penggunaan kartu angka untuk meningkatkan kemampuan kognitif

advertisement
1
PENGGUNAAN KARTU ANGKA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP
BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK MEKAR SARI
SAWAHAN SURABAYA
Alfiah Restuningsih
ABSTRACT
The success of the process of teaching and learning in the classroom is
highly determined by the learning strategies, however complete and details of
other components without proper strategies are implemented then the components
will have no meaning in the process of the achievement of the goals. Therefore the
teachers require to implement strategy or interesting media in the implementation
of learning.
The research was based on the problem: How does the use of card
numbers to improve cognitive ability in recognizing the concept of numbers in the
Group B TK Mekar Sari Sawahan Surabaya
Whereas the aim of this research is: how to know the implementation of
word cards can improve cognitive ability in recognizing the concept of numbers in
the Group B TK Mekar Sari Sawahan Surabaya. In addition, the other purpose of
this research is to add the cognitive teaching alternative media which appropriates
the situation and condition of kindergartens.
This research uses the Classroom Action Research actions (CAR) by as
much as two rounds. Each round consists of four stages: design, activities and
observation, reflection, and revision. The target of this research is the children in
Group B. The data obtained as the result of observation sheet, teaching and
learning activities.
From the results obtained that learning achievement analyst children
experienced an increase of cycle I get cycle II i.e., cycle I (66%) cycle II (94%).
The summary of this research is the learning model uses the card numbers can
affect a child's cognitive ability in TK Mekar Sari Sawahan Surabaya, that the
learning can be used as an alternative learning in kindergarten.
keywords : card numbers , cognitive ability
Keberhasilan proses belajar mengajar di dalam kelas sangat ditentukan
oleh strategi pembelajaran, bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain,
tanpa diimplementasikan melalui strategi yang tepat, maka komponen-komponen
tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena
itu setiap akan mengajar guru diharuskan untuk menerapkan strategi atau media
yang menarik dalam pelaksanaan pembelajaran.
Penelitian ini berdasarkan permasalahan: bagaimanakah aktifitas guru
dalam penggunaan kartu angka dapat meningkatkan kemampuan kognitif dalam
mengenal konsep bilangan pada anak kelompok B TK Mekar Sari Kecamatan
Sawahan Surabaya, bagaimanakah aktifitas anak pada penggunaan kartu angka
2
dapat meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal konsep bilangan pada
anak kelompok B TK Mekar Sari Kecamatan Sawahan Surabaya, dan
bagaimanakah penggunaan kartu angka dapat meningkatkan kemampuan kognitif
dalam mengenal konsep bilangan pada anak kelompok B TK Mekar Sari
Kecamatan Sawahan Surabaya?
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mendiskripsikan aktifitas
guru dalam pengunaan media kartu angka untuk meningkatkan kemampuan
kognitif dalam mengenal konsep bilangan pada anak Kelompok B di TK Mekar
Sari Kecamatan Sawahan Surabaya, untuk mendiskripsikan aktifitas anak pada
pengunaan media kartu angka untuk meningkatkan kemampuan kognitif dalam
mengenal konsep bilangan pada anak Kelompok B di TK Mekar Sari Kecamatan
Sawahan Surabaya, danuntuk mendiskripsikan hasil pengunaan media kartu angka
untuk meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal konsep bilangan pada
anak Kelompok B di TK Mekar Sari Kecamatan Sawahan Surabaya? Di samping
itu tujuan lain dari penelitian ini adalah menambah alternatif media pengajaran
kognitif yang sesuai dengan situasi dan kondisi Taman Kanak-Kanak.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research)
sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan,
kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah anak
kelompok B. Data yang diperoleh berupa hasil lembar observasi, kegiatan belajar
mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar anak mengalami
peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I (66%) siklus II (94%).
Simpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran menggunkan kartu angka
dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak taman kanak-kanak Sekar
Melati , serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
pembelajaran di taman kanak-kanak.
Kata Kunci: Kartu angka, kemampuan kognitif
Pendahuluan
Latar Belakang
Pada umumnya setiap Anak Usia Dini (AUD) mengalami perkembangan
kognitif, fisik motorik, seni, bahasa psikis dan moral yang berbeda-beda. Oleh
sebab itu, kita sebagai pendidik Anak Usia Dini (AUD) tidaklah semudah
membalikkan tangan untuk membentuk perilaku dan perkembangan fisik dan
intelegensinya. Proses pembelajaran pada Anak Usia Dini (AUD) bertujuan
memberikan konsep-konsep yang kongkrit dan realistis. Pembelajaran yang terlalu
tekstual akan sulit dipahami oleh anak. Anak Usia Dini (AUD) harus diberi
contoh-contoh kongkrit, peragaan langsung dan dikemas melalui bermain. Dengan
cara ini, maka secara tidak langsung anak dapat menerima apa yang diajarkan
kepada mereka.
Pada awal tahun pelajaran 2011 / 2012 Semester I peneliti telah
mengenalkan konsep bilangan dengan menggunakan metode tanya jawab dan
pemberian tugas untuk menuliskan bentuk bilangan saja. Ternyata sebagian besar
3
anak di kelas B di TK Mekar Sari yang berjumlah 35 anak yang terdiri dari 20
anak laki-laki dan 15 anak perempuan, masih ada 4 anak yang kurang paham
bilangan 1-20, dan 5 anak yang kurang paham konsep bilangan dengan benda,
juga dalam pengenalan urutan bilangan 1-20, dan menyebutkan hasil penjumlahan
dan pengurangan dengan benda padahal sudah sering kali peneliti sampaikan.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana aktifitas guru dalam penggunaan kartu angka dapat meningkatkan
kemampuan kognitif dalam mengenal konsep bilangan pada anak kelompok B
TK Mekar Sari Kecamatan Sawahan Surabaya?
2. Bagaimana aktifitas anak pada penggunaan kartu angka dapat meningkatkan
kemampuan kognitif dalam mengenal konsep bilangan pada anak kelompok B
TK Mekar Sari Kecamatan Sawahan Surabaya?
3. Bagaimana penggunaan kartu angka dapat meningkatkan kemampuan kognitif
dalam mengenal konsep bilangan pada anak kelompok B TK Mekar Sari
Kecamatan Sawahan Surabaya?
Tujuan
1. Untuk mendiskripsikan aktifitas guru dalam pengunaan media kartu angka
untuk meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal konsep bilangan
pada anak Kelompok B di TK Mekar Sari Kecamatan Sawahan Surabaya?
2. Untuk mendiskripsikan aktifitas pada pengunaan media kartu angka untuk
meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal konsep bilangan pada
anak Kelompok B di TK Mekar Sari Kecamatan Sawahan Surabaya?
3. Untuk mendiskripsikan hasil pengunaan media kartu angka untuk
meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal konsep bilangan pada
anak Kelompok B di TK Mekar Sari Kecamatan Sawahan Surabaya?
Manfaat Penelitian
1. Bagi Anak
Diharapamkan anak mampu mengembangkan kemampuan kognitif anak agar
dapat mengenal konsep bilangan dengan menggunakan media kartu angka.
2. BagiPeneliti
Untuk mengembangkan kemampuan profesinya secara profesional, agar lebih
percaya diri berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
dalam proses pembelajaran AUD khususnya di TK B.
3. BagiKepala TK
Diharapkan sebagai bahan pertimbangan dan kegiatan dalam menyediakan
dan melengkapi kebutuhan fasilitas sekolah untuk peningkatan profesional
guru dan mutu pendidikan.
4. Bagi Orang Tua
Diharapkan dapat menjadi acuan untuk mengatasi kejenuhan kebosanan
belajar anak. Orang tua dapat menerapkan penggunaan media kartu angka dan
mengetahui hasil dari penggunaan kartu angka tersebut dan dapat membantu
belajar anak dirumah.
4
Definisi Operasional
1. Mengenal konsep bilangan menurut Susanto , (2011:109) permainan
flashcardberdampak positif terhadap peningkatan kemampuan berhitung
permulaan , karena permaiman kartu ini dapat merangsang anak lebih cepat
mengenal angka, membuat minat anak semakin menguat dalam menguasai
konsep bilangan, serta merangsang kecerdasan dan ingatan anak, mampu
mengembangkan kemampuan karena anak dapat memiliki konsep berhitung
dengan baik dan anak dapat mengembangkan segenap potensi yang ada pada
dirinya sesuai dengan kemampuanya seoptimal mungkin, anak juga akan
banyak belajar mengenai urutan bilangan dan pemahaman konsep angka
dengan baik.
2. Kartu angka menurut Hurlock (1978) Susanto (2011:107-108) seiring dengan
perkembangan pemahaman bilangan permulaan ini, menyatakan bahwa
konsep yang dimulai dipahami anak diantaranya konsep bilangan.Pengalaman
anak mempengaruhi konsep bilangan yang mereka ketahui, karena
berhubungan dengan kata-kata.Oleh karena itu pemahaman konsep bilagnan
melalui permainan sangat penting karena dengan permainan anak dapat cepat
memahami maksud dari pembelajaran tersebut.
Asumsi
1. Kartu angka dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak TK
2. Hasil observasi dalam penelitian ini mencerminkan keadaan anak yang
sesungguhnya di TK Mekar Sari Kelompok B.
Batasan Masalah Ppenelitian
Agar penelitian tidak meluas, maka diperlukan batasan masalah tentang
penggunaan media kartu angka untuk mengatasi masalah dalam meningkatkan
pengenalan konsep bilangan untuk perkembangan kognitif anak yang dilakukan di
TK Mekar Sari Kecamatan Sawahan dengan jumlah siswa kelompok B 35 siswa.
Kajian Teori
A. Perkembangan Kognitif
Pengertian Perkembangan Kognitif
Perkembangan adalah perubahan mental yang berlangsung secara
bertahap dan dalam waktu tertentu dari kemampuan yang sederhana menjadi
kemampuan yang lebih sulit, misalnya kecerdasan, sikap dan tingkah laku
(Susanto, 2011:21).
Kognitif adalah suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk
menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau
peristiwa. Proses kognitif berhubungan dengan berbagai minat terutama sekali
ditujukan kepada ide-ide dan belajar (Susanto, 2011:47).
Menurut Piaget (1972) dalam Sujiono, dkk (2008:3.5) perkembangan
kognitif mempunyai 4 aspek yaitu : kematangan merupakan pengembangan
dari susunan syaraf, pengalaman merupakan hubungan timbal balik antara
organisme dan lingkungan, transmisi merupakan pengaruh yang diperoleh
5
dalam hubungan dengan lingkungan sosial, ekuilibrasi kemampuan yang
mengatur dalam diri anak agar ia selalu mampu mempertahankan
keseimbangan dan penyesuaian diri terehadap lingkungan.
Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan
sebagai perantara dalam mencapai tujuan pengajaran. Dalam pengertian yang
lebih luas media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan
dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan
pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas (Sanaky, 2011:4-8).
Menurut Gagne dalam Sujiono, dkk (2008:8.1) menyatakan bahwa media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan anak yang dapat mendorong
anak untuk belajar.
Media pembelajaran adalah segalah sesuatu yang dapat dipakai atau
dimanfaatkan untuk merangsang daya pikir, perasaan, perhatian dan kemampuan
anak sehingga ia mampu mendorong terjadinya proses belajar mengajar pada diri
anak (Sujiono, dkk, 2008:8.17)
Dengan demikian dapat kita pahami bahwa media yang digunakan
haruslah mampu membawa anak kapada dunia mereka, yaitu dunia bebas dan
murni untuk menciptakan berbagai hal yang kreatif, berekspresi, bermain dan
belajar. Jika ada dalam kegiatan pembelajaran mengajarkan baca, menulis, dan
berhitung bagi anak tentu harus melalui kegiatan yang menyenangkan dan tidak
formal sehingga dirasak sebagai bagian dari kegiatan bermain.
Penggunaan Kartu Angka (Flashcard)
Menurut Hurlock (1978) Susanto (2011:107-108) seiring dengan
perkembangan pemahaman bilangan permulaan ini, menyatakan bahwa konsep
yang dimulai dipahami anak diantaranya konsep bilangan.Pengalaman anak
mempengaruhi konsep bilangan yang mereka ketahui, karena berhubungan
dengan kata-kata.Oleh karena itu pemahaman konsep bilagnan melalui permainan
sangat penting karena dengan permainan anak dapat cepat memahami maksud
dari pembelajaran tersebut.
Menurut Susanto (2011:109) permainan flashcard berdampak positif
terhadap peningkatan kemampuan berhitung permulaan , karena permaiman kartu
ini dapat merangsang anak lebih cepat mengenal angka, membuat minat anak
semakin menguat dalam menguasai konsep bilangan, serta merangsang
kecerdasan dan ingatan anak, mampu mengembangkan kemampuan karena anak
dapat memiliki konsep berhitung dengan baik dan anak dapat mengembangkan
segenap potensi yang ada pada dirinya sesuai dengan kemampuanya seoptimal
mungkin, anak juga akan banyak belajar mengenai urutan bilangan dan
pemahaman konsep angka dengan baik.
Rahman (2002:112) dalam Susanto (2011:208) mengungkapkan bahwa
dampak penggunaan flashcard terhadap kemampuan berhitung permulaan,
diantaranya anak mampu mengembangkan kemampuan kognitifnya dengan baik,
anak memiliki konsep berhitung dengan baik, dan anak dapat mengembangkan
6
segenap potensi yang dimiliki sesuai dengan kemampuannya. Hal ini penting
karena perkembangan anak harus sesuai dengan taraf perkembangan.
Keterkaitan Antara Penggunaan Kartu Angka Dalam Mengembangkan
Kemampuan Pengenalan Konsep Bilangan
Ada beberapa tahapan dalam membantu mempercepat penguasaan
berhitung anak.Depdiknas (2000:7-8) dalam Susanto (2011:100). Adapun tahapan
tersebut meliputi :
1. Tahap penguasaan konsep, dimulai dengan pengenalan konsep atau pengertian
tentang sesuatu dengan menggunakan benda-benda yang nyata, seperti
pengenalan warna bentuk dan menghitung bilangan.
2. Tahap transaksi merupakan peralihan dari pemahaman secara kongkrit dengan
menggunakan benda-benda nyata menuju kearah pemahaman secara abstrak.
3. Tahap pengenalan lambang adalah dimana setelah anak memahami sesuatu
secara abstrak, maka anak dapat dikenalkan pada tingkat penggunaan terhadap
konsep bilangan dengan cara meminta anak melakukan proses penjumlahan /
pengurangan melalui penyelesaian soal.
Konsep pengurangan dan penjumlahan dapat dilakukan dengan
menggunakan permainan flashcard yang disesuaikan dengan kemampuan anak
dan melibatkan kreatifitas guru atau pembimbing dalam permainan flashcard agar
anak tidak kebosanan dan hasil dari permainan ini sesuai dengan yang diharapkan.
Diungkapkan oleh Yew (2002) dalam Susanto (2011:103) beberapa prinsip dalam
mengajarkan berhitung pada anak diantaranya adalah :
a. Buat pelajaran mengasyikan.
b. Ajak anak terlibat secara langsung.
c. Bangun keinginan kepercayaan diri dalam meyelesaikan berhitung.
d. Hargai kesalahan anak jangan menghukumnya.
e. Fokus pada apa yang anak capai.
Metode Penelitian
Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang sudah dianggap mampu
memenuhi kepuasan peneliti dalam mencapai hasil yang diinginkan dan mengatasi
persoalan yang ada. Siklus akan dilanjutkan kesiklus berikutnya, jika belum
tercapai kriteria keberhasilan atau ketuntasan belajar yang telah ditetapkan oleh
peneliti.
Subyek Tempat Dan Waktu Penelitian
Yang menjadi subyek penelitian ini adalah murit kelompok B yang
berjumlah 35 yang terdiri dari 15 anak perempuan dan 20 anak laki-laki pada
Semester II tahun pelajaran 2011-2012. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di
TK Mekar Sari Jl. Petemon Kuburan 48 Kecamatan Sawahan Kota Surabaya
Propensi Jawa Timur. Penelitian ini membutuhkan waktu dua bulan, mulai bulan
April hingga Mei 2012. Adapun pelaksanaan tindakan memerlukan waktu tiga
minggu. Minggu ketiga bulan april, minggu pertama bulan Mei dan terakhir untuk
7
pengayaan minggu ke tiga bulan Mei 2012. Pelaksanaan tindakan dilakukan
dengan dua siklus.
Prosedur Penelitian
Prosedur atau langkah-langkah penelitian yang dilakukan terbagi dalam
bentuk siklus kegiatan mengacu pada model yang diadopsi dari Hopkins
(1993:48), dimana setiap siklus terdiri atas empat kegiatan pokok antara lain
kegiatan perencanaan, tindakan pelaksanaan, observasi dan reflesi. Keempat
kegiatan ini berlangsung secara berurutan dan berkesinambungan.
Langkah-langkahpokok yang ditempuhadalahsebagaiberikut :
Gambar 3.1 Alur PTK (diadaptasidariHapkins ,1993:48
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapat data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Observasi yang digunakan adalah
observasi aktifitas anak, observasi aktifitas guru, dan observasi kemampuan
kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan.
Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui kefektifan suatu kegiatan pembelajaran perlu dilakukan
analisis data. Pada penelitian ini digunakan analisis deskrip sikualitatif yaitu suatu
metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai
dengan yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan
kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan juga untuk mengetahui
peningkatan ketrampilan guru dalam pengelolaan kelas. Untuk menghitung
presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :
P=
x 100 %
Keterangan
P
= Prosentase
S X = Anak yang tuntas belajar
S N = Jumlah Anak
8
Anak dinyatakan tuntas (T) jika telah mendapatkan bintang 3 atau 4.
sebaliknya jika mendapatkan 1 dan 2, anak dinyatakan tidak tuntas (TT). Data
yang diperoleh dianalisis menggerukan patokan standar keberhasilan. Anak
dinyatakan berhasil apabila telah mencapai standar > 75% dari jumlah anak yang
hadir mampu membilang dan menunjukkan konsep bilangan dan mengurutkan
benda untuk bilangan 1 – 20 dengan menggunakan kartu angka.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan secara kolaborasi dengan teman sejawat,
yang membantu dalam pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian
berlangsung, sehingga secara tidak langsung kegiatan penelitian dapat terkontrol
sekaligus menjaga kevalidan hasil penelitian.
1. Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
1) Penyusunan perangkat pembelajaran
Pada tahap ini peneliti dan kolaborator menyusun perangkat
pembelajaran untuk anak kelompok B TK Mekar Sari dengan
menggunakan kartu angka. Perangkat pembelajaran yang disusun
terdiri atas: silabus, RPP, LKA, instrument pengamatan, media
pembelajaran.
2) Penyusunan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang disusun meliputi lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran bidang pengembangan kemampuan
kognitif pada peserta didik kelompok B melalui penggunaan kartu
angka.
3) Validasi Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang telah disusun didiskusikan lagi dengan
kolaborator untuk divalidasi. Hasil validasi yang dilakukan sebagai
berikut: Hasil dari validasi RPP menunjukkan ada beberapa revisi yang
perlu dilakukan. Revisi yang harus dilakukan meliputi RPP I, tingkat
capaian perkembangan 1 dan RPP II, tingkat capaian perkembangan 2
mengenai kurang rincinya langkah pembelajaran pada tahap kegiatan
awal (pembuka), serta perbaikan kalimat pada tahap penyusunan ulang
gagasan. RPP 2, KD 1 perlu dilakukan perbaikan kalimat pada tahap
penerapan gagasan. Kesimpulan dari hasil validasi adalah RPP dapat
digunakan dengan sedikit revisi.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pertemuan 1
(a) Peneliti mempersiapkan kartu angka sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
9
(b) Peneliti menjelaskan materi pembelajaran kepada anak dengan
menggunakan media kartu angka.
(c) Peneliti melakukan tanya jawab dengan anak mengenai
gambar peraga kartu angka..
(d) Peneliti membagi kelompok menjadi beberapa kelompok.
Pembagian kelompok dilakukan berdasarkan keinginan anak itu
sendiri dengan maksimal 4-5 kelompok anak dan bercampur antara
laki-laki dan perempuan. Peneliti tetap menjaga situasi agar
kondisi kelas tetap terjaga dan tidak kacau.
(e) Peneliti mengajak anak untuk menyebutkan/membilang urutan
bilangan 1-20 secara berkelompok maupun individu.
(f) Peneliti melakukan evaluasi terhadap prestasi belajar anak dengan
aktivitas bermain kartu angka.
(g) Guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas anak selama proses
pembelajaran menyebutkan/membilang urutan bilangan 1-20.
2) Pertemuan 2 :
(a) Peneliti mempersiapkan kartu angka sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
(b) Peneliti menjelaskan materi pembelajaran kepada anak dengan
menggunakan media kartu angka.
(c) Peneliti melakukan tanya jawab dengan anak mengenai gambar
peraga kartu angka..
(d) Peneliti membagi kelompok menjadi beberapa kelompok.
Pembagian kelompok dilakukan berdasarkan keinginan anak itu
sendiri dengan maksimal 4-5 kelompok anak dan bercampur antara
laki-laki dan perempuan. Peneliti tetap menjaga situasi agar
kondisi kelas tetap terjaga dan tidak kacau.
(e) Peneliti mengajak anak untuk menghubungkan benda dengan
bilangan secara berkelompok maupun individu.
(f) Peneliti melakukan evaluasi terhadap prestasi belajar anak dengan
aktivitas bermain kartu angka.
(g) Guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas anak selama proses
pembelajaran mengenal konsep bilangan dengan benda 1 - 20.
3) Pertemuan 3 :
(a) Peneliti mempersiapkan kartu angka sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
(b) Peneliti menjelaskan konsep bilangan kepada anak dengan
menggunakan media kartu angka dan benda.
(c) Peneliti melakukan tanya jawab dengan anak mengenai gambar
peraga kartu angka..
(d) Peneliti membagi kelompok menjadi beberapa kelompok.
Pembagian kelompok dilakukan berdasarkan keinginan anak itu
sendiri dengan maksimal 4-5 kelompok anak dan bercampur antara
laki-laki dan perempuan. Peneliti tetap menjaga situasi agar
kondisi kelas tetap terjaga dan tidak kacau.
(e) Peneliti mengajak anak untuk membilang dengan benda 1-20.
10
(f) Peneliti melakukan evaluasi terhadap prestasi belajar anak dengan
aktivitas bermain bilangan dengan benda.
(g) Guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas anak selama proses
pembelajaran bilangan dengan benda 1-20.
c. Tahap Observasi
Analisis hasil observasi terkait dengan kinerja guru siklus I, yang
terdiri dari 13 aspek pengamatan keterampilan guru pada saat
melaksanakan proses kegiatan pembelajaran, yang dimulai dari kegiatan
awal sampai kegiatan akhir melalui penggunaan kartu angka, sebagai
upaya peningkatan kemampuan kognitif dalam mengenal konsep bilangan,
yang didukung dengan penggunaan media kartu angka. Penyajian data
selengkapnya ditampilkan pada bentuk analisis tabulasi berikut ini:
Tabel 4.1 Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus I
N
o.
1.
2
3
Aspek Yang Dinilai
Kegiatanawal :
- Guru dapat menarik perhatian siswa yang
meliputi gaya mengajar, alat bantu mengajar
dan pola interaksi yang bervariasi
- Guru memberikan motivasi belajar pada
anak dalam kegiatan pengenalan konsep
bilangan
- Guru memberikan acuan tentang kegiatan
pengenalan konsep bilangan yang akan
dilakukan
- Guru membuat kaitan tentang batasan dalam
kegiatan pengenalan konsep bilanagan
Kegiatan Inti :
- Guru melaksanakan metode pembelajaran
dengan kegiatan sesuai dengan tujuan,
materi, situasi dan lingkungan
- Guru menggunakan alat bantu/media berupa
kartu angka
- Guru melaksanakan pembelajaran dalam
urutan yang logis
- Guru mengatur terjadinya interaksi antara
guru dan anak, anak dan anak, dalam
kegiatan pengenalan konsep bilangan
- Guru dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis anak
- Guru dapat mengembangkan sikap mandiri
kepada anak
- Guru melaksanakan proses penilaian selama
proses pembelajaran
Kegiatanakhir :
- Guru mereviw dengan membuat ringkasan
sederhana tentang kegiatan pengenalan
konsep bilangan
1
HasilPengamatan
2
3
4
Jumlah
√
2
√
2
√
3
√
3
√
3
√
2
√
3
√
3
√
2
√
2
√
3
√
4
11
- Guru mengevaluasi dengan melakukan
Tanya jawab mengenai kegiatan yang telah
dilakukan
Total
Presentase
√
10
3
21
4
35
67%
Keterangan :
4 : BaikSekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Dari analisis Tabel 4.1 perolehan rata-rata persentase tersebut
belum dapat dikategorikan mencapai / melampaui standart indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan, yakni sebesar 80% dari 13 jumlah
materi pengamatan
Tabel 4.2 Lembar Observasi Aktifitas Anak Silkus I
No.
Aspek Yang Dinilai
1.
Kegiatan awal :
- Menanggapi dan merespon aktifitas guru dalam
mengajar
- Merespon motivasi belajar yang diberikan
guru dalam kegiatan pengenalan konsep
bilangan
- Memahami acuan yang dikemukakan guru
tentang kegiatan pengenalan konsep bilangan
yang akan dilakukan
- Menangkapkaitan yang dibuatoleh guru tentang
batasan dalam kegiatan pengenalan konsep
bilangan
KegiatanInti :
- Memperhatikan materi pembelajaran yang
disampaikan guru
- Mencoba menggunakan alat bantu/media berupa
kartu angka
- Mengikuti tahapan kegiatan dalam
pembelajaran
- Anak merespon penjelasan guru dan
berinteraksi langsung dengan guru, teman dalam
kegiatan pengenalan konsep bilangan.
- Anak melaksanakan tugas bersama tanpa
bantuan guru dengan rasa tanggung jawab.
- Menciptakan situasi yang menyenangkan dalam
kegiatan pengenalan konsep bilangan secara
klasikal/kelompok
- Melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh
guru untuk menyelesaikan LKS dengan baik
dan benar.
KegiatanAkhir :
- Merespon pernyataan yang diberikan guru
tentang kegiatan pengenalan konsep bilangan
- Menjawab pertanyaan yang diberikan guru
3
3
1
HasilPengamatan
2
3
4
Jumlah
√
3
√
3
√
3
√
3
√
3
√
3
√
2
√
√
3
2
√
√
3
2
√
3
√
3
12
mengenai kegiatan yang telah dilakukan
Total
Prosentase
6
30
36
70%
Keterangan :
4 : BaikSekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Penyajian data hasil pengamatan yang menggunakan lembar observasi,
sebagaimana tertera pada Tabel 4.2, peneliti dan rekan kolaborasi menilai
aktivitas anak kelompok B pada pelaksanaan tindakan dalam rangka
peningkatan kemampuan kognitif mengenal konsep bilangan rata-rata 70%
dari 13 materi.
Tabel 4.3
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Lembar Observasi Kemampuan Kognitif Dalam Mengenal Konsep
Bilangan Siklus I
NamaAnak
Didik
Rangga
Eros
Alvin
Divan
Vicky
Bilal
FioRenza
Levina
Noval
Martha
Evan
Dandi
Salman
Nando
Vera
Rasya
Tasya
Mardianti
Tia
Aril
Bagus
Igbal
Darma
Dewa
Jois
Fathur
Auria
Zulfan
Vania
Menyebutkan/
membilang urutan
bil. 1- 20
*1 *2 *3 *4
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Mengenal konsep
bil. Dgn benda 1-20
Membilang dengan
benda 1-20
*1
*1
KT
*2
*3
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
*4
*2
*3
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
*4
T
TT
T
T
TT
T
T
TT
T
TT
TT
T
TT
T
T
TT
TT
T
TT
T
T
T
T
TT
T
T
T
TT
T
13
30.
31.
32.
33.
34.
35.
Flora
Livia
Ratna
Christin
Andini
Nurul
Total
PERSENTASE
√
√
√
√
12
√
√
√
√
81
72%
8
12
√
√
√
√
√
√
87
71%
69
24
√
√
√
√
69
66%
T
TT
T
T
T
T
TT=12
T=23
66%
Keterangan :
*4 = Anak sudah mampu mengerjakan sendiri dan sudah rapi
*3 = Anak mampu mengerjakan sendiri tapi belum rapi
*2 = Anak sudah mengerjakan sendiri tapi masih perlu arahan dari guru
*1 = Anak masih perlu bimbingan dari guru
Keberhasilan pencapaian tingkat perkembangan kemampuan
mengenal konsep bilangan anak yang mencapai 66%, jika dikonversikan
dengan pedoman penyekoran, hasil rata-rata capaian perkembangan
tersebut dapat dikatakan masih belum mencapai rata-rata standart capaian
perkembangan yang telah ditentukan, yakni mencapai 80%. Kendala
ketidak berhasilan mencapai standart capaian perkembangan yang telah
ditetapkan, disebabkan salah satu dari indikator materi pengamatan.
Merujuk pada hasil observasi tingkat capaian perkembangan tersebut,
maka disepakati untuk melakukan daur ulang untuk perbaikan proses
pembelajaran pada siklus II.
d. Tahap Refleksi
1) Guru kurang dalam memotivasi anak, sehingga anak kurang
bersemangat.
2) Guru kurang dekat dengan anak, sehigga anak kurang mengerti apa
yang dimaksud dalam permainan.
3) Cara penggunaan media yang kurang terorganisir.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka peneliti dan kolaborator
memutuskan serta merencanakan untuk melakukan perbaikan tindakan
yang dilakukan pada siklus II.
2. Siklus II
Proses pelaksanaan pembelajaran siklus II ini lebih difokuskan pada
pemberian pendekatan guru terhadap anak, yang diimplementasikan melalui
penugasan kepada seluruh anak, dengan cara melibatkan anak secara
langsung untuk mempraktekkan mengenal konsep bilangan dengan
menggunakan kartu angka secara urut dan benar, sesuai dengan contoh dari
guru, hal tersebut sebagai manifestasi dari salah satu indikator capain
perkembangan pada peserta didik kelompok B sebagai bekal untuk
melanjutkan ke pendidikan selanjutnya. Analisis setiap tindakan pada tahapan
tindakan selengkapnya dideskripsikan secara rinci, sebagai berikut :
14
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan tindakan siklus II sama dengan siklus I. Siklus II
ini juga terdiri dari empat tahapan. Pada tahap perencanaan, dilakukan
identifikasi masalah yang timbul pada siklus pertama. Kegiatan ini
dilakukan oleh pihak peneliti dan kolaborator dengan mengacu pada hasil
refleksi pada siklus pertama. Selanjutnya, dilakukan penetapan alternatif
pemecahan masalah yang akan dilakukan pada tahapan tindakan
penyusunan skenario pembelajaaran yang mencakup alternatif pemecahan
masalah pada siklus pertama yang disusun sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran mengenal konsep bilangan dengan kartu angka.
Untuk menyajikan data dari hasil pengamatan terhadap refleksi
pelaksanaan tindakan siklus I, berikut disajikan secara rinci dan berurutan
pada setiap tahapan penelitian pada siklus II, sebagai upaya perbaikan
proses kegiatan pembelajaran melalui kartu angka dalam rangka
meningkatkan bidang pengembangan kemampuan kognitif, khususnya
pada materi pengenalan konsep bilangan.
b. Tahap Pelaksanaan
Keterlaksanaan penerapan tindakan pembelajaran pada siklus II
yang mengacu pada skenario pembelajaran yang tertulis dalam RPP.
Skenario yang disusun pada siklus II difokuskan pada kegiatan
pembelajaran mengungkapkan ide atau gagasan sebagai manifestasi dari
kegiatan bercerita dengan menggunakan gambar seri secara individual.
Kegiatan ini dapat diuraikan secara jelas di bawah ini :
1) Pertemuan 1 :
(a) Guru/peneliti menjelaskan cara/teknik penggunaan kartu angka
dalam menyebutkan/membilang urutan bilangan 1 - 20.
(b) Guru/peneliti mengajak para anak untuk mempersiapkan kartu
angka yang akan digunakan.
(c) Guru/peneliti memberikan kesempatan pada anak untuk memilih
kartu angka yang akan digunakan untuk menyebutkan/membilang
urutan bilangan 1 - 20.
(d) Anak secara bergiliran diberi tugas oleh guru untuk mengurutkan
bilangan dengan menggunakan kartu angka yang dipilih.
(e) Anak melakukan menyebutkan urutan bilangan dengan kartu angka
sesuai konsep bilangan.
(f) Guru/peneliti memberikan hadiah kepada anak yang berani tampil
di depan kelas.
(g) Di akhir pembelajaran, guru, kolaborator dan menyimpulkan atau
merefleksikan hasil pembelajaran menyebutkan/membilang urutan
bilangan 1 - 20 menggunakan kartu angka, guna mengetahui
respon anak terhadap prooses pembelajaran.
2) Pertemuan 2 :
(a) Guru/peneliti menjelaskan cara/teknik penggunaan kartu angka
dalam mengenal konsep bilangan dengan benda 1 - 20.
(b) Guru/peneliti mengajak para anak untuk mempersiapkan kartu
angka yang akan digunakan.
15
(c) Guru/peneliti memberikan kesempatan pada anak untuk memilih
kartu angka yang akan digunakan untuk memasangkan sesuai
jumlah benda.
(d) Anak secara bergiliran diberi tugas oleh guru untuk bermain kartu
angka dengan benda.
(e) Anak melakukan permainan (games) kartu angka.
(f) Guru/peneliti memberikan hadiah kepada peserta didik yang dapat
melakukan dengan baik.
(g) Di akhir pembelajaran, guru, kolaborator dan menyimpulkan atau
merefleksikan hasil pembelajaran mengenal konsep bilangan
dengan benda 1 - 20 menggunakan kartu angka, guna mengetahui
respon anak terhadap prooses pembelajaran.
3) Pertemuan 3 :
(a) Guru/peneliti menjelaskan cara/teknik penggunaan kartu angka
dalam membilang dengan benda 1 - 20.
(b) Guru/peneliti mengajak para anak untuk mempersiapkan kartu
angka yang akan digunakan.
(c) Guru/peneliti memberikan kesempatan pada anak untuk
membilang dengan benda yang akan digunakan.
(d) Anak secara bergiliran diberi tugas oleh guru untuk membilang
dengan benda.
(e) Anak melakukan permainan (games) membilang dengan benda.
(f) Guru/peneliti memberikan hadiah kepada anak yang dapat
melakukan dengan baik.
(g) Di akhir pembelajaran, guru, kolaborator dan menyimpulkan atau
merefleksikan hasil pembelajaran membilang dengan benda 1 - 20
guna mengetahui respon anak terhadap prooses pembelajaran.
c. Tahap Observasi
1) Penguasaan guru dalam menggunaka kartu angka dalam proses
pembelajaran yang dilakukan pada siklus II.
2) Partisipasi peserta didik/keterlibatan anak dalam mengikuti
pembelajaran mengenal konsep bilangan dengan menggunakan kartu
angka di depan teman sebaya.
3) Tingkat capaian perkembangan kemampuan kognitif khusunya
mengenal konsep bilangan pada anak kelompok B, melalui
penggunaan kartu angka.
Penyajian data hasil pengamatan keterlaksanaan proses
pembelajaran pada siklus II disajikan dalam bentuk analisis tabulasi, yang
kemudian dianalisis dengan menggunakan penghitungan statistik
sederhana. Dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan kualitas
pembelajaran, sebagai manifestasi dari perubahan pola mengajar guru,
serta aktivitas setiap anak pada saat proses pembelajaran, serta rata-rata
persentase tingkat pencapaiannya, sehingga mempermudah peneliti untuk
menginterprestasi data. Analisis tabulasi ditampilkan secara rinci sebagai
berikut :
16
Tabel 4.4 Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus II
No.
Aspek Yang Dinilai
Kegiatanawal :
- Guru dapat menarik perhatian siswa yang
meliputi gaya mengajar, alat bantu
mengajar dan pola interaksi yang bervariasi
- Guru memberikan motivasi belajar pada
anak
- Guru memberikan acuan tentang kegiatan
- Guru membuat kaitan tentang batasan
dalam kegiatan
2
Kegiatan Inti :
- Guru melaksanakan metode pembelajaran
dengan kegiatan sesuai dengan tujuan,
materi, situasi dan lingkungan
- Guru menggunakan alat bantu/media
berupa kartu angka
- Guru melaksanakan pembelajaran dalam
urutan yang logis
- Guru mengatur terjadinya interaksi antara
guru dan anak, anak dan anak, dalam
kegiatan pengenalan konsep bilangan
- Guru dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis anak
- Guru dapat mengembangkan sikap mandiri
kepada anak
- Guru melaksanakan proses penilaian
selama proses pembelajaran
3
Kegiatanakhir :
- Guru mereviw dengan membuat
ringkasan sederhana
- Guru mengevaluasi dengan melakukan
Tanya jawab mengenai kegiatan yang
telah dilakukan
Total
Persentase
88 %
HasilPengamatan
1
2
3
4
Jumlah
1.
√
3
√
3
√
4
√
4
√
4
√
3
√
4
√
3
√
3
√
4
√
4
√
4
√
18
3
28
46
Keterangan :
4
: BaikSekali
3
: Baik
3
: Cukup
1
: Kurang
Kesuksesan perubahan pola mengajar dalam siklus II, tercermin
pada sikap guru yang mulai mampu bersikap menjadi fasilitator, guru
memberi kesempatan pada anak untuk terlibat langsung dalam proses
pembelajaran, yang diimplementasikan dengan pemberian kesempatan
untuk memilih kartu angka oleh anak, yang digunakan pada aktivitas
17
memasangkan sesuai pasangannya secara bergantian. Sehingga dalam
proses pembelajaran peserta didik terlihat aktif.
Tabel 4.5 Lembar Observasi Aktifitas Anak Siklus II
No.
1.
3
3
Aspek Yang Dinilai
Kegiatan awal :
- Menanggapi dan merespon aktifitas guru
dalam mengajar
- Merespon motivasi belajar yang diberikan
guru
- Memahami acuan yang dikemukakan guru
tentang kegiatan
- Menangkapkaitan yang dibuatoleh guru
tentang batasan dalam kegiatan
KegiatanInti :
- Memperhatikan materi pembelajaran yang
disampaikan guru
- Mencoba menggunakan alat bantu/media
berupa kartu angka
- Mengikuti tahapan kegiatan dalam
pembelajaran
- Anak merespon penjelasan guru dan
berinteraksi langsung dengan guru, teman
dalam kegiatan pengenalan konsep bilangan.
- Anak melaksanakan tugas bersama tanpa
bantuan guru dengan rasa tanggung jawab.
- Menciptakan situasi yang menyenangkan
dalam kegiatan pengenalan konsep bilangan
secara klasikal/kelompok
- Melaksanakan tugas yang telah diberikan
oleh guru untuk menyelesaikan LKS dengan
baik dan benar.
KegiatanAkhir :
- Merespon pernyataan yang diberikan guru
- Menjawab pertanyaan yang diberikan guru
mengenai kegiatan yang telah dilakukan
Total
Persentase
87%
1
HasilPengamatan
2
3
4
Jumlah
√
4
√
4
√
3
√
4
√
4
√
3
√
3
√
√
4
3
√
4
√
3
√
3
√
21
3
24
45
Keterangan :
4 : BaikSekali
3 : Baik
2 : Cukup
3 : Kurang
Hasil analisis statistik deskritif yang berkaitan hasil pengamatan
aktivitas / partisipasi anak pada proses pembelajaran mengenal konsep
bilangan dengan kartu angka pada siklus II, yang diperoleh dari analisis
tabulasi dan analisis melalui penghitungan statistik sederhana,
menunjukkan hasil rata-rata persentase keaktifan pada proses
pembelajaran sebesar 87%, jika hasil rata-rata tersebut dikonversikan
dengan pedoman penyekoran, maka hasil rata-rata keaktifan persentase
18
anak pada pembelajaran dapat digolongkan sangat tinggi dan melampaui
standart tingkat keaktifan.
Tabel 4.6
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
Lembar Observasi Kemampuan Kognitif Dalam Mengenal Konsep
Bilangan Siklus II
Nama Anak
Didik
Rangga
Eros
Alvin
Divan
Vicky
Bilal
FioRenza
Levina
Noval
Martha
Evan
Dandi
Salman
Nando
Vera
Rasya
Tasya
Mardianti
Tia
Aril
Bagus
Igbal
Darma
Dewa
Jois
Fathur
Auria
Zulfan
Vania
Flora
Livia
Ratna
Christin
Andini
Nurul
TOTAL
PERSENTASE
Menyebutkan/
membilang urutan bil.
1- 20
*1
*2 *3
*4
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
18
116
96%
Mengenal konsep bil.
Dgn benda 1-20
Membilang dengan
benda 1-20
KT
*1
*2
*3
√
*4
*1
*2
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
-
-
84%
*4
√
√
√
69
*3
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
48
√
-
2
√
96
4
73%
Keterangan :
*4 = Anak sudah mampu mengerjakan sendiri dan sudah rapi
*3 = Anak mampu mengerjakan sendiri tapi belum rapi
*2 = Anak sudah mengerjakan sendiri tapi masih perlu arahan dari guru
*1 = Anak masih perlu bimbingan dari guru
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
TT
T
T
T
T
T
T
T
TT
T
T
T
T
T
T
T
TT = 2
T = 33
94%
19
Penyajian data hasil pengamatan tersebut di atas, menunjukkan
bahwa pada siklus II tingkat pencapaian perkembangan pada materi
pengembangan kemampuan kognitif mengenal konsep bilangan anak
dalam proses pembelajaran melalui penggunaan kartu angka, pada anak
kelompok B TK Mekar Sari, mencapai nilai ketuntasan rata-rata
persentase sebesar 94%, dari 35 anak yang belum tuntas dalam
membilang dengan benda 1-20 sebanyak 2 anak .
d. Tahapan Refleksi
Media yang digunakan sudah maksimal dan anak terlibat langsung
dalam proses belajar mengajar.
1) Media sudah cukup dan perlu adanya variasi pada pelaksanaan agar
anak lebih aktif lagi.
2) Guru cukup member motifasi tugas anak dengan baik.
3) Guru cukup member umpan balik pada anak dalam bentuk pertanyaan
mengenai materi yang telah diajarkan pada pembelajaran.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, tingkat capaian
perkembangan kemampuan dasar kognitif dalam mengenal konsep bilangan
dengan menggunakan kartu angka pada anak kelompok B TK Mekar Sari dari
siklus I dan siklus II dapat dipresentasikan melalui analisis tabulasi di bawah ini:
Tabel 4.7
No
Siklus
1
I
2
II
Peningkatan
Persiklus
Keterangan
Hasil Rekapitulasi Siklus I Dan Siklus II
Banyak Peserta didik dan Aspek yang diamati
Menyebutkan
Mengenal
Rata-rata
Membilang
/membilang
Konsep bil.
Dengan benda 1Urutan bil.
Dengan
20
1-20
Benda 1-20
72%
71%
66%
66%
96%
24%
Meningkat
84%
13%
Meningkat
73%
7%
Meningkat
94%
28%
Meningkat
Berawal dari penyajian data di atas, dapat dikatakan bahwa, efektifitas
pengenalan konsep bilangan yang paling tinggi, adalah menggunakan kartu angka.
Pengalaman belajar agar anak dapat menguasai kemampuan kognitif dengan lebih
baik. Di samping itu kartu angka digunakan dengan tujuan mengajarkan suatu
proses atau prosedur, mengkongkritkan, dan mengembangkan kemampuan
kognitif anak. Grafik 4.1 menunjukkan bahwa ada peningkatan antara siklus I dan
siklus II yaitu :
20
100
80
60
40
20
0
Guru
Anak
Kemampuan
Siklus I
Siklus II
Grafik 4.1 Hasil Rekapitulasi Siklus I dan Siklus II
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa pengenalan konsep bilangan
dengan menggunakan kartu angka dalam upaya optimalisasi kemampuan kognitif
pada anak kelompok B TK Mekar Sari Surabaya dapat dikatakan berhasil. Untuk
itu tidak memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Simpulan Dan Saran
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan yang telah dijabarkan mengenai
optimalisasi kemampuan kognitif pada anak kelompok B TK Mekar Sari, melalui
pengenalan konsep bilangan dengan media kartu angka sebagai manifestasi
perbaikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
1. Penggunaan kartu angka dapat meningkatkan aktifitas guru pada kemampuan
kognitif dalam mengenal konsep bilangan pada anak Kelompok B TK Mekar
Sari Surabaya.
2. Penggunaan kartu angka dapat meningkatkan aktifitas anak pada kemampuan
kognitif dalam mengenal konsep bilangan pada anak Kelompok B TK Mekar
Sari Surabaya.
3. Dengan penggunaan kartu angka dapat meningkatkan pada kemampuan
kognitif dalam mengenal konsep bilangan pada anak Kelompok B TK Mekar
Sari Surabaya.
Saran-saran
1. Kepada guru diharapkan dalam proses pembelajaran untuk menerapakan
kemampuan kognitif dalam mengenal konsep bilangan pada anak Kelompok B
TK Mekar Sari Surabaya.
2. Kepada guru diharapkan dapat mengoptimalkan kemampuan kognitif dalam
mengenal konsep bilangan pada anak Kelompok B TK Mekar Sari Surabaya
3. Untuk penelian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan agar diperoleh
hasil yang baik.
21
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2009.ManajemenPenelitian. Jakart :RinekaCipta
Diniatidkk, 2010.PenelitianTindakanKelas. Bandung :CV.YramaWidya.
Hamalik, 1989. Media Pendidikan , dalam Sanaky 2011, Media Pembelajaran.
Yogyakarta : Kaukeba
Hopkins D, 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research. Philadelphia: Open
University Press.
Hurlock, 1999. Psikologi Perkembangan (terjemahan), dalam Susanto 2011,
Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Hurlock, 1978. Perkembangan Anak (terjemahan), dalam Susanto 2011,
Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Kemendiknas, 2010.Kurikulum Taman Kanak-KanakPedomanPengembangan
Program Pembelajaran Di TK.Jakarta
Mulyasa (2008) PraktekPenelitianTindakanKelas.Jakarta :Rosda
Piaget, 1972. Teori Perkembangan Kognitif Piaget, dalam Sujiono dkk 2008,
Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta : Universitas Terbuka.
Rahman, 2002. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini dalam Susanto 2011,
Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Sanaky, 2011.Media Pembelajaran.Yogyakarta :Kaukeba.
Sudiman dkk, 2002. Media Pendidikan dalam Sanaky 2011, Media Pembelajaran.
Yogyakarta : Kaukeba.
Sudijono, 1987, PengantarStatistikPendidikan, Jakarta :Rajawali
Sugiyono, 2011 MetodePenelitianPendidikan. Bandung : Alfa beta
Sujiono dkk, 2010. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta : Universitas
Terbuka
Susanto, 2011PerkembanganAnakUsiaDini. Jakarta :KencanaPrenada Media
Group
Yew, 2002. Mats The Fun and Magical Way dalam Susanto 2011, Perkembangan
Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Download