pengaruh strategi pemasaran dan experiential marketing

advertisement
PENGARUH STRATEGI PEMASARAN DAN EXPERIENTIAL
MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN
TERASH MINI CAFE SUNGAILIAT
KABUPATEN BANGKA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
NAMA
NIM
: HERMILA HARZALIA
: 302 12 11 041
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2016
PENGARUH STRATEGI PEMASARAN DAN EXPERIENTIAL
MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN
TERASH MINI CAFE SUNGAILIAT
Hermila Harzalia 3021211041
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Bangka Belitung
email:[email protected]
ABSTRACT
Customers’ loyalty has an important role and become an asset which is valuable
for businessman especially of cafe entrepreneur. Therefore, loyalty becomes the main
reason for a company to atttract and retain customers. It condition also happens on
Terash Mini Cafe Sungailiat which always maintains their existence in the middle of cafe
business competition. The aim of this research is to determine how the effect of marketing
strategy and experiential marketing on the customers’ loyalty at Terash Mini Cafe
Sungailiat. The population of this study is the customers of Terash Mini Cafe which are
407 respondents. This is descriptive quatitative research with total sample of 202
respondents which is obtained using Slovin formula, while the sampling technique uses
accidental sampling. The test of instrument uses validity test and reliability test. The data
analyzing method uses multiple linear regression with t test, F test and determination
analysis. The result of this research indicates that partially variable of marketing strategy
and experiential marketing has positive and significant effect on the customers’ loyalty at
Terash Mini Cafe Sungailiat with the value of variable of marketing strategy (X1) t value is
12.320 > ttable 1.972 and variable of experiential marketing tvalue is 5.940 > ttable 1.972.
Simultaneously variable of marketing strategy and experiential marketing also has
positive and significant effect on customers’ loyalty at Terash Mini Cafe Sungailiat with
the test result is Fvalue 193.593 > Ftable 3.04 with the significance level is 0.000 < 0.05. The
result of the test also get the value of Adjusted R Square in the amount of 0.657 or 65.7%
which means the variation of variable of customers’ loyalty can be explained by variable
of marketing strategy and experiential marketing while the remaining is explained by
other variable out of the reserach.
Keywords: Marketing Strategy, Experiential Marketing and Costumers’ Loyalty
PENDAHULUAN
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian
penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, termasuk Indonesia. Terbukti
saat krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu, UMKM hadir sebagai suatu solusi dari
sistem perekonomian yang sehat. UMKM merupakan salah satu sektor industri yang
sedikit bahkan tidak sama sekali terkena dampak krisis global yang melanda dunia.
Ketatnya persaingan mulai dari level terendah hingga level tertinggi dalam dunia
bisnis, membuat UMKM harus mempunyai strategi yang unggul dan mumpuni. Apabila
UMKM sebagai unit bisnis salah dalam menerapkan strategi akan berdampak dalam
2
kelangsungan usaha dan masa depan UMKM itu sendiri. Seorang pelaku UKM dituntut
harus bisa menerapkan strategi yang tepat, dalam kondisi yang tepat serta waktu yang
tepat pula. Penerapan strategi yang tepat bukanlah hal yang mudah, untuk mencapainya
seorang pelaku UMKM harus mempunyai pengetahuan dan kemampuan entrepeneurship
yang mendalam. Namun banyak diantara pelaku UMKM di Indonesia kurang atau bahkan
sama sekali tidak memiliki pengetahuan entrepeneurship. Sehingga seringkali kurang
tepat dalam menerapkan strategi yang seharusnya dijalankan. Tanpa dukungan strategi
yang tepat, perusahaan akan sulit untuk bertahan di tengah persaingan.
Hal serupa terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, banyak dari pelaku
UMKM yang tidak bisa membuat serta menjalankan strategi yang tepat, sehingga yang
terjadi adalah tidak tercapainya keberhasilan dalam suatu usaha bagi pelaku UMKM.
Perkembangan usaha di Bangka Belitung saat ini sangat meningkat dan kondisi
persainganpun semakin ketat. Menurut Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung peran UMKM mendominasi 99,96 persen dunia usaha. Cafe
termasuk kategori usaha kecil, namun diperlukan jiwa wirausaha. Seorang wirausahawan
perlu mempunyai desain produk, strategi pemasaran, dan solusi dalam mengatasi
problemmanajerial yang kreatif untuk bersaing dengan perusahaan lainnya. Cafe adalah
jenis restaurant yang paling sederhana dengan menu yang sangat sederhana pula.
Loyalitas pelanggan memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan,
mempertahankan pelanggan berarti meningkatkan kinerja keuangan dan mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan, hal ini menjadi alasan utama bagi sebuah perusahaan
untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Karena apabila perusahaan memiliki
seorang pelanggan yang loyal, maka hal itu dapat menjadi aset yang sangat bernilai bagi
perusahaan.
Menurut Griffin dalam Hurriyati (2010:129) bahwa loyalitas lebih mengacu pada
wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara
terus-menerus terhadap barang atau jasa suatu perusahaan yang dipilih. Pelanggan tidak
hanya secara terus menerus menggunakan produk atau jasa perusahaan, tetapi dengan
sendirinya pelanggan tersebut akan merekomendasikannya kepada orang lain sesuai
dengan pengalaman yang ia rasakan. Pelanggan yang loyal secara tidak langsung dapat
membantu perusahaan dalam mempromosikan produk atau jasa kepada orang-orang
terdekatnya. Tentu saja ini akan membantu perusahaan untuk mendapatkan pelanggan
baru.
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan
yang memberi arah kepada usaha – usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu,
pada masing – masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan
perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
Strategi pemasaran adalah cara yang paling tepat dalam upaya meningkatkan penjualan,
caranya ialah dengan menetapkan harga, melakukan promosi, serta saluran distribusi
terhadap barang dan jasa yang bisa memberikan kepuasan kepada konsumen (Assauri,
2011:168). Oleh karena itu, perusahaan harus bisa menerapkan strategi pemasaran yang
tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan strategi pemasaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu riset dan analisa pasar, keputusan tentang produk,
penetapan harga, promosi dan lokasi atau tempat (marketing mix).
Satu lagi variabel yang diduga ikut berperan dalam mempengaruhi loyalitas
pelanggan adalah experiential marketing. Suatu bentuk pendekatan pemasaran yang
mencoba menganalisis konsumen dengan menggunakan model-model psikologis dalam
menganalisis perilaku konsumen. Menciptakan persepsi positif suatu produk kepada
3
konsumen merupakan faktor penting untuk menunjang keberhasilan produk tersebut.
Persepsi positif yang telah tertanam di benak konsumen membuat konsumen dengan
mudah menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membeli suatu produk yang
diinginkannya.
Dalam pendekatan ini, pemasar menciptakan produk atau jasa dengan menyentuh
panca indra, hati, dan pikiran konsumen. Produk dapat menyentuh nilai emosional
konsumen secara positif dapat menjadikan memorable experience antara perusahaan dan
konsumen. Hal ini berpengaruh sangat baik bagi perusahaan karena konsumen yang puas
biasanya menceritakan pengalamannya menggunakan produk atau jasa suatu perusahaan
kepada orang lain.
Terash Mini Cafe merupakan salah satu bisnis cafe yang saat ini
mengalami perkembangan pesat dan dapat terus mempertahankan eksistensinya
ditengah persaingan bisnis cafe dan kedai kopi di kota Sungailiat Kabupaten
Bangka. Terash Mini Cafe berlokasi di pusat keramaian yang berada di daerah
perumahan, yaitu di Jalan Ki Hajar Dewantara No. 1 Sungailiat. Dengan melihat
sejarah cafe ini yang berkembang dengan pesat yang dahulunya hanya merupakan
sebuah cafekecil dengan fasilitas seadanya. Terash Mini Cafe dalam hal ini juga
memiliki pelanggan-pelanggan yang loyal meskipun tak dapat dipungkiri bahwa
setiap bulannya mengalami fluktuatif.
Situasi yang terjadi menunjukkan bahwa bisnis cafe seperti ini memang
mengalami pasang surut, ada banyak faktor yang mempengaruhinya seperti mulai
dari hal yang sederhana hingga hal yang kompleks seperti banyaknya pesaing.
Untuk itu sudah semestinya Terash Mini Cafe harus memiliki strategiyang jitu
agar para pelanggannya tetap memiliki rasa loyalitas terhadap Terash Mini Cafe
yang dalam hal ini dapat diwujudkan oleh melalui penciptaan strategi pemasaran
yang tepat dengan memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan
menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas produk, memberikan kenyamanan
kepada konsumen, serta meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan untuk
dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan pengalaman yang mengesankan
kepada para pelanggan melalui pendekatan experiential marketing.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diajukan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana strategi pemasaran, experiential marketing dan loyalitas pelanggan
pada Terash Mini Cafe Sungailiat ?
2. Bagaimana pengaruh strategi pemasaran secara parsial terhadap loyalitas
pelanggan pada Terash Mini Cafe Sungailiat ?
3. Bagaimana pengaruh experiential marketing secara parsial terhadap loyalitas
pelanggan pada Terash Mini Cafe Sungailiat ?
4. Bagaimana pengaruh strategi pemasaran dan experiential marketing secara
simultan terhadap loyalitas pelanggan pada Terash Mini Cafe Sungailiat ?
4
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran strategi pemasaran,
experiential marketing dan loyalitas pelanggan Terash Mini Cafe Sungailiat serta untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh strategi pemasaran, experiential marketing dan
loyalitas pelanggan Terash Mini Cafe Sungailiat baik secara parsial maupun simultan.
LANDASAN TEORI
Manajemen Pemasaran
Kotler dan Keller (2012:27) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai seni
dan ilmu dalam memilih target pasar dan mendapatkan, mempertahankan, dan
meningkatkan konsumen dengan membuat, memberikan, dan mengkomunikasikan nilai
konsumen yang superior.
Strategi Pemasaran
Assauri (2011:168) menjelaskan bahwa strategi pemasaran adalah serangkaian
tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan
serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan
dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
Experiential Marketing
Ali Hasan (2013:8) experiential marketing adalah pengalaman pribadi yang
terjadi karena respons terhadap stimulus tertentu dengan mengoptimalkan sensory,
emosional, cognitive experience, action, relationship marketing dalam usaha-usaha
pemasaran sebelum dan sesudah pembelian, pertukaran informasi dan ikatan emosional.
Loyalitas Pelanggan
Pendapat yang dikemukakan oleh Griffin dalam Ratih Hurriyati (2010:129)
bahwa loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan
untuk melakukan pembelian secara terus-menerus terhadap barang atau jasa suatu
perusahaan yang dipilih.
Menurut Oliver yang dikutip Ratih Hurriyati (2010:128) mengungkapkan ”
loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan
kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten
dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran
mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.
KERANGKA BERPIKIR
Sugiyono, (2014 : 128) mengatakan bahwa kerangka berpikir merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasi sebagai masalah penting. Kerangka berpikir dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
5
Gambar I Model Konseptual Hubungan Antara Strategi Pemasaran, dan Experiential
Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan
H1
Strategi
Pemasaran (X1)
Experiential
Marketing (X2)
H2
Loyalitas
Pelanggan (Y)
H3
H4
Sumber : Diolah peneliti, 2016
HIPOTESIS
H1 : Strategi pemasaran diduga rendah, experiential marketing diduga rendah
dan loyalitas pelanggan diduga rendah.
H2 : Strategi pemasaran secaraparsialberpengaruh positif dan signifikan
loyalitas pelanggan pada Terash Mini Cafe Sungailiat Bangka.
terhadap
H3 : Experiential marketingsecaraparsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas pelanggan pada Terash Mini Cafe Sungailiat Bangka.
H4 : Strategi pemasaran dan experiential marketing secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada Terash Mini Cafe
Sungailiat Bangka.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Sugiyono (2014 : 81), penelitian deskriptif kuantitatif adalah metode yang
digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak
digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014 : 148). Populasi dalam
penelitian ini adalah adalah konsumen yang berkunjung pada Terash Mini
CafeSungailiat yaitu sebanyak407 orang yang diambil dari jumlah pengunjung
rata-rata per hari.
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2014 : 149). Dalam penelitian ini teknik yang digunakan peneliti
adalah dengan menggunakan metode Accidental Sampling yaitu teknik pengambilan
sampel yang didasarkan pada kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila di pandang orang
yang kebetulan dtemui itu cocok sebagai sumber data. (Sugiono, 2014: 156)
6
Sampel dari penelitian ini adalah bagian dari jumlah populasi yaitu pelanggan
Terash Mini Cafe sebanyak 202 sampel.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer merupakan
sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui
media perantara).Data primer diperoleh dengan menyebar kuesioner kepada konsumen
Terash Mini Cafe.
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung
diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder diperoleh dari
dokumen,literature yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
Teknik Analisis Data
Analisis Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau melampirkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa niat untuk membuat kesimpulan yang
berlaku secara umum atau generalisasi.
Analisis Verifikatif
Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu
SPSS (Statistical Package For Social Science). Analisis statistik deskriptif digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku umum atau generalisasi(Sugiono, 2014 : 238).
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan yang ada di kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. (Imam
Ghozali, 2013:52). Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
(untuk setiap butir pernyataan dapat dilihat pada kolom corrected item-total
correlation) dengan r tabel untuk degree of freedom (df)= n-2, dalam hal ini (n)
adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka
butir atau indikator tersebut dinyatakan valid dan layak digunakan.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur sutau kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2013:47). Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpa (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai α > 0,60.
Uji Asumsi Klasik
Untuk mendapatkan ketepatan model yang akan di analisis, perlu dilakukan
pengujian atas beberapa persyaratan asumsi klasik yang mendasari model regresi.
Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
independen atau variabel dependen berdistribusi normal (Ghozali, 2013:160).
7
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2013:105). Tolerance mengukur
variabelitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas
lainnya. Jadi nilai tolerance yang terendah sama dengan nilai VIF yang tinggi
(karena VIF=1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolonieritas adalah jiika nilai tolerance>0,10 atau sama dengan nilai
VIF < 10.
Uji Heteroskedastisitas
Danang Sunyoto (2011 : 134), dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji
mengenai sama atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi
yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi
homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda maka disebut terjadi
heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Linier Berganda
Danang Sunyoto (2011, 124), analisis regresi linear berganda adalah suatu analisis
yang mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan model regresi
sebagai berikut:
Y=a+b1X1+ b2X2+e
Keterangan :
Y
= Loyalitas Pelanggan
b1-b2 = Koefisien regresi
a
= Konstanta
X1
= Strategi Pemasaran
X2
= Experiential Marketing
e
= Error
Pengujian Hipotesis
Uji T
Uji T disebut juga uji parsial, yang digunakan untuk menguji apakah suatu variabel
independen secara parsial berpengaruh atau tidak terhadap variabel dependen. Pada uji-t
terdapat nilai thitung dengan ttabel. Apabila thitung< ttabel, maka H0diterima yang berarti tidak
ada pengaruh antara masing-masing variabel X terhadap variabel Y. Apabila thitung> ttabel,
maka H0 ditolak yang berarti ada pengaruh antara masing-masing variabel X terhadap
variabel Y.Taraf nyata yang digunakan sebesar 5%.
Uji F
Danang Sunyoto (2011 : 126), Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel terikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan uji statistik F
dengan taraf signifikan α = 0,05 dan kriteria pengujian dimana bila Fhitung< Ftabel, maka H0
diterima dan Ha ditolak, berarti tidak terdapat pengaruh secara simultan. Bila Fhitung> Ftabel,
maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat pengaruh secara simultan
8
Koefisien Determinasi (Uji R-Square)
Imam Ghozali (2013 : 97), koefisien determinasi (R 2) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah setara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil bearti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif
Hasil Rekapitulasi Analisis Deskriptif
Tabel I Hasil Rekapitulasi Variabel Strategi Pemasaran, Experiential Marketing dan Loyalitas
Pelanggan
Variabel
Nilai
Kategori
Strategi Pemasaran
3,83
Tinggi
ExperientialMarketing
3.59
Tinggi
Loyalitas Pelanggan
3,66
Tinggi
Sumber: Data SPSS diolah peneliti, 2016.
Berdasarkan hipotesis deskriptif yang diduga dalam penelitian ini adalah Strategi
Pemasaran, Experiential Marketing dan Loyalitas Pelanggantinggi, maka hipotesis
pertama dalam penelitian ini ditolak. Hal ini dikarenakan hasil analisa deskriptif variabel
Sttrategi Pemasaran, Experiential Marketing dan Loyalitas Pelanggan termasuk kategori
penilaian tinggi.
Berdasarkan data diatas pula dapat kita simpulkan, variabel yang memiliki ratarata paling tinggi ialah variabel Strategi Pemasaran yang berarti persepsi pelanggan
terhadap Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh Terash Mini Cafe Sungailiat sudah
baik, karena kualitas makanan dan minuman di cafe tersebut baik, menetapkan harga
yang sesuai dengan kualitasnya, memberikan kenyamanan kepada konsumen sehingga
pelanggan merasa puas dan loyal terhadap cafe tersebut. Variabel Experiential Marketing
juga memiliki penilaian dalam kategori tinggi. Karena Terash Mini Cafe dapat
memberikan pengalaman yang mengesankan kepada pelanggan melalui penciptaan
pengalaman melalui panca indera rasa dan bau makanan dan minuman di cafe tersebut
enak, alunan musik akustik yang ada di cafe tersebut membuat pelanggan betah,
mencipatakan pengalaman dengan menarik emosi dan perasaan pelanggan dengan sense,
feel, think, act, dan relate. rerata paling rendah dari kategori keseluruhan variabel, oleh
karena itu Terash Mini Cafe harus mengevaluasi permasalahan-permasalahan seperti
kesejukan ruangan cafe, ragam menu makanan dan minuman yang tersedia, kecepatan
penyajian makanan, dan inovasi menu dapat meningkatkan kepuasan kepada pelanggan
dan meningkatkan loyalitas pelanggan di Terash Mini Cafe.
Sementara itu berdasarkan hasil penelitian juga diketahui bahwa loyalitas
pelanggan Terash Mini Cafe juga tinggi. Konsumen Terash Mini Cafe memiliki
kecenderungan untuk berkunjung kembali ke cafe dan menjadikan Terash Mini Cafe
sebagai pilihan utama mereka. Selain itu responden Terash Mini Cafe mengatakan hal
positif dan menyarankan kepada teman atau keluarga untuk berkunjung ke cafe tersebut.
9
Hal ini tentunya akan memberikan dampak yang positif kepada cafe karena akan
mendatangkan pelanggan yang baru.
Hasil Analisis Data
Uji Validitas
Tabel IIHasilUjiValiditas
Variabel
Item
rhitung
rtabel
Keterangan
Strategi Pemasaran
X1.1
0,696
0,138
Valid
X1.2
0,644
0,138
Valid
X1.3
0,654
0,138
Valid
X1.4
0,693
0,138
Valid
X1.5
0,740
0,138
Valid
X1.6
0,762
0,138
Valid
X1.7
0,754
0,138
Valid
X1.8
0,669
0,138
Valid
X2.1
0,708
0,138
Valid
X2.2
0,691
0,138
Valid
X2.3
0,640
0,138
Valid
X2.4
0,687
0,138
Valid
X2.5
0,624
0,138
Valid
X2.6
0,723
0,138
Valid
X2.7
0,695
0,138
Valid
X2.8
0,746
0,138
Valid
X2.9
0,769
0,138
Valid
X2.10
0,716
0,138
Valid
X2.11
0,627
0,138
Valid
X2.12
0,769
0,138
Valid
X2.13
0,722
0,138
Valid
Y1.1
0,589
0,138
Valid
Y1.2
0,616
0,138
Valid
Y1.3
0,639
0,138
Valid
Y1.4
0,560
0,138
Valid
Y1.5
0,727
0,138
Valid
Y1.6
0,647
0,138
Valid
Y1.7
0,749
0,138
Valid
Y1.8
0,577
0,138
Valid
Experiential Marketing
Loyalitas Pelanggan
Sumber: Data SPSS diolah peneliti, 2016.
10
Berdasarkan Tabel II dapat diketahui bahwa pengujian validitas instrumen
penelitian (kuesioner) dengan masing-masing pernyataan dari variabel strategi
pemasaran, experiential marketing dan loyalitas pelanggan mendapatkan nilai rhitung lebih
besar dari 0,138 rtabel sehingga keseluruhan instrumen dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Tabel III HasilUjiValiditas
Variabel
Alpha
Keterangan
Strategi Pemasaran
0,852
Reliabel
Experiential Marketing
0,914
Reliabel
Loyalitas Pelanggan
0,785
Reliabel
Sumber: Data SPSS diolah peneliti, 2016.
Berdasarkan nilai Cronbach Alpha yang tertera di tabel III dapat disimpulkan
instrumen yang digunakan reliabel atau handal, artinya instrument yang digunakan dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data atau mengukur objek yang telah
ditetapkan karena nilai Cronbach Alpha > 0.60.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Gambar II Hasil Uji Normalitas Histogram
Sumber: Data SPSS diolah peneliti, 2016.
Gambar III Hasil Uji Normalitas Normal Probability Plot
Sumber: Data SPSS diolah peneliti, 2016.
Berdasarkan tampilan grafik normal plot yang tersaji diatas dapat disimpulkan
bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Sedangkan pada grafik
normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebaran
11
mengikuti arah garis diagonalnya. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi
layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
Tabel IV Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N
202
Normal
Parameters
Mean
a,b
Std.
Deviation
,0000000
2,54803307
Most Extreme
Absolute
,058
Differences
Positive
,058
Negative
-,057
Test Statistic
Asymp. Sig. (2-tailed)
,058
c
,098
Sumber: Data SPSS diolah peneliti, 2016
Besarnya nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,098 yang artinya lebih besar dari
0,05. Berdasarkan interpretasi tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 diterima sedangkan
Ha ditolak yang artinya data residual berdistribusi normal.
Uji Multikolonieritas
Tabel V Hasil Uji Multikolonieritas
Keterangan
Colliniearity statistics
Tolerance
VIF
Strategi Pemasaran
0,697
1,435
Experiential Marketing
0,697
1,435
Sumber: Data SPSS diolah peneliti, 2016
Bahwa nilai VIF untuk variabel strategi pemasaran (X1) sebesar 1.435 dan
experiential marketing (X2) sebesar 1.435. Karena nilai VIF kurang dari 10, maka dapat
disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ditemukan adanya multikolonieritas. Selain
itu, dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari masing-masing variabel bebas lebih besar dari
0.10 strategi pemasaran (X1) sebesar 0.697 dan experiential marketing (X2) sebesar
0.697. Hal ini juga menunjukkan bahwa model regresi tidak ditemukan adanya
multikolonieritas.
12
Uji Heteroskedastisitas
Gambar IV Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data SPSS diolah peneliti, 2016
Berdasarkan grafik Scatterplot yang menguji pengaruh strategi pemasaran (X1) dan
experiential marketing (X2)terhadap loyalitas pelanggan (Y) pada Terash Mini Cafe
dapat terlihat ada titik-titik yang menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk digunakan.
Analisis Regresi Berganda
Tabel VI Hasil Analisis Regresi Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Std.Error
Beta
1 (Constant)
4,741
1,269
X1.Total
0,561
0,045
0,613
X2.Total
0,159
0,027
0,294
Sumber: Data SPSS diolah peneliti, 2016
Persamaan regresi berganda yang diperoleh dari hasil analisis adalah :
Y = 4,741 + 0,561X1+ 0,159X2+e
Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut:
1. Konstanta = 4,741
Jika variabel strategi pemasaran dan experiential marketing nilainya = 0, maka
loyalitas pelanggan nilainya 4,741.
2. Koefisien Strategi Pemasaran = 0,561
Jika strateg pemasaran mengalami peningkatan sebesar 1 (satu) satuan sementara
variabel lain tetap, maka loyalitas pelanggan akan meningkat sebesar 0,561satuan.
3. Koefisien Experiential Marketing = 0,159
Jika experiential marketingmengalami peningkatan sebesar 1 (satu) satuan sementara
variabel lain tetap, maka loyalitas pelanggan meningkat sebesar 0,159 satuan.
13
Uji Hipotesis
Uji T
Tabel VII Hasil Uji T
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std.Error
T
Sig
3,737
0,000
Beta
1 (Constant)
4,741
1,269
X1.Total
0,561
0,045
0,613
12,390
0,000
X2.Total
0,159
0,027
0,294
5,940
0,000
Sumber: Data SPSS diolah peneliti, 2016
Berikut ini hasil pengujian secara parsial masing-masing variabel.
1. Nilai konstanta (constant) sebesar 4,471 dengan nilai t hitung lebih besar dari t
tabel yaitu 3,737 (3,737 > 1.972) dan nilai signifikasi 0.000 lebih kecil dari 0.05
yang berarti signifikan untuk memprediksi loyalitas pelanggan pada Terash Mini
Cafe Sungailiat.
2. Nilai t hitung = 12.390 menunjukkan bahwa semakin tinggi strategi pemasaran
(X1) maka akan meningkatkan loyalitas pelanggan pada Terash Mini Cafe
Sungailiat.Nilai t hitung >t tabel (12.390>1.972) berarti H0 ditolak dan H2 diterima.
Kesimpulan: strategi pemasaran (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pelanggan pada Terash Mini Cafe Sungailiat.
3. Nilai t hitung = 5,940 menunjukkan bahwa semakin tinggiexperiential marketing
(X2) maka akan meningkatkan loyalitas pelanggan pada Terash Mini Cafe
Sungailiat.Nilai t hitung >t tabel (5,940>1.972) berarti H0 ditolak dan H3 diterima.
Kesimpulan: experiential marketing (X2) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas pelanggan pada Terash Mini Cafe Sungailiat.
Uji F
Tabel VIII Hasil Uji F
Model
Sum of
DF
Squares
Mean
F
Sig
193,593
,000
Square
1.Regression
2539,058
2
1269,529
Residual
1304,987
199
6,558
Total
3844,045
201
Sumber: Data SPSS diolah peneliti, 2016
Nilai Fhitung = 193,593 menunjukkan bahwa semakin besar strategi pemasaran
(X1) dan experiential marketing (X2) maka akan meningkatkan loyalitas pelanggan (Y)
pada Terash Mini Cafe Sungailiat.Nilai F hitung>F tabel ( 193.593 > 3.04) berarti H0 ditolak
dan H4 diterima.
Kesimpulan : strategi pemasaran (X1) dan experiential marketing (X2) berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y) pada Terash Mini Cafe Sungailiat.
14
Koefisien Determinasi
Tabel IX Hasil Uji Koefisien Determinasi(R2 )
Model
R
R Square
Change Statistic
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1
,813
,661
,657
2,561
Sumber: Data SPSS diolah peneliti, 2016
Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan angka Adjusted R Square 0,657
atau 65,7% yakni berarti variasi variabel loyalitas pelanggan dapat dijelaskan oleh
strategi pemasaran danexperiential marketing sisanya 34,3% dapat dijelaskan oleh
variabel lain diluar dari variabel penelitian.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data dari penelitian yang berjudul “Pengaruh
Strategi Pemasaran dan Experiential Marketingterhadap Loyalitas Pelanggan Terash Mini
Cafe Sungailiat”, didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil analisis deskriptif terlihat bahwa variabel strategi pemasaran,
experiential marketing, danloyalitas pelanggan pada Terash Mini Cafe Sungailiat
termasukkedalam kriteriatinggi yang berada pada rentang skor pada interval 3,41
- 4,20. Hal inidapatdilihatdariskor rata-rata yang dihasilkanoleh variabel strategi
pemasaransebesar3,83,
variabelexperiential
marketingsebesar3,59,
danvariabelloyalitas pelanggansebesar3,66.
2. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa variabel strategi
pemasaran mempunyai nilai thitung sebesar 12,320> ttabel dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000 atau < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada Terash Mini
Cafe Sungailiat.
3. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa variabel
experiential marketing mempunyai nilai thitung sebesar 4,431> ttabel dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 atau < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
experiential marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan pada Terash Mini Cafe Sungailiat.
4. Hasil pengujian secara simultan menunjukan bahwa variabel strategi pemasaran
dan experiential marketing berpengaruh terhadap loyalitas pelanggandengan nilai
signifikansi 0,000 dan Fhitung sebesar 193,593 sehingga semakin tinggi strategi
pemasaran dan experiential marketing akan mengakibatkan semakin tinggi pula
loyalitas pelanggan pada Terash Mini Cafe Sungailiat.
5. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel strategi pemasaran dan
experiential marketing mempunyai pengaruh sebesar 65,7% terhadap variabel
loyalitas pelanggan pada Terash Mini Cafe Sungailiat.
15
SARAN
1. Saran untuk Terash Mini Cafe
a. Hendaknya kepada pemilik Terash Mini Cafe perlu meningkatkan dan
membuat hal yang lebih menarik serta unik khususnya pada aspek promosi
penjualan produknya sehingga minat, kesan, dan ketertarikan konsumen pada
produk Terash Mini Cafe akan semakin tinggi. Terash Mini Cafe dapat
membuat akun media sosial sendiri agar tidak kalah bersaing dengan cafecafe lain, media sosial itu dapat membantu konsumen untuk lebih mengetahui
informasi tentang Terash Mini Cafe. Selain dapat dijadikan sebagai sarana
pemasaran produk yang paling murah dan berdampak signifikan terhadap
bisnis karena memiliki banyak pengguna serta tidak memerlukan biaya untuk
membuat sebuah akun jejaring sosial. Juga bisa dijadikan sebagai sarana
interaksi dengan konsumen melalui frekuensi iklan yang berulang setidaknya
akan membuat promosi produk terbaca oleh konsumen.
b. Berkaitan dengan kesejukan ruangan Terash Mini Cafe sebaiknya pemilik
cafe menyediakan kipas angin karena sirkulasi udara di Terash Mini Cafe
dikatakan belum cukup stabil terutama pada malam minggu dengan tingkat
kunjungan customer yang sangat padat dan ramai.
c. Diharapkan dilakukan penambahan jumlah karyawan part-time pada waktu
tertentu (weekend) yang dapat dilakukan oleh Terash Mini Cafe agar
penyajian makanan dan minuman yang diberikan cepat dan dapat
mengurangi antrian ketika customer tengah ramai karena dengan penyajian
yang lebih cepat tentunya akan membuat perasaan puas pelanggan semakin
meningkat.
2. Saran untuk Penelitian Selanjutnya
a. Menambah variabel penenlitian selain strategi pemsaran dan experiential
marketing sebagai variabel independen dan loyalitas pelanggan sebagai
variabel dependen karena masih banyak faktor atau variabel lain yang dapat
mempenggaruhi loyalitas pelanggan yaitu emotional bonding (ikatan emosi)
dan experiential providers (ExPros) meliputi communications (komunikasi),
visual identity (identitas visual), product prensence (kehadiran produk), co
branding (kerjasama), spatial environment (lingkungan), website dan people
(penjual).
b. Menggunakan lebih banyak sampel penelitian karena dengan semakin banyak
sampel akan memberikan hasil yang lebih akurat mengenai penelitian yang
dilakukan.
c. Menggunakan metode analisis lain selain SPSS yang mungkin dapat
memberikan hasil yang lebih baik lagi seperti analisis jalur (AMOS), Partial
Least Square dan Structural Equation Model.
16
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin & Tantri Francis. (2012). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Alma, Buchari. (2013). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Penerbit: Alfabeta
Bandung.
Andharini dan Rohmat. (2012). “Analisis Experiential Marketing dan Looyalitas
Pelanggan Jasa Wisata“. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.14. No.
2, September 2012: 128-137.
Andreani, Fransisca. (2007). “Experiential Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran)”.
Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol. 2. No. 1. Hal. 1-8.
Antara, (2015). “Krisis Ekonomi Global Diklaim Tak Pengaruhi UMKM Babel”.
(http://www.beritasatu.com/ekonomi/302729-krisis-ekonomi-global-diklaimtak-pengaruhi-umkm-babel.html, diakses 18 Maret 2016).
Arikunto, Suharsimi. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Sinar Grafika.
Assauri, Sofjan. (2011). Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep, dan Strategi. Jakarta:
Rajawali.
Bateman, Thomas S & Snell, Scoot A. (2008). Manajemen: kepemimpinan dan
kolaborasi dalam dunia yang kompetitif. Jakarta: Salemba Empat.
BSN. (2015). (http://www.bsn.go.id/main/berita/berita_det/5223, diakses 18 Maret
2016).
Daft, Richard L. (2006). Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Daryanto, (2011). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial
Nurani Sejahtera
Depkop. (2015). (http://www.depkop.go.id/berita-informasi/data-informasi/data-umkm/,
diakses 21 Maret 2016).
Dharmawansyah, Inggil. (2013). “Pengaruh Experiential Marketing dan Kepuasan
Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Rumah Makan Pring Asri
Bumiayu”. Management Analysis Journal. Universitas Negeri Semaarang.
Vol 2. No. 2. Hal 1-10.
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gregerius, Chandra. (2008). Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
Guirong, Shao dan Jian Lian. (2012). “An Analysis on the Effect of Supermarket
Experiential Marketing Impacting Customer Loyalty”. University of
Shaoxing, China. Hal. 256-262.
Handal, Nehemia S. (2010). Analisis Pengaruh Experiential Marketing Terhadap
Loyalitas. Jurnal Manajemen Universitas Diponegoro.
Hasan, A. (2009). Marketing. Yogyakarta: Medpress.
Hasan, Ali. (2013). Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Cetakan Pertama. Yogyakarta:
Penerbit CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Herlambang, Susatyo (2014). Basic Marketing (Dasar-Dasar Pemasaran) Cara Mudah
Memahami Ilmu Pemasaran. Yogyakarta: Pustaka Baru.
17
Heryanto, Hery. (2011). “Effect of Marketing Strategy on Consumer Loyalty Bajapuik
Savings at PT. BPR Berok Gunung Pangilun Padang”. International Journal
of Lean Thinking. Vol. 2, No.1 Hal. 59-87.
Hindarto, Daud P. (2013). “Hubungan Realationship Marketing dengan Loyalitas
Pelanggan Ritel”. Jurnal JIBEKA. Vol. 7. No.3 Agustus 2013: 41-46.
Hurriyati, Ratih. (2010). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung:
Alfabeta.
Kustini. (2007). “Penerapan Experiential Marketing”. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis.
Vol. 7. No. 2 September 2007: 44-57.
Kotler, Philip. (2011). Manajemen Pemasaran. Edisi Milennium. Jakarta: Penerbit
Prenhalindo.
Kotler, P dan Amstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi ke 8. Jakarta:
Erlangga.
Kotler dan Keller. (2012). Marketing Management Edisi 14, Global Edition. Pearson
Prentice Hall.
Probosuci, Kustania., dkk. (2014). “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus : Restoran Jepang Saboten Shokudo,
Malang)”. Universitas Brawijaya. Hal 1-10.
Nanle, Magaji., dkk. (2015). “Effect of Marketing Strategy on Customer Loyalty in the
Nigerian Oil and Gas Industry: The Mediating Role of Consumer Perceived
Value”.International Journal of Investment Management and Financial
Innovations. Vol. 1 No. 4. Hal 94-104.
Rangkuti, Freddy. (2010). Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated
Marketing Communication. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Satrio, Muhammad dan Santosa Budi. (2014). “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap
Loyalitas Pelanggan Yakult di Wonosobo”. Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Yogyakarta. Hal 1-15.
Saraswati, Riza., dkk. (2013). “Pengaruh Experiential Marketing terhadap Loyalitas
(Studi Pada Pelanggan Taman Indie Resto Malang)”. Jurnal Administrasi
Bisnis. Universitas Brawijaya. Vol. 6. No. 1. Hal 1-9.
Setiyaningrum, Ari., dkk. (2015). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.
................ (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sunyoto, Danang. (2011). Metodologi Penelitian Ekonomi (Alat Statistik & Analisis
Output Komputer). Jakarta : CAPS.
............... (2013). Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali
Konsumen). Jakarta: CAPS.
Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: CV Andi Offset.
18
Download