Series: Sermon Series Title: Rahasia Gereja Keluarga, Pernikahan, Seks dan Injil Part: 8 Speaker: Dr. David Platt Date: 4 November 2011 Text: "Pesan berikut adalah dari Rahasia gereja, sebuah studi Alkitab oleh Dr David Platt, pendeta Gereja di Brook Hills." ISU-ISU KHUSUS Kepuasan Seksual dalam Pernikahan Landasan-Landasan Injil … Kepuasan seksual. Landasan-landasan Injil. Apa yang akan kita lakukan adalah kita akan melihat secara cepat landasan-landasan, lalu kita akan masuk ke kitab Kidung Agung, dan di sanalah kita akan mengakhiri pelajaran kita. Seks adalah relasional. Prinsip ini adalah landasan yang kita lihat dalam Kitab Suci. Kejadian 2:24 mengatakan, "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging." Menurut saya terdapat tujuh hal Página (Page) 1 yang penting dalam hal ini, dan di sini saya banyak bergantung pada tulisan Daniel Heimbach, satu sumber yang bagus sekali yang telah saya singgung sebelumnya Seks adalah relasional. Ini bukan tindakan mekanis yang terjadi antara dua objek, melainkan tindakan pribadi yang terjadi antara dua orang yang menjadi satu daging. Lihat Amsal 5:3-10. Apakah anda dapat melihat bagaimana kitab Amsal berbicara tentang pelacur? Jangan memberikan diri anda kepada orang asing. Ini adalah satu tindakan pribadi yang intim, tindakan relasional dengan orang lain yang dengannya anda menjadi satu daging. Ini bukan sesuatu yang anda lakukan dengan seseorang di mana anda memperlakukan mereka sebagai obyek untuk kenikmatan. Ini adalah pribadi yang dengannya anda memiliki hubungan. Seks adalah relasional. Seks adalah eksklusif. Maleakhi 2:14 mengatakan, "Dan kamu bertanya: 'Oleh karena apa?' Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan istri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan istri seperjanjianmu." Di seluruh Kitab Suci, seks hanya dirayakan dalam konteks yang eksklusif, hubungan perjanjian antara seorang suami dengan seorang istri. Ini adalah eksklusif. Seks adalah intim. Ini bukanlah sesuatu yang sepele, melainkan mendalam. Di sinilah kita menyadari bahwa seks tentunya bersifat fisik, tetapi juga sangat spiritual. Kita telah berbicara tentang hal ini. Efesus 5:22-23 mengatakan, "Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh." Ini adalah persatuan bukan hanya tubuh, tetapi juga jiwa. Kejadian 2:24 mengatakan, "Karena itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, dan keduanya akan menjadi satu daging." Laki-laki akan memeluk erat istrinya. Ruth 1:14 mengatakan, "Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya." Dikatakan dalam 2 Samuel 20:2, "Lalu semua orang Israel itu meninggalkan Daud dan mengikuti Seba bin Bikri, sedangkan orang-orang Yehuda tetap berpaut kepada raja mereka, mengikutinya dari sungai Yordan sampai Yerusalem." Ulangan 10:20 mengatakan, "Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu, kepada-Nya haruslah engkau beribadah dan berpaut, dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah." Lalu Kejadian 4:1 mengatakan, "Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, istrinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak lakilaki dengan pertolongan TUHAN." Página (Page) 2 Dalam semua ayat-ayat yang dikutip ini kita melihat perkataan yang sama untuk "berpaut" yang diterjemahkan secara berbeda, namun yang digunakan untuk menunjukkan bagaimana satu gambaran loyalitas dan komitmen yang diberikan satu terhadap yang lain, di mana tidak ada yang membagi dan tidak ada yang memisahkan. Itulah makna seks yang dimaksudkan. Seks adalah bersifat intim. Seks adalah berbuah. Jelas bahwa seks adalah produktif berdasarkan Kejadian 1:28, "Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: 'Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.'" Kidung Agung 2:13 mengatakan, "Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pohon anggur semerbak baunya. Bangunlah, manisku, jelitaku, marilah!" Walaupun demikian, ini tidak berarti bahwa seks adalah salah jika itu tidak menghasilkan anak. Kita telah berbicara tentang kemandulan sebelumnya, dan bagaimana dalam kehidupan para leluhur misalnya, Allah menggunakan situasi-situasi di mana seks tidak menghasilkan anak untuk membangun iman. Kita akan melihat dalam kitab Kidung Agung bahwa ada satu gambaran keintiman yang jelas bertumbuh dalam pernikahan sebagai akibat dari seks. Dikatakan dalam1 Korintus 7:1-3 agar suami dan istri jangan merampok satu sama lain dari keinginan ini. Seks tidak mementingkan diri sendiri, tidak egois. Kita telah melihat ini dalam Efesus 5:28-31 dengan satu gambaran tentang pernikahan. Paulus mengatakan, "Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi istrinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi memelihara dan merawatnya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Sebab itu, laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging." Kita telah berbicara tentang 1 Korintus 7:3-4 yang mengatakan, "Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap istrinya, demikian pula istri terhadap suaminya. Istri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi istrinya." Saya menyukai kutipan ini dari Daniel Heimbach, karena anda mungkin berpikir, "Apa maksudnya? Menurut saya seks adalah untuk kepuasan diri sendiri." Sex tidak mementingkan diri sendiri. Dua hal lagi. Seks adalah kompleks. Ada begitu banyak dimensi tentang seks. Seks melibatkan pikiran. Dikatakan dalam Matius 5:28, "Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzina dengan dia di dalam hatinya." Sex melibatkan tubuh, yang tentunya sudah jelas. Kemudian dikatakan dalam 1 Korintus 6:13-14, "Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: Tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk Página (Page) 3 percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh. Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya." Seks melibatkan jiwa. Dikatakan dalam 1 Korintus 6:15, "Tidak tahukah kamu bahwa tubuh kamu semua adalah anggota Kristus? Jadi, akan kuambilkah anggota Kristus dan menjadikannya anggota tubuh pelacur? Sekali-kali tidak!" Lalu dikatakan dalam 2 Korintus 6:14, "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apa yang terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimana terang dapat bersatu dengan gelap?" Ada satu kutipan yang bagus dari C.S. Lewis tentang bagaimana semua hal ini dilihat bersama. Akhirnya, seks adalah pelengkap, yang berarti bahwa seks menyatukan dua orang untuk melengkapi satu sama lain pada dua tingkatan utama. Yang pertama ialah gender yang saling melengkapi, seperti yang telah kita bicarakan. Lihat Kejadian 2:18-25. Laki-laki dan perempuan sepadan satu dengan yang lain, lalu yang kedua adalah jenis yang saling melengkapi. Itu berarti bahwa seks antara laki-laki dengan laki-laki atau antara perempuan dengan perempuan adalah salah. Demikian juga seks antara manusia dengan hewan adalah salah. Semua itu bukanlah rancangan Allah. Dikatakan dalam Imamat 18:22-23, "Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian. Janganlah engkau berkelamin dengan binatang apa pun, sehingga engkau menjadi najis dengan binatang itu. Seorang perempuan janganlah berdiri di depan seekor binatang untuk berkelamin, karena itu suatu perbuatan keji." Anda dapat melihat di sini dalam Imamat 18 bagaimana Allah menempatkan homoseksualitas dan kegiatan seksual antara manusia dengan binatang di samping satu sama lain. Jadi, perhatikan hal itu. Larangan-Larangan Injil… Itulah landasan-landaasan Injil. Sekarang tentang larangan-larangan Injil, karena ada daftar hal-hal tertentu dalam Kitab Suci di mana Allah mengatakan bahwa hal-hal itu tidak boleh dilakukan dalam kaitan dengan seks. Allah dengan jelas mengatakan bahwa tidak boleh ada seks di luar pernikahan, bahwa semua hasrat seksual dimaksudkan untuk dipenuhi dalam konteks pernikahan, dan apa pun yang di luar pernikahan adalah perzinahan. Apakah seks sebelum menikah, hubungan seks dengan seseorang yang bukan pasangan anda selama pernikahan, atau apa pun yang di luar rancangan Allah, semuanya termasuk dalam larangan-larangan yang diklasifikasikan di seluruh Kitab Suci. "Jangan lakukan itu. Tidak ada seks di luar nikah.” Sudah jelas. Tidak ada pertanyaan atau diskusi. Para lajang, saya mendorong anda untuk tidak mencoba membenarkan perbuatan apa pun, karena Kitab Suci sangat jelas melarangnya. Keluaran 20:14 mengatakan, "Janganlah berzinah." Imamat 20:10 mengatakan, "Bila seorang laki-laki Página (Page) 4 berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu." Matius 19:17-18 mengatakan, "Jawab Yesus, 'Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.'" Kata orang itu kepada-Nya, 'Perintah yang mana?" Kata Yesus, 'Jangan membunuh, jangan berzina, jangan mencuri, jangan memberi kesaksian palsu..." Roma 13:9 mengatakan, "Karena perintah: Jangan berzina, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini,' dan perintah lainnya, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: 'Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!'" Lalu Ibrani 13:4 mengatakan, "Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab Allah akan menghakimi orang-orang sundal dan pezina." Dan kemudian dikatakan dalam Wahyu 22:15, "Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar." Kedua, tidak boleh ada ibadah seksual. Di sinilah kita ingat bahwa seks adalah baik, tetapi seks bukanlah Allah. Kita tidak menyembah seks. Kita bukannya menyembah pemberian, kita menyembah Sang Pemberi. Ulangan 23:17 mengatakan, "Di antara anak-anak perempuan Israel janganlah ada pelacur bakti, dan di antara anak-anak lelaki Israel janganlah ada semburit bakti." Demikian juga dikatakan dalam 1 Korintus 10:8, "Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang." Ketiga, tidak boleh ada prostitusi seksual. Imamat 19:29 mengatakan, "Janganlah engkau merusak kesucian anakmu perempuan dengan menjadikan dia perempuan sundal, supaya negeri itu jangan melakukan persundalan, sehingga negeri itu penuh dengan perbuatan mesum." Ulangan 23:18 mengatakan, "Janganlah kaubawa upah sundal atau uang semburit ke dalam rumah TUHAN, Allahmu, untuk menepati salah satu nazar, sebab keduanya itu adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu." Juga dikatakan dalam Amsal 6:25-26, "Janganlah menginginkan kecantikannya dalam hatimu, janganlah terpikat oleh bulu matanya. Karena bagi seorang sundal sepotong rotilah yang penting, tetapi isteri orang lain memburu nyawa yang berharga." Larangan ini sangat jelas dari ayat-ayat tersebut. Tidak boleh ada homoseksualitas. Anda harus menyangkali seluruh Kitab Suci jika anda mengabaikan larangan ini. Imamat 18:22 mengatakan, "Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian." Roma 1:26 mengatakan, "Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab istri-istri mereka menggantikan Página (Page) 5 persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar." Sebagaimana yang telah kita lihat, tidak boleh ada seks dengan hewan. Dikatakan dalam Imamat 18:23-24, "Janganlah engkau berkelamin dengan binatang apa pun, sehingga engkau menjadi najis dengan binatang itu. Seorang perempuan janganlah berdiri di depan seekor binatang untuk berkelamin, karena itu suatu perbuatan keji. Janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sebab dengan semuanya itu bangsa-bangsa yang akan Kuhalaukan dari depanmu telah menjadi najis." Dan kemudian Imamat 20:15-16 mengatakan, "Bila seorang laki-laki berkelamin dengan seekor binatang, pastilah ia dihukum mati, dan binatang itu pun harus kamu bunuh juga. Bila seorang perempuan menghampiri binatang apa pun untuk berkelamin, haruslah kaubunuh perempuan dan binatang itu; mereka pasti dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri." Tidak boleh ada seks dengan kerabat. Imamat 18:6 mengatakan, "Siapa pun di antaramu janganlah menghampiri seorang kerabatnya yang terdekat untuk menyingkapkan auratnya; Akulah TUHAN." Kita menemukannya juga dalam 1 Korintus 5:1-2, "Memang orang mendengar bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, yang bahkan tidak terdapat sekalipun di antara bangsabangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan istri ayahnya. Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita sehingga orang yang melakukan hal itu dijauhkan dari tengah-tengah kamu?" Tidak boleh ada seks dengan anak-anak. Matius 18:5-6 mengatakan, "Siapa saja yang menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku." "Tetapi siapa saja yang menyebabkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya kepada-Ku ini berbuat dosa, lebih baik baginya jika sebuah batu giling diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut." Pedofilia (ketertarikan dan pelecehan seksual terhadap anak-anak) tidak secara khusus dibicarakan dalam Alkitab, namun apabila kita memperhitungkan semua yang telah kita bicarakan tentang seks, serta perintah yang jelas dari Kristus tentang kepedulian terhadap anak-anak, jelas bahwa tidak boleh ada seks dengan anak-anak. Tidak boleh ada kekerasan seksual. Dikatakan dalam Yehezkiel 45:9, "Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Cukuplah itu, hai raja-raja Israel, jauhkanlah kekerasan dan aniaya, tetapi lakukanlah keadilan dan kebenaran; hentikanlah kekerasanmu yang mengusir umat-Ku dari tanah miliknya, demikianlah firman Tuhan ALLAH." Dikatakan juga dalam 1 Korintus 13:4-5, "Kasih itu sabar; kasih itu baik hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain." Demikian juga Efesus 5:25 mengatakan, "Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya." Seks dirancang oleh Allah bukan untuk kekerasan. Jadi, setiap kekerasan terhadap suami atau istri, atau hal-hal yang serupa degan itu dalam konteks seksual, dilarang dalam Firman Allah. Página (Page) 6 Tidak boleh ada nafsu seksual. Kita telah melihat hal ini. Matius 5:28 mengatakan, "Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzina dengan dia di dalam hatinya." Keluaran 20:14-17 mengatakan, "Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini istrinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu." Lalu 2 Timotius 2:22 mengatakan, "Sebab itu, jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai sejahtera bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni." Kemudian 2 Peter 2:14 mengatakan, "Mata mereka penuh nafsu zina dan mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka memikat orang-orang yang lemah. Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan. Mereka adalah orang-orang terkutuk!" Adalah hal yang salah jika anda memikirkannya, atau menginginkan seks dengan seseorang yang bukan istri atau suami anda. Tidak boleh ada nasfsu seksual. Tidak boleh ada ketidaksopanan seksual. Nafsu seksual berhubungan dengan memiliki keinginan seksual untuk diri sendiri. Ketidaksopanan seksual adalah tentang mencoba untuk memprovokasi orang lain untuk memiliki pikiran seksual tentang anda. Jangan menyebabkan saudaramu tersandung. Roma 14:21 mengatakan, "Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau melakukan sesuatu yang menyebabkan saudara seimanmu tersandung." Lalu 1 Timotius 2:9-10 mengatakan, "Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahalmahal, tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah." Hiasi diri dengan pakaian yang sederhana. Jangan menarik perhatian kepada kecantikan fisik. Saya mendorong anda, terutama di zaman ini di mana orang senang memakai pakain yang ketat, yang berleher rendah, baju pendek, rok pendek, kemeja pendek, dan celana pendek, yang semuanya jauh dari standar Alkitab tentang kesopanan, untuk tidak menimbulkan batu sandungan bagi saudara yang lain. Jangan melihat di cermin dan berpikir, "Bagaimana saya bisa memberi penampilan yang terbaik yang akan menarik perhatian orang?" Sebaliknya, lihat ke cermin dan bertanya, "Bagaimana saya dapat menampilkan diri yang akan membawa kemuliaan bagi Allah dalam diri orang-orang di sekitar saya?" Dalam Ulangan 25:11-12, hukuman dijatuhkan kepada seorang perempuan yang merebut seorang lakilaki di selangkangan untuk membantu suaminya dalam perkelahian. Dikatakan dalam bagian tersebut, "Apabila dua orang berkelahi dan isteri yang seorang datang mendekat untuk menolong suaminya dari tangan orang yang memukulnya, dan perempuan itu mengulurkan tangannya dan menangkap kemaluan Página (Page) 7 orang itu, maka haruslah kaupotong tangan perempuan itu; janganlah engkau merasa sayang kepadanya." Itu tidak diperbolehkan secara alkitabiah. Selangkangan adalah tempat terlarang di luar pernikahan tidak peduli apa yang dipertaruhkan. Ketidaksopanan seksual termasuk apa yang anda katakan. Jadi, jagalah bahasa anda, saudara-saudara. Dikatakan dalam Efesus 5:4, "Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono -- karena hal-hal ini tidak pantas -- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur." Kemudian dikatakan dalam Efesus 5:12, "Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi sudah memalukan." Berikut adalah larangan terakhir. Orang-orang bertanya, "Bagaimana seks melalui merangsang diri sendiri?" Inilah masturbasi. Galatia 5:24 mengatakan, "Siapa saja yang menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya." Orang-orang mengatakan, "Alkitab tidak melarang hal itu, jadi mungkin tidak apa-apa." Saya berharap kita telah melihat bahwa jenis argumen berdasarkan apa yang tidak tertulis secara explisit dalam Alkitab adalah tidak sehat. Alkitab tidak secara langsung melarang pedofilia, tetapi itu tidak berarti bahwa pedofilia berkenan kepada Allah. Jadi, apakah masturbasi, tindakan seksual dengan merangsang diri, menyenangkan Allah? Sudah jelas, berdasarkan apa yang kita lihat dalam Kitab Suci, itu tidak sejalan sama sekali dengan rancangan Allah untuk seks. Ini adalah nafsu kedagingan, sebagaimana dikatakan dalam Galatia pasal 5. Jika anda berpikir tentang apa yang telah kita pahami tentang seks, maka anda dapat melihat bahwa masturbasi bertentangan dengan semua yang Allah telah rancangkan untuk seks. Seks adalah relasional. Masturbasi adalah individual, soliter, sendirian, ini bukan rancangan Allah untuk seks. Masturbasi mendorong nafsu yang mengembara, bukan kemurnian yang eksklusif. Hampir mustahil untuk terlibat dalam tindakan masturbasi tanpa memiliki keinginan nafsu yang tidak kudus terhadap seseorang atau sesuatu yang lain. Masturbasi bersifat dangkal, tidak bersifat intim. Ini amat bersifat dangkal. Hal ini tidak mencerminkan kesatuan yang intim yang telah dirancang oleh Allah. Ini tidak berbuah. Ini sama sekali tidak membawa kepada hal mendapatkan anak dan membesarkan anak, membangun iman, atau pertumbuhan dalam relasi. Masturbasi mementingkan diri sendiri, bukan sebaliknya. Ini hanya dimaksudkan untuk memuaskan diri sendiri, bukan yang lain. Itu bukan rancangan Allah untuk seks. Masturbasi melibatkan isolasi fisik, bukan persatuan yang kompleks. Ini adalah kebalikan total dari apa yang terjadi ketika dua tubuh, dua pikiran, atau dua jiwa datang bersama menjadi satu. Dan sebenarnya masturbasi adalah satu tindakan homoseksual pribadi, bukan tindakan heteroseksual yang saling melengkapi. Laki-laki dirangsang oleh laki-laki, atau perempuan dirangsang oleh perempuan. Ini adalah rangsangan sesama jenis atau pemuasan sesama jenis. Kita sudah melihat bahwa sebagai Página (Page) 8 akibat dosa, hubungan heteroseksual juga telah rusak, dan karena itu tindakan masturbasi tidak bisa dijadikan sebagai satu realitas heteroseksual. Ini adalah homoseksualitas pribadi. Karena itu, kita harus mengenakan Tuhan kita Yesus Kristus dan tidak mengikuti nafsu daging untuk memuaskan keinginannya. Roma 13:14 mengatakan, "Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus dan janganlah menuruti tabiat yang bersifat daging untuk memuaskan keinginannya." Itulah larangan-larangan yang sangat penting, dan mari kita lihat hal-hal yang baik. Pesta injil … Kidung Agung adalah satu kita tentang Allah dan seks. Ketika anda mulai membaca bagian-bagian dari Kidung Agung, mungkin anda akan mengatakan, "Apakah hal-hal itu benar-benar ditulis dalam kitab ini? Pusar dan perut dan payudara! Apa maksudnya? Akan tetapi itu adalah baik, dan itu datang dari Allah. Allah telah memberikan kepada kita keinginan, dan adalah baik bahwa dalam Kitab Suci, melalui wahyu Allah, kita memiliki pemahaman tentang bagaimana hal ini dapat terwujud. Ada banyak pertanyaan yang kita miliki tentang kitab Kidung Agung. Jika anda membaca kitab ini, anda mempunyai semua jenis gambaran, tumbuhan dan hewan dan rempah-rempah. Orang-orang mungkin bertanya, "Apakah kitab Kidung Agung bersifat alegoris?" Atau pertanyaanpertanyaan seperti, "Apakah hal-hal kecil di sini atau di sana dimaksudkan untuk sesuatu yang berbeda? Apakah semua itu metafora, dan, jika demikian, apa yang dimaksudkan? Apa makna lambang-lambang tersebut? Apakah kitab Kidung Agung bersifat tipologis? Apakah di dalamnya terdapat tipe atau bayangan yang menunjuk ke sesuatu yang lebih besar? Apakah kitab Kidung Agung bersifat harfiah? Kalau kitab ini bersifat harfiah, apakah kitab ini berbicara tentang seorang laki-laki dan seorang perempuan yang sedang menunjukkan cinta satu kepada yang lain? Apakah kitab ini berisi cerita atau hanya lagu-lagu? Apakah di dalamnya ada dua atau tiga karakter? Apakah kitab ditulis untuk Salomo, oleh Salomo, atau tentang Salomo?" Kidung Agung 1:1 mengatakan, "Kidung agung dari Salomo." Ada berbagai macam pertanyaan. Berikut adalah apa yang kita tahu: kitab Kidung Agung adalah berciri musik. Dengan perkataan lain, kitab ini adalah sebuah lagu. Secara harfiah, kidung agung berarti “yang terbaik dari semua lagu.” Ini adalah Lagu di atas segala Lagu. Kitab ini dimaksudkan untuk menunjukkan kepada kita sebuah perayaan atau pesta cinta seksual. Cara saya memahami kitab Kidung Agung adalah bahwa itu adalah satu ilustrasi tentang Kejadian 2:24-25, yang mengatakan, "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu." Página (Page) 9 Laki-laki dan perempuan telanjang, tidak merasa malu, tidak dinodai oleh akibat dosa atas seksualitas, namun menikmati satu sama lain sebagaimana yang telah dirancang oleh Allah. Mereka menikmati kesenangan yang telah Allah rancanglan dalam hal itu. Pada saat yang sama, Kidung Agung mengingatkan kita tentang bahaya cinta seksual. Berkali-kali dalam kitab ini, anda membaca, "Jagalah dirimu sampai saat yang ditentukan Allah." Anda melihat bagaimana laki-laki menjaga saudara-saudara perempuan mereka dari bahaya memberikan diri mereka secara seksual kepada orang lain sebelum saat yang tepat dalam rancangan Allah. Kidung Agung 2:7 mengatakan, "Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!" Kidung Agung 3:5 mengatakan, "Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!" Lalu Kidung Agung 8:4 mengatakan, "Kusumpahi kamu, puteriputeri Yerusalem: mengapa kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya?" RAJA DAN MEMPELAINYA DALAM KITAB KIDUNG AGUNG Inilah gambarannya. Ada aspek-aspek yang berbeda. Saya berharap bahwa dalam proses ini anda dapat melihat bahwa Allah dimuliakan dalam seks. Kita melihat satu pengabdian eksklusif: mereka hanya mencari satu sama lain. Anda mungkin berpikir, "Bukankah Salomo memiliki begitu banyak istri yang berbeda?" Kenyataannya adalah bahwa kitab ini berciri monogami dari depan sampai ke belakang. Ini adalah gambaran seorang laki-laki dan seorang perempuan bersama-sama. Jika anda melihat Kidung Agung 3:1-4, mereka mencari satu sama lain. Dikatakan dalam bagian tersebut, Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku ditemui peronda-peronda kota. "Apakah kamu melihat jantung hatiku?" Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemui jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ke kamar orang yang melahirkan aku. Perempuan itu sedang mencari suaminya. Laki-laki sedang mencari istrinya. Dalam Kidung Agung 4:12-15 anda melihat bagaimana perempuan itu hanya mencari suaminya. Ia hanya merindukannya, dan sang suami menggambarkan siapa istrinya, "Dinda, pengantinku, kebun tertutup engkau, kebun tertutup dan mata air termeterai. Tunas-tunasmu merupakan kebun pohon-pohon delima dengan buah-buahnya yang lezat, bunga pacar dan narwastu, narwastu dan kunyit, tebu dan kayu manis dengan segala macam pohon kemenyan, mur dan gaharu, beserta pelbagai rempah yang terpilih. O, mata air di kebun, sumber Página (Page) 10 air hidup, yang mengalir dari gunung Libanon!" Laki-laki ini menggambarkan kemurnian istrinya karena istrinya telah menyelamatkan dirinya. Dengarkan Kidung Agung 7:10, "Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju." Inilah gambaran tenang seorang laki-laki dan seorang perempuan yang mencari satu sama lain. Pengabdian eksklusif, hanya mencari satu sama lain. Ini membawa ke satu penantian yang membara. Di sinilah saya ingin agar kita memahami, terlepas dari apakah kitab ini berisi drama ataukah tidak, bahwa ada satu antisipasi yang bertumbuh antara raja dengan istrinya. Anda melihat dua aspek dari antisipasi ini. Pertama, mereka mulai dengan kata-kata lembut. Hal ini terlihat sejak awal, dan itu berlangsung terus. Dengarkan bagaimana perempuan itu mengatakannya dalam Kidung Agung 1:2-4, "Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur, harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu! Tariklah aku di belakangmu, marilah kita cepat-cepat pergi! Sang raja telah membawa aku ke dalam maligai-maligainya. Kami akan bersorak-sorai dan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih dari pada anggur! Layaklah mereka cinta kepadamu!" Lalu laki-laki mengatakan dalam Kidung Agung 1:8-10, Jika engkau tak tahu, hai jelita di antara wanita, ikutilah jejak-jejak domba, dan gembalakanlah anak-anak kambingmu dekat perkemahan para gembala. -- Dengan kuda betina dari pada kereta-kereta Firaun kuumpamakan engkau, manisku. Moleklah pipimu di tengah perhiasan-perhiasan dan lehermu di tengah kalung-kalung. Penantian Ini kemudian berlangsung terus. Perhatikan kidung Agung 5:10-15, Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang. Bagaikan emas, emas murni, kepalanya, rambutnya mengombak, hitam seperti gagak. Matanya bagaikan merpati pada batang air, bermandi dalam susu, duduk pada kolam yang penuh. Pipinya bagaikan bedeng rempah-rempah, petak-petak rempah-rempah akar. Bunga-bunga bakung bibirnya, bertetesan cairan mur. Tangannya bundaran emas, berhiaskan permata Tarsis, tubuhnya ukiran dari gading, bertabur batu nilam. Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni. Perawakannya seperti gunung Libanon, terpilih seperti pohon-pohon aras. Ini akan membuat laki-laki mana pun merasa hebat! Juga, Juga Kidung Agung 6:4 mengatakan, "Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panjipanjinya." Lalu dikatakan lagi dalam Kidung Agung 6:9-10, "Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, idamidamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya; puteri-puteri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya. 'Siapakah dia Página (Page) 11 yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?'" Ini adalah kunci. Kerinduan satu kepada yang lain jelas didasarkan pada pujian satu kepada yang lain. Suami-suami, jika anda berbicara kepada istri anda seperti ini, maka anda akan berada dalam satu malam yang baik. Instri-istri, jika anda berbicara seperti ini kepada suami anda tentang tubuhnya yang seperti gading yang dipoles dan rambutnya bergelombang, ini adalah asmara yang sedang berjalan. Jadi, mereka mulai dengan kata-kata lembut dan yang mengarah ke kegiatan yang menggoda. Ini adalah klimaks dari kitab Kidung Agung, dan ini adalah salah satu bagian yang paling syahdu dalam kitab ini di mana raja, pada dasarnya, memulainya di bagian atas tubuh istrinya dan bekerja dengan cara ke bawah, memuji setiap bagian dari tubuhnya. Gambaran di sini indah dan sehat, dan kita melihat gambarangambaran yang memuliakan Allah, yang menggambarkan cinta seksual dengan cara yang tepat dan memikat pada saat yang sama. Jadi, ikuti bersama di sini. Ayat-ayat ini, pada dasarnya, menunjukkan bagaimana raja membuka baju istrinya secara mental, jika bukan secara fisik. Kidung Agung 4:1-6 mengatakan, Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead. Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada. Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu. Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya. Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput di tengahtengah bunga bakung. Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, aku ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan.... Mari kita berhenti di sini untuk beberapa saat. Bukankah itu baik bahwa Allah telah memberikan kepada kita satu gambaran yang indah tentang bagaimana seksualitas kita dimaksudkan untuk diekspresikan? Lihat Kidung Agung 4:7-15. Satu mata air di kebun, sumber air hidup, dan mengalir dari Lebanon. Ini adalah seperti sebuah taman fantasi, yang diimpikan oleh setiap kekasih. Sungguh indah untuk menemukan semua buah-buahan dan rempah-rempah dan bunga bersama-sama. Ini adalah mempelaiku, dan ia indah. Ini bagus. Ketika anda pergi ke kebun tersebut, anda tidak akan pernah bosan. Selalu akan ada kenikmatan untuk ditemukan. Página (Page) 12 Semua ini mengarah kepada puncak keintiman. Dikatakan dalam Kidung Agung 4:16-5:1, Bangunlah, hai angin utara, dan marilah, hai angin selatan, bertiuplah dalam kebunku, supaya semerbaklah bau rempah-rempahnya! Semoga kekasihku datang ke kebunnya dan makan buah-buahnya yang lezat. -- Aku datang ke kebunku, dinda, pengantinku, kukumpulkan mur dan rempah-rempahku, kumakan sambangku dan maduku, kuminum anggurku dan susuku. Makanlah, teman-teman, minumlah, minumlah sampai mabuk cinta! Mereka memberikan tubuh mereka satu kepada yang lain. Perempuan yang selama ini menajdi kebun yang terkunci, tertutup untuk umum, sekarang terbuka bagi suaminya untuk dinikmati. Ini adalah puncak keintiman, satu gambaran tentang kepuasan yang murni pada setiap tingkat. Ini adalah kepuasan emosional. Ini adalah kepuasan spiritual. Ini adalah kepuasan intelektual, dan ini jelas adalah kepuasan fisik. Akin mengatakan, "Kita tidak bisa memastikan tentang semua yang dimaksudkan dengan gambaran tentang datang ke kebun dan mencicipi buah-buah pilihan. Tetapi tidaklah sulit untuk membayangkan bahwa ini menyangkut segala macam hal yang baik!" Antisipasi yang konstan. Kidung Agung 8:14 mengatakan, "Cepat, kekasihku, berlakulah seperti kijang, atau seperti anak rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah." Setelah semua itu terjadi, lakilaki itu pergi melakukan sesuatu yang lain sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari, dan ia berkata, "Cepatlah. Jadilah seperti kijang, seperti rusa," hewan yang dikenal untuk kecepatan dan kecekatan. "larilah di atas gunung-gunung rempah-rempah." Tentu tidak ada banyak ruang untuk imajinasi di sini. Pada dasarnya, Kidung Agung berakhir dengan "Cepatlah, mari kita lakukan ini lagi. Kami ingin melakukan ini lagi dengan segera." Ini adalah caranya cinta seksual bertahan. Ini berlangsung lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi. Anda tentu memahaminya. Kidung Agung berisi satu gambaran tentang cinta seksual, tetapi di sinilah saya hanya ingin agar anda membawanya keluar. Di sinilah kita akan berakhir. Bawalah ini keluar karena, ya, ini adalah satu gambaran tentang cinta seksual antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan, tetapi kita tahu dari semua yang telah kita lihat selama pelajaran ini bahwa seorang laki-laki dan seorang perempuan yang jatuh cinta seperti ini dalam konteks pernikahan dimaksudkan untuk menjadi gambaran dari sesuatu yang jauh lebih besar. Tidak setiap detail yang kecil merupakan gambaran yang dapat diterapkan untuk ini, atau ini, atau ini, tetapi cinta antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan mengarahkan kita ke seorang Raja dan mempelaiNya dalam surat Efesus. SEORANG RAJA DAN MEMPELAINYA DALAM SURAT EFESUS Página (Page) 13 Efesus 5:22-33 berbicara tetang hubungan suami – istri. Pikirkan tentang Injil yang telah kita bicarakan dalam pelajaran ini. Pengabdian dengan rendah hati. Kenyataannya adalah bahwa Sang Raja telah mencari anda. Lukas 19:10 mengatakan, "Karena Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." Efesus 1:3-6 mengatakan, Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula melalui Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah anugerah-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. Kristus telah datang untuk mencari anda. Penantian historis. Ini adalah yang dirindukan oleh seluruh sejarah Perjanjian Lama. Ia datang kepada kita sebagai penggenapan seluruh Firman Allah. Dikatakan dalam Matius 5:17, "Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi, ku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya." Roma 10:4 juga mengatakan, "Sebab tujuan akhir hukum Taurat adalah Kristus, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya." Lalu dikatakan dalam 2 Korintus 1:20, "Sebab Kristus adalah 'ya' bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh karena Dia kita mengatakan 'Amin' untuk memuliakan Allah." Ia adalah tanpa cacat dalam semua karyaNya dan persis itulah yang kita butuhkan. Penggenapan melalui kurban 1 Petrus 1:17-21. Ia memberikan tubuhNya bagi kita, sehingga kita dapat diperdamaikan dengan Allah dan mengalami kepuasan yang total. Galatia 2:20 mengatakan, "... namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Hidup yang sekarang aku hidupi secara jasmani adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." Dikatakan dalam Lukas 10:27, "Jawab orang itu, 'Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.'" Mengasihi Dia dengan segenap hati kita, dengan seluruh jiwa kita, dengan segenap akal budi kita, dan dengan semua kekuatan kita. Hal ini membawa kepada anitisipasi yang terus-menerus. Di sinilah kita merindukan penggenapan keselamatan kita. Kita menginginkan yang lebih dan lebih dari Kristus sampai saatnya bilamana kita akan menjadi seperti Dia, bilamana kita akan melihat Dia sebagaimana Dia ada, bilamana kita akan sepenuhnya menjadi serupa denganNya. Filipi 1:6 mengatakan, "Mengenai hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya Página (Page) 14 pada hari Kristus Yesus." Dikatakan dalam 1 Korintus 15:1-2, "Dan sekarang, Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Melalui Injil itu kamu diselamatkan, seperti yang telah kuberitakan kepadamu, asal kamu teguh berpegang padanya, kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya." Lalu Filipi 2:12-13 mengatakan, "Saudara-saudaraku yang terkasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih lagi sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya." Juga dikatakan dalam 2 Korintus 4:16-18, "Sebab itu, kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami diperbarui dari hari ke hari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, akan menghasilkan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tidak kelihatan adalah kekal. SEORANG RAJA DAN MEMPELAINYA DALAM KITAB WAHYU Ini membawa kita ke seorang Raja dan mempelainya dalam kitab Wahyu dalam Wahyu 19:6-9, dan 21:14. Pernikahan di sini dimaksudkan untuk mengarahkan kita kepada hubungan kekal yan kita miliki sebagai mempelai Kristus. Satu hubungan pengabdian yang terus-menerus. Ketahuilah ini, saudara-saudara: Sang Raja yang telah mencari anda melalui salib tidak akan pernah berhenti mencari anda. Ia akan terus mengejar anda sebagai kekasihNya. Ini tidak akan mudah. Itulah sebabnya Yohanes menulis kitab Wahyu bagi kita, yang berbicara tentang penderitaan orang-orang kudus, banyak dari antara mereka yang dianiaya karena iman mereka. Wahyu 22:17 mengatakan, "Roh dan pengantin perempuan itu berkata, 'Marilah!' Siapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata, 'Marilah!' Siapa yang haus, hendaklah ia datang, dan siapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!" Demikian juga dikatakan dalam Zefanya 3:17, "TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai ..." Yohanes mengajak mereka untuk berada dalam penantian yang penuh pengharapan, "Berpautlah pada Firman Allah. Andalkanlah FirmanNya. Sangg Raja akan datang untuk anda. Ini adalah dunia yang penuh denan derita dan yang sudah jatuh. Percaya kepadaNya. Raja akan datang untuk Anda." Dikatakan dalam Página (Page) 15 2 Timotius 1:8, "Jadi, janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah." Kemudian, serahkan diri untuk pekejaan Allah. Jangan goyah dalam pertempuran. Beritakanlah Kristus. Matius 24:14 mengatakan, "Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." Matius 28:18-20 mengatakan, "Yesus mendekati mereka dan berkata, 'Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.'" Sampai hari bilamana satu kumpulan besar orang yang tidak dapat dihitung jumlahnya dari setiap bangsa, suku, kaum, dan bahasa menyanyikan pujian tentang keselamatan. Wahyu 7:9-10 mengatakan, "Setelah itu aku melihat: Sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat dihitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku dan umat dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dengan suara nyaring mereka berseru, 'Keselamatan ada pada Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!'" Saudara-saudara, berikan diri anda kepada pekerjaan tersebut. Anda adalah mempelai Kristus, dan penyempurnaanNya yang mulia akan datang, ketika tubuh kita akan disempunakan bersamaNya, dan penderitaan di dunia ini akan hilang dan kemuliaan akan datang. Filipi 3:20-21 mengatakan, "Karena kewargaan kita terdapat di dalam surga dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya." Demikian juga 1 Yohanes 3:1-2 mengatakan, "Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu, dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi, kita tahu bahwa apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya." Kita akan dibangkitkan bersamaNya, dan bersama-sama, kita akan mengalami kepuasan yang kekal. Saudara-saudara, kematian akan digantikan oleh kehidupan. Dikatakan dalam Wahyu 21:5-6, "Ia yang duduk di atas takhta itu berkata, 'Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Lalu firman-Nya, "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini dapat dipercaya dan benar.' Firman-Nya lagi kepadaku, Página (Page) 16 'Semuanya telah terjadi. Akulah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.'" Malam akan digantikan oleh terang. Kecemaran akan digantikan oleh kemurnian. Wahyu 21:27 mengatakan,"Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, melainkan hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu." Kuttukan akan diganti secara total dengan berkat. Wahyu 22:1-3 mengatakan, Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsabangsa. Tidak akan ada lagi yang terkutuk. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya." Ini adalah antisipasi yang menguasai kita. Wahyu 22:4-5 mengatakan, "... dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Malam pun tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya." Saudara-saudara, marilah kita hidup dalam keluarga kita, dalam pernikahan kita, sebagai laki-laki dan perempuan, yang hidup sepadan dengan Injil. Marilah kita memberitakan Injil ke ujung-ujung bumi, kepada semua keluarga dan kaum dan bangsa di bumi ini. Marilah kita memberi diri kita dan mempertaruhkan hidup kita, jika harus demikian, untuk membuat Injil dikenal, dengan satu seruan yang terus-menerus dari mulut kita, "Kami rindu melihat wajahMu." Wahyu 22:20 mengatakan, "Ia yang bersaksi tentang semuanya ini, berfirman, 'Ya, Aku datang segera!' Amin, datanglah, Tuhan Yesus!" "Anda telah mendengarkan Rahasia gereja, sebuah studi Alkitab oleh Dr David Platt, pendeta Gereja di Brook Hills." Página (Page) 17