Kas Basis Vs Akrual Basis

advertisement
http://sumut.kemenag.go.id/
Kas Basis Vs Akrual Basis
Oleh :
H.Rahmansyah Ritonga, SE.Ak, MAP.
Widyaiswara BDK Medan
Abstrak
Basis akuntansi merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang menentukan kapan pengaruh atas
transaksi atau kejadian harus diakui untuk tujuan pelaporan keuangan. Basis akuntansi mana
yang dipakai oleh suatu organisasi tertentu, tergantung pada kebijakan dan kondisi yang ada.
Masing-masing basis akuntansi tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penggunaan
salah satu basis tersebut di dasarkan pada kenyataan bahwa pemerintah diwajibkan membuat
neraca yang hanya dapat dibuat dengan akuntansi berbasis akrual, sedangkan di sisi lain wajib
membuat pengakuan pendapatan, belanja, transfer, pembiayaan dan laporan realisasi anggaran
yang dibuat dengan akuntansi berbasis kas. Terlepas dari basis akuntansi mana yang dipakai,
tulisan ini akan menjelaskan kedua basis akuntansi ini yang ada dalam praktek, baik pada sektor
privat maupun sektor publik termasuk pemerintahan. Walaupun dalam kenyataannya, basis
akuntansi akrual memberikan manfaat yang lebih banyak dibandingkan dengan basis akuntansi
kas, baik bagi organisasi sendiri sebagai penyusun laporan keuangan maupun bagi pengguna
laporan keuangan (user).
Kata Kunci : Akuntansi, Kas Basis, Akrual Basis
Pendahuluan
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai
informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain
untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan
http://sumut.kemenag.go.id/
lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan.
Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”. Akuntansi bertujuan
untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para
manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham,
kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah
pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi
keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan
dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi,
adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu
organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini – yang masuk akal tapi tak dijamin
sepenuhnya mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima
umum.
Siklus Akuntansi
Laporan keuangan yang akurat dapat dihasilkan hanya jika hasil kejadian dan
aktivitas organisasi dicatat dengan baik. Kejadian-kejadian tertentu, yang dikenal dengan
istilah transaksi, melibatkan pemindahan dan pertukaran barang atau jasa antara dua entitas
atau lebih. Contoh transaksi antara lain pembelian barang atau aktiva lain kepada pelanggan.
Disamping transaksi, suatu kejadian juga dapat mempengaruhi aktiva, kewajiban, dan modal
dari suatu usaha yang juga harus dicatat. Misalnya pengakuan atas penyusutan aktiva tetap,
penurunan nilai pasar persediaan dan investasi, kerugian akibat banjir dan lain-lain.
Konsep (Metode) Pencatatan Akuntansi
a. Kas Basis
Akrual Basis merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam akuntansi,
dimana Pencatatan basis kas adalah teknik pencatatan ketika transaksi terjadi dimana
uang benar-benar diterima atau dikeluarkan. Dengan kata lain Akuntansi Kas Basis
adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
http://sumut.kemenag.go.id/
kas atau setara kas diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan pendapatan,
belanja dan pembiayaan.
Kas Basis akan mencatat kegiatan keuangan saat kas atau uang telah diterima
misalkan perusahaan menjual produknya akan tetapi uang pembayaran belum diterima
maka pencatatan pendapatan penjualan produk tersebut tidak dilakukan, jika kas telah
diterima maka transaksi tersebut baru akan dicatat seperti halnya dengan “dasar akrual”
hal ini berlaku untuk semua transaksi yang dilakukan, kedua teknik tersebut akan sangat
berpengaruh terhadap laporan keuangan, jika menggunakan dasar akrual maka penjualan
produk perusahaan yang dilakukan secara kredit akan menambah piutang dagang
sehingga berpengaruh pada besarnya piutang dagang sebaliknya jika yang di pakai cash
basis maka piutang dagang akan dilaporkan lebih rendah dari yang sebenarnya terjadi.
Kas Basis juga mendasarkan konsepnya pada dua pilar yaitu :
1) Pengakuan Pendapatan :
Pengakuan pendapatan, saat pengakuan pendapatan pada cash basis adalah pada saat
perusahaan menerima pembayaran secara kas. Dalam konsep cash basis menjadi hal
yang kurang penting mengenai kapan munculnya hak untuk menagih. Makanya
dalam cash basis kemudian muncul adanya metode penghapusan piutang secara
langsung dan tidak mengenal adanya estimasi piutang tak tertagih.
2) Pengakuan Biaya :
Pengakuan biaya, pengakuan biaya dilakukan pada saat sudah dilakukan pembayaran
secara kas. Sehingga dengan kata lain, pada saat sudah diterima pembayaran maka
biaya sudah diakui pada saat itu juga. Untuk usaha-usaha tertentu masih lebih
menggunakan cash basis ketimbang accrual basis, contoh : usaha relative kecil seperti
toko, warung, mall (retail) dan praktek kaum spesialis seperti dokter, pedagang
informal, panti pijat (malah ada yang pakai credit card-tapi ingat credit card
dikategorikan juga sebagai kas basis).
Disamping itu, pencatatan akuntansi dengan metode kas basis juga
mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan yaitu sebagai berikut :
1) Keunggulan Pencatatan Akuntansi Secara Kas Basis
http://sumut.kemenag.go.id/
a) Metode kas basis digunakan untuk pencatatan pengakuan pendapatan, belanja
dan pembiayaan.
b) Beban/biaya belum diakui sampai adanya pembayaran secara kas walaupun
beban telah terjadi, sehingga tidak menyebabkan pengurangan dalam
penghitungan pendapatan.
c) Pendapatan diakui pada saat diterimanya kas, sehingga benar-benar
mencerminkan posisi yang sebenanya.
d) Penerimaan kas biasanya diakui sebagai pendapatan.
e) Laporan Keuangan yang disajikan memperlihatkan posisi keuangan yang ada
pada saat laporan tersebut.
f) Tidak perlunya suatu perusahaan untuk membuat pencadangan untuk kas yang
belum tertagih.
2) Kelemahan Pencatatan Akuntansi Secara Kas Basis
a) Metode kas basis tidak mencerminkan besarnya kas yang tersedia.
b) Akan dapat menurunkan perhitungan pendapatan bank, karena adanya
pengakuan pendapatan sampai diterimanya uang kas.
c) Adanya penghapusan piutang secara langsung dan tidak mengenal adanya
estimasi piutang tak tertagih.
d) Biasanya dipakai oleh perusahaan yang usahanya relative kecil seperti toko,
warung, mall (retail) dan praktek kaum spesialis seperti dokter, pedagang
informal, panti pijat (malah ada yang pakai credit card-tapi ingat credit card
dikategorikan juga sebagai kas basis).
e) Setiap pengeluaran kas diakui sebagai beban.
f) Sulit dalam melakukan transaksi yang tertunda pembayarannya, karena
pencatatan diakui pada saat kas masuk atau keluar.
g) Sulit bagi manajemen untuk menentukan suatu kebijakan kedepannya karena
selalu berpatokan kepada kas.
http://sumut.kemenag.go.id/
b. Akrual Basis
Teknik Basis Akrual memiliki fitur pencatatan dimana transaksi sudah dapat
dicatat karena transaksi tersebut memiliki implikasi uang masuk atau keluar di masa
depan. Transaksi dicatat pada saat terjadinya walaupun uang belum benar – benar
diterima atau dikeluarkan.
Dengan kata lain basis akrual digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban dan
ekuitas dana. Jadi basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi
dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan
saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Akrual basis juga mendasarkan konsepnya pada dua pilar yaitu:
1).
Pengakuan pendapatan :
Saat pengakuan pendapatan pada accrual basis adalah pada saat perusahaan
mempunyai hak untuk melakukan penagihan dari hasil kegiatan perusahaan. Dalam
konsep akrual basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan kas benarbenar diterima. Makanya dalam accrual basis kemudian muncul adanya estimasi
piutang tak tertagih, sebab penghasilan sudah diakui padahal kas belum diterima.
2).
Pengakuan biaya :
Pengakuan biaya dilakukan pada saat kewajiban membayar sudah terjadi. Sehingga
dengan kata lain, pada saat kewajiban membayar sudah terjadi, maka titik ini dapat
dianggap sebagai starting point munculnya biaya meskipun biaya tersebut belum
dibayar. Dalam era bisnis dewasa ini, perusahaan selalu dituntut untuk senantiasa
menggunakan konsep accrual basis ini.
Disamping itu, pencatatan akuntansi dengan metode kas basis juga
mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan yaitu sebagai berikut :
1) Keunggulan Pencatatan Akuntansi Secara Akrual Basis
a) Metode acrual basis digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas
dana.
http://sumut.kemenag.go.id/
b) Beban diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal
dan terpercaya.
c) Pendapatan diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih
handal dan terpecaya walaupun kas belum diterima.
d) Banyak digunakan oleh perusahan-perusahana besar (sesuai dengan Ketentuan
Standar Akuntansi Keuangan dimana mengharuskan suatu perusahaan untuk
menggunakan basis akrual).
e)
Piutang yang tidak tertagih tidak akan dihapus secara langsung tetapi akan
dihitung kedalam estimasi piutang tak tertagih.
f) Setiap penerimaan dan pembayaran akan dicatat kedalam masing-masing akun
sesuai dengan transaksi yang terjadi.
g) Adanya peningkatan pendapatan perusahaan karena kas yang belum diterima
dapat diakui sebagai pendapatan.
h) Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai pedoman manajemen dalam
menentukan kebijakan perusahaan kedepanya.
i) Adanya pembentukan pencandangan untuk kas yang tidak tertagih, sehingga dapat
mengurangi risiko kerugian.
2) Kelemahan Pencatatan Akuntansi Secara Akrual Basis
a) Metode akrual basis digunakan untuk pencatatan.
b) Biaya yang belum dibayarkan secara kas, akan dicatat efektif sebagai biaya
sehingga dapat mengurangi pendapatan perusahaan.
c) Adanya resiko pendapatan yang tak tertagih sehingga dapat membuat mengurangi
pendapatan perusahaan.
d) Dengan adanya pembentukan cadangan akan dapat mengurangi pendapatan
perusahaan.
e) Perusahaan tidak mempunyai perkiraan yang tepat kapan kas yang belum
dibayarkan oleh pihak lain dapat diterima.
http://sumut.kemenag.go.id/
Kesimpulan
Dalam akuntansi berbasis kas, transaksi ekonomi dan kejadian lain diakui ketika kas
diterima atau dibayarkan. Basis kas ini dapat mengukur kinerja keuangan yaitu untuk
mengetahui perbedaan antara penerimaan kas dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Basis
kas menyediakan informasi mengenai sumber dana yang dihasilkan selama satu periode,
penggunaan dana dan saldo kas pada tanggal pelaporan.
Model pelaporan keuangan dalam basis kas biasanya berbentuk Laporan Penerimaan dan
Pembayaran (Statement of Receipts and Payment) atau Laporan Arus Kas (Cash Flow
Statement). Selain itu perlu dibuat suatu catatan atas laporan keuangan atau notes to financial
statement yang menyajikan secara detail tentang item-item yang ada dalam laporan keuangan.
Akuntansi berbasis kas ini tentu mempunyai kelebihan dan keterbatasan. Kelebihankelebihan akuntansi berbasis kas adalah laporan keuangan berbasis kas memperlihatkan sumber
dana, alokasi dan penggunaan sumber-sumber kas, mudah untuk dimengerti dan dijelaskan,
pembuat laporan keuangan tidak membutuhkan pengetahuan yang mendetail tentang akuntansi,
dan tidak memerlukan pertimbangan ketika menentukan jumlah arus kas dalam suatu periode.
Sementara itu keterbatasan akuntansi berbasis kas adalah hanya memfokuskan pada arus
kas dalam periode pelaporan berjalan, dan mengabaikan arus sumber daya lain yang mungkin
berpengaruh pada kemampuan pemerintah untuk menyediakan barang-barang dan jasa-jasa saat
sekarang dan saat mendatang; laporan posisi keuangan (neraca) tidak dapat disajikan, karena
tidak terdapat pencatatan secara double entry; tidak dapat menyediakan informasi mengenai
biaya pelayanan(cost of service) sebagai alat untuk penetapan harga (pricing), kebijakan kontrak
publik, untuk kontrol dan evaluasi kinerja.
Akuntansi berbasis akrual berarti suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi dan
peristiwa-peristiwa lain diakui dan dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam periode
laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, bukan pada saat kas atau ekuivalen kas
diterima atau dibayarkan. Akuntansi berbasis akrual ini banyak dipakai oleh institusi sektor non
publik dan lembaga lain yang bertujuan mencari keuntungan. International Monetary Fund (IMF)
sebagai lembaga kreditur menyusun Government Finance Statistics (GFS) yang di dalamnya
http://sumut.kemenag.go.id/
menyarankan kepada negara-negara debiturnya untuk menerapkan akuntansi berbasis akrual
dalam pembuatan laporan keuangan. Alasan penerapan basis akrual ini karena saat pencatatan
(recording) sesuai dengan saat terjadinya arus sumber daya.
Jadi basis akrual ini menyediakan estimasi yang tepat atas pengaruh kebijakan
pemerintah terhadap perekonomian secara makro. Selain itu basis akrual menyediakan informasi
yang paling komprehensif karena seluruh arus sumber daya dicatat, termasuk transaksi internal,
in-kind transaction, dan arus ekonomi lainnya. Akuntansi berbasis akrual memang dianggap
ideal karena memberikan gambaran yang lebih akurat atas kondisi keuangan suatu organisasi jika
dibandingkan dengan akuntansi berbasis kas. Namun, untuk menerapkannya, kajian dan strategi
komprehensif sangat perlu dilakukan karena akan memengaruhi banyak hal di samping
perubahan teknik akuntansi yang pasti terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP), Draf Standar Akuntansi Pemerintahan,
Februari 2004.
Pokok-pokok Perbedaan PSAP
slideshare.net/dodyzulfikar.
Kas
International Monetary
http://www.imf.org, 2001.
(IMF),
Fund
Menuju
Akrual
Government
dan
Akrual,
Financial
http://www.
Statistic
Manual,
International Federation of Accountants (IFAC), Study 11 Governmental Financial Reporting,
http://www.ifac.org, May 2000.
International Federation of Accountants (IFAC), Occasional Paper 3 Perspetive on Accrual
Accounting, http://www.ifac.org, 1996.
Download