1 ANALISIS JARINGAN PERDAGANGAN PADI DAN BERAS DI KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT PADDY AND RICE TRADING NETWORK ANALYSIS IN TILATANG KAMANG, AGAM, WEST SUMATERA Vinia Anasfisia1, Drs. M. Musyiam, MTP2, Drs.Dahroni, M.Si3 1 Student, Faculty Of Geography, UMS 2,3 Lecturer, Faculty of Geography, UMS, Thesis Advisors Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini memiliki judul yaitu Analisis Jaringan Perdagangan Padi dan Beras di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera Barat. Analisis jaringan perdagangan padi dan beras di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera Barat ini bertujuan untuk mengetahui variasi produktivitas padi dan mengetahui pola-pola rantai nilai jaringan spasial perdagangan padi dan beras. Metode yang digunakan dalam analisis ini yaitu dengan menggunakan metode survei lapangan dan metode deskriptif kuantitatif. Survei ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan beberapa parameter pendukung yaitu (1) Data Jumlah petani (2) Data Luas lahan sawah (3) Data Jenis Irigasi (4) Data jumlah rice milling unit. Hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa petani di Kecamatan ini menjual panen mereka kepada pedagang pengumpul dan pedagang grosir. Pedagang grosir akan mengolah padi menjadi beras dan dijual kembali ke pedagang kecil dan konsumen dari dalam provinsi diantaranya Kecamatan Tilatang Kamang, Bukittinggi, Padang, Pasaman, dan Payakumbuh maupun di luar provinsi diantaranya Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan. ABSTRACT The title of this study is Paddy and Rice Trading Network Analysis in Tilatang Kamang, Agam, West Sumatera. The objectives of paddy and rice trading network analysis in Tilatang Kamang, Agam, West Sumatera are to determine the variations of paddy productivity and to determine the patterns of spatial network value chain of rice trading in Tilatang Kamang, Agam, West Sumatera. The methods of this study are using field survey analysis and descriptive quantitative analysis. The field survey analysis was conducted by taking some samples from the population of Tilatang Kamang using a questionnaire as data collection tool. There were 4 parameters use in this study, they are; (1) number of farmers (2) rice area (3) type of irrigations (4) number of rice milling units. The conclusions of this study are; the farmers of Tilatang Kamang selling their crops to the traders and wholesalers. The wholesaler will process the paddy into rice and resell them to the small traders and consumers from inside of the province, such as Tilatang Kamang, Bukittinggi, Padang, Pasaman, and Payakumbuh, meanwhile outside of the province, they sell the crops to Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, and South Sumatera. 2 semakin sempit, penyimpangan iklim, PENDAHULUAN Pertanian dalam pengertian yang pengembangan komoditas lain, luas yaitu kegiatan manusia untuk teknologi yang belum modern, dan memperoleh hasil yang berasal dari masalah yang satu ini adalah masalah tumbuh-tumbuhan dan atau hewan yang yang sering meresahkan hati para petani pada mulanya dicapai dengan jalan yaitu sengaja menyerang menyempurnakan segala hama dan penyakit tanaman yang yang kemungkinan yang telah diberikan oleh dibudidayakan. Hasil produksi tanaman alam mengembangbiakkan padi di Indonesia belum bisa memenuhi tumbuhan dan atau hewan tersebut (Van target kebutuhan masyarakat karena ada Aarsten,1953). di beberapa daerah di Indonesia yang guna Pengertian Pertanian dalam arti masih mengalami sempit yaitu segala aspek biofisik yang (Agriculture berkaitan dengan usaha penyempurnaan Indonesia,2003). budidaya tanaman untuk memperoleh produksi fisik yang maksimum (Sumantri, 1980). kelaparan Sector Review Luas pertanian di Indonesia yang semakin menyempit hal inilah yang menjadi tantangan terbesar saat ini Indonesia merupakan salah satu yang harus dihadapi akan tetapi, ada negara agraris dimana, sebagian besar cara penduduknya mengantisipasinya yaitu dengan cara tinggal dengan mata petani. Penduduk umumnya pertanian di perdesaan pencaharian Indonesia mengkonsumsi untuk makanan sebagai pada melakukan mereka. Pertanian di Indonesia perlu ditingkatkan produksinya semaksimal mungkin menuju swasembeda pangan akan tetapi, tantangan untuk mencapai hal tersebut sangat besar karena luas wilayah pertanian yang semakin lama dapat dilakukan pembangunan untuk sektor pertanian. hasil pokok yang Pembangunan proses perubahan partisipasi yang adalah sosial luas dalam suatu dengan suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan sosial dan material (termasuk bertambah besarnya kebebasan, keadilan dan kualitas lainnya yang dihargai) untuk mayoritas rakyat 3 melalui kontrol yang lebih besar yang kegiatan ekonomi yang memerlukan mereka peroleh terhadap lingkungan dasar-dasar pengetahuan yang sama mereka (Rogers, 1994). akan Pembangunan tempat usaha, bertujuan pemilihan benih/bibit, metode budidaya, terlaksanakannya pengumpulan hasil, distribusi produk, pembangunan daerah baik pertanian pengolahan dan pengemasan produk, maupun non-pertanian. Pembangunan dan pemasaran. untuk membantu tersebut ini pengelolaan bertujuan dapat Bentuk-bentuk lahan pertanian menghasilkan hasil produksi berupa di Indonesia yaitu diantaranya sawah, hasil tegalan, pekarangan, ladang berpindah pertanian karena agar dan keduanya non-pertanian harus sama-sama berkembang dan bergandengan. dan lainnya. Indonesia Pembangunan pertanian adalah diantaranya Hasil pertanian sangatlah adalah di beragam beras, avage, upaya-upaya pengelolaan sumberdaya avokad, kopi, jagung, bawang, cengkeh, alam yang dilakukan untuk memastikan kakao, kacang-kacangan, kapas, kapuk, kapasitas produksi pertanian jangka karet, kayu manis, kedelai, kelapa, panjang kelapa sawit, kentang, ketela, ubi jalar, dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui pilihanpilihan pendekatan yang ramah terhadap lingkungan Pembangunan (Schultink,1990). pertanian merupakan sagu dan lainnya. Kecamatan merupakan salah Indonesia yang Tilatang satu Kamang wilayah memiliki di lahan salah satu bagian dari pembangunan pertanian yang sangat luas. Kecamatan ekonomi dalam arti luas yang tidak ini memiliki penggunaan lahan yang lepas dari upaya pembanguanan di didominasi oleh sawah dan kebun oleh bidang ekonomi, artinya pembangunan karena itu, masyarakat di wilayah ini tiap sektor saling berkaitan satu dengan kebanyakan adalah petani. Kecamatan yang lain. Tilatang Kamang merupakan wilayah Banyak dikembangkan hal dalam yang dapat pertanian di Indonesia khususnya dalam bidang perekonomian pertanian. Semua usaha pertanian pada dasarnya merupakan yang dijuluki dengan wilayah lambung pangan Kabupaten Agam. 4 Tabel 1.1 Jumlah Petani di Kecamatan Tilatang Kamang No Padi varietas ini berkembang pada beberapa daerah dataran tinggi Desa Jumlah petani (Jiwa) 1 Koto Tangah 4.041 2 Kapau 794 3 Gadut 2.532 Jumlah 7.367 Sumber: Balai Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kec. Tilatang Kamang (2015) Petani Kecamatan yang terdapat di Tilatang Kamang ini menanam tanaman padi berjenis kuriak kusuik yang nanti akan diolah menjadi beras kuriak kusuik. Beras kuriak kusuik merupakan salah satu jenis padi yang unggul dan memiliki kualitas yang tinggi yang banyak dikonsumsi masyarakat tersebut. Beras jenis ini biasanya hanya dapat di temukan di Sumatera Barat seperti di Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang, namun daerah penghasil utama dari varietas ini adalah Kabupaten Agam. Berdasarkan pengujian BPTP Sumatera Barat dan BPSB Sumatera Barat didapatkan hasil 5.32 ton/Ha sampai 6.25 ton/Ha untuk produktivitas varietas ini. Umur masak varietas ini berkisar 135-155 hari dengan tinggi tanaman rata-rata 90-110 cm (Deptan Sumbar, 2012). Tabel 1.2 Jumlah Lahan Tanam Padi Kuriak Kusuik di Kecamatan Tilatang Kamang dan Hasil Produksi yang Diperoleh No Desa 1 Agam Sumatera Barat sebagian besar Jumlah Lahan (Ha) Hasil Produksi (Ton) Koto Tangah 1.794 15.202 2 Kapau 568 4.433 membudidayakan padi dengan varietas 3 Gadut 628 4.264 kuriak kusuik yang merupakan padi Jumlah 3.008 23.899 Sumber: Balai Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kec. Tilatang Kamang (2015) wilayah ini hal itulah yang membuat beras kuriak kusuik menjadi beras khas dari wilayah Kecamatan Tilatang Kamang. Petani di daerah Kabupaten varietas unggul lokal. Padi varietas ini telah diresmikan oleh pemerintah Kabupaten Agam sebagai padi varietas unggul lokal spesifik dan telah diakui Kegiatan pertanian yang oleh tim Pelepasan Varietas di Bogor dilakukan petani di wilayah Kecamatan pada tahun 2009. Tilatang Kamang ini kebanyakan adalah 5 kegiatan pertanian komersil dengan On akan tetapi juga dalam bidang non- Farm dimana petaninya memilih untuk pertanian menjual hasil panen mereka. Petani Republik Indonesia, 2012). tersebut menjual hasil panen mereka kepada pedagang pengumpul atau pedagang grosir. (Kementrian Keuangan Pedagang Pengijon yaitu orang yang membeli padi dengan sistem ijon yaitu sistem penjualan hasil tanaman Pedagang pengumpul dalam masih keadaan hijau atau masih merupakan seseorang yang kegiatan belum usahanya yaitu mengumpulkan hasil (Kementrian hutan, dan Indonesia, 2012). Sistem perdagangan hasil-hasil ini sebenarnya sistem perdagangan yang tersebut kepada badan usaha industri dilarang dalam syaria’at islam karena dan/atau eksportir yang bergerak dalam sebenarnya sektor petani sendiri. perkebunan, perikanan dan pertanian, menjual kehutanan, perkebunan, pertanian, dan perikanan (Kementrian dipetik dari batangnya Keuangan akan Pedagang Republik merugikan grosir yang pihak telah Keuangan Republik Indonesia, 2012). membeli hasil panen padi tersebut akan Pedagang pengumpul dalam bidang mengolah padi tersebut di Rice Milling pertanian padi memiliki peranan dalam Unit. Rice Milling Unit pembelian hasil padi ke para petani. tempat adanya perangkat lengkap yang Pembelian ini dilakukan oleh para digerakan pedagang pengumpul bertujuan untuk menggiling padi atau gabah menjadi dijual ke pedagang grosir baik berupa beras (Pemerintah Indonesia, 1971). padi maupun berupa olahan yang diolah Rice Milling Unit tersebut ada yang oleh pedagang ini sendiri yaitu berupa dimiliki beras. tersebut dan ada juga yang tidak Pedagang mencakup semua tenaga pribadi merupakan mesin pedagang untuk grosir grosir yakni memiliki Rice Milling Unit oleh karena kegiatan dalam itu biasanya unit mereka yang tidak penggilingan padi penjualan barang atau jasa kepada memiliki mereka yang membeli atau menjual mencari tempat penggilingan padi untuk kembali untuk keperluan bisnis dalam mengolah padi mereka. jumlah yang besar. Pedagang grosir ini Jumlah Rice Milling Unit di tidak hanya dalam bidang pertanian wilayah Kecamatan Tilatang Kamang 6 yaitu 40 Rice Milling Unit yang tersebar di beberapa wilayahnya. Desa 2. Tahap Pengolahan dan Analisis Data Koto Tangah terdiri atas 29 Rice Milling a) Penentuan Daerah Penelitian Unit, Desa Gadut terdiri atas 7 Rice Daerah penelitian yang dipilih Milling Unit, dan Desa Kapau 4 Rice yaitu Milling Unit. Rice Milling Unit yang Kamang Kabupaten Agam Sumatera berada di wilayah ini tidak semuanya Barat. Alasan dipilihnya wilayah ini yang aktif lagi karena ada beberapa yaitu: faktor yang mengakibatkan Rice Milling Unit tersebut non-aktif (mati). Latar belakang yang disajikan di atas menjadi landasan penulis dalam menyusun pemikiran dan konsep untuk penelitian dengan judul Tilatang Wilayah Kecamatan Tilatang Kamang memiliki lahan Wilayah Kecamatan Tilatang Kamang ini memiliki penduduk “Analisis Tilatang Kecamatan pertanian yang luas yang Jaringan Perdagangan Padi dan Beras di Kecamatan wilayah umumnya pencarian Kamang sebagai pedagang Kabupaten Agam Sumatera Barat”. pengumpul bermata petani, hasil produksi, pedagang grosir, dan pedagang kecil hasil produksi METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah: berupa beras. yang menjadi ciri khas beras asli yaitu berupa pengumpulan data primer instansi. Tilatang yang tidak dimiliki wilayah lain Tahap persiapan yang dilakukan sekunder yang didapat dari beberapa Kecamatan Kamang ini memiliki jenis padi 1. Tahap Persiapan yang diperoleh dari lapangan dan data Wilayah wilayah ini Wilayah Kecamatan Tilatang Kamang memiliki banyak unit penggilingan padi b) Menentukan Metode Penelitian Metode digunakan yaitu penelitian yang metode survei 7 lapangan. Jumlah petani yang terdapat sampling. Metode snawball sampling di wilayah Kecamatan Tilatang Kamang yaitu teknik penentuan sampel yang yaitu sebanyak 7.367 jiwa. Metode ini mula-mula jumlahnya kecil, kemudian diharapkan akan memperoleh hasil yang membesar. mampu membantu dalam penelitian yang akan dilakukan. Metode survei 3. Lapangan lapangan yang dilakukan tidak hanya a. untuk pengambilan sampel berupa Pengambilan Sampel Pengambilan memiliki plotting unit bagaimana proses jaringan perdagangan penggilingan padi dan pengamatan yang produk petani yang dilakukan oleh dilakukan untuk mengetahui petani kepada pedagang pengumpul penggunaan lahan wilayah atau pedagang grosir dan mengetahui persebaran di Kecamatan Tilatang Kamang tersebut. untuk ini kuesioner saja tetapi juga melakukan tempat tujuan sampel mengetahui jaringan perdagangan dari pedagang Metode analisis yang digunakan grosir ke pedagang kecil, konsumen yaitu menggunakan metode kuantitatif.. rumah tangga dan konsumen restoran. Pengukuran tersebut dilakukan dengan Pengambilan cara menjabarkan fenomena sosial ke dengan cara menggunakan kuisioner dalam beberapa komponen masalah yang berisi tentang pertanyaan seputar yaitu berupa variabel dan indikator. jaringan spasial perdagangan padi dan sampel ini dilakukan beras yang dilakukan oleh petani, c) Metode Sampling pedagang pengumpul, dan pedagang Metode sampling yang digunakan grosir. dalam penelitian ini yaitu metode multi stage sampling. Metode sampel ini dilakukan dengan menggunakan pengambilan responden kepada petani sedangkan, metode sampling yang 4. Pasca Lapangan a. Analisis Kuantitatif Deskriptif Metode analisis ini untuk digunakan untuk pedagang pengumpul, mengetahui hasil produktivitas padi dan pedagang grosir dan pedagang pengijon jaringan perdagangan padi dan wilayah di Kecamatan Tilatang Kamang yaitu perdagangan hasil padi tersebut. dengan menggunakan metode snowball 8 b. Analisis Pendekatan Keruangan yaitu 10.348 ha yang terdiri dari 3 desa yaitu desa Koto Tangah, desa Gadut, Analisis pendekatan keruangan dan Desa Kapau. Kecamatan ini dapat jaringan perdangan beras yang dilakukan di dalam dan di luar Provinsi Kabupaten Tilatang Agam Kamang Sumatera Barat memiliki batas administrasi sebagai Sumatera Barat. berikut: c. Pembuatan Peta Spasial Perdagangan Kecamatan Tilatang Kabupaten Agam Barat Peta Jaringan Beras Di Kamang Sumatera padi spasial di : berbatasan dengan Kabupaten Lima Puluh Kota Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kota Bukittinggi jaringan perdagangan Sebelah Utara Kecamatan Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan IV Angkek Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sebelah Barat Sumatera Kecamatan Palupuh Barat berfungsi untuk : berbatasan dengan mengetahui kewilayah mana saja hasil panen tersebut dijual selain itu, juga b. Kondisi Fisik dapat mengetahui ke wilayah mana 1. Topografi sajakah beras tersebut dijual. Kecamatan memiliki beberapa diantaranya DESKRIPSI WILAYAH Tilatang berombak, jenis datar, dan Kamang topografi bergelombang, berbukit dengan kemiringan lereng kurang lebih 30o a. Letak, Batas, dan Luas Kecamatan Tilatang yang terletak antara 700-850 m di atas Kamang permukaan air laut (dpal) (Sumber: merupakan salah satu kecamatan yang Kantor Bapedda Kabupaten Agam, terdapat di Kabupaten Agam Sumatera 2015). Barat. Kecamatan ini secara astronomis, terletak pada 100°21'53.98"BT sampai 100°23'39.72"BT sampai dan 0°13'4.14"LS 0°16'57.88"LS. Kecamatan Tilatang Kamang memiliki luas wilayah 2. Iklim Daerah ketinggian penelitian 700-850 m memiliki di atas permukaan air laut (dpal). Temperatur 9 rata-rata tahunan daerah penelitian baik di musim hujan maupun di musim berkisar antara 21,2 0C hingga 22,1 0C, kemarau. Sungai dan sumur yang ada di dan tipe iklim wilayah ini yaitu tipe wilayah ini tidak pernah kering di iklim sangat basah. musim kemarau sehingga jarang sekali terjadi masalah air di kecamatan ini. 3. Jenis Batuan Jenis Batuan-batuan yang terdapat di wilayah pertanian di kecamatan ini irigasi yang ada di Kecamatan Tilatang Kamang ini yaitu: Irigasi teknis yaitu jaringan yaitu jenis batuan endapan permukaan dimana saluran pemberi terpisah atau sedimen. Batu jenis ini memiliki dengan saluran pembuang agar manfaat untuk pertanian yaitu dapat penyediaan sebagai pupuk untuk menambah unsur irigasi dapat sepenuhnya diukur kalsium yang berkurang akibat panen, dengan erosi, serta menggemburkan tanah. tersebut dibangun dan dipelihara oleh 4. Jenis Tanah dan mudah pembagian dan pemerintah saluran atau dinas pengairan. Jenis tanah yang ada di lahan Irigasi setengah teknis yaitu pertanian kecamatan ini yaitu tanah jaringan dimana saluran pemberi latosol. Tanah latosol cocok untuk terpisah tanaman padi, palawija, kelapa, karet, pembuang hal ini dilakukan agar kopi, kelapa sawit dan buah-buahan tersedianya karena tanah ini memiliki tingkat mudah kesuburan yang cukup baik sehingga pengairan tanah ini dapat dimanfaatkan untuk hanya lahan pertanian. Tanah ini juga dapat penyadap untuk mengukur dan mudah menyerap air dan memiliki mengatur kandungan bahan organik yang bagus sedangkan jaringan selanjutnya untuk tanaman khususnya tanaman tidak diukur dan tidak dikuasai. padi. 5. Hidrologi Kecamatan Kamang memiliki ketersediaan air yang cukup, saluran irigasi akan dengan tetapi atau menguasai dinas pemerintah bangunan pemasukan air Tadah hujan yaitu irigasi yang sistem Tilatang dengan pengairannya hanya bergantung kepada air hujan saja. 10 tahunnya menurun 0,89% dalam lima c. Penggunaan Lahan Penggunaan lahan yang ada di Kecamatan terakhir. Hal ini dapat Kamang yaitu disimpulkan bahwa, wilayah Kecamatan sawah, kebun Tilatang Kamang mengalami penurunan campuran, hutan, tegalan, lahan kosong, pertumbuhan penduduk setiap tahunnya dan rendah. berupa Tilatang tahun permukiman, belukar. Kecamatan Tilatang Kamang ini didominasi oleh sawah dan kebun oleh karena itu, masyarakat di HASIL DAN PEMBAHASAN wilayah ini kebanyakan adalah petani dan penggunaan lahan yang paling sedikit atau sempit yaitu lahan kosong. 4.1 Variasi Produktivitas Padi di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera Barat Produktivitas d. Keadaan Penduduk kemampuan 1. Jumlah Kepadatan Penduduk Penyebaran penduduk di dan suatu Tilatang Kamang dapat di lihat tabel berikut ini: Tabel 3.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tiap Desa di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera Barat tahun 2014 padi ini bertujuan Desa Jumlah Penduduk (jiwa) Luas (Km2) untuk Kepadatan Penduduk (jiwa/Km2) yaitu untuk mendapatkan hasil produksi semaksimal mungkin dengan kualitas yang tinggi. Peningkatan hasil dilakukan agardapat kebutuhan dengan produksi terus memenuhi penduduk. produktivitas No lahan memproduksi hasil pertanian. Menanam kepadatan Kecamatan merupakan padi dapat menggunakan Hasil diketahui persamaan sebagai berikut yaitu: 1 Koto Tangah 16.247 62,19 261, 247 2 Kapau 2.886 4,75 607,578 3 Gadut 12.752 36,54 348,987 Jumlah 31.912 103,48 1217,812 Jumlah padi yang dihasilkan (Kw) / Luas sawah (Ha) / Waktu Sumber: Kantor Camat Kecamatan Tilatang Kamang (2014) Hasil wilayah produktivitas berbeda-beda disetiap hal ini dikarenakan adanya beberpa faktor yang 2. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk Kecamatan Tilatang Kamang mengakibatkan di setiap hasil tersebut tidak sama. Faktor-faktor tersebut antara lain 11 luas lahan, iklim, topografi, jenis sawah, diolah menjadi beras di rice milling unit irigasi, dan hama penyakit. Berikut ini dan adalah tabel hasil produktivitas padi pedagang kecil dan konsumen baik yang konsumen ada di Kecamatan Tilatang akan dijual rumah kembali tangga kepada maupun Kamang per setiap panen tahun 2014 konsumen rumah makan atau restoran. adalah sebagai berikut: Pola jaringan perdagangan padi ini Tabel 4.1 Hasil Produktivitas Padi di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera Barat Tahun 2014 No Nama Luas Hasil Produktivitas Desa Lahan Produksi (Kw/Ha/Panen) Padi (Kw) dikelompokan menjadi 3 yaitu pola jaringan perdagangan padi pertama yaitu oleh petani kepada pedagang pengumpul, pola jaringan perdagangan padi kedua pedagang grosir, dan pola jaringan perdagangan (Ha) yaitu oleh petani kepada padi ketiga yaitu olehpetani kepada pedagang pengijon. Koto 1 Tangah 1.794 152.020 84,73 Penelitian ini hanya menggunakan 2 2 Kapau 568 44.330 78,04 pola jaringan saja yaitu pola jaringan 3 Gadut 628 42.640 67,89 Jumlah 3.008 238.990 230,66 Sumber: Balai Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kec.Tilatang Kamang (2014) padi pertama dan kedua yaitu oleh petani kepada pedagang pengumpul dan pedagang grosir. Berikut adalah pola jaringan perdagangan padi di setiap desa di Kecamatan Tilatang Kamang 4.2 Pola Jaringan Perdagangan Padi dan Beras di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera Barat Pola jaringan perdagangan padi merupakan suatu menggambarkan hasil panen pola aktivitas oleh petani yang penjualan kepada pedagang pengumpul, pedagang grosir yang memiliki RMU, pedagang grosir yang tidak memiliki RMU, dan pedagang pengijon yang nantinya akan Kabupaten Agam Sumatera Barat: 12 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Hasil produktivitas Kecamatan Tilatang padi di Kamang bervariasi setiap desa, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor luas lahan, pengairan, dan serangan hama penyakit yang dialami oleh memiliki pola lahan tersebut. 2. Desa Kapau jaringan perdagangan pertama yaitu menjual hasil panen kepada pedagang pengumpul, sedangkan Desa Koto Tangah 4.3 Peta Jaringan Perdagangan Beras di Kecamatan Tilatang Kamang dan Desa Gadut memiliki pola jaringan perdgangan kedua yaitu menjual hasil panen kepada pedagang grosir 3. Pedagang grosir akan mengolah padi menjadi beras di rice milling unit dan akan dijual kepada pedagang kecil, konsumen rumah tangga, dan konsumen rumah makan baik di dalam provinsi maupun di luar provinsi Sumatera Barat. 13 di Saran 1. Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan para petani yang berada di Kecamatan Tilatang Kamang. 2. Sebaiknya halaman website http://arti- definisi-pengertian.info/pengertianunit-penggilingan-padi/ Anonym. 2015. Buku petunjuk penyusun skripsi Fakultas Geografi pemerintah dapat UMS. Surakarta: Fakultas Geografi memberikan solusi dan bantuan Universitas kepada para pera petani agar tidak Surakarta mengalami kerugian selama masa Muhammadiyah Balai Pelaksana Penyuluhan Pertanian penanaman karena hama penyakit Perikanan dan kerugian pasca panen. Ketahanan Kehutanan Pangan dan Kecamatan Tilatang Kamang. 2015. Programa DAFTAR PUSTAKA Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Aarsten, Van. 1953. Pengertian Pertanian. Diakses 20 Januari 2015 Kehutanan tahun 2015. Kabupaten Agam Badan Pusat Statistik. Kabupaten Agam jam 20.00 di halaman website dalam Angka 2015. Kabupaten http://www.tokomesin.com/Pengert Agam: Penerbit BPS Kabupaten ian_Pertanian.html Agam Anonym. 1995. Teknik Pemasaran Badan Standar Nasional Indonesia. Hasil Pertanian. Di akses tanggal Klasifikasi Penggunaan Lahan 21 Maret 2011 di halaman website Menurut Skala. Diakses 17 Januari http://pertanianstppmedan.blogspot. 2015 jam 13.45 di halaman website com/2012/11/pemasaran-hasilpertanian.html Anonym. 2010. http://www.bakosurtanal.go.id/asset Pembangunan Pertanian. Diakses 28 Januari 2015 jam 14.22 di halaman website s/download/sni/SNI/SNI%20196728.3-2002.pdf Bintarto, R. 1969. Suatu Pengantar http://dheedhune.blogspot.com/201 Geografi 0/10/pembangunan-pertanian.html U.P.Spring. Anonym.2012.Unit penggilingan padi. Diakses 28 Januari 2015 jam 16.02 Desa, Yogyakarta: Carana Corporation for USAID.2003. Agriculture Sector Review 14 Indonesia.Diakses 17 Januari 2015 Penerbit Kantor Camat Tilatang jam 12.00 di halaman website Kamang http://www.indonesia- Mayasari, Risma. 2003. investments.com/culture/economy/ Geografi general-economic- Pertanian di Kecamatan Eromoko outline/agriculture/item378 Kabupaten Wonogiri. Surakarta: Fakultas Dahroni, H. 1997. Geografi Perdesaan. Surakarta: Fakultas Geografi UMS. Departemen Pertanian. 2012. Jenis Varietas Padi. Diakses 18 Maret Terhadap Analisa Universitas Usaha Skripsi. Geografi Muhammadiyah Surakarta Nasution, Zulkarimen. 2015 jam 20.00 di halaman website 2007. Komunikasi http://digilib.unsika.ac.id/sites/defa (Pengenalan ult/files/File%20Solusi/1.%20KER Penerapannya). PT Raja Grafindo AGAMAN%20AGRONOMIS%20 Persada : Jakarta BEBERAPA%20VARIETAS.pdf Dinas Pertanian Indonesia. Agriculture Pembangunan Teori dan Porter, M. E. (1998). Competitive Advantage; Creating and Sector Review Indonesia. 2013. Sustaining Superior. New York: Diakses 18 Februari 2015 jam Free Press. 21.00 di halaman website Pusat Data dan http://www.indonesia- Pertanian. investments.com/culture/economy/ Agricultural general-economic- Jakarta outline/agriculture/item378 Djunijanto. 2014. Sistem 2012. Informasi Statistic Land Of 2008-2012. R, Siti. 2002. Analisis Kesesuaian Pengertian Potensi, Produksi, dan Pendekatan Geografi. Diakses 20 Produktivitas Pertanian Padi di Februari 2015 jam 20.31di halaman Kabupaten Klaten. Skripsi. website Surakarta: Fakultas Geografi https://djunijanto.wordpress.com/m Universitas ateri/pendekatan-geografi/ Surakarta Kantor Camat Tilatang Kamang. Data pertanian Kecamatan Tilatang Kamang. Kabupaten Agam: Rahmawat, Atik. Muhammadiyah 2004. Analisis Keruangan Data Produksi Pertanian Bahan Pangan 15 Kabupaten Boyolali tahun 1997- Perdesaan Minangkabau. Di akses 2001. Skripsi. Surakarta: Fakultas 28 Januari 2015 jam 19.41 di Geografi halaman Universitas Muhammadiyah Surakarta website http://witrianto.blogdetik.com/2010 Rogers. 1983. Pertanian di Indonesia. /12/17/hubungan-saling- Diakses 28 Januari jam 21.00 di ketergantungan-antara-petani-dan- halaman pedagang-perantara-di-pedesaan- website https://oktevy.wordpress.com/categ ory/pertanian/ ZulkarimenNasution, 2007. Rudi. 2014. Makalah Sektor Pertanian Indonesia. Diakses 27 Januari 2015 jam 10.07 di halaman website http://rudysmokers.blogspot.com/2 014/01/makalah-sektor-pertaniandi-indonesia.html Schultink. 1992. Pembangunan Pertanian. Diakses 28 Januari jam 21.45 di halaman website http://chintaphinz.blogspot.com/2012/05/pemba ngunan-pertanian.html Sukino. 2013. Membangun Pertanian Dengan Pemberdayaan Masyarakat Tani. Yogyakarta Sumantri.1980. Agronomi. Diakses 28 Januari 2015 jam 22.00 di halaman website http://elisa.ugm.ac.id Sutanto. 1986. minangkabau/ Penginderaan Jauh (Jilid I). Yogyakarta.: Gadjah Mada University Witrianto.2010. Hubungan Keterkaitan Antara Petani dan Pedagang di Komunikasi Pembangunan Pengenalan Teori dan Penerapannya. PT Raja GrafindoPersada : Jakarta