PENERAPAN TEKNIK RESITASI GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MUJIONO SMP Negeri 6 Bangkalan Abstrak : Empat kemampuan/kompetensi yang harus dikuasai siswa SMP sesuai dengan sistem pembelajaran pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.setiap kompetensi mempunyai karakteristik tersendiri untuk menguasainya. Keempat kompetensi tersebut merupakan suatu ketrampilan berbahasa. Menulis sebagai suatu ketrampilan berbahasa dalam pemerolehannya harus melalui suatu proses, menulis atau tulis-menulis lebih dikenal siswa dengan sebutan mengarang. Biasanya tugas mengarang yang diberikan guru kepada siswa dianggap oleh siswa sebagai suatu tugas yang memberatkan. Banyak faktor mengapa siswa mendaulat mengarang atau tulis-menulis adalah tugas yang sangat membebani belajar siswa. Anggapan tersebut muncul karena siswa tidak tahu apa yang harus ditulis, bagaimana memulai menulis itu? Dan bagaimana kepaduan antarkalimat maupun antarparagraf yang baik itu? Dari sisi guru sendiri, setidaknya guru mempunyai keluangan waktu untuk menjadi seorang motivator sepenuhnya. Namun pada kenyataannya waktu pembelajaran di kelas harus disesuaikan dengan berbagai macam tuntutan diantaranya; Silabus, Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, dan kegiatan-kegiatan lain yang mempengaruhi jumlah jam efektif pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, dibutuhkan waktu tambahan di luar jam pembelajaran tatap muka. Nilai rata-rata ulangan harian Bahasa Indonesia siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus pertama adalah 6,74. Kegiatan pembelajaran pada siklus ini masih bersifat pemberian informasi dengan menggunakan metode ceramah secara dominan dengan penyampaian pembelajaran secara klasikal. setelah dilakukan refleksi, kemudian diberikan teknik resitasi sebelum pertemuan pembelajaran berikutnya (siklus kedua). Setelah diterapkan teknik resitasi tersebut dilakukan ulangan harian untuk siklus kedua dan hasilnya menunjukkan peningkatan menjadi 7,41. Kegiatan pembelajaran dirancang dengan tahapan: Guru memberikan informasi secara klasikal terhadap materi pembelajaran dan diadakan tes pertama. Kemudian siswa membentuk kelompokkelompok kecil menjadi 8 kelompok, setiap kelompok diberi sebuah gambar atau alat untuk dibuat menjadi karangan deskripsi, tugas membuat karangan deskripsi dikerjakan di luar kelas. Tugas guru adalah membimbing, menfasilitasi, memecahkan masalah yang dihadapi siswa. Dengan demikian dengan penerapan teknik resitasi dapat meningkatkan kemampuan menulis deskripsi siswa kelas Kata Kunci : Menulis Deskripsi Abstract: The four competencies should be controlled in accordance with the system of JUNIOR HIGH SCHOOL students learning competency- based curriculum (KBK) in Indonesian Language subjects are listening, speaking, reading and writing. Each competence has characteristics. All four of these competencies is a language skills. Writing as a language skill have to go through a process, writing or writing better known students as fabricated. Usually the task of composing a given teacher to students is regarded by students as an aggravating task. A lot of factors why students identified fabricated or writing is a very burdensome task of student learning. The sub- position arises because students do not know what to write, how to start 12 writing it? And how connect sentence as well as to be a good paragraphs? From the teachers themselves, at least teachers have time to be a motivator. But in fact the time learning in the classroom should be adjusted with a range of demands including; Syllabus, Deuteronomy, Midterm of the Semester, and other activities that affect the number of hours in effective learning in the classroom. The average daily test score of bahasa Indonesia after following the learning activity in the first cycle is 6.74. Learning activities in this cycle is still giving information by using the lecture method is dominant with the delivery of learning in a classical. after the reflection, then given the recitation technique before the next learning meeting (second cycle). After the recitation technique was performed daily replication for the second cycle and the results showed an increase to 7.41. Learning activities are designed with stages: Teachers provide information classically to learning materials and held the first test. Students then form small groups into 8 groups, each group is given a drawing or tool to be made into a description essay, the task of creating a description essay is done outside the classroom. Teacher's job is to guide, facilitate, solve problems faced by students. Thus with the application of recitation techniques can improve the ability to write class student descriptions Refleksi Pendahuluan Usaha peningkatan sumber daya manusia sedang marak dilakukan di ne-gara ini. Salah satu perwujudannya a-dalah melalui peningkatan kualitas pen-didikan yang diusahakan oleh pemerin-tah sedemikian rupa sehingga terjadi penyempurnaan dan perubahan kuriku-lum beberapa kali. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Tahun 2001 mulai dikembangkan suatu sistem pembelaja-ran pada Kurikulum Berbasis Kompe-tensi (KBK). KBK berisikan silabus yang merupakan bentuk operasionali-sasi kompetensi dan materi pembelaja-ran. Dalam silabus mata pelajaran Ba-hasa dan Sastra Inggris ada empat kompetensi/kemampuan yang harus dikua-sai siswa pada setiap jenjang pendidi-kan. Adapun keempat kemampuan ter-sebut adalah menyimak; berbicara; membaca; dan menulis. Masing-masing kemampuan saling mempengaruhi. Sebagai suatu ketrampilan berba-hasa kemampuan menyimak dapat di-peroleh secara ‘alamiah’ berbeda de-ngan kemampuan menulis. Pada ke-mampuan menulis ini harus dipelajari dan dilatih secara sungguh-sungguh. Seorang yang trampil dalam menulis dapat mendatangkan banyak manfaat, diantaranya; bagi pengembangan men-tal seseorang; bagi intelektual seseo-rang; dan juga bagi hubungan sosial se-seorang. Dari hasil tulisan dapat me-nyumbangkan kecerdasan; mengem-bangkan inisiatif dan kreativitas; me-numbuhkan keberanian; serta merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Meskipun demikian, ternyata ti-dak banyak orang yang menyukai tulis-enulis. Diantaranya penyebabnya ada-lah orang merasa tidak berbakat, dan ti-dak tahu untuk apa dan bagaimana me-nulis itu. Alas an keengganan menulis sebenarnya tidak terlepas dari pengala-man belajar menulis yang dialami sese-orang ketika ia di sekolah. Umumnya siswa yang mempu-nyai kemampuan menulis baik sastra maupun nonsastra dikarenakan siswa tersebut mempunyai kebiasaan dan ba-kat yang mereka bawa/miliki dari ru-mah, bukan hasil dari sebuah proses pembelajaran di sekolah.agar hal ter-sebut tidak terjadi maka 13 peran guru da-lam hal ini sangatlah dituntut sebagai motivator dalam membidani lahirnya penulis-penulis baru. Sebagai seorang bidan, guru hendaknya dibekali kewenangan untuk melahirkan karya-karya yang dikandung siswa. Pada kenyataannya tidaklah de-mikian, seperangkat tuntutan yang ha-rus dihadapi oleh seorang guru demi-kian tebal diantaranya GBPP; Silabus; Ulangan Bersama; Ujian Nasional; dan lain-lain yang membelenggu kemam-puan seorang bidan untuk membantu proses kelahiran sebuah karya. Belum lagi dari sebuah sistem itu sendiri yang bemuara pada intern guru itu sendiri. Bagi siswa sebagai penulis pemula, tu-gas menulis yang biasa disebut mengarang adalah tugas yang memberatkan bahkan tugas mengarang bebas sekali-pun. Apabila siswa diberi tugas mem-buat suatu karangan yang ditentukan jenis karangannya dengan obyek yang berbeda maka hasilnya kurang menge-nai sasaran. Bagaimana mungkin obyek yang berbeda menghasilkan bahasa; isi; dan diksi yang sama? Banyak sebab dan fakta lainya yang dapat dibeberkan, diantaranya a-dalah jam pembelajaran yang ditentu-kan dalam silabbus SMP (khususnya setara tingkat madya) nampaknya be-lum memadai untuk membuat siswa benar-benar mampu, hal ini disebabkan pada proses pembelajaran siswa Kelas VIII pada semester I setara tingkat madya diprogramkan untuk melakukan prakerin selama 6 bulan dalam satu ta-hun. Oleh karena itu, agar siswa mem-punyai ketrampilan berbahasa khusus-nya dalam menulis maka penambahan jam pembelajaran di luar yang tercan-tum dalam silabus merupakan suatu ke-harusan. Penambahan jam pembelaja-ran tersebut sangatlah berpengaruh terhadap kemampuan siswa. Dalam hal ini adalah dengan penerapan teknik resitasi. Dengan pene-rapan teknik resitasi diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis sis-wa SMP khususnya siswa SMP Kelas VIII pada semester I. Teknik pembela-jaran ini ditandai dengan pembelajaran yang bersifat praktik, pembelajaran di-laksanakan di sekolah dan di luar seko-lah. Kajian Teori Kemampuan Menulis 1. Materi Pembelajaran Bahasa Inggris SMP Materi pembelajaran dalam mata pelajaran Bahasa Inggris yang meli-puti ketrampilan menyimak, mem-baca, menulis, dan berbicara dike-mas dalam satu kesatuan unit pem-belajaran yang utuh dengan bahasan tema tertentu. Dalam Rencana Pe-laksanaan Pembelajaran (RPP) un-tuk mata pelajaran Bahasa Inggris dirumuskan tujuan pembelajaran da-lam standar kompetensi, kompeten-si, ketrampilan berbahasa dalam in-dikator. Ketrampilan brbahasa dalam kurikulum/silabus di sekolah mene-ngah kejuruan mencakup empat se-gi, yaitu: (1) ketrampilan menyimak /mendengarkan (listening skills), (2) ketrampilan membaca (reading skills), (3) ketrampilan menulis (writing skills), dan ketrampilan ber-bicara (speaking skills) (tarigan, 1983:1); 1) melalui ketrampilan me-nulis, seseorang (siswa) diharapkan memiliki kemampuan untuk me-nyampaikan ide atau gagasan yang 14 dimilikinya menggunakan bahasa tulis. Ide atau gagasan tersebut dapat berupa angan-angan/khayalan, sesu-atu yang pernah dilihat atau dirasa-kan, pendapatnya, alasan yang dimi-liki, dll. Berikut adalah materi pem-belajaran Bahasa Inggris untuk SMP. Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Satuan Pendidikan : SMP Standar Kompeten si 1. Berkom unikasi dengan Bahasa Inggris setara tingkat semenja na 2. Berkom unikasi dengan Bahasa Inggris setara tingkat madya 3. Berkom unikasi dengan Bahasa Inggris setara tingkat unggul Kompetensi Dasar 1.1 Menyimak untuk memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku dan yang tidak. 1.2 Menyimak untuk memahami informasi lisan dalam konteks bermasyarakat. 1.3 Membaca cepat untuk memahami informasi tertulis dalam konteks bermasyarakat. 1.4 Memahami informasi tertulis dalam berbagai bentuk teks. 1.5 Melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat. 1.6 Memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat. 1.7 Menggunakan kalimat yan baik, tepat, dan santun. 1.8 Mengucapkan kalimat dengan jelas, lancar, bernalar, dan wajar. 1.9 Menulis dengan memanfaatkan kategori/kelas kata. 1.10 Me mbuat berbagai teks tertulis dalam konteks bermasyarakat dengan memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat. 1.11 Me nggunakan kalimat Tanya secara tertulis dengan situasi komunikasi. 1.12 Me mbuat parafrase dari teks tertulis 2.1 Menyimak untuk menyimpulkan informasi yang tidak bersifat perintah dalam konteks. 2.2 Menyimak untuk memahami perintah yang diungkapkan atau yang tidak dalam konteks bekerja. 2.3 Memahami perintah kerja tertulis. 2.4 Membaca untuk memahami makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam konteks bekerja. 2.5 Menggunakan secara lisan kalimat tanya/pernyataan dalam konteks bekerja. 2.6 Membuat parafrase lisan dalam konteks bekerja. 2.7 Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi. 2.8 Bercakap-cakap secara sopan dengan mitra bicara dalam konteks bekerja. 2.9 Berdiskusi yang bermakna dalam konteks bekerja. 2.10 Bernegosiasi yang menghasilkan dalam konteks bekerja. 2.11 Menyampaikan laporan atau prsentasi lisan dalam konteks bekerja. 2.12 Menulis wacana yang bercorak naratif, deskriptif, ekspositoris, dan argumentatif. 2.13 Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja. 2.14 Menyimpulkan isi teks tertulis dalam konteks bekerja. 3.1 Menyimak untuk memahami secara kreatif teks seni berbahasa dan teks ilmiah sederhana. 3.2 Mengapresiasi secara lisan teks seni berbahasa dan teks ilmiah sederhana. 3.3 Menulis proposal untuk kegiatan laporan ilmiah sederhana. 3.4 Menulis surat dengan memperhatikan jenis surat. 3.5 Menulis laporan ilmiah sederhana. 2. Kemampuan Menulis Menulis adalah kegiatan penyampaian pesan (gagasan, perasaan, dan informasi) secara tertulis kepada pi-hak lain. Sebagai salah satu bentuk komunikasi verbal, menulis melibat-kan unsur penulis sebagai penyam-pai pesan, pesan atau isi tulisan, sa-luran atau medium tulisan, dan pem-baca sebagai penerima pesan. Kemampuan/ketrampilan berba-hasa menulis disebut juga menga-rang. Adapun yang dimaksud me-ngarang diungkapkan Widyamar-taya (1984:9) adalah suatu proses kegiatan manusia yang hendak mengungkapkan kandungan jiwanya kepada orang lain, atau kepada diri sendiri dalam bentuk tulisan. Dalam mengarang seseorang akan mengemukakan atau mengungkapkan sesu-atu, dan sesuatu itu adalah ide, gaga-san, pikiran, dll. Dari ide, gagasan yang akan disampaikan seseorang menghasilkan ragam atau jenis ka-rangan yaitu: 1. Narasi atau cerita, yaitu karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun menurut 15 urutan waktu. Yang ter-masuk dalam karangan narasi mi-salnya cerpen, novel, roman, bio-grfi, otobiografi, dll. Ada dua je-nis narasi yaitu narasi fiksi dan narasi nonfiksi. 2. Deskripsi atau perian atau luki-san atau gambaran, yaitu bentuk karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mende-ngar, merasakan sendiri apa yang sedang dirasakan penulis/ pengarang. Lukisan/gambaran kadang merupakan gabungan (narasi dan eksposisi) merupakan karya tulis berupa laporan. 3. Eksposisi atau paparan atau penjelasan tentang sesuatu berdasar-kan fakta dan data, yaitu bentuk karangan yang member ketera-ngan, menjelaskan, member in-formasi sejelas-jelasnya menge-nai suatu hal. Karya eksposisi di-antaranya berupa artikel. 4. Persuasi atau bujukan, yaitu ben-tuk karangan yang bertujuan un-tuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau gagasan/ ide penulis. Bentuk karangan ini diperkuat/disertai dengan alasan, bukti, contoh kongkrit. 5. Argumentatif atau ide atau gaga-san, yaitu karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mem-pengaruhi pembaca terhadap per-masalahan dengan mengemuka-kan alasan, bukti, contoh nyata. Dalam mengarang agar seseorang menghasilkan karangan sesuai de-ngan jenis karangan yang diinginkan dan tujuan mengarang sesuai dengan maksudnya, maka harus mengikuti langkah-langkah dan tujuan menga-rang, sebagai berikut: 1. Pemilihan topik, Apa yang harus dibahas dalam tulisan atau kara-ngan? Pemilihan topik perlu dipertimbangkan hal-hal berikut: a. Topik itu ada manfaatnya dan layak dibahas b. Topik itu cukup menarik ter-utama bagi penulis c. Topik itu dikenal baik d. Bahan yang diperlukan dapat diperoleh dan cukup memadai. 2. Pembatasan topik, pembatasan terhadap topik yang dipilih cukup terbatas untuk sibahas. 3. Penentuan judul, judul tulisan da-pat ditentukan setelah tulisan se-lesai. 4. Penentuan tujuan, setiap tulisan pasti mempunyai tujuan atau mi-si. Tujuan dari tulisan dan tujuan dari penulis itu berbeda-beda. 5. Pengembangan topik, topik yang telah dipilih dapat dikembangkan menjadi sebuah karangan. 6. Membuat kerangka karangan, kerangka karangan dibuat agar karangan atau tulisan yang dibuat tersusun secara sistematis. 7. Penulisan, memulai melakukan penulisan karangan (membuat konsep). 8. Revisi, tulisan yang sudah jadi berupa konsep hendaknya dicek ulang atau dilakukan revisi. Teknik Resitasi Keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh teknik digunakan dalam proses belajar mengajar. Teknik adalh metode atau sistem untuk mengerjakan sesuatu (KUBI, 1990:916). Istilah tek-nik berasal dari bahasa Inggris tech-nique yang antara lain berarti ketram-pilan dalam bidang tertentu. Dengan demikian teknik adalah daya upaya, u-saha-usaha, atau caracara yang digu-nakan guru untuk mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pembela-jaran. Teknik resitasi merupakan suatu metode mengajar dan pengajar yang 16 memberikan tugas untuk mempelajari sesuatu kepada pembelajar, kemudian melaporkan hasilnya (Hastuti, 1996: 133). Sering orang mengacaukan antara resitasi dan homework (pekerjaan ru-mah/PR), karena dalam percakapan se-hari-hari jika pengajar memberikan tu-gas dikatakan memberikan PR. Padahal pekerjaan rumah mem-punyai pengertian yang lebih meng-khusus ialah pekerjaan yang harus di-kerjakan pemblajar di rumah. Sedang-kan dengan resitasi, tugastugas yang diberikan oleh pengajar tidak sekedar dikerjakan di rumah melainkan dapat dikerjakan di sekolah, diperpustakaan, di laboratorium, atau di tempat-tempat lain byang berhubungan dengan pela-jaran yang diberikan pengajar. Jadi, re-sitasi lebih luas daripada honework a-tau pekerjaan rumah (PR). Akan tetapi keduanya terdapat persamaan, yaitu: 1. Mempunyai unsur tugas 2. Dikerjakan oleh pembelajar dan dilaporkan hasilnya 3. Mempunyai unsur didaktis paedago-gis Penggunaan teknik resitasi ber-tujuan: 1. Menambah pengertian/ memperkuat hasil belajar yang telah diterima di sekolah. 2. Melatih pembelajar untuk belajar mandiri. 3. Melatih pembelajar membagi waktu secara teratur. 4. Agar pembelajar dapat mengguna-kan waktu luang untuk menyelesai-kan tugasnya. 5. Membiasakan anak berdisiplin de-ngan tidak mengabaikan tugas. 6. Melatih pembelajar untuk mencari dan menemukan cara-cara yang te-pat untuk menyelesaikan tugasnya. 7. Memperkaya pengalaman-pengala-man sekolah dengan memulai kegia-tankegiatan di luar kelas. Pengaruh Teknik Resitasi dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Deskripsi Pemilihan teknik pembelajaran a-kan berpengaruh pada keberhasilan pembelajaran. Dengan menetapkan mo-del pembelajaran yang tepat, kegiatan pembelajaran akan berjalan efektif dan efisien, serta siswa dapat menguasai materi pembelajaran dengan baik. Tek-nik tugas atau resitasi ini dapat secara individual maupun kelompok. Dengan teknik ini diharapkan siswa lebih men-dalami materi pelajaran yang diberikan guru. Hal ini berhubungan dengan cirri khusus dari teknik resitasi yaitu belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata akan membuat kegiatan pembelajaran lebih bermakna. Siswa akan mengetahui apa yang seharusnya diketahui dan apa maksud/tujuannya. Dengan demikian memanfaatkan waktu yang tersedia di kelas dan dengan memberikan teknik resitasi terhadap kemampuan menulis deskripsi, maka siswa lebih memahami dan menguasai kemampuan menulis deskripsi pelajaran Bahasa Inggris Metode Penelitian Metode penelitian merupakan u-saha, cara, dan prosedur guna pembuk-tian kebenaran dengan menggunakan pendekatan keilmuan sehingga ilmu tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (Riyadi, 1997:1). Meto-de penelitian ini meliputi (A) Ranca-ngan Penelitian, (B) Subyek Penelitian, (C) Siklus Penelitian, (D) Instrumen Penelitian, (E) Pelaksanaan Penelitian, (F) Metode Pengumpulan Data, 17 (G) Teknik Analisis Data, (H) Penyiapan Rancangan Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan tema “Penerapan Teknik Resitasi guna Meningkatkan Kemampuan Menulis Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Ing-gris pada Siswa Kelas VIII-A pada se-mester I SMP Negeri 6 Bangkalan Ka-bupaten Bangkalan Tahun Pelajaran 2015-2016” dilakukan dengan prose-dur: (1) Perencanaan, (2) Implementasi Tindakan dan Observasi, (3) Refleksi, dan (4) Revisi. 1. Perencanaan a. Menetapkan kelas sebagai obyek penelitian. b. Menginformasikan/mengajukan permohonan ijin ke sekolah. c. Menetapkan/memilih metode se-suai dengan karakteristik peneli-tian. 2. Implementasi Tindakan dan Obser-vasi Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan tindakan adalah: a. Menyiapkan materi pembelajaran umum secara klasikal. b. Memberikan pelatihan. c. Memberikan evaluasi. d. Membagi kelas menjadi kelom-pokkelompok kecil (satu kelom-pok 5 siswa). e. Memberikan tugas pada masingmasing kelompok untuk dikerja-kan di luar jam tatap muka. Partisipan. pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan pembelaja-ran di kelas. 4. Revisi Setelah dilakukan refleksi dalam proses belajar mengajar, selanjutnya diadakan revisi sebagai tindak lanjut atau tinjauan ulang terhadap pembe-lajaran yang dilakukan. Tahap ini juga sebagai tahap penyempurnaan dari siklus sebelumnya. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini ada-lah siswa kelas VIII-ASMP Negeri 6 Bangkalan tahun pelajaran 2015-2016 Jumlah subyek penelitian adalah 29 o-rang siswa. Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Hasil Penelitian 1. Siklus Pertama (I) 1. Perencanaan a. Guru memberikan gambaran, pertanyaan-pertanyaan awal a-gar siswa mendapatkan kon-sep tentang materi yang akan dipelajarinya. b. Guru memberikan tanggapan atas jawaban yang diberikan siswa dan memberikan perta-nyaanpertanyaan lanjutan un-tuk menggali lebih banyak konsep awal siswa tentang materi. c. Guru memberikan pertanyaanpertanyaan tentang materi pelajaran untuk mendapatkan gambaran utuh tentang materi yang akan dipelajari. d. Guru membag tugas siswa da-lam kelompok-kelompok ke-cil. Ada sejumlah 8 kelompok. 3. Refleksi Nilai hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran didokumentasikan, dianalisis, dan dokumikasikan dengan teman sesame guru pengajar mata pelajaran Baha-sa Inggris dan Kepala Sekolah/ Wakil Kepala Sekolah bidang Ku-rikulum. Ini dikandung maksud se-bagai bahan 18 e. Masing-masing kelompok mengerjakan satu tugas menga-rang deskripsi. Dan tugas ter-sebut dikerjakan di luar jam pembelajaran tatap muka. 2. Pelaksanaan a. Guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa se-suai dengan rencana pelaksa-naan pembelajaran (RPP) yang dibuat. b. Kegiatan pembelajaran pada siklus pertama masih banyak bersifat penyampaian infor-masi secara klasikal. Metode ceramah masih digunakan se-bagai penyampaian materi pembelajaran pada siklus ini. c. Kebanyakan siswa dalam mengikuti kegiatan pembela-jaran masih pasif, mendengar-kan, mencatat hal-hal yang di-rasa penting. Umpan balik dari siswa dalam bentuk bertanya, meminta penjelasan kepada guru tentang materi pembela-jaran juga kurang. d. Siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memahami materi atau sebagian materi pembelajaran tentang cende-rung diam, sekalipun guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Sehubungan dengan suasana kegiatan pembelajaran yang cenderung pasif, guru berusaha un-tuk menciptakan suasana yang kondusif bagi siswa dengan ber-bagai upaya : a. Memberikan kesempatan ke-pada siswa untuk menanya-kan, meminta penjelasan ma-teri/bagian pembelajaran yang belum dipahaminya. b. Memberikan pertanyaan pan-cingan untuk mendapatkan ja-waban atau tanggapan dari sis-wa. c. Memberikan pemahaman ke-pada siswa, bagaimana suasa-na kegiatan pembelajaran yang ideal agar siswa dapat le-bih mudah memahami materi pembelajaran dan mendapatkan informasi optimal tentang materi pembelajaran yang diterima. Sekalipun sudah diupayakan agar kegiatan pembelajaran mem-buat siswa lebih aktif, akan tetapi belum berarti. Namun, sudah mu-lai muncul respon dari siswa ten-tang materi pembelajaran yang diterima. Ada beberapa siswa yang sudah mulai bertanya, me-minta penjelasan tentang materi pembelajaran/bagian yang belum dikuasainya dengan baik. 2. Penilaian Sebelum kegiatan pembelaja-ran selesai, diadakan penilaian dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Siswa No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 19 Nama Siswa Ach. Syaiful Anam Nilai 64 Achmad 65 Achmad Marzuki 65 Agus Fatah Yasin 65 Arif Nur Hidayat 65 Ansori 60 Cdyan Pramana Putra 65 Hafid Anwar 65 Hermansyah 75 Husnul Hutami 65 M Jakfar Sodik 69 Mesdi 70 Moh. Fahri 76 Moh.Faisol Alif 64 Moh.Misbahul Alif 65 Moh. Robby 75 17 18 19 20 21 22 23 Moh.Rofii 60 Moh. Sukron 75 Moh.Wahyu Rizaldi 65 Muis Imamah 64 Mustofa 65 Nanang Abd Rosi 74 Sakroni 65 24 25 26 27 28 29 3. Hasil yang dicapai siswa sete-lah mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah : a. Kegiatan pembelajaran berja-lan lancer, sesuai dengan ren-cana pelaksanaan pembelaja-ran (RPP) yang dibuat guru. b. Kegiatan pembelajaran masih didominasi penyampaian in-formasi dengan metode cera-mah, namun peran aktif siswa dalam mengikuti kegiatan su-dah mulai terlihat dengan ada-nya pertanyaan yang diajukan. c. Nilai rata-rata hasil ulangan harian cukup bagus, yaitu …... d. Peran aktif guru dalam pem-berian materi pembelajaran cukup baik dengan adanya sis-wa yang mengajukan perta-nyaan, meminta penjelasan materi yang belum dikua-sainya dengan baik. 2. Siklus Kedua (II) 1. Perencanaan a. Guru menyampaikan materi secara umum kepada siswa dan bersifat klasikal. b. Guru menugaskan siswa untuk bergabung dengan kelompok yang sudah dibentuk pada per-temuan sebelumnya. c. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok yang telah diker-jakan dengan teknik resitasi. d. Guru memberikan simpulan u-mum materi pembelajaran dan Suhari 65 Syaiful Abdullah 70 Yunus 65 Jefriyadi 76 Sulfan Madani 60 Abd. Rahman 65 Rata-Rata 6.05 dilanjutkan penilaian ulangan harian. 2. Pelaksanaan a. Pembelajaran dilaksanakan di luar jam pembelajaran di kelas dengan mengerjakan tugas da-lam kelompok-kelompok ke-cil. b. Pembelajaran dilanjutkan da-lam bentuk diskusi atarkelom-pok dalam kelas pada perte-muan berikutnya. c. Guru mengamati, membim-bing, dan membantu siswa un-tuk memecahkan penguasaan materi pembelajaran dengan lebih baik. d. Siswa lebih mudah mempero-leh penguasaan materi pembe-lajaran. e. Terjadi perubahan perilaku dan sikap dalam diri sisiwa pada waktu dan setelah mengi-kuti pembelajaran. 3. Penilaian Setelah pembelajaran selesai diadakan penilaian ulangan harian dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.2 Nilai Ulangan Harian Siswa No. 1 2 3 4 5 6 20 Nama Siswa Ach. Syaiful Anam Nilai 64 Achmad 65 Achmad Marzuki 75 Agus Fatah Yasin 65 Arif Nur Hidayat 65 Ansori 70 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Cdyan Pramana Putra 75 Hafid Anwar 76 Hermansyah 75 Husnul Hutami 65 M Jakfar Sodik 89 Mesdi 70 Moh. Fahri 76 Moh.Faisol Alif 77 Moh.Misbahul Alif 65 Moh. Robby 75 Moh.Rofii 69 Moh. Sukron 75 Moh.Wahyu Rizaldi 65 Muis Imamah 64 Mustofa 65 Nanang Abd Rosi 75 Sakroni 65 Suhari 65 Syaiful Abdullah 70 Yunus 75 Jefriyadi 76 Sulfan Madani 75 Abd. Rahman 65 Rata-Rata juga menun-jukkan tigginya tingkat peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran. Rata-rata hasil ulangan harian siswa juga menunjukkan adanya peningka-tan dibandingkan dengan sik-lus I yaitu 75.45 c. Adanya perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik dan positif dalam diri selama dan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus ke-dua. Para siswa memiliki per-hatian lebih dan memberikan umpan balik selama mengikuti kegiatan pembelajaran. d. Pembelajaran dengan penera-pan teknik resitasi benar-benar dapat membantu guru dalam mengatasi keterbatasan jam pemelajaran yang tersedia di sekolah atau jam pembelajaran yang sesuai dengan silabus, dan dengan penerapan teknik resitasi dapat meningkatkan penguasaan materi menjadi le-bih mudah dan lebih optimal dalam diri siswa. Peningkatan penguasaan materi ‘Menulis Deskripsi’ pada siswa Kelas VIII pada semester I SMP Ne-geri 6 Bangkalan Kabupaten Bangkalan Tahun Pelajaran 2015-2016 melalui penerapan teknik resitasi dapat dilihat pa-da table berikut ini : 6,74 4. Refleksi Hasil yang dicapai siswa sete-lah mengikuti kegiatan pembela-jaran pada siklus kedua adalah : a. Guru dan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Suasana pembelajaran kondusif, siswa berperan serta dalam kelompok-kelompok belajar mereka. b. Kegiatan pembelajaran berja-lan dengan sangat efektif yang ditunjukkan melalui tingkat penguasaan materi pembela-jaran berupa rata-rata nilai ulangan harian yang mening-kat. Hal ini didukung oleh data observasi yang Tabel 4.3 Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Mata Pelajaran Bahasa Inggris 21 Siswa Kelas VIII pada semester I SMP Negeri 6 Bangkalan Kabupaten Bangkalan Tahun Pelajaran 2015-2016 Siklus I 64 Siklus II 70 Achmad 65 70 Achmad Marzuki 75 75 Agus Fatah Yasin 65 70 Arif Nur Hidayat 65 65 Ansori 70 70 Cdyan Pramana Putra Hafid Anwar 75 75 76 76 Hermansyah 75 75 Husnul Hutami 65 70 M Jakfar Sodik 89 89 Mesdi 70 70 Moh. Fahri 76 76 Moh.Faisol Alif 77 77 Moh.Misbahul Alif 65 70 Moh. Robby 75 75 Moh.Rofii 69 69 Moh. Sukron 75 75 Moh.Wahyu Rizaldi Muis Imamah 65 65 64 67 Mustofa 65 69 Nanang Abd Rosi 75 75 Sakroni 65 65 Suhari 65 65 Syaiful Abdullah 70 70 Yunus 75 75 Jefriyadi 76 76 Sulfan Madani 75 75 Abd. Rahman 65 70 Rata-Rata 6,74 7,41 No. Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 Ach. Syaiful Anam 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 VIII SMP Negeri 6 Bangkalan Kabupaten Bangkalan Tahun Pelaja-ran 2015-2016 untuk materi Ke-mampuan Menulis Deskripsi pada Siklus I adalah 6,74. Peran serta sis-wa dalam kegiatan pembelajaran pa-da siklus ini masih terlihat rendah. Kegiatan pembelajaran masih di-sampaikan dengan menggunakan metode ceramah peran guru masih sangat dominan sehingga umpan ba-lik siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kurang nampak. Sebe-lum akhir pembelajaran pada siklus I ini berakhir guru menerapkan tek-nik resitasi. Pada siklus kedua, dila-kukan pembahasan terhadap teknik resitasi dengan presentasi hasil kerja kelompok, guru memberikan bim-bingan karena guru memposisikan diri sebagai fasilitator dalam pem-bahasan materi secara diskusi ke-lompok. Kemudian dilakukan tes ulangan harian sebelum jam pem-belajaran berakhir. Nilai rata-rata ulangan harian pada siklus kedua ini mengalami peningkatan disbanding-kan dengan hasil ulangan harian sik-lus pertama. Rata-rata nilai pada sik-lus kedua adalah 7,41. Hal ini me-nunjukkan bahwa dengan menerap-kan teknik resitasi dapat meningkat-kan penguasaan materi menulis des-kripsi untuk mata pelajaran Bahasa Inggris. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Dengan selesainya penelitian tindakan kelas ini dengan topik penerapan teknik resitasi guna meningkatkan penguasaan materi kemam-puan menulis deskripsi pada mata pelajaran Bahasa Inggris pada siswa Kelas VIII B. Pembahasan Nilai rata-rata ulangan harian ma-ta pelajaran Bahasa Inggris siswa Kelas 22 2. Lembaga pendidikan (sekolah) dan komite sekolah perlu memi-kirkan ketersediaan sarana dan prasarana serta media pembelaja-ran yang lebih sempurna agar ke-giatan pembelajaran dapat mem-permudah siswa dalam mempela-jari dan mengikuti pembelajaran. Guru juga akan lebih udah mene-rapkan teknik pengelolaan pem-belajaran yang sesuai dan bervariasi. pada semester I SMP Ne-geri 6 Bangkalan Kabupaten Bang-kalan, maka penulis dapat menyim-pulkan : 1. Penggunaan metode penyampai-an materi dengan metode cera-mah secara dominan masih sering digunakan dalam kegiatan pem-belajaran di sekolah (khususnya dengan mata pelajara Bahasa Inggris). Dengan menggunakan metode ceramah secara dominan akan mengakibatkan peran aktif siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menjadi kurang. Siswa tidak memiliki kesempatan memberikan umpan balik atas penguasaan materi yang dipelajari-nya. 2. Tingkat penguasaan materi dipengaruhi oleh cara guru untuk me-milih teknik pembelajaran. Oleh karena itu, pemilihan teknik yang tepat dalam pembelajaran perlu mendapat perhatian karena juga merupakan faktor yang mempe-ngaruhi keberhasilan dalam me-ngikuti kegiatan pembelajaran. 3. Dengan penerapan teknik resitasi dapat meningkatkan penguasaan materi terhadap kemampuan me-nulis deskripsi mata pelajaran Bahasa Inggris pada siswa Kelas VIII pada semester I SMP Negeri 6 Bangkalan Kabupaten Bangka-lan Tahun Pelajaran 2015-2016. Daftar Pustaka Adul, M. Asfandi. 1983. Bahasa Inggris Baku dan Fungsi Guru dalam Pembinaan Bahasa Inggris. Surabaya: PT Bina Ilmu. Akhadiyah, Sabarti, dkk. 1997. Menulis. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikdasmen. Burhan, Jasir. 1971. Problema Bahasa dan Pengajaran Bahasa Inggris. Bandung: NV Ganeco. Halim, Amran (Ed.) 1980. Politik Bahasa Nasional 2. Jakarta: PN Balai Pustaka. Hastuti, Sri. 1997. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Inggris. Jakarta: Depdikbud Pendidikan Dasar dan Menengah. B. Saran Beberapa pertimbangan dari ha-sil penelitian tindakan kelas ini dian-taranya adalah: 1. Perlunya pemilihan teknik pembelajaran yang tepat dalam kegi-atan pembelajaran, agar siswa le-bih mudah mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga dapat memiliki tingkat penguasaan materi pembelajaran dengan lebih opti-mal. Keraf, Gorys. 1990. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Jakarta: Idayus. Puar, Yusuf Abdullah (Ed.). 1980. Setengah Abad Bahasa Inggris. Jakarta: Idayus. 23 Pusat Syafe’ie, H. Imam, DR. 1997. Materi Pokok Pendekatan Pembelajaran Bahasa Inggris; 1-9; EPNA 2204/3sks. Jakarta: Universitas Terbuka. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Inggris. Jakarta: PN Balai Pustaka. Riyadi, Slamet. 1997. Metodologi Penelitian. Surabaya: Universitas Dr. Soetomo. Tarigan, Henry Guntur. 1983. Metodologi Penelitian Bahasa. Jakarta. 24