KELUARGA DALAM BERBAGAI NEGARA NEGARA ASPEK PERANCIS - Pemerintah = pernikahan sesama jenis - Pernikahan antar kerabat dilarang - Bebas memilih pasangan Pernikahan Tempat tinggal pasca menikah Struktur keluarga JEPANG - Dulu lebih ke perjodohan, penyatuan 2 keluarga, sekarang lebih bebas memilih pasangannya sendiri - Bebas memilih pasangan - Pernikahan lansia meningkat karena yang muda lebih mengejar karir - Anak muda lebih banyak memilih untuk menunda pernikahannya melanjutkan sekolah ke jenjang yg lbh tinggi dan bekerja - Anak yang sudah - Dulu, setelah menikah tinggal menikah diminta terpisah tapi jaraknya tetap tinggal orangtua kurang dari 20km - Setelah menikah dari orangtua (1976) berpisah dr orgtua - Pemerintah mengatur mencari rumah yg agar anak lebih dekat dg orgtua mandiri sehingga anak harus mengurangi intensitas pertemuan dengan orangtua - Dulu (sebelum 1970) Otoritas keluarga Lebih ke keluarga inti ayah setelah ’70 HONGKONG AMERIKA INDIA CHINA - Dulu endogami - Bebas menentukan - Pernikahan diatur sesuai ras pasangannya, banyak oleh orgtua atau - Bebas menentukan terjadi antar negara kerabat tertua byk pasangan tidak (kulit putih, hispanik, yg memilih untuk perlu minta restu tapi kulit hitam) menentang dan ayah kedua - Mengijinkan memilih sendiri mempelai harus pernikahan sesama (sekarang) membayar semua jenis tanpa mahar - Hanya bisa menikah biaya pernikahan dg kasta yg sama - Lelaki hongkong (Hindu, lebih memilih gadis pedesaan/pedalaman) cina pedesaan beda kasta tidak diterima - Peraturan pernikahan lebih ketat Hindu daripada Islam di India INDONESIA SAUDI ARABIA - Dulu lebih endogami (sesama suku) sekarang lebih bebas karena pekerjaan membuat mereka pindah keluar daerah - Bebas memilih pasangan walaupun berbeda daerah tetap meminta persetujuan pd orangtua - Menikah tanpa persetujuan tidak dianggap keluarga - Kebanyakan keluarga mencari calon menantu dr suku yg sama (endogami), tetapi org muda memilih istri dr suku, kelompok dan kaum yg berbeda - Setelah menikah tinggal dirumah ortu dr pihak perempuan maupun laki-laki atau mencari tempat tinggal sendiri tapi dg jarak tidak jauh dr orgtua (lebih banyak tinggal di keluarga istri) - Setelah menikah tinggal tidak jauh dr rumah saudarasaudara yang lainnya - Setelah menikah - Setelah menikah - Setelah menikah kebanyakan anak tinggal bersama org berpisah dr orgtua enggan untuk tua dari pengantin mandiri sejak usia 16 meninggalkan rumah laki2 bbrp ada yg tahun tetap agar tidak jauh dr keluar dr rumah u/ berkomunikasi u/ orgtua (lebih banyak mencari kerja menjalin hubungan tinggal dengan keluarga suami) - Struktur keluarga 3 generasi (kakeknenek hidup dg anak Keluarga mengesampingkan urusan pernikahan - Kebanyakan masyarakat memilih untuk tidak menikah - Lebih kepada keluarga inti, jauh dengan nuclear - Otoritas dipegang oleh generasi kedua, tapi generasi pertama Peran & fungsi keluarga menjadi setara antara ayah & ibu - Angka pernikahan menurun hidup bersama tanpa menikah (trial marriage) - Tanpa Menikah satu atap dan hdup bersama sbg pasangan sbg generasi pertama ttp memiliki otoritas mengambil keputusan) - Anak lbh dekat dg ibu krn ayah yg bekerja tdk memiliki waktu yg lbh banyak untuk melakukan pengasuhan trhdp anak karena fokus terhadap pendidikan, biaya pernikahan yang mahal - Laki-laki dan - Peran ayah : bekerja perempuan (ayah & - Peran ibu : ibu) memiliki tugas menyelesaikan tugas yg sama dlm rumah tangga sendiri, mengurus rmh tangga kalaupun dibantu oleh nenek dan anak sama-sama sibuk perempuannya. perhatian kpd Mengasuh anak, anak berkurang membuat anak tingkat kenakalan menjadi kuat, tidak remaja tinggi memberi jarak pada anak baik fisik maupun psikologis - Peran ayah : bekerja - Peran ayah : mencari dan pencari nafkah, nafkah pelindung, pembuat - Peran ibu : keputusan mengurus rumah - Peran ibu : tangga atau tidak memelihara bekerja diluar keharmonisan keluarga - Dalam keluarga, anak yg sudah menikah tetap memiliki tanggungjawab trhdp orgtua wlwpun krn beberapa alasan - Menganggap keluarga sangat penting, sumber dukungan dan sumber dari segala aspek kehidupan. - Sebagian besar hidup dalam keharmonisan dan kesolidaritasan tinggi. - Tipe pengasuhan yang bersama (ayah dan ibu), anak harus mendengarkan nasehat ayah dan ibu dan tidak boleh membantah - Garis patrilineal (sandwich family + anggota keluar lain seperti keponakan/adik ipar tinggal bersama) generasi kedua pemegang otoritas - Peran ayah : kepala keluarga, pencari nafkah, memberi semangat bagi anak - Peran ibu : penengah antara ayah dan anak.menerima keputusan dari suami tp tetap mengungkapan pendapatnya pd suami khususnya mslh RT family - Karena keluarga modern multikultur bentuk2 keluarga menjadi lebih bermacam2 (single parent, dll) - Status anak tetap diakui Orgtua menikah/tidak - Peran ayah : mencari nafkah, perencana keuangan, pengatur rmh tangga dalam pengasuhan tidak memungkinkan untuk terlibat - Peran ibu : kebanyakan menjadi ibu rumah tangga, beberapa membantu suami mencari nafkah masih dimintai pendapat patrilineal - Kebanyakan anak secara emosional akan dekat dg ibunya tetapi mslh kedisiplinan akan meniru ayahnya. - Laki-laki : memiliki hak dan kekuatan dalam pengambilan keputusan Perempuan mematuhi peraturan yang ada - Peran ayah : bekerja, peduli dg kehidupan keluarganya, mengajarkan kedisiplinan pd anaknya, mengontrol keuangan keluarga - Peran ibu : mengurusi hidup berpisah Perceraian - Katolik tidak - Perceraian bukan - Perceraian tdk memperbolehkan issue utama di diperkenankan adanya perceraian Jepang karena kalaupun ada pst ada - Protestan ketika akan menikah sanksi scr khusus membolehkan adanya sudah hak asuh anak jatuh perceraian mempertimbangkan pada perempuan - Angka perceraian dengan matang & (bila belum cukup terus meningkat berusaha menjaga umur) keutuhan dengan - Menikah kembali - Lelaki menengah saling menghormati bisa memilih tempat kebawah seringkali - Menjaga kesetiaan tinggal yg berbeda meninggalkan bahkan sampai keluarga begitu saja pasangan meninggal tidak memberikan nafkah yang cukup untuk mantan istri Terus meningkat karena adanya tekanan keluarga, poligami, perempuan yang bekerja (krn dianggap tidak sesuai dg hukum islam), seksual menggunakan jasa segala urursan rmh daycare tangga, memberi - Jika tdk dpt kasih sayang, menjalankan peran melindungi, dan mendidik anak. cerai Angka perceraian - Suami istri tdk dpt - Tabu u/ dilakukan semakin tinggi memutuskan jikalau terjadi, karena sanksi sosial keputusan Hak pengasuhan anak oleh semakin rendah asuh anak diputuskan ibu atau kakek nenek Bila orangtua oleh pengadilan ayah membiayai menikah, anak kebanyakan ibu yg hidup istri dan memiliki orangtua asih mengambil hak asuh anaknya (dikontrol (teman dari tsb & ayah yg oleh lembaga sosial) orangtuanya) membiayai, kebanyakan ibu tunggal mengalami kesulitan finansial - Tingkat perceraian tinggi tidak ada waktu untuk bersama mengurus anak, pria dan wanita sama2 berkarir