LOGIKA MATEMATIKA 3 SKS Deskripsi : Mata kuliah ini meliputi : Penalaran matematika dan sistim aksioma, Validitas Argumentasi, strategi pemecahan masalah, methode pembuktian, logika algoritma dan logika kombinasi, fuzzy set, fuzzy logik, fuzzy inference, fuzzy clustering dan fuzzy data base. Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengnyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat mengurai secara logis setiap persoalan dalam ilmu komputer. PERTEMUAN I PENALARAN MATEMATIKA DAN SISTIM AKSIOMA PENDAHULUAN : - Matematika memuat bahasa, aturan, penalaran yang jelas dan sistimatik serta struktur yang sangat kuat. - Matematika digunakan sebagai suatu cara pendekatan da lam mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. - Matematika digunakan sebagai alat yang ampuh dalam pemecahan berbagai masalah yang timbul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengertian Penalaran adalah suatu proses berpikir untuk menarik kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru yang benar berdasarkan beberapa pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan sebelumnya. Contoh : Jika besar dua sudut pada sebuah segitiga 60° dan 100°, maka sudut yang ketiga adalah 180° - ( 60° + 100° ) = 20°. Hal ini berdasarkan pada teori matematika bahwa jumlah besar sudut-sudut dalam segitiga 180°. PENALARAN MATEMATIKA Pekerjaan matematika memerlukan 2 (dua) penalaran yaitu : Penalaran Deduktif & Induktif # Penalaran deduktif adalah penalaran yang bekerja dengan berbagai asumsi tidak dengan pengamatan. # Penalaran induktif adalah penalaran yang bekerja ber dasarkan fakta dan fenomena yang muncul untuk sampai pada suatu perkiraan tertentu. - Pekerjaan Matematika dalam Skema Contoh / fakta Kebenaran hasil -Rumus -Methoda -Pembuktian Pengujian Induksi : observasi Gejala-gejala teramati HASIL BARU Deduktif : - Logika - Penalaran - Teknik matematik Induksi : - Abstraksi Observasi Generalisasi Renungan PERKIRAAN HASIL BARU Contoh : Perumusan persamaan kuadrat ax² + bx + c = 0 Proses Induksi : Fakta : Akar persamaan kuadrat x2 – 3x + 2 = 0 adalah 1 dan 2 Gejala : Jumlah akar = 3 = - ( -3 ) , hasil kali akar = 2 Fakta : Akar persamaan kuadrat x2 – 3x - 4 = 0 adalah -1 dan 4 Gejala : Jumlah akar = 3 = - ( -3 ) , hasil kali akar = -4 Fakta : Akar persamaan kuadrat 2x2 – 3x + 1 = 0 adalah ½ dan 1 Gejala : Jumlah akar = 1 ½ = - ( -3 )/2 , hasil kali akar = ½ Dari fakta dan gejala diatas dapat diduga bahwa : Jumlah akar persamaan kuadrat = - b/a , dimana a≠ 0 Hasil kali akar persamaan kuadrat = c/a Proses Deduksi Jika x1 dan x2 adalah akar–akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 di mana a ≠ 0. Maka x1 dan x2 pasti memenuhi persamaan : a( x - x1 )(x - x2 ) = 0 Akibatnya kita mempunyai persamaan : ax2 + bx + c = a( x - x1 )(x - x2 ) ax2 + bx + c = a(x2 – xx1 – xx2 + x1x2) ax2 + bx + c = ax2 – ax(x1 + x2 ) + ax1x2 Dari persamaan diatas dapat disimpulkan : b = – a(x1 + x2 ) atau x1 + x2 = - b/a c = ax1x2 atau x1x2 = c/a • Dengan membandingkan hasil proses induksi dan deduksi kita meyakini kebenaran pekerjaan matematika diatas, sehingga kita dapat menuliskan sebuah teorema sebagai berikut : Teorema : Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dimana a ≠ 0, maka x1 + x2 = - b/a dan x1x2 = c/a TUGAS MANDIRI Dikumpulkan Pada Pertemuan ke 2: Turunkan teorema untuk persamaan: ax3 + bx2 + cx + d = 0 ; a≠0 ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0 ; a≠0 TUGAS KELOMPOK : Mahasiswa aktif menurunkan teorema dari pengalamannya sendiri (di presentasikan pada pertemuan ke 2). SISTIM AKSIOMA Sistim aksioma terdiri dari 4 bagian penting yaitu : 1. Istilah tak terdefinisi adalah istilah dasar yang digunakan untuk membangun istilah lain. Arti istilahnya sendiri tak terdefinisi. contoh : himpunan, titik, garis, bidang dsb. 2. Istilah terdefinisi adalah istilah yang dirumuskan dari istilah dasar sehingga mempunyai arti tertentu dan perumusannya menjadi suatu pernyataan yang benar. contoh : himpunan kosong, garis lurus, titik didih, bidang datar. 3. Asioma/Postulat. adalah suatu pernyataan yang diandaikan benar pada suatu sistim dan diterima tanpa pembuktian. Aksioma hanya memuat istilah dasar dan terdefinisi, tidak berdiri sendiri dan tidak diuji kebenarannya. Teorema adalah pernyataan matematika yang di rumuskan secara logika dan di buktikan. Teorema terdiri dari beberapa hipotesis dan kesimpulan yang dapat di buktikan dengan memenfaatkan istilah dasar, istilah terdefinisi, aksioma dan pernyataan benar lainnya. Tugas Kelompok Untuk di Presentasikan Pada Pertemuan 2 Studi Literatur : Ambillah masing-masing sebuah contoh tentang Aksioma dan Teorema, kemudian deskripsikan mengapa disebut Aksioma dan Teorema. Terimakasih