anggaran dasar (ad)

advertisement
ANGGARAN DASAR (AD)
BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM)
“TEGAK”
DESA TEGAK KECAMATAN KLUNGKUNG
KABUPATEN KLUNGKUNG PROVINSI BALI
PENDAHULUAN
Bahwa model pembangunan yang sentralistis secara sistematis berakibat mematikan
inisiatif, memperlemah solidaritas dan menumbuhkan ketidakberdayaan masyarakat untuk
membangun masyarakat di tingkat akar rumput. Oleh karena itu, model penanggulangan
kemiskinan yang sentralistis harus diganti dengan model yang menjadikan masyarakat
sebagai subyek dan pemilik kedaulatan, sehingga penanggulangan kemiskinan dapat lebih
terjamin keberlanjutannya.
Membangun masyarakat warga (civil society) di tingkat lokal (Kelurahan/Desa)
merupakan upaya yang strategis untuk menumbuhkan inisiatif, solidaritas dan keberdayaan
masyarakat, oleh karena itu kehadiran masyarakat warga (civil society) menjadi sangat
penting sebagai suatu tatanan baru hidup bermasyarakat, dimana warga masyarakat
berhimpun atas prakarsa sendiri, bekerja sama dan secara damai berupaya memenuhi
kebutuhan atau kepentingan bersama, memecahkan persoalan bersama dan atau menyatakan
kepedulian bersama, dengan tetap menghargai hak orang lain untuk berbuat yang sama dan
tetap mempertahankan otonominya terhadap institusi pemerintah, politik, militer, agama,
usaha/pekerjaan dan keluarga. Tatanan hidup bermasyarakat tersebut mesti tumbuh
berkembang berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai kemasyarakatan.
Bahwa penanggulangan kemiskinan dipandang sebagai proses yang berkelanjutan dan
memerlukan peran aktif dari seluruh komponen masyarakat. Upaya penanggulangan
kemiskinan harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip: Demokratis; Partisipasi; Transparansi;
Akuntabilitas dan Desentralisasi. Menjunjung tinggi nilai-nilai: dapat dipercaya; Ikhlas/
Kerelawanan; Kejujuran; Keadilan; Kesetaraan dan Kebersamaan dalam Keragaman.
Menyadari bahwa untuk membangun masyarakat warga (civil society) dan menanggulangi
kemiskinan itu memerlukan upaya yang sungguh-sungguh, sistematis dan terorganisir, maka
kami masyarakat Desa Tegak, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, dengan ini
sepakat untuk mendirikan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM).
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BATASAN
Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan :
(1) Rembug Warga adalah pertemuan atau musyawarah yang diikuti oleh para Utusan
Warga yang secara demokratis (pemilihan langsung dengan cara tertutup) oleh
masyarakat itu sendiri.
1
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) “ TEGAK ” adalah lembaga otonom dan
independen yang dibentuk oleh Utusan Warga di Desa Tegak dengan tujuan utama
untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, mengatasi berbagai masalah di masyarakat
khususnya masalah kemiskinan, serta menumbuhkan kembali ikatan dan solidaritas
sosial antar warga agar saling bekerja sama demi kebaikan.
Sekretariat Badan Keswadayaan Masyarakat, adalah unsur pelaksana administrasi
kegiatan sehari-hari Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) untuk memperlancar
tugas BKM yang personilnya dipilih, diangkat dan diberhentikan oleh Badan
Keswadayaan Masyadrakat secara demokratis
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) adalah suatu kelompok masyarakat yang
beranggotakan sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan maksimal 21 (dua puluh satu)
orang yang dibentuk berdasarkan kesukarelaan serta memiliki ikatan sosial, tujuan
ekonomi, tujuan sosial, tujuan pembelajaran dan domisili yang sama.
Unit Pengelola Keuangan (UPK) adalah salah satu gugus tugas dalam BKM sebagai
unit mandiri untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan BKM mengenai
pengelolaan dana pinjaman bergulir dan administrasi keuangan, baik yang berasal dari
dana stimulan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) P2KKP maupun dari pihak-pihak
lain yang bersifat hibah.
Unit Pengelola Lingkungan (UPL) adalah salah satu gugus tugas yang dibentuk oleh
BKM sebagai unit mandiri untuk mengelola kegiatan di bidang pembangunan
lingkungan perumahan dan pemukiman diwilayahnya.
Unit Pengelola Sosial (UPS), adalah salah satu gugus tugas yang dibentuk oleh BKM
sebagai unit mandiri untuk melakukan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan BKM
mengenai kegiatan-kegiatan di bidang sosial.
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah lembaga keuangan mikro yang merupakan
patner BKM merupakan unit komersil dan berfungsi memberikan pelayanan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat miskin yang telah mempunyai usaha yang telah
berkembang. LKM tersebut dalam bentuk badan hukum Koperasi, Commanditer
Vennotschap (CV), Perseroan Terbatas (PT) yang mengacu pada perundang-undangan
yang berlaku.
Organisasi masyarakat atau lembaga-lembaga lain adalah organisasi selain BKM di
Desa Tegak yang dapat menjalin kerjasama atau bermitra dalam rangka pelaksanaan
penanggulangan kemiskinan yang dikelola oleh BKM “ TEGAK”
BAB II
NAMA, BENTUK, TEMPAT DAN KEDUDUKAN SERTA LAMBANG
Pasal 2
N A M A
Organisasi kemasyarakatan ini bernama Badan Keswadayaan Masyarakat “ TEGAK ” yang
disingkat BKM “ TEGAK ”
Pasal 3
BENTUK ORGANISASI
Bentuk Organisasi ini adalah Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)
2
Pasal 4
TEMPAT DAN KEDUDUKAN
BKM “ TEGAK ” berkedudukan di Kabupaten Klungkung Kecamatan Klungkung Desa
Tegak dan sekretariatnya untuk pertama kalinya bertempat di Kantor Kepala Desa Tegak.
Pasal 5
LAMBANG
Lambang Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) “ TEGAK ” diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga (ART).
BAB III
AZAS, PRINSIP, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 7
A Z A S
BKM “ TEGAK ” berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia yaitu dapat dipercaya, ikhlas/kerelawanan, kejujuran,
keadilan, kesetaraan dan kebersamaan dalam keragaman.
Pasal 8
P R I N S I P
BKM
” TEGAK ” bekerja berdasarkan prinsip-prinsip
yang dijunjung tinggi,
ditumbuhkembangkan dan dilestarikan adalah :
(1) Demokrasi; dalam setiap proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan
masyarakat banyak, terutama kepentingan masyarakat miskin, mekanisme pengambilan
keputusan dilakukan secara kolektif dan demokratis.
(2) Partisipasi; dalam tiap langkah kegiatan dilakukan secara partisipatif, melibatkan
segenap komponen masyarakat, khususnya kelompok masyarakat rentan yang selama
ini tidak memiliki peluang dalam program dan kegiatan setempat, sehingga mampu
membangun rasa kepemilikan dan proses belajar melalui mekanisme bekerja sama.
(3) Transparansi dan Akuntabilitas; dalam proses manajemen organisasi masyarakat harus
menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas, sehingga masyarakat belajar dan
“melembagakan” sikap bertanggung jawab serta tanggung gugat terhadap pilihan
keputusan dan kegiatan yang dilaksanakannya.
(4) Desentralisasi; dalam proses pengambilan keputusan yang langsung menyangkut
kehidupan dan penghidupan masyarakat agar dilakukan sedekat mungkin dengan
pemanfaat pada masyarakat sendiri, sehingga keputusan yang dibuat benar-benar
bermanfaat bagi masyarakat banyak.
3
Pasal 9
M A K S U D
Maksud dari didirikannya BKM “ TEGAK ” adalah
(1) Sebagai lembaga yang dipimpin secara kolektif kolegial dari suatu organisasi
masyarakat warga (civil society), yang berfungsi utama sebagai dewan pengambil
keputusan, yang dilakukan melalui proses pengambilan keputusan secara partisipatif.
(2) Sebagai sumber energi dan inspirasi untuk membangun prakarsa dan kemandirian
warga, yang secara damai berupaya memenuhi kebutuhan atau kepentingan warga
bersama, memecahkan persoalan bersama dan atau menyatakan kepedulian bersama,
utamanya dikaitkan dengan kemiskinan dengan tetap menghargai hak tiap-tiap orang
untuk berbuat yang sama dan tetap mempertahankan kemerdekaannya (otonomi)
terhadap berbagai dominasi atau pengaruh siapapun.
(3) Sebagi organisasi masyarakat warga, BKM “ TEGAK ” diharapkan benar-benar mampu
memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat miskin, agar mereka benar-benar
terlibat aktif dan intensif dalam proses pengambilan keputusan penting yang berkaitan
dengan persoalan kemiskinan.
(4) Sebagai organisasi masyarkat warga, BKM “ TEGAK ” merupakan wadah perjuangan
dan wadah aspirasi masyarakat Desa Tegak khususnya dalam rangka penanggulangan
kemiskinan.
Pasal 10
T U J U A N
Tujuan dari BKM “ TEGAK ” adalah :
(1) Dalan Jangka pendek, BKM “ TEGAK ” membuat perencanaan operasional dan
pelaksanaan tahunan tentang kegiatan pemberdayaan masyarakat atau penanggulangan
kemiskinan yang bersumber dari Perencanaan Jangka Menengah - Program
Penanggulangan Kemiskinan (PJM-Pronangkis) yang telah ditetapkan.
(2) Dalam jangka menengah, BKM “ TEGAK ” merumuskan, menetapkan dan
melaksanakan PJM-Pronangkis, yang berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal
ditetapkan.
(3) Dalam jangka panjang, BKM “ TEGAK ” merupakan wadah untuk membangun modal
sosial dengan menumbuhkan kembali nilai-nilai kemanusiaan, ikatan-ikatan sosial dan
menggalang solidaritas sesama warga agar saling bekerjasama demi kebaikan,
kepentingan dan kebutuhan bersama, serta pada gilirannya akan memperkuat
kemandirian dan keswadayaan masyarakat.
BAB V
REMBUG WARGA
Pasal 11
REMBUG WARGA
(1)
(2)
Rembug Warga adalah pertemuan atau musyawarah yang diikuti oleh Utusan Warga.
Jenis Rembug Warga
a. Rembug Warga Tahunan (RWT)
b. Rembug Warga Istimewa (RWI)
4
Pasal 12
FUNGSI DAN TUGAS REMBUG WARGA
Fungsi dan Tugas Rembug Warga :
(1) Memilih mengangkat dan memberhentikan anggota pimpinan kolektif BKM “TEGAK”
(2) Menilai Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) BKM “ TEGAK ” yang dilakukan
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun.
(3) Menetapkan dan mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKM
“ TEGAK ”
(4) Menetapakan dan Mengesahkan Perencanaan Jangka Menengah - Program
Penanggulangan Kemiskinan (PJM-Pronangkis) yang dibuat sebagai dasar BKM
“ TEGAK ” dalam menjalankan kegiatannya 3 (tiga) tahun mendatang.
Pasal 13
REMBUG WARGA TAHUNAN ( RWT )
(1)
(2)
(3)
Peserta Rembug Warga Tahunan (RWT) terdiri dari Utusan Warga yang dipilih secara
langsung, voting tertutup dan tanpa Pencalonan dan Kampanye di tingkat Banjar.
Rembug Warga tahunan (RWT) dapat dilaksanakan apabila dihadiri sekurangkurangnya 50 % ditambah satu dari jumlah utusan warga.
Semua keputusan dalam RWT dituangkan dalam Berita Acara Rembug Warga Tahunan
(RWT).
Pasal 14
FUNGSI DAN TUGAS REMBUG WARGA TAHUNAN ( RWT )
Fungsi dan Tugas Rembug Warga Tahunan (RWT) adalah sebagai berikt :
(1) Mengevaluasi dan mengesahkan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) kinerja anggota
Pimpinan Kolektif BKM “ TEGAK ”
(2) Merumuskan dan menetapkan Program Tahunan Penaggulangan Kemiskinan
berdasarkan acuan PJM Pronangkis yang telah ditetapkan.
(3) Menetapkan dan mengesahkan kembali AD/ART BKM “ TEGAK ” apabila ada
kemungkinan perubahan berupa evaluasi / revisi.
Pasal 15
REMBUG WARGA ISTIMEWA ( RWI )
(1)
Rembug Warga Istimewa dapat dilaksanakan apabila :
a. Anggota Pimpinan Kolektif BKM “ TEGAK ” melakukan keterlambatan
melaksanakan Rembug Warga Tahunan untuk menyampaikan laporan tahunan lebih
dari 6 bulan dari tutup tahun atau melewati tanggal 30 Juni.
b. Anggota Pimpinan Kolektif BKM “ TEGAK ”
melakukan keterlambatan
melaksanakan Rembug Warga untuk menyampaikan laporan akhir masa pengabdian
lebih dari 6 bulan dari berakhirnya masa pengabdian
c. Melakukan penyimpangan dan atau pelanggaran terhadap AD / ART BKM
“ TEGAK ”
d. Melakukan penyimpangan dan atau pelanggaran terhadap PJM Pronangkis.
e. Melakukan penyimpangan terhadap penggunaan dana BLM (Bantuan Langsung
5
(2)
(3)
(4)
Masyarakat).
f. Tidak bersedia dilakukan audit atau monitoring oleh tim audit independen BPKP,
Badan Pengawas Daerah dan Tim Monitoring P2KKP.
Pihak yang berhak mengusulkan dan atau mengadakan Rembug Warga Istimewa
adalah :
a. Sekurang-kurangnya separuh (50%) ditambah satu dari anggota Pimpinan Kolektif
BKM “ TEGAK ” atau
b. Sekurang-kurangnya 50 % ditambah satu dari jumlah Banjar di Desa Tegak
menghendaki Rembug Warga Istimewa (RWI) dengan didahului Rembug di masingmasing Banjar atau
c. Sekurang-kurangnya 50 % ditambah satu dari jumlah KSM yang ada di Desa Tegak
Utusan yang berhak hadir dalam Rembug Warga Istimewa tersebut adalah Utusan
Warga yang dipilih secara langsung (voting / pemilihan tertutup) oleh masyarkat pada
setiap Banjar.
Anggota Pimpinan Kolektif BKM “ TEGAK ” dan atau Kepala Desa memfasilitasi
proses pelaksanaan Rembug Istimewa tersebut.
Pasal 16
QUORUM REMBUG WARGA
(1)
(2)
(3)
Rembug Warga dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 50 %
ditambah satu dari jumlah Utusan Warga Desa Tegak
Apabila pasal 13 ayat 1 tidak terpenuhi, maka Rembug Warga ditunda selama 2 x 30
menit ( dua kali tiga puluh menit)
Apabila pasal 13 ayat 2 juga tidak terpenuhi, maka Rembug Warga dijadwalkan ulang.
BAB VI
KELEMBAGAAN DAN KEANGGOTAAN PIMPINAN KOLEKTIF
BKM “ TEGAK ”
Pasal 17
KELEMBAGAAN BKM “ TEGAK ”
(1)
BKM “ TEGAK ” mempunyai alat kelembagaan sebagai berikut :
a. Rembug Warga
b. Rembug Warga Tahunan (RWT)
c. Rembug Warga Istimewa (RWI)
d. Anggota Pimpinan Kolektif BKM “ TEGAK ”
e. Sekretariat BKM “ TEGAK ”
f. Unit Pengelola Keuangan (UPK)
g. Unit Pengelola Sosial (UPS)
h. Unit Pengelola Lingkungan (UPL)
i. Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
6
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
BKM “ TEGAK ” dikelola secara kolektif kolegial dengan salah seorang menjadi
Koordinator yang dipilih oleh anggota Pimpinan Kolektif BKM “ TEGAK ” secara
demokratis.
Masa pengabdian anggota pimpinan kolektif BKM “ TEGAK ” adalah selama 2 (dua)
tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali maksimal 1 (satu) kali periode berikutnya,
terhitung sejak tanggal pelaksanaan Rembug Warga Pembentukan BKM
“ TEGAK ”.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban BKM “ TEGAK ”, dapat dibentuk satuan
unit gugus tugas yang terdiri dari :
a. Sekretariat
b. Unit Pengelola Keuangan (UPK)
c. Unit Pengelola Sosial (UPS)
d. Unit Pengelola Lingkungan (UPL)
e. Atau Unit-unit Pengelola lainnya.
Satuan Unit Tugas sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 16 ayat (4) dipilih,
ditetapkan dan diberhentikan melalui musyawarah dalam rapat anggota pimpinan
kolektif BKM “ TEGAK ”.
Satuan Unit Tugas sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 16 ayat (4) bertanggung
jawab kepada BKM “ TEGAK ”.
Pasal 18
LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM)
(1)
(2)
(3)
(4)
Lembaga Keuangan Mikro (LKM), merupakan mitra BKM “ TEGAK ” dalam bentuk
unit komersial yang berfungsi memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat miskin yang telah mendapat pembelajaran di Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM).
Bilamana Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Desa Tegak belum ada dan dibutuhkan
untuk pengembangan Kelompok Swadaya Masyarakat, maka BKM “ TEGAK ” dapat
memfasilitasi terbentuknya Lembaga Keuangan Mikro (LKM) tersebut dalam bentuk,
Koperasi, Commanditer Vennotschaap (CV), dan Perseroan Terbatas (PT) sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) memberikan informasi perkembangan pengelolaan
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) secara berkala kepada anggota pimpinan kolektif
BKM “ TEGAK ” sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati bersama.
Lebih lanjut LKM diatur dalam ART BKM “ TEGAK ”
Pasal 19
(1)
(2)
(3)
(4)
Keanggotaan Pimpinan kolektif BKM “ TEGAK ” dipilih dari Utusan Warga yang hadir
dalam Rembug Warga di tingkat Desa.
Seseorang dapat menjadi anggota pimpinan kolektif BKM “ TEGAK ” apabila
memenuhi kriteria Taqwa, jujur, adil, ikhlas / relawan, tanggungjawab, bijaksana,
rendah hati, peduli pada warga miskin.
Utusan Warga yang terpilih hendaknya mampu mengakomodasi keterwakilan
perempuan serta keterwakilan masyarakat miskin.
Utusan Warga yang hadir dalam Rembug Warga tidak diperkenankan melakukan
kampanye baik lisan maupun tertulis.
7
(5)
Keanggotaan Pimpinan kolektif BKM “ TEGAK ” dapat berakhir karena :
a. Meninggal dunia
b. Pindah tempat / alamat dari Desa Tegak
c. Diberhentikan dari jabatannya oleh masyarakat melalui Forum Rembug Warga
d. Mengundurkan diri dari keanggotaan pimpinan kolektif BKM “ TEGAK ”
e. Pengunduran diri harus dilakukan secara tertulis dan ditandatangani di atas materai
serta dibahas dalam rapat anggota pimpinan kolektif BKM “ TEGAK ”
Pasal 20
MEKANISME PEMILIHAN KEANGGOTAAN PIMPINAN KOLEKTIF BKM
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Keanggotaan Pimpinan Kolektif BKM “ TEGAK ” berasal dari Utusan Warga yang
dipilih secara langsung di tingkat Banjar / Lingkungan sehingga representasi masyarakat
berada di tingkat Banjar / Lingkungan.
Pemilihan utusan tingkat Banjar / Lingkungan sebagaimana dimaksud Pasal 19 ayat 1
dilakukan tanpa pencalonan dan kampanye.
Pemilihan Utusan Warga dilaksanakan dengan cara masyarakat memilih minimal 3
nama yang berbeda diantara warga Banjar / Lingkungan masing-masing.
Utusan Warga yang terpilih adalah tiga orang rangking teratas pilihan masyarakat yang
mendapat suara terbanyak.
Utusan Warga yang terpilih di tingkat Banjar / Lingkungan ditambah Kelihan Banjar
dan Kepala Lingkungan menjadi Utusan Warga pada Rembug Warga Desa Tegak
Pemilihan anggota Pimpinan Kolektif BKM “ TEGAK ” di tingkat Desa, dilakukan
secara langsung (voting) tertutup dengan cara masing-masing utusan Banjar /
Lingkungan menuliskan 3 orang nama yang berbeda diantara Utusan Warga tiap Banjar
/ Lingkungan yang hadir dalam Rembug Warga.
Pimpinan Kolektif BKM ” TEGAK ” ditetapkan 9 ( sembilan ) orang rangking teratas
yang mendapat suara terbanyak berdasarkan pilihan para Utusan Warga yang hadir
dalam Rembug Warga.
BAB VII
HAK KEWAJIBAN DAN TUGAS
Pasal 21
HAK ANGGOTA PIMPINAN KOLEKTIF BKM ” TEGAK ”
Setiap anggota pimpinan kolektif BKM ” TEGAK ” mempunyai hak untuk :
(1) Berbicara, bersuara, mengeluarkan pendapat, bertanya dan mengajukan usul secara lisan
maupun tertulis.
(2) Bila anggota pimpinan kolekdif BKM ” TEGAK ” tersebut memenuhi kriteria miskin
sebagaimana yang telah disepakati, maka anggota pimpinan kolektif BKM tersebut
berhak mengajukan dan memperoleh dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)
seperti masyarakat lain setelah membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan
disetujui oleh BKM ” TEGAK ”.
8
Pasal 22
KEWAJIBAN ANGGOTA PIMPINAN KOLEKTIF BKM ” TEGAK ”
Anggota Pimpinan kolektif BKM ” TEGAK ” mempunyai kewajiban :
(1) Menjaga dan memelihara nama baik Desa Tegak
(2) Menjaga dan memelihara nama baik BKM “ TEGAK “ Desa Tegak
(3) Melaksanakan mandat Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) serta
berbagai aturan / kebijakan yang ditetapkan dalam forum anggota pimpinan kolektif
BKM ” TEGAK ”
(4) Menjaga dan melestarikan aset masyarakat yang dikelola BKM ” TEGAK ” melalui
unit-unit gugus tugas, sesuai dengan pedoman dan tata laksana yang sudah ditetapkan.
(5) Aktif mengikuti kegiatan dan progaram BKM ” TEGAK ”
Pasal 23
TUGAS BKM ” TEGAK ”
Tugas BKM ” TEGAK ” adalah melakukan kegiatan-kegiatan pelaksanaan P2KKP yang
meliputi :
a.
Melembagakan nilai-nilai universal kemanusian dalam pelaksanaan penaggulangan
kemiskinan dan kehidupan bermasyarakat.
b.
Membangun mekanisme monitoring dan kontrol sosial dalam proses penanggulangan
kemiskinan.
c.
Memfasilitasi masyarakat dalam rangka proses pembelajaran siklus P2KKP.
d.
Bersama Warga secara partisipatif merumuskan PJM-Pronangkis di Desa Tegak
e.
Anggota Pimpinan Kolektif BKM ” TEGAK ” membuat rencana program tahunan yang
didasarkan pada PJM-Pronangkis yang telah ditetapkan
f.
Mampu bertindak sebagai forum pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
penanggulangan kemiskinan
g.
Menumbuhkan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin agar mampu
meningkatkan kesejahteraannya.
h.
Mengawasi proses pemanfaatan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang
sehari-harinya dikelola oleh Unit Pengelola Keuangan (UPK).
i.
Memberikan keputusan akhir dari seleksi berbagai usulan yang telah dilakukan oleh
UPK dan Unit Pengelola (UP) lainnya yang berawal dari usulan KSM atau Panitia atau
dari kelompok masyarakat lainnya.
j.
Membangun transparansi melalui berbagai media, diantaranya papan pengumuman,
sirkulasi laporan kegiatan dan keuangan bulanan, laporan tengah tahunan ataupun akhir
tahun, serta melakukan rapat secara terbuka dan melakukan audit keuangan BKM
” SARI MAERTHA ”.
k.
Merumuskan, menyusun dan menetapkan aturan main ( termasuk sanksi ) dalam upaya
pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya masyarakat yang dimulai dari dana
P2KKP.
l.
Memfasilitasi networking (jejaring) kerjasama dengan potensi sumber daya yang ada
dalam proses penanggulangan kemiskinan.
9
Pasal 24
RAPAT ANGGOTA PIMPINAN KOLEKTIF BKM ” TEGAK ”
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Rapat Anggota Pimpinan Kolektif BKM, merupakan forum dari anggota pimpinan
kolektif BKM untuk mengambil keputusan dan atau menetapkan kebijakan-kebijakan
BKM “ TEGAK ”.
Rapat Anggota Pimpinan Kolektif BKM terdiri atas :
a. Rapat Tahunan Anggota (RTA), dilaksanakan setiap tahun sekali untuk evaluasi dan
penilaian terhadap kinerja unit-unit pelaksana BKM tahun berikutnya. Koordinator
BKM, seseorang atau sekelompok anggota pimpinan kolektif BKM tidak berhak
untuk mengambil keputusan dengan mengatasnamakan BKM melainkan Rapat
Anggota Tahunan (RAT) BKM yang berwenang untuk mengambil keputusan atau
kebijakan atas nama BKM.
b. Rapat Koordinasi Anggota Rutin (RKA), dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali
dalam satu bulan untuk membahas kemajuan dan perkembangan kegiatan serta
menetapkan rencana berikutnya untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh BKM serta
Unit-Unit Pelaksana lainnya.
c. Rapat Prioritas Usulan Kegiatan (RPUK), dilaksanakan untuk menetapkan prioritas
/ perangkingan usulan-usulan kegiatan yang telah dinilai layak oleh Unit Pengelola
Keuangan (UPK) untuk disetujui memperoleh dana stimulan Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM), baik penyerapan maupun perguliran.
d. Rapat Keputusan Khusus (RKK), dilaksanakan secara insidental sesuai dengan
kebutuhan untuk mengambil keputusan yang berkenaan dengan kegiatan BKM
maupun penanggulangan kemiskinan secara umum sesuai dengan batas
kewenangannya.
Rapat Anggota Pimpinan kolektif BKM ” TEGAK ” sebagaimana pasal 23 ayat 2 dapat
dilaksanakan bila dihadiri sekurang-kurangnya 50 % ditambah satu dari jumlah anggota
pimpinan kolektif BKM ” TEGAK ”
Bila pasal 23 ayat 3 tidak terpenuhi, maka dapat ditawarkan kepada anggota pimpinan
kolektif BKM ” TEGAK ” yang hadir apSelat rapat dapat dilaksanakan atau tidak.
Bila Koordinator BKM ” TEGAK ” berhalangan hadir maka Rapat Anggota Pimpinan
Kolektif BKM ” TEGAK ” tetap dapat dilaksanakan dengan memilih salah satu
Anggota Pemimpin Kolektif BKM ” TEGAK ” yang hadir untuk memimpin rapat.
Pasal 25
PERGANTIAN ANGOTA PIMPINAN KOLEKTIF BKM ” TEGAK”
(1)
(2)
(3)
Jika ada Anggota Pimpinan Kolektif BKM ” TEGAK ” yang berhenti karena sesuatu
hal, sebagaimana yang diatur dalam pasal 18 ayat 5, maka penggantinya harus melaui
Rembug Anggota Pimpinan Kolektif BKM
Bilamana pengunduran diri Anggota Pimpinan Kolektif BKM tersebut tidak
mengganggu kelancaran tugas / kinerja BKM, maka tidak perlu dilakukan penambahan
Anggota Pimpinan Kolektif BKM
Bila pengunduran diri Anggota Pimpinan Kolektif BKM ternyata mengganggu kinerja
BKM, maka pergantian anggota Pimpinan kolektif BKM ” TEGAK ” dilakukan
berdasarkan hasil nominasi Rembug Warga.
10
(4)
Bilamana nominasi anggota Pimpinan Kolektif BKM ” TEGAK ” tidak bersedia maka
diadakan Rembug Warga khusus pemilihan anggota Pimpinan Kolektif BKM antar
waktu.
Pasal 26
PERGANTIAN KOORDINATOR
(1)
(2)
Apabila Koordinator BKM ” TEGAK ” tidak berada di tempat, sakit atau berhalangan
karena sebab-sebab lainnya, maka BKM ” TEGAK ” tetap dapat melaksanakan
kegiatannya dengan cara memilih diantara anggota pimpinan kolektif BKM ” TEGAK ”
sebagai Koordinator Sementara sampai Koordinator Definitif dapat aktif kembali.
Bila Koordinator BKM ” TEGAK ” berhalangan tetap karena satu dan lain hal, maka
dapat dipilih Koordinator baru dalam Rembug Anggota Pimpinan Kolektif BKM, yang
dihadiri sekurang-kurangnnya 50 % ditambah satu dari anggota pimpinan kolektif BKM
” TEGAK ”
Pasal 27
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
(1) Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) ada 3 (tiga), yaitu LPJ tahunan, LPJ akhir masa
pengabdian dan LPJ khusus.
(2) LPJ tahunan adalah laporan anggota pimpinan kolektif BKM “ TEGAK “ tentang
segala hal berkenaan kegiatan dan keuangan yang telah diaudit, dilakukan setelah
tutup tahun buku, disampaikan pada Rembug Warga Tahunan (RWT) paling lambat 3
(tiga) bulan setelah tutup buku.
(3) LPJ akhir masa pengabdian adalah laporan anggota pimpinan kolektif BKM
”TEGAK” yang disampaikan pada Rembug Warga, paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah berakhirnya masa pengabdian.
(4) LPJ khusus adalah laporan mengenai sesuatu hal tertentu yang disampaikan oleh
anggota pimpinan kolektif BKM ” TEGAK ” dalam Rembug Warga Istimewa (RWI)
sebagaimana diminta oleh warga atau pihak lain sebagaimana diatur dalam pasal 14
ayat 2.
BAB VIII
UNIT PENGELOLA DALAM BKM ” TEGAK ”
Pasal 28
UNIT PENGELOLA KEUANGAN (UPK)
(1) Unit Pengelola Keuangan adalah salah satu gugus tugas kelembagaan BKM ”
TEGAK” yang dibentuk untuk mencatat penyaluran dan pencairan dana serta
mengelola dana bergulir yang telah ditetapkan BKM ”TEGAK”
(2) Unit Pengelola Keuangan (UPK) tidak diperkenankan mengambil keputusan strategis,
melainkan hanya menjalankan keputusan yang telah ditetapkan oleh BKM ” TEGAK”
(3) Unit Pengelola Keuangan (UPK) diangkat dan diberhentikan oleh anggota pimpinan
kolektif BKM ” TEGAK”
11
(4) Unit Pengelola Keuangan (UPK) bertugas melakukan pendampingan penyusunan
usulan kegiatan KSM Ekonomi, mengendalikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
oleh KSM Ekonomi, melakukan pengelolaan dana bergulir yang dananya berasal dari
Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) P2KKP dan pihak lainnya yang bersifat hibah
dan menjalin kemitraan (channeling) dengan pihak lain atas persetujuan anggota
kolektif BKM ” TEGAK”
(5) Unit Pengelola Keuangan (UPK) dipimpin oleh seorang manajer dan dibantu kasir
serta juru tagih.
(6) Semua kegiatan yang dilakukakan Unit Pengelola Keuangan ( UPK)
dipertanggungjawabkan kepada BKM ” TEGAK”
Pasal 29
UNIT PENGELOLA SOSIAL (UPS)
(1) Unit Pengelola Sosial (UPS) adalah salah satu gugus tugas kelembagaan BKM
” TEGAK” yang dibentuk untuk mengelola kegiatan sosial yang telah ditetapkan
BKM ” TEGAK”
(2) Unit Pengelola Sosial (UPS) tidak diperkenankan mengambil keputusan strategis,
melainkan hanya menjalankan keputusan yang telah ditetapkan oleh BKM ” TEGAK”
(3) Unit Pengelola Sosial (UPS) diangkat dan diberhentikan oleh anggota pimpinan
kolektif BKM ” TEGAK” .
(4) Unit Pengelola Sosial (UPS) bertugaas: melakukan pendampinan penyusunan usulan
kegiata KSM/ Panitia, mengendalikaknn kegiatan yang dilaksanakan oleh KSM/
Panitia bidang sosial, mendorong kepedulian warga dalam kegiatan sosial, menjalin
kemitraan (channeling) dengan pihak lain atas persetujuan pimpinan kolektif BKM
” TEGAK”
(5) Unit Pengelola Sosial (UPS) dipimpin oleh Koordinator
(6) Semua kegiatan yang dilakukan Unit Pengelola Sosial (UPS) dipertanggungjawabkan
kepada Anggota pimpinan kolektif BKM ” TEGAK”
Pasal 30
UNITBPENGELOLA LINGKUNGAN (UPL)
(1) Unit Pengelola Lingkungan (UPL) adalah salah satu gugus tugas kelembagaan BKM
” TEGAK” yang dibentuk untuk mengelola kegiatan lingkungan pemukiman dan
perumahan yang telah ditetapkan BKM ” TEGAK”
(2) Unit Pengelola Lingkungan (UPL) tidak diperkenankan mengambil keputusan stategis,
melainkan hanya menjalankan keputusan yang telah ditetapkan oleh BKM ” TEGAK”
(3) Unit Pengelola Lingkungan (UPL) diangkat dan diberhentikan oleh anggota pimpinan
kolektif BKM ” TEGAK”
(4) Unit Pengelola Lingkungan (UPL) bertugas : melakukan pendampingan penyusunan
usulan kegiatan KSM / Panitia, mengendaliakan kegiatan pembangunan prasarana
dasar lingkungan perumahan dan pemukiman yang dilaksanakan oleh KSM/ Panitia,
menggali potensi lokal yang ada di wilayahnya dan menjalin kemitraan (Channeling)
dengan pihak lain atas persetujuan anggota kolektif BKM ” TEGAK”
(5) Unit Pengelola Lingkungan (UPL) dipimpin oleh seorang Koordinator
(6) Semua kegiatan yang dilakukan Unit Pengelola Lingkungan (UPL)
dipertanggungjawabkan kepada anggota pimpinan Kolektif BKM ” TEGAK”
12
BAB IX
SEKRETARIAT BKM
Pasal 31
SEKRETARIAT BKM
(1) Merupakan unsur pelaksana administrasi kegiatan sehari-hari Badan Keswadayaan
Masyarakat (BKM) untuk memperlancar tugas BKM yang personilnya dipilih,
diangkat, ditetapkan dan diberhentikan oleh BKM.
(2) Tugas-tugas Sekretariat BKM adalah:
a. Bertindak sebagai notulis dalam setiap acara/ pertemuan BKM dan memberikan
laporan hasil notulis kepada seluruh anggota BKM ataupun pihak lain yang
berkepentingan.
b. Menyusun agenda rapat / pertemuan BKM, membuat dan menyebarkan surat
undangan.
c. Mencatat administrasi keuangan operasional BKM dan mencatat pengelolaan
BLM.
d. Melaporkan administrasi keuangan kepada BKM secara berkala.
BAB X
KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM)
Pasal 32
KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM)
(1) Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) merupakan suatu kelompok masyarakat yang
beranggotakan sekurang-kurangnya 5 (lima) orang maksimal 21 (dua puluh satu) yang
dibentuk berdasarkan kesukarelaan serta memiliki ikatan sosial, tujuan ekonomi, tujuan
sosial, tujuan pembelajaran dan domisili yang sama.
(2) Kelompok Swadaya Masyarakat terdiri dari seorang ketua, sekretaris, dan bendahara,
sedang yang lainnya adalah anggota.
(3) Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dibentuk dengan syarat-syarat :
a. Seluruh anggotanya adalah warga Desa Tegak.
b. Memenuhi persyaratan administrasi yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
(ART) maupun ketetapan BKM lainnya.
c. Bisa juga merupakan kategori kelompok pengembang sarana dan prasarana dasar
lingkungan serta kelompok pelatihan.
(4) Tujuan pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat :
a. Mendorong warga masyarakat untuk dapat lebih dinamis dalam mengembangkan
kegiatan serta nilai-nilai kemanusiaan dan kemasyarakatan.
b. Memudahkan tumbuh dan berkembangnya ikatan - ikatan dan solidaritas sosial serta
semangat kebersamaan antar masyarakat.
d. Mendorong proses pemberdayaan masyarakat berjalan secara efektif dan efisien.
e. Mendukung terjadinya proses saling asah, asih dan asuh diantara anggota masyarakat.
f. Menjadi wadah konsolidasi kekuatan bersama antara masyarakat dari kelompok lemah
dengan kelompok lainnya.
13
g. Mengembangkan dan melembagakan tanggung renteng, membangun jaminan karakter
antar anggota, menggerakkan keswadayaan modal, meningkatkan dan menertibkan
pinjaman serta menguatkan dan mengembangkan usaha anggota.
BAB XI
KEUANGAN DAN PEMBUKUAN BKM “TEGAK”
Pasal 33
SUMBER KEUANGAN BKM “TEGAK”
Sumber keuangan (modal) BKM “TEGAK” diperoleh dari :
a. Sumber pendanaan berasal dari dana bantuan Program Peningkatan kualitasKawasan
Permukiman (P2KKP) yang digunakan unutk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
usaha ekonomi produktif (modal bergulir ), kegiatan sosial dan pembangunan
lingkungan pemukiman dan perumahan.
b. Sumber pendanaan Operasional BKM berasal dari jasa yang dibayarkan oleh KSM
usaha ekonomi produktif (modal bergulir).
c. Dana dari bantuan pihak lain yang sah dan tidak mengikat.
Pasal 34
PENGGUNAAN DANA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT
(1)
(2)
Jasa pinjaman yang digulirkan kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk
usaha produktif ditetapkan sebesar 1 % perbulan.
Rencana Penggunaan jasa pinjaman dibuat oleh BKM untuk mendapat persetujuan dan
penetapan dalam Rembug Warga Desa.
Pasal 35
LAPORAN KEUANGAN BKM
(1) Tahun buku BKM “TEGAK” adalah tahun almanak.
(2) BKM “TEGAK” dibantu oleh kesekretariatan dan Unit Pengelola Keuangan (UPK)
diwajibkan unutk membuat pembukuan yang rapi dan tertib mengenai kegiatan BKM.
(3) BKM “TEGAK” membuat laporan setiap tengah tahunan dan akhir tahun yang
disesuaikan dengan variabel penilaian kinerja BKM “TEGAK”.
(4) Dalam pengelolaan keuangan, BKM “TEGAK” menggunakan prinsip transparansi
dan akuntabilitas
(5) Laporan keuangan BKM “TEGAK” sebagaimana dimaksud ayat 3 ini akan
diumumkan di papan pengumuman yang mudah dibaca dan diketahui oleh warga
masyarakat.
14
BAB XII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN BKM
Pasal 36
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Perubahan Anggaran Dasar (AD) ini hanya dapat dilakukan atas dasar keputusan Rembug
Warga Tahunan (RWT) atau Rembug Warga Istimewa (RWI) yang diputuskan atas dasar
musyawarah untuk mufakat yang demokratis dan transparan atau dengan cara pemungutan
suara (voting)
Pasal 37
PEMBUBARAN BKM “TEGAK”
(1) Pembubaran BKM “TEGAK” hanya dapat dilakukan atas kehendak masyarakat
melalui Referendum yang dilakukan oleh BKM “TEGAK” atau dibentuk Tim
Referendum tersendiri.
(2) BKM “TEGAK” mengumumkan secara terbuka hasil Referendum tersebut kepada
masyarakat.
(3) Jika setelah diadakan pembubaran dan likuidasi masih ada sisa asset masyarakat yang
menjadi tanggung jawab BKM “TEGAK”, maka harus diberikan kepada badan yang
mempunyai azas, prinsip dan tujuan yang sama dengan BKM “TEGAK” yang
bersangkutan atau dapat pula diberikan kepada badan sosial lainnya yang disetujui
oleh rapat pembubaran.
BAB XIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 38
ATURAN TAMBAHAN
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga BKM “TEGAK”.
(2) Tentang akte ini dengan segala akibatnya, BKM “TEGAK” memilih tempat
kedudukan yang umum dan tetap serta tidak berubah di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Klungkung.
Ditetapkan di Desa Tegak, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung
Pada Tanggal ....................bulan …………………. tahun 2016
15
16
17
Didaftar pada buku pendaftaran yang disediakan khusus oleh saya, ................................,
Sarjana Hukum, Notaris di Klungkung pada :
Hari
Tanggal
Nomor
: Selasa
: 22 – 3 - 2016
: 13.622/dibukukan / 2016
____________________
Notaris di .......................
18
Download