Set 20.indd

advertisement
X
Geografi
ATMOSFER II
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1.
Memahami suhu udara dan perbedaan suhu udara.
2.
Memahami pengaruh arus konveksi.
3.
Memahami perhitungan suhu rata-rata harian, bulanan, dan tahunan.
4.
Memahami tekanan udara.
E.
Suhu Udara
Suhu udara adalah keadan panas atau dinginnya udara. Alat pengukur suhu udara adalah
termometer dan termograf dengan menggunakan satuan derajat celsius (°C).
1.
Kondisi Suhu Udara di Indonesia
a.
Suhu udara rata-rata di Indonesia tinggi (±26°C) karena > 18°C.
b.
Amplitudo suhu rata-rata rendah (3°C) karena < 15°C akibat luasnya lautan sehingga
siang tidak terlalu panas dan malam tidak terlalu dingin.
c.
Suhu maksimum terjadi pada pukul 13.00–14.00 beberapa saat setelah Matahari
berkulminasi di atas dan suhu minimum terjadi pada pukul 03.30–04.30.
d.
Perubahan suhu di Indonesia disebabkan oleh faktor perbedaan ketinggian tempat
dan perbedaan siang dan malam.
Kela
s
KTSP & K-13
2. Perbedaan Suhu Udara
Suhu udara tidak sama di setiap tempat. Perbedaan suhu udara dipengaruhi oleh intensitas
panas matahari yang diterima oleh Bumi dan bergantung pada 10 faktor sebagai berikut.
1.
Lamanya penyinaran matahari. Makin lama penyinaran, makin tinggi suhunya.
2.
Sudut datang sinar matahari. Makin tegak sinar matahari, makin tinggi suhunya.
3.
Tinggi tempat dari permukaan laut. Makin tinggi tempatnya, makin rendah suhunya.
4.
Jarak tempat dari laut. Makin jauh dari laut, makin tinggi tempatnya, makin
rendah suhunya.
5.
Keadaan relief. Makin kasar reliefnya, makin rendah suhunya.
6.
Keadaan tanah. Makin kasar dan makin gelap tanahnya, makin tinggi suhunya. Makin
licin dan makin putih tanahnya, makin rendah suhunya.
7.
Keadaan udara. Makin banyak kandungan karbon dioksidanya, makin tinggi suhunya.
Makin banyak kandungan awannya, makin rendah suhunya.
8.
Angin dan arus laut. Apabila angin dan arus laut yang datang berasal dari daerah
dingin, suhu akan dingin. Sebaliknya, apabila angin dan arus laut yang datang berasal
dari daerah panas, suhu akan panas.
9.
Letak lintang. Makin mendekati ekuator, makin tinggi suhunya. Makin mendekati
kutub, makin rendah suhunya.
10. Sifat permukaan Bumi. Makin luas daratannya, makin tinggi suhunya.
3. Pengaruh Arus Konveksi
Adanya arus konveksi menyebabkan udara makin naik dan makin dingin. Tiap naik 100 m,
suhu akan turun 0, 6°C (gradien temperatur vertikal).
Contoh Soal
•
Temperatur permukaan laut adalah 26°C. Daerah A pada ketinggian 500 meter di
atas permukaan laut memiliki temperatur rata-rata … °C.
Jawab:

500m 
26°C −  0 , 6°C ×

100m 

= 26°C − ( 0 , 6°C × 5 )
= 26°C − 3°C = 23°C
2
•
Temperatur rata-rata daerah A adalah 23°C, temperatur rata-rata daerah C pada
ketinggian 1.500 meter di atas daerah A adalah … °C.
Jawab:

1.500m 
23°C −  0 , 6°C ×

1.000m 

= 23°C − ( 0 , 6°C × 15 )
= 23°C − 9°C = 14°C
4. Menghitung Suhu Harian Rata-Rata
Untuk menghitung suhu udara rata-rata dalam sehari dapat dilakukan dengan rumus
sebagai berikut.
a.
Suhu tertinggi + Suhu terendah
2
Contoh Soal
Suhu tertinggi pukul 13.00 adalah 32,2°C. Suhu terendah pukul 03.30 adalah 22°C.
Suhu rata-ratanya adalah ….
Jawab:
32,2o C + 22o C = 27,1°C
2
Jadi, suhu rata-ratanya adalah 27,1°C
b.
Suhu pukul 07.00 + Suhu pukul 13.00 + Suhu pukul 18.00
3
Contoh Soal
Suhu pukul 07.00 adalah 23°C; suhu pukul 13.00 adalah 32,2°C; dan suhu pukul 18.00
adalah 26,4°C. Suhu rata-ratanya adalah ….
3
Jawab:
23o C + 32, 2o C + 26, 4 o C
= 27,2°C
3
Jadi, suhu rata-ratanya adalah 27,2°C.
5. Suhu Bulanan Rata-Rata
Suhu bulanan rata-rata adalah jumlah dari suhu harian rata-rata selama sebulan, dibagi
jumlah hari dari bulan tersebut. Garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang
memiliki suhu udara sama disebut isoterm.
6. Menghitung Suhu Tahunan Rata-Rata
Untuk menghitung suhu udara rata-rata dalam satu tahun dapat dilakukan dengan cara
menggunakan suhu bulan terdingin dan suhu bulan terpanas.
Contoh Soal
Dari data suhu bulanan rata-rata selama satu tahun diketahui bulan terdingin (Januari)
adalah 22°C, bulan terpanas (Juli) adalah 25°C, dengan amplitudonya 25 – 23 = 3 °C.
Suhu rata-rata masing-masing adalah sebagai berikut.
22°C +
3o C
= 23,5°C
2
25°C –
3o C
= 23,5°C
2
(22°C + 25°C) ÷ 2 = 23,5°C
Jika temperatur permukaan laut adalah 26°C dengan ketinggian Kota Z adalah 1.000 m dpl.
Hitunglah:
•
Temperatur rata-rata Kota Z.
•
Temperatur bulan terdingin Kota Z.
•
Temperatur bulan terpanas Kota Z.
Jawab:
Temperatur rata-rata:
26°C – 0, 6 °C ×
1.000m
= 20°C
100m
4
Temperatur bulan terdingin:
20°C –
3o C
= 18,5°C
2
Temperatur bulan terpanas:
20°C +
3o C
= 21,5°C
2
Catatan:
Apabila amplitudo tidak disebutkan pada soal, berarti menggunakan amplitudo suhu
Indonesia, yakni 3°C. Namun, apabila disebutkan misalnya 4°C, berarti:
Temperatur bulan terdingin:
20°C −
4o C
= 20°C − 2°C = 18°C
2
Temperatur bulan terpanas:
20°C +
4o C
= 20°C + 2°C = 22°C
2
F. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan udara pada suatu wilayah. Alat pengukur
tekanan udara adalah barometer dan barograph dengan menggunakan beberapa
macam satuan, yakni atmosfer (atm), millimeter kolom air raksa (mmHg), milibar (mb),
dan apabila dikonversikan menjadi 1 atm = 760 mm Hg = 1.013 mb.
Alat pengukur tekanan udara di ruang tertutup adalah manometer dan barometer.
Pengukur ketinggian terbang pesawat disebut altimeter.
1. Perbedaan Tekanan Udara
Tekanan udara tidak sama di setiap tempat. Hal tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor berikut.
a.
Perbedaan ketinggian. Makin tinggi tempat, makin rendah tekanan udaranya karena
gravitasi bumi makin lemah.
b.
Perbedaan suhu (pemanasan). Makin tinggi suhu, makin rendah tekanan udaranya
karena udaranya memuai.
c.
Perbedaan kandungan uap air. Makin banyak uap airnya, makin rendah suhunya,
makin tinggi tekanan udaranya karena udara yang memuai sedikit.
5
2. Perbedaan Ketinggian
Perbedaan ketinggian mengakibatkan perbedaan tekanan udara. Pada lapisan atmosfer
bawah, tiap naik 8, 6 meter tekanan udara turun 1 milibar.
Contoh Soal
Tekanan udara di tempat X adalah 900 milibar, tekanan udara pada ketinggian 172 meter
di atas X adalah ….
Jawab:
172 m
) = 900 mb – (1 mb × 20) = 880 mb
8, 6 m
Jadi, tekanan udara pada ketinggian 172 meter di atas X adalah 880 mb.
900 mb – (1 mb ×
3. Perbedaan Pemanasan
Perbedaan pemanasan mengakibatkan perbedaan suhu dan perbedaan suhu tersebut
mengakibatkan perbedaan tekanan udara.
Perhatikan gambar berikut.
C
A
B
Penjelasan:
a.
Daerah A mendapat pemanasan lebih besar karena sudut datang sinar matahari ke
A tegak lurus sehingga suhu di A lebih tinggi.
b.
Udara di A yang lebih panas memuai ke atas lalu berbelok ke kiri dan ke kanan
sehingga tekanan udaranya berkurang dan disebut “daerah bertekanan minimum”.
c.
Udara yang memuai dari A turun ke B dan C sehingga tekanan udara di B dan C
bertambah dan disebut “daerah bertekanan maksimum”.
d.
Udara bergerak dari B dan C ke A atau dari daerah bertekanan maksimum ke daerah
bertekanan minimum.
Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki tekanan udara
sama disebut isobar.
6
Download