“SEMINAR AKUNTANSI” INTELLECTUAL CAPITAL AND ABNORMAL RETURN SAHAM Nabella Puspita Anjani Citra Asih Insani Syaiful Dimansyah 2013-12-128 2013-12-140 2014-12-014 LATAR BELAKANG Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan berperan penting dalam pasar modal, baik bagi investor secara individual, maupun bagi pasar secara keseluruhan. Bagi investor, informasi berperan penting dalam pengambilan keputusan investasi, sementara pasar memanfaatkan informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru. Efficient markets hypothesis (EMH) menjadi salah satu tema yang membahas reaksi pasar terhadap informasi yang disajikan di pasar modal. EMH menyatakan bahwa pasar saham merupakan pasar yang efisien, yaitu kondisi dimana harga sekuritas secara penuh merefleksikan semua informasi yang tersedia. Pada kondisi ini, pasar akan memproses informasi yang relevan kemudian pasar akan mengevaluasi harga saham berdasarkan informasi tersebut. DEFINISI MODAL INTELEKTUAL (INTELLECTUAL CAPITAL) Modal intelektual adalah informasi dan pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan untuk menciptakan nilai (Williams, 2001). Stewart (1997, hal. 67) mendefinisikan intellectual capital sebagai "packaged useful knowledge" yang merupakan sumber daya berupa pengetahuan yang tersedia pada perusahaan yang menghasilkan aset bernilai tinggi dan manfaat ekonomi di masa mendatang bagi perusahaan. Edvinsson dan Malone (1997, hal. 358) memperluas definisi IC untuk "knowledge that can be coverted into value" yang berarti pengetahuan yang dapat dikonversi menjadi nilai. Dalam penelitian ini IC dapat didefinisikan sebagai "Jumlah semua pengetahuan perusahaan yang dapat digunakan dalam proses melakukan bisnis untuk menciptakan nilai - sebuah VA untuk perusahaan ". Studi yang dilakukan oleh Stewart (1997), Edvinsson dan Malone (1997), dan Bontis (2000) menyebabkan kemiripan klasifikasi komponen IC. KOMPONEN IC (INTELLECTUAL CAPITAL) • Modal Manusia (Human Capital) Nilai para karyawan ditentukan dari kemampuannya dalam mengaplikasikan keterampilan dan keahlian mereka. Human Capital juga meliputi seberapa efektif suatu organisasi menggunakan sumber daya insaninya sebagai dalam ukuran semisal kreativitas dan inovasi. • Modal Struktural (Structural Capital) Yang dimaksud dengan modal struktural adalah Infrastruktur pendukung, proses dan basis data organisasi yang memungkinan modal insani dalam menjalankan fungsinya • Modal Relasional (Relational Capital) Yakni modal yang terdiri dari perihal yang bisa dengan jelas teridentifikasi seperti hak cipta, perijinan, waralaba, namun juga bisa meliputi perihal yang tidak tampak konkrit seperti interaksi dengan pelanggan dan hubungan antar manusia. Abnormal Return Abnormal return adalah selisih antara tingkat keuntungan yang sebenarnya dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Abnormal return sering digunakan sebagai dasar pengujian efisiensi pasar. Pasar dikatakan efisien jika tidak satu pun pelaku pasar yang menikmati abnormal return dalam jangka waktu yang cukup lama. Akan tetapi, abnormal return dapat digunakan untuk melakukan penilaian kinerja surat berharga Abnormal return kumulatif, atau CAR (Cumulative Abnormal Return) , merupakan jumlah dari semua pengembalian yang abnormal . Pengembalian kumulatif abnormal biasanya dihitung atas jendela kecil, sering hanya beberapa hari . Hal ini karena terbukti dan telah menunjukkan bahwa compounding kembali normal setelah memberikan hasil yang jelas. HIPOTESIS • H1 : pengungkapan IC berpengaruh terhadap abnormal return saham pada perusahaan publik di BEI • H2 : rata-rata abnormal return saham setelah pengungkapan IC lebih besar dibandingkan sebelum pengungkapan IC • H3 : perusahaan yang melakukan pengungkapan IC secara komprehensif akan memperoleh rata-rata abnormal return yang lebih besar setelah pengungkapan, dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan informasi IC secara komprehensif. METODE PENELITIAN • Sampel Penelitian Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria berikut : a. Perusahaan termuat dalam direktori laporan tahunan BEI tahun 2005-2007. b. Perusahaan berbasis teknologi yang dipilih dalam sampel, yang meliputi jenis industri: perbankan, telekomunikasi, elektronik, komputer & multimedia, automotif, dan farmasi, dengan asumsi bahwa jenis industri ini memiliki aset IC (Firer dan Williams 2003, Sihotang dan Winata 2008). c. Perusahaan menyajikan pengungkapan IC dalam laporan tahunan. d. Perusahaan tidak melakukan corporate action seperti right issue, merger, akuisisi, stock split, maupun aktivitas lainnya, yang secara signifikan dapat mempengaruhi pergerakan harga saham perusahaan, dalam kurun waktu dua minggu sebelum event date. Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Pengukuran ARit = abnormal return saham i pada waktu ke-t Cumulative Abnormal Return Keterangan CARit = (CAR) Pengungkapan IC Score= Indeks pengungkapan tiap perusahaan di = item i dari komponen IC yang bernilai 1, jika item i diungkapkan, dan 0, jika Score = di / M item i tidak diungkapkan. M Ukuran Perusahaan Jenis Industri Size = Ln Total Asset Dummy Variable = jumlah item pengungkapan, M = 58 Total Aset Perusahaan Bernilai 1 untuk jenis industri perbankan dan 0 untuk jenis industri lainnya Unexpected UEit =laba kejutan untuk perusahaan i pada Earning tahun t ∆Eit =perubahan laba yang dilaporkan untuk perusahaan i pada tahun t UEit = ∆Eit – (ait + bit∆Mit) ∆Mit = perubahan laba pasar pada tahun t; dimana ait dan bit adalah yang ditaksir dari parameter regresi atas perubahan laba perusahaan i pada tahun t, dengan perubahan perusahaan yang ada di pasar. laba KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pengungkapan IC berpengaruh secara signifikan terhadap abnormal return saham. Terkait dengan teori pasar efisien, hasil ini menunjukkan bahwa pasar bereaksi terhadap pengungkapan IC, dimana investor memanfaatkan informasi IC yang dipublikasikan dalam laporan tahunan untuk pengambilan keputusan. Hasil pengujian terhadap perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengungkapan IC menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai abnormal return sebelum dan sesudah pengungkapan IC, tetapi pengujian terhadap pengaruh tingkat pengungkapan IC menemukan adanya perbedaan abnormal return yang diperoleh dari perusahaan yang mengungkapkan IC secara komprehensif (CIDC) dan non-komprehensif (NIDC). Hal ini berarti bahwa pasar merespon dan memanfaatkan informasi IC yang terkandung dalam laporan tahunan perusahaan. Hasil ini sekaligus memberi dukungan teori bahwa perluasan pengungkapan akan membantu investor dalam menilai saham perusahaan, meningkatkan likuiditas saham, dan membantu pihak yang berkepentingan dalam menganalisis saham KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN • Penelitian ini menggunakan model disesuaikan pasar (market adjusted model) dalam mengestimasi return ekspektasi. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan model yang lain yaitu, mean adjusted dan market model untuk membandingkan hasil estimasi return dan menguji sensitivitas dari masing-masing metode yang digunakan. • Content analysis digunakan dalam mengukur jumlah skor pengungkapan IC, mengacu pada pengukuran item pengungkapan dari penelitian Abdolmohammadi (2005). Kelemahannya terletak pada pemberian skor dari setiap item pengungkapan IC masih bersifat subyektif karena didasarkan pada interpretasi peneliti. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan pengukuran IC menggunakan model value added intellectual capital (VAIC) yang dikembangkan oleh Pulic. • Penelitian ini menggunakan pooled data, dengan periode pengamatan selama tiga tahun. Penelitian selanjutnya bisa menggunakan periode pengamatan yang lebih panjang untuk mengamati perkembangan praktik pengungkapan intellectual capital secara komprehensif