penerapan metode jelajah alam sekitar (jas

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS
VII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI
EKOSISTEM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh :
Dyah Arum Widowati
NIM : 111434030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS
VII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI
EKOSISTEM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh :
Dyah Arum Widowati
NIM : 111434030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ku Persembahkan Karya Ini Untuk:
Allah SWT yang utama dari segalanya,
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT
Taburan cinta dan kasih sayangmu telah memberikanku kekuatan,
membekaliku dengan ilmu, serta memperkenalkanku dengan cinta
Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang
sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam selalu terlimpahkan
keharibaan Rasullah Muhammad SAW
Ibunda Sriharti dan Ayahanda Mariyadi sebagai tanda bakti, cinta, hormat, dan
rasa terimakasih yang tak terhingga yang telah memberikan kasih sayang, segala
dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat
kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan
persembahan. Semoga ini menjadi awal untuk membuat ibu dan ayah bahagia,
karena kusadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih.
Untuk ibu dan ayah yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami
kasih sayang, selalu mendoakan,selalu menasehatiku menjadi lebih baik
Terimakasih Ibu..... Terimakasih Ayah.....
Kakak dan adikku, Agung Prasetyo Nugroho dan Wisnu Jati Prakoso yang
kukasihi yang telah memberi semangat dalam mencapai kesuksesan
Kekasihku Dwi Saputra, terimakasih atas kasih sayang, perhatian, dan
kesabaranmu yang telah memberikanku semangat dan inspirasi dalam
menyelesaikan tugas skripsi ini
Teman- teman seperjuanganku Pendidikan Biologi 2011 yang telah memberikan
dukungan
dan pengalaman yang luar biasa
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
"Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya
dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia
menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu." (Marcus Aurelius)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS
VIIE SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI
EKOSISTEM
Dyah Arum Widowati
Universitas Sanata Dharma
2015
Hasil Belajar siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi
ekosistem belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan motivasi
belajar pun kurang. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa pada maetri ekosistem pada siswa kelas VII E
SMP Joannes Bosco Yogyakarta dengan menerapkan metode Jelajah Alam
Sekitar.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus I
dengan tiga kali pertemuan dan siklus II dengan dua kali pertemuan. Pada setiap
siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu 1) Perencanaan 2) Pelaksanaan3) Pengamatan 4)
Refleksi. Pengumpulan data didapatkan dari hasil penilaian pre-test, post-test,
lembar observasi, dan kuisioner.Subyek penelitian adalah 26 siswa kelas VII E
SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan motivasi dan hasil
belajar siswa. Untuk hasil belajar siswa aspek kognitif meningkat dari rata-rata 70
pada siklus I menjadi 81,92 pada siklus II. Sedangkan persentase siswa yang
mencapai KKM meningkat dari 38,46% menjadi 88,46%. Hasil belajar siswa
aspek afektif pada siklus I adalah 100% kategori rendah dan pada siklus II
kategori tinggi 100%. Motivasi siswa pada siklus I dan II adalah 100% tinggi.
Data yang diperoleh menunjukkan indikator yang ingin dicapai telah memenuhi
target yaitu 77 untuk nilai rata-rata, 75% untuk ketuntasan KKM, 75% untuk nilai
afektif siswa, dan 70% untuk motivasi minimal tinggi siswa. Berdasarkan data,
dapat disimpulkan bahwa Jelajah Alam Sekitar dapat meningkatkan motivasi dan
hasil belajar biologi siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada
materi Ekosistem.
Kata Kunci: Metode Jelajah Alam Sekitar, Motivasi, Hasil Belajar, Ekosistem
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
APPLICATION OF THE METHOD APPROACH NATURAL
CRUISING AROUND (JAS) TYPE TO IMPROVE MOTIVATION AND
STUDENTS LEARNING OUTSOMES OF JOANNES BOSCO HIGH
SCHOOL YOGYAKARTA GRADE CLASS E IN SUBJECT MATERIALS OF
ECOSYSTEM
Dyah Arum Widowati
Sanata Dharma University
2015
Students learning outcomes at SMP Joannes Bosco Yogyakarta on
ecosystem topic cant able reach the minimum completness criteria (MCC). That
waswhy this research was condueted increase the motivation students lesrning
outcomes on ecosystem topic in class VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta by
using the method approach of natural cruising around (JAS)
Classroom action research was conducted in two cycles, three meetings in
the first phase and two meetings in the second phase. Each cycle consists of 4
stages. 1) Planning 2) Implementation 3) Observation 4) Reflection. The data was
collected from pre-test, post-test grading results, observation worksheets, and
questionnaire filled in forms. The research subject is the 26 students class at VIIE
Junior High School Joannes Bosco Yogyakarta.
The research result is showing there’s motivation increase and student
learning outcomes. Cognitive aspect of student learning outcomes increases from
the average 70 in cycle 1 be 81,92 on cycle II. While student percentation who
reach score of KKM increase from 38,46% to 88,46%. The afective aspect of
student learning outcomes increases is 100% low category in second cycle 100%
high category in the second cycle . Student motivation on cycle I and cycle II is
100% (high). The data obtained indiated the achievement of the 77% average
score, 75% for KKM completely, 75% for student afective score and 70% for
student high min motivation. Based of data, can be conclusing that method
approach natural cruising around (JAS) can be increase motivation and student
biology learning result class VII E Junior High School Joannes Bosco Yogyakarta
on ecosystem subject material.
Keyword: Method Approach Natural Cruising Around (JAS), Motivation
learning outcomes, ecosystem
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis penjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat dan karunia yang luar biasa, sehingga penulis yang berjudul
“Penerapan Metode Jelajah Alam Sekitas (JAS) dalam meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada Materi
Ekosistem” dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini dapat deselesaikan dengan baik berkat doa, bimbingan,
bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasi
kepada pihak-pihak sebagai berikut
1. Allah SWT yang telah memberikan hidup, sumber kekuatan dan selalu
melindungi penulis dalam setiap detiknya
2. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc, Ph.D selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma
3. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan izin penelitian
4. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc selaku Ketua Prodi Pendidikan
biologi
5. Ibu Maslichah Asy’ari, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
memberi bimbingan dan arahan dengan sabar, telaten, dan teliti dalam
rangka penyelesaian skripsi ini
6. Segenap dosen dan karyawan program studi pendidikan biologi yang
dengan tulus dan sabar membagikan ilmu dan membimbing penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Ibu Ag. Nuransah Safriatun, S.Ag selaku kepala sekola SMP Joannes
Bosco Yogyakarta yang telah memberi izin penelitian
8. Ibu Magdalena Lolita Oktaviasari, S.Pd selaku Guru mata pelajaran IPA
kelas VII E yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan meluangkan
waktu selama pelaksanaan penelitian
9. Siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang telah
berpartisipasi selama pelaksanaan penelitian
10. Kedua orang tua tercinta, Bapak Mariyadi dan Ibu Sriharti yang senantiasa
mendoakan, mendukung, dan mengarahkan penulis serta sebagai sumber
motivasi utama peneliti dalam penyelesaian skripsi
11. Kedua kakak dan adik tersayang, Agung Prasetyo Nugroho dan Wisnu Jati
Prakoso yang selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat kepada
penulis
12. Dwi Saputra yang selalu meluangkan waktu, mendukung dan memberi
semangat kepada penulis.
13. Sahabat-sahabat tercinta Niluh Mega Swastini, Falensi Aminah, Ditya
Intan Kusuma dan Nining Sugiarti yang telah membantu, memberi
dukungan, pengalaman, isnpirasi kepada penulis selama menempuh studi
14. Teman-teman pendidikan biologi 2011 yang telah memberikan semangat,
dukungan, dan pengalaman yang luar biasa kepada penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
MOTTO ...................................................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah ........................................................................................4
C. Batasan Masalah...........................................................................................4
D. Tujuan Penelitian .........................................................................................5
E. Manfaat Penelitian .......................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................7
A. Pengertian Belajar ........................................................................................7
B. Motivasi Belajar .........................................................................................11
C. Hasil Belajar ...............................................................................................15
D. Metode JAS ................................................................................................18
E. Materi Ekosistem .......................................................................................25
F. Penelitian yang Relevan .............................................................................25
G. Kerangka Berpikir ......................................................................................27
H. Hipotesa......................................................................................................30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................31
A. Jenis Penelitian ...........................................................................................31
B. Setting Penelitian .......................................................................................31
C. Rancangan Tindakan / Desain Penelitian ...................................................32
D. Sumber Data Penelitian ..............................................................................36
E. Instrumen Penelitian...................................................................................37
F. Validitas Instrumen ....................................................................................41
G. Metode Analisa Data ..................................................................................42
H. Indikator Keberhasilan ...............................................................................46
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................48
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...............................................................48
B. Pembahasan ................................................................................................63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................70
A. Kesimpulan ................................................................................................70
B. Saran...........................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................72
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir ............................................................................ 29
Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Taniredja:2011) ..... 31
Gambar 4.1. Suasana Pembelajaran Siklus I......................................................... 52
Gambar 4.2. Suasana Pelaksanaan Post Test I ...................................................... 53
Gambar 4.3. Suasana pembelajaran pada siklus II................................................ 58
Gambar 4.4. Suasana Pelaksanaan Post tes II ....................................................... 59
Gambar 4.5. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan Siklus II ............... 65
Gambar 4.6. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas VII E ......................................... 66
Gambar 4.7. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas VII E .......... 68
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Perolehan Data ...................................................................................... 35
Tabel 3.2 . Kisi-kisi Hasil Belajar Aspek Afektif ................................................. 37
Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Siswa ......................................... 39
Tabel 3.4. Kriteria Lembar Observasi Aspek Afektif Siswa ................................ 44
Tabel 3.5. Panduan Pemberian Skor Kuisioner .................................................... 44
Tabel 3.6. Kriteria Motivasi Belajar Siswa ........................................................... 45
Tabel 3.7. Indikator Keberhasilan Penelitian ........................................................ 46
Tabel 4.1. Hasil Analisis Pretest Siswa Kelas VII E ............................................ 53
Tabel 4.2. Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I ................................................. 54
Tabel 4.3. Hasil Aspek Afektif Siswa Kelas VII E ............................................... 54
Tabel 4.4. Hasil analisis motivasi belajar awal siswa ........................................... 55
Tabel 4.5. Hasil analisis post test II ...................................................................... 59
Tabel 4.6. Hasil aspek afektif siswa kelas VII E................................................... 60
Tabel 4.7. Analisis motivasi belajar akhir siswa kelas VII E................................ 61
Tabel 4.8. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan II.............................. 64
Tabel 4.9. Peningkatan Rata-rata Kelas VII E ...................................................... 66
Tabel 4.10. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas VII E ........... 68
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ......................................................................... 75
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................. 79
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa .......................................................................... 99
Lampiran 4 Kisi- Kisi Kuisioner ......................................................................... 117
Lampiran 5 Kuisioner awal dan akhir ................................................................. 119
Lampiran 6 Kisi- Kisi Soal Pretest...................................................................... 124
Lampiran 7 Soal Pretest ...................................................................................... 127
Lampiran 8 Kisi – Kisi soal Post test I................................................................ 133
Lampiran 9 Soal Post test Siklus I ...................................................................... 135
Lampiran 10 Kisi – Kisi soal Post tes II ............................................................. 143
Lampiran 11 Soal Post test II .............................................................................. 145
Lampiran 12 Lembar Observasi .......................................................................... 152
Lampiran 13 Surat Keterangan Selesai Penelitian .............................................. 154
Lampiran 14 Analisis Kuisioner Motivasi Belajar ............................................. 155
Lampiran 15 Hasil Kuisioner Motivasi Belajar awal.......................................... 159
Lampiran 16 Sampel Hasil Kuisioner Belajar Akhir Siswa................................ 163
Lampiran 17 Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I ............................. 169
Lampiran 18 Contoh Pekerjaan Posttes 1 Siswa yang Mendapat Nilai Rendah . 171
Lampiran 19 Contoh Pekerjaan Siswa Pretes yang Mendapat Nilai Rendah ..... 180
Lampiran 20 Contoh Pekerjaan Siswa Pretes yang Mendapat Nilai Tinggi ....... 184
Lampiran 21 Sampel Hasil Lembar Observasi Siswa ......................................... 188
Lampiran 22 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan I ................................ 190
Lampiran 23 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan II ............................... 193
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 24 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan III.............................. 195
Lampiran 25 Contoh Pekerjaan LKS Siklus II Pertemuan II.............................. 197
Lampiran 26 Analisa Hasil Belajar Kognitif (Post Test II) ................................ 197
Lampiran 27 Pekerjaan Siswa Posttes 2 siklus II yang Mendapat Nilai Tinggi 201
Lampiran 28 Pendokumentasian Penelitian ........................................................ 205
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada zaman modern ini pendidikan sudah mengalami perubahan yang
sangat pesat. Berbagai model pembelajaran juga telah digunakan dalam proses
pembelajaran. Supaya terwujud pembelajaran yang menuntun peserta didik
mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka tugas seorang guru adalah
mengusahakan suasana kelas selama proses belajar mengajar berada dalam
kondisi menyenangkan.
Mengajar dalam konteks standar proses pendidikan tidak hanya sekedar
menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga dimaknai sebagai proses
mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Makna lain mengajar yang demikian
sering diistilahkan dengan pembelajaran. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam
proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan untuk
membentuk watak, peradaban, dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik.
Pembelajaran perlu memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang diharapkan. (Sanjaya:2013)
Pada kenyataanya implementasi pembelajaran di kelas cenderung teacher
contered sehingga siswa menjadi pasif. Masalah utama yang timbul dalam
pembelajaran ini siswa kurang aktif sehingga hasil belajar rendah. Pada
kenyataanya guru juga lebih suka menerapkan model teacher contered, karena
tidak memerlukan alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep-konsep yang
ada pada buku ajar atau referensi-referensi yang lain. Dalam hal tersebut siswa
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berpikir,
dan memotivasi sendiri (self motivation), padahal aspek-aspek tersebut merupakan
kunci keberhasilan dalam suatu pembelajaran. Masalah ini banyak dijumpai dalam
kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Demikian halnya yang terjadi di SMP
Joannes Bosco Yogyakarta. Setelah dilakukan wawancara dengan guru mata
pelajaran biologi diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas VII E tahun pelajaran
2013/2014 dalam materi ekosistem tergolong rendah,skor rata-rata kelas yaitu 52.
Prosentase siswa yang mencapai KKM 44,5 % sedangkan prosentase siswa yang
tidak mencapai KKM 55,55% dibawah nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 75.
Penggunaan data hasil belajar siswa tahun pelajaran 2013/2014 pada materi
ekosistem dianggap relevan sebagai dasar dilakukannya penelitian tahun
2014/2015 karena kelas yang digunakan adalah kelas yang sama yaitu kelas VII
E. Selain itu, guru matapelajaran IPA kelas VII E dan model pembelajaran yang
diterapkan guru tahun pelajaran 2013/2014 sama dengan tahun pelajaran
2014/2015. Hal ini memungkinkan peluang terulang kembalinya masalah hasil
belajar yang rendah pada siswa kelas VII E pada tahun pelajaran 2014/2015.
Sikap siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru, cepat merasa
bosan ketika mengikuti kegiatan pembelajaran, cepat mengantuk membutuhkan
model pembelajaran yang cocok untuk karakteristik siswa tersebut. Untuk itu
dibutuhkan model pembelajaran yang variatif dan menarik serta melibatkan
aktivitas maupun tanggunng jawab siswa.
Berdasarkan situasi di atas, maka perlu dilakukan perbaikan pada proses
pembelajaran biologi untuk kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
ajaran 2014/2015, supaya motivasi belajar dapat ditingkatkan. Salah satu metode
yang dapat diterapkan untuk mengembangkan aspek kognitif dan afektif adalah
dengan model pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS).
Menurut Ridlo (dalam Mulyani, 2008) metode pembelajaran Jelajah Alam
Sekitar merupakan salah satu cara mengajak siswa belajar langsung dengan alam
di sekitarnya. Media yang digunakan adalah alam sekitar sekolah atau lingkungan
tempat tinggal siswa. Di sisi lain dengan metode pembelajaran JAS tampak secara
eksplisit bahwa tanggung jawab belajar berada pada peserta didik dan guru
mempunyai tanggungjawab menciptakan situasi yang mendorong prakarsa,
motivasi dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat.
Metode pembelajaran JAS dalam implementasinya menekankan pada
pembelajaran yang menyenangkan. Ini merupakan salah satu komponen dari
PAKEM yang mempunyai kepanjangan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
Namun
dalam
pendekatan
pembelajaran
JAS,
karakter
menyenangkan, terekspresi secara eksklusif dalam istilah bioedutainment (asal
kata bio = biology; edu = education, dan tainment = intertainment)., yakni
merupakan strategi pembelajaran biologi yang menghibur dan menyenangkan
melibatkan unsur ilmu atau sains, proses penemuan ilmu (inkuari), ketrampilan
berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan
sportivitas.
Dari kondisi inilah penulis tergerak untuk melakukan penelitian di SMP
Joannes Bosco Yogyakarta untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
dengan menggunakan metode Penerapan Metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
materi ekosistem. Untuk itu penulis dalam penelitian mengambil judul
“PENERAPAN METODE JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS
VII E SMP JOANNES BOSCO
YOGYAKARTA PADA MATERI
EKOSISTEM”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diurai diatas dapat ditarik suatu
rumusan masalah yaitu: “Apakah metode Jelajah Alam Sekitar dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas VII E
SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015?”
C. Batasan Masalah
Agar peneliti lebih fokus terarah maka peneliti membatasi masalah pada
materi yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran Jelajah Alam Sekitar hanya menekankan pada
pengamatan langsung dengan alam sekitar sekolah.
2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa
pada materi ekosistem meliputi aspek, kognitif dan aspek afektif
3. Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalaha materi
ekosistem dengan Standar Kompetensi Dasar: 7. Memahami saling
ketergantungan dalam ekosistem dan Kompetensi Dasar: 7.1 Menentukan
ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem dan 7.2.
Mengidentifikasikan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam
pelestarian ekosistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
4. Objek penelitian ini adalah motivasi belajar, hasil belajar, dan penerapan
metode Jelajah Alam Sekitar.
5. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco
Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2014/2015.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tindakan kelas ini
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII E SMP Joannes
Bosco Yogyakarta pada materi ekosistem dengan menerapkan metode Jelajah
Alam Sekitar.
E. Manfaat Penelitian
1) Bagi pendidik
a. Memotivasi
guru
untuk
menciptakan
pembelajaran
yang
menyenangkan yang dapat memotivasi siswa.
b. Mengaktifkan seluruh siswa untuk berbicara.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan
guru tenntang pembelajaran dengan metode Jelajah Alam Sekitar.
2) Bagi siswa
a. Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa
kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya.
b. Memotivasi peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti
pelajaran, khususnya mata pelajaran IPA biologi.
c. Mengembangkan kerjasama antar siswa dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3) Bagi Peneliti
a. Memberikan motivasi diri sendiri untuk meningkatkan kemampuan
dan kretivitas dalam proses belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Belajar
Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat dikenal
secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing-masing ahli memiliki
pemahaman dan definisi yang berbeda-beda, walaupun secara praktis masingmasing kita sudah sangat memahami apa yang dimaksud belajar tersebut, berikut
akan dikemukakan berbagai definisi belajar menurut para ahli.
Menurut Gagne dalam Susanto (2013), belajar dapat didefinisikan sebagai
suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan
dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada
saat pembelajaran berlangsung.
Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu, Gagne juga
menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau
keterampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah perintah atau
arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru. Selanjutnya, Gagne dalam
teorinya yang disebut The domains of learning, menyimpulkan bahwa segala
sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu:
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1. Keterampilan
motoris
(motor
skill)
adalah
keterampilan
yang
diperlihatkan dari berbagai gerakan badan, misalnya menulis, menendang
bola, bertepuk tangan, dan loncat.
2. Informasi verbal: informasi ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan otak
atau intelegensi seseorang, misalnya seseorang dapat memahami sesuatu
dengan berbicara, menulis, menggambar, dan sebagainya yang berupa
simbol yang tampak.
3. Kemampuan intelektual:selain menggunakan simbol verbal, manusia
juga mampu melakukan interaksi dunia luar melalui
kemampuan
intelektualnya, misalnya mampu membedakan warna, bentuk, dan ukuran.
4. Strategi kognitif: Gagne menyebutnya sebagai organisasi keterampilan
yang internal, yang sangat diperlukan untuk belajar mengingat dan
berpikir.
5. Sikap (attitude): sikap merupakan faktor penting dalam belajar, karena
tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik.
Adapun menurut Burton dalam Susanto (2013), belajar dapat
diartikam sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi
individu
dengan
individu
lain
dan
individu
dengan
lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan
lingkungannya. Sementara menurut Hilgard dalam Susanto (2013), belajar
adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Perubahan
yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini
diperoleh melalui latihan (pengalaman). Hilgard menegaskan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang
melalui latihan, pembiasaan, pengalaman, dan sebagainya.
Sementara menurut Hamalik (2005) menjelaskan bahwa belajar
adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman (
learning is defined as the modificator or strengthening of behavior
through experiencing). Belajar sesungguhnya ciri khas manusia dan yang
membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan oleh manusia
merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja,
dan di mana saja, baik disekolah, kelas, maupun di jalanan dalam waktu
yang tak dapat ditentukan sebelumnya. Namun demikian, satu hal sudah
pasti bahwa belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh
iktikad dan maksud tertentu. Menurut pengertian ini, belajar merupakan
suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan
suatu hasil atau
tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan sekedar mengingat atau
menghafal saja, namun lebih luas dari itu merupakan mengalami. Hamalik
juga menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya.
Adapun pengertian belajar menurut Winkel (2009) adalah suatu
aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorangn
dengan lingkungannya, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat
relatif konstan dan berbekas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Menurut Siregar (2010) belajar merupakan sebuah proses yang
kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup,
sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Salah satu
pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan
tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut
perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan
(psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).
Belajar menurut Dimyati (2006) merupakan tindakan dan perilaku
siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh
siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses
belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada
dilingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa
keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau halhal yang dijadikan bahan belajar.
Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan
sengaja dalam keadaan sadar untuk suatu konsep, pemahaman, atau
pengetahuan
baru
sehingga
memungkinkan
seseorang
terjadinya
perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun
dalam bertindak.
Dengan memahami kesimpulan diatas, setidaknya belajar memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
a. Adanya kemampuan baru dan adanya perubahan. Perubahan tingkah
laku
tersebut
bersifat
pengetahuan
(kognitif),
keterampilan
(psikomotor), maupun nilai dan sikap (afektif)
b. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat aja, melainkan menetap atau
dapat disimpan.
c. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha.
Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.
d. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau
kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obatobatan.
Dalam Penelitian ini peneliti mengamati pembelajaran dengan
menggunakan metode Jelajah Alam Sekitar pada materi ekosistem.
B. Motivasi belajar
Banyak sekali, bahkan sudah umum orang menyebut dengan “motif”
untuk menunjuk mengapa sesorang tersebut berbuat sesuatu. Menurut Sardiman
(2008) kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.
Menurut Winkel (2009) motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar
dan memberikan arah pada
kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Motivasi
belajar terbagi atas dua bentuk, yaitu: Motivasi ekstrinsik, bentuk motivasi yang di
dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan
yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak rajin
belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan kepadanya oleh orang
tuanya. Yang kedua motivasi intrinsik, bentuk motivasi yang di dalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang secara
mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak belajar karena ingin
mengetahui seluk-beluk suatu masalah selengkap-lengkapnya.
Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian
usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu,
dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan
perasaan tidak suka itu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar tersebut dapat tercapai.
Menurut Uno (2006) motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
memengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan
secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi
tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan
keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Sedangkan faktor ekstrinsiknyan adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar
yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua
faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang
berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.
Menurut Hamalik (2014), hakikat motivasi belajar adalah dorongan
internal dan eksternal pada siwa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur
yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan
seseorang dalam belajar. Indikator motivasi dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4. Adanya penghargaan dalam belajar
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
1. Jenis motivasi
a. Motivasi Intrinsik
Menurut Siregar (2010), motivasi intrinsik adalah motivasi berasal dari
dalam diri individu tanpa adanya rangsangan dari luar. Motivasi intrinsik yng
terdapat dalam diri siswa berguna dalam situasi belajar yang fungsional.
Misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu, memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi
kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap usaha kelompok, keinginan
diterima oleh orang-orang lain.
Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia
secara tidak sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan
motivasi dari luar dirinya. Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat
diperlukan, terutama belajar sendiri.
b. Motivasi Ekstrinsik
Menurut Sani (2013), motivasi ekstrinsik adalah motivasi melakukan
sesuatu karena pengaruh eksternal. Motivasi ekstrinsik muncul akibat insentif
eksternal atau pengaruh dari luar peserta didik, misalnya: tuntutan, imbalan,
atau hukuman.
2. Prinsip- Prinsip Motivasi Belajar
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar. Tidak
ada seorangpun yang belajar tanpa motivasi. Menurut Djamarah (2011), ada
beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam uraian berikut.
a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
Seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai pada tataran motivasi
belum menunjukan aktivitas nyata.
Dalam penelitian ini peneliti menekankan pada kedua motivasi tersebut, yaitu
intrisik dan ekstrinsik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
C. Hasil belajar
Dalam proses pembelajaran penilaian berfungsi sebagai alat untuk
mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Proses adalah kegiatan
yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil
belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya.
Menurut
Bloom
dalam
Sudjana
(2014),
secara
garis
besar
mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga macam yaitu ranah kognitif, ranah
efektif, dan ranah psikomotoris. Ranah kognitif berkenan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi dan kreasi. Kedua aspek pertama adalah
aspek tingkat rendah, dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat
tinggi. Ranah afektif berkenan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni,
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah
psikomotoris berkenan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan
bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris yaitu, gerak refleks, keterampilan
gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan
keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
1. Pengertian hasil belajar
Berdasarkan konsep uraian belajar di atas, dapat dipahami tentang makna
hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil belajar
bagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Brahim dalam Susanto (2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor
yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Secara sederhana, yang dimaksud hasil belajar dengan hasil belajar siswa
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena
belajar sendiri itu merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh
suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam
kegiatan pembelajaran atau instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan
pembelajaran
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan
tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana
dikemukakan oleh Sunal dalam Susanto (2013) bahwa evaluasi merupakan proses
penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu
program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya
evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau
bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar
siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga
sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup
segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap,
keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.
Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar afektif
dan kognitif.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Menurut teori Gestalt dalam Haryanto (2010), belajar merupakan suatu proses
perkembangan. Artinya secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan.
Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu yang berasal dari diri siswa sendiri
maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar
dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa
dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan
kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan yaitu sarana dan
prasarana, kreasi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta
dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan.
Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman dalam Susanto (2013),
hasil belajar dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi beberapa faktor
yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara perinci, uraian
mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:
a. Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber di
dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat, dan perhatian, motivasi
belajar, ketekunan sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan
kesehatan.
b. Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
memengaruhi
hasil belajar, yaitu keluarga,sekolah, dan masyarakat.
Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang
morat marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian yang
kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari yang kurang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil
belajar peserta didik.
Selanjutnya, menurut Wasliman dalam Susanto (2013) bahwa sekolah
merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar siswa. Semakin
tinggi kemampuan siswa dan kualita pengajaran di sekolah, maka semakin tinggi
pula kualitas belajar siswa.
Fokus dalam penelitian ini faktor internal dan eksternal yaitu sekolah terutama
pada metode mengajar.
Kualitas pengajaran di sekolah sangat ditentukan oleh guru, sebagaimana
dikemukakan oleh Sanjaya (2011), bahwa guru adalah komponen yang sangat
menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Berdasarkan
pendapat ini ditegaskan bahwa salah satu faktor eksternal yang sangat berperan
mempengaruhi hasil belajar siswa adalah guru. Guru dalam proses pembelajaran
memegang peranan yang sangat penting. Peran guru, apalagi untuk siswa pada
usia sekolah dasar, tak mungkin digantikan oleh perangkat lain, seperti televisi,
radio, dan komputer. Sebab, siswa adalah organisme yang sedang berkembang
yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa.
D. Metode JAS ( Jelajah Alam Sekitar)
Ridlo (2005) menyatakan bahwa alam sekitar siswa ialah lingkungan
disekitar siswa, dapat berupa lingkungan alam. sosial, budaya, dan agama, dan
sebagainya. Dalam proses pembelajaran yang dirancang dengan menerapkan
pendekatan JAS, kegiatan belajar dilaksanakan dengan mengajak siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mengenal obyek, mengenal gejala dan permasalahannya, serta menelaah dan
menemukan kesimpulan atau konsep tentang hal yang dipelajari.
Menurut Wibowo (2007) kegiatan belajar dengan mengajak siswa
mengenal objek, mengenal gejala alam dan permasalahannya akan mendorong
siswa untuk melakukan berbagai tindakan yang akan memberikan pengalaman
langsung dan konkrit bagi mereka. Kegiatan belajar melalui penjelajahan alam
sekitar akan memberi peluang lebih luas kepada siswa, untuk mempelajari obyekobyek biologi yang menjadi pusat perhatiannya, atau yang lebih sesuai dengan
kebutuhan setiap siswa.
Pembelajaran JAS merupakan strategi dalam pembelajaran yang
mengutamakan lahan di sekitar sekolah atau sumber belajar lain di luar sekolah
sehingga memungkinkan siswa belajar secara langsung terhadap fenomena alam
berdasarkan pengamatannya sendiri. Dalam hal ini guru harus jeli dalam memilih
topik pelajaran yang cocok jika akan menggunakan strategi ini. Srtategi ini
mempunyai kelebihan, yaitu siswa belajar dalam kondisi yang menyenangkan.
Srtategi ini didasarkan pada learning by doing. Siswa dapat berinteraksi langsung
dengan keadaan alam nyata sehingga seluruh indera yang dimilikinya akan
difungsikan, siswa dapat melihat langsung fenomena alam di sekitar sekolah.
Menurut Mulyani (2008) JAS sebagai suatu metode memiliki karakter
menyenangkan, terekspresi secara exlusif dalam istilah bioedutainmen (asal kata
bio = biology, edu = education, tainment = intertainment), yakni merupakan
strategi pembelajaran biologi yang menghibur dan menyenangkan melibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
unsur ilmu sains proses penemuan ilmu (inkuri), ketrampilan berkarya, kerjasama,
permainan yang mendidik kompetisi, tantangan dan sportifitas.
1. Komponen-komponen pendekatan JAS
Menurut Ridlo (2005), pendekatan JAS terdiri atas beberapa
komponen yang seyogyanya dilaksanakan secara terpadu, adapun
komponen-komponen JAS terdiri dari:
a. Eksplorasi
Dengan melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya seseorang akan
berinteraksi dengan fakta yang ada dilingkungannya sehingga
menemukan pengalaman dan sesuatu yang menimbulkan pertanyaan
dan masalah. Dengan adanya masalah manusia akan melakukan
kegiatan berfikir mencari pemecahan masalah. (Mulyani:2008)
b. Konstruktivisme
Dalam pembentukan pengetahuan terdapat dua aspek berfikir, yaitu
aspek figurative dan aspek operatif. Berfikir operatif memungkinkan
seseorang untuk mengembangkan pengetahuannya dari suatu level
tertentu ke level lebih tinggi
c. Proses sains
Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika seseorang melakukan
pengamatan, dari sini menimbulkan pertanyaan atau permasalahan.
Permasalahan ini akan mendapatkan pemecahan dengan melakukan
metode ilmiah, atau membandingkan dengan teoriyang diperoleh
sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
d. Masyarakat belajar
Konsep
learning
community
menyarankan
agar
hasil
pembelajaran diperoleh kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar
diperoleh dari sharing antar teman, kelompok, antara yang tahu
dengan yang belum tahu. Dalam kelas yang menggunakan pendekatan
kontekstual, guru disarankan untuk melaksanakan pembelajaran dalam
kelompok belajar.
Anggota kelompok sebaiknya yang heterogen, sehingga yang
pandai dapat mengajari yang kurang pandai, yang cepat menangkap
pelajaran dapat mendorong temannya yang lambat, yang mempunyai
gagasan dapat mengajukan usul. Guru dapat melakukan kolaborasi
dengan mendatangkan “ahli” ke kelas sebagai narasumber sehingga
peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung
dari ahlinya.
Masyarakat belajar dapat terbentuk jika terjadi proses
komunikasi dua arah. Dalam masyarakat belajar, dua kelompok atau
lebih yang terlibat komunikasi pembelajaran saling belajar. Seseorang
yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar memberi informasi
yang diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga minta
informasi yang diperlukan dari teman belajarnya. Setiap pihak harus
merasa bahwa setiap orang lain memiliki pengetahuan, pengalaman,
atau keterampilan yang berbeda yang perlu dipelajari. Dalam praktet
di kelas, masyarakat belajar dapat terwujud dalam:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
•
Pembentukan kelompok kecil
•
Pembentukan kelompok besar
•
Mendatangkan “ahli” ke kelas
•
Bekerja dengan kelas sederajat
e. Bioedutainment
Bioedutainment dalam pendekatannya melibatkan unsur utama,
yaitu ilmu dan penemuan ilmu, keterampilan berkarya, kerjasama,
permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan sportifitas dapat
menjadi salah satu solusi dalam menyikapi perkembangan biologi saat
ini dan masa yang akan datang. Dengan Bioedutainment semua aspek
dapat teramati ( Mulyani:2008)
Yang menjadi ciri dalam pembelajaran JAS adalah:
a.
Selalu dikaitkan dengan alam sekitar secara langsung maupun
tidak langsung yaitu menggunakan media.
b.
Selalu ada kegiatan berupa prediksi, pengamatan, dan penjelasan.
c.
Adanya laporan untuk dikomunikasikan baik secara lisan, tulisan,
gambar, foto atau audiovisual.
d.
Kegiatan
dirancang
dengan
menyenangkan
sehingga
menimbulkan minat untuk belajar lebih lanjut.
2. Langkah-langkah dalam model pembelajaran JAS
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran JAS adalah sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang diberikan untuk siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Guru membentuk kelompok heterogen, setiap kelompok terdiri dari 45 siswa.
c. Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan dilingkungan
sekitar
d. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang sudah
dirancang sebelumnya oleh guru dan guru memberi bantuan secara
individual kepada siswa yang membutuhkannya.
e. Setiap
kelompok
melaporkan
hasil
pengamatannya
dengan
mempresentasikan hasil kelompoknya.
f. Guru memberi tes untuk siswa secara individu.
g. Menjelang akhir pembelajaran guru memberikan pendalaman materi
secara klasikal (Ridlo,2005)
3. Prinsip-prinsip model JAS
Berikut merupakan prinsip- prinsip model JAS:
a. Dengan pembelajaran alam sekitar guru dapat memperagakan secara
langsung sesuai dengan sifat-sifat atau dasar pengajaran.
b. Pengajaran
alam
sekitar
memberikan
kesempatan
sebanyak-
banyaknya agar anak aktif atau giat tidak hanya duduk, dengar, dan
catat saja.
c. Pengajaran
alam
sekitar
memungkinkan
untuk
memberikan
pengajaran secara totalitas.
d. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi
intelektual yang kukuh tidak verbalitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
e. Pembelajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional karena
alam sekitar mempunyai ikatan emosional dengan anak. (Ridlo:2005)
4. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran JAS
Kelebihan- kelebihan yang dapat diperoleh melalui pembelajaran dengan
Jelajah Alam Sekitar antara lain:
a. Siswa diajak secara langsung berhubungan dengan lingkungan sehingga
mereka memperoleh pengalaman tentang masalah yang dipelajarinya.
b. Pengetahuan bisa diperoleh sendiri melalui hasil pengamatan, diskusi,
belajar mandiri dari buku diktat sekolah, atau sumber lain.
c. Evaluasi tidak hanya didapat dari aspek kognitif, tetapi afektif dan juga
psikomotor.
d. Kerja kelompok lebih nyata.
e. Dengan pembelajaran JAS dapat membentuk pada diri siswa rasa
sayang terhadap alam sehingga menimbulkan minat untuk memelihara
dan melestarikannya.
5. Kekurangan- kekurangan pembelajaran JAS
Kekurangan-kekurangan yang dapat diperoleh melalui pembelajaran
Jelajah Alam Sekitar antara lain:
a. Tidak terkontrolnya proses belajar mengajar karena terlalu banyak
siswa yang asik bermain sendiri.
b. Proses belajar mengajar kurang efisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
E. Materi Ekosistem
Menurut Suyanto (2011) dalam bukunya yang berjudul Lestarilah Bioma
Kita, alam merupakan suatu habitat, selain terdapat berbagai macam makhluk
hidup (komunitas) juga terdapat makhluk tak hidup. Diantara makhluk hidup
dengan makhluk tak hidup terjadi interaksi yang disebut ekosistem.Materi
pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini materi ekosistem dan
Kompetensi Dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 7. Memahami
saling ketergantungan dalam ekosistem dan Kompetensi Dasar: 7.1
Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem dan
7.2. Mengidentifikasikan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam
pelestarian ekosistem.
Materi-materi pokok dalam ekosistem meliputi: satuan-satuan makhluk
hidup dalam ekosistem, jenis ekosisten, komponen ekosistem, hubungan
ketergantungan antara komponen biotik-biotik, biotik-abiotik, simbiosis,
masalah ekosistem dan pelestarian ekosistem.
F. Penelitian Yang Relevan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kajian beberapa penelitian
yang dilakukan oleh peneliti lain terhadap penggunaan metode Jelajah Alam
Sekitar, yakni penelitian yang dilakukan Syaifudin (2013) yang berjudul
“Efektivitas Model Pembelajaran Proyek Berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS)
Terhadap Minat dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMA Negeri 2
Banguntapan”.
Hasil penelitian tersebut menunjukan terdapat pengaruh pendekatan JAS
terhadap keaktifan siswa pada pembelajaran materi pokok kingdom plantae. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ini ditunjukan dengan nilai uji Mann Whitney U dengan signifikansi sebesae 0.024
( pada tingkat signifikansi 0,05), pembelajaran proyek berbasis JAS lebih efektif
daripada model ceramah ditinjau dari hasil belajar siswa, berdasarkan Independent
Samples t Test dengan signifikansi 0,048 (pada tingkat signifikansi 0,05),
penerapan pembelajaran proyek berbasis JAS pada sub materi bryophyta dan
pteridophyta mendapat tanggapan positif terbukti dari hasil analisis deskriptif
dengan persentase rata-rata semua aspek memperoleh tanggapan 81,51% dengan
kategori baik.
Penelitian yang dilakukan Stephani (2009) yang berjudul “ Penerapan
Pembelajaran Berbasis Masalah (PMB) dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar
(JAS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa
Kelas VII SMP Xaverius 3 Bandar Lampung”. Hasil penelitian menunjukan
kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan observasi dan analisis LKS serta
laporan pada siklus 1 sebesar 60,76% dan pada siklus II sebesar 81,88%. Nilai
rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada siklus I sebesar 58% dan pada siklus II
sebesar 81%. Hasil belajar afektif siswa pada siklus I sebesar 61,53% dan pada
siklus II sebesar 84,16%. Hasil belajar psikomotor siswa pada siklus I sebesar
61,53& dan pada siklus II sebesar 80,76%.
G. Kerangka Berpikir
Keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran tidak lepas dari peran dan
usaha guru sebagai fasilitator motivator, didukung dengan sarana dan prasarana
yang tersedia serta keaktifan murid dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Namun hal tersebut kurang berperan maksimal di SMP Joannes Bosco
Yogyakarta.
Berdasarkan observasi beserta wawancara guru IPA SMP Joannes Bosco
Yogyakarta diketahui bahwa pencapaian hasil belajar siswa merasa termotivasi
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dikarenakan siswa
merasa jenuh dengan pembelajaran yang monoton dengan model pembelajaran
yang kurang bervariasi. Motivasi belajar yang rendah ditunjukan dari perilaku
siswa yang kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.
Berdasarkan penelitian yang relevan di atas, metode pembelajaran Jelajah
Alam Sekitar (JAS) cocok digunakan dalam proses belajar mengajar dalam
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran ini
menerapkan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa
karena belajar diluar kelas dengan memanfaatkan lingkungan disekitar sekolah,
sehingga siswa mau terlibat dalam pembelajaran dan membuat siswa lebih aktif.
Hal tersebut menerapkan upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Berikut adalah kerangka berpikir penelitian yang disajikan dalam diagram alir
pada gambar 2.1:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA
SMP Joannes Bosco Yogyakarta:
•
•
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Syaifudin (2013) yang
berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran
Proyek Berbasis Jelajah Alam Sekitar
(JAS) Terhadap Minat dan Hasil Belajar
Biologi Siswa Kelas X Di SMA Negeri 2
Minat dan hasil belajar rendah dan masih
ada yang belum mencapai KKM 75
Guru masih menerapkan metode teacher
contered
Dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat,
menarik motivasi siswa, mengaktifkan siswa
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat
Metode JAS memiliki kelebihan: Siswa lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran, siswa diajak secara langsung berhubungan dengan lingkungan
sehingga mereka memperoleh pengalaman tentang masalah yang
dipelajarinya. Dengan pembelajaran JAS dapat membentuk pada diri siswa
rasa sayang terhadap alam sehingga menimbulkan minat untuk memelihara
dan melestarikannya.
Motivasi dan Hasil belajar SMP Joannes Bosco
Yogyakarta meningkat
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir
Penelitian yang dilakukan Stephani
(2009) yang berjudul “ Penerapan
Pembelajaran Berbasis Masalah (PMB)
dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar
(JAS) Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa
Kelas VII SMP Xaverius 3 Bandar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
H. Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan diatas, hipotesa yang peneliti ajukan
adalah “Penerapan Metode Jelajah Alam Sekitar dapat Meningkatkan Motivasi
`dan Hasil Belajar Siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada
Materi Ekosistem”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas
(Aqib,2006). Jenis penelitian ini ditujukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan.
Penelitian ini juga merupakan penelitian kuantitatif-kualitatif. Data
kuantitatif yang akan dikumpulkan berupa skor hasil belajar kognitif,
afektif, dan hasil kuisioner mengenai motivasi hasil belajar siswa.
B. Setting Penelitian
1. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah hasil belajar dan motivasi siswa pada
materi ekosistem.
2. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas VII E SMP Joannes Bosco
Yogyakarta semester genap tahun pembelajaran 2014/2015 dengan
jumlah siswa sebanyak 26 siswa.
3. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang
beralamat di Jl. Mlati wetan No. 51, Baciro, Yogyakarta.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
4. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan selama tanggal 29 Mei- 7 Juni 2015.
C. Rancangan Tindakan / Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas
Kemmis dan McTaggart, setiap tahapan berulang meliputi tahap-tahap:
Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Acting), Pemantauan (Observing),
Refleksi (Reflecting). Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui tingkat
perubahan yang terjadi dan tingkat pencapaian indikator-indikator yang
telah ditetapkan. Desain PTK Model Kemmis dan McTaggart disajikan
dalam Gambar 3.1.
SIKLUS I
Perencanaan I
Pelaksanaan Tindakan
dan Observasi
Refleksi
SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan Tindakan
dan Observasi
Perencanaan
Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Taniredja:2011)
Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran
yang akan dibagi menjadi 2 siklus penelitian. Penjabaran rangkaian
kegiatan akan dilakukan selama proses penelitian adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
1. Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
1) Berdiskusi bersama guru mata pelajaran untuk mempersiapkan
penelitian
2) Penetapan indikator ketercapaian. Indikator ketercapaian
ditentukan berdasarkan hasil observasi awal penelitian
3) Menyusun instrumen pembelajaran, yaitu silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa
(LKS)
4) Merumuskan atau menyusun desain/ skenario pembelajaran
dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS)
5) Menentukan tempat yang akan digunakan untuk jelajah alam
sekitar
6) Menyusun pedoman penilaian tes, lembar observasi, soal-soal
pre test, post test dan tugas
7) Membuat lembar observasi untuk mengamati kemampuan
afektif
b. Pelaksanaan (Acting)
1) Menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa
2) Membagi siswa dalam 6 kelompok, pembagian siswa dengan
cara memilih sendiri.
3) Membagi lembar kerja siswa yang sudah tersedia kepada para
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
4) Memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dan
mengerjakan LKS
5) Memberikan motivasi dan bimbingan siswa agar dapat
melaksanakan pengamatan sesuai dengan petunjuk LKS
6) Mengajak siswa belajar di luar kelas atau di lingkungan sekitar
sekolah
7) Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi dan saling
mengeluarkan pendapat atau argumennya masing-masing
c. Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan dengan mengobservasi kemampuan
siswa dalam berdiskusi dan menyampaikan argumennya. Pada
siklus I aspek afektif siswa yang diamati adalah jujur dan percaya
diri.
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap refleksi dikaji apa yang telah terjadi dan apa
yang belum terjadi, apa yang belum berhasil dan yang sudah
berhasil setelah diberi tindakan, komponen-komponen refleksi
yang meliputi: analisis, pelaksanaan, penjelasan, penyusunan
kesimpulan, dan identifikasi tindak lanjut.
2. Siklus II:
a. Perencanaan
1) Membuat RPP
2) Membuat kelompok baru berdasarkan kemampuan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3) Membuat lembar kerja siswa dengan berbasis masalah dengan
materi ekosistem
4) Membuat soal post test dan kunci jawaban yang sesuai dengan
materi yang diajarkan
5) Membuat lembar observasi untuk mengamati kemampuan
berpikir kritis siswa, afektif
b. Pelaksanaan
1) Menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa
2) Membagi lembar kerja siswa yang sudah tersedia kepada
para siswa, dengan 2 LKS yang berbeda
3) Mengajak siswa belajar di luar kelas atau di lingkungan
sekitar sekolah
4) Memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dan
mengerjakan LKS
5) Memberikan bimbingan kepada siswa supaya siswa dapat
melakukan pengamatan sesuai dengan petunjuk LKS
6) Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi dan
saling mengeluarkan pendapat dan argumennya msingmasing
c. Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan dengan mengobservasi kemampuan
siswa dalam berdiskusi dan menyampaikan argumennya. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
siklus II sikap afektif siswa yang diamati adalah kerjasama dan
tanggung jawab.
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap refleksi dikaji atau digunakan untuk menentukan
apakah tindakan pada siklus II sudah berhasil atau belum
penerapannya.
D. Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII D SMP
Joannes Bosco Yogyakarta yang berjumlah 26 siswa dan guru mata
pelajaran IPA. Rancangan penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian
ini merupakan rancangan PTK dengan melibatkan data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui hasil analisis LKS, lembar
observasi, dan kuisioner. Sedangkan data kuantitatif deskriptif diperoleh
dari hasil belajar kognitif, dan hasil post test 1 dan 2.
Data yang diambil dalam penelitian dapat dilihat dalam tabel
berikut ini:
Tabel 3.1 Perolehan Data
Data
Motivasi Belajar
Hasil belajar afektif
Sumber Data
Siswa
Siswa
Hasil belajar
kognitif
Siswa
Perolehan data
Kuisioner
Hasil observasi kelas selama proses
pembelajaran
Lembar kerja siswa (LKS), pretest dan
post test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
E. Instrumen Penelitian
Sanjaya (2011) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat
yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Tanpa
instrumen yang tepat, instrumen tidak akan menghasilkan sesuatu.
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka
harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya
dinamakan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
a. Instrumen Pembelajaran
1. Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak
akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan
dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Pengamatan(observasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan mengamati
aktivitas pembelajaran di kelas, yaitu mengamati kemampuan berpikir
kritis siswa, dan afektif siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung dengan menggunakan metode jelajah alam sekitar.
Berikut adalah kisi-kisi hasil belajar aspek afektif yang digunakan
dalam penelitian ini:
Tabel 3.2 . Kisi-kisi Hasil Belajar Aspek Afektif
No
Tingkatan
Kategori
Aspek yang
diamati
1
Receiving
Perhatian siswa
dalam pembelajaran
Sikap
Keberanian saat
mengungkapkan
pendapat
Antusias dalam
mengerjakan tugas
Menghargai
pendapat teman
Partisipasi siswa
dalam pembelajaran
Kerjasama siswa
dalam kelompok
2
Responding
Valuing
3
4
Organisasi
Nompor aspek yang
diamati dalam
Lembar Observasi
1, 10
9
4,8
2,5
7
6
3
2. Tes
Tes dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan atau tugas atau
seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi
tentang sifat atau atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir
pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan
yang dianggap benar. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes buatan guru bukan tes standar, karena tes yang digunakan peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dibuat sendiri oleh peneliti yang didasarkan pada bahan pelajaran dan
tujuan khusus yang telah dirumuskan oleh peneliti untuk kelas yang
menjadi subyek dalam penelitian tindakan kelas ini.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes obyektif. Tes
obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara
obyektif. Dalam penelitian ini tes obyektif yang digunakan oleh
peneliti adalah tes pilihan ganda.
Test dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada saat pre test
pada awal pembelajaran siklus I dan post test pada siklus I serta II
yang diadakan pada akhir pembelajaran. Pretest yang dilakukan pada
siklus satu bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal
sebelum materi disampaikan, sedangkan postest dilakukan pada akhir
siklus I dan siklus II bertujuan untuk mengetahui hasil dari proses
pembelajaran dengan menggunakan pembeelajaran berbasis masalah
dengan pendekatan jelajah alam sekitar.
3. Kuisioner
Kuisioner pada penelitian ini diberikan kepada siswa untuk
mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah
pelaksanaan tindakan. Menurut Arifin (2012), kuisioner termasuk alat
untik mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan
paham dalam hubungan kausal. Dalam penelitian ini kuisioner
digunakan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mempelajari materi
ekosistem dengan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner
tertutup, yaitu terdiri dari 20 item pernyataan. Model skala yang
digunakan dalam kuisioner ini adalah skala Liket, yang dinilai oleh
responden dengan sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju. Berikut adalah kisi-kisi kuisioner untuk mengetahui motivasi
siswa:
Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Siswa
No
Indikator motivasi belajar
1
Dorongan
Belajar
2
Manfaat
belajar
3
Perhatian
4
Penguasaan
materi
Partisipasi
5
Keinginan
siswa
Tujuan siswa
dalam belajar
Siswa
mendapatkan
manfaat
setekah
mengikuti
pembelajaran
Usaha siswa
dalam
mengikuti
pembelajaran
Perhatian
siswa selama
pembelajaran
Usaha siswa
memperdalam
materi
Memanfaatkan
fasilitas untuk
menunjang
pembelajaran
Kerjasama
siswa dalam
kelompok
Nomor Pernyataan dalam
Kuisioner
Motivasi awal Motivasi akhir
Total
jumlah
Positif Negatif Positif Negatif
pertanyaan
15
3, 10
16
4
1
14
13
15
3
11,
12, 14
4
9
1
17
1
6, 8, 18
5
8, 11
12
19
10
5
6
5
4
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
6
Keaktifan
18
dalam
pembelajaran
Perasaan
Perasaan
20
dalam
siswa selama
pembelajaran mengikuti
pembelajaran
7, 16
2. 4
17
6
19
3, 20
5, 7, 9, 8
13
F. Validitas Instrumen
Validitas digunakan untuk mengukur atau menentukan apakah satu
Test sungguh mengukur apa yang mau diukur yaitu apakah sesuai dengan
tujuan. Validitas menunjukkan pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya
kesimpulan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan.
Kesimpulan valid bila sesuai dengan tujuan penelitian (Suparno,2007).
Dalam penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan
validitas isi (content validity). Yang akan diuji dalam penelitian ini adalah
keabsahannya yaitu dengan cara sebagai berikut :
1. Instrumen Tes
Validitas instrumen tes dilakukan dengan mempertimbangkan
validitas isi. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian
dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu
mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak dibentuk
(Sudjana,2010).
2. Instrumen bentuk Non Tes
Validitas instrumen non tes yang meliputi kuisioner, dan observasi
siswa. Validitas dalam hal ini yaitu dengan membuat kisi-kisi.
Kemudian akan meminta bantuan ahli yang berkompeten dibidangnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
untuk menilai apakah instrumen yang dibuat telah memenuhi
kelayakan sebagai alat pengumpul data (Sudjana.2010).
G. Cara Analisa Data
1. Cara Analaisa Data kuantitatif
Analisa kuantitatif adalah analisa data yang berupa angka. Dalam
penelitian ini analisa kuantitatif digunakan untuk data berupa hasil tes,
observasi, dan kuisioner.
a. Aspek kognitif
1) Analisa Hasil Tes Ketuntasan Individu
Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan
tuntas apabila memperoleh nilai ≥ 75. Penskoran soal pilihan
ganda disesuaikan dengan ketentuan penetapan skor seperti
berikut:
•
Skor 2, jika memilih jawaban benar
•
Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan
jawaban
2) Analisa Rata-rata Kelas
Analisa
rata-rata
kelas
diperoleh
setelah
dilakukan
perhitungan nilai ketuntasan individu. Kemudian dianalisa
dengan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
N=
Keterangan:
ΣN
n
N
= Rata-rata kelas
ΣN
= Jumlah nilai seluruh siswa
n
= Banyaknya siswa yang menjadi subjek
Untuk mengetahui skor rata-rata kelas menggunakan rumus
sebagai berikut :
Skor rata-rata
∑ 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆
∑ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
3) Analisa Hasil Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan klasikal dikatakan telah mencapai target
pencapaian sesuai dengan terget indikator. Kemudian dianalisa
dengan rumus sebagai berikut:
KK =
Σ𝑛𝑛𝑛𝑛
x 100 %
n
Keterangan:
KK =Ketuntasan Kasikal
Σ𝑛𝑛𝑛𝑛 = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 75
n
= Banyaknya siswa yang mengikuti tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, dapat
dilihat dari perbandingan prosentase banyaknya siswa yang
mencapai KKM dari nilai post test siklus I dan post test siklus
II.
b. Aspek Afektif
Aspek afektif dalam penelitian ini di dapat melalui hasil
observasi. Data-data yang di dapat kemudian dianalisis secara
deskriptif derngan menjelaskan segala penguasaan aspek afektif
yang tampak dalam pembelajaran. Skor dari lemnbar observasi
kemudian dianalisis, sehingga didapatkan prosentase skor hasil
observasi aspek afektif dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
𝑥𝑥 =
y
= 100%
z
x
= Persentase skor hasil observasi aktivitas kelompok siswa
y
= Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok
z
= Skor maksimal
Setelah data observasi aspek afektif siswa secara kelompok
diperoleh, kemudian menentukan prosentase jumlah kelompok
siswa dengan hasil belajar aspek afektif minimal tinggi
menggunakan perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠
=
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
𝑥𝑥 100%
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘
Tabel 3.4. Kriteria Lembar Observasi Aspek Afektif Siswa
Skor %
Kategori
83% - 100%
Sangat Tinggi
64% - 82%
44% - 63%
Tinggi
Rendah
25% - 43%
Sangat Rendah
c. Motivasi Belajar
Hasil kuisioner dianalisa berdasarkan pandua pemberian skor
berikut ini:
Tabel 3.5. Panduan Pemberian Skor Kuisioner
Alternatif Jawaban
1. Sangat Setuju
2. Setuju
3. Tidak Setuju
4. Sangat Tidak Setuju
Skor Pertanyaan
Positif
Negatif
4
1
3
2
2
3
1
4
Hasil skoring tersebut kemudian dianalisis menggunakan
perhitungan motivasi belajar siswa perindividu, yaitu jumlah
skor yang diperoleh Σ𝑆𝑆 dibagi skor maksimal (M) dan dikali
100%. Bila dituliskan dalam persamaan matematisnya adalah
sebagai berikut:
𝐾𝐾 =
Σ𝑆𝑆
= 100%
M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Setelah skor motivasi diperoleh, dilakukan penggolongan
skor motivasi belajar sesuai dengan kriteria motivasi motivasi
belajar. Berikut adalah kriteria motivasi belajar siswa:
Tabel 3.6. Kriteria Motivasi Belajar Siswa
Kelas Interval
Kriteria Motivasi Belajar
83% - 100%
Sangat Tinggi
64% - 82%
Tinggi
44% - 63%
Rendah
25% - 43%
Sangat Rendah
Kemudian untuk menghitung prosentase jumlah siswa
dengan motivasi minimal tinggi digunakan perhitungan sebagai
berikut :
P
=
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠
𝑥𝑥 100%
Keterangan :
P
= prosentase motivasi kelas
H. Indikator Keberhasilan
1. Ketercapaian Motivasi Belajar
Ketercapaian motivasi belajar dalam penelitian ini adalah
banyaknya siswa yang siswa yang termasuk kategori tinggi. Ini berarti
setelah diterapkan model pembelajaran metode Jelajah Alam Sekitar
(JAS) pada materi ekosistem motivassi kelas VII D terdapat ≥ 5%
siswa tergolong kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Ketercapaian Aspek Kognitif
Ketercapaian aspek kognitif dalam penelitian ini adalah banyaknya
siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) ≥ 75.
Setelah diterapkannya metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada materi
ekosistem di harapkan ketuntasan klasikal siswa dalam mempelajari
materi ekosistem adalah 75% mencapai KKM.
3. Ketercapaian Aspek Afektif
Indikator keberhasilan aspek afektif pada awal siklus belum
terukur, hal ini karena belum ada kegiatan pembelajaran. Pada sikllus
II keberhasilan dinyatakan tercapai 75% siswa kelas VII D tergolong
kategori tinggi. Tabel indikator keberhasilan aspek kognitif, afektif,
terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.7. Indikator Keberhasilan Penelitian
Aspek
Kondisi Awal
Sebelum Penelitian
Target Pencapaian
Motivasi
belajar
Belum terukur
70% siswa termasuk kategori
minimal tinggi
75% siswa mencapai KKM
75
77
Kognitif
Afektif
Kurang dari 45%
mencapai KKM
Skor rata-rata awal
55,55
Belum terukur
75% siswa termasuk dalam
katergori minimal tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai motivasi belajar awal, hasil observasi,
analisis hasil belajar siklus 1, analisis hasil belajar siklus II, dan motivasi belajar
akhir. Penelitian dilakukan di kelas VII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada
materi ekosistem.
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Perencanaan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan
observasi. Tujuan pelaksanaan observasi adalah untuk mengetahui
bagaimana aktivitas siswa di dalam kelas pada saat mengikuti kegiatan
pembelajaran. Observasi dilakukan di kelas VII E pada tanggal 15 Juni
2015 jam pelajaran ke 1-2, dengan jumlah siswa sebanyak 26. Pada saat
pelaksanaan observasi, materi pelajaran yang disampaikan oleh guru
adalah klasifikasi makhluk hidup. Pembelajaran biologi berlangsung
dengan lancar. Siswanya juga cukup antusias dalam mengajukan
pertanyaan ketika guru menjelaskan kurang jelas. Namun guru tidak
memberikan tugas ketika proses pembelajaran sudah berakhir.
Pada saat jam pelajaran kedua terlihat kondisi kelas kurang
kondusif karena antusiasme siswa terhadap pembelajaran menurun. Hal ini
di tunjukan beberapa siswa yang duduk di bagian depan maupun belakang
masih melakukan kegaduhan (mengobrol dan bercanda dengan teman) dan
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
ada juga beberapa siswa yang mengantuk. Penggunaan media selama
proses pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis, spidol, dan buku
paket biologi. Dari keseluruhan pembelajaran diketahui bahwa guru lebih
menekankan pada penyampaian materi dengan metode ceramah.
Pada tahap perencanaan, peneliti berdiskusi bersama guru mata
pelajaran IPA untuk mempersiapkan penelitian. Kemudian peneliti
menentukan indikator keberhasilan yang didasarkan pada observasi awal.
Selanjutnya menyusun instrumen pembelajaran, yaitu silabus (Lampiran
I), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Lampiran 2), dan Lembar
Kerja Siswa (LKS) (Lampiran 3). Merumuskan dan menyusun
desain/skenario pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS). Menyusun
pedoman penilaian tes, kuisioner (Lampiran 4), soal-soal pre test, post test
(Lampiran 5), dan lembar observasi (Lampiran 6).
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
a. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Mata pelajaran IPA dalam satu minggu dilaksanakan dalam
tiga kali pertemuan. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam tiga
kali pertemuan yaitu dimulai pada hari Jumat 29 Mei, Sabtu 30
Mei, dan Senin 1 Juni 2015. Berhubung penelitian dilakukan sudah
sangat dekat dengan waktu ujian kenaikan kelas, maka pelaksanaan
penelitian pada pertemuan kedua dalam siklus I menggunakan
jadwal mata pelajaran penjaskes. Pertemuan ketiga dilanjutkan
pada minggu berikutnya yaitu pada hari senin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Sebelum pelaksanaan siklus I terlebih dahulu peneliti
diperkenalkan terlebih dahulu oleh guru mata pelajaran IPA kepada
siswa kelas VII E. Kesempatan 1 jam pelajaran ini peneliti
gunakan untuk membagikan kuisioner motivasi awal kepada 26
siswa kelas VII E. Pertemuan pertama dimulai pada tanggal 29 Mei
2015 pada jam 1 dan 2 dengan 26 siswa yang ikut serta dalam
pembelajaran. Materi pembelajaran yang disampaikan pada
pertemuan pertama adalah satuan makhluk hidup dalam ekosistem.
Untuk mengawali pembelajaran serta untuk melihat kemampuan
awal siswa dalam pembelajaran peneliti membagikan pretest
terlebih dahulu. Setelah selesai mengerjakan pretest, peneliti
membagi siswa dalam kelompok yang setiap kelompok terdiri dari
4 siswa. Kemudian peneliti menjelaskan langkah menggunakan
metode Jelajah Alam Sekitar (JAS) dan membagikan LKS kepada
kelompok. Siswa dibimbing untuk keluar kelas dengan tertib dan
tenang supaya tidak mengganggu proses belajar kelas yang
lainnya.
Pada pengerjaan LKS, setiap kelompok diberi masing-masing
satu LKS, tujuannya supaya dalam kelompok tersebut bekerja
sama dan tidak ada yang tidak bekerja dalam mengerjakan LKS.
Dalam LKS I siswa diminta untuk menjelajahi alam sekitar sekolah
kemudian menggolongkan jenis satuan makhluk hidup yang ada
dilingkungan sekitar sekolah ke dalam tabel dan menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
pengertiannya. Kemudian siswa diminta untuk mendiskusikan hasil
pengamatannya ke depan kelas.
Pertemuan pembelajaran pertama suasana kelas kurang
kondusif. Siswa cenderung ribut pada saat pembagian kelompok
dan pelaksanaan Jelajah Alam Sekitar. Hal ini disebabkan siswa
ingin memilih anggota kelompoknya sesuai keinginannya sendiri,
serta siswa canggung untuk duduk bersama dalam kelompok antara
siswa laki-laki dan siswa perempuan. Namun, yang telah
direncanakan dalam penelitian ini kelompok belajar sudah dibagi
sebelum pembelajaran sesuai dengan kemampuan kognitif siswa.
Pertemuan pembelajaran kedua dilaksanakan pada tanggal 30
Mei 2015 pada jam ke 7-8. Materi pelajaran yang disampaikan
adalah hubungan saling ketergantungan antara faktor biotik dalam
ekosistem. Dalam pengerjakan LKS 2 siswa mendapat tugas untuk
menjelajahi alam sekitar sekolah kemudian diminta untuk
mengamati komponen penyusun ekosistem serta mengamati
interaksi komponen ekosistem yang berada dilingkungan sekolah,
kemudian dicatat ke dalam tabel yang telah disediakan didalam
LKS. Selama melakukan jelajah alam sekitar siswa diberi waktu 20
menit. Setelah melakukan jelajah alam sekitar dan mendapatkan
data pengamatan, masing-masing dalam kelompok pengamatan
diminta untuk presentasi didepan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Pertemuan pembelajaran kedua ini dirasakan lebih kondusif,
karena siswa mulai dapat bekerja sama dengan anggota kelompok
dalam mengerjakan LKS, serta lebih tertib melaksanakan jelajah
alam sekitar. Selain itu beberapa siswa juga mulai aktif bertanya
saat temannya melakukan presentasi didepan kelas, serta aktif
menjawab
saat
peneliti
mengajukan
pertanyaan.
Suasana
pembelajaran pertama dapat dilihat dalam gambar 4.
Pertemuan
pembelajaran
ketiga
pada
siklus
pertama
dilaksanakan pada hari Senin, 1 Juni 2015 pada jam pelajaran ke 4
dan 5. Materi pelajaran yang disampaikan adalah melanjutkan
materi pada pertemuan kedua, LKS yang dibahas dalan pertemuan
ketiga ini adalah siswa diminta untuk menjelajahi alam sekitar
sekolah, kemudian siswa diminta untuk mengamati masing-masing
organisme yang ditemukan kemudian dicatat didalam tabel yang
telah disediakan. Kemudian dari hasil pengamatan tersebut siswa
diminta untuk membuat peta mengenai rantai makanan atau
hubungan makan memakan antara organisme yang satu dengan
yang lainnya. Bila ditemukan lebih dari satu rantai makanan, maka
hubungkanlah satu rantai makanan dengan yang lainnya sehingga
diperoleh jaring-jaring makanan. Setelah kegiatan jelajah alam
sekitar selasai, siswa kembali masuk ke dalam kelas lagi untuk
melaksanakan post test I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Pertemuan ketiga berjalan dengan sangat baik, karena siswa
sudah bisa bekerja sama dalam kelompok saat mengerjakan LKS
maupun saat melaksanakan Jelajah alam sekitar. Selain itu siswa
juga sudah aktif bertanya dan menjawab pertanyaan ketika peneliti
mengajukan pertanyaan.
Gambar 4.1. Suasana Pembelajaran Siklus I
b. Analisa Hasil Belajar Aspek Kognitif
Pada awal pembelajaran, peneliti membagikan soal pretest
kepada 26 siswa kelas VII E. Pretest dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada materi ekosistem.
Hasil analisis pretest disajikan dalam tabel 4.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 4.2. Suasana Pelaksanaan Post Test I
Tabel 4.1. Hasil Analisis Pretest Siswa Kelas VII E
No
1
2
3
Keterangan
Rata-rata kelas
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Ketercapaian
45,19
80
15
Pengukuran keberhasilan belajar aspek kognitif siswa pada
materi ekosistem diukur dengan melaksanakan pos test 1. Test
dilaksanakan pada Senin, 1 Juni 2015 diakhir pembelajaran siklus I.
Tes ini diikuti oleh 26 siswa kelas VII E dengan materi yang telah
dipelajari selama pembelajaran siklus I dan sesudah dilakukan
tindakan. Hasil postets I menunjukan sebanyak 10 siswa yang tuntas
mencapai KKM 75. Sedangkan persentase ketuntasan klasikal yang
dicapai adalah sebesar 38,46%. Kemudian nilai tertinggi yang dapat
dicapai siswa adalah 85. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah
50. Dari hasil postest I diketahui rata-rata kelas adalah 70. Hasil
analisa belajar kognitif siklus I disajikan pada tabel 4.2,
selengkapnya dapat dilihat pada (lampiran 7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 4.2. Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I
No
Keterangan
Ketercapaian
1
2
3
4
Rata-rata kelas
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Jumlah siswa yang mencapai KKM
75
Jumlah siswa yang tidak mencapai
KKM 75
Ketuntasan klasikal
70
85
50
10
5
6
16
38,46%
c. Analisa Hasil Belajar Aspek Afektif
Perolehan data tentang kondisi hasil belajar aspek afektif siklus
I didapatkan melalui lembar observasi kelompok. Dari hasil
observasi aspek afektif yang dilaksanakan di kelas VII E, diperoleh
hasil sebagai berikut. Semua kelompok pada siklus I tergolong
dalam kategori rendah yaitu 100% kategori rendah. Hal ini
dikatakan pencapaian aspek afektif siswa pada siklus I siswa kelas
VII E masih sangat kurang baik. Hasil aspek afektif siswa kelas
VII E disajikan dalam tabel 4.3
Tabel 4.3. Hasil Aspek Afektif Siswa Kelas VII E
No. Kelompok
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
Pert 1
(%)
47,5
55
47,5
50
50
52,5
Pert2
(%)
50
52,5
50
50
50
72,5
Pert3
(%)
50
60
55
50
50
50
RataKategori
rata (%)
49,17
Rendah
55,83
Rendah
50,83
Rendah
50
Rendah
50
Rendah
58,33
Rendah
Prosentase
Prosentase kategori
6
rendah 6 x 100 = 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
d. Motivasi Belajar Awal
Motivasi belajar awal adalah motivasi yang dimiliki siswa
sebelum pelaksanaan tindakan yang diperoleh dari hasil kuisioner.
Sebelum pembelajaran dimulai peneliti membagikan kuisioner
pada tanggal 29 Mei 2015. Kuisioner diisi oleh 26 siswa.
Berdasarkan kuisioner yang diisi oleh siswa diketahui
bahwa siswa yang tergolong dalam kategori sangat rendah adalah
0%. Siswa yang tergolong dalam kategori rendah adalah 0%.
Jumlah siswa yang tergolong dalam kategori tinggi adalah 19 siswa
atau sebesar 26,92%. Jumlah siswa yang tergolong dalam kategori
sangat tinggi adalah 7 siswa atau sebesar 73,07%. Kategori tinggi
dan sangat tinggi termasuk dalam kategori minimal tinggi yaitu
100% tinggi. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian
besar
siswa
memiliki
motivasi
belajar
awal
yang
baik.
Dengan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar awal siswa cukup baik. Hasil analisis motivasi belajar awal
siswa dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4. Hasil analisis motivasi belajar awal siswa
Interval
(%)
Kategori
Jumlah
siswa
83-100
64-82
44-63
25-43
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
9
17
0
0
Prosentase
motivasi
kelompok (%)
26,92
73,07
0
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3. Refleksi
Proses pembelajaran pada siklus I berjalan kurang baik, hal ini
dapat dilihat pada hasil observasi yang menunjukkan 100% ranah
afektif siswa dikategorikan rendah. Sedangkan hasil tes evaluasi atau
post-test pada siklus I ini memperoleh nilai rata-rata 70 dan presentase
siswa yang tuntas atau mencapai KKM sebanyak 38,46%. Sehingga
dapat dilihat indikator dalam ranah kognitif belum mencapai target,
dimana nilai rata-rata yang ditargetkan adalah 77. Kemudian
persentase siswa yang tuntas atau mencapai KKM belum mencapai
target yang diinginkan, karena persentase siswa yang ditargetkan
adalah 75%. Oleh karena itu, peneliti melaksanakan siklus II yang
diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan
afektif siswa kelas VII SMP Joannes BoscoYogyakarta.
4. Perencanaan Siklus II
Langkah selanjutnya untuk mengatasi kendala pada siklus I adalah
peneliti melakukan demonstrasi saat melakukan Jelajah Alam Sekitar
dengan dibantu oleh observer dan pendokumentasi. Kemudian
membentuk kelompok baru untuk mengerjakan LKS dan pelaksanaan
Jelajah Alam Sekitar. Kedua pembentukan kelompok masih didasarkan
pada tingkat kemampuan aspek kognitif hasil belajar siswa pada siklus
I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Pembentukan kelompok baru dilakukan untuk mengantisipasi
kebosanan yang dapat dirasakan oleh siswa selama mengikuti
pembelajaran, serta memberi kesempatan kepada siswa untuk
bekerjasama dengan teman yang lain. Untuk mengatasi keributan di
kelas, peneliti bersikap lebih tegas terhadap siswa. Kemudian peneliti
juga dibantu oleh guru IPA untuk memberikan pengarahan dalam
Jelajah Alam Sekitar dan bantuan kepada setiap anggota kelompok.
Selanjutnya untuk proses pembelajaran, peneliti menyiapkan
beberapa instrumen dan media pembelajaran berupa LKS, gambar
untuk penyampaian apersepsi, soal post test II, lembar observasi, dan
kuisioner motivasi akhir.
5. Pelaksanaan Siklus II
Kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan, yakni dimulai pada Jumat 05 Juni 2015 dan Senin 08 Juni
2015. Pada kegiatan pembelajaran pertama yaitu tanggal Jumat 05 Juni
2015,
materi
keanekaragaman
yang
dipelajari
makhluk
hidup.
adalah
Siswa
perkembangan
secara
tingkat
berkelompok
melakukan jelajah alam sekitar dengan panduan LKS 4 yang sudah
diberi tabel, siswa diminta untuk mengamati keanekaragaman tingkat
gen, jenis, dan spesies. Siswa beserta kelompok diminta untuk
menjelajahi alam sekitar sekolah dan melengkapi tabel berupa
keanekaragaman makhluk hidup dalam LKS serta diminta untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
menjelaskannya. Setelah selesai melengkapi isi tabel siswa diminta
untuk mempresentasikan hasil pengamatannya didepan kelas.
Kegiatan pembelajaran kedua yaitu pada Senin 08 Juni 2015,
materi yang pembelajaran yang disampaikan adalah kerusakan
ekosistem dan pelestarian ekosistem. Siswa mengerjakan LKS 5 yang
berisi artikel tentang permasalahan atau kerusakan ekosistem secara
berkelompok.
Kemudian
perwakilan
kelompok
diminta
untuk
membahas LKS yang telah dikerjakan, dan mempersilahkan siswa
lainnya untuk menanggapinya dan bertanya.
Pada akhir pembelajaran, peneliti membagikan post tes II dan
kuisioner motivasi akhir kepada 26 siswa kelas VII E. Suasana
pembelajaran siklus II dapat dilihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.3. Suasana pembelajaran pada siklus II
a. Analisa Hasil Belajar Aspek Kognitif
Hasil post test II siswa kelas VII E menunjukan sebanyak 22 siswa
berhasil mencapai KKM. Persentase ketuntasan klasikal dari kelas VII E
sebesar 88,46%. Sedangkan sebanyak 4 siswa tidak berhasil mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
KKM. Dari hasil post tes II diperoleh nilai tertinggi yang dapat dicapai
adalah 95, dan nilai terendah adalah 60. Sedangkan rata-rata kelas yang
diperoleh dari uji tindakan II ini adalah 81,92. Hasil analisis post test II
disajikan dalam tabel 4.5.
Tabel 4.5. Hasil analisis post test II
No
Keterangan
Ketercapaian
1
Rata-rata kelas
81,92
2
Nilai tertinggi
95
3
Nilai terendah
60
4
Jumlah siswa yang mencapai KKM
23
5
Jumlah siswa yang belum mencapai
KKM
Ketuntasan Klasikal
3
6
Gambar 4.4. Suasana Pelaksanaan Post tes II
88,46%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Analisa Hasil Belajar Aspek Afektif
Perolehan data tentang kondisi hasil belajar aspek afektif siklus II
didapatkan melalui lembar observasi kelompok. Dari hasil observasi aspek
afektif yang dilaksanakan di kelas VII E, diperoleh hasil sebagai berikut.
Semua kelompok siswa di dalam kelas VII E tergolong dalam kategori
sangat tinggi yaitu sebesar 100%. Hal ini nampak terjadi peningkatan yang
sangat drastis dibandingkan dengan siklus I. Karena pada siklus II siswa
lebih antusias mengikuti pembelajaran. Hasil aspek afektif siswa kelas VII
E disajikan dalam tabel 4.6.
Tabel 4.6. Hasil aspek afektif siswa kelas VII E
No.
Kelompok
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
Pert 1
(%)
Pert2
(%)
Rata-rata
(%)
95
100
97,5
95
92,5
93,75
100
90
95
92,5
97,5
95
97,5
100
98,75
95
90
92,5
Kategori
Prosentase
Sangat
Tinggi
Sangat
Tinggi
Sangat
Tinggi
Sangat
Tinggi
Sangat
Tinggi
Sangat
Tinggi
Prosentase
kategori
minimal
6
tinggi 6 x
100
= 100%
.
c. Motivasi Belajar akhir
Motivasi belajar akhir adalah motivasi belajar murid setelah
pelaksanaan tindakan yang didapatkan dari hasil kuisioner. Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
terakhir dilaksanakan pada Senin 08 Juni 2015, dan kuisioner diisi oleh
responden yakni 26 siswa.
Berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh siswa kelas VII E
diketahui bahwa yang tergolong dalam kategori tinggi adalah 11,53%.
Siswa yang tergolong rendah adalah 0%. Jumlah siswa yang tergolong
kategori sangat rendah adalah 0%. Sedangkan siswa dalam kategori sangat
tinggi adalah 88,46%. Kategori tinggi dan sangat tinggi termasuk dalam
kategori minimal tinggi yaitu 100%.
Berdasarkan hasil analisis motivasi belajar siswa kelas VII E, dapat
dikatakan bahwa setelah pelaksanaan pembelajaran kelas VII E memiliki
motivasi belajar yang sangat baik. Hal tersebut karena sebagian besar
siswa tergolong dalam kategori sangat tinggi. Hasil analisis motivasi
belajar akhir siswa kelas VII E terdapat pada tabel 4.7
Tabel 4.7. Analisis motivasi belajar akhir siswa kelas VII E
Interval
(%)
83-100
64-82
44-63
25-43
Kategori
Jumlah Siswa
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
25
1
0
0
Prosentase
Motivasi (%)
88,46
11,53
0
0
6. Refleksi
Berdasarkan hasil pembelajaran siklus pada siklus II ini peneliti
sudah
melaksanakan
upaya-upaya
untuk
memperbaiki
proses
pembelajaran pada siklus II. Hasil belajar kognitif siswa pada siklus II
ini mengalami peningkatan melebihi target yang ditentukan yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
mencapai persentase ketuntasan 88,46%. Pada ranah afektif dari hasil
observasi yang dilakukan oleh observer juga mengalami peningkatan
sebesar 100%. Pembagian kelompok yang dilakukan oleh peneliti
ternyata memberikan dampak positif yang cukup besar untuk siswa.
Sedangkan untuk hasil kuisioner yang diisi oleh siswa kelas VII E,
motivasi siswa termasuk dalam kategori tinggi (11,53%) dan sangat
tinggi (88,46%).
B. Pembahasan
1. Motivasi Belajar
Berdasarkan hasil analisis pencapaian motivasi belajar awal siswa
kelas VII E menunjukan bahwa sebanyak 73,07% siswa kelas VII E
tergolong dalam kategori tinggi. Sedangkan dalam kategori sangat
tinggi sebesar 26,92%. Setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan
metode Jelajah Alam Sekitar , motivasi belajar siswa kelas VII E
meningkat sebesar 88,46% siswa dalam kategori sangat tinggi.
Sedangkan pada kategori tinggi sebesar 11,53%. Jadi hasil motivasi
belajar siswa pada siklus I dan siklus II 100% kategori minimal tinggi.
Telah terjadi peningkatan motivasi siswa yang tergolong dalam
kategori tinggi menjadi sangat tinggi. Hasil motivasi belajar dapat
dilihat pada tabel 4.8.
Tabel. 4.8. Presentase Motivasi Belajar siswa
Skor
(%)
83-100
64-82
Kategori
Sangat tinggi
Tinggi
Siklus 1
(%)
26,92
73,07
Siklus II
(%)
88,46
11,53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
44-63
25-43
Rendah
Sangat rendah
100
0
0
88,46%
90
80
0
0
73,07%
70
60
Sangat tinggi
50
tinggi
40
rendah
30
sangat rendah
26,92%
20
10
0
11,53%
0% 0%
Siklus I
0% 0%
Siklus II
Gambar.4.5. Presentase Motivasi Belajar siswa
Pencapaian hasil motivasi belajar siswa diatas merupakan dampak
dari penerapan model pembelajaran dengan menggunakan metode
Jelajah Alam Sekitar yang merupakan salah satu bentuk motivasi
ekstrinsik yang diberikan peneliti untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas VII E pada materi ekosistem. Karena JAS merupakan
pembelajaran yang berkaitan langsung dengan alam sekitar dan
membuat siswa lebih aktif. Selain itu pujian juga diberikan kepada
siswa yang berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti. JAS
yaitu metode belajar yang sangat menyenangkan karena siswa diajak
langsung belajar dengan alam, selain itu siswa juga dapat melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
langsung objek yang diamati, hal ini dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa kelas VII E pada materi ekosistem dengan
menggunakan metode pembelajaran Jelajah Alam Sekitar terdiri atas 2
hasil belajar yaitu kognitif dan afektif. Hasil kognitif diperoleh dari
hasil post test di akhir siklus I dan siklus II.
a. Hasil Belajar Aspek Kognitif
Dampak yang ditimbulkan dari model pembelajaran metode
Jelajah Alam Sekitar pencapaian hasil belajar ditunjukan tabel 4.8
dan di gambarkan dalam diagram batang seperti pada gambar 4.5
yang menggambarkan terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus
I dan pada siklus II. Hasil belajar siklus I menunjukan 38,46%
siswa telah mencapai KKM. Sedangkan jumlah siswa mencapai
KKM pada hasil belajar kognitif pada siklus II adalah 88,46%.
Tabel 4.8. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan II
Keterangan
Hasil belajar aspek
kognitif
Persentase Ketuntasan Belajar %
Siklus I
Siklus II
38,46
88,46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berikut Gambar persentase peningkatan hasil belajar aspek kognitif
siklus I dan siklus II siswa kelas VII E:
100
88,46%
90
80
70
60
50
40
Siklus II
38,46%
Siklus I
30
20
10
0
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.6. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan
Siklus II
Diagram batang pada gambar 4.1 di atas menunjukan bahwa
persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II lebih tinggi
dibandingkan dengan persentase jumlah siswa siklus I. Hasil ini
menunjukan terjadinya peningkatan persentase jumlah siswa yang
mencapai KKM yaitu sebesar 50%.
Pada Siklus II 88,46% siswa tuntas KKM, sedangkan 11,54%
siswa belum mencapai KKM. Peneliti memberikan perbaikan kepada
siswa yang belum mencapai KKM dengan memberikan soal remidi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Selain peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM, nilai
rata-rata kelas VII E juga mengalami peningkatan pada siklus I dan pada siklus II
seperti yang disajikan pada tabel 4.8 dan digambarkan pada diagram batang pada
gambar 4.5. Berdasarkan hasil tersebut, nilai rata-rata kelas VII E meningkat dari
70 siklus I menjadi 81,92 pada siklus II.
Tabel 4.9. Peningkatan Rata-rata Kelas VII E
No
Keterangan
Siklus I
Siklus II
1
2
3
4
5
6
Nilai rata-rata
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Jumlah Siswa Yang Mencapai KKM
Jumlah siswa yang belum mencapai KKM
Ketuntasan Klasikal
70
85
50
10
16
38,46%
81,92
95
60
23
3
88,46%
90
80
70
81,92%
70%
60
50
Siklus II
40
Siklus I
30
20
10
0
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.7. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas VII E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa dari siklus I ke siklus II
dikarenakan beberapa faktor. Faktor pertama situasi pembelajaran. Situasi
pembelajaran ini berkaitan dengan penerapan metode pembelajaran Jelajah Alam
Sekitar.
Pada
penerapannya,
Jelajah
Alam
Sekitar
membuat
kegiatan
pembelajaran lebih menyenangkan karena siswa terlibat langsung dengan alam
sekitar. Hal ini ditunjukan oleh respon siswa yang terlihat sangat antusias dan
bersemangat
selama
mengikuti
kegiatan
pembelajaran.
Siswa
merasa
mendapatkan situasi pembelajaran baru yang berbeda dari sebelumnya yang
belum pernah didapatkan dalam kegiatan pembelajaran.
Faktor kedua adalah kerja sama dalam kelompok. Hal ini terutama tampak
pada timbulnya penciptaan hubungan dan kerjasama antar personal siswa dalam
belajar. Spontanitas siswa diskusi dapat berkembang sehingga hambatan
komunikasi antar siswa dapat berkurang. Kekompakan kerja sama dalam
kelompok membantu siswa untuk memahami materi.
Faktor ketiga adalah adanya penghargaan berupa pujian dan hadiah.
Pemberian pujian dan hadiah kepada siswa mencapai nilai kognitif tertingi
mampu memotivasi siswa lainnya untuk berprestasi dalam pembelajaran. Hal ini
ditunjukan dengan usaha siswa untuk memperdalam materi dengan bertanya
kepada peneliti, membaca buku referensi, berdiskusi dengan teman agar
memahami materi ajar dan mendapatkan nilai kognitif tertinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
b. Hasil Belajar Aspek Afektif
Hasil Belajar aspek afektif siswa kelas VII E mengalami peningkatan yang
sangat drastis. Pada siklus I yang termasuk dalam kategori sangat tinggi 0%,
pada siklus II meningkat 100%. Dalam kategori tinggi pada siklus I 0%, pada
siklus II 0%. Dalam kategori rendah pada siklus I 100%, pada siklus II 0%.
Tabel 4.10. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas VII E
Skor (%)
Kategori
79-100
57-78
33-56
10-32
Sangat tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat rendah
Siklus 1
(%)
0
0
100
0
Siklus II
(%)
100
0
0
0
120%
100%
100%
100%
80%
sangat tinggi
tinggi
60%
rendah
40%
sangat rendah
20%
0%
0%
0%
siklus I
0%
0%
0%
0%
siklus II
Gambar 4.8. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Kelas VII E
Pada siklus II, hasil belajar aspek afektif siswa kelas VIIE mengalami
peningkatan artinya lebih baik dibanding dengan siklus I. Hal ini ditunjukan
dengan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Kegiatan siswa dalam pembelajaran ini menunjukan bahwa siswa telah memiliki
beberapa tingkatan kategori hasil belajar afektif seperti, receiving, responding,
valuing, dan organisasi.
Kategori receiving ditunjukan dengan adanya perhatian siswa seperti
serius dalam mengikuti pembelajaran, dan memperhatikan teman ketika
berdiskusi. Responding ditunjukan dengan munculnya sikap kritis dalam mencari
informasi saat kerja kelompok, keberanian saat mengungkapkan pendapat,
memberikan respon/jawaban atas pendapat teman, dan antusias dalam
mengerjakan LKS/ tugas. Valuing ditunjukan dengan sikap menghargai yang
terllihat ketika siswa mendengarkan pendapat teman dan memberikan kesempatan
kepada teman yang lain untuk menyampaikan ide.
Peningkatan hasil belajar afektif siswa dari siklus I ke siklus II
dikarenakan siswa telah mampu beradaptasi dengan kelompok, dan siswa juga
telah mengerti dan memahami prosedur pelaksanaan Jelajah Alam Sekitar
sehingga saat pelaksanaan JAS siswa belajar dengan tertib dan tidak terjadi
kebisingan yang mengganggu kelas lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan melalui indikator-indikator
terpilih yang dilakukan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta dapat dilihat
bahwa penerapan model pembelajaran metode Jelajah Alam Sekitar dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII E SMP Joannes
Bosco Yogyakarta pada materi ekosistem. Pada siklus I motivasi siswa
kelas VII E ada dua kategori, yaitu kategori tinggi (26,92%) dan sangat
tinggi (73,07%). Pada siklus II mengalami peningkatan pada kategori
sangat tinggi menjadi sebesar 88,46% dan kategori tinggi menjadi sebesar
11,53%. Kategori tinggi dan sangat tinggi termasuk dalam kategori
minimal tinggi yaitu 100% tinggi. Persentase motivasi yang termasuk ke
dalam tinggi ini sudah mencapai target yang ditentukan peneliti yaitu
sebesar 70%. Hasil belajar aspek kognitif siklus I untuk rata-rata 70
meningkat pada siklus II menjadi 81,92. Sedangkan persentase ketuntasan
belajar aspek kognitif siklus I sebesar 38,46% , dan pada siklus II
meningkat menjadi sebesar 88,46% Hasil belajar siswa aspek afektif pada
siklus I terdapat satu kategori, yaitu kategori rendah sebesar 100%.
Kemudian mengalami peningkatan pada siklus II pada kategori sangat
tinggi yaitu menjadi 100%.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran
yang ditujukan kepada beberapa pihak terkait dalam penelitian ini:
1. Diharapkan para pendidik dalam kegiatan belajar mengajar dapat
memilih metode pembelajaran yang tepat agar memicu semangat dan
aktivitas belajar siswa, seperti metode Jelajah Alam Sekitar (JAS)
yang dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, menyenangkan,
dan memberikan pengalaman terhadap siswa.
2. Hal-hal yang harus diperhatikan peneliti dan guru dalam menerapkan
metode Jelajah Alam Sekitar adalah management waktu dan mengenal
faktor-faktor yang akan diteliti dahulu seperti permasalahan, kondisi
lingkungan, sarana dan fasilitas yang terdapat di sekolah yang akan
diteliti. Sehingga jika salah satu faktor seperti yang disebutkan itu
terdapat kekurangan, maka tidak akan mempengaruhi pelaksanaan
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya
Arifin, Z.2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, O. 2014. Psikologi Belajar & Mengajar. Jakarta : Sinar Baru
Algesindo.
Hamalik, O.2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Paikem.
Jakarta : PT Bumi Aksara.
Haryanto. 2010. Teori Psikologi-Teori Belajar Gestalt. Dalam
http://belajarpsikologi.com/teori-belajar-gestalt/. Diunduh pada tanggal 29
Maret 2015.
Mardapi, D. 2008. Teknik penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta:
Cendekia Press.
Mulyani. 2008. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pendekatan Pembelajaran Biologi.
UNNES, Semarang.
Munafiah. 2009. Pengaruh Persepsi Siswa Pada Pendekatan Jelajah Alam
Sekitar (JAS) Dalam Materi Gerak Tumbuhan Terhadap Motivasi Belajar
di MTS Nurul Ikhsan Grobokan. Semarang : UNNES.
Ridlo. 2005. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). Semarang : Biologi FMIPA
UNNES.
Sani, R.A. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sanjaya, W. 2013. Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Grup.
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar – Mengajar. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Siregar, E dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor :
Ghalia Indonesia.
Sudjana, N. 2014. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Sinar Baru
Algesindo.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Group
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Suyanto, Andang, dan Redo. 2011. Modul Biologi Lestarilah Bioma kita.
Semarang: Yayasan Pangudi Luhur.
Syaifudin, A. Efektivitas Model Pembelajaran Proyek Berbasis Jelajah Alam
Sekitar (JAS) Terhadap Minat dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di
SMA Negeri 2 Banguntapan. Pendidikan Biologi. UIN Sunan Kalijaga.
Taniredja, T,. Pujiati,. dan Nyata. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk
Pengembangan Profesi Guru: Alfabeta
Uno, H. 2006. Teori Motivasi & pngukurannya. Gorontalo: PT Bumi Aksara.
Wibowo, Y.2007. Bentuk-bentuk Pembelajaran Outdoor. Laporan Penelitian.
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY. Yogyakarta.
Winkel. WS. 2009. PsikologiPengajaran.Yogyakarta : Media Abadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMP Joannes Bosco Yogyakarta
Kelas
: VII
Mata Pelajaran
: IPA
Semester
: 2 (dua)
Standar Kompetensi
: 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
Kompetensi
Dasar
7.1 Menentukan
ekosistem dan
saling hubungan
antara
komponen
ekosistem
Materi Pokok/
Pembelajaran
•
•
•
•
•
•
satuan makhluk •
hidup
jenis ekosistem
komponen
ekosistem
Interaksi
komponen
ekosistem
•
Simbiosis
Daur materi dan
aliran energi
Kegiatan
Pembelajaran
Melakukan
pembelajaran metode
Jelajah Alam Sekitar
(JAS) diluar kelas
untuk mengetahui
satuan makhluk hidup
dalam ekosistem
mengidentifikasi
gambar dari LKS
mengenai rantai
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
•
Mendefinisikan
satuan makhluk
hidup dalam
ekosistem
Tes tulis
•
Menjelaskan
proses
terbentuknya
ekosistem alami
Tes tulis
Bentuk
instrumen
Tes PG
Contoh Instrumen
Alokasi
Waktu
Di
suatu
hutan 6x40
terdapat sekelompok menit
pohon
jati,
sekelompok lebah,
sekelompok tanaman
anggrek,
dan
kelompok-kelompok
mahkluk
hidup
lainnya. Kelompok
tersebut membentuk
suatu.....
Sumber
Belajar
1. Buku ilmu
pengetahuan
Alam untuk
kelas VII
SMP,
Grafindo
2. Buku
Biology 1
for grade VII
Junior High
School,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
makanan, arus energi,
jaring-jaring makanan,
dan piramida makanan
dan ekosistem
buatan
•
Mendeskripsika
n pengertian
komponen
ekosistem yaitu
komponen
biotik dan
abiotik
Tes tulis
•
Menyebutkan
masing-masing
contoh
komponen
biotik dan
abiotik
Tes tulis
•
Tes tulis
menjelaskan
hubungan saling
ketergantungan
antara
komponen
biotik-biotik
•
Tes tulis
Menjelaskan
hubungan saling
ketergantungan
antara
komponen
biotik dan
a.
b.
c.
d.
Tes PG
Tes PG
populasi
komunitas
individu
habitat
Satuan
makhluk
hidup dalam suatu
ekosistem
terdiri
atas...
a. Produsen,
konsumen, dan
dekomposer
b. herbivor,
karnivor,
dan
omnivor
c. Bioma, biosfer,
dan atmosfewr
d. Individu,
populasi,
dan
komunitas
Facial
3. Buku IPA
Biologi 1
untuk
SMP/MTs
Kelas VII,
Erlangga
4. Buku Ilmu
Pengetahuan
Alam
SMP/MTs
Kelas VII,
kemendikbu
d RI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
komponen
abiotik
7.2
•
Mengidentifikas
ikan pentingnya
keanekaragama
n makhluk
•
hidup dalam
pelestarian
ekosistem
Perkembangan •
tingkat
keanekaragama
n
Masalah
ekosistem dan
cara pelestarian •
ekosistem
Melakukan
pembelajaran jelajah
alam sekitar untuk
mengetahui tingkat
keanekaragaman
tumbuhan
Berdiskusi untuk
menganalisis artikel
tentang masalah
ekosistem dan cara
pelestariannya
•
Menyebutkan
contoh
peristiwa rantai
makanan, arus
energi dalam
rantai makanan,
jaring-jaring
makanan, dan
piramida
makanan
•
Tes tulis
Menyebutkan
keaneragaman
tumbuhan yang
berada
di
lingkungan
sekitar
menyebutkan
kegiatan
manusia yang
merusak
ekosistem
•
•
Tes tulis
Diskusi
menjelaskan
cara pelestarian
ekosistem
Tes PG
4x 40
Kerugian
disebabkan
penebangan
adalah...
Lembar
observasi
yang
oleh
hutan
a. Angin
bertiup
sepoi-sepoi
b. Normalnya daur
air
c. Peningkatan suhu
bumi
(grenn
house effects)
d. Membantu
menyerbukan
tanaman
1. Buku ilmu
pengetahuan
Alam untuk
kelas VII
SMP,
Grafindo
2. Buku
Biology 1
for grade VII
Junior High
School,
Facial
3. Buku IPA
Biologi 1
untuk
SMP/MTs
Kelas VII,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Erlangga
4. Buku Ilmu
Pengetahuan
Alam
SMP/MTs
Kelas VII,
kemendikbu
d RI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Satuan Pendidikan
: SMP
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Semester
: VII/II
Alokasi Waktu
: 6 x 40 ( 3 kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
B. Kompetensi Dasar
7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara ekosistem
C. Indikator
Kognitif Produk
1. Mendefinisikan satuan makhluk dalam ekosistem
2. Menjelaskan jenis ekosistem
3. Mendeskripsikan komponen ekosistem
4. Menjelaskan hubungan saling ketergantungan antara komponen
ekosistem
5. Menyebutkan contoh peristiwa rantai makanan, arus energi dalam
rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan
Kognitif Proses
1. Mengidentifikasi satuan makhluk hidup
2. Mengidentifikasi interaksi komponen ekosistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3. Mengamati peristiwa rantai makanan, arus energi dalam rantai
makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan
Afektif Karakter
1. Jujur dalam menyampaikan hasil diskusi
Afektif Sosial
1. Bekerja sama dan saling menghargai pendapat teman saat berdiskusi
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
1. Setelah menjawab pertanyaan LKS I siswa dapat mendefinisikan
satuan makhluk dalam ekosistem
2. Melalui diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan jenis ekosistem
3. Setelah melakukan diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan
hubungan saling ketergantungan antara komponen ekosistem
4. Setelah menjawab pertanyaan dalam LKS 3 siswa dapat menyebutkan
contoh peristiwa rantai makanan, arus energi dalam rantai makanan,
jaring-jaring makanan, dan piramida makanan
Kognitif Proses
1. Melalui metode jelajah alam sekitar siswa dapat mengidentifikasi
satuan makhluk hidup
2. Melalui pengamatan langsung siswa dapat mengidentifikasi interaksi
komponen ekosistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
3. Melalui metode jelajah alam sekitar siswa dapat mengamati peristiwa
rantai makanan, arus energi dalam rantai makanan, jaring-jaring
makanan, dan piramida makanan
Afektif Karakter
1. Siswa dapat jujur dalam menyampaikan hasil diskusi
Afektif Sosial
1. Siswa dapat bekerja sama dan saling menghargai pendapat teman saat
berdiskusi
E. Materi Pembelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
satuan makhluk hidup
jenis ekosistem
komponen ekosistem
Interaksi komponen ekosistem
Daur materi dan aliran energi
F. Model dan Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran
presentasi, dan
: Jelajah Alam Sekitar (JAS) , diskusi,
ceramah.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 2x 40 menit
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu)
Pendahuluan
Melakukan apersepsi,
(20 menit)
menyampaikan tujuan dan
1. Guru memberikan
salam dan checking
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
motivasi siswa
persiapan kelas
2. Melakukan pre test dan
angket (kuisioner)
motivasi awal
3. Guru bertanya kepada
siswa “apa yang kalian
ketahui tentang
ekosistem?”
4. Guru menunjuk salah
satu siswa dan siswa
menjawab
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang
ingin dicapai
Inti (50 menit)
Menyampaikan masalah
6. Guru menampilkan
gambar sekelompok
ayam di pekarangan
rumah, dan bertanya apa
yang apa yang kalian
ketahui mengenai
gambar tersebut?
7. Siswa memberi
tanggapan atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
fenomena yang
diajukan guru
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok belajar
8. Membentuk 7
kelompok belajar yang
terdiri dari 4 orang
anak setiap kelompok
dengan kemampuan
bervariasi
9. Mengorganisasikan
siswa duduk dalam
kelompok dan wakil
tiap-tiap kelompok
mengambil LKS I
Membimbing kelompok
10. Guru menjelaskan
langkah metode Jelajah
Alam Sekitar
11. Guru membimbing
siswa keluar kelas
untuk melaksanakan
metode Jelajah Alam
Sekitar
12. Siswa melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
proses belajar dengan
metode Jelajah Alam
Sekitar
13. Siswa diminta
mempresentasikan
hasil diskusinya di
depan kelas
Penutup (10
Evaluasi
14. Guru mengklarifikasi
menit)
hasil belajar
15. Guru memberikan
penghargaan berupa
tepuk tangan dan
sesuatu yang
memotivasi siswa
Pertemuan ke II 2x 40 menit
Kegiatan (Waktu)
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan (5 menit)
Guru menyiapkan
1. Guru memberikan salam
kondisi belajar
dan cheching persiapan
kelas
Guru menyampaikan
2. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
tujuan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
dan memotivasi siswa
3. Guru meriview kembali
materi sebelumnya
4. Guru menampilkan
gambar peristiwa rantai
makanan
5. Guru menunjuk siswa
untuk menjawab
Kegiatan Inti (60
Menyampaikan
menit)
masalah,
belajar yang terdiri dari 4
mengorganisasikan
orang anak setiap
siswa dalam kelompok,
kelompok dengan
dan membimbing
kemampuan bervariasi
siswa
6. Membentuk 7 kelompok
7. Mengorganisasikan siswa
duduk dalam kelompok
dan wakil tiap-tiap
kelompok mengambil
LKS II
8. Siswa melakukan jelajah
alam sekitar sesuai
panduan di LKS II
9. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil
Jelajah alam sekitar di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
depan kelas
10. Kelompok yang lain diberi
kesempatan untuk
bertanya tentang hasil
diskusi
11. Guru mengklarifikasi
jawaban siswa
Penutup (10 menit)
Evaluasi
12. Guru memberikan
penghargaan berupa tepuk
tangan terhadap jawaban
siswa
13. Guru dan siswa
menyimpulkan butir-butir
hasil belajar
14. Memberi tugas kepada
siswa untuk mempelajari
kembali materi yang telah
diajarkan supaya dapat
melakukan pembelajaran
di pertemuan berikutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Pertemuan ke 3 (2x40 menit)
Kegiatan (Waktu)
Fase
Pendahuluan (5 menit)
Guru menyiapkan
kondisi belajar
Kegiatan Guru dan Siswa
1. Guru memberikan salam
dan cheching persiapan
kelas
Guru menyampaikan
2. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
tujuan pembelajaran
dan memotivasi siswa
3. Guru meriview kembali
materi sebelumnya
4. Guru menampilkan
gambar peristiwa rantai
makanan dan siswa
diminta menjelaskannya
Kegiatan Inti (60
Menyampaikan
menit)
masalah,
belajar yang terdiri dari 4
mengorganisasikan
orang anak setiap
siswa dalam kelompok,
kelompok dengan
dan membimbing
kemampuan bervariasi
siswa
5. Membentuk 7 kelompok
6. Mengorganisasikan siswa
duduk dalam kelompok
dan wakil tiap-tiap
kelompok mengambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
LKS III
7. Siswa melakukan jelajah
alam sekitar sesuai
panduan di LKS III
8. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
9. Kelompok yang lain diberi
kesempatan untuk
bertanya tentang hasil
diskusi
10. Guru mengklarifikasi
jawaban siswa
11. Melakukan postest
Penutup (10 menit)
Evaluasi
12. Guru memberikan
penghargaan berupa tepuk
tangan terhadap jawaban
siswa
13. Guru dan siswa
menyimpulkan butir-butir
hasil belajar
14. Memberi tugas kepada
siswa untuk mempelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
kembali materi yang telah
diajarkan supaya dapat
melakukan pembelajaran
di pertemuan berikutnya
H. Sumber Belajar
1. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas VII SMP, Grafindo
2. Buku Biology 1 for Grade VII Junior High School, Facial
3. Buku IPA Biologi 1 untuk SMP/MTs Kelas VII, Erlangga
4. Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII, Kemendikbud RI
5. LKS
I. Alat dan Bahan
•
Patok
•
tali rafia
•
kamera
J. Penilaian
1. Penilaian Proses
•
Prosedur
: Kegiatan pembelajaran selama melakukan metode
Jelajah Alam Sekitar (JAS)
•
Jenis
: Tertulis dan lisan
•
Alat Penilaian
: Lembar observasi dan kuisioner
2. Penilaian Hasil
•
Prosedur
: Tes tulis pada akhir pembelajaran siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
•
Jenis
: Tes tertulis dan lisan
•
Bentuk
: Obyektif
•
Alat Penilaian
: LKS dan kunci jawaban postest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Satuan Pendidikan
: SMP
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Semester
: VII/II
Alokasi Waktu
: 4 x 40 ( 2 kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
B. Kompetensi Dasar
7.2 Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam
pelestarian
ekosistem
C. Indikator
Kognitif Produk
1. Menjelaskan Perkembangan tingkat keanekaragaman makhluk hidup
2. Menyebutkan kegiatan manusia yang merusak ekosistem
3. Menjelaskan cara pelestarian ekosistem
Kognitif Proses
4. Mengamati perkembangan tingkat keanekaragaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
5. Mengidentifikasi masalah dalam artikel ekosistem
Afektif Karakter
2. Percaya diri saat mengemukakan pendapat
Afektif Sosial
2. Tanggung jawab saat mengerjakan tugas kelompok
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
1. Melalui jelajah alam sekitar siswa dapat menjelaskan Perkembangan
tingkat keanekaragaman makhluk hidup
2. Melalui artikel siswa dapat menyebutkan kegiatan manusia yang
merusak ekosistem
3. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan cara pelestarian ekosistem
Kognitif Proses
1. Melalui jelajah alam sekitar siswa dapat mengamati perkembangan
tingkat keanekaragaman
2. Setelah berdiskusi melalui artikel siswa dapat mengidentifikasi
masalah dalam artikel ekosistem
Afektif Karakter
1. Siswa dapat percaya diri saat mengemukakan pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Afektif Sosial
1.Siswa dapat tanggung jawab saat mengerjakan tugas kelompok
E. Materi Pembelajaran
1. Perkembangan tingkat keanekaragaman
2. Masalah ekosistem dan cara pelestarian ekosistem
F. Model dan Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran
: Jelajah Alam Sekitar (JAS) , diskusi,
presentasi, dan
ceramah.
G. Kegiatan Pembelajaran
SIKLUS I
Pertemuan 1 2x 40 menit
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu)
Pendahuluan
Melakukan apersepsi,
16. Guru memberikan
(20 menit)
menyampaikan tujuan
salam dan checing
pembelajaran
persiapan kelas
17. Guru bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
bagaimanakah
pengaruh manusia
terhadap tingkat
keanekaragaman? dan
apakah
keanekaragaman di
semua tempat sama?
18. Guru menunjuk salah
satu siswa dan siswa
menjawab
19. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang
ingin dicapai
Inti (50 menit)
Menyampaikan masalah
20. mengapa sawah atau
ladang mudah terserang
hama?
21. Siswa memberi
tanggapan pertanyaan
yang diajukan guru
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok belajar
22. Membentuk 7
kelompok belajar yang
terdiri dari 4 orang
anak setiap kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
23. dengan kemampuan
bervariasi
24. Mengorganisasikan
siswa duduk dalam
kelompok dan wakil
tiap-tiap kelompok
mengambil LKS I
Membimbing kelompok
25. Guru menjelaskan
langkah metode Jelajah
Alam Sekitar
26. Siswa diminta
mempresentasikan
hasil jelajah alam
sekitar di depan kelas
Penutup (10
menit)
Evaluasi
27. Guru mengklarifikasi
hasil belajar
28. Guru memberikan
penghargaan berupa
tepuk tangan dan
sesuatu yang
memotivasi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Pertemuan ke II 2x 40 menit
Kegiatan (Waktu)
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan (5 menit)
Guru menyiapkan
15. Guru memberikan salam
kondisi belajar
dan cheching persiapan
kelas
Guru menyampaikan
16. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
tujuan pembelajaran
dan memotivasi siswa
17. Guru meriview kembali
materi sebelumnya
Kegiatan Inti (60
Menyampaikan
menit)
masalah,
belajar yang terdiri dari 4
mengorganisasikan
orang anak setiap
siswa dalam kelompok,
kelompok dengan
dan membimbing
kemampuan bervariasi
siswa
18. Membentuk 7 kelompok
19. Mengorganisasikan siswa
duduk dalam kelompok
dan wakil tiap-tiap
kelompok mengambil
LKS berupa artikel
20. Siswa mengerjakan LKS
bersama kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
21. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
22. Kelompok yang lain diberi
kesempatan untuk
bertanya tentang hasil
diskusi
23. Guru mengklarifikasi
jawaban siswa
Penutup (10 menit)
Evaluasi
24. Guru memberikan
penghargaan berupa tepuk
tangan terhadap jawaban
siswa
25. Guru dan siswa
menyimpulkan butir-butir
hasil belajar
26. Melakukan postest dan
mengisi angket kuisioner
akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
H. Sumber Belajar
1. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas VII SMP, Grafindo
2. Buku Biology 1 for Grade VII Junior High School, Facial
3. Buku IPA Biologi 1 untuk SMP/MTs Kelas VII, Erlangga
4. Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII, Kemendikbud
RI
5. LKS dan artikel
6. Alat dan Bahan
alat tulis
7. Penilaian
8. Penilaian Proses
•
Prosedur
: Kegiatan pembelajaran selama melakukan metode
Jelajah Alam Sekitar (JAS)
•
Jenis
: Tertulis dan lisan
•
Alat Penilaian
: Lembar observasi dan kuisioner
9. Penilaian Hasil
•
Prosedur
: Tes tulis pada akhir pembelajaran siklus
•
Jenis
: Tes tertulis dan lisan
•
Bentuk
: Obyektif
•
Alat Penilaian
: LKS dan kunci jawaban postest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa
Nama Kelompok
1.
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS I
PERTEMUAN I
2.
3.
4.
A. Judul
: Ekosistem
B. Tujuan
:
5. Siswa dapat mendefinisikan satuan makhluk dalam ekosistem
6. Siswa dapat menjelaskan jenis ekosistem
C. Alat dan Bahan
1. Bolpoint
2. Kertas
:
D. Langkah Kerja
:
1. Siswa dibagi kedalam 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4
orang siswa
2. Setiap perwakilan kelompok mengambil 1 LKS yang telah disediakan
oleh guru
3. Jelajahilah lingkungan sekitar sekolah!
4. Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan dilingkungan
sekolah
5. Amatilah satuan ekosistem yang kalian dapatkan di lingkungan sekitar
sekolah!
6. Berdasarkan proses hasil terbentuknya, sebutkan jenis ekosistem yang
kalian temukan!
7. Catatlah semua hasil pengamatanmu dalam tabel hasil diskusi!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
E. Tabel Hasil Diskusi
:
Satuan makhluk hidup
No
1
Nama
Sebuah pohon mangga
Individu
√
Satuan
Populasi
Keterangan
Komunitas
Makhluk hidup
tunggal
2
3
4
5
6
7
8
9
10
No
1
2
3
4
5
6
Nama
Kolam
Jenis Ekosistem
Alami
Buatan
√
Keterangan
Di buat dengan campur tangan
manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
7
8
9
10
Jenis ekosistem
F. Pertanyaan
1. Bagaimana suatu ekosistem dapat terbentuk?
2. Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibagi menjadi ..... yaitu
ekosistem .... dan ekosistem......
3. Apa yang dimaksud dengan individu, populasi, dan komunitas dalam
ekosistem?
4. Apakah ada kemungkinan hubungan antara organisme pada ekosistem
yang satu dan organisme pada ekosistem yang lain?
G. Kesimpulan
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Nama Kelompok
LEMBAR KERJA SISWA
1.
SIKLUS I
2.
PERTEMUAN II
3.
4.
A. Judul
: Ekosistem
B. Tujuan
:
6. Siswa dapat mendeskripsikan komponen penyusun ekosistem
7. Melalui pengamatan langsung siswa dapat mengidentifikasi interaksi
komponen ekosistem
C. Alat dan Bahan
1. Bolpoint
2. Kertas
:
D. Langkah Kerja
1. Siswa dibagi kedalam 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4
orang siswa
2. Setiap perwakilan kelompok mengambil 1 LKS yang telah disediakan
oleh guru
3. Jelajahilah lingkungan sekitar sekolah!
4. Amatilah komponen penyusun ekosistem yang kalian dapatkan di
lingkungan sekitar sekolah!
5. Sebutkan interaksi komponen ekosistem apa saja yang kalian
dapatkan!
6. Catatlah semua hasil pengamatanmu dalam tabel hasil diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
E. Hasil Pengamatan
Komponen ekosistem
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nama
Batu
Komponen Ekosistem
Biotik
Abiotik
√
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
No
1
Nama
Pohon mangga
dengan tanduk
rusa
Interaksi Komponen ekosistem
Keterangan
Mutualisme Komensalisme Parasitisme
Pohon mangga
√
merasa tidak
diuntungkan dan
dirugikan
sedangkan
tanduk rusa
diuntungkan
karena sudah
menumpang
hidup dipohon
mangga
2
3
4
5
6
7
8
9
10
F. Pertanyaan
1. Berdasarkan fungsi dalam ekosistem, komponen biotik dikelompokan
sebagai......
2. Bagaimana bentuk interaksi komponen abiotik dan biotik?
3. Bagaimana bentuk interaksi antarkomponen biotik?
4. Organisme yang dapat membuat makanannya sendiri disebut...
G. Kesimpulan
........................................................................................................................
........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Nama Kelompok
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS I
PERTEMUAN III
1.
2.
3.
4.
H. Judul
: Ekosistem
I. Tujuan
:
4. Melalui metode jelajah alam sekitar siswa dapat menjelaskan
peristiwa rantai makanan, arus energi dalam rantai makanan, jaringjaring makanan, dan piramida makanan
J. Alat dan Bahan
3. Bolpoint
4. Kertas
:
K. Langkah Kerja
7. Siswa dibagi kedalam 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4
orang siswa
8. Setiap perwakilan kelompok mengambil 1 LKS yang telah disediakan
oleh guru
9. Jelajahilah lingkungan sekitar sekolah!
10. Catat dalam tabel pengamatan masing-masing organisme yang kalian
temukan dalam lingkungan sekolah sesuai dengan perannya. Misalnya,
sebagai produsen, konsumen, atau dekomposer.
11. Buatlah peta mengenai rantai makanan atau hubungan makanmemakan antara organisme yang satu dengan yang lainnya. Bila
ditemukan lebih dari satu rantai makanan, maka hubungkanlah satu
rantai makanan dengan yang lainnya sehingga diperoleh jaring-jaring
makanan!
12. Catatlah semua hasil pengamatanmu dalam tabel hasil diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
No
1
Nama
Rumput
Produs
en
√
Konsumen 1
Kedudukan
Konsumen Konsumen
II
III
Keterangan
Dekomposer
Mengasilkan
makanan
sendiri
2
3
4
√
Katak
Mendapat
makanan dari
konsumen
tingkat 1
5
6
7
8
9
10
Tabel Hasil Pengamatan
L. Kesimpulan
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
............................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Nama Kelompok
LEMBAR KERJA SISWA
1.
SIKLUS II
PERTEMUAN I
2.
3.
4.
M. Judul
: Ekosistem
N. Tujuan
:
4. Melalui jelajah alam sekitar siswa dapat menjelaskan Perkembangan
tingkat keanekaragaman
O. Alat dan Bahan
5. Bolpoint
6. Kertas
:
P. Langkah Kerja
13. Siswa dibagi kedalam 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4
orang siswa
14. Setiap perwakilan kelompok mengambil 1 LKS yang telah disediakan
oleh guru
15. Jelajahilah lingkungan sekitar sekolah!
16. Amati kenaekaragaman makhluk hidup yang berada di lingkungan
sekolahmu!
17. Catatlah semua hasil pengamatanmu dalam tabel hasil pengamatan!
Q. Tabel Hasil Pengamatan
No
Nama
1
2
3
4
Mawar merah
dan mawar putih
Tingkat keanekaragaman
Gen
Jenis
Spesies
√
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
5
6
R. Pertanyaan
1. Bagaimana pengaruh perkembangan terhadap keanekaragaman?
2. Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap keanekaragaman?
3. Apakah keanekaragaman di semua tempat sama? Jelaskan!
S. Kesimpulan
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
............................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tercemar limbah, air Sungai Indragiri
mulai menghitam
Reporter: Fariz Fardianto, Selasa, 22 April 2014, 14.29
Merdeka.com - Sejak beberapa tahun terakhir air Sungai Indragiri di Kabupaten
Indragiri Hulu, Provinsi Riau mulai menghitam akibat dipenuhi sejumlah sampah dan
limbah industri rumah tangga.
"Saya sebagai warga merasa prihatin kondisi sungai selain mulai meluap juga
sejumlah kotoran mencemari sungai andalan di daerah ini, akibatnya warga pengguna
air di sepanjang daerah aliran sungai merasa tidak aman memanfaatkan air tersebut,"
kata warga Indragiri, Hulu Rudi (50) di Rengat, seperti dikutip dari Antara, Selasa
(22/4).
Rudi mengatakan, saat ini kondisi sungai sudah terlihat besar, luapannya dapat
mengganggu aktivitas warga setempat khususnya yang melewati air sungai untuk ke
lahan pertanian mereka. Bahkan, kondisi ini diperkirakan bakal terjadi banjir
tahunan.
Namun yang lebih menyedihkan sepanjang aliran sungai terlihat kotor akibat
sejumlah sampah memenuhi permukaan air. Sampah tersebut ada yang berasal dari
pembuangan rumah tangga, ada juga sampah berasal dari industri kecil di sepanjang
aliran sungai.
Dampak dari limbah ini mempengaruhi kesehatan pengguna sungai, di mana air
sungai yang sudah dipenuhi kotoran terlihat keruh dan dapat membahayakan
kesehatan masyarakat. "Dampaknya dirasakan warga dua kabupaten yaitu Kabupaten
Indragiri Hulu dan Kabupaten Indragiri Hilir," ungkap Rudi.
Warga Indragiri Hilir lainnya, Sarno (34) juga mengatakan, sepanjang aliran sungai
terdapat sejumlah industri milik pengusaha misalnya industri perkapalan, industri
CPO, industri kelapa dan kegiatan penambang emas tanpa izin (PETI).
"Jika tidak dilakukan pengawasan oleh instansi terkait maka beberapa tahun ke depan
warga akan terjangkit sejumlah penyakit misalnya penyakit kulit dan gatal-gatal," ujar
Sarno.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/tercemar-limbah-air-sungai-indragirimulai-menghitam.html
Pertanyaan:
1.
2.
3.
4.
Tuliskan masalah utama pada artikel diatas!
Apa penyebab timbulnya masalah tersebut?
Akibat apa yang ditimbulkan bagi kelangsungan ekosistem yang ada?
Langkah apa yang dapat kamu lakukan sebagai upaya pelestariannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Satu Dusun Tertimbun Tanah Longsor di Banjarnegara, Jawa
Tengah
Bencana tanah longsor terjadi pada hari Jumat malam (12/12). Dusun
Jemblung, di Kabupaten Banjarnegara berada di sebuah lembah kecil, dengan
perbukitan di belakangnya. Hujan yang terus turun selama dua hari menyebabkan
bukit itu longsor dan menyapu dusun yang berpenduduk lebih dari 300 orang itu.
Sekitar 200 orang dapat menyelamatkan diri. Sisanya dinyatakan hilang sampai
saat ini, di tengah upaya pencarian oleh tim gabungan dari TNI, Polri, Badan Sar,
PMI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan sejumlah organisasi
masyarakat di bidang kebencanaan.
Muhammad Najib, salah satu petugas di posko Kecamatan Karangkobar
mengatakan kepada VOA, data korban yang masih hilang sulit ditentukan dengan
pasti, karena data jumlah penduduk yang belum jelas. Namun dipastikan lebih
dari
100
orang
yang
masih
tertimbun
longsoran.
“Kalau jumlahnya pastinya dari beberapa sumber belum bisa memastikan, tetapi
kurang lebih yang tertimbun sekitar 100, ada 35 rumah, terdiri dari sekitar 82
kepala keluarga. Lokasinya, karena itu ada di jurang, kendaraan sulit masuk
kesana. Dari jalan, lokasi longsornya sekitar 50 meter di bawah jalan utama. Jadi
memang jalan desanya juga tertimbun, sehingga kendaraan tidak bisa masuk
kesana,”
kata Muhammad
Najib.
Sampai pukul 14.00 hari Sabtu, tim gabungan yang melakukan pencarian
korban telah menemukan 12 korban meninggal. Pencarian terkendala oleh cuaca
dan medan berat, karena akses jalan terputus oleh longsoran tanah. Menurut
koordinator tim gabungan, Letkol Inf. Edy Rohmatullah, ada 600 personel di tim
ini. Untuk membantu mencari korban, tim telah menggunakan peralatan life
locator dan acoustic device untuk mendeteksi detak jantung maupun gerakan di
bawah longsoran tanah. Kepala Markas Palang Merah Indonesia, Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Banjarnegara, Edi Purwanto kepada VOA mengatakan, konsentrasi kini juga
diberikan untuk penanganan korban selamat. Sekitar 40 korban luka tengah dalam
perawatan dan sekitar 400 orang mengungsi di lima titik pengungsian.
“Secara umum kita melakukan pelayanan, baik untuk korban selamat
maupun untuk yang cedera. Kita ada personil di lapangan tetapi juga fokus untuk
membantu korban yang sekarang menjadi pengungsi,” kata Edi Purwanto.
Banjarnegara adalah Kabupaten yang memiliki kawasan pegunungan dengan
resiko tanah longsor cukup tinggi. Pada hari Kamis (11/12) dan Jumat (12/12)
kemarin, setidaknya terjadi tanah longsor di 25 lokasi meski dalam skala kecil.
Longsor di dusun Jemblung adalah yang terbesar. Korban dikhawatirkan jauh
lebih besar dari perkiraan, karena tidak hanya berasal dari warga setempat, tetapi
juga pemakai jalan lintas antarkabupaten yang melewati kawasan itu. Setidaknya,
dua korban meninggal ditemuan dari sebuah mobil yang saat itu sedang melintas
disana.
Sumber: http://www.voaindonesia.com/content/satu-dusun-tertimbun-dibanjarnegara-jawa-tengah/2557623.html
Pertanyaan:
1.
2.
3.
4.
Tuliskan masalah utama pada artikel di atas!
Apa penyebab timbulnya masalah tersebut?
Akibat apa yang ditimbulkan bagi kelangsungan ekosistem yang ada?
Langkah apa yang dapat kamu lakukan sebagai upaya pelestariannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Kerusakan Lingkungan di Kepulauan
Seribu Makin Parah
Sabtu, 25 Mei 2013, 17:59 WIB . Oleh Wihdan Hidayat
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tim Ekspedisi Fortuga, sebuah ekspedisi yang
dilakukan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1973 menemukan
kerusakan lingkungan yang makin parah di wilayah Kepulauan Seribu.
"Pulau Pari, misalnya, kondisi lingkungan dan biota laut, termasuk terumbu
karangnya, sudah rusak parah sehingga dikhawatirkan akan mengganggu ekosistem
dan kelangsungan pulau tersebut dan juga berdampak pada kelanjutan ekosistem
laut," kata Ketua Tim Ekspedisi Fortuga ITB Iwan Hignastio di Pulau Pramuka
Kepulauan Seribu, Sabtu.
Timnya menemukan kerusakan itu terutama terjadi akibat abrasi, bahkan di
beberapa pulau telah melampaui panjang 2 meter.
Ia mengatakan bahwa kerusakan ekosistem terumbu karang, antara lain, disebabkan
oleh polusi dari sampah yang dibawa sungai-sungai yang bermuara di Teluk Jakarta
sehingga menyebabkan kondisi sungai tersebut tercemar.
"Menyusutnya hutan bakau akibat penebangan yang tidak terkontrol sehingga
menyebabkan abrasi atau pengikisan pantai karena tidak ada lagi yang menahan
gelombang dan arus laut," katanya.
Ia menambahkan, akibat abrasi itu, luas pulau makin menyusut, makin banyak
bagian pulau-pulau yang terendam. Padahal pihaknya memprediksikan di wilayah
Kepulauan Seribu, terutama di kawasan lepas pantainya, terkandung potensi minyak
hingga 2 miliar barel yang belum dieksplorasi.
"Seharusnya 'harta karun' yang di bawah ini bisa digunakan untuk menyelesaikan
persoalan di 'atas'-nya," katanya.
Untuk itu, pihaknya menggandeng salah satu sponsor PT Tiphone Mobile Indonesia
Tbk (TMI) dalam upaya pelestarian lingkungan di kawasan Kepulauan Seribu melalui
upaya penanaman mangrove dan restrukturisasi terumbu karang di Pulau Pari dan
sekitarnya.
Penanaman mangrove dan restrukturisasi terumbu karang di Kepulauan Seribu
tersebut berlangsung pada hari Sabtu, yang dilakukan oleh Presiden Komisaris TMI
Hengky Setiawan didampingi oleh Kelana Budi Mulia (Muli), Ketua Fortuga dan
puluhan anggota tim ekspedisi.
Kepulauan Seribu merupakan lokasi dari rangkaian akhir Ekspedisi Fortuga, sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
ekspedisi yang dilakukan alumni ITB angkatan 73 dalam menjelajah wilayah-wilayah
Indonesia, khususnya dalam pelestarian lingkungan hidup.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabeknasional/13/05/25/mncp6u-itb-kerusakan-lingkungan-di-kepulauan-seribu-makinparah
Pertanyaan:
1.
2.
3.
4.
Tuliskan masalah utama pada artikel diatas!
Apa penyebab timbulnya masalah tersebut?
Akibat apa yang ditimbulkan bagi kelangsungan ekosistem yang ada?
Langkah apa yang dapat kamu lakukan sebagai upaya pelestariannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Penggunaan bahan peledak marak Terjadi
Oleh: Sudjadi, Oktober 2014
Penangkapan ikan dengan bahan peledak dan racun, dua alat yang dipergunakan
ini menurut studi adalah metode penangkapan ikan komersial yang sangat
merusak kegiatan mahluk hidup di dasar laut yang kami rangkum dari berbagai
sumber
Membandingkan teknik penangkapan ikan dengan proses pembabatan hutan,
adalah sebuah laporan yang di publikasikan dalam Jurnal Ilmu Pengetahuan
Conservasi
Biologi
(The
Scientific
Journal
Conservation
Biology),
memperingatkan tentang struktur kehidupan dasar laut dapat menjadi rusak yang
sama rusaknya dengan hutan di darat.
Seperti juga hutan, dasar laut merupakan suatu ekosistem yang kompleks yang
menyediakan
hewan-hewan
/habitat
dan
makanan
pokok untuk
terus
bereproduksi dan tumbuhnya ikan dan kehidupan laut lainnya. Pengeboman di
laut telah merusak sruktur dasar laut – yang dapat memakan beberapa dekade dan
beberapa abad untuk dapat memulihkan nya seperti sediakala. “setiap
pengeboman maka bunga karang, remis/kepiting, rumah-rumah cacing laut dan
binatang-binatang air yang berkulit keras, yang hidup di areanya yang seharusnya
tidak terganggu sekarang telah hampir punah seluruhnya”. Kata Les Watling,
Profesor Oceanografy dari University Of Maine dan satu dari beberapa penulis
study. “ Tidak ada satu mahkluk dilaut yang tidak terkena dampak fisik dari
pengeboman dasar laut”.
Ketika struktur dasar laut seperti bunga karang dan terumbu karang telah musnah
misalnya maka ikan, kepiting, ikan bintang laut, dan cacing-cacing serta seluruh
habitat mereka hilang dan akan mati hal ini dapat dijelaskan secara ilmu
pengetahuan. Begitu keanekaragaman habitat dasar laut hilang akibat trawl maka
besar lah alasan kenapa begitu banyak ikan –ikan yang berkurang di dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
“Banyak spesies ikan yang membutuhkan habitat lain yang spesifik agar dapat
bertahan hidup, walaupun ada sebahagian lain dari ikan yang mudah untuk
bertahan hidup dalam habitat yang tidak kompleks”. kata Auster. Satu studi
menunjukkan contoh dimana anak-anak ikan bertahan hidup dalam habitat laut
dengan stuktur dasar laut yang lebih kompleks.
Walaupun kekurangan informasi, para ilmuan telah mulai mengajak/menghimbau
dari pihak pemerintah dalam sebuah jaringan kerja untuk melindungi daerah di
laut – seperti daerah tempat dilindunginya kehidupan satwa liar dimana di daerah
itu dapat diadakan penjagaan, dan membiarkan ikan bertelur, merawat habitat
ikan dan kehidupan laut lainnya.
Sumber:
http://indrawadi-rankbaso.blogspot.com/2013/05/penangkapan-ikan-
dengan-bahan-peledak.html
Pertanyaan:
1.
2.
3.
4.
Tuliskan masalah utama pada artikel di atas!
Apa penyebab timbulnya masalah tersebut?
Akibat apa yang ditimbulkan bagi kelangsungan ekosistem yang ada?
Langkah apa yang dapat kamu lakukan sebagai upaya pelestariannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 4 Kisi- Kisi Kuisioner
No
Indikator motivasi belajar
Nomor Pernyataan dalam
Kuisioner
Motivasi awal
Motivasi akhir
Total
jumlah
pertanyaan
Positif Negatif Positif Negatif
1
Keinginan
15
Dorongan
siswa
belajar
Tujuan siswa 1
3, 10
16
4
14
15
3
11,
4
dalam belajar
Siswa
13
mendapatkan
2
Manfaat
manfaat
belajar
setekah
12, 14
mengikuti
pembelajaran
Usaha
3
Perhatian
siswa 9
1
dalam
mengikuti
pembelajaran
Perhatian
17
1
6, 8, 18
5
12
19
10
5
siswa selama
pembelajaran
Usaha
siswa 8, 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
memperdalam
materi
4
Penguasaan
Memanfaatkan 6
materi
fasilitas untuk
5
2
menunjang
pembelajaran
Kerjasama
Partisipasi
5
siswa
4
1
dalam
kelompok
Keaktifan
18
7, 16
2. 4
17
6
20
19
3, 20
5, 7, 9, 8
dalam
pembelajaran
6
Perasaan
Perasaan
dalam
siswa selama
pembelajaran mengikuti
pembelajaran
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 5 Kuisioner awal dan akhir
Nama
:
No. Absen
:
KUISIONER
(Motivasi I)
PETUNJUK
1. Bacalah pertanyaan di bawah imi dengan teliti!
2. Berilah tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom
yang disediakan!
Jawaban
No
Pernyataan
Sangat
Setuju
1
Saya belajar biologi karena ingin
mendapatkan pengetahuan yang luas
2
Saya belajar supaya lebih memahami
materi pelajaran
3
Saya tidak belajar terlebih dahulu
sebelum materi pelajaran disampaikan
4
Belajar kelompok membuat saya lebih
bersemangat dalam belajar
5
Membaca buku pelajaran biologi
membuat saya mengantuk
6
Saya memanfaatkan TV, internet, dan
buku atau sumber lain untuk mencari
informasi tentang biologi
7
Saya tidak suka mengerjakan tugas
Sangat
Setuju
Tidak
Tidak
Setuju
Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
yang diberikan oleh guru
8
Mengerjakan soal-soal latihan
membuat saya lebih memahami materi
pelajaran
9
Saya selalu mencatat materi penting
yang disampaikan guru
10
Saya belajar ketika akan ada ulangan
11
Ketika mengalami kesulitan belajar
biologi saya bertanya kepada guru,
teman, atau orang tua
12
Saya menyerah jika mengalami
kesulitan dalam belajar materi biologi
13
Banyak hal positif yang saya dapatkan
setelah mempelajari biologi
14
Saya tekun belajar biologi agar
mendapat pujian dari orang tua, dan
guru
15
Saya belajar biologi dengan kesadaran
sendiri
16
Saya tidak berani bertanya kepada
ketika ada materi yang kurang jelas
17
Saya sering mengantuk ketika
pelajaran biologi berlangsung
18
Saya mengandalkan teman untuk
mengerjakan tugas dari guru
19
Saya merasa bosan belajar biologi
20
Saya selalu senang ketika mengikuti
pelajaran biologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Nama
:
No. Absen
:
KUISIONER
(Motivasi I)
PETUNJUK
1. Bacalah pertanyaan di bawah imi dengan teliti!
2. Berilah tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom
yang disediakan!
Jawaban
No
Pernyataan
Sangat
Setuju
1
Saya memperhatikandengan serius
ketika guru menjelaskan pelajaran
2
Saya selalu bertanya kepada guru
ketika ada materi yang belum jelas
3
Saya selalu antusias dalam mengikuti
pelajaran
4
Saya ingin selalu terlibat dalam
kegiatan pembelajaran dengan metode
Jelajah Alam Sekitar
5
Saya merasa pembelajaran dengan
metode Jelajah Alam Sekitar
memboroskan waktu
6
Saya malas memperhatikan penjelasan
teman ketika berdiskusi
Sangat
Setuju
Tidak
Tidak
Setuju
Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
7
Saya tidak senang mengikuti
pembelajaran dengan model Jelajah
Alam Sekitar
8
Saya suka mengobrol jika ditugasi
guru diskusi dalam kelompok
9
Saya merasa tidak percaya diri saat
belajar dengan metode Jelajah Alam
Sekitar
10
Saya sulit memahami materi
ekosistem bila pelajaran menggunakan
metode Jelajah Alam Sekitar
11
Dengan metode Jelajah Alam Sekitar
semangat belajar saya semakin
meningkat
12
Pembelajaran dengan metode Jelajah
Alam Sekitar membuat saya lebih
kompak dengan teman kelompok
13
Saya merasa bosan mempelajari
materi ekosistem dengan metode
Jelajah Alam Sekitar
14
Penggunaan metode Jelajah Alam
Sekitar dalam pembelajaran membuat
saya ingin mengetahui pokok bahasan
selanjutnya
15
Pujian yang diberikan oleh guru
membuat saya bersemangat dalam
belajar
16
Saya belajar sungguh-sungguh agar
menjadi kelompo terbaik
17
Saya hanya mengandalkan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
kelompok dalam mengerjakan tugas
18
Saya sulit berkonsentrasi dalam
pembelajaran, karena metode Jelajah
Alam Sekitar membuat proses
pembelajarannya menjadi ramai
19
Saya mudah menemukan konsep
tentang materi ekosistem bila
pembelajaran menerapkan metode
Jelajah Alam Sekitar
20
Saya merasa bahagia setelah kegiatan
pembelajaran berakhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 6 Kisi- Kisi Soal Pretest
KISI KISI SOAL PRE TEST
Aspek
Kompetensi
Indikator
Dasar
7.1 Menentukan
1. menjelaskan
ekosistem dan
pengertian
saling hubungan
ekosistem
CI
C2
C3
C4
Mengingat
Memahami
Mengaplikasi
Menganalisis
1
antara komponen
ekosistem
2. membedakan
3
masing-masing
contoh satuan
makhluk hidup
dalam ekosistem
3. menyebutkan
7
contoh ekosistem
alami dan buatan
4. menyebutkan
2
contoh komponen
biotik dan abiotik
5.
mengidentifikasi
satuan makhluk
hidup dalam
sebuah ekosistem
16, 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
6. Menyebutkan
15
satuan makhluk
hidup dalam suatu
ekosistem
7. menjelaskan
11
hubungan
ketergantungan
antar komponen
biotik
8. menyebutkan
4, 10
6
peranan orgaisme
dalam rantai
makanan
9. menyusun
5
contoh rantai
makanan pada
suatu ekosistem
10. menjelaskan
19
pengertian rantai
makanan
11. Menyebutkan
18
organisme yang
dapat membuat
makanannya
sendiri dalam
ekosistem
12. Menjelaskan
pengelompokan
dan peran
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
organisme dalam
rantai makanan
13. menyebutkan
9, 14
bentuk interaksi
makhluk hidup
beserta contohnya
14. Menyebutkan
20
contoh ekosistem
alami
15. menjelaskan
upaya pelestarian
ekosistem
12, 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 7 Soal Pretest
SOAL PRE TEST
A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat dan benar!
1. Berikut pernyataan ekosistem yang benar adalah...
a. Hubungan timbal balik antar makhluk hidup
b. Hubungan timbal balik antar makhluk tak hidup
c. Hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya
d. Hubungan timbal balik makluk hidup dengan cahaya, air, dan udara
2. Contoh komponen abiotik dalam suatu ekosistem berikut yang benar
adalah...
a. Karbondioksida, air, suhu dan cahaya
b. Tanah, air, tumbuhan, dan hewan
c. Air, bakteri, cahaya, dan udara
d. Udara, suhu, tanah, dan air
3. Tim penelitian mengamati ekosistem ditemukan seekor katak diatas batu
berlumut, serumpun bambu dipinggir sungai, lima ekor ikan gurameh dan
10 ekor ikan lele, dan satu pohon pisang. Berdasarkan data tersebut jumlah
populasi adalah...
a. 3
c. 5
b. 4
d. 6
4. Bakteri dalam ekosistem berperan sebagai...
a. Produsen
c. Pengurai
b. Konsumen
d. Penetral
Gambar di bawah ini untuk menjawab soal nomor 5-7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
5. Berdasarkan gambar di atas jumlah rantai makanan yang terbentuk
adalah...
a. 3
c. 5
b. 4
d. 6
6. Berdasarkan gambar di atas yang menduduki konsumen tingkat II adalah...
a. Tikus dan ulat
c. Ulat dan burung pipit
b. Burung dan katak
d. Katak dan tikus
7. Contoh ekosistem perairan:
1. Bendungan
2. Sungai
3. Saluran irigasi
4. Danau
Lingkungan yang disebut di atas dikatakan ekosistem buatan adalah...
a. 1 dan 4
c. 2 dan 3
b. 1 dan 3
d. 2 dan 4
8. Pada suatu ekosistem terdapat produsen, konsumen primer, konsumen
sekunder, dan konsumen tersier, kelompok yang berjumlah paling banyak
adalah...
a. Konsumen primer
c. Konsumen tersier
b. Konsumen sekunder
d. Produsen
9. Bentuk interaksi yang mungkin terjadi antara singa dan kijang adalah...
a. Ada yang dirugikan dan ada pula yang diuntungkan
b. menguntungkan kedua belah pihak
c. Merugikan kedua belah pihak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
d. Tidak ada yang diuntungkan
10. Dalam ekosistem, bakteri saprofit dan jamur disebut sebagai dekomposer,
karena...
a. Tidak mampu melakukan fotosintesis
b. Menguraikan zat organik menjadi zat anorganik
c. Mampu melakukan fotosintesis
d. Menyusun zat organik dari zat anorganik
11. Berikut ini merupakan contoh-contoh saling ketergantungan antara sesama
komponen biotik, kecuali...
a. Ayam betina memerlukan ayam jantan dalam berkembang biak
b. Kambing memakan rumput
c. Ayam dan kambing memerlukan oksigen
d. Lebah menghisap madu dari bunga
12. Agar tidak terjadi kerusakan hutan, yang harus dilakukan oleh manusia
adalah...
a. Membakar semak nelukar yang tidak bermanfaat
b. Menebang pohon yang tidak menghasilkan buah
c. Melakukan tebang pilih untuk memenuhi kebutuhan kayu
d. Menebang semua pohon dan menanami kembali
13. Perlakuan yang benar pada lahan miring adalah...
a. Dibuat sengkedan dan ditanamai tanaman keras
b. Langsung ditanami tanaman keras
c. Dicangkul lalu ditanami tanaman palawija
d. Dibiarkan saja sampai tanamannya tumbuh sendiri
14. Contoh-contoh di bawah ini yang membentuk pola simbiosis mutualisme
adalah...
a. Lebah madu dengan manusia
b. Tanaman budidaya dengan ulat
c. Serangga penyerbuk dengan tanaman
d. Tumbuhan dengan herbivora
15. Satuan makhluk hidup dalam suatu ekosistem terdiri atas...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
a. Produsen, konsumen, dan dekomposer
b. Herbivor, karnivor, dan Omnivor
c. Bioma, biosfer, dan atmosfer
d. Individu, populasi, dan komunitas
16. Pada sebidang tanah yang lebarnya 2 meter dan panjangnya 3 meter
dijumpai dua ekor belalang, 10 batang alang-alang, 25 batu kecil, 4
sampah plastik, dan 2 ekor semut merah. Banyaknya populasi yang
dijumpai di tempat tersebut adalah....
a. 2
c. 4
b. 3
d. 5
17. Satu makhluk hidup tunggal di dalam suatu lingkungan disebut...
a. Ekosistem
c. Individu
b. Habitat
d. Biosfer
18. Organisme yang dapat membuat makananya sendiri disebut...
a. Heterotrof
c. Trofit
b. Autotrof
d. Heterogen
19. Peristiwa makan dan dimakan dengan satu urutan dan arah tertentu dalam
suatu ekosistem disebut...
a. Rantai makanan
c. simbiosis
b. Jaring-jaring makanan
d. Piramida makanan
20. Berikut ini yang merupakan contoh ekosistem alami adalah...
a. Hutan
c. Sawah
b. Akuarium
d. Bendungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
JAWABAN
1. B
6. B
11. D
16. B
2. D
7. B
12. D
17. C
3. B
8. D
13. A
18. B
4. C
9. A
14. C
19. D
5. C
10. B
15. D
20. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PEDOMAN PENILAIAN
Pilihan Ganda
•
Soal berjumlah 20 butir, setiap soal dengan jawaban benar (skor 2),
dan jawaban salah (skor 0)
•
NILAI =
Skor maksimal = 40
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑋𝑋 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 8 Kisi – Kisi soal Post test I
KISI-KISI SOAL POST TEST I
Aspek
Kompetensi
Dasar
7.1 Menentukan
ekosistem dan
saling hubungan
antara komponen
ekosistem
Indikator
1. menjelaskan
pengertian
ekosistem
2.
Mengelompokan
beberapa
organisme dalam
satuan ekosistem
CI
Mengingat
20
1
3. Menyebutkan
interaksi antar
komponen biotik
4. menyebutkan
lingkungan abiotik
dalam suatu
ekosistem
C2
Memahami
4
7
5. Mengurutkan
rantai energi
dalam suatu
ekosistem
8
6. Menjelaskan
perbandingan
mengenai masa
10
C3
Mengaplikasi
C4
Menganalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
populasi yang
menyusun suatu
piramida makanan
7. membedakan
masing-masing
cntoh satuan
makhluk hidup
dalam ekosistem
8. menyebutkan
contoh ekosistem
alami dan buatan
9. menyebutkan
contoh komponen
biotik dan abiotik
10. Menyebutkan
ekosistem
berdasarkan
proses
terbentuknya
11. menjelaskan
hubungan
ketergantungan
antar komponen
biotik
12.menyebutkan
peranan orgaisme
dalam rantai
makanan
13. menjelaskan
hubungan
ketergantungan
antara komponen
biotik dengan
abiotik
14. menganalisis
bentuk interaksi
antara makhluk
hidup berdasarkan
contohnya
15. menyebutkan
bentuk interaksi
makhluk hidup
beserta contohnya
16. menjelaskan
upaya pelestarian
ekosistem
3
2
5
11
17, 19
6
15, 16, 18
9, 14
12, 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 9 Soal Post test Siklus I
POS TEST
(SIKLUS I)
A. Berilah tanda (X) pada jawaban yang tepat dan benar!
1. Dilingkungan sekolah terdapat sekelompok pohon beringin, sekelompok
kupu-kupu, sekelompok paku ekor kuda, dan kelompok makhluk hidup
lainnya, kelompok tersebut membentuk...
a. Populasi
c. Biosfer
b. Komunitas
d. Habitat
2. Dalam suatu ekosistem kita dapat menemukan berbagai komponen
penyusun ekosistem yang dapat dikelompokan menjadi dua kelompok,
yaitu...
a. Biotik dan abiotik
c. Tumbuhan dan hewan
b. Biotik dan antibiotik
d. Produsen dan konsumen
3. Pada sebidang tanah yang lebarnya 2 meter dan panjangnya 3 meter
dijumpai dua ekor belalang, 10 batang alang-alang, 25 batu kecil, 4
sampah plastik, dan 2 ekor semut merah.
Banyaknya populasi yang dijumpai di tempat tersebut adalah....
c. 2
c. 4
d. 3
d. 5
4. Interaksi antara dua makhluk hidup berbeda spesies dalam hubungan yang
berlangsung dan erat disebut....
a. Ansimbiosis
c. Parasitisme
b. Komensalisme
d. Simbiosis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
5. Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan atas...
a. Ekosistem rawa-rawa dan ekosistem air tawar
b. Ekosistem danau dan ekosistem sawah
c. Ekosistem alami dan ekosistem buatan
d. Ekosistem akuarium dan ekosistem kolam
6. Suatu bentuk interaksi dua organisme dan hanya salah satu saja yang
beruntung, sedangkan yang lainnya juga tidak dirugikan disebut...
a. Komensalisme
c. Kompetisi
b. Mutualisme
d. Parasitisme
7. Berikut ini yang merupakan lingkungan abiotik dalam suatu ekosistem
antara lain...
a. Tumbuhan, pupuk, kambing, dan bakteri
b. Cahaya matahari, tanah, air, dan udara
c. Bakteri, tumbuhan hijau, kelinci dan ikan
d. Tanah, air, udara, bakteri dan tumbuhan
8. Energi mengalami perpindahan secara berturut-turut dari...
a. Matahari-tumbuhan-konsumen I- konsumen II-Konsumen III
b. Matahari-omnivora-karnivora-herbivora
c. Tumbuhan-matahari-konsumen I- konsumenII- konsumen III
d. Tumbuhan-konsumen I- konsumen II – konsumen III- matahari
9. Peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem disebut...
a. Simbiosis
b. Rantai makanan
c. Jaring-jaring makanan
d. Jaring-jaring kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
10. Pernyataan yang benar mengenai perbandingan masa populasi yang
menyusun suatu piramida makanan adalah...
a. Produsen lebih kecil daripada konsumen I
b. Produsen lebih kecil daripada konsumen II
c. Konsumen I lebih kecil daripada produsen
d. Konsumen II lebih besar dari pada konsumen I
11. Perhatikan gambar siklus materi berikut ini...
Tikus
Padi
Jamur
Peran masing-masing organisme tersebut adalah...
Konsumen
Produsen
Dekomposer
a. Jamur
Tikus
Padi
b. Jamur
Padi
Tikus
c. Padi
Tikus
Jamur
d. Tikus
Padi
Jamur
12. Perhatikan gambar di bawah ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa...
a. Tidak ada hubungan antara jumlah organisme dan tingkat tropik yang
ditempatinya
b. Tempat tropik yang lebih rendah mempunyai jumlah organisme yang lebih
banyak
c. Tingkat tropik yang lebih rendah mempunyai jumlah organisme yang lebih
sedikit
d. Hubungan antara jumlah suatu organisme dan tingkat tropik yang
ditempati tidak beraturan
13. Pada suatu rantai makanan apabila jumlah produsen berkurang, akibatnya
adalah...
a. Jumlah herbivor meningkat, tetapi jumlah karnivor menurun
b. Jumlah herbivor menurun, tetapi jumlah karnivor meningkat
c. Jumlah herbivor dan karnivor meningkat
d. Jumlah herbivor dan karnivor menurun
14. Dalam arus energi suatu ekosistem yang berperan sebagai sumber energi
utama adalah...
a. Cahaya matahari
c. Produsen
b. Konsumen
d. Pengurai
15. Perhatikan gambar dibawah ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Gambar rantai makanan diatas yang merupakan konsumen tingkat II
adalah...
a. Padi
c. Belalang
b. Katak
d. Ular
16. Organisme yang memperoleh energi dengan mendapatkan makanan dari
organisme lain disebut..
a. Autotrof
c. Fotoautotrof
b. Heterotrof
d. Karnivora
17. Organisme yang dapat membuat makanannya sendiri disebut..
a. Heterotrof
c. Trofit
b. Autotrof
d. Heterogen
18. Data hewan:
1. Ular
2. Katak
3. Kucing
4. Kelinci
Konsumen tingkat tiga adalah..
a. Ular
c. Kucing
b. Katak
d. Kelinci
19. Makhluk hidup yang berkedudukan sebagai penghasil makanan adalah...
a. Produsen
c. Komunitas
b. Konsumen
d. Populasi
20. Yang dimaksud ekosistem adalah...
a. Hubungan timbal balik antar makhluk hidup
b. Hubungan timbal balik antar makhluk hidup tak hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
c. Hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya
d. Hubungan timbal balik makhluk hidup dengan cahaya matahari, air,
dan udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
JAWABAN
1. B
6. A
11. D
16. B
2. A
7. B
12. B
17. B
3. B
8. A
13. D
18. C
4. D
9. B
14. A
19. A
5. C
10. C
15. B
20. C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PEDOMAN PENILAIAN
Pilihan Ganda
•
Soal berjumlah 20 butir, setiap soal dengan jawaban benar (skor 2),
dan jawaban salah (skor 0)
•
NILAI =
Skor maksimal = 40
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑋𝑋 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 10 Kisi – Kisi soal Post tes II
KISI-KISI POST TES SIKLUS II
Kompetensi
Dasar
7.2
Mengidentifi
kasi
pentingnya
keanekaraga
man
makhluk
hidup dalam
pelestarian
ekosistem
Aspek
Indikator
1. menyebutkan
kegiatan manusia
yang dapat
merusak ekosistem
C1
C2
C3
C4
Mengingat
Memahami
Mengaplikasi
Menganalisis
7
9, 11, 8
19
2. Menjelaskan
tingkat
keanekaragaman
makhluk hidup
20
2. menjelaskan cara
pelestarian
ekosistem
10, 13, 15
3. Menyebutkan
penyebab
berkurangnya
keanekaragaman
makhluk hidup
4. menjelaskan
fungsi hutan dan
penyebab ruskanya
hutan
5. Menjelaskan
penyebab
terganggunya
ekosistem
6. Menyebutkan cara
mempertahankan
keanekaragaman
makhluk hidup
7. Menyebutkan zat
yang menyebabkan
2
1
4
3, 6, 16
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
pencemaran
8. menyebutkan
usaha-usaha yang
harus dilakukan
untuk meningkatkan
produski bahan
pangan
9. Menyebutkan
penyebab polutan
10. Menyebutkan
gangguan yang
disebabkan faktor
alam
5
14
17, 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 11 Soal Post test II
POST TEST II
(SIKLUS II)
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat dan benar!
1. Dibawah ini merupakan fungsi hutan, kecuali...
a. Habitat bagi tumbuhan
b. Penghasil minyak bumi
c. Mencegah erosi dan banjir
d. Penghasil bahan baku mebel
2. Berikut ini penyebab berkurangnya keanekaragaman makhluk hidup,
kecuali...
a. Tingkat reproduksi tinggi
b. Kurangnya cagar alam
c. Eksplorasi berlebihan
d. Pencemaran lingkungan
3. Komodo merupakan hewan endemic di pulau komodo sehingga perlu
dilindungi agar tidak punah. Untuk tujuan tersebut, pulau komodo
dijadikan sebagai...
a. Cagar alam
c. Suaka margasatwa
b. Taman nasional
d. Hutan wisata
4. Tindakan berikut yang merupakan penyebab rusaknya keseimbangan
ekosistem adalah...
a. Menangkap ikan dengan bahan peledak
b. Tidak berburu hewan langka
c. Memadamkan bekas api unggun di hutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
d. Penebangan hutan dengan sistem tebang habis
5. Yang tidak termasuk usaha-usaha yang harus dilakukan untuk
meningkatkan produksi bahan pangan adalah...
a. Pengubahan pola konsumsi
b. Melarang perburuan terhadap hewan langka
c. Melakukan pembukaan hutan secara liar
d. Melakukan konservasi
6. Yang tidak termasuk upaya pencegahan kepunahan/kelangkaan suatu
spesies adalah...
a. Pengubahan pola konsumsi
b. Melarang perburuan terhadap hewan langka
c. Melakukan pembukaan hutan secara liar
d. Melakukan konservasi
7. Akibat yang ditimbulkan oleh kepadatan penduduk yang tinggi terhadap
sumber daya alam yang tersedia adalah...
a. Air dan udara bersih yang semakin sulit diperoleh
b. Makin terpeliharanya pohon-pohon dihutan
c. Terciptanya stabilitas iklim dan suhu lingkungan
d. Terjaminnya ketersediaan bahan pangan
8. Tindakan manusia yang bersifat positif untuk mengubah ekosistem
adalah...
a. Membuka hutan untuk pemukiman
b. Membuang limbah pabrik kesungai
c. Memberantas hama dan penyakit
d. Membuat persawahan di lereng gunung secara bertingkat-tingkat
9. Tindakan manusia yang menjaga hutan dan kerusakan lingkungan adalah...
a. Menembak pemburu
c. lomba berburu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
b. Menangkap ikan dengan bahan peledak d. Melakukan reboisasi
10. Berikut ini adalah cara untuk mengurangi polusi udara, kecuali....
a. Menggunakan bahan bakar non-fosil di pabrik industri
b. Menggunakan penyaring pada cerobong untuk menghilangkan oksida
sulfur
c. Menggunakan bahan bakar ramah lingkungan
d. Menggunakan CFC untuk mesin pendingin
11. Berikut ini tujuan program reboisasi adalah untuk...
a. memperindah kota
b. Menghutankan kembali kawasan hutan lindung
c. Mengurangi karbondioksida
d. Supaya lingkungan teduh
12. Suatu zat yang menyebabkan pencemaran disebut....
a. Polusi
c. Sampah
b. Polutan
d. Limbah
13. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini
1. Satwa yang hampir punah dapat ditangkarkan di kebun binatang
2. Satwa langka dapat dijual ke negara lain untuk mendapatkan devisa
3. Satwa langka dipelihara oleh orang-orang yang sayang dengan hewan
4. Satwa yang dilindungi dikembalikan pada habitatnya semula
Pernyataan yang benar untuk melindungi satwa yang hampir punah dan
dilindungi adalah...
a. 1 dan 2
c. 2 dan 3
b. 1 dan 4
d. 3 dan 4
14. Suatu zat disebut polutan apabila memenuhi syarat berikut, kecuali...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
a. Jumlahnya melebihi normal
c. Tidak merugikan
b. Tempat tidak semestinya
d. Berada waktu yang tidak tepat
15. Berikut ini adalah contoh perlindungan alam, kecuali...
a. Memelihara proses ekologi yang esensial dalam mendukung
kehidupan
b. Mempertahankan keanekaragaman gen
c. Menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara berkelanjutan
d. Melindungi daerah penyangga konservasi
16. Faktor utama penyebab punahnya orangutan adalah...
a. Perburuan liar
b. Penggundulan hutan
c. Kemampuan reproduksi yang rendah
d. Kemampuan adaptasi rendah
17. Gangguan keseimbangan yang disebabkan faktor alam adalah..
a. Penggundulan hutan
b. Penggunaan peptisida
c. gunung meletus
d. Perburuan liar
18. Polusi udara secara alami misalnya...
a. Pembakaran sampah
c. Uap dari laut
b. Kebakaran hutan
d. Gas dari aktivitas gunung merapi
19. Manusia harus mengelola lingkungan karena...
a. Sumber daya alam dapat diperbarui
b. Peningkatan kebutuhan hidup
c. Peningkatan penggunaan sumber daya alam
d. Peningkatan daya dukung lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
20. Keanekaragaman yang tampak pada suatu spesies disebut...
a. Variasi
c. Kreasi
b. Seleksi
d. Adaptasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
JAWABAN
Pilihan ganda
1. B
6. A
11. B
16. A
2. A
7. A
12. D
17. C
3. B
8. D
13. C
18. D
4. D
9. D
14. A
19. A
5. C
10. D
15. D
20. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PEDOMAN PENILAIAN
Pilihan Ganda
•
Soal berjumlah 20 butir, setiap soal dengan jawaban benar (skor 2),
dan jawaban salah (skor 0)
•
NILAI =
Skor maksimal = 40
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔𝑔
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖
𝑋𝑋 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 12 Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DI KELAS
Sekolah
: SMP Joannes Bosco Yogyakarta
Kelas
:
Mata Pelajaran
:
Hari, tanggal
:
PETUNJUK
1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajarmengajar!
2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai keadaan yang anda amati!
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
ASPEK YANG DIAMATI
ASPEK AFEKTIF
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa antusias mengerjakan tugas dan LKS
Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok
Siswa berani mengungkapkan pendapat dalam kelompok
Siswa bersemangan mengikuti pembelajaran metode
Jelajah Alam Sekitar
Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dengan
metode Jelajah Alam Sekitar
Siswa menghargai pendapat teman ketika berdiskusi
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan
kelas dengan percaya diri
Siswa kritis menanggapi pendapat teman untuk mencari
informasi
Siswa mencatat hasil diskusi kelompok dengan baik
SKOR
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PEDOMAN PENSKORAN
Kelompok dengan jumlah anggota 4 siswa
•
•
•
•
Skor 4, jika sebanyak 4 siswa dalam kelompok melakukan aspek seperti
pada lembar observasi
Skor 3, jika sebanyak 3 siswa dalam kelompok melakukan aspek seperti
pada lembar observasi
Skor 2, jika sebanyak 2 siswa dalam kelompok melakukan aspek seperti
pada lembar observasi
Skor 1, jika sebanyak 1 siswa dalam kelompok melakukan aspek seperti
pada lembar observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 13 Surat Keterangan Selesai Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 14 Analisis Kuisioner Motivasi Belajar
Motivasi I
No.
nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
1
4
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
2
4
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
4
3
4
4
5
4
2
3
2
3
2
4
2
4
2
3
2
3
4
3
2
3
4
2
4
2
6
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
4
4
3
4
4
7
4
3
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
4
3
3
2
4
3
4
3
8
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
9
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
1
No pernyataan
10 11 12 13
1
3
4
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
4
1
4
3
4
1
4
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
2
3
3
3
2
3
2
4
3
4
4
3
1
3
4
3
2
4
3
3
4
3
3
4
2
2
3
3
2
4
3
3
1
3
3
3
1
3
3
4
3
4
4
2
14
4
2
2
2
3
2
2
2
4
3
2
2
2
4
2
2
2
3
2
4
3
15
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
4
4
16
2
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
2
4
2
3
3
1
3
3
3
4
17
4
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
2
3
2
4
3
18
4
3
3
3
4
4
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
19
4
2
3
1
3
3
3
3
4
3
3
2
3
4
3
3
2
3
3
4
3
20
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
4
3
Jumlah
%
Kategori
69
57
61
56
64
54
55
57
68
62
56
54
63
69
60
65
55
70
56
70
62
86,25
71,25
76,25
70
80
67,5
68,75
71,25
85
77,5
70
67,5
78,75
86,25
75
81,25
68,75
87,5
70
87,5
77,5
Sangat tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Tinggi
tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
22
23
24
25
26
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
4
3
4
% 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 =
=
% 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 =
=
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
7
26
𝑥𝑥 100%
∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠
𝑥𝑥 100%
= 73,07%
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠
= 26,92%
19
26
3
1
3
1
2
3
4
3
4
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
𝑥𝑥 100%
𝑥𝑥 100%
Interval
(%)
Kategori
Jumlah
siswa
79 - 100
57 – 78
33 – 56
10 - 32
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
7
19
0
0
Prosentase
motivasi
(%)
26,92
73,07
0
0
3
3
4
3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
63
62
68
63
67
78,75
77,5
85
78,75
83,75
Tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Motivasi II
No.
nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
1
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
3
4
4
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
6
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
4
3
3
4
3
4
4
4
4
3
4
7
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
8
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
9
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
No pernyataan
10 11 12 13
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
2
2
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
3
4
14
3
1
3
4
4
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
15
4
3
3
4
4
4
3
4
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
16
3
3
3
4
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
17
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
18
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
3
4
4
19
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
20
4
3
3
4
4
4
4
1
3
4
4
4
1
3
3
4
4
3
4
3
3
4
4
Jumlah
%
Kategori
66
59
67
73
78
70
75
70
67
64
75
68
72
73
72
74
69
71
70
70
72
74
78
82,5
73,75
83,75
91,25
97,5
87,5
93,75
87,5
83,75
80
93,75
85
90
91,25
90
92,5
86,25
88,75
87,5
87,5
90
92,5
97,5
tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sasngat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
24
25
26
Siswa 1
Siswa 1
Siswa 1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
% 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 =
=
% 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑖𝑖 =
=
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠
23
26
𝑥𝑥 100%
= 88,46%
∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
∑ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠
3
26
4
4
4
𝑥𝑥 100%
= 11,53%
𝑥𝑥 100%
4
4
4
4
4
4
𝑥𝑥 100%
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
78
78
78
97,5
97,5
97,5
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 15 Hasil Kuisioner Motivasi Belajar awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 16 Sampel Hasil Kuisioner Belajar Akhir Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran 17 Analisis Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus I
No.
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
siswa 1
siswa 2
siswa 3
siswa 4
siswa 5
siswa 6
siswa 7
siswa 8
siswa 9
siswa 10
siswa 11
siswa 12
siswa 13
siswa 14
siswa 15
siswa 16
siswa 17
siswa 18
siswa 19
siswa 20
siswa 21
siswa 22
siswa 23
1
2
2
2
0
2
2
0
2
2
2
0
2
2
2
2
2
0
2
0
2
0
0
0
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
2
2
2
2
3
0
2
0
2
0
0
0
2
2
2
0
2
2
0
2
2
0
2
0
0
0
0
0
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
0
2
0
5
2
2
0
2
2
2
2
0
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
6
0
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
7
2
2
2
2
0
2
0
0
0
2
2
2
2
2
2
2
0
2
2
0
2
2
2
8
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
9
2
2
2
2
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
No. Soal
10 11
2
0
0
2
0
0
0
2
0
2
0
2
2
2
0
0
0
2
0
2
2
2
0
0
2
2
0
2
0
2
0
2
2
0
0
2
0
0
2
2
0
2
0
2
2
2
12
2
2
2
2
2
0
2
2
2
2
0
2
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
13
0
2
0
2
0
0
0
2
0
0
0
2
0
2
2
0
2
0
2
0
0
0
0
14
2
2
2
2
2
2
0
0
2
0
2
0
0
2
0
0
0
2
2
2
0
2
0
15
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
16
0
0
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
2
0
0
2
0
0
2
2
2
2
17
0
0
2
2
2
2
0
2
2
2
2
0
2
2
0
0
2
2
2
2
2
2
2
18
2
0
0
0
0
0
0
2
0
0
2
2
0
0
2
0
2
2
0
2
0
0
0
19
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
20
0
2
0
2
0
0
2
0
0
2
0
2
2
2
2
0
2
0
0
2
2
0
2
Jumlah
Ket
65
80
65
85
70
70
60
70
70
75
75
80
75
80
80
60
50
70
55
75
60
65
70
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
24
25
26
siswa 24
siswa 25
siswa 26
0
2
0
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
2
2
0
2
2
0
2
2
2
No
0
0
2
2
0
2
2
2
0
0
2
0
2
2
2
Keterangan
2
2
2
2
0
2
2
0
2
0
0
2
2
2
2
Ketercapaian
1
Rata-rata kelas
70
2
Nilai Tertinggi
85
3
Nilai Terendah
50
4
Jumlah siswa yang mencapai KKM 75
10
5
Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 75
16
6
Ketuntasan klasikal
38,46%
0
2
2
75
70
70
Tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran 18 Contoh Pekerjaan Posttes 1 Siswa yang Mendapat Nilai Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 19 Contoh Pekerjaan Siswa Pretes yang Mendapat Nilai Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran 20 Contoh Pekerjaan Siswa Pretes yang Mendapat Nilai Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lampiran 21 Sampel Hasil Lembar Observasi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Lampiran 22 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Lampiran 23 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Lampiran 24 Contoh Pekerjaan LKS Siklus I Pertemuan III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Lampiran 25 Contoh Pekerjaan LKS Siklus II Pertemuan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Lampiran 26 Analisa Hasil Belajar Kognitif (Post Test II)
No.
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
siswa 1
siswa 2
siswa 3
siswa 4
siswa 5
siswa 6
siswa 7
siswa 8
siswa 9
siswa 10
siswa 11
siswa 12
siswa 13
siswa 14
siswa 15
siswa 16
siswa 17
siswa 18
siswa 19
siswa 20
siswa 21
siswa 22
siswa 23
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
6
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
7
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
8
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
9
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
0
2
No. Soal
10 11
0
0
2
0
2
0
2
2
2
2
0
2
2
2
2
0
0
2
0
2
0
2
2
0
0
2
2
0
2
2
2
2
2
0
0
2
2
0
2
0
0
2
2
2
2
2
12
2
2
0
0
0
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
2
2
0
0
0
13
2
2
0
2
0
2
0
2
0
2
2
2
0
2
2
2
0
2
2
2
0
2
2
14
2
2
0
2
0
0
2
2
0
2
2
0
2
0
0
2
2
2
0
0
2
0
2
15
2
2
2
0
2
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
2
0
2
2
0
2
2
16
2
0
2
2
2
2
0
2
2
2
0
2
2
2
0
2
2
0
2
0
2
2
2
17
2
0
2
2
2
2
2
2
0
2
2
2
0
2
2
2
0
2
0
0
2
2
2
18
0
2
0
2
2
0
2
2
2
2
2
2
0
0
2
2
0
0
2
2
0
2
2
19
2
0
0
2
2
2
2
2
2
2
0
2
2
2
0
2
0
2
0
2
0
2
0
20
2
0
2
0
2
2
2
2
0
2
0
0
2
2
0
0
2
0
2
0
0
0
2
Jumlah
Ket
85
75
70
85
80
85
90
95
85
90
80
85
80
85
80
95
75
70
80
75
60
85
90
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
24
25
26
siswa 24
siswa 25
siswa 26
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
0
0
2
2
2
2
2
0
2
2
2
0
2
0
2
0
2
2
2
2
2
2
2
0
2
0
No
Keterangan
Ketercapaian
1
Rata-rata kelas
81,92
2
Nilai tertinggi
95
3
Nilai terendah
60
4
Jumlah siswa yang mencapai KKM
23
5
Jumlah siswa yang belum mencapai KKM
3
6
Ketuntasan Klasikal
88,46%
2
0
2
2
2
2
85
85
80
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Lampiran 27 Contoh Pekerjaan Siswa Posttes 2 siklus II yang Mendapat Nilai
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Lampiran 28 Pendokumentasian Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Lampiran 29 Hasil Analisis Observasi Siklus I
Pertemuan I
No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
1
2
4
1
2
1
2
2
2
No. Pernyataan
5
6
2
3
3
2
2
3
2
2
2
3
2
3
7
2
2
2
2
2
2
8
2
2
1
2
2
2
9
2
3
2
2
2
2
10
1
2
2
2
2
2
8
2
2
2
2
2
3
9
2
3
2
2
2
3
10
2
2
2
2
2
3
Total Skor
%
kategori
19
22
19
20
22
21
47,5
55
47,5
50
50
52,5
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Total Skor
%
kategori
20
21
20
20
20
29
50
52,5
50
50
50
72,5
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Pertemuan II
No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
4
2
2
2
2
2
3
No. Pernyataan
5
6
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
7
2
2
2
2
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Pertemuan III
No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
1
2
3
2
2
2
2
No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
4
2
3
2
2
2
2
No. Pernyataan
5
6
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
% pertemuan 1
47,5
55
47,5
50
50
52,5
7
2
2
2
2
2
2
% pertemuan 2
50
52,5
50
50
50
72,5
8
2
2
2
2
2
2
9
2
2
2
2
2
2
10
2
2
2
2
2
2
% pertemuan 3
50
60
55
50
50
50
Total Skor
%
kategori
20
24
22
20
20
20
50
60
55
50
50
50
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rata-rata
49,17
55,83
50,83
50
50
58,33
Kategori
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Lampiran 30 Hasil Analisis Observasi Siklus II
Pertemuan I
No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
1
4
4
4
3
3
3
2
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
No. Pernyataan
5
6
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
7
4
4
4
4
4
4
8
3
3
4
4
4
4
9
4
4
4
4
4
4
10
3
4
4
4
4
4
8
4
3
4
4
4
4
9
4
4
3
3
4
4
10
4
4
4
4
4
4
Total Skor
%
kategori
38
38
40
37
39
38
95
95
100
92,5
97,5
95
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Total Skor
%
kategori
40
37
36
39
40
36
100
92,5
90
97,5
100
90
Pertemuan II
No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
1
4
4
4
4
4
3
2
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
No. Pernyataan
5
6
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
7
4
3
3
4
4
4
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
% pertemuan 1
95
95
100
92,5
97,5
95
% pertemuan 2
100
92,5
90
97,5
100
90
Rata-rata
97,5
93,75
95
95
98,75
92,5
Kategori
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Download