62 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Interaksi sosial kelas XII SMKN 1 Sukabumi secara umum berada pada kategori cukup baik dengan persentase 34,29%. Terdapat pula sejumlah kecil siswa dengan kemampuan berinteraksi sosial sangat baik, dan sejumlah besar siswa dengan kemampuan interaksi sosial kurang baik. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi lebih lanjut untuk membina siswa dengan kemampuan interaksi sosial kurang baik tersebut. 2. Prestasi belajar siswa kelas XII SMKN 1 Sukabumi secara umum berada pada kategori baik dengan persentase 42,56%. Namun, masih terdapat sejumlah kecil siswa dengan prestasi belajar yang terkategori rendah atau dibawah standar kelulusan. Ini menjadi perhatian bagi guru untuk dapat mempertahankan siswa dengan prestasi belajar baik, dan meningkatkan prestasi belajar siswa lain yang sebelumnya memiliki prestasi belajar kurang baik, dan rendah. 3. Terdapat pengaruh yang positif antara interaksi sosial kelas terhadap prestasi belajar siswa kelas XII SMKN 1 Sukabumi. Kontribusi interaksi sosial terhadap prestasi belajar sebesar 13.40% dan terkategori berkorelasi lemah atau rendah. Kontribusi Interaksi sosial kelas terhadap prestasi belajar yang tergolong lemah, disebabkan prestasi belajar juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti kesehatan fisik, psikologis (inteligensi, bakat, minat, kreativitas), motivasi, kondisi emosional, kebiasaan belajar, dan sebagainya. Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 63 B. Saran 1. Bagi Sekolah Saran bagi sekolah adalah memerhatikan bahwa lingkungan sekolah juga menjadi faktor keberhasilan siswa dalam berprestasi, tak hanya itu, lingkungan sekolah juga menjadi faktor munculnya interaksi sosial pada siswa., berupa prasarana seperti taman atau memfasilitasi koridor antar-kelas dengan bangkubangku sebagai tempat siswa berkumpul. Dengan menciptakan lingkungan sekolah yang baik dan kondusif untuk ditempati, diharapkan interaksi sosial yang terjadi di dalamnya akan baik pula, sehingga ketercapaian siswa dalam prestasinya dapat dimaksimalkan. 2. Tenaga Pendidik Bagi tenaga pendidik khususnya para guru SMKN 1 Sukabumi, disarankan untuk memberi perhatian lebih kepada siswa yang memiliki keterbatasan dalam berinteraksi, seperti memerhatikan siswa yang gemar menyendiri untuk ikut bergabung dalam suatu kelompok. Strategi peningkatan interaksi sosial bisa guru lakukan sewaktu kegiatan belajar mengajar dengan menciptakan kelompok belajar, atau dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif, yang mampu merangsang siswa untuk mengembangkan kemampuan interaksi sosial mereka. Hal yang perlu diperhatikan guru dalam kelompok belajar adalah, menciptakan kelompok baru di setiap tugas, dan mencampur siswa dengan prestasi tinggi dengan siswa dengan prestasi rendah. Selain itu, juga perlu ditentukan siapa penanggung jawab dari tiap kelompok, karena setiap siswa harusnya merasakan pengalaman yang sama sebagai ketua kelompok, guna melatih leadership siswa, mengingat pada penelitian ini diketahui bahwa kemampuan siswa untuk memimpin kelompok terkategori kurang baik. Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 64 3. Bagi Siswa Bagi para siswa diharapkan mampu memaksimalkan interaksi sosialnya. Mengingat pada penelitian ini terungkap bahwa kemampuan siswa dalam berbagai aspek seperti adanya interaksi/aksi, segitiga interaksi sosial, dan sistem eksternal termasuk ke dalam kategori kurang baik. Para siswa khususnya di SMKN 1 Sukabumi, diharapkan lebih peka terhadap interaksi yang terjadi di lingkungan kelas maupun sekolah. Para siswa juga disarankan untuk berani berperan aktif dalam mengambil keputusan kelompok atau memimpin kelompoknya. Terakhir, para siswa disarankan untuk mengenali lingkungannya dengan baik, menjaga sarana dan prasarana yang telah disediakan sekolah dengan baik. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang memiliki minat untuk mengangkat tema yang sama, disarankan untuk menggunakan instrumen penelitian yang berbeda, yaitu dengan menggunakan teori-teori terbaru guna mendapatkan hasil penelitian yang selaras dengan perkembangan jaman. Disarankan pula untuk memperluas variabel Y, tidak hanya pada satu mata pelajaran tapi pada banyak mata pelajaran agar hasil penelitian lebih mampu mewakili keadaan sesungguhnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dengan menambah data seperti melakukan wawancara kepada sampel penelitian agar hasil yang didapat lebih mendalam, karena tidak semua hal dapat diungkap dengan angket. Andi Siswoko, 2014 PENGARUH INTERAKSI SOSIAL KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu