1 UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK NEGERI 1 BALAESANG Zainuddin1 Jamaludin2 Imran3 Judul penelitian ini adalah Upaya Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran PKN Di SMK Negeri 1 Balaesang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah; 1) Bagaimana upaya Guru PKn di SMK Negeri 1 Balaesang?, 2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam belajar PKn pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Balaesang ? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menyajikan informasi yang bersifat menerangkan dalam bentuk uraian, maka data yang ada tidak dapat diwujudkan dalam bentuk angka-angka melainkan berbentuk suatu penjelasan yang menggambarkan keadaan, proses, dan evaluasi motivasi belajar pada mata pelajaran PKn melalui observasi, dokumentasi, pemberian angket dan wawancara. Dari keempat kegiatan tersebut, menunjukkan bahwa upaya guru PKn dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn belum terlaksana secara maksimal, hal ini sesuai dengan pernyataan yang dipilih informan di mana masing-masing soal responden cenderung memilih pernyataan kadang-kadang dengan item soal mengenai upaya guru PKn dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain metode, media sebagai sarana juga memiliki faktor penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Karena itu, diperlukan sarana dan fasilitas yang memadai dalam meningkatkan motivasi belajar siswa tersebut. Kata Kunci : Upaya Guru, Motivasi Belajar 1 Zainuddin 1 Jamaludin 2 3 Imran 3 2 2 PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu hidup bersamaan. Hidup bersama antar manusia akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Berbagai bentuk interaksi, khususnya mengenai interaksi yang disengaja, ada istilah interaksi edukatif. Interaksi edukatif ini adalah interaksi yang berlangsung dalam satu tujuan pendidikan dan pengajaran. Mengajar bukan sekedar usaha untuk menyampaikan ilmu pengetahuan atau transfer limu saja, tetapi lebih dari itu adalah usaha menciptakan sistem lingkungan yang mempelajarkan subjek didik agar tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal. Mengajar dalam pemahaman seperti ini perlu suatu strategi belajar-mengajar yang tepat. Mutu pengajaran antara lain tergantung pada pemilihan strategi yang tepat bagi tujuan yang ingin dicapai, terutama dalam upaya mengembangkan kreatifitas dan inspirasi subjek didik. Untuk itu guru perlu mengembangkan kemampuan profesionalnya untuk program pengajaran dengan strategi belajar mengajar yang kaya dengan variasi dan inovasi. Interaksi belajar mengajar mengandung suatu arti adanya kegiatan interaksi dari tenaga pengajar yang melaksanakan tugas mengajar di pihak, dengan warga belajar (siswa, anak didik/subjek belajar) yang sedang melaksanakan kegiatan belajar dipihak lain. Interaksi antara pengajar dan warga belajar diharapkan merupakan proses motivasi. Maksudnya, bagaimana dalam proses interaksi itu pihak pengajar mampu memberikan dan mengembangkan motivasi serta reinforcement kepada pihak warga belajar/siswa/subjek pendidik, agar dapat melakukan kegiatan belajar mengajar secara optimal. Persoalan motivasi ini, dapat juga dikaitkan dengan persoalan minat. Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri 3 atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhannya sendiri. Minat adalah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi belajar siswa, pada dasarnya merupakan hal yang sangat fundamental dalam diri manusia, karena minat merupakan modal yang sangat pokok dalam melaksanakan suatu aktifitas. Manusia akan berhasil aktifitasnya apabila aktifitas itu dibarengi dengan minat yang tinggi, karena minat itu sendiri adalah gejala kejiwaan yang selalu berhubungan erat dengan sikap dan tingkah laku terhadap objek yang dihadapinya. Banyak pakar yang mengartikan bahwa minat timbul tidak secara tiba-tiba, melainkan timbul akibat partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa soal minat akan selalu berkaitan dengan kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu yang penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa dapat selalu butuh dan ingin terus belajar. Sejatinya, didalam diri setiap siswa memiliki minat yang tinggi dalam belajar. Namun berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan ketika praktek kerja lapangan (PPL) di SMK Negeri 1 Balaesang khususnya di kelas XI, ternyata banyak siswa yang belum bisa berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan, serta belum memiliki minat yang besar dalam dirinya dalam mempelajari materi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Hal ini bisa di buktikan dari rendahnya tingkat kemampuan siswa umtuk mengimplementasikan materi PKn tersebut dalam lingkungan sekolah, dan masih rendahnya motivasi belajar yang dicapai oleh siswa pada mata pelajaran tersebut. Semua ini dapat dipengaruhi oleh bermacam-macam latar belakang siswa, baik dari latar belakang pendidikan, keluarga, lingkungan, serta asumsi masyarakat yang menganggap bahwa pelajaran PKn adalah pelajaran yang sangat gampang untuk dipahami dan tidak perlu untuk dipelajari dengan serius. Oleh karena itu, permasalahan ini dianggap penting dan layak untuk diteliti. Karena peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi, usaha guru dalam meningkatkan motivasi anak yang kurang serta, mengetahui strategi-strategi yang di gunakan oleh guru guna 4 membangkitkan motivasi belajar siswa serta faktor penghambat dan pendukungnya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dimana metode penelitian ini digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan beberapa data untuk keperluan peneliti, dengan menggunakan beberapa instrument seperti, wawancara, angket (kuesioner) dan dokumentasi (Mardalis 1993:67)4. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Balaesang. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu 64 siswa secara keseluruhan. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling (Suharsini Arikunto, (2006:34)5. Dengan cara yang dimaksudkan untuk memperluas kemungkinan siswa secara keseluruhan. Sebagaimana juga yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (1985:95)6 mengatakan bahwa : “ Dalam random sampling semua individu dalam populasi baik secara sendiri maupun bersama-sama diberikan kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sampel yang diperoleh untuk masing-masing tingkat atau kelas yaitu perwakilan siswa yang ada kelas XI SMK Negeri 1 Balaesang. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Dalam pemgumpulan data, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti observasi, angket , wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini penulis memakai instrument penelitian seperti pedoman wawancara dan instrument angket. Hal ini dapat memudahkan peneliti untuk mendapatkan data. Sedangkan data yang diperoleh dari pengumpulan data dilanjutkan dengan melakukan pengolahan data dengan cara menyeleksi data terutama data hasil wawancara beserta dokumentasi agar data yang terkumpul hanya data yang benar-benar dibutuhkan. Data data angket atau kuesioner 4 Mardalis (1993:67) Metode Penelitian dan Implementasinya. Jakarta: Universitas Terbuka. 5 Suharsini Arikunto (2006:34) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka cipta 6 Sutrisno Hadi (1985:95) Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta PT Bumi Aksara. 5 dikumpulkan dan disatukan untuk dioleh dengan membuat tabel namun jika tidak perlu cukup dibuatkan dalam bentuk kalimat. Analisis data diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan peleksanaan penelitian sesuai dengan tujuan yang ditetapkan peneliti. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis sehingga akan menghasilkan kesimpulan yang akan dipertanggaung jawabkan kebenaranya (Irawan Soehartono 2002:78)7. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dimana bentuk analisis data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan persentase. Adapun rumus penelitian yang digunakan berdasarkan pendapat Sudijono (2003:43)8 yaitu : = x 100% Keterangan : P = Angka persentase F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Jumlah frekuensi/banyaknya individu (sampel) Selanjutnya data yang telah dianalisis dilanjutkan dengan penyajian data. Penyajian data yang dimaksudkan ialah untuk menghimpun, menyusun seluruh informasi dari informan, sehingga dari penyajian data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan. Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun data yang telah dipisahkan sesuai dengan permasalahan kemudian disajikan. Data yang perlu menggunakan tabel dibuat dalam bentuk tabel, tetapi yang tidak perlu menggunakan tabel penulis cukup menyajikan dalam bentuk kalimat. Setelah itu dilakukan penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara data yang sudah disusun baik dalam bentuk tabel maupun dalam bentuk kalimat kemudian disimpulkan sehingga peneliti memperoleh data yang berkualitas. kemudian verifikasi data dimaksudkan untuk mengevaluasi segalah informasi yang telah didapatkan dari data yang diperoleh dari informan, sehingga akan 7 Irawan Soehartono (2002:78) Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Universitas Terbuka. 8 Sudijono Anas. (2003:43) Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta, Raja Grafindo Persada 6 didapatkan suatu data yang validitas dan berkualitas serta hasil dari data tersebut dapat dipertanggung jawabkan akan kebenarannya. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri 1 Balaesang pada awalnya berdiri pada tahun 2004, dan pada saat itu dipimpin oleh bapak Alkaf. S.pd sebagai kepala sekolah semenjak tahun 2004 s/d 2010. SMK Negeri 1 Balaesang adalah sebuah lembaga pelayanan pendidikan yang beralamat di Jl. Poros palusabang desa Mapane tambu, Kecamatan balaesang, Kabupaten Donggala. Secara umum, kondisi sekolah dari segi geografis sangat strategis, karena berada di dekat jalan poros yang mudah dijangkau oleh siswa dan penduduk dari berbagai arah dan juga berada di tengah Kecamatan Balaesang. SMK Negeri 1 Balaesang adalah sekolah yang didirikan atas permintaan dan swadaya masyarakat. Sekolah ini didirkan pada tahun 2004, dengan kepala sekolah saat ini adalah bapak Drs. ABD.Rasyid. Adapun kondisi bangunan sekolah ini dapat dikategorikan layak karena kondisi gedung yang sudah memadai, meskipun masih terbatas jurusan yang ada di SMK Negeri 1 Balaesang di karenakan kurangnya tenaga pendidik yang ada disekolah tersebut. Selain Kondisi gedung yang sudah memadai, fasilitas, sarana dan prasarana yang ada di sekolah itu juga sudah memadai. Misalnya, tersedianya ruangan kelas yang cukup dan bisah menampung jumlah siswa sebanyak 181 siswa, ruangan guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang laboratorium serta sarana umum seperti toilet dan perpustakaan sekolah. Keadaan Lingkungan sekolah cukup bersih, dan ada beberapa pohon yang tumbuh di sekitar lingkungan sekolah. Selama berdirinya sekolah SMK Negeri 1 balaesang, telah mengalami beberapa kali pergantian kurikulum, kurikulum yang pernah digunakan di SMK Negeri 1 Balaesang antara lain Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 7 Inilah nama-nama orang yang pernah menjabat sebagai kepala Sekolah di SMK Negeri 1 Balaesang : Alkaf, S.Pd (2004-2010), Drs. ADB.Rasyid (20102015), dan Djannahmal, S.P (2015-sekarang). Jumlah Siswa Menurut Jenis Kelamin Jumlah secara keseluruhan siswa di SMK Negeri 1 Balaesang berjumlah 181 orang, Untuk kelas X laki-laki berjumlah 35 dan perempuan 30, dapat kita lihat pada kelas X lebih didominasi oleh laki-laki. Kemudian kelas XI dimana laki-laki berjumlah 31 dan perempuan berjumlah 33. Kelas XIIlaki-laki berjumlah 31 dan perempuan berjumlah 26. Melihat hal ini dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa menurut jenis kelamin yang ada di SMK Negeri Balaesang berjumlah 84 untuk siswa laki-laki dan 97 untuk perempuan. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis bahwa guru masih kurang memanfaatkan perannya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, dalam hal ini guru kurang berusaha dalam menciptakan situasi belajar yang menyenangkan seperti mengusahakan metode pembelajaran dengan menggunakan infokus dan hanya menoton menggunakan metode ceramah, tanya jawab. Selanjutnya hasil observasi penulis di kelas XI TKJ yang terdiri 1 ruangan kelas. Untuk kelas XI TKJ yang jumlah siswanya 35, sekitar 28 siswa serius memperhatikan guru menjelaskan materi, sekitar 2 orang yang bercerita dengan teman sebangkunya dan siswa yang sering keluar masuk ruangan ada 3, dan siswa yang mengajukan pertanyaan ada 2. Kemudian, di kelas XI pertanian yang berjumlah 18 siswa di kelas ini siswa masih banyak yang memperhatikan penjelasan guru dan mencatat penjelasan yang dijelaskan kepada mereka, sekitar 16 siswa yang serius dalam belajar akan tetapi siswa masih belum aktif dalam mengajukan pertanyaan kepada guru PKn. Selanjutnya di kelas XI peternakan yang berjumlah 11 siswa hanya sekitar 4 siswa yang serius memperhatikan pelajaran dalam proses pembelajaran dan sekitar 2 siswa yang membolos dan hanya 2 siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru, 2 orang yang sering 8 keluar masuk ruangan kelas dan 1 orang siswa yang hanya asik bermain dan mengobrol dengan teman sebangkunya. Hasil observasi siswa di SMK Negeri 1 Balaesang dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran PKn siswa masih kurang serta menjawab pertanyaan dari guru, masih ada yang tidak serius dalam belajar dan masih ada juga siswa yang tidak mencatat penjelasan dari guru PKn. Maka penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dalam pembelajaran PKn memiliki minat dan motivasi belajar dikategorikan rendah dan dalam belajar yang kurang antusias. Pembahasan Menyajikan data lapangan yang berhasil dikumpulkan, maka untuk selanjutnya dapat dibahas masalah penelitian yang telah tentukan. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya guru PKn dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMK Negeri 1 Balaesang, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut: Upaya Guru PKn Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal dimana tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari adanya peran guru, siswa, materi, metode, dan sarana agar tujuan dari proses pembelajaran bisa tercapai selain itu peranan motivasi dalam proses pembelajaran juga sangat perlu baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik karena dengan adanya pemberian motivasi siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif dalam melakukan kegiatan pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran bisa tercapai. Guru sebagai seorang pendidik yang hampir setiap hari bersama dengan siswa, tentu sering mengeluhkan kondisi siswanya yang tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah (PR), tidak mau mendengarkan penjelasan yang disampaikan, mengobrol dengan teman terdekat pada saat guru menjelaskan materi, sering membolos, tidak mau melakukan kegiatan pembelajaran, meskipun siswa yang bersangkutan mau melakukanya tetapi tidak begitu semangat. 9 Motivasi belajar penting bagi siswa sebab dapat menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir, menginformasikan, tentang kegiatan usaha belajar, mengarahkan dan membesarkan semangat belajar dan menggunakan kekuatannya sedimikian rupa sehingga dapat berhasil. Berdasarkan kesimpulan dari angket, wawancara dan observasi yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa guru PKn telah berupaya memberikan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan motivasi belajarnya pada mata pelajaran PKn, memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih meningkatkan proses belajar terhadap mata pelajaran PKn, adapun cara yang dilakukan guru dalam memotivasi siswa adalah memberikan nasihat, bimbingan, arahan, memberikan suport bagi siswa untuk belajar dan betapa pentingnya pendidikan, penggunaan metode secara bervariasi. Serta menggunakan media dalam mengajar. Hal ini dapat menunjang proses belajar mengajar menjadi lebih baik, karena siswa dapat termotivasi dalam proses pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Selain itu guru PKn juga memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan pekerjaan rumah (PR) agar siswa tidak hanya belajar di sekolah akan tetapi siswa juga bisa belajar ketika berada dirumah. Cara-cara yang telah dilakukan guru PKn tersebut belum cukup maksimal di karenakan fasilitas belajar yang ada disekolah SMK Negeri 1 Balaesang ini masih sangat kurang, terbukti dari hasil wawancara dengan guru PKn bahwa selama pembelajaran mereka tidak menggunakan media seperti infokus selain itu ketersedian buku paket belum secara merata siswa mendapatkanya ketika pembelajaran PKn. Faktor Pendukung dan Penghambat Upaya Guru dalam Meningkatkan Motivasi belajar Upaya guru PKn dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn belum terlaksana secara maksimal, hal ini sesuai dengan pernyataan yang di pilih responden dimana masing-masing soal responden cenderung memilih pernyataan kadang-kadang dengan item soal mengenai upaya guru PKn dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, selain itu hal ini juga disebabkan karena fasilitas belajar yang ada di sekolah SMK Negeri 1 Balaesang 10 masih sangat kurang, seperti belum digunakannya media infokus dan ketersediaan buku masih sangat kurang. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dikemukakan upaya guru PKn dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMK Negeri 1 Balaesang adalah sebagai berikut: Guru telah memberikan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn, motivasi yang diberikan oleh guru berupa pemberian nasehat, memberikan penguatan memberikan sangsi dan arahan didalam kelas, memberikan pekerjaan rumah (PR), memberikan tugas, serta menyajikan materi pembelajaran dengan berbagai metode pembelajaran secara bervariasi. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka cipta Hadi, Sutrisno. 1985. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Bumi Aksara. ______. ( 2012 ). Prosedur Penelitian. Jakarta : Bina Aksara Mardalis. (1993). Metode Penelitian dan Implementasinya. Jakarta: Universitas Terbuka. Soehartono, Irawan. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Universitas Terbuka. Sudijono.( 2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Grafindo Persada