F -X C h a n ge F -X C h a n ge c u -tr a c k N y bu to k lic Analisis Pengaruh Intellectual Capital terhadap…. ANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KEMAMPULABAAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA Sigit Hermawan dan Maharis Budi Wahyuaji Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Jl. Raya Gelam 250 Candi Sidoarjo Email : [email protected] Abstract The purpose of this research is to know the effect of company's intellectual capital to their profitability (GPM, NPM, ROA, ROE). The company that the researcher use in this research is a manufacture company which is registered in Bursa Efek Indonesia with 3 companies as a research sample in the period of 2007-2009. Independent variable used is intellectual capital which is measured by VAICTM, and the dependent variable is Gross Profit margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), and Return on Equity (ROE). Data analysis technique used is simple linear regression. The result of this research stated that there are no effect of company's VAIC to their GPM, NPM, and ROE. And there are a negative impact between VAIC and ROA. Key words : Intellectual Capital, VAIC, Profitability PENDAHULUAN Berbagai hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa Intellectual Capital (IC) berpengaruh terhadap kinerja baik keuangan dan non keuangan, misalnya hasil penelitian Hermawan dan Herlina (2013), Hermawan (2011a dan 2011b), Khalique et al. (2011), Sharabathi et al. (2010), Chen (2008), Cohen and Kaimenakis (2007), Cabrita et al. (2007), Hsu (2006), Belkaoui (2003), IFAC (1998), dan Stewart (1997). Hal ini menandakan bahwa IC telah diakui sebagai aset strategis perusahaan. Upaya untuk meningkatkan nilai guna IC dilakukan dengan cara melakukan pengukuran IC dalam berbagai bentuk metode pengukuran. Sampai tahun 2010 telah ada 45 jenis metode pengukuran untuk IC (Hermawan, 2010). Salah satunya adalah Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM) yang dikembangkan oleh Pulic (1998:9). Pengukuran ini kemudian akan dikaitkan dengan kemampulabaan perusahaan dalam bentuk profitabilitas. Demikian pula dengan tujuan penelitian ini, yakni untuk mengetahui pengaruh IC terhadap gross profit margin, net profit margin, return on assets, dan return on equity pada perusahaan manufaktur consumer good yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009. TINJAUAN PUSTAKA Intellectual Capital Brooking (1997), mendefinisikan intellectual capital secara operasional sebagai bahan intelektual yang diformalkan, diperoleh, dan dikelola untuk menghasilkan asset yang bernilai tinggi. Tidak jauh berbeda dengan definisi tersebut, Bontis (1996) mengungkapkan bahwa intellectual capital sukar dipahami, tetapi sekali ditemukan dan dieksplotasi, hal itu akan menyediakan pada organisasi sebuah sumber daya baru untuk berkompetisi dan menang. Bontis dkk. (2000:3) membagi komponen intellectual capital menjadi 3, yaitu human capital, organizational (structural) capital, dan customer (relational capital). Human capital FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo | 271 .d o o .c m C m w o .d o w w w w w C lic k to bu y N O W ! PD O W ! PD c u -tr a c k .c F -X C h a n ge F -X C h a n ge c u -tr a c k N y bu to k lic Prosiding Call for Paper 2013 : Bidang Akuntansi adalah kombinasi dari pengetahuan, keahlian (skill), kemampuan melakukan inovasi dan kemampuan menyelesaikan tugas, meliputi nilai perusahaan, kultur, dan filsafatnya. Organizational (structural) capital dapat diartikan sebagai apa yang tertinggal ketika para karyawan pulang ke rumah pada malam hari dan merupakan “hard asset” perusahaan atau hardware, software, database, struktur organisasi, paten, trademark, dan segala kemampuan yang dimiliki suatu organisasi untuk mendukung produktivitas karyawan. Komponen intellectual capital yang ketiga, yaitu customer (relational) capital memiliki tema utama mengenai pengetahuan dari rangkaian pasar, pelanggan, hubungan dengan supplier, kesalingpengertian dengan pemerintah dan asosiasi industri. Pengukuran Intellectual Capital Salah satu metode pengukuran IC adalah dengan Value Added Intellectual Coefficient TM (VAIC ) yang dikembangkan oleh Pulic (1998:9). Metode ini didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible asset). Komponen utama dari VAIC dapat dilihat dari sumber daya perusahaan, meliputi physical capital, human capital, dan structural capital. Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk untuk menciptakan value added (VA), dimana VA dihitung sebagai selisih antara output dan input. Output (OUT) merepresentasikan pendapatan dan mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual di pasar. Input (IN) mencakup seluruh beban yang digunakan untuk memperoleh pendapatan. Hal yang perlu diperhatikan dalam model ini adalah beban karyawan tidak dimasukkan dalam IN karena peran aktifnya dalam proses value creation tidak dihitung sebagai biaya, tetapi tenaga kerja diperlakukan sebagai entitas penciptaan nilai (value creating entity). Kemampulabaan Perusahaan Kemampulabaan perusahaan dapat disebut juga dengan profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan mendukung pertumbuhan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kemampulabaan suatu perusahaan dapat diukur dengan rasio profitabilitas. Menurut Brigham dan Houston (2006:107) rasio profitabilitas akan menunjukkan efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasilhasil operasi. Rasio profitabilitas tersebut antara lain: a. Gross Profit Margin (GPM) Menurut Gitman (2009:67), rasio ini mengukur berapa banyak laba yang tersisa dari setiap rupiah penjualan setelah dikurangi dengan harga pokok barang-barang dijual. Gross Profit Margin = (Sales – Cost of Good Sold) Sales b. Net Profit Margin (NPM) Menurut Gitman (2009:67), rasio ini mengukur persentase dari setiap rupiah penjualan setelah dikurangi dengan harga pokok dan seluruh beban, termasuk pajak dan bunga. Rumus rasio ini adalah : 272 | FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo .d o o .c m C m w o .d o w w w w w C lic k to bu y N O W ! PD O W ! PD c u -tr a c k .c F -X C h a n ge F -X C h a n ge c u -tr a c k N y bu to k lic Analisis Pengaruh Intellectual Capital terhadap…. Net Profit Margin = Earning After Tax Sales Semakin tinggi net profit margin, maka semakin baik keadaan suatu perusahaan. Net profit margin yang baik berbeda untuk tiap jenis industri (Ross dkk., 2008:52). c. Return on Assets (ROA) Rasio ini merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Rumus rasio ini adalah: Earning After Tax Return on Assets = Total Assets Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan. ROA sering digunakan untuk mengukur keseluruhan efektivitas manajemen dalam menghasilkan laba dengan aset yang tersedia (Gitman, 2009:68). d. Return on Equity (ROE) Menurut Brigham dan Houston (2006:109), rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham. Rasio ini diukur dengan cara perhitungan sebagai berikut: Earning After Tax Return on Equity = Total Equity Rasio ini menunjukkan kemampuan menghasilkan laba pada nilai buku investasi pemegang saham. Pengembalian ekuitas yang tinggi ini seringkali merefleksikan penerimaan perusahaan atas kesempatan investasi yang kuat dan manajemen biaya yang efektif (Van Horne, 2001:148) . Rerangka Konseptual Penelitian ini menganalisis pengaruh IC terhadap gross profit margin, net profit margin, return on asset, dan return on equity sehingga model analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana untuk menguji pengaruh tersebut, seperti nampak pada gambar berikut. H1 GPM H2 NPM Intellectual Capital H3 H4 ROA ROE FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo | 273 .d o o .c m C m w o .d o w w w w w C lic k to bu y N O W ! PD O W ! PD c u -tr a c k .c F -X C h a n ge F -X C h a n ge c u -tr a c k N y bu to k lic Prosiding Call for Paper 2013 : Bidang Akuntansi METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel, Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel 1. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: a. Variabel independen yaitu tingkat intellectual capital yang dinotasikan dalam X. Intellectual capital adalah segala pengetahuan yang dimiliki setiap anggota perusahaan yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. b. Variabel dependen, yang dinotasikan dengan Y, yaitu kemampulabaan perusahaan yang diproksikan dengan gross profit margin (Y1), Net profit margin (Y2), Return on assets (Y3), Return on equity (Y4). Pengukuran variabel ini dengan cara mengukur intellectual capital dalam laporan tahunan, yaitu dengan menggunakan rumus Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM). 2. Pengukuran Variabel Pengukuran variabel baik variabel independen maupun variabel dependen untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menentukan tingkat intellectual capital perusahaan yang dilakukan dengan menggunakan rumus Value Added Intellectual Coefficient, yaitu dengan perhitungan sebagai berikut: 1) Output (OUT): total penjualan 2) Input (IN): beban penjualan (selain beban karyawan) 3) Value Added (VA): selisih antara output dan input (VA = OUT – IN) 4) Human Capital (HC): beban karyawan 5) Structural Capital (SC): modal struktural perusahaan (VA = HC + SC) 6) Capital Employed (CE): total aktiva (VACE = VA/CE) Value Added Human Capital (VAHC): Rasio dari VA terhadap HC. Rasio Ini menunjukkan kontibusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap value added organisasi. (VAHC = VA/HC) 7) Value Added Structural Capital (VASC): Rasio dari VA terhadap SC. Rasio ini menunjukkan kontibusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam SC terhadap value added organisasi. (VAHC = VA/SC) 8) Value Added Capital Employed (VACE): rasio dari VA terhadap CE. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added organisasi. 9) Value Added Intellectual Coefficient (VAIC): mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi. VAIC dapat dianggap sebagai BPI (Business Performance Indicator). BPI (VAIC) = VAHC + VASC + VACE b. Menghitung kemampulabaan perusahaan yang diproksikan dengan Gross Profit Margin (Y1), Net Profit Margin (Y2), Return on Assets (Y3), dan Return on Equity (Y4). Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling (Sugyono, 2009:124), yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, kriteria yang ditetapkan: 274 | FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo .d o o .c m C m w o .d o w w w w w C lic k to bu y N O W ! PD O W ! PD c u -tr a c k .c F -X C h a n ge F -X C h a n ge c u -tr a c k N y bu to k lic Analisis Pengaruh Intellectual Capital terhadap…. a. Perusahaan manufaktur consumer goods yang terdaftar secara berturut-turut di Bursa efek Indonesia tahun 2007-2009. b. Perusahaan yang melaporkan laba positif pada laporan keuangan 2007-2009. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, terdapat 3 perusahaan manufaktur consumer goods yang menjadi sampel dalam penelitian. Analisis Data 1. Uji Normalitas Untuk menguji normalitas, dilakukan dengan cara meregresikan tingkat gross profit margin, net profit margin, return on assets, dan return on equity dengan indeks intellectual capital untuk memperoleh residual terstandarisasi (standardized residual). Hasil residual terstandarisasi ini kemudian akan diuji dengan normal probability plot dan uji KolmogorovSmirnov. Pada uji normal probability plot, jika hasil penyebaran data mendekati garis diagonal, berarti seluruh data pada setiap variabel terdistribusi normal. Hasil ini juga diperkuat dengan uji Kolmogorov-Smirnov, dimana jika P > 0,05 maka data berdistribusi normal, demikian sebaliknya. Pada uji normalitas dilakukan pendeteksian outlier melalui beberapa tahapan agar data dapat berdistribusi secara normal. Hasil dari uji normal probability plot ini didukung oleh uji Kolmogrof Smirnov. Berdasarkan hasil uji normal probability plot diketahui bahwa sebaran data mendekati garis diagonal dan didukung oleh uji Kolmogrov-Smirnov yang menunjukkan nilai probabilitas > 5, hal ini menunjukkan bahwa sebaran data seluruhnya berdistribusi normal. 2. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson. Berdasarkan uji autokorelasi dapat dilihat bahwa nilai DW untuk masing-masing variabel adalah lebih besar dari batas atas (du) dan kurang dari (4-du), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun negatif, atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dari grafik scatterplot pada lampiran 8 dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi GPM, NPM, ROA, dan ROE perusahaan berdasarkan variabel independen IC. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data a. Intellectual Capital (X) Hasil perhitungan tingkat IC dengan menggunakan rumus Value Added Intellectual Cooficient (VAICTM) adalah VAIC tertinggi pada tahun 2007 hingga tahun 2009 terdapat pada perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk dengan nilai sebesar 6,88705, 7,28489, dan 8,31436. Sedangkan yang terendah adalah PT Mandom Indonesia Tbk dengan nilai sebesar 4,45297, 4,40759, dan 4,38105. FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo | 275 .d o o .c m C m w o .d o w w w w w C lic k to bu y N O W ! PD O W ! PD c u -tr a c k .c F -X C h a n ge F -X C h a n ge c u -tr a c k N y bu to k lic Prosiding Call for Paper 2013 : Bidang Akuntansi b. Kemampulabaan Perusahaan (Y) Perhitungan profitabilitas dilakukan dengan menggunakan 4 rasio profitabilitas. Yang pertama adalah Gross Profit Margin (GPM), yang diperoleh dari perbandingan antara laba kotor dengan penjualan perusahaan. Net Profit Margin (NPM) diperoleh dari perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan. Return on Assets (ROA) diperoleh dari perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva perusahaan. Dan yang terakhir Return on Equity (ROE) yang diperoleh dari perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total ekuitas perusahaan. Berdasarkan data mengenai kemampulabaan perusahaan dapat dijelaskan, yakni untuk tahun 2007 hingga tahun 2009, Gross Profit Margin (GPM) yang tertinggi terdapat pada PT Mustika Ratu Tbk dengan nilai sebesar 0,55582, 0,55670, dan 0,56462, sedangkan yang terendah adalah pada PT Mandom Indonesia Tbk dengan nilai sebesar 0,39584, 0,36586, dan 0,36620. Net Profit Margin (NPM) tertinggi pada tahun 2007 hingga tahun 2009 terdapat pada PT Unilever Indonesia Tbk sebesar 0,15661, 0,15453, dan 0,16882. Sedangkan yang terendah adalah pada PT Mustika Ratu Tbk dengan nilai sebesar 0,04415, 0,07242, dan 0,06082. Return on Assets (ROA) tertinggi pada tahun 2007 hingga tahun 2009 terdapat pada PT Unilever Indonesia Tbk dengan nilai sebesar 0,36837, 0,37007, dan 0,40669. Sedangkan yang terendah adalah pada PT Mustika Ratu Tbk dengan nilai sebesar 0,03522, 0,06283, dan 0,05748. Return on Equity (ROE) pada tahun 2007 hingga tahun 2009 yang tertinggi terdapat pada PT Unilever Indonesia Tbk dengan nilai 0,72977, 0,77645, dan 0,82211. Sedangkan yang terendah adalah pada PT Mustika Ratu Tbk dengan nilai sebesar 0,03981, 0,07341, dan 0,06642. 2. Model Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dan variabel independen dan variabel dependen digunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil perhitungan dengan bantuan program komputer SPSS diperoleh sebagai berikut: a. Hubungan VAIC dengan GPM Berdasarkan data dapat diketahui bahwa R Square menunjukkan 0,016 atau 1,6% yang berarti bahwa 1,6% variabel GPM mampu dijelaskan oleh VAIC, sedangkan 98,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model ini. Tabel 1 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana untuk VAIC dan GPM Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error (Constant) .252 .297 VAIC .017 .051 Standardized Coefficients Beta t .128 Sig. .849 .424 .341 .743 a. Dependent Variable: GPM 276 | FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo .d o o .c m C m w o .d o w w w w w C lic k to bu y N O W ! PD O W ! PD c u -tr a c k .c F -X C h a n ge F -X C h a n ge c u -tr a c k N y bu to k lic Analisis Pengaruh Intellectual Capital terhadap…. Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh persamaan regresi sederhana, yakni Y = 0,252 + 0,017X. Berdasarkan persamaan tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Konstanta (a) sebesar 0,252 menunjukkan apabila VAIC bernilai nol, maka diprediksi GPM sebesar 0,252. 2. Koefisien regresi (b) untuk VAIC adalah sebesar 0,017, mempunyai arti bila terjadi kenaikan VAIC sebesar satu persentase, maka akan terjadi kenaikan GPM sebesar 0,017 (1,7%). b. Hubungan VAIC dengan NPM Berdasarkan data dapat diketahui bahwa R Square menunjukkan 0,022 atau 2,2% yang berarti bahwa 2,2% variabel NPM mampu dijelaskan oleh VAIC, sedangkan 97,8 % dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model ini. Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana untuk VAIC dan NPM Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 B Standardized Coefficients Std. Error Beta (Constant) .116 .298 VAIC .020 .051 t .149 Sig. .389 .709 .399 .702 a. Dependent Variable: NPM Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh persamaan regresi sederhana, yakni Y = 0,116 + 0,020X. Berdasarkan persamaan tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Konstanta (a) sebesar 0,116 menunjukkan apabila VAIC bernilai nol, maka diprediksi NPM sebesar 0,116. 2. Koefisien regresi (b) untuk VAIC adalah sebesar 0,020, mempunyai arti bila terjadi kenaikan VAIC sebesar satu persentase, maka akan terjadi kenaikan NPM sebesar 0,020 (2%). c. Hubungan VAIC dengan ROA Berdasarkan data dapat diketahui bahwa R Square menunjukkan 0,690 atau 69% yang berarti bahwa 69% variabel ROA mampu dijelaskan oleh VAIC, sedangkan 31% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model ini. Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana untuk VAIC dan ROA Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) VAIC Std. Error -.295 .126 .085 .021 FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Standardized Coefficients Beta t .830 Sig. -2.335 .052 3.943 .006 | 277 .d o o .c m C m w o .d o w w w w w C lic k to bu y N O W ! PD O W ! PD c u -tr a c k .c F -X C h a n ge F -X C h a n ge c u -tr a c k N y bu to k lic Prosiding Call for Paper 2013 : Bidang Akuntansi Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) VAIC Std. Error -.295 .126 .085 .021 Standardized Coefficients Beta t .830 Sig. -2.335 .052 3.943 .006 a. Dependent Variable: ROA Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh persamaan regresi sederhana, yakni Y = -0,295- 0,085X; dan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Konstanta (a) sebesar -0.295 menunjukkan apabila VAIC bernilai nol, maka diprediksi ROA sebesar -0.295. 2. Koefisien regresi (b) untuk VAIC adalah sebesar 0,085, mempunyai arti bila terjadi kenaikan VAIC sebesar satu persentase, maka akan terjadi penurunan ROA sebesar 0,085 (8,5%). d. Hubungan VAIC dengan ROE Berdasarkan data dapat diketahui bahwa R Square menunjukkan 0,786 atau 78,6% yang berarti bahwa 78,6% variabel GPM mampu dijelaskan oleh VAIC, sedangkan 21,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model ini. Tabel 4 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana untuk VAIC dan ROE Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) VAIC Std. Error -.846 .238 .205 .040 Standardized Coefficients Beta t .887 Sig. -3.554 .009 5.075 .001 a. Dependent Variable: ROE Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh persamaan regresi sederhana, yakni Y = 0,846 + 0,205X. Berdasarkan persamaan tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Konstanta (a) sebesar -0.846 menunjukkan apabila VAIC bernilai nol, maka diprediksi ROE sebesar -0,846. 2. Koefisien regresi (b) untuk VAIC adalah sebesar 0,205, mempunyai arti bila terjadi kenaikan VAIC sebesar satu persentase, maka akan terjadi penurunan NPM sebesar 0,205 (20,5%). Berdasarkan data-data yang telah diungkapkan sebelumnya, maka dapat diketahui pengaruh antara variabel independen (intellectual capital) dengan variabel dependen (GPM, NPM, ROA, ROE) yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. 278 | FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo .d o o .c m C m w o .d o w w w w w C lic k to bu y N O W ! PD O W ! PD c u -tr a c k .c F -X C h a n ge F -X C h a n ge c u -tr a c k N y bu to k lic Analisis Pengaruh Intellectual Capital terhadap…. Tabel 5 Hasil Pengujian Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen Pengaruh Variabel Independen Terhadap Dependen IC terhadap GPM IC terhadap NPM IC terhadap ROA IC terhadap ROE A 0,743 0,702 0,006 0,001 Hasil Pengujian Tidak Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Signifikan Alasan 0,743 > 0,05 0,702 > 0,05 0,006 < 0,05 0,001 < 0,05 Sumber : Data Diolah Pembahasan Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh variabel VAIC terhadap GPM, dan NPM, tetapi terdapat pengaruh negatif terhadap variabel ROA, dan ROE. Tidak adanya pengaruh yang signifikan antara VAIC dengan GPM ditunjukkan oleh hasil dari uji t dimana signifikansi sebesar 0,743. Tidak adanya pengaruh ini dapat disebabkan karena faktor utama penentu besarnya gross profit margin adalah bukan dari tenaga kerja. Gross profit margin dipengaruhi oleh besarnya penjualan dan harga pokok penjualan. Penjualan diperoleh dari total nilai jual produk perusahaan, sedangkan harga pokok penjualan diperoleh dari kombinasi antara biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Biaya tenaga kerja yang terdapat pada gross profit margin adalah yang berkaitan dengan proses produksi, tetapi yang berkaitan dengan penjualan tidak termasuk. Sehingga beban tenaga kerja atau intellectual capital tidak memberikan pengaruh yang signifikan secara langsung terhadap gross profit margin. Untuk variabel VAIC dengan NPM tidak terdapat pengaruh yang signifikan, ditunjukkan dari hasil uji t dengan signifikansi sebesar 0,702. Hal ini dapat disebabkan karena jumlah beban tenaga kerja hanyalah sebagian kecil dari total beban perusahaan. Sedangkan net profit margin diperoleh dari laba bersih dibandingkan dengan penjualan. Untuk VAIC dan ROA terdapat pengaruh yang negatif. Dari hasil uji t diketahui memiliki signifikansi sebesar 0,006, yang berarti bahwa VAIC memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Return on assets diperoleh dengan membandingkan antara laba bersih dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Adanya pengaruh yang negatif dapat dikarenakan karyawan yang kurang produktif. Intellectual capital dinilai berdasarkan beban karyawan. Beban karyawan yang tinggi tidak menjadi jaminan bahwa produktivitas dari para tenaga kerja tersebut juga tinggi. Adanya kenaikan beban karyawan tanpa adanya peningkatan produktivitas kerja membuat intellectual capital berpengaruh negatif terhadap ROA, karena beban karyawan yang bertambah tetapi net profitnya tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Tiap-tiap perusahaan juga memiliki standar yang berbeda dalam memberi gaji maupun upah kepada para karyawannya. Hal ini yang menyebabkan VAIC dapat memiliki pengaruh yang negatif terhadap ROA. Untuk VAIC dan ROE terdapat pengaruh yang negatif. Hal ini tampak dari hasil uji t dimana signifikansi sebesar 0,001. Return on equity diperoleh dari perbandingan antara laba bersih dengan total ekuitas perusahaan. Adanya pengaruh yang negatif dapat dikarenakan karyawan yang kurang produktif. Intellectual capital dinilai berdasarkan beban karyawan. Beban karyawan yang tinggi tidak menjadi jaminan bahwa produktivitas dari para tenaga kerja FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo | 279 .d o o .c m C m w o .d o w w w w w C lic k to bu y N O W ! PD O W ! PD c u -tr a c k .c F -X C h a n ge F -X C h a n ge c u -tr a c k N y bu to k lic Prosiding Call for Paper 2013 : Bidang Akuntansi tersebut juga tinggi. Adanya kenaikan beban karyawan tanpa adanya peningkatan produktivitas kerja membuat intellectual capital berpengaruh negatif terhadap ROE, karena beban karyawan yang bertambah tetapi net profitnya tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Tiap-tiap perusahaan juga memiliki standar yang berbeda dalam memberi gaji maupun upah kepada para karyawannya. Hal ini yang menyebabkan VAIC dapat memiliki pengaruh yang negatif terhadap ROE. Sementara itu, penelitian ini memperoleh hasil yang berbeda dengan penelitian Pulic (1998), dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IC tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampulabaan perusahaan. Hal tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan kebutuhan akan IC dan profitabilitas untuk masing-masing jenis industri. Perusahaan dengan IC yang tinggi belum tentu memiliki profitabilitas yang tinggi pula, demikian sebaliknya. Jenis industri sangat mempengaruhi kebutuhan akan IC. Selain itu, pada penelitian ini hanya menggunakan satu variabel independen, yaitu VAIC. Hal tersebut mengakibatkan pengaruh variabel independen (VAIC) terhadap variabel dependen (kemampulabaan: GPM, NPM, ROA, ROE) relatif kecil, sehingga memungkinkan variabel lain yang mempengaruhinya. SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN Simpulan penelitian ini adalah bahwa IC yang diukur dengan VAICTM tidak ada pengaruh signifikan terhadap GPM dan NPM. Sedangkan untuk ROE dan ROA terdapat pengaruh yang signifikan, namun berupa pengaruh yang negatif. IC memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini dapat dikarenakan besarnya IC yang dinilai berdasarkan beban karyawan tidak menjadi jaminan atas besarnya produktivitas dari para tenaga kerja. Adanya kenaikan beban karyawan tanpa adanya peningkatan produktivitas kerja membuat IC berpengaruh negatif terhadap ROE dan ROA, karena beban karyawan yang bertambah tetapi net profitnya tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Ada keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu untuk kemampulabaan perusahaan tidak perlu diukur menggunakan NPM, tetapi cukup diukur dengan menggunakan OPM. Hal ini dikarenakan IC yang dimiliki perusahaan hanya mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan operasi perusahaan. Sedangkan untuk pendapatan maupun biaya lain yang timbul di luar kegiatan utama operasi perusahaan tidak dipengaruhi oleh IC yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas, saran untuk penelitian berikutnya hendaknya memilih jenis industri tertentu, karena setiap jenis industri memiliki karakteristik dan kebutuhan akan IC yang berbeda-beda. Pengukuran IC sebaiknya dilakukan pada tiap-tiap jenis industri yang berbeda, jangan digabungkan dalam satu sampel. Dapat juga membandingkan nilai IC antara beberapa metode karena banyaknya cara yang dapat digunakan untuk mengukur IC. Selain itu, pada penelitian selanjutnya juga dapat memperluas periode penelitian. DAFTAR PUSTAKA Belkaoui, Ahmed Riahi. 2003. Intellectual Capital and Firm Performance US Firm. A Study of The Resource Based and Stakeholders View. Journal of Intellectual Capital. Vol 4 No 2. pp 215226 280 | FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo .d o o .c m C m w o .d o w w w w w C lic k to bu y N O W ! PD O W ! PD c u -tr a c k .c F -X C h a n ge F -X C h a n ge c u -tr a c k N y bu to k lic Analisis Pengaruh Intellectual Capital terhadap…. Bontis, N., and William, C. C. K., and Stanley, R., 2000, Intellectual Capital and Business Performance in Malaysian Industries, Journal of Intellectual Capital, Volume 1 No 1: 85100. Brigham, E., dan Houston, J., 2006, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Buku Satu, Edisi Sepuluh, Jakarta: Salemba Empat. Brooking, A., 1996, Intellectual Capital: Core Asset for the Third Millenium Enterprise, New York: International Thomson Business Press. Cabrita, Maria do Rosario., Jorge Landeiro de Vas., and Nick Bontis. 2007 Modelling The Creation of Value From Intellectual Capital : A Portuguese Banking Perspective, Int. J. Knowledge and Learning. Vol. 3, Nos. 2/3, pp. 266 – 280. Chen, Yu-Shan. 2008. The Positif Effect of Green Intellectual Capital on Competitive Advantage of Firms. Journal of Business Ethics. 77:271-286. Cohen, Sandra, and Nikolaos Kaimenakis. 2007. Intellectual Capital and Corporate Performance in Knowledge-intensive SMEs. The Learning Organizations. Vol 14 No 3, pp 241 – 262 Gitman, L. J., 2009, Principles of Managerial Finance, 12th ed., United States: Pearson Education Inc. Hermawan, Sigit. 2010. Pengukuran Non Keuangan Mengungguli Pengukuran Keuangan Pada Intellectual Capital. Jurnal Akuntansi Manajemen Bisnis dan Sektor Publik. Vol 7 No 1, Oktober.STIESIA Surabaya, Hermawan, Sigit. 2011a. The Integration of Intellectual Capital and Knowledge Management to Improve the Business Performance and Achieve the Competitive Advantage. Proceeding. International Seminar. 22 August. Faculty of Economic and Business. Hasanuddin University. Makassar, Indonesia. Hermawan, Sigit. 2011b. Optimalisasi Intellectual Capital Guna Meningkatkan Kinerja Bisnis IKM Batik dan Memenangkan Persaingan di CAFTA. Proceeding. Seminar Nasional. 1 Oktober. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Malang. Indonesia Hermawan, Sigit dan Silvia Herlina. 2013. Studi Interpretif Identifikasi dan Interaksi Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan, Volume 3 No 1 – April. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang, Hsu, Hsiu-Yueh (Sonya). 2006. Knowledge Management and Intellectual Capital. Dissertation. Carbondale, USA : Southern Illinois University International Federation of Accountants (IFAC). 1998. The Measurement And Management Of Intellectual Capital : An Introduction. New York. USA. Khalique, Muhammad., Jamal Abdul Nassir Shaari., Abu Hasan Md Isa., dan Adel Ageel. 2011. Role of Intellectual Capital on the Organizational Performance of Electrical SMEs in Pakistan. International Journal of Business and Management. Vol 6, No 9. September. Pulic, Ante., 1998, Measuring The Performance of Intellectual Potential in Knowledge Economy, diakses 1 Maret, 2011, http://www.measuring-ip.at/OPapers/Pulic/ Vaictxt/vaictxt.html FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo | 281 .d o m o .c C m w o .d o w w w w w C lic k to bu y N O W ! PD O W ! PD c u -tr a c k .c F -X C h a n ge F -X C h a n ge c u -tr a c k N y bu to k lic Prosiding Call for Paper 2013 : Bidang Akuntansi Sharabati, Abdel-Aziz Ahmad., Shawqi Naji Jawad., and Nick Bontis. 2010. Intellectual Capital and Business Performance in The Pharmaceutical Sector of Jordan. Management Decision. Vol 48. No. 1. pp. 105 – 131 Stewart, Thomas A. 1997. Intellectual Capital – The New Wealth of Organization. London : Nicholas Brealey. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: ALFABETA CV. Van Horne, J. C., and John, M. W., 2001, Fundamentals of Financial Management, New Jersey: Prentice Hall Inc. 282 | FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo .d o o .c m C m w o .d o w w w w w C lic k to bu y N O W ! PD O W ! PD c u -tr a c k .c