Protokol Tambahan Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata

advertisement
Protokol Tambahan Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata
Protokol Tambahan Konvensi Hak Anak Terkait Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata
12 Februari 2002
Negara-negara yang turut serta dalam Protokol ini,Terdorong oleh dukungan yang melimpah
atas Konvensi Hak Anak, yang menujukan adanya suatu komitmen besar untuk berjuang bagi
meningkatkan dan membela hak anak,
Dengan menegaskan kembali bahwa hak anak membutuhkan pmbelaan yang khusus, dan
dengan menyerukan perbaikan yang terus menerus baik bagi kondisi anak tanpa mengenal
perbedaan, maupun bagi perkembangan dan pendidikan mereka dalam suasana yang damai
dan aman,
Dicemaskan oleh pengaruh kuat konflik bersenjata yang berbahaya dan meluas terhadap anak
serta konsekuesninya dalam jangka panjang terhadap perdamaian, keamaan dan
perkembangan,
Dengan mengutuk fakta anak dijadikan sebagai sasaan dalam keadaan konflik bersenjata dan
serangan langsung terhadap obyek yang berada di bawah perlindungan Hukum Internasional,
termasuk temapt yang pada umumnya, terdapat banyak anak, seperti halnya sekolah dan
rumah sakit,
Dengan memperhatikan disetujuinya Status Roma tentang Pengadilan Pidana Internasional,
khususnya yang memasukan sebagai kejahatan perang, konspirasi atau pendaftaran anak di
bawah usia 15 tahun atau pengerahan mereka secara aktif di peperangan dalam konflik
bersenjata, baik yang bersifat internasional maupun bukan.,
Karena itu, dengan mengingat bahwa untuk lebih menguatkan pelaksanaan hak yang telah
diakui dalam Konvensi Hak Anak, perlu ditingkatkan perlindungan terhadap anak dari
keterlibatanya dalam konflik bersenjata,
Dengan memperhatikan bahwa Pasal 1 Konvensi Hak Anak telah menetapkan bahwa untuk
tujuan Konvensi tersebut, yang dimaksud dengan anak adalah setiap orang yang berusia di
bawah 18 tahun, kecuali jika usia dewasa dicapai lebih dini menurut yang berlaku atas anak
tersebut,
1/9
Protokol Tambahan Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata
Dengan meyakini bahwa adanya suatu Protokol Pilihan untuk Konvensi tersebut, yang
menaikan batas usia minimum seseorang agar diperbolehkan dalam pengerahan dalam konflik
bersenjatan dan berpartisipasi dalam peperangan, akan secara efektif memperbesar
pelaksanaan prinisp yang menyatakan bahwa kepentingan terbaik anak menjadi perhatian
pokok dalam semua tindakan yang menyangkut anak,
Dengan memperhatikan bahwa Konferensi Internasional ke-26 Palang Merah dan Sabit Merah
pada Desember 1995 merekomendasikan, antara lain, agar pihak yang bertikai mengambil
segala langkah yang mungkin untuk menjamin agar anak di bawah usia 18 tahun tidak
mengambil bagian dalam peperangan,
Dengan menyambut baik disetujuinya secara konsensus, pada Juli 1999, Konvensi ILO 182
tentang Penghapusan Bentuk-Bentuk Terburuk Pekerja Anak, yang melarang, antara lain,
pencegahan anak secara paksa atau wajib dalam konflik bersenjata,
Dengan keprihatinan yang mendalam mengutuk pengerahan, pelatihan dan penggunaan anak
dalam peperangan di dalam maupun di luar perbatasan nasionla oleh kelompok bersenjata
yang jelas dibedakan dari angkatan bersenjata suatu negara, serta dengan mengakui tanggung
jawab orang yang merekrut, melatih dan menggunakan anak untuk tujuan tersebut,
Dengan mengingatkan kewajiban setiap pihak dalam konflik bersenjata untuk mentaati
ketetapan hukum humaniter internasional,Dengan menekankan bahwa Protokol ini adalah
tanpa prasangka terhadap tujuan dan prinsip yang terkandung dalam Piagam PBB, termasuk
Pasal 51, serta norma hukum humaniter yang berkaitan,
Dengan mempertimbangkan bahwa kondisi perdamaian dan keamanan yang didasarkan pada
kehormatan penuh terhadap tujuan dan prinsip yang terkandung dalam Piagam serta ketaatan
terhadap instrumen Hak Asasi Manusia yang berlaku, sangat diperlukan bagi perlindungan
penuh anak, terutama selama berlangsungnya konflik bersenjata serta pendudukan oleh
negara asing,
Dengan mengakui kebutuhan khusus anak yang disebabkan oleh faktor ekonomi atau status
sosial atau gender mereka, secara khusus sangat rentan terhadap pengerahan atau
penggunaan dalam peperangan secara bertentangan dengan Protokol ini,
2/9
Protokol Tambahan Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata
Menyadari pentingnya mempertimbangkan penyebab ekonomi, sosial dan politik yang paling
mendasar atas keterlibatan anak dalam konflik bersenjata,
Meyakini kebutuhan untuk memperkokoh kerjasama internasional dalam pelaksanaan Protokol
ini, maupun dalam rehabilitasi sosial dan psikososial serta reintegrasi sosial anak yang menjadi
korban konflik bersenjata,
Dengan mendorong partisipasi masyarakat dan khususnya anak serta para korban anak untuk
penyebaran program penerangan dan pendidikan tentang pelaksanaan Protokol ini,
Telah menyetujui sebagai berikut:
Pasal 1
Negara-negara peserta akan mengambil langkah-langkah yang mungkin untuk menjamin agar
para anggota amgkatan bersenjata yang belum berusia 18 tahun tidak mengambil bagian
secara langsung dalam peperangan.
Pasal 2
Negara-negara peserta akan menjamin agar seseorang yang elum berusia 18 tahun tidak
mengalami pengerahan wajib dalam angkatan bersenjata. Pasal 3
1. Negara-negara peserta akan menaikan tahun usia minimum untuk pendaftaran sukarela
seseorang dalam angkatan bersenjata nasional dari yang telah ditetapkan dalam Pasal 38
KHA, dengan mempertimbangkan prinsip yang terkandung di dalam pasal tersebut dan
3/9
Protokol Tambahan Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata
mengakui bahwa mereka yang berusia di bawah 18 tahun berhak atas perlindungan khusus.
2. Setiap Negara Peserta akan menyerahkan satu ratifikasi atau persetujuan yang bersifat
mengikat atas Protokol ini yang seterusnya menetapkan usia minimum yang diizinkan untuk
pendaftaran dalam angkatan bersenjata nasionalnua, serta deskripsi upaya perlindungan yang
disetujuinya untuk menjamin agar pendaftaran yang demikian tidak dipaksa ataupun diharuskan
di bawah ancaman kekerasan.
3. Negara-negara peserta yang mengizinkan pendaftaran sukarela di bawah usia 18 tahun
dalam angkatan bersenjata nasionalnya, akan menegakan upaya perlindungan untuk menjamin
, sekurang-kurangnya, agar:
(a) Pendaftaran tersebut memamng benar-benar dilakukan secara sukarela;
(b) Pendaftaran tersebut dilakukan atas persetujuan yang diberitahukan orangtua atau wali sah
yang bersangkutan;
(c) Yang bersangkutan telah diberitahu secara menyeluruh tentang tugas yang dilibatkan dan
kedinasan militer dimaksud;
(d) Yang bersangkutan memberikan bukti terpercaya tentang usianya yang sebenarnya
4. Setiap Negara peserta dapat memperkuat nya setiap saat melalui pengumuman untuk tujuan
yang dimaksud yang diamanatkan kepada Sekretaris Jenderal PBB yang akan
memberitahukannya kepada seluruh Negara-negara peserta. Pengumuman tersebut mulai
berlaku sejak tanggal diterimanya oleh Sekretaris Jenderal.
5. Syarat untuk menaikan usia dalam paragraf 1 pasal ini tidak berlaku atas sekolah yang
dikelola oleh atau di bawah kontrol angkatan bersenjata Negara-negara peserta, sesuai dengan
Pasal 28 dan 29 Konvensi Hak Anak
4/9
Protokol Tambahan Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata
Pasal 4
1. Dalam keadaan apapun, kelompok bersenjata, yang jelas dibedakan dari angkatan
bersenjata suatu negara, sebaiknya tidak merekrut atau menggunakan dalam peperangan
seseorang yang berusia di bawah 18 tahun.
2. Negara-negara peserta harus mengambil langakh yang dapat dilaksanakan untuk mencegah
perekrutan dan penggunaan yang dimaksud di atas, termasuk menyetujui langkah hukum yang
perlu untuk melarang serta mempidanakan praktik yang demikian.
3. Pemberlakukan Pasal ini tidak akan mempengaruhi status hukum pihak manapun dalam
suatu konflik bersenjata.
Pasal 5
Tidak satupun bagian dari Protokol ini yang dapat ditafsirkan sebagai penghalang bagi
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam hukum Negara peserta atau instrumen hukum
internasional serta hukum humaniter internasional yang lebih kondusif untuk perwujudan hak
anak.
Pasal 6
1. Setiap Negara peserta akan mengambil langkah hukum, administratif ataupun lainnya yang
perlu demi pelaksanaan yang efektif Protokol ini dalam yurisdiksinya.
2. Negara-negara peserta berupaya agar prinsip dan ketentuan dalam Protokol ini diketahui dan
dipromosikan secara luas oleh orang dewasa maupun anak melalui cara yang tepat.
5/9
Protokol Tambahan Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata
3. Negara-negara peserta anak mengambil segala langkah yang mungkin untuk menjamin agar
masyarakat yang sudah direkrut atau digunakan dalam peperangan dengan cara bertentangan
dari isi Protokol ini, didemobilisasi atau sebaliknya dilepaskan dari kedinasan. Jika diperlukan,
Negara-negara peserta akan menyediakan bagi mereka segala bantuan yang pantas untuk
kesembuhan fisik maupun psikologis serta reintegrasi sosial mereka.
Pasal 7
1. Negara-negara peserta akan bekerjasama dalam melaksanakan Protokol ini, termasuk
dalam pencegahan segala kegiatan yang bertentangan dengannya, dalam rehabilitasi dan
reintegrasi sosial masyarakat yang menjadi korban tindakan yang bertentangan dengan
Protokol ini, termasuk melalui kerjasama tenis dan bantuan keuangan. Bantuan dan kerjasama
yang dimaksud akan dilakukan berdasarkan konsultasi dengan Negara-negara peserta yang
bersangkutan serta organisasi internasional terkait.
2. Negara-negara peserta yang memiliki kemampuan untuk melakukannya akan meyediakan
bantuan yang dimaksud melalui program multilateral, bilateral atau program lainnya yang ada
atau, antara lain, melalui dana sukarela yang dibentuk sesuai dengan peraturan Sidang Umum.
Pasal 8
1. Setiap Negara peserta harus menyerahkan, dalam kurun waktu 2 tahun terhitung sejak
berlakunya Protokol ini bagi Negara peserta yang bersangkutan, sebuah laporan kepada
Komisi Hak Anak yang berisi informasi abg komprehensif mengenai langkah yang telah diambl
untuk melaksanakan ketetapan tentang prtisipasi dan pengerahan.
2. Menyusul penyerahan laporan menyeluruh tersebut, setiap Negara peserta harus
memasukan dalam laporan yang diserahkan kepada Komisi Hak Anak, sesuai dengan isi Pasal
44 Konvensi, segala informasi lengkap mengenai pelaksanaan Protokol ini, Negara-negara
peserta protokol lainnya memerikan laporan sekali lima tahun.
3. Komisi Hak Anak dapat meminta Negara-negara peserta untuk memberikan keterangan yang
6/9
Protokol Tambahan Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata
lebih lengkap mengenai pelaksanaan Protokol ini.
Pasal 9
1. Protokol ini terbuka untuk penandatanganan bagi semua negara yang menjadi bagian dalam
Konvensi ataupun yang telah menandatanganinya.
2. Protokol ini terbuka untuk ratifikasi dan disetujui oleh negara. Instrumen ratifikasi atau
persetujuan diserahkan kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.
3. Sekretaris Jenderal, dalam kapasitasnya sebagai penyimpanan Konvensi dan Protokol, akan
memberitahukan kepada semua Negara-negara peserta Konvensi dan kepada semua negara
yang telah menandatangani Konvensi setiap instrumen yang sesuai dengan Pasal 3.
Pasal 10
1. Protokol ini mulai berlaku tiga bulan setelah menyerahan instrumen ratifikasi atau
persetujuan yang kesepluh.
2. Bagi setiap negara yang meratifikasi Protokol ini atau yang menyetujuinya setelah tanggal
berlakunya, Protokol ini mulai berlaku satu bulan setelah tanggal penyerahan instrumen
ratifikasi atau persetujuannya.
Pasal 11
1. Setiap Negara peserta dapat mencabut Protokol ini setiap saat melalui pemberitahuan
tertulis dialamatkan kepada Sekretaris Jenderal PBB yang telah menerimanya memberitahukan
kepada Negara-negara peserta Konvensi lainnya serta kepada semua negara yang telah
7/9
Protokol Tambahan Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata
menandatangani Konvensi. Pencabutan tersebut mulai berlaku satu tahun setelah tanggal
diterimanya pemberitahuan oleh Sekretaris Jenderal. Namun, apabila pada saat berakhirnya
tahun tersebut, Negara peserta yang mencabut terlibat dalam konflik bersenjata, maka
mencabut tersebut tidak berlaku sampai berakhirnya konflik bersenjata tersebut.
2. Pencabutan tersebut tidak dapat berakibat melepaskan Negara peserta dari kewajibannya
sebagaimana ditetapkan Protokol ini berkaitan dengan segala tindakan yang terjadi sebelum
tanggal berlakunya pencabutan tersebut. Demikian pula pencabutan tersebut tidak boleh
dengan cara apapun merugikan kelanjutan penelaahan segala masalah yang telah dalam
pertimbangan Komisi Hak Anak sebelum tanggal mulai berlakuknya pencabutan.
Pasal 12
1. Setiap Negara peserta dapat mengusulkan sebuah amandemen dan mengajukannya pada
Sekretaris Jenderal PBB. Selanjutnya Sekretaris Jenderal akan memberitahukan tentang
usulan amandemen tersebut kepada Negara-negara peserta sambil meminta mereka untuk
menyatakan apakah mereka menyetujui panggilan sidang Negara-negara peserta yang
bertujuan untuk mempertimbangkan dan memungut suara atas usulan tersebut. Seandainya
dalam kurun waktu empat bulan setelah tanggal pembeitahuan tersebut, sedikitnya sepertiga
dari Negara-negara peserta meyetujui diadakannya sidang tersebut, maka Sekretaris Jenderal
dapat menyelenggarakan sidang di bawah naungan PBB. Semua amandemen yang disetujui
oleh mayoritas Negara-negara peserta yang hadir dan memberikan suara pada sidang tersebut
akan diajukan ke Sidang Umum PBB untuk disetujui.
2. Amandemen yang telah disetujui sesuai dengan yang dimaksud dalam paragraf 1 Pasal ini
mulai berlaku telah disetujui oleh Sidang Umum dan diterima oleh mayoritas dua pertiga
Negara-negara peserta.
3. Pada saat sebuah amandemen mulai berlaku, ia mengikat Negara-negara peserta yang telah
menyetujuinya, sedangkan Negara-negara peserta lain tetap terikat pada ketetpan Protokol ini
serta amandemen yang telah diterima sebelumnya.
Pasal 13
8/9
Protokol Tambahan Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata
1. Protokol ini dalam naskah Arab, Cina, Inggris, Prancis, dan Spanyol memiliki kekuatan yang
sama, akan disimpan dalam arsip PBB. 2. Sekretaris Jenderal PBB akan meneruskan salinan yang disahkan dari Protokol ini kepada
semua Negara-negara peserta Konvensi serta kepada semua negara-negara yang telah
menandatangani Konvensi
9/9
Download