BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penjualan merupakan kekuatan utama yang perlu diperhatikan dalam dunia usaha. Dengan meningkatnya penjualan, berbanding lurus dengan profit yang diperoleh. Artinya semakin besar penjualan yang diperoleh, maka semakin besar juga keuntungan yang didapat. Jika perusahaan yang semakin besar dengan manajemen yang meningkat, biasanya akan menunjuk seorang manajer untuk menjalankan operasional usaha tersebut. Terkadang tidak jarang bagi seorang manajer untuk melakukan mark up data penjualan, agar kinerjanya tampak bagus di mata pemegang saham. Penjualan merupakan bagian yang sangat penting dalam menghitung laba atau rugi suatu perusahaan. Setiap organisasi pasti mempunyai tujuan, dan tujuan utamanya adalah membangun nilai (value) kepada semua pihak yang terkait (dalam hal ini adalah stakeholder), seperti: memastikan operasional perusahaan berjalan efektif dan efisien, memberikan kepuasan kepada pelanggan dan mempertahankan reputasi perusahaan. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui proses, mulai dari penetapan strategi dan rencana kerja, upaya merealisasikan rencana tersebut, pengendaliannya serta menikmati hasil dari tujuan yang telah ditetapkan. Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut, setiap organisasi tentunya menghadapi berbagai ketidakpastian. Ketidakpastian ini mengandung risiko potensial yang dapat menghilangkan peluang untuk menghasilkan nilai tambah, 1 2 bahkan dapat mengurangi nilai yang telah ada bagi para stakeholders (Tunggal, 2012:211) Menurut David M. Griffiths dalam bukunya Risk-Based Internal Auditingan introduction, Risiko didefinisikan sebagai suatu keadaan yang dapat menghambat organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan ( a risk is a set of circumstances that hinder the achievement of objectives ) (Tunggal, 2012: 211) Seiring dengan perkembangan, peran internal audit lebih difokuskan pada pemantauan terkait pelaksanaan pengelolaan risiko di tingkat operasional seharihari. Oleh karena itu, pendekatan audit telah diarahkan agar dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut, dengan menerapkan pendekatan audit yang berbasis risiko atau yang disebut Risk-Based Auditing. Risk-Based Auditing adalah audit yang difokuskan dan diprioritaskan pada risiko bisnis dan prosesnya serta pengendalian terhadap risiko yang dapat terjadi. Dalam konsep audit berbasis risiko, semakin tinggi risiko suatu area, maka harus semakin tinggi pula perhatian dalam audit area tersebut (Tunggal, 2012: 215). PT “X” merupakan perusahaan dagang swasta yang bergerak di bidang penjualan spareparts. Mengingat kemajuan yang cukup pesat terkait penjualan, PT “X” sangat membutuhkan audit internal berbasis risiko, dengan tujuan untuk mengetahui, mencegah dan menanggulangi risiko, sehingga bisa membantu perusahaan mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis melakukan penelitian yang diberi judul “ Risk-Based Audit atas penjualan pada PT “ X “. 3 1.2 Rumusan Masalah Sehubungan dengan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, tersirat bahwa salah satu identifikasi masalah dari perusahaan mengarah pada Risk-Based Audit. Oleh sebab itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa saja yang perlu diperhatikan saat melakukan pemeriksaan atas penjualan dengan menggunakan pendekatan Risk-Based Audit ? 2. Bagaimana mencegah risiko yang ada atas penjualan, termasuk didalamnya adalah rekomendasi apa yang seharusnya diberikan untuk memitigasi risiko tersebut ? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apa yang perlu diperhatikan saat melakukan pemeriksaan atas penjualan, dengan menggunakan pendekatan Risk-Based Audit. 2. Untuk mengetahui rekomendasi apa yang diberikan untuk mencegah risiko atas penjualan. 1.4 Manfaat Penelitian Secara garis besar, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 4 1. Kontribusi Praktis a. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan, agar dapat mencegah risiko yang terjadi atas penjualan . b. Sebagai bahan evaluasi bagi PT “ X “ apakah rekomendasi yang diberikan sudah dijalankan 2. Kontribusi Teoretis a. Penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan peneliti agar membandingkan pengetahuan teoritis yang diperoleh dari kegiatan perkuliahan dengan aplikasinya pada objek penelitian, khususnya terkait dengan Risk-Based Audit. b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang mempunyai pemikiran atau tema yang sama dengan peneliti. 3. Kontribusi Kebijakan a. Membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan risiko-risiko yang timbul pada penjualan. b. Membantu pihak manajemen untuk memperbaiki sistem yang ada berdasarkan hasil temuan audit dan rekomendasi. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh penulis, untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas serta tidak terarah, maka ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada Risk-Based Audit atas penjualan pada 5 PT “ X “, termasuk rekomendasi yang harus dilakukan agar mengurangi risiko yang terjadi atas penjualan. Adapun data yang terkait pengujian transaksi terbatas pada periode yang dibukukan di bulan Mei 2014. Hal ini disebabkan karena program komputer klien yang sempat terkendala. Sedangkan untuk judgment yang digunakan oleh peneliti, hanya terbatas pada faktor internal saja, tidak mencakup faktor eksternal. Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas terkait penjualan, dalam hal pemakaian sumber daya perusahaan dan pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan oleh manajemen.