Q: Apa itu Beatifikasi dan Kanonisasi? A: Dalam Gereja Katolik, Beatifikasi (dari bahasa Latin "beatus", yang berbahagia) adalah suatu pengakuan atau pernyataan yang diberikan oleh gereja terhadap orang yang telah meninggal bahwa orang tersebut adalah orang yang berbahagia. Beatifikasi diberikan kepada orang yang dianggap telah bekerja sangat keras untuk kebaikan atau memiliki keistimewaan secara spiritual. Beatifikasi memerlukan bukti berupa mukjizat (kecuali dalam kasus martir), sebagai bukti bahwa orang yang dianggap kudus itu telah berada di surga dan dapat mendoakan orang lain. Orang yang mendapat beatifikasi diberi gelar beata untuk laki-laki dan beato untuk perempuan. Proses ini merupakan tahap ketiga dari empat tahapan dalam proses kanonisasi yang biasanya dilakukan setelah mendapat gelar venerabilis (yang pantas dihormati) sebelum mendapat gelar santo atau santa. Orang yang telah di beatifikasi mendapat gelar "Blessed". Kanonisasi merupakan sebuah proses menjadikan seseorang menjadi santo dan melibatkan pembuktian bahwa kandidat telah menjalani hidup yang layak menjadi santo. Berikut tahapan kanonisasi dalam Gereja Katolik: Pelayan Tuhan Venerabilis Beatifikasi Santo/Santa Sumber: http://keuskupan-palembang.or.id JUNI 2011 Jangan lewatkan hari-hari penting di bulan Juni 2011! Shalom saudara saudari dalam Kristus Tuhan, Bulan lalu kita merayakan Paskah, karya terbesar Allah melalui putraNya, Yesus Kristus, yang berkuasa atas dunia orang-orang hidup dan mati. Dibandingkan dengan bulan Juni di tahun-tahun sebelumnya, tiap minggu pada bulan Juni 2011 ini kita akan merayakan berbagai hari penting dalam gereja Katolik. Bersamaan dengan itu, mari kita kembali membaca koleksi buletin KKIHS memuat penjelasan mengenai hari-hari penting tersebut Koleksi buletin KKIHS dapat saudara saudari sekalian dapatkan melalui website KKIHS yaitu http://kkihs.org. Diawali dengan Hari Kenaikan Tuhan Yesus (Buletin Mei 2010) pada tanggal 2 Juni, lalu 10 hari kemudian kita akan merayakan Hari Pentakosta (Buletin Juni 2006) pada tanggal 12 Juni. Minggu berikutnya, gereja Katolik merayakan Hari Tritunggal Mahakudus (Buletin Juni 2009) pada tanggal 19 Juni. Tanggal 26 Juni, gereja menetapkan hari raya Tubuh dan Darah Kristus (Corpus Christi) (Buletin Juni 2010). Disamping itu, di bulan Juni kita juga merayakan beberapa hari orang kudus, seperti St. Antonius dari Padua (13 Juni), St. Aloysius Gonzaga (21 Juni), St. Yohanes Pembaptis (24 Juni), St. Petrus dan St. Paulus (29 Juni). Misa Bahasa Indonesia, Minggu tanggal 5 Juni 2011, pukul 15.30, di Chapel, lantai 2, Gereja Holy Spirit. PD Siang setiap hari Kamis pukul 14.30, di ruang 03-02, Gereja Holy Spirit Sel Group PD Siang: -Sel Sharon (City) setiap hari Rabu pertama tiap bulan, pukul 10.30, hubungi person Rini (93893403) -Sel Sinai (North) setiap hari Selasa, pukul 14.00, hubungi Dede (91781544) -Sel Beatitude (East) setiap hari Selasa, pukul 10.00, hubungi Lina (97875216) PD Malam diadakan pada hari Jumat, tgl 10 dan 24 Juni 2011, pukul 19.45 malam, ruang Attic, Lt 4, Gereja Holy Spirit. Misa Bahasa Indonesia bulan Juli, Minggu tanggal 3 Juli 2011, pukul 15.30, di Chapel, lantai 2, Gereja Holy Spirit. PD KKIHS akan mengadakan Seminar “Kasih Allah Mempersatukan” oleh Romo Kees, tanggal 22-24 Juli 2011 di Ruang Attic Lt. 4 Gereja Holy Spirit. Mari kita mendoakan setiap rencana yang telah dibuat. Terima Kasih. Marilah kita menghayati setiap hari-hari tersebut melalui perayaan Ekaristi yang kudus. Mari kita pun meneladani hidup para orang kudus tersebut. Salam damai dalam Kristus, Tim redaksi KKIHS Meneladani Kehidupan Rohani Beato Paus Yohanes Paulus II Sejak kematiannya pada tanggal 2 April 2005, ribuan orang telah mendukung hal untuk beatifikasi dan kanonisasi mendiang Paus Yohanes Paulus II sebagai seorang santo. Upacara beatifikasi resminya berlangsung pada tanggal 1 Mei 2011 yang lalu. Tanggal yang dipilih memiliki makna yang signifikan dikarenakan tanggal 1 Mei 2011 itu merupakan minggu kedua paskah dimana minggu itu di dedikasikan “sendiri oleh Beato Yohanes Paulus II sendiri untuk devosi kepada Kerahiman Ilahi. Semua orang yang menghormati dan mencintai beliau tentulah menyambut pemberian gelar “Beato” ini dengan penuh syukur dan sukacita. Dalam sejarah gereja katolik selama 10 abad terakhir ini, tidak ada seorang Paus pun yang memberi gelar beatifikasi kepada Paus sebelumnya. Dari awal pontifikasinya, Paus Benediktus XVI telah menegaskan secara jelas dan menantikan saat–saat beatifikasi ini. Pada tanggal 3 April 2011, Paus Benediktus XVI mengatakan kepada umat umat yang setia “Saya mengingatnya (Paus Yohanes Paulus II) di dalam doa dengan penuh kasih sama seperti saya mengingat kalian. Selama masa pra-paskah dan mempersiapkan perayaan paskah, kita sampai pada saat yang berbahagia dimana kita menghormati seorang Santo sehebat Paus Yohanes Paulus II yang juga seorang saksi Kristus dan kitapun semakin mengandalkan intervensi beliau di dalam doa kita” Mukjizat yang membawa mendiang Paus Yohanes Paulus II diusulkan sebagai orang suci (selain reputasinya sebagai salah satu paus paling populer dalam sejarah), antara lain: 1. Pada saat audiensi umum pada tanggal 14 Maret 1979, Paus Yohanes Paulus II mencium Kay Kelly, seorang penderita kanker, yang hidup di Liverpool. Beberapa bulan kemudian kanker itu hilang semuanya. 2. Di bulan Januari 1980 di Castel Gondolfo, Paus bertemu dengan Stefani Mosca, seorang anak perempuan berumur 10 tahun yang cacat tubuh. Paus menghibur dan menciumnya. Beberapa waktu kemudian ia sembuh. 3. Di bulan November 1980, pada saat gempa terjadi di Italia, Emilio Cocconi, 16 tahun, terkubur hidup-hidup. Walaupun kemudian ia dapat diselamatkan, namun kaki kirinya tidak dapat berfungsi. Paus bertemu dengannya pada saat Paus mengunjungi daerah gempa tersebut dan menghiburnya. Empat tahun kemudian (1984) Emilio bertemu kembali dengan Paus pada saat audiensi di Roma. Paus memberkatinya, dan mengatakan, “Tuhan yang Mahabaik akan menolongmu.” Empat minggu kemudian, anak muda itu sembuh. 4. Pada tahun 1981, dalam kunjungannya ke Manila, Filipina, Paus mendoakan dan meletakkan tangannya atas seorang biarawati, Madre Vangie, 51 tahun yang tubuhnya cacat dan harus bergantung kepada kursi roda. Beberapa menit kemudian, suster tersebut dapat berdiri tegak, sembuh sepenuhnya, dan meninggalkan kursi rodanya. 5. Kesembuhan Victoria Szechinskis: Victoria lahir pada tahun 1982 dan didiagnosa mempunyai tumor yang mematikan di dadanya. Keluarga Szechinskis hidup di Toronto Kanada. 6. Paus Yohanes Paulus II meletakkan tangannya atas kepala seorang anak perempuan yang buta, dalam kunjungannya ke Puerto Rico, Oktober 1984. Sekembalinya ke rumah, anak itu dapat melihat. 7. Pada tahun 1990, Paus Yohanes Paulus II memberkati dan mencium Helano Mireles, seorang bocah Meksiko yang berusia 4 tahun, yang menderita leukemia. Penyakitnya hilang seketika setelah Paus memberkatinya. Hal ini disaksikan oleh Kardinal Javier Lozano Berragan, yang kemudian memberikan kesaksian atas mukjizat kesembuhan ini. Di samping mukjizat-mukjizat ini, kita mengingat bahwa semasa hidupnya, Paus Yohanes Paulus II sangat dihormati, justru karena kesederhanaannya dan ketulusan kasih yang ditunjukkannya, sehingga melalui dia, orang dapat mengalami kasih Kristus. Tak mengherankan, bahwa pada saat pemakamannya, jumlah peziarah yang hadir mencapai sekitar 4 juta orang. Beritanya dicatat oleh sekitar 6000 jurnalis; acaranya dihadiri oleh 180 pemimpin negara dan diliput oleh 137 stasiun televisi dari 81 negara. Para komentator setuju bahwa acara ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah manusia. Gereja Katolik biasanya sangat ketat untuk menetapkan seseorang diangkat sebagai beato dan kemudian santo. Perlu setidaknya penyelidikan mendalam, paling cepat lima tahun setelah kematiannya. Sementara penyelidikan atas diri Paus Yohanes Paulus II dilakukan hanya dua bulan setelah wafatnya Proses kilat juga terjadi pada Ibu Teresa, biarawati yang sepanjang hidupnya mengabdi kepada orang-orang miskin di Kalkutta, India. Ia dibeatifikasi pada tahun 2003, hanya enam tahun setelah kematian Untuk diangkat sepenuhnya sebagai santo, diperlukan satu laporan mukjizat lagi menyangkut dirinya. Jika ada satu bukti mukjizat lagi, dilakukanlah upacara kanonisasi untuk menyatakan bahwa orang tersebut adalah orang suci. Segala berkas, baik untuk proses beatifikasi maupun kanonisasi, disampaikan kepada semacam "promotor" di Vatikan, yang perannya mencari dan menemukan hal-hal yang menguatkan seseorang untuk dibeatifikasi’ Setelah konsultasi dengan segenap uskup (pemimpin-pemimpin umat Katolik di bawah paus) dan para kardinal pembantu paus, berkas disampaikan kepada paus untuk ditandatangani dan diumumkan sebagai orang suci. Tentulah banyak hal yang bisa ditiru dalam kehidupan beliau yang sangat dekat dengan Tuhan Yesus. Sumber: http://www.catholic.org/pope/jp2/sainthood.php, http://keuskupan-palembang.or.id