BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada PT Jasa Raharja (Persero) Cabang D.I. Yogyakarta, penulis mengetahui bagaimana perusahaan tersebut menerapkan Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Biaya. Hal ini terbukti dengan adanya : 1. Pada PT Jasa Raharja (Persero) Cabang D.I. Yogyakarta memiliki struktur organisasi yang menetapkan secara tegas mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab tiap bagian yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab. 2. Pada PT Jasa Raharja (Persero) Cabang D.I. Yogyakarta telah menetapkan prosedur penyusunan anggaran yang merupakan rencana kerja perusahaan, yang disusun dengan melibatkan tiap bagian yang ada dan disusun untuk jangka waktu tertentu. Langkah-langkah dalam menyusun anggaran telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Kep 101/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Badan Usaha Milik Negara. 3. Pada PT Jasa Raharja (Persero) Cabang D.I. Yogyakarta telah memisahkan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali oleh setiap bagian atau unit kerja. Akan tetapi PT Jasa Raharja (Persero) memberi nama dengan biaya Underwriting dan biaya Non underwriting. Biaya Underwriting adalah biaya yang dihubungkan langsung dengan pendapatan usaha. Sedangkan Biaya Non underwriting adalah biaya yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan pendapatan usaha. 4. Pada PT Jasa Raharja (Persero) Cabang D.I. Yogyakarta telah memiliki sistem pelaporan kinerja kepada manajer yang bertanggung jawab dalam menjalankan aktivitasnya. Berdasarkan sistem pencatatan akuntansi pada PT Jasa Raharja (Persero) pelaporan pendapatan dan biaya disusun oleh bagian penanggung jawab keuangan dan umum karena bagian ini bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi keuangan, baik kas maupun kas keluar. Bagian ini akan menyusun laporan pertanggungjawaban dalam satu periode tahunan. Laporan pertanggungjawaban disusun berdasarkan laporan kegiatan yang dibuat oleh manajer-manajer bagian pusat pertanggungjawaban lainnya. Laporan kegiatan yang dibuat oleh manajer bagian diketahui dan disahkan oleh Kepala Cabang. 4.2 Saran Setelah melakukan penelitian di PT Jasa Raharja (Persero) Cabang D.I. Yogyakarta, maka penulis memberikan beberapa saran perbaikan yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan atau masukan bagi perusahaan, yaitu : 1. Manajer PT Jasa Raharja (Persero) Cabang D.I. Yogyakarta sebaiknya melakukan pembagian bonus berdasarkan prestasi kerja karyawannya. Hal ini bertujuan untuk memotivasi kinerja para karyawan. 2. Apabila terdapat karyawan yang melakukan kesalahan ataupun kinerjanya kurang baik, sebaiknya manajer atau atasan tidak hanya memberikan teguran saja, akan tetapi karyawan seharusnya diberikan arahan yang baik. Penulis juga memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu sebagai berikut : 1. Penelitian selanjutnya dapat memilih topik akuntansi pertanggungjawaban secara kesuluruhan, yaitu dengan cara mengidentifikasi pusat pendapatan, pusat biaya, pusat laba dan pusat investasi. 2. Penelitian selanjutnya dapat memilih topik akuntansi pertanggungjawaban pada satu pusat pertanggungjawaban saja, seperti pusat pendapatan. 3. Penelitian selanjutnya dapat memilik topik akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya, namun dengan objek penelitian yang berbeda.