9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1

advertisement
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Komunikasi Massa
2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Massa
Kehidupan kita selalu berkaitan erat dengan komunikasi, apalagi kita sebagai makhluk
sosial selalu melakukan interaksi dengan manusia lain. Dan di dalam interaksi tersebut
terjadi suatu pertukaran pesan antar individu dalam proses komunikasinya, dengan
adanya penerima pesan sebagai komunikan serta penyampai pesan sebagai
komunikatornya. Pesan yang disampaikan oleh komunikator merupakan suatu
informasi yang mungkin diperolehnya dari pengalaman hidup, melalui orang lain atau
bahkan media massa. Segala pengetahuan dan informasi mengenai berbagai kejadian
di berbagai wilayah baik lokal, regional maupun internasional dapat diperoleh melalui
media massa. Media massa sendiri memiliki tindak komunikasi yang akhirnya disebut
sebagai komunikasi massa.
Komunikasi massa dapat diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan melalui media
massa, baik media cetak maupun elektronik sebagai alat untuk menyebarkan
informasi. Seperti yang dikemukakan oleh Dedy Nur Hidayat (Nurudin. 2007: 2),
komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang
10
dihasilkan, pembaca / pendengar / penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya
terhadap mereka.
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner
(Ardianto. 2009: 3), yakni :
“mass communication is messages communicated through a mass
medium to a large number of people”
dari pernyataan di atas dapat didefinisikan bahwa “komunikasi massa adalah pesan
yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang”.
Sedangkan, menurut Freidson (Ardianto. 2009: 4), komunikasi massa dibedakan dari
jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa
dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu
atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga
mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan
komunikasi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang sama semua orang
dengan mewakili berbagai lapisan masyarakat.
Bagi Freidson, khalayak yang banyak dan tersebar itu dinyatakan dengan istilah
sejumlah populasi, dan populasi tersebut merupakan representasi dari berbagai lapisan
masyarakat. Artinya pesan tidak hanya ditujukan untuk sekelompok orang tertentu,
melainkan untuk semua orang. Freidson dapat menunjukkan ciri komunikasi massa
yang lain yaitu adanya unsur keserempakan penerimaan pesan oleh komunikan, pesan
dapat mencapai pada saat yang sama kepada semua orang yang mewakili berbagai
lapisan masyarakat.
11
2.1.1.2 Unsur-unsur Komunikasi Massa
Pada awal tahun 1960-an, David K.Berlo membuat formula komunikasi yang lebih
sederhana. Formula itu dikenal dengan nama “SMCR”, yakni: Source (pengirim),
Message (pesan), Channel (saluran/media) dan Receiver (penerima). Selain Shannon
dan Berlo, juga tercatat Charles Osgood, Gerald Miller dan Melvin L. De Fleur
menambahkan lagi unsur efek dan umpan balik (feedback) sebagai pelengkap dalam
membangun komunikasi yang sempurna. Kedua unsur inilah yang lebih banyak
dikembangkan pada proses komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa.
Sedangkan di dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi (2004: 70), Wiryanto
mengatakan bahwa komunikasi massa terdiri dari unsur-unsur sumber (source), pesan
(message), saluran (channel), penerima (receiver) serta efek (effect).
Gambar 2. 1 Model Komunikasi SMCRE
Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim
informasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang atau bisa juga dalam bentuk kelompok
misalnya seperti partai, organisasi atau lembaga.
12
Pesan
Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat
disampaikan dengan cara tatap muka ataupun melalui media komunikasi. Isinya bisa
berupa ilmu pengetahuan, hiburan informasi, nasihat, opini, atau propaganda.
Saluran / Media
Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada
penerima. Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan
antara sumber dan penerima dengan sifatnya terbuka, dimana semua orang dapat
melihat, membaca dan mendengarnya.
Penerima
Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai
atau negara. Penerima adalah elemen terpenting dalam proses komunikasi, karena
dialah yang menjadi sasaran komunikasi. Charles Wright sasaran komunikasi massa
memiliki karakteristik : large yaitu besarnya adalah relatif dan menyebar dalam
berbagai lokasi, heterogen yaitu semua lapisan masyarakat dengan berbagai
keragamannya, dan anonim.
Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa
terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh
13
juga bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan
tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
2.1.1.3 Fungsi Komunikasi Massa
Dengan mengetahui fungsi dari komunikasi massa, maka kita bisa memanfaatkan dan
memahami dengan baik tujuan dan fungsi dari komunikasi massa. Dimana fungsifungsi komunikasi bisa ditelusuri dari tipe komunikasi itu sendiri. Pada buku
Pengantar Ilmu Komunikasi (Cangara. 2008: 61-63) disebutkan bahwa komunikasi
massa
berfungsi
untuk
menyebarluaskan
informasi,
meratakan
pendidikan,
merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kegembiraan dalam hidup
seseorang. Akan tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat
terutama dalam bidang penyiaran dan media pandang dengar (audiovisual),
menyebabkan fungsi media massa telah mengalami banyak perubahan.
Sean MacBride, ketua komisi masalah-masalah komunikasi UNESCO mengemukakan
bahwa komunikasi tidak bisa diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi juga
sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai pertukaran data, fakta dan ide. Oleh
karena itu, komunikasi massa dapat berfungsi sebagai berikut:
1. Informasi; yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan,
opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar
dirinya, apakah itu di dalam lingkungan daerah, nasional ataupun internasional.
14
2. Sosialisasi; yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana
orang bersikap sesuai dengan nilai-nilai yang ada, serta bertindak sebagai anggota
masyarakat secara efektif.
3. Motivasi; yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui
apa yang mereka baca, lihat dan dengar lewat media massa
4. Bahan diskusi; menyediakan informasi sebagia bahan diskusi untuk mencapai
persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut
orang banyak.
5. Pendidikan; yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara
luas, baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun untuk di luar sekolah. Juga
meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik dan mengesankan.
6. Memajukan kebudayaan; media massa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan
melalui pertukaran program siaran radio dan televisi, ataukah bahan tercetak
seperti
buku
dan
penerbitan-penerbitan
lainnya.
Pertukaran
ini
akan
memungkinkan daya kreativitas guna memajukan kebudayaan nasional masingmasing negara, serta mempertinggi kerjasama hubungan antarnegara.
7. Hiburan; sifat estetika yang dituangkan dalam bentuk lirik, lagu, bunyi maupun
gambar dan bahasa, membawa orang pada situasi menikmati hiburan seperti
halnya kebutuhan pokok lainnya.
15
8. Integrasi; komunikasi seperti satelit dapat dimanfaatkan untuk menjembatani
perbedaan etnis dan ras di dunia ini dalam memupuk dan memperkokoh persatuan
bangsa.
Dalam
merumuskan
fungsi
dari
komunikasi
massa,
Alexis
S.
Tan
menyederhanakannya ke dalam Tabel 2.1 (Nurudin. 2007: 65) sebagai berikut :
Tujuan Komunikator
Tujuan Komunikan
Mempelajari ancaman dan peluang, memahami
Memberi informasi
lingkungan
menguji
kenyataan,
meraih
keputusan.
Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
berguna memfungsikan dirinya secara efektif
Mendidik
dalam masyarakatnya, mempelajari nilai, tingkah
laku
yang
cocok
agar
diterima
dalam
masyarakatnya.
Memberi keputusan, mengadopsi nilai, tingkah
Mempersuasi
Menyenangkan,
laku, dan aturan yang cocok agar diterima dalam
masyarakatnya.
memuaskan Menggembirakan,
kebutuhan komunikan
mengendorkan
urat
saraf,
menghibur, dan mengalihkan perhatian dari
masalah yang dihadapi.
Tabel 2.1. Fungsi Komunikasi Massa menurut Alexis S. Tan
16
2.1.2 Media Komunikasi Massa
Dalam Pengantar Ilmu Komunikasi (Wiryanto. 2004: 74), saluran atau media
menyangkut peralatan mekanik yang digunakan untuk menyebarluaskan pesanpesan komunikasi massa. Tanpa saluran tersebut pesan tidak dapat menyebar
secara cepat, luas dan simultan. Media yang mempunyai kemampuan tersebut
merupakan media massa yang dapat dibedakan atas dua macam, yakni:
a. Media cetak: seperti halnya surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur, stiker,
bulletin, hand out, poster, spanduk dan sebagainya.
b. Media elektronik: antara lain: radio, film, televisi, komputer, electronic
board, audio cassette dan semacamnya.
Media komunikasi massa disebut juga sebagai media massa, yang merupakan
saluran-saluran atau cara pengiriman pesan-pesan massa. Media massa dapat
berupa surat
kabar, video, CD-ROM, komputer, TV, radio dan sebagainya
(West, dan Turner. 2009:41). Mereka pun menuliskan bahwa meskipun
komunikasi massa merujuk pada suat kabar, video, CD-ROM dan radio, diskusi
mengenai media massa akan melebar pada media baru (new media), yang terdiri
dari teknologi berbasis komputer. Teknologi komunikasi ini termasuk e-mail,
internet, televise, kabel digital, teknologi video seperti DVD, pesan instan dan
telepon genggam.
Maka dari itu, pembahasan mengenai aplikasi media sosial Twitter akan
berhubungan pula dengan media baru yaitu internet, sebagai koneksinya.
17
2.2
Teori Khusus
2.2.1 New Media
Perkembangan teknologi komunikasi belakangan ini telah mengalami kemajuan yang
sangat pesat dan kemunculan new media merupakan salah satu
hasil dari
perkembangan teknologi komunikasi yang baru dan digital.
Dalam praktek komunikasi, baik yang dilakukan oleh individu, kelompok, organisasi
maupun negara; telah banyak memanfaatkan new media sebagai salah satu alat untuk
mendukung proses komunikasi. Sama halnya dengan media cetak dan media
elektronik, new media pun memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi
kepada target komunikasi (audiens).
Hingga saat ini masih belum ada kerangka teori yang mempelajari secara khusus dan
jelas apakah itu new media. Akan tetapi, penulis akan menjelaskan pengertian new
media secara umum dan mewakili semaksimal mungkin karakteristik dari new media.
Mungkin hal yang dipertanyakan disini adalah media seperti apa yang dikategorikan
sebagai new media, yang pada akhirnya dapat membedakannya dengan media lainnya.
Mungkin saja para pembaca akan berpikir bahwa new media yang dimaksud disini
adalah media yang memiliki perkembangan dan teknologi generasi terbaru. Atau bisa
saja, produk teknologi yang akan mengeluarkan suatu lini produk terbaru di tahun
yang akan mendatang dengan spesifikasi yang lebih canggih.
Akan tetapi, new media menurut Miles, Rice dan Barr dalam Media: an introduction
3rd Edition (Flew. 2008: 2) merupakan suatu media yang merupakan hasil dari
18
integrasi maupun kombinasi antara beberapa aspek teknologi yang digabungkan,
antara lain teknologi komputer dan informasi, jaringan komunikasi serta media dan
pesan informasi yang digital.
New media sendiri diawali dengan perkembangan dari salah satu aspek yang telah
disebutkan sebelumnya yang kemudian berkonvergensi. Konvergensi media dapat
dilihat dari fenomena penggabungan antara komputer, komunikasi maupun media
content (The three Cs of convergent media) yang dapat dilihat pada Gambar 2.1.
COMMUNICATION
NETWORKS
Mobile
telephony
COMPUTING/
Internet
& World
Wide
Web
CONTENT
INFORMATION
TECNOLOGY
Cable TV,
interactive
TV
CD-ROM,
DVD
(MEDIA)
Gambar 2.2. The Three Cs of Convergent Media
Sumber : Barr, Newmedia.com.au (Flew. 2008: 3)
19
Editor dari buku Handbook of New Media, Lievrouw dan Livingstone, pada tahun
2006 mendefinisikan new media sebagai gabungan dari teknologi komunikasi dan
informasi (Information Communication Technology) yang terkait dengan beberapa
konteks sosialnya yang tergabung ke dalam tiga elemen, yaitu:
peralatan dan
perlengkapan teknologi; aktivitas, praktek dan penggunaan; serta susunan sosial dan
organisasinya yang terbentuk di sekitar peralatan dan penggunaannya (Mc’Quails.
2010: 39).
Mengacu pada pendapat Flew (2008:4), konsep dari perkembangan new media sendiri
tidak dapat terlepas dari kemunculan internet dan World Wide Web akibat globalisasi
teknologi informasi.
2.2.2 Internet
2.2.2.1 Pengertian Internet
Internet pada dasarnya merupakan suatu jaringan dengan beberapa perangkat
komputer yang terhubung satu sama lain. Dimana jaringan ini dapat mengakses pesan
elektronik, termasuk e-mail, pengiriman / transmisi pesan, dan komunikasi dua arah
antar individu atau antar komputer (Severin. 2006: 6).
DiMaggio mendefinisikan internet sebagai jaringan elektronik dari jaringan yang
menghubungkan orang dan informasi melalui komputer dan semakin bertambah
melalui teknologi media lainnya. (Pola Hubungan Komunikasi Antar Pengguna Dan
Cara Penggunaan Pada Microblogging Twitter. Adhika Arthapaty. 2011: Pp 1).
20
2.2.2.2 Sejarah Internet
Pada awalnya internet dikembangkan oleh ARPA (Advance Research Project
Agency) pada tahun 1960-an untuk keperluan militer. Pada tahun 1969 ARPA
mendirikan ARPA-NET (Advanced Research Project Agency Network) sebagai
jaringan komputer nasional di USA (Pola Hubungan Komunikasi Antar
Pengguna Dan Cara Penggunaan Pada Microblogging Twitter. Adhika
Arthapaty. 2011: Pp 1).
Di dalam jaringan internet, pemakai internet dapat mengakses informasi yang
tersimpan di dalam World Wide Web. World Wide Web menurut Ahmad Ariful
Amri di dalam “Makalah Perkembangan Teknologi Dan Komunikasi internet, email dan www”, www merupakan dokumen-dokumen internet yang disimpan di
server-server yang terdapat di seluruh dunia. Dokumen web dibuat dengan
menggunakan format HTML (Hyper Text Markup Language).
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dari masa ke masa, para
ilmuwan kemudian mengembangkan internet tidak hanya untuk pusat
penyimpanan informasi, content (isi) dan fungsi (kegunaan); akan tetapi juga
dapat digunakan untuk menambah teman dan menyampaikan isi pikiran. Tim
O’Reilly menyatakan pada tahun 2004 sebagai awal generasi Web 2.0 dan bukan
merupakan teknologi baru, akan tetapi tingkah laku baru dari pengguna. Web 2.0
merupakan sebutan bagi tahap pengembangan kedua pada kegiatan internet.
21
Perkembangan internet dapat dilihat secara sistematis, seperti yang dituliskan
oleh Dr. Lana Sularto, SE, MMSI pada materi ajarannya di Universitas
Gunadarma sebagai berikut :
Gambar 2.3. Sejarah Internet
Sumber : http://lana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/
22
2.2.2.3 Pandangan Ilmuwan mengenai Internet
Dengan munculnya internet, para pengguna internet yang disebut juga dengan
digital natives atau the internet generation (Branston, Gill and Stafford, Roy.
2010: 239) dapat mendapatkan informasi dari berbagai belahan dunia yang dapat
diakses melalui jaringan internet di komputer atau perangkat yang menyediakan
program untuk mengakses internet; kapan saja dan dimana saja tanpa mengenal
batasan waktu dan tempat. Para pengguna internet dapat berkomunikasi pula
dengan pengguna lainnya, tanpa memedulikan jarak dan waktu yang
memisahkan mereka, seperti yang dialami oleh masyarakat sebelum mengenal
internet. Seperti yang telah disebutkan oleh Marshall McLuhan di dalam
bukunya Understanding Media yang dikutip dalam artikel Marshall McLuhan’s
‘Global Village’oleh Benjamin Symes yang mengatakan bahwa :
“Today, after more than a century of electric technology, we have
extended our central nervous system itself in a global embrace,
abolishing both space and time as far as our planet is concerned.”
(Sumber: www.aber.ac.uk/media/Students/bas9401.html)
McLuhan mengenalkan konsep global village, yang beranggapan bahwa central
nervous system (media) secara bertahap menyatukan isi bumi; yaitu penduduk
belahan dunia yang satu dapat memperoleh informasi atau pengalaman yang ada
di belahan bumi lainnya pada waktu yang sama, dimana mereka seperti sedang
tinggal hanya di dalam satu wilayah atau desa kecil yang sama.
23
Pemahaman lebih mendalam mengenai global village pun diperkenalkan oleh
McLuhan pada saat wawancaranya dengan CBC TV, McLuhan mengatakan:
“These new media have made our world into a single unit. The
world is now like a continually sounding tribal drum, where
everybody gets the message all the time. A princess gets married in
England and — boom boom boom! — we all hear about it; an
earthquake in North Africa; a Hollywood star gets drunk — away
go the drums again. “
Yang dapat diartikan sebagai berikut: “Media baru ini telah membuat dunia kita
menjadi satu unit. Sekarang dunia menjadi seperti sebuat tribal drum yang
berbunyi terus menerus, dimana semua orang mendapatkan informasi/pesan
setiap saat. Seorang putri yang menikah di Inggris dan — boom boom boom! —
kita semua mendengarnya; gempa bumi di Afrika Utara; bintang Hollywood
yang mabuk — drum tersebut berbunyi lagi.”
(Sumber: Uncovered Gem: Marshall McLuhan’s Global Village oleh Maria
Popova
pada
http://www.brainpickings.org/index.php/2010/03/15/marshall-
mcluhan-global-village/)
2.2.3 Media Sosial
Sebelum mendefinisikan media sosial, sebaiknya penulis mengartikan terlebih dahulu
media itu sendiri. Media adalah instrumen dalam komunikasi, seperti surat kabar atau
radio, jadi media sosial dapat diartikan sebagai instrumen sosial dalam berkomunikasi.
Mengingat istilah Web 2.0, media sosial tidak hanya merupakan jaringan yang hanya
memberikan informasi saja, akan tetapi juga interaksi dengan anda ketika terjadi
24
pertukaran informasi. Interaksi dapat semudah ketika anda dimintai pendapat atau
dukungan atas suatu artikel, atau dapat pula hal kompleks seperti merekomendasikan
film dengan rating tinggi yang sesuai dengan minat anda.
Dengan kata lain, media sosial merupakan jalan dua arah yang memberikan anda
kesempatan untuk mendapat informasi, dengan kelebihan memberikan reaksi anda
terhadap informasi tersebut.
Tercantum di dalam buku Social Media Marketing: An Hour A Day (Evans. 2012: 33),
sosial media memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya berbeda dengan media
tradisional seperti surat kabar, televisi, buku dan radio. Perlu diingat bahwa hal ini
tidak berarti “memakai saja” namun dilengkapi dengan seperangkat alat yang dapat
memberitahu apa yang sedang Anda lakukan sekarang. Dan dalam kelompok diskusi
pada Wikipedia, “Audiensnya dapat ikut berpartisipasi dalam media sosial dengan
menambahkan komentar atau bahkan mengedit sendiri artikelnya.”
Di dalam buku Marketing Management: Kotler Keller (Kotler & Keller. 2012: 570),
tertulis bahwa media sosial untuk para pemakainya merupakan media untuk
membagikan informasi teks, gambar, audio dan video dengan pemakai lainnya dan
dengan perusahaan dan lain sebagainya.
Media sosial memberikan kesempatan bagi para pemakainya untuk memberikan opini
publik dan melakukan aktivitas komunikasi. Media sosial pun sudah mulai dipakai
oleh banyak perusahaan untuk kegiatan marketing maupun public relations.
25
Terdapat tiga jenis utama dari media sosial:
a) Komunitas online dan forum
b) Bloggers (individual dan networks seperti Sugar dan Gawker)
c) Social Network (seperti Facebook, Twitter dan Youtube)
Dan seperti pada pembahasan pada skripsi ini, Twitter merupakan suatu media sosial
yang termasuk ke dalam kategori Social Network.
Selain itu, benar bahwa media sosial merupakan suatu media yang dapat diakses dan
dipergunakan oleh banyak orang, dan tidak hanya digunakan saja akan tetapi dapat
juga dipakai semaksimal mungkin dengan adanya kelebihan untuk memberikan
respons terhadap apa yang mereka akses melalui internet.
26
2.2.4 Twitter
2.2.4.1 Apa itu Twitter ?
Twitter merupakan social media yang menjadi salah satu alat berkomunikasi
melalui jaringan internet yang sedang digandrungi oleh pengguna internet dan
social media pada saat ini. Menurut Hadi, Twitter adalah sebuah situs web
jejaring sosial berkonsep microblog yang memberikan fasilitas bagi pengguna
untuk mengirimkan pembaharuan / update berupa tulisan teks dengan panjang
maksimum 140 karakter melalui SMS, pengiriman pesan instant, surat
elektronik, atau aplikasi seperti Twitterriffic dan Twitbin. Twitter didirikan pada
Maret 2006 oleh perusahaan rintisan Obvious Corp. (Hadi. 2010: 69).
Gambar 2.4. Tampilan Homepage Twitter
Sumber: www.twitter.com
27
Di dalam website resmi Twitter, dikatakan bahwa:
“Twitter is a real-time information network that connects you to
the latest stories, ideas, opinions and news about what you find
interesting. Simply find the accounts you find most compelling and
follow the conversations.”
Yang dimaknai sebagai jaringan informasi dengan waktu nyata yang
menghubungkan anda dengan cerita, ide, opini dan berita terbaru yang anda pikir
menarik. Pengguna Twitter hanya perlu mencari akun yang dianggap menarik
dan ikuti percakapannya.
Kata Twitter secara harafiah berarti “berkicau”. Kesuksesan Twitter membuat
banyak situs lain meniru konsepnya, kadang menawarkan layanan spesifik lokal
suatu negara atau menggabungkan dengan layanan lainnya. Suatu sumber
tahunan menyebutkan bahwa paling tidak terdapat 111 situs web yang memiliki
layanan mirip dengan Twitter.
Studi untuk menganalisis perilaku penggunaan layanan mikroblog yang
dilakukan oleh Harvard Business School dan Sysomos, menunjukkan bahwa
salah satu aktivitas masyarakat sekarang adalah menulis teks pembaharuan
singkat. Dalam surveinya yang didasarkan pada lebih dari 11 juta pengguna,
Sysomos menunjukkan bahwa 10% dari mereka memiliki akun Twitter (Hadi.
2010: 68).
28
2.2.4.2 Asal Mula Twitter
Kemunculan Twitter digagas pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey. Namun
nama pertama yang diberikan pada layanan ini ternyata tidak langsung Twitter,
tetapi Twttr. Beberapa bulan setelah layanan diluncurkan, barulah Dorsey
mengganti
nama
semula
Twittr
dengan
sebutan
Twitter
(http://inet.detik.com/read/2012/06/08/160501/1936455/398/5/5-fakta-menarikdalam-sejarah-twitter). Sosok lain yang berjasa dalam pendirian Twitter selain
Jack adalah Noah Glass, Evan Williams dan Biz Stone.
Gambar 2.4 Tampilan Awal Twitter
Tertulis di dalam buku Twitter: Best Social Networking (Waloeyo. 2010:2-7)
Sebenarnya ide Twittr berawal dari sebuah sesi “brainstorming” pada sebuah
rapat yang diselenggarakan oleh anggota dewan perusahaan Podcasting Odeo
dalam rangka menampilkan ide-ide kreatif untuk mengembangkan produk.
Pekerjaan mengembangkan Twittr ini dimulai pada tanggal 21 Maret 2006.
Dorsey mencoba untuk mengirimkan pesan untuk pertama kalinya hanya dengan
kata-kata “Just Setting My Twittr”.
29
Protoype pertama Twitter diluncurkan hanya untuk layanan internal para
karyawan Odeo, kemudian diluncurkan untuk public pada bulan Juli 2006. Pada
Oktober 206, Biz Stone, Evan Williams, Dorsey, dan anggota lain dari
perusahaan Odeo membertuk Obvious Corporation dan memperoleh saham Odeo
beserta selurh asetnya, termasuk odeo.com dan Twitter.com dari para investor
dan pemegang saham Odeo Group, tetapi kemudia Twitter membentuk
perusahaan sendiri pada bulan April 2007.
Lambang Twitter sendiri melambangkan sesuatu yang kecil, lucu menyenangkan
bagi semua orang dan menyiratkan komunikasi.
2.2.4.3 Manfaat Twitter
Mengacu pada buku Welcome To Twitterland oleh Ali Akbar (Akbar, Ali. 2012:
6-7), penulis akan menuliskan 8 manfaat dari Twitter, sebagai berikut:
a) Media silahturahmi
Melalui Twitter, pemakai dapat bersilahturahmi dengan saudara, teman
ataupun kerabat yang jauh jaraknya. Komunikasi bisa menjadi lebih akrab
dan tidak terbatas pada ruang dan waktu.
b) Mendapatkan berita terkini
Banyak berita terkini yang dapat diperoleh melalui Twitter. Misalnya saja
melalui akun Twitter @detikcom, para follower dapat mengakses berita
terkini yang di-update oleh akun tersebut secara langsung setiap saat.
30
c) Motivasi
Melalui akun Twitter, follower pun dapat mendapatkan motivasi dan
semangat hidup. Misalnya saja dengan mem-follow @MotivaTweet, dimana
para follower-nya bisa mendapatkan berbagai nasehat dan motivasi hidup
yang dapat membangkitkan semangat dan pikiran positif.
d) Informasi
Informasi yang bermanfaat pun dapat diperoleh melalui Twitter. Misalnya
ketika ingin mencari informasi produk yang halal, maka pengguna Twitter
dapat mem-follow @halalcorner.
e) Pemecahan Masalah / Konseling
Pengguna Twitter bisa saja mendapatkan pemecahan / konseling atas masalah
yang dihadapinya dengan ketika pengguna meng-update status yang
berhubungan dengan masalahnya dan mendapatkan beragam feedback /
jawaban dari followernya yang dapat berupa masukan dan saran yang dapat
dijadikan sebagai alternatif atas masalahnya.
f) Media Hiburan
Manfaat hiburan pun merupakan salah satu manfaat Twitter yang sangat
penulis rasakan sebagai salah satu pengguna Twitter. Berbagai lelucon yang
memberikan penghiburan dapat didapatkan melalui @pepatahgombal,
31
@rajagombal ataupun @radityadika (penulis buku humor ternama “Kambing
Jantan”).
g) Cari Jodoh
Biasanya pengguna Twitter yang merasa tertarik dengan pengguna akun
Twitter lainnya akan mem-follow akun tersebut dan berusaha berkenalan
dengan pemakai akun Twitter tersebut.
h) Sumber Rejeki
Sampai saat ini, telah banyak sekali perusahaan dan pebisnis (konvensional
maupun online) yang memanfaatkan Twitter sebagai salah satu media untuk
mencari keuntungan, dengan melakukan berbagai tindakan promosi baik
melalui pemasangan iklan, update status yang berbau “bisnis” dan penawaran
lainnya.
Pada buku Twitter API: Up and Running (Makice. 2009:27), dituliskan bahwa
terdapat studi yang menyimpulkan bahwa terdapat empat fungsi pemakaian
Twitter oleh para membernya yaitu:
1) Daily Chatter
Membicarakan mengenai aktivitas dan rutinitas harian.
2) Bercengkrama
Menggunakan “@” untuk berbicara secara spesifik kepada pengguna Twitter
lainnya.
32
3) Berbagi informasi
Membagikan pesan informasi kepada pengguna lainnya.
4) Melaporkan berita
Melaporkan berita dan perkembangan informasinya kepada pengguna lain.
2.2.5 Efektifitas Komunikasi
Dalam kehidupannya sehari-hari, manusia selalu melakukan tindak komunikasi
dengan manusia lainnya. Dan komunikasi tersebut dilakukan secara langsung dengan
cara tatap muka maupun tidak langsung yaitu melalui perantaraan alat atau media.
Tindak komunikasi itu sendiri merupakan kegiatan pertukaran informasi antara
komunikan dan komunikator, dimana komunikasi bertujuan untuk mencapai kesamaan
pengertian, pikiran dan makna akan pesan yang disampaikan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa komunikan memiliki tujuan agar audiensnya mengerti apa yang isi
makna pada pesan dan memiliki perspektif pemikiran yang sama sehingga dapat
komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang efektif dapat diartikan sebagai komunikasi yang hasilnya sesuai
dengan harapan para pesertanya (orang-orang yang sedang berkomunikasi). Misalnya,
penjual yang datang ke rumah untuk mempromosikan barang dianggap telah
melakukan komunikasi yang efektif apabila akhirnya tuan rumah membeli barang
yang ia tawarkan, sesuai dengan yang diharapkan penjual itu, dan tuan rumah pun
merasa puas dengan barang yang dibelinya (Mulyana. 2009:117).
33
Wilbur Schramm pada tahun 1871 menjelaskan bahwa:
“Communication is a repriocal process of exchanging signals to inform,
to instruct, or persuade, based on shared meanings and conditioned by
the communicators relationship and the social context.”
Yang diartikan oleh Danandjaja (2011: 90-91), komunikasi efektif adalah suatu proses
timbal balik tentang pertukaran lambang atau isyarat untuk menginformasikan,
menginstruksikan, atau membujuk, agar memperoleh pengertian yang sama antara
komunikator dan konteks sosial.
Dapat disimpulkan dari pengertian di atas bahwa komunikasi yang menghasilkan
kesamaan makna, perspektif dan harapan merupakan hasil dari komunikasi yang
dinilai efektif, karena tujuan dari komunikasi yang dilakukan tercapai dengan baik dan
memiliki hasil yang sesuai dengan harapan para pesertanya.
Namun pada kenyataannya, untuk mencapai suatu komunikasi yang efektif tidaklah
semudah yang diperkirakan karena adanya berbagai perbedaan seperti agama, ras,
suku, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi dan lain-lain. Kesamaan akan beberapa hal,
misalnya kesamaan bahasa, asal daerah / domisili, tingkat pendidikan, kebutuhan dapat
mendorong orang untuk tertarik dan pada gilirannya karena kesamaan tersebut
komunikasi mereka menjadi lebih efektif. Selain itu, mengacu pada pengertian
komunikasi efektif oleh Schramm sebelumnya, untuk menciptakan komunikasi yang
efektif baik oleh para praktisi PR atau para komunikan harus bisa memahami kaitan
antara lingkungan sosial (social environment), konteks hubungan (contexts of
34
relationship) dan kerangka referensi (frame of reference) antara seorang komunikan
(encoder) dengan audiensnya (decoder)
Lingkungan Sosial (Social environment)
Kerangka Hubungan (Context of relationship)
Kerangka Referensi A
Encoder
Kerangka Referensi B
Pesan A
Komunikator A
Decoder
Decoder
Komunikator B
Pesan B
Encoder
Gambar 2.6 Proses Komunikasi Efektif
Sumber : Danandjaja. 2011. Pp. 91
Melalui gambar di atas, dapat diuraikan proses terjadinya komunikasi sebagai berikut:
1. Dalam proses komunikasi ada dua faktor yang mempengaruhi kerangka referansi
seseorang (frame of reference) yaitu lingkungan sosial (social environment) dan
kontek hubungan (context of relationship).
2. Setiap penyampaian pesan (message) antara komunikator sangat dipengaruhi oleh
masing-masing kerangka referensi.
35
3. Setiap penyampaian pesan antara seseorang berjalan secara timbal balik (two-ways
communication).
Selanjutnya Wilbur Schramm (2011: 92) menjelaskan melalui diagram tersebut,
terdapat 4 tahap dari proses komunikasi (communication process):
1) Menarik perhatian untuk komunikasi (Attracting attention to the communication).
2) Penerimaan pesan (Achieving acceptance of the message).
3) Penafsiran pesan (Having it interpreted)
4) Setelah memperoleh pesan disimpan, untuk digunakan kemudian (Getting the
message stored for later use)
Berdasarkan teori mengenai Twitter dan komunikasi efektif di atas, penulis ingin
meneliti apakah dengan menggunakan Twitter, dapat tercapai suatu komunikasi yang
efektif . Apalagi sebagai suatu aplikasi media sosial yang masih baru dan banyak
dimanfaatkan oleh perusahaan termasuk di dalamnya rumah sakit (Jurnal Era
Keperawatan 2.0) dan Bina Nusantara University (@BINUS_UNIV), penulis semakin
tertarik untuk meneliti efektifitas komunikasi dengan menggunakan Twitter pada Bina
Nusantara University sebagai salah satu perusahaan yang memanfaatkannya.
Penulis menggunakan teori khusus yaitu manfaat penggunaan media sosial Twitter
sebagai variabel x dan proses komunikasi efektif sebagai variabel y. Pada variabel x,
penulis menghilangkan manfaat Twitter sebagai media cari jodoh karena tidak
berhubungan dengan manfaat Twitter dalam suatu lembaga pendidikan.
36
2.3
Kerangka Pemikiran
x
y
Penggunaan media sosial
Twitter @BINUS_UNIV
Pengaruh
Efektifitas
komunikasi
mahasiswa
MarComm
PR Angkatan 2008
Tidak ada pengaruh
a) Media silahturahmi
b) Mendapatkan berita
a) Menarik
perhatian
untuk komunikasi
terkini
b) Penerimaan pesan
c) Motivasi
c) Penafsiran pesan
d) Informasi
d) Setelah memperoleh
e) Pemecahan
Masalah/ Konseling
pesan
disimpan,
untuk
digunakan
kemudian
f) Media Hiburan
g) Sumber Rejeki
Download