analisis pengaruh intellectual capital terhadap kemampulabaan

advertisement
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
c u -tr a c k
N
y
bu
to
k
lic
Analisis Pengaruh Intellectual Capital terhadap….
ANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP
KEMAMPULABAAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA
Sigit Hermawan dan Maharis Budi Wahyuaji
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Jl. Raya Gelam 250 Candi Sidoarjo
Email : [email protected]
Abstract
The purpose of this research is to know the effect of company's intellectual capital to their profitability (GPM,
NPM, ROA, ROE). The company that the researcher use in this research is a manufacture company which is
registered in Bursa Efek Indonesia with 3 companies as a research sample in the period of 2007-2009.
Independent variable used is intellectual capital which is measured by VAICTM, and the dependent variable is
Gross Profit margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), and Return on Equity (ROE).
Data analysis technique used is simple linear regression. The result of this research stated that there are no
effect of company's VAIC to their GPM, NPM, and ROE. And there are a negative impact between VAIC and
ROA.
Key words : Intellectual Capital, VAIC, Profitability
PENDAHULUAN
Berbagai hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa Intellectual Capital (IC) berpengaruh
terhadap kinerja baik keuangan dan non keuangan, misalnya hasil penelitian Hermawan dan
Herlina (2013), Hermawan (2011a dan 2011b), Khalique et al. (2011), Sharabathi et al. (2010),
Chen (2008), Cohen and Kaimenakis (2007), Cabrita et al. (2007), Hsu (2006), Belkaoui (2003),
IFAC (1998), dan Stewart (1997). Hal ini menandakan bahwa IC telah diakui sebagai aset
strategis perusahaan.
Upaya untuk meningkatkan nilai guna IC dilakukan dengan cara melakukan pengukuran IC
dalam berbagai bentuk metode pengukuran. Sampai tahun 2010 telah ada 45 jenis metode
pengukuran untuk IC (Hermawan, 2010). Salah satunya adalah Value Added Intellectual
Coefficient (VAICTM) yang dikembangkan oleh Pulic (1998:9). Pengukuran ini kemudian akan
dikaitkan dengan kemampulabaan perusahaan dalam bentuk profitabilitas. Demikian pula
dengan tujuan penelitian ini, yakni untuk mengetahui pengaruh IC terhadap gross profit margin,
net profit margin, return on assets, dan return on equity pada perusahaan manufaktur consumer
good yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009.
TINJAUAN PUSTAKA
Intellectual Capital
Brooking (1997), mendefinisikan intellectual capital secara operasional sebagai bahan
intelektual yang diformalkan, diperoleh, dan dikelola untuk menghasilkan asset yang bernilai
tinggi. Tidak jauh berbeda dengan definisi tersebut, Bontis (1996) mengungkapkan bahwa
intellectual capital sukar dipahami, tetapi sekali ditemukan dan dieksplotasi, hal itu akan
menyediakan pada organisasi sebuah sumber daya baru untuk berkompetisi dan menang.
Bontis dkk. (2000:3) membagi komponen intellectual capital menjadi 3, yaitu human
capital, organizational (structural) capital, dan customer (relational capital). Human capital
FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
| 271
.d o
o
.c
m
C
m
w
o
.d o
w
w
w
w
w
C
lic
k
to
bu
y
N
O
W
!
PD
O
W
!
PD
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
c u -tr a c k
N
y
bu
to
k
lic
Prosiding Call for Paper 2013 : Bidang Akuntansi
adalah kombinasi dari pengetahuan, keahlian (skill), kemampuan melakukan inovasi dan
kemampuan menyelesaikan tugas, meliputi nilai perusahaan, kultur, dan filsafatnya.
Organizational (structural) capital dapat diartikan sebagai apa yang tertinggal ketika para
karyawan pulang ke rumah pada malam hari dan merupakan “hard asset” perusahaan atau
hardware, software, database, struktur organisasi, paten, trademark, dan segala kemampuan
yang dimiliki suatu organisasi untuk mendukung produktivitas karyawan. Komponen
intellectual capital yang ketiga, yaitu customer (relational) capital memiliki tema utama
mengenai pengetahuan dari rangkaian pasar, pelanggan, hubungan dengan supplier,
kesalingpengertian dengan pemerintah dan asosiasi industri.
Pengukuran Intellectual Capital
Salah satu metode pengukuran IC adalah dengan Value Added Intellectual Coefficient
TM
(VAIC ) yang dikembangkan oleh Pulic (1998:9). Metode ini didesain untuk menyajikan
informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak
berwujud (intangible asset). Komponen utama dari VAIC dapat dilihat dari sumber daya
perusahaan, meliputi physical capital, human capital, dan structural capital. Model ini dimulai
dengan kemampuan perusahaan untuk untuk menciptakan value added (VA), dimana VA
dihitung sebagai selisih antara output dan input. Output (OUT) merepresentasikan pendapatan
dan mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual di pasar. Input (IN) mencakup seluruh beban
yang digunakan untuk memperoleh pendapatan. Hal yang perlu diperhatikan dalam model ini
adalah beban karyawan tidak dimasukkan dalam IN karena peran aktifnya dalam proses value
creation tidak dihitung sebagai biaya, tetapi tenaga kerja diperlakukan sebagai entitas
penciptaan nilai (value creating entity).
Kemampulabaan Perusahaan
Kemampulabaan perusahaan dapat disebut juga dengan profitabilitas. Profitabilitas
adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan mendukung pertumbuhan
perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kemampulabaan suatu perusahaan
dapat diukur dengan rasio profitabilitas. Menurut Brigham dan Houston (2006:107) rasio
profitabilitas akan menunjukkan efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasilhasil operasi. Rasio profitabilitas tersebut antara lain:
a. Gross Profit Margin (GPM)
Menurut Gitman (2009:67), rasio ini mengukur berapa banyak laba yang tersisa dari setiap
rupiah penjualan setelah dikurangi dengan harga pokok barang-barang dijual.
Gross Profit Margin =
(Sales – Cost of Good Sold)
Sales
b. Net Profit Margin (NPM)
Menurut Gitman (2009:67), rasio ini mengukur persentase dari setiap rupiah penjualan
setelah dikurangi dengan harga pokok dan seluruh beban, termasuk pajak dan bunga. Rumus
rasio ini adalah :
272
|
FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
.d o
o
.c
m
C
m
w
o
.d o
w
w
w
w
w
C
lic
k
to
bu
y
N
O
W
!
PD
O
W
!
PD
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
c u -tr a c k
N
y
bu
to
k
lic
Analisis Pengaruh Intellectual Capital terhadap….
Net Profit Margin =
Earning After Tax
Sales
Semakin tinggi net profit margin, maka semakin baik keadaan suatu perusahaan. Net profit
margin yang baik berbeda untuk tiap jenis industri (Ross dkk., 2008:52).
c. Return on Assets (ROA)
Rasio ini merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam
perusahaan. Rumus rasio ini adalah:
Earning After Tax
Return on Assets =
Total Assets
Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan. ROA sering digunakan
untuk mengukur keseluruhan efektivitas manajemen dalam menghasilkan laba dengan aset
yang tersedia (Gitman, 2009:68).
d. Return on Equity (ROE)
Menurut Brigham dan Houston (2006:109), rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas
investasi dari pemegang saham. Rasio ini diukur dengan cara perhitungan sebagai berikut:
Earning After Tax
Return on Equity =
Total Equity
Rasio ini menunjukkan kemampuan menghasilkan laba pada nilai buku investasi pemegang
saham. Pengembalian ekuitas yang tinggi ini seringkali merefleksikan penerimaan
perusahaan atas kesempatan investasi yang kuat dan manajemen biaya yang efektif (Van
Horne, 2001:148) .
Rerangka Konseptual
Penelitian ini menganalisis pengaruh IC terhadap gross profit margin, net profit margin,
return on asset, dan return on equity sehingga model analisis yang digunakan adalah analisis
regresi sederhana untuk menguji pengaruh tersebut, seperti nampak pada gambar berikut.
H1
GPM
H2
NPM
Intellectual
Capital
H3
H4
ROA
ROE
FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
| 273
.d o
o
.c
m
C
m
w
o
.d o
w
w
w
w
w
C
lic
k
to
bu
y
N
O
W
!
PD
O
W
!
PD
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
c u -tr a c k
N
y
bu
to
k
lic
Prosiding Call for Paper 2013 : Bidang Akuntansi
METODE PENELITIAN
Identifikasi Variabel, Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel
1. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
a. Variabel independen yaitu tingkat intellectual capital yang dinotasikan dalam X.
Intellectual capital adalah segala pengetahuan yang dimiliki setiap anggota perusahaan
yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
b. Variabel dependen, yang dinotasikan dengan Y, yaitu kemampulabaan perusahaan yang
diproksikan dengan gross profit margin (Y1), Net profit margin (Y2), Return on assets (Y3),
Return on equity (Y4).
Pengukuran variabel ini dengan cara mengukur intellectual capital dalam laporan
tahunan, yaitu dengan menggunakan rumus Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM).
2. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel baik variabel independen maupun variabel dependen untuk penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Menentukan tingkat intellectual capital perusahaan yang dilakukan dengan menggunakan
rumus Value Added Intellectual Coefficient, yaitu dengan perhitungan sebagai berikut:
1) Output (OUT): total penjualan
2) Input (IN): beban penjualan (selain beban karyawan)
3) Value Added (VA): selisih antara output dan input (VA = OUT – IN)
4) Human Capital (HC): beban karyawan
5) Structural Capital (SC): modal struktural perusahaan (VA = HC + SC)
6) Capital
Employed
(CE):
total
aktiva
(VACE
=
VA/CE)
Value Added Human Capital (VAHC): Rasio dari VA terhadap HC. Rasio Ini menunjukkan
kontibusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap value
added organisasi. (VAHC = VA/HC)
7) Value Added Structural Capital (VASC): Rasio dari VA terhadap SC. Rasio ini
menunjukkan kontibusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam SC
terhadap value added organisasi. (VAHC = VA/SC)
8) Value Added Capital Employed (VACE): rasio dari VA terhadap CE. Rasio ini
menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added
organisasi.
9) Value Added Intellectual Coefficient (VAIC): mengindikasikan kemampuan intelektual
organisasi. VAIC dapat dianggap sebagai BPI (Business Performance Indicator).
BPI (VAIC) = VAHC + VASC + VACE
b. Menghitung kemampulabaan perusahaan yang diproksikan dengan Gross Profit Margin
(Y1), Net Profit Margin (Y2), Return on Assets (Y3), dan Return on Equity (Y4).
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling (Sugyono,
2009:124), yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, kriteria
yang ditetapkan:
274
|
FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
.d o
o
.c
m
C
m
w
o
.d o
w
w
w
w
w
C
lic
k
to
bu
y
N
O
W
!
PD
O
W
!
PD
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
c u -tr a c k
N
y
bu
to
k
lic
Analisis Pengaruh Intellectual Capital terhadap….
a. Perusahaan manufaktur consumer goods yang terdaftar secara berturut-turut di Bursa efek
Indonesia tahun 2007-2009.
b. Perusahaan yang melaporkan laba positif pada laporan keuangan 2007-2009. Berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, terdapat 3 perusahaan manufaktur consumer
goods yang menjadi sampel dalam penelitian.
Analisis Data
1. Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas, dilakukan dengan cara meregresikan tingkat gross profit
margin, net profit margin, return on assets, dan return on equity dengan indeks intellectual
capital untuk memperoleh residual terstandarisasi (standardized residual). Hasil residual
terstandarisasi ini kemudian akan diuji dengan normal probability plot dan uji KolmogorovSmirnov. Pada uji normal probability plot, jika hasil penyebaran data mendekati garis
diagonal, berarti seluruh data pada setiap variabel terdistribusi normal. Hasil ini juga
diperkuat dengan uji Kolmogorov-Smirnov, dimana jika P > 0,05 maka data berdistribusi
normal, demikian sebaliknya. Pada uji normalitas dilakukan pendeteksian outlier melalui
beberapa tahapan agar data dapat berdistribusi secara normal. Hasil dari uji normal
probability plot ini didukung oleh uji Kolmogrof Smirnov. Berdasarkan hasil uji normal
probability plot diketahui bahwa sebaran data mendekati garis diagonal dan didukung oleh
uji Kolmogrov-Smirnov yang menunjukkan nilai probabilitas > 5, hal ini menunjukkan bahwa
sebaran data seluruhnya berdistribusi normal.
2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson. Berdasarkan uji autokorelasi dapat
dilihat bahwa nilai DW untuk masing-masing variabel adalah lebih besar dari batas atas (du)
dan kurang dari (4-du), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif
maupun negatif, atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dari grafik scatterplot pada
lampiran 8 dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk
memprediksi GPM, NPM, ROA, dan ROE perusahaan berdasarkan variabel independen IC.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Data
a. Intellectual Capital (X)
Hasil perhitungan tingkat IC dengan menggunakan rumus Value Added Intellectual
Cooficient (VAICTM) adalah VAIC tertinggi pada tahun 2007 hingga tahun 2009 terdapat
pada perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk dengan nilai sebesar 6,88705, 7,28489, dan
8,31436. Sedangkan yang terendah adalah PT Mandom Indonesia Tbk dengan nilai
sebesar 4,45297, 4,40759, dan 4,38105.
FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
| 275
.d o
o
.c
m
C
m
w
o
.d o
w
w
w
w
w
C
lic
k
to
bu
y
N
O
W
!
PD
O
W
!
PD
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
c u -tr a c k
N
y
bu
to
k
lic
Prosiding Call for Paper 2013 : Bidang Akuntansi
b. Kemampulabaan Perusahaan (Y)
Perhitungan profitabilitas dilakukan dengan menggunakan 4 rasio profitabilitas.
Yang pertama adalah Gross Profit Margin (GPM), yang diperoleh dari perbandingan antara
laba kotor dengan penjualan perusahaan. Net Profit Margin (NPM) diperoleh dari
perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan. Return on Assets (ROA)
diperoleh dari perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva
perusahaan. Dan yang terakhir Return on Equity (ROE) yang diperoleh dari perbandingan
antara laba bersih setelah pajak dengan total ekuitas perusahaan.
Berdasarkan data mengenai kemampulabaan perusahaan dapat dijelaskan, yakni untuk
tahun 2007 hingga tahun 2009, Gross Profit Margin (GPM) yang tertinggi terdapat pada PT
Mustika Ratu Tbk dengan nilai sebesar 0,55582, 0,55670, dan 0,56462, sedangkan yang
terendah adalah pada PT Mandom Indonesia Tbk dengan nilai sebesar 0,39584, 0,36586, dan
0,36620. Net Profit Margin (NPM) tertinggi pada tahun 2007 hingga tahun 2009 terdapat
pada PT Unilever Indonesia Tbk sebesar 0,15661, 0,15453, dan 0,16882. Sedangkan yang
terendah adalah pada PT Mustika Ratu Tbk dengan nilai sebesar 0,04415, 0,07242, dan
0,06082. Return on Assets (ROA) tertinggi pada tahun 2007 hingga tahun 2009 terdapat pada
PT Unilever Indonesia Tbk dengan nilai sebesar 0,36837, 0,37007, dan 0,40669. Sedangkan
yang terendah adalah pada PT Mustika Ratu Tbk dengan nilai sebesar 0,03522, 0,06283, dan
0,05748. Return on Equity (ROE) pada tahun 2007 hingga tahun 2009 yang tertinggi terdapat
pada PT Unilever Indonesia Tbk dengan nilai 0,72977, 0,77645, dan 0,82211. Sedangkan yang
terendah adalah pada PT Mustika Ratu Tbk dengan nilai sebesar 0,03981, 0,07341, dan
0,06642.
2. Model Analisis Regresi Linier Sederhana
Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dan variabel independen dan
variabel dependen digunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil perhitungan dengan
bantuan program komputer SPSS diperoleh sebagai berikut:
a. Hubungan VAIC dengan GPM
Berdasarkan data dapat diketahui bahwa R Square menunjukkan 0,016 atau 1,6%
yang berarti bahwa 1,6% variabel GPM mampu dijelaskan oleh VAIC, sedangkan 98,4%
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model ini.
Tabel 1
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana untuk VAIC dan GPM
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
.252
.297
VAIC
.017
.051
Standardized
Coefficients
Beta
t
.128
Sig.
.849
.424
.341
.743
a. Dependent Variable: GPM
276
|
FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
.d o
o
.c
m
C
m
w
o
.d o
w
w
w
w
w
C
lic
k
to
bu
y
N
O
W
!
PD
O
W
!
PD
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
c u -tr a c k
N
y
bu
to
k
lic
Analisis Pengaruh Intellectual Capital terhadap….
Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh persamaan regresi sederhana, yakni Y =
0,252 + 0,017X. Berdasarkan persamaan tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta (a) sebesar 0,252 menunjukkan apabila VAIC bernilai nol, maka diprediksi
GPM sebesar 0,252.
2. Koefisien regresi (b) untuk VAIC adalah sebesar 0,017, mempunyai arti bila terjadi
kenaikan VAIC sebesar satu persentase, maka akan terjadi kenaikan GPM sebesar
0,017 (1,7%).
b. Hubungan VAIC dengan NPM
Berdasarkan data dapat diketahui bahwa R Square menunjukkan 0,022 atau 2,2%
yang berarti bahwa 2,2% variabel NPM mampu dijelaskan oleh VAIC, sedangkan 97,8 %
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model ini.
Tabel 2
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana untuk VAIC dan NPM
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
Standardized
Coefficients
Std. Error
Beta
(Constant)
.116
.298
VAIC
.020
.051
t
.149
Sig.
.389
.709
.399
.702
a. Dependent Variable: NPM
Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh persamaan regresi sederhana, yakni Y =
0,116 + 0,020X. Berdasarkan persamaan tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta (a) sebesar 0,116 menunjukkan apabila VAIC bernilai nol, maka diprediksi
NPM sebesar 0,116.
2. Koefisien regresi (b) untuk VAIC adalah sebesar 0,020, mempunyai arti bila terjadi
kenaikan VAIC sebesar satu persentase, maka akan terjadi kenaikan NPM sebesar
0,020 (2%).
c. Hubungan VAIC dengan ROA
Berdasarkan data dapat diketahui bahwa R Square menunjukkan 0,690 atau 69%
yang berarti bahwa 69% variabel ROA mampu dijelaskan oleh VAIC, sedangkan 31%
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model ini.
Tabel 3
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana untuk VAIC dan ROA
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
VAIC
Std. Error
-.295
.126
.085
.021
FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Standardized
Coefficients
Beta
t
.830
Sig.
-2.335
.052
3.943
.006
| 277
.d o
o
.c
m
C
m
w
o
.d o
w
w
w
w
w
C
lic
k
to
bu
y
N
O
W
!
PD
O
W
!
PD
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
c u -tr a c k
N
y
bu
to
k
lic
Prosiding Call for Paper 2013 : Bidang Akuntansi
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
VAIC
Std. Error
-.295
.126
.085
.021
Standardized
Coefficients
Beta
t
.830
Sig.
-2.335
.052
3.943
.006
a. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh persamaan regresi sederhana, yakni
Y = -0,295- 0,085X; dan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta (a) sebesar -0.295 menunjukkan apabila VAIC bernilai nol, maka diprediksi
ROA sebesar -0.295.
2. Koefisien regresi (b) untuk VAIC adalah sebesar 0,085, mempunyai arti bila terjadi
kenaikan VAIC sebesar satu persentase, maka akan terjadi penurunan ROA sebesar
0,085 (8,5%).
d. Hubungan VAIC dengan ROE
Berdasarkan data dapat diketahui bahwa R Square menunjukkan 0,786 atau 78,6%
yang berarti bahwa 78,6% variabel GPM mampu dijelaskan oleh VAIC, sedangkan 21,4%
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model ini.
Tabel 4
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana untuk VAIC dan ROE
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
VAIC
Std. Error
-.846
.238
.205
.040
Standardized
Coefficients
Beta
t
.887
Sig.
-3.554
.009
5.075
.001
a. Dependent Variable: ROE
Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh persamaan regresi sederhana, yakni Y = 0,846 + 0,205X. Berdasarkan persamaan tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta (a) sebesar -0.846 menunjukkan apabila VAIC bernilai nol, maka diprediksi
ROE sebesar -0,846.
2. Koefisien regresi (b) untuk VAIC adalah sebesar 0,205, mempunyai arti bila terjadi
kenaikan VAIC sebesar satu persentase, maka akan terjadi penurunan NPM sebesar
0,205 (20,5%).
Berdasarkan data-data yang telah diungkapkan sebelumnya, maka dapat diketahui
pengaruh antara variabel independen (intellectual capital) dengan variabel dependen
(GPM, NPM, ROA, ROE) yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
278
|
FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
.d o
o
.c
m
C
m
w
o
.d o
w
w
w
w
w
C
lic
k
to
bu
y
N
O
W
!
PD
O
W
!
PD
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
c u -tr a c k
N
y
bu
to
k
lic
Analisis Pengaruh Intellectual Capital terhadap….
Tabel 5
Hasil Pengujian Pengaruh Variabel Independen
terhadap Variabel Dependen
Pengaruh Variabel Independen
Terhadap Dependen
IC terhadap GPM
IC terhadap NPM
IC terhadap ROA
IC terhadap ROE
A
0,743
0,702
0,006
0,001
Hasil Pengujian
Tidak Signifikan
Tidak Signifikan
Signifikan
Signifikan
Alasan
0,743 > 0,05
0,702 > 0,05
0,006 < 0,05
0,001 < 0,05
Sumber : Data Diolah
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh variabel VAIC
terhadap GPM, dan NPM, tetapi terdapat pengaruh negatif terhadap variabel ROA, dan ROE.
Tidak adanya pengaruh yang signifikan antara VAIC dengan GPM ditunjukkan oleh hasil dari uji t
dimana signifikansi sebesar 0,743. Tidak adanya pengaruh ini dapat disebabkan karena faktor
utama penentu besarnya gross profit margin adalah bukan dari tenaga kerja. Gross profit margin
dipengaruhi oleh besarnya penjualan dan harga pokok penjualan. Penjualan diperoleh dari total
nilai jual produk perusahaan, sedangkan harga pokok penjualan diperoleh dari kombinasi
antara biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Biaya tenaga kerja yang
terdapat pada gross profit margin adalah yang berkaitan dengan proses produksi, tetapi yang
berkaitan dengan penjualan tidak termasuk. Sehingga beban tenaga kerja atau intellectual
capital tidak memberikan pengaruh yang signifikan secara langsung terhadap gross profit
margin.
Untuk variabel VAIC dengan NPM tidak terdapat pengaruh yang signifikan, ditunjukkan
dari hasil uji t dengan signifikansi sebesar 0,702. Hal ini dapat disebabkan karena jumlah beban
tenaga kerja hanyalah sebagian kecil dari total beban perusahaan. Sedangkan net profit margin
diperoleh dari laba bersih dibandingkan dengan penjualan. Untuk VAIC dan ROA terdapat
pengaruh yang negatif. Dari hasil uji t diketahui memiliki signifikansi sebesar 0,006, yang berarti
bahwa VAIC memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Return on assets diperoleh
dengan membandingkan antara laba bersih dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan.
Adanya pengaruh yang negatif dapat dikarenakan karyawan yang kurang produktif. Intellectual
capital dinilai berdasarkan beban karyawan. Beban karyawan yang tinggi tidak menjadi jaminan
bahwa produktivitas dari para tenaga kerja tersebut juga tinggi. Adanya kenaikan beban
karyawan tanpa adanya peningkatan produktivitas kerja membuat intellectual capital
berpengaruh negatif terhadap ROA, karena beban karyawan yang bertambah tetapi net
profitnya tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Tiap-tiap perusahaan juga memiliki
standar yang berbeda dalam memberi gaji maupun upah kepada para karyawannya. Hal ini yang
menyebabkan VAIC dapat memiliki pengaruh yang negatif terhadap ROA.
Untuk VAIC dan ROE terdapat pengaruh yang negatif. Hal ini tampak dari hasil uji t dimana
signifikansi sebesar 0,001. Return on equity diperoleh dari perbandingan antara laba bersih
dengan total ekuitas perusahaan. Adanya pengaruh yang negatif dapat dikarenakan karyawan
yang kurang produktif. Intellectual capital dinilai berdasarkan beban karyawan. Beban
karyawan yang tinggi tidak menjadi jaminan bahwa produktivitas dari para tenaga kerja
FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
| 279
.d o
o
.c
m
C
m
w
o
.d o
w
w
w
w
w
C
lic
k
to
bu
y
N
O
W
!
PD
O
W
!
PD
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
c u -tr a c k
N
y
bu
to
k
lic
Prosiding Call for Paper 2013 : Bidang Akuntansi
tersebut juga tinggi. Adanya kenaikan beban karyawan tanpa adanya peningkatan produktivitas
kerja membuat intellectual capital berpengaruh negatif terhadap ROE, karena beban karyawan
yang bertambah tetapi net profitnya tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Tiap-tiap
perusahaan juga memiliki standar yang berbeda dalam memberi gaji maupun upah kepada para
karyawannya. Hal ini yang menyebabkan VAIC dapat memiliki pengaruh yang negatif terhadap
ROE.
Sementara itu, penelitian ini memperoleh hasil yang berbeda dengan penelitian Pulic
(1998), dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IC tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kemampulabaan perusahaan. Hal tersebut disebabkan oleh adanya
perbedaan kebutuhan akan IC dan profitabilitas untuk masing-masing jenis industri. Perusahaan
dengan IC yang tinggi belum tentu memiliki profitabilitas yang tinggi pula, demikian sebaliknya.
Jenis industri sangat mempengaruhi kebutuhan akan IC. Selain itu, pada penelitian ini hanya
menggunakan satu variabel independen, yaitu VAIC. Hal tersebut mengakibatkan pengaruh
variabel independen (VAIC) terhadap variabel dependen (kemampulabaan: GPM, NPM, ROA,
ROE) relatif kecil, sehingga memungkinkan variabel lain yang mempengaruhinya.
SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
Simpulan penelitian ini adalah bahwa IC yang diukur dengan VAICTM tidak ada pengaruh
signifikan terhadap GPM dan NPM. Sedangkan untuk ROE dan ROA terdapat pengaruh yang
signifikan, namun berupa pengaruh yang negatif. IC memiliki pengaruh negatif terhadap ROA.
Hal ini dapat dikarenakan besarnya IC yang dinilai berdasarkan beban karyawan tidak menjadi
jaminan atas besarnya produktivitas dari para tenaga kerja. Adanya kenaikan beban karyawan
tanpa adanya peningkatan produktivitas kerja membuat IC berpengaruh negatif terhadap ROE
dan ROA, karena beban karyawan yang bertambah tetapi net profitnya tidak menunjukkan
perubahan yang berarti.
Ada keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu untuk kemampulabaan perusahaan tidak
perlu diukur menggunakan NPM, tetapi cukup diukur dengan menggunakan OPM. Hal ini
dikarenakan IC yang dimiliki perusahaan hanya mempengaruhi kegiatan yang berhubungan
dengan operasi perusahaan. Sedangkan untuk pendapatan maupun biaya lain yang timbul di
luar kegiatan utama operasi perusahaan tidak dipengaruhi oleh IC yang dimiliki perusahaan.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas, saran untuk penelitian berikutnya
hendaknya memilih jenis industri tertentu, karena setiap jenis industri memiliki karakteristik
dan kebutuhan akan IC yang berbeda-beda. Pengukuran IC sebaiknya dilakukan pada tiap-tiap
jenis industri yang berbeda, jangan digabungkan dalam satu sampel. Dapat juga
membandingkan nilai IC antara beberapa metode karena banyaknya cara yang dapat digunakan
untuk mengukur IC. Selain itu, pada penelitian selanjutnya juga dapat memperluas periode
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2003. Intellectual Capital and Firm Performance US Firm. A Study of The
Resource Based and Stakeholders View. Journal of Intellectual Capital. Vol 4 No 2. pp 215226
280
|
FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
.d o
o
.c
m
C
m
w
o
.d o
w
w
w
w
w
C
lic
k
to
bu
y
N
O
W
!
PD
O
W
!
PD
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
c u -tr a c k
N
y
bu
to
k
lic
Analisis Pengaruh Intellectual Capital terhadap….
Bontis, N., and William, C. C. K., and Stanley, R., 2000, Intellectual Capital and Business
Performance in Malaysian Industries, Journal of Intellectual Capital, Volume 1 No 1: 85100.
Brigham, E., dan Houston, J., 2006, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Buku Satu, Edisi Sepuluh,
Jakarta: Salemba Empat.
Brooking, A., 1996, Intellectual Capital: Core Asset for the Third Millenium Enterprise, New York:
International Thomson Business Press.
Cabrita, Maria do Rosario., Jorge Landeiro de Vas., and Nick Bontis. 2007 Modelling The Creation
of Value From Intellectual Capital : A Portuguese Banking Perspective, Int. J. Knowledge
and Learning. Vol. 3, Nos. 2/3, pp. 266 – 280.
Chen, Yu-Shan. 2008. The Positif Effect of Green Intellectual Capital on Competitive Advantage of
Firms. Journal of Business Ethics. 77:271-286.
Cohen, Sandra, and Nikolaos Kaimenakis. 2007. Intellectual Capital and Corporate Performance
in Knowledge-intensive SMEs. The Learning Organizations. Vol 14 No 3, pp 241 – 262
Gitman, L. J., 2009, Principles of Managerial Finance, 12th ed., United States: Pearson Education
Inc.
Hermawan, Sigit. 2010. Pengukuran Non Keuangan Mengungguli Pengukuran Keuangan Pada
Intellectual Capital. Jurnal Akuntansi Manajemen Bisnis dan Sektor Publik. Vol 7 No 1,
Oktober.STIESIA Surabaya,
Hermawan, Sigit. 2011a. The Integration of Intellectual Capital and Knowledge Management to
Improve the Business Performance and Achieve the Competitive Advantage. Proceeding.
International Seminar. 22 August. Faculty of Economic and Business. Hasanuddin
University. Makassar, Indonesia.
Hermawan, Sigit. 2011b. Optimalisasi Intellectual Capital Guna Meningkatkan Kinerja Bisnis IKM
Batik dan Memenangkan Persaingan di CAFTA. Proceeding. Seminar Nasional. 1 Oktober.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Malang. Indonesia
Hermawan, Sigit dan Silvia Herlina. 2013. Studi Interpretif Identifikasi dan Interaksi Intellectual
Capital Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan, Volume 3 No
1 – April. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Malang,
Hsu, Hsiu-Yueh (Sonya). 2006. Knowledge Management and Intellectual Capital. Dissertation.
Carbondale, USA : Southern Illinois University
International Federation of Accountants (IFAC). 1998. The Measurement And Management Of
Intellectual Capital : An Introduction. New York. USA.
Khalique, Muhammad., Jamal Abdul Nassir Shaari., Abu Hasan Md Isa., dan Adel Ageel. 2011.
Role of Intellectual Capital on the Organizational Performance of Electrical SMEs in
Pakistan. International Journal of Business and Management. Vol 6, No 9. September.
Pulic, Ante., 1998, Measuring The Performance of Intellectual Potential in Knowledge Economy,
diakses 1 Maret, 2011, http://www.measuring-ip.at/OPapers/Pulic/ Vaictxt/vaictxt.html
FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
| 281
.d o
m
o
.c
C
m
w
o
.d o
w
w
w
w
w
C
lic
k
to
bu
y
N
O
W
!
PD
O
W
!
PD
c u -tr a c k
.c
F -X C h a n ge
F -X C h a n ge
c u -tr a c k
N
y
bu
to
k
lic
Prosiding Call for Paper 2013 : Bidang Akuntansi
Sharabati, Abdel-Aziz Ahmad., Shawqi Naji Jawad., and Nick Bontis. 2010. Intellectual Capital and
Business Performance in The Pharmaceutical Sector of Jordan. Management Decision. Vol
48. No. 1. pp. 105 – 131
Stewart, Thomas A. 1997. Intellectual Capital – The New Wealth of Organization. London :
Nicholas Brealey.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: ALFABETA CV.
Van Horne, J. C., and John, M. W., 2001, Fundamentals of Financial Management, New Jersey:
Prentice Hall Inc.
282
|
FAKULTAS EKONOMI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
.d o
o
.c
m
C
m
w
o
.d o
w
w
w
w
w
C
lic
k
to
bu
y
N
O
W
!
PD
O
W
!
PD
c u -tr a c k
.c
Download