FORMAT LAPORAN FORMAT LAPORAN III

advertisement
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
LAMPIRAN
SURAT EDARAN BANK INDONESIA
NOMOR: 14/12/DSM TANGGAL 21 MARET 2012
PERIHAL
PERUBAHAN ATAS SURAT EDARAN BANK INDONESIA
NOMOR 13/33/DSM TANGGAL 30 DESEMBER 2011
PERIHAL PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA
OLEH BANK
Bab
III
FORMAT LAPORAN
Laporan LLD disampaikan kepada Bank Indonesia dalam bentuk file yang disusun
berdasarkan spesifikasi sebagaimana terdapat pada tabel 1 sampai dengan 8 di bawah.
Laporan LLD terdiri dari 5 file, yaitu file Laporan Transaksi, file RTE, file DPDP, file DP,
dan file Laporan Posisi. Isi file Laporan Transaksi, file RTE, file DPDP, dan file Laporan
Posisi, masing-masing terdiri dari beberapa baris (record) dimana setiap record terdiri
dari beberapa rincian baris (field) yang dinyatakan dalam bentuk sandi-sandi dengan
format ASCII (American Standard Code for Information Interchange). Setiap record
Laporan Transaksi, RTE, DPDP, dan Laporan Posisi harus diakhiri dengan karakter CR
(ASCII 13) dan LF (ASCII 10). Khusus file DP disampaikan dengan format PDF, JPG, TIFF,
BMP, PNG, atau GIF.
Sandi yang terdapat dalam suatu field terdiri dari satu atau beberapa karakter yang
merupakan rincian keterangan dan data laporan. Field pada setiap record Laporan
Transaksi, RTE, DPDP, dan Laporan Posisi masing-masing dibedakan atas field numerik,
alfabetik, alfanumerik, dan field karakter. Field numerik hanya dapat diisi dengan angka
(ASCII 48-57) atau kombinasi angka, dan dapat diawali dengan satu karakter “-“ (ASCII
45) atau “+” (ASCII 43). Field alfabetik hanya dapat diisi dengan huruf atau kombinasi
huruf (ASCII 65-90 & 97-122). Field alfanumerik hanya dapat diisi dengan
kombinasi angka dan huruf (ASCII 48-57, 65-90 & 97-122). Field karakter dapat diisi
dengan kombinasi angka, huruf maupun tanda baca lainnya (ASCII 32-126).
Pengisian angka dalam setiap field numerik ditempatkan rata kanan dan apabila terdapat sisa digit
kosong di sebelah kirinya diisi dengan angka '0' (ASCII 48). Pengisian angka dan karakter lainnya
dalam setiap field alfabetik, alfanumerik, dan karakter ditempatkan rata kiri dan apabila
terdapat sisa digit kosong disebelah kanannya diisi dengan karakter ' ' (ASCII 32).
A. Laporan Transaksi
Setiap Laporan Transaksi memiliki struktur yang terdiri dari ‘record header & footer’ serta
'record isi' sebagai berikut:
19
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
A.1. Record Header & Footer
Record header & footer adalah dua record identik yang berisi keterangan dan data
mengenai Bank yang menyampaikan Laporan LLD, jenis laporan, tahun dan bulan
Masa Penyampaian Laporan (MPL) serta jumlah record isi yang menunjukan
banyaknya record yang terdapat dalam suatu Laporan Transaksi. Record header,
merupakan record awal yang ditempatkan pada baris pertama sebelum record isi,
sedangkan record footer merupakan record penutup yang ditempatkan pada baris
paling akhir setelah record isi.
Record header & footer disusun secara terpisah dan field pada masing-masing record
diisi dengan isian yang sama berdasarkan spesifikasi sebagaimana terdapat
pada tabel 1.
Tabel 1
Spesifikasi Format
Record Header & Footer Laporan Transaksi
Field
a
b
c
d
e
Sandi Bank
Jenis Laporan
Tahun & Bulan MPL
Jumlah Record Isi
Field Kosong
Jenis
Jlh. Digit
Posisi
numerik
alfanumerik
numerik
numerik
alfanumerik
6
4
6
8
44
1-6
7-10
11- 16
17-24
25-68
Penjelasan mengenai cara pengisian masing-masing field record header &
footer berdasarkan tabel 1 di atas adalah sebagai berikut:
Field a:
Sandi Bank
Diisi sesuai dengan sandi kantor pusat bagi Bank yang
berkantor pusat di dalam negeri atau koordinator kantor
cabang bagi Bank yang berkantor pusat di luar negeri.
Pengisian sandi kantor pusat atau koordinator kantor cabang
Bank mengacu pada sandi Bank sebagaimana terdapat dalam
Laporan Bulanan Bank Umum (LBU).
Contoh-1:
Apabila sandi kantor pusat Bank 'A’ yang berkedudukan di
Jakarta dalam LBU adalah 100100, maka field a diisi ‘100100’
Field b:
Jenis Laporan
Diisi sesuai dengan nama file Laporan Transaksi, yaitu 'LLD1’
Field c:
Tahun dan Bulan MPL
Diisi sesuai dengan tahun dan bulan MPL, yaitu satu bulan
setelah PL.
20
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Contoh-2:
Apabila Bank 'A' menyampaikan Laporan Transaksi untuk PL
bulan Maret 2012 dalam bulan April 2012, maka field c diisi
'201204'
Contoh-3:
Apabila
Bank
'A'
terlambat
menyampaikan
Laporan
Transaksi untuk PL bulan Maret 2012, yaitu dalam bulan
Juni 2012, maka field c diisi ‘201204’ bukan '201206'
Field d:
Jumlah Record Isi
Diisi sesuai dengan banyaknya record isi yang terdapat
dalam suatu Laporan Transaksi. Pengisian banyaknya record isi
ditempatkan rata kanan dan apabila terdapat sisa digit kosong
di sebelah kirinya diisi dengan angka ‘0’ (ASCII 48).
Contoh-4:
Apabila record isi yang terdapat dalam Laporan Transaksi Bank
‘A’ untuk PL bulan Maret 2012 adalah sebanyak 3420 record,
maka field d diisi '00003420'
Apabila
selama
PL
tidak
terdapat
transaksi
yang
mempengaruhi AFLN/KFLN Bank, maka field d diisi dengan
angka '0' (ASCII 48) sebanyak 8 digit.
Field e:
Field Kosong
Diisi dengan angka '0' (ASCII 48) sebanyak 44 digit.
A.2.
Record Isi
Record isi adalah record yang berisi keterangan dan data mengenai rincian
cakupan Laporan Transaksi yang ditempatkan diantara record header dan
record footer. Format record isi untuk transaksi yang dilaporkan secara
individual dan gabungan mengacu pada spesifikasi sebagaimana terdapat
pada tabel 2.
21
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Tabel 2
Spesifikasi Format
Record Isi Laporan Transaksi
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
n
o
Field
Jenis
Jlh. Digit
Posisi
Sandi Bank
Tahun Transaksi
Bulan Transaksi
Tanggal Transaksi
Nomor Identifikasi
Jenis Rekening
Status Penerima
Kategori Penerima
Status Pembayar
Kategori Pembayar
Hubungan Keuangan
Negara Debitur/ Kreditur
Jenis Valuta
Nilai Transaksi
Tujuan Transaksi
numerik
numerik
numerik
numerik
alfanumerik
alfanumerik
alfanumerik
alfanumerik
alfanumerik
alfanumerik
alfabetik
alfanumerik
alfanumerik
numerik
alfanumerik
6
4
2
2
16
2
2
2
2
2
1
2
3
18
4
1-6
7-10
11-12
13-14
15-30
31-32
33-34
35-36
37-38
39-40
41
42-43
44-46
47-64
65-68
Penjelasan
mengenai
cara
pengisian
masing-masing
field record isi
berdasarkan tabel 2 di atas adalah sebagai berikut:
a. Untuk transaksi yang dilaporkan secara individual
Field a:
Sandi Bank
Diisi sesuai dengan sandi Bank yang melakukan Kegiatan
LLD. Pengisian sandi Bank diisi berdasarkan sandi kantor
cabang Bank dengan mengacu pada sandi Bank sebagaimana
terdapat dalam LBU.
Contoh-1:
Apabila kegiatan jual beli mata uang asing terjadi di kantor
cabang Bank 'A' di Surabaya (sandi 100109), maka field a
diisi dengan sandi ‘100109’
Field b-d:
Tahun, Bulan, dan Tanggal Transaksi
Diisi sesuai dengan tahun, bulan, dan tanggal dibukukannya
transaksi yang mempengaruhi AFLN/KFLN Bank.
Contoh-2:
Pada tanggal 2 Maret 2012 Bank 'A' cabang Surabaya
mencatat penerimaan dana yang ditransfer oleh bank 'S’
(berkedudukan di Singapura).
Berdasarkan
22
contoh
tersebut,
maka
field
b-d
diisi
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
'20120302’
Field e:
Nomor Identifikasi
Diisi sesuai dengan nomor pengenal/referensi transaksi
yang
dilaporkan
oleh
Bank.
Nomor
Identifikasi
diisi
maksimum 16 digit dan ditempatkan rata kiri. Apabila
Nomor Identifikasi kurang dari 16 digit, maka digit kosong
yang tersisa disebelah kanannya diisi dengan karakter ' '
(ASCII 32).
Contoh-3:
Apabila nomor referensi untuk penerimaan dana pada
contoh di atas adalah ZAFZMYCE01/1 maka field e diisi
'ZAFZMYCE01/1
Field f:
'
Jenis Rekening
Diisi
sesuai
dengan
sandi
rekening
AFLN/KFLN
Bank
sebagaimana terdapat pada lampiran 1 yang dipengaruhi
oleh transaksi.
Contoh-4:
Apabila untuk keperluan transfer pada contoh-2 di atas,
bank ‘S’ menginstruksikan Bank 'A' agar mendebet rekening
giro rupiahnya senilai ekuivalen dana yang ditransfer, maka
field f diisi dengan sandi '4A' (rekening giro bank 'S' pada
Bank 'A').
Field g:
Status Penerima
Diisi sesuai dengan sandi negara domisili penerima dana
sebagaimana terdapat pada lampiran 2.
Contoh-5:
Apabila transfer dana yang diterima Bank 'A' dari bank ‘S’
adalah untuk keuntungan perusahaan 'J’ (berkedudukan di
Jakarta), maka field g diisi dengan sandi 'ID' (Indonesia:
negara domisili perusahaan ‘J’).
Field h:
Kategori Penerima
Diisi sesuai dengan sandi Kategori Penerima sebagaimana
terdapat pada lampiran 3.
Berdasarkan contoh-5 di atas, maka field h diisi dengan
sandi 'E0' (kategori untuk perusahaan ‘J’).
Apabila penerima adalah kantor bank di luar negeri, maka
23
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
field h diisi dengan sandi ‘C2’ (kategori untuk kantor bank
di luar negeri).
Contoh-6:
Apabila transfer dana yang diterima Bank 'A' dari bank 'S'
adalah untuk keuntungan Bank ‘A' cabang New York, maka
field h diisi dengan sandi 'C2’ (kategori untuk Bank 'A’
cabang New York).
Apabila penerima adalah bank lain yang menjadi Nasabah
atau mitra transaksi Bank, maka field h diisi dengan sandi
'C9' (kategori untuk bank lain).
Contoh-7:
Apabila transfer dana yang diterima Bank 'A' dari bank 'S'
adalah untuk keuntungan Bank ‘B’ (berkedudukan di
Bandung), maka field h diisi dengan sandi 'C9' (kategori
untuk Bank ‘B').
Apabila penerima adalah Nasabah kantor bank di luar negeri
atau Nasabah bank lain, maka field h diisi sesuai dengan
sandi kategori untuk Nasabah tersebut.
Contoh-8:
Apabila transfer dana yang ditujukan kepada Bank ‘B’
adalah untuk keuntungan pemerintah daerah, maka field h
diisi dengan sandi 'B0' (kategori untuk pemerintah).
Field i:
Status Pembayar
Diisi
sesuai
dengan
sandi
negara
domisili
pembayar
sebagaimana terdapat pada lampiran 2.
Contoh-9:
Apabila transfer dana yang diterima Bank 'A' dari bank ‘S’
adalah atas perintah perusahaan T (lembaga keuangan non
bank yang berkedudukan di Tokyo), maka field i diisi
dengan sandi 'JP' (Jepang: negara domisili perusahaan ‘T’).
Field j:
Kategori Pembayar
Diisi sesuai dengan sandi Kategori Pembayar sebagaimana
terdapat pada lampiran 3.
Berdasarkan contoh-9 di atas, maka field j diisi dengan
sandi 'D0' (kategori untuk perusahaan ‘T’).
Apabila pembayar adalah kantor bank di luar negeri, maka
24
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
field j diisi dengan sandi 'C2' (kategori untuk kantor bank di
luar negeri).
Contoh-10:
Bank ‘A' mengkredit rekening valas perusahaan 'J' atas
beban rekening antar kantor, yaitu dalam rangka penarikan
pinjaman luar negeri perusahaan 'J' dari Bank 'A' cabang
New York.
Berdasarkan contoh tersebut, maka field j diisi dengan sandi
'C2’ (kategori untuk Bank 'A’ cabang New York).
Apabila pembayar adalah bank lain yang menjadi nasabah
atau mitra transaksi dari Bank, maka field
j diisi dengan
sandi 'C9' (kategori untuk bank lain).
Contoh-11:
Apabila bank 'S' memberikan pinjaman kepada perusahaan
‘J’ dan untuk pemberian pinjaman tersebut bank ‘S'
menginstruksikan
Bank
‘A’
mendebet
rekening
giro
rupiahnya untuk keuntungan perusahaan J’ maka field ‘j’
diisi dengan sandi ‘C9’ (kategori untuk bank ‘S’)
Apabila pembayar adalah Nasabah kantor bank di luar
negeri atau Nasabah bank lain, maka field j diisi sesuai
dengan sandi kategori untuk Nasabah tersebut.
Contoh-12:
Apabila yang memberikan pinjaman kepada perusahaan ‘J’
pada
contoh-11
di
atas
adalah
nasabah
bank
‘S’
(perusahaan ‘T’), maka field j diisi dengan sandi ‘D0’
(kategori untuk lembaga keuangan non bank).
Khusus untuk Pelaku Transaksi identik, dimana penerima
dan pembayar merupakan pelaku yang sama, field j diisi
dengan sandi ‘I0’
Contoh-13:
Bank ‘A’ mengirimkan dana kepada bank ‘S’ atas perintah
perusahaan ‘J’ untuk penambahan saldo rekening giro
perusahaan yang bersangkutan pada bank ‘S’
Berdasarkan contoh tersebut, maka field j diisi dengan sandi
‘I0’ (penerima dan pembayar adalah perusahaan ‘J’).
25
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Field k:
Hubungan Keuangan
Diisi sesuai dengan sandi Hubungan Keuangan antar Pelaku
Transaksi sebagai afiliasi dan bukan afiliasi sebagai berikut:
-
sandi ‘P’ untuk pemegang saham, yaitu:
o
apabila Pelaku Transaksi Penduduk merupakan anak,
cabang atau subordinasi dari Pelaku Transaksi bukan
Penduduk yang memiliki saham/modal pada Pelaku
Transaksi Penduduk sekurang-kurangnya 10%.
o
apabila kedua Pelaku Transaksi berstatus Penduduk
dan memiliki hubungan kepemilikan saham/modal
sekurang-kurangnya 10%.
-
sandi ‘T’ untuk anak perusahaan di luar negeri, yaitu
apabila
Pelaku
Transaksi
Penduduk
memiliki
saham/modal sekurang-kurangnya 10% pada Pelaku
Transaksi bukan Penduduk
-
sandi ‘G’ untuk perusahaan dalam satu grup, yaitu:
o
apabila antara Pelaku Transaksi Penduduk dan
Pelaku
Transaksi
hubungan
bukan
kepemilikan
Penduduk
modal
atau
tidak
ada
memiliki
hubungan kepemilikan modal kurang dari 10%,
namun berada dalam satu grup.
o
apabila kedua Pelaku Transaksi berstatus Penduduk
dan tidak ada hubungan kepemilikan modal atau
memiliki hubungan kepemilikan modal kurang dari
10%, namun berada dalam satu grup.
-
sandi ‘N’ untuk bukan afiliasi, yaitu:
o
apabila antara Pelaku Transaksi Penduduk dan Pelaku
Transaksi bukan Penduduk sama sekali tidak ada
hubungan
kepemilikan
modal
atau
memiliki
hubungan kepemilikan modal kurang dari 10%, dan
tidak termasuk dalam satu grup.
o
apabila kedua Pelaku Transaksi berstatus Penduduk
dan sama sekali tidak ada hubungan kepemilikan
modal atau memiliki hubungan kepemilikan modal
kurang dari 10%, dan tidak termasuk dalam satu
grup.
Khusus untuk Laporan Transaksi PL sampai dengan bulan
26
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Juni 2012 yang disampaikan pada bulan Juli 2012, Bank
dapat menggunakan sandi ‘A’ untuk hubungan keuangan
afiliasi (induk, anak perusahaan atau bentuk subordinasi
lainnya, dan grup) dan sandi ‘N’ untuk hubungan keuangan
bukan afiliasi.
Contoh-14:
Apabila
perusahaan
‘J’
(berkedudukan
di
Jakarta)
merupakan anak dari perusahaan ‘T’ (berkedudukan di
Tokyo), maka field k diisi dengan sandi ‘P’
Contoh-15:
Apabila pada contoh di atas, antara perusahaan ‘T’ dan
perusahaan ‘J’ sama sekali tidak memiliki hubungan
kepemilikan modal atau memiiki hubungan kepemilikan
modal kurang dari 10%, dan tidak termasuk dalam satu
grup, maka field k diisi dengan sandi ‘N’
Field l:
Negara Debitur/Kreditur
Diisi sesuai dengan sandi Negara Debitur/Kreditur Bank,
sebagaimana terdapat pada lampiran 2, Pengisian sandi
Negara Debitur/Kreditur mengacu pada negara domisili
bukan Penduduk dimana Bank memiliki klaim/kewajiban.
Contob-16:
Apabila rekening yang dipengaruhi sehubungan dengan
penarikan pinjaman oleh perusahaan ‘J’ dari perusahaan ‘T’
pada contoh di atas dilakukan melalui pendebetan rekening
giro rupiah bank 'S' cabang New York pada Bank 'A,’ maka
field I diisi dengan sandi 'US’ (Amerika Serikat, yaitu negara
domisili bank ‘S’ cabang New York).
Khusus sandi Negara Debitur/Kreditur untuk Jenis Rekening
3G, 3Z dan 4Z, apabila Bank tidak dapat melengkapinya
dengan sandi Negara Debitur/Kreditur yang sebenarnya, maka
field I dapat diisi dengan sandi ‘N1’
Field m:
Jenis Valuta
Diisi berdasarkan sandi valuta sebagaimana terdapat pada
lampiran 2 sesuai dengan jenis valuta AFLN/KFLN Bank yang
dipengaruhi.
27
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Contoh-17:
Apabila pinjaman yang diberikan oleh perusahaan ‘T' (Nasabah
bank ‘S’) kepada perusahaan ‘J’ pada contoh di atas adalah
dalam valuta USD dan untuk penarikan pinjaman tersebut
valuta rekening yang dipengaruhi adalah dalam rupiah
(rekening '4A' milik bank 'S' cabang New York pada Bank ‘A’),
maka field m diisi dengan sandi 'IDR'
Field n:
Nilai Transaksi
Diisi dalam satuan penuh dengan dua desimal. Pengisian
nilai transaksi ditempatkan rata kanan dan apabila terdapat sisa
digit kosong di sebelah kirinya diisi dengan angka ‘0’ (ASCII
48). Isi field ini harus bernilai positif dan tidak dapat
dikosongkan.
Contoh-18:
Apabila
pendebetan rekening
‘4A’
sehubungan
dengan
penarikan pinjaman oleh perusahaan ‘J’ pada contoh di atas
adalah
sebesar
Rp125
miliar,
maka
field
n
diisi
‘000012500000000000’
Field o:
Tujuan Transaksi
Diisi sesuai dengan Sandi Tujuan Transaksi (STT) sebagaimana
terdapat pada lampiran 4. Untuk penambahan (mutasi debet)
AFLN atau penambahan (mutasi kredit) KFLN, STT diawali
dengan angka ‘1.’ Untuk pengurangan (mutasi kredit) AFLN
atau pengurangan (mutasi debet) KFLN, STT diawali dengan
angka ‘2.’ Khusus untuk pengisian STT x099, x189, x199, dan
x299, Bank harus meminta keterangan kepada Nasabah
mengenai Tujuan Transaksi yang lebih spesifik pada fomulir
isian yang disediakan oleh Bank.
Contoh-19:
Apabila
dana
yang diterima
oleh
perusahaan ‘J’
dari
perusahaan ‘T’ pada contoh di atas adalah dalam rangka
penarikan pinjaman jangka pendek (1 tahun), maka field o diisi
dengan sandi ‘1221’ (penarikan pinjaman sampai dengan 1
tahun).
b. Untuk transaksi yang dilaporkan secara gabungan
28
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Field a:
Sandi Bank
Diisi sebagaimana halnya pengisian field a untuk transaksi yang
dilaporkan secara individual.
Field b-d:
Tahun, Bulan dan Tanggal Transaksi
Untuk field b dan c diisi sebagaimana halnya pengisian field
b dan c untuk transaksi yang dilaporkan secara individual,
sedangkan untuk field d diisi dengan angka '00'
Contoh-1:
Apabila selama bulan Maret 2012 Bank 'A' cabang
Surabaya mengirimkan dana sejumlah USD127.000,00 (terdiri
dari 125 kali pengiriman dana sampai dengan threshold)
kepada bank ’S' (berkedudukan di Singapura), maka field bd diisi '20120300’
Field e:
Nomor Identifikasi
Diisi berdasarkan frekuensi atau banyaknya transaksi yang
dilaporkan dalam suatu laporan gabungan. Pengisian frekuensi
atau banyaknya transaksi pada field e ditempatkan rata
kanan dan apabila terdapat sisa digit kosong di sebelah
kirinya diisi dengan angka '0' (ASCII 48).
Berdasarkan contoh-1, maka field e diisi ‘0000000000000125’
Field f:
Jenis Rekening
Diisi sebagaimana halnya pengisian field f untuk transaksi diatas
threshold.
Contoh-2:
Apabila seluruh pengiriman dana pada contoh-1 dilakukan melalui
rekening giro USD Bank ‘A’ pada bank ‘S’ cabang New York, maka
’
field f diisi dengan sandi '3C’ (rekening giro Bank 'A' pada bank ‘S
cabang New York).
Field g:
Status Penerima
Diisi dengan sandi 'N1'
Field h:
Kategori Penerima
Diisi dengan sandi 'N1’
Field i:
Status Pembayar
Diisi dengan sandi ‘N1’
Field j:
29
Kategori Pembayar
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Diisi dengan sandi 'N1’
Field k:
Hubungan Keuangan
Diisi dengan sandi ‘N’
Field l:
Negara Debitur/Kreditur
Diisi dengan sandi ‘N1’ atau dapat juga diisi dengan sandi
Negara
Debitur/Kreditur
sesuai
dengan
rekening
yang
dipengaruhi.
Berdasarkan contoh-2, maka field l diisi dengan sandi ‘N1’
atau sandi ‘US’ (Amerika Serikat, yaitu negara domisili bank
'S’ cabang New York).
Field m:
Jenis Valuta
Diisi sebagaimana halnya pengisian field m untuk transaksi di atas
threshold.
Berdasarkan contoh-2, maka field m diisi dengan sandi 'USD’
Field n:
Nilai Transaksi
Diisi sebagaimana halnya pengisian field n untuk transaksi di
atas threshold. Nilai transaksi yang diisi dalam field ini
merupakan jumlah nilai transaksi
dalam
suatu
laporan
gabungan yang dikelompokkan menurut Jenis Rekening dan
Jenis Valuta.
Berdasarkan
contoh-2,
maka
field
n
diisi
'000000000012700000'
Field o:
Tujuan Transaksi
Diisi dengan sandi '1000' untuk mutasi debet rekening AFLN
atau mutasi kredit rekening KFLN dan sandi '2000’ untuk
mutasi kredit rekening AFLN atau mutasi debet rekening KFLN.
‘
’
Berdasarkan contoh-2, maka field o diisi dengan sandi 2000
Cara pengisian record isi sebagaimana disebutkan dalam butir III.A.2.a.
atau III.A.2.b. di atas merupakan kaidah umum pengisian record isi
Laporan Transaksi. Kaidah umum butir III.A.2.a. merupakan kaidah
umum pengisian record isi untuk transaksi di atas threshold dengan
menggunakan sandi normal, yaitu sandi untuk keterangan transaksi yang
sesuai dengan informasi sebenarnya. Kaidah umum butir III.A.2.b.
merupakan kaidah umum pengisian record isi untuk transaksi sampai
dengan threshold dengan menggunakan sandi dummy, yaitu sandi
tertentu yang tidak berdasarkan informasi sebenarnya.
30
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
c. Untuk transaksi yang termasuk dalam hal-hal khusus
Pengisian record isi untuk transaksi yang termasuk dalam hal-hal
khusus ditentukan sebagai berikut:
−
Setiap transaksi diatas atau sampai dengan threshold dapat
dilaporkan secara individual atau gabungan.
−
Pengisian record isi untuk setiap laporan individual mengacu pada
kaidah umum butir A.2.a., kecuali field g-j masing-masing diisi
dengan sandi 'N1’, field k diisi dengan sandi 'N’ dan field o diisi
dengan sandi dummy atau sandi normal yang ditentukan.
−
Pengisian record isi untuk setiap laporan gabungan mengacu
pada kaidah umum butir A.2.b., kecuali field o diisi dengan sandi
dummy atau sandi normal yang ditentukan.
Cara pengisian record isi sebagaimana tersebut di atas merupakan
kaidah khusus pengisian record isi untuk transaksi-transaksi yang
disebutkan pada butir c.1., c.2., dan c.3. berikut ini:
c.1 Pengiriman dana antar Bank di dalam negeri
Pengiriman dana antar Bank di dalam negeri adalah pengiriman
dana
untuk
kepentingan
Nasabah
yang
mempengaruhi
AFLN/KFLN Bank pengirim dan atau Bank penerima di dalam
negeri,
tidak
termasuk
pengembalian
dana,
penerusan
pembayaran serta transaksi antar Bank di dalam negeri.
Pengisian record isi yang mengacu pada kaidah umum hanya
dilakukan oleh salah satu Bank yang AFLN/KFLN-nya dipengaruhi,
sedangkan
pengisian
record
isi
bagi
Bank
lain
yang
AFLN/KFLN-nya juga dipengaruhi mengacu pada kaidah
khusus dimana field o diisi dengan sandi dummy ’xNNN’
Bank
yang
melaporkan
transaksi
dengan
kaidah
khusus,
termasuk Bank lain yang terlibat dalam pengiriman dana antar
Bank di dalam negeri, harus memberikan informasi kepada Bank
yang melaporkan transaksi dengan kaidah umum. Pemberian
informasi dimaksud merupakan kewajiban apabila Bank yang
melaporkan transaksi dengan kaidah umum meminta informasi
yang dibutuhkan.
c.1.1
Pengiriman dana dalam valuta asing
‘
(i) Apabila Nasabah Bank pengirim (Bank A')
31
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
adalah bukan Penduduk (NR) dan Nasabah Bank
penerima (Bank 'B') adalah Penduduk (R) maka
Bank 'B’ melaporkan transaksi tersebut dengan
kaidah umum, sedangkan bank 'A' dengan kaidah
khusus.
(ii) Apabila Nasabah Bank 'A’ adalah R dan Nasabah
Bank 'B' adalah NR, maka Bank 'A' melaporkan
transaksi
tersebut
dengan
kaidah
umum,
'
sedangkan Bank 'B dengan kaidah khusus.
(iii) Apabila Nasabah Bank ‘A' adalah R dan Nasabah
’
Bank ‘B' juga R, maka bank 'A melaporkan
transaksi
tersebut
dengan
kaidah
umum,
‘
sedangkan Bank B' dengan kaidah khusus.
(iv) Apabila Nasabah Bank 'A’ adalah NR dan Nasabah
Bank 'B' juga NR, maka Bank 'A' melaporkan
transaksi tersebut dengan kaidah khusus butir
c.3.1. mengenai transaksi antar NR, sedangkan
Bank 'B' dengan kaidah khusus.
c.1.2
Pengiriman dana dalam rupiah
(i) Apabila Nasabah Bank 'A' adalah NR dan
Nasabah Bank 'B' adalah R, maka hanya Bank
'A' yang melaporkan transaksi tersebut, yaitu
dengan kaidah umum.
(ii) Apabila Nasabah Bank 'A' adalah R. dan Nasabah
‘
Bank B' adalah NR, maka hanya Bank 'B' yang
melaporkan transaksi tersebut, yaitu dengan
kaidah umum.
(iii) Apabila Nasabah Bank 'A’ adalah NR dan Nasabah
Bank 'B' juga NR, maka Bank 'A' melaporkan
transaksi tersebut dengan kaidah khusus butir
c.3.1 mengenai transaksi antar NR, sedangkan
Bank 'B' dengan kaidah khusus.
Khusus untuk transaksi bukan Penduduk dalam
rangka
transaksi
surat
berharga
yang
mempengaruhi rekening ’4A’ atau ’4B’ di masing-
32
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
masing Bank, maka record dengan rekening ’4A’
atau ’4B’ baik di Bank ’A’ maupun Bank ’B’
dilaporkan dengan kaidah umum, dimana field o
diisi dengan STT sesuai jenis surat berharga yang
diperdagangkan.
c.2 Transaksi yang mempengaruhi lebih dari satu rekening
Transaksi yang mempengaruhi lebih dari satu rekening adalah
transaksi yang dilaporkan dalam beberapa record sesuai
dengan rekening AFLN/KFLN Bank yang dipengaruhinya,
dengan ketentuan sebagai berikut:
c.2.1 Apabila dari seluruh rekening yang dipengaruhi terdapat
rekening ’3C,’ maka record dengan rekening ’3C’ harus diisi
dengan kaidah umum, sedangkan record lainnya diisi sesuai
dengan kaidah khusus dimana field o diisi dengan sandi
dummy ‘xNNN’
Khusus untuk transaksi oleh bukan Penduduk dalam rangka
transaksi surat berharga yang mempengaruhi rekening ’3C’
dan ’4A,’ atau rekening ’3C’ dan ’4B’ di Bank, maka semua
record pada rekening yang terpengaruh dilaporkan dengan
kaidah umum. Dalam hal ini, record dengan rekening ’3C,’
field o diisi dengan STT sesuai jenis surat berharga yang
diperdagangkan. Sedangkan record dengan rekening ’4A’
atau ’4B’, field o diisi dengan STT perdagangan valas.
c.2.2 Apabila dari seluruh rekening yang dipengaruhi tidak
terdapat rekening ’3C,’ namun terdapat rekening ’4A’ dan
atau ’4B,’ maka record dengan rekening ’4A’ atau ’4B’ harus
diisi dengan kaidah umum, sedangkan record lainnya diisi
sesuai dengan kaidah khusus dimana field o diisi dengan
sandi dummy ’xNNN’
Khusus untuk transaksi oleh bukan Penduduk dalam rangka
transaksi surat berharga yang mempengaruhi rekening ’4A’
dengan ’4A,’ ’4A’ dengan ’4B,’ atau ’4B’ dengan ’4B’ di
Bank, maka record pada masing-masing rekening tersebut
dilaporkan dengan kaidah umum. Dalam hal ini, record baik
pada rekening yang mengalami mutasi debet maupun
mutasi kredit diisi dengan sandi Tujuan Transaksi sesuai jenis
33
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
surat berharga yang diperdagangkan.
c.2.3 Apabila dari seluruh rekening yang dipengaruhi tidak
terdapat rekening ’3C,’ ’4A’ atau ’4B’, maka salah satu
record diisi sesuai dengan kaidah umum, sedangkan record
lainnya diisi sesuai dengan kaidah khusus dimana field o diisi
dengan sandi dummy ’xNNN.’
c.3 Transaksi-transaksi tertentu
Transaksi-transaksi tertentu adalah transaksi-transaksi dengan STT
yang ditentukan untuk setiap rekening AFLN/KFLN Bank yang
dipengaruhi. Pengisian record isi untuk transaksi-transaksi tertentu
mengacu pada kaidah khusus, dimana field o untuk masingmasing transaksi diisi dengan sandi normal yang ditentukan,
sebagai berikut:
c.3.1
‘
Transaksi antara NR dengan NR lainnya: sandi x901'
Dalam hal ini, transaksi antar NR dapat juga dilaporkan
sesuai dengan kaidah umum.
c.3.2
Pembayaran kartu kredit dan sejenisnya: sandi 'x902'
c.3.3
Jual beli perolehan, penyerahan atau pengiriman mata
uang asing: sandi ‘x903’
c.3.4
Jual
beli/pengambilalihan
atau
penyelesaian
cek
perjalanan: sandi ‘x904’
c.3.5
Untuk wesel ekspor, dalam rangka:
(i) pengambilalihan dari nasabah: sandi ‘x905’
(ii) rediskonto/refinancing: sandi ‘x911’
(iii) pelunasan rediskonto/refinancing: sandi ‘x912'
Untuk penyelesaian wesel ekspor yang jatuh tempo,
pengisian record isi mengacu pada kaidah umum dan
khusus untuk field g-j & k pada transaksi di atas
threshold diisi berdasarkan Pelaku Transaksi eksportirimportir.
c.3.6
Pengembalian dana, pembatalan transaksi (cancellation),
penerusan pembayaran dan penyesuaian pembukuan:
sandi 'x906’
c.3.7
Perubahan status Pelaku Transaksi dari R menjadi NR atau
‘
’
sebaliknya: sandi x907
c.3.8
Transfer penghasilan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di
luar negeri: sandi 'x150'
34
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Apabila cara pengisian record isi dari suatu transaksi termasuk dalam dua
kaidah khusus (KK) atau lebih, maka KK yang diprioritaskan dalam pengisian
record isi untuk transaksi dimaksud adalah KK butir c.1. (prioritas pertama), KK
butir c.2. (prioritas kedua) dan KK butir c.3 (prioritas ketiga).
Bagi Bank yang belum dapat melengkapi rincian cakupan Laporan Transaksi
sebagaimana
yang
telah
ditentukan,
pengisian
record
isi
dapat
menggunakan sandi sementara yaitu sandi dummy yang mengandung
karakter 'Y’ sebagai berikut:
’
1. Sandi 'Y1 untuk status dan kategori Pelaku Transaksi (field g-j)
‘
2. Sandi Y' untuk hubungan keuangan (field k)
’
3. Sandi ’xYYY untuk Tujuan Transaksi (field o)
Sehubungan dengan penggunaan sandi-sandi dummy di atas, Bank
harus menyampaikan koreksi laporan untuk mengganti sandi-sandi dummy tersebut
dengan sandi normal berdasarkan informasi yang sebenarnya sebelum MPL berakhir.
Apabila selama PL tidak terdapat transaksi yang mempengaruhi rekening AFLN/KFLN
Bank maka struktur Laporan Transaksi hanya terdiri dari record header & footer.
Dalam hal ini, field d pada record header & footer diisi dengan angka '0' sebanyak 8
digit.
B. Rincian Transaksi Ekspor
Ekspor (RTE)
Setiap RTE memiliki struktur yang terdiri dari record header & footer, serta record isi
sebagai berikut:
B.1.
Record Header & Footer,
Record header & footer adalah dua record identik yang berisi keterangan dan data
mengenai sandi Bank yang menyampaikan Laporan LLD, jenis laporan, tahun dan
bulan MPL, dan jumlah record isi yang menunjukan banyaknya record yang
terdapat dalam RTE. Record header merupakan record awal yang ditempatkan
pada baris pertama sebelum record isi. Record footer merupakan record akhir yang
ditempatkan pada baris terakhir setelah record isi.
Record header & footer disusun secara terpisah dan field pada masing-masing record
diisi dengan isian yang sama berdasarkan spesifikasi sebagaimana terdapat
pada tabel 3.
35
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Tabel 3
Spesifikasi Format
Record Header & footer RTE
Field
a
b
c
d
e
Sandi Bank
Jenis Laporan
Tahun & Bulan MPL
Jumlah Record Isi
Field Kosong
Jenis
Jlh. Digit
Posisi
numerik
alfanumerik
numerik
numerik
alfanumerik
6
4
6
8
185
1-6
7-10
11-16
17-24
25-209
Penjelasan mengenai cara pengisian masing-masing field record header &
footer berdasarkan tabel 3 di atas adalah sebagai berikut:
Field a:
Sandi Bank
Diisi sesuai dengan sandi kantor pusat bagi Bank yang
berkantor pusat di dalam negeri atau koordinator kantor
cabang bagi Bank yang berkantor pusat di luar negeri.
Pengisian sandi kantor pusat atau koordinator cabang Bank
mengacu pada daftar sandi Bank sebagaimana terdapat
dalam LBU.
Field b:
Jenis Laporan
Diisi sesuai dengan nama file RTE, yaitu 'LLD003’
Field c:
Tahun & Bulan MPL
Diisi sesuai dengan tahun dan bulan MPL, yaitu satu bulan
setelah PL.
Contoh:
Apabila bank 'A' menyampaikan RTE untuk PL bulan Maret
2012 dalam bulan April 2012, maka field c diisi '201204'
Field d:
Jumlah Record Isi
Diisi sesuai dengan banyaknya record isi yang terdapat
dalam suatu Laporan RTE. Pengisian banyaknya record isi
ditempatkan rata kanan dan apabila terdapat sisa digit kosong
di sebelah kirinya diisi dengan angka ‘0’ (ASCII 48).
Contoh:
Apabila record isi yang terdapat dalam RTE Bank ‘A’ untuk PL
bulan Maret 2012 adalah sebanyak 736 record, maka field d
diisi '00000736'
36
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Apabila selama PL tidak terdapat transaksi terkait
ekspor, maka field d diisi dengan angka '0' (ASCII 48)
sebanyak 8 digit.
Field e:
Field Kosong
Diisi dengan angka '0' (ASCII 48) sebanyak 185 digit .
B.2. Record Isi
Record isi adalah record yang berisi keterangan dan data mengenai RTE, yang
ditempatkan setelah record header. Format record isi RTE mengacu pada
spesifikasi sebagaimana terdapat pada tabel 4.
Tabel 4
Spesifikasi Format
Record Isi RTE
Field
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
n
Sandi Bank
Tahun Transaksi
Bulan Transaksi
Nomor Identifikasi
NPWP
Nama Penerima DHE
Sandi Kantor Pabean
Nomor Pendaftaran PEB
Tanggal PEB
Jenis Valuta
Nilai DHE
Nilai PEB
Sandi Keterangan
Sandi Kelengkapan Dokumen
Jenis
Jlh. Digit
Posisi
numerik
numerik
numerik
alfanumerik
alfanumerik
alfanumerik
alfanumerik
alfanumerik
numerik
alfanumerik
numerik
numerik
numerik
numerik
6
4
2
16
15
100
6
8
8
3
18
18
4
1
1-6
7-10
11-12
13-28
29-43
44-143
144-149
150-157
158-165
166-168
169-186
187-204
205-208
209
Penjelasan mengenai cara pengisian masing-masing field record isi RTE
berdasarkan tabel 4 di atas adalah sebagai berikut:
Field a:
Sandi Bank
Diisi sesuai dengan sandi Bank sebagaimana pada record isi
Laporan Transaksi.
Field b-c:
Tahun dan bulan transaksi
Diisi sesuai dengan tahun dan bulan data RTE.
Contoh-1:
Apabila Bank 'A' menyampaikan RTE PL bulan September
2012 dalam bulan Oktober 2012, maka field b-c diisi
37
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
'201209'
Field d:
Nomor Identifikasi
Diisi
sesuai
dengan
nomor
pengenal/referensi
yang
dilaporkan pada Laporan Transaksi. Nomor Identifikasi diisi
maksimum 16 digit dan ditempatkan rata kiri. Apabila nomor
Identifikasi kurang dari 16 digit, maka digit kosong yang
tersisa disebelah kanannya diisi dengan karakter ' ' (ASCII 32).
Nomor Identifikasi pada satu atau beberapa record RTE harus
sama dengan Nomor Identifikasi pada satu record Laporan
Transaksi yang terkait dengan record RTE tersebut.
Contoh-2:
Apabila nomor referensi pada satu record Laporan Transaksi
dengan Tujuan Transaksi terkait Ekspor dengan sandi ‘1011’
adalah TR312311/02, maka field d diisi 'TR312311/02
Field e:
'
NPWP
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak penerima DHE.
Contoh-3:
Apabila
NPWP
penerima
101196708081970,
maka
DHE
di
field
Bank
e
‘A’
diisi
adalah
dengan
‘101196708081970’
Field f:
Nama Penerima DHE
Diisi sesuai dengan nama pihak yang menerima DHE,
maksimum 100 digit dan ditempatkan rata kiri. Apabila Nama
Penerima DHE kurang dari 100 digit, maka digit kosong yang
tersisa di sebelah kanannya diisi dengan karakter ' ' (ASCII 32).
Contoh-4:
Apabila nama penerima DHE di Bank ‘A’ adalah PT. Angkasa
Bumi Nusantara, maka field f diisi dengan ‘PT. Angkasa Bumi
Nusantara’
Field g:
Sandi Kantor Pabean
Diisi sesuai dengan Sandi Kantor Pengawasan dan Pelayanan
Bea Cukai (KPPBC) yang menerbitkan PEB.
Contoh-5:
Apabila
sandi KPPBC berdasarkan dokumen PEB atau
informasi Nasabah Bank ‘A’ adalah 100415, maka field g diisi
38
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
dengan ‘100415’
Field h:
Nomor Pendaftaran PEB
Diisi sesuai dengan nomor yang dikeluarkan oleh KPBC untuk
pengajuan PEB, maksimum 8 digit dan ditempatkan rata kiri.
Apabila Nomor Pendaftaran kurang dari 8 digit, maka digit
kosong yang tersisa disebelah kanannya diisi dengan karakter
' ' (ASCII 32)
Contoh-6:
Apabila nomor pendaftaran PEB berdasarkan informasi
Nasabah penerima DHE di Bank ‘A’ adalah 001446, maka
field h diisi dengan ‘001446 ’
Field i:
Tanggal PEB
Diisi sesuai dengan tahun, bulan, tanggal pada dokumen PEB
yang menunjukkan tanggal pendaftaran PEB dengan format
penulisan ‘yyyymmdd’
Contoh-7:
Apabila Tanggal Pendaftaran PEB berdasarkan dokumen PEB
atau informasi Nasabah Bank ‘A’ adalah 5 Maret 2012, maka
field i diisi dengan ‘20120305’
Field j:
Jenis Valuta
Diisi sesuai dengan jenis valuta DHE yang diterima melalui Bank.
Pengisian sandi valuta mengacu pada daftar sandi jenis valuta
pada lampiran 2. Jenis valuta pada satu atau beberapa record
RTE harus sama dengan jenis valuta pada satu record Laporan
Transaksi yang terkait dengan record RTE tersebut.
Contoh-8:
Apabila nilai DHE yang diterima melalui Bank ‘A’ sebesar
USD400,000.00 yang terdiri dari dua PEB masing-masing
sebesar USD250,000.00 dan USD150,000.00, maka field j
pada kedua record RTE diisi dengan valuta ‘USD’
Field k:
Nilai DHE
Diisi sesuai dengan nilai DHE per PEB yang diterima melalui
Bank. Nilai DHE diisi dalam satuan penuh dengan dua desimal
dan ditempatkan rata kanan. Apabila terdapat sisa digit kosong
di sebelah kirinya diisi dengan angka ‘0’ (ASCII 48). Field ini
tidak dapat dikosongkan.
39
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Apabila penerimaan DHE yang dilaporkan dalam satu record
Laporan Transaksi merupakan penerimaan dari 2 PEB, maka
Nilai DHE dilaporkan dalam dua record RTE yang diisi
berdasarkan nilai penerimaan DHE untuk masing-masing PEB.
Contoh-9:
Berdasarkan contoh-8, field k dalam dua record RTE masingmasing
diisi
dengan
‘000000000025000000’
dan
‘000000000015000000’
Dalam hal Nasabah melengkapi RTE dengan informasi PEB
untuk advance payment yang telah diterima sebelumnya melalui
Bank, field k diiisi dengan nilai advance payment sesuai dengan
nilai barang yang telah diekspor.
Contoh-10:
Dalam PL bulan Agustus 2012, Nasabah memberikan informasi
PEB kepada Bank dengan Nilai PEB sebesar USD10 juta. Nilai
PEB tersebut terkait dengan advance payment yang diterima
melalui Bank pada bulan Mei 2012, yaitu sebesar USD100 ribu.
Bank kemudian menyampaikan informasi PEB tersebut dalam
RTE PL bulan Agustus 2012 guna melengkapi RTE penerimaan
advance payment pada PL bulan Mei 2012. Adapun nilai
advance payment terkait nilai PEB di atas (USD10 juta)
berdasarkan informasi Nasabah adalah sebesar USD50 ribu.
Berdasarkan
contoh
tersebut,
maka
maka field k
diisi
‘000000000005000000’
Field l:
Nilai PEB
Diisi sesuai dengan nilai ekspor free on board (FOB)
berdasarkan nilai ekspor yang dianggap telah terbayar dengan
penerimaan DHE. Nilai PEB diisi dalam valuta PEB, dengan
satuan penuh dua desimal dan ditempatkan rata kanan.
Apabila terdapat sisa digit kosong di sebelah kirinya diisi
dengan angka ‘0’(ASCII 48). Field ini harus bernilai positif dan
tidak dapat dikosongkan.
Contoh-11:
Nilai ekspor FOB yang tercantum dalam dokumen PEB
sebesar USD200 ribu. Nasabah menerima pembayaran DHE atas
PEB tersebut dalam 2 termin pembayaran, dimana pembayaran
40
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
pertama dilakukan pada bulan Oktober 2012 sebesar USD 125 ribu.
Berdasarkan contoh ini, field l diisi ‘000000000012500000’
Field m:
Sandi Keterangan
Diisi sesuai dengan sandi keterangan yang menjelaskan ada
tidaknya selisih antara nilai DHE dan nilai PEB seperti adanya biayabiaya dan perbedaan taksiran nilai barang ekspor, sebagaimana
terdapat pada lampiran 5.
Contoh-12:
Apabila perbedaan Nilai DHE dengan Nilai PEB terjadi karena
perbedaan taksiran nilai barang yang diekspor, maka field m
diisi dengan sandi ‘0130’ (sandi perbedaan taksiran barang
ekspor).
Field n:
Sandi Kelengkapan Dokumen
Diisi dengan sandi yang menandai adanya DP yang disampaikan
Bank kepada Bank Indonesia. Sandi ‘1’ apabila terdapat DP dan
sandi ‘0’ apabila tidak ada DP yang disampaikan Bank kepada
Bank Indonesia.
Contoh-13:
Apabila dalam contoh-12, Bank tidak menyampaikan DP kepada
Bank Indonesia, maka field n diisi dengan sandi ‘0’
Perlakuan K husus d alam P elaporan T erkait Ekspor
1. Pengisian field pada record isi RTE atas penerimaan DHE untuk beberapa PEB diatur
sebagai berikut:
a. Field g (Sandi Kantor Pabean) diisi sesuai dengan sandi Kantor Pabean yang
tercantum dalam setiap PEB.
b. Field h (Nomor Pendaftaran PEB) diisi sesuai dengan Nomor Pendaftaran PEB yang
tercantum dalam setiap PEB.
c. Field i (Tanggal PEB) diisi sesuai dengan tanggal pendaftaran PEB yang tercantum
dalam setiap PEB.
d. Field k (Nilai DHE) diisi sesuai dengan nilai DHE yang diterima untuk setiap PEB.
e. Field l (Nilai PEB) diisi sesuai dengan nilai ekspor FOB yang telah diselesaikan dengan
pembayaran DHE.
Untuk field a, b, c, d, e, f, j, m, dan n, diisi berdasarkan informasi sebenarnya. Untuk
field d (Nomor Identifikasi) diisi sesuai dengan isi field e (Nomor Identifikasi) pada
Laporan Transaksi.
2. Pengisian field pada record isi RTE untuk ekspor dengan mekanisme penyelesaian secara
netting diatur sebagai berikut:
41
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
a. Field g (Sandi Kantor Pabean) diisi sesuai dengan sandi Kantor Pabean yang
tercantum dalam setiap PEB yang di-netting-kan.
b. Field h (Nomor Pendaftaran PEB) diisi sesuai dengan Nomor Pendaftaran PEB yang
tercantum dalam setiap PEB yang di-netting-kan.
c. Field i (Tanggal PEB) diisi sesuai dengan tanggal pendaftaran PEB yang tercantum
dalam setiap PEB yang di-netting-kan.
d. Field k (Nilai DHE) diisi sesuai nilai DHE yang diterima untuk setiap PEB yang dihitung
dengan cara nilai DHE dibagi dengan jumlah PEB yang di-netting-kan.
e. Field l (Nilai PEB) diisi sesuai dengan nilai ekspor FOB yang telah diselesaikan dengan
pembayaran DHE.
f. Field m (Sandi Keterangan) diisi dengan sandi ‘0250’ (netting terkait ekspor).
Untuk field a, b, c, d, e, f, j, dan n, diisi berdasarkan informasi sebenarnya. Untuk field d
(Nomor Identifikasi) diisi sesuai dengan isi field e (Nomor Identifikasi) pada Laporan
Transaksi.
3. Pengisian field pada record isi RTE untuk: (1) barang pribadi penumpang; (2) barang
awak sarana pengangkut; (3) barang pelintas batas; (4) barang kiriman melalui PT. Pos
Indonesia dengan berat tidak melebihi 100 (seratus) kilogram; (5) barang kiriman
melalui Perusahaan Jasa Titipan (PJT) yang tidak ada informasi PEB untuk setiap
pengiriman barang; (6) ekspor tanpa dokumen, diatur sebagai berikut:
a. Field g (Sandi Kantor Pabean) diisi huruf ‘N’ atau ‘ ’ (spasi) sebanyak 6 digit.
b. Field h (Nomor Pendaftaran PEB) diisi ‘N’ atau ‘ ’ (spasi) sebanyak 8 digit.
c. Field i (Tanggal PEB) diisi ‘0’ sebanyak 8 digit.
d. Field l (Nilai PEB) diisi ‘0’ sebanyak 18 digit.
e. Field m (Sandi Keterangan) diisi dengan sandi:
‘0180’ untuk pengiriman barang melalui perusahaan jasa titipan.
‘0181’ untuk barang yang dibawa di atas angkutan penumpang komersial.
‘0182’ untuk barang pelintas batas.
‘0183’ untuk barang kiriman melalui PT Pos Indonesia dengan berat tidak melebihi
100 kg.
‘0184’ untuk barang ekspor lainnya tanpa dokumen.
Untuk field a, b, c, d, e, f, j, k, dan n, diisi berdasarkan informasi sebenarnya.
4. Pengisian field pada record isi RTE untuk transaksi advance payment diatur sebagai
berikut:
Pada saat penerimaan DHE
a. Field g (Sandi Kantor Pabean) diisi huruf ‘N’ atau ‘ ’ (spasi) sebanyak 6 digit.
b. Field h (Nomor Pendaftaran PEB) diisi ‘N’ atau ‘ ’ (spasi) sebanyak 8 digit.
c. Field i (Tanggal PEB) diisi ‘0’ sebanyak 8 digit.
d. Field l (Nilai PEB) diisi ‘0’ sebanyak 18 digit.
42
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
e. Field m (Sandi keterangan) diisi ‘0220’ untuk pembayaran di muka yang dibayar
penuh atau ‘0230’ untuk pembayaran di muka yang dibayar sebagian.
Untuk field a, b, c, d, e, f, j, k, dan n, diisi berdasarkan informasi sebenarnya.
Pada saat Nasabah memberikan informasi PEB (setelah barang diekspor)
a. Field d (Nomor Identifikasi) diisi dengan nomor identifikasi yang telah dilaporkan
sebelumnya saat menerima advance payment sebanyak 16 digit.
b. Field e (NPWP) diisi dengan NPWP yang telah dilaporkan sebelumnya saat menerima
advance payment sebanyak 15 digit.
c. Field f (Nama Penerima DHE) dapat diisi huruf ‘N’ atau ‘ ’ (spasi) sebanyak100 digit.
d. Field j (Jenis Valuta) dapat diisi huruf ‘N’ atau ‘ ’ (spasi) sebanyak 3 digit.
e. Field k (Nilai DHE) diisi dengan nilai advance payment yang telah diselesaikan dengan
pengiriman barang.
f. Field m (Sandi keterangan) diisi ‘0240’ (pengiriman barang untuk ekspor yang
advance payment-nya telah diterima).
Untuk field a, b, c, g, h, i, l, dan n, diisi berdasarkan informasi sebenarnya.
Apabila terjadi pembatalan Ekspor/advance payment
a. Field d (Nomor Identifikasi) diisi dengan nomor identifikasi yang telah dilaporkan
sebelumnya saat menerima advance payment sebanyak 16 digit.
b. Field e (NPWP) diisi dengan NPWP yang telah dilaporkan sebelumnya saat menerima
advance payment sebanyak 15 digit.
c. Field f (Nama Penerima DHE) dapat diisi huruf ‘N’ atau ‘ ’ (spasi) sebanyak 100 digit.
d. Field g (Sandi Kantor Pabean) diisi huruf ‘N’ atau ‘ ’ (spasi) sebanyak 6 digit.
e. Field h (Nomor Pendaftaran PEB) diisi huruf ’N’ atau ‘ ’ (spasi) sebanyak 8 digit.
f. Field i (Tanggal PEB) diisi ‘0’ sebanyak 8 digit.
g. Field j (Jenis Valuta) dapat diisi huruf ’N’ atau ‘ ’ (spasi) sebanyak 3 digit.
h. Field k (Nilai DHE) diisi ‘0’ sebanyak 18 digit.
i. Field l (Nilai PEB) diisi ‘0’ sebanyak 18 digit.
j. Field m (Sandi Keterangan), diisi dengan ‘0300’ (sandi keterangan pembatalan
ekspor/advance payment).
Untuk field a, b, c, dan n diisi berdasarkan informasi sebenarnya.
5. Pelaporan dengan menggunakan sandi sementara diatur sebagai berikut:
a. Field g (Sandi Kantor Pabean) diisi Y sebanyak 6 digit.
b. Field h (Nomor Pendaftaran PEB), diisi Y sebanyak 8 digit.
c. Field i (Tanggal PEB), diisi ‘0’ sebanyak 8 digit.
d. Field l (Nilai PEB), diisi ‘0’ sebanyak 18 digit.
e. Field m (Sandi Keterangan), diisi dengan ‘YYYY’
Untuk field a, b, c, d, e, f, j, k, dan n diisi berdasarkan informasi sebenarnya.
43
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
6. Pengisian field pada record isi RTE untuk penerimaan DHE yang berasal dari PEB yang
dikeluarkan sebelum tanggal 2 Januari 2012.
a. Field g (Sandi Kantor Pabean) diisi huruf ‘N’ atau ‘ ’ (spasi) sebanyak 6 digit.
b. Field h (Nomor Pendaftaran PEB) diisi ‘N’ atau ‘ ’ (spasi) sebanyak 8 digit.
c. Field i (Tanggal PEB) diisi ‘0’ sebanyak 8 digit.
d. Field l (Nilai PEB) diisi ‘0’ sebanyak 18 digit.
e. Field m (Sandi Keterangan) diisi ‘0000’
Untuk field a, b, c, d, e, f, j, k, dan n diisi berdasarkan informasi sebenarnya.
Khusus bagi Bank yang untuk periode tertentu tidak memiliki keterangan dan data
terkait transaksi ekspor Nasabah pada RTE, Bank harus menyampaikan laporan yang
isinya nihil kepada Bank Indonesia. Format laporan yang isinya nihil hanya terdiri dari
record header dan footer RTE.
C. Daftar Penyampaian Dokumen Pendukung (DPDP)
DPDP disusun dengan struktur dari record header & footer serta record isi sebagai berikut:
C.1.
Record Header & Footer
Record header & footer adalah dua record identik yang berisi keterangan dan data
mengenai sandi Bank, jenis laporan, tahun dan bulan MPL, dan jumlah record isi yang
menunjukan banyaknya record yang terdapat dalam suatu DPDP. Record header
merupakan record awal yang ditempatkan pada baris pertama sebelum record isi.
Record footer merupakan record akhir yang ditempatkan pada baris terakhir setelah
record isi.
Record header & footer disusun secara terpisah dan field pada masing-masing record diisi
dengan isian yang sama berdasarkan spesifikasi sebagaimana terdapat pada tabel
5.
Tabel 5
Spesifikasi Format
Record Header & Footer
Daftar Penyampaian Dokumen Pendukung
Field
a
b
c
d
e
Sandi Bank
Jenis Laporan
Tahun & Bulan MPL
Jumlah Record Isi
Field Kosong
Jenis
Jlh. Digit
Posisi
numerik
alfanumerik
numerik
numerik
alfanumerik
6
4
6
8
44
1-6
7-10
11-16
17-24
25-68
Penjelasan mengenai cara pengisian masing-masing field record header & footer
berdasarkan tabel 5 di atas adalah sebagai berikut:
44
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Field a:
Sandi Bank
Diisi sesuai dengan sandi kantor pusat bagi Bank yang berkantor
pusat di dalam negeri atau koordinator kantor cabang bagi
Bank yang berkantor pusat di luar negeri. Pengisian sandi kantor
pusat atau koordinator cabang Bank mengacu pada daftar sandi
bank sebagaimana terdapat dalam LBU.
Field b:
Jenis Laporan
Diisi sesuai dengan nama file RTE, yaitu 'LLD003’
Field c:
Tahun & Bulan MPL
Diisi sesuai dengan tahun dan bulan penyampaian DPDP.
Contoh:
Apabila Bank 'A' menyampaikan DPDP untuk PL bulan Februari
2012 dalam bulan Maret 2012, maka field c diisi '201203'
Field d:
Jumlah Record Isi
Diisi sesuai dengan banyaknya record isi yang terdapat dalam
DPDP. Pengisian banyaknya record isi ditempatkan rata kanan dan
apabila terdapat sisa digit kosong di sebelah kirinya diisi dengan
angka ‘0’ (ASCII 48).
Contoh:
Apabila record isi yang terdapat dalam DPDP Bank ‘A’ untuk PL
bulan Maret 2012 adalah sebanyak 1750 record, maka field d diisi
'00001750'
Apabila selama PL tidak terdapat
record isi DPDP, maka
field d diisi dengan angka '0' (ASCII 48) sebanyak 8 digit .
Field e:
Field Kosong
Diisi dengan angka '0' (ASCII 48) sebanyak 44 digit .
C.2.
Record Isi
Record isi adalah record yang berisi keterangan dan data mengenai DPDP yang
ditempatkan setelah record header. Format record isi DPDP mengacu pada
spesifikasi sebagaimana terdapat pada tabel 6.
45
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Tabel 6
Spesifikasi Format
Record Isi Daftar Penyampaian Dokumen Pendukung
Field
a
b
c
d
e
f
g
h
Sandi Bank
Tahun Transaksi
Bulan Transaksi
Sandi Kantor Pabean
Nomor Pendaftaran PEB
Nama File
Sandi Mekanisme Pembayaran
Rincian Mekanisme Pembayaran
Penjelasan
mengenai
cara
pengisian
Jenis
Jlh. Digit
Posisi
numerik
numerik
numerik
alfanumerik
alfanumerik
alfanumerik
numerik
alfanumerik
6
4
2
6
8
15
2
25
1-6
7-10
11-12
13-18
19-26
27-41
42-43
44-68
masing-masing
field record isi
berdasarkan tabel 6 adalah sebagai berikut:
Field a:
Sandi Bank
Diisi sesuai dengan sandi Bank sebagaimana pada record isi
Laporan Transaksi.
Field b-c:
Tahun dan Bulan Transaksi
Diisi sesuai dengan tahun dan bulan data DPDP.
Contoh-1:
Apabila Bank 'A' menyampaikan DPDP PL bulan September
2012 dalam bulan Oktober 2012, maka field b-c diisi
'201209'
Field d:
Sandi Kantor Pabean
Diisi sesuai sandi KPPBC yang menerbitkan PEB.
Untuk barang pribadi penumpang, barang awak sarana
pengangkut, barang pelintas batas, barang kiriman melalui PT.
Pos Indonesia dengan berat tidak melebihi 100 (seratus)
kilogram, dan Barang kiriman melalui Perusahaan Jasa Titipan
(PJT) yang tidak ada informasi PEB untuk setiap pengiriman
barang, field d disi dengan sandi ‘N’ sebanyak 6 digit.
Field e:
Nomor Pendaftaran PEB
Diisi sesuai dengan nomor yang dikeluarkan oleh KPBC untuk
pengajuan PEB, maksimum 8 digit dan ditempatkan rata kiri.
Apabila Nomor Identifikasi kurang dari 8 digit , maka digit
kosong yang tersisa disebelah kanannya diisi dengan karakter
' ' (ASCII 32).
46
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Untuk barang pribadi penumpang, barang awak sarana
pengangkut, barang pelintas batas, barang kiriman melalui PT.
Pos Indonesia dengan berat tidak melebihi 100 (seratus)
kilogram, dan barang kiriman melalui Perusahaan Jasa Titipan
(PJT) yang tidak ada informasi PEB untuk setiap pengiriman
barang, field e diisi dengan sandi ‘N’ sebanyak 8 digit.
Field f:
Nama File
Diisi dengan nama file softcopy DP yang disampaikan Bank.
Field g:
Sandi Mekanisme Pembayaran
Diisi dengan sandi yang membedakan penerimaan DHE terkait
pembayaran di muka, pembayaran yang jatuh temponya
melebihi atau sama dengan 90 hari, atau pembayaran lainnya
sebagaimana terdapat pada Lampiran 6.
Untuk transaksi terkait ekspor dengan cara:
-
pembayaran advance payment diisi dengan sandi ‘10’
-
pembayaran yang jatuh temponya melebihi atau sama
dengan 90 hari diisi dengan sandi ‘20’
-
selain cara pembayaran advance payment dan yang jatuh
temponya melebihi atau sama dengan 90 hari diisi dengan
sandi ‘00’
Field h:
Rincian Mekanisme Pembayaran
Diisi dengan sandi rincian keterangan mengenai penerimaan
dari pembayaran di muka, pembayaran yang jatuh temponya
melebihi atau sama dengan 90 hari, atau pembayaran lainnya.
Untuk DHE yang sudah diterima dalam rangka advance
payment, field ini diisi dengan tanggal penerimaan DHE (sama
dengan tanggal penerimaan DHE pada Laporan Transaksi),
Nomor Identifikasi (sama dengan Nomor Identifikasi pada
Laporan Transaksi dan RTE), dan angka 0 pada digit terakhir.
Contoh-1:
Penerimaan advance payment tanggal transaksi 25 Februari
2012 dilaporkan pada Laporan Transaksi PL bulan Februari
2012
dengan
Nomor
Identifikasi
AV310312/0000011.
Apabila ekspor terkait advance payment tersebut dilakukan
pada bulan Juni 2012, maka field h pada record isi DPDP
bulan
Juli
2012
diisi
‘20120225AV310312/00000110’
dengan penjelasan sebagai berikut:
47
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
- 20120225 merupakan tanggal transaksi 25 Februari 2012.
- AV310312/0000011
merupakan
Nomor
Identifikasi
transaksi advance payment bulan Februari 2012.
- digit ke 25 diisi angka 0.
Untuk ekspor dengan cara pembayaran melebihi atau sama
dengan 90 hari setelah tanggal PEB dan DHE belum diterima,
field h diisi tanggal jatuh tempo pembayaran ekspor, sandi
ekspor dengan cara pembayaran melebihi atau sama dengan 90
hari setelah tanggal PEB sebagaimana terdapat pada lampiran 7,
dan angka 0 pada digit ke 13 sampai dengan 25.
Contoh-2:
Pada bulan April 2012 perusahan melakukan ekspor dengan
cara pembayaran usance L/C 180 hari yang jatuh tempo tanggal
20
Oktober
2012
dan
telah
menyampaikan
dokumen
pendukung transaksi tersebut kepada Bank. Field h pada
record
isi
DPDP
bulan
Mei
2012
diisi
‘2012102000110000000000000’ dengan penjelasan sebagai
berikut:
-
20121020 merupakan tanggal jatuh tempo pembayaran.
-
0011 merupakan sandi cara pembayaran usance L/C.
-
digit ke 13 sampai dengan 25 diisi angka 0.
Untuk penerimaan DHE selain dalam rangka pembayaran di
muka atau penerimaan DHE yang dilakukan dengan cara
pembayaran yang jatuh temponya melebihi atau sama dengan
90 hari, field ini diisi dengan 0 sebanyak 25 digit.
Khusus bagi Bank yang untuk periode tertentu tidak memiliki keterangan dan data
terkait transaksi ekspor Nasabah pada DPDP, Bank harus menyampaikan laporan
yang isinya nihil kepada Bank Indonesia. Format laporan yang isinya nihil hanya
terdiri dari record header dan footer DPDP.
D. Dokumen Pendukung
DP disampaikan Bank dalam bentuk softcopy dengan format PDF, JPG, TIFF, BMP, PNG
atau GIF. Nama file DP harus sama dengan nama yang diisi pada field f (Nama File) pada
record isi pada DPDP.
Penyampaian DP diatur sebagai berikut:
-
Untuk suatu record pada RTE yang dilengkapi dengan beberapa DP, Bank
menyampaikannya dalam satu file.
48
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
-
Untuk transaksi ekspor dengan pembayaran bertahap harus dilengkapi dengan
DP.
-
Untuk transaksi ekspor dengan pembayaran di muka (advance payments), DP
disampaikan setelah barang dikirim berdasarkan informasi Nasabah.
-
Untuk transaksi ekspor dengan jangka waktu pembayaran melebihi atau sama
dengan 90 hari, DP disampaikan untuk PL dimana Nasabah memberikan informasi
PEB.
-
Untuk transaksi ekspor dengan selisih kurang antara nilai DHE dan PEB lebih dari
10% atau Rp10.000.000,00, antara lain karena maklon dan jasa perbaikan, DP
disampaikan pada PL saat DHE diterima oleh Bank.
E. Laporan Posisi
Sebagaimana halnya Laporan Transaksi, Laporan Posisi memiliki struktur yang terdiri dari
record header & footer serta record isi sebagai berikut:
E.1.
Record Header & Footer
Record header & footer adalah dua record identik yang berisikan informasi mengenai
sandi Bank, jenis laporan, tahun dan bulan MPL serta jumlah record isi yang
menunjukan banyaknya record yang terdapat dalam suatu Laporan Posisi. Record
header merupakan record awal yang ditempatkan pada baris pertama sebelum
record isi, sedangkan record footer merupakan record penutup yang ditempatkan
pada baris paling akhir setelah record isi.
Record header & footer disusun secara terpisah dan field pada masing-masing record
diisi dengan isian yang sama berdasarkan spesifikasi sebagaimana terdapat pada
tabel 7.
Tabel 7
Spesifikasi Format
Record Header & Footer Laporan Posisi
Field
a
b
c
d
e
Sandi Bank
Jenis Laporan
Tahun & Bulan MPL
Jumlah Record Isi
Field Kosong
Jenis
Jlh. Digit
Posisi
numerik
alfanumerik
numerik
numerik
alfanumerik
6
4
6
8
86
1-6
7-10
11- 16
17-24
25-110
Penjelasan mengenai cara pengisian masing-masing field record header &
footer berdasarkan tabel 7 di atas adalah sebagai berikut:
49
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Field a:
Sandi Bank
Diisi sebagaimana halnya, pengisian field a pada record header &
footer Laporan Transaksi.
Field b:
Jenis Laporan
’
Diisi sesuai dengan nama file Laporan Posisi yaitu LLD2’
Field c:
Tahun dan Bulan MPL
Diisi sesuai dengan tahun dan bulan MPL, yaitu satu bulan
setelah periode laporan.
Contoh-1:
Apabila Laporan Posisi untuk periode laporan bulan Maret
2012 disampaikan oleh bank ‘A' dalam bulan April 2012,
maka field c diisi '201204'
Contoh-2:
Apabila Laporan Posisi untuk periode laporan bulan Maret
2012 disampaikan terlambat oleh bank 'A', yaitu dalam bulan
Juni 2012, maka field c diisi '201204'
Field d:
Jumlah Record Isi
Diisi sesuai dengan banyaknya record isi dari suatu Laporan
Posisi.
Contoh-3:
Apabila record isi yang terdapat dalam Laporan Posisi untuk
periode laporan bulan Maret 2012 adalah sebanyak 200
record, maka field d diisi '00000200'
Field e:
Field Kosong
Diisi dengan angka ‘0’ (ASCII 48) sebanyak 86 digit.
E.2. Record isi
Record isi adalah record yang berisi informasi mengenai rincian cakupan
Laporan Posisi AFLN/KFLN Bank yang ditempatkan diantara record header
dan footer. Format record isi Laporan Posisi disusun sesuai dengan
spesifikasi sebagaimana terdapat pada tabel 8.
50
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Tabel 8
Spesifikasi Format
Record Isi Laporan Posisi
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
Field
Jenis
Jlh. Digit
Posisi
Sandi Bank
Tahun Transaksi
Bulan Transaksi
Jenis Rekening
Negara Debitur/Kreditur
Jenis Valuta
Posisi Awal
Total Debet
Total Kredit
Tanda +/- Mutasi Lainnya
Mutasi Lainnya
Posisi Akhir
numerik
numerik
numerik
alfanumerik
alfanumerik
alfanumerik
numerik
numerik
numerik
karakter
numerik
numerik
6
4
2
2
2
3
18
18
18
1
18
18
1-6
7-10
11-12
13-14
15-16
17-19
20-37
38-55
56-73
74
75-92
93-110
Penjelasan mengenai cara pengisian masing-masing field record isi Laporan
Posisi berdasarkan tabel 4 di atas adalah sebagai berikut:
Field a:
Sandi Bank
Diisi sebagaimana halnya pengisian field a pada record header &
footer.
Field b-c:
Tahun dan Bulan PL
Diisi sesuai dengan tahun dan bulan periode laporan.
Contoh-1:
Apabila Laporan Posisi yang disampaikan oleh bank ‘A' dalam
bulan Maret 2012 adalah data posisi untuk periode laporan bulan
Februari 2012, maka field b-c diisi '201202’
Field d:
Jenis Rekening
Diisi sesuai dengan sandi rekening AFLN/KFLN bank pelapor,
sebagaimana terdapat pada lampiran 1.
Contoh-2:
Apabila posisi AFLN/KFLN bank 'A' hanya terdiri dari rekening
mata uang asing, rekening giro pada bukan Penduduk dan
rekening giro milik bukan Penduduk, maka field d pada masingmasing record Laporan Posisi untuk rekening tersebut diisi
dengan sandi '3A’ , '3C’ dan '4A’.
Field e:
Negara Debitur/Kreditur
Diisi sesuai dengan sandi negara domisili bukan Penduduk dimana
Bank memiliki klaim/kewajiban.
51
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
Contoh-3:
Apabila rekening '3A' pada contoh-2 di atas adalah dalam
valuta USD dan DEM, rekening '3C dalam valuta USD (masingmasing pada bank 'A' cabang New York dan bank ‘S'
Singapura) dan rekening '4A' dalam valuta rupiah (milik bank 'S’
cabang Tokyo), maka pengisian field e pada masing-masing record
adalah sebagai berikut:
−
untuk rekening '3A' dalam valuta DEM diisi dengan sandi
‘
’
DE dan rekening '3A' dalam valuta USD diisi dengan sandi
'US’
’
−
untuk rekening '3C’ pada bank 'A cabang New York diisi
dengan sandi 'US' dan rekening '3C’ pada bank 'S’
‘
Singapura diisi dengan sandi SG’
−
untuk rekening ‘4A’ milik bank 'S' cabang Tokyo diisi
dengan sandi ‘ J P ’
Apabila sandi Negara Debitur/Kreditur sebagaimana disebutkan
di atas tidak diisi dengan sandi yang sebenarnya maka field e diisi
dengan sandi ‘Y1’ yang merupakan sandi dummy untuk laporan
tidak lengkap. Khusus sandi Negara Debitur/Kreditur untuk
rekening 3G, 3Z dan 4Z, apabila Bank tidak dapat melengkapinya
dengan sandi yang sebenarnya maka field e dapat diisi dengan
sandi 'N1'
Field f:
Jenis Valuta
Diisi sesuai dengan sandi valuta rekening, sebagaimana
terdapat pada lampiran 2.
Berdasarkan contoh-3, maka pengisian field f pada masingmasing record adalah sebagai berikut:
−
untuk rekening '3A’ dalam valuta DEM diisi dengan sandi
'DEM' dan rekening '3A' dalam valuta USD diisi dengan
sandi ‘USD'
−
untuk rekening '3C’ pada bank 'A’ cabang New York dan
bank 'S' Singapura masing-masing diisi dengan sandi 'USD’
’
−
untuk rekening '4A’ milik bank ‘S cabang Tokyo diisi
dengan sandi 'IDR'
Field g:
Posisi Awal
Diisi
sesuai
dengan
nilai
posisi
masing-masing
rekening
AFLN/KFLN Bank pada awal periode laporan, yaitu dalam satuan
penuh dengan dua desimal. Pengisian nilai posisi awal
52
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
ditempatkan rata kanan dan apabila terdapat sisa digit kosong di
sebelah kirinya diisi dengan angka '0’ (ASCII 48). Field ini tidak
dapat dikosongkan.
Contoh-4:
’
’
Apabila posisi awal rekening '4A bank 'S Singapura per Maret
2012
adalah
125
miliar
rupiah,
maka
field
g
diisi
'000012500000000000'
Apabila nilai posisi awal dari suatu rekening bersaldo negatif,
maka pengisian nilai posisi untuk rekening tersebut didahului
dengan tanda '-' (ASCII 45).
Contoh-5:
’
Apabila posisi awal rekening ‘3C’ pada bank 'S cabang New
York per Maret 2012 bersaldo negatif sebesar 250 ribu USD,
maka field g diisi '-000000000025000000’
Field h:
Total Debet
Diisi dalam satuan penuh dengan dua desimal sesuai dengan
total debet yang disebabkan oleh transaksi selama periode
laporan. Pengisian nilai total debet ditempatkan rata kanan dan
apabila terdapat sisa digit kosong di sebelah kirinya diisi dengan
’
angka '0 (ASCII 48).
Contoh-6:
Apabila total debel rekening ‘3C’ pada bank 'S’ cabang New York
selama bulan Maret 2012 adalah sebesar 77,50 juta USD, maka
field h diisi ‘000000007750000000’
Field i:
Total Kredit
Diisi dalam satuan penuh dengan dua desimal sesuai dengan
total kredit yang disebabkan oleh transaksi selama periode
laporan. Pengisian nilai total kredit ditempatkan rata kanan dan
apabila terdapat sisa digit kosong di sebelah kirinya diisi dengan
angka '0' (ASII 48).
Contoh-7:
‘
Apabila total kredit rekening 3C’ pada bank 'S' cabang Tokyo
selama bulan Maret 2012 adalah sebesar sebesar 27,25 juta
USD, maka field i diisi '000000002725000000'
Field j;
Tanda +/- Mutasi Lainnya
Diisi dengan tanda '+' (ASCII 43) apabita total debet mutasi
lainnya lebih besar dari total kredit mutasi lainnya atau diisi
53
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
dengan tanda '-' (ASCII 45) apabila total kredit mutasi lainnya
lebih besar dari total debet mutasi lainnya.
Field k:
Mutasi Lainnya
Diisi dalam satuan dengan dua desimal sesuai dengan nilai
bersih (net) bertambah atau berkurangnya posisi rekening
AFLN/KFLN selama periode laporan sehubungan dengan adanya
valuation, write off dan sejenisnya. Pengisian nilai mutasi
lainnya ditempatkan rata kanan dan apabila terdapat sisa digit
kosong di sebelah kirinya diisi dengan angka ‘0' (ASCII 48).
Field l:
Posisi Akhir
Diisi sesuai dengan nilai posisi rekening AFLN/KFLN Bank pada
akhir periode laporan, yaitu dalam satuan penuh dengan dua
desimal, Pengisian nilai posisi akhir ditempatkan rata kanan dan
apabila terdapat sisa digit kosong di sebelah kirinya diisi dengan
angka ‘0 ’ (ASCII 48). Field ini tidak dapat dikosongkan.
Berdasarkan contoh-6 dan contoh-7 di atas, maka field l untuk
rekening
‘
3C’
pada
‘S’
bank
cabang
New
York
diisi
’
'000000005000000000 (50 juta USD).
Apabila nilai posisi akhir dari suatu rekening bersaldo negatif,
maka pengisian nilai posisi untuk rekening tersebut didahului
dengan tanda '-' (ASCII 45).
Apabila selama periode laporan tidak terdapat mutasi debet
dan atau mutasi kredit pada suatu rekening AFLN/KFLN, maka
Bank tetap menyampaikan Laporan Posisi untuk rekening
tersebut, Untuk field h, i, k masing-masing diisi dengan angka
‘0’ (ASCII 48) sebanyak 18 digit dan field j diisi dengan tanda ‘+'
(ASCII 43).
Contoh-8:
Berdasarkan contoh di atas, apabila selama bulan Maret 2012
tidak terdapat mutasi debet dan kredit untuk rekening '4A' milik
bank 'S' (dengan posisi awal sebesar 125 miliar rupiah), maka
field g dan l diisi '000012500000000000’, field h, i, k masing’
masing diisi dengan angka ‘0’ (ASCII 48) sebanyak 18 digit dan
field j diisi dengan tanda ‘+’ (ASCII 43).
F. Koreksi Laporan LLD
Koreksi laporan LLD merupakan perbaikan atas laporan LLD yang telah diterima oleh
Bank Indonesia. Koreksi laporan LLD harus disampaikan oleh Bank apabila terdapat
laporan yang tidak benar yaitu:
54
Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan LLD oleh Bank – Format Laporan
A.
Laporan belum memenuhi rincian cakupan laporan yang ditetapkan Bank Indonesia,
misal masih terdapat field yang mengandung sandi sementara (sandi-sandi dummy
yang mengandung karakter 'Y'),
B.
Laporan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya atau dokumen pendukungnya
termasuk kegiatan LLD yang seharusnya dilaporkan akan tetapi tidak disampaikan
oleh Bank kepada Bank Indonesia. Misalnya terdapat pengisian field yang tidak
sesuai dengan fakta yang sebenarnya atau isian form RTE tidak sama dengan
dokumen pendukungnya.
Koreksi terhadap Laporan LLD disampaikan hanya untuk laporan yang dikoreksi.
Setelah laporan yang dikoreksi di-upload ke dalam sistem penerimaan pelaporan LLD,
Bank melakukan refresh pada website untuk menjalankan proses pengujian antar form
laporan.
Apabila koreksi Laporan LLD yang disampaikan oleh bank telah memenuhi
persyaratan kuantitas, dan kualitas, maka laporan koreksi tersebut dinyatakan telah
diterima oleh Bank Indonesia. Bukti penerimaan laporan koreksi dapat diperoleh
dengan mencetak print screen konfirmasi status laporan koreksi yang ditandai dengan
‘UJI KUALITAS OK’.
Koreksi Laporan LLD yang terakhir diterima oleh Bank Indonesia merupakan pengganti
atas Laporan LLD yang telah disampaikan sebelumnya.
Penyampaian koreksi Laporan LLD dilakukan secara online sampai dengan tanggal 20
pada bulan setelah PL atau secara offline setelah melewati tanggal tersebut.
DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA,
HARTADI A. SARWONO
55
Download