PETUNJUK PEMAKAIAN KAMUS A. Lema atau Entri Dalam Kamus Perbankan ini, istilah, baik yang berupa kata dasar maupun kata turunan dan kata gabungan masing-masing merupakan lema atau entri tersendiri. Namun, yang menjadi pangkal urutan istilah adalah kata dasamya. Misalnya, islilah menagih, penagih, penagihan, tagihan, tertagih, dan ketertagihan, semuanya terdapat pada huruf t, yaitu di bawah lema kata dasar -tagih. Hal itu untuk menghidari perangkat istilah yang berpangkal kata atau berbentuk dasar yang sama tersebar di bawah huruf yang berbeda-beda. Keuntungan lain yang diperoleh dengan cara pengabjadan seperti itu, yakni daftar istilah Inggris-Indonesia, yang istilah asingnya lebih banyak dicirikan oleh akhirannya, tidak akan jauh berbeda dalam urutannya dengan daftar Indonesia-Inggris. Semua kata dasar tersebut disusun secara alfabetis. B. 1. Lambang Ortografi Cetak Tebal (1) Huruf yang dicetak tebal menunjukkan lema, contoh: abstraksi dana bank pengambilan dana bank secara tidak sah (misalnya berupa pengelapan atau penyalahgunaan otorisasi) dan kas, rekening atau akun eskro, rekening atau akun trust, atau akun lain (abstraction of bank funds) abstrasi dana bank dicetak tebal karena merupakan lema atau entri. (2) Huruf yang dicetak tebal menunjukkan angka untuk polisemi (kata yang memiliki lebih dari satu makna), contoh: tingkat diskonto bank 1 tingkat diskonto yang diterapkan oleh diler (dealer) untuk surat berharga jangka pendek tanpa bunga, seperti surat berharga komersial (commercial paper); 2 tingkat diskonto yang dibebankan bank atas pinjaman diskonto (pinjaman yang diterima setelah dikurangi bunga); peminjam menerima nilai nominal surat berharga dikurangi diskonto (bank discount rate) Angka 1 dan 2 menunjukkan bahwa tingkat diskonto bank memiliki dua makna, yakni makna 1 (lihat contoh) dan makna 2 (lihat contoh). (3) Huruf yang dicetak tebal menunjukkan subbidang ilmu, contoh: diskon umum: pengurangan nilai kotor suatu transaksi; perbankan; metode pengurangan yang beban bunga pinjaman atau surat utangnya telah diperhitungkan di muka (discount) umum dan perbankan merupakan bidang yang bersangkutan. Umum, artinya bahwa pengertian diskon dalam penjelasan tersebut merupakan pengertian secara umum, sedangkan pengertian berikutnya merupakan pengertian dalam bidang perbankan. 2. Cetak Miring (1) Huruf yang dicetak miring menunjukkan kata dasar yang menjadi pangkal entri yang berupa kata turunan atau kata derivasi, contoh alih - pengalihan kredit penjualan kredit kepada pihak lain dengan diketahui atau tanpa diketahui oleh pihak debitur, umumnya penjualan kredit ini untuk memenuhi ketentuan tingkat kesehatan bank (loan sale) Kata Pengalihan merupakan kata atau bentuk turunan dan bentuk dasar alih. Oleh karena itu, entri pengalihan kredit berada pada abjad A, yaitu dengan pangkal kata atau bentuk dasar alih yang dicetak miring. (2) Huruf yang dicetak miring menunjukkan istilah asing, contoh: pinjaman berjangka pinjaman berjangka menengah atau panjang yang diberikan kepada debitur untuk membiayai investasi dan/atau modal kerja (term loan) Isitilah asing pinjaman berjangka adalah term loan. Oleh karena itu, term loan dicetak miring. (3) Huruf yang dicetak miring menunjukkan label singkatan sinonim (sin), contoh: pinjaman nirkala pinjaman yang terus menerus ada dalam portofolio pinjaman bank karena diberikannya fasilitas perpanjangan waktu sesuai dengan kebutuhan nasabah dan atas dasar penilalan bank; sin. pinjaman abadi (evergreen loan) pinjaman nirkala memiliki sinonim, yaitu pinjaman abadi yang dalam penulisannya di dalam deskripsi terletak di akhir penjelasan dengan didahului sinonim yang disingkat sin. 3. TandaKoma (,) Tanda koma (,) digunakan untuk menandai bagian pemerian pilihan atau perincian, contoh: aktiva jaminan aktiva dalam bentuk properti surat berharga atau harta lainnya yang telah terikat untuk mendukung penerbitan obligasi surat utang atau pinjaman (pledge asset) 4. Tanda titik Koma (;) (1) Tanda titik koma (;) digunakan sebagai penanda akhir definisi atau penjelasan utama sebuah lema yang masih diberi penjelasan tambahan, contoh: aktiva berisiko semua aset bank, kecuali kas dan surat berharga pemerintah untuk menentukan rasio atau nisbah kecukupan modal, Bank Indonesia mengatur batasan mengenai aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) (risk asset) (2) Tanda titik koma (;) digunakan untuk memisahkan bentuk kata yang bermakna sama (sinonim) yang terdapat pada penjelasan makna dengan diikuti label sin, atau lawan kata yang diikuti dengan label ant. (antonim), contoh pinjaman nirkala pinjaman yang terus menerus ada dalam portofolio pinjaman bank karena diberikannya fasilitas perpanjangan waktu sesuai dengan kebutuhan nasabah dan atas dasar penilaian bank; sin. pinjaman abadi (evergreen loan) 5. Tanda Kurung (1) Tanda kurung digunakan unutk menunjukkan kata atau bagian kalimat yang terdapat di dalam deskripsi yang diapit oleh tanda kurung itu merupakan keterangan penjelasan bagi kata atau pernyataan yang terdapat di depannya, contoh: jaringan perbankan pengendalian. sekelompok bank (setiap badan usaha berdiri sendiri) yang pelaksanaannya di bawah koordinasi pemegang saham mayoritas, grup, atau perusahaan grup usaha (holding company); kondisi ini dapat terjadi di negara yang mempunyai peraturan pembatasan pembukaan kantor cabang; lihat bank berantai (chain bank) (2) Tanda kurung digunakan untuk kata asing yang telah terlebih dahulu disebutkan kata atau istilah Indonesianya, contoh: (a) ruang simpan aman ruang khusus berdinding besi yang disediakan oleh bank, biasanya di bawah tanah, berisi sejumlah kotak simpan aman (safe deposit box) yang disewakan kepada nasabah untuk menyimpan barang-barang berharga berdasarkan perjanjian; sin. ruang khazanah (safe deposit vault) (b) anuitas salah satu cara pembayaran kewajiban secara berkala selama jangka waktu tertentu (annuity) C. Label Singkatan Kata ant = antonim sin. = sinonim D. Padanan Kata Asing-Indonesia Pada halaman 199 s.d. 263 terdapat daftar padanan kata asing-Indonesia. Hal tersebut untuk memudahkan para pengguna kamus yang mengetahui istilah asingnya, tetapi tidak mengenal istilah Indonesia. Pengguna dapat lebih dahulu mencari padanannya dalam bahasa Indonesia dalam daftar, kemudian baru dicari penjelasannya dalam lema kamus. Misalnya, pengguna ingin mengetahui deskripsi atau penjelasan tentang istilah term loan. Untuk mencari entri tersebut, pengguna harus mengetahui terlebih dahulu padanan term loan dalam bahasa Indonesia karena entri dalam kamus ini disusun dalam bahasa Indonesia dengan istilah sebagai entri dalam bahasa Indonesia pula (kecuali beberapa istilah tertentu). Sementara itu, Ia hanya mengenai istilah tersebut dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, untuk memudahkan pengguna dalam pencarian entri tersebut dalam bahasa Indonesia, pengguna dapat mengetahuinya terlebih dahulu di dalam Padanan Kata Asing-Indonesia yang terdapat pada halaman 199 s.d. 263. Setelah didapat istilah Indonesianya, yaitu pinjaman berjangka (untuk term loan), pengguna dapat mencari entri tersebut dalam abjad P, yaitu pinjaman berjangka.