1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen perusahaan mempunyai kewajiban memperoleh pendapatan
untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Pendapatan diperoleh
dari pengorbanan yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan barang
atau
jasa
yang nantinya
akan
dijual
kepada
konsumen
untuk
mendatangkan pendapatan. Pendapatan mempunyai peranan penting untuk
mempertahankan hidup dan mendorong berkembangnya suatu perusahaan.
Pendapatan juga mempunyai kaitan erat dengan perolehan laba suatu
perusahaan. Jika pendapatan suatu usaha lebih besar dibandingkan biaya
yang digunakan maka dapat dipastikan perusahaan akan mengalami laba.
Manajemen perusahaan juga mempunyai peran sebagai penentu
kebijakan dalam penentuan besarnya biaya yang akan dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu barang atau jasa. Dalam proses ini, manajemen
mempunyai kewajiban untuk mengusahakan agar nilai masukan yang
dikorbanan lebih rendah dari nilai keluaran yang diperoleh. Dengan
demikian perusahaan akan lebih mudah dalam merencanakan besarnya
laba yang ingin dicapai. Dengan laba yang lebih besar, kemungkinan
untuk mengembangkan suatu usaha akan lebih terbuka. Dengan demikian,
1
pengendalian biaya diperlukan agar dapat mengurangi resiko perusahaan
mengalami kerugian.
Akuntansi biaya merupakan ilmu yang penting untuk diterapkan
perusahaan sebagai dasar pengendalian biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh
produk barang atau jasa. Menurut Mulyadi (2012)
“Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan
dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan
cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya” Dalam praktiknya,
akuntansi biaya mempunyai tujuan pokok yaitu untuk menentukan kos
produk, pengendalian biaya dan pengambilan keputusan khusus.
Harga pokok produksi merupakan salah satu elemen dalam
akuntansi biaya yang berkaitan dengan kos produk yang dihasilkan suatu
perusahaan. Dalam proses penentuan kos produk, akuntansi biaya
mencatat, menggolongkan dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk
dari mulai proses pembuatan sampai distribusi kepada konsumen. Biaya
yang dikumpulakan merupakan biaya yang telah dikeluarkan perusahaan
pada masa lalu atau kos historis. Harga pokok prosuksi mempunyai peran
penting dalam penentuan harga jual dari sebuah produk yang dihasilkan
suatu usaha. Dalam harga pokok produksi tersebut terdapat unsur-unsur
biaya yang dibebankan pada sebuah produk. Unsur-unsur biaya tersebut
antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik. Komponen biaya tersebut akan mempengaruhi besarnya
biaya yang dikeluarkan untuk membuat sebuah produk dan penentuan
2
harga jual dengan cara menambah mark-up sebesar laba yang diinginkan.
Selain itu, harga pokok produksi merupakan alat yang berguna untuk
mempertahankan kelangsungan hidup suatu usaha, karena dengan
perhitungan yang tepat maka perusahaan dapat memperkiraan harga jual
dengan tepat agar dapat memperoleh laba. Latib (2009) menyatakan dalam
akuntansi biaya terdapat dua metode pengumpulan biaya yaitu metode job
order costing dan process costing. Perbedaan dari kedua metode ini
terletak pada jenis dan sifat produksinya. Dalam process costing jenis
produksi bersifat homogen dan bersifat kontinyu, sedangkan job order
costing mempunyai jesin produk yang heterogen dan terputus-putus
(2009). Menurut Mulyadi (2012) “dalam metode harga pokok pesanan,
biaya produksi dikumpulkan
per pesanan dengan menggunakan kartu
harga pokok yang merupakan rincian rekening kontrol barang dalam
proses di dalam buku besar. berdasarkan biaya produksi variabel yang
dikumpulkan dalam harga pokok produk ini, harga pokok produk jadi dan
produk dalam proses dihitung dan dicatat”. Dalam process costing, harga
pokok dihitung pada akhir proses pembuatan dengan cara menjumlah
semua biaya yang dikorbankan dan membaginya dengan unit produk yang
dihasilkan. Dengan demikian process costing menggunakan pembebanan
berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi dalam periode tertentu.
Informasi biaya dapat dijadikan dasar bagi penetapan harga jual
barang dan jasa. Salah satu metode yang digunakan untuk penetapan harga
jual adalah metode cost plus pricing. Metode ini ditentukan dengan
3
menambahkan mark-up sebesar nilai yang ditentukan oleh pemilik usaha.
Menurut pendekatan ini, harga jual dihitung berdasarkan harga pokok
produksi ditambahkan mark-up sebesar persentase tertentu dari harga
pokok tersebut.
UKM Konveksi “Pak Kirwono” merupakan salah satu usaha yang
berloksi di kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Usaha
ini bergerak di bidang manufaktur dengan menghasilkan produk berupa
celana bahan kaos. Jangkauan pasar produk celana mencakup Pemalang,
Pekalongan, Purwokerto, Bandung dan Bali.
Dalam menentukan harga pokok produk celana, pemilik usaha
tersebut hanya memasukkan biaya secara global dan belum membebankan
biaya overhead pabrik. Dalam membebankan biaya bahan baku, konveksi
“Pak Kirwono” menggunakan kuantitas bahan baku yang digunakan
dikalikan dengan harga perolehan bahan baku tersebut. Sedangkan untuk
biaya tenaga kerja ditentukan dengan cara menghitung jumlah per potong
celana yang dihasilkan masing-masing karyawan. Biaya overhead yang
dikeluarkan antara lain biaya listrik, biaya depresiasi mesin jahit dan
berbagai bahan penolong lain untuk menghasilkan produk celana tersebut.
Namun semua biaya overhead tersebut belum dibebankan kedalam produk
yang dihasilkan. Akibatnya perhitungan harga pokok produksi yang
dilakukan pemilik usaha belum tepat. Oleh karena itu, perhitungan
kembali harga pokok produksi diperlukan untuk menjaga kelangsungan
4
usaha tersebut agar memperoleh harga jual yang akurat dan tidak
menimbulkan kerugian.
Berdasarkan latarbelakang tersebut terlihat masalah yang menonjol
dari usaha konveksi “Pak Kirwono” yaitu tidak dapat menentukan harga
pokok produksi. Oleh karena itu, dalam tulisan ini akan dibahas mengenai
penerapan harga pokok produksi menggunakan metode process costing.
Pemilihan metode ini karena produk yang dihasilkan UKM tersebut
tergolong homogen. Metode process costing ini akan menghasilkan kos
produk yang sama pada setiap produk.
Setelah menemukan harga pokok produksi, selanjutnya adalah
menentukan harga jual celana. Penentuan harga jual dilakukan dengan
metode cost plus pricing dengan kos produksi penuh. Dalam penentuan
harga jual ini, persentase mark-up didasarkan pada keinginan dari pemilik
usaha UKM Konveksi “Pak Kirwono” yang didapat dari hasil wawancara.
Selanjutnya, akan dibandingan perhitungan yang dilakukan perusahaan
dengan metode cost plus pricing.
1.2 Rumusan Masalah
masalah yang berkaitan dengan penelitian ini adalah UKM Konveksi “Pak
Kirwono” tidak dapat menentukan harga pokok produk celana secara
akurat. Untuk itu rumusan masalah dari tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi yang tepat pada UKM
Konveksi”Pak Kirwono”?
5
2. Bagaimana penentuan harga jual yang tepat pada UKM Konveksi “Pak
Kirwono”?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah :
1. Membantu penyusunan harga pokok produksi yang tepat pada UKM
Konveksi “Pak Kirwono”.
2. Membantu penentuan harga jual produk yang tepat pada UKM
Konveksi “Pak Kirwono”.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari tugas akhir ini adalah :
1. Bagi UKM, penelitian ini dapat membantu dalam penyusunan
harga pokok produksi.
2. Bagi penulis, dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku
perkuliahan pada dunia nyata.
3. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat digunakan untuk referensi
dalam pengembangan UKM.
1.5 Batasan Masalah
Penelitian ini mencakup perhitungan harga pokok produksi UKM
Konveksi” Pak Kirwono” dengan metode process costing pada bulan
Januari 2015. Perhitungan dimulai dari pengumpulan biaya bahan baku,
6
biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Setelah harga pokok
produksi diperhitungkan selanjutnya adalah membuat penentuan harga
menggunakan metode cost plus pricing.
1.6 Kerangka Penulisan
Kerangka penulisan tugas akhir berjudul “Penerapan Harga Pokok
Produksi Metode Process Costing dan Harga Jual Metode Cost Plus
Pricing pada UKM Konveksi “Pak Kirwono” di Pemalang ini adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menggambarkan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah dan
kerangka penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PENULISAN
Bab ini berisi mengenai kondisi umum atau permasalahan yang diambil,
gambaran umum instansi terkait, landasan teori dan metodologi penelitian.
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini mengiraikan analisis dan pembahasan dari hasil perhitungan harga
pokok produksi pada UKM Konveksi”Pak Kirwono” dan menentukan
harga jual menggunakan cost plus pricing.
7
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini membahas mengenai kesimpulan yang didapat dari analisis dan
pembahasan
serta
saran
dari
permasalahn
yang
ditemukan.
8
Download