI KEPALA YANG BIASA TERJADI Nyeri kepala tipe tegang (Tension type headache/ TTH) Nyeri kepala tipe tegang merupakan jenis nyeri kepala yang paling sering terjadi. Nyeri kepala ini biasa disertai dengan rasa tegang (“cengel”) pada otot kepala, leher dan bahu. Rasa nyeri pada nyeri kepala tipe tegang ini bersifat konstan, tumpul dan sering dideskripsikan oleh pasien sebagai rasa tertekan/terikat di kepala seperti memakai topi yang ketat. Sifat nyeri yang terjadi pada jenis nyeri kepala ini tidak terlalu hebat (ringan sampai sedang) dan terjadi bilateral (pada kedua sisi kanan dan kiri kepala). Nyeri kepala tipe tegang ini bersifat gradual dan bisa berlangsung dari hitungan menit sampai hari (30 menit sampai 7 hari). Intensitas nyeri pada nyeri kepala tipe tegang ini adalah ringan sampai sedang, sehingga tidak memberat dengan aktivitas rutin seperti berjalan dan naik tangga, dan tidak dijumpai mual atau muntah. Nyeri kepala tipe tegang dapat diterapi dengan analgesik (pereda nyeri) seperti aspirin dan asetaminophen. Manajemen stress yang baik dan relaksasi dapat membantu mencegah kambuhnya nyeri kepala tipe tegang. Nyeri kepala migren Nyeri kepala migren lebih jarang terjadi dibandingkan dengan nyeri kepala tipe tegang. Migren lebih banyak menyerang wanita dibandingkan pria. Migren ini dapat memberat, intensitasnya mulai sedang sampai berat. Migren ini terjadi secara episodik, bisa berulang, dengan durasi serangan 4-72 jam, menyerang satu sisi kepala (unilateral), terasa berdenyut dan bertambah berat dengan aktivitas fisik Saat migren menyerang, kadang disertai dengan mual muntah dan sensitif terhadap cahaya dan suara keras selama episode serangan migren berlangsung. Beberapa pasien bisa menceritakan akan terserang migren karena mengalami aura sebelum terserang migren. Tanda-tanda sebelum terserang migren (aura) bisa berupa gangguan penglihatan. Gangguan penglihatan ini bisa berupa melihat titik-titik atau garis- garis atau bahkan berupa pandangan kabur. Nyeri kepala migren dapat diterapi baik dengan terapi medis maupun non medis. Terapi medis untuk mencegah nyeri kepala migren diperlukan untuk pasien yang sering terserang migren. Nyeri kepala klaster Nyeri kepala klaster merupakan jenis nyeri kepala yang paling bjarang dibandingkan dengan jenis nyeri kepala lainnya. Nyeri kepala klaster ini lebih sering menyerang pria dibandingkan dengan wanita. Sifat nyeri pada tipe nyeri kepala ini adalah sangat berat dan terpusat pada sekitar mata. Pada sisi yang sama (ipsilateral) dengan sisi nyeri kepala, bisa terjadi kongesti nasal/ rhinorea, injeksi konjungtiva/ lakrimal, udema palpebra, dahi dan wajah berkeringat, miosis dan atau ptosis. Kadang pada nyeri kepala tipe ini juga disertai perasaan kegelisahan atau agitasi. Nyeri kepala klaster ini bisa berlangsung antara 15180 menit dan bisa terjadi beberapa kali dalam satu hari. Nyeri kepala klaster ini bisa menghilang dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan sampai terjadi nyeri kepala klaster berikutnya. Sumber: Standar Operasional Prosedur PERDOSSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) halaman: 95-103. Nyeri kepala tipe tegang (Tension type headache/ TTH) Nyeri kepala klaster Nyeri kepala migrain: tersering satu sisi kepala Lembar Edukasi Pasien KOPI UNTUK PASIEN ANDA april 2014 mimbar 9 artikel kesehatan Perkembangan Pelayanan Rehabilitasi Medik Masa Kini dan Masa Depan P Hening Laswati Departemen/SMF Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK Unair/RSUD Dr. Soetomo erkembangan ilmu Kedokteran menunjukkan kemajuan pesat dan berlangsung terus-menerus, tidak terkecuali bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (IKFR). Di Fakultas Kedokteran UNAIR/RSUD Dr. Soetomo, keilmuan KFR di Fakultas Kedokteran Unair dan pelayanan Rehabilitasi Medik di RSUD Dr. Soetomo dirintis oleh dr Oemijono Moestari melalui perjuangan dan pengorbanan beliau. Dengan kepemimpinan yang arif, beliau menyatukan visi seluruh tim Rehabilitasi Medik untuk bersama-sama mengembangkan pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat luas. Sebagai generasi penerus, sudah seharusnya melanjutkan cita-cita beliau melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Di bawah ini ulasan singkat perkembangan Ilmu dan Pelayanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Rehabilitasi Medik) masa depan, sebagai tantangan generasi penerus masa kini dan yang akan datang. optimal. Tujuan pelayanan Rehabilitasi Medik mengurangi kondisi impairment yang disebabkan oleh penyakit dan mencegah komplikasi, meningkatkan fungsi dan aktivitas serta memungkinkan untuk berpartisipasi di lingkungan sosialnya. Seluruh aktivitas ini dengan memperhatikan personal individu, kultur dan konteks lingkungan. Dalam pendidikan dan pelayanan, spesialis KFR mempunyai kontribusi yang besar. Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, adalah dokter spesialis yang independent yang mencakup promosi fungsi fisik dan kognitif (termasuk behavior), partisipasi (termasuk kualitas hidup) dan modifikasi faktor personal dan lingkungan. Spesialisasi ini mencakup pencegahan (primer, sekunder dan tersier), diagnosis dan manajemen rehabilitasi individu dengan disabilitas pada semua kelompok usia. Spesialis KFR melakukan asesmen melalui pemeriksaan fisiatris dan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis fungsi dan melakukan Aspek Epidemiologis berbagai macam terapi termasuk terapi medikamentosa, Pelayanan Rehabilitasi Medik merupakan bagian dari modalitas fisik, teknologi rehabilitasi, edukasi dan pelayanan kesehatan yang meliputi upaya promotif, vokasional. Disamping pemeriksaan penunjang dengan preventif, kuratif dan rehabilitatif. Kondisi kesehatan alat elektromiografi, akhir akhir dikembangkan asesmen masyarakat saat ini menunjukkan peningkatan kebutuhan dengan alat ultrasonografi muskuloskeletal. Alat ini pelayanan rehabilitasi. Hal ini dimungkinkan karena jumlah terutama penting untuk memandu terapi intervensi populasi usia lanjut yang meningkat, kemajuan ilmu/ dengan injeksi seperti injeksi pada jaringan lunak, teknologi kedokteran yang meningkatkan jumlah penderita persendian dan otot. hidup dari kondisi penyakit dan cidera yang berat, tetapi Pelayanan rehabilitasi medik dibutuhkan pada semua disertai dengan kecacatan; peningkatan kejadian trauma fasilitas perawatan termasuk pada unit perawatan akut akibat kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, kecelakaan hingga pada tempat komunitas. Sangat dimungkinkan rumah tangga; musibah masal akibat gempa, banjir, tsunami, untuk pelayanan khusus di bangsal Rehabilitasi, terutama meletusnya gunung, longsor; kebakaran, kriminalitas, pada kasus yang memerlukan tindakan rehabilitasi yang teror bom dan lain-lain. Akibatnya timbul banyak masalah komprehensif. Pelayanan rehabilitasi pada fase akut medis yang kompleks disertai defisit fungsi dan disabilitas, sangat penting karena berhubungan dengan penggunaan dan tentunya menimbulkan biaya pengobatan yang tinggi plasticity sedini mungkin dan mengurangi potensi serta masalah sosio-ekonomi. Organisasi dunia WHO komplikasi. Sasaran fundamental pelayanan rehabilitasi mengestimasikan lebih kurang 500 juta penduduk di dunia medik adalah kondisi well-being dan dapat berpartisipasi mengalami disabilitas dalam setiap tahunnya. British survey dalam lingkungan sosial dan vokasional. melaporkan lebih kurang 10% populasi di Eropa Barat mengalami disabilitas. Sedangkan di Indonesia data dari Model Functioning, Disability dan Health menurut BPS dan UN-ESCAP dengan berbasis modul ICF International WHO Classification of Functioning, Disability and Health pada tahun Pada tahun 1980, WHO pertama kalinya 2006 tercatat 1,38% penduduk dengan disabilitas atau mempublikasikan International Classification of sekitar 3.063.000 jiwa. Dengan demikian spesialis Kedokteran Impairment, Disabilities, and Handicaps (ICIDH) sebagai Fisik dan Rehabilitasi bersama seluruh tim Rehabilitasi Medik acuan klasifikasi yang berbasis konsekuensi penyakit. berperan dan berkontribusi aktif dalam mengatasi masalah WHO telah mengembangkan 2 klasifikasi internasional ini. yaitu kerangka model medis dan kerangka model sosial. Pada tahun 2001, WHO mempublikasikan International Peran Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Classification of Functioning, Disability and Health, yang Menurut WHO Rehabilitasi Medik adalah semua merubah klasifikasi sebagai konsekuesi penyakit menjadi tindakan yang ditujukan untuk mengurangi dampak klasifikasi komponen kesehatan. Klasifikasi ini berdasarkan kondisi disabilitas dan handicap, serta memungkinkan interaksi antara kondisi kesehatan dan faktor kontekstual individu dengan disabilitas mencapai integrasi sosial yang yaitu faktor lingkungan (kebiasaan sosial, karakteristik 10 mimbar april 2014 arsitektural, struktur legal dan sosial) dan faktor personal (gender, usia, mekanisme coping, latar belakang sosial, pendidikan, profesi, pengalaman masa lalu, pola kebiasaan serta faktor yang mempengaruhi pengalaman individu atas disabilitas). Aspek fungsional tidak hanya dipandang sebagai dampak, tetapi sebagai titik awal untuk asesmen klinis dan intervensi, fungsional, modifikasi faktor lingkungan dan faktor personal. Aspek fungsional lebih positif daripada disabilitas dalam mendiskripsikan interaksi individu dengan kondisi kesehatan dan faktor kontekstual dari individu. Organisasi dunia mendeklarasikan Human Right dimana individu dengan disabilitas tidak boleh dipandang sebagai obyek atau “pasien” dalam sepanjang masa hidupnya. Mereka adalah warganegara yang berkebutuhan khusus yang berhubungan dengan disabilitas spesifiknya. Mereka harus diperlakukan dalam lingkungan sosial dalam konteks yang “normal”. Dalam hal ini partisipasi adalah aspek fundamental dan sentral sebagai akses untuk bersosialisasi. Klasifikasi ICF ini merupakan titik awal pengembangan pelayanan rehabilitasi medik dan riset. Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi mendukung prinsip evidence-based medicine dan dalam 2 dekade terakhir ini riset di KFR berkembang pesat. Penelitian dikembangkan ke perspektif aspek biomedik dari human functioning yang meliputi basic sciences, applied sciences dan profesional sciences. Teknologi rehabilitasi adalah salah satu bidang yang penting yang akhir akhir ini dan dimasa yang akan datang menjadi bahan penelitian yang luas. Tissue engineering dan teknologi mutakhir yang lain berkontribusi dalam riset di KFR. Perkembangan Regenerative Medicine mempunyai implikasi terhadap perkembangan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Aplikasi dalam KFR adalah terapi dengan stem cell atau sel punca. Faktor lingkungan mempunyai peran yang penting untuk memberikan kontrol kehidupan sel punca, proliferasi dan partisipasi dalam jaringan regenerasi. Strategi rehabilitasi lingkungan mikro seperti latihan fisik terstruktur dan neuromuscular elctrical stimulation (NMES) merupakan stimuli untuk mengoptimalkan transplantasi sel punca. Penelitian sel punca sudah dilakukan oleh salah satu staf Depatemen IKFR dalam rangka program pendidikan S3 dan akan disusul oleh satu staf lain. ditandai dengan penurunan berat badan, dengan disertai atau tanpa disertai kelelahan, kelemahan otot, kemunduran aktifitas, kemunduran performa motorik, abnormalitas keseimbangan dan abnormalitas pola jalan. Perkembangan teknologi menciptakan modalitas, alat latihan dan alat bantu jalan untuk mencegah dan memperbaiki kondisi frailty tersebut sehingga dapat mencegah terjadinya disabilitas bahkan handicap. Kemampuan untuk tetap berpartisipasi dalam lingkungan sosial tetap harus dipertahankan. Perlu kerjasama multidisiplin dalam melakukan manajemen rehabilitasi individu usia lanjut dan berbagai riset perlu dikembangkan untuk mencegah percepatan kemunduran fungsi melalui regenerative medicine. Departemen IKFR FK UA/SMF Rehabilitasi Medik RSUD Dr Soetomo berperan aktif di dalam tim Geriatri di RSUD Dr Soetomo, terutama dalam usaha preventif primer, sekunder dan tersier, meminimalkan risiko jatuh, risiko frailty dan disabilitas, risiko isolasi sosial dan ketidakmandirian. Latihan keseimbangan bagi pasien geriatri menggunakan alat Biodex Balance System. Divisi Rehabilitasi Sistim Muskuloskeletal Kemajuan teknologi Kedokteran memungkingkan banyak masalah trauma pada sistim muskuloskeletal dapat diatasi. Hal ini juga memicu kemajuan teknologi bidang Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Kemajuan teknologi rehabilitasi menciptakan ortesa, protesa dan alat bantu jalan yang canggih hingga terapi latihan dengan robot. Saat ini telah dikembangkan robotic–gait trainer, dan dimasa yang akan datang human-robot interaction. Assistive technology berkembang pesat untuk memperbaiki kapasitas individu yang mengalami disabilitas sehingga dapat berpartisipasi Perkembangan Divisi Kedokteran Fisik dan dalam lingkungan sosial dan vokasional. Di Indonesia perlu Rehabilitasi /Pelayanan Rehabilitasi Medik dikembangkan alat ortesa dan protesa maupun alat bantu Divisi Rehabilitasi Geriatri jalan yang terjangkau masyarakat melalui teknologi tepat Rehabilitasi pada usia lanjut merupakan upaya guna dengan menggunakan produk lokal. Perkembangan kesehatan yang penting. Hal ini menjadi perhatian di metoda pelayanan rehabilitasi berkembang sesuai dengan kalangan medis mengingat jumlah usia lanjut yang makin perkembangan teknik operasi dari bidang bedah, termasuk bertambah. Di Indonesia, DepKes RI memperkirakan pada joint replacement. tahun 2010 jumlah penduduk usia lanjut sebesar 24 juta SMF Rehabilitasi telah mengembangkan pembuatan jiwa atau 9,77% dari total jumlah penduduk. Penduduk protesa dan ortesa canggih lengan bawah oleh staf muda usia lanjut mempunyai risiko terjadinya disabilitas dan melalui inovasi yang menghasilkan produk lokal yang efisien, pengeluaran biaya pengobatan yang tinggi. Konsep efektif dan murah. Rehabilitasi okupasional kini menjadi hal penting untuk usia lanjut adalah “active life expentancy” yang penting mengingat cidera muskuloskeletal terbanyak yaitu status fungsional sepanjang hidupnya pada usia lanjut berhubungan dengan masalah kerja, sehingga perlu lebih mandiri atau “disability-free life expentancy”. Untuk itu perlu dikembangkan. Departemen IKFR FK Unair/SMF Rehabilitasi asesmen faktor komorbid dan status fungsi untuk deteksi Medik RSUD Dr Soetomo telah berperan dalam rehabilitasi dini adanya frailty. Frailty merupakan sindroma klinik yang transplantasi saraf, jari jari tangan, tangan dan wajah, dimana april 2014 mimbar 11 artikel kesehatan stafnya juga berperan dalam Tim Spine, Tim Luka Bakar, Tim Hand, Tim Face Off. A. Pemeriksaan ultrasonografi sendi bahu. B. Fitting dan check out protesa atas lutut Divisi Rehabilitasi Pediatri Perkembangan Rehabiltasi Pediatri masa kini lebih menekankan mempersiapkan ke fungsi untuk mengenyam pendidikan atau sekolah, community-based program, lebih fokus ke kondisi wellness dan fitness daripada kondisi penyakit dan impairment. Partisipasi ke lingkungan sosial merupakan sasaran utama dari Rehabilitasi Pediatri. Disamping perkembangan teknik latihan seperti sensory integration, teknologi pembuatan ortesa dan protesa, berbagai alat komunikasi, peralatan elektronik ADL, serta alat bantu jalan yang canggih dikembangkan untuk mengurangi keterbatasan fungsi penderita, termasuk teknologi dengan robot. Kondisi dan daya tahan fisik lebih ditingkatkan sehingga anak anak dengan keterbatasan fisik dapat berprestasi maksimal sesuai dengan kemampuan yang masih ada. Intervensi untuk mengatasi spastisitas dengan bermacam metode terus berkembang. Asesmen dengan menggunakan gait analyzer dikembangkan untuk analisis kelainan pola jalan dan evaluasi hasil terapi intervensi dengan antispastsitas. Departemen IKFR FK Unair/SMF Rehabilitasi Medik RSUD Dr. Soetomo berperan aktif dalam tim Tumbuh Kembang, Tim Kembar Siam, Tim Spina Bifida, Tim Autis, Tim Cleft Lip Plalate, Tim Acute Flaccid Paralysis. A. Latihan proprioseptif menggunakan trampolin menunjukkan bahwa latihan dengan pergerakan repetitif pada sisi yang paresis menunjukkan adanya reorganisasai fungsional pada area korteks yang intak, dengan kata lain menginduksi long-term plasticity pada motor map. Hal ini diperkuat dengan temuan respon kortikal dengan pemeriksaan functional MRI. Penggunaan NMES dapat memfasilitasi motor relearning melalui mekanisme kortikal dan spinal. Perkembangan akhir melalui intervensi bedah saraf dikembangkan Deep Brain System atau DBS system untuk kasus neurologis dengan kelainan pergerakan, dengan mengaplikasikan impuls elektrik voltase rendah pada area target di otak dengan tujuan memodulasi disfungsi sinyal otak. Evolusi terapi biofeedback (BF) juga berkembang dengan pesat. Walaupun efektifitas penggunaan BF masih memerlukan riset lebih lanjut, konsep baru telah dikembangkan disamping BF dengan orientasi static BF, juga dikembangkan task-oriented BF untuk memungkinkan penderita melakukan pergerakan dalam konteks fungsional berdasarkan proses multimodal melalui berbagai stimulasi sensorik untuk menstimulasi plasticity. Penggunaan BF pada robot-assisted rehabilitation training memungkinkan self-regulation, dan motivasi pasien. Robot-assisted rehabilitation training, penggunaan NMES, neuroprostesis merupakan bagian terapi restoratif untuk promosi pemulihan behavior setelah serangan stroke disamping yang kini tengah dikembangkan dan terus menerus dilakukan riset yaitu terapi dengan sel punca dan stimulasi elektromagnetik. Intervensi berdasarkan task-oriented dan repetitive training-based terus menerus dikembangkan, diantaranya dengan teknik constraint-induced movement therapy, dan yang pernah dilakukan riset oleh staf muda adalah teknik mirror therapy. Departemen IKFR FK UA/SMF Rehabilitasi Medik RSUD Dr Soetomo berperan aktif di dalam Tim/Unit Stroke. A. Terapi okupasi pada pasien B. Latihan berjalan dengan stroke B. Spinal Orthosis untuk stabilisasi tulang belakang Divisi Rehabilitasi Sistim Neuromuskular Akhir akhir ini therapeutic electrical stimulationberkembang pesat untuk menunjang program neurorehabilitasi yaitu pada proses motor relearning pada kasus kelainan susunan saraf pusat. Penggunaan Functional Neuromuscular Electrical stimulation/NMES atau neuroprosthesis dikembangkan untuk substitusi atau menggantikan fungsi neuromuskular yang hilang. Hal ini didasari berbagai hasil penelitian yang 12 mimbar april 2014 Biodex Treadmill Divisi Rehabilitasi Sistim Kardiorespirasi Perkembangan teknologi Kedokteran untuk diagnostik, pengobatan dan tindakan bedah penyakit sistim kardiovaskular dan respirasi berkembang dengan cepat. Hal ini menyebabkan perubahan pendekatan pelayanan rehabilitasi yang lebih progresif dan komprehensif. Konsep mobilisasi sedini mungkin di ICU pada penderita pasca bedah toraks telah secara luas diaplikasikan. Pelayanan rehabilitasi medik juga berperan sebagai bagian integral manajemen penderita di ICU. Pendekatan baru untuk penderita dengan ventilasi mekanik meliputi mobilisasi dan ambulasi dini. Konsep baru yang kini dikembangkan untuk rehabilitasi kardiak adalah penekanan pada non-medically supervised programmes untuk kelompok kasus yang selektif, edukasi, modifikasi behavior yang keseluruhannya merupakan integrasi dari prevensi sekunder. Departemen IKFR FK UA/SMF Rehabilitasi Medik RSUD Dr. Soetomo berperan dalam program rehabilitasi penderita penyakit jantung anak dan dewasa dalam tim Program Pelayanan Jantung Terpadu (PPJT) dimulai sejak pre-operasi dan pasca-operasi di ICU hingga fase I Rehabilitasi Jantung di bangsal dan fase rawat jalan. Selain itu aktif dalam acara Chest Conference di Departemen Ilmu Penyakit Paru. A. Latihan di ICU pasca operasi jantung. B. Latihan endurance pasien pasca valve replacement Divisi Rehabilitasi Cidera Olah Raga Rehabilitasi pasca cidera olah raga akhir akhir ini berkembang pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap aktifitas olah raga disamping sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan pada atlit. Tim sport clinic berperan mengurangi efek fisiologis yang berat akibat cidera, mengoptimalkan waktu proses penyembuhan, dan mengembalikan individu/atlit ke aktivitas sport sedini mungkin. Rehabilitasi pada atlit mempunyai kekhususan tersendiri, karena tidak hanya untuk merestorasi komplit dari performa yang terbatas akibat cidera, tetapi harus meningkatkan ke kondisi yang lebih tinggi dari kondisi atlit sebelum cidera olah raga. Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya cidera ulang dan atlit tetap berprestasi. Disini diperlukan peran spesialis KFR beserta tim dalam pencegahan primer, sekunder dan tersier. Untuk itu diperlukan program rehabilitasi yang terstruktur dan komprehensif, meliputi asesmen yang lengkap dan berkesinambungan. Pemakaian alat untuk tes ataupun latihan isotonik dan isokinetik sangat membantu, demikian pula analisis dengan alat gait analyzer. Pendekatan baru yang akhir akhir ini berkembang untuk proses penyembuhan jaringan adalah functional tissue engineering dengan menggunakan growth factors, gene transfer/gene theraphy, stem cell dan scaffolding materials. Riset bidang ini terus berkembang yang memungkinkan penanganan rehabilitasi pada cidera olahraga dimasa yang akan datang menjadi lebih progresif. Departemen IKFR FK UA/SMF Rehabilitasi Medik RSUD Dr Soetomo berperan aktif dalam Tim Sport RSUD Dr Soetomo/FK Unair, baik pada fase akut, subakut dan kronik dan terlibat dalam manajemen pre-operasi dan pascaoperasi. Latihan penguatan isokinetik menggunakan alat Cybex Keterlibatan dalam Tim Lain Departemen IKFR FK UA/SMF Rehabilitasi Medik RSUD Dr Soetomo juga berperan dalam program transplantasi organ. Restorasi fungsional penderita yang menjalani transplantasi organ merupakan prioritas penting dan sasaran utama dari tim KFR. Rehabilitasi pada penderita dengan transplantasi organ akan meningkatkan kualitas hidup yang menjadi parameter keberhasilan transplantasi organ. Teknologi yang sedang dikembangkan saat ini adalah transplantasi bone marrow, jalan nafas, wajah, tangan dan lengan bawah, saraf, intestinal dan multiorgan viseral serta xenotransplantation. Selain itu juga berperan aktif dalam tim transplantasi ginjal. Masalah rehabilitasi yang perlu ditangani pada transplantasi organ adalah impairment dan disabilitas akibat deconditioning, disfungsi neurokognitif ,neuropati dan miopati. Keterlibatan lain yaitu dalam Tim Pleksus Brakhialis, dimana SMF Rehabilitasi berperan pada fase pre-operasi dan pasca-operasi, pemeriksaan EMG-NCV, mempersiapkan kondisi fungsi neuromuskular dengan teknik latihan, elektrostimulasi dan biofeedback dan preskripsi ortosis disamping penanganan rehabilitasi komprehensif lainnya seperti terapi okupasi dan lain-lain. Peningkatan prevalensi keganasan dan HIV-AIDS menyebabkan banyak penderita dengan risiko komplikasi imobilisasi lama yang menyebabkan disabilitas dan handicap. SMF Rehabilitasi Medik berperan dalam tim paliatif dan tim HIV-AIDS ( pelayanan penderita HIV-AIDS di bangsal UPIPI). Pemeriksaan dan latihan dengan alat Biofeedback Ringkasan Ilmu dan teknologi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi berkembang pesat sejalan dengan perkembangan berbagai april 2014 mimbar 13 artikel kesehatan disiplin ilmu Kedokteran. Sudah seharusnya apa yang telah dirintis oleh dr Oemijono Moestari dikembangkan oleh generasi penerus dengan penuh tanggung jawab. Kerjasama tim Rehabilitasi Medik yang solid, kerjasama lintas program dan lintas sektoral harus terus dipertahankan untuk mencapai sasaran program pelayanan rehabilitasi medik pada setiap penderita. Perlu peningkatan baik kuantitas dan kualitas sumber daya manusia dari Tim Rehabilitasi Medik, disamping pengembangan riset IKFR untuk kemajuan pelayanan masa kini dan masa yang akan datang. Dengan adanya tuntutan pelayanan yang berkualitas dan komprehensif, perlu dipikirkan perubahan pola pelayanan rehabilitasi medik yang sebelumnya hanya mencakup rawat jalan dan konsultasi rawat inap, dengan mengembangkan pelayanan rawat inap Rehabilitasi Medik. Daftar Pustaka Stucki G, Kostanjesk N, Ustun B, Ewert T and Cieza A, 2010. Applying the ICF in Rehabilitation Medicine. In : Frontera WR and DeLisa JA (Eds). DeLisa’s Physical Medicine & Rehabilitation. 5th ed. Philadelphia. Lippincott Williams & Wilkins, 301-324. Jung H-J, Fisher MB and Woo SL-Y, 2009. Role of Biomechanics in the Understanding of Normal, Injured, and Healing Ligaments and Tendons. Sports Medicine, Arthroscopy, Rehabilitation, Therapy & Technology, 1: 1-17. Gutenbrunner C, Ward AB and Chamberlain MA, 2007. White Book on Physical and Rehabilitation Medicine in Europe. J Rehabil Med 39:1-48. Wolf SL and Huang H, 2010. Evolution of Biofeedback in Physical Medicine and Rehabilitation. In : Frontera WR and DeLisa JA (Eds). DeLisa’s Physical Medicine & Rehabilitation. 5th ed. Philadelphia. Lippincott Williams & Wilkins, 19371952. Bodine C, 2010. Assistive Technology. In : Frontera WR and DeLisa JA (Eds). DeLisa’s Physical Medicine & Rehabilitation. 5th ed. Philadelphia. Lippincott Williams & Wilkins, 1997-2016. Memperhatikan hal-hal kecil sederhana, Yang diabaikan sebagian besar orang, membuat segelintir kecil orang menjadi kaya. --- Henry Ford --Anda dapat melakukan apapun jika punya antusiasme. Antusiasme itu adalah ragi yang membuat harapan menjulang kebintang-bintang. Dengan antusiasme, akan ada prestasi. Tanpa antusiasme, yang ada hanya alibi. --- Henry Ford --- Hari Besar Kesehatan NO TANGGAL KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 07 April 08 April 10 April 11 April 17 April 18 April 22 April 24 April 01 Mei 08 Mei 10 Mei 29 Mei 31 Mei 24 Juni 26 Juni Hari Kesehatan Se-Dunia Hari Anak-anak Balita Hari Meluas Malaria Se-Dunia Hari Kanker Tulang Hari Hemofilia Se-Dunia Hari Diabetes Nasional Hari Demam Berdarah Hari Imunisasi Hari Asma Hari Palang Merah Se-Dunia Hari Lupus Se-Dunia Hari Lanjut Usia Nasional Hari Tanpa Tembakau Se-Dunia Hari Stroke Se-Dunia Hari Tanpa Obat Sumber 14 mimbar april 2014 : Kalender Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011 Kalender 2013, Tabloid Gaya Hidup Sehat, edisi XIII-41, 4 Januari 2013 ASMA PADA KEHAMILAN Cut Diana Laili, Arief Bakhtiar Departemen / SMF Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FK Unair - RSUD Dr. Soetomo A sma merupakan penyakit inflamasi kronis saluran nafas yang melibatkan banyak sel dan elemen seluler yang mengakibatkan hiperresponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama pada malam hari dan atau dini hari. Episode tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan.1 Prevalensi asma pada kehamilan pada kepustakaan terdahulu dilaporkan 0,4 sampai 1,3%, sedangkan penelitian yang lebih baru oleh Murphy, dkk. (2005) didapatkan prevalensi asma pada wanita hamil yang meningkat. Sedangkan Schatz, dkk. mendapatkan angka pada kisaran 8% wanita hamil yang menderita asma. Rey dan Boulet pada tahun 2007 mendapatkan prevalensi wanita hamil dengan asma antara 3,4 - 12,4%. 2 Penyakit ini dapat dijumpai pada ibu yang sedang hamil, dan dapat menyebabkan komplikasi pada 7% kehamilan. Serangan asma seringkali muncul pada kehamilan minggu ke-24 sampai minggu ke-36, serangan hanya terjadi 10% selama persalinan.2,3 Pengaruh kehamilan terhadap asma Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan mempengaruhi hidung, sinus dan paru. Peningkatan hormon estrogen menyebabkan kongesti kapiler hidung, terutama selama trimester ketiga, sedangkan peningkatan kadar hormon progesteron menyebabkan peningkatan laju pernapasan.2,4 Penelitian Beecroft dkk. mengatakan bahwa jenis kelamin janin dapat mempengaruhi serangan asma pada kehamilan. Ibu dengan bayi laki-laki menunjukkan perbaikan gejala asma (44,4%), sementara tidak satu pun ibu dari bayi perempuan mengalami perbaikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gejolak adrenergik yang dialami ibu selama mengandung janin laki-laki dapat meringankan gejala asma.2 Namun ada juga faktor yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat memperburuk asma, diafragma naik hingga 4 cm mungkin mengakibatkan penutupan saluran napas selama pernapasan tidal dan dapat mengubah rasio ventilasi-perfusi.4 Pengaruh asma pada kehamilan Asma pada kehamilan pada umumnya tidak mempengaruhi janin, namun serangan asma berat dan asma yang tak terkontrol dapat menyebabkan hipoksemia ibu sehingga berefek pada janin. Dampak yang terjadi dapat berupa kelahiran prematur, usia kehamilan muda, hipertensi pada kehamilan, abrupsio plasenta,korioamnionitis, dan seksio sesaria.2,3 Studi terbaru menunjukkan bahwa kebanyakan wanita dengan asma akan mengalami kehamilan yang lancar. Terutama wanita dengan asma terkontrol dengan baik, hasil kehamilannya sebanding dengan wanita tanpa asma. Wanita dengan asma lebih parah atau kurang terkontrol rentan terhadap hasil perinatal yang merugikan. Satu penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik terjadinya diabetes gestational, lahir prematur dan kelahiran dengan operasi sesar untuk perempuan dengan asma sedang-berat, bila dibandingkan dengan asma yang terkontrol dan tanpa asma. Wanita yang mengalami gejala setiap hari memiliki kemungkinan terjadi preeklamsi lebih tinggi.4 DIAGNOSIS DAN PEMANTAUAN PENYAKIT Tanda-tanda dan gejala asma berbeda dari pasien ke pasien, dan tingkat keparahannya juga dapat bervariasi pada setiap pasien sesuai waktu dan kondisi saat serangan. Diagnosis asma ditegakkan berdasar gejala episodik obstruksi aliran jalan nafas, yang bersifat reversibel atau reversibel sebagian.3,4 Tabel 1. Penilaian asma terkontrol pada wanita hamil Variabel Frekwensi dari gejala Frekwensi dari gangguan tidur (terbangun) Gangguan aktivitas normal Penggunaan SABA untuk kontroller Asma Terkontrol Asma Terkontrol Sebagian ≤ 2 hari/ minggu >2 hari/minggu ≤ 2 kali/bulan 1-3 kali /minggu Asma Tidak terkontrol Setiap hari ≥ 4 kali/ minggu Tidak ada Kadang-kadang ≤ 2 hari/ minggu >2 hari/minggu Sangat terganggu Beberapa kali /hari april 2014 mimbar 15 artikel kesehatan PENATALAKSANAAN ASMA PADA KEHAMILAN Dalam pengelolaan asma selama kehamilan, dianjurkan partisipasi tim multidisiplin, termasuk ahli alergi, dokter paru, dokter kandungan dan dokter anak. Membutuhkan pendekatan kooperatif antara dokter kandungan, bidan, dokter paru serta perawat yang khusus menangani asma dan ibu hamil itu sendiri. Tujuan serta terapi pada prinsipnya sama dengan pada penderita asma yang tidak hamil. Terapi medikasi asma selama kehamilan hampir sama dengan terapi penderita asma tidak hamil, dengan pelega kerja singkat serta terapi harian jangka panjang untuk mengatasi inflamasi.2,4 a. Edukasi Mengontrol asma selama kehamilan penting bagi kesejahteraan janin. Ibu hamil harus mampu mengenali dan mengobati tanda-tanda asma yang memburuk agar mencegah hipoksia ibu dan janin. Ibu hamil harus mengerti cara mengurangi pajanan agar dapat mengendalikan faktor-faktor pencetus asma.2,5 b. Menghindari faktor pencetus asma Mengenali serta menghindari faktor pencetus asma dapat meningkatkan kesejahteraan ibu dengan kebutuhan medikasi yang minimal. Asma dapat dicetuskan oleh berbagai faktor termasuk alergi, infeksi saluran napas atas, sinusitis, exercise, aspirin, obat-obatan anti inflamasi non steroid (NSAID), dan iritan, misalnya: asap rokok, asap kimiawi, kelembaban, emosi serta Gastroesophageal reflux (GER).2,4,5 c. Terapi farmakologi selama kehamilan Umumnya obat yang digunakan untuk pengobatan asma di luar kehamilan juga tidak ada kontraindikasi selama kehamilan. Golongan obat-obatan tersebut adalah β2 agonis, Kortikosteroid inhalasi, Kortikosteroid sistemik, Antikolinergik, Methylxanthin, Cromoglycate. Steroid sistemik yang digunakan dalam waktu yang lama selama kehamilan dapat mengakibatkan kelahiran prematur, preeklamsia dan pembatasan pertumbuhan intrauterin. Belum jelas sampai sejauh mana pengaruh obat terhadap kelainan yang ditimbulkan, sehingga American College of Obstetri and Ginekologi merekomendasikan bahwa steroid sistemik dapat digunakan jika indikasi secara klinis lebih besar manfaatnya bagi kesehatan ibu dan janin daripada risiko yang ditimbulkan. Methylxanthin tidak sering diresepkan selama kehamilan karena memerlukan monitoring yang ketat dan menyebabkan efek samping yang mengganggu seperti insomnia, jantung terasa terbakar, jantung berdebar dan mual.4,6 perkembangan janin yang abnormal. Wanita dengan gejala asma tapi tidak terdiagnosis sebelumnya dan berada pada risiko eksaserbasi memiliki potensi untuk menimbulkan masalah berat bagi janin. Oleh karena itu, eksaserbasi asma selama kehamilan adalah keadaan darurat dan harus dikelola agresif di rumah sakit .5,6 Faal paru yang memburuk, gejala memberat, mengantuk, kesadaran yang menurun, harus dirawat di unit perawatan intensif (ICU), mempertahankan jalan napas dan pertimbangan ventilasi mekanik dengan O2 100%, inhalasi short-acting β2-agonis per jam ditambah inhalasi ipratropium bromida, kortikosteroid intravena dan pemantauan janin terus-menerus sampai pasien stabil.5,6 Dalam asma eksaserbasi ringan-sedang (FEV1 atau PEF ≥ 50% - ≤ 80%) pertama terapi awal adalah inhalasi short acting β2-agonis seperti salbutamol, dapat diberikan kortikosteroid oral, dan menjaga saturasi oksigen> 95%. Setelah intervensi pertama perlu dievaluasi kembali, menentukan kategori dan tindakan selanjutnya. Respons yang tidak lengkap (FEV1 atau PEF ≥ 50% tetapi <70%, Penatalaksanaan pada eksaserbasi akut Asma yang tidak terkontrol dan eksaserbasi berpotensi mengi dan sesak napas tetap bertahan sebaiknya membahayakan ibu dan janin. Pada asma akut, hipoksia menjalani rawat inap sampai pasien stabil. Jika respons ibu dikombinasikan dengan alkalosis pernapasan dapat yang menguntungkan (FEV1 atau PEF ≥ 70%, respons mengurangi aliran darah ke plasenta dan penurunan berkelanjutan 60 menit setelah terakhir pengobatan, oksigen yang dapat mengakibatkan pertumbuhan dan tidak ada gangguan pernapasan, pemeriksaan fisik yang 16 mimbar april 2014 atau komplikasi kehamilan.2,3 b. Komplikasi asma pada kehamilan bagi janin Kekurangan oksigen ibu ke janin menyebabkan beberapa masalah kesehatan janin, termasuk : Kematian perinatal; IUGR, gangguan perkembangan janin dalam rahim menyebabkan janin lebih kecil dari umur kehamilannya; Kehamilan preterm; Hipoksia neonatal, oksigen tidak adekuat bagi sel-sel; Berat bayi lahir rendah.2,3 Mekanisme penyebab berat bayi lahir rendah pada wanita asma masih belum diketahui, akan tetapi terdapat beberapa faktor yang mendukung seperti perubahan fungsi plasenta, derajat berat asma dan terapi asma. Plasenta memegang peranan penting dalam mengontrol perkembangan janin dengan memberi suplai nutrisi dan oksigen dari ibu. 2 RINGKASAN Ibu hamil yang menderita asma berat atau tidak terkontrol meningkatkan kejadian lahir prematur, berat badan lahir rendah, hipoksia neonatus dan kematian, hiperemesis gravidarum, perdarahan vagina, toksemia, abrupsio plasenta, korioamnionitis, dan seksio sesaria. Asma pada kehamilan dapat dicetuskan oleh berbagai faktor, seperti: alergi, infeksi saluran napas atas, sinusitis, exercise, aspirin, obat-obatan anti inflamasi non steroid (NSAID), dan iritan. Dalam pengelolaan asma selama kehamilan dianjurkan partisipasi tim multidisiplin dan tujuan serta terapi pada prinsipnya sama dengan pada penderita asma yang tidak hamil termasuk saat eksaserbasi. Umumnya obat yang digunakan untuk pengobatan asma di luar kehamilan juga tidak ada kontraindikasi selama kehamilan normal dan status janin yang meyakinkan), pasien dapat dipulangkan, beri edukasi dan rencana pengobatan selanjutnya secara tertulis.5,6 DAFTAR PUSTAKA 1. Global Initiative for Asthma (GINA), Magement and Prevention Update. Defenisi and overview; 2012; p.2 Penatalaksanaan Asma Pada Persalinan Serangan asma akut selama kelahiran dan persalinan sangat jarang ditemukan. Ibu hamil dapat melanjutkan penggunaan inhaler rutin sampai persalinan. Pada ibu dengan asma yang selama kehamilan telah menggunakan steroid oral (>7,5 mg prednisolon setiap hari selama lebih dari 2 minggu) saat awal kelahiran atau persalinan harus mendapatkan steroid parenteral (hidrokortison 100mg setiap 6-8 jam) selama persalinan, sampai ia mampu memulai kembali pengobatan oralnya.2 2. Subijanto, A.A.. Keanekaragaman genetik HLA-DR dan variasi kerentanan terhadap penyakit asma; tinjauan khusus pada asma dalam Kehamilan BIODIVERSITAS. ISSN: 1412-033XVolume 9, Nomor 3 Juli 2008;Hal: 237-243 KOMPLIKASI a. Komplikasi asma pada kehamilan bagi ibu Asma tak terkontrol dapat menyebabkan stres yang berlebihan bagi ibu. Komplikasi asma tak terkontrol bagi ibu termasuk :Preeklampsia, ditandai dengan peningkatan tekanan darah, retensi air serta proteinuria; Hipertensi kehamilan, yaitu tekanan darah tinggi selama kehamilan; Hiperemesis gravidarum, ditandai dengan mual-mual, berat badan turun serta ketidakseimbangan cairan dan elektrolit; Perdarahan pervaginam Induksi kehamilan dan 3. Schatz M, Dombrowski M , Asthma in Pregnancy. N Engl J Med 2009; 360:1862-9 4. Nelson, LaTasha, Dana R. Gossett, and William Grobman, “Respiratory diseases in pregnancy: asthma.” Preconceptional Medicine: 2012; 47 5. Gonzalez-Diaz, Sandra N., et al. “Asthma and Pregnancy– Comorbid and Coexisting.” Global Advanced Research Journal of Medicine and Medical Sciences (GARJMMS) (ISSN: 2315-5159) Vol. 1 (11) pp. 292-303, December, 2012. Special Anniversary Review Issue http://garj.org/ garjmms/index. 6. Review of the NAEPP. Expert Panel Report (EPR-3) on Asthma Diagnosis and Treatment Guideline, 2007. april 2014 mimbar 17 artikel kesehatan Uji Kulit pada Dermatitis Kontak D Damayanti, dr, SpKK, Dept/SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUA/RSUD Dr. Soetomo Surabaya ermatitis kontak yang merupakan radang pada kulit setelah kulit kontak dengan bahan tertentu, masih menjadi masalah di masyarakat umum maupun di tempat kerja. Penanganan terpenting dari dermatitis kontak ini adalah mencari bahan penyebab dan menghindari paparan, sehingga diharapkan frekuensi kekambuhan akan berkurang. Salah satu metode untuk mengetahui bahan penyebab pada dermatitis kontak adalah Uji tempel. Dermatitis Kontak Dermatitis kontak adalah radang kulit yang timbul setelah kulit kontak / terpapar dengan suatu bahan dari luar. Dermatitis kontak dibagi menjadi 2, yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi. Dermatitis kontak iritan (DKI) ialah radang kulit akibat paparan dengan bahan iritan di luar tubuh, baik iritan lemah (misalnya sabun, detergen, minyak pelumas) maupun iritan kuat (misalnya asam kuat, basa kuat). Pada iritan kuat akan menimbulkan radang kulit pada paparan pertama, sedangkan pada iritan lemah hal ini baru terjadi setelah paparan berulang. Bahan kimia ringan atau bahkan air pun, kalau sering terpapar dengan rutin dapat menimbulkan iritasi dan akhirnya menimbulkan reaksi radang. Pada DKI yang terjadi adalah reaksi iritasi, dan tidak ada keterlibatan sistem imunitas tubuh. Sedangkan Dermatitis kontak alergi (DKA) disebabkan terpaparnya kulit dengan bahan yang bersifat alergen/ penyebab alergi. DKA biasanya terjadi pada seseorang yang sensitif atau memiliki riwayat alergi yang bersifat spesifik pada individu tertentu, misalnya alergi terhadap sandal karet. DKA mempunyai kecenderungan untuk dapat meluas, walaupun bahan penyebab alergi sudah dihindari. Gambaran untuk DKI dan DKA dapat berupa bercak DKA karena sandal karet (Dikutip dari kepustakaan no. 3) 18 mimbar april 2014 merah, lepuh atau luka; sedangkan pada keadaan yang menahun (kronis) dapat berupa kulit kering, penebalan ataupun luka. Seringkali Dermatitis kontak ini terjadi akibat paparan di lingkungan kerja, yang disebut sebagai Dermatitis kontak akibat kerja. Sekitar 5% pria dan 10% wanita timbul gejala eksema yang berhubungan dengan paparan pada tempat kerja, tersering terjadi pada daerah telapak tangan. Biasanya akibat sesuatu yang bersentuhan dengan tangan, yang bisa menimbulkan reaksi alergi maupun reaksi iritasi. Beberapa gejala yang timbul seperti pada DKA ataupun DKI; dimulai dari gejala kulit kering, kasar, kulit merah, bengkak, bersisik, pecah-pecah, hingga dapat timbul lepuh. Biasanya disertai dengan gejala gatal, atau rasa seperti terbakar. Dan bila kondisi ini berlangsung lama, kulit akan menebal dan kasar. Dasar pencegahan timbulnya Dermatitis kontak adalah dengan menghindari paparan bahan iritan/allergen, atau paling tidak meminimalkan kontak dengan bahan tersebut. Sehingga hal yang terpenting adalah mengidentifikasikan bahan yang diduga sebagai penyebab. Sebelum dilakukan uji tempel, akan ditanyakan mengenai lokasi radang dan bagaimana timbulnya, terapi yang telah digunakan, penyakit kulit sebelumnya, serta riwayat penyakit alergi baik pada pasien maupun keluarga (asma, eksim, bersin-bersin). Selain itu, riwayat penggunaan kosmetik, sabun, sampo, dan bahan lain yang ditempelkan ke kulit; pekerjaan maupun hobi juga penting ditanyakan pada persiapan uji tempel ini. Uji Tempel (Patch Test) Untuk mengetahui bahan penyebab pada Dermatitis kontak dapat dilakukan uji kulit berupa Uji Tempel. Uji tempel merupakan suatu uji kulit yang dilakukan secara langsung pada kulit pasien (biasanya pada kulit punggung atas) untuk memastikan penyebab terjadinya Dermatitis kontak, berupa bahan kimia atau bahan lain yang kontak langsung dengan kulit atau yang terpapar pada kulit pasien, baik di rumah ataupun di tempat kerja. Selain itu juga uji ini bertujuan untuk membedakan apakah radang ini merupakan reaksi iritasi atau reaksi alergi. Selama dilakukan uji tempel, bahan alergen yang diduga sebagai penyebab dalam konsentrasi tertentu ditempelkan pada kulit pasien sesuai prosedur. Uji tempel dilakukan pada pasien dengan radang kulit yang kronis (menahun) serta untuk membedakan reaksi iritasi atau reaksi alergi serta mencari penyebab pada dermatitis (radang kulit) yang sudah dalam keadaan tenang. Uji tempel ini tidak boleh dilakukan pada keadaan dermatitis yang masih akut (beradang), atau bila pasien masih mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi reaski kulit (misalnya golongan antihistamin, kortikosteroid atau imunomodulator) minimal 2 minggu. Prosedur Uji tempel Setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, langkah selanjutnya pada prosedur uji tempel adalah mempersiapkan bahan alergen dengan konsentrasi tertentu diisikan pada lempeng (chamber) untuk uji tempel. Kemudian bahan uji tempel ditempelkan pada kulit pasien yang tidak beradang, biasanya dilakukan pada area punggung atas dan direkatkan dengan menggunakan plester hipoalergenik. Setelah itu, pasien diperbolehkan pulang dengan pesan agar area uji tempel tidak boleh basah (pasien tidak diperbolehkan mandi, tidak melakukan aktivitas berlebihan yang menimbulkan banyak keringat dan menghindari paparan matahari secara langsung) sampai saatnya untuk menilai / membaca hasil uji ini. Bila plester perekat terbuka atau longgar, disarankan untuk mengulang prosedur ini. Tetapi apabila pasien mengeluhkan perih/ nyeri / rasa seperti terbakar (reaksi iritasi) atau sangat gatal, plester dapat dibuka sendiri di rumah dan segera melaporkan kepada dokter. Bahan Uji tempel di URJ Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya Pembacaan uji tempel dilakukan pada jam ke 48, 72 atau 96 (atau dilepas lebih awal bila timbul keluhan pada area uji tempel). Yang utama adalah membedakan apakah reaksi ini merupakan reaksi alergi atau reaksi iritasi. Reaksi iritasi biasanya lebih jelas sesaat setelah uji tempel dilepas, dan kemudian akan mereda setelah beberapa waktu kemudian. Sedangkan pada reaksi alergi, reaksi saat dilepas lebih ringan dibandingkan beberapa hari Prosedur pelaksanaan Uji tempel di URJ Kulit dan Kelamin RSUD dr Soetomo Surabaya berikutnya (biasanya semakin jelas pada hari kelima). Bahan yang menyebabkan reaksi iritasi dapat menyebabkan dermatitis yang telah diderita sebelumnya kambuh, tetapi hal ini dapat dicegah dengan penggunaan krim pelindung atau moisturiser. Sedangkan bahan penyebab alergi harus dihindari. Semakin sering kulit terpapar bahan alergen tersebut, maka reaksinya akan semakin berat. Sangatlah penting untuk dilakukan anamnesis dan juga pemeriksaan fisik pada pasien, karena hasil yang positif harus memiliki relevansi dengan riwayat dan juga pemeriksaan fisik. Apabila hasil positif tidak relevan dengan riwayat pasien, dapat saja reaksi positif terhadap bahan tersebut sesuai dengan dermatitis yang lalu yang saat ini tidak muncul, tetapi kulit masih peka dengan bahan tersebut, sedangkan bahan penyebab saat ini belum dapat dibuktikan. Atau dapat juga merupakan reaksi silang (cross sensitisation) yaitu pasien tersebut peka terhadap bahan yang struktur kimianya mirip dengan bahan yang lain, misalnya bahan dalam cat rambut dengan bahan anestesi lokal. Hasil pembacaan uji tempel positif yang relevan dengan riwayat dan pemeriksaan fisik pasien, akan diinformasikan kepada pasien, dan pasien akan diminta untuk menghindari paparan dengan bahan tersebut. Dengan menghindari bahan tersebut, diharapkan Dermatitis kontak terhadap tersebut dapat dihindari dan dicegah. Kepustakaan 1. Pohan SS, Sukanto H, Hutomo M. Dermatitis Kontak Alergi. Dalam: Panduan Praktek Klinis SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD dr. Soetomo Surabaya. Surabaya; 2013. 2. Pohan SS, Sukanto H, Hutomo M. Dermatitis Kontak Iritan. Dalam: Panduan Praktek Klinis SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD dr. Soetomo Surabaya. Surabaya; 2013. 3. Barakbah J, Pohan SS, Sukanto H, et al. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Surabaya: Airlangga University Press; 2008. 4. Odom R.B., et al. Andrews’ Diseases of The Skin. 11th ed. Philadelphia: WB Saunders Company; 2011. april 2014 mimbar 19 artikel kesehatan Pemeriksaan Mata Pada Anak When and How? Dr. Rozalina Loebis, SpM Dept. Ilmu Kesehatan Mata – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga / RSUD Dr. Soetomo Surabaya Mengapa skrining penglihatan pada anak penting? Penglihatan yang baik ialah kunci dari keberhasilan perkembangan anak dan kesuksesan di sekolah. Sistem penglihatan belum berkembang sempurna ketika lahir dan akan terus berkembang hingga si anak mencapai usia 10-12 tahun. Dalam perkembangan penglihatan anak, diperlukan penglihatan yang tajam pada kedua mata anak agar dapat mengirimkan bayangan yang jelas pada otak. Apabila bayi atau anak tidak dapat mengirimkan bayangan yang jelas pada otak, maka hal ini menyebabkan terjadinya Amblyopia atau Mata Malas (Lazy Eyes), yaitu kondisi dimana penglihatan anak menurun walaupun secara anatomis bola mata normal. Amblyopia atau Lazy Eyes ini lebih banyak dipengaruhi karena fungsi sel-sel syaraf mata tidak bisa berkembang dengan baik akibat gangguan dari tajam penglihatan anak. Apabila gangguan tajam penglihatan pada anak bisa dideteksi lebih dini, maka akan semakin mudah untuk memberi penatalaksanaan secara efektif. Kapan dan Bagaimana Skrining Penglihatan Anak Dilakukan? M e l a k u k a n skrining penglihatan pada anak ketika lahir dan kemudian pada saat bayi lalu pada masa prasekolah dan pada masa sekolah sangatlah penting. Berdasarkan The American Academy of Ophthalmology dan The American Association for Pediatric Ophthalmology and Strabismus merekomendasikan waktu pemeriksaan sebagai berikut : Ketika Lahir Dokter spesialis anak, maupun dokter keluarga harus dapat memeriksa mata bayi yang baru lahir dan melakukan Tes Refleks Merah (Red Reflex Test = Bruckner Test) sebagai indikator awal bahwa mata bayi tersebut normal. Dokter spesialis mata harus melakukan pemeriksaan yang lengkap apabila bayi terlahir prematur atau mempunyai resiko tinggi di bidang kesehatan, ada ketidaknormalan 20 mimbar april 2014 pada fisiknya atau mempunyai riwayat keluarga yang mengalami gangguan penglihatan pada masa anak Bayi Skrining kedua untuk kesehatan mata harus dilakukan oleh dokter spesialis mata antara usia 6 bulan hingga 1 tahun. Balita (Preschoolers) Antara usia 3 hingga 4 tahun, tajam penglihatan anak dan keselarasan bola mata harus diperiksa oleh dokter anak, dokter keluarga, dan dokter spesialis mata Tajam penglihatan harus diperiksa sedini mungkin saat si anak mulai bisa bekerjasama dengan menggunakan kartu bergambar. Photoscreening ialah suatu metode untuk memeriksa tajam penglihatan secara objektif. Yang penting disini, ditentukan apakah anak bisa fokus secara normal pada jarak jauh, menengah dan dekat. Kebanyakan anak pada usia ini ialah hipermetrop , tapi tetap dapat melihat secara jernih pada jarak tertentu. Kebanyakan anak-anak pada usia ini tidak memerlukan kacamata.. Usia sekolah Begitu masuk usia sekolah, pemeriksaan mata ditujukan untuk memeriksa tajam penglihatan dan keselarasan kedua bola mata. Pada usia ini, kelainan refraksi yang paling sering terjadi iala mata minus yang dapat dikoreksi dengan menggunakan kacatama. Apabila keselarasan kedua bila mata mengalami gangguan, atau ada abnormalitas lain di mata, maka si anak harus menjalani pemeriksaan lengkap yang dilakukan oleh dokter spesialis mata. seputar soetomo Kunjungan Komisi E DPR Pusat ke RSUD Dr. Soetomo Kamis, 13 Pebruari 2014 Kunjungan Rieke Diah Pitaloka ke Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Darurat dalam rangka melihat Pelaksanaan BPJS di RSUD Dr. Soetomo. Launching Parameter Baru dan Sosialisasi Neonatal TSH oleh Instalasi Patologi Klinik pada Selasa 11 Pebruari 2014 di Gedung Pusat Diagnostik Terpadu (PDT). Rapat Kerja tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) berlangsung di Kemenkes (di lingkungan BUK) dihadiri Tim PNPK, Dirjen BUK Kemenkes Akmal Thaher, Ketua PP IKABI, Prof Paul Tahalele/RSDS, Ketua PP PABI, Urip Moertedjo, dr/RSDS, Ketua PP POGI, Ketua PP IDAI, PP PAPDI, pada 11 Maret 2012. Simposium Workshop Bedah KL tentang Thyroid Disease telah berlangsung 16-17 Maret 2014 di Gedung SMF/Dep Bedah & GBPT RSUD Dr. Soetomo/FK Unair. Diikuti 30 dokter Sp Bedah Umum foto bersama para peserta dokter spesialis bedah umum dengan para instruktur bedah kepala leher RSDS/FK Unair. april 2014 mimbar 21 seputar soetomo Foto Kiri : Kunjungan Komisi E DPRD Jawa Timur dalam rangka meninjau jalannya kegiatan BPJS di RSUD Dr. Soetomo pada Senin 20 Januari 2014. Foto Kanan : Penyerahan bayi yang ditelantarkan dari Direktur RSUD Dr. Soetomo ke Dinas Sosial Prov. Jawa Timur oleh Dra. Ilonka Suksmawati, M.Si pada Selasa 4 Pebruari 2014. Foto Kiri : Penandatanganan MoU oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo dengan beberapa mitra kerja antara lain; kuasa hukum RSUD Dr. Soetomo, RSU Haji, PT. Syslab, PT. Unilever pada Rabu 26 Pebruari 2014. Foto Kanan : Penyerahan 3 Ambulance oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo Kepada Kepala Instalasi Rawat Darurat merupakan sumbangan dari Bank Jatim 1 buah dan yang 2 buah dari APBD RSUD Dr. Soetomo pada Kamis 13 Pebruari 2014. Jum’at 14 Pebruari 2014 setelah Gunung Kelud meletus tampak kiri Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Dodo Anondo, MPH melepas Tim Bantuan Siaga Bencana (BSB) untuk bertugas didaerah bencana letusan Gunung Kelud. RSUD Dr. Soetomo mengirim 2 Tim Medis yang terdiri dari 2 dokter umum BSB, 2 dokter Anesthesi, dan 10 perawat beserta ambulans. Tampak kanan Rombongan Direktur RSUD Dr. Soetomo meninjau Tim Kesehatan RSUD Dr. Soetomo di daerah bencana di Pujon (Tim ke II). 22 mimbar april 2014 Kunjungan mahasiswa dari Universitas Kyung Hee, Korea Selatan ke RSUD Dr. Soetomo dalam rangka Summer Program 2014 yang diadakan oleh Universitas Surabaya (Ubaya). Rombongan dipimpin oleh Direktur Kerjasama Kelembagaan Ubaya, Dr. Dra. R.R.Christina Avanti, M.Si.,Apt., dan Dr. Se Young Kim, Ph.D, dosen Universitas Kyung Hee. Mereka belajar mengenai pengobatan tradisional Indonesia yang diterapkan di Poli Obat Tradisional Indonesia (OTI). Workshop para pemimpin RS dan Pokja Akreditasi sebagai Asesor Internal RS yang diselenggarakan oleh Komisi Akreditasi RS di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Selasa-Rabu, 4-5 Maret 2014. Tampak Tim RSUD Dr. Soetomo (15 orang) berfoto bersama para pembicara. Para pembicara dalam acara The 53rd Quadruple Joint Symposium dengan tema ‘Cardiometabolic Health Toward – 2020 : Challenges in Prevention and Treatment of Obesity, Mets, CMR and the CMDs di Shangri-La Hotel Surabaya, 8-9 Pebruari 2014. april 2014 mimbar 23 seputar soetomo Kunjungan Tim Penilai LPPD (Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah) ke RSUD Dr. Soetomo - Senin, 24 Pebruari 2014 Tim Penilai LPPD saat meninjau IRD dan Instalasi Radioterapi. Kunjungan dilakukan dalam rangka meninjau kinerja RSUD Dr. Soetomo dan melihat perkembangannya. Tim LPPD meninjau Ruang Pengambilan Sampel Instalasi Patologi Klinik dan ruang Code blue SMF Anastesi di lantai 1 Gedung Pusat Diagnostik Terpadu (GPDT). Pendampingan dalam rangka program Sistem Hospital di RSUD Soe Kabupaten Timur Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah berjalan sejak tahun 2011 dan akan berakhir Juli 2014. Tetapi Pemda Kabupaten Soe melalui Bupati Kepala Daerah masih sangat membutuhkan karena dengan adanya RSUD Dr. Soetomo Surabaya sebagai pendamping baik pelayanan medis, klinis, dan manajemen keuangan dan SDM bisa semakin baik. Pada tanggal 11-13 April 2014 dilaksankan pelatihan penataaksanaan HIV AIDS untuk petugas medis dan tenaga keperatawan oleh Tim dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya dapat terlaksana dengan baik. 24 mimbar april 2014 Foto Kiri : Studi banding RSUD Prov. Kepulauan Riau Tanjung Pinang ke Instalasi Sterilisasi Binatu (ISB), Instalasi Sanitasi, dan Bidang Diklat. Kabid. Pemasaran dan Rekam Medik RSUD Dr. Soetomo, drg. Sri Wahjulien, menyerahkan cinderamata kepada Kabid. Penunjang Non Medik RSUD Prov. Kepulauan Riau Tanjung Pinang, Bpk. Irmansyah pada Senin 17 Maret 2014. Foto kanan Donor Darah yang diselenggarakan oleh PPDS pra Bedah di Ruang Donor Darah PDT Lantai 1 pada Jum’at 14 Maret 2014. Peresmian Perluasan Mushola Baituss Salam depan Bidang Pemasaran & Rekam Medik Kamis, 20 Maret 2014 Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan tumpeng oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH. april 2014 mimbar 25 seputar soetomo HUT ke 5 Paduan Suara Gita Swara Medika Selasa, 11 Maret 2014 HUT ke 5 Paduan Suara ‘Gita Swara Medika’ dengan menyelenggarakan Mini Festival Paduan Suara dan Campursari/ Operette dengan ditandai pemotongan tumpeng oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo dr Dodo Anondo, MPH didampingi dari kanan ketua Paduan Suara Sjahjenny Mustokoweni, dr, SpPA(K), MIAC, Wadir Pelayanan Medik Dr. Kohar Hari Santoso, dr, SpAn.KIC,KAP dan Hari Paraton, dr, SpOG(K). HUT Paliatif Ke 22 – Empire Palace Surabaya Sabtu, 22 Pebruari 2014 HUT Paliatif dilaksanakan disela-sela ‘Seminar Up Date Management of Cancer Pain’ yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Paliatif & Bebas Nyeri RSUD Dr. Soetomo Surabaya ditandai dengan penandatanganan deklarasi ‘Pembentukan Perhimpunan Dokter Paliatif Indonesia (PERDOKPIN)’ oleh 18 dokter dan kepengurusan pertama terletak di Surabaya. 26 mimbar april 2014 Sekretariat Jenderal DPR RI mengadakan penelitian ke RSUD Dr. Soetomo pada Jum’at tanggal 4 April 2014 dengan tema ‘Tanggung Jawab Hukum Rumah Sakit Dalam Pelayanan Kesehatan’ dengan tujuan ingin mengetahui Standart Pelayanan Medik di RSUD Dr. Soetomo yang dipimpin oleh paling kanan Dr. Inosentius Samsul, SH, MH. PERINGATAN HARI GINJAL SEDUNIA (HGS) – 13 MARET 2014 RSUD Dr. Soetomo dan Fakultas Kedokteran Unair memperingati Hari Ginjal Sedunia dengan melepaskan balon di depan Aula FK Unair. Pranawa, dr, SpPD, KGH sebagai ketua panitia memotong tumpeng yang diberikan kepada Dekan FK Unair Prof. Dr. Agung Pranoto, dr, M.Kes, SpPD,K-EMD, FINASIM. Dalam Presentasinya ketua panita mengatakan HGS ini tiap tahun diperingati pada hari Kamis minggu ke 3 bulan Maret di seluruh dunia, jadi tanggal bisa berubah-ubah. Beliau juga mengatakan penyakit ginjal yang ditangani di bawah Hemodialisis sejak berdiri tahun 1977 menggunakan 2 mesin, menjadi Instalasi tahun 1998 dan selama tahun 2013 telah menangani 1000 pasien cuci darah dan dapat menyetor pendapatan ke RS sekitar 16 M dalam satu tahun. april 2014 mimbar 27 seputar soetomo Peringatan Hari Tuberculosis (TB) Sedunia (World TB-Day 2014) Oleh Paguyuban TB-MDR RSUD Dr. Soetomo, Senin – 24 Maret 2014 Tenaga Medis dari Poli Paru dan Poli TB-DOTS serta anggota Paguyuban TB MDR RSUD Dr. Soetomo Surabaya memajang poster di GPDT sebagai kampanye pencegahan penyakit Tuberculosis (TB) dalam rangka Hari TB Sedunia 2014. Tampak kiri pembagian Masker di Instalasi Rawat Jalan (IRJ) sebagai upaya pencegahan penularan penyakit TB dan MDR – TB (Multi Drug Resistance Tuberculosis/ TB Resisten). Dan kanan, masker juga dibagikan kepada para pengendara motor dan mobil di perempatan lampu merah depan RSUD Dr. Soetomo. Dari kiri atas : Para pasien TB dan MDR-TB melakukan senam TB di Poli TB-DOTS dipandu oleh Pak Rahmat dari Instalasi Rehabilitasi Medik. Agus Ali Fauzi, dr., Pall.Med.ECU, memotivasi para pasien di POli TB-DOTS. Kepala IRJ, Trisiswati Indraningrum, dr, SpKK, memberi cinderamata kepada Pak Abu, mantan pasien TB, karena telah mampu membantu memotivasi pasien TB lainnya 28 mimbar april 2014 PELATIHAN CODE BLUE Sosialisasi Code Blue di RSUD Dr. Soetomo dengan mengadakan Pelatihan Code Blue untuk tenaga medis, paramedis dan non medis diantaranya yang sudah mendapatkan pelatihan tenaga di Instalasi Rawat Darurat (11-13 Pebruari 2014), Gedung Pusat Diagnostik Terpadu/ GPDT (25-27 Pebruari 2014), Gedung Bedah Pusat Terpadu/GBPT (11-13 Maret 2014), dan Instalasi Rawat Jalan (25-27 Maret 2014). Tampak kiri peserta pelatihan melakukan praktek Tim Work kasus gawat darurat di IRD, tengah Dr. April Poerwanto Basoeki, dr, SpAn sedang memberikan materi Basic Life Support dan kanan para peserta Instalasi Rawat Jalan sedang praktek Hand Hygiene sebagai sosialisasi Hand Hygiene. Para peserta pelatihan Gedung Bedah Pusat Terpadu beserta instruktur foto bersama. april 2014 mimbar 29 artikel kesehatan sekilas info 30 mimbar april 2014 LOKASI CODE BLUE CENTER Langkah bila terjadi “CODE BLUE” 1. Penolong pertama datang teriakkan “CODE BLUE !!” 2. Lakukan BLS s/d Tim Bantuan datang Minta bantuan? AREA MANA YANG TERDEKAT? Area-I Poli/ R. KONSULTASI ANESTESI GPDT LT - 1 Tilp. 3118 Area-II IRD – RUANG RESUSITASI Tilp. 1219 Area-III RUANG RECOVERY GBPT- L3 Tilp. 1831 & 1832 Area-IV ICU GBPT – L2 / IRIR Tilp. 1823 & 1876 Area-V BEDAH – A Tilp. 1307 Area-VI POLI KARDIOLOGI IRJ Tilp. 1453 Area-VII UPI - IRNA ANAK Tilp. 1683 Area-VIII GRAHA AMERTA Lt-3 Tilp. 501245 & 5012903 april 2014 mimbar 31 artikel kesehatan sekilas info Total Quality Management dalam upaya Program Peningkatan Mutu Rumah Sakit By Dewi Maryam, M.Kep A. Sejarah Mutu pelayanan kesehatan telah dimulai semenjak dari tempo dulu seperti yang telah ditemukan dalam berupa dokumen-dokumen tulisan, gambar, relief maupun patung kuno. Kendali mutu pelayanan kesehatan dimulai dari diri dokter sendiri sampai awal 1900-an, selanjutnya oleh teman sejawat (peer review, pada tahun 1920), kemudian melalui data statistik pada tahun 1920-1940 dan kegiatan menjaga mutu melalui Quality Assurance (1960), Gugus Kendali Mutu (1960) dan Continous Quality Improvement (1980), dimana mutu merupakan tanggung jawab bersama. Dalam perkembangannya ada tiga model penekanan pengorganisasian pelayanan kesehatan yang utama : 1. Pendekatan Profesional (Organisasi fungsional profesional), dimana pusat organisasi pelayanan kesehatan adalah para dokter dan paramedis. 2. Pendekatan Birokratis, yang mengacu pada pengorganisasian berdasar teori manajemen modern dengan prinsip-prinsip manajemen. 3. Model atau pendekatan peningkatan mutu berkelanjutan (Continous Quality Improvement) B. Analisis Sesuai dengan sejarah pertumbuhan dan perkembangannya, maka program peningkatan mutu pelayanan terdiri dari : 1. Quality Assurance Dimulai semenjak tahun 1960an, dimana eningkatan mutu pelayanan berorientasi kepada provider (pemberi pelayanan), umpan balik pada provider dalam upaya peningkatan pelayanan, quality assurance ini pula merupakan suatu sistim prosedur yang digunakan untuk mengevaluasi nursing care. Quality Assurance adalah mencakup beberapa komponen antara lain adalah utilization review, medical care, evaluation, risk management, tinjauan sejawat, evaluasi mutu perawatan pasien dan sebagainya. Sering pula diartikan sebagai menjamin mutu atau memastikan mutu yang berarti meyakinkan orang, mengusahakan sebaikbaiknya, mengamankan atau menjaga. (Wijono, D. : 2000) 2. Total Quality Management Total Quality Management (TQM) atau Manajemen Mutu Menyeluruh adalah suatu konsep manajemen yang telah dikembangkan sejak lima puluh tahun lalu dari berbagai praktek manajemen serta usaha peningkatan dan pengembangan produktivitas. Di masa lampau, 32 mimbar april 2014 literatur manajemen berfokus pada fungsi-fungsi kontrol kelembagaan, termasuk perencanaan, pengorganisasian, perekrutan staf, pemberian arahan, penugasan, strukturisasi dan penyusunan anggaran. Konsep manajemen ini membuka jalan menuju paradigma berpikir baru yang memberi penekanan pada kepuasan pelanggan, inovasi dan peningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan. Faktorfaktor yang menyebabkan lahirnya “perubahan paradigma” adalah menajamnya persaingan, ketidakpuasan pelanggan terhadap mutu pelayanan dan produk, pemotongan anggaran serta krisis ekonomi. Meskipun akar TQM berasal dari model-model perusahaan dan industri, namun kini penggunaannya telah merambah sturuktur manajemen, baik di lembaga pemerintah maupun lembaga nirlaba. (Total Quality Management, 2004, http:www.deliveri. org/guidelines/policy/pg_6/pg_6_appendixi.htm. diperoleh tanggal 5 September 2012.) TQM adalah pendekatan berorientasi pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk dan pelayanan suatu organisasi. Seperti digambarkan pada diagram di bawah ini, proses TQM bermula dari pelanggan dan berakhir pada pelanggan pula. Proses TQM memiliki input yang spesifik (keinginan, kebutuhan dan harapan pelanggan), mentransformasi (memproses) input dalam organisasi untuk memproduksi barang atau jasa yang, pada gilirannya, memberikan kepuasan kepada pelanggan (output). Diagram 1: Proses TQM 3. Quality Improvement Dimulai semenjak tahun 1990an, digunakan untuk : a. mengevaluasi nursing care yang berfokus kepada semua pemberi pelayanan, tidak hanya pada penampilan praktek individu yang antara lain meliputi hasil pada klien atau pendidikan kesehatan pada klien. b. Dibandingkan dengan standar institusi, efektifitas kerja dan dibandingkan dengan organisasi lain. Pada masa ini pengukuran kinerja mempertemukan harapan pelanggan, ide pelanggan secara berkelanjutan tidak hanya secara satu arah. DAFTAR PUSTAKA Gillies. (1991). Nursing Management. Philadelphia: W.B. Saunders Nancy O, Graham, DR. PH. RN: dalam Quality in Health care, An Aspen Publication, Maryland, USA, 1995 Tappen, R. N. (1989). Nursing Leadership : Concepts and practice. Philadelphia : F.A. Davidson Company. Total Quality Management, 2004, http:www.deliveri. org/guidelines/policy/pg_6/pg_6_ appendixi.htm. diperoleh tanggal 5 September 2005. Wijono, D. (2000). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan: Teori, strategi dan aplikasi. (vol.1). Surabaya: Airlangga University Press. Salah satu menjadi juara adalah dengan bertindak seperti juara. Anda harus belajar cara menang dan tidak lari ketika kalah. Semua pernah gagal dan pernah meraih sukses, anda harus hati-hati agar tidak kehilangan percaya diri atau menjadi terlalu percaya diri. --- Nancy Kerrigan --Pekerjaan besar biasanya diberikan kepada orang-orang yang telah membuktikan bisa mengerjakan pekerjaan kecil. --- Ralph Waldo Emerson --Hadapi masalah sebagai bagian yang tak terelakan dari hidup dan jika masalah datang, tegakkan kepala. Tatap masalah langsung dimatanya dan katakan, `saya lebih besar dari kamu. Kamu tak akan bisa mengalahkan saya. --- Ann Landers --Pemimpin besar dihormati bukan karena kekuasaan, tapi karena apa yang telah dilakukan. --- Pepatah Kuno --april 2014 mimbar 33 artikel kesehatan sekilas info Mengenal Diagnosa Keperawatan Penulis : Agit Pratama Putra (Perawat Pelaksana R. Pandan II RSUD Dr Soetomo Surabaya) S eiring dengan perubahan zaman yang semakin berkembang khususnya dalam bidang kesehatan maka dituntut untuk semua profesi yang bergerak di dalamnya untuk bisa selalu mengikuti dan memperbaruhi pelayanannya agar lebih berkualitas, tidak terkecuali profesi keperawatan. Profesi perawat yang berhadapan langsung dengan pasien selama 24 jam penuh, dituntut untuk mampu memberikan asuhan keperawatan yang bermutu. Tugas utama perawat tidak lain adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia yang tercantum dalam hierarki maslow (1954), tidak hanya itu, perawat harus mampu menganalisa perubahan respon individu/pasien yang diakibatkan oleh proses penyakit, pengobatan, perubahan lingkungan dan kedewasaan/maturasional individu. Gambar 1. hierarki kebutuhan dasar manusia oleh Maslow 1954 Respon individu yang selalu berbeda antara yang satu dengan yang lain membuat perawat dituntut untuk lebih aktif dan tanggap/care untuk membantu menyelesaikan masalah pasien. Untuk itu, diperlukan suatu arahan yang sistematis untuk dapat menyelesaikan masalah individu tersebut yang terkonsep dalam suatu asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan ini meliputi : (pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi). Pada prosesnya hampir semua profesi yang bergerak dalam tim kesehatan antara lain: medis, farmasi, dan keperawatan selalu melakukan assessment awal atau pengkajian pada pasien, namun yang menjadi frame work keperawatan adalah respon individu yang dapat menyebabkan pemenuhan kebutuhan dasarnya menjadi tidak terpenuhi secara optimal. maka dirumuskanlah diagnosa keperawatan, diagnosa ini merujuk pada masalah keperawatan yang terjadi akibat pemenuhan kebutuhan dasar individu tidak terpenuhi, sangat komplek memang namun itulah yang menjadi pokok utama pelayanan keperawatan. Bila diagnosa medis hanya tertulis CKD stadium V maka respon yang ditimbulkan pasien pada diagnosa ini dapat bermacam-macam baik dari segi bio-psiko-sosio-spiritual. Masalah/respon individu ini ada yang bersifat aktual atau potensial/resiko. Perbedaan diagnosa keperawatan dengan diagnosa medis tercantum dalam tabel berikut : - Diagnosa Medis Cenderung tetap dari awal hingga akhir perawatan 34 mimbar april 2014 - Diagnosa Keperawatan Berubah-ubah - Berfokus pada pengobatan penyakit - - Berorientasi pada keadaan patologis - - Mengarah pada tindakan medis - Berfokus pada respon individu terhadap tindakan keperawatan dan tindakan medis Berorientasi pada kebutuhan dasar manusia Mengarah pada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan tindakan Sebagai contoh perbedaan diagnosa keperawatan dengan diagnosa medis : Diagnosa medis : Gagal Ginjal Kronis (Chronic Kidney Disease st V) Diagnosa Keperawatan : Diagnosa keperawatan yang dapat muncul antara lain : - Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan penurunan mekanisme regulator ginjal sekunder terhadap gagal ginjal kronis - Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan asam basa darah sekunder terhadap gagal ginjal - Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan metabolisme protein di ginjal. Diagnosa keperawatan ini merupakan acuan kerja perawat yang dilakukan secara mandiri untuk mampu menyelesaikan atau mengurangi masalah kebutuhan dasar pasien yang ditimbulkan akibat proses penyakit, perubahan lingkungan maupun pengobatan, sehingga menjadi tanggung gugat perawat sebagai profesi yang mandiri dari segi keilmuan dan tindakan/praktek. Sebagai profesi yang 24 jam berhadapan dengan pasien, perawat harus mampu menjadi frontline dalam pelayanan kesehatan, perawat harus mampu memenuhi kebutuhan dasar pasien seperti nutisi, oksigenasi, eliminasi, personal hygiene, cairan, dan masih banyak lagi yang tercantum dalam hierarki kebutuhan dasar manusia oleh Abraham Maslow (1954). Pada proses pelayanan kesehatan di rumah sakit secara umum, perawat sebagai anggota tim dapat selalu berkolaborasi dengan anggota tim yang lainnya terkait masalah / respon individu yang muncul. Sebagai contoh perawat tidak memberikan terapi namun perawat harus memastikan terapi telah diberikan pada pasien, serta terapi tersebut aman dan nyaman untuk pasien. Contoh yang lain perawat tidak menyiapkan makanan namun perawat harus mampu mengukur kebutuhan nutrisi pasien dan memastikan nutrisi pasien dapat tercukupi. Sebagai profesi yang mandiri perawat memiliki framework untuk menyelesaikan masalah kesehatan klien yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dalam prakteknya respon atau masalah kebutuhan dasar individu yang dirawat di rumah sakit akan selalu berubah dan tidak sama antara individu yang satu dengan yang lain namun perawat mampu mengeidentifikasi dan menyelesaikan masalah tersebut secara humanistik dan komprehensif baik secara mandiri maupun kolaborasi. Oleh karena itu perawat menjadi profesi yang akan selalu dibutuhkan dalam setiap pelayanan kesehatan baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. 9 Tradisi Pengusir dan Pembasmi Kutu Beras 1. Bawang Putih Sobat bisa menggunakan bawang putih untuk mengusir kutu beras karena kutu beras tidak menyukai aroma khas bawang putih yang menyengat. Caranya adalah dengan memasukkan bawang putih yang sudah dikupas pada beras yang sobat simpan, tetapi cara ini berisiko akan merusak beras karena kandungan air dari bawang putih dikhawatirkan akan membuat beras menjadi lembab dan berjamur jika disimpan terlalu lama. Sedangkan untuk beras yang akan dibersihkan sobat tinggal taburkan bawang putih yang sudah diiris ke tampah untuk menampik beras, dengan cara ini kutu beras akan berbondong-bondong meninggalkan berasnya. 2. Cabe Kering Sobat bisa juga memanfaatkan cabe kering untuk mengusir kutu beras dan mencegahnya datang kembali. Caranya adalah masukkan cabe kering ke tempat penyimpanan beras sobat. Aroma pedas dari cabe kering akan membuat kutu beras tidak tahan dan meninggalkan beras sobat serta mencegahnya datang kembali. 3. Daun Asam Jawa Dengan memanfaatkan daun asam jawa sobat bisa juga mengusir kutu beras. Caranya cukup dengan meletakkan asam jawa di tempat penyimpanan beras sobat sekalian. Aroma dari daun asam jawa akan membuat kutu beras tidak nyaman. 4. Kayu manis Selain bisa dimanfaatkan untuk mengusir semut ternyata kayu manis juga bisa dimanfaatkan untuk mengusir kutu beras. Caranya cukup memasukkan kayu manis ke dalam beras di tempat penyimpanan. Dengan aromanya yang khas akan mencegah kutu beras datang dan bila telah ada kutu sebelumnya maka mereka akan pergi. 5. Daun Belimbing wuluh Agar bisa bermanfaat mengusir kutu beras, soat tinggal masukkan saja daun belimbing wuluh ke dalam wadah penyimpanan beras. Bau dari daun belimbing wuluh akan membuat kutu merasa tidak nyaman. 6. Daun Jeruk Nipis Caranya dengan memasukkan daun jeruk nipis ke dalam tempat penyimpanan beras agar lebih efektif letakkan di bagian bawah, tengah, dan atas. Aroma dari daun jeruk nipis tidak disukai kutu beras sehingga membuat kutu beras tidak nyaman dan meninggalkannya. 7. Lada Kering Rempah-rempah yang satu ini ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk mengusir kutu beras. Caranya dengan memasukkan lada kering ke dalam tempat penyimpanan beras, agar lebih maksimal letakkan di bagian bawah, tengah dan atas. Aroma pedas dari lada sama seperti cabe, akan membuat kutu beras tidak nyaman sehingga akan meninggalkan beras tersebut. 8. Jemur Di Tempat Panas Masukkan beras di dalam wadah yang bisa menghantarkan panas seperti seng dan stainless. Lalu jemur di tempat yang panas. tutupi atasnya dengan kain, kalau bisa yang berbulu dan kainnya usahakan menempel dengan beras. Panas yang dihantar kan oleh seng dan stainless akan membuat kutu beras kepanasan dan akan mencari tempat yang dingin sehingga mereka akan menempel pada kain yang kita tutupkan tadi. Apabila dirasa cukup sobat tinggal membalik kainnya dan membersihkan kutu beras yang menempel. Lakukan sampai dirasa beras sudah cukup bersih. 9. Tutup Dengan Kain Basah Ketika sobat akan menampik (membersihkan beras) untuk dimasak, agar beras bersih dari kutu-kutu yang ada. sobat tinggal tutupkan berasnya dengan kain basah, maka kutu-kutunyaakan menempel pada kain basah tadi, karena kutu menyukai tempat yang sejuk. Selanjutnya sobat tinggal basmi kutu yang menempel tersebut. Itulah 9 Tradisi Pengusir Dan Pembasmi Kutu Beras, semoga tips ini bisa bermanfaat untuk sobat sekalian. Bila sobat mempunyai tips atau opini lain silahkan berikan komentarnya di kotak komentar, jangan sungkan-sungkan. Selain itu baca juga artikel lainnya Jurus Pamungkas Pengusir Tokek Yang Berisik. Terima kasih atas kunjungannya dan have a nice day. Sumber : Tip or Tips.blogspot.com april 2014 mimbar 35 artikel kesehatan sekilas info 9 Wasiat Terlarang Pembasmi Tikus Pengganggu 5. Wasiat Kelima Minyak Mint Hal ini juga cukup ampuh. Caranya cukup sobat oleskan di kertas dan letakkan di tempat lalu lalang tikus. Hal ini akan membuat tikus merasa tidak nyaman 6. Wasiat Keenam Helaian Daun Sirsak Selain dapat mengusir nyamuk dengan cara membakarnya ternyata dan sirsak juga bermanfaat untuk mengusir tikus. Caranya cukup dengan merobek-robek daunnya dan letakkan di tempat jalan tikus lewat. Bau menyengat dari daun sirsak akan membuat tikus merasa tidak nyaman dan akan memutuskan untuk pindah dari rumah kita. 1. Wasiat Pertama Kepada Kucing Untuk mengusir tikus ada baiknya sobat memelihara kucing di rumah masing-masing. Pilihlah kucing yang gesit dan pemberani. Cara ini cukup ampuh untuk menekan pertumbuhan tikus dan membuat mereka takut. 2. Wasiat Kedua Kepada Jangkrik Di malam yang gelap sambil mendengar musik yang dimainkan oleh sekelompok jangkrik tentu akan menambah keindahan tersendiri, tapi ini tidak berlaku bagi tikus. Kalau sobat belum tau, ternyata tikus tidak menyukai suara ramai yang di keluarkan oleh jangkrik. Hal ini tentu membuat tikus tidak betah dan tidak nyaman berada di rumah kita. Dengan sendirinya tikus akan pergi dari rumah kita. 3. Wasiat Ketiga Beri Keindahan Pada Tikus Cara ini cara yang agak sedikit unik tapi cukup bermanfaat. Ketika sobat berhasil menyandera seekor tikus, sobat warnai bulunya dengan warna yang mencolok. Selanjutnya sobat lepaskan kembali tikus itu dan biarkan kembali ke koloninya. Hal ini akan membuat tikus itu trauma dan membuat yang lainnya merasa takut. Dengan begini tikus akan pergi dari rumah kita. 4. Wasiat Keempat Manfaatkan Kapur Barus Kapur barus cukup ampuh untuk mengusir kecoa dan serangga yang biasanya untuk mengamankan baju. Tapi ternyata kapur barus ini juga cukup ampuh untuk mengusir tikus. Caranya cukup sobat letakkan kapur barus di lobang-lobang tempat biasanya tikus lewat. 36 mimbar april 2014 7. Wasiat Ketujuh Harumnya Jengkol Selain sangat nikmat ketika dijadikan semur, ternyata jengkol juga sangat ampuh untuk mengusir tikus. Caranya cukup dengan meremukkannya dan letakkan di tempat lalu lintasnya tikus. Bau khas dari jengkol akan membuat tikus tak punya pilihan selain meninggalkan rumah kita. 8. Wasiat Kedelapan Kelezatan Durian Durian yang terkenal dengan kelezatannya ternyata juga bisa digunakan untuk mengusir tikus. Caranya sobat beli buah durian, lalu sobat makan isinya, selanjutnya sobat tinggal memotong-motong kulit duriannya dan meletakkan di tempat tikus biasa lewat. Bau harum dari durian akan mengganggu kenyamanan tikus. 9. Wasiat Kesembilan Manfaat Buah mengkudu Selain sebagai obat yang cukup ampuh ternyata mengkudu juga ampuh untuk mengusir tikus. Sobat cukup memotong-motong buahnya dan letakkan di tempat yang biasa dilalui tikus. Bau khas yang dikeluarkan buah mengkudu juga tidak disukai oleh tikus. Sumber : Tip or Tips.blogspot.com ruang seni RENUNGAN SEORANG AYAH Anakku, sayangku…… Biasanya, bagi seorang anak perempuan akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya. Lalu bagaimana dengan Ayah? Mungkin karena Ibu tebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap han, tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-Iah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu? Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-Iah yang lebih sening mengajakmu bercenita atau mendongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang kerja dan dengan wajah Ielah dan mengantuk, Ayah setalu menanyakan pada ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian? Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil...... Ayah mengajarimu naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu. Tapi Ibu bilang : "Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya" Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu tertuka. Tapi sadarkah kamu? Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama, karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA. Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas: Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja, dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi? Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter, Dosen atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu, semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu. Tapi Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah... Ketika kamu sudah beranjak remaja.... Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan : ”Tidak boleh!" Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga. Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu. Ter iris.... hati ayahmu. Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar kamu tidak marah adalah Ibu. Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi ayah HARUS menjagamu? Ketika teman lelakimu mulai senng menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia : Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu.. Sadarkah kamu, kalau saat itu hati Ayah merasa cemburu? Karena ada orang yang akan lebih memperhatikanmu Saat kamu mulal lebih dapat dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir. Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut. Ketika metihat putri kecilnya pulang malam, hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu... Sadarkah kamu, bahwa hal yang sangat ditakuti Ayah akan segera datang? ”Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meningga!kan Ayah" Ketika kamu menjadi gadis dewasa.... Dan kamu harus pergi KKN dikota lain. Ayah harus melepasmu. Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhatihati. Padahal Ayah ingin sekali menangis dan memelukmu erat-erat. Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu sambil berkata: "Jaga dirimu baik-baik ya sayang". Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT... kuat untuk pergi dan menjadi dewasa. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu Ayah tidak bisa memberikan yang kamu inginkan. Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak bisa!" Padahal dalam batin Ayah, la sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Ayah belikari untukmu" Tahukah kamu, bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum? Saat kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat ”Putri kecilnya yang tidak manja, berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Sampal saat keluarga teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin.. Karena Ayah tahu..... Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisi Ayah nanti. Dan akhirnya.... Saat Ayah melihatmu duduk di Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia.... Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi sebentar kebelakang panggung dan menangis? Ayah menangis karena Ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa. Dalam lirih doa ayah kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik.... Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik.... Bahagiakanlah Ia bersama suaminya..." Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk. Dengan rambut yang telah dan semakin memutih. Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.... Ayah telah menyelesaikan tugasnya.... Papa, Ayah, Bapak, Abah atau apapun sebutannya.. Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat. Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis... Dia harus terlihat tegas, bahkan saat dia ingin memanjakanmu.. Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal.. Anakku, sayangku.... Ayah akan selalu menyayangimu dan memaafkanmu Kiriman dari Heri Wahyudiono april 2014 mimbar 37 ruang wanita Tumis Ayam Kacang Merah BAHAN : • 300 gr ayam filet potong kotak-kotak • 100 gr kacang merah rebus • 2 siung bawang putih, cincang halus • 1 buah bawang Bombay, potong-potong • 1 buah paprika, potong-potong • 1 buah tomat, potong-potong • ½ sdt kecap Inggris • 1 sdm saos tomat • 2 sdm saos sambal • ¼ sdt merica • ½ sdt garam • ¼ sdt oregano • 300 ml air Pukis Bahan : • Telur 10 butir • Terigu 1,25 kg (campuran antara ∆ 1 kg & Cakra 0,25 kg) • Gulapasir 1 kg • Susu full cream 50 gr • Margarin 350 gr, dicairkan • Fermifan 1 bungkus • Santan matang 1.300 cc • Vanili 1 sdt Cara Membuat : 1. Kocok telur & gula sampai mengembang 2. Masukkan terigu, vanili, susu bubuk dan fermifan sambil tetap dikocok dengan kecepatan sedang 3. Tambahkan santan sampai tercampur rata 4. Masukkan margarine cair yang sudah dingin sambil diaduk rata 5. Biarkan ± 2 jam sampai mengembang 6. Cetak kedalam cetakan pukis dengan diberi isi sesuai selera seperti : coklat, keju, sukade, pisang, kismis, dll 7. 1 Resep untuk 100 porsi Nilai Gizi Per Porsi : Energi = 133 kkal Lemak = 5 gr Protein = 2 gr, KH = 20 gr Resep oleh : Rr. Harudiyati, DCN – Instalasi Gizi RSUD Dr. Soetomo 38 mimbar april 2014 Cara Membuat : 1. Tumis bawang putih, bawang Bombay, paprika dan tomat sampai harum. Masukkan ayam. Aduk sampai berubah warna 2. Tambahkan kacang merah, aduk rata. 3. Bubuhkan kecap Inggris, saos tomat, saos sambal, garam, merica, aduk rata 4. Tambahkan oregano dan tuangkan air 5. Biarkan di atas api kecil sampai matang 6. Hidangan untuk 5 porsi Nilai Gizi Per porsi : Energi = 250 kkal, Lemak = 19 gr, Protein =13 gr, KH = 6 gr ruang unik & lucu "SALAH UCAP" Upsss ...... salah Suatu hari di sebuah ruang rawat jalan bagian penyakit dalam RSUD Dr. Soetomo, seorang pasien dengan ditemani keluarganya memeriksakan diri di poll penyakit dalam. Setelah antri beberapa lama, tibalah giliran pasien dan keluarganya masuk ke ruang periksa dokter. Dengan ramah dokter yang sedang berdinas saat itu menyapa pasiennya... Dokter : "Selamat pagi, Bu. Bagaimana keadaan ibu?" Pasien : "Pagi dokter, Alhamdulilah semakin membaik dokter." Dokter : "Sebelum saya mulai memeriksa, saya ingin bertanya obat apa yang sudah habis Bu, dari yang diresepkan bulan Ialu?" Pasien : (Dengan mengernyitkan dahinya pasien berusaha mengingat nama obat yang telah habis dikonsumsinya). Akhirnya dengan nada penuh keyakinan pasien berkata "obat bisa tolol, dokter." Dokter : (Karena tidak jelas dengan ucapan pasiennya, doker bertanya kembali). "Maaf Bu, bisa diulangi nama obatnya?" Pasien : "Bisa tolol, dokter." (dengan nada yakin) Dokter : (Dokter yang mengerti dengan obat yang dimaksudkan pasien tertawa terbahak-bahak) "Ha..ha ... ha .... maksud ibu itu apakah bisoprolol?" Pasien : (Sambil tersipu malu karena salah ucap) "Eh... iya dokter, maaf orang desa saya lupa nama obatnya, sepertinya ada "ol-ol" nya gitu...... Akhirnya semua dokter dan pasien yang mendengar percakapan tersebut tertawa terbahak-bahak karena merasa geli dengan perkataan pasien tersebut. Suatu hari mahasiswa STIKES sedang berorientasi di Bidang Pemasaran dan Rekam Medik RSUD Dr. Soetomo. Kelompok mahasiwa tersebut berkemeja putih dan memakai celana hitam berkumpul menunggu orientasi dimulai. Secara kebetulan ada seorang perempuan (Nn.Y) berkemeja putih dan celana hitam, masuk dan ikut berkumpul dengan kelompok mahasiswa yang sedang orientasi Tiba -tiba salah satu mahasiswa bertanya kepada temannya : Mahasiswa I : "iku sopo ... iku sopo..." Mahasiswa II : "ga tau, anak baru paling" Kemudian ada salah satu pegawai menghampini dan bertanya pada Nn.Y yang berseragam sama dengan para mahasiswa Ibu A : "Mbak ada perlu apa?" Nn. Y : "saya mau daftar bu." Ibu A : "Daftar apa ?" Nn. Y : "Mau daftar jadi pegawai cleaning service bu." Ibu A : "Oh ... maaf mbak ini kelompok mahasiswa lagi orientasi." Nn. Y : (Dengan wajah merah merona) "Oh ... iya maaf bu." Tim Klomca Bidang Pemasaran dan Rekam Medik Akibat Teriakan Persalinan Di suatu siang hari yang terik, seorang staf Graha Amerta sedang beranjak dari BPD menuju ruangannya melalui lift pengunjung. Saat itu terlihat sepasag suami istri dengan berpenampilan rapi berjalan menuju pintu lift yang sama. Dengan polosnya sang suami melepaskan sandal dan diselipkan diantara tangan dan badannya, kemudian terjadilah percakapan: Suami : Tok..tok..tok..Assalamualaikum ... (sambil mengetok pintu lift yang saat itu lift masih berada di lantai 7). Staf : Maaf Pak, bisa saya bantu? (sembari menahan tawanya). Suami : Saya mau jenguk saudara di kamar 505 Buk... Staf : Mari saya antar Pak... Setelah memasuki lift, suami istri itu memegang erat tangan staf tersebut dengan wajah ketakutan. Setelah sampai di lantai yang dituju, staf tersebut menitipkan mereka kepada seorang perawat lantai agar nanti membantu kalau mereka mau turun lantai. Staf tersebut tertawa di dalam lift mengingat kejadian tadi. Pada suatu hari, seperti biasanya bidan Ruang Cendrawasih melakukan anamnese terhadap para pasien pindahan dari IRD. Bidan : Ny. A yang mana ya? Ny.A: iya, saya bu bidan Bidan : Saya tanya-tanya sebentar ya bu.. Nama suami dan pekerjaannya apa bu? Ny.A: Tn. T, penjual kerupuk bu Tanpa ikut ditanya, pasien Ny. B (juga pasien pindahan dari IRD) tiba-tiba menyeletuk.. Ny. B: ibu ini hebat lho bu bidan Bidan kenapa bu?? Ny. B: meskipun suaminya penjual kerupuk, tapi berhasil memasukkan ketiga anaknya di Universitas ternama di Surabaya. Itu berarti anaknya kan kuliah semua Bidan : Alhamdulillah ya bu, disyukuri Ny. A : Ada-ada saja sampean itu bu B, kemarin itu ceritaku belum selesai. Sampean sudah keburu melahirkan dan teriak-teriak terus Ny. B: memang apa kelanjutan ceritanya bu? Ny. A : maksudnya suamiku berhasil memasukkan ketiga anakku ke Universitas ternama di Surabaya itu untuk berjualan kerupuk, sama dengan profesi suami saya bukan untuk kuliah.. makanya kalau mau melahirkan jangan teriak-teriak, jadinya ga nyambung deh... Ny. B: “ ??????????!/!? Tim Klomca Graha Amerta Raheny- Ruang Cendrawasih Suci Purwati, S.Gz - Instalasi Gizi KETOK-KETOK LIFT april 2014 mimbar 39 kuis mimbar Tebak Siapa Dia ? ? ? Tulis nama lengkap dan unit kerjanya !!! ak : bat 6 minggu eja redaksi paling lam dim ai mp sa hir ak ter • Jawaban terbitan setelah terbit. majalah “Mimbar” mumkan pada diu ng na me Pe • berikutnya. di ganggu gugat. mutlak tidak dapat njukkan • Keputusan juri sendiri dengan menu mengambil hadiah rus ha ng na me Pe • 88 kartu identitas. PKRS Telp. 1086-10 di kantor Instalasi il mb dia t pa da h • Hadia pada Jam kerja. . 75.000,Hadiah sebesar Rp Ketentuan meneb Su Doku Teka-Teki abad ini : Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta didalam setiap kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan. 5 7 6 5 2 8 4 1 3 9 7 7 3 1 9 2 6 8 5 4 8 9 4 5 3 7 2 6 1 5 7 8 3 9 2 1 4 6 4 2 3 1 6 5 9 7 8 9 1 6 7 8 4 5 2 3 1 6 7 2 5 3 4 8 9 3 8 5 4 7 9 6 1 2 2 4 9 6 1 8 7 3 5 Pemenang Su Doku : Pemenangnya : 1. 2. Ika Prasetyo Ningsih Transfusi Darah RSUD Dr. Soetomo Kasiani, A.Md.PK Bidang Pemasaran & Rekam Medik RSUD Dr. Soetomo 9 6 Jawaban “Kuis Mimbar” Vol. 18, No.1 : Tebak Siapa Dia: Farida Amalia Rekam Medik IRD Lantai 1 RSUD Dr. Soetomo Pemenangnya : 1. Angga Kurniawan Bank Jatim Cab. RSUD Dr. Soetomo 2. Zainul Arifin RPI Pandan II RSUD Dr. Soetomo 8 8 4 5 2 2 9 6 4 4 Jawaban Su Doku 40 mimbar april 2014 8 6 1 7 1 5 3 3 7 3 6 4 5 8 2 7 Angket Berhadiah Artikel apa yang paling anda senangi pada edisi Mimbar edisi ini : 1. ...................................................................... ...................................................................... 2. ...................................................................... ...................................................................... Pemenang Angket Berhadiah : 1. Rahmawati Instalasi Gizi RSUD Dr. Soetomo (Artikel Kesehatan & Ruang Wanita) 2. Sunaryo, A.Md.PK Rekam Medik IRD RSUD Dr. Soetomo (Artikel Kesehatan & Sekilas Info) Kunjungan Menteri Kesehatan RI – Nafsiah Mboi, dr, SpA Rabu, 29 Januari 2014 Kunjungan Menteri Kesehatan RI kali ini untuk melihat jalannya JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) yang dikelola oleh BPJS di lingkungan RSUD Dr. Soetomo. Tampak atas kiri beliau berdialog dengan pasien JKN di Instalasi Rawat Darurat, kanan melihat tempat transfusi darah di Pusat Diagnostik Terpadu dan bawah beliau menerima cinderamata dari Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Dodo Anondo, MPH. Rabu 5 Pebruari 2014 RSUD Dr. Soetomo menggelar acara perpisahan untuk Lisa yang akhirnya telah diperbolehkan pulang oleh Tim Bedah Plastik Face-off setelah menjalani serangkaian operasi ganti wajah (sejak tahun 2006, karena seluruh wajahnya rusak akibat disiram air keras oleh suaminya), hingga saat ini, total sudah 17 kali operasi yang dijalaninya.