Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 3, Juli 2016 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 – 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA Endah Retnowati TK Cempaka Indah Ketitangkidul, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah ada peningkatan kemampuan mengenal angka 1-10 pada anak melalui penggunaan kartu angka. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terselesaikan dalam dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Metode pengumpulan data menggunakan metode tes, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif, kuantitatif dalam bentuk presentase. Penelitian dilakukan di TK Cempaka Indah Ketitangkidul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan pada semester I Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan sosial emosional anak. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa penggunaan kartu angka dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal angka 1-10. © 2016 Dinamika Kata Kunci: Pengenalan Angka; Kartu Angka Kemampuan PENDAHULUAN Taman kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan formal sebelum anak masuk sekolah Dasar, lembaga penting karena usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan “ masa peka“. Di TK anak akan dididik dan dilatih berbagai bidang pengembangan pembiasaan yang meliputi moral, nilai-nilai, agama, sosial, emosional, dan kemandirian. Di TK, anak juga dididik dengan berbagai bidang pengembangan kegiaan pembelajaran yang meliputi bahasa, kemampuan logika, fisik motorik, dan seni (Depdiknas: 2007). Menurut Menurut Piaget (Slamet Suyanto, 2005: 53) perkembangan kognitif anak pada umumnya memiliki fase (tahapan) yang sama yaitu melalui empat tahap dimulai dari tahap sensori motor, praoperasional, konkret operasional, dan formal operasional. Dari empat tahapan yang telah disebutkan pendidik dapat memberikan stimulasi kepada anak dengan tepat dan sesuai agar tidak berakibat fatal kepada anak. Anak tidak mampu berpikir seperti orang dewasa pada umumnya. Anak Taman Kanak-kanak (TK) pada berada dalam tahap pra operasional, anak diberi pengalaman yang konkret dirasakan langsung oleh anak. Anak tidak dapat menerima materi/konsep yang sifatnya menghafal, karena anak menjadi terbebani, bosan dan verbalismenya belum cukup mampu. Menurut Bruner (Slamet Suyanto, 2005: 53), sebaiknya anak yang sedang belajar angka dimulai dari benda yang nyata sebelum anak mengenal angka. Anak dapat belajar dengan tahapan enaktif yaitu dengan benda konkret, ikonik dengan gambar dan simbolik dengan kata atau simbol. Berdasarkan teori tersebut, maka seharusnya dalam proses pembelajaran berhitung pendidik mengenalkan secara langsung dalam mengenal angka 1-10 melalui benda-benda konkret, agar anak 26 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 3, Juli 2016 dapat melihat dan memegang secara langsung. Tentunya proses tersebut memerlukan waktu yang lama dan melalui proses yang bertahap. Pengenalan angka 1 – 10 dengan menggunakan kartu angka yang di tempel pada papan angka adalah salah satu indikator dalam bidang pengembangan kognitif program pembelajaran taman kanak – kanak kurikulum 2013 mempunyai peran penting karena pemahaman konsep bilangan dimaksudkan untuk membina anak agar mampu berfikir secara induktif dan diduktif, berfikir menurut logika memahami dan menganalisa pola angka-angka dan memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan berfikir serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidup anak, melalui pemberian rangsang, stimulasi dan bimbingan di harapkan akan meningkatkan perkembangan kognitif anak Pemberian pengenalan angka 1 – 10 dengan menggunakan kartu angka diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berfikir logis melalui kegiatan – kegiatan konkrit yang menarik untuk anak, mempunyai peranan penting, akan tetapi keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang mengembangkan pemahaman konsep bilangan sering merahkan guru kelompok B TK Cempaka Indah Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan Semester 1. Berdasarkan pengamatan mulai anak masuk sekolah sampai akhir semester 1 tahun pelajaran 2015 – 2016 menunjukkan bahwa pemahaman anak dalam mengenal angka 1 – 10 dengan permainan kartu angka masih kurang. Berkaitan dengan hal tersebut guru sangat berperan dalam menentukan strategi pembelajaran yang dapat membawa peserta didik untuk menyukai menumbuhkan minat terhadap pembelajaran pengenalan angka. Selain itu guru harus mampu menarik perhatian anak untuk mengikuti pembelajaran. Secara tidak langsung pembelajaran pengenalan angka sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif. Berdasarkan pengalaman selama mengajarkan pengenalan angka guru banyak mengalami kendala akan ketertarikan anak akan kegiatan pengenalan angka. Kemampuan anak dalam mengenal angka masih rendah. Hal tersebut ditandai dengan kondisi ketika diberi pembelajaran banyak yang bermain sendiri, ketika diberi pertanyaan diam. Permasalahan tersebut sering terjadi sehingga guru perlu menentukan metode yang tepat dan menggunakan media yang dapat menarik perhatian anak sehingga anak akan mengikuti pembelajaran mengenal angka dengan rasa menarik dan menyenangkan. Hal inilah yang mempengaruhi hasil belajar anak dalam mengenal angka masih rendah karena dari jumlah 20 anak diantaranya 6 anak sudah berkembang sangat baik, 4 anak mulai berkembang dan 10 anak belum berkembang. Kendala-kendala itulah yang perlu di carikan jalan keluar oleh guru sebagai motivator, fasilitator, dan evaluator dalam proses pembelajaran. Dan hal ini peneliti menggunakan metode demonstrasi dan pemberian tugas dengan media kartu angka. Dengan ini diharapkan anak akan tertarik untuk mengikuti pembelajaran pengenalan angka akan lebih tertarik. Lambang bilangan adalah suatu jumlah yang di wujudkan dalam sebuah bentuk tulisan dengan di dasari pengamatan atau penghitungan suatu benda atau simbol yang diperuntukkan benda-benda yang diamati. Lambang bilangan matematika sederhana untuk Taman Kanak-kanak adalah bentuk lambang bilangan yang disesuaikan dengan jumlah benda-benda ataaupun gambar. Tahap awal dalam mengenal konsep angka adalah anak perlu memahami tentang konsep angka yang tidak berubah. Jika anak hanya menghafal urutan angka, namun belum dapat memahami ketetapan suatu angka pada hakekatnya anak belum mengenal konsep angka secara tetap. Anak usia 3 – 4 tahun adalah pembelajaran yang alami. Menurut Maria Montesori, seorang ahli pendidikan dari Italia anak yang masih berada dalam lingkup anak usia dini sedang berada dalam masa peka. Masa peka merupakan suatu masa yang ditandai dengan pesatnya perkembangan suatu fungsi jiwa yang dimiliki oleh anak. Ketika mumen masa peka ini, anak sangat membutuhkan PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 – 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA Endah Retnowati 27 adanya suatu stimulasi yang dapat mengoptimalkan perkembangannya. Jika kita sebagai pendidik kurang memperhatikan kemunculan masa peka anak maka bukan tidak mungkin anak akan kehilangan masa emasnya. Oleh karena itu Montesori menekankan pentingnya peran pendidik dalam memberikan stimulasi berupa kesempatan dan bahan latihan agar dapat mengoptimalkan perkembangan pada masa peka tersebut. Menurut Gagne, media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan anak yang dapat mendorong anak untuk belajar. Sedangkan Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta mendorong anak untuk belajar. Namun bagi kita sebagai guru, media adalah sebuah aluran komunikasi. Guru dapat menggunakan madia sebagai perantara dalam menyampaikan pesan kepada anak. Bertolak dari latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan metode demonstrasi dan metode pemberian tugas untuk meningkatkan prestasi pembelajaran mengenal angka 1 – 10 dengan menggunakan kartu angka? (2) Bagaimana peningkatan kemampuan anak dalam mengenal angka 1 - 10 dengan permainan kartu angka? METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan Kelas. Prosedur Penelitian Tindakan menurut Arikunto (2009), model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Penelitian dilaksanakan di TK Cempaka Indah Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan. Subjek penelitian adalah adalah anak kelompok B semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode tes dan non tes yang meliputi tes, observasi dan dokumentasi. Analisis data merupakan bagian penting suatu penelitian. Karena data diperoleh pada penelitian yang dilaksanakan dapat memberi arti yang berguna untuk memecahkan maslah dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan membandingkan hasil kemampuan antara siklus dari indikator hasil kerja anak. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I 1. Perencanaan Tahap perencanaan yang dilakukan diantaranya menyusun rencana kegiatan harian dengan menerapkan metode demonstrasi, menyiapkan alat peraga, menyiapkan lembar evaluasi dan menyiapkan alat dokumentasi untuk memperbaiki proses pembelajaran peneliti mengambil langkah – langkah sebagai berikut: 1) merancang strategi dan skenario kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan dan minat anak dengan penekanan pada kegiatan pemberian tugas bermain kartu yang ditempel di papan tempel; 2) menyiapkan perlengkapan atau alat peraga; 3) menetapkan indikator yang akan dicapai. 2. Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilakukan pada penelitian adalah menerapkan metode demonstrasi pada pembelajaran pengenalan angka. Melaksanakan perbaikan pembelajaran dikelas sesuai langkah – langkah yang tercantum pada RKH. Pembelajaran yang dilaksanakan adalah 1) melaksanakan 28 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 3, Juli 2016 apersepsi kegiatan untuk menggali pengetahuan anak; 2) menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu bermain kartu angka; 3) rekan sejawat mengamati. 3. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas anak selama kegiatan pembelajaran berlangsung, aktivitas anak yang diamati adalah perilaku anak terhadap kegiatan yang disajikan, keberanian anak untuk maju menempel angka di papan tempel. Dan hasil pengamatan diperoleh data bahwa dari 20 anak yang sudah berkembang sangat baik 12 anak, sudah mulai berkembang 3 anak dan yang belum berkembang 5 anak. 4. Refleksi Refleksi merupakan aktivitas yang dilakukan guru untuk melihat berbagai hal yang dilakukan selama tindakan yaitu dengan menganalisis hasil tes dan lembar observasi sehingga akan diketahui berhasil atau tidaknya yang sudah dilakukan. Hasil refleksi pada siklus I akan menjadi acuan untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II. Berdasarkan refleksi menunjukkan hasil aktivitas anak dalam proses pembelajaran meningkat tiap siklusnya. Siklus II 1. Perencanaan Tahap perencanaan yang dilakukan diantaranya menyusun rencana kegiatan harian dengan menerapkan metode pemberian tugas, media kartu angka, papan tempel, dan menyusun lembar penelitian, lembar observasi dan instrumen penelitian. 2. Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilakukan adalah menggunakan metode pemberian tugas pada kegiatan bermain menempel kartu angka dipapan tempel. Peneliti melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai langkah – langkah: 1) melaksanakan apersepsi kegiatan; 2) menggunakan metode yang tepat yaitu demonstrasi dan pemberian tugas; 3) menggunakan media yang menarik; 4) melakukan kegiatan bermain. 3. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada siklus II ini kemampuan anak dalam mengenal angka sudah meninggkat sangat baik. Dari hasil pengamatan diperoleh data bahwa dari 20 anak, yang sudah berkembang sangat baik 17 anak, sudah mulai berkembang 2 anak, dan yang belum berkembang 1 anak. 4. Refleksi Refleksi merupakan aktivitas yang dilakukan guru untuk melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru selama tindakan yaitu dengan menganalisis hasil tes dan lembar observasi sehingga akan diketahui berhasil atau tidaknya pembelajaran yang dilakukan. Siklus II menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas dibanding siklus I karena anak sudah terlihat aktif dalam pembelajaran pengenalan angka. Peningkatan kemampuan anak dalam mengenal angka pada kegiatan prasiklus, siklus I, siklus II dapat dilihat pada Tabel 1. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 – 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA Endah Retnowati 29 Tabel 1. Peningkatan Kemampuan Mengenal Angka Nilai Prasiklus A 30 % B 20% C 50% Keterangan: A : Dapat mencapai TPP/ bisa (nilai 80,00 – 100,00) B : Sedang (60,00 – 79,99) C : Belum bisa mencapai TPP (0 – 59,99) Siklus I 60% 15% 25% Siklus II 85% 10% 5% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Grafik Peningkatan Kemampuan Sosial Emosional Anak Berdasarkan tabel 1 dan gambar 1 dapat dilihat bahwa keberhasilan anak pada siklus I menunjukkan perubahan yang belum berarti karena baru 60%, setelah dilakukan refleksi maka pada kegiatan tindakan siklus II terjadi peningkatan menjadi 85%. Dari hasil penelitian metode demonstrasi dan metode pemberian tugas sangat baik diterapkan pada anak usia dini khususnya anak TK Cempakan Indah Ketitangkidul Kecamatan Bojong dalam meningkatkan pemahaman mengenal angka 1 – 10 dengan kartu angka yang ditempel pada papan angka. Hasil yang diperoleh pada siklus I adalah 12 anak sudah berkembang sangat baik, 3 anak mulai berkembang dan 5 anak belum berkembang. Hasil siklus II adalah 17 anak berkembang sangat baik, 2 anak mulai berkembang dan 1 anak belum berkembang. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat diambil simpulan bahwa metode demonstrasi dan pemberian tugas dapat meningkatkan pemahaman terhadap pembelajaran pengenalan angka 1 – 10 dengan kartu angka, metode demonstrasi dan pemberian tugas dapat memotivasi anak dan menumbuhkan minat belajar anak dan terjadinya perubahan pembelajaran yang menyenangkan dalam proses kegiatan belajar mengajar. 30 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 3, Juli 2016 UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih peneliti tujukan kepada suami, anak – anakku, rekan guru, dan peserta didik kelompok B TK Cempaka Indah Ketitangkidul Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan. DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Siti, dkk. 2008. Perkembangan Dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka Arikunto, S. 2009. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktek. Bandung: Rineka Cipta Sujiono, Yuliani Nurani. 2008. Metode pengembangan kognitif. Jakarta : . universitas Terbuka Asmawati, Luluk, dkk. 2008. Peneglolaan kegiatan pengembangan anak usia dini. Jakarta : Universitas Terbuka Wardhani, IGAK. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka. Slamet, Suyanto. 2005. Pembelajaran Untuk Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 – 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA Endah Retnowati 31