BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan di era modern

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan di era modern ini semakin beragam bahan yang digunakan, tidak
terkecuali bahan yang digunakan adalah biji-bijian. Salah satu jenis biji yang
sering digunakan adalah kacang kedelai hitam karena mudah didapatkan dipasar
tradisional maupun pasar modern. Kacang kedelai hitam juga memiliki kandungan
karbohidrat, protein nabati dan serat.
Kacang kedelai hitam selain mengandung nutrisi yang cukup lengkap
seperti yang telah disebutkan di atas, juga mengandung senyawa yang mirip
dengan estrogen. Estrogen merupakan senyawa yang tidak hanya dihasilkan secara
endogen oleh hewan, estrogen juga dapat ditemukan pada beberapa tumbuhan dan
biji-bijian yang disebut dengan fitoestrogen yang memiliki aktivitas estrogenik
karena strukturnya mirip dengan estrogen endogen dan mampu untuk berikatan
dengan reseptor estrogen yang terdapat pada target organ tertentu. Menurut
Hagiwara (2010), kacang kedelai hitam (Glycine soja) mentah diantaranya
mengandung fitoestrogen jenis Isoflavon yang terdiri dari Daidzin sebanyak 25
mg/100g, Daidzein sebanyak 92 mg/100g, Genistin sebanyak 22 mg/100g,
Genistein sebanyak 51 mg/100g, dan Glysitin sebanyak 16 mg/100g. Total
Isoflavon dalam 100g kacang kedelai hitam adalah 206 mg.
Hormon estrogen berpengaruh pada organ reproduksi betina, salah satunya
adalah uterus karena memiliki reseptor estrogen yang dapat berikatan dengan
estrogen maupun senyawa yang memiliki struktur mirip estrogen seperti
fitoestrogen. Estrogen berperan dalam sekresi mukus pada endometrium. Salah
satu komponen dari lapisan endometrium yang dipengaruhi oleh estrogen adalah
kelenjar endometrium yang memiliki peran dalam menentukan ketebalan lapisan
endometrium. Sekresi hormon estrogen apabila terganggu akan mempengaruhi
organ reproduksi pada hewan betina, termasuk uterus yang berakibat pada kelenjar
dan proses penebalan lapisan endometrium. Aksi dari hormon estrogen sepanjang
fase folikular menyebabkan proliferasi lapisan endometrium, termasuk pada
kelenjar endometrium. Estrogen memiliki peningkatan kandungan yang dapat
merangsang
pertumbuhan
dan
percabangan
kelenjar
endometrium
yang
berpengaruh terhadap ketebalan endometrium, tetapi uliran dan sekresi kelenjar
tidak dapat terjadi sebelum adanya rangsangan dari hormon progesteron
(Dellmann dan Brown, 1992:514).Salah satu organ reproduksi betina yang sangat
berpengaruh terhadap uterus adalah lapisan endometrium. Lapisan endometrium
yang berpengaruh adalah ketebalan lapisan endometrium dan akan diikuti juga
pengaruh terhadap jumlah kelenjarnya.
Hewan uji dalam penelitian ini adalah tikus putih betina yang belum pernah
mengalami kebuntingan. Penggunaan tikus putih betina jenis Rattus norvegicus
sebagai hewan coba dikarenakan tikus putih mudah untuk dipelihara, memiliki
siklus estrus berkisar 4-5 hari dan memiliki lama masa kebuntingan antara 21-22
hari. Selain itu juga karena anatomi dan fisiologi dari organ-organ tikus putih yang
sistematis kerjanya, hampir sama dengan fungsional anatomi organ manusia.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kacang kedelai hitam secara oral terhadap
jumlah kelenjar dan ketebalan lapisan endometrium pada tikus putih betina yang
belum pernah mengalami kebuntingan.
B. Identifikasi Masalah
1. Apa pengaruh fitoestrogen dari estrak kacang kedelai hitam terhadap ketebalan
endometrium tikus putih?
2. Apa pengaruh fitoestrogen dari kacang kedelai hitamyang masuk ke dalam
tubuh terhadap jumlah kelenjar endometrium tikus putih?
3. Apakah kekurangan dan kelebihan pemberian fitoestrogen yang berasal dari
ekstrak kacang kedelai hitam terhadap jumlah kelenjar dan ketebalan
endometrium tikus putih belum?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut maka dalam
penelitian ini hanya dibatasi untuk mengetahui pengaruh ekstrak kacang kedelai
hitam terhadap jumlah kelenjar dan ketebalan lapisan endometrium tikus putih
(Rattus norvegicus, L.).
D. Rumusan Masalah
1. Apa pengaruh ekstrak kacang kedelai hitam terhadap jumlah kelenjar
endometrium tikus putih (Rattus norvegicus, L.)?
2. Apa pengaruh ekstrak kacang kedelai hitam terhadap ketebalan lapisan
endometrium tikus putih (Rattus norvegicus, L.)?
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh ekstrak kacang kedelai hitam terhadap jumlah kelenjar
endometrium tikus putih (Rattus norvegicus, L.).
2. Mengetahui pengaruh ekstrak kacang kedelai hitam terhadap ketebalan lapisan
endometrium tikus putih (Rattus norvegicus, L.).
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana informasi
mengenai pengaruh ekstrak kacang kedelai hitam terhadap jumlah kelenjar dan
ketebalan lapisan endometrium tikus putih (Rattus norvegicus, L.). Penelitian ini
juga diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan acuan dalam melakukan
penelitian lanjutan.
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai pengaruh ekstrak kacang kedelai hitam terhadap jumlah
kelenjar dan ketebalan lapisan endometrium tikus putih (Rattus norvegicus, L.)
.
G. Batasan Operasiaonal
1. Kacang kedelai hitam yang digunakan adalah kacang kedelai hitam yang
didapatkan di pasar Demangan Yogyakarta.
2. Ekstrak kacang kedelai hitam dibuat dengan teknik ekstraksi maserasi.
3. Tikus putih betina (Rattus norvegicus, L.) yang digunakan dengan galur wistar.
4. Jumlah kelenjar endometrium yang diamati adalah kelenjar yang terdapat dalam
preparat dan dihitung dengan cara sampling, yaitu kelenjar dihitung pada
seluruh bidang pandang dengan perbesaran mikroskop 100X.
5. Tebal lapisan endometrium diukur mulai lapisan endometrium yang berbatasan
dengan lumen uterus sampai pada batas antara lapisan endometrium dengan
lapisan miometrium menggunakan mikrometer.
Download