iv PENGATURAN KESELAMATAN PELAYARAN KAPAL BERMUATAN BAHAN RADIOAKTIF YANG SANGAT BERBAHAYA MELALUI PERAIRAN INDONESIA Ratu Rikfi Ismuha 1101 1007 0152 ABSTRAK Pelayaran Kapal Akatsuki Maru dari Eropa ke Jepang pada tahun 1992, merupakan contoh praktek pelayaran kapal bermuatan bahan radioaktif yang sangat berbahaya. Rute pelayaran kapal ini melewati hampir separuh planet bumi dan melalui berbagai negara pantai. Walaupun menuai protes dari berbagai negara, pelayaran ini tetap dilaksanakan karena kapal tersebut memiliki hak lintas pelayaran internasional yang sah berdasarkan UNCLOS 1982. Melalui skripsi ini penulis mengkaji pengaturan hukum internasional tentang keselamatan pelayaran kapal bermuatan bahan radioaktif yang sangat berbahaya yaitu dalam UNCLOS 1982, Konvensi MARPOL 73/78, Konvensi SOLAS 1974, Konvensi PPNM 1980, Konvensi SCTW 1978 serta peraturan perundangundangan Indonesia terkait dengan pengaturan keselamatan pelayaran kapal jenis ini. Penelitian dilakukan dengan pendekatan yuridis normatif dan metode analisis deskriptif, dengan bertitik tolak pada konvensi-konvensi internasional dan peraturan perundangan-undangan Indonesia yang berkaitan dengan pengaturan keselamatan pelayaran kapal bermuatan bahan radioaktif yang sangat berbahaya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaturan keselamatan pelayaran kapal bermuatan bahan radioaktif yang sangat berbahaya di Indonesia belum memadai karena baru mengatur sebagian, belum menyeluruh. Walaupun demikian, Indonesia telah berupaya untuk mensinergiskan ketentuan hukum internasional dan peraturan peundangundangan nasional terkait dengan keselamatan pelayaran kapal bermuatan bahan radioaktif yang sangat berbahaya. v THE LEGAL REGIME GOVERNING SAFETY IN THE SEA TRANSPORT OF ULTRAHAZARDOUS RADIOACTIVE MATERIALS THROUGH INDONESIAN WATERS Ratu Rikfi Ismuha 1101 1007 0152 ABSTRACT In 1992, the voyage of the Akatsuki Maru from France to Japan showed the practice in sea transport of ultrahazardous radioactive materials. The route of the voyage nearly around one half of the planet earth and passed through many countries. Although, many countries on the potential route have publicly protested, the shipping route is still carried out because the ship has the rights of international navigation which are justified under UNCLOS 1982. This thesis attempts to try to do research on international regulations concerning the legal regime governing safety in the sea transport of ultrahazardous radioactive materials in UNCLOS 1982, MARPOL 73/78, SOLAS 1974, PPNM 1980, SCTW 1978 and Indonesia’s national laws and regulations concerning this matter. This research use normative approach and analysis descriptive methods that is based on international conventions, Indonesia’s national laws and regulations related to the safety of ultrahazardous radioactive materials shipment. The result of this research shows that the legal regime governing safety in the sea transport of ultrahazardous radioactive materials is not yet adequate, because it is partially regulated. However, Indonesia has attempted to harmonize international regulations and Indonesia’s national laws concerning the safety navigation of transport of ultrahazardous radioactive materials.