Analisis Kinerja dan Kepuasan Kerja Pegawai Pada… ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Oleh: Arum Ardianingsih Komala Ardiyani Abstraksi Penelitian ini menguji pengaruh struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan yang didasarkan pada teori agency. Struktur kepemilikan yang diuji adalah kepemilikan instutional dan kepemilikan manajerial. penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol yaitu return on asset (ROA), Deviden payout dan umur perusahaan. Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi berganda dan asumsi klasik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hanya kepemilikan manajerial dan return on asset (ROA) yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Keywords: institutional ownership, managerial ownership, agency theory, performance of organization. debtholders (Brigham, Gapenski, dan Daves Latar Belakang Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan dan 1999 dalam Masdupi 2005). Menurut teory keagenan Jensen dan meningkatkan kemakmuran pemilik atau para Meckling pemegang saham. Sehingga manajer dalam perusahaan memisahkan fungsi pengelolaan menjalankan seharusnya dengan fungsi kepemilikan akan rentan memperhatikan kepentingan pemilik. Namun terhadap konflik keagenan. Penyebab konflik disisi lain para manajer perusahaan juga antara manajer dengan para pemegang saham mempunyai untuk diantaranya adalah pembuatan keputusan mereka. yang berkaitan dengan: pertama, aktivitas perusahaan kepentingan memaksimumkan Penyatuan kesejahteraan kepentingan pihak-pihak ini seringkali menimbulkan masalah keagenan. Dalam konteks keagenan, masalah keagenan pemilik bisa (1976) dinyatakan bahwa pencarian dana (financing decision) dan kedua, pembuatan keputusan yang berkaitan dengan bagaimana dana yang diperoleh terjadi antara: pertama, tersebut diinvestasikan. (shareholders) dengan manajer; Struktur kepemilikan perusahaan kedua, manajer dengan debtholders, dan termasuk didalamnya adalah (1) kepemilikan ketiga, manajer dan shareholders dengan manajerial dan (2) kepemilikan institutional. 97 Jurnal Pena, Vol. 19 No. 2, September 2010 Menurut teory keagenan struktur kepemilikan dalam memonitor merupakan suatu mekanisme untuk kepemilikan oleh menguransi konflik kepentingan antara perusahaan asuransi, manajemen. Adanya institusional seperti bank, perusahaan- manajer dengan pemegang saham (Faisal, perusahaan investasi dan kepemilikan oleh 2005). institusi-institusi Dalam konteks teori agensi, para lain akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. manajer merupakan agen yang mengelola Mekanisme monitoring kegiataan bisnis organisasi atas nama pemilik menjamin peningkatan perusahaan. Dari perspektif ilmu ekonomi pemegang saham. Signifikasi institusional (economics) yang rasional, para pemilik ownership menginginkan (manajemen ditekankan melalui investasi mereka yang perusahaan) selalu mengikuti dan mencapai cukup besar dalam pasar modal. Apabila sasaran (goal) dengan strategi yang tepat institusional merasa tidak puas atas kinerja yang semua ini akan konsisten dengan manajerial, maka mereka akan menjual kepentingan sahamnya ke pasar. para para agen pemilik (Jensen dan Meckling, 1976). Sasaran yang akan dicapai sebagai Perubahan tersebut agen perilaku akan kemakmuran pengawas institusional ini seringkali dibelokkan oleh para agen ownership dari pasif menjadi aktif dapat sehingga sasaran ini meningkatkan hanya merupakan akuntabilitas manajerial kepentingan para agen ini sendiri. Akibatnya sehingga manajer akan bertindak lebih hati- adalah kinerja perusahaan bisa menjadi lebih hati dalam menjalankan aktifitas perusahaan. rendah dari kinerja seharusnya, karena Meningkatnya adanya ketidaksesuaian antara sasaran yang ownership dalam melakukan monitoring diharapkan para pemilik dengan sasaran yang disebabkan oleh kenyataan bahwa adanya menjadi kepentingan para agen atau manajer. kepemilikan saham yang signifikan oleh Alat utama yang tersirat dalam teori agensi institusional ownership telah meningkatkan untuk menselaraskan dua kepentingan yang kemampuan mereka untuk bertindak secara berbeda ini adalah dengan memberikan kolektif. Semakin besar prosentase saham kesempatan kepada para manajer untuk yang dimiliki oleh institusional ownership menjadi pemilik. akan Adanya pemegang saham seperti institusional ownership memiliki arti penting 98 aktivitas menyebabkan institusional pengawasan yang dilakukan menjadi lebih efektif karena dapat mengendalikan perilaku oportunistik Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan manajer. Dengan demikian kepemilikan kepemilikan manajerial rendah. Sedangkan instutional akan mendorong manajer untuk menurut Umar(2003) menemukan bahwa selalu konsentrasi kepemilikan dapat memperkecil menunjukkan kinerja yang baik dihadapan para pemegang saham. masalah keagenan melalui kontrol yang lebih Berbagai studi empiris yang menguji hubungan kepemilikan perusahaan Syafruddin dengan diantaranya, (2006) kinerja penelitian menggunakan efektif akibat adanya jalinan yang kuat antara kepentingan para pemegang saham dan para manajer. Sementara penelitian yang lima dilakukan oleh Sukmawati (2004) tentang variabel pokok uji yang terdiri dari kinerja dampak good corporate governance terhadap perusahaan, kinerja kepemilikan dari dalam, perusahaan menemukan bahwa konsentrasi kepemilikan, dan ketidakpastian adanya good corporate governance akan lingkungan dengan berbagai variabel uji yang meningkatkan kinerja keuangan perusahaan terdiri dari nilai pasar saham yang dimiliki dan pasar modal. oleh pihak dalam, rasio leverage, investor publik, ukuran perusahaan umur mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh perusahaan. Syafruddin menemukan bahwa Syafruddin (2006). Penelitian ini menguji semakin tinggi ketidakpastian lingkungan, kembali secara empiris pengaruh struktur hubungan antara kepemilikan manajerial dan kepemilikan terhadap kinerja perusahaan. kinerja serta Penelitian ini menggunakan dividen payout terdapat hubungan positif antara konsentrasi ratio, ROA dan Umur perusahaan sebagai kepemilikan oleh pihak luar dengan kinerja variabel kontrol. Alasan digunakan ROA perusahaan. adalah perusahaan semakin dan Penelitian yang dilakukan peneliti ini kuat Penelitian yang lain dilakukan oleh keefektifan operasi perusahaan ditunjukkan dari pengelolaan yang baik atas Faisal (2005) yang menemukan bahwa aktiva ukuran dewan direksi berhubungan positif Dividen dengan assets turnover dan berhubungan merupakan sinyal stabilitas aliran kas dimasa negatif dengan operating expense. Juga yang akan datang sedang umur perusahaan ditemukan merupakan faktor yang dapat membatasi bahwa pada saat level kepemilikan manajer tinggi agency costs yang diukur dengan assets turnover lebih tinggi dibandingkan dengan pada saat yang dimiliki payout ratio oleh perusahaan, dipilih karena keleluasaan manajerial. Dari beberapa hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan 99 Jurnal Pena, Vol. 19 No. 2, September 2010 penelitian dengan judul ” Analisis Pengaruh kepentingan yang disebut teosi agen (agency struktur theory). kepemilikan terhadap kinerja perusahaan”. Sehingga perlu dikaji lebih Teori keagenan adalah teori yang lanjut dengan pertanyaan penelitian sebagai menjelaskan berikut: masalah-masalah 1. Apakah kepemilikan berpengaruh manajerial terhadap kinerja perusahaan?. 2. Apakah (Jensen dan agency relationship yang Meckling, dan ditimbulkannya 1976). Agency relationship merupakan hubungan antara dua pihak, dimana pihak pertama bertindak kepemilikan berpengaruh institusional sebagai principal/pemberi amanat dan pihak kinerja kedua disebut agent yang bertindak sebagai terhadap perusahaan?. perantara yang mewakili principal dalam melakukan transaksi dengan pihak ketiga. Tinjauan Pustaka Pihak principal memberi kewenangan kepada Teori keagenan (Agency Theory) agent untuk melakukan transaksi atas nama Dari sudut pandang manajemen principal dan diharapkan dapat membuat keuangan, salah satu tujuan perusahaan keputusan yang terbaik bagi prinsipalnya. adalah untuk memaksimumkan kemakmuran Dalam perusahaan yang telah go public, pemegang saham. Tujuan itu seringkali agency hanya bisa tercapai apabila tanggungjawab hubungan antara investor dan manajemen pengelolaan perusahaan diserahkan kepada perusahaan. (Rudy dan Apriani, 2007). para profesional, dikarenakan para pemilik modal memiliki keterbatasan. relationship dicerminkan oleh Dua filosofi yang mendasari konsep Dengan perusahaan korporat yaitu bahwa kekuasaan menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada untuk mengelola perusahaan berasal dari para professional, diharapkan mereka dapat kepemilikan dan pemilik tersebut hendaknya menutupi Para bisa menjalankan kekuasaan sesuai dengan professional ini disebut sebagai agent atau nilai investasinya (Tricker, 1994) dalam manajer. Manajer diberi kekuasaan oleh Sukmawati (2004). Namun kenyataannya pemilik keterbatasan perusahaan keputusan menimbulkan dan ini konflik yang ada. untuk membuat dalam menjalankannya, pemilik perusahaan yang seringkali akan potensial atas suatu mendelegasikan tim kekuasaan profesional yang kepada disebut manajemen untuk mengelola investasinya. 100 Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan Sehingga yang sering terjadi adalah diantara memberikan keamanan kedua mengurangi kemungkinan belah pihak seringkali terjadi perbedaan kepentingan. pekerjaan atau lay-off dan kompensasi yang semakin besar. Semakin Intinya adalah masalah keagenan besar proporsi kepemilikan manajemen pada karena konflik kepentingan antara para perusahaan, maka manajemen cenderung manajer berusaha dan para pemegang saham lebih giat untuk kepentingan perusahaan. Suatu pendapat bahwa para pemegang saham yang tidak lain adalah manajer para dirinya sendiri. pemegang saham berasal dari fakta bahwa Namun, mengabaikan pemegang saham kepentingan perusahaan-perusahaan tingkat kepemilikan manajerial yang terlalu tinggi juga dapat besar adalah tersebar luas dan berada jauh berdampak buruk terhadap perusahaan. dari perusahaannya. Dengan kepemilikan manajerial yang tinggi, Masalah teknis tidak akan timbul jika manajer mempunyai hak voting yang tinggi kepemilikan dan pengelolaan perusahaan sehingga manajer mempunyai posisi yang tidak dijalankan secara terpisah. Pemilik kuat untuk mengendalikan perusahaan, hal (pemegang untuk ini dapat menimbulkan masalah pertahanan, dengan dalam artian, adanya kesulitan bagi para saham) memaksimumkan bertujuan kekayaannya melihat nilai sekarang dari arus kas yang pemegang dihasilkan mengendalikan tindakan manajer. Dari uraian oleh investasi sedangkan manajer peningkatan pertumbuhan perusahaan bertujuan dan pada ukuran diatas saham dapat eksternal dikembangkan untuk hipotesa penelitian sebagai berikut: perusahaan. Tujuan manajer ini dilandasi oleh dua alasan, yaitu: 1). Pertumbuhan yang Ha-1 : Apakah kepemilikan manajerial meningkat akan memberikan peluang bagi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajer perusahaan?. bawah dan menengah untuk dipromosikan. Selain itu, manajer dapat membuktikan diri sebagai karyawan yang produktif sehingga dapat diperoleh Adanya pemegang saham seperti institusional ownership memiliki arti penting penghargaan lebih dari wewenang untuk dalam memonitor menentukan pengeluaran (biaya-biaya), 2). kepemilikan oleh Ukuran perusahaan yang semakin besar perusahaan asuransi, manajemen. Adanya institusional seperti bank, perusahaan- 101 Jurnal Pena, Vol. 19 No. 2, September 2010 perusahaan investasi dan kepemilikan oleh Ha-2: Apakah kepemilikan institusional institusi-institusi berpengaruh signifikan terhadap kinerja lain akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Mekanisme monitoring tersebut menjamin peningkatan akan kemakmuran pemegang saham. Signifikasi institusional ownership sebagai Faktor-faktor Lain Ada banyak faktor lain yang bisa jadi pengawas ikut menentukan kinerja perusahaan, antara ditekankan melalui investasi mereka yang lain profitabilitas, rating hutang perusahaan, cukup besar dalam pasar modal. Apabila deviden, size dan umur perusahaan. Dalam institusional merasa tidak puas atas kinerja penelitian ini digunakan deviden payout rati, manajerial, maka mereka akan menjual profitabiltas, dan umur perusahaan sebagai sahamnya ke pasar. Perubahan perilaku variabel kontrol. Pilihan terhadap berbagai institusional ownership dari pasif menjadi variabel kontrol ini dilakukan dengan cara aktif akuntabilitas Ad hoc yaitu dengan mendasarkan pada hasil manajerial sehingga manajer akan bertindak riset terdahulu yang didalam riset-riset itu lebih hati-hati dalam menjalankan aktifitas dilakukan pengujian variabel baik pengujian perusahaan. Hal ini berarti bahwa manajer analitis maupun empiris. dapat agen perusahaan?. meningkatkan dituntut untuk selalu menunjukkan kinerja yang baik kepada para pemegang saham. Kebijakan dividen pada hakekatnya merupakan penentuan berapa banyak bagian Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa keuntungan yang akan dibagikan kepada para dalam situasi pemegang saham dengan klaim pemegang saham, dan berapa banyak bagian kecil maka terdapat kesempatan yang kecil keuntungan yang akan ditanamkan kembali pula bagi pemegang saham untuk memonitor ke dalam perusahaan dalam bentuk laba manajemen jika ditahan. Penetapan bagian keuntungan yang konsentrasi kepemilikan pemegang saham akan dibayar dalam bentuk dividen dan akan besar ditanamkan pemilik perusahaan. maka meningkatkan dalam bentuk utility kembali dalam perusahaan semakin memang merupakan masalah yang harus meningkatnya nilai perusahaan atau kinerja diputuskan secara bijaksana oleh manajer perusahaan. Sehingga dari uraian diatas keuangan perusahaan. Dalam hal ini deviden dirumuskan hipotesis kedua yaitu: diartikan 102 yaitu akan Sebaliknya sebagai pembayaran kepada Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan pemegang saham oleh perusahaan atas mampu keuntungan yang diperolehnya. perusahaan yang akhirnya perusahaan akan Menurut hipotesis free cash flow kebijakan menderita deviden digunakan untuk mempengaruhi keuntungan keputusan manajerial sehingga mengurangi kerugian yang diderita, tinggi rendahnya biaya keagenan yang berkaitan dengan aliran ROA kas bebas. Mekanisme pengurangan masalah perusahaan dalam menetapkan struktur aktiva keagenan dilakukan memberikan keuntungan kerugian. yang juga bagi Selain karena dihasilkan maupun tergantung pada keputusan dengan cara yang tepat yang disesuaikan dengan struktur bebas untuk financialnya sehingga tidak terjadi kesalahan membayar dividen. Deviden disini berperan dalam alokasi dana. Keputusan alokasi dana sebagai dalam menggunakan salah distribusi aliran satu pendapatan kas bentuk penawaran karena dengan aktiva yang merupakan sumber ekonomi akan menentukan titik penghasilan pembayaran deviden pemegang saham dapat perusahaan melihat bahwa pengelola perusahaan sudah keuntungan, melakukan tindakan yang sesuai dengan kembali akan menambah modal sendiri. keinginan mereka sehingga akan mengurangi konflik. yang mampu keuntungan menghasilkan yang ditanam Pengelolaan yang baik atas aktiva yang dimiliki oleh perusahaan merupakan Profitabilitas yang diwakili oleh rasio salah satu cermin bahwa kinerja perusahaan return on asset (ROA) adalah keefektifan baik sehingga mampu melangsungkan operasi perusahaan yang ditunjukkan dari hidupnya dimasa yang akan datang. pengelolaan yang baik atas aktiva yang Sedangkan umur perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini didapat dihitung dari lamanya perusahaan listing di dengan membagi Net Income dengan Total bursa efek indonesia dimasukkan sebagai Asset. Return on assets (ROA) yang positif variabel kontrol karena umur perusahaan menunjukkan merupakan faktor yang dapat membatasi bahwa modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva keleluasaan manajerial (Syafruddin, 2006). yang dipergunakan untuk operasi perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan, Metode Penelitian sebaliknya ROA yang negatif menunjukkan Populasi dan penentuan sampel. bahwa dari keseluruhan aktiva yang dipergunakan untuk operasi perusahaan tidak Populasi penelitian ini yang adalah digunakan perusahaan dalam yang 103 Jurnal Pena, Vol. 19 No. 2, September 2010 terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Return on assets (ROA) adalah ratio yang Sampel diambil dengan mengunakan metode diperoleh dari total laba bersih dibagi dengan purposive sampling dengan kriteria: total assets. 1. Perusahaan yang terdaftar di BEI kecuali Umur perusahaan perbankan mempublikasikan laporan dan keuangan perusahaan diukur dari lama perusahaan tersebut telah listing pada BEI, dalam satuan tahunan. tahunan yang secara konsisten dari tahun 2004-2007. Uji Asumsi Klasik 2. Laporan keuangan perusahaan tersebut memuat semua data-data Model regresi yang digunakan akan struktur benar-benar menunjukkan hubungan yang kepemilikan, total aktiva, total ekuitas, signifikan dan representative atau disebut total hutang, laba setelah pajak, dividen, BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) jika yang digunakan dalam penelitian ini. model regresi tersebut memenuhi asumsi dasar autokorelasi, Definisi dan pengukuran variabel Kinerja perusahaan diukur klasik dengan menggunakan Tobin`s Q yaitu prosentase yaitu tidak ada gejala heteroskedastisitas, dan multikolinearitas diantara variabel bebas dalam regresi tersebut. total ekuitas ditambah nilai buku hutang jangka panjang dibagi dengan nilai buku total aktiva. Analisis Data dan Pembahasan Sampel secara dalam penelitian ownership adalah prosentase kepemilikan sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan saham yang dimiliki oleh eksekutif dan criteria tertentu. Sehingga sampel yang direktur. digunakan dalam penelitian ini merupakan saham dipilih digunakan Kepemilikan saham manajerial/managerial Kepemilikan ini yang purposive institusional representasi dari populasi sampel yang ada /institusional ownership adalah prosentase serta sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak diambil dari tahun 2004-2007 dengan jumlah institusional luar. sampel sebanyak 60. Dividen payout adalah rasio pembayaran dividen terhadap earning after tax (dividend payout ratio). 104 Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan dengan kepemilikan manajerial dan Return Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik untuk autokorelasi on asset (ROA) saja yang memiliki pengaruh dilihat dari nilai Durbin Watson adalah 2,023 secara yang berada diantara nilai 1,66 dengan 2,34. perusahaan. Artinya tidak ada korelasi antara anggota berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sampel yang diurutkan berdasarkan waktu yaitu sebesar 0.048 dengan arah pengaruh atau negative hal ini dapat dijelaskan bahwa dapat autokorelasi. disimpulkan tidak Heteroskedasitas terdapat dilakukan signifikan terhadap Kepemilikan kepemilikan saham kinerja manajerial manajerial dapat dengan menggunakan uji glejser. Hasil membantu penyatuan kepentingan antara tampilan pemegang saham dengan manajer, semakin output SPSS dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada satupun meningkat proporsi variabel independent yang signifikan secara manajerial maka statistic mempengaruhi variabel dependen perusahaan. Besar kecil kepemilikan saham nilai absolute (Res_2). Hal ini terlihat dari manajerial probabilitas signifikansinya diatas tingkat mengindikasikan ada kesamaan (congruance) kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan kepentingan model regresi tidak mengandung adanya pemegang saham. heteroskedasitas. Multikolonieritas dapat semakin dalam baik perusahaan antara Namun, kepemilikan manajemen tingkat saham kinerja dapat dengan kepemilikan dilihat dari variance inflation factor (VIF) manajerial yang terlalu tinggi juga dapat yaitu tidak terdapat multikolonieritas apabila berdampak nilai VIF≥10, untuk masing-masing variabel Dengan kepemilikan manajerial yang tinggi, independen yang masing-masing nilainya manajer mempunyai hak voting yang tinggi adalah kepemilikan instutisional sebesar sehingga manajer mempunyai posisi yang 1.630, kepemilikan manajerial 1.326, return kuat untuk mengendalikan perusahaan, hal on asset (Roa) sebesar 1.160, deviden payout ini dapat menimbulkan masalah pertahanan, sebesar 1,153 dan umur perusahaan sebesar dalam artian, adanya kesulitan bagi para 1,491. Artinya diantara variabel indenpenden pemegang tidak terjadi multikolinearitas. mengendalikan tindakan manajer. Uji Hipotesis buruk saham terhadap perusahaan. eksternal untuk Return on asset (ROA) berpengaruh Hasil penelitian ini menunjukkan signifikan terhadap kinerja perusahaan yaitu bahwa struktur kepemilikan yang diwakili sebesar 0,022 dengan pengaruh positif dapat 105 Jurnal Pena, Vol. 19 No. 2, September 2010 dijelaskan bahwa rasio return on asset (ROA) menunjukkan kinerja yang baik kepada para menunjukkan keefektifan operasi perusahaan pemegang saham, akan tetapi apabila dalam yang berupa pengelolaan yang baik atas situasi pemegang saham dengan klaim kecil aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Return maka terdapat kesempatan yang kecil pula on assets (ROA) yang positif menunjukkan bagi pemegang saham untuk memonitor bahwa modal yang diinvestasikan dalam manajemen perusahaan. Berarti ini juga keseluruhan aktiva yang dipergunakan untuk kepemilikan instutisional tidak mampu untuk operasi perusahaan mampu memberikan laba mendorong peningkatan kinerja perusahaan. bagi perusahaan. Pengelolaan yang baik atas aktiva yang dimiliki perusahaan secara signifikan terhadap kinerja perusahaan merupakan salah satu cermin bahwa kinerja yaitu sebesar 0.908 dapat dijelaskan bahwa perusahaan mampu tingkat dividen payout yang dibayarkan melangsungkan hidupnya dimasa yang akan menyebabkan rasio laba yang ditahan kecil datang. dan perusahaan menambah dana dari sumber baik sehingga Kepemilikan berpengaruh oleh Deviden payout tidak berpengaruh eksternal. Penambahan dana ini menyebabkan kinerja manajer dimonitor oleh kinerja perusahaan yaitu sebesar 0.820 dapat bursa, komisi sekuritas dan penyedia dana dijelaskan bahwa Adanya kepemilikan oleh baru. Pengawasan kinerja tersebut membuat institusional seperti perusahaan asuransi, manajer bertindak sesuai dengan kepentingan bank, perusahaan-perusahaan investasi dan pemegang saham sehingga mengurangi biaya kepemilikan oleh institusi-institusi lain akan keagenan. Pembayaran mendorong peningkatan pengawasan yang merupakan salah lebih optimal. Apabila institusional merasa pengelola perusahaan dalam hal ini adalah tidak puas atas kinerja manajerial, maka manajer mereka akan menjual sahamnya ke pasar. tindakan sesuai dengan keinginan para Perubahan perilaku institusional ownership pemegang saham sehingga dapat mengurangi dari pasif menjadi aktif dapat meningkatkan konflik. Menurut Fauzan(2002) pembagian akuntabilitas manajerial sehingga manajer deviden bertujuan untuk memaksimumkan akan dalam kemakmuran pemegang saham atau harga menjalankan aktifitas perusahaan. Hal ini saham. Dengan pembayaran deviden terus- berarti bahwa manajer dituntut untuk selalu menerus maka diharapkan perusahaan ingin bertindak signifikan tidak terhadap 106 secara Instutisional lebih hati-hati satu perusahaan dividen indikasi telah juga bahwa melakukan Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan mampu kepemilikan bertahan mendapatkan laba dan mampu manajerial, Roa, Deviden payout ratio dan memberikan hasil kepada pemegang saham. umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap Akan kinerja perusahaan. tetapi pembayaran deviden juga institutional, kepemilikan dikhawatirkan bisa mempengaruhi struktur modal bagi perusahaan. Sehingga perusahaan cenderung untuk tidak membagikan devidennya. -- Kesimpulan dan Saran Dari hasil analisis uji regresi Mengenai pengaruh struktur kepemilikan Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan didapatkan signifikan terhadap kinerja perusahaan yaitu beberapa hasil sebagai berikut: sebesar 0.905 dapat dijelaskan bahwa umur 1. Hasil uji regresi secara parsial Variabel perusahaan merupakan faktor yang dapat yang berpengaruh terhadap kinerja hanya membatasi keleluasaan variabel struktur kepemilikan manajerial (Syafruddin, 2006). manajerial lama dan variabel Return on asset (ROA) yang perusahaan terdaftar di pasar bursa maka berpengaruh signifikan terhadap kinerja akan kinerja perusahaan. Karena nilai signifikasnsi perusahaan akan terkontrol dengan baik oleh dari Variabel kepemilikan manajerial dan para akan return on asset (ROA) lebih kecil dari membatasi tindakan manajemen perusahaan 0,05 yaitu 0,043 untuk kepemilikan untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai manajerial dan 0,022 untuk ROA. pengawasan pemegang Semakin terhadap saham. Sehingga dengan keinginan pemilik. Namun demikian 2. Hasil uji regresi secara simultan umur perusahaan juga tidak bisa dijadikan menunjukkan bahwa semua variabel tidak sebagai alat untuk membatasi keleluasaan berpengaruh secara signifikan terhadap manajerial manakala manajer mempunyai kinerja hak voting yang tinggi sehingga manajer signifikansi mempunyai posisi yang kuat untuk mengendalikan perusahaan. Dari hasil uji Anova yang ditunjukkan perusahaan. Karena tingkat maka dapat disimpulkan bahwa variabel struktur 0,104, kepemilikan institutional, kepemilikan manajerial, return on asset (Roa), didapatkan nilai F hitung sebesar 1,935 Deviden payout dan umur perusahaan dengan tingkat signifikansi 0,104, maka berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. dapat disimpulkan bahwa variabel struktur 107 Jurnal Pena, Vol. 19 No. 2, September 2010 Saran 1. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini hanya memakai perusahaan manaufaktur sehingga kurang bisa dipakai untuk melakukan generalisasi. 2. Hasil penelitian ini memiliki nilai R square yang sangat rendah sehingga untuk penelitian selanjutnya perlu diuji variabel penelitian yang kemungkinan mempengaruhi kinerja perusahaan. Daftar pustaka Faisal ”Analisis Agency Cost, struktur kepemilikan dan mekanisme corporate governance”, Jurnal riset akuntansi indonesia Vol.8 no.2, 2005. Forum for Corporate Governance Indonesia, 2002. www.fcgi.com in Umar, ”Hubungan keputusan pendanaan, peluang pertumbuhan dan struktur kepemilikan; suatu perspektif keagenan”, Majalah ekonomi no.1, April. 2003. Husnan, ”Corporate governance dan keputusan pendanaan: perbandingan kinerja perusahaan dengan pemegang saham pengendali perusahaan multinasional dan bukan multinasional”, Jurnal riset akuntansi, manajemen, ekonomi Vol. 1 no.1, 2001. Masdupi, ”Analisis dampak struktur kepemilikan pada kebijakan hutang dalam mengontrol konflik keagenan”, Jurnal ekonomi dan bisnis indonesia Vol. 20 no. 1, 2005. 108 Maythi, ”Konflik keagenan: Tinjauan teoritis dan cara menguranginya”, Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 5 no. 2, Mei 2005. Sukmawati, ”Good corporate governance di sektor keuangan: Dampak GCG terhadap kinerja perusahaan(kasus di Bursa efek Jakarta)”, Benefit Vol.8 no.1, 2004. Syafruddin, ”Pengaruh struktur kepemilikan perusahaan pada kinerja: faktor ketidakpastian lingkungan sebagai pemoderasi”, Jurnal akuntansi dan auditing Indonesia Vol. 10 no.1, UII. 2006. Uma Sekaran, Research Methods for business, fourth edition, United states of America, 2003. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan LAMPIRAN Coefficientsa Model 1 Model Summaryb Model 1 R .390a R Square .152 Adjusted R Square .073 Std. Error of the Estimate 12.01571 Durbin-W atson 2.023 Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) 73.844 10.700 X1 -2.02E-02 .088 X2 -.262 .127 X3 .249 .106 X4 -6.26E-03 .054 X5 6.912E-02 .574 Standardized Coefficients Beta -.037 -.298 .319 -.016 .018 t 6.901 -.229 -2.068 2.361 -.116 .120 Sig. .000 .820 .043 .022 .908 .905 a. Dependent Variable: Y a. Predictors: (Constant), X5, X2, X4, X3, X1 b. Dependent Variable: Y Coefficientsa Model 1 Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) 5.534 4.920 X1 -1.63E-02 .041 X2 -6.28E-02 .058 X3 -2.05E-02 .049 X4 3.551E-02 .025 X5 .358 .264 Standardized Coefficients Beta -.065 -.157 -.057 .194 .209 DATA PERUSAHAAN SAMPEL t 1.125 -.401 -1.080 -.422 1.428 1.356 Sig. .266 .690 .285 .675 .159 .181 a. Dependent Variable: RES_2 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) 73.844 10.700 X1 -2.02E-02 .088 X2 -.262 .127 X3 .249 .106 X4 -6.26E-03 .054 X5 6.912E-02 .574 Standardized Coefficients Beta -.037 -.298 .319 -.016 .018 t 6.901 -.229 -2.068 2.361 -.116 .120 Collinearity Statistics Sig. Tolerance VIF .000 .820 .613 1.630 .043 .754 1.326 .022 .862 1.160 .908 .867 1.153 .905 .671 1.491 Nama Perusahaan PT. Astra Graphia Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Agro Lestari Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Semen Gresik Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Kimia Farma Tbk PT. Lion Metal Work Tbk PT.Ultrajaya Milk Industri Tbk a. Dependent Variable: Y ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 1396.623 7796.377 9193.000 df 5 54 59 Mean Square 279.325 144.377 F 1.935 Sig. .104a a. Predictors: (Constant), X5, X2, X4, X3, X1 b. Dependent Variable: Y 109