1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki fungsi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki fungsi yang sangat penting bagi manusia, terutama fungsi
komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh
manusia dan menjadi ciri khas diri manusia. Bahasa sendiri tidak bisa lepas dari
kehidupan manusia. Bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan manusia satu
sama lain agar terjalin kerjasama serta dapat memecahkan permasalahan yang
dihadapi. Sumarsono dan Paina Partana (2004:18) menjelaskan bahwa pandangan
mengenai bahasa muncul dari linguistik struktural Bloomfield yang menyatakan
bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang bersifat sewenang-wenang
(arbitrer)
yang dipakai
oleh anggota-anggota masyarakat
untuk
saling
berhubungan dan berinteraksi.
Manusia sebagai makhluk individu dan sosial sangat membutuhkan bahasa
untuk memenuhi kebutuhannya dan membantu kebutuhan orang lain. Tanpa
bahasa, manusia tidak dapat menuangkan ide, gagasan, perasaan, serta
kemauannya. Dengan demikian, manusia tidak dapat lepas dari bahasa karena
bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Bahasa dan masyarakat merupakan dua hal yang yang tidak dapat
dipisahkan, tidak mungkin ada masyarakat tanpa bahasa dan tidak mungkin pula
ada bahasa tanpa masyarakat. Bahasa tumbuh dan dibutuhkan dalam segala aspek
kehidupan masyarakat yang meliputi kegiatan bermasyarakat seperti perdagangan,
pemerintahan, kesehatan, pendidikan, keagamaan, dan sebagainya. Bahasa
1
2
mampu mentransfer keinginan, gagasan, kehendak, dan emosi dari seseorang
kepada orang lain. (Abdul Chaer, 2003:38).
Sebagai objek dalam sosiolinguistik, bahasa tidak dilihat atau didekati
sebagai bahasa, sebagaimana dilakukan oleh linguistik umum, melainkan dilihat
atau didekati sebagai sarana interaksi atau komunikasi di dalam masyarakat
manusia. Setiap kegiatan kemasyarakatan manusia, mulai dari upacara pemberian
nama bayi yang baru lahir sampai upacara pemakaman jenazah tentu tidak lepas
dari yang namanya penggunaan bahasa.
Dalam menggunakan bahasa, manusia memerlukan suatu disiplin ilmu
yang khusus mempelajari tentang bahasa. Bahasa adalah salah satu ciri yang
paling khas manusiawi yang membedakan dari makhluk-makhluk yang lain.
Dalam linguistik terdapat studi ilmu yang juga sama-sama mempelajari bahasa, di
antaranya adalah sosiolinguistik.
Suwito (1996:3) mengatakan, sosiolinguistik menempatkan kedudukan
bahasa
dalam
hubungannya
dengan
pemakaian
di
dalam
masyarakat.
Sosiolinguistik memandang bahasa pertama-tama sebagai sistem sosial dan sistem
komunikasi, serta merupakan bagian dari masyarakat dan kebudayaan tertentu.
Dalam sosiolinguistik inilah berbagai ragam bahasa akan dipilah-pilah dan
dikupas lebih dalam.
I Dewa Putu Wijana dan Muhammad Rohmadi (2006:7), mengatakan
sosiolinguistik sebagai cabang linguistik yang memandang atau menempati
kedudukan bahasa dalam hubungannya dengan pemakaian bahasa di masyarakat,
3
karena dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, akan
tetapi sebagai masyarakat sosial.
Beragamnya pemakaian bahasa secara nyata dapat menimbulkan
keanekaragaman karakteristik kebahasaan. Pemanfaatan potensi bahasa sebagai
alat komunikasi dapat dilihat dari dunia pendidikan, pemerintah, media massa
elektronik, media massa cetak, dan hampir semua ranah kehidupan sehari-hari.
Variasi atau ragam bahasa merupakan salah satu kajian dalam studi
linguistik, khususnya sosiolinguistik. Timbulnya variasi bahasa dapat dilihat dari
faktor yang mempengaruhi variasi bahasa antara lain adanya status sosial, tingkat
pendidikan, jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan umur. Dengan adanya variasi
tersebut memunculkan keunikan tersendiri dalam setiap pemakaiannya. Menurut
Abdul Chaer dan Leonie Agustina (2010:61), terjadinya keragaman atau
kevariasian bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen,
tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam.
Fungsi bahasa pada umumnya adalah sebagai alat komunikasi, alat
kerjasama, dan alat untuk mengidentifikasi. Manusia sebagai makhluk sosial
selalu memenuhi keinginan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sebagai
medianya. Bagi sosiolinguistik konsep bahasa adalah alat yang berfungsi untuk
menyampaikan pikiran. Pemakaian bahasa sendiri pada hakikatnya merupakan
proses dimana interaksi antara penutur dan mitra tutur selalu mempertimbangkan
kepada siapa ia berbicara, di mana, kapan, mengenai masalah apa, dan dalam
situasi yang bagaimana.
4
Register merupakan ragam bahasa berdasarkan pemakaiannya, yaitu
bahasa yang digunakan tergantung pada apa yang sedang dikerjakan dan sifat
kegiatannya. Register mencerminkan aspek lain dari tingkat sosial, yaitu proses
sosial yang merupakan proses macam-macam kegiatan sosial yang melibatkan
orang. Register merupakan bentuk makna khusus yang dihubungkan dengan
konteks sosial tertentu, yang di dalamnya banyak kegiatan dan sedikit
percakapan, yang kadang-kadang sering disebut dengan bahasa tindakan.
Pasar merupakan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli untuk
melakukan transaksi. Sarana yang digunakan dalam melakukan transaksi adalah
bahasa. Dengan digunakannya bahasa, penjual dan pembeli dapat melakukan
interaksi seperti tawar-menawar.
Penulis tertarik menulis penelitian mengenai Pemakaian Bahasa Transaksi
Jual Beli di Pasar Legi Jatinom Klaten, karena dengan tinjauan yang penulis
terapkan pada kasus ini akan terlihat fenomena-fenomena linguistik yang tidak
luput dari variasi pemakaian bahasa. Variasi pemakaian bahasa kemudian
memunculkan adanya berbagai masalah kebahasaan dalam kelompok sosial
tertentu yang perlu dikaji lebih mendalam. dalam pemakaian bahasa transaksi jual
beli di Pasar Legi Jatinom Klaten ini terdapat istilah-istilah yang tidak luput dari
variasi pemakaian bahasa, karena istilah yang dipakai dalam Pasar Legi Jatinom
Klaten merupakan kosakata khusus yang hanya dipakai oleh komunitasnya.
Pasar Legi Jatinom Klaten yang terdapat di Desa Bonyokan Kecamatan
Jatinom Kabupaten Klaten ini sebenarnya bukan merupakan pasar sesungguhnya,
karena hanya mengambil tempat di sepanjang jalan lapangan bola. Barang-barang
5
yang dijual sebagian besar merupakan barang-barang bekas seperti baju, onderdil
sepeda, sepeda motor, dan mobil. Peralatan otomotif seperti obeng, catut, palu,
hingga alat-alat pertukangan seperti sabit, cangkul, maupun ketam. Selain barang
bekas di pasar tersebut juga menjual barang yang masih baru, misalnya baju dan
onderdil sepeda motor.
Pasar ini tidak hanya menjadi sebuah tempat jual beli semata namun
sebagai ajang berkumpul dan berinteraksi antara penjual dan pembeli ataupun
masyarakat dari berbagai kalangan dan tempat. Di Pasar Legi Jatinom Klaten juga
terdapat pasar hewan yaitu sapi, kambing, ikan, dan burung.
Dalam masyarakat yang heterogen ada satu kegiatan yang mempunyai
aktivitas dan berada dalam satu lingkup sosial yang lebih kecil atau terbatas, yaitu
kelompok dalam aktivitas jual beli di Pasar Legi Jatinom Klaten dan penjualan di
Pasar Legi Jatinom Klaten. Kelompok ini terdiri dari penjual simpalak, penjual
onderdil motor, penjual onderdil mobil, penjual handphone, dan pembeli. Penulis
memilih tempat di Pasar Legi Jatinom Klaten karena dirasa sangat mewakili
wilayah Klaten dimana di Klaten tempat penjual barang baru dan bekas
berkumpul jadi satu setiap pasaran Legi.
Selain itu pemilihan tempat tersebut juga disebabkan karena sasaran
pembeli yang beda dari segi sosialnya. Pasar Legi Jatinom Klaten sasaran
pembelinya adalah masyarakat menengah dan masyarakat menengah ke bawah.
Dari tingkat sosialnya tersebut maka akan dapat dilihat khususnya dalam
penggunaan bahasa untuk pada saat melakukan transaksi jual beli.
6
Sebagian besar dari penjual simpalak, penjual onderdil motor, penjual
onderdil mobil, penjual handphone, dan pembeli di
Jatinom Klaten adalah
penutur bahasa Jawa, sehingga membuat kosakata yang digunakan dalam
transaksi jual beli banyak diserap dari bahasa Jawa. Walaupun juga sangat banyak
ditemukan variasi bahasa yang mendapat pengaruh dari bahasa asing maupun
bahasa Indonesia
Pemakaian bahasa transaksi jual beli di Pasar Legi Jatinom Klaten banyak
mendapat pengaruh dari bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris.
Oleh karena itu, penelitian mengenai pemakaian bahasa transaksi jual beli di
Pasar Legi Jatinom Klaten perlu dilakukan untuk
memecahkan
masalah
kebahasaan. Dengan latar belakang di atas, akhirnya peneliti memutuskan
untuk melakukan penelitian mengenai
pemakaian
bahasa
dengan judul
penelitian ini adalah “Pemakaian Bahasa Transaksi Jual Beli di Pasar Legi
Jatinom Klaten: Tinjauan Sosiolinguistik.”
B. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah merupakan salah satu aspek penting, dengan
adanya pembatasan masalah pada sebuah penelitian, maka risiko meluasnya
atau adanya pembicaraan yang tidak fokus serta mengerucut akan dapat
dihindari. Selain hal itu akan mempermudah penulis dalam mencapai jawaban
dari masalah-masalah yang ada.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka objek penelitian ini
dibatasi pada tiga permasalahan, yaitu karakteristik, fungsi bahasa, dan istilah
khusus yang terdapat dalam transaksi jual beli di Pasar Legi Jatinom Klaten.
7
Data yang diambil dibatasi pada tuturan transaksi jual beli di Pasar Legi
Jatinom Klaten, tidak termasuk penjual hewan. Hal ini dikarenakan apabila
mengambil seluruh kawasan Pasar Legi Jatinom Klaten akan terlalu luas.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka
terdapat permasalahan yang penulisa angkat agar dapat dikembangkan untuk
dikaji secara mendalam. Permasalahan tersebut antara lain.
1. Bagaimana karakteristik pemakaian bahasa dalam transaksi jual beli di
Pasar Legi Jatinom Klaten?
2. Bagaimana fungsi bahasa dalam transaksi jual beli di Pasar Legi Jatinom
Klaten?
3. Bagaimana istilah khusus dalam transaksi jual beli di Pasar Legi Jatinom
Legi Jatinom Klaten?
D. Tujuan Penelitian
Dengan perumusan masalah di atas, maka akan memudahkan dalam
penelitian terhadap apa yang akan diteliti. Adapun tujuan penelitian ini adalah.
1. Mendeskripsikan karakteristik pemakaian bahasa dalam transaksi jual beli
di Pasar Legi Jatinom Klaten.
2. Mendeskripsikan fungsi bahasa dalam transaksi jual beli di Pasar Legi
Jatinom Klaten.
3. Mendeskripsikan istilah khusus dalam transaksi jual beli di Pasar Legi
Jatinom Klaten.
8
E. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian pada hakikatnya diharapkan memiliki manfaat untuk
diri penulis, orang lain, dan juga perkembangan ilmu pengetahuan. Manfaat
penelitian ini terlingkup dalam manfaat praktis dan manfaat teoretis.
1. Manfaat teoretis
Manfaat teoretis adalah manfaat yang berkenaan dengan pengembangan
ilmu pengetahuan dalam hal ini ilmu bahasa (linguistik) dan lebih khusus
lagi adalah sosiolinguistik.
Manfaat teoritis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1) Memberikan wawasan tentang pemakaian bahasa dalam bidang
tertentu serta wawasan tentang register dalam transaksi jual beli di
Pasar Legi Jatinom Klaten.
2) Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian linguistik
khususnya di bidang sosiolinguistik.
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis adalah manfaat yang berkenaan dengan manfaat
yang diperoleh penelitian yang melakukan penelitian.
a. Bagi Penjual di Pasar Legi Jatinom Klaten
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai
adanya faktor-faktor linguistik yang diterapkan pada penggunaan
bahasa dalam transaksi jual beli di Pasar Legi Jatinom Klaten.
9
b. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
mengenai penggunaan bahasa informal pada transaksi jual beli di Pasar
Legi Jatinom Klaten.
c. Penulis Lain
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi
maupun bahan pijakan kepada penulis lain untuk melaksanakan
penelitian lanjutan.
F. Sistematika Penelitian
Sistematika dalam penelitian diperlukan agar penelitian dapat
dilakukan secara runtut dan sistematis. Sistematika penelitian ini akan dibagi
menjadi lima bab. Kelima bab itu adalah sebagai berikut.
Bab satu berupa pendahuluan. Pendahuluan ini mencakup latar
belakang masalah yang mendeskripsikan alasan penulis mengapa penelitian
ini dilakukan, pembatasan masalah, rumusan masalah yang berupa pertanyaan
atau pokok permasalahan bagi penulis, tujuan penelitian yang merupakan
kalimat pernyataan dari rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian yang berupa manfaat praktis dan teoritis, dan sistematika penelitian.
Bab dua merupakan kajian pustaka dan kerangka pikir. Dalam bab ini
dipaparkan mengenai kajian pustaka dan kerangka pikir. Kajian pustaka
berupa hasil penelitian sebelumnya yang mirip dan sudah ada, landasan teori
berupa kutipan teori-teori yang digunakan dalam penelitian yakni, pengertian
sosiolinguistik, variasi bahasa, ragam bahasa, bentuk pemendekan, perubahan
10
bunyi, campur kode, alih kode, interferensi morfologis, kata sapaan, fungsi
bahasa, register, pengertian pasar, dan kerangka pikir.
Bab tiga merupakan metodologi penelitian. Dalam bab ini dipaparkan
mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, data dan sumber yang
dikumpulkan oleh penulis, teknik pengumpulan data yakni cara pemerolehan
data oleh penulis, kualifikasi data, teknik analisis data, dan teknik penyajian
hasil analisis data.
Bab empat adalah analisis data yang berisi karakteristik pemakaian
bahasa transaksi jual beli, fungsi bahasa, dan istilah khusus di Pasar Legi
Jatinom Klaten.
Bab lima adalah penutup yang berisi simpulan dan saran dari hasil
analisis.
Download