12 PENERAPAN TEKNIK RESITASI GUNA MENINGKATKAN

advertisement
PENERAPAN TEKNIK RESITASI GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENULIS DESKRIPSI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
MUJIONO
SMP Negeri 6 Bangkalan
Abstrak : Empat kemampuan/kompetensi yang harus dikuasai siswa SMP sesuai dengan sistem
pembelajaran pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.setiap kompetensi mempunyai
karakteristik tersendiri untuk menguasainya. Keempat kompetensi tersebut merupakan suatu
ketrampilan berbahasa. Menulis sebagai suatu ketrampilan berbahasa dalam pemerolehannya
harus melalui suatu proses, menulis atau tulis-menulis lebih dikenal siswa dengan sebutan
mengarang. Biasanya tugas mengarang yang diberikan guru kepada siswa dianggap oleh siswa
sebagai suatu tugas yang memberatkan. Banyak faktor mengapa siswa mendaulat mengarang
atau tulis-menulis adalah tugas yang sangat membebani belajar siswa. Anggapan tersebut muncul
karena siswa tidak tahu apa yang harus ditulis, bagaimana memulai menulis itu? Dan bagaimana
kepaduan antarkalimat maupun antarparagraf yang baik itu? Dari sisi guru sendiri, setidaknya
guru mempunyai keluangan waktu untuk menjadi seorang motivator sepenuhnya. Namun pada
kenyataannya waktu pembelajaran di kelas harus disesuaikan dengan berbagai macam tuntutan
diantaranya; Silabus, Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, dan
kegiatan-kegiatan lain yang mempengaruhi jumlah jam efektif pembelajaran di kelas. Oleh
karena itu, dibutuhkan waktu tambahan di luar jam pembelajaran tatap muka. Nilai rata-rata
ulangan harian Bahasa Indonesia siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus
pertama adalah 6,74. Kegiatan pembelajaran pada siklus ini masih bersifat pemberian informasi
dengan menggunakan metode ceramah secara dominan dengan penyampaian pembelajaran
secara klasikal. setelah dilakukan refleksi, kemudian diberikan teknik resitasi sebelum pertemuan
pembelajaran berikutnya (siklus kedua). Setelah diterapkan teknik resitasi tersebut dilakukan
ulangan harian untuk siklus kedua dan hasilnya menunjukkan peningkatan menjadi 7,41.
Kegiatan pembelajaran dirancang dengan tahapan: Guru memberikan informasi secara klasikal
terhadap materi pembelajaran dan diadakan tes pertama. Kemudian siswa membentuk kelompokkelompok kecil menjadi 8 kelompok, setiap kelompok diberi sebuah gambar atau alat untuk
dibuat menjadi karangan deskripsi, tugas membuat karangan deskripsi dikerjakan di luar kelas.
Tugas guru adalah membimbing, menfasilitasi, memecahkan masalah yang dihadapi siswa.
Dengan demikian dengan penerapan teknik resitasi dapat meningkatkan kemampuan menulis
deskripsi siswa kelas
Kata Kunci : Menulis Deskripsi
Abstract: The four competencies should be controlled in accordance with the system of JUNIOR
HIGH SCHOOL students learning competency- based curriculum (KBK) in Indonesian
Language subjects are listening, speaking, reading and writing. Each competence has
characteristics. All four of these competencies is a language skills. Writing as a language skill
have to go through a process, writing or writing better known students as fabricated. Usually the
task of composing a given teacher to students is regarded by students as an aggravating task. A
lot of factors why students identified fabricated or writing is a very burdensome task of student
learning. The sub- position arises because students do not know what to write, how to start
12
writing it? And how connect sentence as well as to be a good paragraphs? From the teachers
themselves, at least teachers have time to be a motivator. But in fact the time learning in the
classroom should be adjusted with a range of demands including; Syllabus, Deuteronomy,
Midterm of the Semester, and other activities that affect the number of hours in effective learning
in the classroom. The average daily test score of bahasa Indonesia after following the learning
activity in the first cycle is 6.74. Learning activities in this cycle is still giving information by
using the lecture method is dominant with the delivery of learning in a classical. after the
reflection, then given the recitation technique before the next learning meeting (second cycle).
After the recitation technique was performed daily replication for the second cycle and the
results showed an increase to 7.41. Learning activities are designed with stages: Teachers
provide information classically to learning materials and held the first test. Students then form
small groups into 8 groups, each group is given a drawing or tool to be made into a description
essay, the task of creating a description essay is done outside the classroom. Teacher's job is to
guide, facilitate, solve problems faced by students. Thus with the application of recitation
techniques can improve the ability to write class student descriptions Refleksi
Pendahuluan
Usaha peningkatan sumber daya
manusia sedang marak dilakukan di ne-gara
ini. Salah satu perwujudannya a-dalah
melalui peningkatan kualitas pen-didikan
yang
diusahakan
oleh
pemerin-tah
sedemikian
rupa
sehingga
terjadi
penyempurnaan dan perubahan kuriku-lum
beberapa
kali.
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi (KBK). Tahun 2001 mulai
dikembangkan suatu sistem pembelaja-ran
pada Kurikulum Berbasis Kompe-tensi
(KBK). KBK berisikan silabus yang
merupakan
bentuk
operasionali-sasi
kompetensi dan materi pembelaja-ran.
Dalam silabus mata pelajaran Ba-hasa dan
Sastra
Inggris
ada
empat
kompetensi/kemampuan yang harus dikua-sai
siswa pada setiap jenjang pendidi-kan.
Adapun keempat kemampuan ter-sebut
adalah menyimak; berbicara; membaca; dan
menulis. Masing-masing kemampuan saling
mempengaruhi.
Sebagai suatu ketrampilan berba-hasa
kemampuan menyimak dapat di-peroleh
secara
‘alamiah’
berbeda
de-ngan
kemampuan menulis. Pada ke-mampuan
menulis ini harus dipelajari dan dilatih
secara sungguh-sungguh. Seorang yang
trampil dalam menulis dapat mendatangkan
banyak
manfaat,
diantaranya;
bagi
pengembangan men-tal seseorang; bagi
intelektual seseo-rang; dan juga bagi
hubungan sosial se-seorang. Dari hasil
tulisan dapat me-nyumbangkan kecerdasan;
mengem-bangkan inisiatif dan kreativitas;
me-numbuhkan keberanian; serta merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
Meskipun demikian, ternyata ti-dak
banyak orang yang menyukai tulis-enulis.
Diantaranya penyebabnya ada-lah orang
merasa tidak berbakat, dan ti-dak tahu untuk
apa dan bagaimana me-nulis itu. Alas an
keengganan menulis sebenarnya tidak
terlepas dari pengala-man belajar menulis
yang dialami sese-orang ketika ia di sekolah.
Umumnya siswa yang mempu-nyai
kemampuan menulis baik sastra maupun
nonsastra dikarenakan siswa tersebut
mempunyai kebiasaan dan ba-kat yang
mereka bawa/miliki dari ru-mah, bukan hasil
dari sebuah proses pembelajaran di
sekolah.agar hal ter-sebut tidak terjadi maka
13
peran guru da-lam hal ini sangatlah dituntut
sebagai motivator dalam membidani
lahirnya penulis-penulis baru.
Sebagai seorang bidan, guru hendaknya dibekali kewenangan untuk melahirkan karya-karya yang dikandung siswa.
Pada kenyataannya tidaklah de-mikian,
seperangkat tuntutan yang ha-rus dihadapi
oleh seorang guru demi-kian tebal
diantaranya GBPP; Silabus; Ulangan
Bersama; Ujian Nasional; dan lain-lain yang
membelenggu kemam-puan seorang bidan
untuk membantu proses kelahiran sebuah
karya. Belum lagi dari sebuah sistem itu
sendiri yang bemuara pada intern guru itu
sendiri. Bagi siswa sebagai penulis pemula,
tu-gas menulis yang biasa disebut mengarang adalah tugas yang memberatkan
bahkan tugas mengarang bebas sekali-pun.
Apabila siswa diberi tugas mem-buat suatu
karangan yang ditentukan jenis karangannya
dengan obyek yang berbeda maka hasilnya
kurang menge-nai sasaran. Bagaimana
mungkin obyek yang berbeda menghasilkan
bahasa; isi; dan diksi yang sama?
Banyak sebab dan fakta lainya yang
dapat dibeberkan, diantaranya a-dalah jam
pembelajaran yang ditentu-kan dalam
silabbus SMP (khususnya setara tingkat
madya) nampaknya be-lum memadai untuk
membuat siswa benar-benar mampu, hal ini
disebabkan pada proses pembelajaran siswa
Kelas VIII pada semester I setara tingkat
madya diprogramkan untuk melakukan
prakerin selama 6 bulan dalam satu ta-hun.
Oleh karena itu, agar siswa mem-punyai
ketrampilan berbahasa khusus-nya dalam
menulis
maka
penambahan
jam
pembelajaran di luar yang tercan-tum dalam
silabus merupakan suatu ke-harusan.
Penambahan jam pembelaja-ran tersebut
sangatlah berpengaruh terhadap kemampuan
siswa.
Dalam hal ini adalah dengan penerapan teknik resitasi. Dengan pene-rapan
teknik
resitasi
diharapkan
dapat
meningkatkan kemampuan menulis sis-wa
SMP khususnya siswa SMP Kelas VIII pada
semester I. Teknik pembela-jaran ini
ditandai dengan pembelajaran yang bersifat
praktik, pembelajaran di-laksanakan di
sekolah dan di luar seko-lah.
Kajian Teori
Kemampuan Menulis
1. Materi Pembelajaran Bahasa Inggris
SMP
Materi pembelajaran dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris yang meli-puti
ketrampilan
menyimak,
mem-baca,
menulis, dan berbicara dike-mas dalam
satu kesatuan unit pem-belajaran yang
utuh dengan bahasan tema tertentu.
Dalam
Rencana
Pe-laksanaan
Pembelajaran (RPP) un-tuk mata
pelajaran Bahasa Inggris dirumuskan
tujuan pembelajaran da-lam standar
kompetensi, kompeten-si, ketrampilan
berbahasa dalam in-dikator.
Ketrampilan brbahasa dalam kurikulum/silabus di sekolah mene-ngah
kejuruan mencakup empat se-gi, yaitu:
(1)
ketrampilan
menyimak
/mendengarkan (listening skills), (2)
ketrampilan membaca (reading skills),
(3) ketrampilan menulis (writing skills),
dan ketrampilan ber-bicara (speaking
skills) (tarigan, 1983:1); 1) melalui
ketrampilan me-nulis, seseorang (siswa)
diharapkan memiliki kemampuan untuk
me-nyampaikan ide atau gagasan yang
14
dimilikinya menggunakan bahasa tulis.
Ide atau gagasan tersebut dapat berupa
angan-angan/khayalan, sesu-atu yang
pernah
dilihat
atau
dirasa-kan,
pendapatnya, alasan yang dimi-liki, dll.
Berikut adalah materi pem-belajaran
Bahasa Inggris untuk SMP.
Mata Pelajaran
: Bahasa Inggris
Satuan Pendidikan : SMP
Standar
Kompeten
si
1. Berkom
unikasi
dengan
Bahasa
Inggris
setara
tingkat
semenja
na
2. Berkom
unikasi
dengan
Bahasa
Inggris
setara
tingkat
madya
3. Berkom
unikasi
dengan
Bahasa
Inggris
setara
tingkat
unggul
Kompetensi Dasar
1.1 Menyimak untuk memahami lafal,
tekanan, intonasi, dan jeda yang
lazim/baku dan yang tidak.
1.2 Menyimak untuk memahami informasi
lisan dalam konteks bermasyarakat.
1.3 Membaca cepat untuk memahami
informasi
tertulis
dalam
konteks
bermasyarakat.
1.4 Memahami informasi tertulis dalam
berbagai bentuk teks.
1.5 Melafalkan kata dengan artikulasi yang
tepat.
1.6 Memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan
yang tepat.
1.7 Menggunakan kalimat yan baik, tepat, dan
santun.
1.8 Mengucapkan kalimat dengan jelas,
lancar, bernalar, dan wajar.
1.9 Menulis
dengan
memanfaatkan
kategori/kelas kata.
1.10
Me
mbuat berbagai teks tertulis dalam konteks
bermasyarakat dengan memilih kata,
bentuk kata, dan ungkapan yang tepat.
1.11
Me
nggunakan kalimat Tanya secara tertulis
dengan situasi komunikasi.
1.12
Me
mbuat parafrase dari teks tertulis
2.1 Menyimak
untuk
menyimpulkan
informasi yang tidak bersifat perintah
dalam konteks.
2.2 Menyimak untuk memahami perintah
yang diungkapkan atau yang tidak dalam
konteks bekerja.
2.3 Memahami perintah kerja tertulis.
2.4 Membaca untuk memahami makna kata,
bentuk kata, ungkapan, dan kalimat
dalam konteks bekerja.
2.5 Menggunakan secara lisan kalimat
tanya/pernyataan dalam konteks bekerja.
2.6 Membuat parafrase lisan dalam konteks
bekerja.
2.7 Menerapkan
pola
gilir
dalam
berkomunikasi.
2.8 Bercakap-cakap secara sopan dengan
mitra bicara dalam konteks bekerja.
2.9 Berdiskusi yang bermakna dalam konteks
bekerja.
2.10 Bernegosiasi yang menghasilkan dalam
konteks bekerja.
2.11 Menyampaikan laporan atau prsentasi
lisan dalam konteks bekerja.
2.12 Menulis wacana yang bercorak naratif,
deskriptif, ekspositoris, dan argumentatif.
2.13 Meringkas teks tertulis dalam konteks
bekerja.
2.14 Menyimpulkan isi teks tertulis dalam
konteks bekerja.
3.1 Menyimak untuk memahami secara
kreatif teks seni berbahasa dan teks
ilmiah sederhana.
3.2 Mengapresiasi secara lisan teks seni
berbahasa dan teks ilmiah sederhana.
3.3 Menulis proposal untuk kegiatan laporan
ilmiah sederhana.
3.4 Menulis surat dengan memperhatikan
jenis surat.
3.5 Menulis laporan ilmiah sederhana.
2. Kemampuan Menulis
Menulis adalah kegiatan penyampaian pesan (gagasan, perasaan, dan
informasi) secara tertulis kepada pi-hak
lain. Sebagai salah satu bentuk
komunikasi verbal, menulis melibat-kan
unsur penulis sebagai penyam-pai pesan,
pesan atau isi tulisan, sa-luran atau
medium tulisan, dan pem-baca sebagai
penerima pesan.
Kemampuan/ketrampilan berba-hasa
menulis disebut juga menga-rang.
Adapun yang dimaksud me-ngarang
diungkapkan Widyamar-taya (1984:9)
adalah suatu proses kegiatan manusia
yang hendak mengungkapkan kandungan
jiwanya kepada orang lain, atau kepada
diri sendiri dalam bentuk tulisan. Dalam
mengarang seseorang akan mengemukakan atau mengungkapkan sesu-atu,
dan sesuatu itu adalah ide, gaga-san,
pikiran, dll. Dari ide, gagasan yang akan
disampaikan seseorang menghasilkan
ragam atau jenis ka-rangan yaitu:
1. Narasi atau cerita, yaitu karangan
yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun menurut
15
urutan waktu. Yang ter-masuk dalam
karangan narasi mi-salnya cerpen,
novel, roman, bio-grfi, otobiografi, dll.
Ada dua je-nis narasi yaitu narasi fiksi
dan narasi nonfiksi.
2. Deskripsi atau perian atau luki-san
atau gambaran, yaitu bentuk karangan
yang menggambarkan atau melukiskan
sesuatu seakan-akan pembaca melihat,
mende-ngar, merasakan sendiri apa
yang sedang dirasakan penulis/ pengarang.
Lukisan/gambaran
kadang
merupakan gabungan (narasi dan
eksposisi) merupakan karya tulis
berupa laporan.
3. Eksposisi atau paparan atau penjelasan tentang sesuatu berdasar-kan
fakta dan data, yaitu bentuk karangan
yang
member
ketera-ngan,
menjelaskan, member in-formasi
sejelas-jelasnya menge-nai suatu hal.
Karya eksposisi di-antaranya berupa
artikel.
4. Persuasi atau bujukan, yaitu ben-tuk
karangan yang bertujuan un-tuk
membujuk pembaca agar mau
mengikuti kemauan atau gagasan/ ide
penulis.
Bentuk
karangan
ini
diperkuat/disertai
dengan alasan,
bukti, contoh kongkrit.
5. Argumentatif atau ide atau gaga-san,
yaitu karangan yang isinya bertujuan
meyakinkan atau mem-pengaruhi
pembaca terhadap per-masalahan
dengan mengemuka-kan alasan, bukti,
contoh nyata.
Dalam mengarang agar seseorang
menghasilkan karangan sesuai de-ngan
jenis karangan yang diinginkan dan
tujuan
mengarang sesuai
dengan
maksudnya, maka harus mengikuti
langkah-langkah dan tujuan menga-rang,
sebagai berikut:
1. Pemilihan topik, Apa yang harus
dibahas dalam tulisan atau kara-ngan?
Pemilihan
topik
perlu
dipertimbangkan hal-hal berikut:
a. Topik itu ada manfaatnya dan layak
dibahas
b. Topik itu cukup menarik ter-utama
bagi penulis
c. Topik itu dikenal baik
d. Bahan yang diperlukan dapat
diperoleh dan cukup memadai.
2. Pembatasan
topik,
pembatasan
terhadap topik yang dipilih cukup
terbatas untuk sibahas.
3. Penentuan judul, judul tulisan da-pat
ditentukan setelah tulisan se-lesai.
4. Penentuan tujuan, setiap tulisan pasti
mempunyai tujuan atau mi-si. Tujuan
dari tulisan dan tujuan dari penulis itu
berbeda-beda.
5. Pengembangan topik, topik yang
telah dipilih dapat dikembangkan
menjadi sebuah karangan.
6. Membuat
kerangka
karangan,
kerangka karangan dibuat agar
karangan atau tulisan yang dibuat
tersusun secara sistematis.
7. Penulisan,
memulai
melakukan
penulisan
karangan
(membuat
konsep).
8. Revisi, tulisan yang sudah jadi berupa
konsep hendaknya dicek ulang atau
dilakukan revisi.
Teknik Resitasi
Keberhasilan suatu pembelajaran
ditentukan oleh teknik digunakan dalam
proses belajar mengajar. Teknik adalh
metode atau sistem untuk mengerjakan
sesuatu (KUBI, 1990:916). Istilah tek-nik
berasal dari bahasa Inggris tech-nique yang
antara lain berarti ketram-pilan dalam
bidang tertentu. Dengan demikian teknik
adalah daya upaya, u-saha-usaha, atau caracara yang digu-nakan guru untuk mencapai
tujuan
langsung dalam
pelaksanaan
pembela-jaran. Teknik resitasi merupakan
suatu metode mengajar dan pengajar yang
16
memberikan tugas untuk mempelajari
sesuatu kepada pembelajar, kemudian
melaporkan hasilnya (Hastuti, 1996: 133).
Sering orang mengacaukan antara resitasi
dan homework (pekerjaan ru-mah/PR),
karena dalam percakapan se-hari-hari jika
pengajar memberikan tu-gas dikatakan
memberikan PR.
Padahal pekerjaan rumah mem-punyai
pengertian yang lebih meng-khusus ialah
pekerjaan yang harus di-kerjakan pemblajar
di rumah. Sedang-kan dengan resitasi, tugastugas yang diberikan oleh pengajar tidak
sekedar dikerjakan di rumah melainkan
dapat dikerjakan di sekolah, diperpustakaan,
di laboratorium, atau di tempat-tempat lain
byang berhubungan dengan pela-jaran yang
diberikan pengajar. Jadi, re-sitasi lebih luas
daripada honework a-tau pekerjaan rumah
(PR). Akan tetapi keduanya terdapat
persamaan, yaitu:
1. Mempunyai unsur tugas
2. Dikerjakan oleh pembelajar dan dilaporkan hasilnya
3. Mempunyai unsur didaktis paedago-gis
Penggunaan teknik resitasi ber-tujuan:
1. Menambah pengertian/ memperkuat hasil
belajar yang telah diterima di sekolah.
2. Melatih pembelajar untuk belajar
mandiri.
3. Melatih pembelajar membagi waktu
secara teratur.
4. Agar pembelajar dapat mengguna-kan
waktu luang untuk menyelesai-kan
tugasnya.
5. Membiasakan anak berdisiplin de-ngan
tidak mengabaikan tugas.
6. Melatih pembelajar untuk mencari dan
menemukan cara-cara yang te-pat untuk
menyelesaikan tugasnya.
7. Memperkaya pengalaman-pengala-man
sekolah dengan memulai kegia-tankegiatan di luar kelas.
Pengaruh
Teknik
Resitasi
dalam
Meningkatkan Kemampuan Menulis
Deskripsi
Pemilihan teknik pembelajaran a-kan
berpengaruh
pada
keberhasilan
pembelajaran. Dengan menetapkan mo-del
pembelajaran
yang
tepat,
kegiatan
pembelajaran akan berjalan efektif dan
efisien, serta siswa dapat menguasai materi
pembelajaran dengan baik. Tek-nik tugas
atau resitasi ini dapat secara individual
maupun kelompok. Dengan teknik ini
diharapkan siswa lebih men-dalami materi
pelajaran yang diberikan guru. Hal ini
berhubungan dengan cirri khusus dari teknik
resitasi
yaitu
belajar
melalui
aktivitas/kegiatan nyata akan membuat
kegiatan pembelajaran lebih bermakna.
Siswa akan mengetahui apa yang seharusnya
diketahui dan apa maksud/tujuannya.
Dengan demikian memanfaatkan waktu
yang tersedia di kelas dan dengan
memberikan teknik resitasi terhadap
kemampuan menulis deskripsi, maka siswa
lebih
memahami
dan
menguasai
kemampuan menulis deskripsi pelajaran
Bahasa Inggris
Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan u-saha,
cara, dan prosedur guna pembuk-tian
kebenaran dengan menggunakan pendekatan
keilmuan sehingga ilmu tersebut dapat
dipertanggungjawabkan
kebenarannya
(Riyadi, 1997:1). Meto-de penelitian ini
meliputi (A) Ranca-ngan Penelitian, (B)
Subyek Penelitian, (C) Siklus Penelitian, (D)
Instrumen Penelitian, (E) Pelaksanaan
Penelitian, (F) Metode Pengumpulan Data,
17
(G) Teknik Analisis Data, (H) Penyiapan
Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas dengan tema
“Penerapan
Teknik
Resitasi
guna
Meningkatkan
Kemampuan
Menulis
Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Ing-gris
pada Siswa Kelas VIII-A pada se-mester I
SMP Negeri 6 Bangkalan Ka-bupaten
Bangkalan Tahun Pelajaran 2015-2016”
dilakukan
dengan
prose-dur:
(1)
Perencanaan, (2) Implementasi Tindakan
dan Observasi, (3) Refleksi, dan (4) Revisi.
1. Perencanaan
a. Menetapkan kelas sebagai obyek
penelitian.
b. Menginformasikan/mengajukan
permohonan ijin ke sekolah.
c. Menetapkan/memilih metode se-suai
dengan karakteristik peneli-tian.
2. Implementasi Tindakan dan Obser-vasi
Kegiatan yang dilakukan peneliti
dalam pelaksanaan tindakan adalah:
a. Menyiapkan materi pembelajaran
umum secara klasikal.
b. Memberikan pelatihan.
c. Memberikan evaluasi.
d. Membagi kelas menjadi kelom-pokkelompok kecil (satu kelom-pok 5
siswa).
e. Memberikan tugas pada masingmasing kelompok untuk dikerja-kan di
luar jam tatap muka.
Partisipan.
pertimbangan
dalam
melaksanakan
kegiatan pembelaja-ran di kelas.
4. Revisi
Setelah dilakukan refleksi dalam
proses belajar mengajar, selanjutnya
diadakan revisi sebagai tindak lanjut atau
tinjauan ulang terhadap pembe-lajaran
yang dilakukan. Tahap ini juga sebagai
tahap penyempurnaan dari siklus
sebelumnya.
Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini ada-lah
siswa kelas VIII-ASMP Negeri 6 Bangkalan
tahun pelajaran 2015-2016 Jumlah subyek
penelitian adalah 29 o-rang siswa.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Siklus Pertama (I)
1. Perencanaan
a. Guru
memberikan
gambaran,
pertanyaan-pertanyaan awal a-gar
siswa mendapatkan kon-sep tentang
materi yang akan dipelajarinya.
b. Guru memberikan tanggapan atas
jawaban yang diberikan siswa dan
memberikan
perta-nyaanpertanyaan
lanjutan
un-tuk
menggali lebih banyak konsep awal
siswa tentang materi.
c. Guru memberikan pertanyaanpertanyaan tentang materi pelajaran
untuk
mendapatkan
gambaran utuh tentang materi yang
akan dipelajari.
d. Guru membag tugas siswa da-lam
kelompok-kelompok ke-cil. Ada
sejumlah 8 kelompok.
3. Refleksi
Nilai hasil belajar siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran didokumentasikan, dianalisis, dan dokumikasikan dengan teman sesame guru
pengajar mata pelajaran Baha-sa Inggris
dan Kepala Sekolah/ Wakil Kepala
Sekolah
bidang
Ku-rikulum.
Ini
dikandung maksud se-bagai bahan
18
e. Masing-masing kelompok mengerjakan satu tugas menga-rang
deskripsi. Dan tugas ter-sebut
dikerjakan di luar jam pembelajaran
tatap muka.
2. Pelaksanaan
a. Guru
menyampaikan
materi
pembelajaran kepada siswa se-suai
dengan
rencana
pelaksa-naan
pembelajaran (RPP) yang dibuat.
b. Kegiatan pembelajaran pada siklus
pertama masih banyak bersifat
penyampaian infor-masi secara
klasikal. Metode ceramah masih
digunakan se-bagai penyampaian
materi pembelajaran pada siklus
ini.
c. Kebanyakan
siswa
dalam
mengikuti kegiatan pembela-jaran
masih
pasif,
mendengar-kan,
mencatat hal-hal yang di-rasa
penting. Umpan balik dari siswa
dalam bentuk bertanya, meminta
penjelasan kepada guru tentang
materi pembela-jaran juga kurang.
d. Siswa yang masih mengalami
kesulitan dalam memahami materi
atau sebagian materi pembelajaran
tentang cende-rung diam, sekalipun
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Sehubungan
dengan
suasana
kegiatan pembelajaran yang cenderung pasif, guru berusaha un-tuk
menciptakan suasana yang kondusif
bagi siswa dengan ber-bagai upaya :
a. Memberikan kesempatan ke-pada
siswa untuk menanya-kan, meminta
penjelasan
ma-teri/bagian
pembelajaran
yang
belum
dipahaminya.
b. Memberikan pertanyaan pan-cingan
untuk mendapatkan ja-waban atau
tanggapan dari sis-wa.
c. Memberikan pemahaman ke-pada
siswa, bagaimana suasa-na kegiatan
pembelajaran yang ideal agar siswa
dapat le-bih mudah memahami
materi pembelajaran dan mendapatkan informasi optimal tentang
materi pembelajaran yang diterima.
Sekalipun sudah diupayakan agar
kegiatan pembelajaran mem-buat
siswa lebih aktif, akan tetapi belum
berarti. Namun, sudah mu-lai muncul
respon dari siswa ten-tang materi
pembelajaran yang diterima. Ada
beberapa siswa yang sudah mulai
bertanya, me-minta penjelasan tentang
materi pembelajaran/bagian yang
belum dikuasainya dengan baik.
2. Penilaian
Sebelum kegiatan pembelaja-ran
selesai, diadakan penilaian dengan
hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1
Nilai Ulangan Harian Siswa
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
19
Nama Siswa
Ach. Syaiful Anam
Nilai
64
Achmad
65
Achmad Marzuki
65
Agus Fatah Yasin
65
Arif Nur Hidayat
65
Ansori
60
Cdyan Pramana Putra
65
Hafid Anwar
65
Hermansyah
75
Husnul Hutami
65
M Jakfar Sodik
69
Mesdi
70
Moh. Fahri
76
Moh.Faisol Alif
64
Moh.Misbahul Alif
65
Moh. Robby
75
17
18
19
20
21
22
23
Moh.Rofii
60
Moh. Sukron
75
Moh.Wahyu Rizaldi
65
Muis Imamah
64
Mustofa
65
Nanang Abd Rosi
74
Sakroni
65
24
25
26
27
28
29
3. Hasil yang dicapai siswa sete-lah
mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah :
a. Kegiatan pembelajaran berja-lan
lancer, sesuai dengan ren-cana
pelaksanaan pembelaja-ran (RPP)
yang dibuat guru.
b. Kegiatan
pembelajaran
masih
didominasi penyampaian in-formasi
dengan metode cera-mah, namun
peran aktif siswa dalam mengikuti
kegiatan su-dah mulai terlihat
dengan ada-nya pertanyaan yang
diajukan.
c. Nilai rata-rata hasil ulangan harian
cukup bagus, yaitu …...
d. Peran aktif guru dalam pem-berian
materi pembelajaran cukup baik
dengan adanya sis-wa yang
mengajukan perta-nyaan, meminta
penjelasan materi yang belum
dikua-sainya dengan baik.
2. Siklus Kedua (II)
1. Perencanaan
a. Guru menyampaikan materi secara
umum kepada siswa dan bersifat
klasikal.
b. Guru menugaskan siswa untuk
bergabung dengan kelompok yang
sudah dibentuk pada per-temuan
sebelumnya.
c. Masing-masing
kelompok
mempresentasikan
hasil
kerja
kelompok yang telah diker-jakan
dengan teknik resitasi.
d. Guru memberikan simpulan u-mum
materi
pembelajaran
dan
Suhari
65
Syaiful Abdullah
70
Yunus
65
Jefriyadi
76
Sulfan Madani
60
Abd. Rahman
65
Rata-Rata
6.05
dilanjutkan
penilaian
ulangan
harian.
2. Pelaksanaan
a. Pembelajaran dilaksanakan di luar
jam pembelajaran di kelas dengan
mengerjakan
tugas
da-lam
kelompok-kelompok ke-cil.
b. Pembelajaran dilanjutkan da-lam
bentuk
diskusi
atarkelom-pok
dalam kelas pada perte-muan
berikutnya.
c. Guru mengamati, membim-bing,
dan membantu siswa un-tuk
memecahkan penguasaan materi
pembelajaran dengan lebih baik.
d. Siswa lebih mudah mempero-leh
penguasaan materi pembe-lajaran.
e. Terjadi perubahan perilaku dan
sikap dalam diri sisiwa pada waktu
dan
setelah
mengi-kuti
pembelajaran.
3. Penilaian
Setelah pembelajaran selesai diadakan penilaian ulangan harian
dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.2
Nilai Ulangan Harian Siswa
No.
1
2
3
4
5
6
20
Nama Siswa
Ach. Syaiful Anam
Nilai
64
Achmad
65
Achmad Marzuki
75
Agus Fatah Yasin
65
Arif Nur Hidayat
65
Ansori
70
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Cdyan Pramana Putra
75
Hafid Anwar
76
Hermansyah
75
Husnul Hutami
65
M Jakfar Sodik
89
Mesdi
70
Moh. Fahri
76
Moh.Faisol Alif
77
Moh.Misbahul Alif
65
Moh. Robby
75
Moh.Rofii
69
Moh. Sukron
75
Moh.Wahyu Rizaldi
65
Muis Imamah
64
Mustofa
65
Nanang Abd Rosi
75
Sakroni
65
Suhari
65
Syaiful Abdullah
70
Yunus
75
Jefriyadi
76
Sulfan Madani
75
Abd. Rahman
65
Rata-Rata
juga menun-jukkan tigginya tingkat
peran serta siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
Rata-rata
hasil
ulangan harian siswa juga menunjukkan adanya peningka-tan
dibandingkan dengan sik-lus I yaitu
75.45
c. Adanya perubahan sikap dan
perilaku yang lebih baik dan positif
dalam diri selama dan setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran
pada siklus ke-dua. Para siswa
memiliki per-hatian lebih dan
memberikan umpan balik selama
mengikuti kegiatan pembelajaran.
d. Pembelajaran dengan penera-pan
teknik resitasi benar-benar dapat
membantu guru dalam mengatasi
keterbatasan jam pemelajaran yang
tersedia di sekolah atau jam
pembelajaran yang sesuai dengan
silabus, dan dengan penerapan
teknik resitasi dapat meningkatkan
penguasaan materi menjadi le-bih
mudah dan lebih optimal dalam diri
siswa. Peningkatan penguasaan
materi ‘Menulis Deskripsi’ pada
siswa Kelas VIII pada semester I
SMP
Ne-geri
6
Bangkalan
Kabupaten
Bangkalan
Tahun
Pelajaran
2015-2016
melalui
penerapan teknik resitasi dapat
dilihat pa-da table berikut ini :
6,74
4. Refleksi
Hasil yang dicapai siswa sete-lah
mengikuti kegiatan pembela-jaran
pada siklus kedua adalah :
a. Guru dan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.
Suasana pembelajaran kondusif,
siswa berperan serta dalam
kelompok-kelompok
belajar
mereka.
b. Kegiatan pembelajaran berja-lan
dengan sangat efektif yang
ditunjukkan
melalui
tingkat
penguasaan materi pembela-jaran
berupa rata-rata nilai ulangan
harian yang mening-kat. Hal ini
didukung oleh data observasi yang
Tabel 4.3
Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Mata
Pelajaran Bahasa Inggris
21
Siswa Kelas VIII pada semester I SMP
Negeri 6 Bangkalan Kabupaten Bangkalan
Tahun Pelajaran 2015-2016
Siklus
I
64
Siklus
II
70
Achmad
65
70
Achmad Marzuki
75
75
Agus Fatah Yasin
65
70
Arif Nur Hidayat
65
65
Ansori
70
70
Cdyan
Pramana
Putra
Hafid Anwar
75
75
76
76
Hermansyah
75
75
Husnul Hutami
65
70
M Jakfar Sodik
89
89
Mesdi
70
70
Moh. Fahri
76
76
Moh.Faisol Alif
77
77
Moh.Misbahul Alif
65
70
Moh. Robby
75
75
Moh.Rofii
69
69
Moh. Sukron
75
75
Moh.Wahyu
Rizaldi
Muis Imamah
65
65
64
67
Mustofa
65
69
Nanang Abd Rosi
75
75
Sakroni
65
65
Suhari
65
65
Syaiful Abdullah
70
70
Yunus
75
75
Jefriyadi
76
76
Sulfan Madani
75
75
Abd. Rahman
65
70
Rata-Rata
6,74
7,41
No.
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
Ach. Syaiful Anam
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
VIII SMP Negeri 6 Bangkalan Kabupaten
Bangkalan Tahun Pelaja-ran 2015-2016
untuk materi Ke-mampuan Menulis
Deskripsi pada Siklus I adalah 6,74.
Peran serta sis-wa dalam kegiatan
pembelajaran pa-da siklus ini masih
terlihat rendah. Kegiatan pembelajaran
masih
di-sampaikan
dengan
menggunakan metode ceramah peran
guru masih sangat dominan sehingga
umpan ba-lik siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran kurang nampak.
Sebe-lum akhir pembelajaran pada siklus
I ini berakhir guru menerapkan tek-nik
resitasi. Pada siklus kedua, dila-kukan
pembahasan terhadap teknik resitasi
dengan presentasi hasil kerja kelompok,
guru memberikan bim-bingan karena
guru
memposisikan
diri
sebagai
fasilitator dalam pem-bahasan materi
secara diskusi ke-lompok. Kemudian
dilakukan tes ulangan harian sebelum jam
pem-belajaran berakhir. Nilai rata-rata ulangan harian pada siklus kedua ini
mengalami peningkatan disbanding-kan
dengan hasil ulangan harian sik-lus
pertama. Rata-rata nilai pada sik-lus
kedua adalah 7,41. Hal ini me-nunjukkan
bahwa dengan menerap-kan teknik
resitasi dapat meningkat-kan penguasaan
materi menulis des-kripsi untuk mata
pelajaran Bahasa Inggris.
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Dengan
selesainya
penelitian
tindakan kelas ini dengan topik penerapan teknik resitasi guna meningkatkan penguasaan materi kemam-puan
menulis deskripsi pada mata pelajaran
Bahasa Inggris pada siswa Kelas VIII
B. Pembahasan
Nilai rata-rata ulangan harian ma-ta
pelajaran Bahasa Inggris siswa Kelas
22
2. Lembaga pendidikan (sekolah) dan
komite sekolah perlu memi-kirkan
ketersediaan sarana dan prasarana
serta media pembelaja-ran yang lebih
sempurna agar ke-giatan pembelajaran
dapat mem-permudah siswa dalam
mempela-jari
dan
mengikuti
pembelajaran. Guru juga akan lebih
udah mene-rapkan teknik pengelolaan
pem-belajaran yang sesuai dan bervariasi.
pada semester I SMP Ne-geri 6
Bangkalan Kabupaten Bang-kalan, maka
penulis dapat menyim-pulkan :
1. Penggunaan metode penyampai-an
materi dengan metode cera-mah secara
dominan masih sering digunakan
dalam kegiatan pem-belajaran di
sekolah (khususnya dengan mata
pelajara Bahasa Inggris). Dengan
menggunakan metode ceramah secara
dominan akan mengakibatkan peran
aktif siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran menjadi kurang. Siswa
tidak
memiliki
kesempatan
memberikan umpan balik atas penguasaan materi yang dipelajari-nya.
2. Tingkat penguasaan materi dipengaruhi oleh cara guru untuk me-milih
teknik pembelajaran. Oleh karena itu,
pemilihan teknik yang tepat dalam
pembelajaran
perlu
mendapat
perhatian karena juga merupakan
faktor
yang
mempe-ngaruhi
keberhasilan
dalam
me-ngikuti
kegiatan pembelajaran.
3. Dengan penerapan teknik resitasi
dapat
meningkatkan
penguasaan
materi terhadap kemampuan me-nulis
deskripsi mata pelajaran Bahasa
Inggris pada siswa Kelas VIII pada
semester I SMP Negeri 6 Bangkalan
Kabupaten
Bangka-lan
Tahun
Pelajaran 2015-2016.
Daftar Pustaka
Adul, M. Asfandi. 1983. Bahasa Inggris
Baku dan Fungsi Guru dalam
Pembinaan
Bahasa
Inggris.
Surabaya: PT Bina Ilmu.
Akhadiyah, Sabarti, dkk. 1997. Menulis.
Jakarta:
Depdikbud,
Dirjen
Dikdasmen.
Burhan, Jasir. 1971. Problema Bahasa dan
Pengajaran Bahasa Inggris. Bandung:
NV Ganeco.
Halim, Amran (Ed.) 1980. Politik Bahasa
Nasional 2. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Hastuti, Sri. 1997. Strategi Belajar
Mengajar Bahasa Inggris. Jakarta:
Depdikbud Pendidikan Dasar dan
Menengah.
B. Saran
Beberapa pertimbangan dari ha-sil
penelitian tindakan kelas ini dian-taranya
adalah:
1. Perlunya pemilihan teknik pembelajaran yang tepat dalam kegi-atan
pembelajaran, agar siswa le-bih
mudah
mengikuti
kegiatan
pembelajaran sehingga dapat memiliki tingkat penguasaan materi
pembelajaran dengan lebih opti-mal.
Keraf, Gorys. 1990. Komposisi: Sebuah
Pengantar
Kemahiran
Bahasa.
Jakarta: Idayus.
Puar, Yusuf Abdullah (Ed.). 1980. Setengah
Abad Bahasa Inggris. Jakarta: Idayus.
23
Pusat
Syafe’ie, H. Imam, DR. 1997. Materi Pokok
Pendekatan Pembelajaran Bahasa
Inggris; 1-9; EPNA 2204/3sks.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa
Inggris. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Riyadi,
Slamet.
1997.
Metodologi
Penelitian. Surabaya: Universitas Dr.
Soetomo.
Tarigan,
Henry
Guntur.
1983.
Metodologi Penelitian Bahasa. Jakarta.
24
Download