KARYA TULIS ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG

advertisement
KARYA TULIS ILMIAH
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU
HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS GAMPING 2
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan
Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh
RIZQI NUR ALIFAH
20120320011
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
i
ii
iii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Saya persembahkan Karya Tulis Ilmiah Ini kepada,
ALLAH SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan Rahmatnya sehingga
karya ini dapat terselesaikan.
Untuk junjunganku Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladanku
sampai akhir hayat.
Yang tercinta kedua orangtuaku Ayahanda Setyo Sumarman dan Ibunda Etik
Sulandari yang selalu mendukung secara moril maupun materiil. Terimakasih
untuk segala kasih sayang yang telah diberikan serta Doadan Restu yang
mengiringi setiap langkahku.
Teruntuk Adikku Sefiansyah Rizqi Fauzi atas doa dan canda tawa yang selalu
mewarnai sehingga memberikan motivasi dalam pembuatan dan penyelesaian
Karya Tulis Ilmiah ini, semoga menjadi semngat agar adikku dapat menggapai hal
yang sama bahkan lebih baik sehingga dapat membahagiakan kedua orangtua.
Teruntuk keluarga besar dan saudara-saudara yang selalu mendoakanku,
menasihatiku, dan telah memberiku semangat menyelesaikan karya tulis ini.
Sahabat-sahabatku tercinta Azika Sasmika, Istiana Dewi, Rohana Fatma Zahra,
Pratiwi Nova Ariani, Eka Wahyuningsih, Daru Lestika Susilo Handayani, Novita
Puspa, dan Aprilia Mekar Santoso yang selalu memberiku semangat yang luar
biasa selama proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
Teman-teman bimbingan Ibu Nur Azizah, Nurul Maulida, Fikri Habibah, Dwi
Amelia Nugraheni, Hikmah Syahputri, Ahmad Muslimin, Ferry Ardani Tristiadi yang
selalu memberikan dukungan dan semangat.
Teruntuk seseorang yang selalu menyemangatiku, mendoakan, membantuku, dan
mendengarkan keluh kesahku.
Teman-teman PSIK UMY 2012, terimakasih sudah menjadi keluarga selama 4 tahun ini,
semoga kita wisuda dan menjadi sukses bersama.
iv
LEMBAR MOTTO
“Suatu hal apapun yang telah kita usahakan baik itu berhasil atau tidak
jika kita pernah memperjuangkannya, kita tidak akan pernah
menyesalinya karena lebih menyakitkan jika kita gagal hanya karena
tidak pernah memperjuankannya”
“Restu orangtua juga merupakan restu Allah SWT”
“Allah SWT mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia
menyelesaikan dengan baik”
“Barangsiapa merasa letih di malam hari karena bekerja, maka di
malam itu ia diampuni”
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas berkat, rahmat, petunjuk dan hiyadahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal yang berjudul “faktor-faktor yang mempengaruhi
kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet fe di puskesmas gamping 2. Karya
Tulis Ilmiah ini disusun sebagai sebagian syarat memperoleh derajat sarjana
keperawatan
Fakultas
Kedokteran
dan
Ilmu
Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis dengan penuh kerendahan hati menghaturkan banyak
terimakasih kepada:
1
Dr. H. Ardi Pramono, Sp. An., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan dan menyusun
Karya Tulis Ilmiah.
2
Sri Sumaryani, Ns., M.Kep., Sp. Mat., selaku Kepala Program Studi Ilmu
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengadakan dan menyusun Karya Tulis Ilmiah.
3
4
NurAzizah Indriastuti,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi kepada penulis dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
Dewi Puspita, S.Kep.,M.Sc selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
vi
5
Puskesmas Gamping 2 yang telah memberikan izin kepada peneliti dalam
melakukan penelitian serta membantu dan memberika dukungan dalam
terlaksananya penelitian ini.
6
Bapak Setyo Sumarman dan Ibunda Etik Sulandari yang selalu memberikan
motivasi, do’a, materi dan segalanya kepada penulis. Beserta adik dan nenek
saya yang selalu memberikan senyuman semangat.
7
Teman-teman PSIK UMY 2012 yang selalu memberikan semangat dan
doronagan kepada peneliti untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan, sehingga saran dan kritik sangat diharapkan untuk
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata penulis berharap proposal ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya di bidang ilmu keperawatan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Yogyakarta, 22 Agustus 2016
Rizqy Nur Alifah
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN……………...……..iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................iv
HALAMAN MOTTO....................................................................v
KATA PENGANTAR………………………………………………vi
DAFTAR ISI……………………………………………………..….vii
DAFTAR TABEL .. ..........................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN………………………………..…………….x
ABSTRACT………………………………………………………….xi
INTISARI……………………………………………………………xii
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………..1
A.
B.
C.
D.
E.
LatarBelakang……………………………………………1
RumusanMasalah………………………………………..5
TujuanPenelitian………………………………………....5
ManfaatPenelitian………………………………………..6
Keaslian Penelitian……………………………………....7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………….10
A. LandasanTeori………………………………………….10
B. KerangkaKonsep……………………………………….31
C. Pertanyaan Penelitian…………………………………..31
BAB III
METODEOLOGI PENELITIAN………………………..32
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
DesainPenelitian………………………………………..32
PopulasidanSampel…………………………………….32
LokasidanWaktuPenelitian…………………………….34
Variable Penelitian……………………………………..34
DefinisiOperasional……………………………………34
InstrumenPenelitian…………………………………….36
Pengumpulan Data………………………………………37
UjiValiditasdanReliabilitas……………………………...38
Pengolahan Data danAnalisa Data………………………41
Analisa Data..................................................................... 42
EtikaPenelitian………………………………………….42
viii
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................44
A. Hasil Penelitian………………………………………….44
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................ 44
2. Gambaran Karakteristik Responden............................. 46
3. Gambaran Faktor Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe…..47
B. Pembahasan……………………………………………..51
1. Karakteristik Responden..............................................51
2. Faktor Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe.........................56
C. KekuatandanKelemahanPenelitian……………………..68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................70
A. Kesimpul………………………………………………...70
B. Saran…………………………………………………….71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Nilai Fe Dalam Makanan
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Ibu Hamil Di Puskesmas Gamping 2
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Kunjungan ANC
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Efek Tablet Fe
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 2: Surat Persetujuan Responden
Lampiran 3: Surat Izij Survey Pendahuluan
Lampiran 4: Surat Keterangan Kelayakan Etik
Lampiran 5: Surat Izin Penelitian dari BAPPEDA
Lampiran 7:Lembar Kuesioner Pengetahuan
xi
Alifah, RizqiNur (2016). Factors That Affect Obedience Of Mother Pregnant To
Consume Tablet Fe In PuskesmasGamping 2
ABSTRACT
Background:Maternal mortality rate is still high because of anemia during
pregnancy. The success of a program providing iron tablet made by the
government to combat anemia is strongly influenced by the compliance of
pregnant women in consuming Fe tablet but there are still pregnant women who
are poorly compliant because do not understand the benefits of tablet Fe,lazy to
consume can nausea, and forgotten.
Objective: The aim of this study to determine the factors that influence
compliance pregnant women consume iron tablet in Puskesmas Gamping2.
Methodology: The study is quantitative descriptive. This study population is
pregnant women at Puskesmas Gamping 2 with a sample of 83 people with
accidental sampling. The data analysis is univariate frequency distribution.
Results: The results showed that the factors that influence compliance pregnant
women consume Fe tablet based on the categories of knowledge that is good10
people(12.0%), enough27 people(32.5%), and less 46 people(55.4%). By category
motivation that is good 56 persons(67.5%), enough21 people(25.3%), and less 6
people(7.2%). Bycategory that is good family support 33 people(39.8%),
enough13 people(15.7%), and less37 people(44.6%). By category ANC is good 44
people(53.0%), enough18 people(21.7%), and less 21 persons(25.3%). By
category Fe tablet effect is little effect 79 people(95.2%) and many effect4
people(4.8%).
Conclusions: Factors that influence adherence pregnant women consume iron
tablet that is the knowledge, motivation, family support, ANC, and the effect of Fe
tablet.
Keywords: Obedience, Pregnancy, Tablet Fe
xii
Alifah, Rizqi Nur (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu
Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Gamping 2
INTISARI
Latar Belakang: Angka kematian ibu hamil saat ini masih tinggi karena anemia
selama kehamilan. Keberhasilan program pemberian tablet Fe yang dilakukan
pemerintah untuk menanggulangi anemia sangat dipengaruhi oleh kepatuhan ibu
hamil dalam mengonsumsi tablet Fe tetapi masih ada ibu hamil yang kurang patuh
karena kurang mengerti manfaat tablet Fe, malas untuk mengonsumsi tablet Fe
yang dapat mengakibatkan mual, dan lupa karena tidak diingatkan.
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe di Puskesmas
Gamping2.
Metodologi: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian
ini adalah ibu hamil di Puskesmas Gamping 2 dengan sampel sebanyak 83 orang
dengan teknik accidental sampling. Analisa data yaitu univariat distribusi
frekuensi.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe berdasar kategori pengetahuan yaitu
baik sebanyak 10 orang(12.0%), cukup sebanyak 27 orang(32.5%), dan kurang
sebanyak 46 orang(55.4%). Berdasarkan kategori motivasi yaitu baik sebanyak 56
orang(67.5%), cukup sebanyak 21 orang(25.3%), dan kurang sebanyak 6
orang(7.2%). Berdasar kategori dukungan keluarga yaitu baik sebanyak 33
orang(39.8%), cukup sebanyak 13 orang(15.7%), dan kurang sebanyak 37
orang(44.6%). Berdasar kategori kunjungan ANC yaitu baik sebanyak 44
orang(53.0%), cukup sebanyak 18 orang(21.7%), dan kurang sebanyak 21
orang(25.3%). Berdasar kategori efek tablet Fe yaitusedikit efek sebanyak 79
responden(95.2%) dan banyakefek sebanyak 4 responden(4.8%).
Kesimpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil
mengonsumsi tablet Fe yaitu pengetahuan, motivasi, dukungan keluarga,
kunjungan ANC, dan efek tablet Fe.
Kata Kunci: Kepatuhan, Kehamilan, Tablet Fe
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan
merupakan
proses
yang
membahagiakan
yang
dirasakan oleh seorang wanita dan merupakan pengalaman yang tidak
terlupakan bagi wanita. Kehamilan yang dialami oleh setiap wanita pasti
akan banyak menimbulkan dampak bagi wanita tersebut. Secara fisik, ibu
hamil akan merasakan letih, lemah, lesu, dan sebagainya, sehingga ibu
hamil akan bergantung kepada orang yang disekitarnya. Sedangkan secara
psikologis, ibu hamil akan merasakan kecemasan dengan kehamilannya
(Janiwarty & Pieter, 2013). Ibu hamil bisa beresiko mengalami anemia
terutama anemia karena kekurangan zat besi (Sinsin 2008).
Anemia terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam
tubuh semasa hamil atau kurangnya sel-sel darah merah di dalam darah
daripada biasanya dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% (Harmatuti,
2015). Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah total,
peningkatan sebagian besar terjadi pada volume plasma, sedangkan
volume sel darah merah tidak sebanding dengan peningkatan volume
plasma. Hal tersebut berakibat terjadinya hemodilusi atau pengenceran
darah meningkat sehingga kadar hemoglobin menurun (Siswosuharjo,
2010).
1
15
Salah satu kondisi berbahaya yang sering dialami ibu hamil adalah
anemia. Anemia pada saat hamil dapat membahayakan ibu dan janinnya,
oleh karena itu anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak
yang terkait dalam pelayanan kesehatan (Sinsin, 2008). Anemia pada ibu
hamil merupakan masalah kesehatan terkait dengan insidennya yang tinggi
dan komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu hamil maupun janinnya.
Anemia merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi tapi sampai
sekarang masih sulit untuk dihilangkan terutama anemia kekurangan zat
besi pada saat hamil (Camaschella, 2015).
Anemia defisiensi besi merupakan suatu polemik bagi kesehatan di
Indonesia yang sering terjadi pada ibu hamil yang dapat mengakibatkan
terjadinya berbagai disfungsi antara lain berupa penurunan daya tahan
tubuh serta tumbuh kembang yang terlambat pada janin yang sedang
dikandung nya. Oleh karena itu, masalah ini memerlukan cara penanganan
dan pencegahan yang tepat. Pemberian suplemen zat besi untuk ibu hamil
adalah salah satu tindakan kesehatan masyarakat yang paling banyak
(Sinsin, 2008).
Di Indonesia, jumlah penduduk yang mengalami anemia lebih
banyak dialami oleh perempuan (23,9%) dibandingkan laki-laki (18,4%)
karena wanita beresiko kekurangan darah saat mengalami menstruasi atau
saat hamil. Anemia yang sering terjadi yaitu anemia pada ibu hamil. Untuk
angka kejadian anemia pada ibu hamil di Yogyakarta meningkat
15
16
karenamenurunnya ibu hamil dalam mengkonsumsi zat Fe pada tahun
2013 (60,0%) (RISKESDAS, 2013).
Ibu hamil dengan anemia karena kekurangan zat besi yang
disebabkan karena kurangnya mengkonsumsi tablet Fe saat hamil,
kesulitan mendapatkan informasi karena promosi kesehatan yang kurang
atau frekuensi kunjungan pemeriksaan kehamilanyang tidak dilakukan
teratur sehingga informasi yang diberikan kepada ibu hamil menjadi
terlambat (Alemu, 2015).
Banyak faktor yang menyebabkan kepatuhan ibu mengkonsumsi
tablet Fe. Penting untuk ibu hamil memenuhi kebutuhan zat besi selama
masa kehamilan karena zat besi memiliki peranan penting untuk
pertumbuhan janin. Mengkonsumsi suplemen zat besi selama hamil bisa
mengurangi risiko bayi lahir dengan berat badan rendah serta anemia.
Tidak hanya itu saja, dengan mencukupi kebutuhan zat besi selama
kehamilan juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah
anemia pada ibu hamil. (Kamidah, 2015).
Tablet Fe selama kehamilan berfungsi untuk membantu sintesis
eritrosit, berperan mencegah kelelahan (Kemenkes RI, 2010). Apalagi ibu
hamil sangat rentan terkena anemia, jadi pencegahan anemia dapat
diberikan dengan memberikan tablet Fe selama kehamilan sehingga
diharapkan kadar Hb ibu hamil dapat normal (Senoaji, 2012). Jika ibu
hamil tidak mengkonsumsi tablet Fe saat hamil maka akan mengakibatkan
16
17
anemia sehingga ibu hamil akan cepat lelah dalam kesehariannya
(DeLoughery,2014). Selain itu menyebabkan pendarahan yang disebabkan
karena perlengketan ari-ari, robekan rahim atau otot-otot rahim yang
mengendur akibat sering bersalin. Hal ini bisa diantisipasi dengan sering
periksa ada tidaknya risiko pendarahan itu. Selain rajin memeriksakan
kehamilan, penting juga memeriksakan hemoglobin. Pemeriksaan Hb
penting untuk menghindari kemungkinan anemia. Hal ini disebabkan ibu
yang anemia berisiko otot-otot rahim melemah dan tidak segera menutup
kembali pasca melahirkan. Risikonya sama yaitu pendarahan (Afriyanti,
2012).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan wawancara dengan 31 ibu
hamil selama 2 hari pada tanggal 19-20 Oktober 2015 yang memeriksakan
kehamilannya dan yang bertempat tinggal di sekitar Puskesmas Gamping
2, didapatkan hasil bahwa hanya 19 ibu hamil yang patuh untuk
mengkonsumsi tablet Fe. Mereka yang tidak patuh dikarenakan kurang
mengerti manfaat tablet Fe, malas mengkonsumsi tablet Fe karena dapat
mengakibatkan mual, dan ada yang lupa mengkonsumsi karena tidak ada
yang
mengingatkan
jika
mengakibatkan anemia dan
tidak
mengkonsumsi
tablet
Fe
dapat
akan berdampak pada ibu hamil dan
kandungannya. Permasalahan ini masih banyak terjadi di masyarakat
sehingga penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenaifaktor-faktor
apa saja yang dapat mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi
tablet Fe.
17
18
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan penelitian
dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: Faktor apa
yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe
di Puskesmas Gamping 2 ?
C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi
tablet Fe di Puskesmas Gamping 2
2.Tujuan khusus
a. Mengetahuigambaranfaktorpengetahuan ibu dalam mengkonsumsi
tablet Fe padaibu hamil
b.
Mengetahuigambaranfaktormotivasiibu
dalammengkonsumsi
tablet Fe padaibuhamil.
c.
Mengetahui
gambaran
faktor
dukungan
keluarga
dalam
mengkonsumsi tablet Fe pada ibu hamil.
d. Mengetahui gambaran faktor kunjungan Antenatal Care dalam
mengkonsumsi tablet Fe pada ibu hamil.
e. Mengetahui gambaran faktor efek samping mengkonsumsi tablet Fe
pada ibu hamil.
18
19
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ibu hamil
Memberikan informasi kepada ibu hamil tentang manfaat
mengkonsumsi tablet Fe, dampak jika tidak mengkonsumsi tablet Fe,
dan cara mengkonsumsi tablet Fe saat hamil.
2. Bagi Keperawatan
Memberikan masukan dan informasi bagi tenaga kesehatan
khususnya bagi perawat tentang pentingnya ibu hamil mengkonsumsi
tablet Fe sehingga dapat meningkatkan pelayanan keperawatan yang
bermutu berdasarkan informasi yang didapat dari penelitian ini.
3. Bagi Peneliti
Menambah ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor kepatuhan
ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe dan pentingnya mengkonsumsi
tablet Fe sehingga dapat dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya.
E. Keaslian Penelitian
1. Penelitian yang dilakukan oleh Soraya (2013) dengan judul Hubungan
Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kepatuhan
Dalam Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) di Puskesmas Keling II Kabupaten
JeparaTahun 2013. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Keling II
Kabupaten Jepara dengan sampel berjumlah 69 orang dengan pengambilan
19
20
sampel mengunakan tehnik total sampling. Penelitian ini bersifat analitik
dengan menggunakan desain studi cross sectional. Hasil penelitian ini
didapatkan bahwa 40,6% responden berpengetahuan baik dan terdapat
89,9% responden memiliki kepatuhan tinggi. Analisis uji statistik
menggunakan uji Fisher didapatkan p-value = 0,247 (p>0,05). Persamaan
penelitiannya pada tehnik pengambilan sampel yaitu total sampling.
Perbedaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan adalah pada
variabelnya yaitu menggunakan 2 variabel sedangkan pada penelitian yang
akan dilakukan hanya 1 variabel, desain penelitian dengan cross sectional
sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan dengan descriptive, dan
tempat penelitian yang berada di Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara
sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan berada di Puskesmas
Gamping.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2013) dengan judul Peran
Petugas Kesehatan Dan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Besi.
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas di Desa Sidomulyo,
Sidokarto, dan Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta dengan sampel berjumlah 34 orang. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dengan pengambilan sampel menggunakan total
sampling. Hasil penelitian ini berdasarkan analisis univariat, ibu hamil di
di Desa Sidomulyo, Sidokarto, dan Sidoluhur memiliki kepatuhan dalam
mengkonsumsi tablet besi lebih banyak yang baik yaitu 64,7% dan peran
petugas kesehatan dalam memotivasi ibu hamil untuk mengkonsumsi
20
21
tablet besi sudah baik yaitu 76,5%. Terdapat persamaan penelitian pada
tehnik pengambilan sampel yaitu total sampling, jenis penelitian yaitu
penelitian deskriptif, dan analisa data yaitu univariat. Perbedaan penelitian
dengan penelitian yang dilakukan adalah tempat penelitian yang berada di
Desa Sidomulyo, Sidokarto, dan Sidoluhur sedangkan pada penelitian
yang akan dilakukan berada di Puskesmas Gamping 2.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Fuady (2013) dengan judul Hubungan
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia Defisiensi Besi Terhadap
Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi. Penelitian ini dilakukan di Poli
KIA Puskesmas Mutiara, Sumatra Utara dengan menggunakan sampel
sejumlah
99
orang.
Metode
pengambilan
sampel
menggunakan
consecutive sampling. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan
cross sectional. Penilaian pengetahuan menggunakan kuesioner dan
penilaian kepatuhan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap kepatuhan
responden dengan p=0,011 (p<0,05). Pengetahuan berpengaruh secara
signifikan terhadap kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat
besi sehingga perlu ditingkatkan edukasi ibu hamil mengenai anemia
defisiensi besi pada ibu hamil. Persamaan penelitian dengan penelitian
yang sedang dilakukan adalah pada salah satu variabel, metode, dan
instrumen pengambilan data. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
yang akan dilakukan yaitu menggunakan 2 variabel sedangkan pada
penelitian yang akan dilakukan hanya 1 variabel, desain penelitian dengan
21
22
cross sectional sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan dengan
descriptive,
metode
pengambilan
sampel
menggunakan
metode
consecutive sampling sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan
dengan total sampling, dan tempat penelitian yang berada di Poli KIA
Puskesmas Mutiara Sumatra Utara sedangkan pada penelitian yang akan
dilakukan berada di Puskesmas Gamping.
22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kepatuhan
a. Definisi Kepatuhan
Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berarti taat.
Kepatuhan adalah tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan
prilaku yang disarankan dokter atau oleh orang lain (Fuady, 2013).
Kepatuhanibuhamildalammengkonsumsi
tabletFeseringmenjadimasalahkarenapatuhsangatsulituntukditanamk
anpadadirisendiri, apalagiuntuk orang lain (Hernawati, 2013).
b. Faktor-faktor yang mempemgaruhi kepatuhan (Kamidah, 2015) :
1) Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi
setelah
melakukan
penginderaan
suatu
objek
tertentu.
Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
besar yaitu didapat melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,
2011).
Pengetahuan diperoleh dari proses belajar yang dapat
membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku
berdasarkan keyakinannya dan pengetahuan berhubungan dengan
10
11
kepatuhan karena pengetahuan merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya perilaku (Kartikasari, 2010).
Pengetahuandisinieratkaitannyadenganpendidikan.
Semakintinggipendidikanibuhamilmakakemungkinanakanlebihm
udahuntukmencernainformasitentangmanfaat
danbahayajikaterjadi
anemia
tablet
selamakehamilan
Fe
jadi
akan
mempengaruhi ibu hamil dalam memilih dan mengevaluasi
sesuatu yang baik untuk kesehatan dirinya dan kehamilannya
(Fuadi, 2013).
Pengetahuan yang diperoleh melalui penginderaan ibu
hamil terhadap informasi kesehatan selama kehamilan akan
berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil dalam menjaga
kesehatannya (Budiarni, 2012).
Pengetahuantentangtablet
Fedanmanfaatnyamenjadisalahsatu
dari
faktor
yang
mendorongibuuntukpatuh dalam mengkonsumsi tablet Fe dan
mayoritasibu
hamil
yang
mengkonsumsi
Femengetahuimanfaatdantujuanmengkonsumsi
tablet
tablet
tersebut
(Achadi, 2013).
Pengetahuan ibu hamil jika baik tentang dampak anemia
pada kehamilan, resiko atau komplikasi jika seseorang mengalami
anemia, serta manfaat tablet atau suplemen zat besi, maka ibu
hamil
tersebut
akan
11
mau
dan
berusaha
untuk
12
menghindaritimbulnya anemia, dengan cara mengkonsumsi tablet
Fe secara teratur dan didukung dengan mengkonsumsi makanan
bergizi.
Sebaliknya,
jika
pengetahuannya
rendah,
maka
kemungkinan akan menolak minum tablet Fe secara teratur,
apalagi jika dirasa ada efek samping yang mengganggu
(Prapitasari, 2013).
2) Motivasi
Motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk berperilaku. Motivasi yang baik dalam
mengkonsumsi tablet Fe karena keinginan untuk mencegah
anemia dan menjaga kesehatan ibu hamil dan janinnya, namun
keinginan ini biasanya hanya pada tahap anjuran dari petugas
kesehatan, bukan atas keinginan diri sendiri. Semakin baik
motivasi maka semakin patuh ibu hamil dalam mengkonsumsi
tablet Fe karena motivasi merupakan kondisi internal manusia
seperti keinginan dan harapan yang mendorong individu untuk
berperilaku agar mencapai tujuan yang dikehendakinya (Budiarni,
2012).
Motivasi dari petugas kesehatan merupakan faktor lain
yang dapat mempengaruhi kepatuhan. Motivasi mereka terutama
berguna saat pasien menghadapi bahwa perilaku sehat yang baru
tersebut merupakan hal penting. Begitu juga mereka dapat
mempengaruhi
perilaku
12
pasien
dengan
cara
13
menyampaikanantusias
mereka
terhadap
tindakan
tertentu
daripasien, dan secara terus menerus memberikan penghargaan
yang positif bagi pasien yang telah mampu beroreintasi dengan
program pengobatannya (Amperaningsih, 2011).
Jika petugas kesehatan memberikan motivasi untuk
mengkonsumsi tablet zat besi pada ibu hamil maka konsumsi
tablet zat besi akan lebih mudah tercapai. Namun jika petugas
kesehatan kurang atau tidak ada sama sekali maka dapat
mengakibatkan ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet zat besi. Hal
ini disebabkan karena dukungan sosial sangat besar pengaruhnya
terhadap praktek atau tindakan seseorang, terutama ibu hamil
yang berada dalam mengkonsumsi zat besi (Achadi, 2013).
3) Dukungan Keluarga
Keluarga
mempunyai
peran
yang
signifikan
dalam
mendukung ibu untuk mengonsumsi tablet Fe secara rutin. Ibu
seringkali lupa untuk minum tablet Fe secara rutin bahkan
berhenti untuk mengonsumsinya bila tidak ada dukungan dari
keluarganya (Wiradyani,2013).
Anggota
mengonsumsi
keluarga
tablet
Fe
akan
mengingatkan
tersebut.
Dukungan
ibu
untuk
memang
sangatpenting bagi ibu menginat bahwa tablet Fe harus dikonsumsi setiap hari untuk jangka waktu yang lama (Achadi, 2013).
13
14
Upaya yang dilakukan dengan mengikutkan peran serta
keluarga adalah sebagai faktor dasar penting yang ada berada
disekeliling ibu hamil dengan memberdayakan anggota keluarga
terutama suami untuk ikut membantu para ibu hamil dalam
meningkatkan kepatuhannya mengkonsumsi tablet besi. Upaya ini
sangat penting dilakukan, sebab ibu hamil adalah seorang
individu yang tidak berdiri sendiri, tetapi ia bergabung dalam
sebuah ikatan perkawinan dan hidup dalam sebuah bangunan
rumah tangga dimana faktor suami akan ikut mempengaruhi pola
pikir
dan
perilakunya
termasuk
dalam
memperlakukan
kehamilannya (Amperaningsih, 2011).
Suami adalah orang yang terdekat dengan ibu hamil,
yang dapat menciptakan lingkungan fisik dan emosional yang
mendukung kesehatan dan gizi ibu hamil. Kepeduliannya dalam
memperhatikan kesehatan ibu hamil khususnya dalam memonitor
konsumsi tablet Fe setiap hari diharapkan dapat meningkatkan
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Data diatas
juga menunjukan bahwa kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi
tablet Fe juga dipengaruhi oleh tersedianya tablet Fe di tempat
pelayanan kesehatan. Hal ini didukung dari hasil wawancara
terhadap lima responden yang diteliti mengenai informasi cara
penggunaan tablet Fe (Kamidah, 2015).
14
15
4) Kunjungan Antenatal Care.
Menurut Ikatan Bidan Indonesia, untuk mendeteksi anemia
pada kehamilan dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin ibu
hamil. Pemeriksaan dilakukan pertama sebelum minggu ke 12
dalam kehamilannya dan minggu ke 28. Pemeriksaan kadar
hemoglobin yang dianjurkan pada trimester pertama dan trimester
ketiga kehamilan, sering hanya dapat dilaksanakan pada trimester
ketiga karena kebanyakan wanita hamil baru memeriksakan
kehamilannya
pada
trimester
kedua
kehamilan
sehingga
pemeriksaan hemoglobin pada kehamilan tidak berjalan dengan
seharusnya (Asyirah, 2012).
Pemeriksaan saat kunjungan Antenatal Care(KEMENKES,2010):
1. Kunjungan pertama atau K1 adalah kontak pertama ibu hamil
dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk
mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai
standar. Kontak pertama harus dilakukan sedini mungkin
pada trimester pertama, sebaiknya sebelum minggu ke 8.
2. Kunjungan ke-4 atau K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4
kali atau lebih dengan tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan
komprehensif sesuai standar. Kontak 4 kali dilakukan sebagai
berikut: sekali pada trimester I (kehamilan hingga 12
minggu) dan trimester II (>12 - 24 minggu), minimal 2 kali
15
16
kontak pada trimester III dilakukan setelah minggu ke 24
sampai dengan minggu ke 36. Kunjungan antenatal bisa lebih
dari 4 kali sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit
atau gangguan kehamilan. Kunjungan ini termasuk dalam K4.
3.Penanganan
Komplikasi
atau
PK
adalah
penanganan
komplikasi kehamilan, penyakit menular maupun tidak
menular serta masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil,
bersalin, dan nifas. Pelayanan diberikan oleh tenaga
kesehatan yang sudah mempunyai kompetensi. Komplikasi
penyakit dan masalah gizi yang sering dialami oleh ibu hamil
yaitu perdarahan, preeklampsia atau eklampsia, persalinan
macet,
infeksi,
abortus,
malaria,
HIV/AIDS,
sifilis,
hipertensi, Diabete Meliitus, anemia gizi besi, dan kurang
energi kronis.
Tablet Fe diberikan saat ibu hamil melakukan kunjungan
Antenatal Care. Jadi, cakupan program tergantung pada
kunjungan rutin para ibu untuk melakukan kunjungan Antenatal
Care agar mendapat tablet Fe dalam jumlah yangcukup.
Rendahnya partisipasi ibu untuk kunjungan Antenatal Care berhubungan dengan tingkat kepatuhan konsumsi tablet Fe yang
rendah (Achadi, 2013). Sebuah studi di Jawa Barat menemukan
bahwa faktor biaya merupakan hambatan utama ibu hamil untuk
melakukan kunjungan Antenatal Care pada petugas kesehatan,
16
17
misalnya bidan. Selain itu, ibu juga menganggap bahwa
kunjungan Antenatal Care hanya diperlukan bagi ibu yang
mengalami masalah kehamilan (Achadi, 2013).
5) Efek Samping Tablet Fe
Efek samping setelah mengonsumsi tablet Fe yang dialami
oleh sebagian ibu hamil telah lama diyakini sebagai salah satu
faktor utama penyebab rendahnya kepatuhan ibu. Sebagian ibu
hamil melaporkan bahwa mereka mengalami mual dan muntah
setelah mengonsumsi tablet Fe sehingga membuat mereka tidak
mau melanjutkan untuk mengonsumsi tablet Fe (Achadi, 2013).
Pencegahan anemia dengan mengkonsumsi tablet Fe
memang memberikan efek samping yang tidak menyenangkan.
Ibu hamil merasa mual akibat rasa dan bau dari tablet Fe. Selain
itu, tablet Fe yang dikonsumsi setiap hari menimbulkan rasa
bosan sehingga seringkali ibu hamil lupa dan merasa malas untuk
mengkonsumsinya (Budiarni, 2012).
` Meskipun tablet Fe telah diberikan kepada ibu hamil,
belum dapat dipastikan apakah tablet tersebut dimakan oleh ibu
hamil sehingga terjadi ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi
tablet Fe (Purnama,2014).
Ada beberapa cara yang dianjurkan untuk mengurangi keluhan
dari efek samping konsumsi tablet Fe, yaitu (Hasanah, 2012):
17
18
1) Sebaiknya tablet Fe diberikan pada saat sebelum tidur malam
karena akan mengurangi rasa mual.
2) Minum tablet Fe pada saat makan atau segera sesudah makan
dapat mengurangi gejala mual yang menyertainya tetapi juga akan
menurunkan jumlah zat besi yang diabsorpsi.
3) Jika dalam mengkonsumsi table Fe ibu mengalami sembelit,
sebaiknya
makan buah-buahan
atau makanan lain
yang
mengandung serat serta minum sedikitnya delapan gelas cairan
dalam sehari.
2. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah masa berkembangnya hasil konsepsi dari
awal konsepsi sampai proses awal persalinan yang merupakan
sesuatu yang wajar pada wanita yang produktif. Selama masa
kehamilan terjadi perubahan pada ibu baik fisik maupun psikis
(Pieter & Lubis, 2010).
Kehamilan yang dialami oleh setiap wanita pasti akan banyak
menimbulkan dampak bagi wanita tersebut. Secara fisik, ibu hamil
akan merasakan letih, lemah, lesu, dan sebagainya, sehingga ibu
hamil akan bergantung kepada orang yang berada disekitarnya.
Sedangkan
secara
psikologis,
ibu
hamil
akan
merasakan
kecemasan dengan kehamilannya (Janiwarty & Pieter, 2013).
18
19
Ibu hamil mempunyai tingkat metabolisme tinggi. Misalnya,
untuk membuat jaringan tubuh janin, membentuknya menjadi
organ, dan juga untuk memproduksi energi agar ibu hamil bisa
tetap beraktivitas normal sehari-hari. Karena itu, ibu hamil lebih
banyak memerlukan
zat besi dibanding ibu yang tidak hamil
(Sinsin, 2008).
b. Kondisi Ibu Hamil
Masa ibu hamil adalah masa dimana seorang wanita
memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak dari pada
yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil, karena pada
kehamilan
terjadi
peningkatan
metabolisme
energi
yang
diperlukan
untuk
pertumbuhan
dan
perkembangan
janin,
pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi
dan metabolisme tubuh ibu, sehingga kekurangan zat gizi tertentu
yang diperlukanpada saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh
tidak sempurna (Hernawati, 2013).
Kondisi yang sering dialami ibu hamil yaitu anemia. Anemia
terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh
semasa hamil atau kurangnya sel-sel darah merah di dalam darah
daripada biasanya dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr%
(Harmatuti, 2015). Selama kehamilan terjadi peningkatan volume
darah total, peningkatan sebagian besar terjadi pada volume
plasma, sedangkan volume sel darah merah tidak sebanding
19
20
dengan peningkatan volume plasma. Hal tersebut berakibat
terjadinya hemodilusi atau pengenceran darah meningkat sehingga
kadar hemoglobin menurun (Siswosuharjo, 2010).
Ketidakcukupan asupan makanan, misalkan seperti mual dan
muntah atau kurang asupan zat besi juga dapat menyebabkan
anemia zat besi. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin
(Hb) dalam darah. Hb adalah komponen di dalam sel darah merah
untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika Hb beerkurang,
jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen digunakan untuk
bahan bakar proses metabolisme. Sedangkan zat besi adalah bahan
baku pembuat sel darah merah (Sinsin, 2008).
c. Tanda-tanda Kehamilan
Kehamilan datang dengan perubahan-perubahan awal. Menurut
Anggarani (2013) tanda-tanda kehamilan yang umum dialami oleh
wanita adalah :
1) Terlambat Datang Bulan
Tidak lagi datang bulan ketika siklus haid normal tiba
merupakan tanda yang paling lazim, saat itu rahim sedang
dipersapkan untuk mengandung janin karena sel telur sudah
dibuahi dan tidak ada yg harus dibuang.
20
21
2) Mual atau Muntah (Emesis)
Mual merupakan salah satu tanda kehamilan yang mudah
dikenali. Mual saat awal kehamilan karena dipicu oleh adanya
peningkatan hormon secara tiba-tiba pada aliran darah. Mual
biasanya terjadi selama enam minggu awal kehamilan. Mual
biasanya akan hilang ketika memasuki trimester kedua.
3) Hipersaliva (Air Liur Berlebihan)
Air liur berlebihan biasanya terjadi di awal kehamilan.
Kejadian ini dapat diatasi dengan sikat gigi atau memakan
permen. Rasa mint atau mentol dipercaya dapat mengurangi air
liur ini.
4) Anoreksia (Hilangnya Selera Makan)
Penyebab anoreksia adalah perubahan hormon dalam tubuh
dan biasanya akan hilang sengan sendirinya.
5) Ngidam (craving)
Ngidam terhadap makana tertentu terjadi karena pengaruh
perubahan hormon dalam tubuh. Padahal, ngidam sebenanrnya
berkaitan erat dengan kondisi psikologis ibu hamil. Sebagai
akibat dari perubahan hormon kehamilan, ngidam akan hilang
dengan sendirinya ketika telah melewati bulan-bulan awal
kehamilan karena hormon ibu hamil sudah mulai stabil.
21
22
6) Anemia
Anemia adalah kekurangan sel darah merah atau jumlah sel
darah merah lebih rendah dari biasanya. Di awal kehamilan
akan mengalami 5L (lemah, letih, lesu, lunglai, dan loyo).
Kelima gejala tersebut adalah gejala anemia. Tanda lain anemia
yaitu wajah pucat terutama di daerah kelopak mata,
mataberkunang-kunang, sering merasakan bumi berputar ketika
sedang berjalan.
Dari tanda-tanda tersebut, terdapat salah satu tanda yang
akan memperburuk keadaan ibu hamil yaitu anemia. Anemia
pada ibu hamil dapat menyebakan abortus, persalinanpreterm,
partus lama karena inersia uteri, perdarahan pasca persalinan
karena atonia uteri, syok, mudah terjadi infeksi, hiperemis
gravidarum, dan ketuban pecah dini (Amperaningsih, 2011).
d. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang janin sangat
dipengaruhi oleh zat-zat gizi yang dikonsumsi ibu. Kebutuhan gizi
selama hamil lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi pra hamil.
Makin bertambah usia kehamilan makin tinggi juga jumlah zat gizi
yang dibutuhkan. Untuk mencapai kehamilan yang sehat
dibutuhkan asupan gizi yang optimal. Jika ibu hamil tidak dapat
memenuhi kebutuhan tambahan gizinya, maka cadangan gizi
22
23
dalam
tubuh
ibu
akan
digunakan
untuk
memenuhinya
(KEMENKES RI, 2010).
Cara terbaik bagi ibu hamil untuk tetap sehat adalah dengan
makan
yang baik dan memperhatikan jenis makanannya.
MenurutMegasari (2012), agar tetap sehat ibu harus memakan lima
jenis makanan yaitu :
1) Makanan pokok (sumber energi ).
Makanan pokok sebagai sumber energi. Tambahan
kebutuhan kalori 300 kkal/hari. Sumbernya bisa seperti dari bijibijian seperti beras, jagung, padi-padian atau gandum, singkong,
dan pisang.
2) Makanan pembangun (mengandung protein).
Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, membantu pembentukan tulang dan otot agar tubuh
menjadi kuat, jaringan otak, kulit, kuku, dan rambut. Tambahan
kebutuhan protein 60 gram/hari. Sumber protein hewani seperti
daging sapi, ikan, unggas, telur, susu, dan produk olahan susu
seperti keju dan yogurt. Sumber protein nabati seperti kacangkacangan dan olahannya seperti tempe, tahu, oncom, dan selai
kacang.
3) Makanan pelengkap (mengandung vitamin).
23
24
Vitamin
diperlukan
tubuh
untuk
mempertahankan
kesehatan, perkembangan janin, dan kekebalan tubuh. Beberapa
vitamin hanya sedikit disimpan dalam tubuh, seperti vitamin B
dan C sehingga harus dikonsumsi setiap hari.
4) Makanan penunjang (gula dan lemak).
Dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk energi dan
membangun sel-sel baru dan perkembangan sistem syaraf janin.
Asam lemak jenuh bersumber dari daging sapi, kambing, ayam,
telur, ikan, susu, dan olahannya. Sedangkan asam lemak tak
jenuh bersumber dari minyak zaitun, lemak nabati, minyak
kepala, minyak jagung, minyak kelapa sawit.
5) Makanan tiga mineral penting (besi, kalsium, yodium).
Wanita hamil membutuhkan mineral penting setiap hari.
Untuk mencegah anemia, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi
satu tablet zat besi sehari segera mungkin setelah rasa mual
hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320mg (zat besi 60mg).
Minimal masing-masing 90 tablet selama hamil. Tablet besi
sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan
mengganggu penyerapan.
24
25
3. Tablet Fe
a. Pengertian Tablet Fe
Penanggulangan masalah anemia besi di Indonesia masih
terfokus pada pemberian tablet tambah darah (tablet Fe). Pada ibu
hamil yang kekurangan zat Fe dapat terjadi anemia zat besi tetapi
kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan kelelahan maka
pemberian tablet Fe merupakan salah satu pelayanan yg diberikan
pada kunjungan kehamilan yang setiap tablet mengandung fero
sulfat (FeSO4) 300 mg (zat besi 60 mg)(DeLoughery, 2014).
Tablet Fe adalah mineral mikro paling banyak yang
terdapat dalam tubuh, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh
manusia dewasa (Megasari, 2012).
b. Anjuran Konsumsi Tablet Fe
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil dengan janin tunggal
sekitar 1000mg selama hamil atau naik sekitar 200-300%.
Banyaknya ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe namun masih
ada ibu hamil yang menderita anemia walaupun telah diberikan
tablet Fe , hal ini dikarenakan beberapa faktor, antara lain ibu tidak
mengerti cara mengkonsumsi tablet Fe. Sebaiknya tablet Fe
dikonsumsi setelah makan dan minum, tablet Fe tidak dianjurkan
bersamaan dengan mengkonsumsi suplemen yang mengandung
kalsium atau susu tinggi kalsium, kopi, dan teh karena penyerapan
25
26
zat besi akan terganggu karena dapat mengikat Fe sehingga
mengurangi jumlah serapan (Amperaningsih, 2011).
Dalam mengkonsumsi zat besi dapat menimbulkan sembelit
dan perubahan warna feses menjadi gelap. Anjurkan konsumsi zat
besi diikuti dengan sayuran untuk meningkatkan absorbsi zat besi.
Pemberian zat besi tidak boleh lebih dari 6 bulan jika
dilakukantanpa pengawasan dokter. Kelebihan zat besi dapat
menimbulkan kerusakan hati dan pankreas (Megasari, 2015).
Zat besi ini berguna untuk mencegah terjadinya anemia
pada saat kehamilan yang dapat menyebabkan resiko untuk
terjadinya perdarahan saat persalinan. Tablet Fe ini sebaiknya
diminum pada malam hari setelah makan sebelum tidur untuk
mengurangi efek mual (Azzam, 2012).
Saat kehamilan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh lebih
banyak dibandingkan saat tidak hamil. Kebutuhan zat besi pada
kehamilan dengan janin tunggal adalah: a) 200-600 mg untuk
memenuhi peningkatan massa sel darah merah; b) 200-370 mg
untuk janin yang bergantung pada berat lahirnya; c) 150-200 mg
untuk kehilangan eksternal, d) 30-170 mg untuk tali pusat dan
plasenta; e) 90-130 mg untuk menggantikan darah yang hilang saat
kelahiran. Dengan demikian kebutuhan total zat besi pada
kehamilan berkisar antara 800 mg, 500 mg untuk pertambahan sel
26
27
darah merah dan 300 mg untuk janin dan plasenta (Kartikasari,
2010).
Untuk mengatasi kehilangan ini, ibu hamil memerlukan
rata-rata 3,5- 4mg zat besi per hari. Kebutuhan zat besi tiap
trimester sebagai berikut :
1) Trimester I : Kebutuhan zat besi ± 1 mg per hari (kehilangan
basal 0,8 mg per hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin
dan sel darah merah.
2) Trimester II : Kebutuhan zat besi ± 5 mg per hari (kehilangan
basal 0,8 mg per hari) ditambah 300 mg untuk sel darah merah
dan 115 mg untuk konsepsi.
3) Trimester III : Kebutuhan zat besi ± 5 mg per hari (kehilangan
basal 0,8 mg per hari) ditambah 150 mg untuk sel darah merah
dan 223 mg untuk konsepsi.
c. Hubungan Tablet Fe Dengan Ibu Hamil
Sesuai dengan teori diharapkan kadar Hb dapat normal
pada ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe karena kebutuhan zat
besi pada kehamilan tidak dapat dipenuhi hanya dari makanan saja,
walaupun makanan yang dimakan mengandung besi yang banyak
dan absorbsinya tinggi. Karena itu pemenuhan kecukupan zat gizi
dianjurkan dipenuhi melalui suplementasi (Fanny, 2012).
27
28
Tablet
Fe
diperoleh
ketika
ibu
hamil
melakukan
pemeriksaan kehamilan atau yang disebut Antenatal Care.
Antenatal Care merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan
untuk mengawasi kesehatan ibu hamil, pertumbuhan dan
perkembangan janin, serta mendeteksi dini risiko-risiko dalam
kehamilan dan persalinan. Dilakukannya pemeriksaan ANC
pertama kali adalah sedini mungkin ketika diketahui terlambat haid
1 bulan, setiap 4 minggu hingga usia kehamilan 28 minggu, setiap
2 minggu sekali dari usia kehamilan 28-36 minggu, dan setiap satu
minggu sekali dari usia kehamilan 36 minggu hingga waktunya
melahirkan. (Purnama, 2014).
Pencegahan anemia diberikan dengan memberikan tablet
Fe. Apalagi ibu hamil sangat rentan terkena anemia. Dengan
melakukan pemeriksaan kehamilan maka dapat diketahui ibu
berisiko mengalami anemia dan juga pencegahan yang dapat
dilakukan apalagi bila ibu hamil mendekati usia persalinan.
Kekurangan darah akan membahayakan nyawa ibu hamil.
Pemberian
tablet
Fe
yaitu
90
tablet
selama
kehamilan
(Senoaji,2012).
d. Manfaat Tablet Fe
Suplementasi tablet Fe merupakan salah satu strategi untuk
meningkatkan intake zat besi yang berhasil hanya jika individu
mematuhi aturan konsumsinya. Zat besi sangat dibutuhkan oleh
28
29
tenaga kerja untuk menunjang aktivitas kerjanya. Di dalam tubuh
berperan sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan,
sebagai alat angkut elektron pada metabolisme energi, sebagai
bagian dari enzim pembentuk kekebalan tubuh dan sebagai pelarut
obat-obatan (Kowel, 2013).
Manfaat lain dari mengkonsumsi makanan sumber zat besi
adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A karena makanan sumber
zat besi bisanya merupakan vitamin A (Waryana, 2010). Selain itu,
manfaat lain dari tablet Fe selama kehamilan untuk membantu
sintesis eritrosit, berperan mencegah kelelahan (Kemenkes RI,
2010).
29
30
e. Sumber Fe
Zat besi selain terdapat pada tablet Fe, terdapat juga pada
makanan. (Surya, 2013). Nilai besi berbagai bahan makanan
(mg/100gram):
Tabel 2.1. Nilai Fe dalam makanan
Bahan Makanan
Nilai
Bahan Makanan
Fe
Tempe kacang kedelai 100
Biskuit
murni
Kacang kedelai kering 8,0
Telur ayam
Udang segar
8,0
Kangkung
Kacang hijau
6,7
Jagung kuning
Hati sapi
6,6
Ikan segar
Daunkacang panjang
6,2
Kelapa tua
Kacang merah
5,0
Daun singkong
Bayam
3,9
Roti putih
Sawi
2,9
Ayam
Daging sapi
2,8
Keju
Telur bebek
2,8
Beras setengah giling
Gula kelapa
2,8
Kentang
Daun katuk
2,7
Pisang ambon
30
Nilai
Fe
2,7
2,7
2,5
2,4
2,0
2,0
2,0
1,5
1,5
1,5
1,2
0,7
0,5
31
B. Kerangka Konsep
Kepatuhan Ibu Hamil
Mengkonsumsi tablet Fe
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan :
1. Pengetahuan
2. Motivasi
3. Dukungan Keluarga
4. Kunjungan Antenatal Care
5. Efek samping tablet Fe
: Diteliti
: Tidak Diteliti
C. Pertanyaan Peneliti
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping 2 ?
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DesainPenelitian
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan
sebagai petunjuk dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian untuk
menjawab suatu pertanyaan penelitian (Nursalam, 2013).
Penelitian ini menggunakan rancangan non eksperimen dengan
metode deskriptif, yaitu metode yang dilakukan untuk mendeskripsikan
atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat
(Notoatmodjo, 2010).Dalam penelitian ini mendiskripsikan tentang faktor
yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe di
Puskesmas Gamping 2.
B. PopulasidanSampelPenelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan (Nursalam, 2013).Populasi dalam penelitian ini adalah ibu
hamil yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Gamping 2
sejumlah 190 ibu.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto,2010). Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan
32
33
menggunakan metode accidental sampling. Accidental sampling
adalah pengambilan sampel secara aksidental (accidental) dengan
mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di
suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010).
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 83 ibu hamil.
Peneliti membatasi dan menentukan beberapa kriteria sebagai
berikut:
Kriteria inklusi dalam penelitian ini:
a. Trimester 2 dan 3.
b. Bersedia menjadi responden.
c. Sadarsepenuhnya dan dapatmenjawabsemuapertanyaantentang
keadaannya.
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini:
a. Tidakmengisikuesionerdenganlengkap.
b. Tidakmengikutikegiatanpenelitiansesuaitahapan.
c. Tidakhadir saat penelitian.
d. Hiperemesis gravidarium.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasiadalahtempatdigunakanolehpenelitidalammelakukanpeneliti
annya.Penentuanlokasidimaksudkanuntukmempermudahdanmemperjel
asobjek yang menjadisasaranpenelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Gamping 2.
33
34
2. Waktu
Peneliti melaksanakan penelitian pada bulan April 2016.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah perilaku patuh atau karakteristik yang
memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain)
atau merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan
sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu
penelitian (Nursalam,2013).
Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variable
tunggal yaitu faktor kepatuhan ibu hamil.
E. Definisi Operasional
Definisi Operasional bertujuan untuk membatasi ruang lingkup
atau pengertian variabel–variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo,
2010).
34
35
Definisi operasional dari penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3.1. Definisi Operasional Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping 2
No Variabel
Definisi Operasional
Instrumen Hasil Ukur Skala
1. a. Pengetahuan Kemampuan ibu hamil untuk Lembar
Ya : 1
Ordinal
mengetahui bagaimana cara kuesioner
Tidak : 0
mengkonsumsi tablet Fe saat
hamil, mengetahui manfaat
Baik: 76mengkonsumsi tablet Fe, dan
100%,
akibat jika ibu hamil tidak
cukup: 56mengkonsumsi tablet Fe dan
75%,
dinilai dengan kuesioner.
kurang:
<56%
b. Motivasi
Motivasi adalah keinginan yang Lembar
timbul dalam diri sendiri yang kuesioner
mendorong ibu hamil untuk
mengkonsumsi tablet Fe saat
hamil.
c. Dukungan
Bantuan yang nyata atau tingkah Lembar
Keluarga
laku yang diberikan oleh suami kuesioner
atau keluarga ibu hamil ntuk
memberi dukungan ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet Fe
saat hamil, seperti mengingatkan
minum tablet Fe, membantu
mengurangi efek samping dari
mengkonsumsi tablet Fe.
d. Kunjungan
Antenatal
Care
Lembar
Kunjungan ibu hamil ke bidan
kuesioner
atau dokter sedini mungkin
semenjak ia merasa dirinya
hamil
untuk
mendapatkan
pelayanan kehamilan, diberikan
tablet Fe, serta penjelasan
35
Ya : 1
Ordinal
Tidak : 0
Baik: 76100%,
cukup: 5675%,
kurang:
<56%
Ya : 1
Ordinal
Tidak : 0
Baik: 76100%,
cukup: 5675%,
kurang:
<56%
Ya : 1
Tidak : 0
Baik: 76100%,
cukup: 56-
Ordinal
36
e. Efek
Samping
Tablet Fe
tentang tablet Fe.
75%,
kurang:
<56%
Suatu
reaksi
yang
tidak Lembar
diharapkanyang diakibatkan dari kuesioner
mengkonsumsi
tablet
Fe,
misalnya dapat terjadi mual dan
muntah.
Ya : 1
Nominal
Tidak : 0
Sedikit:≤5
0%,
Banyak:
>50%
F. Instrumen penelitian
Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioneruntukmengetahui faktor apa yang mempengaruhi kepatuhan ibu
hamil dalammengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping 2.
Tabel 3.2. Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Kepatuhan Mengkonsumsi
Tablet Fe
No
Kelompok
Butir Pertanyaan
1
Pengetahuan
4
2
Motivasi
3
3
Dukungan keluarga
5
4
Kunjungan ANC
4
5
Efek tablet Fe
6
Jumlah Total Soal
22
Kuesioner untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe berupa kuesioner
yang dibuat sendiri dengan jenis pertanyaan pada kuesioner ini
menggunakan jenis pertanyaan tertutup. Kuesioner yang digunakan adalah
jenis skala Guttman. Skala pengukuran dengan tipe ini akan menghasilkan
36
37
jawaban tegas. Dalam penelitian ini responden diminta menjawab
pertanyaan dengan jawaban “Ya” atau “Tidak” dengan skor 1 untuk
jawaban “Ya” dan skor 0 bila jawaban “Tidak”. Kuesioner untuk
penelitian sudah dilakukan uji validitas di Puskesmas Gamping 1 dan uji
reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian.
G. Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan langsung dengan pertanyaan
berbentuk kuesioner yang diteliti oleh responden yang termasuk
kriteria yang ditentukan.Adapun tahapan prosedurnya sebagai berikut:
1. TahapPersiapan
Tahap persiapan yaitu peneliti menentukan permasalahan
yang akan diteliti kemudian membuat surat izin penelitian dari
Fakultas kemudian meminta izin pada bagian Tata Usaha Puskesmas
Gamping II dengan menyerahkan surat izin penelitian yang sudah
dibuat dan membayar administrasi yang sudah ditentukan. Kemudian
peneliti meminta izin ke bidan-bidan di ruang KIA untuk studi
pendahuluan dengan wawancara ibu hamil di Puskesmas Gamping II.
Setelah mendapatkan informasi tentang masalah yang terjadi
kemudian peneliti mengajukan judul penelitian ke dosen pembimbing
KTI. Setelah judul disetujui dosen pembimbing, peneliti menyusun
proposal penelitian kemudian dilanjutkan ujian proposal. Uji validitas
dilaksanakan di Puskesmas Gamping 1 sebanyak 20 responden.
Kemudian peneliti mengurus izin penelitian dan membuat surat
37
38
kelayakan penelitian dari tim etik Fakultas. Setelah mendapat surat
etik dari Fakultas dan mendapat izin dari pihak Puskesmas Gamping II
kemudian peneliti menyiapkan bahan kuesioner untuk penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dimulai dengan peneliti meminta izin kepada
pihak Puskesmas Gamping 2 untuk melakukan penelitian.Penelitian
berlangsung di Puskesmas Gamping 2 setiap hari senin, rabu, jumat,
dan sabtu pukul 08.00 sampai 12.00 WIB. Kemudian peneliti
memperkenalkan diri ke ibu hamil satu per satu yang memeriksakan
kehamilannya dan menjelaskan maksud serta tujuan penelitian.
Setelah ibu hamil menyetujui menjadi responden, peneliti memberikan
lembar informed consent dan menjelaskan cara pengisian kuesioner.
Responden dianjurkan bertanya apabila ada pertanyaan atau
pernyataan yang kurang jelas. Setelah selesai mengisi, peneliti
meneliti kuesioner untuk memastikan sudah diisi semua. Kuesioner
yang telah diisi selanjutnya diolah dan dianalisa oleh peneliti. Tetapi
masih ada responden menolak menjadi responden dengan alas an
ingin pulang, akan segera masuk ruang periksa, dan menolak tanpa
alasan. Setelah diolah, selanjutnya peneliti menyusun laporan KTI,
kemudian sidang hasil dan mengumpulkan hardcopy.
38
39
H. Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum melakukan penelitian pada subyek yang sesungguhnya,
akan melakukan uji validitas dan reliabilitas dahulu terhadap instrumen
yang peneliti gunakan dan untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah
disusun oleh peneliti mampu mengukur apa yang hendak diukur.
Pada pengamatan dan pengukuran harus diperhatikan beberapa hal
yang sangat penting, yaitu:
1.
Validitas
Validitas
adalah
pengukuran
dan
pengamatan
dalam
mengumpulkan data, instrument harus dapa tmengukur apa yang
seharusnya diukur (Nursalam, 2013).
Uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment:
∑
√⌈ ∑
∑
∑
⌉⌈ ∑
∑
∑
⌉
Keterangan :
rhitung = koefisienkorelasi
∑
= jumlah skor item
∑
= jumlah skor total (item)
= jumlah responden
Uji validitas dilakukan di Puskesmas Gamping 1 pada bulan Maret
2016 sebanyak 20 responden. Instrumen dikatakan valid apabila
39
40
hasilnya(r)0,463 (Arikunto, 2013). Setelah dilakukan uji validitas, dari 27
soal kuesioner yang dibuat oleh peneliti, terdapat 22 soal yang valid
dengan nilai (r) > 0,5.
2.
Reliabilitas
Reliabititas adalah kesamaan hasil pengukuran yang dilakukan bila
fakta atau kenyataan hidup diukur dan diamati berkali-kali dalam waktu
yang berlainan (Nursalam, 2013). Hal ini bararti menunjukkan sajauh
mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua
kali atau lebih.
Uji reliabilitas kuesioner menggunakan rumus KR-20 karena skala
yang digunakan dalam kuesioner adalah skala Guttman. Uji reabilitas yang
digunakan disini yaitu menggunakan KR-20 dengan rumus:
[
][
∑
Keterangan :
Rii = koefesien reliabilitas tes
K = cacah butir
Pi.qi= varians skor butir
Pi = proporsi jawaban yang benar untuk nomori
Si2 = varian skor total
40
]
41
Koefisien reliabilitas dapat dikategorikan dalam kriteria tinggi
apabila nilai r lebih dari 0,76, kriteria sedang apabila nilai r antara 0,060,75 dan kriteria rendah apabila nilai r sama dengan 0,06 (Arikunto, 2010).
Setelah dilakukan uji reliable oleh peneliti, didapat nilai (r) 0,733167.
I. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul melalui angket atau kuesioner, maka
dilakukan pengolahan data yang melalui beberapa tahapan berikut:
a.
Editing merupakan pengecekan dan perbaikan isian formulir atau
kuesioner. Isinya jelas dan jawaban terisi semua. Pada penelitian ini
tidak ada kuesioner yang tidak terjawab.
b.
Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi
data berbentuk angka atau bilangan. Pada tahap ini peneliti
memberikan jawaban dalam bentuk angka yang dimasukkan ke dalam
komputer. Pemberian kode numeric (angka) terhadap data yang terdiri
dari beberapa kategori, yaitu untuk kategori pengetahuan, motivasi,
dukungan keluarga, dan kunjungan ANC yaitu baik diberi kode 1,
cukup diberi kode 2, dan kurang diberi kode 3. Pengkodean ini
bertujuan untuk mempermudah analisis data dan mempercepat proses
entrydata.
c.
Entry data, yaitu peneliti memasukkan data yang telah dikumpulkan
ke dalam program komputer untuk dilakukan analisis menggunakan
program uji statistik dengan program komputer. Memasukkan data
secara manual dengan memasukkan satu persatu item kuesioner.
41
42
d. Cleaning, yaitu pengecekan kembali data-data yang telah dimasukkan
oleh peneliti untuk melihat tidak ada kesalahan, terutama kesesuaian
pengkodean yang dilakukan.
e. Describing yaitu peneliti menggambarkan data atau menerangkan data.
Hasil ukur penelitian ini pada kategori pengetahuan, motivasi,
dukungan keluarga, dan kunjungan ANC yaitu baik 76-100%, cukup
56-75%, dan kurang <56%. Pada kategori efek tablet Fe yaitu dengan
hasil ukur sedikit ≤50% dan banyak >50%.
J. Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa
univariat yang dilakukan terhadap tiap variable dari hasil penelitian, yaitu
menggambarkan prosentase dari
faktor-faktor yang mempengaruhi
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe.
Pengolahan data dilakukan setelah semua data responden
terkumpul. Hasil identifikasi karakteristik responden diolah dan disajikan
dalam bentuk narasi dan deskriptif untuk menggambarkan distribusi
frekuensi. Pada penelitian ini menggunakanan alisa univariat untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil
mengkonsumsi tablet Fe.
42
43
K. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti perlu mendapat
rekomendasi dari institusinya dengan mengajukan permohonan izin
kepada tempat penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan, barulah
melakukan penelitian dengan menekan masalah etika yang meliputi:
1. Anonymity (Tanpa Nama).
Untuk
menjaga
kerahasiaan
responden,
peneliti
tidak
mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberikan
inisial nama responden.
2. Informed Consent (Lembar Persetujuan).
Lembar penelitian ini diberikan kepada responden yang akan
diteliti yang memenuhi kriteria inklusi yang disertai judul penelitian
dan tujuan penelitian. Di penelitian ini terdapat 28 responden yang
menolak karena ingin memasuki ruang pemeriksaan, ingin pulang, dan
menolak tanpa alasan.
3. Confidentiality (Kerahasiaan).
Informasi ataupun masalah-masalah lain yang telah diperoleh
dari responden disimpan dan dijamin kerahasiaannya. Informasi yang
diberikan oleh responden tidak disebarluaskan atau diberikan kepada
orang lain tanpa seijin yang bersangkutan.
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Gamping 2 yang terletak di
Kecamatan Gamping, Kabupaten
Sleman,
Yogyakarta.
Kecamatan
Gamping merupakan daerah perbatasan antara wilayah agraris dan
perkotaan yang wilayahnya memanjang dengan bentang
lebih kurang 4
km. Luas wilayah kerja di Puskesmas Gamping 2 ini secara
keseluruhan
mencapai 13,1 km2 dari keseluruhan wilayah Kabupaten
Sleman seluas 574,82 km2.
Puskesmas Gamping 2 merupakan salah satu dari dua puskesmas
di Kecamatan Gamping. Berdiri tahun 1984, dulu beralamat di Dusun
Turusan, Banyuraden Gamping, menempati tanah
seluas 900 m2, dan
sejak tahun 2009 berpindah lokasi di Dusun Patran, Gamping, Sleman,
Yogyakarta 55293, menempati tanah seluas 1500 m2.
Secara administratif, wilayah Puskesmas Gamping 2terdiri dari 3
desa dan 28
dusun yaitu:
Banyuraden (8 dusun, 22 RW, 75 RT),
Nogotirto (8 dusun, 24 RW, 108 RT), dan Trihanggo (12 dusun, 35
RW, 96 RT).
44
45
Batas wilayah Puskesmas Gamping 2 sebagai berikut:
Utara : Kec. Mlati.
Timur : Kec.Kasihan dan Kota Yogyakarta.
Selatan : Kec. Kasihan.
Barat : Kec. Godean.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Gamping 2 pada
tahun 2014 sebanyak 50.215 jiwa, tersebar di 3 desa yaitu Desa
Banyuraden
15.790, Desa Nogotirto 16.282, dan Desa Trihanggo
17.597 jiwa. Jumlah KK sebanyak 15.244 KK. Tingkat kepadatan
penduduk meningkat dari 3.050 jiwa/Km2 di tahun 2013 menjadi 3.830
jiwa/Km2 di tahun 2014. Rata-rata jiwa per rumah tangga adalah 3,29 jiwa.
Tingkat pendidikan didomonasi lulusan SMP dan SMA.
Ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC Di Puskesmas
Gamping 2 sebagian besar belum patuh untuk mengonsumsi tablet Fe, hal
ini dikarenakan ibu hamil kurang mengerti manfaat tablet Fe, mereka
terkadang malas mengkonsumsi tablet Fe karena dapat mengakibatkan
mual, dan ada yang lupa mengkonsumsi karena tidak ada yang
mengingatkan, karena jika tidak mengkonsumsi tablet Fe dapat
mengakibatkan anemia dan
akan berdampak pada ibu hamil dan
kandungannya.
45
46
2.
Gambaran Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam kelompok ini meliputi usia,
pekerjaan, dan pendidikan terakhir responden.
Berdasarkan
penelitian dapat dideskripsikan
responden
karakteristik
sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Ibu Hamil Di Puskesmas Gamping 2
(n=83)
Karakteristik
Frekuensi
%
Remaja Awal
2
2.4
Remaja Akhir
33
39.8
Dewasa Awal
39
Dewasa Akhir
9
10.8
Total
83
100.0
IRT
52
62.7
Swasta
14
16.9
Lainnya
17
20.5
Total
83
100.0
1. Usia
`
47.0
2. Pekerjaan
3. Pendidikan Terakhir
SD
4
4.8
SLTP
50
60.2
SLTA
11
13.3
Sarjana
1
1.2
Lainnya
3
3.6
Total
83
100.0
46
hasil
47
Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa mayoritas
responden berusia tergolong dewasa awal sebanyak 39 orang (47.0%).
Responden mayoritas tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga
sebanyak 52 orang (62.7%) dan mayoritas pendidikan terakhir
responden yaitu SLTP sebanyak 50 orang (60.2%).
3. Gambaran Faktor Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe
Hasil kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada
83 orang responden ibu hamil didapatkan gambaran faktor kepatuhan
konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Gamping 2. Macammacam faktor risiko tersebut yaitu pengetahuan, motivasi, dukungan
keluarga, ANC, dan efek tablet Fe.
a. Pengetahuan
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan
tentang konsumsi tablet Fe dapat diukur dengan skor berdasarkan
jawaban responden terhadap kuesioner dalam 4 item pertanyaan.
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Faktor-FaktorYang Mempengaruhi
Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe Berdasarkan
Pengetahuan
Kategori Pengetahuan
Frekuensi (n)
Prosentase (%)
Baik
10
12.0
Cukup
27
32.5
Kurang
46
55,4
Total
83
100.0
47
48
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui prosentase terbesar dari 83
responden yang mengkonsumsi tablet Fe ketika hamil yaitu
sebanyak 46 orang (55.4%)berpengetahuan kurang.
b. Motivasi
Distribusi
frekuensi
responden
berdasarkan
motivasi
tentang konsumsi tablet Fe dapat diukur dengan skor berdasarkan
jawaban responden terhadap kuesioner dalam 3 item pertanyaan.
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Faktor-FaktorYang Mempengaruhi
Kepatuhan
Ibu
Hamil
Mengkonsumsi
Tablet
Fe
BerdasarkanMotivasi
Kategori Motivasi
Frekuensi (n)
Prosentase (%)
Baik
56
67.5
Cukup
21
25.3
Kurang
6
7.2
Total
83
100.0
Berdasarkan table 4.3 diketahui prosentase terbesar dari 83
responden yang mengkonsumsi tablet Fe ketika hamil yaitu
sebanyak 56 orang (67.5%)yang mempunyai motivasi baik.
c. Dukungan Keluarga
Distribusi frekuensi responden berdasarkan dukungan
keluarga tentang konsumsi tablet Fe dapat diukur dengan skor
48
49
berdasarkan jawaban responden terhadap kuesioner dalam 5 item
pertanyaan. Hal tersebut dapat dilihat pada table 4.4 berikut ini :
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Faktor-FaktorYang Mempengaruhi
Kepatuhan
Ibu
Hamil
Mengkonsumsi
Tablet
Fe
BerdasarkanDukungan Keluarga
Kategori Dukungan Keluarga Frekuensi (n) Prosentase (%)
Baik
33
39.8
Cukup
13
15.7
Kurang
37
44.6
Total
83
100.0
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui prosentase terbesar dari 83
responden yang mengkonsumsi tablet Fe ketika hamil yaitu
sebanyak 37 orang (44.6%)kurang mendapat dukungan dari
keluarganya.
d. Kunjungan ANC
Distribusi frekuensi responden berdasarkan Kunjungan
ANC di puskesmas tentang konsumsi tablet Fe dapat diukur
dengan skor berdasarkan jawaban responden terhadap kuesioner
dalam 4 item pertanyaan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5
berikut ini :
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Faktor-FaktorYang Mempengaruhi
Kepatuhan
Ibu
Hamil
Mengkonsumsi
Tablet
Fe
BerdasarkanKunjungan ANC
Kategori ANC
Frekuensi (n)
Prosentase (%)
Baik
44
53.0
Cukup
18
21.7
Kurang
21
25.3
Total
83
100.0
49
50
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui prosentase terbesar dari 83
responden yang mengkonsumsi tablet Fe ketika hamil yaitu
sebanyak 44 orang (53.0%)yang melakukan kunjungan ANC di
puskesmas.
e. Efek Tablet Fe
Distribusi frekuensi responden berdasarkan efek dari
mengkonsumsi tablet Fe dapat diukur dengan skor berdasarkan
jawaban responden terhadap kuesioner dalam 6 item pertanyaan.
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Faktor-FaktorYang Mempengaruhi
Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe BerdasarkanEfek
Tablet Fe
Kategori Efek Tablet Fe
Frekuensi (n)
Prosentase (%)
Sedikit
79
95.2
Banyak
4
4.8
Total
83
100.0
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui prosentase terbesar dari 83
responden yang mengkonsumsi tablet Fe ketika hamil yaitu
sebanyak 79 orang (95.2%)mempunyai dampak yang sedikit dalam
mengkonsumsi tablet Fe.
50
51
B. PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden
a. Usia
Responden pada penelitian ini adalah ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Gamping 2 yang berjumlah
83
responden. Karakteristik pada penelitian ini
adalah usia.
Berdasarkan tabel 4.1 mayoritas usia responden tergolong dewasa awal
sebanyak 39 orang (47,0%). Rata-rata usia ibu termasuk golongan
dewasa awal. Usia dewasa awal ini dapat menunjukkan perilaku positif
ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe untuk kesehatannya dan
kandungannya. Usia ini sudah bisa memilih mana yang baik dan buruk
untuk dirinya.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Fuadi (2013)
bahwa disaat usia dewasa awal, pemikiran ibu hamil sudah bisa
memilah yang baik untuk dirinya. Mereka sudah mampu berfikir
untukkesehatan dirinya sendiri dan anak yang dikandungnya dengan
caramengonsumsi tablet Fe semasa hamil
Menurut penelitian dari Rejeki (2014) bahwa usia
merupakan salah satu indikator yang dapat mencerminkan kematangan
seseorang dalam melakukan tindakan termasuk dalam pengambilan
keputusan. Usia dewasa awal ini dapat menunjukkan perilaku positif
dalam mempersiapkan masa yang akan datang termasuk dalam
menyiapkan sang buah hati sebagai keturuan keluarga yaitu merupakan
51
52
tugas dalam menjaga kesehatan diri dan anak yang dikandungnya.
Hal ini sependapat dengan penelitian Rezeki (2015) bahwa
pada rentang usia dewasa awal itulah juga saat yang aman buat ibu
untuk hamil dan melahirkan. Pada masa ini ibu hamil mampu
memahami yang terbaik untuk kehamilannya dan kualitas kesuburan
wanita sangat baik sehingga aman untuk proses pembentukan janin.
Menurut penelitian dari Purbadewi (2013) menunjukkan
bahwa persentase umur ibu hamil dapat diketahui yang termasuk umur
reproduksi tidak sehat lebih banyak yang menderita anemia dibanding
ibu hamil yang termasuk umur reproduksi sehat. Ibu hamil dalam
kelompok umur reproduksi tidak sehat yaitu ibu hamil yang berumur
>35 tahun mempunyai organ reproduksi yang kurang dapat berfungsi
dengan baik. Kemampuan usus halus pada ibu hamil yang termasuk
umur reproduksi tidak sehat kurang dapat mengabsorpsi zat besi yang
terkandung dalam makanan sehingga kurang mampu mensupply darah
secara cukup ke plasenta sehingga mengakibatkan terjadinya anemia
saat kehamilan.
Menurut penelitian dari Astuti (2016) bahwa usia ibu hamil
dapat mempengaruhi anemia jika usia ibu hamil relatif muda (<20
tahun) karena pada umur tersebut masih terjadi pertumbuhan yang
membutuhkan zat gizi lebih banyak, bila zat gizi yang dibutuhkan tidak
terpenuhi maka akan terjadi kompetisi zat gizi antara ibu dan bayinya.
52
53
b. Pekerjaan
Hasil dari penelitian ini mayoritas responden yang tidak
bekerja yaitu sebanyak 52 orang (62,7%). Menurut penelitian dari
Purbadewi (2013), ibu hamil yang tidak berkerja berarti tidak
mempunyai penghasilan sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
dan menjadi tanggung jawab suami. Dengan kata lain ibu yang tidak
bekerja cenderung lebih berat beban ekonomi keluarga. Kondisi
demikian berpengaruh terhadap rutinitas kunjungan ANC ibu hamil
untuk mendapatkan tablet Fe dari petugas kesehatan.
Hal ini berbeda dengan penelitian dari Wiradnyani (2013)
bahwa karakteristik sosio ekonomi dan demografi tidak memiliki
hubungan yang signifikan dengan kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet
Fe. Menurut Rezeki (2015), kepatuhan mengonsumsi tablet Fe tidak
berbeda pada ibu dengan berbagai kondisi ekonomi rumah tangga,
sebagian besar ibu termasuk ibu di Indonesia mendapatkan tablet Fe
tanpa membayar. Namun, bila ibu harus membeli, status ekonomi yang
kurang dapat menyebabkan rendahnya konsumsi tablet Fe.
Menurut penelitian dari Hukmiah (2013)bahwa status
pekerjaan ibu menentukan perilaku pemeriksaan kehamilannya. Ibu
yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga cenderung teratur untuk
memeriksakan kehamilannya dibandingkan dengan ibu yang bekerja
sebagai pegawai negeri ataupun swasta. Hal ini disebabkan karena ibu
yang tidak bekerja cenderung mempunyai banyak kesempatan untuk
53
54
datang memeriksakan diri dibandingkan dengan ibu yang bekerja.
Dengan demikian ibu yang tidak bekerja memiliki waktu untuk
memeriksakan diri dan mendapatkan tablet Fe di pelayanan kesehatan.
c. Pendidikan Terakhir
Responden pada penelitian ini adalah ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Gamping 2 yang
berjumlah 83 responden.Karakteristik pada penelitian ini adalah
pendidikan terakhir. Berdasarkan tabel 4.1 mayoritas pendidikan
terakhir responden adalah SLTP sebanyak 50 orang (60,2%). Semakin
tinggi tingkat pendidikan yang diterima seseorang maka akan semakin
banyak pengetahuan dan wawasan yang diterimanya karena banyak
informasi yang didapat dari pendidikannya formal atau non formal.
Menurut Notoatmodjo (2012) bahwa tingkat pendidikan
seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon terhadap sesuatu
sehingga perbedaan tingkat pendidikan mengakibatkan perbedaan
pengetahuan yang diperoleh responden tentang konsumsi tablet Fe.
Hasil penelitian ini didukung penelitian dari Sahar (2010)
bahwa pendidikan formal pada hakikatnya berfungsi sebagai sarana
pemberdayaan individu untuk meningkatkan pengetahuan dalam rangka
pengembangan potensi diri. Tingkat pendidikan formal sangat berperan
penting dalam peningkatan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu
hal.
54
55
Menurut Notoatmodjo (2010) bahwa informasi yang
diperoleh baik dari pendidikanformal maupun non formal dapat
memberikan
pengaruh
jangka
pendek
sehingga
menghasilkan
perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan
tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi
pengetahuan masyarakat. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan
terhadap hal tersebut.
Hal ini didukung oleh penelitian dari Sunaryo (2013)
bahwa tingkat pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan jika
pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif yang diperoleh
secara mandiri lewat tahapan-tahapan tertentu.
Hal ini sependapat oleh penelitian Fuady (2013) bahwa
tingkat pendidikan mendukung tingkat pengetahuan yang baik.Menurut
penelitian dari Rezeki (2015) bahwa tingkat pendidikan yang rendah
bisa disebabkan oleh keadaan demografi wilayah disekitar Puskesmas
dan jumlah fasilitas pendidikan yang tersedia masih kurang.
Hasil penelitian ini
didukung oleh
penelitian dari
Purbadewi (2013) bahwa Ibu hamil yang berpendidikan menengah
(SMA, SMK/sederajat) biasanya mempunyai pola pikir yang cukup
baik apabila menginginkan kondisi kehamilannya sehat dan janin
mampu berkembang dengan baik. Menurut Astuti (2016), tingkat
55
56
pendidikan ibu hamil dapat menyebabkan keterbatasan dalam upaya
menangani masalah gizi dan kesehatannya.
2. Faktor Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe
a. Pengetahuan
Distribusi frekuensi gambaran pengetahuan didapatkan hasil bahwa
responden yang mengkonsumsi tablet Fe yang mempunyai pengetahuan
kurang berdasarkan kategori pengetahuan yaitu sebanyak 46 responden
(55,4%). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden mempunyai pengetahuan yang kurang tentang tablet Fe.
Tingkat pengetahuan seseorang mengenai tablet Fe berpengaruh terhadap
perilaku dalam memilih makanan yang mengandung zat besi. Hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan sangat penting peranannya dalam
menentukan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe. Dengan adanya
pengetahuan tentang tablet Fe, ibu hamil akan tahu bagaimana
mengkonsumsi tablet Fe, manfaat, dan dampak yang mungkin timbul jika
tidak konsumsi zat Fe pada ibu hamil.
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan salah satu
domain dari perilaku yang dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari
faktor internal seperti jasmani dan rohani serta faktor eksternal seperti
jenis kelamin, umur, pekerjaan, paritas, pendidikan, pengalaman, ekonomi,
hubungan sosial, dan informasi. Sehingga perbedaan karakteristik
responden yang meliputi umur, pekerjaandan pendidikan responden pada
56
57
penelitian ini mengakibatkan perbedaan pula pengetahuan yang diperoleh
responden tentang tablet Fe.
Sesuai dengan teori Notoatmodjo (2007) yang menyatakan bahwa
sikap yang baik dan bersifat lama akan tercipta bila didasari oleh
pengetahuan yang baik pula. Sedangkan menurut Sahar (2010), perilaku
seseorang terhadap kesehatan dipengaruhi oleh faktor predisposisi dan
salah satu bagian dari faktor tersebut adalah sikap.
Menurut Purbadewi (2013) bahwa ibu hamil yang mempunyai
pengetahuan kurang tentang anemia akan berperilaku negatif, sedangkan
ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik akan berperilaku positif
dalam hal ini adalah perilaku untuk mencegah atau mengobati anemia.
Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pengetahuan tentang anemia
kepada ibu hamil. Peningkatan pengetahaun tentang anemia ini dapat
dilakukan dengan cara penyuluhan yang berdasarkan karakteristiknya agar
materi penyuluhan dapat diterima oleh semua ibu hamil meskipun
karakteristik nya berbeda.
Menurut Adawiyani (2013), pengetahuan ibu hamil tentang
kesehatan khususnya anemia akan berpengaruh terhadap perilaku ibu
hamil terhadap program pelaksanaan pencegahan anemia. Pengetahuan
pasien yang kurang terkait obat, meningkatkan risiko pasien untuk tidak
patuh mengonsumsi tablet Fe. Hal ini sependapat dengan penelitian Fuady
(2013) bahwa tingkat pendidikan mendukung tingkat pengetahuan yang
baik. Menurut Astuti (2016) bahwa pengetahuan menghasilkan kesadaran
57
58
bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe secara teratur selama
kehamilannya.
b. Motivasi
Distribusi frekuensi tentang motivasididapatkan hasil bahwa
responden yang mengkonsumsi tablet Fe yang mempunyai motivasi baik
berdasarkan kategori motivasi yaitu sebanyak 56 responden (67,5%).
Seseorang yang mempunyai motivasi baik berarti akan mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu hal yang baik, misalnya mempunyai
motivasi dalam mengonsumsi tablet Fe karena keinginan untuk menjaga
kesehatan dirinya dan kandungannya.
Motivasi
adalah
keinginan
dalam
diri
seseorang
yang
mendorongnya untuk berperilaku. Menurut Budiarni (2012), motivasi yang
baik dalam mengkonsumsi tablet Fe timbul karena keinginan untuk
mencegah anemia dan menjaga kesehatan ibu hamil dan janinnya.
Semakin baik motivasi maka semakin patuh ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet Fe karena motivasi merupakan kondisi internal
manusia seperti keinginan dan harapan yang mendorong individu untuk
berperilaku agar mencapai tujuan yang dikehendakinya.
Hal ini juga didukung oleh penelitian dari Ma’rufah (2015) bahwa
motivasi merupakan suatu proses yang meghasilkan suatu intensitas, arah,
dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai tujuan. Tujuan
motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah hati seseorang agar
timbul keinginan dan kemauan dalam dirinya untuk melakukan sesuatu
58
59
sehingga dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan yang dikehendaki.
Tujuan tersebut dapat berupa sikap dan perilaku seseorang.
Menurut Sunaryo (2013) bahwa motivasi merupakan keinginan
dan kebutuhan yang terdapat pada diri individu yang akan mengajak
mereka untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya itu. Seperti halnya
dengan ibu hamil, ibu hamil yang ingin dirinya dan kandungannya sehat
akan mengarahkan perilakunya untuk menjaga kesehatannya dengan cara
rutin mengkonsumsi tablet Fe.
Menurut penelitian dari Masnarivan (2015) bahwa ibu hamil yang
tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe tersebut dikarenakan lupa yang dapat
terjadi jika ibu hamil tersebut tidak mempunyai motivasi dalam dirinya
yang mengingatkan untuk mengkonsumsi tablet Fe sehingga jumlah tablet
Fe yang dikonsumsi tidak sesuai dengan usia kehamilannya.
Hal ini sependapat dengan Niven (2013) bahwa kepatuhan adalah
tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan, dan perilaku yang
disarankan dokter atau oleh orang lain. Perhitungan kepatuhan dapat
sebagai kontrol bahwa pelaksana program telah melaksanakan kegiatan
sesuai standar. Kepatuhan pasien yang berdasarkan rasa terpaksa atau
ketidakpahaman tentang pentingnya perilaku tersebut dapat disusul dengan
kepatuhan yang berbeda jenisnya, yaitu kepatuhan demi menjaga
hubungan baik dengan petugas kesehatan atau dengan tokoh yang
menganjurkannya. Kepatuhan ini belum dapat dijadikan jaminan bahwa
pasien akan mematuhi seterusnya karena jika pasien sudah merasa jenuh
59
60
atau bosan maka dia merasa tidak perlu lagi melanjutkan perilaku
mengonsumsi tablet Fe.
Menurut Eugenie (2014) bahwa ibu hamil yang tidak patuh
mengkonsumsi tablet Fe disebabkan belum adanya kesadaran dalam diri
ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilannya.
Mengkonsumsi tablet Fe merupakan suatu tindakan dan seseorang
bertindak apabila ada niat. Dalam kaitannya dengan ibu mengkonsumsi
tablet Fe muncul motivasi untuk melakukan upaya pencegahan anemia
dan untuk kesehatannya, salah satunya dengan meminum tablet Fe secara
teratur sesuai ketentuan.
c. Dukungan Keluarga
Distribusi
frekuensi
tentang
gambaran
dukungan
keluarga
didapatkan hasil bahwa responden dengan dukungan keluarga yang
mendukung baik dalam mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 33 responden
(39,8%). Dengan mengikutkan peran serta keluarga merupakan faktor
dasar penting yang ada berada disekeliling ibu hamil dengan
memberdayakan anggota keluarga terutama suami untuk ikut membantu
para ibu hamil dalam meningkatkan kepatuhannya mengkonsumsi tablet
Fe. Upaya ini sangat penting dilakukan, sebab ibu hamil adalah seorang
individu yang tidak berdiri sendiri, tetapi ia bergabung dalam sebuah
ikatan perkawinan dan hidup dalam sebuah bangunan rumah tangga
60
61
dimana suami dan keluarganya akan ikut mempengaruhi pola pikir dan
perilakunya termasuk dalam memperlakukan kehamilannya.
Faktor dukungan keluarga ini berasal dari luar individu yang
berupa stimulus untuk membantu dan mengubah sikap. Stimuls dapat
bersifat langsung ataupun tidak langsung misalnya individu dengan
keluarganya atau dengan kelompoknya. Menurut Sunaryo (2013),
dukungan dan dorongan dari anggota keluarga akan semakin menguatkan
motivasi individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Hal ini didukung oleh penelitian dari Wiradyani (2013) bahwa
keluarga mempunyai peran yang signifikan dalam mendukung ibu untuk
mengonsumsi tablet Fe secara rutin. Ibu seringkali lupa untuk minum
tablet Fe secara rutin bahkan berhenti untuk mengonsumsinya bila tidak
ada dukungan dari keluarganya.
Menurut penelitian dari Achadi (2013), anggota keluarga akan mengingatkan ibu untuk
mengonsumsi tablet Fe tersebut. Dukungan memang sangat penting bagi ibu mengingat
bahwa tablet Fe harus dikonsumsi setiap hari untuk jangka waktu yang lama untuk
kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
d. Kunjungan Antenatal Care
61
62
Distribusi frekuensi gambaran tentang kunjungan Antenatal Care
didapatkan hasil bahwa responden yang mengkonsumsi tablet Fe yang
melakukan kunjungan Antenatal Care dengan baik yaitu sebanyak 44
responden (53,0%). Peranan petugas kesehatan yaitu memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, seperti saat kunjungan ANC serta
memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Pelayanan
kesehatan bagi ibu hamil, selain pemeriksaaan kehamilan juga disertai
dengan pemberian tablet Fe untuk mencegah terjadinya anemia besi pada
ibu hamil. Tujuan pemberian tablet Fe untuk mencegah terjadinya anemia
besi pada ibu hamil. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan
ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe, diantaranya adalah perilaku
petugas kesehatan dimana kepatuhan dapat lebih ditingkatkan apabila
petugas kesehatan mampu memberikan penyuluhan gizi, khususnya
tentang tablet Fe dan kesehatan ibu beserta kandungannya.
Menurut penelitian dari Fitri (2015) menyatakan bahwa suplemen
besi didapatkan ibu hamil saat kegiatan ANC. Semakin tinggi usia
kehamilan ibu, semakin besar kemungkinan ibu pernah melakukan kontak
dengan fasilitas pelayanan kesehatan serta mendapatkan suplemen besi dan
penjelasan dari petugas kesehatan, sehingga apabila ibu semakin sering
melakukan kunjungan ANC diharapkan ibu semakin patuh dalam
mengonsumsi suplemen besi. Pemberian suplemen besi merupakan salah
satu jenis pelayanan antenatal terpadu dalam kegiatan ANC, begitu pula
62
63
dengan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) mengenai suplementasi
tablet Fe.
Hal ini didukung oleh penelitian dari Soraya (2013) yang
menyatakan bahwa hubungan antara ibu hamil dengan tenaga medis dapat
mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsusmsi tablet Fe.
Perhatian yang diberikan oleh tenaga medis seperti memberi pelayanan
dengan tersenyum, menanyakan keadaan keluarga, serta memberi umpanbalik atas kunjungan sebelumnya, dapat meningkatkan kepuasan atas
pelayanan yang diberikan sehingga diharapkan kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet Fe dapat semakin ditingkatkan.
Berbagai penelitian lain juga menyebutkan bahwa rendahnya
partisipasi ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC berhubungan
dengan kepatuhan dalam konsumsi suplemen besi (Kemenkes RI 2010).
Hal ini didukung oleh penelitian dari Wiradnyani (2013) yang menyatakan
bahwa rendahnya partisipasi ibu untuk kunjungan ANC berhubungan
dengan tingkat kepatuhan konsumsi tablet Fe yang rendah. Keterlambatan
ibu dalam kunjungan ANC akan membuat peluang ibu mendapatkan tablet
Fe dalam jumlah yang seharusnya menjadi lebih kecil.
e. Efek Tablet Fe
Distribusi frekuensi gambaran tentang efek dari konsumsi tablet Fe
didapatkan hasil bahwa responden mempunyai efek yang sedikit dalam
mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 79 orang (95.2%). Walaupun Tablet Fe
63
64
memiliki efek yang bisa menyebabkan mual dan muntah sehingga akan
membuat ibu hamil untuk malas mengkonsumsi tablet Fe tetapi ibu hamil
disini hanya sedikit yang merasakan efek yg ditimbulkan dari tablet Fe.
Hal ini didukung oleh penelitian dari Soraya (2013) yang
menyatakan bahwa berlawanan dengan keyakinan ibu hamil berhenti
minum tablet besi (Fe) sebagian karena efek samping negatif, tetapi pada
penelitian mereka ini efek samping negatif yang dialami responden tidak
memperngaruhi responden untuk konsumsi tablet besi (Fe). Selama
percobaan suplementasi besi di 5 negara, hanya sekitar 1 dari 10 ibu hamil
yg berhenti mengkonsumsi tablet besi (Fe) karena mengalami efek
samping. Studi lain juga menyatakan hanya 1 dari 3 perempuan yg
dilaporkan bahwa mereka mengalami efek samping yg negatif. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dihasilkan bahwa responden yang memiliki
efek negatif tablet Fe hanya 1,2% saja.
Berbeda hal dengan penelitian dari Achadi (2013) yang menyatakan bahwa efek
samping setelah mengonsumsi tablet Fe yang dialami oleh sebagian ibu hamil telah lama
diyakini sebagai salah satu faktor utama penyebab rendahnya kepatuhan ibu. Sebagian ibu
hamil melaporkan bahwa mereka mengalami mual dan muntah setelah mengonsumsi
tablet Fe sehingga membuat mereka tidak mau melanjutkan untuk mengonsumsi tablet
Fe.
Hal ini didukung oleh penelitian dari Budiarni (2012) bahwa
pencehagan anemia dengan mengkonsumsi tablet Fe memang memberikan
efek samping yang tidak menyenangkan. Ibu hamil merasa mual akibat
rasa dan bau dari tablet Fe. Selain itu, tablet Fe yang dikonsumsi setiap
64
65
hari menimbulkan rasa bosan sehingga seringkali ibu hamil lupa dan
merasa malas untuk mengkonsumsinya.
Menurut penelitian dari Wiradnyani (2013) bahwa efek samping
dapat disikapi dengan cara yang tepat sehingga pengaruh efek dari tablet
Fe terhadap kepatuhan ibu sangat minimal. Hal ini juga diperkuat oleh
studi lainnya yang menemukan bahwa ibu tetap menunjukkan kepatuhan
yang tinggi walaupun persentase ibu yang mengalami efek samping juga
meningkat. Diantara ibu yang memiliki kepatuhan yang rendah, hanya
sekitar 10% yang disebabkan karena ibu tersebut mengalami efek samping.
Menurut hasil penelitian Sulistiyani (2015) bahwa sebagian besar
responden tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan oleh
tenaga
kesehatan
mengkonsumsi
saat
tablet
Fe
memeriksakan
hanya
kehamilannya,
beberapa
tablet
saja.
kalaupun
Dengan
mengkonsumsi tablet Fe dapat menyebabkan mual sehingga nafsu makan
ibu hamil menurun. Berakibat kurangnya nutrisi bagi ibu dan janin yang
dikandungnya.
C. KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN
65
66
1. Kekuatan Penelitian
a. Belum pernah ada penelitian yang sama persis tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe.
Pada penelitian sebelumnya yang hampir sama terdapat perbedaan
faktor-faktornya yaitu faktor pemanfaatan layanan ANC, suplai tablet
IFA, efek samping setelah mengkonsumsi tablet IFA, merasa mendapat
manfaat setelah mengkonsumsi tablet IFA, konseling dari petugas
kesehatan, lupa mengkonsumsi tablet IFA, dukungan keluarga,
pengetahuan tentang tablet IFA, karakteristik sosio-ekonomi dan
demografi ibu dan keluarga, kepercayaan tradisional/turun temurun.
Sedangkan pada penelitian ini yaitu faktor pengetahuan, motivasi,
dukungan keluarga, kunjungan ANC, dan efek tablet Fe.
2. Kelemahan Penelitian
a. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif sehingga belum dapat
menggali informasi secara mendalam dari responden terkait faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe.
b. Terdapat 28 responden yang menolak mengisi kuesioner dengan
alasan karena ingin memasuki ruang pemeriksaan, ingin pulang dan
menolak tanpa alasan.
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan
penelitian
tentang
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe saat hamil, peneliti
mengambil beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Berdasarkan kategori pengetahuan, ibu hamil di Puskesmas Gamping 2 yang
mempunyai pengetahuan baik dalam mengonsumsi tablet Fe sebanyak 10
responden (12.0%), berpengetahuan cukup sebanyak 27 responden (32.5%),
dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 46 responden (55.4%).
2. Berdasarkan kategori motivasi, ibu hamil di Puskesmas Gamping 2 yang
bermotivasi baik dalam mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 56 responden
(67.5%), bermotivasi cukup sebanyak 21 responden (25.3%), dan bermotivasi
kurang sebanyak 6 responden (7.2%).
3. Berdasarkan kategori dukungan keluarga, ibu hamil di Puskesmas Gamping 2
yang mempunyai dukungan keluarga yang baik dari keluarganya dalam
mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 33 responden (39.8%), yang mempunyai
dukungan keluarga yang cukup dari keluarganya sebanyak 13 orang (15.7%),
dan yang mempunyai dukungan keluarga yang kurang dari keluarganya
sebanyak 37 responden (44.6%).
67
68
4. Berdasarkan kategori kunjungan ANC, ibu hamil di Puskesmas Gamping 2
yang sudah baik melakukan kunjungan ANC sebanyak 44 responden (53.0%),
yang sudah cukup melakukan kunjungan ANC sebanyak 18 responden
(21.7%), dan yang kurang melakukan kunjungan ANC sebanyak 21 responden
(25.3%).
5. Berdasarkan kategori efek dari mengkonsumsi tablet Fe, ibu hamil di
Puskesmas Gamping 2 mempunyai efek yang banyak dalam mengkonsumsi
tablet Fe sebanyak 4 responden (4.8%) dan mempunyai efek yang sedikit
dalam mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 79 responden (95.2%).
B. Saran
Berdasarkan
penelitian
tentang
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe saat hamil, terdapat
beberapa hal yang direkomendasikan terkait topik penelitian, antara lain:
1. Bagi Ibu Hamil
Bagi ibu hamil diharapkan untuk meningkatkan kepatuhan dalam
mengkonsumsi tablet Fe di kehamilannya untuk menjaga kesehatan dirinya dan
kandungannya.
2. Bagi Ilmu Keperawatan
Bagi ilmu keperawatan diharapkan untuk meberikan konseling kepada ibu
hamil tentang tablet Fe, dampak, beserta manfaat tablet Fe untuk ibu hamil
68
69
sehingga dapat meningkatkan kepatuhanibu hamildalam mengkonsumsi tablet
Fe.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian
selanjutnya, seperti mengetahui faktor-faktor yang lebih dominan yang
mempengaruhi ibu hamil mengonsumsi tablet Fe.
69
70
DAFTAR PUSTAKA
Achadi, Endang Laksminingsih. (2013). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan
Kepatuhan Ibu Mengkonsumsi Tablet Besi-Folat Selama Kehamilan.
Jurnal Gizi dan Pangan, 8 (1), 63-70.
Adawiyani, R. (2013). Pengaruh Pemberian Booklet Anemia Terhadap
Pengetahuan, Kepatuhan Minum Tablet Tambah Darah Dan Kadar
Hemoglobin Ibu Hamil. Jurnal IlmiahMahasiswa Universitas Surabaya, 2
(2), 1-20.
Alemu, T., & Umeta, M. (2015). Reproductive and Obstetric Factors Are Key
Predictors of Maternal Anemia during Pregnancy in Ethiopia:
Evidence from Demographic and Health Survey. Hindawi Publishing
Corporation. 20 (5). 1-8.
Amperaningsih, Y. (2011). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Rawat Inap Kedaton Kota
Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan Mitra Lampung, 8 (3), 1-7.
Anggarani, D.R. (2013). Kupas Tuntas Seputar Kehamilan. Jakarta: PT Agro
Media Pustaka.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka cipta.
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka cipta.
Astuti, D. (2016). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil Di Puskesmas Undaan Lor Kabupaten Kudus. Karya Tulis
Ilmiah Strata Satu, Stikes Muhammadiyah Kudus, Kudus.
Asyirah, S. (2012). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Ibu
Hamil Di Wilayah Kerja Peskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah strata satu,
Universitas Indonesia, Jakarta.
Azzam, U. (2012). Doa Dan Dzikir Mustajab Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui.
Jakarta Selatan: Qultum Media.
Budiarni, W. (2012). Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Motivasi Dengan
Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi Folat Pada Ibu Hamil. Karya Tulis
Ilmiah strata satu, Universitas Diponegoro, Semarang.
Camaschella, C. (2015). Iron-Deficiency Anemia.The New England Journal of
Medicine, 37 (2). 1832-1843.
70
71
DeLoughery, M.D., & Thomas, G. (2014). Microcytic Anemia. The New England
Journal Of Medicine., 371, 1324-1331.
Eugine, T., Syafrudin., Masitoh, S. (2014). Motivasi Dan Penyuluhan Merupakan
Faktor Dominan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Zat
Besi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, 1 (2), 85-92.
Fanny, L., & Mustamin, H. (2012). Pengaruh Pemberian Tablet Fe Terhadap Ibu
Hamil Di Puskesmas Tamamaung Tahun 2012. Media Gizi Pangan, 8
(1), 7-11.
Fatimatasari. (2013). Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Fe Selama Hamil
Berhubungan Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di
Kabupaten Bantul. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 1 (3), 8789.
Fuady, M., Bangun, D. (2013). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Anemia Defisiensi Besi terhadap KepatuhanMengkonsumsi Tablet
ZatBesi.Jurnal Fakultas Kedoteran USU, 1 (1), 1-5.
Fitri, Y.P., Briawan,D., Tanziha,I., Amalia,L., (2015). Kepatuhan Konsumsi
Suplemen Besi Dan Pengaruhnya Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil Di kota Tangerang. Jurnal Gizi dan Pangan, 10 (3), 171-178.
Handayani, L. (2013). Peran Petugas Kesehatan Dan Kepatuhan Ibu Hamil
Mengkonsumsi Tablet Besi. KESMAS, 7 (2), 83-88.
Harmatuti.
(2015).
HubunganPengetahuanIbuHamil
Dan
PeranBidanDenganPerilakuPencegahan Anemia PadaIbuHamil Di
PuskesmasKecamatanCakung Jakarta Timur.Karya Tulis Ilmiah strata
dua, Universitas Brawijaya, Malang.
Hasanah, U. (2012). Hubungan Asupan Tablet Besi Dan Asupan Makanan
Dengan Kejadian Anemia Pada Kehamilan Di Puskesmas Mojotengah
Kabupaten Wonosobo Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah strata satu,
Universitas Indonesia, Jakarta.
Hernawati. (2013). Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah
Dengan Status Anemia Ibu Hamil Di Desa KotarajaKecamatan Sikur
Kabupaten Lombok Timur. Media Bina Ilmiah. 7 (1), 1-6.
Hukmiah., Abdullah, A.Z., Arsyad, D.S. (2014). Faktor Yang Berhubungan
Dengan Pemanfaatan Antenatal Care Di Wilayah Pesisir Kecamatan
Mandalle. Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Hasanuddin
71
72
Janiwarty, B., & Pieter, H.Z. (2013). Pendidikan Psikologi Untuk Bidan. Medan:
Rapha Publishing.
Jayat, T. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kepatuhan
Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe Di Wilayah Kerja Puskesmas
Piladang Kecamatan Akabiluru Kabupaten Limapuluh Kota
Bukittinggi. Stikes Prima Nusantara.
Kamidah. (2015). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil
Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Simo Boyolali. Gaster. 7 (1),
1-10.
Kartikasari, N.D. (2010). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Tentang
Anemia Dengan Keteraturan Mengkonsumsi Fe Pada Ibu Hamil Di
BPS Sri Lumintu Surakarta. Tesis Derajat Magister, Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Pedoman Gizi Ibu Hamil Dan
Pengembangan Makanan Tambahan Ibu Hamil Berbasis Pangan
Lokal. Jakarta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Pedoman Pelayanan
Antenatal Terpadu. Jakarta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). RISKESDAS Dalam Angka
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jakarta.
Listiyana,
E.H.
(2013).
HubunganPengetahuanIbuHamildenganKepatuhanMengkonsumsi
Tablet
Fe
di
DesaBrongkolKecamatanJambuKabupaten
Semarang.KaryaTulisIlmiah
diploma
tiga,AkademiKebidananNgudiWaluyo,Ungaran.
Masnarivan, Y., Oktriani, T., Handayani, R. (2015). Hubungan Kepatuhan Ibu
Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe Dan Pola Konsumsi Dengan Kejadian
Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Guguk Panjang Kota
Bukittinggi Tahun 2015. Jurnal Kesehatan, 6 (2), 1-7.
Megasari, M., Triana, A., Andiyani, R., Ardhiyanti, Y., Damayanti, I.P. (2015).
Panduan Belajar Asuhan Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish.
Niven. (2013). Psikologi Kesehatan Pengantar Untuk Perawat dan Profesi
Kesehatan Lain. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, S. (2007).PromosiKesehatandanIlmuPerilaku. Jakarta:RinekaCipta.
72
73
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nursalam. (2013). MetodePenelitianIlmuKeperawatan: PendekatanPraktis.
Jakarta: Salemba Medika.
Pieter, H.Z., & Lubis, N.L. (2010). Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan.
Medan: Rapha Publishing.
Prapitasari, E. (2013). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Anemia Dan Sikap
Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerjo Kabupaten Karanganyar. Karya
Tulis Ilmiah strata satu, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta.
Purbadewi,L., Ulvie,Y.N.S., (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang
Anemia Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal Gizi, 2 (1),
31-39.
Purnama, D.I. (2014). 100 Hal Penting Yang Wajib Diketahui Bumil. Jakarta
Selatan: PT Kawan Pustaka.
Rejeki, S. (2014). Karakteristik Ibu Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian
Anemia Pada Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kaliwungu
Kabupaten Kendal. Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat, 206-209.
Rezeki, N.S. (2015). Hubungan Kepatuhan Minum Tablet Besi dan Status Gizi
Ibu Hamil Dengan Berat Badan di UPT Puskesmas Gondosari
Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Jurnal Gizi, 4 (1), 1-7.
Senoaji, P. (2012). Tanya Jawab Problem, Mitos, & Penyakit Seputar Kehamilan.
Jakarta: Anak Kita.
Sinsin, I. (2008). Seri Kesehatan Ibu Dan Anak Masa Kehamilan Dan Persalinan.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Siswosuharjo, S., & Chakrawati, F. (2010). Panduan Super Lengkap Hamil Sehat.
Jakarta: Penebar Plus.
Sunaryo. (2013). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
Surya, Y. (2013). Gasing Science 5A. Tangerang: PT Kandel.
Soraya, M.N. (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Pada Ibu
Hamil Dengan Kepatuhan Dalam Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) Di
73
74
Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara. Karya Tulis Ilmiah strata satu,
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Sulistiyanti, A. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Anemia Dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe Di Wilayah Kerja
Puskesmas Masaran 1 Sragen. Jurnal Maternity, 2 (2), 1-15.
Wiradyani. (2013). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Ibu
Mengkonsumsi Tablet Besi-Folat Selama Kehamilan. Jurnal Gizi dan
Pangan, 8 (1), 63-70.
74
75
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta:
Nama : Rizqi Nur Alifah
NIM
: 20120320011
Akan melakukan sebuah penelitian dengan judul “Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas
Gamping 2”.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi ibu
sebagai responden. Kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan dipergunakan
untuk kepentingan penelitian. Jika ibu tidak bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini maka tidak ada paksaan bagi ibu dan jika ibu menyetujui maka saya
mohon kesediaan ibu untuk menandatangani lembar persetujuan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang saya berikan. Manfaat dari penelitian ini adalah
untuk menambah wawasan dan pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe
Atas perhatian dan kesediaan ibu sebagai responden, saya mengucapkan
terimakasih.
Peneliti
Rizqi Nur Alifah
75
76
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama :
Usia
:
Alamat :
Saya menyatakan bahwa saya setuju dan bersedia menjadi responden
dalam penelitian ini sampai selesai dan data yang saya berikan adalah yang
sebenar-benarnya terhadap pernyataan yang ada dalam lembar kuesioner yang
diberikan.
Yogyakarta,
Responden
76
2016
77
KUESIONER
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN
IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE
DI PUSKESMAS GAMPING 2
Petunjuk umum pengisian:
1. Isilah identitas ibu secara lengkap dan benar.
2. Berilah tanda check (√) pada kolom jawaban yang anda anggap benar.
3. Dalam menjawab pertanyaan, anda diminta tidak bertanya pada
seseorang yang ada di dekat anda.
4. Anda diminta menjawab sejujurnya sesuai dengan hati nurani.
5. Dalam memilih jawaban, anda hanya cukup memilih satu jawaban
dalam setiap pertanyaan.
A. Identitas responden
1. Nama ibu (Inisial)
:
2. Umur
:
3. Pekerjaan
:
IRT
Swasta
PNS
Lainnya
4. Pendidikan terakhir ibu
:
SD
SLTP
SLTA
Sarjana
Lainnya
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi
Tablet Fe
Berilah tanda check (√) pada jawaban yang paling sesuai dengan diri
Anda.
77
78
No Penghetahuan Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe
1.
Apakah ibu mengetahui jika tidak mengkonsumsi tablet Fe
dapat menyebabkan anemia?
2.
Apakah ibu mendapatkan informasi tentang manfaat tablet
Fe, dampak kekurangan tablet Fe, dan cara mengkonsumsi
tablet Fe?
3.
Apakah ibu mencari informasi tambahan tentang tablet Fe
dengan bertanya ke orang lain tentang tablet Fe?
4.
Apakah ibu mengetahui dampak jika tidak mengkonsumsi
tablet Fe dapat mengakibatkan keguguan, risiko bayi
premature, dan berat lahir rendah?
5.
Apakah ada keinginan dalam diri ibu mengkonsumsi tablet
Fe untuk mencegah terjadinya anemia saat hamil?
6.
Apakah konsumsi tablet Fe atas kemauan sendiri?
7.
Apakah ada keinginan dalam diri ibu untuk berkonsultasi
ke petugas kesehatan mengenai tablet Feselamakehamilan?
8.
Apakah suami/keluarga mengingatkan ibu untuk
mengkonsumsi tablet Fe?
9.
Apakah suami/keluarga mengantarkan ibu ke Puskesmas
ketika tablet Fe ibu habis?
10. Apakah suami/keluarga memberi nasehat ibu untuk selalu
rutin mengkonsumsi tablet Fe setiap hari?
11. Apakah suami/keluarga bertanya kepada ibu kapan tablet
Fe ibu habis?
12. Apakah suami/keluarga memberitahu ibu untuk
mengkonsumsi tablet Fe sesuai anjuran dari petugas
kesehatan?
13. Apakah ibu rutin dalam pemeriksaan kehamilan di
puskesmas?
14. Apakah ibu memeriksakan kehamilannya dari trimester
pertama?
15. Apakah ibu mengkonsumsi tablet Fe dimulai setelah ibu
78
Ya
Tidak
79
memeriksakan kehamilan di trimester pertama?
16. Apakah saat ibu memeriksakan kehamilannya selalu diberi
penjelasan untuk selalu mengkonsumsi tablet Fe dari
petugas kesehatan?
17. Apakah ibu merasa mual ketika mengkonsumsi tablet Fe?
18. Apakah ibu bosan mengkonsumsi tablet Fe?
19. Apakah ibu muntah ketika mengkonsumsi tablet Fe?
20. Apakah dengan mengkonsumsi tablet Fe di malam hari
sebelum tidur dapat mengurangi mual ibu?
21. Apakah ibu malas untuk mengkonsumsi tablet Fe?
22. Apakah ibu mengkonsumsi tablet Fe hanya ketika ibu
merasa ada masalah dengan kehamilan ibu?
79
80
ANC
No.1
No.2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
No.3
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
No.4
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
Total
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
%
4
4
4
4
4
3
1
4
4
4
4
4
4
3
1
4
4
4
4
3
4
2
1
4
4
1
1
4
4
3
3
Hasil
100 Baik
100 Baik
100 Baik
100 Baik
100 Baik
75 Cukup
25 Kurang
100 Baik
100 Baik
100 Baik
100 Baik
100 Baik
100 Baik
75 Cukup
25 Kurang
100 Baik
100 Baik
100 Baik
100 Baik
75 Cukup
100 Baik
50 Kurang
25 Kurang
100 Baik
100 Baik
25 Kurang
25 Kurang
100
80Baik
100 Baik
75 Cukup
75 Cukup
Interpretasi
1
1
1
1
1
2
3
1
1
1
1
1
1
2
3
1
1
1
1
2
1
3
3
1
1
3
3
1
1
2
2
81
Faktor Dukungan
Ya
Keluarga
No.1
No.2
No.3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
No.4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
No.5
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
Total
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
%
5
5
5
4
4
3
3
3
2
3
3
3
1
3
3
5
2
0
5
4
5
1
0
5
2
0
4
5
5
1
1
100
100
100
80
80
60
60
60
40
60
60
60
20
60
60
100
40
0
100
80
100
20
0
100
40
0
80
100
81
100
20
20
Hasil
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Kurang
Cukup
Cukup
Cukup
Kurang
Cukup
Cukup
Baik
Kurang
Kurang
Baik
Baik
Baik
Kurang
Kurang
Baik
Kurang
Kurang
Baik
Baik
Baik
Kurang
Kurang
Interpretasi
1
1
1
1
1
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
1
3
3
1
1
1
3
3
1
3
3
1
1
1
3
3
82
Faktor Efek Fe
No.1
No.2
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
No.3
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
No.4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
No.5
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
No.6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
Total
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1 82
1
0
0
1
2
1
0
0
1
1
1
4
0
0
1
2
2
2
1
2
3
0
2
1
1
0
1
1
2
3
1
1
%
16.66667
33.33333
16.66667
0
0
16.66667
16.66667
16.66667
66.66667
0
0
16.66667
33.33333
33.33333
33.33333
16.66667
33.33333
50
0
33.33333
16.66667
16.66667
0
16.66667
16.66667
33.33333
50
16.66667
16.66667
Hasil
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Buruk
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Interpretasi
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
83
Faktor Motivasi
No.1
No.2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
No.3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
Total
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
1
3
2
3
2
3
1
2
2
3
3
3
0
3
Interpretasi
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
2
1
3
2
2
1
1 83
1
3
1
75
75
75
75
75
75
75
50
75
75
25
75
50
75
50
75
25
50
50
75
75
75
0
75
84
Pengetahuan
No.1
No.2
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
No.3
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
No.4
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
Total
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
%
3
0
4
3
4
1
2
2
2
3
0
3
1
3
2
2
1
3
3
4
4
0
0
3
3
2
2
4
0
2
4
75
0
100
75
100
25
50
50
50
75
0
75
25
75
50
50
25
75
75
100
100
0
0
75
75
50
50
100
0
50
100
Hasil
Cukup
Kurang
Baik
Cukup
Baik
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Cukup
Kurang
Cukup
Kurang
Cukup
Kurang
Kurang
Kurang
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Kurang
Kurang
Cukup
Cukup
Kurang
Kurang
Baik 84
Kurang
Kurang
Baik
Interpretasi
2
3
1
2
1
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
2
2
1
1
3
3
2
2
3
3
1
3
3
1
85
Statistics
VAR000 VAR00
VAR00001
N
Valid
Missing
VAR00002
VAR00003
VAR00004
05
83
83
83
83
83
83
0
0
0
0
0
0
0
0
Percent
Valid Percent
Percent
0
68
81.9
81.9
81.9
1
15
18.1
18.1
100.0
Total
83
100.0
100.0
VAR00002
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
0
69
83.1
83.1
83.1
1
14
16.9
16.9
100.0
Total
83
100.0
100.0
VAR00003
Cumulative
Frequency
Interpretasi
83
Cumulative
Valid
Total
83
VAR00001
Frequency
006
Percent
Valid Percent
Percent
85
86
Valid
0
82
98.8
98.8
98.8
1
1
1.2
1.2
100.0
83
100.0
100.0
Total
VAR00004
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
0
46
55.4
55.4
55.4
1
37
44.6
44.6
100.0
Total
83
100.0
100.0
VAR00005
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
0
68
81.9
81.9
81.9
1
15
18.1
18.1
100.0
Total
83
100.0
100.0
86
87
VAR00006
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
0
54
65.1
65.1
65.1
1
29
34.9
34.9
100.0
Total
83
100.0
100.0
Total
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
0
21
25.3
25.3
25.3
1
33
39.8
39.8
65.1
2
14
16.9
16.9
81.9
3
11
13.3
13.3
95.2
4
3
3.6
3.6
98.8
5
1
1.2
1.2
100.0
87
88
Total
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
0
21
25.3
25.3
25.3
1
33
39.8
39.8
65.1
2
14
16.9
16.9
81.9
3
11
13.3
13.3
95.2
4
3
3.6
3.6
98.8
5
1
1.2
1.2
100.0
83
100.0
100.0
Total
Interpretasi
Cumulative
Frequency
Valid
Baik
Percent
Valid Percent
Percent
79
95.2
95.2
95.2
Buruk
4
4.8
4.8
100.0
Total
83
100.0
100.0
88
89
89
90
90
91
91
92
92
Download