BAB III Proyek Konstruksi Tradisional III

advertisement
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
BAB III
PROYEK KONSTRUKSI TRADISIONAL
3.1
Pengertian Proyek Konstruksi
Proyek
Banyak ahli telah mendefinisikan pengertian proyek. Proyek adalah
kegiatan yang bersifat unik untuk mencapai tujuan tertentu yang dibatasi
oleh sasaran biaya, mutu dan waktu. Proyek adalah suatu tugas yang
spesifik yang harus dicapai. Pada literatur lain didefinisikan bahwa proyek
merupakan representasi suatu kumpulan tugas yang mempunyai tujuan
akhir yang jelas dan mempunyai jangka waktu yang terbatas untuk
menghasilkan suatu produk atau keluaran yang belum pernah ada
sebelumnya(Babcock,1991). Definisi tersebut menjelaskan pengertian proyek
sebagai suatu rangkaian kegiatan.
Secara
singkat
dari
segi
kegiatan,
proyek
dapat
diartikan
sebagai
serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan proyek dimana rangkaian
kegiatan tersebut akan selesai apabila tujuan proyek telah tercapai.
Selain ditinjau dari rangkaian kegiatan, proyek dapat ditinjau dari segi
investasi. Proyek sebagai investasi dapat diartikan sebagai investasi sumber
daya untuk menghasilkan barang atau jasa (a project is an investment of
resources to produce good or services).
Jadi proyek memiliki dua pengertian yaitu sebagai rangkaian kegiatan dan
sebagai investasi.
rangkaian
PROYEK
yang
bersifat
sementara
dan
tidak
berulang
investasi yang akan menghasilkan produk tertentu
(produk yang memberikan keuntungan)
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 1
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
PROYEK KONSTRUKSI
Seperti yang telah dijelaskan, proyek dapat ditinjau dari segi rangkaian
kegiatan dan investasi. Demikian juga proyek konstruksi dapat ditinjau
berdasarkan segi kegiatan maupun investasi.
Dari segi kegiatan, proyek konstruksi diartikan sebagai serangkaian
kegiatan untuk membangun atau mendirikan suatu bangunan atau
konstruksi dimana proyek konstruksi dikatakan selesai apabila bangunan
atau konstruksi tersebut siap digunakan.
Sedangkan dari segi investasi, proyek konstruksi dapat diartikan sebagai
investasi sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan bangunan atau
konstruksi.
Pelaksanaan pekerjaan atau konstruksi adalah semua kegiatan yang
dilakukan dalam mentransformasikan gambar-gambar (arsitektur dan
engineering ) menjadi bangunan fisik.
Kategori dari proyek konstruksi ini dapat dikelompokkan menjadi empat
tipe utama yaitu(Donald S. Barrie, Boyd C. Paulson, Jr, “Manajemen Konstruksi Profesional”, 1995:8-10):
1. Konstruksi permukiman (residental contruction)
Konstruksi ini meliputi pembangunan rumah tinggal, rumah susun,
komplek perumahan dan pengembangan wilayah pemukiman. Hanya
terdapat beberapa perusahaan yang sangat besar untuk tipe ini, tetapi
modal dan persyaratan teknologi yang rendah dalam sektor ini
menunjukkan ciri perusahaan yang sangat kecil. Umumnya pekerjaan
disain dilakukan baik oleh arsitek, para perancang perumahan atau
pihak pembangunan itu sendiri dan konstruksi biasanya dilakukan oleh
kontraktor
bebas
maupun
para
pembangun
wilayah
pemukiman
(developer-builder).
2. Konstruksi rekayasa berat (Heavy engineering construction)
Meliputi pekerjaan bangunan bendung, terowongan, jalan, jembatan,
jaringan irigasi, pelabuhan, bandar udara,dsb. Termasuk pula disini
adalah jalur pipa, beberapa bangunan pelayanan umum seperti sistem
penyaringan dan distribusi air minum, jaringan listrik dan komunikasi.
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 2
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
Banyak proyek konstruksi berat dibiayai oleh pemerintah. Disain
dikerjakan
oleh
suatu
badan
publik,
sedang
pembangunannnya
dikerjakan menurut penawaran terbuka yang kompetitif.
3. Konstruksi Gedung (Building construction)
Konstruksi ini menghasilkan bangunan-banguan seperti gedung sekolah,
rumah sakit, gereja, bangunan bertingkat baik untuk perkantoran
maupun perdagangan, bioskop, gedung pemerintah, pusat rekreasi,
pergudangan, dsb. Kebanyakan dari tipe ini dibiayai dan dibangun oleh
sektor swasta. Disain umumnya dikoordinasikan oleh para arsitek
bekerja sama dengan spesialis rekayasa untuk sub sistem bidang
struktur,
mekanik,
dan
kelistrikan.
Pembangunan
biasanya
dikoordinasikan kontraktor umum atau manajer konstruksi yang
kemudian selanjutnya mensubkontraktorkan berbagai bagian penting ke
perusahaan menurut spesialis.
4. Konstruksi Industri (Industrial construction)
Konstruksi industri memiliki beberapa proyek yang sangat besar dan
didominasi beberapa perusahaan rekayasa dan konstruksi terbesar.
Konstruksi
ini
pembangunan
memiliki
pabrik
beberapa
pengilangan
proyek
minyak
antara
bumi
lain
dan
:
proyek
petrokimia,
pengembangan usaha pertambangan, pembangunan pabrik peleburan
logam,dsb. Baik disain maupun konstruksi memerlukan tingkat keahlian
sangat tinggi bukan hanya di bidang sipil, tetapi juga kimia, mesin,
listrik, dan disiplin ilmu lainnya serta umumnya kesemua tahapan
proyek ditangani oleh satu perusahaan menurut suatu persetujuan
disain-konstruksi yang dinegosiasikan atau persetujuan kontrak secara
turnkey (putar kunci) dengan diwarnai gejala tumpang tindih (overlap)
antara
disain,
pengadaan
barang
dan
pelaksanaan
konstruksi.
Kontraktor dituntut benar-benar memahami teknologi dan seluk beluk
pengoperasian fasilitas dari segi pihak pemilik, dan sering kali mereka
memegang beberapa peranan penting untuk teknologi di dalamnya.
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 3
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
3.2
Rangkaian Kegiatan Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi sebagai rangkaian
kegiatan mempunyai
tahapan-
tahapan. Ada empat kegiatan dasar dalam pengembangan suatu proyek
dimulai dari suatu kebutuhan/ide dari pemilik hingga bangunan tersebut
terwujud dan dapat beroperasi(Donald
S. Barrie, Boyd C. Paulson, Jr,
“Manajemen
Konstruksi
Profesional”, 1995:18-24):
a. Studi kelayakan (feasibility study)
Pada studi kelayakan dilakukan analisis apakah ide/gagasan yang
timbul layak atau tidak untuk diwujudkan menjadi proyek dalam bentuk
fisik. Analisis yang dilakukan mencakup analisa konsepsi, studi
kelayakan teknis serta ekonomis dan laporan dampak lingkungan. Pada
rangkaian kegiatan proyek, tahap ini bisa dilakukan oleh owner itu
sendiri atau owner melakukan seleksi konsultan studi kelayakan.
b. Desain/Perancangan (design/Engineering)
Tahapan
yang
dilakukan
setelah
studi
kelayakan
yaitu
tahap
desain/perancangan. Untuk tahapan ini merupakan wewenang arsitek
dan insinyur yang berorientasi kepada desain. Oleh sebab itu, owner
melakukan seleksi terhadap konsultan perencana yang
kompeten
terhadap desain/ perancangan agar bisa mewujudkan gagasan/ide yang
timbul dalam bentuk gambar. Perancangan mempunyai dua tahapan
yaitu:
i. Rekayasa dan Disain Awal
Rekayasa dan disain awal menekankan pada konsepsi arsitektur,
pengevaluasian alternatif proses teknologi, keputusan mengenai
ukuran serta kapasitas dan studi komparatif ekonomi. Sebagian
besar tahapan ini berkembang secara langsung dari tahapan
konsepsi dan kelayakan serta sering kali sulit untuk dapat
membedakan secara tegas tahapan mana yang sudah berakhir dan
tahapan mana yang baru dimulai.
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 4
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
ii. Rekayasa dan disain terinci (Detail Design)
Rekayasa dan disain terinci melibatkan suatu proses penguraian
analisis dan perancangan struktur serta komponennya secara
berurutan, sedemikian hingga sesuai dengan norma keamanan
dan penyelenggaraan pekerjaan sambil menyerahkan suatu disain
dalam bentuk sekumpulan gambar yang jelas serta spesifikasi
yang dapat memberikan petunjuk kepada para pembangun
bagaimana membangun struktur di lapangan dengan setepattepatnya.
c. Pengadaan/Pelelangan (Procurement/tender)
Setelah konsultan perencana melakukan proses desain/perancangan
dan menghasilkan gambar detail proyek, Maka owner melakukan
tahapan pengadaan/pelelangan. Tahapan ini bertujuan untuk memilih
kontraktor
utama
atau
beberapa
kontraktor
spesialis
yang
bisa
mewujudkan gambar yang dihasilkan oleh konsultan perencana menjadi
bangunan fisik di lapangan.
Pada tahapan pengadaan, seleksi kontraktor dilakukan pada saat
prakualifikasi. Prakualifikasi ini bertujuan untuk memilih kontraktor
yang berpengalaman dan berkompeten saja yang diperbolehkan untuk
mengikuti proses pengadaan/pelelangan. Bentuk tradisional untuk
memperoleh
konstraktor
penawaran kompetitif.
yang
umum
dilakukan
adalah
mencari
Setelah terpilihnya kontraktor utama, maka
dilakukan menandatanganan dokumen kontrak antara owner dan
kontraktor
terpilih.
Dengan
demikian
kontraktor
dapat
langsung
melakukan tugasnya yaitu melaksanakan proses konstruksi di lapangan
d. Pelaksanaan Konstruksi (Construction)
Konstruksi merupakan suatu proses dimana rencana dan spesifikasi
para perancang dikonversikan menjadi struktur dan fasilitas fisik. Hal
ini melibatkan pengorganisasian dan koordinasi dari semua sumber
untuk proyek, yakni tenaga kerja, peralatan konstruksi, material tetap
dan sementara, persediaan dan keperluan umum, dana, teknologi, dan
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 5
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
metoda serta waktu untuk menyelesaikan proyek tepat pada waktunya,
dalam batas-batas anggaran dan sesuai dengan standar mutu dan
pelaksanaan yang dispesifikasi oleh perancang.
Tahapan-tahapan tersebut secara lebih gampang dapat dilihat melalui
bagan berikut ini :
Gambar 3.1 Rangkaian kegiatan proyek konstruksi
3.3
Data Proyek Konstruksi Tradisional
Proyek konstruksi tradisional yang ditinjau adalah proyek pembangunan
Mall Seasons City. Dikarenakan semakin tinggi serta beragam keinginan
manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan juga keinginan akan tempat
istirahat yang nyaman tetapi dekat dengan sarana perbelanjaan dan
hiburan. Konsep pusat perbelanjaan, hiburan dan apartemen pada satu
tempat dalam proyek Mall Seasons City coba ditawarkan oleh PT.
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 6
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
Cakrawala Bumi Mandala selaku pihak pemilik proyek. Pemilik proyek
mempercayakan proses konstruksi proyek ini kepada PT. Adhi Karya selaku
kontraktor.
Berikut ini data umum proyek:
Nama Proyek
: Seasons City (Latumeten City)
Lokasi Proyek
: Jl. Jembatan Besi No.33, Jakarta Barat
Jenis Pekerjaan
: Mal dan Apartement
Jenis Kontrak
: Lumpsum Fix Price
Lingkup Pekerjaan
: Struktur, Arsitektur dan ME
Pemilik Proyek
: PT. Cakrawira Bumi Mandala
Konsultan Perencana Struktur
: PT. Haerte Widya Konsultan
Konsultan Perencana Arsitektur
: - PT. Architecht Indomegah
- PT. Megantika Internasional
- PT. Image Creator
Konsultan Perencana ME
: PT. Malmass Mitra Teknik
Konsultan Pengawas
: PT. Prosys Engineers International
Quantity Surveyor
: PT. Quanta Sejahteratama Cipta
Nilai Kontrak (Incl. Ppn)
:Rp. 577.082.000.000,-
Dari data di atas dapat diketahi bahwa proyek Season City merupakan jenis
proyek dengan tipe kontrak lumpsum fixed price ( kontrak harga tetap
dengan lumpsum) yaitu kontraktor melaksanakan pekerjaaannya hingga
selesai dengan biaya tetap meskipun terjadi perubahan volume pekerjaan.
Kontrak jenis ini digunakan jika semua detail pekerjaan yang dilaksanakan
diketahui dan kemungkinan perubahan/variasi sangat kecil. Dengan
adanya kontrak tersebut, maka owner dapat memperkirakan biaya total
proyek.
3.3.1 Pihak-pihak yang terlibat dalam Proyek Season City
Proyek konstruksi merupakan salah satu kegiatan yang banyak menyerap
tenaga kerja. Terdapat banyak pihak yang terlibat dalam suatu proyek
konstruksi. Mulai dari pemilik proyek, perencana bangunan, pelaksana
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 7
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
konstruksi, hingga pengawas konstruksi. Setiap pihak dalam suatu proyek
konstruksi memiliki peran dan wewenangnya masing-masing. Proyek
Seasons City, sebagai salah satu proyek konstruksi juga memiliki banyak
pihak yang terlibat serta struktur organisasi proyek konstruksinya.
Struktur organisasi dalam proyek konstruksi terbagi menjadi dua yaitu
berdasarkan hubungan kontrak dan berdasarkan fungsional. Dalam proyek
ini struktur organisasi yang digunakan yaitu struktur organisasi tradisional
karena pada proyek ini pihak-pihak yang terlibat yaitu pemilik proyek,
konsultan MK, konsultan perencana dan kontraktor. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dari bagan dibawah ini :
Gambar 3.2 Skema hubungan pada proyek Seasons City
Berikut penjabaran peran pihak-pihak memegang peranan penting dalam
pembangunan poyek Seasons City :
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 8
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
Pemilik Proyek
Pemilik proyek adalah pihak menginginkan suatu pekerjaan dilaksanakan
oleh suatu pihak lainnya sehubungan dengan kepentingannya atas hasil
pekerjaan tersebut. Owner dalam proyek ini adalah PT. Cakrawira Bumi
Mandala, yang merupakan anak perusahaan Agung Podomoro Group.
Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek
untuk bertindak sebagai perencana sesuai dengan keahliannya. Konsultan
Perencana ini terdiri dari :
o Konsultan Arsitektur Utama + Perbelanjaan
Bertugas sebagai perencana bentuk, dimensi bangunan untuk Mall
dan Parkir. Dalam proyek ini adalah PT. Architecht Indomegah.
o Konsultan Arsitektur Apartemen
Bertugas sebagai perencana bentuk, dimensi bangunan untuk
Apartemen. Dalam proyek ini adalah PT. Megantika Internasional.
o Konsultan Arsitektur Landscape
PT. Image Creator bertugas sebagai perencana landscape.
o Konsultan Struktur
Bertugas sebagai perencana struktur bangunan. Dalam proyek ini
adalah PT. Haerte Widya Konsultan.
o Konsultan Mekanikal dan Elektrikal
Bertugas sebagai perencana mekanikal dan elektrikal bangunan.
Dalam proyek ini adalah PT. Malmas Mitra Teknik.
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Konsultan ini adalah pihak yang menerima tugas dari pemilik proyek untuk
bertindak sepenuhnya membantu atau mewakili pemilik proyek untuk
memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan proyek konstruksi
pada batas-batas yang telah ditentukan. Konsultan manajemen konstruksi
dalam proyek ini adalah PT. Prosys International, Tbk.
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 9
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
Kontraktor
Kontraktor adalah pihak yang diberikan wewenang untuk melaksanakan
proyek konstruksi dan bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi.
Dalam proyek Seasons City, PT Adhi Karya, Tbk adalah sebagai pihak yang
ditunjuk sebagai kontraktor utama dan bertugas mengerjakan atau
mengatur sub kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan arsitektur dan
struktur. Sementara untuk pekerjaan pondasi, pemilik proyek menunjuk
PT. Palumas Sejati sebagai kontraktor pondasi.
3.3.2 Organisasi Kontraktor Utama
Sebagai kontraktor utama, PT. Adhi karya,Tbk mempunyai manajemen
sendiri dalam mengatur pihak-pihak intern dalam perusahaan yang
mendukung proyek ini. Untuk memudahkan pengaturan, PT.Adhi Karya
mempunyai struktur organisasi tersendiri yang terpisah dengan struktur
organisasi proyek. Dalam melaksanakan tanggungjawabnya, PT. Adhi
Karya,Tbk membentuk tim pelaksana proyek dibawah koordinasi Divisi
Konstruksi I Adhi Karya. Tim pelaksana proyek ini memiliki bentuk
organisasinya
sendiri
dalam
menunjang terlaksananya tujuan-tujuan
pelaksanaan proyek konstruksi yang telah ditetapkan. Organisasi proyek ini
dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan proyek, sehingga faktor
batasan tidak menjadi masalah dalam mencapai tujuan.
Tim pelaksana proyek ini dipimpin oleh seorang Project Manager yang
ditunjuk
langsung
oleh
Divisi
Konstruksi
I
Adhi
Karya.
Dalam
melaksanakan tugas-tugasnya, project manager dibantu olah empat orang
manager,
yaitu
project
engineering
manager
(PEM)
internal,
project
engineering manager (PEM) eksternal, project production manager (PPM), dan
project administration manager. Selain itu, project manager juga dibantu
oleh seorang chief quality control dan seorang chief K3. Berikut ini
penjelasan dari pihak-pihak tersebut:
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 10
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
Engineering Eksternal
Enginering Eksternal berperan dalam mengatur perencanaan pelaksanaan
proyek dengan ruang lingkup kontraktor dan pemilik proyek serta
manajemen konstruksi seperti perencanaan teknik proyek, pembuatan shop
drawing, value engineering hingga variation order. Engineering eksternal
dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1. Bagian schedulling yang bertugas membuat penjadwalan pelaksanaan
konstruksi.
2. Bagian
perencanaan
yang
bertugas
dalam
pekerjaan
teknik,
perancangan metode konstruksi, serta pembuatan shop drawing baik
dari segi struktur maupun arsitektur proyek.
3. Bagian quantity surveyor eksternal yang bertanggung jawab dalam
value engineering serta variation order. Semua variation order yang
telah disetujui oleh owner akan diberitahukan oleh project engineering
eksternal kepada project engineeing internal untuk dibuat variation
order kepada Divisi Konstruksi I PT. Adhi Karya.
Enginering Internal
Enginering Internal berperan dalam mengatur perencanaan pelaksanaan
proyek dengan ruang lingkup kontraktor dan sub kontraktor seperti review
quantity pekerjaan yang terdapat pada kontrak, pengadaan barang,
pengadaan sub kontraktor serta menghitung volume pekerjaan untuk
ditenderkan pada sub kontraktor, mengendalikan biaya, dan lainnya.
Engineering internal dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1. Bagian quantity surveyor internal yang bertugas dalam penghitungan
volume pekerjaan serta estimasi biaya dan logistik.
2. Bagian procurement yang bertugas dalam menyediakan material
konstruksi serta subkontraktor.
3. Bagian cost control yang bertugas dalam mengendalikan biaya yang
dikeluarkan pada proyek konstruksi ini.
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 11
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
Production
Production
adalah
bagian
yang
bertugas
melaksanakan
atau
mengkoordinasikan pelaksanaan proyek sonstruksi langsung di lapangan.
Project production manager dibantu oleh bagian surveyor, bagian supervisor
dan bagian equipment dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Pada proyek
Seasons City, pelaksanaan proyek konstruksi dibagi menjadi empat zona
konstruksi, yaitu zona A, B, C dan D. Masing-masing zona konstruksi
memiliki seorang project production manager. Empat orang project production
manager ini dipimpin oleh seorang koordinator project production manager.
Administration
Project administration manager bertugas mengurus keuangan, manajemen
sumberdaya manusia, serta hal-hal umum lainnya. Project Finance dan
HRD bertugas untuk mengatur urusan umum pada proyek, seperti
pengadaan ATK untuk site office, konsumsi karyawan, absen dan lainnya.
Quality Control
Quality Control merupakan bagian yang bertugas melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh bagian production
untuk menjaga mutu hasil pelaksanaan konstruksi.
Keamanan, Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan
K3L bertugas dalam menjaga kebersihan dan kemanan proyek, serta
menjaga agar pelaksanaan kontruksi dapat berjalan dengan selamat.
Berikut organisasi proyek PT. Adhi Karya, Tbk dalam pelaksanaan proyek
Seasons City :
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 12
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT. Adhi Karya,Tbk
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 13
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
3.3.3 Rangkaian Kegiatan Proyek Seasons City
Rangkaian kegiatan proyek Season City dimulai dari tahap studi kelayakan
hingga pelaksanaan konstruksi. Berikut ini penjelasannya.
a. Konsep dan studi kelayakan (concept and feasibility study)
Unsur-unsur dalam tahap ini mencakup analisa konsepsi, studi
kelayakan teknis serta ekonomis dan laporan dampak lingkungan.
Tahap ini dapat ditangani sendiri oleh pemilik atau pemilik menunjuk
konsultan yang memahami faktor terpenting pada situasi proyek. Pada
proyek ini, studi kelayakan dilakukan oleh konsultan studi kelayakan
yang ditunjuk oleh pemilik.
b. Rekayasa dan disain (design)
Pada tahapan desain terdiri dari dua tahapan yaitu desain awal dan
desain terinci. Desain awal hingga detail desain dikerjakan oleh pihak
konsultan. Selanjutnya detail desain tersebut dibuat shop drawing yang
dilakukan oleh pihak kontraktor. Setelah bangunan tersebut selesai
dibangun dibuat as built drawing. As built drawing tersebut berfungsi
sebagai gambar acuan apabila terjadi kerusakan pada bangunan pada
saat masa penggunaan. Berikut ini adalah proses perancangan yang
dilakukan pihak konsultan dan kontraktor.
Gambar 3.4 Bagan Alir proses perancangan pihak konsultan
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 14
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
Gambar 3.5 Bagan Alir proses perancangan pihak kontraktor
c. Pengadaan (Procurement)
Pada proyek Mall Seasons City, pengadaan yang dilakukan ada 2 jenis
yaitu pengadaan barang dan pengadaan sub kontraktor.
1. Pengadaan Barang
Pada bagian pengadaan, ketika akan memesan barang harus
membuat Purchasing Order. Namun sebelum membuat PO harus
membuat Purchase Request yang telah disetujui oleh PEM. Purchase
Request ini awalnya dikeluarkan oleh supervisor dan kemudian
diajukan ke PPM dan disetujui oleh PEM agar bagian pengadaan
dapat membuat PO. Kemudian bagian pengadaan memberikan PO
yang telah disetujui PEM kepada supplier, Berdasarkan PO inilah
supplier mengirimkan barang yang dipesan disertai surat jalan.
Sebelum diterima barang yang tiba di lokasi proyek diperiksa
keadaannya. Barang yang sesuai dengan PO dimasukkan ke gudang
dan didata. Barang tersebut didata dalam Daftar Penerimaan Barang
(DPB) dan kartu gudang.
2. Pengadaan Subkontraktor
Kontraktor utama dalam hal ini PT. Adhi Karya mengirimkan surat
pemberitahuan kepada calon subkontraktor agar subkontraktor
membuat surat penawaran pekerjaan dan bahan. Kemudian surat
penawaran tersebut diklarifikasi dan dinegosiasi melalui berita acara
klarifikasi dan negosiasi. Berita acara klarifikasi berisi informasi
biaya, mutu, waktu dan kelebihan penawaran yang diberikan
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 15
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
subkontraktor.
Setelah
ada
kesepakatan
negosiasi,
dilakukan
perhitungan volume bersama antara subkontraktor dan QS agar nilai
volume
yang
tercantum
pada
kontrak
merupakan
nilai
yang
disepakati antara QS dengan subkontraktor. Penawaran bahan dari
subkontraktor kemudian dibandingkan satu sama lain. Bahan yang
terpilih kemudian diajukan kepada CM (prosys) dan apabila telah
disetujui maka dikeluarkan kontrak kerjasama.
Berikut ini bagan alir dari proses pengadaan dari proyek Season City
Gambar 3.6 Bagan Alir pengadaan barang dan jasa subkontraktor
d. Pelaksanaan Konstruksi (construction)
Pelaksanaan konstruksi merupakan tahap akhir dari rangkaian proyek
konstruksi. Tahapan ini dapat dilakukan oleh pihak kontraktor utama
setelah mendapatkan surat perintah kerja (SPK) dari pemilik. Kontraktor
utama dalam proyek ini yaitu PT Adhi Karya,Tbk kemudian melakukan
proses pengadaan sumber daya untuk mendukung proses pelaksanaan
konstruksi.
Pada pelaksanaan konstruksi, sering sekali terjadi perubahaan lingkup
pekerjaan yang berupa pengurangan atau penambahan pekerjaan.
Perubahan tersebut dapat terjadi karena perbedaan kondisi di lapangan
dengan perhitungan di atas kertas atau perubahan fungsi bangunan
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 16
L aporan Tugas Akhir
Sistem M anajemen M utu pada proyek EPC
yang diminta oleh pemilik. Apabila terjadi perubahan lingkup pekerjaan
dari pihak kontraktor, kontraktor harus mengajukan variation order
beserta alasannya kepada pemilik.
Setelah disetujui, kontraktor memberikan konsep baru yang ditawarkan
secara lengkap berupa detail pekerjaan kepada pihak konsultan
perencana untuk diteliti. Konsultan perencana berdiskusi dengan
pemilik untuk menentukan perubahan yang diajukan oleh kontraktor.
Apabila perubahan tersebut disetujui oleh pemilik, pemilik akan
menyampaikan perubahan pekerjaan tersebut kepada konsultan MK.
Keputusan dari pihak pemilik yang terlalu lama dapat menyebabkan
perubahan jangka waktu penyelesaian konstruksi. Oleh karena itu
dibutuhkan
koordinasi
antara
kontraktor,
konsultan
perencana,
konsultan MK dan pemilik agar perubahan lingkup pekerjaan dapat
dibicarakan bersama sesuai dengan tanggung jawab masing-masing
sehingga
perubahan
tersebut
memberikan
sedikit
dampak
pada
pelaksanaan konstruksi.
Berikut ini bagan alir proses pelaksanaan konstruksi pada proyek
Season City
Gambar 3.7 Bagan Alir pelaksanaan konstruksi
BA B III Proyek K onstruksi Tradisional
IIIIII - 17
Download