Yazid Mubasir /Analisis Tingkat Kebisingan dengan Aplikasi Berbasis Android: Studi Implementasi Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing 89 Analisis Tingkat Kebisingan dengan Aplikasi Berbasis Android: Studi Implementasi Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing Yazid Mubasir1,2)* , Masturi1), Ian Yulianti1) 1) Prodi Pendidikan Fisika S-2, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Bendan Ngisor, Semarang 50233, Telp. 024-8440516 2) SMA Negeri 3 Purworejo, Jln. Yogyakarta Km 8, Purworejo, Telp. 0275-323665 * e-mail: [email protected] Abstrak – Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis tingkat kebisingan di sekitar sumber bunyi dari jalan raya, laboratorium musik dan tempat olahraga ; (2) mengetahui aktivitas belajar peserta didik kelas XI MIA 4 SMA Negeri 3 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016 melalui metode pembelajaran inkuiri terbimbing. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kebisingan di berbagai area paparan. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan data text di sound meter berbasis android untuk mendapatkan kesimpulan. Kesimpulan yang didapat dianalisis berdasarkan tinjauan konsep fisika gejala gelombang. Sedangkan aktivitas belajar peserta didik dalam pengukuran tingkat kebisingan dengan aplikasi berbasis android menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing menunjukkan persentase 89,9%. Kata kunci: tingkat kebisingan, inkuiri, gelombang I. PENDAHULUAN Ketiadaan suatu alat di laboratorium , membuat guru melakukan pembelajaran yang bersifat teori saja yang cenderung berpusat pada guru , namun adanya alat ukur berbasis android [1], pembelajaran akan semakin mudah dan menarik dan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi [2]. Menemukan sendiri sebagai salah satu metode yang tepat diterapkan dalam penentuan tingkat kebisingan yang berasal dari sumber bunyi di sekitar sekolah. Peserta didik tidak hanya menunggu materi yang akan disampaikan oleh guru saja, melainkan berusaha sendiri untuk mengkaji lebih rinci lagi tentang permasalahan yang ditimbulkan oleh kebisingan di sekitar sekolah. Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai dengan konteks ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan manusia . Kebisingan berasal dari sumber bunyi, dimana sumber bunyi dapat mengalami gejala gelombang seperti pemantulan, pembiasan, difraksi, dan interferensi [3] . Kebisingan ini dapat diukur dengan sound level meter , namun dengan adanya smartphone yang berbasis Android pun didukung dengan sejumlah aplikasi yang dapat digunakan sebagai fasilitas belajar bagi peserta didik [4] yaitu sound meter sehingga aplikasi ini dapat sebagai alat ukur alternatif . Model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang melatih peserta didik untuk belajar menemukan masalah, mengumpulkan, mengorganisasi, dan memecahkan masalah. Model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional.[5] Model pembelajaran inkuiri dapat melatih peserta didik untuk menginvestigasi dan menjalankan suatu proses yang tidak biasa, mengajak peserta didik melakukan hal serupa seperti ilmuan dalam usaha mengorganisir pengetahuan dan membuat prinsip-prinsip. [6]. Model pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki beberapa kelebihan bila diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Kelebihan- kelebihan tersebut, antara lain: (1) melatih peserta didik bekerja mandiri, berpikir kreatif untuk bekerja lebih cepat dan efisien dalam mencapai tujuan yang diinginkan, (2) melatih dan membudayakan peserta didik untuk menggunakan kemampuan metakognisinya guna berpikir secara sistematis dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah, (3) membudayakan peserta didik berkolaborasi (kerjasama) dalam menyelesaikan masalah, (4) dapat meningkatkan kompetensi belajar akademik dan mengembangkan keterampilan sosial. [7]. Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis tingkat kebisingan di sekitar sumber bunyi dari jalan raya, laboratorium musik dan tempat olahraga; (2) mengetahui aktivitas belajar peserta didik kelas XI MIA 4 SMA Negeri 3 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016 melalui metode pembelajaran inkuiri terbimbing. II. METODE PENELITIAN A. Model dan Analisis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Tahapan pengukuran terdiri atas pengukuran pada jarak 2 m, 4 m, 8 m, dan 16 m seperti terlihat pada Gambar 1. Gambar 1. Skema pengukuran tingkat kebisingan (dB) pada jarak (m) tertentu. Pemilihan jarak ini hanya untuk mempermudah letak titik pengukuran terhadap titik acuan. Pengukuran dilakukan pada saat sumber kebisingan dominan berasal Prosiding Pertemuan Ilmiah XXX HFI Jateng & DIY, Salatiga 28 Mei 2016 ISSN : 0853-0823 90 Yazid Mubasir /Analisis Tingkat Kebisingan dengan Aplikasi Berbasis Android: Studi Implementasi Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dari sumber bunyi yang diukur. Tempat pengukuran tingkat kebisingan dilakukan di lingkungan SMA Negeri 3 Purworejo yang beralamat di jln. yogyakarta km 8 purworejo, jawa tengah. Sumber data berasal dari jalan raya, laboratorium musi, tempat olahraga. Sedangkan sumber belajar aktivitas belajar peserta didik adalah peserta didik kelas XI MIA 4 SMA Negeri 3 Purworejo sebanyak 32 peserta didik. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi baik pengukuran tingkat kebisingan maupun aktivitas belajar peserta didik. Aktivitas belajar peserta didik meliputi seluruh tahapan pembelajaran inkuiri. Lembar observasi aktivitas belajar peserta didik menggunakan skala dengan rentang 1 s.d 3. Skala dengan rentang ini dimaksudkan untuk lebih menyederhanakan proses pengamatan aktivitas belajar peserta didik. Selanjutnya, hasil observasi aktivitas peserta didik dihitung dengan persentase aktivitas belajar peserta didik. Hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif kualitatif. B. Prosedur Tindakan Penelitian B.1. Pengukuran Tingkat Kebisingan Pengukuran tingkat kebisingan dari sumber bunyi jalan raya, laboratorium musik dan tempat olahraga dilaksanakan pada jarak yang berbeda yaitu 2 m, 4 m, 8 m, dan 16 m. Pengukuran dilakukan dengan aplikasi berbasis android sound meter yang dapat di download secara gratis di google play store. Dari hasil pengukuran ini selanjutnya dianalisis untuk menentukan area paparan sesuai dengan data pengukuran tingkat kebisingan. Selanjutnya tingkat kebisingan pada masing-masing area paparan dibandingkan dengan data text yang terdapat di sound meter berbasis android sebagai dasar untuk penarikan kesimpulan. Kesimpulan yang didapat dianalisis berdasarkan tinjauan konsep fisika gejala gelombang B.2. Aktivitas Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Tahapan pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing dalam kegiatan eksperimen pengukuran tingkat kebisingan adalah sebagai berikut: orientasi, merumuskan masalah dan hipotesis, tahap observasi dan pengumpulan data, tahap analisis data, penarikan kesimpulan dan tahap pelaporan. Gambar 2. Grafik tingkat kebisingan (dB) terhadap jarak (m) untuk sumber bunyi jalan raya Gambar 3. Grafik tingkat kebisingan (dB) terhadap jarak (m) untuk sumber bunyi laboratorium musik Tingkat kebisingan untuk sumber bunyi tempat olahraga pada jarak 2 m, 4 m dan 8 m diperoleh rentang antara 60 db – 70 db, sedangkan untuk jarak 16 m diperoleh rentang antara 50 db – 60 db seperti ditunjukkan pada Gambar 4. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tingkat kebisingan yang bersumber dari jalan raya, laboratorium musik dan tempat olahraga Tingkat kebisingan untuk sumber bunyi jalan raya pada jarak 2 m dan 4 m diperoleh rentang antara 80 db – 90 db, untuk jarak 8 m diperoleh rentang antara 70 db – 80 db, sedangkan untuk jarak 16 m diperoleh rentang antara 60 db – 70 db seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Tingkat kebisingan untuk sumber bunyi laboratorium musik pada jarak 2 m dan 4 m diperoleh rentang antara 80 db – 90 db, untuk jarak 8 m diperoleh rentang antara 70 db – 80 db, sedangkan untuk jarak 16 m diperoleh rentang antara 60 db – 70 db seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 4. Grafik tingkat kebisingan (dB) terhadap jarak (m) untuk sumber bunyi tempat olahraga Prosiding Pertemuan Ilmiah XXX HFI Jateng & DIY, Salatiga 28 Mei 2016 ISSN : 0853-0823 Yazid Mubasir /Analisis Tingkat Kebisingan dengan Aplikasi Berbasis Android: Studi Implementasi Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing Area paparan sesuai dengan rentang tingkat kebisingan yang dibandingkan dengan data text alat ukur sound meter dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1. Tabel area paparan dengan variasi jarak Sumber Area Paparan Kebisin 2 m 4 m 8m gan Pintu Gerbang Ruang Satpam, Mushola Belakang Sebagian Ruang Guru, Mushola Depan Data Text : Busy Street, Alarm Clock Data Text : Busy Street, Alarm Clock Data Text : Busy traffic, Phone ringtone Data Text : Normal conversati on Lab. Bahasa Sebagian Lab. Fisika Sebagian Lab. Fisika, Lab. Biologi, Perpustak aan XI MIA1, XI MIA-3, XI IIS-3, XI IIS-2 Data Text : Busy Street, Alarm Clock Data Text : Busy Street, Alarm Clock Data Text : Busy traffic, Phone ringtone Data Text : Normal conversati on Mushola Sebagian Mushola Area parkir Data Text : Normal convers ation Data Text : Normal conversati on Data Text : Normal conversati on Jalan Raya Laborat orium Musik Tempat Olahrag a 16 m Ruang Kepala Sekolah, Ruang TU, Ruang Waka, Ruang BP, Sebagian Ruang Guru XII MIA1 , XII MIA-2 Data Text : Quiet office, quiet street Terdapat ruang kegiatan belajar yang terpapar pada rentang tingkat intensitas 80 db – 90 db dengan Data Text: Busy Street, Alarm Clock seperti ruang mushola, laboratorium bahasa, dan laboratorium fisika. Hal ini mengakibatkan terganggunya proses kegiatan belajar di ruangan tersebut. Salah satu penanganan masalah sumber bunyi dari labororatorium musik adalah memberikan peredam suara yang baik, karena energi bunyi dapat terserap oleh bahan peredam seperti karpet, sehingga akan mengurangi tingkat kebisingan. Untuk kegiatan belajar dan ibadah di mushola agar dapat mengurangi tingkat kebisingan dengan menutup semua pintu karena bunyi yang datang akan terpantul kembali walaupun sebagian bunyi masih bisa masuk melalui celah-celah 91 sempit, hal ini karena bunyi mengalami peristiwa dispersi. Ruangan yag terpapar pada rentang tingkat intensitas 70 db – 80 db dengan Data Text: Busy traffic, Phone ringtone adalah ruang guru, laboratorium biologi, perpustakaan. Khusus perpustakaan diharapkan terdapat ruangan yang tersekat agar energi bunyi yang masuk terminimalkan sehingga ketenangan dalam belajar dapat terwujud. Untuk ruangan-ruangan yang terpapar pada rentang tingkat intensitas 60 db – 70 db dengan Data Text: Normal conversation, dapat dikatakan bahwa ruangan kategori ini tidak mengalami gangguan kebisingan karena factor jauh dari sumber kebisingan atau karena faktor tingkat intensitas bunyinya kecil . Hal ini dengan konsep fisika bahwa semakin jauh dari sumber bunyi intensitas bunyi semakin kecil. B. Aktivitas Belajar Peserta didik Aktivitas belajar didapatkan dari penentuan area paparan kebisingan dengan aplikasi berbasis android menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing. Pembelajaran diamati menggunakan instrumen aktivitas belajar peserta didik. Hasil aktivitas peserta didik menunjukkan persentase 89,9%. Aktivitas peserta didik sangat beragam sesuai dengan karakteristik dan kualitas kerja dalam pembelajaran inkuiri. Persentase tiap-tiap aspek antara lain: orientasi (95,8%), merumuskan masalah (83,3%), merumuskan hipotesis (83,3%), melakukan eksperimen (100%), menggunakan alat dan bahan eksperimen (100%), membuat lembar eksperimen (91,7%), menuliskan hasil pengamatan dalam lembar pengamatan (87,5%), menganalisis hasil pengamatan (88,5%), membuat kesimpulan (91,7%), bekerjasama dalam kelompok (87,5%), membuat laporan hasil pengamatan (95,8%), mengamati kegiatan presentasi hasil (93,8%), mengemukakan pendapat (69,8%). Aktivitas peserta didik dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Grafik aktiivitas peserta didik (%) pada tiap aspek inquirí terbimbing Prosiding Pertemuan Ilmiah XXX HFI Jateng & DIY, Salatiga 28 Mei 2016 ISSN : 0853-0823 Yazid Mubasir /Analisis Tingkat Kebisingan dengan Aplikasi Berbasis Android: Studi Implementasi Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing 92 Aktivitas peserta didik tertinggi pada aspek melakukan eksperimen dan aspek menggunakan alat dan bahan eksperimen. Hal ini disebabkan peserta didik tidak merasa bosan karena menggunakan perangkat berbasis android yang mudah digunakan [8]. Sedangkan aktivitas terendah pada aspek mengemukakan pendapat hal ini kemungkinan disebabkan karena peserta didik malu menunjukkan ketidaktahuan , topik yang kurang menarik, norma yang berlaku dikelas, peserta didik tidak mau menarik perhatian orang lain kepadanya dan guru jarang mendorong peserta didik untuk bertanya [9]. IV. KESIMPULAN Untuk mengurangi tingkat kebisingan dapat diupayakan dengan penyerapan energi bunyi melalui peredam, memantulan sumber bunyi dengan media tertentu, menjauhkan objek dari sumber bunyi. Aktivitas belajar didapatkan dari pengamatan pembelajaran pengukuran tingkat kebisingan dengan aplikasi berbasis android menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing menunjukkan persentase 89,9%. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada temanteman pascasarjana pendidikan fisika yang telah membantu pelaksanaan ekperimen. PUSTAKA [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] A. Mulyana, S. Sofyan, Alat ukur parameter tanah dan lingkungan berbasis smartphone android, Scientific Journal of Informatic, e-ISSN 2460-0040 Vol.2 No 2 2015 H.P. Seto, Peningkatan pemahaman materi pembelajaran tentang system EFI (Electronic Fuel Injection) menggunakan media elektronik berbasis android pada siswa kelas XII TKR SMK Negeri 1 Tengaran, skripsi. Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2015 M. Kanginan, Fisika untuk SMA kelas XII, PT Gelora Aksara Pratama, 2006 S. Nurohimah, H Wahyudin, Partono, Perancangan aplikasi media pembelajaran fisika untuk SMP kelas VII berbasis android, Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Garut, ISSN: 2302-7339 Vol. 11 No. 1 2014 D. Kurniawati, M Masykuri, S. Saputro, Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dilengkapi LKS untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan prestasi belajar pada materi pokok hukum dasar kimia siswa kelas X MIA 4 SMA N 1 Karanganyar tahun pelajaran 2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), ISSN 23379995 Vol. 5 No. 1 2016 Darwis, R. 2015. Pembelajaran Berbasis Inkuiri dengan Aktivitas Laboratorium untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMP. Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015), 8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia Zulliadi, R. 2014. Penerapan Model Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 121 Ulu Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu [8] [9] T.A.W Krisnawati, S. Muslim, Pengembangan media pembelajaran mobile learning berbasis android pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik di SMK Negeri 3 Surabaya, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Vol. 5 No. 2 2016 U. N. A. D. Jayanti, Sajidan, U. Fatmawati, Penerapan model pembelajaran guided inquiry untuk meningkatkan keterampilan bertanya dan berpendapat pada materi system imunitas siswa kelas XI IIS-1 SMA Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS), ISSN: 2407-4659, Surakarta, November 2015. TANYA JAWAB Condro (UKSW) ? Bentuk laporan hasil observasi(pendekatan scientific) siswa, apakah ada standardnya? Yazid Mubasir (Univ. Negeri Semrang) √ Hanya dari format gurunya sendiri. Markus Bile (STKIP Soe) ?1. Kesalahan menilai karena banyak yang dinilai(sesuai K-13). Strateginya bagaimana?. 2.Kesalahan waktu pembelajaran, strateginya bagaimana? Yazid Mubasir (Univ. Negeri Semrang) √1. Dibagi kelompok dan dinilai per kelompok untuk nilai-nilai yang bersifat bersama. 2. Dengan team teaching. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXX HFI Jateng & DIY, Salatiga 28 Mei 2016 ISSN : 0853-0823