sudahkah aku melihat yesus?

advertisement
JADWAL MISA
Misa Harian:
Senin s/d Jumat 06.00 wib
30 Maret 2014
Tahun V – No.13
SUDAHKAH AKU MELIHAT YESUS?
Hari Sabtu :
17.00 wib
Hari Minggu :
06.30 - 09.00 - 17.00 wib
Misa Jumat Pertama :
06.00 - 12.00 - 19.30 wib
Adorasi Ekaristi :
Setiap hari Senin
15.00 s/d 22.00 di Kapel
ditutup pukul 22.00 dengan
ibadat penutup (completorium)
PENYELIDIKAN KANONIK
(dengan perjanjian)
Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib
Romo A.S. Gunawan, Pr.
Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib
Romo Anton Baur, Pr.
Website:
www.parokisanmare.or.id
Mailing-list:
[email protected]
Facebook Group: SanMaRe
Untuk kontribusi berita, artikel,
pengumuman atau iklan baris,
silakan email ke :
[email protected]
Pet! Listrik rumah kami padam. Kegelapan menyelimutiku, dan aku
tak dapat melihat apapun. Sekilas terbayang di pikiranku, beginilah
rasanya menjadi seorang yang buta. Betapa dapat dipahami,
kerinduan untuk melihat, dan untuk keluar dari kegelapan ini…
Injil hari ini mengisahkan tentang Tuhan Yesus, Sang Terang yang
menghalau kegelapan itu. Tuhan Yesuslah yang pertama kali
melihat, mungkin juga menghampiri, seorang yang buta sejak lahir,
dan bukan sebaliknya. Yesus selalu membuat langkah pertama
untuk menunjukkan kasih-Nya. Kepada murid- murid-Nya yang
bertanya kepada-Nya, karena salah siapakah orang tersebut
dilahirkan buta, Yesus menjawab, agar pekerjaan Allah dinyatakan
di dalam dia (Yoh 9:2-3). Sungguh, selanjutnya, memang itulah
yang dilakukan Yesus, yaitu menyatakan karya Allah dalam diri
orang itu.
Tuhan Yesus mengaduk tanah dengan ludah-Nya, lalu
mengoleskan adukan itu pada mata orang buta itu, dan
menyuruhnya untuk membasuh dirinya di kolam Siloam. Bagi kita,
-1-
mungkin ini nampak sebagai permintaan yang sederhana, tetapi bisa jadi tidak demikian bagi orang
buta itu. St. Yohanes Krisostomus, mengajarkan, bahwa kita perlu belajar taat dan percaya
kepada Yesus, dari orang buta itu. Sebab orang buta itu tidak mempersoalkan apakah itu logis
atau tidak, bahwa adukan tanah, yang pantasnya membuat mata menjadi kabur, malah dapat
memelekkan matanya. Ia tidak protes bahwa ia harus berjalan menuju kolam, dengan adukan tanah
di matanya, dan menarik perhatian orang-orang yang melihatnya. Bukannya tidak mungkin, iapun
juga sudah sering membasuh diri di kolam itu, namun itu tidak membuat matanya menjadi sembuh.
Namun ketika Yesus menyuruhnya, orang buta itu tetap mau melakukannya, tanpa keberatan.
Kepercayaan dan ketaatannya ini membuahkan kesembuhan baginya. Kalau kita yang jadi orang buta
itu, apakah kitapun dapat bertindak seperti dia? Jangan-jangan kita malah akan bertanya-tanya dalam
hati, ‘ah yang bener aja, masa dengan lumpur di mata, aku bisa melihat?’ Sebab ada kecenderungan di
masa sekarang ini, orang menilai segala sesuatunya dengan cara pandang manusia, dan menolak cara
pandang Tuhan. Kita lebih menyukai hal yang instan dan mudah dan enggan menerima jalan Tuhan
yang kadang melibatkan proses pembentukan diri untuk menjadi semakin rendah hati dan percaya
kepada-Nya.
Menurut para Bapa Gereja, orang buta itu melambangkan umat manusia, termasuk kita juga, yang
buta karena dosa-dosa kita. Sebagaimana dulu Allah menciptakan manusia pertama dari debu tanah
dan meniupkan nafas-Nya kepadanya, demikian pula Tuhan Yesus mengaduk tanah dengan ludahNya untuk menyembuhkan manusia yang buta itu, agar ia sembuh dan menjadi ciptaan yang baru.
Maka kolam Siloam melambangkan Baptisan, yang oleh kuasa Kristus yang diutus Allah, telah
membasuh kita dari segala dosa dan membuat kita ‘melihat’ dengan mata yang baru. Dengan mata
yang baru ini, kita dipanggil untuk menjadi saksi Kristus, sebagaimana yang dilakukan oleh orang
buta itu.
Ia berani menyampaikan kebenaran, akan pertolongan yang diterimanya dari Tuhan Yesus, yang
membuat matanya melihat. Ia tidak gentar akan pertanyaan-pertanyaan orang-orang Farisi yang
mendesaknya, seolah agar ia menarik kembali kesaksiannya. Mereka menuduh Yesus sebagai orang
berdosa, karena menyembuhkan orang pada hari Sabat, dan karena itu orang-orang Farisi itu tidak
percaya kepada-Nya. Betapa orang-orang Farisi itulah yang ‘buta’, sehingga mereka gagal melihat
bahwa Yesus, Sang Tuhan hari Sabat, itulah yang melakukan karya yang ajaib, pada hari-Nya.
Sedangkan orang buta itu, yang tadinya buta secara jasmani, malah akhirnya dapat melihat, bahwa Ia
yang menyembuhkannya adalah Sang Anak Manusia: yaitu Tuhan yang kedatangan-Nya telah
dinubuatkan oleh para nabi. “Aku percaya, Tuhan!” demikian katanya, dan ia sujud menyembah-Nya.
Di hari Minggu Laetare, yang menandai pertengahan Masa Prapaska ini, mari kita mengenangkan
kebaikan Tuhan, yang selalu membuat langkah pertama agar kita dapat mengalami belas kasih-Nya.
Mungkin kita tidak buta secara jasmani, namun siapa tahu kita buta secara rohani, sehingga tidak
mengenali kehadiran-Nya di dalam berbagai peristiwa dalam hidup kita, dan teristimewa dalam
Ekaristi?
“O, Tuhan, bantulah aku agar aku dapat melihat Engkau. Dan agar aku berani
mewartakan karya-karyaMu yang ajaib dalam hidupku.”
Sumber: http://katolisitas.org/13007/sudahkah-aku-melihat-yesus
-2-
umat bertanya
gembala menjawab
Diasuh oleh Romo Anton Baur, Pr
Pertanyaan silakan dikirimkan ke: [email protected]
Romo menjawab:
Terimakasih untuk pertanyaannya.
Romo… saya mau bertanya
Terkait
dengan
arti
frase
apa artinya
“menyangkal diri”, kita bisa melihat
“MENYANGKAL DIRI”?
bersama dari apa yang dinyatakan
- franciscadyah oleh Yesus dalam Injil. Kita tentu
tidak asing dengan pernyataan
Yesus, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya
dan mengikut Aku” (Mat 16:24). Teks ini juga kita temukan dalam Mrk 8:34 dan Luk 9:23.
Dalam ketiga Injil—jika kita perhatikan dengan seksama—pernyataan Yesus tentang
penyangkalan diri ini ditempatkan dalam konteks pemberitahuan tentang penderitaan Yesus dan
syarat-syarat mengikuti Dia. Ajakan Yesus untuk mengikuti-Nya terumuskan dengan begitu
efektif dan padat: menyangkal diri, memikul salibnya, dan mengikuti Yesus. Menarik bahwasanya
perintah untuk “menyangkal diri” ditempatkan di bagian pertama dari persyaratan yang Yesus
ajukan. Dalam teks Kitab Suci berbahasa Yunani, frase “menyangkal diri” ditulis demikian:
avparnhsa,sqw e`auto.n (aparnesasthó eáuton). Frase tersebut dapat dimengerti bahwa
“menyangkal diri” merupakan tindakan melepaskan segala sikap yang melulu mengandalkan diri
sendiri.
Di sini tampak bahwa frase “menyangkal diri” menegaskan ajakan Yesus kepada kita untuk
pertama-tama mengandalkan diri pada Allah sehingga berkat Daya Ilahi dalam diri, kita mampu
melakukan perintah Yesus yang berikutnya, yakni memanggul salib dan mengikuti-Nya. Atau,
dalam pemahaman lain, bisa dimengerti bahwa “menyangkal diri” adalah sebuah keputusan dan
tindakan sadar kita untuk membiarkan Allah memimpin diri kita. Dalam bahasa rohani populer,
kita kerap dengar istilah, “biarlah Allah meraja dalam diri kita”.
Lalu, bagaimana caranya? Salah satu cara atau ekspresi yang bisa kita lakukan adalah dengan apa
yang kita lakukan di masa prapaskah ini, yakni dengan bermatiraga, berpantang, dan berpuasa.
Tindakan bermatiraga, berpantang, dan berpuasa adalah ungkapan paling jelas bahwa membuka
hati kita untuk Allah dengan tidak pertama-tama mengutamakan segala kepentingan dan hasrat
pribadi kita. Tindakan “menyangkal diri” ini juga merupakan ungkapan tobat yang sangat nyata
agar kita lebih dekat pada Allah. **
-3-
POJOK LITURGI
“LAMENTASI” – Ibadat Ratapan
Dalam pekan suci tahun ini Paroki Sanmare akan mengadakan Ibadat Ratapan
Ibadat ini akan dilaksanakan pada Senin-Selasa-Rabu, 14-15-16 April 2014.
Dalam tradisi gereja katolik Lamentasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perayaan pekan suci dan masa puasa. Lamentasi dari segi usia hampir setua usia gereja dan
menjadi sebuah tradisi iman yang tidak dapat dihilangkan. Lamentasi merupakan tradisi
tentang sejarah kejatuhan manusia dalam dosa, penyesalan dan tobat sekaligus tradisi
keselamatan.
Lamentasi adalah sebuah tradisi tua yang tumbuh dan berkembang dalam tradisi Yahudi
dan Perjanjian Lama. Lamentasi dalam tradisi Yahudi mempunyai makna sangat mendalam:
“satu ungkapan penyesalan atas keruntuhan TEMBOK Yerusalem oleh musuh-musuh Israel
yang merupakan simbol pelindung yang kokoh dalam kehidupan mereka”.
Yahwe kecewa dengan sikap bangsa Israel yang tidak setia kepada-Nya. Lebih dari itu Israel
meratapi kenyataan hidup mereka sekaligus penyesalan atas peristiwa runtuhnya Bait Allah
yang menjadi pusat seluruh kehidupan doa dan iman mereka. Mereka kehilangan arah dan
fokus kehidupan doa dan iman. Mereka hidup dengan penuh penderitaan, harus menjadi
orang-orang buangan dan menjadi anak-anak yatim piatu di daerah pengasingan.
Hal ini menjadi suatu titik awal mereka untuk sadar dan bertobat serta menyesal terhadap
segala ketidak setiaan dan dosa-dosa mereka.Keagungan dan kebesaran Israel sebagai bangsa
pilihan Allah membawa mereka kepada suatu harapan baru bahwa Yahwe membebaskan
mereka dan menjadi orang-orang merdeka dan kembali ke tanah kelahiran mereka.
Dalam Perjanjian Baru, Lamentasi mempunyai hubungan sangat mendalam dengan kisah
sengsara Tuhan Yesus Kristus yang dimulai dari Taman Geztmani hingga Golgata. Dalam
kisah ini Yesus mengajak kita untuk setia bersama-Nya dalam doa dan berjaga bersama-Nya
dalam pergulatan maut yang dihadapi-Nya saat-saat terakhir hidup-Nya sebelum ditangkap
dan disalibkan. Namun para murid yang adalah wakil dari kita semua adalah orang-orang
yang tidak setia dan pergi meninggalkan Yesus seorang diri satu persatu dan bahkan
menyangkal Yesus sebagaimana yang dilakukan Petrus.
Dalam ibadat ratapan dalam pekan suci nanti, kita bersama-sama diajak untuk menyadari
serta bertobat atas dosa-dosa dan ketidak setiaan kita sebagai manusia, kemudian berani
mengambil bagian dalam sengsara dan penderitaan Yesus serta penderitaan kita masingmasing dengan kekuatan doa dan mati raga.
sumber: gemaliturgi.blogspot.com 7 tradisikatolik.blogspot.com
-4-
POJOK KELUARGA
Ajari aku
Dalam cerita, kata, perilaku, Kau ajar aku kenal diriMu
Dalam doa dan syukur padaNya, Kau ajar aku menyapa Bapa
Lalu ‘ku hafal ayat kitabMu, katakan semua demi namaMu
Bagai sang Paulus aku bersaksi, berkata lantang tentang diriMu
Aku patuhi perintah Gereja, tak ingkar aku dari hariMu
Bergerak kompak seirama Liturgi, terus menganguk dengar Homili
Tak lupa pula berbaris rapi, menuju altar sambut komuni
Di akhir acara senang hatiku segera amini berkat sang Padri
Seringan amin terucap bibir, semudah lidah melafal doa
Kukira mudah bagi diriku untuk berjalan turut langkahMu
Lalu datang keraguanku adakah aku turut arahMu?
Karena lebih kuingat kisahMu dibanding peduli apa hendakMu
Karena tak jarang aku utama seiring sering kutolak sesama
Karena tak jarang kupilih diriku seiring sering kutolak diriMu
Kala aku harus memilih, kupilih dulu apa sukaku
Kala Kau pinta kupilih, Engkau sering bukan terlebih
Adakah aku dengar sapaMu? Apakah aku jawab tanyaMu?
Apakah aku turut kasihMu? Ataukah hidup sesuka hatiku?
Terhanyut aku kedalam ragu, mungkinkah aku tak lebih Farisi
Penjunjung Sabat tak pakai hati, penghafal Taurat tanpa nurani?
Lalu kuingat satu cerita tentang sikorban setengah mati
Arah Jeriko tergolek lemah tak kuat lagi tunggu menanti
Terlihat oleh banyak yang lalu, tanpa seorang taruh peduli
Hingga lewat sang Samaria penuh prilaku nan baik hati
Kutengok cepat jalan hidupku ternyata aku hanya si Lewi
Di seberang jalan melangkah lewat bergerak pergi tak punya hati
Datang gentar, ragu dan sedih menusuk dalam ke sanubari
Akankah ampun ada untukku? Atas segala kebutaanku?
Ternyata tak pernah Kau lupa, pada semua domba-dombaMu
Segera erat Kaupeluk diriku hingga hilang cemas dan ragu
Ku memohon pada Mu Bapa, bantu siapkan hatiku selalu
Agar layak bagi Roh Kudus-Mu, yang Kau utus damping aku
Ku mohon padaMu Bapa, ‘tuk buatku ingat selalu
Bahwa Talenta dalam diriku, tak lebih hanya titipan dariMu
Bangkitkanlah semangat dalam jiwaku untuk siap berbagi selalu
Karena jelas itu hendakMu penunjuk arah langkah hidupku
Ajari aku tuk berkata ya,
Hanyut kan diriku dalam kasih dan rela
Ajari aku tuk sedia berkarya,
Turut prilaku sang Samaria.
** Dipersembahkan oleh bapak J.G. Godong (SanMaRe) **
-5-
SELAMAT DATANG
Segenap Dewan Paroki dan Umat SanMaRe dengan penuh syukur menyambut kehadiran para
frater dan suster yang akan live-in sehari di rumah umat pada Sabtu 5 April 2014.
Semoga kegiatan ini dapat membantu menumbuhkan minat panggilan dan mengenal lebih dekat
kehidupan serta karya kasih tarekat-tarekat.
Wilayah I
1. Fr. Kampianus Ardin
Jemanu, SX (Fr. Ordin)
2. Fr. Mahendra Budi Prakoso,
Pr. (Fr. Indra)
3. Fr. Bambang Adi Putranto,
Pr. (Fr. Didik)
4. Sr. Rita Maria, SPM
Wilayah V
1. Fr. Marcellinus Vitus Dwi
Putra, Pr. (Fr. Linus)
2. Sr. Rachel, PIJ
Wilayah II
Wilayah III
1. Fr. Gregorius Dedi Luan, SX
(Fr. Dedi)
2. Fr. Joko Prasetyo, Pr.
(Fr. Joko)
3. Fr. Yohanes Prasetyo Kiran,
Pr. (Fr. Pras)
4. Sr. Veronique Marie, SPM
Wilayah VI
Wilayah IV
1. Fr. Juventus Yonavan
1. Fr. Gregorius Purba
Cahyono, SX (Fr. Ovan)
Nagara, SX (Fr. Purba)
2. Fr. Stefanus TINO Dwi
2. Fr. Patrick Slamet
Prasetiyo, Pr.
3. Fr. Frederick Yolando , Pr. Widodo, Pr. (Fr. Patrick)
(Fr. Friz)
3. Sr. M. Dorothea, SPM
4. Sr. Imelda Kolo, FdCC
5. Sr. M. Luciani, SPM
Wilayah VII
1. Fr. Yohanes Morgani, SX
(Fr Joni)
2. Fr. Robertus Guntur
Dewantoro, Pr. (Fr Guntur)
3. Fr. Reinardus Doddy
Triatmaja Pr. (Fr. Reja)
4. Sr. Stefania, PIJ
Mohon dukungan
dan partisipasi
semua umat.
2. Fr. Alberto Ernes , Pr. (Fr. Tuhan memberkati
Beto)"
pelayanan kita
semua.
3. Sr. Siska Gomez, FdCC
1. Fr. Salto Deodatus, Pr.
(Fr. Salto)
Seksi Kesehatan SanMaRe bekerjasama dengan RS Mount Alvernia Singapore
mengadakan seminar dengan tema:
"Problematika & Penanganan Praktis
Nyeri Sendi untuk Masyarakat Umum“
Seminar diadakan pada
Minggu,13 April 2014, pkl 09.00 s/d 12.00 Wib,
di Aula Gereja Santa Maria Regina, Bintaro Jaya
Pembicara: Dr. Lim Kay Kiat (Consultant Orthopaedic Surgeon)
dan Prof. Timothy Lee (Senior Consultant Neurosurgery)
dari RS. Mount Alvernia Singapore.
Pendaftaran dapat langsung ke Ibu Erlin (0878 8808 82161) /
Sdri Lely (0856 229 0622) atau
di depan Gereja sesudah Misa Sabtu dan Minggu.
* Tidak Dipungut Biaya *
-6-
 JADWAL LITURGI 
MINGGU Prapaskah V - 05 & 06 April
MINGGU Palma – 12 & 13 April
Bacaan: Yeh. 37:12-14; Mzm. 130:1-2,3-4b,4c6,7-8; Ul:7; Rm. 8:8-11; Yoh. 11:1-45
Bacaan Sebelum Perarakan: Mat. 21:1-11
Bacaan: Yes. 50;4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,1920,23-24; Ul:2a; Flp. 2:6-11; Mat. 26:14 - 27:66
Saran Nyanyian:Perarakan:PS 491,492 493,494.
Ekaristi: 481, 482, 483, 484, 487, 488, 819, 965
Saran Nyanyian: PS 479, 483, 486 (bait 3),
541, 585, 591, 814, 965
Sabtu, 05 April, pukul 17.00
Koor dan Tatib: St. Yakobus - II
Sabtu, 12 April, pukul 17.00
Koor dan Tatib: Wilayah IV
Petugas Lektor : Carin Faradina & Yasinta Dhyaning
Putra/i Altar: Alleandra Luwina N., Xaverio Anggara N.,
Regina Retno Putri M., Shannon Wijaya, Fransiska Yuka Julia,
Benedictus Raymardi, Cita Permata Kusuma, Caroline Susan
Mahadewi, Chelsea Novelia, Archangela Girlani
Prodiakon: Paul August Liqui, Rudy Trisnanta, Antonius
Indarahardjo, Martha Maria Elfian, Adrianus Nggala, Antonius
Nelwan
Petugas Lektor : Putra/i Altar: Prodiakon: Heribertus Darno, Albertus Bambang K.R.,
Engelbertha Dumatubun, Heru Santosa, Ingewati Kusuma,
Joko Galungan
Minggu, 06 April, pukul 06.30
Koor dan Tatib: St. Timoteus - I
Minggu, 13 April, pukul 06.30
Koor dan Tatib: Wilayah V
Petugas Lektor : Yuni & Jessline
Putra/i Altar: Rahardianto Patiung, Grace Simon, Gita Adinda
Satyaningtyas, Josephine Cahyaning P, Virgina Regina,
Fransisca Mariana R.Z., Kiara Anindita, Marie Yohana,
Jonathan Mark, Dias Riandari
Prodiakon: Donanta Octaviardi, Frans Narendra, Haryono
Widarta, Ignatius Soeprapto, Johanes Sumardi, Prima Widii H.
Petugas Lektor : Putra/i Altar: Prodiakon: Mudjihardjo, RM. Soedjono Respati, Veronika
Kani, Deddy Kurniawan, F.A. Soedjarno, Gunawan Gunarso
Minggu, 06 April, pukul 09.00
Koor dan Tatib: St. Emmanuel - VI
Minggu, 13 April, pukul 09.00
Koor dan Tatib: Wilayah VII
Petugas Lektor : Henrica Nugraheni & Maria Conipra
Putra/i Altar : Alexander Andi, Christofer Rizal, Brigieth Rungo
Rata, Fridolin Rungo Bala Batti, Carmelita Ome Leba, Diandra
Forceila, Christina Simamora, Gabriela Alexander Putri, Maria
Carolina Itu Leba, Yohanna Emarina, Brigitta Stephanie,
Estherania N
Prodiakon: Agung Wahju, Dwi Respati, GD Noegroho TR,
Hendrawan Thiodorus, Ignatius Sudarmadi, Johanna
Kindangen, Maria Yoke Edna, Probel Gultom, Tjhong
Vincentius, Agustinus Darmawan, Bayu Rajasa, Eko Prihadi,
Georgino Godong, Indri Prijatmodjo
Petugas Lektor : Putra/i Altar : Prodiakon: Heru Yuniriyanto, Aloysius Bambang, Irwan
Wijaya, Josz Juswanto, Okky Sentana, Romualdus Ponidjan,
Victor Sudytio, Anna Retno H., Djoko Soetarno, F.X.
Margiono, Gunawan Wibowo, Hexana Tri Sasongko,
Joachim Sulistyo, Kamilus Arifin
Minggu, 06 April, pukul 17.00
Koor dan Tatib: St. Damian - III
Minggu, 13 April, pukul 17.00
Koor dan Tatib: Wilayah I
Petugas Lektor : Satrio Widodo & Adriana. P
Putra/i Altar: Maretha Prita Pradita, Gregorius Rio Alfrian,
Ignatius Arico Setya, Thomas Lasmono Wibowo, Aurelia
Yashodara N., Michelle Daphne Haruman, Kristina Irmadani,
Gabriel Nathaniel, Jessica Nadia, Kevin Stevandhy
Prodiakon: Johannes Pudjiastoto, Martha Maria Elfian, Rinto
Setiono, Tri Darmawati, Benni Saptiyanto, Gregorius Utomo
Petugas Lektor : Putra/i Altar: Prodiakon: Paul August Liqui, Rudy Trisnanta, Antonius
Indarahardjo, Djonowardjoko, F.X. Soehartono, Hadi Susanto
-7-
 JADWAL LITURGI JALAN SALIB dan JUMAT PERTAMA 
* Dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi oleh romo *
JALAN SALIB V
JALAN SALIB VI
Jumat 04 April 2014, pukul 18:45.
Jumat 11 April 2014, pukul 18:45.
Koor dan Tatib: Legio Mariae
Koor dan Tatib: Wilayah III
Misa Jumat Pertama, 04 April 2014
Pukul : 06.00
Pukul : 12.00
Koor dan Tatib : Bank CIMB NIAGA
Lektor : Maria Kristiono
Pukul : 18.45
Didahului Jalan Salib
Koor dan Tatib: LEGIO
Lektor : Maria Linda Sulistyo
 PENGUMUMAN 
1. Persekutuan Doa Karismatik Katolik – PDKK SanMaRe
PDKK SanMare mengadakan Persekutuan Doa pada hari Kamis, tanggal 03 April 2014 pukul
19.30 dengan pembawa firman Romo Heribertus Warnata Natawardaya, Pr. Diundang
seluruh Umat SanMaRe untuk turut serta hadir.
2. Jadwal Gladi Resik Misa Minggu Palma dan Tri Hari Suci
Seksi Liturgi mengundang segenap bapak/ibu Koordinator Wilayah, Ketua Lingkungan,
Koordinator PS Sanmare, Koordinator Prodiakon, Koordinator Lektor, dan Koordinator PPA
untuk mengikuti gladi resik yang diadakan pada:
No
Gladi Resik
Hari, Tanggal
a.
Misa Minggu Palma
Minggu, 6 April 2014
Waktu & Keterangan
Pkl 11.00 WIB (setelah misa kedua)
b.
c.
d.
Misa Kamis Putih
Misa Jumat Agung
Misa Vigili Paskah
Sabtu, 12 April 2014
Minggu, 13 April 2014
Minggu, 13 April 2014
Pkl 19.00 WIB (setelah misa)
Pkl 11.00 WIB (setelah misa kedua)
Pkl 19.00 WIB (setelah misa sore)
Bimbel Kelas Private
Bimbang belajar kelas private anak – anak SD. Matematika
dan Bahasa Inggris. Guru berpengalaman Sekolah
Internasional.
Hubungi : 0878 0908 6088
IX/02-III/14
LOWONGAN KERJA: Perusahaan Int’l trading alat berat
membutuhkan bbrp Kabag.Keuangan, Akutansi, Kabag.Sales
& Marketing, Kabag.Shipping & Logistic. Syarat: Wanita/ Pria
25 -35thn. Min. D3. Menguasai B.Inggris&Ms Office. Dapat
bekerja dengan deadline yang ketat. Kirimkan lamaran, CV,
dan foto terkini melalui email: [email protected]
VIII/02-III/14
Pendaftaran Siswa Baru KB-TK-SD-SMP-SMA Ricci II
Gelombang II telah dibuka. Hubungi segera: 012-7355891, 0217361674. Alamat: Jl. Utama II No 1-2 Pondok Karya, Pondok
Aren,
Tangerang
Selatan.
(www.sekolahricci.com)
VII/02-III/14
ZIARAH NAPAK TILAS TUHAN YESUS : Bethelem-NazarethYerusalem-S.-Yordan-Kana-D.Galilea-L.Mati-G.Sinai-MesirGn.Nebo-Jordania. Tgl 9-20 Mei : Joppy Taroreh & Romo. 21/0501/06 Juni : Benyamin Ratu & Romo. 15-26 Juni : P. Jordan
OFM. 23/07-03/08: P. Endi Pr, & Yolanda Taroreh. 23/07-03/08
Lourdes, Roma, Vatican, Paris, Amsterdam, Monaco: Jopppy
Taroreh. Pendaftaran & Informasi hub. 021 71133336/
08158073796
V/01-III/14
IKLAN BARIS – Wahana bagi umat yang ingin mengiklankan informasi lowongan pekerjaan, mencari pekerjaan atau
jasa usaha pribadi. Materi iklan diserahkan ke sekretariat paroki setiap hari kerja atau email ke:
[email protected]
-8-
Download