1 PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK DODOL RUMPUT LAUT (EUCHEUMA COTTONII) FAHMI TRI WENDRAWAN DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 2 3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengembangan Model Bisnis Produk Dodol Rumput Laut (Eucheuma cottonii) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juni 2013 Fahmi Tri Wendrawan NIM F34090009 *Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait. 4 5 ABSTRAK FAHMI TRI WENDRAWAN. Pengembangan Model Bisnis Produk Dodol Rumput Laut (Eucheuma cottonii). Dibimbing oleh INDAH YULIASIH. Dodol rumput laut merupakan salah satu jenis camilan tradisional yang sehat dan dihasilkan dari rumput laut. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh profil produk dodol rumput laut, mendapatkan model bisnis terbaik untuk usaha produk dodol rumput laut, dan merancang pengembangan bisnis produk dodol rumput laut. Pada tahapan pengembangan profil produk dilakukan dengan metode pembuatan dodol, uji kesukaan panelis, identifikasi nutrisi produk dan desain kemasan. Pada pengembangan model bisnis dilakukan dengan metode test the problem, test the solution dan verifikasi model bisnis. Pada pengembangan bisnis dodol rumput laut dilakukan dengan menganalisis kebutuhan pasar dan perhitungan HPP produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk model bisnis terbaik pada value proposition adalah produk yang mengandung serat rumput laut, membantu memperlancar pencernaan, memiliki rasa enak, unik dan kenyal, tersedia dalam berbagai varian rasa dan ukuran kemasan. Pada customer segment adalah pembeli online, seluruh wilayah Jabodetabek, anak-anak (indirect consumer), wanita karir dan reseller. Selanjutnya pada revenue stream terbaik adalah penjualan langsung produk dan program reseller dan dropshipper. Kata kunci: rumput laut, dodol rumput laut, model bisnis ABSTRACT FAHMI TRI WENDRAWAN. Business Model Development of Seaweed-Made “Dodol” (Eucheuma cottonii ). Supervised by INDAH YULIASIH. Seaweed-made “dodol” is a healthy traditional snack produced from seaweed. The purpose of this research were to obtain the product profile of seaweed-made “dodol”, to generate the best business model, and to design a business development. The steps of the research included dodol production, test panel, nutrition identification and packaging design. The process method for business model development were testing the problem, testing the solution and verifying the business model. The method step for business development were analyzing the market needs than calculate the cost of production. The results of research showed that the best value proposition were containing seaweed fiber, helping digestion, having a good taste, unique and chewy, available in many flavors and also available on many range of packaging sizes. The customer segments were online shoppers, Jabodetabek area, children (as an indirect consumer), career woman and resellers. The best revenue streams were direct sales, reseller and dropshipper program. Keywords : Seaweed , Seaweed-made dodol, Business Model 6 7 PENGEMBANGAN MODEL BISNIS PRODUK DODOL RUMPUT LAUT (EUCHEUMA COTTONII) FAHMI TRI WENDRAWAN Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Departemen Teknologi Industri Pertanian DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 8 9 Judul Skripsi : Pengembangan Model Bisnis Produk Dodol Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Nama : Fahmi Tri Wendrawan NIM : F34090009 Disetujui oleh Dr Indah Yuliasih, STP MSi Dosen Pembimbing Diketahui oleh Prof Dr Ir Nastiti Siswi Indrasti Ketua Departemen Tanggal Lulus: 10 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga penyusunan skripsi berjudul “Pengembangan Model Bisnis Produk Dodol Rumput Laut (Eucheuma cottonii) berhasil diselesaikan. Tema yang diangkat dalam penelitian yang dilaksanakan selama Februari 2013 sampai September 2013 ini ialah Technopreneur yaitu menggabungkan antara beberapa bidang ilmu yang telah sebelumnya dipelajari untuk menghasilkan produk yang siap untuk dipasarkan dan discale up . Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan teristimewa kepada: 1. Ibu Dr. Indah Yuliasih selaku Pembimbing Akademik atas perhatian dan bimbingannya selama penelitian dan penyelesaian skripsi 2. Ayahanda Suwardji, Ibunda Dwi Pariani, kakak Puguh Dwi Friawan, adikadik Nisa Aulia Rahmani dan Arina Windri Rivarti serta Annafi Widya Astika atas semua dukungan, doa, dan kasih sayangnya 3. Keluarga besar TIN 46 atas dukungan, kekompakkan dan kenangan indah tak terlupakan 4. Seluruh sanak dan kerabat yang tidak bisa disebutkan satu-persatu Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Oktober 2013 Fahmi Tri Wendrawan 11 DAFTAR ISI PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................... 2 METODE ................................................................................................................ 2 Pengembangan Profil Produk .............................................................................. 3 Pembuatan Dodol Rumput Laut ...................................................................... 3 Uji Kesukaan Panelis ....................................................................................... 4 Identifikasi Nutrisi Produk............................................................................... 6 Desain Kemasan Produk .................................................................................. 6 Pengembangan Model Bisnis .............................................................................. 6 Pengembangan Bisnis.......................................................................................... 6 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 7 Pengembangan Profil Produk .............................................................................. 7 Uji Kesukaan Panelis ....................................................................................... 9 Desain Kemasan ............................................................................................ 13 Identifikasi Nutrisi Produk............................................................................. 14 Identifikasi Model Bisnis .................................................................................. 15 Pengujian Masalah (Test The Problem) ......................................................... 17 Pengujian Solusi (Test The Solution) ............................................................. 18 Verifikasi Model Bisnis ................................................................................. 18 Pengembangan Bisnis .................................................................................... 19 SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 22 Simpulan ............................................................................................................ 22 Saran .................................................................................................................. 23 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23 LAMPIRAN .......................................................................................................... 24 12 DAFTAR TABEL Tabel 1. Perlakuan perbandingan sukrosa dan glukosa dalam produk dodol rumput laut ................................................................................ 5 Tabel 2. Kriteria penilaian bobot ...................................................................... 5 Tabel 3. Hasil pengamatan kondisi perendaman rumput laut ........................... 7 Tabel 4. Hasil pengamatan suhu pemasakan dodol rumput laut....................... 8 Tabel 5. Matriks keputusan MPE ................................................................... 10 Tabel 6. Kebutuhan biaya bahan baku berdasarkan perbandingan sukrosa dan glukosa yang berbeda ................................................... 11 Tabel 7. Perbaikan formula dodol rumput laut dengan perbandingan sukrosa, glukosa dan fruktosa yang berbeda .................................... 12 Tabel 8. Kebutuhan biaya bahan baku berdasarkan perbandingan sukrosa, glukosa dan fruktosa yang berbeda .................................... 13 Tabel 9. Komposisi kimia dodol rumput laut ................................................. 14 Tabel 10. Persentase AKG dodol rumput laut (takaran saji=100g) .................. 15 Tabel 11. Rincian biaya investasi ..................................................................... 20 Tabel 12. Biaya bahan baku dan kemasan ........................................................ 20 Tabel 13. Biaya overhead ................................................................................. 21 Tabel 14. Perhitungan HPP ............................................................................... 21 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7. Gambar 8. Gambar 9. Diagram alir metode penelitian ........................................................ 2 Diagram alir proses persiapan bahan baku rumput laut ................... 3 Diagram alir proses pembuatan produk dodol rumput laut ............. 4 Diagram alir proses dan kondisi proses persiapan bahan baku rumput laut ....................................................................................... 8 Diagram alir proses dan kondisi proses pembuatan produk dodol rumput laut ............................................................................. 9 Grafik hasil uji kesukaan panelis terhadap penampilan,tekstur dan rasa produk dodol rumput laut dengan perbandingan sukrosa dan glukosa yang berbeda ................................................ 12 Grafik hasil uji kesukaan panelis pada produk dodol rumput laut terhadap penampilan, tekstur, warna, aroma dan rasa dengan perbandingan sukrosa, glukosa dan fruktosa yang berbeda .......................................................................................... 14 Kemasan primer dodol rumput laut ............................................... 14 Penampilan kemasan sekunder dodol rumput laut......................... 14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil uji panelis terhadap penampilan, tekstur dan rasa produk dodol rumput laut dengan perbandingan sukrosa dan glukosa yang berbeda .................................................................. 25 Lampiran 2. Hasil uji kesukaan panelis terhadap dodol rumput laut dengan perbandingan sukrosa dan glukosa berbeda .................. 267 13 Lampiran 3. Saran dari panelis untuk perbaikan formula produk dodol rumput laut ................................................................................ 28 Lampiran 4. Hasil uji kesukaan panelis terhadap produk dodol rumput laut dengan perbandingan sukrosa, glukosa dan fruktosa yang berbeda ............................................................................. 29 Lampiran 5. Kanvas model bisnis 0 ............................................................... 30 Lampiran 6. Data responden test problem dan test solution .......................... 31 Lampiran 7. Kuisoner panduan wawancara test the problem ........................ 32 Lampiran 8. Hasil wawancara test the problem ............................................. 34 Lampiran 9. Kanvas model bisnis 1 ............................................................... 35 Lampiran 10. Kuisoner panduan wawancara test the solution ......................... 36 Lampiran 11. Data wawancara test the solution............................................... 37 Lampiran 12. Kanvas model bisnis 2 ............................................................... 38 Lampiran 13. Penampakan web penjualan online ............................................ 39 Lampiran 14. Data pembeli (buyer) verifikasi model bisnis ............................ 40 Lampiran 15. Data verifikasi model bisnis ...................................................... 41 Lampiran 16. Kanvas model bisnis 3 ............................................................... 42 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki tingkat konsumsi tinggi terhadap makanan. Salah satu makanan yang cukup diminati adalah camilan atau makanan ringan. Konsumsi masyarakat Indonesia terhadap makanan jadi seperti camilan menunjukkan trend peningkatan setiap tahunnya. Menurut data BPS pada tahun 2002 tingkat konsumsi makanan jadi di Indonesia hanya 9,7% sedangkan untuk tahun 2012 tingkat konsumsi sudah mencapai 11,65%. Hal ini didukung dengan meningkatnya kondisi perekonomian masyarakat Indonesia yang menyebabkan tingkat kesadaran untuk mengkonsumsi camilan sehat dan bergizi semakin meningkat. Salah satu komoditi Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi camilan sehat adalah rumput laut. Hal ini dikarenakan produksi rumput laut di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Pada kurun waktu 20102011 saja produksi rumput laut meningkat sebesar 10,25% dari 3,9 juta ton pada tahun 2010 menjadi 4,3 juta ton pada tahun 2011 (Kementrian Kelautan dan Perikanan 2012). Rumput laut dapat dikembangkan menjadi berbagai jenis produk turunan dengan nilai kesehatan yang tinggi. Salah satunya adalah dodol rumput laut. Dodol rumput laut merupakan makanan yang tergolong pangan semi basah (intermediate moisture food) yang bertekstur kenyal dan memiliki cita rasa manis. Dodol sebagai makanan semi basah memiliki beberapa keunggulan seperti awet tanpa proses pendinginan, pemanasan maupun pengolahan lebih lanjut, dodol siap dikonsumsi dengan nilai gizi yang tinggi dan mudah penanganannya (Rolfe 1976). Dodol rumput laut dibuat dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii yang dapat mencegah penyakit gondok dan penyakit degeneratif seperti kanker kolon dan gangguan pencernaan karena mengandung iodium dan serat yang cukup tinggi (Winarno 1993). Berdasarkan pertimbangan kesehatan tersebut, maka perlu dilakukan analisis lanjutan untuk menilai tingkat kelayakan produk berdasarkan parameter sensori. Penilaian ini akan berguna untuk melihat tinggi rendahnya daya terima konsumen terhadap produk yang dihasilkan sebelum produk dijual ke pasar. Beberapa atribut sensori yang penting dalam makanan diantaranya adalah tekstur, rasa, aroma, warna dan bentuk (Fellows 1992). Potensi pengembangan usaha juga perlu dianalisis dengan menggunakan model bisnis untuk menentukan karakteristik usaha yang akan dijalankan. Menurut Pravitasari (2012) model bisnis adalah sebuah prototipe yang dikembangkan oleh perusahaan dalam rangka menjelaskan bagaimana proses bisnis sebuah perusahaan dan bagaimana proses penciptaan nilai bagi stakeholders dalam perusahaan. Model bisnis menjadi suatu hal yang penting dalam sebuah usaha karena dengan model bisnis yang baik maka suatu usaha dapat memenangkan persaingan pasar dan melemahkan daya saing kompetitor. Potensi produk dodol rumput laut dirasa cukup menjanjikan sehingga perlu dilakukan perancangan model bisnis terbaik untuk usaha dodol rumput laut. 2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini antara lain: 1. Menghasilkan profil produk dodol rumput laut 2. Mendapatkan rancangan model bisnis terbaik untuk usaha produk dodol rumput laut. 3. Merancangan pengembangan bisnis produk dodol rumput laut Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah pembuatan profil produk dodol rumput laut yang terbaik, perancangan kanvas model bisnis, dan perancangan pengembangan bisnis untuk produk dodol rumput laut. METODE Pada penelitian ini metodologi yang digunakan terdiri atas tiga tahap yaitu pengembangan profil produk, pengembangan model bisnis, dan pengembangan bisnis. Metodologi penelitian dapat dilihat pada Gambar1. Mulai Pembuatan Dodol Rumput Laut Tidak Pengembangan Profil Produk Uji Kesukaan Panelis Iterasi Proses Pembuatan Produk Ya Identifikasi Nutrisi Produk Desain Kemasan Profil Produk Identifikasi Model Bisnis Tidak Pengembangan Model Bisnis Pengujian Model Bisnis Ya Model Bisnis Terbaik Pengembangan Bisnis Pengembangan Bisnis Selesai Gambar 1. Diagram alir metode penelitian Pivot Model Bisnis 3 Pengembangan Profil Produk Pengembangan profil produk dilakukan untuk mendapatkan profil produk yang siap untuk dikembambangkan model bisnisnya. Pengembangan profil produk dilakukan mulai dari pembuatan dodol rumput laut, uji kesukaan panelis, identifikasi nutrisi produk sampai desain kemasan produk. Secara lebih lengkap masing-masing proses adalah sebagai berikut: Pembuatan Dodol Rumput Laut Pembuatan dodol rumput laut dilakukan berdasarkan pada beberapa penelitian sebelumnya yang mengolah rumput laut jenis Eucheuma cottonii menjadi dodol rumput laut yaitu pada penelitian Suheti (2000), Nurlela (2001), Marpaung (2001) dan Widiatmoko (2002). Proses pembuatan ini kemudian dimodifikasi dengan metode trial and error sehingga didapatkan proses pembuatan produk standar. Proses pembuatan dodol dibagi menjadi dua tahap yaitu persiapan bahan baku dan pembuatan produk. 1. Persiapan bahan baku Pada tahap ini dilakukan penyiapan bahan baku rumput laut mentah sampai menjadi bahan semi jadi yang siap diolah menjadi dodol rumput laut. Diagram alir proses persiapan bahan baku dapat dilihat pada Gambar 2. Rumput laut Eucheuma cottonii kering Air Pencucian Air Limbah Perendaman Pengecilan ukuran Pemasakan Penyaringan Ampas Pemasakan Bubur Rumput Laut Gambar 2. Diagram alir proses persiapan bahan baku rumput laut Pada proses persiapan bahan baku mula-mula rumput laut kering dicuci dengan untuk membersihkan garam dan kotoran lainnya yang masih menempel pada rumput laut. Setelah itu rumput laut yang telah dicuci direndam untuk meningkatkan kekuatan gel rumput laut. Rumput laut yang telah kemudian 4 diblender sehingga diperoleh ukuran yang lebih kecil untuk memudahkan ekstraksi. Setelah dikecilkan ukurannya, rumput laut kemudian dimasak. Setelah diperoleh rumput laut yang telah dimasak maka dilakukan penyaringan untuk memisahkan ampas. Ampas yang diperoleh kemudian dimasak kembali. selanjutnya rumput laut dimasak lagi sehingga didapatkan bubur rumput laut siap olah ataupun disimpan. 2. Pembuatan produk Pada proses pembuatan produk dilakukan pengolahan filtrat rumput laut sampai menjadi produk dodol rumput laut. Diagram alir proses pembuatan produk dapat dilihat pada Gambar 3. Gula dan air Bubur Rumput Laut Pemasakan Perisa dan Pewarna Larutan Kental Dodol Rumput Laut Pencetakan dan pendinginan Tepung Gula : Tepung Terigu (1:1) Pelapisan Dodol Rumput Laut Gambar 3. Diagram alir proses pembuatan produk dodol rumput laut Pada proses pembuatan produk dodol rumput laut mula-mula bubur rumput laut yang telah dihasilkan sebelumnya dimasak dan dicampur dengan gula dan air sampai mengental. Setelah kental, dodol kemudian dicampurkan perisa dan pewarna sebelum dicetak. Setelah itu didinginkan, dodol kemudian dipotongpotong. Dodol yang telah dipotong kemudian dilapisi dengan campuran tepung gula dan tepung terigu dengan perbandingan 1:1. Uji Kesukaan Panelis Uji kesukaan panelis dilakukan dengan tiga tahap. Tahap pertama diujikan produk dodol rudengan perbandingan sukrosa dan glukosa yang berbeda. Enam formula yang ditetapkan dapat dilihat pada Tabel 1. 5 Tabel 1. Perlakuan perbandingan sukrosa dan glukosa dalam produk dodol rumput laut Kode Formula 101 206 233 122 301 252 Komposisi (%) Sukrosa 33,3 50,0 30,5 39,1 36,0 25,0 Glukosa 66,7 50,0 69,5 60,9 64,0 75,0 Penilaian formula terbaik dilakukan oleh 10 orang panelis. Metode penilaian panelis dilakukan dengan menggunakan skala ordinal (generik) yaitu : 1 (Sangat Kurang), 2 (Kurang), 3 (Biasa), 4 (Agak Biasa), 5 (Baik), dan 6 (Sangat Baik). Analisis hasil penilaian panelis pada tahap ini dilakukan dengan metode MPE (Metode Perhitungan Eksponensial). Menurut Eriyatno (1996) MPE digunakan untuk membandingkan beberapa alternatif dengan menggunakan sejumlah parameter yang ditentukan. Parameter penilaian yang diujikan adalah penampilan, tekstur, dan rasa. Masing-masing parameter penilaian memiliki nilai pembobotan yang berbeda-beda tergantung dari tingkat kepentingan parameter terhadap produk. Penentuan nilai pembobotan untuk tiap parameter dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kriteria penilaian bobot Parameter Analisis Penampilan (PM) Tekstur (TK) Rasa (RS) Dasar Pertimbangan Kepentingan Penampilan merupakan kesan pertama yang berpengaruh terhadap kriteria mutu dodol rumput laut oleh konsumen Tekstur dalam dodol sangat berpengaruh terhadap tingkat kesukaan konsumen karena menunjukkan tingkat kekenyalan produk. Rasa adalah parameter paling penting karena meskipun parameter lain baik namun rasa tidak baik maka produk sulit diterima konsumen Nilai Kepentingan 3 4 5 Perhitungan metode MPE dengan melibatkan nilai kepentingan setiap parameter adalah sebagai berikut: 6 MPE = (PM)3 + (TK)4 + (RS)5 Keterangan: PM = Penampilan TK = Tekstur RS = Rasa Tiga formula dodol terbaik yang terpilih dari hasil penilaian panelis berdasarkan metode MPE selanjutnya dilakukan pengujian panelis dengan metode hedonik. Parameter-parameter yang dinilai meliputi penampilan, tekstur, warna, aroma atau rasa. Pengujian panelis dua tahap selanjutnya dilakukan dengan menggunakan metode hedonik. Pada tahap pertama menggunakan skala hedonik (tingkat kesukaan) yang meliputi penampilan, tekstur, dan rasa. Skala hedonik yang digunakan adalah (1) sangat tidak suka, (2) tidak suka, (3) agak tidak suka (4) Biasa, (5) agak suka (6) suka, dan (7) sangat suka. Pada lembar penilaian juga disertai dengan saran atau keterangan dari panelis. Jumlah panelis yang digunakan pada uji hedonik adalah sebanyak 30 orang. Identifikasi Nutrisi Produk Pada tahap ini dilakukan identifikasi nutrisi produk berupa uji proksimat produk dodol rumput laut yaitu uji protein, kadar lemak, kadar air, kadar abu, kadar karbohidrat dan nilai AKG (Angka Kelengkapan Gizi). Desain Kemasan Produk Desain kemasan produk dilakukan dengan penentuan kemasan terbaik untuk digunakan berdasarkan sifat produk dan tujuan penggunaan kemasan. Pada produk dodol rumput laut digunakan dua jenis kemasan yaitu kemasan primer dan kemaan sekunder. Pengembangan Model Bisnis Pengembangan model bisnis dilakukan setelah mendapatkan profil produk. Pada tahap ini diawali dengan penentuan hipotesis model bisnis awal. Model bisnis awal ini kemudian diuji apakah sesuai dengan yang diharapkan konsumen sehingga diperoleh perubahan-perubahan untuk perbaikan model bisnis. Pengembangan Bisnis Pengembangan bisnis adalah gambaran perencanaan pembangunan bisnis secara nyata sesuai dengan profil produk dan model bisnis terbaik yang telah didapatkan. Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan pasar berdasarkan model bisnis. Selanjutnya berdasarkan kebutuhan pasar yang didapatkan dilakukan perhitungan investasi yang diperlukan untuk pembangunan industri dodol rumput laut. 7 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan Profil Produk Teknologi Proses Produk Dodol Rumput Laut Produk dodol merupakan produk tradisional yang mulai dilirik dan diminati oleh masyarakat secara luas. Beberapa produk dodol sudah bisa masuk pasar ritel dan mulai dikenal masyarakat umum. Contoh produk dodol yang mudah ditemui di berbagai tempat ritel seperti dodol Garut. Dodol rumput laut sendiri belum berkembang secara luas di Indonesia. Beberapa produsen dodol rumput laut hanya merupakan industri rumah tangga yang produknya sendiri masih banyak kekurangan baik dari segi rasa, tekstur maupun kemasannya. Berdasarkan hal itulah potensi pengembangan produk dodol rumput laut untuk dijadikan usaha masih sangat luas. Sebelum melakukan pengembangan produk, perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui teknologi proses terbaik dalam pembuatan dodol rumput laut. Uji dilakukan dengan metode trial and error untuk mencari formula dasar pembuatan dodol rumput laut. Percobaan pertama dilakukan dengan membandingkan mutu dodol rumput laut yang dilakukan perendaman selama ±24 jam dengan alkali (KOH) dan tanpa alkali (air tawar). Percobaan ini didasari oleh beberapa penelitian sebelumnya mengenai dodol rumput laut. Pada penelitian sebelumnya beberapa melakukan perendaman dengan alkali dan beberapa hanya merendam dengan air. Perendaman dengan air dilakukan oleh Suriaty (2002), Marpaung (2001), Kemala (2002), dan Widiatmoko (2002). Perendaman dengan alkali antara lain dilakukan sebelumnya oleh Nurlela (2001), Suheti (2000), dan Farida (2002). Hasil pengamatan yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil pengamatan kondisi perendaman rumput laut Perlakuan Air Tawar KOH 0,1 N Tekstur Kurang Kenyal Kenyal Warna Keruh Transparan Berdasarkan pengamatan diperoleh bahwa dari penampilan dan tekstur dodol rumput laut yang sebelumnya direndam alkali memiliki warna yang lebih transparan dan tekstur lebih kenyal dibandingkan dengan yang tidak direndam alkali. Perlakuan terbaik yang dipilih adalah perendaman dengan alkali KOH 0,1 N selama 24 jam. Selanjutnya percobaan yang dilakukan adalah menguji suhu pemasakan dodol rumput laut yang tepat dengan membandingkan dua suhu yaitu 110 oC dan suhu 80 oC. Menurut Aprilia, dkk (2006) suhu minimal pemasakan rumput laut agar dapat terekstrak adalah sekitar 80 oC. Hasil pengamatan yang didapatkan dapat dilihat pada Tabel 4. 8 Tabel 4. Hasil pengamatan suhu pemasakan dodol rumput laut Suhu 80 oC 110 oC Tekstur Kurang Kenyal Kenyal Waktu 2 jam 1,5 jam Dodol yang dimasak dengan suhu 110 oC membutuhkan waktu masak yang lebih singkat yaitu 1,5 jam dan tekstur dodol yang dihasilkan lebih kenyal dibandingkan dengan dodol rumput laut yang dimasak dengan suhu 80 oC. Pemasakan dengan suhu 80oC membutuhkan waktu sekitar 2 jam dan teksur dodol yang dihasilkan bersifat kurang kenyal. Suhu pemasakan yang dipilih adalah suhu pemasakan 110oC selama 1,5 jam. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan diagram alir proses persiapan bahan baku dengan kondisi proses sebagai berikut dapat dilihat pada Gambar 4. Rumput laut Eucheuma cottonii kering Air Pencucian Air Limbah Perendaman dengan KOH 0,1 N (t = 24 jam; pH=10) Air Pencucian sampai netral Air Limbah Pengecilan ukuran (blender) Pemasakan rumput laut dengan T =100oC; t= 1 jam Penyaringan Ampas Pemasakan rumput laut dengan suhu 100oC;t=2 jam Bubur Rumput Laut Gambar 4. Diagram alir proses dan kondisis proses persiapan bahan baku rumput laut Pada proses persiapan bahan baku mula-mula rumput laut kering dicuci dengan air tawar untuk membersihkan garam dan kotoran lainnya yang masih menempel pada rumput laut. Setelah itu rumput laut yang telah dicuci direndam dengan KOH konsentrasi 0,1 N dan pH sekitar 10 yang berfungsi untuk meningkatkan kekuatan gel rumput laut. Selanjutnya dilakukan penetralan dengan mencuci rumput laut dengan air tawar. Rumput laut yang telah netral kemudian 9 diblender sehingga diperoleh ukuran yang lebih kecil untuk memudahkan ekstraksi. Setelah dikecilkan ukurannya, rumput laut kemudian dimasak dengan suhu 100oC selama 1 jam. Setelah diperoleh rumput laut yang telah dimasak maka dilakukan penyaringan untuk memisahkan kotoran selanjutnya rumput laut dimasak lagi dengan suhu 100oC selama 2 jam sehingga didapatkan bubur rumput laut siap olah ataupun disimpan.Selanjutnya diagram alir proses untuk pembuatan dodol rumput laut dapat dilihat berikut pada Gambar 5. Glukosa, Sukrosa, Fruktosa, dan Air Bubur Rumput Laut Pemasakan ( T = 110oC; t=1,5jam) Perisa dan Pewarna Larutan Kental Dodol Rumput Laut Pencetakan dan pendinginan Tepung Gula : Tepung Terigu (1:1) Pelapisan Dodol Rumput Laut Gambar 5. Diagram alir proses dan kondisis proses pembuatan produk dodol rumput laut. Pada proses pembuatan produk dodol rumput laut mula-mula bubur rumput laut yang telah dihasilkan sebelumnya dimasak dan dicampur dengan glukosa, sukrosa, fruktosa dan air selama kurang lebih 1,5 jam dengan suhu 110oC sampai mengental. Setelah kental, dodol kemudian dicampurkan perisa dan pewarna sebelum dicetak. Setelah didinginkan selama 12 jam dodol kemudian dipotong-potong. Dodol yang telah dipotong kemudian dilapisi dengan campuran tepung gula dan tepung terigu dengan perbandingan 1:1 Kesukaan Panelis Terhadap Produk Dodol Rumput Laut Pada pengembangan profil produk maka perlu dilakukan penentuan formula terbaik sesuai dengan tingkat kesukaan panelis. Penentuan formula produk ini dilakukan melalui beberapa tahap berikut. 10 Uji kesukaan panelis dengan MPE (Metode Perhitungan Eksponesial) dilakukan untuk mendapatkan tiga formula terbaik dari enam formula yang sudah ditetapkan. Panelis yang digunakan sebanyak sepuluh orang dengan penentuan tiga formula terbaik berdasarkan perhitungan MPE. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Matriks keputusan MPE Alternatif 101 Kriteria (a) PM TK RS 1,5 2 3 Skor Peringkat(b) 262,375 4 206 4 1 1 66,000 6 233 122 301 5 6 3 5 4 6 5 4 6 3.875,000 1.496,000 9.099,000 2 3 1 1,5 3 2 116,375 5 252 a = semakin besar kriteria pembobotan maka semakin baik b = semakin kecil peringkat maka semakin baik PM = Penampilan TK = Tekstur RS = Rasa Tabel di atas menjelaskan bahwa alternatif formula produk terbaik adalah produk 301 dengan jumlah skor 9.099 diikuti oleh produk 233 dengan skor 3.875 dan produk 122 dengan skor 1.496. Formula terbaik yang terpilih adalah formula 301 karena memiliki komposisi sukrosa dan glukosa yang seimbang sehingga tekstur dan rasa yang diperoleh dapat diterima baik oleh panelis. Selanjutnya dilakukan pengujian tahap lanjut terhadap tiga formula produk terpilih yaitu formula 301, 233, dan 122. Selengkapnya data hasil uji panelis dengan MPE dapat dilihat pada Lampiran 1. Setelah didapatkan tiga formula terbaik dari pengujian sebelumnya kemudian dilakukan uji hedonik dilakukan untuk mendapatkan formula terbaik berdasarkan tingkat kesukaan produk oleh panelis. Pengujian hedonik dilakukan sebanyak dua kali dengan jumlah panelis sebanyak 30 panelis. Pada pengujian pertama digunakan tiga parameter yaitu penampilan, tekstur dan rasa. Penampilan adalah daya tarik awal suatu produk yang mempengaruhi tingkat penerimaan konsumen. Tekstur pada dodol merupakan parameter penting karena berpengaruh terhadap kekenyalan produk. Rasa merupakan parameter yang sangat penting dalam suatu produk dan sangat mempengaruhi tingkat penerimaan konsumen. Berdasarkan uji hedonik tahap pertama didapatkan hasil seperti pada Gambar 6. skor hedonik rata-rata 11 7 6 5 4 233 3 122 2 301 1 Penampilan Tekstur Rasa Gambar 6. Grafik hasil uji kesukaan panelis terhadap penampilan, tekstur dan rasa produk dodol rumput laut dengan perbandingan sukrosa dan glukosa yang berbeda Grafik di atas menggambarkan kesukaan panelis pada produk dodol rumput laut berdasarkan parameter penampilan, tekstur, dan rasa. Berdasarkan parameter penampilan produk yang paling disukai adalah formula yaitu sebanyak 83,33% panelis. Tekstur terbaik menurut panelis adalah pada formula 301 dengan kesukaan panelis sebanyak 93,33%. Pada parameter rasa produk yang paling disukai adalah produk 233 dengan persentase kesukaan sebesar 96,67%. Selengkapnya hasil uji kebetrimaan panelis dapat dilihat pada Lampiran 2. Karena tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan untuk setiap sampel, maka pemilihan sampel terbaik dilakukan dengan menganalisis biaya bahan baku paling murah. Hasil perhitungan kebutuhan dan biaya bahan baku untuk masingmasing sampel produk dodol rumput laut dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Kebutuhan biaya bahan baku berdasarkan perbandingan sukrosa dan glukosa yang berbeda Bahan Baku Sukrosa Glukosa Total Biaya Bahan Baku Formula (Sukrosa: Glukosa) 233 122 301 Harga/kg (30,5 : 69,5) (39,1 : 60,9) (36,0 : 64,0) g Biaya g Biaya g Biaya 13.500 305 4.117,5 391 5.278 360 4.860 10.000 695 6.950,0 609 6.090 640 6.400 11.067,5 11.368 11.260 Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan biaya bahan baku, maka biaya bahan baku paling rendah adalah sampel 233 dengan total biaya sebesar Rp 11.067,5. Biaya bahan baku rendah membuat sampel 233 menjadi sampel terbaik yang selanjutnya akan diujikan pada uji kebetrimaan produk dengan parameter penapilan, tekstur, warna, aroma dan rasa. 12 Pengujian kesukaan produk yang dilakukan terhadap produk terbaik yang terpilih kemudian akan dibandingkan dengan sampel formula baru. Setelah dilakukan evaluasi produk dodol rumput laut, maka dibuat sampel baru dengan tambahan gula buah atau fruktosa. Jenis fruktosa yang digunakan adalah HFS (High Fructose Syrup). Penggunaan HFS ini berdasarkan saran dari beberapa panelis dan bertujuan memperkuat rasa buah pada perisa yang digunakan untuk produk dodol rumput laut. Pada kuisoner di uji hedonik I sebanyak 26,7% panelis menyarankan untuk menambahkan gula fruktosa, sebanyak 23,3% menyarankan untuk menggunakan rasa unik yang jarang beredar di pasaran, 13,3% dari panelis menyarankan untuk dibuat dengan bentuk yang unik, selanjutnya 6,67% menyarankan untuk dipotong lebih kecil, dan 6,67% menyarankan untuk dilapis coklat. Selengkapnya saran dari panelis dapat dilihat pada Lampiran 3. Perbandingan komposisi yang digunakan untuk masing-masing formula dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Perbaikan formula dodol rumput laut dengan perbandingan sukrosa, glukosa dan fruktosa yang berbeda Formula 223 531 Sukrosa 30,5 10,6 Konsentrasi (%) Glukosa 69,5 85,1 Fruktosa 0 4,3 skor hedonik rata-rata Parameter yang digunakan untuk uji kebetrimaan produk tahap selanjutnya adalah penampilan, tektur, warna, aroma dan rasa. Pada uji digunakan panelis sebanyak 30 orang. Hasil uji kesukaan oleh panelis dapat dilihat pada Gambar 7. 7 6 5 4 233 3 531 2 1 Penampilan Tekstur Warna Aroma Rasa Gambar 7. Grafik hasil uji kesukaan panelis pada produk dodol rumput laut terhadap penampilan, tekstur, warna, aroma dan rasa dengan perbandingan sukrosa, glukosa dan fruktosa yang berbeda Grafik di atas menggambarkan hasil uji kesukaan panelis terhadap produk pada parameter penampilan, tekstur, warna, aroma, dan rasa. Pada parameter penampilan yang paling banyak disukai panelis adalah formula 531 sebanyak 63,33%. Tekstur yang paling disukai adalah formula 531 dengan jumlah panelis yang suka sebesar 93,37%. Warna yang paling banyak disukai oleh panelis adalah 13 formula 531 dengan banyaknya yang suka sebesar 73,33%. Pada parameter aroma panelis lebih menyukai formula 233 dengan banyak yang suka sebesar 80%. Pada parameter rasa paneli lebih menyukai formula 531 dengan jumlah panelis yang suka sebesar 80%. Selengkapnya hasil uji kebetrimaan produk dpat dilihat pada Lampiran 4. Hasil yang menunjukkan bahwa sampel tidak berbeda secara signifikan menyebabkan pemilihan sampel terbaik dipilih berdasarkan biaya bahan baku yang paling murah. Hasil perhitungan kebutuhan dan biaya bahan baku untuk masing-masing sampel produk dodol rumput laut dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Kebutuhan biaya bahan baku berdasarkan perbandingan sukrosa, glukosa dan fruktosa yang berbeda Bahan Baku Harga/kg Sukrosa Glukosa Fruktosa Total Biaya Bahan Baku 13.500 10.000 16.000 Formula Sukrosa : glukosa : fruktosa (30,5 : 69,5 : 0) (10,6 : 85,1 : 4,3) 233 531 g Biaya g Biaya 305 4.117,5 106 1.431 695 6.950,0 851 8.510 0 0 43 688 11.067,5 9.941 Menurut hasil perhitungan kebutuhan bahan baku maka sampel 532 adalah sampel terbaik karena memiliki biaya bahan baku paling murah yaitu Rp 9.941 sedangkan untuk sampel 233 membutuhkan biaya bahan baku Rp 11.067,5. Berdasarkan hasil uji kesukaan panelis maka diperoleh formula produk dodol rumput laut yang terbaik adalah produk dengan komposisi sukrosa 10,6%, glukosa 85,1% dan fruktosa 4,3%. Desain Kemasan Kemasan dapat diartikan sebagai tempat atau wadah dari produk yang akan dikemas (Shacharow dan Griffin 1980). Secara umum kemasan dibagi menjadi tiga yaitu kemasan primer, kemasan sekunder dan kemasan tersier. Kemasan primer adalah kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk yang dapat langsung mempengaruhi rasa, aroma dan penampilan produk. Kemasan sekunder adalah kemasan lapis kedua yang lebih bersifat melindungi produk sedangkan kemasan tersier adalah kemasan yang dimaksudkan untuk memudahkan tranportasi dan pengangkutan. Pada produk dodol rumput laut digunakan dua jenis kemasan yaitu kemasan primer dan kemasan sekunder. Kemasan primer yang digunakan harus bisa menunjukkan penampilan produk sehingga harus transparan. Pemilihan kemasan yang transparan adalah jenis kemasan plastik. Kemasan primer akan mengalami kontak langsung dengan bahan makanan sehingga kemasan yang digunakan harus bersifat food grade. Kemasan plastik food grade yang dipilih menjadi kemasan primer produk dodol rumput laut adalah plastik PP 14 (polypropilene). Penampakan penggunaan plastik primer dodol rumput laut dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Kemasan primer dodol rumput laut Kemasan sekunder dibutuhkan dalam produk dodol rumput laut karena kemasan primer bersifat transparan dan tidak bisa memuat informasi produk. Selain itu kemasan sekunder juga berfungsi untuk melindungi kemasan primer dan promosi produk. Pemilihan kemasan sekunder berdasarkan kemudahan untuk menampilkan informasi produk serta memiliki kekuatan untuk mempertahankan dodol dari benturan yang dapat mengubah maupun merusak produk sehingga dipilih alternatif kemasan berupa kertas karton. Penampilan kemasan sekunder produk dodol rumput laut dapat dilihat pada Gambar 9. (a) (b) Gambar 9. Penampilan kemasan sekunder dodol rumput laut: (a) tampak depan dan (b) tampak belakang Identifikasi Nutrisi Produk Setelah mendapatkan komposisi terbaik untuk produk dodol rumput laut maka perlu dilakukan identifikasi nutrisi produk. Identifikasi nutrisi produk untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam produk dodol rumput laut. Hasil pengujian untuk analisis proksimat produk dodol rumput laut dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Komposisi kimia dodol rumput laut Komposisi Kimia Kadar Air (%) Kadar Abu (% bk) Kadar Lemak (% bk) Kadar Protein (% bk) Kadar Serat Kasar (% bk) Kadar Karbohidrat (% bk) Jumlah 1,32 20,15 0,21 0,47 0,80 77,05 15 Berdasarkan analisis komposisi kimia yang diperoleh dalam produk dodol rumput laut maka dilakukan perhitungan nilai persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) dan diperoleh hasil selengkapnya pada Tabel 10. Tabel 10. Persentase AKG dodol rumput laut (takaran saji=100g) Zat Gizi Komposisi Lemak Protein Serat Karbohidrat Kalori 0,47 g/100g 0,80 g/100g 1,32/100g 77,05 g/100g 315 kkal/100g Jumlah Zat Gizi/ Takaran 0g 1g 1g 77 g 315 kkal Standar AKG %AKG 62 g 60 g 28 g 300 g 2000 kkal 0 1 4 25 15 Identifikasi Model Bisnis Menurut Blank dan Dorf (2012) model bisnis merupakan konsep yang baru dan berbeda dengan bisnis plan. Pada bisnis plan terdapat asumsi-asumsi yang sebenarnya masih merupakan hipotesis yang belum teruji. Dengan menggunakan model bisnis maka asumsi-asumsi dapat lebih mudah dituangkan untuk diuji lebih lanjut dalam kanvas model bisnis. Banyak penelitian telah mengembangkan berbagai definisi model bisnis. Para akademisi memberikan pengertian yang cukup beragam mengenai model bisnis. Meskipun demikian, pengertian model bisnis dapat dipilah menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu model bisnis sebagai metode atau cara, model bisnis dilihat dari komponen-komponen (elemen), dan model bisnis sebagai strategi bisnis. Pengertian model bisnis sebagai metode adalah suatu cara untuk menciptakan nilai, sedangkan pengertian model bisnis dilihat dari komponen-komponennya, misalnya adalah model bisnis terdiri dari komponen produk, manfaat dan pendapatan, pelanggan, aset, dan pengetahuan. Pengertian model bisnis sebagai strategi bisnis adalah model bisnis yang digunakan sebagai alat untuk merumuskan strategi bisnis perusahaan. Pada penelitian ini model bisnis yang digunakan adalah pendekatan dengan kanvas model bisnis. Kanvas model bisnis digambarkan melalui blok-blok bangunan dasar yang menunjukkan logika bagaimana sebuah perusahaan bermaksud untuk menghasilkan uang. Blok-blok ini mencakup empat bidang utama bisnis yaitu pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan kelayakan keuangan. Pada tahap awal dalam sebuah model bisnis adalah menentukan hipotesis model bisnis dengan kanvas model bisnis (Blank dan Dorf, 2012). Usaha dodol rumput laut ini mengambil jenis market cloning. Pada market cloning ini usaha dodol rumput laut ingin meniru usaha dodol rumput laut yang telah sukses di daerah Lombok untuk diimplementasikan di daerah Jabodetabek. Berikut adalah hipotesis awal kanvas model bisnis untuk usaha produk dodol rumput laut: 16 1. Customer Segments Pada blok ini ditentukan segmen pasar atau target pasar yang ingin dimasuki oleh produk dodol rumput laut. Pasar terdiri atas berbagai macam pembeli yang membeli suatu produk sesuai dengan keinginan, sumber daya, lokasi, dan kebiasaan membeli. Pada usaha produk dodol rumput laut segmen pasar yang dipilih adalah unsegmented. 2. Value Propositions Value propositions (Nilai tambah yang diberikan kepada para pelanggan) adalah nilai tambah yang diberikan produk dodol rumput laut kepada konsumen yang dapat menambah ketertarikan konsumen untuk mengkonsumsi produk dodol rumput laut. Pada usaha dodol rumput laut value proposition produk yang ingin diberikan adalah mengandung serat alami rumput laut dan membantu memperlancar pencernaan. 3. Channels Channels adalah saluran untuk berhubungan dengan para pelanggan. Komunikasi, distribusi, dan jaringan penjual atau sales merupakan salah satu usaha perusahaan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Untuk usaha produk dodol rumput laut ini channel yang ingin digunakan adalah direct selling (penjualan langsung), online selling, dan supermarket. 4. Customer Relationships Customer relationships adalah tipe hubungan yang ingin dijalin dengan para pelanggan dari segmen pasar yang spesifik. Pada usaha produk dodol rumput laut ini customer relationship yang digunakan adalah dengan mengkikuti pameran, melakukan survei pelanggan sehingga dapat mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh pelanggan serta menyediakan layanan konsumen yang dapat menanggapi dan mengatasi keluhan-keluhan dari pelanggan. 5. Revenue Streams Revenue Streams adalah pendapatan yang diterima perusahaan dari masingmasing segmen pasar atau dengan kata lain revenue streams adalah pemasukan yang biasanya diukur dalam bentuk uang yang diterima perusahaan dari konsumen. Pada usaha produk dodol rumput laut revenue stream yang ditargetkan adalah penjualan langsung produk. 6. Key Resources Key resources adalah sumber daya utama yang dibutuhkan oleh perusahaan supaya model bisnis dapat berjalan. Sumber daya utama ini membuat sebuah perusahaan dapat membentuk dan menawarkan value propositions, mendapatkan pasar, mengawasi hubungan dengan segmen-segmen pasar, dan mendapatkan penghasilan. Key Resources untuk usaha produk dodol rumput laut ini ada tiga yaitu physical resources yaitu pabrik dan infrastukturnya, bahan baku (rumput 17 laut dan bahan pendukung), financial resources seperti investor dan human resources yaitu karyawan bagian produksi dan pemasaran. 7. Key Activities Key activities adalah kegiatan-kegiatan utama yang perlu dilakukan oleh organisasi ataupun perusahaan agar dapat memberikan nilai tambah dengan baik. Setiap model bisnis memiliki aktivitas-aktivitas utama. Aktivitas utama yang penting dalam usaha dodol rumput laut adalah pengolahan dan penyimpanan bahan baku, dan supply chain (rantai pasok) bahan baku untuk menunjang ketersedian bahan baku. Produksi yaitu mencakup produksi produk dodol rumput laut serta riset dan pengembangan produk. Pemasaran termasuk didalamnya promosi, iklan, maintenance website, dan SEO (Search Engine Optimizer) advertising yaitu memeasang iklan online untuk mengoptimasi pencarian halaman web didalam mesin pencarian seperti google dan bing. 8. Key Partnership Key partnership adalah mitra utama dalam bisnis, misalnya supplier, sehingga model bisnis dapat berjalan. Mitra utama yang diperlukan dalam usaha dodol rumput laut adalah petani rumput laut, supplier bahan kimia pendukung serta suplier kemasan, media cetak untuk promosi (koran, majalah), media online untuk promosi (media sosial/blog), distributor makanan dan minuman untuk membantu pendistribusian produk serta jasa kurir pengiriman JNE/TIKI. 9. Cost Structure Cost structure adalah komponen-komponen biaya yang digunakan supaya organisasi atau perusahaan bisa berjalan sesuai dengan model bisnisnya. Cost structure dalam usaha dodol rumput laut ini adalah biaya investasi, biaya produksi, biaya overhead, dan biaya promosi. Secara keseluruhan gambaran kanvas model bisnis awal dapat dilihat pada Lampiran 5. Pengujian Masalah (Test The Problem) Setelah menentukan hipotesis awal model bisnis maka tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian masalah. Pengujian masalah adalah untuk mengetahui apakah hipotesis model bisnis yang dirancang sesuai dengan masalah yang dihadapi konsumen. Menurut Blank dan Dorf (2012) dalam buku berjudul “The Startup Owner Manual” menjelaskan bahwa dalam tahap ini adalah melakukan survei langsung terhadap minimal 50 calon konsumen potensial untuk menguji permasalahan dalam model bisnis. Pada penelitian ini dipilih 25 orang responden wanita dan sisanya pria. 10 responden merupakan anak-anak umur dibawah 15 tahun, 20 adalah remaja (umur 16-25 tahun) dan 20 sisanya adalah yang sudah dewasa (umur >25 tahun) selengkapnya data responden pada Lampiran 6. Berdasarkan hasi survei dengan menggunakan panduan wawancara seperti pada Lampiran 7, didapatkan data bahwa 84% dari total responden pernah membeli produk dodol rumput laut dan sisanya pernah mencoba dodol rumput laut. Dari total responden yang pernah membeli dodol rumput laut sebanyak 92% 18 menyatakan bahwa alasan membeli dodol rumput laut karena rasa yang unik, kenyal, dan enak. Selanjutnya dari total seluruh responden diketahui bahwa sebanyak 76% menyatakan setuju produk dodol rumput laut harus aman (bebas pengawet dan pemanis buatan), dan sebanyak 58% menyatakan bahwa dodol rumput laut harus sehat (mengandung serat dan vitamin). Sebanyak 84% dari total responden bersedia membeli dodol rumput laut di retail. Saat survei sebanyak 62% mau membeli secara online produk dodol rumput laut. Selengkapnya data hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran 8. Hasil yang diperoleh berdasarkan survei untuk pengujian masalah mendorong untuk memperbaharui model bisnis awal (hipotesis). Pada value proposition perlu ditambahkan poin memiliki rasa unik, kenyal, dan enak serta aman dikonsumsi (tanpa bahan pengawet dan pemanis buatan). Pada poin channels penjualan online (online selling) dapat dipertahankan. Selengkapnya model bisnis 1 dapat dilihat pada Lampiran 9. Pengujian Solusi (Test The Solution) Pada tahap selanjutnya setelah pengujian masalah maka dilakukan pengujian solusi. Pada tahap ini pengujian dilakukan dengan melakukan survey kembali dengan para responden dengan menawarkan solusi dari hasil test the problem. Survey pada tahap test the solution menggunakan panduan wawancara sesuai pada Lampiran 10. Berdasarkan hasil survey dari total 50 responden 100% menyukai dodol rumput laut karena unik, dan seluruh responden setuju bahwa camilan dodol rumput laut harus aman dari bahan pengawet dan pemanis buatan. Sebanyak 88% responden sudah setuju dengan kemasan primer dan sekunder yang digunakan pada produk dodol rumput laut. Berdasarkan saran dari responden sebanyak 66% menyarankan untuk menyediakan produk dodol rumput laut dalam berbagai varian rasa. Selengkapnya data hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran 11. Berdasarkan hasil test the solution maka perlu dilakukan perbaikan pada kanvas model bisnis yaitu pada value proposition perlu ditambahkan poin tersedia dalam berbagai varian rasa. Selengkapnya kanvas model bisnis terbaru dan terbaik dapat dilihat pada Lampiran 12. Verifikasi Model Bisnis Pada tahap ini dilakukan verifikasi model bisnis dengan mencoba menjual produk ke pasar. Pada pengujian ini produk dicoba dijual secara online yaitu melalui web yang selengkapnya bisa dilihat pada Lampiran 13. Berdasarkan penjualan produk selama periode bulan Mei - Juli 2013 diperoleh sebanyak 16 pembeli dodol rumput laut. Data pembeli selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14. Berdasarkan data diketahui bahwa dari total pembeli 87,5% berasal dari Jabodetabek. Total pembeli yang berjenis kelamin laki-laki hanya sebesar 12,5% sisanya 87,5% adalah wanita. Setelah disurvey ternyata 92% dari total pembeli wanita adalah wanita karir. Sebanyak 18,75% dari total pembeli menawarkan untuk menjadi reseller dan dropshipper. Sebanyak 62,5% dari total pembeli menanyakan ketersediannya kemasan dengan ukuran lain yang lebih besar. Sebanyak 50% dari pembeli membeli dodol rumput laut untuk dikonsumsi bersama keluarga dan anak-anak. Selengkapnya data survey dengan pembeli ada pada Lampiran 15. 19 Berdasarkan data hasil verifikasi model bisnis maka perlu dilakukan beberapa perbaikan dalam kanvas model bisnis yaitu pertama pada poin value proposition ditambahkan tersedianya produk dengan ukuran kemasan yang lebih besar. Selanjutnya pada customer segmen yang semula unsegmented diubah menjadi seluruh wilayah Jabodetabek, wanita karir, anak-anak sebagai pembeli tidak langsung (indirect consumer) dan ditambahkan juga poin untuk segmen pembeli reseller. Pada poin terakhir di Revenue Stream perlu ditambahkan poin program reseller dan dropshipper. Dropshipper adalah suatu bentuk kerjasama antara dua pihak dalam suatu rantai penjualan retail. Pihak pertama bertindak sebagai supplier dan pihak kedua berfungsi sebagai dropshipper. Dropshipper tugasnya mencari order. Setelah pesanan pembelian didapat, selanjutnya diteruskan kepada supplier. Pihak supplier kemudian mengurus pengiriman barangnya atas nama pihak dropshipper kepada pelanggan. Selengkapnya kanvas model bisnis dapat dilihat pada Lampiran 16. Pengembangan Bisnis Pengembangan bisnis adalah rencana implementasi usaha dodol rumput laut berdasarkan profil produk dan model bisnis yang telah diperoleh. Berdasarkan model bisnis terbaik yang diperoleh customer segment tujuan adalah pembeli online, wanita karir di wilayah Jabodetabek. Pembangunan pabrik dodol rumput laut akan direncanakan dekat dengan konsumen yaitu di wilayah Jabodetabek. Data BPS tahun 2011 menyatakan bahwa jumlah penduduk di wilayah Jabodetabek berjumlah sekitar 24.383.969 jiwa. Jumlah penduduk yang berjenis kelamin wanita di Jabodetabek adalah 11.704.305 jiwa. Jika diasumsikan dari jumlah penduduk yang berjenis kelamin wanita sebanyak 5% merupakan wanita yang bekerja maka terdapat 585.215 jiwa wanita yang bekerja. Jumlah wanita yang bekerja ini kemudian diasumsikan 40% merupakan pengguna internet aktif maka ada 234.086 jiwa calon konsumen potensial. Jika dari total calon konsumen ini 10% saja yang membeli dodol rumput laut 1 kg per tahun maka kebutuhan produksi per tahunnya adalah 23.408 kg. Setiap bulan diasumsikan produksi selama 25 hari maka kebutuhan produksi per hari untuk membangun industri dodol rumput laut adalah sekitar 80 kg per harinya. Berdasarkan kapasitas produksi yang dibutuhkan maka dilakukan perhitungan analisis finansial untuk menghitung jumlah investasi yang diperlukan dan nilai harga pokok produksi (HPP) produk dengan penyusutan. Asumsi yang digunakan adalah kapasitas produksi sebesar 80 kg per hari dan jumlah hari kerja per tahunnya adalah 300 hari. Selanjutnya dilakukan analisis finansial untuk usaha produksi dodol rumput laut, rincian biaya investasi dapat dilihat pada Tabel 11. 20 Tabel 11. Rincian biaya investasi Peralatan Cetakan Panci Pemasak Harga (Rp) 200.000 2.000.000 Umur ekonomis (tahun) 5 5 Nilai sisa Penyusutan (Rp) % Rp 5 5 10.000 100.000 38.000 380.000 Kompor gas 800.000 5 5 40.000 152.000 Tabung gas 500.000 5 10 50.000 90.000 Alat pemotong 150.000 5 5 7.500 28.500 Bak perendaman rumput laut 250.000 5 10 25.000 45.000 Sealer Plastik Semi Automatis Total Biaya 7.000.000 5 10 700.000 1.260.000 932.500 1.993.500 10.900.000 Pada perhitungan biaya investasi maka diperoleh total biaya penyusutan yang harus ditanggung dalam usaha pembuatan dodol per tahunnya adalah sebesar Rp 1.993.500. Selanjutnya untuk analisis finansial dilakukan perhitungan biaya produksi yang dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Biaya bahan baku dan kemasan Substansi Harga satuan (Rp) Satuan Jumlah Total biaya produksi (Rp) per hari per tahun Rumput laut kering Sukrosa 9.000 Kg 3,2 28.800 8.640.000 13.500 Kg 8,48 114.480 34.344.000 Glukosa 10.000 Kg 68.08 680.800 204.240.000 Fruktosa 16.000 Kg 3.44 55.040 16.512.000 KOH Essens Gula Halus 35.000 250 11.000 Kg Ml Kg 0,48 800 1,6 16.800 200.000 17.600 5.040.000 60.000.000 5.280.000 Tepung Terigu 9.000 Kg 1,6 14.400 4.320.000 Kemasan 4.000 Unit 400 1.600.000 480.000.000 2.727.920 818.376.000 Jumlah Total Biaya Bahan Baku dan Kemasan Berdasarkan rincian biaya bahan baku dan kemasan, maka diperoleh bahwa biaya bahan baku dan kemasan per hari untuk usaha dodol rumput laut 21 berkapasitas 80 kg per hari adalah sebesar Rp 2.727.920 per hari atau Rpj818.376.000 per tahun. Analisis biaya overhead selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Biaya overhead Substansi Jumlah Gaji karyawan Listrik Air Gas Sewa bangunan Pemeliharaan Promosi 5 orang 15 kWH/hari 800 liter/hari 4 tabung/hari - Total Biaya overhead Biaya per bulan per tahun 10.000.000 120.000.000 450.000 5.400.000 120.000 1.440.000 840.000 10.080.000 3.500.000 42.000.000 300.000 3.600.000 1.000.000 12.000.000 16.210.000 194.520.000 Pada rincian biaya overhead maka diperoleh biaya overhead atau operasional per bulan sebesar Rp 16.210.000 dan pertahunnya sebesar Rpg194.520.000. Biaya overhead ini berdasarkan asumsi sebelumnya yaitu kapasitas produksi sebesar 80 kg/hari dengan asumsi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak lima orang karyawan. Setelah didapatkan biaya penyusutan, biaya bahan baku dan kemasan serta biaya overhead maka dilakukan analisis HPP (Harga Pokok Produksi). Analisis perhitungan harga pokok produksi (HPP) dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Perhitungan HPP Total biaya per tahun (Rp) Rumus Perhitungan Hasil [Biaya penyusutan + biaya bahan baku dan kemasan + biaya overhead] [1.993.500 + 818.376.000+ 194.520.000] 1.014.889.500 Kapasitas produksi per tahun (kg) [kapasitas produksi perhari x jumlah hari kerja setahun] [80x 300] 24.000 HPP (Rp/kg) [total biaya per tahun : kapasitas produksi per tahun] [1.014.889.500 : 24.000 42.287 Berdasarkan perhitungan diperoleh harga pokok produksi produk dodol rumput laut sebesar Rp 42.287 per kilogramnya untuk kapasitas produksi 80 kg per hari. Sehingga untuk kemasan produk 200 g biaya produksinya adalah sebesar Rp 8.457,4. Harga di pasaran produk dodol rumput laut adalah berkisar antara Rpg18.000 – Rp 22.000 per 200 gr. Dengan demikian produk masih layak untuk dijual dengan harga Rpg18.000 per kemasan 200 g. 22 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dodol merupakan makanan semi basah yang berpotensi dikembangkan dari kekayaan alam rumput laut Indonesia. Teknologi proses terbaik untuk pengolahan bahan mentah rumput laut menjadi dodol adalah perendaman rumput laut dalam larutan alkali KOH 0,1 N dan pemasakan rumput laut selama 1,5 jam pada suhu 110oC. Komposisi produk dodol rumput laut terbaik adalah dengan komposisi sukrosa 10,6%, glukosa 85,1% dan fruktosa 4,3%. Kemasan primer yang digunakan adalah kemasan plastik PP (polypropylene) dan kemasan sekundernya adalah kertas karton. Model bisnis yang paling baik yang diperoleh untuk usaha produk dodol rumput laut adalah model bisnis dengan poin-poin kanvas sebagai berikut. Pada key partners terdapat key supplier yaitu petani rumput laut, supplier bahan kimia pendukung serta suplier kemasan, media cetak untuk promosi (koran, majalah), media online untuk promosi (media sosial/blog), distributor makanan dan minuman, serta jasa kurir (TIKI/JNE). Pada key activities atau aktivitas penting yang perlu diperhatikan adalah supply chain, proses produksi dan pemasaran. Keunggulan yang ditawarkan atau value proposition pada produk dodol rumput laut adalah mengandung serat alami rumput laut, membantu memperlancar pencernaan, memiliki rasa unik dan kenyal, tersedia dalam banyak varian rasa dan tersedia dalam berbagai ukuran kemasan. Pada poin selanjutnya yaitu hubungan dengan konsumen atau customer relationship adalah dengan mengikuti pameran, promosi melalui media online, promosi melalui website, menawarkan langsung ke konsumen, melakukan survei pelanggan, dan menyediakan layanan konsumen. Segmen pasar atau customer segments terbaik antara lain pembeli online, seluruh wilayah Jabodetabek, anak-anak (indirect consumen), wanita karir (ibu-ibu) dan reseller. Selanjutnya key resources yang harus diperhatikan adalah physical resources yaitu pabrik dan infrastukturnya, bahan baku (rumput laut dan bahan pendukung), financial resources yaitu investor, dan human resources seperti manager, staff, dan pekerja. Cost structure yang dibutuhkan adalah biaya penyusutan, biaya bahan baku dan kemasan, serta biaya overhead. Selanjutnya channels yang dapat dilakukan adalah penjualan langsung atau direct selling dan online selling. Pada poin terakhir yaitu revenue streams dapat diperoleh dari penjualan langsung produk dan program reseller dan dropshipper. Pengembangan bisnis dodol rumput laut lebih berpotensi untuk didirikan di daerah Jabodetabek dekat dengan konsumen. Kapasitas produksi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar adalah 80 kg per hari dengan HPP (Harga Pokok Produksi) produk per kg adalah sebesar Rp 8.457,4 per 200 gr masih dibawah harga pasaran dodolrumput laut yaitu sebesar Rp 18.000-22.000, sehingga harga jual sebesar Rp 18.000 masih layak digunakan. 23 Saran Perlu diteliti lebih lanjut untuk umur simpan produk dodol rumput laut. Model bisnis akan terus berubah-ubah seiring dengan perkembangan zaman maupun teknologi sehingga evaluasi model bisnis yang baru perlu terus dilakukan secara rutin. DAFTAR PUSTAKA Aprilia, A, Rakhmawati, T dan Utami, H. 2006. Ekstraksi Karaginan dari Rumput Laut Jenis Eucheuma Cottonii. Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia Blank, S dan Dorf, B. 2012. The Startup Owner’s Manual: The Step-by Step Guide for Building a Great Company. United State of America: K&S Ranch, Inc. Publisher Badan Pusat Statistik. Statistik Konsumsi dan Pengeluaran Indonsia. 2012. Badan Pusat Statistik. Statistik Kependudukan Indonsia. 2012. Eriyatno. 1996. Ilmu Sistem, Meningkatkan Mutu dan Efektifitas Manajemen.IPB Press, Bogor. Farida, I. 2002. Pengaruh Pengeringan Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Dodol Rumput Laut. Skripsi. Institut Pertanian Bogor Fellows, P. 1992. Food Processing Technology Principle and Practice. Eilis Hardword, Oxford. England. Kemala, R. 2002. Penggunaan Natrium Benzoat untuk Memperpanjang Daya Awet Dodol Rumput Laut. Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor. Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2012. Statistik Perikanan Budidaya Indonesia 2012. Jakarta : Kementrian Kelautan dan Perikanan. Marpaung, P. 2001. Pengaruh Konsentrasi Gula Pasir Terhadap Mutu Dodol Rumput Laut. Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor. Nurlela. 2001. Pengaruh Konsentrasi Gula Terhadap Mutu Dodol Rumput Laut .Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor. Pravitasari, R.J. 2012. Desain Model Bisnis “Mr.BrownCo” Bogor. Skripsi. Fateta. Institut Pertanian Bogor. Rolfe, E.J. 1976. A Place For Intermediete Moisture Foods. Applied Science, Ltd. London. Sacharow. S. dan R.C. Griffin. 1980. Principle of Food Packaging. The AVI Publishing. Co.Inc.Westport. Connecticut. Suheti, E. 2000. Pengaruh Penambahan KL Terhadap Mutu Dodol Rumput Laut. Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor. Suriaty. 2002. Pengaruh Penambahan Santan Kelapa Terhadap Mutu Dodol Rumput Laut Jenis Eucheuma cottonii. Skripsi. Institut Pertanian Bogor Widiatmoko, M. Pengaruh Proses Pengolahan Terhadap Daya Awet Dodol Rumput Laut. Skripsi. 2002. Bogor. Institut Pertanian Bogor. Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta 24 LAMPIRAN 25 Lampiran 1. Hasil uji panelis terhadap penampilan, tekstur dan rasa produk dodol rumput laut dengan perbandingan sukrosa dan glukosa yang berbeda 1. Parameter Penampilan Perlakuan Panelis ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata 101 206 233 122 301 252 3 4 4 5 3 2 3 5 6 4 3,9 3 4 4 4 3 5 4 3 6 6 4,2 4 4 4 5 5 5 5 4 6 6 4,8 3 4 4 5 5 6 7 5 7 6 5,2 4 5 5 5 4 3 4 3 3 4 4,0 4 5 5 5 4 3 4 3 3 3 3,9 2. Parameter Tekstur Perlakuan Panelis ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata 101 206 233 122 301 252 3 4 4 5 5 4 4 5 3 3 4,0 2 3 3 4 5 3 4 4 5 3 3,6 5 4 5 4 6 4 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 6 5 4 5 5 5 5 4,6 4,4 4,8 6 4 5 5 4 3 3 4 4 3 4,1 26 3. Parameter Rasa Perlakuan Panelis ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata 101 206 233 122 301 252 3 3 4 3 4 3 4 6 5 6 4,1 4 2 3 3 3 2 3 6 3 3 3,2 3 4 4 5 5 3 4 6 5 4 3 2 2 4 4 4 4 7 6 6 5 3 4 6 4 4 5 6 6 3 4,3 4,2 4,6 5 7 4 4 3 3 4 5 3 2 4,0 4. Hasil olah data dengan MPE (Metode Perhitungan Eksponensial) Alternatif 101 206 233 Kriteria (a) PM TK 1,5 2 4 5 1 5 RS 3 1 5 Perhitungan Skor (1,5)3+(2)4+(3)5 262,375 4 3 4 5 66,000 6 3 4 5 3.875,000 2 3 4 5 1.496,000 9.099,000 3 1 116,375 5 (4) +(1) +(1) (5) +(5) +(5) 122 301 6 3 4 6 4 6 (6) +(4) +(4) (3)3+(6)4+(6)5 252 1,5 3 2 (1,5)3+(3)4+(2)5 Keterangan : a = semakin besar kriteria pembobotan maka semakin baik b = semakin kecil peringkat maka semakin baik PM : Penampilan TK : Tekstur RS : Rasa Peringkat(b) 27 Lampiran 2. Hasil uji kesukaan panelis terhadap dodol rumput laut dengan perbandingan sukrosa dan glukosa yang berbeda Parameter 233 Jumah Penampilan Suka Netral Tidak Suka Tekstur Suka Netral Tidak Suka Rasa Suka Netral Tidak Suka % Formula 122 Jumlah % 301 Jumlah % 24 5 1 80,00 16,67 3,33 24 6 - 80,00 20,00 - 25 5 - 83,33 16,67 - 27 2 1 90,00 6,67 3,33 23 6 1 76,67 20,00 3,33 28 2 - 93,33 6,67 - 29 1 96,67 3,33 27 2 1 90,00 6,67 3,33 27 2 1 90,00 6,67 3,33 28 Lampiran 3. Saran dari panelis untuk perbaikan formula produk dodol rumput laut Saran Jumlah Panelis Persentase Ditambahkan gula fruktosa untuk memperkuat rasa buah 8 26,7% Dibuat rasa yang unik yang jarang ada dipasaran 7 23,3% Dibentuk yang lucu-lucu 4 13,3% Dipotongnya lebih kecil 2 6,67% Ditambah lapisan coklat 2 6,67% Kosong (tanpa saran) 7 23,3% Jumlah 30 100,0% 29 Lampiran 4. Hasil uji kesukaan panelis terhadap produk dodol rumput laut dengan perbandingan sukrosa, glukosa dan fruktosa yang berbeda Formula Parameter Penampilan Suka Netral Tidak Suka Tekstur Suka Netral Tidak Suka Warna Suka Netral Tidak Suka Aroma Suka Netral Tidak Suka Rasa Suka Netral Tidak Suka 233 Jumah % 531 Jumlah % 18 7 5 60,00 23,33 16,67 18 5 6 63,33 16,67 20,00 25 5 - 83,33 16,67 6,67 28 2 - 80,00 20,00 - 21 7 2 70,00 23,33 6,67 22 6 2 73,33 20,00 6,67 24 3 3 80,00 10,00 10,00 22 6 2 73,33 20,00 6,67 23 5 2 76,67 16,67 6,67 24 6 - 80,00 20,00 - 1 30 Lampiran 5. Kanvas model bisnis 0 Dodol Rumput Laut - - - - Key supplier: Petani rumput laut, bahan kimia pendukung serta suplier kemasan Media cetak untuk promosi (koran, majalah) Distributor makanan dan minuman Jasa Kurir TIKI/JNE Supply chain Proses produksi Pemasaran - Mengandung serat alami Rumput Laut Membantu memperlancar pencernaan - • • • - Physical resources Pabrik dan infrastukturnya , bahan baku (rumput laut dan bahan pendukung) Financial resources:Investor Human resources: karyawan Biaya Penyusutan Biaya Produksi Biaya Pemeliharaan Biaya Sewa Bangunan Gaji Karyawan Biaya Promosi - - BM 0 Mengikuti pameran Menawarkan langsung ke konsumen Melakukan survei pelanggan Menyediakan layanan konsumen Direct selling Online Selling Supermarket Penjualan langsung produk • Unsegmented 131 Lampiran 6. Data responden test the problem dan test the solution No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Inisial HRW SPI ISW YDA NCA AWA DTA HYW MDA AWR AMB DAP AKA IYP DTA CRA HPP DER YAN DPA NAR AAN FIN KWI TKU DAS AKI DNB KWN LIA EWA GNA AFA ADS GLS SDM LWA SPR BRA GLW ZAB AIL HJA FRA KHA DRD HSY RZA LRP DRA Jenis Kelamin (L/P) P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L < 15 Tahun 5 5 Usia (tahun) 22 23 22 23 21 21 22 20 19 19 36 29 31 29 28 31 31 28 29 36 12 12 9 10 12 22 23 22 22 23 22 23 22 23 21 34 41 45 29 31 36 31 33 37 41 9 13 13 13 10 Mahasiswa Pegawai Swasta Pegawai Swasta Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Guru Pegawai Swasta Wiraswasta Pegawai Swasta Pegawai Negeri Pegawai Swasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta IRT Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Wiraswasta Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa PNS PNS PNS Pegawai Swasta PNS PNS Pegawai Swasta PNS PNS PNS Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Umur Responden Total 16-25 Tahun 10 10 Profesi > 25 Tahun 10 10 25 25 32 2 Lampiran 7. Kuisoner panduan wawancara test the problem KUISIONER (terututup) PANDUAN WAWANCARA PRODUK DODOL RUMPUT LAUT A. Identitas Responden: Nama Jenis Kelamin Usia Profesi : : : : B. Test the Problem (Pengujian Hipotesis Identifikasi Masalah) Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi isu permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat terkait camilan sehat, dan produk dodol rumput lau yang telah beredar di pasaran. Hasil identifikasi masalah ini akan erat kaitannya dengan solusi yang ingin ditawarkan dari produk dodol rumput laut. Terdapat tiga elemen utama model bisnis yang akan dilakukan pengujian, yaitu: 1. Value Propositions mengandung serat alami rumput laut, membantu memperlancar pencernaan 2. Customer Segments Unsegmented 3. Channels direct selling, supermarket, online selling. Pertanyaan: Saran: 1. Apakah anda tahu tentang produk dodol rumput laut? 2. Apakah anda pernah mencoba atau membeli dodol rumput laut? 3. Apa alasan anda membeli dodol rumput laut? 4. Menurut anda apakah produk dodol harus aman dikonsumsi? 5. Menurut anda apakah produk dodol rumput laut harus sehat (mengandung vitamin, serat)? 33 3 6. Apa kekurangan dodol rumput laut yang beredar di pasaran? 7. Di manakah kira-kira anda mau membeli produk dodol rumput laut? 8. Apa yang masih kurang dalam produk dodol rumput laut yang dipasaran? 9. Bagaimana jika dodol rumput laut dijual secara online apakah anda mau membelinya? 434 Lampiran 8. Hasil wawancara test the problem Pertanyaan Pernah Membeli Hanya Mencicipi Alasan Membeli Unik, Kenyal dan Enak Lainnya Dodol harus aman (bebas pengawet) Setuju Tidak Dodol harus sehat (serat) Setuju Tidak Tempat membeli dodol Retail Lainnya Keinginan membeli dodol secara online Iya Tidak Laki-Laki Perempuan 18 orang 7 orang 24 orang 1 orang 16 orang 9 orang 23 orang 2 orang 20 orang 5 orang 18 orang 7 orang 18 orang 7 orang 11 orang 14 orang 22 orang 3 orang 20 orang 5 orang 12 orang 13 orang 19 orang 6 orang 1 Lampiran 9. Kanvas model bisnis 1 Dodol Rumput Laut - - - - Key supplier: Petani rumput laut, bahan kimia pendukung serta suplier kemasan Media cetak untuk promosi (koran, majalah) Distributor makanan dan minuman Jasa Kurir TIKI/JNE Supply chain Proses produksi Pemasaran - - • • • - Mengandung serat alami Rumput Laut Membantu memperlancar pencernaan Memiliki rasa enak, kenyal dan unik Tanpa bahan pengawet dan pemanis buatan Physical resources Pabrik dan infrastukturnya , bahan baku (rumput laut dan bahan pendukung) Financial resources:Investor Human resources: karyawan Biaya Penyusutan Biaya Produksi Biaya Pemeliharaan Biaya Sewa Bangunan Gaji Karyawan Biaya Promosi - - - BM 1 Mengikuti pameran Menawarkan langsung ke konsumen Melakukan survey pelanggan Menyediakan layanan konsumen • Unsegmented Direct selling Online Selling Supermarket Penjualan langsung produk 35 362 Lampiran 10. Kuisoner panduan wawancara test the solution PANDUAN WAWANCARA TEST THE SOLUTION PRODUK DODOL RUMPUT LAUT C. Identitas Responden: Nama Jenis Kelamin Usia Profesi : : : : tahun D. Uji Penerimaan Produk Tanggapan mengenai produk Dodol Rumput Laut, sbb: 1. Dodol sudah dibuat kenyal dan unik. Apakah anda menyukai produk seperti ini? Alasan: … 2. Dodol sudah dibuat tanpa pengawet dan pemanis buatan. Apakah anda menyukai produk seperti ini? Alasan: … 3. Apakah kemasan produk dodol rumput laut sudah sesuai? Kalau tidak seharusnya bagaimana? Jawaban: … Tambahan saran, masukan, atau komentar lainnya: 373 Lampiran 11. Data wawancara test the solution Pertanyaan Menyukai Dodol Rumput Laut Yang Unik, Kenyal, Enak Ya Tidak Dodol Rumput Laut Harus Aman dari Pengawet dan Pemanis Buatan Setuju Tidak Kemasan Dodol Rumput Laut Suka Tidak Saran untuk dodol rumput laut Varian rasa Lainnya Laki-Laki Perempuan 25 orang - 25 orang - 25 orang - 25 orang - 20 orang 5 orang 4 orang 1 orang 14 orang 11 orang 19 orang 6 orang 381 Lampiran 12. Kanvas model bisnis 2 Dodol Rumput Laut - - - - Key supplier: Petani rumput laut, bahan kimia pendukung serta suplier kemasan Media cetak untuk promosi (koran, majalah) Distributor makanan dan minuman Jasa Kurir TIKI/JNE Supply chain Proses produksi Pemasaran - - • • • - Mengandung serat alami Rumput Laut Membantu memperlancar pencernaan Memiliki rasa enak, kenyal dan unik Tanpa bahan pengawet dan pemanis buatan Tersedia dalam berbagai varian rasa buah-buahan Physical resources Pabrik dan infrastukturnya , bahan baku (rumput laut dan bahan pendukung) Financial resources:Investor Human resources: karyawan Biaya Penyusutan Biaya Produksi Biaya Pemeliharaan Biaya Sewa Bangunan Gaji Karyawan Biaya Promosi - - - BM 2 Mengikuti pameran Menawarkan langsung ke konsumen Melakukan survey pelanggan Menyediakan layanan konsumen Direct selling Online Selling Supermarket Penjualan langsung produk • Unsegmented 39 Lampiran 13. Penampakan web penjualan online 40 Lampiran 14. Data pembeli (buyer) verifikasi model bisnis No Inisial 1 KYA Jenis Kelamin (L/P) P 2 JSU P 27 3 NRA P 27 4 LSI P 26 5 FJI P 32 6 YNU P 28 7 8 9 DBA DAP RAH L P P 27 38 27 10 CHD P 31 11 SHF P 34 12 IBE P 25 13 DRO P 27 14 MYA P 26 15 16 NZK AIN L P 23 22 Usia (tahun) 29 Profesi Asal Telp. Pegawai Swasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta Pegawai swasta PNS Trenggalek 0813350903xx Wirausaha PNS Pegawai Swasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta Mahasiswa Mahasiswa Jakarta Utara Jakarta Selatan Yogyakarta 021927760xx 0815866291xx 085628786xx Jakarta Pusat Jakarta Pusat Bekasi Bogor Bandung 08131101811xx Bekasi 0812794567xx Bandung 0877222924xx Jakarta Selatan Jakarta Timur Bekasi 0878886866xx Jakarta Bogor 0857160177xx 0857185771xx 0812866446xx 0857299211xx 0857192446xx 022950732xx 081315226390 0821220573xx 415 Lampiran 15. Data verifikasi model bisnis 1. Data asal wilayah pembeli Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Responden Jabodetabek Luar 2 orang 12 orang 2 orang 2. Data jumlah pembeli berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Laki-Laki Wanita 2 orang 14 orang 3. Data pekerjaan pembeli berjenis kelamin wanita Responden Wanita Karir Lainnya 13 orang 1 4. Data jumlah penawaran reseller atau dropshipper dari pembeli Laki-Laki Pertanyaan Jumlah Penawaran Reseller atau Dropshipper dari Pembeli Menawarkan Tidak 2 orang Pembeli yang Menanyakan Ketersediaan Kemasan Ukuran Lainnya Ya Tidak 2 orang Tujuan Pembelian Konsumsi Sendiri Konsumsi dengan keluarga (anak-anak) 2 orang Dijual Kembali - Perempuan 3 orang 11 orang 10 orang 4 orang 5 orang 6 orang 3 orang 426 Lampiran 16. Kanvas model bisnis 3 Dodol Rumput Laut - - - - Key supplier: Petani rumput laut, bahan kimia pendukung serta suplier kemasan Media cetak untuk promosi (koran, majalah) Distributor makanan dan minuman Jasa Kurir TIKI/JNE Supply chain Proses produksi Pemasaran - - • • • - Mengandung serat alami Rumput Laut Membantu memperlancar pencernaan Memiliki rasa enak, kenyal dan unik Tanpa bahan pengawet dan pemanis buatan Tersedia dalam berbagai variasi rasa buah-buahan Tersedia dalam berbagai ukuran kemasan Physical resources Pabrik dan infrastukturnya , bahan baku (rumput laut dan bahan pendukung) Financial resources:Investor Human resources: karyawan Biaya Penyusutan Biaya Produksi Biaya Pemeliharaan Biaya Sewa Bangunan Gaji Karyawan Biaya Promosi - - - BM 3 Mengikuti pameran Menawarkan langsung ke konsumen Melakukan survey pelanggan Menyediakan layanan konsumen Direct selling Online Selling Supermarket Penjualan langsung produk Program Reseller dan Dropshipper • • • • • Seluruh wilayah Jabodetabek Pembeli Online Anak-anak (indirect konsumen) Wanita Karir Reseller 7 43 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Blora, provinsi Jawa Tengah, pada tanggal 1 Mei 1991 dari ayah Suwardji dan ibu Dwi Pariani dengan kakak Puguh Dwi Friawan dan adik Arina Windri Rivarti dan Nisa Aulia Rahmani. Penulis berdarah Jawa ini menempuh studi taman kanak-kanak sampai kelas 3 sekolah dasar di Wagga-Wagga Public School, NSW Australia (1997-2003), SDN 1 Midang (2000-2003), SMP 2 Mataram (2003-2006), dan SMAN 1 Mataram (2006-2009) dan diterima di Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2009. Penulis melaksanakan Praktek Lapangan pada JuliAgustus 2012 di perusahaan ritel PT. Matahari Putra Prima,Tbk. Judul praktek lapang adalah “Pengawasan Mutu Buah Salak Pondoh di Ritel PT. Matahari Putra Prima Tbk.” di Tanggerang. Selama masa perkulihan penulis menjabat Staff Kewirausahaan Badan Eksekutif Mahasiswa Fateta (BEM-F) periode 2010-2011, staff Kewirausahaan Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (HIMALOGIN) periode 2011-2012 dan menjadi Programmer dalam project ASPK 2012. Penulis mejadi asisten mata kuliah Teknologi Gula dan Sukrokimia pada tahun 2013, asisten mata kuliah Analisis Sistem Pengambilan Keputusan (ASPK) 2013.