PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Disusun oleh : Dyah Arum Widowati NIM : 111434030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Disusun oleh : Dyah Arum Widowati NIM : 111434030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN Ku Persembahkan Karya Ini Untuk: Allah SWT yang utama dari segalanya, Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT Taburan cinta dan kasih sayangmu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu, serta memperkenalkanku dengan cinta Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW Ibunda Sriharti dan Ayahanda Mariyadi sebagai tanda bakti, cinta, hormat, dan rasa terimakasih yang tak terhingga yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi awal untuk membuat ibu dan ayah bahagia, karena kusadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk ibu dan ayah yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakan,selalu menasehatiku menjadi lebih baik Terimakasih Ibu..... Terimakasih Ayah..... Kakak dan adikku, Agung Prasetyo Nugroho dan Wisnu Jati Prakoso yang kukasihi yang telah memberi semangat dalam mencapai kesuksesan Kekasihku Dwi Saputra, terimakasih atas kasih sayang, perhatian, dan kesabaranmu yang telah memberikanku semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan tugas skripsi ini Teman- teman seperjuanganku Pendidikan Biologi 2011 yang telah memberikan dukungan dan pengalaman yang luar biasa iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO "Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu." (Marcus Aurelius) v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIE SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM Dyah Arum Widowati Universitas Sanata Dharma 2015 Hasil Belajar siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi ekosistem belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan motivasi belajar pun kurang. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada maetri ekosistem pada siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta dengan menerapkan metode Jelajah Alam Sekitar. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus I dengan tiga kali pertemuan dan siklus II dengan dua kali pertemuan. Pada setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu 1) Perencanaan 2) Pelaksanaan3) Pengamatan 4) Refleksi. Pengumpulan data didapatkan dari hasil penilaian pre-test, post-test, lembar observasi, dan kuisioner.Subyek penelitian adalah 26 siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Untuk hasil belajar siswa aspek kognitif meningkat dari rata-rata 70 pada siklus I menjadi 81,92 pada siklus II. Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat dari 38,46% menjadi 88,46%. Hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus I adalah 100% kategori rendah dan pada siklus II kategori tinggi 100%. Motivasi siswa pada siklus I dan II adalah 100% tinggi. Data yang diperoleh menunjukkan indikator yang ingin dicapai telah memenuhi target yaitu 77 untuk nilai rata-rata, 75% untuk ketuntasan KKM, 75% untuk nilai afektif siswa, dan 70% untuk motivasi minimal tinggi siswa. Berdasarkan data, dapat disimpulkan bahwa Jelajah Alam Sekitar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi Ekosistem. Kata Kunci: Metode Jelajah Alam Sekitar, Motivasi, Hasil Belajar, Ekosistem viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT APPLICATION OF THE METHOD APPROACH NATURAL CRUISING AROUND (JAS) TYPE TO IMPROVE MOTIVATION AND STUDENTS LEARNING OUTSOMES OF JOANNES BOSCO HIGH SCHOOL YOGYAKARTA GRADE CLASS E IN SUBJECT MATERIALS OF ECOSYSTEM Dyah Arum Widowati Sanata Dharma University 2015 Students learning outcomes at SMP Joannes Bosco Yogyakarta on ecosystem topic cant able reach the minimum completness criteria (MCC). That waswhy this research was condueted increase the motivation students lesrning outcomes on ecosystem topic in class VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta by using the method approach of natural cruising around (JAS) Classroom action research was conducted in two cycles, three meetings in the first phase and two meetings in the second phase. Each cycle consists of 4 stages. 1) Planning 2) Implementation 3) Observation 4) Reflection. The data was collected from pre-test, post-test grading results, observation worksheets, and questionnaire filled in forms. The research subject is the 26 students class at VIIE Junior High School Joannes Bosco Yogyakarta. The research result is showing there’s motivation increase and student learning outcomes. Cognitive aspect of student learning outcomes increases from the average 70 in cycle 1 be 81,92 on cycle II. While student percentation who reach score of KKM increase from 38,46% to 88,46%. The afective aspect of student learning outcomes increases is 100% low category in second cycle 100% high category in the second cycle . Student motivation on cycle I and cycle II is 100% (high). The data obtained indiated the achievement of the 77% average score, 75% for KKM completely, 75% for student afective score and 70% for student high min motivation. Based of data, can be conclusing that method approach natural cruising around (JAS) can be increase motivation and student biology learning result class VII E Junior High School Joannes Bosco Yogyakarta on ecosystem subject material. Keyword: Method Approach Natural Cruising Around (JAS), Motivation learning outcomes, ecosystem ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis penjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia yang luar biasa, sehingga penulis yang berjudul “Penerapan Metode Jelajah Alam Sekitas (JAS) dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada Materi Ekosistem” dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini dapat deselesaikan dengan baik berkat doa, bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasi kepada pihak-pihak sebagai berikut 1. Allah SWT yang telah memberikan hidup, sumber kekuatan dan selalu melindungi penulis dalam setiap detiknya 2. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc, Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma 3. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin penelitian 4. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc selaku Ketua Prodi Pendidikan biologi 5. Ibu Maslichah Asy’ari, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberi bimbingan dan arahan dengan sabar, telaten, dan teliti dalam rangka penyelesaian skripsi ini 6. Segenap dosen dan karyawan program studi pendidikan biologi yang dengan tulus dan sabar membagikan ilmu dan membimbing penulis x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Ibu Ag. Nuransah Safriatun, S.Ag selaku kepala sekola SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang telah memberi izin penelitian 8. Ibu Magdalena Lolita Oktaviasari, S.Pd selaku Guru mata pelajaran IPA kelas VII E yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan meluangkan waktu selama pelaksanaan penelitian 9. Siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang telah berpartisipasi selama pelaksanaan penelitian 10. Kedua orang tua tercinta, Bapak Mariyadi dan Ibu Sriharti yang senantiasa mendoakan, mendukung, dan mengarahkan penulis serta sebagai sumber motivasi utama peneliti dalam penyelesaian skripsi 11. Kedua kakak dan adik tersayang, Agung Prasetyo Nugroho dan Wisnu Jati Prakoso yang selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat kepada penulis 12. Dwi Saputra yang selalu meluangkan waktu, mendukung dan memberi semangat kepada penulis. 13. Sahabat-sahabat tercinta Niluh Mega Swastini, Falensi Aminah, Ditya Intan Kusuma dan Nining Sugiarti yang telah membantu, memberi dukungan, pengalaman, isnpirasi kepada penulis selama menempuh studi 14. Teman-teman pendidikan biologi 2011 yang telah memberikan semangat, dukungan, dan pengalaman yang luar biasa kepada penulis xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv MOTTO ...................................................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................................. ix KATA PENGANTAR .............................................................................................x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xv DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 A. Latar Belakang .............................................................................................1 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. Rumusan Masalah ........................................................................................4 C. Batasan Masalah...........................................................................................4 D. Tujuan Penelitian .........................................................................................5 E. Manfaat Penelitian .......................................................................................5 BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................7 A. Pengertian Belajar ........................................................................................7 B. Motivasi Belajar .........................................................................................11 C. Hasil Belajar ...............................................................................................15 D. Metode JAS ................................................................................................18 E. Materi Ekosistem .......................................................................................25 F. Penelitian yang Relevan .............................................................................25 G. Kerangka Berpikir ......................................................................................27 H. Hipotesa......................................................................................................30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................31 A. Jenis Penelitian ...........................................................................................31 B. Setting Penelitian .......................................................................................31 C. Rancangan Tindakan / Desain Penelitian ...................................................32 D. Sumber Data Penelitian ..............................................................................36 E. Instrumen Penelitian...................................................................................37 F. Validitas Instrumen ....................................................................................41 G. Metode Analisa Data ..................................................................................42 H. Indikator Keberhasilan ...............................................................................46 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................48 A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...............................................................48 B. Pembahasan ................................................................................................63 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................70 A. Kesimpulan ................................................................................................70 B. Saran...........................................................................................................71 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................72 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kerangka Berpikir ............................................................................ 29 Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Taniredja:2011) ..... 31 Gambar 4.1. Suasana Pembelajaran Siklus I......................................................... 52 Gambar 4.2. Suasana Pelaksanaan Post Test I ...................................................... 53 Gambar 4.3. Suasana pembelajaran pada siklus II................................................ 58 Gambar 4.4. Suasana Pelaksanaan Post tes II ....................................................... 59 Gambar 4.5. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan Siklus II ............... 65 Gambar 4.6. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas VII E ......................................... 66 Gambar 4.7. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas VII E .......... 68 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Perolehan Data ...................................................................................... 35 Tabel 3.2 . Kisi-kisi Hasil Belajar Aspek Afektif ................................................. 37 Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Siswa ......................................... 39 Tabel 3.4. Kriteria Lembar Observasi Aspek Afektif Siswa ................................ 44 Tabel 3.5. Panduan Pemberian Skor Kuisioner .................................................... 44 Tabel 3.6. Kriteria Motivasi Belajar Siswa ........................................................... 45 Tabel 3.7. Indikator Keberhasilan Penelitian ........................................................ 46 Tabel 4.1. Hasil Analisis Pretest Siswa Kelas VII E ............................................ 53 Tabel 4.2. Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I ................................................. 54 Tabel 4.3. Hasil Aspek Afektif Siswa Kelas VII E ............................................... 54 Tabel 4.4. Hasil analisis motivasi belajar awal siswa ........................................... 55 Tabel 4.5. Hasil analisis post test II ...................................................................... 59 Tabel 4.6. Hasil aspek afektif siswa kelas VII E................................................... 60 Tabel 4.7. Analisis motivasi belajar akhir siswa kelas VII E................................ 61 Tabel 4.8. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan II.............................. 64 Tabel 4.9. Peningkatan Rata-rata Kelas VII E ...................................................... 66 Tabel 4.10. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas VII E ........... 68 xvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ......................................................................... 75 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................. 79 Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa .......................................................................... 99 Lampiran 4 Kisi- Kisi Kuisioner ......................................................................... 117 Lampiran 5 Kuisioner awal dan akhir ................................................................. 119 Lampiran 6 Kisi- Kisi Soal Pretest...................................................................... 124 Lampiran 7 Soal Pretest ...................................................................................... 127 Lampiran 8 Kisi – Kisi soal Post test I................................................................ 133 Lampiran 9 Soal Post test Siklus I ...................................................................... 135 Lampiran 10 Kisi – Kisi soal Post tes II ............................................................. 143 Lampiran 11 Soal Post test II .............................................................................. 145 Lampiran 12 Lembar Observasi .......................................................................... 152 Lampiran 13 Surat Keterangan Selesai Penelitian .............................................. 154 Lampiran 14 Analisis Kuisioner Motivasi Belajar ............................................. 155 Lampiran 15 Hasil Kuisioner Motivasi Belajar awal.......................................... 159 Lampiran 16 Sampel Hasil Kuisioner Belajar Akhir Siswa................................ 163 Lampiran 17 Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I ............................. 169 Lampiran 18 Contoh Pekerjaan Posttes 1 Siswa yang Mendapat Nilai Rendah . 171 Lampiran 19 Contoh Pekerjaan Siswa Pretes yang Mendapat Nilai Rendah ..... 180 Lampiran 20 Contoh Pekerjaan Siswa Pretes yang Mendapat Nilai Tinggi ....... 184 Lampiran 21 Sampel Hasil Lembar Observasi Siswa ......................................... 188 Lampiran 22 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan I ................................ 190 Lampiran 23 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan II ............................... 193 xviii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 24 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan III.............................. 195 Lampiran 25 Contoh Pekerjaan LKS Siklus II Pertemuan II.............................. 197 Lampiran 26 Analisa Hasil Belajar Kognitif (Post Test II) ................................ 197 Lampiran 27 Pekerjaan Siswa Posttes 2 siklus II yang Mendapat Nilai Tinggi 201 Lampiran 28 Pendokumentasian Penelitian ........................................................ 205 xix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada zaman modern ini pendidikan sudah mengalami perubahan yang sangat pesat. Berbagai model pembelajaran juga telah digunakan dalam proses pembelajaran. Supaya terwujud pembelajaran yang menuntun peserta didik mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka tugas seorang guru adalah mengusahakan suasana kelas selama proses belajar mengajar berada dalam kondisi menyenangkan. Mengajar dalam konteks standar proses pendidikan tidak hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga dimaknai sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Makna lain mengajar yang demikian sering diistilahkan dengan pembelajaran. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan untuk membentuk watak, peradaban, dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik. Pembelajaran perlu memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. (Sanjaya:2013) Pada kenyataanya implementasi pembelajaran di kelas cenderung teacher contered sehingga siswa menjadi pasif. Masalah utama yang timbul dalam pembelajaran ini siswa kurang aktif sehingga hasil belajar rendah. Pada kenyataanya guru juga lebih suka menerapkan model teacher contered, karena tidak memerlukan alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau referensi-referensi yang lain. Dalam hal tersebut siswa 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berpikir, dan memotivasi sendiri (self motivation), padahal aspek-aspek tersebut merupakan kunci keberhasilan dalam suatu pembelajaran. Masalah ini banyak dijumpai dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Demikian halnya yang terjadi di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Setelah dilakukan wawancara dengan guru mata pelajaran biologi diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas VII E tahun pelajaran 2013/2014 dalam materi ekosistem tergolong rendah,skor rata-rata kelas yaitu 52. Prosentase siswa yang mencapai KKM 44,5 % sedangkan prosentase siswa yang tidak mencapai KKM 55,55% dibawah nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 75. Penggunaan data hasil belajar siswa tahun pelajaran 2013/2014 pada materi ekosistem dianggap relevan sebagai dasar dilakukannya penelitian tahun 2014/2015 karena kelas yang digunakan adalah kelas yang sama yaitu kelas VII E. Selain itu, guru matapelajaran IPA kelas VII E dan model pembelajaran yang diterapkan guru tahun pelajaran 2013/2014 sama dengan tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini memungkinkan peluang terulang kembalinya masalah hasil belajar yang rendah pada siswa kelas VII E pada tahun pelajaran 2014/2015. Sikap siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru, cepat merasa bosan ketika mengikuti kegiatan pembelajaran, cepat mengantuk membutuhkan model pembelajaran yang cocok untuk karakteristik siswa tersebut. Untuk itu dibutuhkan model pembelajaran yang variatif dan menarik serta melibatkan aktivitas maupun tanggunng jawab siswa. Berdasarkan situasi di atas, maka perlu dilakukan perbaikan pada proses pembelajaran biologi untuk kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 ajaran 2014/2015, supaya motivasi belajar dapat ditingkatkan. Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk mengembangkan aspek kognitif dan afektif adalah dengan model pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS). Menurut Ridlo (dalam Mulyani, 2008) metode pembelajaran Jelajah Alam Sekitar merupakan salah satu cara mengajak siswa belajar langsung dengan alam di sekitarnya. Media yang digunakan adalah alam sekitar sekolah atau lingkungan tempat tinggal siswa. Di sisi lain dengan metode pembelajaran JAS tampak secara eksplisit bahwa tanggung jawab belajar berada pada peserta didik dan guru mempunyai tanggungjawab menciptakan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat. Metode pembelajaran JAS dalam implementasinya menekankan pada pembelajaran yang menyenangkan. Ini merupakan salah satu komponen dari PAKEM yang mempunyai kepanjangan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Namun dalam pendekatan pembelajaran JAS, karakter menyenangkan, terekspresi secara eksklusif dalam istilah bioedutainment (asal kata bio = biology; edu = education, dan tainment = intertainment)., yakni merupakan strategi pembelajaran biologi yang menghibur dan menyenangkan melibatkan unsur ilmu atau sains, proses penemuan ilmu (inkuari), ketrampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan sportivitas. Dari kondisi inilah penulis tergerak untuk melakukan penelitian di SMP Joannes Bosco Yogyakarta untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Penerapan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 materi ekosistem. Untuk itu penulis dalam penelitian mengambil judul “PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diurai diatas dapat ditarik suatu rumusan masalah yaitu: “Apakah metode Jelajah Alam Sekitar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015?” C. Batasan Masalah Agar peneliti lebih fokus terarah maka peneliti membatasi masalah pada materi yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut: 1. Metode pembelajaran Jelajah Alam Sekitar hanya menekankan pada pengamatan langsung dengan alam sekitar sekolah. 2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada materi ekosistem meliputi aspek, kognitif dan aspek afektif 3. Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalaha materi ekosistem dengan Standar Kompetensi Dasar: 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem dan Kompetensi Dasar: 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem dan 7.2. Mengidentifikasikan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 4. Objek penelitian ini adalah motivasi belajar, hasil belajar, dan penerapan metode Jelajah Alam Sekitar. 5. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2014/2015. D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi ekosistem dengan menerapkan metode Jelajah Alam Sekitar. E. Manfaat Penelitian 1) Bagi pendidik a. Memotivasi guru untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan yang dapat memotivasi siswa. b. Mengaktifkan seluruh siswa untuk berbicara. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan guru tenntang pembelajaran dengan metode Jelajah Alam Sekitar. 2) Bagi siswa a. Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya. b. Memotivasi peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran, khususnya mata pelajaran IPA biologi. c. Mengembangkan kerjasama antar siswa dalam pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 3) Bagi Peneliti a. Memberikan motivasi diri sendiri untuk meningkatkan kemampuan dan kretivitas dalam proses belajar mengajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Belajar Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing-masing ahli memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda-beda, walaupun secara praktis masingmasing kita sudah sangat memahami apa yang dimaksud belajar tersebut, berikut akan dikemukakan berbagai definisi belajar menurut para ahli. Menurut Gagne dalam Susanto (2013), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru. Selanjutnya, Gagne dalam teorinya yang disebut The domains of learning, menyimpulkan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu: 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 1. Keterampilan motoris (motor skill) adalah keterampilan yang diperlihatkan dari berbagai gerakan badan, misalnya menulis, menendang bola, bertepuk tangan, dan loncat. 2. Informasi verbal: informasi ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan otak atau intelegensi seseorang, misalnya seseorang dapat memahami sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar, dan sebagainya yang berupa simbol yang tampak. 3. Kemampuan intelektual:selain menggunakan simbol verbal, manusia juga mampu melakukan interaksi dunia luar melalui kemampuan intelektualnya, misalnya mampu membedakan warna, bentuk, dan ukuran. 4. Strategi kognitif: Gagne menyebutnya sebagai organisasi keterampilan yang internal, yang sangat diperlukan untuk belajar mengingat dan berpikir. 5. Sikap (attitude): sikap merupakan faktor penting dalam belajar, karena tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik. Adapun menurut Burton dalam Susanto (2013), belajar dapat diartikam sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi individu dengan individu lain dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Sementara menurut Hilgard dalam Susanto (2013), belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Perubahan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan (pengalaman). Hilgard menegaskan bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembiasaan, pengalaman, dan sebagainya. Sementara menurut Hamalik (2005) menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman ( learning is defined as the modificator or strengthening of behavior through experiencing). Belajar sesungguhnya ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan oleh manusia merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan di mana saja, baik disekolah, kelas, maupun di jalanan dalam waktu yang tak dapat ditentukan sebelumnya. Namun demikian, satu hal sudah pasti bahwa belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh iktikad dan maksud tertentu. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan sekedar mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas dari itu merupakan mengalami. Hamalik juga menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Adapun pengertian belajar menurut Winkel (2009) adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorangn dengan lingkungannya, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 Menurut Siregar (2010) belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Belajar menurut Dimyati (2006) merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau halhal yang dijadikan bahan belajar. Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak. Dengan memahami kesimpulan diatas, setidaknya belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 a. Adanya kemampuan baru dan adanya perubahan. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun nilai dan sikap (afektif) b. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat aja, melainkan menetap atau dapat disimpan. c. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan. d. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obatobatan. Dalam Penelitian ini peneliti mengamati pembelajaran dengan menggunakan metode Jelajah Alam Sekitar pada materi ekosistem. B. Motivasi belajar Banyak sekali, bahkan sudah umum orang menyebut dengan “motif” untuk menunjuk mengapa sesorang tersebut berbuat sesuatu. Menurut Sardiman (2008) kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Menurut Winkel (2009) motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Motivasi belajar terbagi atas dua bentuk, yaitu: Motivasi ekstrinsik, bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan kepadanya oleh orang tuanya. Yang kedua motivasi intrinsik, bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak belajar karena ingin mengetahui seluk-beluk suatu masalah selengkap-lengkapnya. Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar tersebut dapat tercapai. Menurut Uno (2006) motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 Sedangkan faktor ekstrinsiknyan adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat. Menurut Hamalik (2014), hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siwa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4. Adanya penghargaan dalam belajar 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. 1. Jenis motivasi a. Motivasi Intrinsik Menurut Siregar (2010), motivasi intrinsik adalah motivasi berasal dari dalam diri individu tanpa adanya rangsangan dari luar. Motivasi intrinsik yng terdapat dalam diri siswa berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu, memperoleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap usaha kelompok, keinginan diterima oleh orang-orang lain. Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia secara tidak sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan, terutama belajar sendiri. b. Motivasi Ekstrinsik Menurut Sani (2013), motivasi ekstrinsik adalah motivasi melakukan sesuatu karena pengaruh eksternal. Motivasi ekstrinsik muncul akibat insentif eksternal atau pengaruh dari luar peserta didik, misalnya: tuntutan, imbalan, atau hukuman. 2. Prinsip- Prinsip Motivasi Belajar Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar. Tidak ada seorangpun yang belajar tanpa motivasi. Menurut Djamarah (2011), ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam uraian berikut. a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar Seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai pada tataran motivasi belum menunjukan aktivitas nyata. Dalam penelitian ini peneliti menekankan pada kedua motivasi tersebut, yaitu intrisik dan ekstrinsik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 C. Hasil belajar Dalam proses pembelajaran penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Menurut Bloom dalam Sudjana (2014), secara garis besar mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga macam yaitu ranah kognitif, ranah efektif, dan ranah psikomotoris. Ranah kognitif berkenan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi dan kreasi. Kedua aspek pertama adalah aspek tingkat rendah, dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni, penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris yaitu, gerak refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. 1. Pengertian hasil belajar Berdasarkan konsep uraian belajar di atas, dapat dipahami tentang makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil belajar bagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Brahim dalam Susanto (2013) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Secara sederhana, yang dimaksud hasil belajar dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar sendiri itu merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan pembelajaran Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal dalam Susanto (2013) bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar afektif dan kognitif. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 Menurut teori Gestalt dalam Haryanto (2010), belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan yaitu sarana dan prasarana, kreasi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan. Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman dalam Susanto (2013), hasil belajar dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi beberapa faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut: a. Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber di dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat, dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan kesehatan. b. Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang memengaruhi hasil belajar, yaitu keluarga,sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari yang kurang baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik. Selanjutnya, menurut Wasliman dalam Susanto (2013) bahwa sekolah merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan siswa dan kualita pengajaran di sekolah, maka semakin tinggi pula kualitas belajar siswa. Fokus dalam penelitian ini faktor internal dan eksternal yaitu sekolah terutama pada metode mengajar. Kualitas pengajaran di sekolah sangat ditentukan oleh guru, sebagaimana dikemukakan oleh Sanjaya (2011), bahwa guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Berdasarkan pendapat ini ditegaskan bahwa salah satu faktor eksternal yang sangat berperan mempengaruhi hasil belajar siswa adalah guru. Guru dalam proses pembelajaran memegang peranan yang sangat penting. Peran guru, apalagi untuk siswa pada usia sekolah dasar, tak mungkin digantikan oleh perangkat lain, seperti televisi, radio, dan komputer. Sebab, siswa adalah organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. D. Metode JAS ( Jelajah Alam Sekitar) Ridlo (2005) menyatakan bahwa alam sekitar siswa ialah lingkungan disekitar siswa, dapat berupa lingkungan alam. sosial, budaya, dan agama, dan sebagainya. Dalam proses pembelajaran yang dirancang dengan menerapkan pendekatan JAS, kegiatan belajar dilaksanakan dengan mengajak siswa untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 mengenal obyek, mengenal gejala dan permasalahannya, serta menelaah dan menemukan kesimpulan atau konsep tentang hal yang dipelajari. Menurut Wibowo (2007) kegiatan belajar dengan mengajak siswa mengenal objek, mengenal gejala alam dan permasalahannya akan mendorong siswa untuk melakukan berbagai tindakan yang akan memberikan pengalaman langsung dan konkrit bagi mereka. Kegiatan belajar melalui penjelajahan alam sekitar akan memberi peluang lebih luas kepada siswa, untuk mempelajari obyekobyek biologi yang menjadi pusat perhatiannya, atau yang lebih sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. Pembelajaran JAS merupakan strategi dalam pembelajaran yang mengutamakan lahan di sekitar sekolah atau sumber belajar lain di luar sekolah sehingga memungkinkan siswa belajar secara langsung terhadap fenomena alam berdasarkan pengamatannya sendiri. Dalam hal ini guru harus jeli dalam memilih topik pelajaran yang cocok jika akan menggunakan strategi ini. Srtategi ini mempunyai kelebihan, yaitu siswa belajar dalam kondisi yang menyenangkan. Srtategi ini didasarkan pada learning by doing. Siswa dapat berinteraksi langsung dengan keadaan alam nyata sehingga seluruh indera yang dimilikinya akan difungsikan, siswa dapat melihat langsung fenomena alam di sekitar sekolah. Menurut Mulyani (2008) JAS sebagai suatu metode memiliki karakter menyenangkan, terekspresi secara exlusif dalam istilah bioedutainmen (asal kata bio = biology, edu = education, tainment = intertainment), yakni merupakan strategi pembelajaran biologi yang menghibur dan menyenangkan melibatkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 unsur ilmu sains proses penemuan ilmu (inkuri), ketrampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik kompetisi, tantangan dan sportifitas. 1. Komponen-komponen pendekatan JAS Menurut Ridlo (2005), pendekatan JAS terdiri atas beberapa komponen yang seyogyanya dilaksanakan secara terpadu, adapun komponen-komponen JAS terdiri dari: a. Eksplorasi Dengan melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya seseorang akan berinteraksi dengan fakta yang ada dilingkungannya sehingga menemukan pengalaman dan sesuatu yang menimbulkan pertanyaan dan masalah. Dengan adanya masalah manusia akan melakukan kegiatan berfikir mencari pemecahan masalah. (Mulyani:2008) b. Konstruktivisme Dalam pembentukan pengetahuan terdapat dua aspek berfikir, yaitu aspek figurative dan aspek operatif. Berfikir operatif memungkinkan seseorang untuk mengembangkan pengetahuannya dari suatu level tertentu ke level lebih tinggi c. Proses sains Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika seseorang melakukan pengamatan, dari sini menimbulkan pertanyaan atau permasalahan. Permasalahan ini akan mendapatkan pemecahan dengan melakukan metode ilmiah, atau membandingkan dengan teoriyang diperoleh sebelumnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 d. Masyarakat belajar Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharing antar teman, kelompok, antara yang tahu dengan yang belum tahu. Dalam kelas yang menggunakan pendekatan kontekstual, guru disarankan untuk melaksanakan pembelajaran dalam kelompok belajar. Anggota kelompok sebaiknya yang heterogen, sehingga yang pandai dapat mengajari yang kurang pandai, yang cepat menangkap pelajaran dapat mendorong temannya yang lambat, yang mempunyai gagasan dapat mengajukan usul. Guru dapat melakukan kolaborasi dengan mendatangkan “ahli” ke kelas sebagai narasumber sehingga peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung dari ahlinya. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika terjadi proses komunikasi dua arah. Dalam masyarakat belajar, dua kelompok atau lebih yang terlibat komunikasi pembelajaran saling belajar. Seseorang yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar memberi informasi yang diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga minta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya. Setiap pihak harus merasa bahwa setiap orang lain memiliki pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan yang berbeda yang perlu dipelajari. Dalam praktet di kelas, masyarakat belajar dapat terwujud dalam: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 • Pembentukan kelompok kecil • Pembentukan kelompok besar • Mendatangkan “ahli” ke kelas • Bekerja dengan kelas sederajat e. Bioedutainment Bioedutainment dalam pendekatannya melibatkan unsur utama, yaitu ilmu dan penemuan ilmu, keterampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan sportifitas dapat menjadi salah satu solusi dalam menyikapi perkembangan biologi saat ini dan masa yang akan datang. Dengan Bioedutainment semua aspek dapat teramati ( Mulyani:2008) Yang menjadi ciri dalam pembelajaran JAS adalah: a. Selalu dikaitkan dengan alam sekitar secara langsung maupun tidak langsung yaitu menggunakan media. b. Selalu ada kegiatan berupa prediksi, pengamatan, dan penjelasan. c. Adanya laporan untuk dikomunikasikan baik secara lisan, tulisan, gambar, foto atau audiovisual. d. Kegiatan dirancang dengan menyenangkan sehingga menimbulkan minat untuk belajar lebih lanjut. 2. Langkah-langkah dalam model pembelajaran JAS Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran JAS adalah sebagai berikut: a. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang diberikan untuk siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 b. Guru membentuk kelompok heterogen, setiap kelompok terdiri dari 45 siswa. c. Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan dilingkungan sekitar d. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang sudah dirancang sebelumnya oleh guru dan guru memberi bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkannya. e. Setiap kelompok melaporkan hasil pengamatannya dengan mempresentasikan hasil kelompoknya. f. Guru memberi tes untuk siswa secara individu. g. Menjelang akhir pembelajaran guru memberikan pendalaman materi secara klasikal (Ridlo,2005) 3. Prinsip-prinsip model JAS Berikut merupakan prinsip- prinsip model JAS: a. Dengan pembelajaran alam sekitar guru dapat memperagakan secara langsung sesuai dengan sifat-sifat atau dasar pengajaran. b. Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak- banyaknya agar anak aktif atau giat tidak hanya duduk, dengar, dan catat saja. c. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran secara totalitas. d. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi intelektual yang kukuh tidak verbalitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 e. Pembelajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional karena alam sekitar mempunyai ikatan emosional dengan anak. (Ridlo:2005) 4. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran JAS Kelebihan- kelebihan yang dapat diperoleh melalui pembelajaran dengan Jelajah Alam Sekitar antara lain: a. Siswa diajak secara langsung berhubungan dengan lingkungan sehingga mereka memperoleh pengalaman tentang masalah yang dipelajarinya. b. Pengetahuan bisa diperoleh sendiri melalui hasil pengamatan, diskusi, belajar mandiri dari buku diktat sekolah, atau sumber lain. c. Evaluasi tidak hanya didapat dari aspek kognitif, tetapi afektif dan juga psikomotor. d. Kerja kelompok lebih nyata. e. Dengan pembelajaran JAS dapat membentuk pada diri siswa rasa sayang terhadap alam sehingga menimbulkan minat untuk memelihara dan melestarikannya. 5. Kekurangan- kekurangan pembelajaran JAS Kekurangan-kekurangan yang dapat diperoleh melalui pembelajaran Jelajah Alam Sekitar antara lain: a. Tidak terkontrolnya proses belajar mengajar karena terlalu banyak siswa yang asik bermain sendiri. b. Proses belajar mengajar kurang efisien PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 E. Materi Ekosistem Menurut Suyanto (2011) dalam bukunya yang berjudul Lestarilah Bioma Kita, alam merupakan suatu habitat, selain terdapat berbagai macam makhluk hidup (komunitas) juga terdapat makhluk tak hidup. Diantara makhluk hidup dengan makhluk tak hidup terjadi interaksi yang disebut ekosistem.Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini materi ekosistem dan Kompetensi Dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem dan Kompetensi Dasar: 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem dan 7.2. Mengidentifikasikan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem. Materi-materi pokok dalam ekosistem meliputi: satuan-satuan makhluk hidup dalam ekosistem, jenis ekosisten, komponen ekosistem, hubungan ketergantungan antara komponen biotik-biotik, biotik-abiotik, simbiosis, masalah ekosistem dan pelestarian ekosistem. F. Penelitian Yang Relevan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kajian beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain terhadap penggunaan metode Jelajah Alam Sekitar, yakni penelitian yang dilakukan Syaifudin (2013) yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Proyek Berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Terhadap Minat dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMA Negeri 2 Banguntapan”. Hasil penelitian tersebut menunjukan terdapat pengaruh pendekatan JAS terhadap keaktifan siswa pada pembelajaran materi pokok kingdom plantae. Hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 ini ditunjukan dengan nilai uji Mann Whitney U dengan signifikansi sebesae 0.024 ( pada tingkat signifikansi 0,05), pembelajaran proyek berbasis JAS lebih efektif daripada model ceramah ditinjau dari hasil belajar siswa, berdasarkan Independent Samples t Test dengan signifikansi 0,048 (pada tingkat signifikansi 0,05), penerapan pembelajaran proyek berbasis JAS pada sub materi bryophyta dan pteridophyta mendapat tanggapan positif terbukti dari hasil analisis deskriptif dengan persentase rata-rata semua aspek memperoleh tanggapan 81,51% dengan kategori baik. Penelitian yang dilakukan Stephani (2009) yang berjudul “ Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (PMB) dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Xaverius 3 Bandar Lampung”. Hasil penelitian menunjukan kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan observasi dan analisis LKS serta laporan pada siklus 1 sebesar 60,76% dan pada siklus II sebesar 81,88%. Nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada siklus I sebesar 58% dan pada siklus II sebesar 81%. Hasil belajar afektif siswa pada siklus I sebesar 61,53% dan pada siklus II sebesar 84,16%. Hasil belajar psikomotor siswa pada siklus I sebesar 61,53& dan pada siklus II sebesar 80,76%. G. Kerangka Berpikir Keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran tidak lepas dari peran dan usaha guru sebagai fasilitator motivator, didukung dengan sarana dan prasarana yang tersedia serta keaktifan murid dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 Namun hal tersebut kurang berperan maksimal di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Berdasarkan observasi beserta wawancara guru IPA SMP Joannes Bosco Yogyakarta diketahui bahwa pencapaian hasil belajar siswa merasa termotivasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dikarenakan siswa merasa jenuh dengan pembelajaran yang monoton dengan model pembelajaran yang kurang bervariasi. Motivasi belajar yang rendah ditunjukan dari perilaku siswa yang kurang terlibat aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan penelitian yang relevan di atas, metode pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) cocok digunakan dalam proses belajar mengajar dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran ini menerapkan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa karena belajar diluar kelas dengan memanfaatkan lingkungan disekitar sekolah, sehingga siswa mau terlibat dalam pembelajaran dan membuat siswa lebih aktif. Hal tersebut menerapkan upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Berikut adalah kerangka berpikir penelitian yang disajikan dalam diagram alir pada gambar 2.1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA SMP Joannes Bosco Yogyakarta: • • Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syaifudin (2013) yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Proyek Berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Terhadap Minat dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMA Negeri 2 Minat dan hasil belajar rendah dan masih ada yang belum mencapai KKM 75 Guru masih menerapkan metode teacher contered Dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat, menarik motivasi siswa, mengaktifkan siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat Metode JAS memiliki kelebihan: Siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, siswa diajak secara langsung berhubungan dengan lingkungan sehingga mereka memperoleh pengalaman tentang masalah yang dipelajarinya. Dengan pembelajaran JAS dapat membentuk pada diri siswa rasa sayang terhadap alam sehingga menimbulkan minat untuk memelihara dan melestarikannya. Motivasi dan Hasil belajar SMP Joannes Bosco Yogyakarta meningkat Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian yang dilakukan Stephani (2009) yang berjudul “ Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (PMB) dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Xaverius 3 Bandar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 H. Hipotesa Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan diatas, hipotesa yang peneliti ajukan adalah “Penerapan Metode Jelajah Alam Sekitar dapat Meningkatkan Motivasi `dan Hasil Belajar Siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada Materi Ekosistem”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas (Aqib,2006). Jenis penelitian ini ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Penelitian ini juga merupakan penelitian kuantitatif-kualitatif. Data kuantitatif yang akan dikumpulkan berupa skor hasil belajar kognitif, afektif, dan hasil kuisioner mengenai motivasi hasil belajar siswa. B. Setting Penelitian 1. Objek penelitian Objek penelitian ini adalah hasil belajar dan motivasi siswa pada materi ekosistem. 2. Subyek penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta semester genap tahun pembelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa. 3. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang beralamat di Jl. Mlati wetan No. 51, Baciro, Yogyakarta. 30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 4. Waktu penelitian Penelitian dilakukan selama tanggal 29 Mei- 7 Juni 2015. C. Rancangan Tindakan / Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis dan McTaggart, setiap tahapan berulang meliputi tahap-tahap: Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Acting), Pemantauan (Observing), Refleksi (Reflecting). Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui tingkat perubahan yang terjadi dan tingkat pencapaian indikator-indikator yang telah ditetapkan. Desain PTK Model Kemmis dan McTaggart disajikan dalam Gambar 3.1. SIKLUS I Perencanaan I Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Refleksi SIKLUS II Refleksi Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Perencanaan Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Taniredja:2011) Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran yang akan dibagi menjadi 2 siklus penelitian. Penjabaran rangkaian kegiatan akan dilakukan selama proses penelitian adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 1. Siklus I a. Perencanaan (Planning) 1) Berdiskusi bersama guru mata pelajaran untuk mempersiapkan penelitian 2) Penetapan indikator ketercapaian. Indikator ketercapaian ditentukan berdasarkan hasil observasi awal penelitian 3) Menyusun instrumen pembelajaran, yaitu silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS) 4) Merumuskan atau menyusun desain/ skenario pembelajaran dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) 5) Menentukan tempat yang akan digunakan untuk jelajah alam sekitar 6) Menyusun pedoman penilaian tes, lembar observasi, soal-soal pre test, post test dan tugas 7) Membuat lembar observasi untuk mengamati kemampuan afektif b. Pelaksanaan (Acting) 1) Menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa 2) Membagi siswa dalam 6 kelompok, pembagian siswa dengan cara memilih sendiri. 3) Membagi lembar kerja siswa yang sudah tersedia kepada para siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 4) Memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dan mengerjakan LKS 5) Memberikan motivasi dan bimbingan siswa agar dapat melaksanakan pengamatan sesuai dengan petunjuk LKS 6) Mengajak siswa belajar di luar kelas atau di lingkungan sekitar sekolah 7) Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi dan saling mengeluarkan pendapat atau argumennya masing-masing c. Pengamatan (Observing) Pengamatan dilakukan dengan mengobservasi kemampuan siswa dalam berdiskusi dan menyampaikan argumennya. Pada siklus I aspek afektif siswa yang diamati adalah jujur dan percaya diri. d. Refleksi (Reflecting) Pada tahap refleksi dikaji apa yang telah terjadi dan apa yang belum terjadi, apa yang belum berhasil dan yang sudah berhasil setelah diberi tindakan, komponen-komponen refleksi yang meliputi: analisis, pelaksanaan, penjelasan, penyusunan kesimpulan, dan identifikasi tindak lanjut. 2. Siklus II: a. Perencanaan 1) Membuat RPP 2) Membuat kelompok baru berdasarkan kemampuan siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 3) Membuat lembar kerja siswa dengan berbasis masalah dengan materi ekosistem 4) Membuat soal post test dan kunci jawaban yang sesuai dengan materi yang diajarkan 5) Membuat lembar observasi untuk mengamati kemampuan berpikir kritis siswa, afektif b. Pelaksanaan 1) Menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa 2) Membagi lembar kerja siswa yang sudah tersedia kepada para siswa, dengan 2 LKS yang berbeda 3) Mengajak siswa belajar di luar kelas atau di lingkungan sekitar sekolah 4) Memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dan mengerjakan LKS 5) Memberikan bimbingan kepada siswa supaya siswa dapat melakukan pengamatan sesuai dengan petunjuk LKS 6) Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi dan saling mengeluarkan pendapat dan argumennya msingmasing c. Pengamatan (Observing) Pengamatan dilakukan dengan mengobservasi kemampuan siswa dalam berdiskusi dan menyampaikan argumennya. Pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 siklus II sikap afektif siswa yang diamati adalah kerjasama dan tanggung jawab. d. Refleksi (Reflecting) Pada tahap refleksi dikaji atau digunakan untuk menentukan apakah tindakan pada siklus II sudah berhasil atau belum penerapannya. D. Sumber Data Penelitian Sumber data penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII D SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang berjumlah 26 siswa dan guru mata pelajaran IPA. Rancangan penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini merupakan rancangan PTK dengan melibatkan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui hasil analisis LKS, lembar observasi, dan kuisioner. Sedangkan data kuantitatif deskriptif diperoleh dari hasil belajar kognitif, dan hasil post test 1 dan 2. Data yang diambil dalam penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 3.1 Perolehan Data Data Motivasi Belajar Hasil belajar afektif Sumber Data Siswa Siswa Hasil belajar kognitif Siswa Perolehan data Kuisioner Hasil observasi kelas selama proses pembelajaran Lembar kerja siswa (LKS), pretest dan post test PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 E. Instrumen Penelitian Sanjaya (2011) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Tanpa instrumen yang tepat, instrumen tidak akan menghasilkan sesuatu. Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Instrumen Pembelajaran 1. Silabus 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) b. Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pengamatan(observasi) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan mengamati aktivitas pembelajaran di kelas, yaitu mengamati kemampuan berpikir kritis siswa, dan afektif siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan metode jelajah alam sekitar. Berikut adalah kisi-kisi hasil belajar aspek afektif yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.2 . Kisi-kisi Hasil Belajar Aspek Afektif No Tingkatan Kategori Aspek yang diamati 1 Receiving Perhatian siswa dalam pembelajaran Sikap Keberanian saat mengungkapkan pendapat Antusias dalam mengerjakan tugas Menghargai pendapat teman Partisipasi siswa dalam pembelajaran Kerjasama siswa dalam kelompok 2 Responding Valuing 3 4 Organisasi Nompor aspek yang diamati dalam Lembar Observasi 1, 10 9 4,8 2,5 7 6 3 2. Tes Tes dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang sifat atau atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes buatan guru bukan tes standar, karena tes yang digunakan peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 dibuat sendiri oleh peneliti yang didasarkan pada bahan pelajaran dan tujuan khusus yang telah dirumuskan oleh peneliti untuk kelas yang menjadi subyek dalam penelitian tindakan kelas ini. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes obyektif. Tes obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara obyektif. Dalam penelitian ini tes obyektif yang digunakan oleh peneliti adalah tes pilihan ganda. Test dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada saat pre test pada awal pembelajaran siklus I dan post test pada siklus I serta II yang diadakan pada akhir pembelajaran. Pretest yang dilakukan pada siklus satu bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal sebelum materi disampaikan, sedangkan postest dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II bertujuan untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran dengan menggunakan pembeelajaran berbasis masalah dengan pendekatan jelajah alam sekitar. 3. Kuisioner Kuisioner pada penelitian ini diberikan kepada siswa untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan. Menurut Arifin (2012), kuisioner termasuk alat untik mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kausal. Dalam penelitian ini kuisioner digunakan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mempelajari materi ekosistem dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup, yaitu terdiri dari 20 item pernyataan. Model skala yang digunakan dalam kuisioner ini adalah skala Liket, yang dinilai oleh responden dengan sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Berikut adalah kisi-kisi kuisioner untuk mengetahui motivasi siswa: Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Siswa No Indikator motivasi belajar 1 Dorongan Belajar 2 Manfaat belajar 3 Perhatian 4 Penguasaan materi Partisipasi 5 Keinginan siswa Tujuan siswa dalam belajar Siswa mendapatkan manfaat setekah mengikuti pembelajaran Usaha siswa dalam mengikuti pembelajaran Perhatian siswa selama pembelajaran Usaha siswa memperdalam materi Memanfaatkan fasilitas untuk menunjang pembelajaran Kerjasama siswa dalam kelompok Nomor Pernyataan dalam Kuisioner Motivasi awal Motivasi akhir Total jumlah Positif Negatif Positif Negatif pertanyaan 15 3, 10 16 4 1 14 13 15 3 11, 12, 14 4 9 1 17 1 6, 8, 18 5 8, 11 12 19 10 5 6 5 4 2 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 6 Keaktifan 18 dalam pembelajaran Perasaan Perasaan 20 dalam siswa selama pembelajaran mengikuti pembelajaran 7, 16 2. 4 17 6 19 3, 20 5, 7, 9, 8 13 F. Validitas Instrumen Validitas digunakan untuk mengukur atau menentukan apakah satu Test sungguh mengukur apa yang mau diukur yaitu apakah sesuai dengan tujuan. Validitas menunjukkan pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Kesimpulan valid bila sesuai dengan tujuan penelitian (Suparno,2007). Dalam penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan validitas isi (content validity). Yang akan diuji dalam penelitian ini adalah keabsahannya yaitu dengan cara sebagai berikut : 1. Instrumen Tes Validitas instrumen tes dilakukan dengan mempertimbangkan validitas isi. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak dibentuk (Sudjana,2010). 2. Instrumen bentuk Non Tes Validitas instrumen non tes yang meliputi kuisioner, dan observasi siswa. Validitas dalam hal ini yaitu dengan membuat kisi-kisi. Kemudian akan meminta bantuan ahli yang berkompeten dibidangnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 untuk menilai apakah instrumen yang dibuat telah memenuhi kelayakan sebagai alat pengumpul data (Sudjana.2010). G. Cara Analisa Data 1. Cara Analaisa Data kuantitatif Analisa kuantitatif adalah analisa data yang berupa angka. Dalam penelitian ini analisa kuantitatif digunakan untuk data berupa hasil tes, observasi, dan kuisioner. a. Aspek kognitif 1) Analisa Hasil Tes Ketuntasan Individu Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai ≥ 75. Penskoran soal pilihan ganda disesuaikan dengan ketentuan penetapan skor seperti berikut: • Skor 2, jika memilih jawaban benar • Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban 2) Analisa Rata-rata Kelas Analisa rata-rata kelas diperoleh setelah dilakukan perhitungan nilai ketuntasan individu. Kemudian dianalisa dengan rumus sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 N= Keterangan: ΣN n N = Rata-rata kelas ΣN = Jumlah nilai seluruh siswa n = Banyaknya siswa yang menjadi subjek Untuk mengetahui skor rata-rata kelas menggunakan rumus sebagai berikut : Skor rata-rata ∑ 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 ∑ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 3) Analisa Hasil Ketuntasan Klasikal Ketuntasan klasikal dikatakan telah mencapai target pencapaian sesuai dengan terget indikator. Kemudian dianalisa dengan rumus sebagai berikut: KK = Σ𝑛𝑛𝑛𝑛 x 100 % n Keterangan: KK =Ketuntasan Kasikal Σ𝑛𝑛𝑛𝑛 = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 n = Banyaknya siswa yang mengikuti tes PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, dapat dilihat dari perbandingan prosentase banyaknya siswa yang mencapai KKM dari nilai post test siklus I dan post test siklus II. b. Aspek Afektif Aspek afektif dalam penelitian ini di dapat melalui hasil observasi. Data-data yang di dapat kemudian dianalisis secara deskriptif derngan menjelaskan segala penguasaan aspek afektif yang tampak dalam pembelajaran. Skor dari lemnbar observasi kemudian dianalisis, sehingga didapatkan prosentase skor hasil observasi aspek afektif dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: 𝑥𝑥 = y = 100% z x = Persentase skor hasil observasi aktivitas kelompok siswa y = Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok z = Skor maksimal Setelah data observasi aspek afektif siswa secara kelompok diperoleh, kemudian menentukan prosentase jumlah kelompok siswa dengan hasil belajar aspek afektif minimal tinggi menggunakan perhitungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑥𝑥 100% 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 Tabel 3.4. Kriteria Lembar Observasi Aspek Afektif Siswa Skor % Kategori 83% - 100% Sangat Tinggi 64% - 82% 44% - 63% Tinggi Rendah 25% - 43% Sangat Rendah c. Motivasi Belajar Hasil kuisioner dianalisa berdasarkan pandua pemberian skor berikut ini: Tabel 3.5. Panduan Pemberian Skor Kuisioner Alternatif Jawaban 1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Tidak Setuju 4. Sangat Tidak Setuju Skor Pertanyaan Positif Negatif 4 1 3 2 2 3 1 4 Hasil skoring tersebut kemudian dianalisis menggunakan perhitungan motivasi belajar siswa perindividu, yaitu jumlah skor yang diperoleh Σ𝑆𝑆 dibagi skor maksimal (M) dan dikali 100%. Bila dituliskan dalam persamaan matematisnya adalah sebagai berikut: 𝐾𝐾 = Σ𝑆𝑆 = 100% M PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 Setelah skor motivasi diperoleh, dilakukan penggolongan skor motivasi belajar sesuai dengan kriteria motivasi motivasi belajar. Berikut adalah kriteria motivasi belajar siswa: Tabel 3.6. Kriteria Motivasi Belajar Siswa Kelas Interval Kriteria Motivasi Belajar 83% - 100% Sangat Tinggi 64% - 82% Tinggi 44% - 63% Rendah 25% - 43% Sangat Rendah Kemudian untuk menghitung prosentase jumlah siswa dengan motivasi minimal tinggi digunakan perhitungan sebagai berikut : P = 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑥𝑥 100% Keterangan : P = prosentase motivasi kelas H. Indikator Keberhasilan 1. Ketercapaian Motivasi Belajar Ketercapaian motivasi belajar dalam penelitian ini adalah banyaknya siswa yang siswa yang termasuk kategori tinggi. Ini berarti setelah diterapkan model pembelajaran metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada materi ekosistem motivassi kelas VII D terdapat ≥ 5% siswa tergolong kategori tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 2. Ketercapaian Aspek Kognitif Ketercapaian aspek kognitif dalam penelitian ini adalah banyaknya siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) ≥ 75. Setelah diterapkannya metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada materi ekosistem di harapkan ketuntasan klasikal siswa dalam mempelajari materi ekosistem adalah 75% mencapai KKM. 3. Ketercapaian Aspek Afektif Indikator keberhasilan aspek afektif pada awal siklus belum terukur, hal ini karena belum ada kegiatan pembelajaran. Pada sikllus II keberhasilan dinyatakan tercapai 75% siswa kelas VII D tergolong kategori tinggi. Tabel indikator keberhasilan aspek kognitif, afektif, terdapat pada tabel berikut ini: Tabel 3.7. Indikator Keberhasilan Penelitian Aspek Kondisi Awal Sebelum Penelitian Target Pencapaian Motivasi belajar Belum terukur 70% siswa termasuk kategori minimal tinggi 75% siswa mencapai KKM 75 77 Kognitif Afektif Kurang dari 45% mencapai KKM Skor rata-rata awal 55,55 Belum terukur 75% siswa termasuk dalam katergori minimal tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai motivasi belajar awal, hasil observasi, analisis hasil belajar siklus 1, analisis hasil belajar siklus II, dan motivasi belajar akhir. Penelitian dilakukan di kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi ekosistem. A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Perencanaan Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi. Tujuan pelaksanaan observasi adalah untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa di dalam kelas pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan di kelas VII E pada tanggal 15 Juni 2015 jam pelajaran ke 1-2, dengan jumlah siswa sebanyak 26. Pada saat pelaksanaan observasi, materi pelajaran yang disampaikan oleh guru adalah klasifikasi makhluk hidup. Pembelajaran biologi berlangsung dengan lancar. Siswanya juga cukup antusias dalam mengajukan pertanyaan ketika guru menjelaskan kurang jelas. Namun guru tidak memberikan tugas ketika proses pembelajaran sudah berakhir. Pada saat jam pelajaran kedua terlihat kondisi kelas kurang kondusif karena antusiasme siswa terhadap pembelajaran menurun. Hal ini di tunjukan beberapa siswa yang duduk di bagian depan maupun belakang masih melakukan kegaduhan (mengobrol dan bercanda dengan teman) dan 47 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 ada juga beberapa siswa yang mengantuk. Penggunaan media selama proses pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis, spidol, dan buku paket biologi. Dari keseluruhan pembelajaran diketahui bahwa guru lebih menekankan pada penyampaian materi dengan metode ceramah. Pada tahap perencanaan, peneliti berdiskusi bersama guru mata pelajaran IPA untuk mempersiapkan penelitian. Kemudian peneliti menentukan indikator keberhasilan yang didasarkan pada observasi awal. Selanjutnya menyusun instrumen pembelajaran, yaitu silabus (Lampiran I), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Lampiran 2), dan Lembar Kerja Siswa (LKS) (Lampiran 3). Merumuskan dan menyusun desain/skenario pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS). Menyusun pedoman penilaian tes, kuisioner (Lampiran 4), soal-soal pre test, post test (Lampiran 5), dan lembar observasi (Lampiran 6). 2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I a. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Mata pelajaran IPA dalam satu minggu dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan yaitu dimulai pada hari Jumat 29 Mei, Sabtu 30 Mei, dan Senin 1 Juni 2015. Berhubung penelitian dilakukan sudah sangat dekat dengan waktu ujian kenaikan kelas, maka pelaksanaan penelitian pada pertemuan kedua dalam siklus I menggunakan jadwal mata pelajaran penjaskes. Pertemuan ketiga dilanjutkan pada minggu berikutnya yaitu pada hari senin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Sebelum pelaksanaan siklus I terlebih dahulu peneliti diperkenalkan terlebih dahulu oleh guru mata pelajaran IPA kepada siswa kelas VII E. Kesempatan 1 jam pelajaran ini peneliti gunakan untuk membagikan kuisioner motivasi awal kepada 26 siswa kelas VII E. Pertemuan pertama dimulai pada tanggal 29 Mei 2015 pada jam 1 dan 2 dengan 26 siswa yang ikut serta dalam pembelajaran. Materi pembelajaran yang disampaikan pada pertemuan pertama adalah satuan makhluk hidup dalam ekosistem. Untuk mengawali pembelajaran serta untuk melihat kemampuan awal siswa dalam pembelajaran peneliti membagikan pretest terlebih dahulu. Setelah selesai mengerjakan pretest, peneliti membagi siswa dalam kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Kemudian peneliti menjelaskan langkah menggunakan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) dan membagikan LKS kepada kelompok. Siswa dibimbing untuk keluar kelas dengan tertib dan tenang supaya tidak mengganggu proses belajar kelas yang lainnya. Pada pengerjaan LKS, setiap kelompok diberi masing-masing satu LKS, tujuannya supaya dalam kelompok tersebut bekerja sama dan tidak ada yang tidak bekerja dalam mengerjakan LKS. Dalam LKS I siswa diminta untuk menjelajahi alam sekitar sekolah kemudian menggolongkan jenis satuan makhluk hidup yang ada dilingkungan sekitar sekolah ke dalam tabel dan menjelaskan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 pengertiannya. Kemudian siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatannya ke depan kelas. Pertemuan pembelajaran pertama suasana kelas kurang kondusif. Siswa cenderung ribut pada saat pembagian kelompok dan pelaksanaan Jelajah Alam Sekitar. Hal ini disebabkan siswa ingin memilih anggota kelompoknya sesuai keinginannya sendiri, serta siswa canggung untuk duduk bersama dalam kelompok antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Namun, yang telah direncanakan dalam penelitian ini kelompok belajar sudah dibagi sebelum pembelajaran sesuai dengan kemampuan kognitif siswa. Pertemuan pembelajaran kedua dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2015 pada jam ke 7-8. Materi pelajaran yang disampaikan adalah hubungan saling ketergantungan antara faktor biotik dalam ekosistem. Dalam pengerjakan LKS 2 siswa mendapat tugas untuk menjelajahi alam sekitar sekolah kemudian diminta untuk mengamati komponen penyusun ekosistem serta mengamati interaksi komponen ekosistem yang berada dilingkungan sekolah, kemudian dicatat ke dalam tabel yang telah disediakan didalam LKS. Selama melakukan jelajah alam sekitar siswa diberi waktu 20 menit. Setelah melakukan jelajah alam sekitar dan mendapatkan data pengamatan, masing-masing dalam kelompok pengamatan diminta untuk presentasi didepan kelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Pertemuan pembelajaran kedua ini dirasakan lebih kondusif, karena siswa mulai dapat bekerja sama dengan anggota kelompok dalam mengerjakan LKS, serta lebih tertib melaksanakan jelajah alam sekitar. Selain itu beberapa siswa juga mulai aktif bertanya saat temannya melakukan presentasi didepan kelas, serta aktif menjawab saat peneliti mengajukan pertanyaan. Suasana pembelajaran pertama dapat dilihat dalam gambar 4. Pertemuan pembelajaran ketiga pada siklus pertama dilaksanakan pada hari Senin, 1 Juni 2015 pada jam pelajaran ke 4 dan 5. Materi pelajaran yang disampaikan adalah melanjutkan materi pada pertemuan kedua, LKS yang dibahas dalan pertemuan ketiga ini adalah siswa diminta untuk menjelajahi alam sekitar sekolah, kemudian siswa diminta untuk mengamati masing-masing organisme yang ditemukan kemudian dicatat didalam tabel yang telah disediakan. Kemudian dari hasil pengamatan tersebut siswa diminta untuk membuat peta mengenai rantai makanan atau hubungan makan memakan antara organisme yang satu dengan yang lainnya. Bila ditemukan lebih dari satu rantai makanan, maka hubungkanlah satu rantai makanan dengan yang lainnya sehingga diperoleh jaring-jaring makanan. Setelah kegiatan jelajah alam sekitar selasai, siswa kembali masuk ke dalam kelas lagi untuk melaksanakan post test I. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Pertemuan ketiga berjalan dengan sangat baik, karena siswa sudah bisa bekerja sama dalam kelompok saat mengerjakan LKS maupun saat melaksanakan Jelajah alam sekitar. Selain itu siswa juga sudah aktif bertanya dan menjawab pertanyaan ketika peneliti mengajukan pertanyaan. Gambar 4.1. Suasana Pembelajaran Siklus I b. Analisa Hasil Belajar Aspek Kognitif Pada awal pembelajaran, peneliti membagikan soal pretest kepada 26 siswa kelas VII E. Pretest dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada materi ekosistem. Hasil analisis pretest disajikan dalam tabel 4.1. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 Gambar 4.2. Suasana Pelaksanaan Post Test I Tabel 4.1. Hasil Analisis Pretest Siswa Kelas VII E No 1 2 3 Keterangan Rata-rata kelas Nilai Tertinggi Nilai Terendah Ketercapaian 45,19 80 15 Pengukuran keberhasilan belajar aspek kognitif siswa pada materi ekosistem diukur dengan melaksanakan pos test 1. Test dilaksanakan pada Senin, 1 Juni 2015 diakhir pembelajaran siklus I. Tes ini diikuti oleh 26 siswa kelas VII E dengan materi yang telah dipelajari selama pembelajaran siklus I dan sesudah dilakukan tindakan. Hasil postets I menunjukan sebanyak 10 siswa yang tuntas mencapai KKM 75. Sedangkan persentase ketuntasan klasikal yang dicapai adalah sebesar 38,46%. Kemudian nilai tertinggi yang dapat dicapai siswa adalah 85. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 50. Dari hasil postest I diketahui rata-rata kelas adalah 70. Hasil analisa belajar kognitif siklus I disajikan pada tabel 4.2, selengkapnya dapat dilihat pada (lampiran 7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Tabel 4.2. Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I No Keterangan Ketercapaian 1 2 3 4 Rata-rata kelas Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah siswa yang mencapai KKM 75 Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 75 Ketuntasan klasikal 70 85 50 10 5 6 16 38,46% c. Analisa Hasil Belajar Aspek Afektif Perolehan data tentang kondisi hasil belajar aspek afektif siklus I didapatkan melalui lembar observasi kelompok. Dari hasil observasi aspek afektif yang dilaksanakan di kelas VII E, diperoleh hasil sebagai berikut. Semua kelompok pada siklus I tergolong dalam kategori rendah yaitu 100% kategori rendah. Hal ini dikatakan pencapaian aspek afektif siswa pada siklus I siswa kelas VII E masih sangat kurang baik. Hasil aspek afektif siswa kelas VII E disajikan dalam tabel 4.3 Tabel 4.3. Hasil Aspek Afektif Siswa Kelas VII E No. Kelompok 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 Pert 1 (%) 47,5 55 47,5 50 50 52,5 Pert2 (%) 50 52,5 50 50 50 72,5 Pert3 (%) 50 60 55 50 50 50 RataKategori rata (%) 49,17 Rendah 55,83 Rendah 50,83 Rendah 50 Rendah 50 Rendah 58,33 Rendah Prosentase Prosentase kategori 6 rendah 6 x 100 = 100% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 d. Motivasi Belajar Awal Motivasi belajar awal adalah motivasi yang dimiliki siswa sebelum pelaksanaan tindakan yang diperoleh dari hasil kuisioner. Sebelum pembelajaran dimulai peneliti membagikan kuisioner pada tanggal 29 Mei 2015. Kuisioner diisi oleh 26 siswa. Berdasarkan kuisioner yang diisi oleh siswa diketahui bahwa siswa yang tergolong dalam kategori sangat rendah adalah 0%. Siswa yang tergolong dalam kategori rendah adalah 0%. Jumlah siswa yang tergolong dalam kategori tinggi adalah 19 siswa atau sebesar 26,92%. Jumlah siswa yang tergolong dalam kategori sangat tinggi adalah 7 siswa atau sebesar 73,07%. Kategori tinggi dan sangat tinggi termasuk dalam kategori minimal tinggi yaitu 100% tinggi. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar awal yang baik. Dengan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar awal siswa cukup baik. Hasil analisis motivasi belajar awal siswa dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4. Hasil analisis motivasi belajar awal siswa Interval (%) Kategori Jumlah siswa 83-100 64-82 44-63 25-43 Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 9 17 0 0 Prosentase motivasi kelompok (%) 26,92 73,07 0 0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 3. Refleksi Proses pembelajaran pada siklus I berjalan kurang baik, hal ini dapat dilihat pada hasil observasi yang menunjukkan 100% ranah afektif siswa dikategorikan rendah. Sedangkan hasil tes evaluasi atau post-test pada siklus I ini memperoleh nilai rata-rata 70 dan presentase siswa yang tuntas atau mencapai KKM sebanyak 38,46%. Sehingga dapat dilihat indikator dalam ranah kognitif belum mencapai target, dimana nilai rata-rata yang ditargetkan adalah 77. Kemudian persentase siswa yang tuntas atau mencapai KKM belum mencapai target yang diinginkan, karena persentase siswa yang ditargetkan adalah 75%. Oleh karena itu, peneliti melaksanakan siklus II yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan afektif siswa kelas VII SMP Joannes BoscoYogyakarta. 4. Perencanaan Siklus II Langkah selanjutnya untuk mengatasi kendala pada siklus I adalah peneliti melakukan demonstrasi saat melakukan Jelajah Alam Sekitar dengan dibantu oleh observer dan pendokumentasi. Kemudian membentuk kelompok baru untuk mengerjakan LKS dan pelaksanaan Jelajah Alam Sekitar. Kedua pembentukan kelompok masih didasarkan pada tingkat kemampuan aspek kognitif hasil belajar siswa pada siklus I. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 Pembentukan kelompok baru dilakukan untuk mengantisipasi kebosanan yang dapat dirasakan oleh siswa selama mengikuti pembelajaran, serta memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan teman yang lain. Untuk mengatasi keributan di kelas, peneliti bersikap lebih tegas terhadap siswa. Kemudian peneliti juga dibantu oleh guru IPA untuk memberikan pengarahan dalam Jelajah Alam Sekitar dan bantuan kepada setiap anggota kelompok. Selanjutnya untuk proses pembelajaran, peneliti menyiapkan beberapa instrumen dan media pembelajaran berupa LKS, gambar untuk penyampaian apersepsi, soal post test II, lembar observasi, dan kuisioner motivasi akhir. 5. Pelaksanaan Siklus II Kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yakni dimulai pada Jumat 05 Juni 2015 dan Senin 08 Juni 2015. Pada kegiatan pembelajaran pertama yaitu tanggal Jumat 05 Juni 2015, materi keanekaragaman yang dipelajari makhluk hidup. adalah Siswa perkembangan secara tingkat berkelompok melakukan jelajah alam sekitar dengan panduan LKS 4 yang sudah diberi tabel, siswa diminta untuk mengamati keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan spesies. Siswa beserta kelompok diminta untuk menjelajahi alam sekitar sekolah dan melengkapi tabel berupa keanekaragaman makhluk hidup dalam LKS serta diminta untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 menjelaskannya. Setelah selesai melengkapi isi tabel siswa diminta untuk mempresentasikan hasil pengamatannya didepan kelas. Kegiatan pembelajaran kedua yaitu pada Senin 08 Juni 2015, materi yang pembelajaran yang disampaikan adalah kerusakan ekosistem dan pelestarian ekosistem. Siswa mengerjakan LKS 5 yang berisi artikel tentang permasalahan atau kerusakan ekosistem secara berkelompok. Kemudian perwakilan kelompok diminta untuk membahas LKS yang telah dikerjakan, dan mempersilahkan siswa lainnya untuk menanggapinya dan bertanya. Pada akhir pembelajaran, peneliti membagikan post tes II dan kuisioner motivasi akhir kepada 26 siswa kelas VII E. Suasana pembelajaran siklus II dapat dilihat pada gambar 4.3. Gambar 4.3. Suasana pembelajaran pada siklus II a. Analisa Hasil Belajar Aspek Kognitif Hasil post test II siswa kelas VII E menunjukan sebanyak 22 siswa berhasil mencapai KKM. Persentase ketuntasan klasikal dari kelas VII E sebesar 88,46%. Sedangkan sebanyak 4 siswa tidak berhasil mencapai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 KKM. Dari hasil post tes II diperoleh nilai tertinggi yang dapat dicapai adalah 95, dan nilai terendah adalah 60. Sedangkan rata-rata kelas yang diperoleh dari uji tindakan II ini adalah 81,92. Hasil analisis post test II disajikan dalam tabel 4.5. Tabel 4.5. Hasil analisis post test II No Keterangan Ketercapaian 1 Rata-rata kelas 81,92 2 Nilai tertinggi 95 3 Nilai terendah 60 4 Jumlah siswa yang mencapai KKM 23 5 Jumlah siswa yang belum mencapai KKM Ketuntasan Klasikal 3 6 Gambar 4.4. Suasana Pelaksanaan Post tes II 88,46% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 b. Analisa Hasil Belajar Aspek Afektif Perolehan data tentang kondisi hasil belajar aspek afektif siklus II didapatkan melalui lembar observasi kelompok. Dari hasil observasi aspek afektif yang dilaksanakan di kelas VII E, diperoleh hasil sebagai berikut. Semua kelompok siswa di dalam kelas VII E tergolong dalam kategori sangat tinggi yaitu sebesar 100%. Hal ini nampak terjadi peningkatan yang sangat drastis dibandingkan dengan siklus I. Karena pada siklus II siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran. Hasil aspek afektif siswa kelas VII E disajikan dalam tabel 4.6. Tabel 4.6. Hasil aspek afektif siswa kelas VII E No. Kelompok 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 Pert 1 (%) Pert2 (%) Rata-rata (%) 95 100 97,5 95 92,5 93,75 100 90 95 92,5 97,5 95 97,5 100 98,75 95 90 92,5 Kategori Prosentase Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Prosentase kategori minimal 6 tinggi 6 x 100 = 100% . c. Motivasi Belajar akhir Motivasi belajar akhir adalah motivasi belajar murid setelah pelaksanaan tindakan yang didapatkan dari hasil kuisioner. Pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 terakhir dilaksanakan pada Senin 08 Juni 2015, dan kuisioner diisi oleh responden yakni 26 siswa. Berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh siswa kelas VII E diketahui bahwa yang tergolong dalam kategori tinggi adalah 11,53%. Siswa yang tergolong rendah adalah 0%. Jumlah siswa yang tergolong kategori sangat rendah adalah 0%. Sedangkan siswa dalam kategori sangat tinggi adalah 88,46%. Kategori tinggi dan sangat tinggi termasuk dalam kategori minimal tinggi yaitu 100%. Berdasarkan hasil analisis motivasi belajar siswa kelas VII E, dapat dikatakan bahwa setelah pelaksanaan pembelajaran kelas VII E memiliki motivasi belajar yang sangat baik. Hal tersebut karena sebagian besar siswa tergolong dalam kategori sangat tinggi. Hasil analisis motivasi belajar akhir siswa kelas VII E terdapat pada tabel 4.7 Tabel 4.7. Analisis motivasi belajar akhir siswa kelas VII E Interval (%) 83-100 64-82 44-63 25-43 Kategori Jumlah Siswa Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 25 1 0 0 Prosentase Motivasi (%) 88,46 11,53 0 0 6. Refleksi Berdasarkan hasil pembelajaran siklus pada siklus II ini peneliti sudah melaksanakan upaya-upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II. Hasil belajar kognitif siswa pada siklus II ini mengalami peningkatan melebihi target yang ditentukan yaitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 mencapai persentase ketuntasan 88,46%. Pada ranah afektif dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer juga mengalami peningkatan sebesar 100%. Pembagian kelompok yang dilakukan oleh peneliti ternyata memberikan dampak positif yang cukup besar untuk siswa. Sedangkan untuk hasil kuisioner yang diisi oleh siswa kelas VII E, motivasi siswa termasuk dalam kategori tinggi (11,53%) dan sangat tinggi (88,46%). B. Pembahasan 1. Motivasi Belajar Berdasarkan hasil analisis pencapaian motivasi belajar awal siswa kelas VII E menunjukan bahwa sebanyak 73,07% siswa kelas VII E tergolong dalam kategori tinggi. Sedangkan dalam kategori sangat tinggi sebesar 26,92%. Setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan metode Jelajah Alam Sekitar , motivasi belajar siswa kelas VII E meningkat sebesar 88,46% siswa dalam kategori sangat tinggi. Sedangkan pada kategori tinggi sebesar 11,53%. Jadi hasil motivasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II 100% kategori minimal tinggi. Telah terjadi peningkatan motivasi siswa yang tergolong dalam kategori tinggi menjadi sangat tinggi. Hasil motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel. 4.8. Presentase Motivasi Belajar siswa Skor (%) 83-100 64-82 Kategori Sangat tinggi Tinggi Siklus 1 (%) 26,92 73,07 Siklus II (%) 88,46 11,53 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 44-63 25-43 Rendah Sangat rendah 100 0 0 88,46% 90 80 0 0 73,07% 70 60 Sangat tinggi 50 tinggi 40 rendah 30 sangat rendah 26,92% 20 10 0 11,53% 0% 0% Siklus I 0% 0% Siklus II Gambar.4.5. Presentase Motivasi Belajar siswa Pencapaian hasil motivasi belajar siswa diatas merupakan dampak dari penerapan model pembelajaran dengan menggunakan metode Jelajah Alam Sekitar yang merupakan salah satu bentuk motivasi ekstrinsik yang diberikan peneliti untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII E pada materi ekosistem. Karena JAS merupakan pembelajaran yang berkaitan langsung dengan alam sekitar dan membuat siswa lebih aktif. Selain itu pujian juga diberikan kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti. JAS yaitu metode belajar yang sangat menyenangkan karena siswa diajak langsung belajar dengan alam, selain itu siswa juga dapat melihat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 langsung objek yang diamati, hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 2. Hasil Belajar Hasil belajar siswa kelas VII E pada materi ekosistem dengan menggunakan metode pembelajaran Jelajah Alam Sekitar terdiri atas 2 hasil belajar yaitu kognitif dan afektif. Hasil kognitif diperoleh dari hasil post test di akhir siklus I dan siklus II. a. Hasil Belajar Aspek Kognitif Dampak yang ditimbulkan dari model pembelajaran metode Jelajah Alam Sekitar pencapaian hasil belajar ditunjukan tabel 4.8 dan di gambarkan dalam diagram batang seperti pada gambar 4.5 yang menggambarkan terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus I dan pada siklus II. Hasil belajar siklus I menunjukan 38,46% siswa telah mencapai KKM. Sedangkan jumlah siswa mencapai KKM pada hasil belajar kognitif pada siklus II adalah 88,46%. Tabel 4.8. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan II Keterangan Hasil belajar aspek kognitif Persentase Ketuntasan Belajar % Siklus I Siklus II 38,46 88,46 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 Berikut Gambar persentase peningkatan hasil belajar aspek kognitif siklus I dan siklus II siswa kelas VII E: 100 88,46% 90 80 70 60 50 40 Siklus II 38,46% Siklus I 30 20 10 0 Siklus I Siklus II Gambar 4.6. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan Siklus II Diagram batang pada gambar 4.1 di atas menunjukan bahwa persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II lebih tinggi dibandingkan dengan persentase jumlah siswa siklus I. Hasil ini menunjukan terjadinya peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu sebesar 50%. Pada Siklus II 88,46% siswa tuntas KKM, sedangkan 11,54% siswa belum mencapai KKM. Peneliti memberikan perbaikan kepada siswa yang belum mencapai KKM dengan memberikan soal remidi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 Selain peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM, nilai rata-rata kelas VII E juga mengalami peningkatan pada siklus I dan pada siklus II seperti yang disajikan pada tabel 4.8 dan digambarkan pada diagram batang pada gambar 4.5. Berdasarkan hasil tersebut, nilai rata-rata kelas VII E meningkat dari 70 siklus I menjadi 81,92 pada siklus II. Tabel 4.9. Peningkatan Rata-rata Kelas VII E No Keterangan Siklus I Siklus II 1 2 3 4 5 6 Nilai rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah Siswa Yang Mencapai KKM Jumlah siswa yang belum mencapai KKM Ketuntasan Klasikal 70 85 50 10 16 38,46% 81,92 95 60 23 3 88,46% 90 80 70 81,92% 70% 60 50 Siklus II 40 Siklus I 30 20 10 0 Siklus I Siklus II Gambar 4.7. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas VII E PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 Peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa dari siklus I ke siklus II dikarenakan beberapa faktor. Faktor pertama situasi pembelajaran. Situasi pembelajaran ini berkaitan dengan penerapan metode pembelajaran Jelajah Alam Sekitar. Pada penerapannya, Jelajah Alam Sekitar membuat kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan karena siswa terlibat langsung dengan alam sekitar. Hal ini ditunjukan oleh respon siswa yang terlihat sangat antusias dan bersemangat selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa merasa mendapatkan situasi pembelajaran baru yang berbeda dari sebelumnya yang belum pernah didapatkan dalam kegiatan pembelajaran. Faktor kedua adalah kerja sama dalam kelompok. Hal ini terutama tampak pada timbulnya penciptaan hubungan dan kerjasama antar personal siswa dalam belajar. Spontanitas siswa diskusi dapat berkembang sehingga hambatan komunikasi antar siswa dapat berkurang. Kekompakan kerja sama dalam kelompok membantu siswa untuk memahami materi. Faktor ketiga adalah adanya penghargaan berupa pujian dan hadiah. Pemberian pujian dan hadiah kepada siswa mencapai nilai kognitif tertingi mampu memotivasi siswa lainnya untuk berprestasi dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukan dengan usaha siswa untuk memperdalam materi dengan bertanya kepada peneliti, membaca buku referensi, berdiskusi dengan teman agar memahami materi ajar dan mendapatkan nilai kognitif tertinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 b. Hasil Belajar Aspek Afektif Hasil Belajar aspek afektif siswa kelas VII E mengalami peningkatan yang sangat drastis. Pada siklus I yang termasuk dalam kategori sangat tinggi 0%, pada siklus II meningkat 100%. Dalam kategori tinggi pada siklus I 0%, pada siklus II 0%. Dalam kategori rendah pada siklus I 100%, pada siklus II 0%. Tabel 4.10. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas VII E Skor (%) Kategori 79-100 57-78 33-56 10-32 Sangat tinggi Tinggi Rendah Sangat rendah Siklus 1 (%) 0 0 100 0 Siklus II (%) 100 0 0 0 120% 100% 100% 100% 80% sangat tinggi tinggi 60% rendah 40% sangat rendah 20% 0% 0% 0% siklus I 0% 0% 0% 0% siklus II Gambar 4.8. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas VII E Pada siklus II, hasil belajar aspek afektif siswa kelas VIIE mengalami peningkatan artinya lebih baik dibanding dengan siklus I. Hal ini ditunjukan dengan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 Kegiatan siswa dalam pembelajaran ini menunjukan bahwa siswa telah memiliki beberapa tingkatan kategori hasil belajar afektif seperti, receiving, responding, valuing, dan organisasi. Kategori receiving ditunjukan dengan adanya perhatian siswa seperti serius dalam mengikuti pembelajaran, dan memperhatikan teman ketika berdiskusi. Responding ditunjukan dengan munculnya sikap kritis dalam mencari informasi saat kerja kelompok, keberanian saat mengungkapkan pendapat, memberikan respon/jawaban atas pendapat teman, dan antusias dalam mengerjakan LKS/ tugas. Valuing ditunjukan dengan sikap menghargai yang terllihat ketika siswa mendengarkan pendapat teman dan memberikan kesempatan kepada teman yang lain untuk menyampaikan ide. Peningkatan hasil belajar afektif siswa dari siklus I ke siklus II dikarenakan siswa telah mampu beradaptasi dengan kelompok, dan siswa juga telah mengerti dan memahami prosedur pelaksanaan Jelajah Alam Sekitar sehingga saat pelaksanaan JAS siswa belajar dengan tertib dan tidak terjadi kebisingan yang mengganggu kelas lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan melalui indikator-indikator terpilih yang dilakukan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta dapat dilihat bahwa penerapan model pembelajaran metode Jelajah Alam Sekitar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi ekosistem. Pada siklus I motivasi siswa kelas VII E ada dua kategori, yaitu kategori tinggi (26,92%) dan sangat tinggi (73,07%). Pada siklus II mengalami peningkatan pada kategori sangat tinggi menjadi sebesar 88,46% dan kategori tinggi menjadi sebesar 11,53%. Kategori tinggi dan sangat tinggi termasuk dalam kategori minimal tinggi yaitu 100% tinggi. Persentase motivasi yang termasuk ke dalam tinggi ini sudah mencapai target yang ditentukan peneliti yaitu sebesar 70%. Hasil belajar aspek kognitif siklus I untuk rata-rata 70 meningkat pada siklus II menjadi 81,92. Sedangkan persentase ketuntasan belajar aspek kognitif siklus I sebesar 38,46% , dan pada siklus II meningkat menjadi sebesar 88,46% Hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus I terdapat satu kategori, yaitu kategori rendah sebesar 100%. Kemudian mengalami peningkatan pada siklus II pada kategori sangat tinggi yaitu menjadi 100%. 70 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang ditujukan kepada beberapa pihak terkait dalam penelitian ini: 1. Diharapkan para pendidik dalam kegiatan belajar mengajar dapat memilih metode pembelajaran yang tepat agar memicu semangat dan aktivitas belajar siswa, seperti metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) yang dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, menyenangkan, dan memberikan pengalaman terhadap siswa. 2. Hal-hal yang harus diperhatikan peneliti dan guru dalam menerapkan metode Jelajah Alam Sekitar adalah management waktu dan mengenal faktor-faktor yang akan diteliti dahulu seperti permasalahan, kondisi lingkungan, sarana dan fasilitas yang terdapat di sekolah yang akan diteliti. Sehingga jika salah satu faktor seperti yang disebutkan itu terdapat kekurangan, maka tidak akan mempengaruhi pelaksanaan penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Aqib, Z.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya Arifin, Z.2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta. Djamarah, S.B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. 2014. Psikologi Belajar & Mengajar. Jakarta : Sinar Baru Algesindo. Hamalik, O.2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Paikem. Jakarta : PT Bumi Aksara. Haryanto. 2010. Teori Psikologi-Teori Belajar Gestalt. Dalam http://belajarpsikologi.com/teori-belajar-gestalt/. Diunduh pada tanggal 29 Maret 2015. Mardapi, D. 2008. Teknik penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Cendekia Press. Mulyani. 2008. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pendekatan Pembelajaran Biologi. UNNES, Semarang. Munafiah. 2009. Pengaruh Persepsi Siswa Pada Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Dalam Materi Gerak Tumbuhan Terhadap Motivasi Belajar di MTS Nurul Ikhsan Grobokan. Semarang : UNNES. Ridlo. 2005. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). Semarang : Biologi FMIPA UNNES. Sani, R.A. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sanjaya, W. 2013. Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Grup. Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar – Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Siregar, E dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia. Sudjana, N. 2014. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Sinar Baru Algesindo. Susanto, A. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Group 72 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 Suyanto, Andang, dan Redo. 2011. Modul Biologi Lestarilah Bioma kita. Semarang: Yayasan Pangudi Luhur. Syaifudin, A. Efektivitas Model Pembelajaran Proyek Berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Terhadap Minat dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMA Negeri 2 Banguntapan. Pendidikan Biologi. UIN Sunan Kalijaga. Taniredja, T,. Pujiati,. dan Nyata. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru: Alfabeta Uno, H. 2006. Teori Motivasi & pngukurannya. Gorontalo: PT Bumi Aksara. Wibowo, Y.2007. Bentuk-bentuk Pembelajaran Outdoor. Laporan Penelitian. Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY. Yogyakarta. Winkel. WS. 2009. PsikologiPengajaran.Yogyakarta : Media Abadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 LAMPIRAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 Lampiran 1 Silabus Pembelajaran SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Joannes Bosco Yogyakarta Kelas : VII Mata Pelajaran : IPA Semester : 2 (dua) Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem Kompetensi Dasar 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem Materi Pokok/ Pembelajaran • • • • • • satuan makhluk • hidup jenis ekosistem komponen ekosistem Interaksi komponen ekosistem • Simbiosis Daur materi dan aliran energi Kegiatan Pembelajaran Melakukan pembelajaran metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) diluar kelas untuk mengetahui satuan makhluk hidup dalam ekosistem mengidentifikasi gambar dari LKS mengenai rantai Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Teknik • Mendefinisikan satuan makhluk hidup dalam ekosistem Tes tulis • Menjelaskan proses terbentuknya ekosistem alami Tes tulis Bentuk instrumen Tes PG Contoh Instrumen Alokasi Waktu Di suatu hutan 6x40 terdapat sekelompok menit pohon jati, sekelompok lebah, sekelompok tanaman anggrek, dan kelompok-kelompok mahkluk hidup lainnya. Kelompok tersebut membentuk suatu..... Sumber Belajar 1. Buku ilmu pengetahuan Alam untuk kelas VII SMP, Grafindo 2. Buku Biology 1 for grade VII Junior High School, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 makanan, arus energi, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan dan ekosistem buatan • Mendeskripsika n pengertian komponen ekosistem yaitu komponen biotik dan abiotik Tes tulis • Menyebutkan masing-masing contoh komponen biotik dan abiotik Tes tulis • Tes tulis menjelaskan hubungan saling ketergantungan antara komponen biotik-biotik • Tes tulis Menjelaskan hubungan saling ketergantungan antara komponen biotik dan a. b. c. d. Tes PG Tes PG populasi komunitas individu habitat Satuan makhluk hidup dalam suatu ekosistem terdiri atas... a. Produsen, konsumen, dan dekomposer b. herbivor, karnivor, dan omnivor c. Bioma, biosfer, dan atmosfewr d. Individu, populasi, dan komunitas Facial 3. Buku IPA Biologi 1 untuk SMP/MTs Kelas VII, Erlangga 4. Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII, kemendikbu d RI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 komponen abiotik 7.2 • Mengidentifikas ikan pentingnya keanekaragama n makhluk • hidup dalam pelestarian ekosistem Perkembangan • tingkat keanekaragama n Masalah ekosistem dan cara pelestarian • ekosistem Melakukan pembelajaran jelajah alam sekitar untuk mengetahui tingkat keanekaragaman tumbuhan Berdiskusi untuk menganalisis artikel tentang masalah ekosistem dan cara pelestariannya • Menyebutkan contoh peristiwa rantai makanan, arus energi dalam rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan • Tes tulis Menyebutkan keaneragaman tumbuhan yang berada di lingkungan sekitar menyebutkan kegiatan manusia yang merusak ekosistem • • Tes tulis Diskusi menjelaskan cara pelestarian ekosistem Tes PG 4x 40 Kerugian disebabkan penebangan adalah... Lembar observasi yang oleh hutan a. Angin bertiup sepoi-sepoi b. Normalnya daur air c. Peningkatan suhu bumi (grenn house effects) d. Membantu menyerbukan tanaman 1. Buku ilmu pengetahuan Alam untuk kelas VII SMP, Grafindo 2. Buku Biology 1 for grade VII Junior High School, Facial 3. Buku IPA Biologi 1 untuk SMP/MTs Kelas VII, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Erlangga 4. Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII, kemendikbu d RI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : IPA Kelas/ Semester : VII/II Alokasi Waktu : 6 x 40 ( 3 kali pertemuan) A. Standar Kompetensi Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem B. Kompetensi Dasar 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara ekosistem C. Indikator Kognitif Produk 1. Mendefinisikan satuan makhluk dalam ekosistem 2. Menjelaskan jenis ekosistem 3. Mendeskripsikan komponen ekosistem 4. Menjelaskan hubungan saling ketergantungan antara komponen ekosistem 5. Menyebutkan contoh peristiwa rantai makanan, arus energi dalam rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan Kognitif Proses 1. Mengidentifikasi satuan makhluk hidup 2. Mengidentifikasi interaksi komponen ekosistem PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 3. Mengamati peristiwa rantai makanan, arus energi dalam rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan Afektif Karakter 1. Jujur dalam menyampaikan hasil diskusi Afektif Sosial 1. Bekerja sama dan saling menghargai pendapat teman saat berdiskusi D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1. Setelah menjawab pertanyaan LKS I siswa dapat mendefinisikan satuan makhluk dalam ekosistem 2. Melalui diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan jenis ekosistem 3. Setelah melakukan diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan hubungan saling ketergantungan antara komponen ekosistem 4. Setelah menjawab pertanyaan dalam LKS 3 siswa dapat menyebutkan contoh peristiwa rantai makanan, arus energi dalam rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan Kognitif Proses 1. Melalui metode jelajah alam sekitar siswa dapat mengidentifikasi satuan makhluk hidup 2. Melalui pengamatan langsung siswa dapat mengidentifikasi interaksi komponen ekosistem PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 3. Melalui metode jelajah alam sekitar siswa dapat mengamati peristiwa rantai makanan, arus energi dalam rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan Afektif Karakter 1. Siswa dapat jujur dalam menyampaikan hasil diskusi Afektif Sosial 1. Siswa dapat bekerja sama dan saling menghargai pendapat teman saat berdiskusi E. Materi Pembelajaran 1. 2. 3. 4. 5. satuan makhluk hidup jenis ekosistem komponen ekosistem Interaksi komponen ekosistem Daur materi dan aliran energi F. Model dan Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran presentasi, dan : Jelajah Alam Sekitar (JAS) , diskusi, ceramah. G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 2x 40 menit Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa (waktu) Pendahuluan Melakukan apersepsi, (20 menit) menyampaikan tujuan dan 1. Guru memberikan salam dan checking PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 motivasi siswa persiapan kelas 2. Melakukan pre test dan angket (kuisioner) motivasi awal 3. Guru bertanya kepada siswa “apa yang kalian ketahui tentang ekosistem?” 4. Guru menunjuk salah satu siswa dan siswa menjawab 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Inti (50 menit) Menyampaikan masalah 6. Guru menampilkan gambar sekelompok ayam di pekarangan rumah, dan bertanya apa yang apa yang kalian ketahui mengenai gambar tersebut? 7. Siswa memberi tanggapan atas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 fenomena yang diajukan guru Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar 8. Membentuk 7 kelompok belajar yang terdiri dari 4 orang anak setiap kelompok dengan kemampuan bervariasi 9. Mengorganisasikan siswa duduk dalam kelompok dan wakil tiap-tiap kelompok mengambil LKS I Membimbing kelompok 10. Guru menjelaskan langkah metode Jelajah Alam Sekitar 11. Guru membimbing siswa keluar kelas untuk melaksanakan metode Jelajah Alam Sekitar 12. Siswa melaksanakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 proses belajar dengan metode Jelajah Alam Sekitar 13. Siswa diminta mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas Penutup (10 Evaluasi 14. Guru mengklarifikasi menit) hasil belajar 15. Guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan dan sesuatu yang memotivasi siswa Pertemuan ke II 2x 40 menit Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa Pendahuluan (5 menit) Guru menyiapkan 1. Guru memberikan salam kondisi belajar dan cheching persiapan kelas Guru menyampaikan 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 dan memotivasi siswa 3. Guru meriview kembali materi sebelumnya 4. Guru menampilkan gambar peristiwa rantai makanan 5. Guru menunjuk siswa untuk menjawab Kegiatan Inti (60 Menyampaikan menit) masalah, belajar yang terdiri dari 4 mengorganisasikan orang anak setiap siswa dalam kelompok, kelompok dengan dan membimbing kemampuan bervariasi siswa 6. Membentuk 7 kelompok 7. Mengorganisasikan siswa duduk dalam kelompok dan wakil tiap-tiap kelompok mengambil LKS II 8. Siswa melakukan jelajah alam sekitar sesuai panduan di LKS II 9. Setiap kelompok mempresentasikan hasil Jelajah alam sekitar di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 depan kelas 10. Kelompok yang lain diberi kesempatan untuk bertanya tentang hasil diskusi 11. Guru mengklarifikasi jawaban siswa Penutup (10 menit) Evaluasi 12. Guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan terhadap jawaban siswa 13. Guru dan siswa menyimpulkan butir-butir hasil belajar 14. Memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah diajarkan supaya dapat melakukan pembelajaran di pertemuan berikutnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Pertemuan ke 3 (2x40 menit) Kegiatan (Waktu) Fase Pendahuluan (5 menit) Guru menyiapkan kondisi belajar Kegiatan Guru dan Siswa 1. Guru memberikan salam dan cheching persiapan kelas Guru menyampaikan 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa 3. Guru meriview kembali materi sebelumnya 4. Guru menampilkan gambar peristiwa rantai makanan dan siswa diminta menjelaskannya Kegiatan Inti (60 Menyampaikan menit) masalah, belajar yang terdiri dari 4 mengorganisasikan orang anak setiap siswa dalam kelompok, kelompok dengan dan membimbing kemampuan bervariasi siswa 5. Membentuk 7 kelompok 6. Mengorganisasikan siswa duduk dalam kelompok dan wakil tiap-tiap kelompok mengambil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 LKS III 7. Siswa melakukan jelajah alam sekitar sesuai panduan di LKS III 8. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 9. Kelompok yang lain diberi kesempatan untuk bertanya tentang hasil diskusi 10. Guru mengklarifikasi jawaban siswa 11. Melakukan postest Penutup (10 menit) Evaluasi 12. Guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan terhadap jawaban siswa 13. Guru dan siswa menyimpulkan butir-butir hasil belajar 14. Memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 kembali materi yang telah diajarkan supaya dapat melakukan pembelajaran di pertemuan berikutnya H. Sumber Belajar 1. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas VII SMP, Grafindo 2. Buku Biology 1 for Grade VII Junior High School, Facial 3. Buku IPA Biologi 1 untuk SMP/MTs Kelas VII, Erlangga 4. Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII, Kemendikbud RI 5. LKS I. Alat dan Bahan • Patok • tali rafia • kamera J. Penilaian 1. Penilaian Proses • Prosedur : Kegiatan pembelajaran selama melakukan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) • Jenis : Tertulis dan lisan • Alat Penilaian : Lembar observasi dan kuisioner 2. Penilaian Hasil • Prosedur : Tes tulis pada akhir pembelajaran siklus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 • Jenis : Tes tertulis dan lisan • Bentuk : Obyektif • Alat Penilaian : LKS dan kunci jawaban postest PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : IPA Kelas/ Semester : VII/II Alokasi Waktu : 4 x 40 ( 2 kali pertemuan) A. Standar Kompetensi Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem B. Kompetensi Dasar 7.2 Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem C. Indikator Kognitif Produk 1. Menjelaskan Perkembangan tingkat keanekaragaman makhluk hidup 2. Menyebutkan kegiatan manusia yang merusak ekosistem 3. Menjelaskan cara pelestarian ekosistem Kognitif Proses 4. Mengamati perkembangan tingkat keanekaragaman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 5. Mengidentifikasi masalah dalam artikel ekosistem Afektif Karakter 2. Percaya diri saat mengemukakan pendapat Afektif Sosial 2. Tanggung jawab saat mengerjakan tugas kelompok D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1. Melalui jelajah alam sekitar siswa dapat menjelaskan Perkembangan tingkat keanekaragaman makhluk hidup 2. Melalui artikel siswa dapat menyebutkan kegiatan manusia yang merusak ekosistem 3. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan cara pelestarian ekosistem Kognitif Proses 1. Melalui jelajah alam sekitar siswa dapat mengamati perkembangan tingkat keanekaragaman 2. Setelah berdiskusi melalui artikel siswa dapat mengidentifikasi masalah dalam artikel ekosistem Afektif Karakter 1. Siswa dapat percaya diri saat mengemukakan pendapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 Afektif Sosial 1.Siswa dapat tanggung jawab saat mengerjakan tugas kelompok E. Materi Pembelajaran 1. Perkembangan tingkat keanekaragaman 2. Masalah ekosistem dan cara pelestarian ekosistem F. Model dan Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran : Jelajah Alam Sekitar (JAS) , diskusi, presentasi, dan ceramah. G. Kegiatan Pembelajaran SIKLUS I Pertemuan 1 2x 40 menit Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa (waktu) Pendahuluan Melakukan apersepsi, 16. Guru memberikan (20 menit) menyampaikan tujuan salam dan checing pembelajaran persiapan kelas 17. Guru bertanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 bagaimanakah pengaruh manusia terhadap tingkat keanekaragaman? dan apakah keanekaragaman di semua tempat sama? 18. Guru menunjuk salah satu siswa dan siswa menjawab 19. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Inti (50 menit) Menyampaikan masalah 20. mengapa sawah atau ladang mudah terserang hama? 21. Siswa memberi tanggapan pertanyaan yang diajukan guru Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar 22. Membentuk 7 kelompok belajar yang terdiri dari 4 orang anak setiap kelompok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 23. dengan kemampuan bervariasi 24. Mengorganisasikan siswa duduk dalam kelompok dan wakil tiap-tiap kelompok mengambil LKS I Membimbing kelompok 25. Guru menjelaskan langkah metode Jelajah Alam Sekitar 26. Siswa diminta mempresentasikan hasil jelajah alam sekitar di depan kelas Penutup (10 menit) Evaluasi 27. Guru mengklarifikasi hasil belajar 28. Guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan dan sesuatu yang memotivasi siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 Pertemuan ke II 2x 40 menit Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa Pendahuluan (5 menit) Guru menyiapkan 15. Guru memberikan salam kondisi belajar dan cheching persiapan kelas Guru menyampaikan 16. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa 17. Guru meriview kembali materi sebelumnya Kegiatan Inti (60 Menyampaikan menit) masalah, belajar yang terdiri dari 4 mengorganisasikan orang anak setiap siswa dalam kelompok, kelompok dengan dan membimbing kemampuan bervariasi siswa 18. Membentuk 7 kelompok 19. Mengorganisasikan siswa duduk dalam kelompok dan wakil tiap-tiap kelompok mengambil LKS berupa artikel 20. Siswa mengerjakan LKS bersama kelompok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 21. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas 22. Kelompok yang lain diberi kesempatan untuk bertanya tentang hasil diskusi 23. Guru mengklarifikasi jawaban siswa Penutup (10 menit) Evaluasi 24. Guru memberikan penghargaan berupa tepuk tangan terhadap jawaban siswa 25. Guru dan siswa menyimpulkan butir-butir hasil belajar 26. Melakukan postest dan mengisi angket kuisioner akhir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 H. Sumber Belajar 1. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas VII SMP, Grafindo 2. Buku Biology 1 for Grade VII Junior High School, Facial 3. Buku IPA Biologi 1 untuk SMP/MTs Kelas VII, Erlangga 4. Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII, Kemendikbud RI 5. LKS dan artikel 6. Alat dan Bahan alat tulis 7. Penilaian 8. Penilaian Proses • Prosedur : Kegiatan pembelajaran selama melakukan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) • Jenis : Tertulis dan lisan • Alat Penilaian : Lembar observasi dan kuisioner 9. Penilaian Hasil • Prosedur : Tes tulis pada akhir pembelajaran siklus • Jenis : Tes tertulis dan lisan • Bentuk : Obyektif • Alat Penilaian : LKS dan kunci jawaban postest PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Nama Kelompok 1. LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I PERTEMUAN I 2. 3. 4. A. Judul : Ekosistem B. Tujuan : 5. Siswa dapat mendefinisikan satuan makhluk dalam ekosistem 6. Siswa dapat menjelaskan jenis ekosistem C. Alat dan Bahan 1. Bolpoint 2. Kertas : D. Langkah Kerja : 1. Siswa dibagi kedalam 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa 2. Setiap perwakilan kelompok mengambil 1 LKS yang telah disediakan oleh guru 3. Jelajahilah lingkungan sekitar sekolah! 4. Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan dilingkungan sekolah 5. Amatilah satuan ekosistem yang kalian dapatkan di lingkungan sekitar sekolah! 6. Berdasarkan proses hasil terbentuknya, sebutkan jenis ekosistem yang kalian temukan! 7. Catatlah semua hasil pengamatanmu dalam tabel hasil diskusi! PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 E. Tabel Hasil Diskusi : Satuan makhluk hidup No 1 Nama Sebuah pohon mangga Individu √ Satuan Populasi Keterangan Komunitas Makhluk hidup tunggal 2 3 4 5 6 7 8 9 10 No 1 2 3 4 5 6 Nama Kolam Jenis Ekosistem Alami Buatan √ Keterangan Di buat dengan campur tangan manusia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 7 8 9 10 Jenis ekosistem F. Pertanyaan 1. Bagaimana suatu ekosistem dapat terbentuk? 2. Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibagi menjadi ..... yaitu ekosistem .... dan ekosistem...... 3. Apa yang dimaksud dengan individu, populasi, dan komunitas dalam ekosistem? 4. Apakah ada kemungkinan hubungan antara organisme pada ekosistem yang satu dan organisme pada ekosistem yang lain? G. Kesimpulan ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 Nama Kelompok LEMBAR KERJA SISWA 1. SIKLUS I 2. PERTEMUAN II 3. 4. A. Judul : Ekosistem B. Tujuan : 6. Siswa dapat mendeskripsikan komponen penyusun ekosistem 7. Melalui pengamatan langsung siswa dapat mengidentifikasi interaksi komponen ekosistem C. Alat dan Bahan 1. Bolpoint 2. Kertas : D. Langkah Kerja 1. Siswa dibagi kedalam 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa 2. Setiap perwakilan kelompok mengambil 1 LKS yang telah disediakan oleh guru 3. Jelajahilah lingkungan sekitar sekolah! 4. Amatilah komponen penyusun ekosistem yang kalian dapatkan di lingkungan sekitar sekolah! 5. Sebutkan interaksi komponen ekosistem apa saja yang kalian dapatkan! 6. Catatlah semua hasil pengamatanmu dalam tabel hasil diskusi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 E. Hasil Pengamatan Komponen ekosistem No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nama Batu Komponen Ekosistem Biotik Abiotik √ Keterangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 No 1 Nama Pohon mangga dengan tanduk rusa Interaksi Komponen ekosistem Keterangan Mutualisme Komensalisme Parasitisme Pohon mangga √ merasa tidak diuntungkan dan dirugikan sedangkan tanduk rusa diuntungkan karena sudah menumpang hidup dipohon mangga 2 3 4 5 6 7 8 9 10 F. Pertanyaan 1. Berdasarkan fungsi dalam ekosistem, komponen biotik dikelompokan sebagai...... 2. Bagaimana bentuk interaksi komponen abiotik dan biotik? 3. Bagaimana bentuk interaksi antarkomponen biotik? 4. Organisme yang dapat membuat makanannya sendiri disebut... G. Kesimpulan ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 Nama Kelompok LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I PERTEMUAN III 1. 2. 3. 4. H. Judul : Ekosistem I. Tujuan : 4. Melalui metode jelajah alam sekitar siswa dapat menjelaskan peristiwa rantai makanan, arus energi dalam rantai makanan, jaringjaring makanan, dan piramida makanan J. Alat dan Bahan 3. Bolpoint 4. Kertas : K. Langkah Kerja 7. Siswa dibagi kedalam 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa 8. Setiap perwakilan kelompok mengambil 1 LKS yang telah disediakan oleh guru 9. Jelajahilah lingkungan sekitar sekolah! 10. Catat dalam tabel pengamatan masing-masing organisme yang kalian temukan dalam lingkungan sekolah sesuai dengan perannya. Misalnya, sebagai produsen, konsumen, atau dekomposer. 11. Buatlah peta mengenai rantai makanan atau hubungan makanmemakan antara organisme yang satu dengan yang lainnya. Bila ditemukan lebih dari satu rantai makanan, maka hubungkanlah satu rantai makanan dengan yang lainnya sehingga diperoleh jaring-jaring makanan! 12. Catatlah semua hasil pengamatanmu dalam tabel hasil diskusi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 No 1 Nama Rumput Produs en √ Konsumen 1 Kedudukan Konsumen Konsumen II III Keterangan Dekomposer Mengasilkan makanan sendiri 2 3 4 √ Katak Mendapat makanan dari konsumen tingkat 1 5 6 7 8 9 10 Tabel Hasil Pengamatan L. Kesimpulan ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ............................................................................................................ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 Nama Kelompok LEMBAR KERJA SISWA 1. SIKLUS II PERTEMUAN I 2. 3. 4. M. Judul : Ekosistem N. Tujuan : 4. Melalui jelajah alam sekitar siswa dapat menjelaskan Perkembangan tingkat keanekaragaman O. Alat dan Bahan 5. Bolpoint 6. Kertas : P. Langkah Kerja 13. Siswa dibagi kedalam 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa 14. Setiap perwakilan kelompok mengambil 1 LKS yang telah disediakan oleh guru 15. Jelajahilah lingkungan sekitar sekolah! 16. Amati kenaekaragaman makhluk hidup yang berada di lingkungan sekolahmu! 17. Catatlah semua hasil pengamatanmu dalam tabel hasil pengamatan! Q. Tabel Hasil Pengamatan No Nama 1 2 3 4 Mawar merah dan mawar putih Tingkat keanekaragaman Gen Jenis Spesies √ Keterangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 5 6 R. Pertanyaan 1. Bagaimana pengaruh perkembangan terhadap keanekaragaman? 2. Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap keanekaragaman? 3. Apakah keanekaragaman di semua tempat sama? Jelaskan! S. Kesimpulan ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ............................................................................................................ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 Tercemar limbah, air Sungai Indragiri mulai menghitam Reporter: Fariz Fardianto, Selasa, 22 April 2014, 14.29 Merdeka.com - Sejak beberapa tahun terakhir air Sungai Indragiri di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau mulai menghitam akibat dipenuhi sejumlah sampah dan limbah industri rumah tangga. "Saya sebagai warga merasa prihatin kondisi sungai selain mulai meluap juga sejumlah kotoran mencemari sungai andalan di daerah ini, akibatnya warga pengguna air di sepanjang daerah aliran sungai merasa tidak aman memanfaatkan air tersebut," kata warga Indragiri, Hulu Rudi (50) di Rengat, seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/4). Rudi mengatakan, saat ini kondisi sungai sudah terlihat besar, luapannya dapat mengganggu aktivitas warga setempat khususnya yang melewati air sungai untuk ke lahan pertanian mereka. Bahkan, kondisi ini diperkirakan bakal terjadi banjir tahunan. Namun yang lebih menyedihkan sepanjang aliran sungai terlihat kotor akibat sejumlah sampah memenuhi permukaan air. Sampah tersebut ada yang berasal dari pembuangan rumah tangga, ada juga sampah berasal dari industri kecil di sepanjang aliran sungai. Dampak dari limbah ini mempengaruhi kesehatan pengguna sungai, di mana air sungai yang sudah dipenuhi kotoran terlihat keruh dan dapat membahayakan kesehatan masyarakat. "Dampaknya dirasakan warga dua kabupaten yaitu Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Indragiri Hilir," ungkap Rudi. Warga Indragiri Hilir lainnya, Sarno (34) juga mengatakan, sepanjang aliran sungai terdapat sejumlah industri milik pengusaha misalnya industri perkapalan, industri CPO, industri kelapa dan kegiatan penambang emas tanpa izin (PETI). "Jika tidak dilakukan pengawasan oleh instansi terkait maka beberapa tahun ke depan warga akan terjangkit sejumlah penyakit misalnya penyakit kulit dan gatal-gatal," ujar Sarno. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/tercemar-limbah-air-sungai-indragirimulai-menghitam.html Pertanyaan: 1. 2. 3. 4. Tuliskan masalah utama pada artikel diatas! Apa penyebab timbulnya masalah tersebut? Akibat apa yang ditimbulkan bagi kelangsungan ekosistem yang ada? Langkah apa yang dapat kamu lakukan sebagai upaya pelestariannya? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 Satu Dusun Tertimbun Tanah Longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah Bencana tanah longsor terjadi pada hari Jumat malam (12/12). Dusun Jemblung, di Kabupaten Banjarnegara berada di sebuah lembah kecil, dengan perbukitan di belakangnya. Hujan yang terus turun selama dua hari menyebabkan bukit itu longsor dan menyapu dusun yang berpenduduk lebih dari 300 orang itu. Sekitar 200 orang dapat menyelamatkan diri. Sisanya dinyatakan hilang sampai saat ini, di tengah upaya pencarian oleh tim gabungan dari TNI, Polri, Badan Sar, PMI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan sejumlah organisasi masyarakat di bidang kebencanaan. Muhammad Najib, salah satu petugas di posko Kecamatan Karangkobar mengatakan kepada VOA, data korban yang masih hilang sulit ditentukan dengan pasti, karena data jumlah penduduk yang belum jelas. Namun dipastikan lebih dari 100 orang yang masih tertimbun longsoran. “Kalau jumlahnya pastinya dari beberapa sumber belum bisa memastikan, tetapi kurang lebih yang tertimbun sekitar 100, ada 35 rumah, terdiri dari sekitar 82 kepala keluarga. Lokasinya, karena itu ada di jurang, kendaraan sulit masuk kesana. Dari jalan, lokasi longsornya sekitar 50 meter di bawah jalan utama. Jadi memang jalan desanya juga tertimbun, sehingga kendaraan tidak bisa masuk kesana,” kata Muhammad Najib. Sampai pukul 14.00 hari Sabtu, tim gabungan yang melakukan pencarian korban telah menemukan 12 korban meninggal. Pencarian terkendala oleh cuaca dan medan berat, karena akses jalan terputus oleh longsoran tanah. Menurut koordinator tim gabungan, Letkol Inf. Edy Rohmatullah, ada 600 personel di tim ini. Untuk membantu mencari korban, tim telah menggunakan peralatan life locator dan acoustic device untuk mendeteksi detak jantung maupun gerakan di bawah longsoran tanah. Kepala Markas Palang Merah Indonesia, Kabupaten PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 Banjarnegara, Edi Purwanto kepada VOA mengatakan, konsentrasi kini juga diberikan untuk penanganan korban selamat. Sekitar 40 korban luka tengah dalam perawatan dan sekitar 400 orang mengungsi di lima titik pengungsian. “Secara umum kita melakukan pelayanan, baik untuk korban selamat maupun untuk yang cedera. Kita ada personil di lapangan tetapi juga fokus untuk membantu korban yang sekarang menjadi pengungsi,” kata Edi Purwanto. Banjarnegara adalah Kabupaten yang memiliki kawasan pegunungan dengan resiko tanah longsor cukup tinggi. Pada hari Kamis (11/12) dan Jumat (12/12) kemarin, setidaknya terjadi tanah longsor di 25 lokasi meski dalam skala kecil. Longsor di dusun Jemblung adalah yang terbesar. Korban dikhawatirkan jauh lebih besar dari perkiraan, karena tidak hanya berasal dari warga setempat, tetapi juga pemakai jalan lintas antarkabupaten yang melewati kawasan itu. Setidaknya, dua korban meninggal ditemuan dari sebuah mobil yang saat itu sedang melintas disana. Sumber: http://www.voaindonesia.com/content/satu-dusun-tertimbun-dibanjarnegara-jawa-tengah/2557623.html Pertanyaan: 1. 2. 3. 4. Tuliskan masalah utama pada artikel di atas! Apa penyebab timbulnya masalah tersebut? Akibat apa yang ditimbulkan bagi kelangsungan ekosistem yang ada? Langkah apa yang dapat kamu lakukan sebagai upaya pelestariannya? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 Kerusakan Lingkungan di Kepulauan Seribu Makin Parah Sabtu, 25 Mei 2013, 17:59 WIB . Oleh Wihdan Hidayat REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tim Ekspedisi Fortuga, sebuah ekspedisi yang dilakukan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1973 menemukan kerusakan lingkungan yang makin parah di wilayah Kepulauan Seribu. "Pulau Pari, misalnya, kondisi lingkungan dan biota laut, termasuk terumbu karangnya, sudah rusak parah sehingga dikhawatirkan akan mengganggu ekosistem dan kelangsungan pulau tersebut dan juga berdampak pada kelanjutan ekosistem laut," kata Ketua Tim Ekspedisi Fortuga ITB Iwan Hignastio di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu, Sabtu. Timnya menemukan kerusakan itu terutama terjadi akibat abrasi, bahkan di beberapa pulau telah melampaui panjang 2 meter. Ia mengatakan bahwa kerusakan ekosistem terumbu karang, antara lain, disebabkan oleh polusi dari sampah yang dibawa sungai-sungai yang bermuara di Teluk Jakarta sehingga menyebabkan kondisi sungai tersebut tercemar. "Menyusutnya hutan bakau akibat penebangan yang tidak terkontrol sehingga menyebabkan abrasi atau pengikisan pantai karena tidak ada lagi yang menahan gelombang dan arus laut," katanya. Ia menambahkan, akibat abrasi itu, luas pulau makin menyusut, makin banyak bagian pulau-pulau yang terendam. Padahal pihaknya memprediksikan di wilayah Kepulauan Seribu, terutama di kawasan lepas pantainya, terkandung potensi minyak hingga 2 miliar barel yang belum dieksplorasi. "Seharusnya 'harta karun' yang di bawah ini bisa digunakan untuk menyelesaikan persoalan di 'atas'-nya," katanya. Untuk itu, pihaknya menggandeng salah satu sponsor PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TMI) dalam upaya pelestarian lingkungan di kawasan Kepulauan Seribu melalui upaya penanaman mangrove dan restrukturisasi terumbu karang di Pulau Pari dan sekitarnya. Penanaman mangrove dan restrukturisasi terumbu karang di Kepulauan Seribu tersebut berlangsung pada hari Sabtu, yang dilakukan oleh Presiden Komisaris TMI Hengky Setiawan didampingi oleh Kelana Budi Mulia (Muli), Ketua Fortuga dan puluhan anggota tim ekspedisi. Kepulauan Seribu merupakan lokasi dari rangkaian akhir Ekspedisi Fortuga, sebuah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 ekspedisi yang dilakukan alumni ITB angkatan 73 dalam menjelajah wilayah-wilayah Indonesia, khususnya dalam pelestarian lingkungan hidup. Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabeknasional/13/05/25/mncp6u-itb-kerusakan-lingkungan-di-kepulauan-seribu-makinparah Pertanyaan: 1. 2. 3. 4. Tuliskan masalah utama pada artikel diatas! Apa penyebab timbulnya masalah tersebut? Akibat apa yang ditimbulkan bagi kelangsungan ekosistem yang ada? Langkah apa yang dapat kamu lakukan sebagai upaya pelestariannya? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 Penggunaan bahan peledak marak Terjadi Oleh: Sudjadi, Oktober 2014 Penangkapan ikan dengan bahan peledak dan racun, dua alat yang dipergunakan ini menurut studi adalah metode penangkapan ikan komersial yang sangat merusak kegiatan mahluk hidup di dasar laut yang kami rangkum dari berbagai sumber Membandingkan teknik penangkapan ikan dengan proses pembabatan hutan, adalah sebuah laporan yang di publikasikan dalam Jurnal Ilmu Pengetahuan Conservasi Biologi (The Scientific Journal Conservation Biology), memperingatkan tentang struktur kehidupan dasar laut dapat menjadi rusak yang sama rusaknya dengan hutan di darat. Seperti juga hutan, dasar laut merupakan suatu ekosistem yang kompleks yang menyediakan hewan-hewan /habitat dan makanan pokok untuk terus bereproduksi dan tumbuhnya ikan dan kehidupan laut lainnya. Pengeboman di laut telah merusak sruktur dasar laut – yang dapat memakan beberapa dekade dan beberapa abad untuk dapat memulihkan nya seperti sediakala. “setiap pengeboman maka bunga karang, remis/kepiting, rumah-rumah cacing laut dan binatang-binatang air yang berkulit keras, yang hidup di areanya yang seharusnya tidak terganggu sekarang telah hampir punah seluruhnya”. Kata Les Watling, Profesor Oceanografy dari University Of Maine dan satu dari beberapa penulis study. “ Tidak ada satu mahkluk dilaut yang tidak terkena dampak fisik dari pengeboman dasar laut”. Ketika struktur dasar laut seperti bunga karang dan terumbu karang telah musnah misalnya maka ikan, kepiting, ikan bintang laut, dan cacing-cacing serta seluruh habitat mereka hilang dan akan mati hal ini dapat dijelaskan secara ilmu pengetahuan. Begitu keanekaragaman habitat dasar laut hilang akibat trawl maka besar lah alasan kenapa begitu banyak ikan –ikan yang berkurang di dunia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 “Banyak spesies ikan yang membutuhkan habitat lain yang spesifik agar dapat bertahan hidup, walaupun ada sebahagian lain dari ikan yang mudah untuk bertahan hidup dalam habitat yang tidak kompleks”. kata Auster. Satu studi menunjukkan contoh dimana anak-anak ikan bertahan hidup dalam habitat laut dengan stuktur dasar laut yang lebih kompleks. Walaupun kekurangan informasi, para ilmuan telah mulai mengajak/menghimbau dari pihak pemerintah dalam sebuah jaringan kerja untuk melindungi daerah di laut – seperti daerah tempat dilindunginya kehidupan satwa liar dimana di daerah itu dapat diadakan penjagaan, dan membiarkan ikan bertelur, merawat habitat ikan dan kehidupan laut lainnya. Sumber: http://indrawadi-rankbaso.blogspot.com/2013/05/penangkapan-ikan- dengan-bahan-peledak.html Pertanyaan: 1. 2. 3. 4. Tuliskan masalah utama pada artikel di atas! Apa penyebab timbulnya masalah tersebut? Akibat apa yang ditimbulkan bagi kelangsungan ekosistem yang ada? Langkah apa yang dapat kamu lakukan sebagai upaya pelestariannya? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 Lampiran 4 Kisi- Kisi Kuisioner No Indikator motivasi belajar Nomor Pernyataan dalam Kuisioner Motivasi awal Motivasi akhir Total jumlah pertanyaan Positif Negatif Positif Negatif 1 Keinginan 15 Dorongan siswa belajar Tujuan siswa 1 3, 10 16 4 14 15 3 11, 4 dalam belajar Siswa 13 mendapatkan 2 Manfaat manfaat belajar setekah 12, 14 mengikuti pembelajaran Usaha 3 Perhatian siswa 9 1 dalam mengikuti pembelajaran Perhatian 17 1 6, 8, 18 5 12 19 10 5 siswa selama pembelajaran Usaha siswa 8, 11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 memperdalam materi 4 Penguasaan Memanfaatkan 6 materi fasilitas untuk 5 2 menunjang pembelajaran Kerjasama Partisipasi 5 siswa 4 1 dalam kelompok Keaktifan 18 7, 16 2. 4 17 6 20 19 3, 20 5, 7, 9, 8 dalam pembelajaran 6 Perasaan Perasaan dalam siswa selama pembelajaran mengikuti pembelajaran 13 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 Lampiran 5 Kuisioner awal dan akhir Nama : No. Absen : KUISIONER (Motivasi I) PETUNJUK 1. Bacalah pertanyaan di bawah imi dengan teliti! 2. Berilah tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang disediakan! Jawaban No Pernyataan Sangat Setuju 1 Saya belajar biologi karena ingin mendapatkan pengetahuan yang luas 2 Saya belajar supaya lebih memahami materi pelajaran 3 Saya tidak belajar terlebih dahulu sebelum materi pelajaran disampaikan 4 Belajar kelompok membuat saya lebih bersemangat dalam belajar 5 Membaca buku pelajaran biologi membuat saya mengantuk 6 Saya memanfaatkan TV, internet, dan buku atau sumber lain untuk mencari informasi tentang biologi 7 Saya tidak suka mengerjakan tugas Sangat Setuju Tidak Tidak Setuju Setuju PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 yang diberikan oleh guru 8 Mengerjakan soal-soal latihan membuat saya lebih memahami materi pelajaran 9 Saya selalu mencatat materi penting yang disampaikan guru 10 Saya belajar ketika akan ada ulangan 11 Ketika mengalami kesulitan belajar biologi saya bertanya kepada guru, teman, atau orang tua 12 Saya menyerah jika mengalami kesulitan dalam belajar materi biologi 13 Banyak hal positif yang saya dapatkan setelah mempelajari biologi 14 Saya tekun belajar biologi agar mendapat pujian dari orang tua, dan guru 15 Saya belajar biologi dengan kesadaran sendiri 16 Saya tidak berani bertanya kepada ketika ada materi yang kurang jelas 17 Saya sering mengantuk ketika pelajaran biologi berlangsung 18 Saya mengandalkan teman untuk mengerjakan tugas dari guru 19 Saya merasa bosan belajar biologi 20 Saya selalu senang ketika mengikuti pelajaran biologi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 Nama : No. Absen : KUISIONER (Motivasi I) PETUNJUK 1. Bacalah pertanyaan di bawah imi dengan teliti! 2. Berilah tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang disediakan! Jawaban No Pernyataan Sangat Setuju 1 Saya memperhatikandengan serius ketika guru menjelaskan pelajaran 2 Saya selalu bertanya kepada guru ketika ada materi yang belum jelas 3 Saya selalu antusias dalam mengikuti pelajaran 4 Saya ingin selalu terlibat dalam kegiatan pembelajaran dengan metode Jelajah Alam Sekitar 5 Saya merasa pembelajaran dengan metode Jelajah Alam Sekitar memboroskan waktu 6 Saya malas memperhatikan penjelasan teman ketika berdiskusi Sangat Setuju Tidak Tidak Setuju Setuju PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 7 Saya tidak senang mengikuti pembelajaran dengan model Jelajah Alam Sekitar 8 Saya suka mengobrol jika ditugasi guru diskusi dalam kelompok 9 Saya merasa tidak percaya diri saat belajar dengan metode Jelajah Alam Sekitar 10 Saya sulit memahami materi ekosistem bila pelajaran menggunakan metode Jelajah Alam Sekitar 11 Dengan metode Jelajah Alam Sekitar semangat belajar saya semakin meningkat 12 Pembelajaran dengan metode Jelajah Alam Sekitar membuat saya lebih kompak dengan teman kelompok 13 Saya merasa bosan mempelajari materi ekosistem dengan metode Jelajah Alam Sekitar 14 Penggunaan metode Jelajah Alam Sekitar dalam pembelajaran membuat saya ingin mengetahui pokok bahasan selanjutnya 15 Pujian yang diberikan oleh guru membuat saya bersemangat dalam belajar 16 Saya belajar sungguh-sungguh agar menjadi kelompo terbaik 17 Saya hanya mengandalkan teman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 kelompok dalam mengerjakan tugas 18 Saya sulit berkonsentrasi dalam pembelajaran, karena metode Jelajah Alam Sekitar membuat proses pembelajarannya menjadi ramai 19 Saya mudah menemukan konsep tentang materi ekosistem bila pembelajaran menerapkan metode Jelajah Alam Sekitar 20 Saya merasa bahagia setelah kegiatan pembelajaran berakhir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 Lampiran 6 Kisi- Kisi Soal Pretest KISI KISI SOAL PRE TEST Aspek Kompetensi Indikator Dasar 7.1 Menentukan 1. menjelaskan ekosistem dan pengertian saling hubungan ekosistem CI C2 C3 C4 Mengingat Memahami Mengaplikasi Menganalisis 1 antara komponen ekosistem 2. membedakan 3 masing-masing contoh satuan makhluk hidup dalam ekosistem 3. menyebutkan 7 contoh ekosistem alami dan buatan 4. menyebutkan 2 contoh komponen biotik dan abiotik 5. mengidentifikasi satuan makhluk hidup dalam sebuah ekosistem 16, 17 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 6. Menyebutkan 15 satuan makhluk hidup dalam suatu ekosistem 7. menjelaskan 11 hubungan ketergantungan antar komponen biotik 8. menyebutkan 4, 10 6 peranan orgaisme dalam rantai makanan 9. menyusun 5 contoh rantai makanan pada suatu ekosistem 10. menjelaskan 19 pengertian rantai makanan 11. Menyebutkan 18 organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dalam ekosistem 12. Menjelaskan pengelompokan dan peran 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 organisme dalam rantai makanan 13. menyebutkan 9, 14 bentuk interaksi makhluk hidup beserta contohnya 14. Menyebutkan 20 contoh ekosistem alami 15. menjelaskan upaya pelestarian ekosistem 12, 13 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 Lampiran 7 Soal Pretest SOAL PRE TEST A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat dan benar! 1. Berikut pernyataan ekosistem yang benar adalah... a. Hubungan timbal balik antar makhluk hidup b. Hubungan timbal balik antar makhluk tak hidup c. Hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya d. Hubungan timbal balik makluk hidup dengan cahaya, air, dan udara 2. Contoh komponen abiotik dalam suatu ekosistem berikut yang benar adalah... a. Karbondioksida, air, suhu dan cahaya b. Tanah, air, tumbuhan, dan hewan c. Air, bakteri, cahaya, dan udara d. Udara, suhu, tanah, dan air 3. Tim penelitian mengamati ekosistem ditemukan seekor katak diatas batu berlumut, serumpun bambu dipinggir sungai, lima ekor ikan gurameh dan 10 ekor ikan lele, dan satu pohon pisang. Berdasarkan data tersebut jumlah populasi adalah... a. 3 c. 5 b. 4 d. 6 4. Bakteri dalam ekosistem berperan sebagai... a. Produsen c. Pengurai b. Konsumen d. Penetral Gambar di bawah ini untuk menjawab soal nomor 5-7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 5. Berdasarkan gambar di atas jumlah rantai makanan yang terbentuk adalah... a. 3 c. 5 b. 4 d. 6 6. Berdasarkan gambar di atas yang menduduki konsumen tingkat II adalah... a. Tikus dan ulat c. Ulat dan burung pipit b. Burung dan katak d. Katak dan tikus 7. Contoh ekosistem perairan: 1. Bendungan 2. Sungai 3. Saluran irigasi 4. Danau Lingkungan yang disebut di atas dikatakan ekosistem buatan adalah... a. 1 dan 4 c. 2 dan 3 b. 1 dan 3 d. 2 dan 4 8. Pada suatu ekosistem terdapat produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, dan konsumen tersier, kelompok yang berjumlah paling banyak adalah... a. Konsumen primer c. Konsumen tersier b. Konsumen sekunder d. Produsen 9. Bentuk interaksi yang mungkin terjadi antara singa dan kijang adalah... a. Ada yang dirugikan dan ada pula yang diuntungkan b. menguntungkan kedua belah pihak c. Merugikan kedua belah pihak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 d. Tidak ada yang diuntungkan 10. Dalam ekosistem, bakteri saprofit dan jamur disebut sebagai dekomposer, karena... a. Tidak mampu melakukan fotosintesis b. Menguraikan zat organik menjadi zat anorganik c. Mampu melakukan fotosintesis d. Menyusun zat organik dari zat anorganik 11. Berikut ini merupakan contoh-contoh saling ketergantungan antara sesama komponen biotik, kecuali... a. Ayam betina memerlukan ayam jantan dalam berkembang biak b. Kambing memakan rumput c. Ayam dan kambing memerlukan oksigen d. Lebah menghisap madu dari bunga 12. Agar tidak terjadi kerusakan hutan, yang harus dilakukan oleh manusia adalah... a. Membakar semak nelukar yang tidak bermanfaat b. Menebang pohon yang tidak menghasilkan buah c. Melakukan tebang pilih untuk memenuhi kebutuhan kayu d. Menebang semua pohon dan menanami kembali 13. Perlakuan yang benar pada lahan miring adalah... a. Dibuat sengkedan dan ditanamai tanaman keras b. Langsung ditanami tanaman keras c. Dicangkul lalu ditanami tanaman palawija d. Dibiarkan saja sampai tanamannya tumbuh sendiri 14. Contoh-contoh di bawah ini yang membentuk pola simbiosis mutualisme adalah... a. Lebah madu dengan manusia b. Tanaman budidaya dengan ulat c. Serangga penyerbuk dengan tanaman d. Tumbuhan dengan herbivora 15. Satuan makhluk hidup dalam suatu ekosistem terdiri atas... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 a. Produsen, konsumen, dan dekomposer b. Herbivor, karnivor, dan Omnivor c. Bioma, biosfer, dan atmosfer d. Individu, populasi, dan komunitas 16. Pada sebidang tanah yang lebarnya 2 meter dan panjangnya 3 meter dijumpai dua ekor belalang, 10 batang alang-alang, 25 batu kecil, 4 sampah plastik, dan 2 ekor semut merah. Banyaknya populasi yang dijumpai di tempat tersebut adalah.... a. 2 c. 4 b. 3 d. 5 17. Satu makhluk hidup tunggal di dalam suatu lingkungan disebut... a. Ekosistem c. Individu b. Habitat d. Biosfer 18. Organisme yang dapat membuat makananya sendiri disebut... a. Heterotrof c. Trofit b. Autotrof d. Heterogen 19. Peristiwa makan dan dimakan dengan satu urutan dan arah tertentu dalam suatu ekosistem disebut... a. Rantai makanan c. simbiosis b. Jaring-jaring makanan d. Piramida makanan 20. Berikut ini yang merupakan contoh ekosistem alami adalah... a. Hutan c. Sawah b. Akuarium d. Bendungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 JAWABAN 1. B 6. B 11. D 16. B 2. D 7. B 12. D 17. C 3. B 8. D 13. A 18. B 4. C 9. A 14. C 19. D 5. C 10. B 15. D 20. A PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 PEDOMAN PENILAIAN Pilihan Ganda • Soal berjumlah 20 butir, setiap soal dengan jawaban benar (skor 2), dan jawaban salah (skor 0) • NILAI = Skor maksimal = 40 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑋𝑋 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133 Lampiran 8 Kisi – Kisi soal Post test I KISI-KISI SOAL POST TEST I Aspek Kompetensi Dasar 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem Indikator 1. menjelaskan pengertian ekosistem 2. Mengelompokan beberapa organisme dalam satuan ekosistem CI Mengingat 20 1 3. Menyebutkan interaksi antar komponen biotik 4. menyebutkan lingkungan abiotik dalam suatu ekosistem C2 Memahami 4 7 5. Mengurutkan rantai energi dalam suatu ekosistem 8 6. Menjelaskan perbandingan mengenai masa 10 C3 Mengaplikasi C4 Menganalisis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134 populasi yang menyusun suatu piramida makanan 7. membedakan masing-masing cntoh satuan makhluk hidup dalam ekosistem 8. menyebutkan contoh ekosistem alami dan buatan 9. menyebutkan contoh komponen biotik dan abiotik 10. Menyebutkan ekosistem berdasarkan proses terbentuknya 11. menjelaskan hubungan ketergantungan antar komponen biotik 12.menyebutkan peranan orgaisme dalam rantai makanan 13. menjelaskan hubungan ketergantungan antara komponen biotik dengan abiotik 14. menganalisis bentuk interaksi antara makhluk hidup berdasarkan contohnya 15. menyebutkan bentuk interaksi makhluk hidup beserta contohnya 16. menjelaskan upaya pelestarian ekosistem 3 2 5 11 17, 19 6 15, 16, 18 9, 14 12, 13 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135 Lampiran 9 Soal Post test Siklus I POS TEST (SIKLUS I) A. Berilah tanda (X) pada jawaban yang tepat dan benar! 1. Dilingkungan sekolah terdapat sekelompok pohon beringin, sekelompok kupu-kupu, sekelompok paku ekor kuda, dan kelompok makhluk hidup lainnya, kelompok tersebut membentuk... a. Populasi c. Biosfer b. Komunitas d. Habitat 2. Dalam suatu ekosistem kita dapat menemukan berbagai komponen penyusun ekosistem yang dapat dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu... a. Biotik dan abiotik c. Tumbuhan dan hewan b. Biotik dan antibiotik d. Produsen dan konsumen 3. Pada sebidang tanah yang lebarnya 2 meter dan panjangnya 3 meter dijumpai dua ekor belalang, 10 batang alang-alang, 25 batu kecil, 4 sampah plastik, dan 2 ekor semut merah. Banyaknya populasi yang dijumpai di tempat tersebut adalah.... c. 2 c. 4 d. 3 d. 5 4. Interaksi antara dua makhluk hidup berbeda spesies dalam hubungan yang berlangsung dan erat disebut.... a. Ansimbiosis c. Parasitisme b. Komensalisme d. Simbiosis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136 5. Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan atas... a. Ekosistem rawa-rawa dan ekosistem air tawar b. Ekosistem danau dan ekosistem sawah c. Ekosistem alami dan ekosistem buatan d. Ekosistem akuarium dan ekosistem kolam 6. Suatu bentuk interaksi dua organisme dan hanya salah satu saja yang beruntung, sedangkan yang lainnya juga tidak dirugikan disebut... a. Komensalisme c. Kompetisi b. Mutualisme d. Parasitisme 7. Berikut ini yang merupakan lingkungan abiotik dalam suatu ekosistem antara lain... a. Tumbuhan, pupuk, kambing, dan bakteri b. Cahaya matahari, tanah, air, dan udara c. Bakteri, tumbuhan hijau, kelinci dan ikan d. Tanah, air, udara, bakteri dan tumbuhan 8. Energi mengalami perpindahan secara berturut-turut dari... a. Matahari-tumbuhan-konsumen I- konsumen II-Konsumen III b. Matahari-omnivora-karnivora-herbivora c. Tumbuhan-matahari-konsumen I- konsumenII- konsumen III d. Tumbuhan-konsumen I- konsumen II – konsumen III- matahari 9. Peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem disebut... a. Simbiosis b. Rantai makanan c. Jaring-jaring makanan d. Jaring-jaring kehidupan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137 10. Pernyataan yang benar mengenai perbandingan masa populasi yang menyusun suatu piramida makanan adalah... a. Produsen lebih kecil daripada konsumen I b. Produsen lebih kecil daripada konsumen II c. Konsumen I lebih kecil daripada produsen d. Konsumen II lebih besar dari pada konsumen I 11. Perhatikan gambar siklus materi berikut ini... Tikus Padi Jamur Peran masing-masing organisme tersebut adalah... Konsumen Produsen Dekomposer a. Jamur Tikus Padi b. Jamur Padi Tikus c. Padi Tikus Jamur d. Tikus Padi Jamur 12. Perhatikan gambar di bawah ini! PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138 Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa... a. Tidak ada hubungan antara jumlah organisme dan tingkat tropik yang ditempatinya b. Tempat tropik yang lebih rendah mempunyai jumlah organisme yang lebih banyak c. Tingkat tropik yang lebih rendah mempunyai jumlah organisme yang lebih sedikit d. Hubungan antara jumlah suatu organisme dan tingkat tropik yang ditempati tidak beraturan 13. Pada suatu rantai makanan apabila jumlah produsen berkurang, akibatnya adalah... a. Jumlah herbivor meningkat, tetapi jumlah karnivor menurun b. Jumlah herbivor menurun, tetapi jumlah karnivor meningkat c. Jumlah herbivor dan karnivor meningkat d. Jumlah herbivor dan karnivor menurun 14. Dalam arus energi suatu ekosistem yang berperan sebagai sumber energi utama adalah... a. Cahaya matahari c. Produsen b. Konsumen d. Pengurai 15. Perhatikan gambar dibawah ini! PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139 Gambar rantai makanan diatas yang merupakan konsumen tingkat II adalah... a. Padi c. Belalang b. Katak d. Ular 16. Organisme yang memperoleh energi dengan mendapatkan makanan dari organisme lain disebut.. a. Autotrof c. Fotoautotrof b. Heterotrof d. Karnivora 17. Organisme yang dapat membuat makanannya sendiri disebut.. a. Heterotrof c. Trofit b. Autotrof d. Heterogen 18. Data hewan: 1. Ular 2. Katak 3. Kucing 4. Kelinci Konsumen tingkat tiga adalah.. a. Ular c. Kucing b. Katak d. Kelinci 19. Makhluk hidup yang berkedudukan sebagai penghasil makanan adalah... a. Produsen c. Komunitas b. Konsumen d. Populasi 20. Yang dimaksud ekosistem adalah... a. Hubungan timbal balik antar makhluk hidup b. Hubungan timbal balik antar makhluk hidup tak hidup PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140 c. Hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya d. Hubungan timbal balik makhluk hidup dengan cahaya matahari, air, dan udara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141 JAWABAN 1. B 6. A 11. D 16. B 2. A 7. B 12. B 17. B 3. B 8. A 13. D 18. C 4. D 9. B 14. A 19. A 5. C 10. C 15. B 20. C PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142 PEDOMAN PENILAIAN Pilihan Ganda • Soal berjumlah 20 butir, setiap soal dengan jawaban benar (skor 2), dan jawaban salah (skor 0) • NILAI = Skor maksimal = 40 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑋𝑋 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143 Lampiran 10 Kisi – Kisi soal Post tes II KISI-KISI POST TES SIKLUS II Kompetensi Dasar 7.2 Mengidentifi kasi pentingnya keanekaraga man makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem Aspek Indikator 1. menyebutkan kegiatan manusia yang dapat merusak ekosistem C1 C2 C3 C4 Mengingat Memahami Mengaplikasi Menganalisis 7 9, 11, 8 19 2. Menjelaskan tingkat keanekaragaman makhluk hidup 20 2. menjelaskan cara pelestarian ekosistem 10, 13, 15 3. Menyebutkan penyebab berkurangnya keanekaragaman makhluk hidup 4. menjelaskan fungsi hutan dan penyebab ruskanya hutan 5. Menjelaskan penyebab terganggunya ekosistem 6. Menyebutkan cara mempertahankan keanekaragaman makhluk hidup 7. Menyebutkan zat yang menyebabkan 2 1 4 3, 6, 16 12 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144 pencemaran 8. menyebutkan usaha-usaha yang harus dilakukan untuk meningkatkan produski bahan pangan 9. Menyebutkan penyebab polutan 10. Menyebutkan gangguan yang disebabkan faktor alam 5 14 17, 18 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145 Lampiran 11 Soal Post test II POST TEST II (SIKLUS II) Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat dan benar! 1. Dibawah ini merupakan fungsi hutan, kecuali... a. Habitat bagi tumbuhan b. Penghasil minyak bumi c. Mencegah erosi dan banjir d. Penghasil bahan baku mebel 2. Berikut ini penyebab berkurangnya keanekaragaman makhluk hidup, kecuali... a. Tingkat reproduksi tinggi b. Kurangnya cagar alam c. Eksplorasi berlebihan d. Pencemaran lingkungan 3. Komodo merupakan hewan endemic di pulau komodo sehingga perlu dilindungi agar tidak punah. Untuk tujuan tersebut, pulau komodo dijadikan sebagai... a. Cagar alam c. Suaka margasatwa b. Taman nasional d. Hutan wisata 4. Tindakan berikut yang merupakan penyebab rusaknya keseimbangan ekosistem adalah... a. Menangkap ikan dengan bahan peledak b. Tidak berburu hewan langka c. Memadamkan bekas api unggun di hutan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146 d. Penebangan hutan dengan sistem tebang habis 5. Yang tidak termasuk usaha-usaha yang harus dilakukan untuk meningkatkan produksi bahan pangan adalah... a. Pengubahan pola konsumsi b. Melarang perburuan terhadap hewan langka c. Melakukan pembukaan hutan secara liar d. Melakukan konservasi 6. Yang tidak termasuk upaya pencegahan kepunahan/kelangkaan suatu spesies adalah... a. Pengubahan pola konsumsi b. Melarang perburuan terhadap hewan langka c. Melakukan pembukaan hutan secara liar d. Melakukan konservasi 7. Akibat yang ditimbulkan oleh kepadatan penduduk yang tinggi terhadap sumber daya alam yang tersedia adalah... a. Air dan udara bersih yang semakin sulit diperoleh b. Makin terpeliharanya pohon-pohon dihutan c. Terciptanya stabilitas iklim dan suhu lingkungan d. Terjaminnya ketersediaan bahan pangan 8. Tindakan manusia yang bersifat positif untuk mengubah ekosistem adalah... a. Membuka hutan untuk pemukiman b. Membuang limbah pabrik kesungai c. Memberantas hama dan penyakit d. Membuat persawahan di lereng gunung secara bertingkat-tingkat 9. Tindakan manusia yang menjaga hutan dan kerusakan lingkungan adalah... a. Menembak pemburu c. lomba berburu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147 b. Menangkap ikan dengan bahan peledak d. Melakukan reboisasi 10. Berikut ini adalah cara untuk mengurangi polusi udara, kecuali.... a. Menggunakan bahan bakar non-fosil di pabrik industri b. Menggunakan penyaring pada cerobong untuk menghilangkan oksida sulfur c. Menggunakan bahan bakar ramah lingkungan d. Menggunakan CFC untuk mesin pendingin 11. Berikut ini tujuan program reboisasi adalah untuk... a. memperindah kota b. Menghutankan kembali kawasan hutan lindung c. Mengurangi karbondioksida d. Supaya lingkungan teduh 12. Suatu zat yang menyebabkan pencemaran disebut.... a. Polusi c. Sampah b. Polutan d. Limbah 13. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini 1. Satwa yang hampir punah dapat ditangkarkan di kebun binatang 2. Satwa langka dapat dijual ke negara lain untuk mendapatkan devisa 3. Satwa langka dipelihara oleh orang-orang yang sayang dengan hewan 4. Satwa yang dilindungi dikembalikan pada habitatnya semula Pernyataan yang benar untuk melindungi satwa yang hampir punah dan dilindungi adalah... a. 1 dan 2 c. 2 dan 3 b. 1 dan 4 d. 3 dan 4 14. Suatu zat disebut polutan apabila memenuhi syarat berikut, kecuali... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148 a. Jumlahnya melebihi normal c. Tidak merugikan b. Tempat tidak semestinya d. Berada waktu yang tidak tepat 15. Berikut ini adalah contoh perlindungan alam, kecuali... a. Memelihara proses ekologi yang esensial dalam mendukung kehidupan b. Mempertahankan keanekaragaman gen c. Menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara berkelanjutan d. Melindungi daerah penyangga konservasi 16. Faktor utama penyebab punahnya orangutan adalah... a. Perburuan liar b. Penggundulan hutan c. Kemampuan reproduksi yang rendah d. Kemampuan adaptasi rendah 17. Gangguan keseimbangan yang disebabkan faktor alam adalah.. a. Penggundulan hutan b. Penggunaan peptisida c. gunung meletus d. Perburuan liar 18. Polusi udara secara alami misalnya... a. Pembakaran sampah c. Uap dari laut b. Kebakaran hutan d. Gas dari aktivitas gunung merapi 19. Manusia harus mengelola lingkungan karena... a. Sumber daya alam dapat diperbarui b. Peningkatan kebutuhan hidup c. Peningkatan penggunaan sumber daya alam d. Peningkatan daya dukung lingkungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149 20. Keanekaragaman yang tampak pada suatu spesies disebut... a. Variasi c. Kreasi b. Seleksi d. Adaptasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150 JAWABAN Pilihan ganda 1. B 6. A 11. B 16. A 2. A 7. A 12. D 17. C 3. B 8. D 13. C 18. D 4. D 9. D 14. A 19. A 5. C 10. D 15. D 20. A PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151 PEDOMAN PENILAIAN Pilihan Ganda • Soal berjumlah 20 butir, setiap soal dengan jawaban benar (skor 2), dan jawaban salah (skor 0) • NILAI = Skor maksimal = 40 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 𝑋𝑋 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152 Lampiran 12 Lembar Observasi LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS Sekolah : SMP Joannes Bosco Yogyakarta Kelas : Mata Pelajaran : Hari, tanggal : PETUNJUK 1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajarmengajar! 2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai keadaan yang anda amati! NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ASPEK YANG DIAMATI ASPEK AFEKTIF Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa antusias mengerjakan tugas dan LKS Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok Siswa berani mengungkapkan pendapat dalam kelompok Siswa bersemangan mengikuti pembelajaran metode Jelajah Alam Sekitar Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dengan metode Jelajah Alam Sekitar Siswa menghargai pendapat teman ketika berdiskusi Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas dengan percaya diri Siswa kritis menanggapi pendapat teman untuk mencari informasi Siswa mencatat hasil diskusi kelompok dengan baik SKOR 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153 PEDOMAN PENSKORAN Kelompok dengan jumlah anggota 4 siswa • • • • Skor 4, jika sebanyak 4 siswa dalam kelompok melakukan aspek seperti pada lembar observasi Skor 3, jika sebanyak 3 siswa dalam kelompok melakukan aspek seperti pada lembar observasi Skor 2, jika sebanyak 2 siswa dalam kelompok melakukan aspek seperti pada lembar observasi Skor 1, jika sebanyak 1 siswa dalam kelompok melakukan aspek seperti pada lembar observasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154 Lampiran 13 Surat Keterangan Selesai Penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155 Lampiran 14 Analisis Kuisioner Motivasi Belajar Motivasi I No. nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Siswa 1 Siswa 2 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 1 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 5 4 2 3 2 3 2 4 2 4 2 3 2 3 4 3 2 3 4 2 4 2 6 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 7 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 8 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 9 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 1 No pernyataan 10 11 12 13 1 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 1 4 3 4 1 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 4 4 3 1 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 4 3 3 1 3 3 3 1 3 3 4 3 4 4 2 14 4 2 2 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2 4 2 2 2 3 2 4 3 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 16 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 1 3 3 3 4 17 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 4 3 18 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 19 4 2 3 1 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 20 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 Jumlah % Kategori 69 57 61 56 64 54 55 57 68 62 56 54 63 69 60 65 55 70 56 70 62 86,25 71,25 76,25 70 80 67,5 68,75 71,25 85 77,5 70 67,5 78,75 86,25 75 81,25 68,75 87,5 70 87,5 77,5 Sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156 22 23 24 25 26 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 % 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 = = % 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 = = 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 7 26 𝑥𝑥 100% ∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 ∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑥𝑥 100% = 73,07% 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 ∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 ∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = 26,92% 19 26 3 1 3 1 2 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 𝑥𝑥 100% 𝑥𝑥 100% Interval (%) Kategori Jumlah siswa 79 - 100 57 – 78 33 – 56 10 - 32 Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah 7 19 0 0 Prosentase motivasi (%) 26,92 73,07 0 0 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 63 62 68 63 67 78,75 77,5 85 78,75 83,75 Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157 Motivasi II No. nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Siswa 1 Siswa 2 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 6 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 7 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 8 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 9 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 No pernyataan 10 11 12 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 14 3 1 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 15 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 16 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 17 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 18 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 20 4 3 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 1 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 Jumlah % Kategori 66 59 67 73 78 70 75 70 67 64 75 68 72 73 72 74 69 71 70 70 72 74 78 82,5 73,75 83,75 91,25 97,5 87,5 93,75 87,5 83,75 80 93,75 85 90 91,25 90 92,5 86,25 88,75 87,5 87,5 90 92,5 97,5 tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sasngat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158 24 25 26 Siswa 1 Siswa 1 Siswa 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 % 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 = = % 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑖𝑖 = = 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 ∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 ∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 23 26 𝑥𝑥 100% = 88,46% ∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 ∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 3 26 4 4 4 𝑥𝑥 100% = 11,53% 𝑥𝑥 100% 4 4 4 4 4 4 𝑥𝑥 100% 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78 78 78 97,5 97,5 97,5 Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159 Lampiran 15 Hasil Kuisioner Motivasi Belajar awal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163 Lampiran 16 Sampel Hasil Kuisioner Belajar Akhir Siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169 Lampiran 17 Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 siswa 1 siswa 2 siswa 3 siswa 4 siswa 5 siswa 6 siswa 7 siswa 8 siswa 9 siswa 10 siswa 11 siswa 12 siswa 13 siswa 14 siswa 15 siswa 16 siswa 17 siswa 18 siswa 19 siswa 20 siswa 21 siswa 22 siswa 23 1 2 2 2 0 2 2 0 2 2 2 0 2 2 2 2 2 0 2 0 2 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 3 0 2 0 2 0 0 0 2 2 2 0 2 2 0 2 2 0 2 0 0 0 0 0 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 0 5 2 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 6 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 7 2 2 2 2 0 2 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 0 2 2 2 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 9 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 No. Soal 10 11 2 0 0 2 0 0 0 2 0 2 0 2 2 2 0 0 0 2 0 2 2 2 0 0 2 2 0 2 0 2 0 2 2 0 0 2 0 0 2 2 0 2 0 2 2 2 12 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 0 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 13 0 2 0 2 0 0 0 2 0 0 0 2 0 2 2 0 2 0 2 0 0 0 0 14 2 2 2 2 2 2 0 0 2 0 2 0 0 2 0 0 0 2 2 2 0 2 0 15 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 16 0 0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 0 0 2 2 2 2 17 0 0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 0 2 2 0 0 2 2 2 2 2 2 2 18 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 2 0 0 2 0 2 2 0 2 0 0 0 19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 20 0 2 0 2 0 0 2 0 0 2 0 2 2 2 2 0 2 0 0 2 2 0 2 Jumlah Ket 65 80 65 85 70 70 60 70 70 75 75 80 75 80 80 60 50 70 55 75 60 65 70 Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170 24 25 26 siswa 24 siswa 25 siswa 26 0 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 0 2 2 0 2 2 2 No 0 0 2 2 0 2 2 2 0 0 2 0 2 2 2 Keterangan 2 2 2 2 0 2 2 0 2 0 0 2 2 2 2 Ketercapaian 1 Rata-rata kelas 70 2 Nilai Tertinggi 85 3 Nilai Terendah 50 4 Jumlah siswa yang mencapai KKM 75 10 5 Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 75 16 6 Ketuntasan klasikal 38,46% 0 2 2 75 70 70 Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171 Lampiran 18 Contoh Pekerjaan Posttes 1 Siswa yang Mendapat Nilai Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180 Lampiran 19 Contoh Pekerjaan Siswa Pretes yang Mendapat Nilai Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184 Lampiran 20 Contoh Pekerjaan Siswa Pretes yang Mendapat Nilai Tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188 Lampiran 21 Sampel Hasil Lembar Observasi Siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190 Lampiran 22 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan I PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193 Lampiran 23 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan II PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195 Lampiran 24 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan III PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197 Lampiran 25 Contoh Pekerjaan LKS Siklus II Pertemuan II PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199 Lampiran 26 Analisa Hasil Belajar Kognitif (Post Test II) No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 siswa 1 siswa 2 siswa 3 siswa 4 siswa 5 siswa 6 siswa 7 siswa 8 siswa 9 siswa 10 siswa 11 siswa 12 siswa 13 siswa 14 siswa 15 siswa 16 siswa 17 siswa 18 siswa 19 siswa 20 siswa 21 siswa 22 siswa 23 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 9 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 2 No. Soal 10 11 0 0 2 0 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 0 0 2 0 2 0 2 2 0 0 2 2 0 2 2 2 2 2 0 0 2 2 0 2 0 0 2 2 2 2 2 12 2 2 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 0 0 0 13 2 2 0 2 0 2 0 2 0 2 2 2 0 2 2 2 0 2 2 2 0 2 2 14 2 2 0 2 0 0 2 2 0 2 2 0 2 0 0 2 2 2 0 0 2 0 2 15 2 2 2 0 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 0 2 2 16 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 0 2 2 2 0 2 2 0 2 0 2 2 2 17 2 0 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 0 2 2 2 0 2 0 0 2 2 2 18 0 2 0 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 0 2 2 0 0 2 2 0 2 2 19 2 0 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 20 2 0 2 0 2 2 2 2 0 2 0 0 2 2 0 0 2 0 2 0 0 0 2 Jumlah Ket 85 75 70 85 80 85 90 95 85 90 80 85 80 85 80 95 75 70 80 75 60 85 90 Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200 24 25 26 siswa 24 siswa 25 siswa 26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 0 2 2 2 2 2 0 2 2 2 0 2 0 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 0 No Keterangan Ketercapaian 1 Rata-rata kelas 81,92 2 Nilai tertinggi 95 3 Nilai terendah 60 4 Jumlah siswa yang mencapai KKM 23 5 Jumlah siswa yang belum mencapai KKM 3 6 Ketuntasan Klasikal 88,46% 2 0 2 2 2 2 85 85 80 Tuntas Tuntas Tidak tuntas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201 Lampiran 27 Contoh Pekerjaan Siswa Posttes 2 siklus II yang Mendapat Nilai Tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205 Lampiran 28 Pendokumentasian Penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207 Lampiran 29 Hasil Analisis Observasi Siklus I Pertemuan I No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 4 1 2 1 2 2 2 No. Pernyataan 5 6 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 7 2 2 2 2 2 2 8 2 2 1 2 2 2 9 2 3 2 2 2 2 10 1 2 2 2 2 2 8 2 2 2 2 2 3 9 2 3 2 2 2 3 10 2 2 2 2 2 3 Total Skor % kategori 19 22 19 20 22 21 47,5 55 47,5 50 50 52,5 Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Total Skor % kategori 20 21 20 20 20 29 50 52,5 50 50 50 72,5 Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Pertemuan II No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 No. Pernyataan 5 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 7 2 2 2 2 2 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208 Pertemuan III No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 1 2 3 2 2 2 2 No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 No. Pernyataan 5 6 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 % pertemuan 1 47,5 55 47,5 50 50 52,5 7 2 2 2 2 2 2 % pertemuan 2 50 52,5 50 50 50 72,5 8 2 2 2 2 2 2 9 2 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 2 % pertemuan 3 50 60 55 50 50 50 Total Skor % kategori 20 24 22 20 20 20 50 60 55 50 50 50 Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rata-rata 49,17 55,83 50,83 50 50 58,33 Kategori Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209 Lampiran 30 Hasil Analisis Observasi Siklus II Pertemuan I No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 1 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 No. Pernyataan 5 6 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 7 4 4 4 4 4 4 8 3 3 4 4 4 4 9 4 4 4 4 4 4 10 3 4 4 4 4 4 8 4 3 4 4 4 4 9 4 4 3 3 4 4 10 4 4 4 4 4 4 Total Skor % kategori 38 38 40 37 39 38 95 95 100 92,5 97,5 95 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Total Skor % kategori 40 37 36 39 40 36 100 92,5 90 97,5 100 90 Pertemuan II No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 1 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 No. Pernyataan 5 6 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 7 4 3 3 4 4 4 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210 No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 % pertemuan 1 95 95 100 92,5 97,5 95 % pertemuan 2 100 92,5 90 97,5 100 90 Rata-rata 97,5 93,75 95 95 98,75 92,5 Kategori Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi