BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelelahan mata timbul

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelelahan mata timbul sebagai stress intensif pada fungsi-fungsi mata
seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan
secara teliti terhadap retina sebagai akibat ketidaktepatan kontras (Suma’mur,
2009).
Menurut Pheansant (1991) dalam Nourmayanti (2009) kelelahan mata
adalah ketegangan pada mata yang disebabkan oleh penggunaan indera
penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan untuk melihat dalam
jangka waktu yang lama yang biasanya disertai dengan kondisi pandangan yang
tidak nyaman.
Mata merupakan salah satu organ tubuh yang amat vital bagi manusia
untuk melihat. “Eye floaters” atau gangguan mata adalah endapan atau kondensasi
(pengembunan) di dalam selai mata yang seperti kaca mata merupakan organ
tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering
memfokuskan bola mata pada suatu objek seperti pada layar monitor. Tampilan
layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna merah
kuning, ungu, orange, akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain itu,
pantulan cahaya dan penggunaan alat bantu seperti kacamata serta kontak lens,
akan menambah beban mata.
Era perkembangan teknologi di tempat kerja khususnya teknologi
informasi menuntut manusia untuk berhubungan dengan komputer. Umumnya
1
2
pekerjaan kantor diselesaikan dengan memanfaatkan komputer. Peran komputer
yang sangat luas dewasa ini, ditambah penggunaan internet yang semakin populer
menyebabkan para pekerja lebih banyak menghabiskan waktunya di depan
komputer.
Kemajuan dunia komputer berdampak positif bagi manusia. Tetapi kadang
dampak negatif penggunaan komputer sering tidak diperhatikan oleh pekerja.
Salah satu hal yang paling mudah diamati adalah dampak komputer bagi
kesehatan individu pemakainya. Secara luas, memang dikenal beberapa gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh pemakaian komputer, antara lain Repetitive
Stress/Strain Injury (RSI), Komputer Vision Sindrome (CVS), dan Medan
Elektromagnetik. Komputer Vision Sindrome (CVS) sendiri merupakan kelelahan
mata yang dapat mengakibatkan sakit kepala, penglihatan seolah ganda,
penglihatan silau terhadap cahaya di waktu malam, dan berbagai masalah
penglihatan lainnya (Yanuar, 2010).
Penggunaan komputer yang menyebabkan mata menjadi lelah adalah
penggunaan komputer dalam jangka waktu > 4 jam terus menerus tanpa adanya
istirahat mata secara teratur, jarak pandang terhadap layar komputer yang terlalu
dekat dan ukuran objek yang terlalu kecil sehingga mata bekerja keras umtuk
memfokuskan dalam melihat. Hal ini juga disebutkan oleh wasisto ( 2005 ) yaitu
Kelelahan mata dapat muncul segera setelah pemakaian komputer dalam jangka
waktu lama atau lebih dari 4 jam. Ankrum (2010) mengatakan bahwa ketika mata
digunakan untuk melihat dari jarak dekat, maka mata dipaksa secara berat untuk
melakukan proses akomodasi dan konvergensi. Sedangkan untuk ukuran objek
kerja yang kecil diperlukan kemampuan mata yang lebih untuk dapat melihat
3
dengan fokus, akibatnya ketegangan akomodasi konvergensi akan bertambah
sehingga akan menimbulkan kelelahan visual (Pheasant, 2009).
Berbagai gejala yang timbul pada pekerja komputer yang bekerja dalam
waktu lama selain diakibatkan oleh jarak pandang, ukuran objek, juga diakibatkan
karena mata seorang pekerja komputer berkedip lebih sedikit dibandingkan
pekerja mata normal pekerja biasa sehingga menyebabkan mata menjadi kering
dan terasa panas.
American Optometric Association (AOA) pada tahun 2004 menyebutkan
bahwa tak jarang pekerja kantor mengalami kelelahan mata akibat terlalu lama di
depan komputer dan gelombang elektromagnetik yang dihasilkan monitor
komputer menyebabkan radiasi dan bisa mengganggu kesehatan mata. Radiasi
komputer dapat menyebabkan kelelahan mata dan gangguan mata lainnya, dan
masalah visual lainya yang timbul adalah soal gangguan sakit kepala dan sakit
leher atau bahu. Selain itu, disebutkan pula bahwa pengguna komputer ternyata
lebih jarang mengedipkan mata. Padahal kedipan mata sangat penting untuk
mengurangi risiko mata kering. Semakin lama mata terbuka, semakin tinggi
kemungkinan kornea mata mengalami dehidrasi, merasa panas dan sakit, atau
seperti ada pasir di kelopak mata hingga terasa berat (Nourmayanti, 2009)
Survei yang dilakukan oleh American Optometric Association (AOA)
tahun 2003 membuktikan bahwa 61% masyarakat Amerika sangat serius dengan
permasalahan mata akibat bekerja dengan komputer dalam waktu lama. AOA dan
Federal Occupational Safety and Health Administration meyakini bahwa
Komputer Vision Syndrome, di masa datang akan menjadi permasalahan yang
mengkhawatirkan. Keluhan CVS ternyata jauh lebih banyak dibandingkan dengan
4
keluhan Carpal Tunnel Syndrome (Sheedy, 2004).
Di Indonesia kelelahan mata merupakan salah satu gejala yang sering
ditemukan karena adanya interaksi mata secara terus menerus dengan penggunaan
komputer. Hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit “X” pada tahun 2004
didapatkan angka prevalensi kelelahan mata pada pekerja komputer sebesar
95,8% (Fauziah, 2004). Penggunaan komputer yang dilakukan secara lama akan
membuat mata lelah dan kering karena mata terus digunakan untuk melihat layar
monitor. Untuk mencegah hal tersebut kita perlu memperhatikan visual ergonomic
dalam menggunakan komputer yaitu jarak pandang, ukuran objek dan lama waktu
penggunaan komputer agar meminimalisir kelelahan mata dalam melakukan
pekerjaannya.
Dalam penelitian Dewi, dkk (2009) menunjukkan bahwa 73,3% dari 30
responden merasakan keluhan pada mata setelah menggunakan komputer pada
waktu yang cukup lama setiap harinya. Keluhan-keluhan yang dirasakan oleh
responden akibat kelelahan mata sebagian besar terjadi pada saat bekerja
sebanyak 60,8% dan setelah bekerja sebanyak 40,2%. Hasil penelitian
menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara lama penggunaan komputer
dan kelelahan mata pada operator komputer pelayanan pajak di Kantor Samsat
Palembang tahun 2009.
Dinas Kesehatan Kota Serang salah satu perangkat Daerah Kota Serang
yang diresmikan pada tanggal 2 November 2007 berdasarkan UU Nomor 32
Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang. Dinas Kesehatan Kota Serang
memiliki tugas dalam melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang
kesehatan dan dalam pelaksanaan tugasnya yang berfungsi dalam perumusan
5
kebijakan teknis di bidang kesehatan, pemberian perijinan dan pelaksanaan
pelayanan umum, pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas dan cabang
dinas di bidang kesehatan dan pengelolaan urusan ketatausahaan serta terus
berupaya dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya. Sumber daya
manusia yang berkualitas merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam
memberikan pelayanan khususnya di bidang kesehatan masyarakat, selain itu
sumber daya manusia yang berkualitas diharapkan dapat mendukung aktivitas
organisasi seluruh unit satuan kerja pada Dinas Kesehatan Kota Serang dalam
rangka memberikan pelayanan yang maksimal dan professional untuk
kepentingan dan kebutuhan pelayanan kesehatan publik, sehingga diharapkan
memiliki produktifitas yang tinggi (Dinas Kesehatan Serang, 2007).
Dalam
melaksanakan tugasnya pegawai dinas
kesehatan sering
mengalami kelelahan pada mata akibat pekerjaan yang menggunakan komputer.
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan dari 20 responden, 72,5 %
responden atau 14 orang merasakan adanya keluhan pada saat bekerja
menggunakan komputer. Keluhan akibat kelelahan mata yang paling banyak
dirasakan adalah sakit kepala sebanyak 40%, penglihatan kabur sebanyak 20%,
mata terasa gatal sebanyak 15%, dan mata terasa pedih sebanyak 25%.
Melihat keadaan tersebut maka peneliti tertarik ingin mengetahui apakah
ada hubungan antara penggunaan komputer terhadap kelelahan mata pada
karyawan Dinas Kesehatan Kota Serang.
B. Identifikasi Masalah
Banyak faktor yang dapat menyebabkan kelelahan pada mata saat
6
menggunakan komputer diantaranya faktor umur, jarak pandangan, ukuran objek,
durasi, istirahat mata dan pencahayaan. Berikut beberapa penjelasan mengenai
tiap-tiap faktor tersebut : Faktor umur, menyebutkan bahwa umur mempunyai
pengaruh dalam timbulnya kelelahan mata / asthenopia. Dari hasil pengamatan
dilaporkan bahwa kelelahan pada mata banyak ditemukan pada umur di atas 40
tahun. Hal ini dapat terjadi karena semakin bertambah usia maka daya kerja mata
tersebut juga semakin lemah dan semakin cepat lelah.
Faktor Kelainan Refraksi adalah keadaan bayangan tegas tidak dibentuk
pada retina sehingga menghasilkan bayangan yang kabur. Secara umum, terjadi
ketidakseimbangan sistem penglihatan pada mata. Menurut penelitian orang yang
menderita kelainan refraksi lebih cepat mengalami kelelahan pada mata saat
bekerja menggunakan komputer karena bila orang dengan kelainan refraksi tidak
menggunakan kacamata, Apabila matanya minus sekaligus silindris, maka
kemungkinan pertambahan jumlah minusnya lebih besar. Bila kacamatanya
dipakai, mata akan lebih rileks dan fokusnya tidak terlalu kuat, sehingga otot-otot
tersebut tidak bekerja terlalu keras untuk melihat layar komputer yang rata-rata
hurufnya sangat kecil.
Faktor jarak pandang mata terhadap monitor merupakan hal yang perlu
mendapat perhatian karena turut menentukan kenyamanan pandang mata pekerja,
terutama untuk melihat jarak dekat dalam waktu yang cukup lama sesuai tipikal
kerja perkantoran. Menurut OSHA disebutkan bahwa jarak mata terhadap layar
monitor saat pekerja bekerja menggunakan komputer sekurang-kurangnya adalah
20-40 inch atau 50-100 cm. Hal ini sesuai dengan alasan atau penyebab utama
terjadinya kelelahan mata yaitu jarak mata yang terlalu dekat dengan monitor
7
Faktor Ukuran objek berkaitan dengan kemampuan penglihatan, semakin
besar ukuran suatu objek kerja maka semakin rendah kemampuan mata yang
diperlukan untuk melihat objek tersebut. Sedangkan untuk ukuran objek kerja
yang kecil diperlukan kemampuan mata yang lebih untuk dapat melihat dengan
fokus, akibatnya ketegangan akomodasi konvergensi akan bertambah sehingga
akan menimbulkan kelelahan visual.
Faktor berikutnya yaitu durasi , lamanya mata digunakan untuk melihat
komputer juga menjadi salah satu faktor dalam mempercepat terjadinya gangguan
atau kelelahan pada mata. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Rey dan Meyer terhadap pengguna monitor di sebuah industry
pembuat arloji di Swiss, bahwa ternyata ditemukan perbedaan yang signifikan
mengenai keluhan ataupun gangguan pada mata antara pengguna monitor yang
bekerja selama 6-9 jam per hari dengan mereka yang bekerja kurang dari 4 jam
per hari (Oborne, 1995).
Faktor
berikutnya
adalah
istirahat
mata,
istirahat
mata
sangat
mempengaruhi terhadap kondisi dan produktivitas kerja pada saat menggunakan
komputer. Suma’mur (2009) berpendapat bahwa istirahat yang pendek tetapi
sering atau banyak adalah lebih baik daripada satu kali istirahat dengan durasi
yang panjang. Karena sebenarnya pengaturan waktu istirahat yang tepat akan
berpengaruh positif terhadap tingkat produktivitas pekerja.
Faktor lain yang juga dapat menyebabkan kelelahan pada mata yaitu
pencahayaan atau penerangan. Penerangan yang baik adalah penerangan yang
memungkinkan seseorang tenaga kerja melihat pekerjaan dengan teliti, cepat dan
tanpa upaya yang tidak perlu, serta membantu menciptakan lingkungan kerja yang
8
nikmat dan menyenangkan pencahayaan/ penerangan ruangan yang tidak
memadai dapat menyebabkan kelelahan pada mata, akan tetapi penerangan yang
terlalu kuat juga dapat menimbulkan kesilauan. Dari semua faktor yang ada, agar
penelitian lebih terarah peneliti memfokuskan penelitian pada pencahayaan yang
dapat menyebabkan kelelahan pada mata.
C. Pembatasan Masalah
Agar dalam melakukan penelitian ini menjadi lebih terarah, maka perlu
ditekankan bahwa yang menjadi subyek penelitian dalam penelitian ini adalah
para petugas pengolah data di Dinas Kesehatan Kota Serang yang selalu
menggunakan komputer dalam bekerja. Dalam penelitian ini juga yang menjadi
variabel independent adalah penggunaan komputer karena di era pembangunan
teknologi informasi sekarang, manusia pada umunya memanfaatkan komputer
dalam menyelesaikan pekerjaannya sehari-hari sehingga penggunaan komputer
yang tidak ergonomis seperti jarak pandang, ukuran objek dan durasi
mengakibatkan mata menjadi lelah. Untuk variabel dependent adalah kelelahan
mata pada pegawai di kantor Dinas Kesehatan Kota Serang.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam pembatasan masalah diatas maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah ada Hubungan Penggunaan
komputer dan kelelahan mata pada pegawai dikantor Dinas Kesehatan Kota
Serang ? “.
9
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan Penggunaan komputer dan kelelahan mata Pada
Petugas Pengolah data di Dinas Kesehatan Kota Serang.
2. Tujuan khusus
a. Mengukur jarak pandang terhadap monitor, ukuran objek dan durasi dalam
penggunaan komputer pada petugas pengolah data di Dinas Kesehatan
Kota Serang.
b. Mendapatkan gambaran kelelahan mata pada pengguna komputer dikantor
Dinas Kesehatan Kota Serang.
c. Menganalisis hubungan penggunaan komputer pada petugas pengolah data
dengan kelelahan mata pada pegawai dkantor dinas kesehatan kota serang.
F.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Fikes UIEU
a. Menjadi sumber ilmu pengetahuan baru di bidang K3 dalam perkuliahan
di Fakultas Ilmu- Ilmu Kesehatan.
b. Memberi tambahan bahan ajar dalam perkuliaahan di Fakultas Ilmu-Ilmu
Kesehatan khususnya peminatan K3I
c. Menambah referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan di Fakultas
Ilmu- Ilmu Kesehatan khususnya peminatan K3I
d. Menambah masukan dalam kajian dalam penyusunan dan penelitian
10
2. Bagi Peneliti
a. Manambah pengetahuan khususnya dalam pengetahuan di bidang K3I
b. Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh selama
perkuliahan, khususnya dalam bidang K3I baik di masyarakat ataupun di
tempat kerja
c. Memperluas pengetahuan dan pengalaman Membuka wawasan tentang
kondisi dunia kerja yang berhubungan dengan dunia konveksi serta
permasalahannya
3. Bagi Lahan yang Diteliti
a.
Mengetahui standar penggunaan komputer yang seharusnya dan dapat
mengaplikasikannya di tempat kerja tersebut
b.
Mengetahui tingkat kelelahan mata pada pegawai didinas kesehatan kota
serang
c.
Memberikan pengetahuan agar lebih memahami kondisi kesehatan mata
pada pegawai didinas kesehatan kota serang.
Download