BAHAYA MEROKOK DAN Adang Bachtiar, dr. MPH. ScD (email: [email protected]) FKM-UI Born in Cirebon, West Jawa Dokter (Dr.) from UNIVERSITAS INDONESIA Master of Public Health (MPH): HARVARD-USA Doctor of Science (DSc): JOHNS HOPKINS-USA Post Doctoral in Statistics: UNIV of MICHIGAN-USA Current Activities: Koalisi Profesi Kesehatan – Anti Rokok (KPK-AR), Ketua Umum Komisi Ahli Pengendalian TB di Indonesia, Health Policy Spesialist Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Ketua Umum World Federation of Public Health Assocs (WFPHA) Panel on Oral Health Development, Expert Member Center for Health Admin and Policy Study (CHAMPS) FKMUI, Senior Researcher Komnas Penelitian & Pengkajian Penyakit Infeksi (PINERE) Litbangkes -Kemenkes, Expert Panel Pengembangan Inisiasi Imunisasi Gigi – Kerjasama IAKMI dengan Harvard dan King College UK, Principal Dept of Health Policy & Administration, UI, Past Chairman; Advice & examnine more than 200 PhD dissertations in medicine, dentistry, nursing, public health, regional planning, and social sciences Program Studi Doktor pada F.Kedokteran U.Sumatera Utara - Medan, Dosen Luar Biasa Tim Kendali Mutu – Kendali Biaya Profesi Kesehatan untuk JKN, Expert Panel Benar atau Salah? MEROKOK BERBAHAYA BAGI KESEHATAN BENAR Benar atau Salah? Rokok hanya berbahaya bagi mereka yang merokok cangklong pipa, cerutu, rokok putih saja SALAH Second-Hand Smoke? Adalah mereka yang (tidak beruntung) menghisap asap rokok padahal mereka tidak merokok Bagaimana Seseorang Terkena Second-hand Smoke? (Bayangkan) bumil di kendaraan umum atau di perkantoran menghisap asap rokok penumpang lain yang perokok (Bayangkan) anak-anak di restoran penuh asap yang ditinggalkan perokok selesai makan Bagaimana Seseorang Terkena Second-hand Smoke? Second-hand smoking dapat terjadi dimana saja, tetapi yang paling berbahaya adalah di ruangan tertutup (misal ruangan ber-AC) Hadiah Dari Perokok kepada Second-Hand Smokers KANKER PARU HADIAH DIBERI KONTAN BAHKAN DI MENIT2 PERTAMA Hadiah Dari Perokok kepada Second-Hand Smokers KANKER SINUS HIDUNG Hadiah Dari Perokok kepada Second-Hand Smokers KANKER PITA SUARA Hadiah Dari Perokok kepada Second-Hand Smokers KANKER KANDUNG KEMIH Kanker Kandung Kemih Hadiah Dari Perokok kepada Second-Hand Smokers KANKER SERVIKS Kanker Serviks Hadiah Dari Perokok kepada Second-Hand Smokers JANTUNG & PEMBULUH DARAH •Serangan Jantung •Pengerasan arteri •Penyakit Jantung Koroner Hadiah Dari Perokok kepada Second-Hand Smokers GENERASI YANG LEMAH •Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) dengan segala gangguan tumbuh kembang •Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) Hadiah Dari Perokok kepada Second-Hand Smokers GANGGUAN KETAHANAN TUBUH •Asma •Batuk kronis menuju kelainan paru di usia dewasa •Infeksi telinga •Gigi lubang (Karies) •Iritasi mata dan hidung “KEMURAHAN HATI” PEROKOK Cancers Bladder Cancer Cervical Cancer Esophageal Cancer Kidney Cancer Laryngeal Cancer Leukemia Lung Cancer Oral Cancer Pancreatic Cancer Stomach Cancer Cardiovascular Disease Aneurysm Artherosclerosis Cerebrovascular Disease Coronary Heart Disease Respiratory Disease Chronic Bronchitis Emphysema Pneumonia Reproductive Effects Fetal Death Fertility Issues Low Birth Weight Pregnancy Complications Other Effects Cataract Diminished Healt h Low Bone Density Peptic Ulcers “KEMURAHAN HATI” PEROKOK Benar atau Salah? Ketika ruangan sudah tidak ada perokok, asap rokok pun tak terlihat dan baunya tak terasa, Risiko Kesehatan akibat merokok (second-hand smoke) menjadi hilang SALAH INDONESIA RANK 3rd ►of 1.3Billions smokers Diperkirakan 46% dari total perokok di ASEAN Diperkirakan 4,8% dari total perokok di dunia (WHO, Report on Global Tobacco Epidemic,2008) TERUS MENINGKAT MENGHAWATIRKAN Smoker Prevalences among adults Indonesia, 1995, 2001, 2004, dan 2007 70 60 65.6 63.1 62.2 53.4 50 40 30 27 31.5 34.4 34.2 Perempuan Total 20 10 Laki 1.7 1.3 4.5 5.2 0 1995 2001 2004 2007 Proporsi mulai merokok di kalangan remaja usia 10 – 14 tahun mencapai 17,5 % pada tahun 2010 (Kossen 2010) Sourse: Susenas 1995, 2001,2004 dan Riskesdas 2007 MENYASAR ANAK-ANAK.. HADUH.. Trend among age group 5-9 yrs old 1,8 2 1,5 % 1 0,6 0,4 Source Dr Widaystuti Soerojo, 26 Juli 2010 0,5 0 1995 1998 2001 Case from a village: “Aldi (5yrs old) is addicted,” his mother said. “..if he could not get cigarette and smoke, he will cry so hard and bang his head to the wall.. “ 2004 5 - 9 yrs Peningkatan jumlah perokok usia 5-9 tahun sebesar 0,4% pada tahun 2001 menjadi 1,8% tahun 2004 POLA PENINGKATAN PADA USIA 15-19TH Indonesia, 1995, 2001, 2004, 2007 Peningkatan signifikan terjadi pada kelompok remaja perempuan dari 0,3% pada tahun 1995 menjadi 1,6% pada tahun 2007 atau lebih dari lima kali lipat. 37.3 40 32.8 35 30 24.2 25 Laki 20 15 18.8 12.7 10 5 17.3 13.7 7.1 0.3 0.2 Perempuan Total 1.9 1.6 0 1995 2001 2004 2007 Source: Susenas tahun (1995, 2001, 2004) dan Riskesdas 2007 Riskesdas 2013 26% > Nas Riskesdas 2013 3,8% > Nas 2,7% 1,0 % Riskesdas 2013 Akibat Polusi Ruang Tertutup 19,3% > Nas Magnitude of Problem Konsumsi rokok secara signifikan dapat meningkatnya morbiditas dan mortalitas baik penyakit menular maupun tidak menular. Kematian akibat penyakit dengan faktor risiko utama rokok mencapai sebesar 190.260 (100.680 laki-laki dan 89.580 Perempuan) pada tahun 2010 atau 521 jiwa per hari.* *Kosen 2011 Disampaikan Pada 15th World Conference Tobacco or Health 2012 Kerugian Ekonomi Total kerugian ekonomi akibat konsumsi rokok pada tahun 2010 mencapai 245,4 T rupiah; jumlah tersebut lebih dari empat kali lipat pendapatan negara dari cukai rokok. * Kerugian tersebut meliputi biaya kesehatan dan perawatan serta biaya produktifitas yang hilang akibat cacat dan kematian *Kosen 2011 Disampaikan Pada 15th World Conference Tobacco or Health 2012 IGNORANSI SEMAKIN MENGHEBAT Sumber: Facebook IAKMI, 2015 “Membunuh Indonesia. Konspirasi Global Penghancuran Kretek“. Penulis: Abhisam DM, Hasriadi Ary, Miranda Harlan Penyunting: Abhisam DM Penerbit: Kata Kata Terbit: Desember 2011 IGNORANSI PROFESI KESEHATAN Merokok mengurangi resiko Parkinson Perokok lebih kuat & cepat sembuh dari serangan jantung dan stroke Merokok mengurangi resiko penyakit gusi (periodontal) yang parah Merokok mencegah asma dan penyakit karena alergi lainnya IGNORANSI PROFESI KESEHATAN Nikotin membunuh kuman penyebab tuberculosis (TBC) Merokok mencegah kanker kulit yang langka Merokok mengurangi resiko terkena kanker payudara IGNORANSI PROFESI KESEHATAN Nitrat Oksida dalam nikotin mengurangi radang usus besar Efek transdermal nikotin pada kinerja kognitif (berpikir) penderita Down Syndrome Merokok baik bagi ibu hamil untuk mencegah hipertensi di masa kehamilan dan penularan ibu-anak infeksi Helicobacter pylori ANALISIS SWOT MASA DEPAN HIDUP TIDAK SEHAT KRN ROKOK •DPR yg pro TI: UU Tembakau mau lolos •Presiden “TC home alone” •Hak asasi & pilihan indiv •Separatis non SDG •Petani tembakau sbg vote gating REGULASI IGNORANCY •Masy menafsirkan PHW “tengkorak” sebagai keberanian dan gaya hidup WEAK FRONT OF TC EFFORTS NGO ROLES •Championship LSM sdh ada dg jejaring yg efektif tp “on-off” tbts pendanaan •NGO tandingan dari TI •Meningkat tajam •Pemula: naik •Sasaran usia produktif EPIDEMI TEMBAKAU STRATEGI “LAWAN” GOVT ROLES •Sektoral simpang siur •Melemah krn intervensi TI •Lobi politik yg menggurita •Multi entry consistent marketing GLOBAL FRONT •Globalisasi sbg upaya ekpansi TI •Pemisikinan petani KONKLUSI PROFESI INDONESIA: Tobacco is un-controlled and un-regulated consumption good VISIONING THE FUTURE Melindungi Secara Totalitas Dari Bahaya Kesehatan Merokok MISI DIPERLUKAN Intervensi regulasi dalam melindungi individu warganegara dari kebiasaan merokok Penguatan jejaring masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat Denormalisasi Industri Rokok sebagai upaya kendalikan faktor risiko kesehatan diluar kesehatan (beyond health determinants MISI PENGUATAN REGULASI STRATEGI TERKAIT MISI KE-1 PENGUATAN PENERAPAN KTR TERMASUK TERUTAMA TERKAIT KAMPUS DAN GENERASI MUDA DALAM UPAYA MEMOTONG RANTAI ADIKSI PENGUATAN REGULASI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN DAN PROGRAM PEMERINTAH LAINNYA TERKONDISI (CONDITIONAL SERVICES RELATED TO CIVIC RESPONSIBILITY) Indikator Keberhasilan Misi pertama terukur keberhasilannya dengan adanya: Regulasi terkait KTR Perda KTR atau bertahap melalui Peraturan Bupati/Walikota Campus free tobacco industry Regulasi bagi mahasiswa Regulasi bagi dosen dan karyawan Regulasi bagi calon mahasiswa baru Regulasi terkait kegiatan sivitas akademika OP anti smoking Rekrutmen (KTA) dengan stop smoking Sertifikasi continuing professional devt dengan stop smoking MISI PENGUATAN JEJARING STRATEGI TERKAIT MISI KE-2 EKSPANSI JEJARING IKUTI PARADIGMA SOCIAL DEV GOAL (SDG AFTER MDG) TERMASUK JEJARING STAKEHOLDERS BIDANG ENV SUSTAINABILITY – ECONOMIC WELFARE – SOCIAL&HEALTH WELFARE, TERMASUK TERUTAMA MULTI RISKS & MUTI DISEASES STRATEGY EKSPANSI JEJARING PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN DAN MENERAPKAN PROBLEM BASED LEARNING DIBIDANG TC EKSPANSI JEJARING YANG MEMBANTU PEROKOK BERHENTI MEROKOK TERMASUK TERUTAMA KETAHANAN KELUARGA YANG BERDAYAKAN PEREMPUAN Indikator Keberhasilan(1) Terkait goal pembangunan di daerah (SDG pasca MDG: Mengaitkan TC dengan: Upaya penanggulangan kemiskinan dan perbaikan gizi Penurunan Kematian ibu dan anak Penanggulangan Penyakit infeksi dan non-infeksi Penanggulangan Napza dan gaya hidup beresiko lainnya Peningkatan kesejahteraan petani Proteksi daerah dari perdagangan internasional yang merugikan Pencegahan kesusakan lingk hidup dari ekspansi TI Indikator Keberhasilan(2) Terkait Kapasitasi Kompetensi TC pada Generasi Muda: Mengembangkan kompetensi (softskills & Hardskills) TC: Kurikulum berbasis kompetensi di sekolah mulai SD Kurikulum berbasis kompetensi di PT Indikator Keberhasilan(3) Terkait Upaya Stop Smoking: Kegiatan TC di Pramuka Kegiatan TC di PKK Kegiatan TC organisasi kepemudaan lain Yankes Stop Smoking di Puskesmas dan RS, termasuk di jejaring layanan primer swasta (dokter, bidan praktek, perawat praktek swasta) Pendekatan kedokteran modern Pendekatan konvensional (misal hipnoterapi dll) MISI DENORMALISASI STRATEGI TERKAIT MISI KE-3 STRATEGI PENCERAHAN DISEMUA RUANG PUBLIK, TERMASUK TERUTAMA DUNIA KAMPUS TERHADAP KEJAHATAN SISTEMATIK INDUSTRI ROKOK STRATEGI PENGUATAN REGULASI TERMASUK PENERAPANNYA SECARA SUNGGUH-SUNGGUH Indikator Keberhasilan INDIKATOR KEBERHASILAN Advokasi –sosialisasi-komunikasi efektif berbasis bukti yang menunjukkan “kejahatan sistematik TI” yang disyiarkan kepada semua stakeholder termasuk kepada regulator; pemerintah; swasta; dan masyarakat Penguatan penerapan regulasi anti merokok disemua lapisan terutama di kampus dan kelembagaan terkait generasi muda CLOSING REMARKS Kearifan Partisipatif-inklusif Keterbukaan Ciptakan peluang Kreatif-inovatif =Energetic warriors Inilah Tantangan Sesungguhnya