PERMASALAHAN GIZI MASYARAKAT DAN KETENAGAAN GIZI DI INDONESIA DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS ASEAN DODDY IZWARDY DIREKTUR GIZI MASYARAKAT DISAMPAIKAN PADA INTERNATIONAL CONFERENCE PROFESSIONAL BEHAVIOR DIETISIEN JAKARTA, 31 MEI 2016 DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 1 POKOK BAHASAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. PENDAHULUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015 - 2019 KONDISI GIZI MASYARAKAT TENAGA KESEHATAN TENAGA GIZI RUMAH SAKIT TENAGA GIZI PUSKESMAS PENUTUP DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 2 PENDAHULUAN DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 3 ASEAN Community 2015 ASEAN Security Community (ASC) ASEAN Economic Community (AEC) ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) The Peaceful, prosperous, and people-centric ASEAN Regional production base Single regional market DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 4 ASEAN PRIORITY SECTORS Goods and manufacturing Electronics Wood-based products Automotives Rubber-based products Textiles and apparels Agro-based products Fisheries Services Infocomm technology (ICT) e-ASEAN Healthcare Air travel Tourism Logistics DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 5 PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015 2019 DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 6 PEMBANGUNAN KESEHATAN 20152019 PROGR AM INDONE SIA SEHAT KELUARGA SEHAT 3 BUKU 1. Agenda Pembangunan Nasional 2. Agenda Pembangunan Bidang 3. Pembangunan Berdimensi Kewilayahan DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 7 ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN (2005-2024) RPJMN I 2005-2009 RPJMN II 2010-2015 RPJMN III 2015-2019 RPJMN IV 2020-2024 Universal Coverage Masyarakat Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan PENDUKUNG/PENUNJANG DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 8 ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN TRISAKTI: Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dlm budaya 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA PROGRAM INDONESIA PINTAR PROGRAM INDONESIA SEHAT PROGRAM INDONESIA KERJA RENSTRA PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES JKN NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA 3 DIMENSI PEMBANGUNAN VISI DAN MISI PRESIDEN PROGRAM INDONESIA SEHAT RENSTRA 2015 - 2019 Paradigma Sehat Program • Promotif – preventif sebagai landasan pembangunan kesehatan • Pemberdayaan masyarakat • Keterlibatan lintas sektor Penguatan Yankes Program • Peningkatan Akses terutama pd FKTP • Optimalisasi Sistem Rujukan • Peningkatan Mutu Penerapan pendekatan Penerapan pendekatan continuum of care continuum of care Intervensi berbasis resiko Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk) kesehatan (health risk) JKN Program • Benefit • Sistem pembiayaan: asuransi – azas gotong royong • Kendali Mutu & Kendali Biaya • Sasaran: PBI & Non PBI Tanda kepesertaan KIS KELUARGA SEHAT DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 DTPK 10 OPERASIONAL PARADIGMA SEHAT PARADIGMA SEHAT 1. PREVENSI PRIMER PROMOSI KESEHATAN (Health Promotion) Perlindungan Spesifik (Specific Protection) 2. PREVENSI SEKUNDER 3. PREVENSI TERTIER GERAKAN MASYARAKAT SEHAT Early Diagnosis & Prompted Treatment Disability Limitation Rehabilitation DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 11 REFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DASAR – PENDEKATAN KELUARGA KEPEMIMPINAN P P R R E PENGUATAN KEBIJAKAN PUBLIK O V M PENDEKATAN KELUARGA E O N KEPEMIMPINAN DAN TATA KELOLA EFEKTIF T T I I PROMOTIF PREVENTIF - JKN F F TATA KELOLA YANG EFEKTIF DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 12 KONDISI GIZI MASYARAKAT DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 13 BALITA STUNTING 2013-2015 RISKESDAS 2013 37,2 % PSG 2015 29,0 % DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 UNICEF 2015 29,6 % 14 PETA PERSENTASE BALITA PENDEK USIA 0-59 BULAN MENURUT PROVINSI (data pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2015) Balita Pendek <20 % Balita Pendek 20 s/d <30 % Balita Pendek 30 s/d <40 % Balita Pendek ≥40 % DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 Sumber: data pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2015 15 Mengapa Fokus pada Stunting? bukan semata pada ukuran fisik pendek, tetapi lebih pada konsep bahwa proses terjadinya stunting bersamaan dengan proses terjadinya hambatan pertumbuhan dan perkembangan organ lainnya, termasuk otak: Artinya seorang anak yang menderita stunting, kemungkinan besar juga telah mengalami hambatan pertumbuhan dan perkembangan organ lainnya Stunting dijadikan indikator karena lebih mudah dan lebih dini dikenal dibandingkan dengan ekspresi hambatan organ tubuh lainnya. DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 16 DAMPAK JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG Gizi pada 1000 HPK (janin dan bayi 2 tahun) Mati Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang Perkembangan otak Kognitif dan Prestasi belajar Pertumbuhan massa tubuh dan komposisi badan Kekebalan Kapasitas kerja Metabolisme glukosa, lipids, protein Hormon/receptor/gen Diabetes, Obesitas, Penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas lansia untuk INTERNATIONAL Sumber: Short and long term effects of earlyDODDY nutrition (James et al 2000) CONFERENCE DIETISIEN 2016 17 HUMAN DEVELOPMENT INDEX ASEAN 2013 1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 9 30 62 89 108 117 121 *) dari 187 negara Sumber: UNDP 2014 DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 136 18 18 GLOBAL COMPETITIVENESS INDEX ASEAN 2009 - 2016 GCI 2009-2010 GCI 2013-2014 GCI 2015-2016 Rank Rank Rank Singapore 3 5 1 Malaysia 24 21 18 Thailand 36 34 32 Indonesia 54 55 37 Viet Nam 75 70 70 Philippines 87 71 71 COUNTRY DODDY KET untuk : GCIINTERNATIONAL = GLOBAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 COMPETITIVENESS INDEX 19 TENAGA KESEHATAN DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 20 TENAGA KESEHATAN (UU 36 TAHUN 2014) • TENAGA KESEHATAN memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. • Penyelenggaraan upaya kesehatan harus dilakukan oleh TENAGA KESEHATAN yang bertanggung jawab, yang memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan kewenangan yang secara terus menerus harus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, registrasi, perizinan, serta pembinaan, pengawasan, dan pemantauan agar penyelenggaraan upaya kesehatan memenuhi rasa keadilan dan perikemanusiaan serta sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan; DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 21 JENIS TENAGA KESEHATAN ( UU 36 TH 2014) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tenaga Medis; 8. Tenaga Gizi; Tenaga Psikologi Klinis; 9. Tenaga Keterapian Fisik; Tenaga Keperawatan; 10. Tenaga Keteknisian Tenaga Kebidanan; Medis; Tenaga Kefarmasian; 11. Tenaga Teknik Biomedika; Tenaga Kesehatan 12. Tenaga Kesehatan Masyarakat; Tradisional; 7. Tenaga Kesehatan 13. Tenaga Kesehatan Lain. Lingkungan; Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam KELOMPOK TENAGA MEDIS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis.(Ps 11 ayat 2). Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam KELOMPOK TENAGA GIZI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h terdiri atas DODDY untuk INTERNATIONAL 22 nutrisionis dan dietisien.(Ps 11 ayat CONFERENCE DIETISIEN9). 2016 DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 23 TENAGA GIZI RUMAH SAKIT DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 24 DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 25 DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 26 DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 27 KOMPETENSI dan KEWENANGAN DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 28 TENAGA GIZI PUSKESMAS DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 29 STANDAR TENAGA MINIMAL PUSKESMAS (PERMENKES NO 75 TAHUN 2014) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Jenis Tenaga Puskesmas kawasan Puskesmas kawasan Puskesmas kawasan Perkotaan Pedesaan Terpencil dan Sangat Terpencil Non Rawat Rawat Non Rawat Rawat Non Rawat Rawat Inap Inap Inap Inap Inap Inap Dokter atau dokter 1 2 1 2 1 2 layanan primer Dokter gigi 1 1 1 1 1 1 Perawat 5 8 5 8 5 8 Bidan 4 7 4 7 4 7 Tenaga kesehatan 2 2 1 1 1 1 masyarakat Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1 lingkungan Ahli teknologi 1 1 1 1 1 1 laboratorium medik Tenaga gizi 1 2 1 2 1 2 Tenaga Kefarmasian 1 2 1 1 1 1 10. Tenaga administrasi 11. Pekarya Jumlah 3 3 2 2 2 2 2 22 2 31 1 19 1 27 1 19 1 27 Keterangan: Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas: a. merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas DODDY untuk INTERNATIONAL terselenggara dengan baik. CONFERENCE DIETISIEN 2016 b. belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa. dapat 30 PERMENKES NO 75 TAHUN 2014 Upaya Puskesmas UKM Tingkat Pertama UKM Esensial UKM Pengembangan UKP Tingkat Pertama Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat pertama, Puskesmas harus menyelenggarakan: 1. Manajemen (sumber daya, operasional, dan mutu); 2. Pelayanan kefarmasian; 3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan 4. Pelayanan laboratorium. DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 34 PERMENKES NO 75 TAHUN 2014 UKM TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL meliputi: • • • • • Pelayanan Promosi Kesehatan; Pelayanan Kesehatan Lingkungan; Pelayanan KIA-KB; Pelayanan Gizi; dan Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT esensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian SPM kabupaten/kota bidang kesehatan. B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 32 PERMENKES NO 75 TAHUN 2014 UKP TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS dilaksanakan dalam bentuk: rawat jalan; pelayanan gawat darurat; pelayanan satu hari (one day care); home care; dan atau rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 36 ALUR PELAYANAN GIZI DI PUSKESMAS POLI UMUM LABORATORIUM POLI GIGI POLI GIZI POLI KIA LOKET APOTEK POLI HAJI MTBS POLI JIWA POLI SEMI SPESIALIS ADMINISTRASI PASIEN PULANG PASIEN DATANG (SENDIRI /RUJUKAN DARI UKBM KOASUHAN GIZI BALITA, ANAK, IBU HAMIL, DEWASA, LANSIA POLI RADIOLOGI POLI PKPR POLI LANSIA POLI FISIOTERAPI POLI VCT/IMS POLI PARU UGD DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 RAWAT INAP 34 ALUR PELAYANAN GIZI KOLABORATIF DI PUSKESMAS PASIEN DATANG SENDIRI / RUJUKAN DARI UKBM DOKTER+PERAWAT+ TENAGA GIZI FOLLOW UP/EVALUASI/PE MANTAUAN / RUJUKAN DIAGNOSIS PENYAKIT + STATUS GIZI PEMERIKSAAN PENUNJANG RUJUK KE RS RAWAT JALAN YA DOKTER+TENAGA GIZI+APOTEKER TIDAK RAWAT INAP DI PUSKESMAS PULANG YA SEMBUH TIDAK DOKTER Asuhan Medis Terapi Obat Konseling Penyakit PERAWAT/ TENAGA GIZI BIDAN Asuhan Gizi Asuhan Intervensi Gizi Keperawatan/ Terapi Diet dan Kebidanan Konseling Gizi TIM ASUHAN GIZI PULANG KE RUMAH DODDY untuk INTERNATIONAL YA CONFERENCE DIETISIEN 2016 SEMBUH TIDAK 35 PENUTUP DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 36 Profesional Pemberi Asuhan DPJP Perawat/ Bidan Apoteker Nutrisionis Dietisien Psikologi Klinis Terapis Fisik Profesional Pemberi Asuhan : mereka yg secara langsung memberikan asuhan kpd pasien, a.l. dokter, perawat, bidan, ahli gizi, apoteker, psikolog klinis, penata anestesi, terapis fisik dsb Teknisi Medis Penata Anestesi Lainnya DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN PPA Tugas Mandiri, Tugas Kolaboratif, 37 Tugas Delegatif DODDY untuk INTERNATIONAL CONFERENCE DIETISIEN 2016 Sumber: British Association Enteral Parenteral Nutrition (BAPEN) 38