Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015 PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI (STABN) RADEN WIJAYA WONOGIRI JAWA TENGAH Marjianto Email : [email protected] Diterima : 5 Maret 2015 Direvisi : 15 Maret 2015 Disetujui : 5 April 2015 Abstract Marjianto. 2014. The Effect Of Interpersonal Communication toward The Employee’s Performance of Raden Wijaya Buddhist College. Research. State Buddhist College of Raden Wijaya Wonogiri Central Java. This research aims to know how the effect of interpersonal communication toward the performance of Raden Wijaya Buddhist college employee is. As an expectation that this research will be beneficial as a benchmark of how to build a good communication in the organization of education which is transparent and accountable. Seeing the significance effect between the process of interpersonal communication that is happening in an organization especially interpersonal communication among employee toward employee’s performance so that the researcher is interested to conduct a research entitle The effect of interpersonal communication toward the Performance of Raden Wijaya Buddhist College employee. This research uses quantitative approach, data is gained in numeric form which then it is being analyzed. Data is collected through questionnaire that is answered by the respondent, then it is being analyzed statistically by using simple regression technique helped by computer programe SPSS version 15.0. The population is the employee that is amount 58 people decided that all population is become respondents. The result of regression shows that: (1) the effect of interpersonal communication (x1) toward the performance of employee (y) is resulted the number of t observation is amount 14,925 > 1,672 (t table). As t arithmetic (14,925) is higher than t table (1,672), so H0 is rejected, it means that regression coefficient is sgnificance, means t arithmetic is higher than t table. As t arithmetic is higher than ttable so interpersonal communication affects toward employee’s performance. The decision is rejecting null hypothesis and accepting alternatif hypothesis. It means that the score of regression coefficient on interpersonal communication (x1) is different with null. The conclusion is that interpersonal communication affects the employee’s performance amounts 79,9%. Variable of interpersonal communication has a significance effect toward employee’s performance. It can be understood because interpersonal communication in an organization is based on the characteristic of the employee that has different education and social culture background that affects each performance and impact toward performance quality. Keywords: interpersonal communication, performance. Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786 775 Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. Jumlah populasi sebesar 58 orang diputuskan semua untuk dijadikan responden. Data dikumpulkan melalui angket langsung yang dijawab oleh responden, selanjutnya dianalisis secara statistik dengan teknik analisis regresi sederhana menggunakan komputer program SPSS Versi 15.0. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa: (1) pengaruh komunikasi interpersonal (x1) terhadap kinerja pegawai (y) menghasilkan angka t observasi sebesar 14,925 > 1,672 (t tabel). Karena t hitung (14,925) > t tabel (1,672), maka H0 ditolak, artinya koefisien regresi signifikan, berarti t hitung lebih besar dari t tabel. Karena t hitung lebih besar dari t tabel maka komunikasi interpersonal berpengaruh pada kinerja pegawai. Keputusannya adalah menolak Hipotesis nol dan menerima Hipotesis alternatif. Artinya nilai koefisien regresi komunikasi interpersonal (x1) berbeda dengan nol. Kesimpulannya, bahwa komunikasi interpersonal mempengaruhi kinerja pegawai sebesar 79,9%. Variabel komunikasi interpersonal ini memiliki pengaruh kuat terhadap kinerja pegawai. Hal ini dapat dipahami karena komunikasi interpersonal dalam suatu organisasi berdasar karakteristik pegawai yang notabene berbeda latar belakang (pendidikan ataupun sosial) mempengaruhi kinerja masing-masing individu dan berdampak pada kualitas kinerja. Berdasarkan kesimpulan tersebut disarankan: (1) Komunikasi interpersonal yang terjadi selama ini di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri perlu diperbaiki lagi agar kualitas kinerja pegawai semakin baik. (2) Perlu penerapan strategi dari perguruan tinggi agar pegawai dapat berkomunikasi dengan baik, sehingga kinerjanya meningkat. Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Kinerja. PENDAHULUAN Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan orang lain untuk saling berinteraksi. Dalam kehidupan manusia sering dipertemukan satu sama lain dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya jelas terlihat melalui jenis, peringkat, bentuk dan jumlah interaksi yang berlaku. Proses dalam organisasi adalah salah satu faktor penentu dalam mencapai organisasi yang efektif. Salah satu proses yang selalu terjadi dalam organisasi adalah proses komunikasi. Aktivitas komunikasi di perkantoran senantiasa disertai dengan tujuan yang ingin dicapai sesama dalam kelompok dan masyarakat. Budaya komunikasi dalam konteks komunikasi organisasi harus dilihat dari berbagai sisi. Sisi pertama adalah komunikasi antara atasan kepada bawahan. Sisi kedua antara pegawai yang satu dengan pegawai yang lain. Sisi ketiga adalah antara pegawai kepada atasan. Komunikasi Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786 776 Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015 merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antara berbagai subsistem dalam perkantoran. Menurut Kohler ada dua model komunikasi dalam rangka meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan perkantoran. Pertama, komunikasi koordinatif, yaitu proses komunikasi yang berfungsi untuk menyatukan bagian-bagian (subsistem) perkantoran. Kedua, komunikasi interaktif, ialah proses pertukaran informasi yang berjalan secara berkesinambungan, pertukaran pendapat dan sikap yang dipakai sebagai dasar penyesuaian di antara sub-sub sistem dalam perkantoran, maupun antara perkantoran dengan mitra kerja. Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri merupakan salah satu organisasi formal di lingkungan aparatur pemerintah yang memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembangunan bidang keagamaan. Peranan komunikasi yang efektif sangat diperlukan supaya dapat memenuhi peran dan fungsinya sebagai aparatur pemerintah yang mengabdikan dirinya pada bangsa dan negara. Sekolah Tinggi Agama Buddha Raden Wijaya Wonogiri yang berdiri mulai tahun 2007 dengan status perguruan tinggi swasta, kini telah berubah status menjadi Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya, tentunya telah banyak terjadi perubahan. Perubahan pegawai, ada yang keluar dan ada juga pegawai baru yang masuk. Bukan hanya perubahan jumlah dan orang (pegawai), tetapi juga terjadi perubahan struktur organisasi, budaya organisasi dan sistem manajemen bahkan perbedaan latar belakang. Perubahan yang terjadi ini seringkali belum dapat diterima dengan baik, sehingga berakibat komunikasi yang terjalin antar pegawai kurang optimal. Oleh sebab itu seringkali terjadi perbedaan pendapat atau gagasan yang menjadi pemicu timbulnya konflik. Perbedaan tersebut dipengaruhi banyak faktor, salah satunya komunikasi yang kurang efektif antar pegawai. Penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Kurangnya komunikasi interpersonal antar pegawai. 2. Masih ada kendala atau hambatan-hambatan dalam melakukan komunikasi interpersonal. 3. Kinerja pegawai kurang optimal akibat kurangnya komunikasi interpersonal. 4. Terjadi perbedaan latar belakang, budaya organisasi dan manajemen. 5. Banyak terjadi perbedaan pendapat atau gagasan yang berujung konflik. Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786 777 Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015 6. Perubahan status dari perguruan tinggi swasta menjadi negeri berakibat iklim organisasi berubah, belum dapat diterima dengan baik oleh beberapa pegawai. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana pengaruh komunikasi interpersonal yang ada di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri terhadap kinerja pegawai. Dengan harapan hasil penelitian ini bermanfaat untuk tolok ukur bagaimana membangun komunikasi yang baik dalam organisasi pendidikan yang transparan dan akuntabel. Melihat pengaruh yang sangat penting antara proses komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi khususnya komunikasi interpersonal antar pegawai dengan tingkat kinerja pegawai maka penulis tertarik mengambil judul “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah.” METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena data diperoleh dalam bentuk angka-angka yang kemudian di analisis. Dilihat dari cara pengumpulan data, penelitian ini termasuk penelitian ex post facto, sebab akan melihat seberapa besar pengaruh antar variabel dalam penelitian. Pengumpulan data penelitian ini diperoleh setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung atau lewat. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. Tempat ini penulis pilih sebab terdapat bermacam latar belakang karakteristik individu yang beragam. Selain itu belum ada penelitian yang mengambil tema komunikasi interpersonal di perguruan tinggi ini. Penelitian ini adalah penelitian populasi, sebab pegawai yang ada seluruhnya berjumlah 58 orang. Sehingga seluruh pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri dijadikan responden dalam penelitian. Penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel yang terdiri dari: 1 (satu) variabel independen dan 1 (satu) variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah komunikasi interpersonal (x), dan variabel dependennya adalah kinerja pegawai (y). Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua orang melalui jalur-jalur yang memungkinkan adanya umpan balik secara langsung dan dilakukan secara tatap muka dengan tujuan untuk memelihara hubungan. Kinerja merupakan suatu konsep yang strategis dalam rangka menjalin hubungan kerja sama Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786 778 Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015 antara pihak manajemen dengan para karyawan untuk mencapai kinerja yang baik, unsur yang paling dominan adalah sumber daya manusia, walaupun perencanaan telah tersusun dengan baik dan rapi tetapi apabila orang atau personil yang melaksanakan tidak berkualitas dengan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, maka perencanaan yang telah disusun tersebut akan sia-sia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket atau kuesioner. Angket bersifat tertutup dengan menggunakan skala likert. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data variabel komunikasi interpersonal dan variabel kinerja pegawai. Cara mengukurnya dengan kuesioner yang berbentuk skala likert dengan lima skala. Untuk menganalisis data, maka digunakan teknik analisis statitik deskriptif, dan regresi ganda. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran secara umum. Mengenai data penelitian statistik yang disajikan meliputi skor minimal, skor maksimal, rentang skor, rerata, median, modus, dan simpangan baku untuk masing-masing variabel penelitian. Analisis regresi sederhana dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh seluruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat (Black, 1999: 678), atau untuk memprediksi besarnya variabel dependen (y). Berdasarkan variabel independennya (x) untuk mengetahui signifikansi regresi tersebut digunakan uji F. Ketentuan yang digunakan, jika F hitung > F tabel, atau alpha < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel independen (komunikasi interpersonal) yang diteliti terhadap variabel dependen (kinerja pegawai) adalah signifikan. Dari analisis regresi dapat disusun persamaan regresi: Ŷ = a + b1X1. Untuk analisis regresi sederhana, pengujian uji F dan t harus dilkukan sendirisendiri untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas (Ali, 2004: 52). Nilai F tes dapat diketahui dari tabel Anova pada output SPSS, jika nilai sig lebih kecil dari 0,05 berarti hipotesis nol ditolak. PEMBAHASAN Kabupaten Wonogiri terletak pada 7º 32’ – 8º 15’ Lintang selatan dan 110º 41’ – 111º 18’ Bujur Timur. Posisi Kabupaten Wonogiri sangat strategis karena terletak di ujung selatan Propinsi Jawa Tengah dan diapit oleh Propinsi Jawa Timur dan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah Kabupaten Wonogiri adalah 182.236,02 ha. Secara administratif terbagi menjadi 25 Kecamatan, 43 Kelurahan dan 251 Desa. Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786 779 Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015 Kondisi alamnya sebagian besar berupa pegunungan berbatu gamping, terutama di bagian selatan, yang termasuk jajaran Pegunungan Seribu dan merupakan sumber mata air dari Bengawan Solo. Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah secara definitip menjadi negeri pada tahun 2011, yang sebelumnya perguruan tinggi suasta mulai tahun 2007. Sebagai lembaga pendidikan keagamaan, sudah banyak mengalami perubahan. baik dari infrastruktur maupun pegawai yang ada di dalamnya. Dari hasil penelitian diperoleh data mengenai komunikasi interpersonal dan kinerja pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Jawa Tengah, yang kemudian dianalisis dengan analiss statistik deskriftif, dan regresi sederhana. Perhitungan analisis ini menggunakan bantuan progaram SPSS versi 15.0 for windows. Tujuan diadakan analisis data adalah untuk menguji hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan keadaan data secara umum. Hasil analisis statistik deskriftif komunikasi interpersonal dan kinerja pegawai dapat digambarkan sebagai berikut: Descriptive Statistics Minim Maxim N INTER Range um 58 KINERJA Valid N (listwise) 58 109,0 0 58,00 um Std. Sum 55,00 164,00 34,00 92,00 Mean 6150,0 106,03 0 45 3527,0 60,810 0 3 Varianc Deviation e 24,35985 593,402 14,33369 205,455 58 Analisis: a. Mean (rata-rata). Untuk komunikasi interpersonal nilai mean adalah 106,0345; kinerja pegawai nilai mean adalah 60,8103. b. Standar deviasi komunikasi interpersonal adalah 24,35985; Standar deviasi kinerja pegawai adalah 14,33369. c. Varians komunikasi interpersonal adalah sebesar 593,402; kinerja pegawai sebesar 205,455. Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786 780 Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015 Analisis regresi sederhana merupakan salah satu metode uji regresi yang dapat dipakai sebagai alat inferensi statistik untuk menentukan pengaruh sebuah variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Pegawai 1) Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Model Summary(b) Std. Error Adjusted Model R R Square R Square 1 ,894(a) ,799 ,796 of the Durbin- Estimate Watson 6,48164 1,887 a Predictors: (Constant), INTER b Dependent Variable: KINERJA Dari analisis tabel diatas dapat diketahui bahwa angka R Square (angka korelasi yang dikuadratkan atau 0,8942) sebesar 0,799. Angka R Square disebut juga sebagai Koefesien Diterminasi. Besarnya angka Koefesien Diterminasi 0,799 atau sama dengan 79,9%. Angka tersebut berarti bahwa sebesar 79,9% dari kinerja pegawai yang terjadi dapat dijelaskan dengan menggunakan komunikasi interpersonal. Sedang sisanya, yaitu 20,1% (100% - 79,9%) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab lainnya. Dalam kasus diatas berarti faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja pegawai yang diprediksi semakin mengecil. Hal ini bermakna bahwa variabel yang dipilih sudah tepat. Perlu untuk diketahui bahwa besarnya R square berkisar antara 0 – 1 yang berarti semakin kecil besarnya R square, maka hubungan kedua variabel semakin lemah. Sebaliknya jika R Square semakin mendekati 1, maka hubungan variabel semakin kuat. Sehingga dapat dikatakan hubungan kedua variabel ini kuat. 2) Koefisien Regresi Koefisien Regresi Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Coefficients(a) Mo Unstandardized Standardized del Coefficients Coefficients t Sig. Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786 781 Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015 Std. B 1 (Constant) INTER Std. Error 5,036 3,833 ,526 ,035 Beta B ,894 Error 1,314 ,194 14,925 ,000 a Dependent Variable: KINERJA Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS ver. 15.0 diperoleh bentuk persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: Y = a + b1x1; Y = 5,036 + 0,526x1. Di mana Y = kinerja pegawai, dan x1 = komunikasi interpersonal. Dari persamaan regresi tersebut terlihat bahwa pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja pegawai adalah searah (positif), yang artinya bahwa semakin baik komunikasi interpersonal akan mengakibatkan peningkatan kinerja pegawai. Hal tersebut ditunjukkan pada koefisien regresi atau nilai b dalam persamaan regresi tersebut yang menunjukkan angka positif sebesar 0,526. Arti persamaan regresi tersebut bahwa setiap peningkatan komunikasi interpersonal sebesar 1 akan diikuti dengan peningkatan kinerja pegawai sebesar 0,526. Demikian pula sebaliknya, jika komunikasi interpersonal mengalami penurunan sebesar 1 maka kinerja pegawai akan cenderung mengalami penurunan sebesar 0,256. 3) Pengujian hipotesis Uji t akan digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan komunikasi interpersonal. a) Hipotesis HO = koefisien regresi tidak signifikan. Ha = koefisien regresi signifikan. b) Keputusan Jika thitung < ttable maka HO diterima. Jika thitung > ttable maka HO ditolak. Dari olah data SPSS didapat thitung = 14,925 Untuk menghitung t table digunakan ketentuan sebagai berikut: = 0,05. DF = (jumlah sampel – 2) atau 58-2 = 56. ttable = 1,672 (hasil dari tabel t (lampiran). Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786 782 Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015 Karena thitung (14,925) > ttabel (1,672), maka H0 ditolak, artinya koefisien regresi signifikan, berarti thitung lebih besar dari ttabel. Karena thitung lebih besar dari ttabel maka komunikasi interpersonal berpengaruh pada kinerja pegawai. Kesimpulannya, bahwa komunikasi interpersonal mempengaruhi kinerja pegawai sebesar 79,9%. Dari hasil analisis data dapat dibuktikan bahwa komunikasi interpersonal (x1) berpengaruh kuat terhadap kinerja pegawai. Besarnya pengaruh tersebut dapat dinyatakan oleh besarnya koefisien determinasi sebesar 79,9%. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis penelitian bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan hasil analisis regresi ditemukannya besarnya pengaruh yang diberikan komunikasi interperslonal terhadap kinerja pegawai dapat dilihat dari persamaan regresi. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara komunikasi interpersonal terhadap kinerja pegawai adalah positif dan signifikan, dengan persamaan regresi Y = a + b1x1; Y = 5,036 + 0,526x1 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu unit skor komunikasi interpersonal akan menyebabkan kenaikan skor kinerja pegawai sebesar 0,526 unit pada konstanta 5,036. Hal ini senada dengan pendapat Johnson (dalam Supratiknya, 2003: 9-10) menunjukkan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi interpersonal dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia, yakni: 1. Komunikasi antarpribadi membantu perkembangan intelektual dan sosial kita. 2. Identitas atau jati diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain. 3. Dalam rangka memahami realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesankesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, kita perlu membandingkannya dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain dan realitas yang sama. Tentu saja pembandingan sosial semacam itu hanya dapat kita lakukan lewat komunikasi dengan orang lain. Selain itu menurut Cangara (2005: 56), komunikasi interpersonal juga berfungsi meningkatkan hubungan insan (human relations), menghindari dan mengatasi konflikkonflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. Melalui komunikasi interpersonal, individu dapat berusaha membina hubungan yang baik dengan individu lainnya, sehingga menghindari dan mengatasi terjadinya konflik-konflik di antara individu-individu tersebut. Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786 783 Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015 Senada dengan hasil penelitian ini, penelitian yang dilakukan oleh Krisna (2008), menyatakan bahwa lingkungan kerja, stress kerja dan konflik kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Bank Sri Partha Kantor Pusat Denpasar. Selain itu, penelitian yang telah dilakukan oleh Widana (2004), menyimpulkan bahwa karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik situasi kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh secara nyata terhadap kinerja karyawan. Berkaitan dengan hasil penelitian ini, maka komunikasi interpersonal di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah perlu ditingkatkan agar memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap kinerja pegawainya. PENUTUP Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa: komunikasi interpersonal (x1) yang terjadi di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah ada hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja pegawainya (y). Besarnya pengaruh tersebut dapat dinyatakan oleh besarnya koefisien determinasi sebesar 79,9%. Variabel komunikasi interpersonal ini memiliki pengaruh kuat terhadap kinerja pegawai. Hal ini dapat dipahami karena komunikasi interpersonal dalam suatu organisasi berdasar karakteristik pegawai yang berbeda latar belakang pendidikan ataupun sosial mempengaruhi kinerja masing-masing individu dan berdampak pada hasil kinerja. Beberapa saran yang dapat dikemukakaan adalah: 1. Komunikasi interpersonal yang terjadi selama ini di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri perlu diperbaiki lagi agar kualitas dan hasil kinerja pegawai semakin baik. 2. Perlu penerapan strategi dari perguruan tinggi agar pegawai yang berasal dari ligkungan pendidikan, adat dan kebiasaan yang berbeda dapat berkomunikasi dengan baik, sehingga kinerjanya meningkat. 3. Perlu ada penelitian yang sejenis dengan tema yang berbeda serta dengan memilih variabel lain untuk mengungkap variabel lain yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai. DAFTAR PUSTAKA Ali, M. & Asrori, M. 2004. Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta: Bumi Aksara. Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786 784 Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015 Arnami, Ni Komang. 2009. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja serta Kompensasi terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan PT. Wijaya Tribwana Internasional. Tesis pada Program Magister Manajemen Universitas Udayana. Azwar, Saifuddin. 1995. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _______, 2000. Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Liliweri, Allo. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Black, T. R. 1999. Doing quantitative research in the social sciences (an integrated approach to research design, measuraement and statistics). London: Butter & Tanner Ltd. Bienvenu, M. J. & Stewart, D. E. 1987. Dimensions of Interpersonal Communication. Journal of Psychology. Vol. 93, Hal. 105-111. Cangara, Hafied. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. De Vito, J A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Proffesional Books. Effendy, Onong Uchjana. 2003. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengertian Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung. _______. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung. Hovland, Carl.I., Janis, Irving L, Harold, L. Kelly. 1953. Communication and Persuasion. London: Yale University Press. Krisna. 2008. Pengaruh Lingkungan Kerja, Stres dan Konflik Kerja terhadap Kinerja karyawan di PT. Bank Sri Partha Kantor Pusat Denpasar. Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Udayana Denpasar. Mahsun, Mohammad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama. _______. 2007. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama. Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786 785 Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015 Mangkuprawira, Sjafri. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia. Mawar. 2007. Pengaruh Kompensasi, Pelatihan, Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai di PT Askes (Persero) Kantor Cabang Denpasar. Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Udayana Denpasar. Rakhmat, Jalaludin. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Indeks Kelompok GRAMEDIA _______. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga. Sedarmayanty. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia “Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil”. Bandung: PT Refika Aditama. Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Sudiarta. 2007. Beberapa Variabel yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan pada PDAM Denpasar. Tesis, Program Magister Managemen Universitas Udayana. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Supratiknya, A. 2003. Mengenai Perilaku Abnormal. Yogyakarta: Kanisius Wiarti, 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan pada PDAM Kabupaten Jembrana. Tesis pada Program Magister Manajemen Universitas Udayana. Widana, 2004. Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan dan Karakteristik Situasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT BRI Persero Cab. Gianyar. Tesis pada Program Magister Manajemen Universitas Udayana. Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786 786