laporan kuliah kerja media pelaksanaan media relations pada pt

advertisement
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
PELAKSANAAN MEDIA RELATIONS PADA PT. TELKOM
KANDATEL SOLO
Disusun oleh :
Nama
: ALIF HIJRAH
NIM
: D 1605076
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna
memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIII KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul :
PELAKSANAAN MEDIA RELATIONS PADA PT. TELKOM KANDATEL
SOLO
Karya :
Nama
: ALIF HIJRAH
NIM
: D 1605076
Konsentrasi
:
PUBLIC RELATIONS
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir
Program DIII
Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta,
2008
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Dra. Christina TH. M.Si
PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir
“PELAKSANAAN MEDIA RELATIONS PADA PT. TELKOM KANDATEL
SOLO”
Oleh:
Alif Hijrah
D 1605076
Laporan ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia ujian Tugas Akhir Program DIII
Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 14 Mei 2008
Penguji I
Penguji II
Dra. Sri Urip Haryati, M.Si
NIP. 131 283 612
Dra. Christina Tri H., M.Si
NIP. 131 570 291
Mengetahui,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Dekan
Drs. H. Supriyadi. SN, SU
NIP. 130 936 616
MOTTO
Adapun hamba-hamba Tuhan yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang
berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa
mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, “salam”
(QS. Al-Furqan 25 : 63)
“Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat”
(H.R Ibnu Majas dari Anas)
Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini kupersembahkan untuk :
Allah SWT
Hanya Kepada-Nya hamba bersujud dan mengucap syukur atas nikmat sehat dan
nikmat iman yang telah diberikan
Untuk Almarhum Papah yang tercinta,
yang selalu memberikan arti pentingnya pendidikan
Untuk keluarga yang tersayang,
yang selalu memberikan dukungan material dan spiritual
Untuk Kak Ima yang selalu sabar memberikan bantuan dan dukungannya, beserta
teman-teman yang selalu bersama dalam suka dan duka
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya
penulis dapat melaksanakan Kuliah Kerja Media yang berlangsung selama satu
bulan dari tanggal 3 Maret s/d 31 Maret 2008 di PT. TELKOM Kandatel Solo dan
dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah
memberikan bimbingan dan dukungannya, laporan ini tidak dapat terselesaikan
dengan lancar. Karena itulah, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Supriyadi SN SU, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. A. Eko Setyanto selaku Ketua Jurusan Program Diploma III Ilmu
Komunikasi Terapan FISIP-UNS.
3. Dra. Christina TH. M.Si. selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga terselesaikan Tugas Akhir
ini.
4. Ir. Dwi Heryanto B, MT selaku General Manager dan Drs. Delly Iriansyah
selaku Deputy General Manager PT. Telkom Kandatel Solo.
5. Drs. Eko Rahmad Sudjito selaku Purel PT. Telkom Kandatel Solo
sekaligus pembimbing lapangan.
6. Bapak Soeprijadi, Ibu Murni dan Ibu Ma’in yang selalu memberikan
semangat dan dukungannya serta seluruh staf dan karyawan PT. Telkom
Kandatel Solo yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
7. Almarhum Papah yang selalu menjadi cerminan untuk menggapai
kesuksesan dalam hidup dengan rendah hati beserta keluarga yang selalu
memberikan dukungan material dan spiritual.
8. Eno dan nila, rekan magang di Telkom Kandatel Solo yang telah
memberikan semangat dan tawa selama menjalankan KKM. Jangan
menyerah, semangat terus dan jangan lupakan kenangan kita di sekretariat.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini masih
terdapat kekurangan disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itu
segala kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan lapang dada.
Semoga diharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca
khususnya pihak yang membutuhkan.
Surakarta,………………..2008
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. iii
HALAMAN MOTTO……………………………………………………… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….... v
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………. viii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang……………………………………....... 1
B.
Tujuan………………………………………………….6
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Public Relations……………………………… 7
B. Fungsi dan Pesan Public Relations……………………. 10
C. Tugas Public Relations………………………………....12
D. Tujuan Public Relations………………………………..14
E.
Definisi Media Relations ................................................15
F.
Keterkaitan Media Relations dengan Public Relations.. 18
G. Bentuk-bentuk Kegiatan Media Relations……………. 20
H. Praktik Media Relations………………………………. 21
BAB III
I.
Teknik-teknik Media Relations……………………….. 27
J.
Tujuan Media Relations………………………………. 28
DESKRIPSI PT. TELKOM KANDATEL SOLO
A. Sejarah PT. TELKOM………………………………… 29
B. Visi dan Misi PT. TELKOM………………………….. 32
C. Peran PT. TELKOM………………………………….. 33
D. Tujuan PT. TELKOM………………………………… 33
E.
Budaya Perusahaan PT. TELKOM…………………… 34
F.
Struktur Organisasi PT. TELKOM
Kandatel Solo…………………………………………. 36
G. Bidang Usaha PT. TELKOM…………………………. 42
H. Wilayah Usaha PT. TELKOM Kandatel Solo………... 44
I.
Arti Logo PT. TELKOM ………………………………44
J.
Arti Kredo Committed 2 U…………………………… 45
K. Pemasaran PT. TELKOM Kandatel Solo…………….. 46
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG DI PT. TELKOM SOLO
A. Pelaksanaan Media Relations pada
PT. TELKOM Kandatel Solo…………………………. 55
B. Aktivitas Kuliah Kerja Media………………………… 60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………. 65
B. Saran…………………………………………………... 67
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………69
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan semakin berkembangnya kualitas perusahaan terutama
di Indonesia, semakin ketat pula persaingan yang dihadapi. Hal inilah yang
menjadi pemicu bagi setiap perusahaan untuk lebih memberikan hasil yang
maksimal. Namun tidak mudah untuk merealisasikannya. Disinilah
dibutuhkan seseorang yang dapat menjembatani antara internal perusahaan
dengan eksternal perusahaan yaitu Public Relations Officer (PRO). Dimana
Internal Perusahaan yaitu publik yang ada didalam perusahaan dan Eksternal
perusahaan yaitu publik yang ada diluar perusahaan namun memiliki
kepentingan dengan perusahaan. Hal ini sangatlah penting demi mendukung
keberhasilan perusahaan. Dimana kepedulian terhadap totalitas kerja praktisi
public relations harus diutamakan karena dapat memprediksi masa depan
perusahaan nantinya. Sayangnya masih banyak yang belum juga menyadari
arti pentingnya public relations. Beberapa orang mengatakan bahwa
kehadiran public relations dinilai kurang berfungsi dengan baik didalam suatu
perusahaan. Pada kenyataannya, bukan karena tidak berfungsi dengan baik
hanya saja beberapa perusahaan yang salah memfungsikan public relations itu
sendiri.
Dan sedikit sekali praktisi PR khususnya di Indonesia yang betulbetul memahami bagaimana deskripsi kerja PR. Sebenarnya banyak contohcontoh perusahaan yang sudah berhasil disebabkan karena keterlibatan
praktisi PR didalamnya.
Perkembangan public relations mempunyai hubungan yang sangat
erat dengan kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang. Kemajuan tersebut
sekaligus merupakan kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Atas dasar
kepentingan itu, yaitu tercapainya tujuan, baik di bidang industri, teknik,
politik, ekonomi, sosial dan budaya membutuhkan kerja sama demi
kepentingan bersama. Tetapi dibalik kemajuan itu dapat menimbulkan
masalah-masalah baru yang dapat menghalangi tujuan di berbagai bidang
tersebut.
Dalam hal ini public relations memiliki sejumlah program serta jalan
keluar untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi pada
perusahaan agar tidak berdampak buruk. Disamping itu tetap mengetahui apa
yang diinginkan dan dibutuhkan oleh publik sehingga dapat memberikan
kepuasan.
Peran Public Relations sangatlah penting dalam membangun
hubungan baik dengan publik sehingga menimbulkan kepercayaan terhadap
barang atau jasa yang dihasilkan. Akan tetapi, Banyak hal yang dapat
dijadikan perbandingan bagi publik eksternal khususnya pelanggan dan calon
pelanggan dalam memilih suatu barang atau jasa yang diyakininya. Untuk itu
bagaimana membangun sebuah komunikasi yang efektif.
Sejauh yang kita ketahui, komunikasi merupakan hal yang penting
didalam kehidupan manusia khususnya dalam kehidupan sehari-hari.
Komunikasi dilakukan antar pelaku komunikasi dengan tujuan untuk
menyampaikan suatu pesan atau informasi. Tanpa adanya komunikasi, tidak
akan ada interaksi, pertukaran pikiran dll. Karena itu praktisi public relations
memilih menggunakan media dalam membantu menjalankan tugas-tugasnya.
Dengan alasan media sangat dekat dengan masyarakat dan lingkungannya.
Siapa yang tidak membutuhkan sarana media dalam kehidupannya, Pastinya
setiap orang membutuhkan informasi dengan mengandalkan media tersebut.
Disinilah komunikasi menjadi modal utama yang menjadi bagian terpenting
dalam aktifitas public relations. Tidak hanya sebatas komunikasi biasa namun
apakah komunikasi tersebut dapat dikatakan berhasil atau tidak. Karena
komunikasi yang efektif merupakan kunci utama keberhasilan public
relations untuk memperoleh reputasi yang positif dimata publik baik internal
maupunpun eksternal. Dengan melalui media, perusahaan dapat mengetahui
bagaimana situasi diluar perusahaan.
Hubungan antara Public Relations dengan Media merupakan dua
Profesi yang tidak dapat dipisahkan. Informasi tentang perusahaan mustahil
dapat diketahui publik tanpa bantuan media. Sebaliknya, media pun
membutuhkan informasi sebagai bahan berita. Dan dengan memberikan
informasi yang mereka butuhkan merupakan beberapa tata laku PR dalam
merangkul mitra media. Dengan harapan agar setiap kegiatan dan informasi
mengenai perusahaan tersebut dapat diliput oleh media secara jujur, akurat
dan berimbang. Sehingga public relations harus mengetahui seluk-beluk
mengenai latar belakang media massa terlebih dahulu sebelum memutuskan
untuk menjalin kerjasama agar dapat terjalin hubungan yang baik antara
perusahaan dengan pihak media.
Dengan
menggunakan
media
yang
tepat,
perusahaan
dapat
berkomunikasi dengan mudah untuk mengetahui keadaan perusahaan dan
mengetahui keadaan pasar demi tercapainya tujuan perusahaan. Walaupun
pada kenyataannya PRO lebih sering berkomunikasi secara tatap muka. Akan
tetapi, banyak hal yang tidak dapat dilakukan dengan cara tersebut dan tidak
semua publik dapat menerima serta menyampaikan informasi. Alasan inilah,
suatu perusahaan bekerja sama dengan media sebagai alat penghubung antara
perusahaan dengan publik. Maka suatu berita atau informasi yang ingin
disampaikan secara luas dapat tersampaikan secara cepat dan jelas. Sehingga
segala hal mengenai perusahaan ataupun publik dapat diterima dan ditanggapi
dengan baik pula.
Tidak banyak orang yang mengetahui apa saja dan sebatas mana
peranan seorang PR dalam menjalankan tugasnya. Ada beberapa orang yang
mengatakan bahwa seorang PR hanya akan ikut serta disaat perusahaan
tersebut mengalami suatu masalah. Tetapi apabila ditelusuri lebih dalam,
peran PRO tidak hanya berputar dilingkup tersebut. Banyak hal yang perlu
ditangani oleh seorang PR khususnya yang berkaitan dengan komunikasi.
Popularitas profesi PR tidak akan mungkin berjalan tanpa bantuan
atau kerjasama media yang ikut andil didalamnya. Karena semakin tinggi
frekuensi komunikasi yang dilakukan PRO, semakin tinggi pula awareness
dan persepsi publik terhadap perusahaan. Meskipun tidak mudah untuk
menyajikan suatu informasi yang dibutuhkan publik, Sehingga disinilah
kemampuan PRO diuji untuk mengetahui sampai dimana batas intelektual,
kreatifitas ataupun sensitifitas PR dalam mengetahui setiap perubahan yang
ada disekitarnya.
Tidaklah mudah untuk menjadi praktisi public relations yang
profesional tanpa melalui tahapan-tahapan. Setiap keputusan praktisi PR
sangat menentukan keberhasilan perusahaan. Karena itu, praktisi PR harus
mempersiapkan perencanaan setiap melangkah. Terutama apabila sudah
melibatkan pihak ketiga yaitu media massa untuk turut membantu
melancarkan komunikasi antara perusahaan dengan publik.
Demikian pula yang dilakukan oleh Public Relations PT. TELKOM
Kandatel Solo dalam usahanya untuk mengambil perhatian dan membangun
kepercayaan
publik
terhadap
perusahaan.
Demi
tercapainya
tujuan
perusahaan yaitu membuktikan kepeduliannya terhadap permintaan dan
kebutuhan pelanggan atau calon pelanggan dalam bentuk pelayanan jasa
telekomunikasi yang maksimal.
Alasan inilah yang menjadi kekuatan bagi PT. TELKOM Kandatel
Solo untuk bekerjasama dengan media. Itu sebabnya media relations
sangatlah penting sebagai alat penghubung komunikasi dan interaksi
perusahaan dengan publik melalui media cetak maupun elektronik, untuk
memperlancar
kegiatan-kegiatan
yang
dilakukan
serta
menghadapi
persaingan yang semakin ketat.
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, penulis tertarik untuk
mengangkat judul: “ PELAKSANAAN MEDIA RELATIONS PADA PT.
TELKOM KANDATEL SOLO.”
B. Tujuan Kuliah Kerja Komunikasi
Dalam pelaksanan praktek Kuliah Kerja Media penulis memiliki tujuan:
1.
Untuk mengetahui bagaimana dan sebatas mana peranan Public
Relations di PT. Telkom Kandatel Solo dalam melaksanakan media
relations.
2.
Untuk mengetahui bagaimana teknik-teknik media relations dalam public
relations PT. Telkom Kandatel Solo.
3.
Untuk mengetahui langkah-langkah media relations yang dilakukan oleh
Public Relations PT. Telkom Kandatel Solo.
4.
Untuk mendapatkan pengalaman kerja, mengetahui situasi dan
standarisasi kerja di perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Public Relations
Istilah Public Relations dalam pengertian sekarang lahir di Amerika
Serikat. Lahirnya public relations seperti yang dipraktekkan sekarang ialah
karena adanya kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang itu. Hal ini
menimbulkan berbagai definisi yang berbeda dari beberapa para ahli. Menurut
survey yang diadakan di Amerika Serikat 2000 orang terkemuka dalam bidang
tersebut telah mengemukakan definisi mereka tentang public relations dan dari
definisi-definisi yang mereka sampaikan diataranya terdapat anggapananggapan, bahwa public relations itu adalah suatu ilmu, suatu sistim, seni,
fungsi, proses, profesi, metoda, kegiatan, dsb.
Beberapa ahli public relations yang terkenal telah mengambil tiga
definisi yang mereka anggap yang terbaik dari definisi-definisi yang
disampaikan itu :
a. Definisi J.C., Seidel, Public Relations Director, division of Housing, State
of New York menyatakan bahwa “Public relations adalah proses yang
kontinu dari usaha-usaha management untuk memperoleh goodwill dan
pengertian dari para langganannya, pegawainya, dan publik umumnya,
kedalam dengan mengadakan analisa perbaikan-perbaikan terhadap diri
sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan.
b. Definisi W. Emerson Reck, Public relations adalah kelanjutan dari proses
penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-pelayanan dan sikap yang
disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang
atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka.
Kedua, pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan dan sikap adalah untuk
menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya.
c. Definisi Howard Bonham, Vice Chairman, America National Red Cross
menyatakan “Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan
pengertian publik yang lebih baik, untuk dapat memperdalam kepercayaan
public terhadap seseorang atau sesuatu organisasi/badan. (Frank Jefkins,
1995:8)
Selain daripada definisi-definisi diatas ada beberapa definisi lainnya yaitu:
“Public Relation adalah suatu fungsi management yang menilai sikap
publik, menunjukkan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi
atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencada kerja untuk
memperoleh pengertian dan pengakuan dari publik.” (Oemi Abdurrachman,
2001:25)
Menurut J.H. Wright mengemukakan Public Relations yang modern
adalah suatu rencana tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan
menanamkan kepercayaan publik dan menambah pengertian mereka.
Bertrand Russel Canfield menyatakan Public Relations adalah falsafah
management yang didalam tiap keputusan dan tindakannya mendahulukan
kepentingan orang lain.
Pandangan yang dikemukakan dalam Course in Public Relations for
Employees yang diterbitkan oleh New York Central Reilroad System
mengenai public relations yaitu :
a. They are the contacts you make every day – on the job, and with your
neighbours and friends. They are words you speak, the smile on your face.
b. “The public relations of any institutions,” menurut seorang ahli public
relations adalah The sum of all the impression people have regarding the
institution.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
public relations itu adalah suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh
pengertian, good-will, kepercayaan, penghargaan pada dan dari publik sesuatu
badan khususnya dan masyarakat umumnya. Dalam public relations terdapat
suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara sesuatu badan
dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang
menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi
kelangsungan hidup badan itu.
Untuk menghindari salah pengertian, kita lihat saja makna atau definisi
PR tesebut langsung dari kamus. Disini kita akan meninjau tiga definisi humas
secara internasional yaitu:
-
Definisi menurut (British) Institute of Public Relations (IPR)
Praktek humas atau PR adalah keseluruhan upaya yang
dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka
menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu
organisasi dengan segenap khalayaknya.
Yang dimaksud dengan “upaya terencana dan berkesinambungan”
berarti PR adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sebagai
suatu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan semuanya itu
berlangsung secara berkesinambungan dan teratur. Jadi, PR sama sekali
bukanlah kegiatan yang bersifat sembarangan atau dadakan.
-
Pernyataan Meksiko (The Mexican Statement)
“Praktek kehumasan adalah suatu seni sekaligus suatu disiplin ilmu
sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap
kemungkinan konsekuensi darinya, memberi masukan dan saran-saran
kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan program-program
tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau
kepentingan khalayaknya.” (Frank Jefkins, 1995:9).
Definisi Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan
komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu
organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
Sedangkan arti Public Relations menurut Standar PR-Excellence, Edisi
Pertama, buku yang diterbitkan oleh PT Telkom Indonesia. Tahun 2002,
adalah “Segala daya upaya dari suatu kegiatan komunikasi timbal balik yang
terencana secara terus menerus, ditujukan kepada publik internal maupun
eksternal, untuk meraih opini yang menguntungkan citra perusahaan
(Corporate Image), dengan tetap mengindahkan perilaku yang berlaku.”
B. Fungsi dan Peran PR
Daya tarik profesi PR adalah karena sebagai wakil organisasi ia
berkomunikasi dengan publik yang beragam termasuk mereka yang
mempengaruhi publik yaitu karyawan, investor, konsumen, mitra usaha,
media, masyarakat, pemerintah dan kebijakannya. Hal ini dapat menanggapi
beberapa pemahaman yang salah mengenai peran PR merupakan kegiatan
yang abstrak. Apabila seseorang menjalankan program kehumasan, pasti dapat
mengukur hasil-hasil yang sudah dicapai.
Hal inilah yang menjadi bukti dimana hampir semua industri dan
dunia usaha yang membutuhkan peran PR baik dalam lingkup pekerjaan yang
paling sederhana sebagai penerima tamu perusahaan (guest relations),
menghadapi kritik dan demonstrasi dari organisasi masyarakat, hingga
merancang dan menerapkan program komunikasi yang tepat bagi para
pemegang saham (investor relations)
4 fungsi yang dituntut dari petugas PR atau PR Officer (PRO), yaitu
sebagai:
- Communicator
Kemampuan berkomunikasi menjadi identitas seorang PR, apakah dia
seorang PR senior ataukah pemula. Fungsi komunikator melekat dalam
kegiatannya sehari-hari. Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi
secara intensif melalui media dan kelompok antarpesonal (interpersonal
communication) dipergunakan, komunikasi lisan, komunikasi tatap muka
sebagai mediator maupun persuader.
- Relationship
Hubungan baik adalah prinsip kerja dari seluruh tujuan kegiatan PR.
Apapun yang dilakukan orang PR selalu didasari untuk membina dan
meningkatkan relationship dengan publik. Apabial positif telah terjalin
dengan publik internal dan eksternal, otomatis tercipta saling pengertian,
dukungan kerjasama dan toleransi. Relationship yang tidak harmonis
beresiko menimbulkan ketidakpuasan publik yang pada akhirnya
mengancam kelangsungan bisnis perusahaan.
- Management Backup
Di banyak perusahaan fungsi PR tidak terlihat langsung dalam
operasional, berbeda halnya dengan fungsi pemasaran atau produksi yang
menentukan berjalan tidaknya roda operasional perusahaan. Oleh karena
itu, tidaklah heran banyak manajemen masih berkeyakinan ketiadaan
fungsi PR tidak mengganggu operational perusahaan. Sementara sebagian
manajemen telah meyakini bahwa PR ada digaris depan sekaligus
pengawal yang selalu siap menjaga reputasi perusahaan. Sedikit saja
manajemen yang menyadari keterlibatan PR dalam aktivitas operational
akan mempermudah penanganan krisis citra perusahaan.
- Good Image Maker
Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif. Tiga fungsi PR
tersebut: sebagai komunikator, meningkatkan hubungan baik dan
management backup, akan memuluskan langkah dalam membentuk citra
yang baik (good image maker). Namun di beberapa perusahaan atau
organisasi masih ada anggapan bahwa orang-orang yang ditempatkan di
bagian PR atau humas tidak menempatkan posisi yang berarti, atau
ekstrimnya sebagai posisi “buangan”. Padahal jika melihat negara-negara
maju, orang-orang yang ditempatkan di bagian PR, dipilih dari tenagatenaga terdidik dalam bidang kehumasan. (Ima Hardiman, 2007:7)
Ditengah menggeliatnya profesi dan apresiasi masyarakat terhadap PR,
masih ada pro kontra terhadap efektivitas perannya. Masih ada persepsi miring
mengenai peran petugas PR di instansi pemerintah yang seringkali dinilai
sebagai bagian penerima tahu/seksi protokoler, juru foto atau tukang kliping
berita saja. Tetapi sesungguhnya petugas PR harus aktif dan agresif
mengetahui dan mendapatkan informasi mendalam untuk dijelaskan ke
masyarakat. Tanpa informasi mendalam maka PR tidaklah berperan dan
dimana muncul masalah komunikasi antara instansi dengan publik, disitulah
peran PR dibutuhkan. Semakin tinggi ketergantungan masyarakat dengan
instansi/organisasi, semakin tinggi pula intensitas pemberitaan petugas PR
sebagai juru bicara.
C. Tugas Public Relations
Adapun tugas-tugas utama dari seorang manajer humas dapat diperinci
sebagai berikut:
- Menciptakan dan memelihara suatu citra yang baik dan tepat atas
organisasinya, baik itu yang berkenaan dengan kebijakan, produk, jasa,
maupun dengan para personelnya.
- Memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan
dengan citra, kegiatan, reputasi maupun kepentingan-kepentingan
organisasi, dan menyampaikan setiap informasi yang penting ini langsung
kepada pihak manajemen atau pimpinan puncak untuk ditanggapi atau
ditindak lanjuti.
- Memberi nasehat atau masukan kepada pihak manajemen mengenai
berbagai masalah komunikasi yang penting, berikut berbagai teknik untuk
mengatasinya.
- Menyediakan berbagai informasi kepada khalayak, perihal kebijakan
organisasi, kegiatan, produk, jasa, dan personalia selengkap mungkin demi
menciptakan suatu pengetahuan yang maksimal dalam rangka menjangkau
pengertian khalayak. (Frank Jefkins, 1995:28)
Disamping itu PR harus berperan di semua fungsi komunikasi yaitu
investor relations, media relations, internal relations, community relations,
government relations hingga special event. Dimana deskripsi kerja yang harus
dikuasai PR profesional agar dapat survive dalam melancarkan strategi
komunikasi yaitu Periklanan/advertising, Kegiatan Sosial Korporat/filantropi,
Sponsorship, Community Development, External Communications, Internal
Communication, Lobbying, Promosi, Publisitas, Riset PR, Special Event,
Press and media handling.
Untuk dapat menjalankan fungsi dan peranan yang baik, PR Officer
harus dapat menjalankan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kedalam disebut
Internal Public Relations dan kegiatan-kegiatan yang ditujukan keluar disebut
External Public Relations. Didalam Internal perusahaan, PR Officer bertugas
untuk: menyelenggarakan komunikasi yang sifatnya persuasif dan informatif
yang dapat dilaksanakan dengan cara tertulis, lisan dan conseling. Ia harus
mengadakan analisa tentang policy kepegawaian (personal policy), termasuk
gaji/upah,
honorarium,
dan
kesejahteraan
karyawan
lainnya.
Serta
menganalisa apa yang telah dilaksanakan didalam internal public relations,
dan mengadakan survey tentang “attitudes” para karyawan terhadap
instansinya, kebijaksanaan instansi dan kegiatan-kegiatannya. Sedangkan di
External perusahaan, PR Officer bertugas untuk menciptakan kesediaan
kerjasama dari publik, adalah:
-
-
Menilai sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan, terhadap para
pegawai dan metode yang digunakan.
Memberi advice consul pada pimpinan tentang segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan public relations mengenai perbaikan-perbaikan,
kegiatan-kegiatan, dll.
Memberikan penerangan-penerangan yang obyektif, agar publik tetap
diberikan informasi tentang segala aktivitas dan perkembangan badan itu.
Menyusun staf yang efektif untuk bagian itu. (Oemi Abdurrachman,
2001:39)
Dimana PR Officer harus bisa berkomunikasi dengan external publik yang
dapat dilakukan melalui personal contact (kontak pribadi), Press Releases,
Press Relations, Press conference & press briefings, Publicity, Radio dan
televisi, Film, Media komunikasi dan informasi lainnya.
D. Tujuan Public Relations
Disamping fungsi dan peranannya, PR Officer harus dapat menjalankan
tugas-tugasnya demi tercapainya tujuan yang semata-mata untuk mendukung
keberhasilan perusahaan.
Ada beberapa tujuan Public Relations yaitu:
-
-
-
Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya
kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. Guna untuk
menyesuaikan diri atas adanya kegiatan yang baru tersebut, maka
perusahaan harus berusaha mengubah citranya supaya kegiatan dan produk
barunya itu mendapatkan sambutan yang positif dari khalayaknya.
Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh
perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta
membuka pasar-pasar baru.
Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas
rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya,
sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan
kecaman,kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat
baik perusahaan.
Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif
dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
Untuk meyakinkan khalayak bahwasanya perusahaan mampu bertahan
atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam
menghadapi resiko pengambilalihan (take-over) oleh pihak-pihak lain.
Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para
pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari
suatu acara.
-
-
-
-
Untuk memastikan bahwasanya para politisi benar-benar memahami
kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan
yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan
pemerintah yang merugikan.
Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan
perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu
mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Menciptakan dan memelihara saling pengertian dengan maksud untuk
memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihakpihak lain yang turut berkepentingan. Dengan adanya satu penggal kata
“saling”, maka organisasi juga harus memahami setiap kelompok atau
individu yang terlibat dengannya.
Menanggulangi masalah-masalah komunikasi yang memerlukan suatu
perubahan tertentu, misalnya saja pengubahan sikap yang negatif menjadi
positif. (Frank Jefkins, 1995:56)
Untuk mencapai tujuan tersebut, diantaranya ialah mengembangkan
good will dan memperoleh opini publik yang favorable atau menciptakan
kerja sama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik.
”Mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja adalah tujuan
Internal Public Relations” (Oemi Abdurrachman, 2001:34).
Sedangkan tujuan External publik relations adalah untuk mengeratkan
hubungan dengan orang-orang diluar badan/instansi hingga terbentuklah opini
publik yang favorable terhadap badan itu.
E. Definisi Media Relations
Dalam kepustakaan lama tentang humas atau public relations (PR),
istilah yang umum dipergunakan untuk hubungan dengan media ini adalah
press relations atau hubungan pers. Istilah pers sendiri juga sering
diidentikkan dengan media cetak. Bahkan banyak kegiatan dalam media
relations menekankan betul pada penjalinan hubungan baik dengan media
cetak tersebut. Namun sebenarnya bukan hubungan dengan pers melainkan
dengan media.
Istilah press relations masih banyak dipergunakan sampai saat ini,
termasuk untuk menggambarkan hubungan media penyiaran atau media online. Tetapi dengan mengingat perkembangan media massa dan juga praktik
PR, istilah yang paling tepat dipakai adalah media relations.
“Media relations hanya salah satu bagian dari public relations, namun
ini bisa menjadi perangkat yang sangat penting dan efisien” (Frank Jefkins,
1995:98).
Media relations adalah publisitas, Lebih jelasnya yaitu usaha untuk
mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau
informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman
bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Hubungan
ini tidak hanya terkait dengan kalangan pers saja melainkan juga semua
bentuk media lainnya seperti media cetak dan media elektronik (radio, televisi
dan sebagainya). Hal ini penting karena akan menopang keberhasilan
program, dan efisien karena tak memerlukan banyak daya dan dana untuk
menginformasikan program yang hendak dijalankan dengan menggunakan
teknik publisitas.
“media relations berhubungan dengan media komunikasi untuk
melakukan publistas atau meresponse kepentingan media terhadap organisasi”
(Yosal Iriantara, 2005:28).
Media relations itu berkenaan dengan media komunikasi. Media
komunikasi ini diperlukan karena menjadi sarana yang sangat penting dan
efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Di sisi lain, media relations itu
pada dasarkan merupakan pemberian informasi atau memberi tanggapan pada
media pemberitaan atas nama organisasi atau klien. Karena berhubungan
dengan media itulah, maka ada yang menyebutkan bahwa media relations itu
merupakan fungsi khusus di dalam satu kegiatan atau program PR.
Hubungan dengan media (media relations) yang semula merupakan
hubungan kerja yang sederhana antara petugas Purel dengan beberapa rekan
redaktur, telah menjadi semakin kompleks, karena meningkatnya jumlah
media, karena media itu juga semakin terspesialisasi karena persaingan
antarmedia semakin meningkat dan karena publisitas telah berperan lebih
penting dalam public relations.
Dengan demikian media relations bisa diartikan merupakan bagian
dari PR eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan
media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dan publikpubliknya untuk mencapai tujuan organisasi. Tetapi dari sisi organisasi,
membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa itu paling
tidak berarti memenuhi dan menanggapi kebutuhan dan kepentingan media
massa terhadap organisasi tersebut. Karena watak komunikasi dalam PR
adalah dua arah, maka praktik media relations pun bukan hanya
mengkomunikasikan ke luar organisasi melainkan juga menjadi komunikan
yang baik dari apa yang dikomunikasikan dari luar organisasi.
Secara sederhana, bila digambarkan arus komunikasi dalam praktik
media relations itu akan muncul seperti berikut ini:
Media Massa
Organisasi
Publik(-publik)
Gambar tersebut menunjukkan, organisasi menyampaikan informasi,
gagasan atau citra melalui media massa kepada publik. Sedangkan publik, bisa
menyampaikan aspirasi, harapan, keinginan atau informasi melalui media
massa pada organisasi.
F. Keterkaitan Media Relations dengan Public Relations
Pada masa awal berdirinya organisasi atau tahap kelahiran, PR
sebagai fungsi organisasi memang dijalankan. Namun pemisahan fungsi PR
seperti halnya media relations belum ada. Bagian atau divisi PR pun belum
terbentuk. Begitu organisasi memasuki tahap kedewasaan atau kematangan,
maka organisasi itu makin kompleks. Unit-unit kerja dengan bidang tugas dan
tanggung jawab sudah jelas terbentuk dan salah satunya yaitu bagian PR.
Program dan kegiatan PR pun beragam.
Pada tahap organisasi mencapai kematangan itulah kebutuhan untuk
menjalin hubungan dengan media akan terasa. Akan tetapi karena kebutuhan
untuk menjalin hubungan dengan media belum sebesar saat organisasi
memasuki tahap kematangan, maka fungsi media relations belum menonjol.
Berbeda halnya dengan saat organisasi memasuki tahap kematangan,
organisasi tersebut sangat dirasakan kehadirannya oleh publik sehingga publik
memiliki rasa ingin tahu tentang organisasi itu. Dalam keadaan seperti ini,
media relations bukan lagi sekedar kebutuhan melainkan satu keharusan yang
harus dijalankan suatu organisasi.
Bila media dan insan media dipandang sebagai salah satu dari sekian
kelompok publik yang harus dilayani organisasi, maka media relations
dijalankan untuk melayani kelompok publik. Kelompok publik ini memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi dengan khalayak luas, yang di dalamnya
ada publik organisasi. Karena itu, media relations pun berarti membangun
komunikasi yang harmonis dengan kelompok publik tersebut. Media massa
memiliki
kemampuan
membentuk
opini
publik
dan
adakalanya
berkepentingan untuk membentuk opini publik guna membentuk citra atau
reputasi positif organisasi, ini sekedar menunjukkan keterkaitan antara
organisasi dan media massa dalam program PR.
Media massa menjadi penting bagi kegiatan dan program PR
dikarenakan memiliki kekuatan. Bukan sekedar mampu menyampaikan pesan
kepada jutaan khalayak sekaligus. Tetapi lebih karena media menjalankan
fungsi mendidik, mempengaruhi, menginformasikan dan menghibur. Maka
media massa memiliki potensi untuk membangkitkan kesadaran, mengubah
sikap, pendapat dan perilaku, mendorong tindakan, dan ada juga yang
menyebutkan bahwa media massa bisa membantu kita merumuskan cara
memandang dunia.
Dengan kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya, maka peran
media tidak bisa diabaikan begitu saja dalam program dan kegiatan PR. Dalam
banyak perencanaan program atau kegiatan PR, media massa merupakan salah
satu aspek yang diperhitungkan dan dipertimbangkan oleh perencana. Dengan
menyadari dan mengetahui pentingnya posisi media dalam program dan
kegiatan PR itu, maka menjalin hubungan dengan media merupakan suatu
keharusan. Tetapi hubungan dengan media itu dijalin bukan sekedar
menjalankan peran PR atau sebagai solusi setelah timbul masalah, melainkan
terus dipelihara sepanjang organisasi itu ada. (Yosal Iriantara, 2005:23)
G. Bentuk-Bentuk Kegiatan Media Relations
Dalam upaya membina hubungan media, PR akan melakukan berbagai
kegiatan yang berhubungan dengan media antara lain:
- Interview. Mengorganisir wawancara sesuai permintaan media, atau
inisiatif petugas PR mengajukan wawancara dengan menampilkan nara
sumber dan topik yang bernilai berita. Wawancara bisa ditayangkan secara
langsung (live on air) ataupun direkam tergantung kesepakatan dengan
media. Petugas PR menyediakan data, fakta, dan informasi agar media
dapat melengkapi beritanya. Wawancara antara nara sumber dengan
penyiar radio/TV, bisa berlangsung di studio atau melalui telepon.
- Media Briefing. Merancang sesi khusus untuk memaparkan latar belakang
informasi atau kejadian, bukan sekedar spot news kepada media tertentu.
Berikan informasi selengkap-lengkapnya kepada reporter yang datang, fact
sheets, media kit, backgrounder, foto-foto dan publikasi lain.
- Media Partisipation. Mengajak media untuk berpartisipasi dalam kegiatan
khusus yang juga dihadiri oleh tokoh masyarakat dengan menyediakan
berbagai bentuk promosi seperti hadiah, tiket, suvenir.
- Media Tour. Mengundang sejumlah media untuk tur baik di dalam atau
luar kota, untuk melihat fasilitas organisasi syaratnya harus ada wakil
perusahaan dari top manajemen yang menemani media agar dapat
diwawancarai atau memberi presentasi.
- Press Release. Siaran pers sebagai publisitas yaitu media yang banyak
digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan berita.
Istilah Press Release mempunyai pengertian yang luas, tidak hanya
berkenaan dengan media cetak (surat kabar dan majalah), tetapi mencakup
media elektronik (radio dan televisi).
- Press Conference/Jumpa Pers. Syarat utama dari sebuah konfrensi pers
adalah berita yang disampaikan kepada wartawan sangat penting. Sebuah
konferensi pers diselenggarakan bila ada peristiwa-peristiwa penting di
suatu instansi/perusahaan/badan, atas inisiatif sendiri atau permintaan
wakil-wakil pers. (Ima Hardiman, 2007:54)
H. Praktik Media Relations
Media relations sebagai bagian dari PR tentu saja mengikuti langkahlangkah standar dalam PR. Proses PR yang standar itu diawali dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
-
-
-
-
-
Pengumpulan fakta
Pengumpulan fakta bisa dilakukan dengan penelitian, menganalisis
pemberitaan media atau membaca kecenderungan (trend analysis).
Merumuskan permasalahan
Berdasarkan hasil penelitian atau kajian itu kemudian dirumuskan
permasalahan yang dihadapi organisasi. Sebagai contoh: organisasi
menghadapi permasalahan memburuknya citra salah satu produk atau
publik memberikan persepsi yang salah mengenai inovasi produk yang
dijalankan organisasi bisnis.
Perencanaan dan penyusunan program
Berdasarkan permasalahan yang sudah dirumuskan itu lalu dibuat
perencanaan untuk memperbaikinya. Misalnya, setelah diketahui citra
perusahaan yang memburuk, kemudian merencanakan dan menyusun
program pemulihan citra.
Menjalankan rencana itu melalui tindakan dan komunikasi
Tindakan tersebut misalnya dengan meluncurkan iklan yang bafu atau
menyelenggarakan konferensi pers.
Melakukan evaluasi terhadap semua rangkaian kegiatan dan program PR
Evaluasi tersebut pada umumnya untuk melihat pengaruh jangka pendek
(keluaran program/output) dan pengaruh jangka panjang (dampak
program/outcome). Perubahan persepsi publik terhadap produk setelah
melihat iklan atau komunikasi lain yang dilakukan organisasi merupakan
hasil program PR. Bila persepsi itu bertahan lama dan berubah menjadi
keyakinan seta tertanamnya citra baik, maka hal itu adalah dampak
program atau kegiatan PR organisasi. (Yosal Iriantara, 2005:33)
Praktik media relations dapat saja dijalankan sebagai salah satu strategi
komunikasi yang dijalankan organisasi. Artinya, setelah kita merumuskan
permasalahan, menganalisis kemungkinan penyelesaiannya, dan merumuskan
kebijakan yang akan diambil, di dalamnya sudah diperhitungkan dimensi
media relations. Dalam merencanakan program atau kegiatan PR secara
keseluruhan, media relations termasuk salah satu bentuk kegiatan yang hendak
dijalankan.
Berikut proses PR dengan tahapan-tahapannya yang dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
Analisis Sikap dan Relasi
Organisasi dengan lingkungannya
Umpan Balik, Evaluasi &
Penyesuaian
Penentuan Sikap Tiap
Kelompok pada Organisasi
Pelaksanaan kegiatan
Terencana
Analisis Opini
Rencana Perbaikan Sikap
Kelompok
Analisis Potensi Masalah,
Kebutuhan atau Peluang
Perumusan Kebijakan
Apa yang diuraikan tersebut adalah menempatkan media relations
sebagai bagian dari PR secara keseluruhan.
PR Officer harus selalu membina hubungan baik dengan pers agar
perusahaan/organisasi diketahui dan dikenal publik. Untuk itu praktisi PR
harus mengerti betul media.
Berikut ini adalah sebuah ringkasan atau rangkuman atas hal-hal
penting perihal pers yang harus diketahui oleh seorang praktisi PR:
-
Kebijakan editorial yaitu kebijakan redaksinya, yang menyangkut visi dan
misi media, isi dan bentuk media yang diterbitkan. Misalnya surat kabar
secara reguler memuat secara rinci dan khusus tentang berita bisnis.
-
-
-
-
-
-
Frekuensi penerbitan yaitu harian, mingguan, dwi-mingguan, seminggu
dua kali, bulanan, triwulanan, tahunan. Edisi tertentu setiap harinya
dianggap penting.
Tanggal terbit yaitu batas waktu dan tanggal pemasukan berita ke media
massa, termasuk untuk isu berita mendatang. Bergantung frekuensi dan
proses pencetakan. Sekarang dikenal dengan cetak jarak jauh.
Proses pencetakkan yaitu jenis pencetakan media massa yang digunakan
seperti letterpress, photogravure, atau lithography, offset litho yang kini
cukup populer di berbagai belahan dunia.
Daerah sirkulasi yaitu daerah sirkulasinya, mencakup internasional,
nasional, regional, satu kota, pinggiran kota, pemuatan kasus-kasus
tertentu menjadi bagian pemuatan regional propinsi tertentu.
Jangkauan pembaca yaitu bagaimana karakteristik/profil orang-orang
yang membaca media itu, dilihat dari kelompok umur, jenis kelamin,
tingkat sosial, pekerjaan, kepentingan khusus, kebangsaan, kelompok
etnis, agama dan politik.
Metode distribusi yaitu cara penyebaran media tersebut. Misalnya, dijual
eceran di toko buku, eceran langsung di terminal, rumah ke rumah, atau
berlangganan. (Soleh Soemirat, M.S dan Elvinaro Ardianto, M,Si,
2004:123)
Kaitan PR dengan pers/media massa harus tetap erat, karena itu
sangatlah penting bagi praktisi PR untuk selalu menjaga hubungan baik
dengan pers.
Berikut akan diuraikan beberapa prinsip umum yang perlu
diperhatikan oleh praktisi PR dalam rangka menciptakan dan membina
hubungan pers yang baik:
- Memahami dan melayani media. Dengan berbekal semua pengetahuan
diatas, maka seorang praktisi PR akan mampu menjalin kerja sama dengan
pihak media. Ia juga akan dapat menciptakan suatu hubungan timbal balik
yang saling menguntungkan.
- Membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya. Para praktisi
PR harus senantiasa siap menyediakan materi-materi yang akurat di mana
saja dan kapan saja hal itu dibutuhkan. Hanya dengan cara inilah ia akan
diakui sebagai suatu sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya
oleh para jurnalis
- Menyediakan salinan yang baik. Misalnya menyediakan reproduksi fotofoto yang baik, menarik, dan jelas. Dengan adanya data langsung melalui
komputer (teknologi ini sangat memudahkan koreksi dan penyusunan
ulang dari suatu terbitan, seperti siaran berita, penyediaan salinan naskah
dan foto-foto yang baik secara cepat menjadi semakin penting.
-
-
-
Bekerja sama dalam penyediaan materi. Sebagai contoh, petugas PR dan
jurnalis dapat bekerja sama dalam mempersiapkan sebuah acara
wawancara atau temu pers dengan tokoh-tokoh tertentu.
Menyediakan fasilitas verifikasi. Para praktisi PR juga perlu memberi
kesempatan kepada para jurnalis untuk melakukan verifikasi
(membuktikan kebenaran) atas setiap materi yang mereka terima. Contoh
konkretnya, para jurnalis diizinkan untuk langsung melihat fasilitas atau
kondisi-kondisi organisasi/perusahaan yang hendak diberitakan.
Membangun hubungan personal yang kokoh. Suatu hubungan personal
yang kokoh dan positif hanya akan tercipta serta terpelihara apabila
dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, kerja sama, dan sikap saling
menghormati profesi masing-masing. (Frank Jefkins, 1995:116)
Pemilihan media massa yang sesuai dengan sasaran khlayak sangat
penting dalam tahap persiapan dan penyebaran berita. Pelaksanaan pengiriman
berita dan artikel tanpa membeda-bedakan media, tanpa pengetahuan
mengenai isi redaksionalnya, khalayaknya, dan kebijakan redaksional dari
media tersebut akan sia-sia. Menyadari potensi yang dimiliki oleh media
massa dalam penyebarluasan berita dan informasi, maka diperlukan pemikiran
tentang pemilihan media dan cara-cara menggunakan media tersebut, sehingga
dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Disamping media berita (surat
kabar dan majalah) cukup potensial, maka media yang dianggap ampuh untuk
kegiatan komunikasi dalam public relations adalah media siaran, seperti siaran
radio dan televisi.
1. Koran
Bahwa orang membaca koran untuk memperoleh informasi
memang tidak salah, namun terlalu sederhana.
Seseorang ingin tahu sesuatu karena berbagai alasan yaitu:
- Untuk meraih prestise.
- Menghilangkan kebosanan.
- Agar merasa lebih dekat dengan lingkungannya atau untuk
menyesuaikan perannya di masyarakat. (William L. Rivers, Jay W.
Jensen, Theodore Peterson, 2003:313)
Untuk itu bagaimana praktisi PR harus mengetahui bagaimana
menulis berita yang baik, terlebih dulu harus mengetahui apa yang disebut
berita. Berita adalah fakta, opini, dan nilai-nilai yang dikomunikasikan
yang menarik perhatian sejumlah orang.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi sesuatu berita yang baik adalah
sebagai berikut:
- Akurat (accurate), yakni singkat, padat, dan sesuai dengan kenyataan.
- Tepat waktu atau aktual
- Objektif artinya sama dengan fakta yang sebenarnya tanpa opini
penulisnya yang dibuat-buat.
- Menarik, artinya apa yang disajikan itu terdiri dari kata-kata dan
kalimat yang khas, segar, dan enak dibaca.
Pada umumnya berita itu terdiri dari tiga bagian, yaitu:
- Judul atau kepala berita (headline).
- Pokok berita (lead).
- Tubuh berita (body). (F. Rachmadi, 1992:90)
Agar surat kabar dapat menyampaikan informasi dengan sebaikbaiknya, maka berita yang disiarkan harus lengkap. Karena dalam klipping
berita lengkap harus mengandung unsur 5W (+1H), yaitu pertanyaan
pertanyaan yang timbul dalam pikiran setiap orang yang membaca berita.
Pertanyaan-pertanyaan itu ialah:
-
What
: Apa yang terjadi
-
Why
: Mengapa peristiwa itu terjadi
-
Who
: Siapa yang melakukan atau terlibat dalam
peristiwa
-
When
: Kapan peristiwa itu terjadi
-
Where
: Dimana peristiwa itu sampai terjadi
-
How
: Bagaimana peristiwa itu berlangsung
2. Media Siaran
Siaran radio mempunyai kemampuan menjangkau pendengar di
segenap penjuru tanah air tanpa kesulitan karena letak geografis maupun
jarak siaran radio, dapat diikuti oleh sebagian besar penduduk. Apalagi
sejak dikembangkannya transistor, penyebaran radio di Indonesia semakin
meningkat.
-
Beberapa keunggulan siaran radio, diantaranya:
Siaran radio punya kekuatan untuk mengutarakan gagasan atau
pendapat secara sederhana dan langsung.
Sangat luwes (flexible), karena mudah dikoreksi, ditambah atau ditulis
kembali sebelum disiarkan.
Radio sudah mempunyai khalayak khusus.
Kelemahan utama siaran radio:
Uraian dialog dan kandungan materinya kurang bervariasi.
Fakta-fakta tidak bisa dibeberkan selengkapnya, karena selain harus
sederhana, isi siaran harus disusun singkat.
Melelehkan, karena perhatian para pendengar harus dipusatkan pada
suara atau satu pokok acara selama waktu tertentu. (F. Rachmadi,
1992:89)
Penggunaan siaran televisi untuk menyebarluaskan informasi dan
berita sudah dimulai sejak tahun 1962. Namun perluasan siarannya baru
dimulai sejak 1976, yaitu sejak adanya satelit palapa. Sebagai media massa
yang didukung oleh teknologi modern televisi memiliki banyak
keunggulan antara lain:
-
Siaran
yang
dipancarkan
dapat
menjangkau
seluruh
lapisan
masyarakat.
-
Punya daya tarik khusus sebagai media “pandang-dengar” (audiovisual). (F. Rachmadi, 1992:89)
I. Teknik-teknik Media Relations
Teknik media relations yang menjadi tumpuan adalah bagaimana
melayani kebutuhan informasi dari insan media. Dan yang kedua yaitu
bagaimana informasi kegiatan tersebut bisa tampil di media. Melayani
kebutuhan insan media berarti menyediakan informasi yang diperlukan
setidaknya dengan menjawab setiap unsur 5W+1H. Sedangkan mengupayakan
siaran pers satu kegiatan bisa dipublikasikan melalui media massa berarti
mesti mencari nilai berita dari peristiwa yang berlangsung.
Pada dasarnya teknik-teknik komunikasi bermedia dipergunakan
dalam media relations. Dua teknik yang umum dipergunakan adalah publisitas
dan periklanan. Publisitas yang mengartikan sebagai PR yang bebas biaya
dengan cara menyampaikan sebagai PR yang bebas biaya dengan cara
menyampaikan pesan melalui media massa. Dengan maksud menyampaikan
informasi dari perspektif pembuat pesan yakni organisasi. Publisitas dilakukan
antara lain dalam bentuk pemberitaan atau tulisan berupa artikel. Sedangkan
periklanan adalah penyampaian pesan nonpribadi dengan mengeluarkan biaya
melalui media massa untuk menginformasikan atau mempengaruhi.
Sejalan dengan perkembangan bisnis media massa di Indonesia
sekarang ini, ada percampuran antara publisitas dan periklanan. Percampuran
ini menghasilkan bentuk yang dinamakan pariwara, advertorial (advertisingeditorial), infotorial (information editorial) atau infomercial (information
comercial). Wujudnya adalah iklan dalam bentuk pemberitaan atau bisa juga
dibalik, pemberitaan yang mengandung iklan. Didalam public relations iklan
banyak digunakan, baik didalam surat-surat kabar, majalah, maupun radio,
televisi dan bioskop-bioskop (slide).
Informasi atau message yang
disampaikan dengan menggunakan iklan dapat dijamin, bahwa tiap kalimat
dan tiap kata yang disampaikan pada publik tidak akan berubah. (Yosal
Iriantara, 2005:23)
Adapun petunjuk-petunjuk mengenai dasar-dasar penyajian iklan
sebagai berikut:
- Harus terus terang, adil, dan jujur
- Kemukakan message itu langsung kepada individu di dalam bahasanya.
Berarti pula bahwa didalam menggunakan kata-kata harus tepat.
- Dalam menyampaikan message jangan memandang komunikan lebih
rendah atau lebih tinggi dari komunikator.
- Gunakan kata-kata yang sederhana dan fakta-fakta sehingga komunikan
dengan segera dapat mengerti dan percaya apa yang dikemukakan oleh
komunikator. (Oemi Abdurrachman, 2001:102)
J. Tujuan Media Relations
Tujuan kegiatan PR merupakan penjabaran dari tujuan yang hendak
dicapai organisasi, sehingga tujuan media relations pun akan terkait dengan
tujuan organisasi itu.
Berikut tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan media relations
selalu dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu:
- Meningkatkan kesadaran, misalnya kesadaran merek (brand-awareness)
pada publik.
- Mengubah sikap, misalnya mengubah sikap dari anti menjadi netral dan
dari netral menjadi mendukung terhadap tindakan yang dilakukan
organisasi.
- Mendorong tindakan, misalnya mendorong untuk mendukung kebijakan
proses produksi yang ramah lingkungan yang dilakukan organisasi. (Yosal
Iriantara, 2005:90)
BAB III
DESKRIPSI PT.TELKOM KANDATEL SOLO
A. Sejarah PT. TELKOM
PT. Telekomunikasi Indonesia awalnya merupakan suatu badan usaha
bernama Post-en Telegraafsidienst yang didirikan dengan Staatsblad No. 52
tahun 1884. Pada waktu itu penyelenggaraan telekomunikasi dilakukan oleh
pihak swasta di negara Hindia Belanda. Sampai tahun 1905 sudah terbentuk
sebanyak 38 perusahaan telekomunikasi yang diambil alih oleh pemerintahan
Hindia Belanda berdasarkan staatblad No. 395 tahun 1906 hingga berdirinya
Post, telgraf-en telefoondients atau biasa disebut dengan PTT-Dients. PTTDients ditetapkan sebagai perusahaan Negara berdasarkan Staatblad N0. 419
tahun 1927. Kemudian PTT-Dients disahkan oleh Negara Indonesia dengan
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) No.
19 tahun 1960 mengenai persyaratan suatu perusahaan Negara dan PTTDients memenuhi syarat untuk menjadi Perusahaan Negara. Kemudian
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 240 tahun 1961 mengenai pendirian
Perusahaan Negara Pos dan telekomunikasi dijelaskan bahwa Perusahaan
negara sebagaimana yang dimaksud dalam pasa; 2 I. B. W, dilebur ke dalam
Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Pos dan Telekomunikasi).
Melihat kinerja yang terjadi, pemerintah memandang PN Pos dan
Telekomunikasi menjadi 2 perusahaan yang berdiri sendiri.
Berdasarkan Peraturan No. 29 tahun 1965 berdirilah Perusahaan
Negara Pos dan Giro dan Perusahaan Negara Telekomunikasi. Yang kemudian
diatur oleh Peraturan Pemerintah Nno. 35 tahun 1979 untuk dikembangkan
menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Peruntal) yang merupakan badan
usaha tunggal penyelenggara jasa telekomunikasi secara umum baik hubungan
dalam maupun luar negeri.
Memasuki Repelita V pemerintah merasakan perlu adanya percepatan
pembangunan
di
bidang
komunikasi.
Oleh
karena
itu
diperlukan
penyelenggara telekomunikasi yang memiliki manajemen profesional. Untuk
mewujudkan bentuk perusahaan yang diinginkan maka berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 25 Tahun 1991 Perusahaan Umum (PERUM) dialihkan
menjadi
Perseroan
Telekomunikasi
Indonesia
atau
TELKOM.
Telekomunikasi Indonesia yang berpusat di Bandung.
Pembagian Divisi – divisi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Divisi Regional I, Sumatra
b. Divisi Regional II, Jakarta & Sekitarnya
c. Divisi Regional III, Jawa Barat
d. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
e. Divisi Regional V, Jawa Timur
f. Divisi Regional VI, Kalimantan
PT.
g. Divisi Regional VII, Kawasan Indonesia Timur meliputi Sulawesi, Bali,
Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya
Masing-masing Divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang
terpisah berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat
investasi (Divisi Regional) dan pusat keuntungan (Divisi Nerwork dan Divisi
lainnya) serta mempunyai keuangan internal yang terpisah. Dengan didukung
divisi pelatihan, properti, sistem informasi, divisi Atelir, dan divisi teknologi
informasi.
Pada tahun 2001 PT. Telekomunikasi membeli 35 % saham Telkomsel
dari PT. Indosat sebagai bagian dari implementasi reksturisasi industri jasa
telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan
bersama dan kepemilikann silang antara Telkom dengan Indosat. Telkom
menguasai 72,27 % saham dari Telkomsel. Di tahun yang sama PT. Telkom
membeli 90,32 % saham dari PT. Dayamitra. Tahun 2002 PT. Telkom
membeli seluruh saham dari Pramindo melalui 3 tahap, yaiut tanggal 15
Agustus 2002 dengan penandatanganan perjanjian jual beli saham sebesar 30
%. Pada tanggal 30 September 2003 membeli saham sebesar 15 % dan sisanya
sebesar 55 % saham pada tanggal 31 Desember 2004.
PT. Telekomunikasi kemudian menjual saham Telkomsel kepada
Singapore Telecom sebesar 12,72 % dengan demikian saham PT. Telkom di
Telkomsel tinggal 65 %. Direncanakan sejak agustus 2002 terjadi duopoli
penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
B. Visi dan Misi
Dalam pelaksanaan pelayanan bidang jasa bagi seluruh lapisan baik
dalam maupun luar negeri, PT. Telekomunikasi mempunyai visi dan misi
sebagai dasar untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain atau kompetitor.
Adapun Visi dan Misi PT. Telekomunikasi sebagai berikut :
1. Visi
To become a Leading Infocom Player in Indonesia. Menjadikan PT.
Telekomunikasi yang bergerak dalam bisnis informasi dan komunikasi
terus berupaya memberikan layanan yang terbaik bagi konsumen. Dan hal
ini diwujudkan dalam bentuk keragaman produk jasa yang ditawarkan.
Semula layanan yang disajikan hanya POTS (Plain Ordinary Telephone
Service), kini menjadi PMCSIS (Phone, Mobile, View, Internet, Service).
2. Misi
Pertama, “TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan
layanan terbaik, berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan
dengan harga yang kompetitif”. Kedua, “TELKOM akan mengelola bisnis
melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan SDM
unggul, menggunakan teknologi yang kompetitif, serta membangun
kemitraan yang menguntungkan secara timbal balik (win-win solution)
dan saling mendukung secara sinergis.
C. Peran PT. Telkom
1. Memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa
2. Memperlancar kegiatan pemerintahan dan mendukung tercapainya tujuan
pembangunan
3. Mendorong upaya mencerdaskan bangsa
4. Memperlancar pertumbuhan ekonomi nasional
D. Tujuan PT. Telkom
1. Meningkatkan pelayanan yang mampu menjangkau masyarakat luas
sampai ke desa-desa potensial dengan mempercepat, memperluas,
mengganti, dan membangun
fasilitas telekomunikasi baru untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Meningkatkan mutu jasa dan mutu pelayanan yang tinggi serta
menyediakan
alternatif-alternatif
pelayanan
sesuai
kebutuhan
dan
kemajuan teknologi.
3. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan agar dapat tumbuh
dan berkembang pesat.
4. Meningkatkan
profesional
karyawan
melalui
peningkatan kesejahteraan iklim kerja yang tinggi.
pengembangan
dan
E. Budaya Perusahaan
1. Budaya perusahaan yagn dikembangkan TELKOM yakni THE TELKOM
WAY 135 atau yang lebih dikenal APEL PATRIOT 135. Budaya ini
mencakup tiga tingkatan unsur sebagai berikut :
a. Asumsi dasar mengenai anggapan ataupun pandangan dasar yang
menentukan bagaimana PT. TELKOM mempersepsikan, berpikir dan
mempertanyakan kebenaran. Asumsi dasar ini oleh PT. TELKOM
dikenal dengan Committed 2 U (setia melayani anda).
b. Nilai-nilai inti, berupa hal-hal apa saja yang dianggap penting atau
berharga. Nilai tersebut ada dalam 2 hal yaitu, Customer Value dengan
terus-menerus memberikan hasil yang lebih terhadap pelanggan dan
Excellent Service dengan memberikan pelayanan yang istimewa
kepada pelanggan.
c. Artefak (langkah/perilaku) yakni mencakup benda-benda, simbol,
upacara dan ceremony. Langkah/perilaku yang ada di PT/ TELKOM
terdiri dari
-
Strech the goal (Target menantang)
-
Simplity (Penyederhanaan proses kerja)
-
Involve Everyone (Melibatkan organisasi)
-
Quality is my jobs (Hasil kerja berkualitas)
-
Reward the winners (Penghargaan pemenang)
2. Alasan 135 menggunakan kompetisi yaitu :
a. Adanya kebijakan regulator
b. Budaya layanan setiap divisi berbeda
c. Tuntutan layanan masyarakat
d. Perkembangan teknologi pesat
3. Harapan dengan diadakannya THE TELKOM WAY 135 yaitu :
a. Kesejahteraan pegawai
b. Kenyamanan pemakai jasa
c. Kontribusi terhadap pemegang saham
Melalui THE TELKOM WAY 135 diharapkan visi serta misi
perusahaan untuk menjadi perusahaan infocom yang berpengaruh di asia
terwujud. Dengan mengoptimalisasi SDM, teknologi serta kemitraan mampu
memberikan jaminan kepad pelanggan akan memperoleh yang terbaik.
F. Struktur Organisasi
Keterangan
1. General Manager (GM)
Tugas pokoknya adalah mengawasi kelancaran seluruh kegiatan
operasional jasa telekomunikasi yang berada di wilayah kerjanya.
General Manager bertanggung jawab atas :
a. Penyelenggaraan layanan jasa POTS, Fixed wireless, dll untuk
segmen personal (retail) di areanya.
b. Mengawasi
pengoperasian,
pemeliharaan,
dan
penanganan
gangguan jaringan akses untuk segmen personal maupun corporate.
c. Mengkoordinir perencanaan bersama dan pengembangan bisnis
telkom di areanya.
d. Pengelolaan SDM perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Distric Administration Support
a. Mengelola kegiatan administrasi mulai dari anggaran, biaya
operasional dan kesekretariatan.
b. Membantu manager menangani perusahaan.
c. Melakukan proses perencanaan barang dan jasa agar dapat
menjamin
operasional.
kelancaran
operasional
perusahaan,
maintenance
d. Melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan.
3. Distric Manager Keuangan & SDM
a. Meningkatkan kemampuan SDM performasi teknik, keuangan,
pelayanan dan pemasaran, informasi, serta performansi data dan
pelaporan.
b. Membina IBO, serikat karyawan, SKJ dan Periskatel.
c. Membina hubungan dengan pihak ke III.
d. Membantu General Manager dalam menentukan sarana pelatihan
dan pengembangan sifat serta peningkatan kompetisi pegawai.
e. Mempersiapkan kebutuhan record pegawai.
f. Bertanggung jawab atas pelaksanaan proses billing dan output.
g. Bertanggung jawab atas pengelolaan penagihan pendapatan serta
tepat waktu dan akurat.
h. Mengelola proses akuntasi perusahaan sesuai dengan kebijakan PT.
TELKOM.
i. Menyusun dan mengalokasikan anggaran pendapatan dan biaya
serta pelaksanaannya yang kemudian dipertanggungjawabkan
kepada General Manager untuk menjamin transaksi dilaksanakan
benar, wajar, dan sah.
j. Memberikan pembinaan, pelatihan dan peningkatan kesejahteraan
SDM di PT. TELKOM.
4. Distric Bussiness Plan
a. Menyusun DRK atau perencanaan BDOP Distric setiap tahun.
b. Mengontrol pengeluaran atau pembelanjaan modal.
c. Memberikan saran dan bantuan kepada manager dalam penyusunan
DRK.
d.
Mengelola dan mengawasi komunikasi internal serta aset
TELKOM dan mempersiapkan perencanaan kekuatan SDM.
e. Melakukan koordinasi dengan manager Distrik Field, yang
berhubungan dengan masalah internal maupun eksternal untuk
menunjang peningkatan bisnis.
f. Memonitoring, kontrol, dan sosialisasi pelaksanaan kebijakan dan
pedoman bisnis performance yang ditetapkan KADIVRE IV.
g. Membuat analisis daerah operasional/usaha kerja sama dengan
organisasi di bawah DGM operasi.
h. Mengkomunikasikan laporan Corporate Monthly Analysis dan
DGM Bussiness Development.
5. Distric Customer Care
a. Mengelola semua kegiatan kerja lapangan untuk menjamin
pelaksanaan kegiatan tetap dalam waskat dan mudah terevaluasi
guna peningkatan produktifitas kerja.
b. Menentukan beban kerja dan pengelolaan sumber daya layanan
pelanggan di wilayahnya seoptimal mungkin.
c. Bersama manager layanan pelanggan menetapkan kebutuhan
pelatihan staff untuk peningkatan kemampuan staf.
d. Melaporkan semua kegiatan lapangan layanan pelanggan dengan
didukung manajemen melalui analisis Jaringan Akses.
e. Secara proaktif melakukan penjualan satuan sambungan baru
sesuai dengan satuan sambungan baru yang dibangun oleh pihak
mitra.
f. Melakukan penjualan “door to door” secara team demi pencapaian
hasil pemasaran.
g. Memelihara hubungan baik dengan pelanggan bisnis baik jangka
panjang maupun jangka pendek.
6. Distric Jaringan AKSES
a. Mensosialisasikan struktur, fungsi, kerja, produk baru dan
kebijakan
perusahaan
kepada
karyawan
untuk
tercapainya
peningkatan sarana bisnis di dalam lingkup kerja SDM.
b. Melaksanakan kebijakan dan prosedur untuk meningkatkan mutu
dan memperbaiki standar pelayanan pelanggan.
c. Mengoperasikan dan memelihara network sehingga tercapai unit
kerja yang optimal, meliputi ketersediaan dan fungsi.
d. Melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah atau pihak
eksternal yang memiliki kaitan dalam pelayanan dan rencana atau
pelaksanaan pembangunan.
e. Inventaris dan mengendalikan dan penyerapan kebutuhan material
dan biaya operasional.
7. Distric Layanan Umum
a. Mempunyai tugas melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
kemitraan yang meliputi kemitraan umum, promosi, dan wartel.
b. Melakukan evaluasi otoris dealer flexi.
c. Promosi produk felxi.
d. Bertanggung jawab atas pemeliharaan wartel, gedung kantor, dn
kendaraan operasional.
e. Menjaga alat maintenance perangkat komunikasi yang berada di
cabang TELKOM.
f. Melakukan pembinaan karyawan.
g. Mengamankan target pendapatan dan penjualan.
h. Menjaga operasional perusahaan.
G. Bidang Usaha
Bidang Usaha yang dilaksanakan PT. TELKOM Solo merupakan bidang
jasa pelayanan telekomunikasi untuk umum yang antara lain berupa :
1. Jasa telekomunikasi yang terdiri dari
a. Jasa telepon, berupa sambungan telepon lokal maupun STJJ
(Sentral Telepon Jarak Jauh), serta sambungan mobile phone
melalui flexi.
b. Jasa telegrap, meliputi telegram, telegram indah, biro fax, SKDP
(Sistem Komunikasi Data Paket) Telemedia.
c. Jasa telex, meliputi sambungan telex dan LDS telex.
d. Jasa interner, merupakan bidang usaha baru dengan koneksi
TELKOM-NET Instan maupun TELKOM SPEEDY.
2. Fasilitas Telekomunikasi untuk umum
Fasilitas umum merupakan hal yang penting diberikan kepada
pelanggan oleh PT. TELKOM. Karena sangat berguna untuk
mempermudah komunikasi dan memperlancar aktivitas. Fasilitasnya
meliputi :
a. Wartel (Warung Telepon)
b. Telepon Umum Coin (TUC)
c. Telepon Umum Kartu (TUK)
d. Biro Fax
3. Jasa Pelayanan
Pelayanan dalam bentuk yang lain juga dapat diberikan PT.
Telekomunikasi sebagai sarana memberikan kepuasan kepada
konsumen dengan memberikan informasi melalui operator atau
melalui Customer Care yang berada di Plasa Telkom. Pelayanan itu
berupa :
a. Permintaan pasang telepon baru
b. Permintaan mutasi
c. Pembayaran tagihan bulanan
d. Permintaan bicara interlokal melalui operator
e. Percakapan atas tanggungan yang dipanggil (Collect call)
f. Layanan info mengenai produk-produk yang dikeluarkan PT.
TELKOM
H. Wilayah Usaha
Secara organisasi/struktur distrik Telekomunikasi Solo termasuk
dalam kategori kantor daerah dan bertanggung jawab kepada kepala
wilayah telekomunikasi IV dimana wilayahnya meliputi propinsi Jawa
Tengah dan DIY yang berkedudukan di Kota Semarang.
I. Arti Logo Telkom
Peralihan bentuk perusahaan dari perum ke persero sangat
disyukuri dan ini diwujudkan dengan memperkenalkan pada publik berupa
logo Telkom yang baru pada awal berdiriny. Adaun desain logo
digambarkan sebagai berikut :
Melalui bentuknya dapat terkesan PT. TELKOM sangat mantap,
luwes, sederhana, dan terlihar utuh dalam pengelolaan manajemennya.
Bentuknya yang bulat utuh menggambarkan ruang gerak Telkom
secara nasional dan Internasional serta sebagai penggambaran utuhnya
wawasan nusantara. Ditambah dengan gradasi warna biru tua dan biru
muda menguatkan visi serta misi untuk mengembangkan teknologi
Telekomunikasi di dalam masa depan yang gemilang. Untuk
mencapainya perlu didukung melalui sifat komunikasi serta kerja sama
yang selaras secara berkesinambungan dan dinamis. Dan hal ini
digambarkan melalui garis-garis yang mengesankan gerak beraturan
dengan warna dominan biru dan bergaris membentuk kesatuan visual
atau garis yang utuh.
J. Arti Kredo Committed 2 U
a. PT. TELKOM selalu fokus kepada pelanggan
b. PT. TELKOM selalu memberikan pelayanan yang prima dan mutu
produk yang tinggi serta harga yang kompetitif
c. PT. TELKOM selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara
yang terbaik (Best Practices)
d. PT. TELKOM selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif
dalam peningkatan produktivitas dan kontribusi kerja.
e. PT. TELKOM selalu berusaha menjadi yang terbaik
K. Pemasaran
Pelayanan di bidang Telekomunikasi di Indonesia mengalami
perjalanan panjang, sejak jaman Hindia Belanda sampai kemerdekaan.
Dan sekarang bidang ini mengalami peningkatan serta masih membuka
peluang yang tinggi bagi para pelaku telekomuniksi. PT. TELKOM
sebagai salah satu operator telekomunikasi telah menjadi penyelenggara
jasa Infocom (Information & Communication) dengan memberikan
layanan telepon tetap, telepon seluler, pay-TV, Internet dan layanan
korporasi.
Strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. TELKOM terbagi
menjadi 3 yakni strategi pemantapan yang berupa cara peningkatan
segmen pasar yang dilakukna guna peningkatan pemasaran produk yang
ada. Strategi peningkatan untuk meningkatkan pemasaran produk serta
pelayanan kepada konsumen. Terakhir, strategi pengembangan, dengan
terus mengupayakan melakukan inovasi teknologi, optimalisasi SDM, dan
memperluas jaringan demi kepuasan pelanggan.
Beberapa produk dan jasa PT. TELKOM diantaranya :
1. TELKOM Phone
Produk sambungan telepon kabel pelanggan dengan berbagai
variasi. Diantaranya Fixed Phone Standart, Fixed Phone Selver, Fixed
Phone Gold, Fixed Phone Platinum, Limited Mobile Phone /
Flexiphone (CDMA), Telephone satelite, LDS, dan Akses e-l DID
untuk PBX (Private Branch Exchange).
2. TELKOM Flexi
Merupakan sambungan telepon tetap tanpa kabel yang memiliki
fitur mobilitas pada daerah tertentu dengan menggunakan teknologi
CDMA (Code Division Multiple Access)
Keuntungan yang diperoleh :
a. Kualitas suara lebih jernih karena terhindar dari penggandaan
(Cloning) dan tidak mudah di interferensi.
b. Lebih sehat karena radiasi gelombang elektromagnetisnya sangat
rendah.
c. Biaya pulsa lebih ringan dibandingkan kartu seluler lainnya.
Adapun variant dari produk TELKOM Flexi yaitu Flexi Combo,
Flexi Trendy, Flexy Classy, dan Flexi Home.
3. TELKOM SMS
Layanan PT. TELKOM dengan menggunakan layanan pengiriman
pesan menggunakan media data melalui telepon tetap. Pelanggan dapat
mengirim dan menerima pesan secara tertulis dan dikirim atau diterima
dalam waktu singkat.
4. Jasa Nilai Tambah (Value Added Services)
Adalah fasilitas tambahan disisi sentral terminal pelanggan dengan
memanfaatkan perangkat tambahan disisi sentral atau terminal
pelanggan. Sehingga mampu meningkatkan manfaat dengan beberapa
kemudahan berkomunikasi. Termasuk dalam kelompok layanan ini
adalah TELKOM memo (Voice Mail BOX), layanan permata
(TELKOM Teleconference), TELKOMFree (Freecall), TELKOMVote
(Votecall), TELKOMPremium (Premium Call), dan TELKOMUni
(Unicall).
5. TELKOM Payphone (Telepon Umum)
Adalah fasilitas komunikasi yang dapat digunakan oleh masyarakat
umum. Yang termasuk layanan umum adalah Telepon Umum Coin
(TUC), Telepon Umum Pelanggan (TUP), dan Telepon Uum Kartu
(TUK).
6. Warung TELKOM (WARTEL)
Merupakan sarana dari PT. TELKOM yang disediakan produkproduk layanan TELKOM bagi masyarakat umum, kelompok produk
ini adalah Kartu Telepon Magnetic, Kartu Telepon Chip, dan PONPIN.
7. TELKOM Lokal (Panggilan Lokal)
Adalah panggilan antar pelanggan telepon dengan jarak dibawah
30 km atau dalam satu wilayah. Pada umumnya masih dalam satu kode
area.
8. TELKOM SJJ
Layanan panggilan telepon jarak jauh dengan menggunakan
teknologi sirkit switch. Dimana nomor telepon pemanggil dan nomor
yang dipanggil masih dalam satu wilayah negara (pemanggil berbeda
kode area).
9. TELKOM SLI
Layanan panggilan telepon internasional direct calling dimana
nomor telepon pemanggil dan nomor yang dipanggil berbeda wilayah
negara.
10. TELKOM Card
Merupakan salah satu kelompok produk TELKOM yang berbentuk
kartu telepon. Biasanya digunakan dengan menggunakan TUK
(Telepon Umum Kartu).
11. TELKOM Link
Layanan berupa akses interner dan multimedia berkecepatan tinggi.
Adapun kelompok produk ini TELKOM Link ADSL, TELKOM Link
Wireless, TELKOM Link 2 Mbps).
12. TELKOM Vision
Layanan PT. TELKOM dengan menggunakan basis teknologi
CaTV (TV Kabel). Produk layanan TELKOM Vision meliputi
Layanan Pay TV, Home Shooping Pay-Preview, Video on Demand dan
High Speed Internet Access.
13. TELKOM Intercarrier
Layanan interkoneksi untuk penyelenggaraan jasa atau jaringan
lainnya.
TELKOMIntercarrier
mencakup
layanan
interkoneksi
jaringan serta penyewaan jaringan (Leased Line).
14. TELKOM Satelite
Produk jasa layanan komunikasi dengan berbasis teknologi satelit.
Kelompok layanan ini mencakup antara lain : Sewa Transport,
TV.UPLink, Satelit Data Communication (VSAT).
15. e-TELKOM
Merupakan layanan e-commerce business to business yang lengkap
dari otoritas sertifikat, transaksi settlement, hosting dan collocations,
sampai online dialing. Produk yang ada antara lain layanan certificate
authorithy (I-trus), I-Manage, I-Deal, I-Settle, I-Exchange.
16. TELKOM Save
Layanan komunikasi suara dengan menggunakan teknologi VoIP
Standar (Voice Over Internet Protocol). Jenis layanan ini dalam bentuk
kartu prabayar (Kartu Telkom Save 17017) dan pasca bayar (melalui
registrasi 17017 dengan tarif yang ekonomis yakni lebih murah 40 %
dari tarif normal SLI.
17. TELKOM Web
Adalah layanan situs web berupa portal dan situs informasi lainnya
yang dapat diakses melalui internet melalui www.plasa.com. Selain itu
bagi pelanggan flexi dapat membentuk komunitas di dunia maya
dengan melakukan berbagai fasilitas antara lain blog, testimony,
picture gallery, SMS Box, Privat Massage, Active Disccusion Forum,
sampai dengan melakukan setting Flexi TONE.
18. TELKOM SDN
Adalah layanan produk TELKOM dengan basis teknologi ISDN
Vice Digital Network. Layanan ini mencakup Makro Acces (ISNDPRA) dan layanan Micro Acces (ISDN-BRA).
19. TELKOM Global 007
Layanan
sambungan
telepon
untuk
hubungan
langsung
internasional (The Real Connection) atau Telkom Internasional Call.
Caranya dengan menekan kode 007+kode area negara yang
dituju+kode area daerah+nomor tujuan.
20. TELKOM Net Instan
Merupakan layanan koneksi internet dengan kabel telepon murah.
Dengan programnya Weekend-net pelanggan TELKOM Net Instan
bisa menikmati biaya murah Rp. 100/menit setiap sabtu dan minggu.
Dengan cara memasukkan kabel telepon ke komputer kemudian dial
080989999, user name telkom@instan dan pasword telkom.
21. TELKOM Speedy
Layanan akses internet kecepatan tinggi dengan berbasis ADSL
(Asymmetric Digital Subscriber Line) hingga memiliki kecepatan
downstream sampai dengan 384 kbps. Speedy dapat digunakan oleh
pelanggan personal yang menginginkan kecepatan tinggi dengan biaya
hemat, atau Small Office Home Office untuk pengembangan usaha, dan
juga dapat digunakan di perkantoran.
Keunggulan dari speedy :
a. Memungkinkan akses interner dan pembicaraan telepon secara
bersamaan (simultan)
b. Koneksi ke internet lebih mudah daripada melewati modem analog
c. Koneksi ke internet dapat dilakukan setiap saat (dedicated
connection)
d. Kecepatan s.d 384 Kbps downstream, 64 Kbps upstream
e. Harga terjangkau
22. Customer Service
Merupakan layanan yang diberikan PT. TELKOM bagi pelanggan
dalam melakukan transaksi penjualan atau layann jual baik yang
bersifat phone-in maupun yang bersifat walk-in. Layanan ini termasuk
TELKOM 147, TELKOMShop, dan layanan TELKOM.
23. Corporate Service
Merupakan layanan yang khusus disediakan TELKOM untuk
pelanggan-pelanggan korporasi. Yang termasuk dalam kelompok ini
antara lain TELKOMSEN (Solution For Enterprise Network),
TELKOM Work Smart (SOHO), TELKOMi/Indonet dan TELKOMCall
Center.
24. Information Service
Layanan informasi yang disediakan PT. TELKOM melalui
akses telepon kepada masyarakat. Yang termasuk layanan ini adalah
Infocom, Yellow Pages (kerjasama antara PT. Infomedia Nusantara
dan TELKOM 108).
25. Support Service
Layanan yang diselenggarakan oleh divisi support TELKOM.
Yang termasuk dalam kelompok layanan ini adalah TELKOMRisti,
TELKOMSoft,
TELKOMProperti.
TELKOMLearning,
TELKOMAtelir,
dan
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
A. Pelaksanaan Media Relations pada PT. Telkom Kandatel Solo
Hubungan media yang dilakukan di PT. Telkom Kandatel Solo yaitu
melalui media cetak (Surat Kabar Solopos, Suara Merdeka, JawaPos, Kompas,
Republika, Joglosemar, Bisnis Indonesia, Seputar Indonesia, Kedaulatan
Rakyat, dll) dan media elektronik (Radio: PTPN dan Solo Radio, RRI),
(Stasiun TV: TATV). Dalam hal ini, PR Officer memegang kendali dalam
membangun komunikasi dengan publiknya dengan cara memberikan
informasi atau berita mengenai perusahaan melalui:
1. Press Release
Pengelolaan. Setiap karyawan mendapatkan tugas menyusun draft
press release dan yang harus mengumpulkan data akurat dari unit kerja
yang bertanggung jawab dengan informasi tesebut. Key message atau
pesan inti harus dikoordinasikan telebih dahulu dengan pimpinan yang
bertanggung jawab. Penyusunan press release harus ditandatangani oleh
pejabat, disesuaikan dengan kewenangan yang berlaku di unit kerja yang
bersangkutan (Kantor Divisi).
Metoda. Press Release dapat disebarkan kepada media atau
diletakkan di tempat yang sudah disediakan untuk itu. Dan dikeluarkan
kantor perusahaan, pada hari itu juga harus dikirimkan kepada seluruh PR
Divisi, demikian juga sebaliknya oleh unit kerja PR yang bersangkutan
untuk diketahui bersama oleh seluruh unit kerja. Apabila memungkinkan,
dapat dimasukkan ke intranet yang ada.
Pendataan dan Pelaporan. Semua Press Release yang pernah
diterbitkan harus diklipping untuk dokumentasi. Klipping hasil press
release agar dapat dievaluasi kualitas dan kuantitasnya. Dan untuk masalah
format press release akan distandarkan mengikuti House Style yang
berlaku.
Hal ini bertujuan untuk mendistribusikan informasi secara tertib dan
benar serta satu bahasa dengan kebijakan manajemen di unit kerja tersebut.
Menyampaikan informasi perusahaan kepada publik tentang kegiatan yang
telah, sedang dan akan dilaksanakan dalam bahasa populer.
2. Press Conference
Kegiatan temu wicara antara manajemen unit kerja organisasi PT.
Telkom dengan media, dengan maksud menyampaikan suatu informasi
penting yang perlu diketahui oleh publik, dan dikoordinir oleh unit kerja
komunikasi perusahaan/PR. Sebagai contoh Launching produk baru atau
adanya kebijakan baru.
Pengelolaan PR merencanakan dan menyelenggarakan press
conference.
Manajemen
PR
melakukan
koordinasi
dengan
Top
Manajemen yang akan tampil dalam press conference, menyangkut materi
informasi, waktu dan tempat pelaksanaan, serta para pendamping dalam
press conference. Petugas PR mengumpulkan data-data, menyiapkan
tempat, sarana dan kebutuhan lainnya untuk pelaksanaan press conference
serta undangan kepada media massa sebagai contoh dengan mengundang
Seluruh media cetak (Surat Kabar Solopos, Suara Merdeka, JawaPos,
Kompas, Republika, Joglosemar, Bisnis Indonesia, Seputar Indonesia,
Kedaulatan Rakyat, dll). Apabila release diperlukan, petugas PR
menyiapkan release yang ditandatangani oleh manajemen PR atau Top
Manajemen Perusahaan. Moderator press conference dilakukan oleh
manajemen PR atau pejabat yang ditunjuk untuk itu. Moderator dapat
mengatur pelaksanaan conference dengan memperhatikan waktu yang
disediakan (mempersilahkan, memotong pertanyaan ataupun memberi
komentar yang diperlukan).
Pelaporan. Hasil Press Conference dievaluasi didokumentasikan
untuk keperluan lebih lanjut. Dan berita yang muncul di media wajib
dievaluasi, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.
Press Conference ini bertujuan memberikan pemahaman dan
pengertian tentang kebijakan, pelayanan dan kegiatan PT. Telkom lainnya
secara transparan, untuk memelihara dan meningkatkan citra positif
perusahan.
3. Publikasi di Media Massa
(Selain press release dan press conference) adalah Kegiatan yang
diselenggarakan
unit
komunikasi
PT.
Telkom
setempat
berupa
pemasangan artikel (berita beranalisa), berita (berita tanpa analisa
penulis/media), counter (keterangan, klarifikasi mengenai kebenaran
informasi), advertising, dll, di media cetak (Surat Kabar Solopos, Suara
Merdeka, JawaPos, Kompas, Republika, Joglosemar, Bisnis Indonesia,
Seputar Indonesia, Kedaulatan Rakyat, dll) maupun elektronik (Radio:
PTPN dan RRI, Stasiun TV: TATV) agar dibaca/dilihat oleh publik
eksternal dengan tujuan untuk memberitahu kepada publik.
Pengelolaan. Manajemen PR telah memiliki program pemasangan
artikel yang tercantum dalam Communication Plan yang telah disepakati
menyangkut jenis informasi dan media dan jadwal pemasangan serta
sasaran maupun tujuan. Petugas PR bertanggung jawab terhadap persiapan
materi publikasi yang akan ditampilkan. Penyiapan materi dapat
bekerjasama dengan unit terkait yang bertanggung jawab untuk materi.
Pemasangannya dapat melalui agensi, ke media langsung atau melalui
wartawan tergantung pertimbangan waktu, biaya yang tersedia dan
kemudahan prosedur administrasi. Dan untuk mengetahui efektivitas
publikasi, perlu dilakukan evaluasi internal dan tidak menutup
kemungkinan melakukan survey ke eksternal.
Pendataan dan Pendataan. Publikasi iklan artikel, berita atau
counter didata oleh Unit Komunikasi setempat. Serta rekap data setiap
bulan dan dilaporkan kepada VP. KOMPERS. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas penyebaran informasi mengenai PT. Telkom
kepada masyarakat.
4. Wawancara Tertulis
Kegiatan yang diselenggarakan oleh unit komunikasi/PR PT.
Telkom, berupa penyampaian jawaban tertulis tentang kegiatan, laporan
maupun informasi perusahaan, kepada madia eksternal yang memerlukan
informasi, agar dapat diketahui oleh publik.
Pengelolaan. Wawancara tertulis biasanya muncul dari pihak media
yang ingin berwawancara langsung dengan seorang pejabat (senior
leader), namun karena sesuatu hal yang bersangkutan tidak dapat
melaksanakan wawancara tersebut. Apabila disepakati, maka wawancara
lisan tersebut diganti dengan wawancara tertulis. Setiap karyawan yang
mendapatkan tugas menyusun draft jawaban wawancara tertulis harus
mengumpulkan data akurat dari unit kerja yang bertanggung jawab dengan
informasi tersebut. Key messages atau pesan initi harus dikoordinasikan
terlebih dahulu dengan pimpinan yang bertanggung jawab. Penyusunan
jawaban wawancara tertulis harus disesuaikan dengan kebutuhan media
dan penandatanganan jawaban wawancara tertulis harus disesuaikan
dengan kewenangan yang berlaku.
Metoda. Jawaban wawancara tertulis dapat disampaikan melalui
surat, fax, email, sesuai permintaan media yang memerlukannya. Jawaban
wawancara tertulis tidak disebarkan kepada media lain dan harus
disesuaikan dengan kaidah serta aturan perusahaan yang sudah go public.
Pendataan dan Pelaporan. Semua jawaban wawancara tertulis yang
pernah diterbitkan harus diklipping untuk dokumentasi. Dan dokumentasi
setiap bulannya dilaporkan kepada VP. KOMPERS.
5. Program Halo-Surakarta
Halo Surakarta merupakan program rutin PT. Telkom Kandatel Solo
melalui siaran PTPN Radio dengan menggunakan voice radio yang
dipancarkan melalui gelombang 99.6 FM. Program ini diadakan sebagai
media interaktif antara pihak perusahaan dengan pelanggan dan calon
pelanggannya yang berupa tanya jawab dan dilaksanakan setiap hari rabu
pukul 12.00 – 13.00 WIB. Dan bertujuan untuk menggali informasi dan
menyampaikan atau menampung keluhan dan solusi atas keluhan tersebut
disamping itu untuk mensosialisasikan produk baru.
6. Kunjungan ke Media (Come To You)
Ini merupakan kunjungan langsung yang dilakukan oleh pihak PT.
Telkom ke Media. Untuk menyamakan persepsi dan pendapat dalam
menjalin saling pengertian. Dengan melihat jalannya rapat redaksi surat
kabar (SoloPos dan JogloSemar) dan siaran radio (PTPN, Solo Radio, dan
RRI), agar mengetahui kebijakan, cara kerja dan prosedur redaksi media.
B. Aktivitas Kuliah Kerja Media
Pelaksanaan Kuliah Kerja Media yang dimulai dari tanggal 3 Maret
2008 s/d 31 Maret 2008. Selama magang, penulis ditempatkan di Unit
General Support PT. Telkom Kandatel Solo. Dengan jadwal kerja Senin-
Kamis, 07.30-17.00 WIB dan untuk hari Jumat, 08.00-16.00 WIB (Sabtu
Libur).
Pelaksanaan KKM di hari pertama yaitu mengikuti upacara SEKAR
Telkom kemudian diperkenalkan dengan karyawan di Unit General Support
serta mengenal. Divisi-divisi yang ada di PT. Telkom Kandatel Solo mulai
dari Sekretariat, SDM, Man. Fixed phone, UCC, Man. Customer Care,
Logistik, Finance dll. Dan untuk selanjutnya penulis diberikan tugas sebagai
berikut:
1. Klipping Koran
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap harinya yaitu
mengorganisir berita-berita dari surat kabar seperti SoloPos, Suara
Merdeka, Kompas, dan Jawapos. Berita yang diklipping yaitu berupa press
release, informasi mengenai produk atau kebijakan-kebijakan baru dan
Iklan produk yang berhubungan dengan PT. Telkom Indonesia dan anak
perusahaan serta berita-berita yang berkaitan dengan perusahaan
kompetitor. Disamping itu, ada pula berita mengenai keluhan, saran,
maupun kritik. Dari sini, dapat dilihat apakah berita tersebut mengandung
unsur yang negatif atau positif. Berita yang sudah diseleksi kemudian
diletakkan pada form yang sudah disediakan. Setelah itu diberi keterangan
Tanggal, Halaman, dan Jenis surat kabar. Kemudian, khusus untuk iklan
produk diserahkan kepada General Manager setiap harinya melalui e-mail.
Kegiatan
ini
dimaksudkan agar perusahaan
dapat
memonitoring
perkembangan perusahaan dan perusahaan kompetitor dimasyarakat, untuk
mengetahui tanggapan pelanggan dan calon pelanggan serta sejauh mana
perkembangan kompetitor. Hal ini penting bagi perusahaan demi
menghadapi persaingan yang semakin ketat.
2. Menangani Telepon, Surat, dan Fax yang masuk dan keluar
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap
harinya. Untuk telepon masuk biasanya berkepentingan dengan karyawan
di sekretariat maupun General Manager dan keluhan-keluhan dari
pelanggan. Telepon keluar dilakukan untuk menghubungi kantor cabang
sehubungan kepentingan perusahaan seperti menginformasikan pembuatan
baju Be Kandatel Solo Change 2008. Fax masuk berupa informasi yang
berkaitan dengan internal perusahaan seperti surat dari kepolisian. Fax
keluar berupa informasi untuk internal perusahaan ke setiap divisi di PT.
Telkom Kandatel Solo seperti pengumuman Apel Kesiapan Kerja untuk
para karyawan. Surat masuk untuk General Manager didisposisi dan
dimasukkan ke buku agenda surat masuk yang sudah disediakan kemudian
disampaikan langsung kepada General Manager. Untuk surat ke divisi lain
seperti Man. Customer Care, UBC, Finance, HR, Man. Fixed Phone dll
disampaikan langsung tanpa dimasukkan ke agenda surat masuk.
3. Menjadi Announcer
Memberikan pengumuman rutin kepada karyawan seperti halnya
pengumuman Waktu Sholat, dan pengumuman insidental seperti berita
duka, pengumuman acara donor darah, pengajian Binroh Islam, dan
pengumuman Apel Kesiapan Karyawan.
Disamping itu, Adapun kegiatan insidental seperti:
a. Mengikuti Program Halo-Surakarta
Halo Surakarta merupakan kegiatan interaksi PT. Telkom
Kandatel Solo melalui siaran PTPN Radio dengan menggunakan voice
radio yang dipancarkan melalui gelombang 99.6 FM. Program ini
diadakan sebagai media interaktif antara pihak perusahaan dengan
pelanggan dan calon pelanggannya yang berupa tanya jawab dan
dilaksanakan setiap hari rabu pukul 12.00 – 13.00 WIB. Dan bertujuan
untuk menggali informasi dan menyampaikan atau menampung
keluhan dan solusi atas keluhan tersebut disamping itu untuk
mensosialisasikan produk baru.
b. Membantu Bagian Customer Care
Penulis diberikan tugas untuk menginput data pembaharuan
Perjanjian Kerja Sama Wartel dan Telepon sehubungan untuk
mengetahui data yang lebih akurat mengenai kelengkapan data dan
persyaratan yang telah ditentukan.
c. Membantu Deputy GM
Menginput data perkembangan penjualan Speedy melalui
excel. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya penurunan atau
kenaikan penjualan speedy setiap bulannya diberbagai daerah. Dan
mencari data klub-klub yang ada di Solo, Klaten dan daerah lainnya
guna untuk kepentingan pemasaran produk speedy.
d. Mengikuti Ajang Temu FORSIKATEL (Forum Silaturahmi Istri
Karyawan Telkom) Solo
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap bulan
oleh FORSIKATEL demi mempererat silaturahmi dan untuk lebih kenal
satu sama lain. Seperti contohnya mengadakan lomba kreatifitas membuat
kerajinan tangan dari bahan bekas.
BAB V
PENUTUP
C. Kesimpulan
Selama melakukan kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT. Telkom
Kandatel Solo, penulis mendapatkan banyak pengetahuan serta pengalaman baru
yang tidak didapat di bangku kuliah. Selama magang, penulis ditempatkan di
Sekretariat dimana kantor GM dan Purel PT. Telkom Kandatel Solo berada.
Disinilah penulis mendapatkan bimbingan mengenai bagaimana menangani
kegiatan surat-menyurat sampai mempersiapkan penyelenggaraan rapat bersama
karyawan lainnya.
Dalam hal ini, PT. Telkom Kandatel Solo memiliki beberapa program
Media Relations seperti Press Release, Press Conference, Publikasi di Media
Massa, Wawancara Tertulis, Program Halo-Surakarta, dan Kunjungan ke Media
(Come To You). Dan dalam pelaksanaan magang penulis berkesempatan untuk
mengikuti salah satu program media relations yaitu Program Halo-Surakarta yang
berisi tentang interaksi langsung dengan pelanggan dan memberikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, berupa keluhan ataupun usulan yang
disiarkan lansung melalui radio PTPN disamping itu pihak media selalu siap
apabila dibutuhkan oleh pihak PT. Telkom Kandatel Solo untuk mengambil data
atau berita yang perlu disiarkan. Sebagai contohnya ketika pihak dari radio RRI
datang untuk mengambil berita mengenai Ulang Tahun Sewindu SEKAR Telkom.
Disinilah penulis dapat melihat bahwa pelaksanaan media relations di PT. Telkom
Kandatel Solo berjalan dengan baik serta pihak perusahaan dengan pihak media
saling membutuhkan demi mendukung pencapaian tujuan masing-masing.
Kegiatan
KKM
ini
sangat
memberikan
dampak
yang
positif
dalam
mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang menuntut profesionalisme.
Selama sebulan magang, tidak menutup kemungkinan penulis menghadapi
kendala dalam melakukan suatu pekerjaan. Namun penulis diajarkan untuk dapat
bertanggung jawab dalam memperbaiki kesalahan yang sudah dilakukan
sebelumnya.
Di sisi lain, penulis berkesempatan membantu Customer Care. Untuk
pertama kalinya penulis mendapat kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan
di divisi ini dikarenakan situasi kerja yang berbeda serta pekerjaan yang
ditugaskan kurang dikuasai penulis. Akan tetapi, untuk kesempatan selanjutnya
penulis sudah dapat menangani tugas di bagian customer care dengan bimbingan
karyawan. Di divisi ini penulis mendapatkan pengalaman mengenai bagaimana
menggunakan aplikasi untuk data pembaharuan perjanjian kerja sama yang
dituntut ketelitian dalam pendataan.
Dengan ini penulis dapat membandingkan bagaimana menempatkan diri
dalam situasi lingkungan yang berbeda. Karena disamping produktifitas kerja
setiap karyawan juga diharuskan memiliki personalitas yang baik. Agar
mencerminkan perusahaan yang baik pula.
Kemajuan yang dialami penulis tidak hanya itu, pada awalnya penulis
tidak mengetahui seluk beluk mengenai PT. Telkom Indonesia dengan produk-
produk yang dihasilkannya. Tetapi dengan adanya pelaksanaan magang di PT
Telkom Kandatel Solo ini, kemudian penulis menjadi mengerti bagaimana cara
kerja di PT. Telkom Indonesia dalam menghadapi persaingan bisnis di era
globalisasi saat ini. Dengan jalan memberikan pelayanan yang baik melalui
produk-produk serta kepedulian PT. Telkom Indonesia terhadap masyarakat demi
memperoleh kepercayaan dari pelanggan dan calon pelanggan.
D. Saran-saran
1. Untuk PT. Telkom Kandatel Solo
Dalam pelaksanaan magang, mahasiswa kurang mengetahui cara
kerja diperusahaan karena apa yang diajarkan sewaktu kuliah berbeda
dengan di lingkungan kerja. Karena itu, diharapkan pihak PT. Telkom
Kandatel Solo dapat lebih memperhatikan mahasiswa agar selama magang
mahasiswa benar-benar dapat mengetahui bagaimana cara kerja dan apa
saja yang harus dilakukan untuk mendukung program studi yang diambil.
Seperti bagaimana menjalankan job description seorang praktisi PR yang
sesungguhnya. Karena peran public relations kurang berjalan di PT.
Telkom Kandatel Solo dan kurangnya pemahaman terhadap batasan kerja
PR. Dan diharapkan divisi public relations dapat berdiri sendiri agar dapat
lebih fokus terhadap program public relations yang dinilai sangat penting
peranannya di perusahaan.
2. Untuk Fakultas ISIP DIII Komunikasi Terapan Public Relations
Dengan adanya pelaksanaan Kuliah Kerja Media ini sangat berguna
bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja. Tetapi
bekal teori yang didapat sewaktu kuliah tidak menjamin mahasiswa dapat
merealisasikannya di perusahaan. Karena itu diharapkan dapat lebih
memberikan persiapan dalam bentuk teknis kerja yang cukup dalam
menghadapi pelaksanaan magang. Hal ini sangat diperlukan agar
mahasiswa tidak bingung apa yang harus dilakukan ketika sampai di
instansi magang. Sesungguhnya tanpa keaktifan mahasiswa, pihak instansi
magang tidak dapat harus dilakukan oleh mahasiswa. Disebabkan
mayoritas instansi magang tidak memberikan tugas yang semestinya.
Diharapkan pihak jurusan tidak menganggap pelaksanaan magang hanya
sekedar untuk persyaratan kelulusan bagi setiap mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman M.A, Oemi. 2001. Dasar-Dasar Public Relatios. Bandung. PT. Citra Aditya
Bakti
Hardiman, Ima. 2007. Karier Public Relations The Most Wanted Job seri PR Pintar 2.
Jakarta. Gagas Ulung Publisher
Iriantara, Yosal. 2005. Media Relations. Bandung. Simbiosa Rekatama Media
Jefkins, Frank. 1995. Public Relations Edisi Keempat. Jakarta. Penerbit Erlangga
Rachmadi, F. 1992. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jakarta. PT. Gramedia
Pustaka Utama
Rivers, William L, Jensen, Jay W & Peterson, Theodore. 2003. Media Massa &
Masyarakat Modern Edisi Kedua. Jakarta. Prenada Media
Soemirat M.S, Soleh & Ardianto M.Si, Elvinaro. 2004. Dasar-Dasar Public Relations.
Bandung. PT. Remaja Rosdakarya
Standar PR-EXCELLENCE Edisi Pertama. 2002. Jakarta. Kantor Perusahaan PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk
Download