The first 1000 days - Iron and Other Micronutrient Deficienci

advertisement
Sharing from 74th NNI
Workshop – Maternal and Child
Nutrition: The first 1000 days Iron and Other Micronutrient
Deficiencies in Lower Birth
Weight Infants
Paramitha Yushananta, dr., Sp.A
B
ayi dikatakan berat lahir rendah atau low birth weight (LBW) jika
berat lahirnya kurang dari 2500 gram. Menurut data dari Unicef
2009, prevalensi terjadinya LBW sekitar 14%. LBW berhubungan
dengan morbiditas dan mortalitas dan memiliki risiko terjadinya gangguan
kognitif, gangguan perilaku, obesitas dan penyakit kardiovaskular. Bayi
dengan LBW juga berisiko mengalami defisiensi baik makronutrien maupun
mikronutrien. Pemberian nutrisi yang tidak tepat juga akan meningkatkan
risiko gangguan tersebut. Sehingga saat ini dikatakan pemberian nutrisi
dini dapat meminimalisasi morbiditas dan mortalitas.
Bayi dengan LBW memiliko risiko terjadinya defisiensi zat besi (Fe) karena
pertumbuhan yang cepat memerlukan Fe dalam jumlah besar. 25%
anak usia pra-sekolah mengalami anemia defisiensi Fe dan prevalensi
tertinggi terjadi di Asia Tenggara dan Afrika. Ketika lahir, Fe paling banyak
ditemukan di hemoglobin dan pada bayi normal cadangan Fe sekitar 25%
dari total Fe dalam tubuh. Pada bayi dengan LBW cadangan Fe tentunya
lebih sedikit karena berat badannya yang kecil dan selama satu bulan
pertama pertumbuhan yang cepat memerlukan cadangan Fe yang banyak
17
sehingga kadar Fe dalam tubuh berkurang dan berisiko mengalami
defisiensi zat besi.
Bayi dengan defisiensi Fe akan mengalami gangguan kognitif karena
fungsi dari Fe sangat besar dalam sejumlah perkembangan otak.
Kebutuhan Fe untuk bayi dengan berat lahir <2000 gram pada usia 6
minggu sampai 6 bulan, adalah 1-2 mg/kgBB/hari dan untuk bayi dengan
berat lahir <1000 gram pada usia 2 minggu sampai 6 bulan, kebutuhan Fe
2-3 mg/kgBB/hari. Setelah usia 6 bulan kebutuhan Fe akan sama dengan
bayi dengan berat lahir normal yaitu 1 mg/kgBB/hari. Pada bayi dengan
berat lahir normal, pada 6 bulan pertama tidak memerlukan pemberian
suplementasi Fe. Namun untuk pemberian suplementasi Fe pada bayi
dengan LBW masih belum jelas kapan waktu yang tepat. Sebuah metaanalisis menunjukkan pemberian profilaksis Fe sebesar 2 mg/kgBB/hari
untuk bayi dengan LBW 1500-2000 gram dapat menurunkan insidens
terjadinya anemia defisiensi Fe pada usia 6 bulan. Namun, kebutuhan Fe
perlu ditentukan dengan tepat karena pemberian Fe yang berlebihan juga
dapat menyebabkan efek samping seperti penelitian yang dilakukan oleh
Friel dkk. yang menemukan adanya efek samping akibat kadar Fe yang
tinggi.
Saat ini diduga waktu pengikatan tali pusat (umbilical cord) juga berperan
dalam mencegah defisiensi Fe. Dengan penundaan pengikatan (delayed
clamping) cadangan Fe akan meningkat dan mencegah defisiensi Fe
pada usia 3-6 bulan. Dan untuk mengatasi defisiensi Fe, bayi-bayi
yang mendapat ASI direkomendasikan untuk diberikan suplemen Fe
3 mg/kgBB/hari mulai dari usia 1 bulan dan dilanjutkan hingga bayi
berusia 6-12 bulan. Sementara untuk bayi-bayi yang mendapat susu
formula dengan fortifikasi Fe didalamnya tidak lagi memerlukan pemberian
suplemen.
18
Download