1 analisis jaringan perdagangan padi dan beras di kecamatan

advertisement
1
ANALISIS JARINGAN PERDAGANGAN PADI DAN BERAS DI KECAMATAN
TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT
PADDY AND RICE TRADING NETWORK ANALYSIS IN TILATANG KAMANG, AGAM,
WEST SUMATERA
Vinia Anasfisia1, Drs. M. Musyiam, MTP2, Drs.Dahroni, M.Si3
1
Student, Faculty Of Geography, UMS
2,3
Lecturer, Faculty of Geography, UMS, Thesis Advisors
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki judul yaitu Analisis Jaringan Perdagangan Padi dan Beras di
Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera Barat. Analisis jaringan
perdagangan padi dan beras di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera
Barat ini bertujuan untuk mengetahui variasi produktivitas padi dan mengetahui pola-pola
rantai nilai jaringan spasial perdagangan padi dan beras. Metode yang digunakan dalam
analisis ini yaitu dengan menggunakan metode survei lapangan dan metode deskriptif
kuantitatif. Survei ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel dari suatu populasi dengan
menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan
beberapa parameter pendukung yaitu (1) Data Jumlah petani (2) Data Luas lahan sawah (3)
Data Jenis Irigasi (4) Data jumlah rice milling unit. Hasil penelitian yang telah dilakukan
diketahui bahwa petani di Kecamatan ini menjual panen mereka kepada pedagang pengumpul
dan pedagang grosir. Pedagang grosir akan mengolah padi menjadi beras dan dijual kembali
ke pedagang kecil dan konsumen dari dalam provinsi diantaranya Kecamatan Tilatang
Kamang, Bukittinggi, Padang, Pasaman, dan Payakumbuh maupun di luar provinsi
diantaranya Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.
ABSTRACT
The title of this study is Paddy and Rice Trading Network Analysis in Tilatang
Kamang, Agam, West Sumatera. The objectives of paddy and rice trading network analysis in
Tilatang Kamang, Agam, West Sumatera are to determine the variations of paddy
productivity and to determine the patterns of spatial network value chain of rice trading in
Tilatang Kamang, Agam, West Sumatera. The methods of this study are using field survey
analysis and descriptive quantitative analysis. The field survey analysis was conducted by
taking some samples from the population of Tilatang Kamang using a questionnaire as data
collection tool. There were 4 parameters use in this study, they are; (1) number of farmers (2)
rice area (3) type of irrigations (4) number of rice milling units. The conclusions of this study
are; the farmers of Tilatang Kamang selling their crops to the traders and wholesalers. The
wholesaler will process the paddy into rice and resell them to the small traders and
consumers from inside of the province, such as Tilatang Kamang, Bukittinggi, Padang,
Pasaman, and Payakumbuh, meanwhile outside of the province, they sell the crops to Riau,
Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, and South Sumatera.
2
semakin sempit, penyimpangan iklim,
PENDAHULUAN
Pertanian dalam pengertian yang
pengembangan
komoditas
lain,
luas yaitu kegiatan manusia untuk
teknologi yang belum modern, dan
memperoleh hasil yang berasal dari
masalah yang satu ini adalah masalah
tumbuh-tumbuhan dan atau hewan yang
yang sering meresahkan hati para petani
pada mulanya dicapai dengan jalan
yaitu
sengaja
menyerang
menyempurnakan
segala
hama
dan
penyakit
tanaman
yang
yang
kemungkinan yang telah diberikan oleh
dibudidayakan. Hasil produksi tanaman
alam
mengembangbiakkan
padi di Indonesia belum bisa memenuhi
tumbuhan dan atau hewan tersebut (Van
target kebutuhan masyarakat karena ada
Aarsten,1953).
di beberapa daerah di Indonesia yang
guna
Pengertian Pertanian dalam arti
masih
mengalami
sempit yaitu segala aspek biofisik yang
(Agriculture
berkaitan dengan usaha penyempurnaan
Indonesia,2003).
budidaya tanaman untuk memperoleh
produksi
fisik
yang
maksimum
(Sumantri, 1980).
kelaparan
Sector
Review
Luas pertanian di Indonesia
yang semakin menyempit hal inilah
yang menjadi tantangan terbesar saat ini
Indonesia merupakan salah satu
yang harus dihadapi akan tetapi, ada
negara agraris dimana, sebagian besar
cara
penduduknya
mengantisipasinya yaitu dengan cara
tinggal
dengan
mata
petani.
Penduduk
umumnya
pertanian
di
perdesaan
pencaharian
Indonesia
mengkonsumsi
untuk
makanan
sebagai
pada
melakukan
mereka. Pertanian di Indonesia perlu
ditingkatkan produksinya semaksimal
mungkin menuju swasembeda pangan
akan tetapi, tantangan untuk mencapai
hal tersebut sangat besar karena luas
wilayah pertanian yang semakin lama
dapat
dilakukan
pembangunan
untuk
sektor
pertanian.
hasil
pokok
yang
Pembangunan
proses
perubahan
partisipasi
yang
adalah
sosial
luas
dalam
suatu
dengan
suatu
masyarakat yang dimaksudkan untuk
kemajuan sosial dan material (termasuk
bertambah
besarnya
kebebasan,
keadilan dan kualitas lainnya yang
dihargai)
untuk
mayoritas
rakyat
3
melalui kontrol yang lebih besar yang
kegiatan ekonomi yang memerlukan
mereka peroleh terhadap lingkungan
dasar-dasar pengetahuan yang sama
mereka (Rogers, 1994).
akan
Pembangunan
tempat
usaha,
bertujuan
pemilihan benih/bibit, metode budidaya,
terlaksanakannya
pengumpulan hasil, distribusi produk,
pembangunan daerah baik pertanian
pengolahan dan pengemasan produk,
maupun non-pertanian. Pembangunan
dan pemasaran.
untuk
membantu
tersebut
ini
pengelolaan
bertujuan
dapat
Bentuk-bentuk lahan pertanian
menghasilkan hasil produksi berupa
di Indonesia yaitu diantaranya sawah,
hasil
tegalan, pekarangan, ladang berpindah
pertanian
karena
agar
dan
keduanya
non-pertanian
harus
sama-sama
berkembang dan bergandengan.
dan
lainnya.
Indonesia
Pembangunan pertanian adalah
diantaranya
Hasil
pertanian
sangatlah
adalah
di
beragam
beras,
avage,
upaya-upaya pengelolaan sumberdaya
avokad, kopi, jagung, bawang, cengkeh,
alam yang dilakukan untuk memastikan
kakao, kacang-kacangan, kapas, kapuk,
kapasitas produksi pertanian jangka
karet, kayu manis, kedelai, kelapa,
panjang
kelapa sawit, kentang, ketela, ubi jalar,
dan
meningkatkan
kesejahteraan petani melalui pilihanpilihan pendekatan yang ramah terhadap
lingkungan
Pembangunan
(Schultink,1990).
pertanian
merupakan
sagu dan lainnya.
Kecamatan
merupakan
salah
Indonesia
yang
Tilatang
satu
Kamang
wilayah
memiliki
di
lahan
salah satu bagian dari pembangunan
pertanian yang sangat luas. Kecamatan
ekonomi dalam arti luas yang tidak
ini memiliki penggunaan lahan yang
lepas dari upaya pembanguanan di
didominasi oleh sawah dan kebun oleh
bidang ekonomi, artinya pembangunan
karena itu, masyarakat di wilayah ini
tiap sektor saling berkaitan satu dengan
kebanyakan adalah petani. Kecamatan
yang lain.
Tilatang Kamang merupakan wilayah
Banyak
dikembangkan
hal
dalam
yang
dapat
pertanian
di
Indonesia khususnya dalam bidang
perekonomian pertanian. Semua usaha
pertanian pada dasarnya merupakan
yang dijuluki dengan wilayah lambung
pangan Kabupaten Agam.
4
Tabel 1.1 Jumlah Petani di Kecamatan
Tilatang Kamang
No
Padi varietas ini berkembang
pada beberapa daerah dataran tinggi
Desa
Jumlah petani
(Jiwa)
1
Koto Tangah
4.041
2
Kapau
794
3
Gadut
2.532
Jumlah
7.367
Sumber: Balai Pelaksana Penyuluhan
Pertanian Perikanan Kehutanan dan
Ketahanan Pangan Kec. Tilatang
Kamang (2015)
Petani
Kecamatan
yang
terdapat
di
Tilatang
Kamang
ini
menanam tanaman padi berjenis kuriak
kusuik yang nanti akan diolah menjadi
beras kuriak kusuik. Beras kuriak
kusuik merupakan salah satu jenis padi
yang unggul dan memiliki kualitas yang
tinggi
yang
banyak
dikonsumsi
masyarakat tersebut. Beras jenis ini
biasanya hanya dapat di temukan di
Sumatera Barat seperti di Kabupaten
Agam, Kota Bukittinggi, Kabupaten
Tanah Datar dan Kota Padang Panjang,
namun daerah penghasil utama dari
varietas ini adalah Kabupaten Agam.
Berdasarkan pengujian BPTP Sumatera
Barat
dan
BPSB
Sumatera
Barat
didapatkan hasil 5.32 ton/Ha sampai
6.25 ton/Ha untuk produktivitas varietas
ini. Umur masak varietas ini berkisar
135-155 hari dengan tinggi tanaman
rata-rata 90-110 cm (Deptan Sumbar,
2012).
Tabel 1.2 Jumlah Lahan Tanam Padi
Kuriak Kusuik di Kecamatan Tilatang
Kamang dan Hasil Produksi yang
Diperoleh
No
Desa
1
Agam Sumatera Barat sebagian besar
Jumlah
Lahan
(Ha)
Hasil
Produksi
(Ton)
Koto
Tangah
1.794
15.202
2
Kapau
568
4.433
membudidayakan padi dengan varietas
3
Gadut
628
4.264
kuriak kusuik yang merupakan padi
Jumlah
3.008
23.899
Sumber: Balai Pelaksana Penyuluhan
Pertanian Perikanan Kehutanan dan
Ketahanan Pangan Kec. Tilatang
Kamang (2015)
wilayah ini hal itulah yang membuat
beras kuriak kusuik menjadi beras khas
dari
wilayah
Kecamatan
Tilatang
Kamang. Petani di daerah Kabupaten
varietas unggul lokal. Padi varietas ini
telah
diresmikan
oleh
pemerintah
Kabupaten Agam sebagai padi varietas
unggul lokal spesifik dan telah diakui
Kegiatan
pertanian
yang
oleh tim Pelepasan Varietas di Bogor
dilakukan petani di wilayah Kecamatan
pada tahun 2009.
Tilatang Kamang ini kebanyakan adalah
5
kegiatan pertanian komersil dengan On
akan tetapi juga dalam bidang non-
Farm dimana petaninya memilih untuk
pertanian
menjual hasil panen mereka. Petani
Republik Indonesia, 2012).
tersebut menjual hasil panen mereka
kepada
pedagang
pengumpul
atau
pedagang grosir.
(Kementrian
Keuangan
Pedagang Pengijon yaitu orang
yang membeli padi dengan sistem ijon
yaitu sistem penjualan hasil tanaman
Pedagang
pengumpul
dalam masih keadaan hijau atau masih
merupakan seseorang yang kegiatan
belum
usahanya yaitu mengumpulkan hasil
(Kementrian
hutan,
dan
Indonesia, 2012). Sistem perdagangan
hasil-hasil
ini sebenarnya sistem perdagangan yang
tersebut kepada badan usaha industri
dilarang dalam syaria’at islam karena
dan/atau eksportir yang bergerak dalam
sebenarnya
sektor
petani sendiri.
perkebunan,
perikanan
dan
pertanian,
menjual
kehutanan,
perkebunan,
pertanian, dan perikanan (Kementrian
dipetik
dari
batangnya
Keuangan
akan
Pedagang
Republik
merugikan
grosir
yang
pihak
telah
Keuangan Republik Indonesia, 2012).
membeli hasil panen padi tersebut akan
Pedagang pengumpul dalam bidang
mengolah padi tersebut di Rice Milling
pertanian padi memiliki peranan dalam
Unit. Rice Milling Unit
pembelian hasil padi ke para petani.
tempat adanya perangkat lengkap yang
Pembelian ini dilakukan oleh para
digerakan
pedagang pengumpul bertujuan untuk
menggiling padi atau gabah menjadi
dijual ke pedagang grosir baik berupa
beras (Pemerintah Indonesia, 1971).
padi maupun berupa olahan yang diolah
Rice Milling Unit tersebut ada yang
oleh pedagang ini sendiri yaitu berupa
dimiliki
beras.
tersebut dan ada juga yang tidak
Pedagang
mencakup
semua
tenaga
pribadi
merupakan
mesin
pedagang
untuk
grosir
grosir
yakni
memiliki Rice Milling Unit oleh karena
kegiatan
dalam
itu
biasanya
unit
mereka
yang
tidak
penggilingan
padi
penjualan barang atau jasa kepada
memiliki
mereka yang membeli atau menjual
mencari tempat penggilingan padi untuk
kembali untuk keperluan bisnis dalam
mengolah padi mereka.
jumlah yang besar. Pedagang grosir ini
Jumlah Rice Milling Unit di
tidak hanya dalam bidang pertanian
wilayah Kecamatan Tilatang Kamang
6
yaitu 40 Rice Milling Unit yang
tersebar di beberapa wilayahnya. Desa
2. Tahap Pengolahan dan Analisis
Data
Koto Tangah terdiri atas 29 Rice Milling
a) Penentuan Daerah Penelitian
Unit, Desa Gadut terdiri atas 7 Rice
Daerah penelitian yang dipilih
Milling Unit, dan Desa Kapau 4 Rice
yaitu
Milling Unit. Rice Milling Unit yang
Kamang Kabupaten Agam Sumatera
berada di wilayah ini tidak semuanya
Barat. Alasan dipilihnya wilayah ini
yang aktif lagi karena ada beberapa
yaitu:
faktor yang mengakibatkan Rice Milling
Unit tersebut non-aktif (mati).

Latar belakang yang disajikan di
atas menjadi landasan penulis dalam
menyusun pemikiran dan konsep untuk
penelitian
dengan
judul

Tilatang
Wilayah
Kecamatan
Tilatang
Kamang
memiliki
lahan
Wilayah
Kecamatan
Tilatang
Kamang ini memiliki penduduk
“Analisis
Tilatang
Kecamatan
pertanian yang luas
yang
Jaringan Perdagangan Padi dan Beras di
Kecamatan
wilayah
umumnya
pencarian
Kamang
sebagai
pedagang
Kabupaten Agam Sumatera Barat”.
pengumpul
bermata
petani,
hasil
produksi, pedagang grosir, dan
pedagang kecil hasil produksi
METODE PENELITIAN
Metode
yang
digunakan
dalam
penelitian ini diantaranya adalah:
berupa beras.

yang menjadi ciri khas beras asli
yaitu berupa pengumpulan data primer
instansi.
Tilatang
yang tidak dimiliki wilayah lain
Tahap persiapan yang dilakukan
sekunder yang didapat dari beberapa
Kecamatan
Kamang ini memiliki jenis padi
1. Tahap Persiapan
yang diperoleh dari lapangan dan data
Wilayah
wilayah ini

Wilayah
Kecamatan
Tilatang
Kamang memiliki banyak unit
penggilingan padi
b) Menentukan Metode
Penelitian
Metode
digunakan
yaitu
penelitian
yang
metode
survei
7
lapangan. Jumlah petani yang terdapat
sampling. Metode snawball sampling
di wilayah Kecamatan Tilatang Kamang
yaitu teknik penentuan sampel yang
yaitu sebanyak 7.367 jiwa. Metode ini
mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
diharapkan akan memperoleh hasil yang
membesar.
mampu membantu dalam penelitian
yang akan dilakukan. Metode survei
3. Lapangan
lapangan yang dilakukan tidak hanya
a.
untuk
pengambilan
sampel
berupa
Pengambilan Sampel
Pengambilan
memiliki
plotting
unit
bagaimana proses jaringan perdagangan
penggilingan padi dan pengamatan yang
produk petani yang dilakukan oleh
dilakukan
untuk
mengetahui
petani kepada pedagang pengumpul
penggunaan
lahan
wilayah
atau pedagang grosir dan mengetahui
persebaran
di
Kecamatan Tilatang Kamang tersebut.
untuk
ini
kuesioner saja tetapi juga melakukan
tempat
tujuan
sampel
mengetahui
jaringan perdagangan dari pedagang
Metode analisis yang digunakan
grosir ke pedagang kecil, konsumen
yaitu menggunakan metode kuantitatif..
rumah tangga dan konsumen restoran.
Pengukuran tersebut dilakukan dengan
Pengambilan
cara menjabarkan fenomena sosial ke
dengan cara menggunakan kuisioner
dalam beberapa komponen masalah
yang berisi tentang pertanyaan seputar
yaitu berupa variabel dan indikator.
jaringan spasial perdagangan padi dan
sampel
ini
dilakukan
beras yang dilakukan oleh petani,
c) Metode Sampling
pedagang pengumpul, dan pedagang
Metode sampling yang digunakan
grosir.
dalam penelitian ini yaitu metode multi
stage sampling. Metode sampel ini
dilakukan
dengan
menggunakan
pengambilan responden kepada petani
sedangkan,
metode
sampling
yang
4. Pasca Lapangan
a.
Analisis Kuantitatif Deskriptif
Metode
analisis
ini
untuk
digunakan untuk pedagang pengumpul,
mengetahui hasil produktivitas padi dan
pedagang grosir dan pedagang pengijon
jaringan perdagangan padi dan wilayah
di Kecamatan Tilatang Kamang yaitu
perdagangan hasil padi tersebut.
dengan menggunakan metode snowball
8
b.
Analisis Pendekatan
Keruangan
yaitu 10.348 ha yang terdiri dari 3 desa
yaitu desa Koto Tangah, desa Gadut,
Analisis pendekatan keruangan
dan Desa Kapau.
Kecamatan
ini dapat jaringan perdangan beras yang
dilakukan di dalam dan di luar Provinsi
Kabupaten
Tilatang
Agam
Kamang
Sumatera
Barat
memiliki batas administrasi sebagai
Sumatera Barat.
berikut:
c.
Pembuatan
Peta
Spasial Perdagangan
Kecamatan Tilatang
Kabupaten Agam
Barat
Peta
Jaringan
Beras Di
Kamang
Sumatera
padi
spasial
di
: berbatasan dengan
Kabupaten Lima Puluh Kota
Sebelah Selatan : berbatasan dengan
Kota Bukittinggi
jaringan
perdagangan
Sebelah Utara
Kecamatan
Sebelah Timur
: berbatasan dengan
Kecamatan IV Angkek
Tilatang Kamang Kabupaten Agam
Sebelah Barat
Sumatera
Kecamatan Palupuh
Barat
berfungsi
untuk
: berbatasan dengan
mengetahui kewilayah mana saja hasil
panen tersebut dijual selain itu, juga
b. Kondisi Fisik
dapat mengetahui ke wilayah mana
1. Topografi
sajakah beras tersebut dijual.
Kecamatan
memiliki
beberapa
diantaranya
DESKRIPSI WILAYAH
Tilatang
berombak,
jenis
datar,
dan
Kamang
topografi
bergelombang,
berbukit
dengan
kemiringan lereng kurang lebih 30o
a. Letak, Batas, dan Luas
Kecamatan
Tilatang
yang terletak antara 700-850 m di atas
Kamang
permukaan air laut (dpal) (Sumber:
merupakan salah satu kecamatan yang
Kantor Bapedda Kabupaten Agam,
terdapat di Kabupaten Agam Sumatera
2015).
Barat. Kecamatan ini secara astronomis,
terletak pada 100°21'53.98"BT sampai
100°23'39.72"BT
sampai
dan
0°13'4.14"LS
0°16'57.88"LS. Kecamatan
Tilatang Kamang memiliki luas wilayah
2.
Iklim
Daerah
ketinggian
penelitian
700-850
m
memiliki
di
atas
permukaan air laut (dpal). Temperatur
9
rata-rata
tahunan
daerah
penelitian
baik di musim hujan maupun di musim
berkisar antara 21,2 0C hingga 22,1 0C,
kemarau. Sungai dan sumur yang ada di
dan tipe iklim wilayah ini yaitu tipe
wilayah ini tidak pernah kering di
iklim sangat basah.
musim kemarau sehingga jarang sekali
terjadi masalah air di kecamatan ini.
3. Jenis Batuan
Jenis
Batuan-batuan yang terdapat di
wilayah pertanian di kecamatan ini
irigasi
yang
ada
di
Kecamatan Tilatang Kamang ini yaitu:

Irigasi
teknis
yaitu
jaringan
yaitu jenis batuan endapan permukaan
dimana saluran pemberi terpisah
atau sedimen. Batu jenis ini memiliki
dengan saluran pembuang agar
manfaat untuk pertanian yaitu dapat
penyediaan
sebagai pupuk untuk menambah unsur
irigasi dapat sepenuhnya diukur
kalsium yang berkurang akibat panen,
dengan
erosi, serta menggemburkan tanah.
tersebut dibangun dan dipelihara
oleh
4. Jenis Tanah
dan
mudah
pembagian
dan
pemerintah
saluran
atau
dinas
pengairan.
Jenis tanah yang ada di lahan

Irigasi setengah teknis yaitu
pertanian kecamatan ini yaitu tanah
jaringan dimana saluran pemberi
latosol. Tanah latosol cocok untuk
terpisah
tanaman padi, palawija, kelapa, karet,
pembuang hal ini dilakukan agar
kopi, kelapa sawit dan buah-buahan
tersedianya
karena tanah ini memiliki tingkat
mudah
kesuburan yang cukup baik sehingga
pengairan
tanah ini dapat dimanfaatkan untuk
hanya
lahan pertanian. Tanah ini juga dapat
penyadap untuk mengukur dan
mudah menyerap air dan memiliki
mengatur
kandungan bahan organik yang bagus
sedangkan jaringan selanjutnya
untuk tanaman khususnya tanaman
tidak diukur dan tidak dikuasai.

padi.
5. Hidrologi
Kecamatan
Kamang
memiliki ketersediaan air yang cukup,
saluran
irigasi
akan
dengan
tetapi
atau
menguasai
dinas
pemerintah
bangunan
pemasukan
air
Tadah hujan yaitu irigasi yang
sistem
Tilatang
dengan
pengairannya
hanya
bergantung kepada air hujan
saja.
10
tahunnya menurun 0,89% dalam lima
c. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan yang ada di
Kecamatan
terakhir.
Hal
ini
dapat
Kamang
yaitu
disimpulkan bahwa, wilayah Kecamatan
sawah,
kebun
Tilatang Kamang mengalami penurunan
campuran, hutan, tegalan, lahan kosong,
pertumbuhan penduduk setiap tahunnya
dan
rendah.
berupa
Tilatang
tahun
permukiman,
belukar.
Kecamatan
Tilatang
Kamang ini didominasi oleh sawah dan
kebun oleh karena itu, masyarakat di
HASIL DAN PEMBAHASAN
wilayah ini kebanyakan adalah petani
dan penggunaan lahan yang paling
sedikit atau sempit yaitu lahan kosong.
4.1 Variasi Produktivitas Padi di
Kecamatan Tilatang Kamang
Kabupaten Agam Sumatera Barat
Produktivitas
d. Keadaan Penduduk
kemampuan
1. Jumlah Kepadatan Penduduk
Penyebaran
penduduk
di
dan
suatu
Tilatang
Kamang dapat di lihat tabel berikut ini:
Tabel 3.1 Jumlah dan Kepadatan
Penduduk Tiap Desa di Kecamatan
Tilatang Kamang Kabupaten Agam
Sumatera Barat tahun 2014
padi
ini
bertujuan
Desa
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Luas
(Km2)
untuk
Kepadatan
Penduduk
(jiwa/Km2)
yaitu
untuk
mendapatkan hasil produksi semaksimal
mungkin dengan kualitas yang tinggi.
Peningkatan
hasil
dilakukan
agardapat
kebutuhan
dengan
produksi
terus
memenuhi
penduduk.
produktivitas
No
lahan
memproduksi hasil pertanian. Menanam
kepadatan
Kecamatan
merupakan
padi
dapat
menggunakan
Hasil
diketahui
persamaan
sebagai berikut yaitu:
1
Koto
Tangah
16.247
62,19
261, 247
2
Kapau
2.886
4,75
607,578
3
Gadut
12.752
36,54
348,987
Jumlah
31.912
103,48
1217,812
Jumlah padi yang dihasilkan (Kw) /
Luas sawah (Ha) / Waktu
Sumber: Kantor Camat Kecamatan
Tilatang Kamang (2014)
Hasil
wilayah
produktivitas
berbeda-beda
disetiap
hal
ini
dikarenakan adanya beberpa faktor yang
2. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan
penduduk
Kecamatan Tilatang Kamang
mengakibatkan
di
setiap
hasil
tersebut
tidak
sama. Faktor-faktor tersebut antara lain
11
luas lahan, iklim, topografi, jenis sawah,
diolah menjadi beras di rice milling unit
irigasi, dan hama penyakit. Berikut ini
dan
adalah tabel hasil produktivitas padi
pedagang kecil dan konsumen baik
yang
konsumen
ada
di
Kecamatan
Tilatang
akan
dijual
rumah
kembali
tangga
kepada
maupun
Kamang per setiap panen tahun 2014
konsumen rumah makan atau restoran.
adalah sebagai berikut:
Pola jaringan perdagangan padi ini
Tabel 4.1 Hasil Produktivitas Padi di
Kecamatan
Tilatang
Kamang
Kabupaten Agam Sumatera Barat
Tahun 2014
No
Nama
Luas
Hasil
Produktivitas
Desa
Lahan
Produksi
(Kw/Ha/Panen)
Padi
(Kw)
dikelompokan menjadi 3 yaitu pola
jaringan perdagangan padi pertama
yaitu oleh petani kepada pedagang
pengumpul, pola jaringan perdagangan
padi kedua
pedagang grosir, dan pola jaringan
perdagangan
(Ha)
yaitu oleh petani kepada
padi
ketiga
yaitu
olehpetani kepada pedagang pengijon.
Koto
1
Tangah
1.794
152.020
84,73
Penelitian ini hanya menggunakan 2
2
Kapau
568
44.330
78,04
pola jaringan saja yaitu pola jaringan
3
Gadut
628
42.640
67,89
Jumlah
3.008
238.990
230,66
Sumber: Balai Pelaksanaan Penyuluhan
Pertanian Perikanan Kehutanan dan
Ketahanan
Pangan
Kec.Tilatang
Kamang (2014)
padi pertama dan kedua yaitu oleh
petani kepada pedagang pengumpul dan
pedagang grosir. Berikut adalah pola
jaringan perdagangan padi di setiap
desa di Kecamatan Tilatang Kamang
4.2 Pola Jaringan Perdagangan Padi
dan Beras di Kecamatan Tilatang
Kamang Kabupaten Agam Sumatera
Barat
Pola jaringan perdagangan padi
merupakan
suatu
menggambarkan
hasil
panen
pola
aktivitas
oleh
petani
yang
penjualan
kepada
pedagang pengumpul, pedagang grosir
yang memiliki RMU, pedagang grosir
yang
tidak
memiliki
RMU,
dan
pedagang pengijon yang nantinya akan
Kabupaten Agam Sumatera Barat:
12
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Hasil
produktivitas
Kecamatan
Tilatang
padi
di
Kamang
bervariasi setiap desa, hal ini
dipengaruhi
oleh
beberapa
faktor seperti faktor luas lahan,
pengairan, dan serangan hama
penyakit
yang
dialami
oleh
memiliki
pola
lahan tersebut.
2. Desa
Kapau
jaringan perdagangan pertama
yaitu
menjual
hasil
panen
kepada pedagang pengumpul,
sedangkan Desa Koto Tangah
4.3 Peta Jaringan Perdagangan Beras
di Kecamatan Tilatang Kamang
dan Desa Gadut memiliki pola
jaringan perdgangan kedua yaitu
menjual hasil panen kepada
pedagang grosir
3. Pedagang grosir akan mengolah
padi menjadi beras di rice
milling unit dan akan dijual
kepada
pedagang
kecil,
konsumen rumah tangga, dan
konsumen rumah makan baik di
dalam provinsi maupun di luar
provinsi Sumatera Barat.
13
di
Saran
1.
Sebaiknya
pemerintah
lebih
memperhatikan kesejahteraan para
petani yang berada di Kecamatan
Tilatang Kamang.
2.
Sebaiknya
halaman
website
http://arti-
definisi-pengertian.info/pengertianunit-penggilingan-padi/
Anonym.
2015.
Buku
petunjuk
penyusun skripsi Fakultas Geografi
pemerintah
dapat
UMS. Surakarta: Fakultas Geografi
memberikan solusi dan bantuan
Universitas
kepada para pera petani agar tidak
Surakarta
mengalami kerugian selama masa
Muhammadiyah
Balai Pelaksana Penyuluhan Pertanian
penanaman karena hama penyakit
Perikanan
dan kerugian pasca panen.
Ketahanan
Kehutanan
Pangan
dan
Kecamatan
Tilatang Kamang. 2015. Programa
DAFTAR PUSTAKA
Penyuluhan Pertanian Perikanan
dan
Aarsten,
Van.
1953.
Pengertian
Pertanian. Diakses 20 Januari 2015
Kehutanan
tahun
2015.
Kabupaten Agam
Badan Pusat Statistik. Kabupaten Agam
jam 20.00 di halaman website
dalam Angka 2015. Kabupaten
http://www.tokomesin.com/Pengert
Agam: Penerbit BPS Kabupaten
ian_Pertanian.html
Agam
Anonym.
1995.
Teknik
Pemasaran
Badan
Standar Nasional Indonesia.
Hasil Pertanian. Di akses tanggal
Klasifikasi
Penggunaan
Lahan
21 Maret 2011 di halaman website
Menurut Skala. Diakses 17 Januari
http://pertanianstppmedan.blogspot.
2015 jam 13.45 di halaman website
com/2012/11/pemasaran-hasilpertanian.html
Anonym.
2010.
http://www.bakosurtanal.go.id/asset
Pembangunan
Pertanian. Diakses 28 Januari 2015
jam 14.22 di halaman website
s/download/sni/SNI/SNI%20196728.3-2002.pdf
Bintarto, R. 1969. Suatu Pengantar
http://dheedhune.blogspot.com/201
Geografi
0/10/pembangunan-pertanian.html
U.P.Spring.
Anonym.2012.Unit penggilingan padi.
Diakses 28 Januari 2015 jam 16.02
Desa,
Yogyakarta:
Carana Corporation for USAID.2003.
Agriculture
Sector
Review
14
Indonesia.Diakses 17 Januari 2015
Penerbit Kantor Camat Tilatang
jam 12.00 di halaman website
Kamang
http://www.indonesia-
Mayasari,
Risma.
2003.
investments.com/culture/economy/
Geografi
general-economic-
Pertanian di Kecamatan Eromoko
outline/agriculture/item378
Kabupaten
Wonogiri.
Surakarta:
Fakultas
Dahroni, H. 1997. Geografi Perdesaan.
Surakarta: Fakultas Geografi UMS.
Departemen
Pertanian.
2012.
Jenis
Varietas Padi. Diakses 18 Maret
Terhadap
Analisa
Universitas
Usaha
Skripsi.
Geografi
Muhammadiyah
Surakarta
Nasution,
Zulkarimen.
2015 jam 20.00 di halaman website
2007. Komunikasi
http://digilib.unsika.ac.id/sites/defa
(Pengenalan
ult/files/File%20Solusi/1.%20KER
Penerapannya). PT Raja Grafindo
AGAMAN%20AGRONOMIS%20
Persada : Jakarta
BEBERAPA%20VARIETAS.pdf
Dinas Pertanian Indonesia. Agriculture
Pembangunan
Teori
dan
Porter, M. E. (1998). Competitive
Advantage;
Creating
and
Sector Review Indonesia. 2013.
Sustaining Superior. New York:
Diakses 18 Februari 2015 jam
Free Press.
21.00 di halaman website
Pusat
Data
dan
http://www.indonesia-
Pertanian.
investments.com/culture/economy/
Agricultural
general-economic-
Jakarta
outline/agriculture/item378
Djunijanto.
2014.
Sistem
2012.
Informasi
Statistic
Land
Of
2008-2012.
R, Siti. 2002. Analisis Kesesuaian
Pengertian
Potensi,
Produksi,
dan
Pendekatan Geografi. Diakses 20
Produktivitas Pertanian Padi di
Februari 2015 jam 20.31di halaman
Kabupaten
Klaten.
Skripsi.
website
Surakarta:
Fakultas
Geografi
https://djunijanto.wordpress.com/m
Universitas
ateri/pendekatan-geografi/
Surakarta
Kantor Camat Tilatang Kamang. Data
pertanian
Kecamatan
Tilatang
Kamang.
Kabupaten
Agam:
Rahmawat,
Atik.
Muhammadiyah
2004.
Analisis
Keruangan
Data
Produksi
Pertanian
Bahan
Pangan
15
Kabupaten Boyolali tahun 1997-
Perdesaan Minangkabau. Di akses
2001. Skripsi. Surakarta: Fakultas
28 Januari 2015 jam 19.41 di
Geografi
halaman
Universitas
Muhammadiyah Surakarta
website
http://witrianto.blogdetik.com/2010
Rogers. 1983. Pertanian di Indonesia.
/12/17/hubungan-saling-
Diakses 28 Januari jam 21.00 di
ketergantungan-antara-petani-dan-
halaman
pedagang-perantara-di-pedesaan-
website
https://oktevy.wordpress.com/categ
ory/pertanian/
ZulkarimenNasution, 2007.
Rudi. 2014. Makalah Sektor Pertanian
Indonesia.
Diakses 27 Januari
2015 jam 10.07 di halaman website
http://rudysmokers.blogspot.com/2
014/01/makalah-sektor-pertaniandi-indonesia.html
Schultink.
1992.
Pembangunan
Pertanian. Diakses 28 Januari jam
21.45 di halaman website
http://chintaphinz.blogspot.com/2012/05/pemba
ngunan-pertanian.html
Sukino. 2013. Membangun Pertanian
Dengan
Pemberdayaan
Masyarakat Tani. Yogyakarta
Sumantri.1980. Agronomi. Diakses 28
Januari 2015 jam 22.00 di halaman
website http://elisa.ugm.ac.id
Sutanto.
1986.
minangkabau/
Penginderaan
Jauh
(Jilid I). Yogyakarta.: Gadjah Mada
University
Witrianto.2010. Hubungan Keterkaitan
Antara Petani dan Pedagang di
Komunikasi Pembangunan Pengenalan
Teori dan
Penerapannya. PT Raja
GrafindoPersada : Jakarta
Download