indikator kinerja utama (iku) badan pelayanan perizinan terpadu

advertisement
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(I K U)
BADAN PELAYANAN PERIZINAN
TERPADU
KABUPATEN BADUNG
MANGUPURA, 2014
DAFTAR ISI
Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung
DAFTAR ISI
BAB I
Pendahuluan ………………………………………………….…………................................. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………..……...….............................. 1
B. Maksud dan Tujuan .................................................................................. 1
C. Landasan Hukum penyusunan.……………………………………………………………… 2
BAB II
Pengertian Indikator Kinerja ………….......…..................................................4
A. Definisi ....................................................................................................... 4
B. Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja……………………………………………………… 5
BAB III
Gambaran Umum Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
Badung ...................................................................................................... 6
A. Visi dan Misi.............................................................................................. 6
B. Tugas Pokok dan Fungsi ………………………………………………………………………. 7
BAB IV
Penetapan Review Indikator Kinerja Utama............................................... 8
BAB V
Penutup ..........................................................................................................9
Lampiran Penetapan Review Indikator Kinerja Utama
i
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih
meningkatkan akuntabilitas kinerja suatu instansi pemerintah, maka ditetapkan
sistem pengukuran kinerja dalam bentuk Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai
alat ukur yang dapat menginformasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
secara obyektif dan terukur dari pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD.
Berdasarkan hal tersebut , Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Badung selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga
menetapkan suatu Indikator Kinerja utama yang mengacu pada tugas pokok dan
fungsi dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung sebagai
Institusi Perangkat yang baru dengan Tugas melaksanakan koordinasi dan
menyelenggarakan Pelayanan Administrasi dibidang Perizinan dan Non Perizinan
Terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi,keamanan
dan kepastian disesuaikan dengan Visi dan misi Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Badung yaitu untuk “Terwujudnya Pelayanan Prima
Berdasarkan Tri Hita Karana”
B.
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penetapan Indikator Kinerja Utama pada
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung disini adalah sebagai
berikut :
1.
Untuk meningkatkan kualitas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di
Kabupaten Badung dengan harapan supaya bermanfaat bagi masyarakat
sesuai dengan Indikator Kinerja yang ditetapkan.
2.
Untuk mengukur tingkat keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan
sasaran strategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung
sehingga dapat digunakan untuk perbaikan Kinerja dan peningkatan
akuntabilitas kinerja.
2
C.
Landasan Hukum Penyusunan
Adapun peraturan atau dasar hukum dalam penyusunan Indikator
Kinerja Utama (IKU) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung
adalah :
1.
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4406);
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4576);
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4614);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4664);
8.
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor
94 Tahun 2006 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden
3
Nomor 9 tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;
9.
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Menpan Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman
Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi
Pemerintah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun
2011
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Badung Tahun 2010 – 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten
Badung Tahun 2014 Nomor 4);
12. Keputusan Bupati Badung Nomor 336/03/HK/2015 tentang Pengesahan
Perubahan Rencana Strategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten badung Tahun 2010 – 2015
13. Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
Badung Nomor 09 Tahun 2015 tentang Penetapan Perubahan Rencana
Strategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun
2010 – 2015.
4
BAB II
PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA
A.
Definisi
Dalam rangka peningkatan kinerja serta lebih menekankan
akuntabilias kinerja, setiap Instansi Pemerintah wajib menetapkan indikator
kinerja utama (key performance indicators) di lingkungan instansi masingmasing. Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan
yang telah ditetapkan.
Banyak pendapat mengenai pengukuran kinerja, Menurut LAN
(1999) pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan metode Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Metode ini menggunakan indikator kinerja
sebagai dasar penetapan capaian kinerja. Untuk pengukuran kinerja
digunakan formulir Pengukuran Kinerja (PK) . Penetapan indikator didasarkan
pada masukan (inputs), keluaran (output), hasil
(outcome), manfaat
(benefit) dan dampak (impact). Sependapat dengan hal tersebut, Mardiasmo
(2001) mengatakan bahwa dalam mengukur kinerja suatu program, tujuan
dari masing-masing program harus disertai dengan indikator-indikator kinerja
yang digunakan untuk mengukur kemajuan dalam pencapaian tujuan
tersebut. Indikator kinerja didefinisikan sebagai ukuran kuantitatif dan/ atau
kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan
yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, indikator kinerja harus merupakan
sesuatu yang akan diukur dan dihitung serta digunakan sebagai dasar untuk
menilai maupun melihat tingkat kinerja suatu program yang dijalankan unit
kerja. Dengan demikian, tanpa indikator kinerja, sulit bagi kita untuk menilai
kinerja (keberhasilan atau kegagalan) kebijaksanaan / program/ kegiatan dan
pada akhirnya kinerja instansi / unit kerja yang melaksanakan.
5
B.
Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja
Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja Umum harus memenuhi
karakteristik indikator yang baik dan cukup memadai guna pengukuran
kinerja unit organisasi yang bersangkutan :
1. Spesifik, yaitu jelas dan terfokus sehingga tidak menimbulkan
interpretasi yang berbeda
2. Dapat dicapai (Measurable), yaitu dapat diukur/ dikuantifikasi
secara obyektif
3. Relevan, yaitu selaras dengan sasaran dan kegiatan yang akan
diukur
4. Menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur
5. Dicapai dalam kurun waktu tertentu yang telah ditetapkan
Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) diharapkan dapat
memberikan informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam
penyelenggaraan manajemen kinerja secara baik, dan sebagai dokumen tolak
ukur kinerja utama dalam pencapaian target.
6
BAB III
GAMBARAN UMUM
BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
KABUPATEN BADUNG
A. VISI dan MISI
Visi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung
merupakan Kondisi yang diharapkan dalam kurang lebih 3 tahun ke depan,
dinyatakan sebagai berikut :
“ TERWUJUDNYA PELAYANAN PRIMA BERDASARKAN TRI HITA
KARANA”
Untuk mewujudkan VISI tersebut maka disusunlah 4 (empat) MISI
yang harus dilaksanakan yaitu:
1.
Meningkatkan sumber daya manusia yang berkwalitas, jujur dan
bertanggung jawab.
2.
Meningkatkan
mutu
pelayanan
melalui
administrasi
yang
lancar,cepat,tepat dan transparan.
3.
Memberikan kepastian hukum perizinan dan non perizinan di Kabupaten
Badung.
4.
Mengembangkan
system
informasi
Pelayanan
Berbasis
Teknologi
Informasi dan Komunikasi ( E- Government )
Pelaksanaan Program-program tersebut yang merupakan Program
strategis harus diupayakan secara terpadu dan komprehensif dengan
program lainnya yang berkaitan dengan rentang kendali yang jelas.
Masing-masing
Program
ditetapkan
sasaran
pertahun
dengan
mengumpulkan capaian sasaran kegiatan sehingga secara akumulatif akan
tercapai dalam 3 Tahun.
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Badung sesuai dengan Peraturan Bupati Badung Nomor 4 Tahun
2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Badung. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan, Kepala
Bagian, para Kepala Bidang, para Kepala Sub Bagian dan Tim Teknis
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.
7
Manfaat yang diberikan kepada Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu adalah dapat melaksanakan tugas pokok fungsi dan kewenangan
sesuai Perda No. 4 Tahun 2013, adapun tugas pokok BPPT Kabupaten Badung
Adalah : Melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan
administrasi dibidang Perizinan dan Non Perizinan secara terpadu dengan
prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi, keamanan dan
kepastian.
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas BPPT
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Pelaksanaan penyusunan program Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Badung
2. Penyelenggaraan pelayanan administrasi Perizinan dan Non
Perizinan
3. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan
4. Pelaksanaan administrasi pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
5. Pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan Perizinan
dan Non Perizinan
Sesuai Peraturan Bupati Badung nomor 32 tahun 2013 tentang
Pendelegasian Kewenangan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Kepada
Kepala BPPT Kabupaten Badung terdapat 53 jenis Perizinan dan 35 Non
Perizinan. Wewenang Pelayanan tersebut (sesuai dengan pasal 3 Peraturan
Bupati nomor 32)
8
BAB IV
PENETAPAN REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA
Berdasarkan penyesuaian atas program kegiatan yang dilaksanakan di Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung, maka dilakukan review atas
Indikator Kinerja Utama Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung
disesuaikan dengan visi, misi, uraian tugas pokok dan fungsi Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Badung yang berupa kuantitas yang lebih jelas dan
nyata dari setiap program kerja dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana
Strategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Tahun 2010 – 2015.
Penetapan Review Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Badung disajikan pada lampiran Tabel IV.1.
9
BAB V
PENUTUP
Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan instansi pemerintah khususnya di
lingkungan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung ditetapkan
sebagai dasar untuk menilai maupun melihat tingkat kinerja suatu program yang
dijalankan unit kerja. dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih
meningkatkan akuntabilitas kinerja masing-masing. Pengukuran Kinerja dilakukan
untuk mengelola kinerja agar organisasi dapat mencapai hasil yang baik dan kinerja
yang tinggi.
Dengan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama secara formal, maka
diharapkan akan dapat diperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan
dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik, dan lebih berhasil.
Informasi yang diperoleh akan dipakai acuan dalam membuat keputusan-keputusan
yang
dapat
memperbaiki
kegagalan,
mempertahankan
meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.
keberhasilan
dan
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG
ccPEMERINTAH
KABUPATEN
BADUNG
BADAN PELAYANAN
PERIZINAN
TERPADU
PUSAT PEMERINTAHAN
MANGUPRAJA MANDALA
BADAN PERE
Jalan Raya Sempidi Mengwi – Badung, Bali Telp. (0361) 414912 – Fax. (0361) 9009361
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
KABUPATEN BADUNG
NOMOR 12 TAHUN 2015
TENTANG
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN PELAYANAN PERIZINAN
TERPADU KABUPATEN BADUNG
KEPALA BADAN KABUPATEN BADUNG,
Menimbang
:
a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah, maka perlu menetapkan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Badung;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, maka perlu menetapkan Keputusan Kepala
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung
tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Badung.
Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah
Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
-
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007
tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama
di Lingkungan Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/20/M.PAN/141/2007
tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2011
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten BadungTahun 2011 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 2);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 4 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Badung Nomor 13 Tahun 2011
tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Badung Tahun 2010 – 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten
Badung Tahun 2014 Nomor 4);
10. Peraturan Bupati Badung Nomor 54 Tahun 2012 tentang
Perubahan atas Peraturan Bupati Badung Nomor 1 Tahun
2012 tentang Indikator Kinerja Utama di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Badung.
11. Keputusan Bupati Badung Nomor 336/03/HK/2012 tentang
Pengesahan Perubahan Rencana Strategis Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun
2010-2015;
12. Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Badung Nomor 09 tahun 2015 tentang
Penetapan Perubahan Rencana Strategis Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Badung Tahun 2010 – 2015.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
KESATU
:
Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Badung sebagai berikut :
1. Rata-rata waktu proses penyelesaian Izin dan Izin
2. Prosentase Izin dan Non Izin yang diterbitkan sesuai
dengan waktu yang ditetapkan pada SOP.
3. Jumlah Masyarakat yang mengakses informasi Perizinan
secara online (Website).
4. Prosentase Penanganan Pengaduan terkait Perizinan.
5. Survey Kepuasan Masyarakat.
KEDUA
:
Selanjutnya Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Badung sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Keputusan ini, merupakan acuan yang
-
digunakan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Badung untuk menetapkan rencana kinerja tahunan,
menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun
dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas
kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai
dengan dokumen perencanaan;
KETIGA
:
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi
terhadap pencapaian kinerja disampaikan kepada Bupati
Badung;
KEEMPAT
:
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Mangupura
pada tanggal 28 Januari 2015
KEPALA BADAN PELAYANAN PERIZINAN
TERPADU
KABUPATEN BADUNG,
I Made Sutama ,SH.,MH.
Pembina Utama Muda
NIP. 196212311992121005
Tabel IV.1.
Tujuan
Indikator
formula
Sasaran
Indikator
Formula
Penjelasan
1
2
3
4
5
6
7
Rata – rata waktu proses
penyelesaian izin dan non izin
1. Jumlah hari
penyelesaian
seluruh izin dan
non Izin yang
diterbitkan
dibagi jumlah
Izin dan Non
izin yang
diterbitkan
Jumlah hari
penyelesaian
izin adalah
komulatif
waktu yang
diperlukan
untuk
menerbitkan
semua izin dan
non izin
Waktu yang
ditetapkan
dalam SOP
adalah 1 sd 15
Hari Kerja
SKPD
Penanggungjawab
8
Tujuan Renstra
1. Terwujudnya
pelayanan yang prima
dalam rangka
mendukung dan
mendorong
pertumbuhan
ekonomi serta
kesejahteraan
masyarakat di
Kabupaten Badung
Persentase izin dan
non izin yang
diterbitkan
Jumlah izin dan
non izin yang
diterbitkan/jumlah
permohonan izin
dan non izin yang
diajukan x 100%
1.
Meningkatnya kualitas
pelayanan perizinan
dan non perizinan di
Kabupaten Badung
1.
2. Meningkatnya
aksesbilitas masyarakat
terhadap informasi
perizinan
2.
Posentase izin dan non izin yan
diterbitkan sesuai dengan waktu
yang ditetapkan pada SOP
2. Jumlah izin dan
non izin yang
diterbitkan
sesuai dengan
waktu yang
ditetapkan pada
SOP/Jumlah izin
dan non izin
yang diterbitkan
X 100%
3.
1.
Jumlah masyarakat yang
mengakses informasi perizinan
secara online
1. Jumlah
masyarakat
yang mengakses
informasi
secara online
( Website )
Mengintensifkan
Penangan Pengaduan
Masyarakat
1.
2.
Bidang Pelayanan
perizinan
pemerintahan dan
pembangunan
Bidang Pelayanan
Perizinan
ekonomi,kesejahteraa
n Rakyat dan Non
Perizinan
Bidang Bina Program dan
Informasi
Bidang Pengaduan,
Monitoring dan Evaluasi
1.
Prosentase Penanganan terkait
Perizinan
2.
Survey kepuasan Masyarakat
( SKM )
1.Jumlah
Pengaduan
yang
tertangani/
jumlah
pengaduan
yang masuk X
100%
1. Nilai kepuasan
masyarakat
terhadap
pelayanan
perizinan
Bidang Pengaduan,
Monitoring dan Evaluasi
LAMPIRAN
1. Unit Organisasi/ SKPD
: Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung
2. Tugas Pokok
: Melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang Perizinan dan Non Perizinan secara
terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian.
3. Fungsi
: a. Pelaksanaan penyusunan program Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung
b. Penyelenggaraan pelayanan administrasi Perizinan dan Non Perizinan
c. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
d. Pelaksanaan administrasi pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
e. Pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
Tujuan
Indikator
formula
1
2
3
Tujuan RPJMD
Sasaran
Indikator
Formula
Penjelasan
4
5
6
7
1. Meningkatnya kualitas
sumber daya aparatur
secara dinamis dan
berkelanjutan yang
mampu menurunkan
praktek KKN,
meningkatnya kualitas
pelayanan public dan
akses informasi dalam
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan, akan
ditempuh melalui
startegi peningkatan
mutu pelayanan umum
yang prima dan
akuntabel
SKPD
Penanggungjawab
8
Tujuan Renstra
1. Terwujudnya
pelayanan yang prima
dalam rangka
mendukung dan
mendorong
pertumbuhan
ekonomi serta
kesejahteraan
masyarakat di
Kabupaten Badung
Persentase izin dan
non izin yang
diterbitkan
Jumlah izin dan
non izin yang
diterbitkan/jumlah
permohonan izin
dan non izin yang
diajukan x 100%
1.
Meningkatnya kualitas
pelayanan perizinan
dan non perizinan di
Kabupaten Badung
1.
Rata – rata waktu proses
penyelesaian izin dan non izin
1. Jumlah hari
penyelesaian
seluruh izin dan
non Izin yang
diterbitkan
dibagi jumlah
Izin dan Non
izin yang
diterbitkan
Jumlah hari
penyelesaian
izin adalah
komulatif
waktu yang
diperlukan
untuk
menerbitkan
semua izin dan
non izin
Waktu yang
ditetapkan
dalam SOP
adalah 1 sd 15
Hari Kerja
1.
2.
Bidang Pelayanan
perizinan
pemerintahan dan
pembangunan
Bidang Pelayanan
Perizinan
ekonomi,kesejahteraa
n Rakyat dan Non
Perizinan
2.
Posentase izin dan non izin yan
diterbitkan sesuai dengan waktu
yang ditetapkan pada SOP
2. Jumlah izin dan
non izin yang
diterbitkan
sesuai dengan
waktu yang
ditetapkan pada
SOP/Jumlah izin
dan non izin
yang diterbitkan
X 100%
2. Meningkatnya
aksesbilitas masyarakat
terhadap informasi
perizinan
1.
Jumlah masyarakat yang
mengakses informasi perizinan
secara online
1. Jumlah
masyarakat
yang mengakses
informasi
secara online
( Website )
Bidang Bina Program dan
Informasi
3.
1.
1.Jumlah
Pengaduan
yang
tertangani/
jumlah
pengaduan
Bidang Pengaduan,
Monitoring dan Evaluasi
Mengintensifkan
Penangan Pengaduan
Masyarakat
Prosentase Penanganan terkait
Perizinan
yang masuk X
100%
2.
Survey kepuasan Masyarakat
( SKM )
1. Nilai kepuasan
masyarakat
terhadap
pelayanan
perizinan
Bidang Pengaduan,
Monitoring dan Evaluasi
Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Badung
I Made Sutama, SH.MH.
Pembina Utama Muda
Nip. 19621231 19922 1005
Lampiran
REVIEW
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1. Unit Organisasi/ SKPD
: Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung
2. Tugas Pokok
: Melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang Perizinan
dan Non Perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi,
simplifikasi, keamanan dan kepastian.
3. Fungsi
: a. Pelaksanaan penyusunan program Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung
b. Penyelenggaraan pelayanan administrasi Perizinan dan Non Perizinan
c. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
d. Pelaksanaan administrasi pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
e. Pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
NO
1
SASARAN RENSTRA (KINERJA UTAMA)
Meningkatnya jumlah masyarakat yang terlayani
Izin/hari
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENJELASAN (ALASAN)
PENANGGUNG JAWAB
1. Prosentase izin dan non izin yang
diterbitkan
Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan ditingkatkan
dengan menambah dan melengkapi sarana dan
prasarana bidang Teknologi Informasi
- Bidang Pelayanan
Perizinan Pemerintahan
dan Pembangunan
2. Waktu proses penyelesaian perizinan
Meningkatkan waktu proses perizinan
3. Jumlah masyarakat yang mengakses
informasi perizinan secara online
Peningkatan layanan online kepada masyarakat
- Bidang Pelayanan
Perizinan Ekonomi,
Kesejahteraan Rakyat dan
Non Perizinan
4. Prosentase pengaduan masyarakat yang
tertangani
5. Indikator kepuasan masyarakat ( IKM )
Meningkatkan layanan pengaduan
SUMBER DATA
- RPJMD Kab. Badung
2010 - 2015
-Renstra BPPT
2 Mengintensifkan Penanganan Pengaduan
masyarakat
6. Jumlah pegawai BPPT yang telah mendapat
pelatihan
Melakukan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
secara periodik
Meningkatkan SDM pada BPPT
- DPA SKPD
BPPT
- Bidang Bina Program dan
Informasi
- Bidang Pengaduan,
Monitoring dan Evaluasi
- Kabag Tata Usaha
Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Badung
I Made Sutama, SH.MH.
Pembina Utama Muda
NIP. 196212311992121005
KET
DCK
Urusan Pekerjaan Umum
: Pembangunan dibidang keciptakaryaan
sarana prasarana aparatur
fasilitas umum
Urusan Perumahan
: Penyediaan sarana dasar permukiman yang layak
1 jl lingk
2 jaringan air bersih
3 drainase
4 sanitasi
Urusan Penataan Ruang
: Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang
itr
imb
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
migas
ketenagalistrikan
mineral bukan logam
NO
A
Sasaran lama
Meningkatnya kesadaran masyarakat dan
pelaku pembangunan lainnya akan fungsi
strategis lingkungan sebagai upaya
konservasi hutan dan rehabilitasi lahan;
pencemaran lingkungan; dan penegakan
hukum untuk mengurangi perusakan dan
pencemaran lingkungan; dan penegakan
1
2
B
SASARAN RENSTRA (KINERJA UTAMA)
Sasaran baru
Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang
yang efektif
Terwujudnya sarana prasarana publik sesuai
kebutuhan
Sasaran Lama
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator Lama
1. Jumlah sarana prasarana aparatur yang di
tingkatkan
2. Jumlah Fasilitas umum yang tertata
3. Jumlah dokumen perencanaan yang disusun
PENJELASAN (ALASAN)
PENANGGUNG JAWAB
untuk meningkatkan sarana prasarana aparatur
dan fasilitas umum
- Bidang Bangunan
- Bidang Tata Ruang
untuk mendapatkan dokumen perencanaan sebagai
dasar pelaksanaan fisik
- Bidang Bangunan
- Bidang Permukiman dan
penyehatan Lingkungan
4. Jumlah ITR, IMB, patok dan jalur hijau serta
kecamatan yang disusunkan neraca di
kabupaten Badung
- Jumlah IMB yang diterbitkan
- Jumlah ITR yang diterbitkan
- Jumlah patok dan papan jalur hijau yang
dipelihara
- Jumlah kecamatan yang disusunkan neraca
pemanfaatan ruang
- Jumlah kegiatan pemanfaatan ruang
Dilaksanakan program Pemanfaatan Ruang dan
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang sehingga
terdata ITR, IMB yang diterbitkan serta patok dan papan
jalur hijau yang terpelihara di Kab. Badung
- Bidang Bangunan
- Bidang Tata Ruang
5. Jumlah penyediaan sarana air bersih
Dilaksanakan Program Penyehatan Lingkungan,
meliputi:
-Pembuatan saluran drainase
-Pembuatan sistem penanganan limbah terpadu
-Pelayanan Air Bersih
- Bidang Permukiman dan
penyehatan Lingkungan
6. Luasan lahan yang dikembangkan
'- Luas jalan lingkungan yang ditangani
'- Jumlah paket kegiatan jalan lingkungan
Meningkatkan kondisi jalan lingkungan dalam rangka
pengembangan kawasa permukiman
- Bidang Permukiman dan
penyehatan Lingkungan
1. Persentase bangunan/ Gedung yang sesuai
Peruntukan Tata Ruang dengan ITR, IMB dan
Pengendalian Bangunan
Pelaksanaan pembangunan mengacu pada Perda dan
ketentuan pelaksanaannya dan melaksanakan pengendalian pemanfaatan ruang secara konsisten
- Bidang Bangunan
- Bidang Tata Ruang
2. Persentase Pembangunan Keciptakaryaan
Menyediakan sarana prasarana aparatur dan bangunan
fasilitas umum sehingga dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat tepat waktu
- Bidang Bangunan
- Bidang Tata Ruang
Indikator Lama
SUMBER DATA
- RPJMD Kab. Badung
2010 - 2015
-Renstra Dinas Cipta
Karya
- DPA SKPD
Cipta Karya TA 2011,
TA 2012
- RPJMD Kab. Badung
2010 - 2015
-Renstra Dinas Cipta
Karya
- DPA SKPD
Cipta Karya TA 2011,
TA 2012
KET
NO
SASARAN RENSTRA (KINERJA UTAMA)
Terwujudnya penataan sumber daya dan
alam lingkungan yang didasari oleh konsep
Tri Hita Karana, dalam pengaturan ruang,
tata letak, bentuk, serta penggunaan lahan,
berpedoman pada pemikiran, hubungan
manusia dengan Tuhan, hubungan manusia
dengan manusia lainnyan
3
Sasaran baru
Terwujudnya prasarana dasar permukiman
yang berkondisi baik
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENJELASAN (ALASAN)
PENANGGUNG JAWAB
1. Jumlah usaha bidang pertambangan yang diawasi
Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan penambangan dan pengusahaan jasa minyak dan gas
2. Jumlah ijin Air Bawah Tanah
untuk mengetahui jumlah usaha yang diterbitkan ijin
3. Jumlah SPBU yang diuji
untuk melaksanakan pengujian kualitas dan kuantitas
bahan bakar minyak
4. Jumlah Sumur pantau
untuk memelihara sumur pantau
5. Pemetaan kegiatan rakyat yang berpotensi
merusak lingkungan
untuk mendapatkan informasi daerah rawan terintrusi
air laut
6. Jumlah Usaha ketenagalistrikan yang dibina
dan dikembangkan setiap tahun
melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha
ketenagalistrikan
1. Persentase jalan lingkungan yang ditata
dalam rangka pemenuhan standar pelayanan minimal
kualitas hidup masyarakat di wilayah Kab.Badung
- Bidang Permukiman dan
penyehatan Lingkungan
melaksanakan pengendalian terhadap pelaksanaan
kegiatan penambangan dan pengusahaan jasa migas
- Bidang Pertambangan
SUMBER DATA
- Bidang Pertambangan
2. Persentase Tersedianya air bersih
3. Persentase sanitasi yang dibangun
4
Terwujudnya perlindungan keselamatan dan
kesehatan kerja
4. Persentase pengusaha/ perusahaan pertambangan yang memiliki ijin
5
Terwujudnya usaha Migas dan Ketenaga
listrikan yang memiliki ijin
5. Persentase Perusahaan SPBU, Agen LPG dan
Genzet yang memiliki ijin
6
Terwujudnya Reklamasi dan Konservasi Lahan
Pasca Tambang
6. Persentase pelaksanaan kegiatan ABT dan
Pertambangan yang tidak berpotensi merusak
lingkungan
melaksanakan kegiatan terkait Air Bawah Tanah (ABT)
dan kegiatan pertambangan dalam upaya pengendalian
dan pelestarian lingkungan hidup.
Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung
Ir. Ni Luh Putu Dessy Dharmayanthy, MT
Pembina Tk.I
Nip. 19611010 199403 2 001
KET
NO
1
SASARAN RENSTRA (KINERJA UTAMA)
Meningkatnya jumlah masyarakat yang terlayani
Izin/hari
2 Mengintensifkan Penanganan Pengaduan
masyarakat
INDIKATOR KINERJA UTAMA
1. Prosentase izin dan non izin yang
diterbitkan
2. Waktu proses penyelesaian perizinan
3. Jumlah masyarakat yang mengakses
informasi perizinan secara online
4. Prosentase pengaduan masyarakat yang
tertangani
5. Indikator kepuasan masyarakat ( IKM )
6. Jumlah pegawai BPPT yang telah mendapat
pelatihan
PENJELASAN (ALASAN)
PENANGGUNG JAWAB
Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan ditingkatkan
dengan menambah dan melengkapi sarana dan
prasarana bidang Teknologi Informasi
- Bidang Pelayanan
Perizinan Pemerintahan
dan Pembangunan
Meningkatkan waktu proses perizinan
- Bidang Pelayanan
Perizinan Ekonomi,
Kesejahteraan Rakyat dan
Non Perizinan
Peningkatan layanan online kepada masyarakat
Meningkatkan layanan pengaduan
Melakukan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
secara periodik
Meningkatkan SDM pada BPPT
- Bidang Bina Program dan
Informasi
- Bidang Pengaduan,
Monitoring dan Evaluasi
- Kabag Tata Usaha
Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Badung
I Made Sutama, SH.MH.
Pembina Utama Muda
NIP. 196212311992121005
SUMBER DATA
- RPJMD Kab. Badung
2010 - 2015
-Renstra BPPT
- DPA SKPD
BPPT
nan Perizinan Terpadu
n Badung
ma, SH.MH.
tama Muda
11992121005
KET
Download